1. STRATEGI DALAM MENINGKATKAN
KESEHATAN MASYARAKAT: STUDI KASUS
PROFESI APOTEKER
KELOMPOK 1
1. DESI MELINDA, S.Farm (300500)
2. DESRA FEBRINAL, S.Farm (3105003)
3. YOLANDA ELVIORIVA, S.Farm (3105005)
4. MITRA LESTARI, S.Farm (3105007)
5. MUHAMAD YUSUF, S.Farm (3105025)
6. FIOLITA ETSA AURORA, S.Farm (3105037)
7. NUR ASIAH, S.Farm (3105039)
8. SOFIA NOFIANTI, S.Farm (3105065)
9. ARISKA PERMATA SARI, S.Farm (3105069)
Dosen Pengampu :
Dr. apt. IFMAILY, M.Kes
FARMASI KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA (STIFI) PERINTIS
PADANG
2020/2021
2. Membahas hubungan literasi kesehatan dengan
disparitas kesehatan. Menjelaskan bagaimana
literasi kesehatan mempengaruhi managemen
terapi obat dan praktik farmasi dan bagaimana cara
apoteker mengatasi literasi kesehatan dan dapat
terus melakukannya.
Seorang apoteker tidak boleh membeda-bedakan
pasien dari status pendidikan, sosial ekonomi, usia,
atau jenis kelamin, dalam memberikan perawatan
kepadanya.
LATAR
BELAKANG
3. Menurut Institut of Medicine, literasi kesehatan adalah
sejauh mana seseorang memiliki kemampuan untuk
memperoleh, memproses dan memahami informasi dan
layanan kesehatan dasar yang diperlukan untuk membuat
keputusan yang tepat. American Medical Association
mendefinisikan literasi kesehatan adalah kumpulan
keterampilan, termasuk kemampuan untuk melakukan
pembacaan dasar dan numerik yang diperlukan dalam
lingkungan perawatan kesehatan. Kedua definisi ini
menyajikan literasi kesehatan sebagai seperangkat
kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk
memperoleh dan menggunakan informasi kesehatan.
Definisi Literasi
Kesehatan
4. Sebuah panel pakar Institut of Medicine membagi
literasi kesehatan ke dalam beberapa bidang :
1. Pengetahuan budaya dan konseptual
2. Literasi lisan, termasuk keterampilan berbicara dan
mendengarkan
3. Literasi cetak, termasuk keterampilan menulis dan
membaca
4. Berhitung.
Terlepas dari definisi tersebut, literasi kesehatan
adalah bidang dimana apoteker dan penyedia layanan
kesehatan lainnya dapat memiliki dampak positif pada
kesehatan pasien secara keseluruhan.
5. Dasar dari literasi kesehatan adalah literasi keseluruhan: kemampuan
seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan
memecahkan masalah. Aspek-aspek lain dari literasi kesehatan
termasuk literasi prosa, literasi dokumen, literasi kuantitatif, berbicara
dan mendengarkan.
Literasi prosa adalah kemampuan untuk melakukan tugas-tugas prosa
(misalkan: untuk menilai, memahami dan menggunakan informasi dari
teks-teks berkelanjutan seperti arahan atau tindakan pencegahan yang
ditemukan dalam selebaran informasi obat).
Literasi dokumen adalah kemampuan untuk melakukan tugas-tugas
dokumen dengan mencari, memahami, dan menggunakan informasi
yang ditemukan dalam teks yang tidak berkelanjutan.
Literasi kuantitatif adalah pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk melakukan tugas-tugas kuantitatif (yaitu untuk
mengidentifikasi dan melakukan perhitungan menggunakan angka
yang tertanam dalam media cetak).
6. Literasi kesehatan dan kesenjangan kesehatan
Kesenjangan kesehatan telah menjadi bidang
penelitian penting selama dua dekade terakhir
Menghapuskan kesenjangan kesehatan adalah tujuan
utama dari agenda kesehatan masyarakat nasional dan
merupakan fokus utama dari Pusat Nasional untuk
Kesehatan Minoritas dan Kesenjangan Kesehatan di
dalam National Institutes of Health. Istilah
kesenjangan kesehatan didefinisikan dalam beberapa
hal. Definisi pertama yang diberikan oleh National
Institutes of Health adalah "Kesenjangan/perbedaan
kesehatan adalah perbedaan dalam jumlah kasus,
prevalensi, kematian, dan beban penyakit dan kondisi
kesehatan yang merugikan lainnya yang ada di antara
kelompok populasi tertentu di Amerika Serikat."
7. Dampak dari keterbatasan literasi kesehatan
Masalah literasi kesehatan berpotensi
mempengaruhi masyarakat dalam beberapa hal.Orang-
orang dengan keterbatasan kemampuan dalam bidang
kesehatan lebih cenderung mengabaikan langkah-
langkah pencegahan penting seperti mamogram, Pap
smear, dan suntikan flu. Para pasien dengan
keterbatasan kemampuan di bidang kesehatan
cenderung memasuki sistem perawatan kesehatan
apabila mereka sakit, para pasien yang keterbatasan
literasi/kemampuan di bidang kesehatan telah terbukti
kurang memahami cara mengatasi tekanan darah
tinggi, diabetes, asma, dan HIV/AIDS.
8. Manajemen Terapi Pengobatan dan Literasi Kesehatan
Literasi kesehatan yang terbatas dapat menyebabkan
kesalahan pengobatan dan kesalahpahaman, khususnya karena
jumlah obat yang diresepkan orang Amerika terus
meningkat.Apoteker dan dokter berasumsi bahwa pasien
mereka dapat membaca, memahami, dan bertindak
berdasarkan instruksi singkat yang terdapat pada label obat
resep. Rumah sakit dan pengaturan perawatan pasien lainnya
perlu untuk terus memeriksa kesesuaian bahan tertulis mereka
dan seberapa baik mereka dipahami oleh penerima mereka.
Dalam penyelidikan untuk menentukan bagaimana pasien
dewasa menafsirkan label peringatan obat resep yang umum
digunakan, pasien dengan literasi rendah mengalami kesulitan
memahami label tersebut.
9. Peran farmasi dalam sistem pemberian layanan
kesehatan sedang didefinisikan ulang oleh konsep
manajemen terapi pengobatan (Medication Therapy
Management/MTM) - kemitraan apoteker, pasien atau
pengasuh, dan membantu pasien mencapai hasil yang
ditargetkan dari terapi obat. Pencapaian hasil kesehatan yang
optimal dan kualitas hidup sebagian tergantung pada
pemahaman pasien tentang manajemen yang tepat dari masalah
kesehatan mereka. Baik pada level makro atau kebijakan dan
level mikro atau praktik, apoteker dapat memberikan kontribusi
yang berharga untuk meningkatkan literasi kesehatan pasien.
10. Department of Health and Human Services (HHS) AS telah
menetapkan standar nasional tentang layanan yang sesuai secara
budaya dan bahasa (CLAS/culturally and linguistically appropriate
services) untuk digunakan oleh organisasi perawatan kesehatan dan
penyedia perawatan kesehatan individu.
Juga direkomendasikan bahwa standar CLAS dimasukkan ke
dalam pelatihan profesi kesehatan, pengembangan kurikulum, dan
proses akreditasi dan perizinan. Melalui organisasi dan tempat praktik
mereka, apoteker dapat memberikan komentar untuk membantu
membentuk standar masa depan yang membahas literasi kesehatan
sebagai upaya meningkatkan hasil pasien.
Literasi Kesehatan Tingkat Makro
11. LANJUTAN
The Accreditation Council for Pharmacy Education (ACPE) mengakui
pentingnya praktik dan pendidikan farmasi kesehatan masyarakat. Kompetensi yang
harus dicapai oleh lulusan sekolah farmasi meliputi promosi ketersediaan layanan
perawatan kesehatan dan pengembangan kebijakan kesehatan. Lulusan farmasi
diharapkan memiliki kemampuan untuk "Mempromosikan peningkatan kesehatan,
kesejahteraan, dan pencegahan penyakit bekerja sama dengan pasien, masyarakat,
populasi berisiko, dan anggota lain dari tim interprofesional penyedia layanan
kesehatan“. Praktisi apoteker harus diberi tahu tentang area kesehatan publik ini
melalui program pendidikan berkelanjutan.
American Society of Health-System Pharmacist (ASHP) kebijakan tentang peran
apoteker dalam kesehatan publik menyatakan bahwa apoteker harus berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan dan perencanaan kesehatan masyarakat di tingkat makro
dan dalam konseling untuk populasi berisiko di tingkat mikro. Kontribusi apoteker
untuk literasi kesehatan, pendidikan kesehatan, promosi kesehatan, dan advokasi
kesehatan masyarakat terutama berkaitan dengan populasi yang kurang terlayani.
12. Kontribusi apoteker/tenaga kefarmasian
dalam literasi kesehatan pada tingkat mikro berfokus
terhadap pemberian informasi yang dapat membantu
pasien dalam memanajemen pengobatan mereka dan
mendaptkan pelayanan tindak lanjut yang sesuai.Pada
pasien edukasi dan konseling. Apoteker dapat
menggunakan berupa suatu tulisan untuk
memudahkan.
Mereka dapat menggunakan teknologi untuk
memberikan dukungan keputusan klinis dan akses ke
alat literasi kesehatan.
Literasi kesehatan di tingkat mikro (kecil)
13. Apoteker memiliki peluang besar untuk terlibat dalam mempromosikan literasi
kesejahteraan. "Apoteker harus berpartisipasi dalam inisiatif yang sedang berlangsung dan di masa
depan untuk membawa masalah mengenai literasi kesehatan dan masalah pendidikan kesehatan
pasien lainnya ke garis depan. "Apoteker memberikan informasi kepada pembuat kebijakan lokal,
negara bagian, dan nasional tentang dampak literasi pada hasil kesehatan. Organisasi farmasi
profesional dapat terlibat dalam advokasi untuk meningkatkan literasi kesehatan.
Apoteker harus berpartisipasi dalam penelitian untuk mengklarifikasi
mekanisme literasi kesehatan yang mempengaruhi status kesehatan pasien dan untuk
menguji intervensi yang bertujuan meningkatkan literasi kesehatan dan hasil klinis.
Apoteker dapat berkolaborasi dengan pihak kebijakan kesehatan masyarakat seperti,
pusat medis, lembaga akademik, lembaga pemerintah, untuk menentukan populasi subjek
yang rendah literasi kesehatan dan memilih metode penelitian yang sesuai untuk
menghasilkan hasil yang valid dan dapat diandalkan.
Peluang untuk Advokasi dan Penelitian
14. Apoteker harus waspada terhadap indikasi bahwa pasien
mungkin memiliki literasi kesehatan yang rendah. Literasi
kesehatan dapat menjadi masalah, jika pasien:
1. Meminta botol resep lama untuk dikembalikan (terutama jika
botol memiliki tanda atau lambang),
2. Mengacu pada obat berdasarkan warna dan bentuk daripada
nama, Tidak dapat menjelaskan obatnya, dan cara
meminumnya (penggunaan)
3. Tidak tahu tujuan obat yang diminumnya,
4. Mengonsumsi obat secara tidak benar (tidak patuh terhadap
rejimen),
5. Berpura-pura membaca materi,
6. Tidak mengisi formulir saat berada di apotek atau fasilitas
perawatan kesehatan,
7. Tidak memiliki pertanyaan tentang informasi yang diterima,
atau
8. Meminta bantuan staf untuk menyelesaikan tugas.
Tindakan untuk perubahan Hari Ini
15. Apoteker dapat mengambil peran aktif dalam memilih tulisan
tertulis, obat-obatan dan perawatan kesehatan untuk pasien
mereka.
Dalam membuat atau mengedit materi untuk pasien, Apoteker
harus mengikuti pedoman ini:
•Menulis dalam bahasa sederhana
•Menggunakan kosakata sederhana.
•Gunakan singkatan yang mungkin umum digunakan dalam
pengaturan perawatan kesehatan
•Jangan menggunakan bahasa resmi dan hukum.
•Jangan menggunakan bahasa sehari-hari, gaul, atau jargon.
•Menulis dengan suara aktif.
•Tulis dalam kalimat sederhana.
•Sertakan saran di mana pasien dapat memperoleh informasi atau
bantuan tambahan.
16. Lembar kesehatan saya Tanggal Laporan : 26
Juni 2009
∙∙∙∙∙∙∙∙∙INFORMASI RAHASIA PASIEN 26 Juni 2009∙∙∙∙∙∙∙∙∙
DEMO,PASIEN HRN : 1 CHEROKEE INFIAN HOSPITAL
WHITHE DOVE RD54 Precious moment Dr Cherokee, NC 28719
CHEROKEE, NORTH CAROLINA 28719 PCPS NAME
479-2465 828-497-9163
Terima kasih telah memilih CHEROKEE INFIAN HOSPITAL
Selebaran ini adalah cara baru bagi anda dan dokter untuk melihat kesehatan anda
TINGGI/BERAT/BMI–Berat danindeks massa tubuh adalah ukuran yang baik untuk
kesehatan anda. Menentukan berat badan yang sehat dan indeks massa tubuh
juga tergantung pada seberapa tinggi anda.
Tinggi anda 5 kaki dan tinggi 6 inci
Berat badan terakhir anda adalah 185 pon Pada juni 2009
Berat badan anda harus diperiksa kembali pada kunjungan berikutnya
Indeks massa tubuh anda pada 26 juni 2009 adalah 29,9
Anda berada diatas berat badan yang sehat. Tanyakan kepada penyedia layanan
kesehatan anda tentang berat badan yang baik untuk anda
STUDI KASUS
17. STUDI KASUS (LANJUTAN)
MEDICATIONS–Obatini adalah obat-obatan dan barang-barang lain yang anda
gunakan, termasuk obat-obatan tanpa resep dan herbal, makanan, dan
suplemen tradisional.Beritahu kami jika daftar ini tidak lengkap.
1. METFORMIN = 500MG Tab biasa Rx#:
2716270 Refills left: 11
Aturan : minum 2 tablet melalui mulut dua kali sehari. Diminum bersamaan
dengan makan untuk pengobatan diabetes
2. ASPIRIN =325 MG “EC” TAB
Rx#: 2716270 Refills left: 11
Aturan : minum satu tablet melalui mulut setiap sehari. Jangan dikunyah
3. GLYBURIDE = 5MG TAB Rx# :
2716270 Refills left: 11
Aturan : minum satu tablet melalui mulut 2 kali sehari unuk mengontrol gula
darah
4. LISINOPRIL = 50 MG TAB Rx#:
2716270 Refills left: 11
Aturan : minum satu tablet melalui mulut setiap hari untuk perlindungan ginjal
dan/atau tekanan darah
= = = = = = = = =
18. STUDI KASUS (LANJUTAN)
Obat-obatan ini telah dhentikan.Anda tidak boleh minum obat ini.Bicaralah pada
apoteker anda tentang cara-cara untuk menghilangkan obat-obatan ini dengan
aman jika anda memilikinya dirumah.
5. ATENOLOL : 50 MG tab Rx#:
2716270 refills left : 0
Aturan : minum satu tablet melalui mulut setiap hari untuk tekanan darah.
Dihentikan pada 26 Juni 2009
TEKANAN DARAH–Tekanandarah adalah ukuran untuk mengukur kesehatan
yang baik.
Tekanan darah anda adalah 125/85 pada 03 November 2007
Anda harus memeriksa tekanan darah setiap tahun atau lebih sering.
Minta penyedia layanan anda untuk memeriksa tekanan darah anda pada
kunjungan berikutnya.
19. STUDI KASUS (LANJUTAN)
LAYAR UNTUK HUMAN IMMUNODEFECIENCY VIRUS (HIV)
HIV adalah suatu virus yang menyebabkan infeksi serius.Infeksi HIV
dapat menyebabkan penyakit dan juga kematian.
Seseorang dapat memiliki HIV selama bertahun-tahun dan tidak
mengetahuinya. Setiap orang harus menjalani tes HIV ketika mereka
berusia 13 dan 64 tahun.menurut catatan kami anda belum menjalani
test HIV. Berbicara pada pemeriksa anda bagaimana cara mendapatkan
test HIV.
ALERGI–Ini penting untuk mengetahui alergi dan efek samping yang
anda miliki terhadap obat-obatan atau makanan .dibawah ini adalah
daftar alergi yang kami ketahui .tolong beri tahu kami jika ada yangkami
lewatkan.
SULFAMETHOXAZOLE
SENGATAN LEBAH
20. STUDI KASUS (LANJUTAN)
IMUNISASI (shot) Catatan - Penting untuk melihat jalur imunisasi
anda
Anda menerima imunisasi berikutnya :
DTP pada 18 november 1999
DtaP pada 26 maret 2003
HEP B,NOS pada 04 juli 1992
HEP B ADLT pada 02 maret 2006
HEP A PED pada 11 juni 2007
FLU-SPLIT pada 12 oktober 2005
FLU-SPLIT pada 03 november 2007
FLU-SPLIT pada 08 november 2007
PNEUMO-PS pada 30 november 2000
PNEUM-CONJ pada 18 desember 2000
21. STUDI KASUS (LANJUTAN)
IMUNISASI (shot)-mendapatkan suntikan untuk melindungi anda dari beberapa penyakit.
1 imunisasi jatuh tempo
INFLUENZA
CHOLESTEROL
Mengontrol kolesterol anda dapat menjaga kesehatan jantung dan pembulu darah anda
Hasil total kolesterol anda adalah 150 mg/dL pada 10 November 2004
Hasil LDL ( kolesterol jahat) terakhir anda adalah 144 pada 26 Juni 2009
Hasil HDL (kolesterol baik) terakhir anda adalah 40 pada 26 Juni 2009
Hasil trigliserida terakhir anda adalah 380 pada 26 Juni 2009
Yang terbaik adalah jika LDL anda (kolesterol jahat) kurang dari 100 mg/Dl
Tanyakan penyediaan layanan anda tentang cara untuk menurunkan kolesterol anda.
22. STUDI KASUS (LANJUTAN)
PERAWATAN DIABETES
HEMOGLOBIN A1c
Hemoglobin A1c adalah tes yang mengukur kontrol gula darah anda selama periode 3 bulan
Anda harus melakukan test ini setiap 3- 6 bulan.
Test A1c terakhir anda pada file adalah 8,4 pada 26 juni 2009
Tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan anda bagaimana anda dapat terus menurunkan
A1c anda
PENILAIAN GINJAL PASIEN DIABETES
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan ginjal.Ada tes yang dapat melihat seberapa
baik ginjal anda berkerja.Mendapatkan tes ini setidaknya sekali setahun dapat membantu
penyedia layanan kesehatan melindungi ginjal anda dan menurunkan risiko terkena
kerusakan ginjal dan melakukan dialisis.Anda harus memeriksakan ginjal anda untuk
mengetahui seberapa baik ginjal bekerja setiap tahun. Minta penyedia layanan kesehatan
anda untuk memesan tes fungsi ginjal untuk anda. PEMERIKSAAN MATA PASIEN
DIABETES Diabetes dapat mempengaruhi mata dan penglihatan anda.Deteksi dini
pelindung mata dapat membantu anda mendapatkan perawatan yang anda butuhkan untuk
menurunkan peluang anda mengalami masalah seperti penglihatan kabur atau
kebutaan.Pemeriksaan mata diabetes terakhir anda dilakukan pada 23 Agustus 2004.Anda
harus memiliki setidaknya satu pemeriksaan mata diabetes setiap tahun.Minta penyedia
layanan kesehatan anda untuk pemeriksaan mata diabetes untuk anda.
23. STUDI KASUS (LANJUTAN)
PEMERIKSAAN KAKI PASIEN DIABETES
Diabetes dapat membuat kaki anda sakit atau mati
rasa.melakukan pemeriksaan kaki diabetes setiap tahun dapat
membantu menurunkan kemungkinan kehilangan perasaan pada
kaki anda, mendapatkan infeksi, atau menjalani amputasi.
Pemeriksaan kaki diabetes terakhir anda dilakukan pada 4
Januari 2008.Anda harus memiliki setidaknya satu pemeriksaan
kaki diabetes setiap tahun.Minta penyedia layanan kesehatan
anda untuk memesan pemeriksaan kaki diabetes untuk anda.
MAMMOGRAM
Mammogram terakhir anda adalah pada tanggal 6 Oktober
2006.Direkomendasikan agar anda menerima mammogram
setiap tahun.Minta penyedia layanan kesehatan anda untuk
memesan mammogram untuk anda. PAP SMEARPap smear
terakhir anda pada 26 Juni 2009, Pap smear anda berikutnya
akan jatuh tempo pada 25 Juni 2012. MONOTORING KOLON
KESEHATANAnda lakukan monitoring terkini kanker usus
besar.Monitoring kanker usus besar Anda berikutnya akan jatuh
tempo pada 30 Juni 2017.
24. STUDI KASUS (LANJUTAN)
Tujuan Perawatan Kesehatan Saya
DIABET-LATIHAN
Sasaran: AKAN BERJALAN 3 KALI PER MINGGU
DIABETES-NUTRISI
Sasaran: BATASI HINGGA 1 KANTONG PER MINGGU
TINGKAT AKTIVITAS
Tingkatkan aktivitas fisik anda meningkat 150 menit
setiap minggu (30 menit/hari) membantu anda
mendapatkan lebih banyak manfaat kesehatan. Sekarang
Anda sedang dalam perjalanan untuk menurunkan berat
badan dan kesehatan yang lebih baik.
25. 3 PERMINTAAN SAYA–Setiap kali Anda berbicara
dengan seorang dokter, perawat, apoteker, atau
pekerja perawatan kesehatan lainnya, gunakan
pertanyaan 3 permintaan saya untuk lebih
memahami kesehatan anda. Pastikan anda tahu
jawaban untuk tiga pertanyaan ini
1. Apa masalah utama saya?
2. Apa yang harus saya lakukan?
3. Mengapa penting bagi saya untuk melakukan ini?
STUDI KASUS (LANJUTAN)
26. Kesimpulan
Apoteker dapat memiliki dampak positif untuk
meningkatkan literasi kesehatan seseorang dan untuk
meningkatkan proporsi orang yang melaporkan bahwa penyedia
layanan kesehatan mereka memiliki keterampilan komunikasi
yang memuaskan.
Seorang apoteker tidak boleh menganggap bahwa seorang
pasien, terlepas dari status pendidikan atau sosial ekonomi, usia,
atau jenis kelamin, dapat memahami materi tertulis terkait dengan
perawatannya. Aspek penting kontribusi farmasi untuk kesehatan
masyarakat adalah untuk menjadi lebih sadar akan masalah
literasi kesehatan dan hasil kesehatan pasien, dan untuk
menemukan cara membantu pasien yang mungkin memiliki
literasi kesehatan yang terbatas.
27. Truong, H. A., Bresette, J. L., & Sellers, J. A. (2010). The
pharmacist in public health: Education, Applications, and
Opportunities. Washington DC: American Pharmacist
Association.
Daftar pustaka