SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
ARTIKEL ILMIAH
STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN
KOPERASI SEBAGAI PELAKU EKONOMI
DI KABUPATEN BUNGO
(Studi Kasus Pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Dan Perdagangan
Kabupaten Bungo)

OLEH:

Nor Chasanah
A1A108022

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JANUARI 2013

1
STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN
KOPERASI SEBAGAI PELAKU EKONOMI
DI KABUPATEN BUNGO
(Studi Kasus Pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Dan Perdagangan
Kabupaten Bungo)
Oleh: Nor Chasanah

RINGKASAN
Koperasi adalah satu badan usaha dalam perekonomian Indonesia, yang
merupakan wadah kerjasama yang dibentuk dari, oleh dan untuk anggota. Dalam
era reformasi sekarang ini eksistensi koperasi ternyata semakin pudar. Pada satu
sisi koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat, dan merupakan salah satu pilar
ekonomi, selayaknya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pada sisi
lain, salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan
mengentaskan kemiskinan dilakukan melalui program-program pemberdayaan
ekonomi rakyat. Dengan demikian, melalui pemberdayaan koperasi diharapkan
akan mendukung upaya pemerintah tersebut. Pemerintah dalam hal ini dituntut
untuk dapat menghasilkan program dan kebijakan yang dapat mendukung
pemberdayaan koperasi.
Hasil penelitian ini yaitu Strategi yang dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Bungo dalam memberdayakan koperasi sebagai pelaku ekonomi
menggunakan tingkatan strategi fungsional karena menerapkan (1) Strategi
functional ekonomi (2) Strategi functional manajemen (3) Strategi isu stratejik.
Sedangkan jenis strategi yang digunakan adalah strategi integrasi, dimana
pemerintah dapat melakukan pengawasan dan mengontrol dan memungkinkan
melakukan intervensi kepada pelaku usaha (koperasi) dan pasar. Tingkat
keberdayaan koperasi di Kabupaten Bungo sebagai pelaku ekonomi sudah sangat
baik ini ditandai dengan peningkatan jumlah anggota, peningkatan asset,
peningkatan modal koperasi dan peningkatan volume usaha yang setiap tahunnya
meningkat. Tingkat pemberdayaan koperasi di kabupaten Bungo diantaranya
yaitu pemberian pinjaman dana bergulir, pembinaan dan pelatihan serta pola
kemitraan.
Kata kunci : strategi pemberdayaan, tingkat keberdayaan, tingkat pemberdayaan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian,
menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan. Menurut Sonny Sumarsono, (2008:11) koperasi
didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan
hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang
semurahmurahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama,
bukan keuntungan.

2
Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi serta memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagaimana diatur
dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Menurut Tjakrawerdaja (2009) peran dan fungsi koperasi adalah untuk
menghimpun kekuatan ekonomi yang diproduksi oleh rakyat banyak guna
menjawab tantangan ekonomi global. Koperasi secara kolektif berusaha
meningkatkan proses produksi untuk menjadi lebih produktif dan efesien
sekaligus mensejahterakan anggotanya. Di sini koperasi diharapkan mengambil
peran dalam pemberdayaan di sektor ekonomi rakyat agar unit ekonomi dan usaha
kecil yang dimilikinya tidak terhenti atau terpuruk.
Untuk mencapai tujuan tersebut, koperasi harus diberdayakan dengan baik
dan benar. Dan dalam pengelolaan pemberdayaan koperasi tersebut tentunya
memiliki suatu strategi tertentu guna mewujudkan apa yang telah menjadi tujuan
koperasi itu sendiri. Menurut Kumorotomo (2008) pemberdayaan koperasi
merupakan bagian penting dari upaya mewujudkan bangsa yang berdaya-saing
serta menciptakan pembangunan yang merata dan adil. Dalam hal ini koperasi
hendaknya diarahkan untuk berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi,
pencipta lapangan kerja baru dan penumbuh daya-saing.
Dalam era reformasi sekarang ini eksistensi koperasi ternyata semakin
pudar. Pada satu sisi koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat, dan merupakan
salah satu pilar ekonomi, selayaknya perlu mendapat perhatian serius dari
pemerintah. Pada sisi lain, salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi
pengangguran dan mengentaskan kemiskinan dilakukan melalui program-program
pemberdayaan ekonomi rakyat. Dengan demikian, melalui pemberdayaan
koperasi diharapkan akan mendukung upaya pemerintah tersebut. Pemerintah
dalam hal ini dituntut untuk dapat menghasilkan program dan kebijakan yang
dapat mendukung pemberdayaan koperasi.
Berkaitan dengan berbagai permasalahan ekonomi seperti pengangguran
dan kemiskinan yang hingga kini masih menunjukkan angka tertinggi dalam
masalah ekonomi di Kabupaten Bungo, Pemerintah Kabupaten Bungo melalui
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Dan Perdagangan berupaya untuk
memberdayakan usaha perkoperasian melalui berbagai program bantuan dan
pembinaan yang merupakan strategi bagi pemerintah dalam upaya
memberdayakan koperasi agar mandiri dan tumbuh berkembangan sehingga dapat
pula memberdayakan ekonomi anggota/masyarakat sekitarnya.

KAJIAN PUSTAKA
1. Strategi
Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan
kemenangan atau mecapai tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan
ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi, politik,
ekonomi,sosial-budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Menurut Stephanie K. Marrus, Strategi didefinisikan sebagai suatu
proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
3
jangka panjang organisasi, diserta penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana
agar tujuan tersebut dapat dicapai. Hamel & Prahalad (1995) mengatakan strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan di masa depan.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merumuskan strategi, yaitu:
(a) Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki dan menentukan misi untuk
mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. (b) Melakukan
analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi dalam menjalankan
misinya. (c) Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors)
dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya. (d)
Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi
dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang
dihadapi. (e) Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka
pendek dan jangka panjang. (Hariadi, 2005)
Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins
(1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi.Keseluruhannya disebut
Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy
dan functional strategy. Jenis-jenis strategi antaralain (1) Strategi Integrasi, yaitu
integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya
disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan
perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing. (2)
Strategi Intensif, yaitu: penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut
sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika
posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan. (3)
Strategi Diversifikasi, yaitu terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu
diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa
baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah
produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut
diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut
diversifikasi konglomerat. (4) Strategi Defensif yaitu, disamping strategi
integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi
rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika
suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset
untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun.
Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi
memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan
fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya
menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah
untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi
dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di
seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli
terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa
yang memenuhi
keperluan
sejumlah
kelompok
kecil
konsumen.
(David, p.231, 2004)

4
2. Upaya Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Koperasi
Pemberdayaan usaha mikro ditujukan untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat yang berusaha dalam skala usaha mikro. Pemerintah telah
memberikan berbagai fasilitas bantuan antara lain: (a) Kredit usaha dari dana
Surat Utang Pemerintah (SUP- 005) (b) Perkuatan permodalan dengan pola
kemitraan. (c) Linkage Program antara Bank Umum dengan koperasi (d)
Pembiayaan produktif konvensional dan syariah (e) Bantuan dana bergulir
sektoral (f) bantuan sarana pasar.
Pemberdayaan kelembagaan koperasi dapat dilakukan dengan mengembangkan
dan menguatkan koperasi-koperasi yang sudah ada atau menumbuhkan yang
belum ada tetapi potensial untuk memunculkan (contohnya, pengembangan
kelompok tani menjadi koperasi tani). Pengembangan dan penguatan
koperasi/KUD memerlukan ragam program aksi yang mencakup aspek penerapan
prinsip-prinsip perkoperasian, pengembangan organisasi dan manajemen
perkoperasian, pengembangan usaha dan permodalan dan pembinaan
perkoperasian.
3. Koperasi Sebagai Pelaku Ekonomi
Fungsi koperasi menurut Baswir (dalam Atmadji, 2007) salah satu fungsi
koperasi dalam bidang ekonomi antara lain dalam berusaha koperasi lebih
berperikemanusiaan artinya tidak semata-mata mencari keuntungan, pembagian
(SHU) lebih adil sesuai dengan jasa anggota terhadap koperasi, koperasi bukan
perkumpulan modal, jadi koperasi harus menghindari praktek monopoli, dengan
motif pelayanan pada anggota maka koperasi menawarkan barang dan jasa
dengan harga yang relatif lebih murah tanpa mengabaikan kualitas, koperasi
berfungsi meningkatkan penghasilan para anggotanya dengan membagikan
keuntungan koperasi kepada para anggotanya sesuai kontribusi yang diberikan
anggota kepada kepada koperasi, menyederhakan sistem tataniaga dengan
mengurangi mata rantai perdagangan yang tidak perlu, menumbuhkan sikap
jujur dan
terbuka dalam pengelolaan perusahaan, menjaga terciptanya
keseimbangan antara penawaran dan permintaan, dan mendidik masyarakat
untuk mengalokasikan pendapatan secara efektif dan efisien.
Adapun peranan koperasi yaitu : (a) Meningkatkan taraf hidup sederhana
masyarakat Indonesia. (b) Mengembangkan demokrasi ekonomi di Indonesia.
(c) Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada.
Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat koperasi dapat
dibagi menjadi dua bidang, yaitu manfaat koperasi di bidang ekonomi dan
manfaat koperasi di bidang sosial.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Deskriptif
kualitatif, dimana dalam memperoleh informasi dan data-data diperoleh dari
laporan program kerja Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
dan hasil wawancara. Wawancara bertujuan untuk menanyakan masalah yang
diteliti. peneliti ini dilakukan di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Dan
Perdagangan Kabupaten Bungo. Waktu yang dipakai dalam penelitian ini adalah
bulan Oktober-Desember 2012.
5
Dalam penelitian ini dipergunakan metode pengumpulan data, antara lain:
Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Teknik Analisis Data yang dipakai
adalah: (a) Analisis Domain, (b) Analisis Taksonomi (c) Analisis Kompensional
(d) Analisis Tema Budaya. Berdasarkan beberapa analisis data di atas, maka
dapat dikemukakan bahwa dalam penelitian ini menggunakan analisis tema
budaya karena pada analisis tema budaya ini merupakan hasil dari analisis
domain, taksonomi, dan kompensional tersebut.
Tahapan penelitian meliputi (1) Tahap orientasi (2) Tahap Eksplorasi (3) Tahap
pengujian keabsahan data. Dalam memeriksa keabsahan data yang terkumpul,
penulis menggunakan teknik triangulasi. Moleong (2007:330) mengemukakan
triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data itu. Ada empat macam triangulasi, yaitu dengan
menggunakan sumber,metode, penyidik, dan teori. Sedangkan menurut sugiyono
(2007:330) triangulasi adalah sebagai tehnik pengumpilan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
sudah ada.
HASIL DAN PEMBHASAN
a. Profil Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bungo
Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No.38/2007 tentang
pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota,
telah ditegaskan bahwa koperasi dan usaha kecil-menengah merupakan salah satu
dari 26 urusan wajib yang harus diselenggarakan dengan baik oleh pemerintah
daerah. Demikian juga, ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No.41/2007
tentang struktur organisasi dan tata-kerja pemerintah daerah telah mengatur bahwa
urusan koperasi hendaknya dikelola oleh sebuah satuan direktif yang berbentuk
dinas.
Pelaksanaan dari dua PP diatas kemudian oleh Pemerintah Kabupaten
Bungo dengan membentuk Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) berupa Dinas
Koperasi yang digabungkan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang
selanjutnya SKPD tersebut menjadi Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Bungo.
Tujuan dengan dibentuknya Dinas Koperasi dan Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Bungo adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat Kabupaten Bungo. Ini adalah bentuk komitmen Kabupaten
Bungo terhadap fasilitas dan pemberdayaan koperasi yang diwujudkan dengan
perangkat kelembagaan yang khusus dimaksudkan bagi koperasi.
b. Strategi Pemberdayaan Koperasi Sebagai Pelaku Ekonomi

Strategi pemerintah daerah kabupaten bungo melalui Dinas Koperasi,
UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dalam memberdayakan Koperasi
tertuang dalam Rencana Strategi (Renstra) Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian
dan Perdagangan tahun 2007-2012. Renstra merupakan penjabaran teknis
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berfungsi
sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah
kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun, yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah

6
(SKPD) pada masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati selaku Kepala
Daerah dan Pemerintah Kabupaten Bungo selama 5 tahun.
Di samping itu Renstra Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Bungo merupakan perangkat dokumen dasar dalam
pengukuran kinerja atas pelayanan publik di Bidang Koperasi, Bidang UMKM,
Bidang Industri dan Bidang Perdagangan yang akan dievaluasi setiap akhir tahun
dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai
umpan balik guna melihat sejauhmana capaian dapat direalisasi sebagai wujud
dari tanggungjawab pelaksanaan tugas dinas. Dengan demikian sekaligus sebagai
alat kontrol bagi pimpinan dalam membuat keputusan strategis bagi kepentingan
masyarakat Kabupaten Bungo pada khususnya, dan pembangunan daerah pada
umumnya
Dengan demikian strategi akan dapat memberikan kesan pandang dalam
melaksanakan tujuan dan sasaran, dengan demikian dapat dipormulasikan sebagai
berikut :
(a) Kebijakan
Kebijakan merupakan kumpulan keputusan-keputusan yang menentukan
secara teliti tentang bagaimana strategi akan dilaksanakan atau dengan kata lain
kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan atau kegiatan tertentu,
mengatur sesuatu mekanisme tindakan lanjutan untuk pelaksanaan pencapaian
tujuan dan sasaran, mengarahkan pada kondisi-kondisi dimana setiap pejabat dan
pelaksana di organisasi mengetahui tentang apakah mereka memperoleh
dukungan atau tidak untuk bekerja dan mengimplementasikan keputusan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Dinas Koperasi, UMKM,
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo periode 2007 s/d 2012 ,
menetapkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) sebagai berikut:
1. Meningkatkan perpaduan antara tenaga kerja terdidik dan terampil dengan
adopsi penerapan teknologi
2. Mengembangkan UKM dengan pendekatan klaster pada sektor agribisnis dan
agroindustri yang didukung adanya pemberian kemudahan dalam pengelolaan
usaha, sebagai wadah organisasi kepentingan usaha bersama untuk
memperoleh efisiensi kolektif
3. Mengembangkan UKM untuk makin berperan dalam proses industrialisasi,
perkuatan keterkaitan industry, percepatan pengalihan tekonologi, dan
peningkatan kualitas SDM
4. Meningkatkan system dan strategi dalam menumbuhkan wirausaha baru
berbasis ilmu pengatahuan dan teknologi
5. Mendorong perkuatan struktur industry pada sub-sektor yang memiliki potensi
keuntungan kompetitif
(b) Program
Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk
mengimplementasikan strategi organisasi, penentu jumlah dan jenis sumber daya
yang diperlukan. Penjabaran Program operasional harus memiliki tingkat
kerincian yang sesuai dengan kebutuhan sebagaimana diuraikan dalam kebijakan.
Program yang dilaksanakan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Bungo
untuk Periode 2007 s/d 2012 dalam
memberdayakan koperasi : (1) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi
Industri (2) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

7
(c) Kegiatan
Penetapan tujuan dan sasaran yang merupakan bagian dari rencana strategik,
adalah upaya untuk meningkatkan kinerja organisasi. Pencapaian kinerja dapat
diukur dengan baik apabila terdapat satuan pengukuran yang memadai. Oleh
karena itu diperlukan suatu program aksi yang dapat menunjang organisasi Dinas
Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo dalam
upaya meningkatkan nilai kinerjanya yaitu berupa rencana kegiatan. Rencana
kegiatan tersebut antara lain: (1) Kegiatan Pembinaan Kemampuan Teknologi
Industri (2) Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Prgram Pembangunan
Koperasi (3) Kegiatan Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi
berprestasi (4) Kegiatan Pelatihan Pembukuan Simpan Pinjam (5) Kegiatan
Pelatihan Auditor bagi pengawas Koperasi/KUD
c. Tingkat Keberdayaan Koperasi di Kabupaten Bungo

Berikut ini disajikan data perkembangan koperasi di Kabupaten Bungo Tahun
2007 sampai dengan Tahun 2011.
Table 1.
Data perkembangan Koperasi di Kabupaten Bungo
tahun 2007 - 2012
NO

Tahun

URAIAN
2007

1
2
3
4
5
6
7
8
9

2008

2009

2010

2011

Jumlah Koperasi ( Unit )
Jumlah Koperasi Aktif (
Unit )
Jumlah Koperasi Tidak
Aktif ( Unit )

248

256

265

273

295

170

170

181

189

201

87

84

84

84

94

Jumlah Anggota ( Org )
Jumlah Asset ( Rp.000,)
Jumlah Modal Sendiri (
Rp.000,- )
Jumlah Modal Pinjaman
( Rp.000,- )
Volume Usaha / Omset (
Rp.000,- )
Sisa Hasil Usaha (
Rp.000,- )

24,755

25,514

26,514

26,982

27,369

19,422,640

21,759,960

22,442,600

24,664,000

47,886,987,000

18,415,760

20,592,680

21,211,480

22,762,000

20,768,182,000

18,180,044

19,324,950

20,556,205

21,984,000

14,529,949,000

98,550,460

106,335,620

108,292,440

116,846,000

122,497,314,000

3,224,376

3,884,208

4,198,000

4,266,000

4,468,718,000

Berdasarkan data diatas dapat dijabarkan bahwa perkembangan koperasi di
kabupaten bungo setiap tahunnya meningkat yaitu, 248 pada tahun 2007, tahun
2008 berjumlah 256, tahun 2009 berjumlah 265, tahun 2010 273 buah, dan tahun
2011 berjumlah 295 buah. Jumlah masyarakat yang menjadi anggota koperasi di
Kabupaten Bungo pada tahun 2007 adalah sebanyak 24.755 orang. Jumlah
tersebut meningkat pada tahun 2008 sebanyak 25.514 orang untuk tahun 2009
jumlah anggota bertambah lagi menjadi 26.514 orang dan tahun 2010 adalah

8
sebanyak 26.982 orang. Hingga akhir tahun 2011 jumlah anggota koperasi
sebanyak 27.369 orang.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa jumlah asset koperasi di Kabupaten
Bungo setiap tahunnya mengalami peningkatan, secara berturut setiap tahunnya
Rp. 19.622.940.000,-pada tahun 2007, Rp. 21.759.960.000,- pada tahun 2008,
22.442.600.000,- pada tahun 2009, 24.664.000.000,- tahun 2010, dan menjadi
47.886.987.000,- pada tahun 2011. Modal koperasi mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Secara berturut-turut modal koperasi yang berasal dari modal sendiri
yaitu; Rp. 25,852,000,000,- pada tahun 2011, Rp. 22,762,000,000,- pada tahun
2010, Rp. 22,762,000000,- pada tahun 2009, Rp. 20,592,680000,- pada tahun
2008, Rp. 18,415,760000,- pada tahun 2007. Data diatas juga menunjukkan,
perkembangan jumlah Volume Usaha/Omset koperasi di Kabupaten Bungo yaitu:
Rp. 129,764,000.000,- pada tahun 2011, Rp. 116,846,000,000,- pada tahun 2010,
Rp. 108,292,440,000,- pada tahun 2009, Rp. 106,335,620,000,- pada tahun 2008,
Rp. 98,550,460,000,- pada tahun 2007. SHU koperasi dapat dijabarkan yaitu: Rp.
4,929,000,000- pada tahun 2011,Rp. 4,266,000,000,- pada tahun 2010, Rp.
4,198,000, 000,- pada tahun 2009, Rp. 3,884,208,000,- pada tahun 2007, Rp.
3,224,376, 000,- pada tahun 2007.
d. Tingkat Pemberdayaan Koperasi di Kabupaten Bungo
1. Penguatan Sistem Permodalan
Penguatan sistem permodalan yang dilakukan oleh Pemerintah pada
koperasi di Kabupaten Bungo meliputi:
 Program Bantuan Dana Modal Usaha dan Dana Bergulir yang berasal dari
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Bantuan dana modal usaha dan dana bergulir pada koperasi di Kabupaten
Bungo yaitu:
Tabel 2
Perkembangan jumlah Bantuan dana modal usaha dan dana bergulir
Koperasi di Kabupaten Bungo Tahun 2007-2011 (dalam ribuan rupiah)
N
Tahun
Jumlah SHU (Rp)
No
1
2011
60,000,000,1
2
2010
150,000,000,2


Program Bantuan Dana Bergulir dari Disperindagkop Kabupaten Bungo
Program bantuan dana bergulir bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Bungo setiap tahunnya sama besarnya yaitu sebesar
Rp. 300.000.000,-. Dana bergulir disini maksudnya adalah dana pinjaman yang
diperbantukan kepada koperasi untuk usaha-usaha koperasi dan koperasi harus
mengembalikan kembali ke Pemerintah dalam jangka waktu tertentu dengan
tingkat bunga 0 %. Selanjutnya dana yang dikembalikan ke Pemerintah
digulirkan/dipinjamkan kembali ke koperasi yang lain

9
2. Pembinaan dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah merupaka
suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja koperasi, baik itu
menejerial usaha, administrasi usaha, dan strategi pengembangan usaha. Secara
berturut-turut pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh koperasi antara
lain: (1) Pelatihan Menejeria Pengurus Koperasi (2) Pelatihan Auditorial, (3)
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi (3) Pelatihan dan penguatan
kelembagaan koperasi (4) Pemberian Bantuan Alat-alat produksi (5) Pembinaan
door to door
Disamping pelatihan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah
kabupaten, para koperasi juga diikut sertakan pada pelatihan yang diadakan oleh
pemerintah di tingkat provinsi yaitu: (1) Pelatihan Menejemen Koperasi, (2)
Pelatihan Bimbingan dan Teknis Koperasi (3) Pemberian Bantuan alat-alat
produksi
PEMBAHASAN
Berdasarkan temuan dilapangan baik data maupun hasil wawancara strategi
yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam memberdayakan koperasi sebagai
pelaku ekonomi di Kabupaten Bungo sudah berhasil ini ditandai dengan
peningkatan jumlah anggota, peningkatan asset, peningkatan modal koperasi dan
peningkatan volume usaha yang setiap tahunnya meningkat. Keberhasilan ini
adalah karena stretegi yang digunakan berhasil dan tepat guna. Strategi yang
paling berhasil dalam meperdayakan koperasi.
Disamping adanya strategi yang tepat guna, pemberdayaan koperasi juga
didukung oleh dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten bungo sebagai
pengawas pemerintah dan pengesahan anggaran. Menurut Drs. Sadikun bentuk
dukungan dari DPRD Kabupaten bungo adalah pengesahan anggaran yang sudah
diajukan oleh dinas melalui bupati kepada Dewan.
Dalam melaksanakan pemberdayaan koperasi, Dinas Koperai, UMKM,
Perindustrian dan Perdagangan dibantu oleh pihak ketiga, seperti Dewan Koperasi
wilayah, Lembaga swadaya Masyarakat, perbankan serta pihak-pihak lain.
Keberhasilan koperasi dalam memberdayakan koperasi tidak diiringi dengan
keadaan koperasi yang benar-benar berperan sebagai pelaku ditengah-tengah
perekonomian masyarakat. Ini ditandai dengan temuan data bahwa terdapat
koperasi yang tidak aktif. Disamping merehabilitasi koperasi agar aktif kembali,
pemerintah juga melakukan langkah-langkah pencegahan agar koperasi yang aktif
menjadi tidak aktif. Ini bertujuan agar peran dan fungsi koperasi dapat sebagai
pelaku ekonomi yang bisa membantu perekonomian masyarakat melalui kinerja
koperasi itu sendiri. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam
memberdayakan, Diskoperindag Kabupaten Bungo tentu terdapat faktor
pendukung dan penghambatnya. Faktor pendukung merupakan faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dalam memberdayakan koperasi sedangkan faktor
penghambat adalah faktor penunda keberhasilan dalam memberdayakan koperasi.
Faktor pendukung dalam memberdayakan koperasi juga tertuang dalam
Renstra Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Bungo tahun 2007-2012. Faktor pendukung tersebut antara lain:
1. Adanya komitmen yang tinggi dari Kepala Dinas Koperasi, UMKM,
Perindustrian dan Perdagangan beserta Staf.

10
2. Adanya Struktur dan uraian tugas yang jelas, serta Rencana Kerja yang
terarah merupakan suatu kekuatan penting dalam mewujudkan Visi dan Misi
yang ditetapkan.
3. Tersedianya data informasi mengenai Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
Perdagangan merupakan dasar untuk menentukan langkah dan penyusunan
program pembangunan selanjutnya.
4. Adanya dukungan pimpinan dalam pelaksanaan tugas baik rutin maupun
proyek, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan
program yang telah dibuat.
5. Didalam pengajuan program pembangunan sektor Koperasi, UMKM,
Perindustrian dan Perdagangan sangat diperlukan dukungan dari pihak
Legislatif.
6. Tersedianya Dana untuk melaksanakan berbagai program-program Dinas
Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo.
Secara umum faktor pendukung dalam pemberdayaan koperasi adalah
dukungan finansial/pendanaan dalam menjalankan program kerja yang sudah
ditetapkan.
Sedangkan faktor penghambat dalam memberdayakan koperasi juga
tertuang dalam Renstra Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bungo tahun 2007-2012. Faktor pendukung tersebut antara lain:
1. Kualitas Sumber Daya Manusia relatif terbatas, hal ini dapat dilihat dari
kurang berkembangnya Kewirausahaan, serta
kemampuan dalam
memanfaatkan peluang usaha.
2. Masih terbatasnya pembinaan kelapangan untuk membina Koperasi, UMKM,
Perindustrian dan Perdagangan
3. Belum memadainya tenaga kerja yang terampil baik tenaga pengola Usaha
maupun Tenaga Operasional / Tehnis
4. Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung dalam pelaksanaan tugas.
5. Kurangnya Informasi potensi komoditi unggulan.
6. Akurasi data base yang masih rendah.
7. Masih terbatasnya penyebaran informasi teknologi, informasi pasar
khususnya yang berkenaan dengan penggunaan teknologi proses, mutu
produk, disain dan harga.
Kondisi objektive mengatakan bahwa faktor penghambat dalam
memberdayakan koperasi yaitu:
1. Faktor keadaan koperasi yang sangat jauh lebih kurang 80 KM
2. Medan jalan menuju koperasi yang tidak bagus
3. Mata pencarian anggota yang tidak tetap
4. Dana pembinaan yang terbatas
5. Anggota dari dinas yang sedikit untuk turun kelapangan sedangkan jumlah
koperasi ratusan

KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pembahasan yang sudah dikemukakan diatas pada BAB IV maka diperoleh
kesimpulan bahwa:
a. Profile Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Bungo
dalam memberdayakan Koperasi di Kabupaten Bungo

11
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Bungo
merupakan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) kabupaten bungo yang
dibentuk berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat kabupaten bungo. Ini
adalah bentuk komitmen Kabupaten Bungo terhadap fasilitas dan pemberdayaan
koperasi yang diwujudkan dengan perangkat kelembagaan yang khusus
dimaksudkan bagi koperasi
b. Strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bungo dalam
memberdayakan koperasi sebagai pelaku ekonomi
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Bungo dalam
melaksanakan pemberdayaan koperasi menggunakan tingkatan strategi fungsional
karena menerapkan (1) Strategi functional ekonomi (2) Strategi
functional manajemen (3) Strategi isu stratejik. Sedangkan jenis strategi yang
digunakan adalah strategi integrasi, dimana pemerintah dapat melakukan
pengawasan dan mengontrol dan memungkinkan melakukan intervensi kepada
pelaku usaha (koperasi) dan pasar
c. Tingkat keberdayaan koperasi di Kabupaten Bungo sebagai pelaku ekonomi
Tingkat keberdayaan koperasi koperasi sebagai pelaku ekonomi di Kabupaten
Bungo sudah sangat baik ini ditandai dengan peningkatan jumlah anggota,
peningkatan asset, peningkatan modal koperasi dan peningkatan volume usaha
yang setiap tahunnya meningkat.
d. Tingkat pemberdayaan koperasi dî Kabupaten Bungo
Tingkat pemberdayaan koperasi di kabupaten Bungo diantaranya yaitu pemberian
pinjaman dana bergulir, pembinaan dan pelatihan serta pola kemitraan.
Meskipun dalam penelitian ini diperoleh hasil melalui data-data dan
wawancara, namun ada beberapa hal yang sebaiknya menjadi perhatian Dinas
Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Bungo, yaitu
meskipun terdapat peningkatan jumlah koperasi namun perlu ada pengawasan dan
pembinaan yang lebih intensif terhadap koperasi yang sudah ada sehingga dapat
beroperasi secara optimal, agar koperasi terus bekerja aktif perlu dilakukan sebuah
stimulus positif misalnya melalui kegiatan lomba koperasi tingkat kabupaten, atau
bisa juga pameran koperasi sehingga koperasi bekerja lebih aktif dan berjalan
sebagaimana mestinya.
DAFTAR RUJUKAN
J. David, Hunger dan Wheelen, Thomas .L. 2001. Manajemen Strategis. Online :
http://jurnal sdm.blogspot.com/search/label/Manajemen%20Stratejik diakses pada
tanggal 13 Oktober 2011
Suwandi, Ima. Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial , Penerbit
Bharata
Kartasapoetra, G, dkk. 2007. Koperasi Indonesia. Rineka Cipta, Jakarta
Moleong, Lexy. 2007. Metode penelitian kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung

12
Ninik Widiyanti, Y.W. Sunindhia. 2003. Koperasi dan Perekonomian Indonesia.
Rineka Cipta, Jakarta
Sitio, Arifin & Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Erlangga,
Jakarta
Sugiyono, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Rineka Cipta, Jakarta

Norchasanaharief@yahoo.com

13

More Related Content

Similar to STRATEGI PEMBERDAYAAN

7_Materi Tatap Muka_Strategi Pengembangan Koperasi Melalui CSR dan PKBL.ppt
7_Materi Tatap Muka_Strategi Pengembangan Koperasi Melalui CSR dan PKBL.ppt7_Materi Tatap Muka_Strategi Pengembangan Koperasi Melalui CSR dan PKBL.ppt
7_Materi Tatap Muka_Strategi Pengembangan Koperasi Melalui CSR dan PKBL.pptMsSage
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Alen Pepa
 
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptxPERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptxakunnew4
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahNursyidah alit
 
Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...
Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...
Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...humannisa
 
Tugas makalah strategi+sdm.ppt hrt
Tugas makalah strategi+sdm.ppt  hrtTugas makalah strategi+sdm.ppt  hrt
Tugas makalah strategi+sdm.ppt hrtHartoBmn
 
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019Yossy Suparyo
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...Adijaya Group
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesTri Cahyono
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daeraherlina na
 
9, sm, siti rohmawati, strategic management canvas business model, diversifi...
9, sm, siti rohmawati, strategic management  canvas business model, diversifi...9, sm, siti rohmawati, strategic management  canvas business model, diversifi...
9, sm, siti rohmawati, strategic management canvas business model, diversifi...Siti Rohmawati
 
2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...
2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...
2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...Siti Rohmawati
 
2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...
2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...
2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...Siti Rohmawati
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiSugeng Budiharsono
 
Grand strategi agar koperasi1
Grand strategi agar koperasi1Grand strategi agar koperasi1
Grand strategi agar koperasi1Irna Indriani
 
15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix xiv, universtitas mercu buana, ...
15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix   xiv, universtitas mercu buana, ...15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix   xiv, universtitas mercu buana, ...
15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix xiv, universtitas mercu buana, ...Adrianto Dasoeki
 
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang TaniModul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang TaniYossy Suparyo
 

Similar to STRATEGI PEMBERDAYAAN (20)

7_Materi Tatap Muka_Strategi Pengembangan Koperasi Melalui CSR dan PKBL.ppt
7_Materi Tatap Muka_Strategi Pengembangan Koperasi Melalui CSR dan PKBL.ppt7_Materi Tatap Muka_Strategi Pengembangan Koperasi Melalui CSR dan PKBL.ppt
7_Materi Tatap Muka_Strategi Pengembangan Koperasi Melalui CSR dan PKBL.ppt
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
 
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptxPERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...
Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...
Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...
 
orasi ilmia
orasi ilmiaorasi ilmia
orasi ilmia
 
Tugas makalah strategi+sdm.ppt hrt
Tugas makalah strategi+sdm.ppt  hrtTugas makalah strategi+sdm.ppt  hrt
Tugas makalah strategi+sdm.ppt hrt
 
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdes
 
Konsep dasar csr
Konsep dasar csrKonsep dasar csr
Konsep dasar csr
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerah
 
Bab i non ref
Bab i non refBab i non ref
Bab i non ref
 
9, sm, siti rohmawati, strategic management canvas business model, diversifi...
9, sm, siti rohmawati, strategic management  canvas business model, diversifi...9, sm, siti rohmawati, strategic management  canvas business model, diversifi...
9, sm, siti rohmawati, strategic management canvas business model, diversifi...
 
2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...
2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...
2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...
 
2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...
2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...
2, sm, siti rohmawati, strategic management vision and company mission, longt...
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
 
Grand strategi agar koperasi1
Grand strategi agar koperasi1Grand strategi agar koperasi1
Grand strategi agar koperasi1
 
15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix xiv, universtitas mercu buana, ...
15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix   xiv, universtitas mercu buana, ...15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix   xiv, universtitas mercu buana, ...
15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix xiv, universtitas mercu buana, ...
 
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang TaniModul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
 

More from Harun Surya

Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016
Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016
Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016Harun Surya
 
7 penjelasan studi lapangan
7 penjelasan studi lapangan7 penjelasan studi lapangan
7 penjelasan studi lapanganHarun Surya
 
Modul manajemen asn cetak
Modul manajemen asn cetakModul manajemen asn cetak
Modul manajemen asn cetakHarun Surya
 
Modul 3 kesiapsiagaan bn final edit des 2017
Modul 3 kesiapsiagaan bn final edit  des 2017Modul 3 kesiapsiagaan bn final edit  des 2017
Modul 3 kesiapsiagaan bn final edit des 2017Harun Surya
 
Modul whole of government cetak
Modul whole of government cetakModul whole of government cetak
Modul whole of government cetakHarun Surya
 
Modul DIKLAT LATSAR
Modul DIKLAT LATSARModul DIKLAT LATSAR
Modul DIKLAT LATSARHarun Surya
 

More from Harun Surya (8)

Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016
Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016
Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016
 
7 penjelasan studi lapangan
7 penjelasan studi lapangan7 penjelasan studi lapangan
7 penjelasan studi lapangan
 
Modul manajemen asn cetak
Modul manajemen asn cetakModul manajemen asn cetak
Modul manajemen asn cetak
 
Modul 3 kesiapsiagaan bn final edit des 2017
Modul 3 kesiapsiagaan bn final edit  des 2017Modul 3 kesiapsiagaan bn final edit  des 2017
Modul 3 kesiapsiagaan bn final edit des 2017
 
Rbpmp modul 3
Rbpmp modul 3Rbpmp modul 3
Rbpmp modul 3
 
Rbpmp modul 1
Rbpmp modul 1Rbpmp modul 1
Rbpmp modul 1
 
Modul whole of government cetak
Modul whole of government cetakModul whole of government cetak
Modul whole of government cetak
 
Modul DIKLAT LATSAR
Modul DIKLAT LATSARModul DIKLAT LATSAR
Modul DIKLAT LATSAR
 

Recently uploaded

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

STRATEGI PEMBERDAYAAN

  • 1. ARTIKEL ILMIAH STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KOPERASI SEBAGAI PELAKU EKONOMI DI KABUPATEN BUNGO (Studi Kasus Pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Bungo) OLEH: Nor Chasanah A1A108022 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JANUARI 2013 1
  • 2. STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KOPERASI SEBAGAI PELAKU EKONOMI DI KABUPATEN BUNGO (Studi Kasus Pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Bungo) Oleh: Nor Chasanah RINGKASAN Koperasi adalah satu badan usaha dalam perekonomian Indonesia, yang merupakan wadah kerjasama yang dibentuk dari, oleh dan untuk anggota. Dalam era reformasi sekarang ini eksistensi koperasi ternyata semakin pudar. Pada satu sisi koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat, dan merupakan salah satu pilar ekonomi, selayaknya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pada sisi lain, salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan dilakukan melalui program-program pemberdayaan ekonomi rakyat. Dengan demikian, melalui pemberdayaan koperasi diharapkan akan mendukung upaya pemerintah tersebut. Pemerintah dalam hal ini dituntut untuk dapat menghasilkan program dan kebijakan yang dapat mendukung pemberdayaan koperasi. Hasil penelitian ini yaitu Strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bungo dalam memberdayakan koperasi sebagai pelaku ekonomi menggunakan tingkatan strategi fungsional karena menerapkan (1) Strategi functional ekonomi (2) Strategi functional manajemen (3) Strategi isu stratejik. Sedangkan jenis strategi yang digunakan adalah strategi integrasi, dimana pemerintah dapat melakukan pengawasan dan mengontrol dan memungkinkan melakukan intervensi kepada pelaku usaha (koperasi) dan pasar. Tingkat keberdayaan koperasi di Kabupaten Bungo sebagai pelaku ekonomi sudah sangat baik ini ditandai dengan peningkatan jumlah anggota, peningkatan asset, peningkatan modal koperasi dan peningkatan volume usaha yang setiap tahunnya meningkat. Tingkat pemberdayaan koperasi di kabupaten Bungo diantaranya yaitu pemberian pinjaman dana bergulir, pembinaan dan pelatihan serta pola kemitraan. Kata kunci : strategi pemberdayaan, tingkat keberdayaan, tingkat pemberdayaan PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Menurut Sonny Sumarsono, (2008:11) koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurahmurahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan. 2
  • 3. Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi serta memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Menurut Tjakrawerdaja (2009) peran dan fungsi koperasi adalah untuk menghimpun kekuatan ekonomi yang diproduksi oleh rakyat banyak guna menjawab tantangan ekonomi global. Koperasi secara kolektif berusaha meningkatkan proses produksi untuk menjadi lebih produktif dan efesien sekaligus mensejahterakan anggotanya. Di sini koperasi diharapkan mengambil peran dalam pemberdayaan di sektor ekonomi rakyat agar unit ekonomi dan usaha kecil yang dimilikinya tidak terhenti atau terpuruk. Untuk mencapai tujuan tersebut, koperasi harus diberdayakan dengan baik dan benar. Dan dalam pengelolaan pemberdayaan koperasi tersebut tentunya memiliki suatu strategi tertentu guna mewujudkan apa yang telah menjadi tujuan koperasi itu sendiri. Menurut Kumorotomo (2008) pemberdayaan koperasi merupakan bagian penting dari upaya mewujudkan bangsa yang berdaya-saing serta menciptakan pembangunan yang merata dan adil. Dalam hal ini koperasi hendaknya diarahkan untuk berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja baru dan penumbuh daya-saing. Dalam era reformasi sekarang ini eksistensi koperasi ternyata semakin pudar. Pada satu sisi koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat, dan merupakan salah satu pilar ekonomi, selayaknya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pada sisi lain, salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan dilakukan melalui program-program pemberdayaan ekonomi rakyat. Dengan demikian, melalui pemberdayaan koperasi diharapkan akan mendukung upaya pemerintah tersebut. Pemerintah dalam hal ini dituntut untuk dapat menghasilkan program dan kebijakan yang dapat mendukung pemberdayaan koperasi. Berkaitan dengan berbagai permasalahan ekonomi seperti pengangguran dan kemiskinan yang hingga kini masih menunjukkan angka tertinggi dalam masalah ekonomi di Kabupaten Bungo, Pemerintah Kabupaten Bungo melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Dan Perdagangan berupaya untuk memberdayakan usaha perkoperasian melalui berbagai program bantuan dan pembinaan yang merupakan strategi bagi pemerintah dalam upaya memberdayakan koperasi agar mandiri dan tumbuh berkembangan sehingga dapat pula memberdayakan ekonomi anggota/masyarakat sekitarnya. KAJIAN PUSTAKA 1. Strategi Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau mecapai tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi,sosial-budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Stephanie K. Marrus, Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan 3
  • 4. jangka panjang organisasi, diserta penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Hamel & Prahalad (1995) mengatakan strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merumuskan strategi, yaitu: (a) Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki dan menentukan misi untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. (b) Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi dalam menjalankan misinya. (c) Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya. (d) Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. (e) Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. (Hariadi, 2005) Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi.Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan functional strategy. Jenis-jenis strategi antaralain (1) Strategi Integrasi, yaitu integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing. (2) Strategi Intensif, yaitu: penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan. (3) Strategi Diversifikasi, yaitu terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat. (4) Strategi Defensif yaitu, disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen. (David, p.231, 2004) 4
  • 5. 2. Upaya Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Koperasi Pemberdayaan usaha mikro ditujukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang berusaha dalam skala usaha mikro. Pemerintah telah memberikan berbagai fasilitas bantuan antara lain: (a) Kredit usaha dari dana Surat Utang Pemerintah (SUP- 005) (b) Perkuatan permodalan dengan pola kemitraan. (c) Linkage Program antara Bank Umum dengan koperasi (d) Pembiayaan produktif konvensional dan syariah (e) Bantuan dana bergulir sektoral (f) bantuan sarana pasar. Pemberdayaan kelembagaan koperasi dapat dilakukan dengan mengembangkan dan menguatkan koperasi-koperasi yang sudah ada atau menumbuhkan yang belum ada tetapi potensial untuk memunculkan (contohnya, pengembangan kelompok tani menjadi koperasi tani). Pengembangan dan penguatan koperasi/KUD memerlukan ragam program aksi yang mencakup aspek penerapan prinsip-prinsip perkoperasian, pengembangan organisasi dan manajemen perkoperasian, pengembangan usaha dan permodalan dan pembinaan perkoperasian. 3. Koperasi Sebagai Pelaku Ekonomi Fungsi koperasi menurut Baswir (dalam Atmadji, 2007) salah satu fungsi koperasi dalam bidang ekonomi antara lain dalam berusaha koperasi lebih berperikemanusiaan artinya tidak semata-mata mencari keuntungan, pembagian (SHU) lebih adil sesuai dengan jasa anggota terhadap koperasi, koperasi bukan perkumpulan modal, jadi koperasi harus menghindari praktek monopoli, dengan motif pelayanan pada anggota maka koperasi menawarkan barang dan jasa dengan harga yang relatif lebih murah tanpa mengabaikan kualitas, koperasi berfungsi meningkatkan penghasilan para anggotanya dengan membagikan keuntungan koperasi kepada para anggotanya sesuai kontribusi yang diberikan anggota kepada kepada koperasi, menyederhakan sistem tataniaga dengan mengurangi mata rantai perdagangan yang tidak perlu, menumbuhkan sikap jujur dan terbuka dalam pengelolaan perusahaan, menjaga terciptanya keseimbangan antara penawaran dan permintaan, dan mendidik masyarakat untuk mengalokasikan pendapatan secara efektif dan efisien. Adapun peranan koperasi yaitu : (a) Meningkatkan taraf hidup sederhana masyarakat Indonesia. (b) Mengembangkan demokrasi ekonomi di Indonesia. (c) Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada. Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat koperasi dapat dibagi menjadi dua bidang, yaitu manfaat koperasi di bidang ekonomi dan manfaat koperasi di bidang sosial. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Deskriptif kualitatif, dimana dalam memperoleh informasi dan data-data diperoleh dari laporan program kerja Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan dan hasil wawancara. Wawancara bertujuan untuk menanyakan masalah yang diteliti. peneliti ini dilakukan di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Bungo. Waktu yang dipakai dalam penelitian ini adalah bulan Oktober-Desember 2012. 5
  • 6. Dalam penelitian ini dipergunakan metode pengumpulan data, antara lain: Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Teknik Analisis Data yang dipakai adalah: (a) Analisis Domain, (b) Analisis Taksonomi (c) Analisis Kompensional (d) Analisis Tema Budaya. Berdasarkan beberapa analisis data di atas, maka dapat dikemukakan bahwa dalam penelitian ini menggunakan analisis tema budaya karena pada analisis tema budaya ini merupakan hasil dari analisis domain, taksonomi, dan kompensional tersebut. Tahapan penelitian meliputi (1) Tahap orientasi (2) Tahap Eksplorasi (3) Tahap pengujian keabsahan data. Dalam memeriksa keabsahan data yang terkumpul, penulis menggunakan teknik triangulasi. Moleong (2007:330) mengemukakan triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu. Ada empat macam triangulasi, yaitu dengan menggunakan sumber,metode, penyidik, dan teori. Sedangkan menurut sugiyono (2007:330) triangulasi adalah sebagai tehnik pengumpilan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang sudah ada. HASIL DAN PEMBHASAN a. Profil Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No.38/2007 tentang pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, telah ditegaskan bahwa koperasi dan usaha kecil-menengah merupakan salah satu dari 26 urusan wajib yang harus diselenggarakan dengan baik oleh pemerintah daerah. Demikian juga, ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No.41/2007 tentang struktur organisasi dan tata-kerja pemerintah daerah telah mengatur bahwa urusan koperasi hendaknya dikelola oleh sebuah satuan direktif yang berbentuk dinas. Pelaksanaan dari dua PP diatas kemudian oleh Pemerintah Kabupaten Bungo dengan membentuk Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) berupa Dinas Koperasi yang digabungkan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang selanjutnya SKPD tersebut menjadi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo. Tujuan dengan dibentuknya Dinas Koperasi dan Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Kabupaten Bungo. Ini adalah bentuk komitmen Kabupaten Bungo terhadap fasilitas dan pemberdayaan koperasi yang diwujudkan dengan perangkat kelembagaan yang khusus dimaksudkan bagi koperasi. b. Strategi Pemberdayaan Koperasi Sebagai Pelaku Ekonomi Strategi pemerintah daerah kabupaten bungo melalui Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dalam memberdayakan Koperasi tertuang dalam Rencana Strategi (Renstra) Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan tahun 2007-2012. Renstra merupakan penjabaran teknis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah 6
  • 7. (SKPD) pada masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati selaku Kepala Daerah dan Pemerintah Kabupaten Bungo selama 5 tahun. Di samping itu Renstra Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo merupakan perangkat dokumen dasar dalam pengukuran kinerja atas pelayanan publik di Bidang Koperasi, Bidang UMKM, Bidang Industri dan Bidang Perdagangan yang akan dievaluasi setiap akhir tahun dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai umpan balik guna melihat sejauhmana capaian dapat direalisasi sebagai wujud dari tanggungjawab pelaksanaan tugas dinas. Dengan demikian sekaligus sebagai alat kontrol bagi pimpinan dalam membuat keputusan strategis bagi kepentingan masyarakat Kabupaten Bungo pada khususnya, dan pembangunan daerah pada umumnya Dengan demikian strategi akan dapat memberikan kesan pandang dalam melaksanakan tujuan dan sasaran, dengan demikian dapat dipormulasikan sebagai berikut : (a) Kebijakan Kebijakan merupakan kumpulan keputusan-keputusan yang menentukan secara teliti tentang bagaimana strategi akan dilaksanakan atau dengan kata lain kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan atau kegiatan tertentu, mengatur sesuatu mekanisme tindakan lanjutan untuk pelaksanaan pencapaian tujuan dan sasaran, mengarahkan pada kondisi-kondisi dimana setiap pejabat dan pelaksana di organisasi mengetahui tentang apakah mereka memperoleh dukungan atau tidak untuk bekerja dan mengimplementasikan keputusan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo periode 2007 s/d 2012 , menetapkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) sebagai berikut: 1. Meningkatkan perpaduan antara tenaga kerja terdidik dan terampil dengan adopsi penerapan teknologi 2. Mengembangkan UKM dengan pendekatan klaster pada sektor agribisnis dan agroindustri yang didukung adanya pemberian kemudahan dalam pengelolaan usaha, sebagai wadah organisasi kepentingan usaha bersama untuk memperoleh efisiensi kolektif 3. Mengembangkan UKM untuk makin berperan dalam proses industrialisasi, perkuatan keterkaitan industry, percepatan pengalihan tekonologi, dan peningkatan kualitas SDM 4. Meningkatkan system dan strategi dalam menumbuhkan wirausaha baru berbasis ilmu pengatahuan dan teknologi 5. Mendorong perkuatan struktur industry pada sub-sektor yang memiliki potensi keuntungan kompetitif (b) Program Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk mengimplementasikan strategi organisasi, penentu jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan. Penjabaran Program operasional harus memiliki tingkat kerincian yang sesuai dengan kebutuhan sebagaimana diuraikan dalam kebijakan. Program yang dilaksanakan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo untuk Periode 2007 s/d 2012 dalam memberdayakan koperasi : (1) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri (2) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 7
  • 8. (c) Kegiatan Penetapan tujuan dan sasaran yang merupakan bagian dari rencana strategik, adalah upaya untuk meningkatkan kinerja organisasi. Pencapaian kinerja dapat diukur dengan baik apabila terdapat satuan pengukuran yang memadai. Oleh karena itu diperlukan suatu program aksi yang dapat menunjang organisasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo dalam upaya meningkatkan nilai kinerjanya yaitu berupa rencana kegiatan. Rencana kegiatan tersebut antara lain: (1) Kegiatan Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri (2) Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Prgram Pembangunan Koperasi (3) Kegiatan Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi (4) Kegiatan Pelatihan Pembukuan Simpan Pinjam (5) Kegiatan Pelatihan Auditor bagi pengawas Koperasi/KUD c. Tingkat Keberdayaan Koperasi di Kabupaten Bungo Berikut ini disajikan data perkembangan koperasi di Kabupaten Bungo Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2011. Table 1. Data perkembangan Koperasi di Kabupaten Bungo tahun 2007 - 2012 NO Tahun URAIAN 2007 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2008 2009 2010 2011 Jumlah Koperasi ( Unit ) Jumlah Koperasi Aktif ( Unit ) Jumlah Koperasi Tidak Aktif ( Unit ) 248 256 265 273 295 170 170 181 189 201 87 84 84 84 94 Jumlah Anggota ( Org ) Jumlah Asset ( Rp.000,) Jumlah Modal Sendiri ( Rp.000,- ) Jumlah Modal Pinjaman ( Rp.000,- ) Volume Usaha / Omset ( Rp.000,- ) Sisa Hasil Usaha ( Rp.000,- ) 24,755 25,514 26,514 26,982 27,369 19,422,640 21,759,960 22,442,600 24,664,000 47,886,987,000 18,415,760 20,592,680 21,211,480 22,762,000 20,768,182,000 18,180,044 19,324,950 20,556,205 21,984,000 14,529,949,000 98,550,460 106,335,620 108,292,440 116,846,000 122,497,314,000 3,224,376 3,884,208 4,198,000 4,266,000 4,468,718,000 Berdasarkan data diatas dapat dijabarkan bahwa perkembangan koperasi di kabupaten bungo setiap tahunnya meningkat yaitu, 248 pada tahun 2007, tahun 2008 berjumlah 256, tahun 2009 berjumlah 265, tahun 2010 273 buah, dan tahun 2011 berjumlah 295 buah. Jumlah masyarakat yang menjadi anggota koperasi di Kabupaten Bungo pada tahun 2007 adalah sebanyak 24.755 orang. Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2008 sebanyak 25.514 orang untuk tahun 2009 jumlah anggota bertambah lagi menjadi 26.514 orang dan tahun 2010 adalah 8
  • 9. sebanyak 26.982 orang. Hingga akhir tahun 2011 jumlah anggota koperasi sebanyak 27.369 orang. Dari data diatas dapat diketahui bahwa jumlah asset koperasi di Kabupaten Bungo setiap tahunnya mengalami peningkatan, secara berturut setiap tahunnya Rp. 19.622.940.000,-pada tahun 2007, Rp. 21.759.960.000,- pada tahun 2008, 22.442.600.000,- pada tahun 2009, 24.664.000.000,- tahun 2010, dan menjadi 47.886.987.000,- pada tahun 2011. Modal koperasi mengalami peningkatan setiap tahunnya. Secara berturut-turut modal koperasi yang berasal dari modal sendiri yaitu; Rp. 25,852,000,000,- pada tahun 2011, Rp. 22,762,000,000,- pada tahun 2010, Rp. 22,762,000000,- pada tahun 2009, Rp. 20,592,680000,- pada tahun 2008, Rp. 18,415,760000,- pada tahun 2007. Data diatas juga menunjukkan, perkembangan jumlah Volume Usaha/Omset koperasi di Kabupaten Bungo yaitu: Rp. 129,764,000.000,- pada tahun 2011, Rp. 116,846,000,000,- pada tahun 2010, Rp. 108,292,440,000,- pada tahun 2009, Rp. 106,335,620,000,- pada tahun 2008, Rp. 98,550,460,000,- pada tahun 2007. SHU koperasi dapat dijabarkan yaitu: Rp. 4,929,000,000- pada tahun 2011,Rp. 4,266,000,000,- pada tahun 2010, Rp. 4,198,000, 000,- pada tahun 2009, Rp. 3,884,208,000,- pada tahun 2007, Rp. 3,224,376, 000,- pada tahun 2007. d. Tingkat Pemberdayaan Koperasi di Kabupaten Bungo 1. Penguatan Sistem Permodalan Penguatan sistem permodalan yang dilakukan oleh Pemerintah pada koperasi di Kabupaten Bungo meliputi:  Program Bantuan Dana Modal Usaha dan Dana Bergulir yang berasal dari Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Bantuan dana modal usaha dan dana bergulir pada koperasi di Kabupaten Bungo yaitu: Tabel 2 Perkembangan jumlah Bantuan dana modal usaha dan dana bergulir Koperasi di Kabupaten Bungo Tahun 2007-2011 (dalam ribuan rupiah) N Tahun Jumlah SHU (Rp) No 1 2011 60,000,000,1 2 2010 150,000,000,2  Program Bantuan Dana Bergulir dari Disperindagkop Kabupaten Bungo Program bantuan dana bergulir bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bungo setiap tahunnya sama besarnya yaitu sebesar Rp. 300.000.000,-. Dana bergulir disini maksudnya adalah dana pinjaman yang diperbantukan kepada koperasi untuk usaha-usaha koperasi dan koperasi harus mengembalikan kembali ke Pemerintah dalam jangka waktu tertentu dengan tingkat bunga 0 %. Selanjutnya dana yang dikembalikan ke Pemerintah digulirkan/dipinjamkan kembali ke koperasi yang lain 9
  • 10. 2. Pembinaan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah merupaka suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja koperasi, baik itu menejerial usaha, administrasi usaha, dan strategi pengembangan usaha. Secara berturut-turut pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh koperasi antara lain: (1) Pelatihan Menejeria Pengurus Koperasi (2) Pelatihan Auditorial, (3) Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi (3) Pelatihan dan penguatan kelembagaan koperasi (4) Pemberian Bantuan Alat-alat produksi (5) Pembinaan door to door Disamping pelatihan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten, para koperasi juga diikut sertakan pada pelatihan yang diadakan oleh pemerintah di tingkat provinsi yaitu: (1) Pelatihan Menejemen Koperasi, (2) Pelatihan Bimbingan dan Teknis Koperasi (3) Pemberian Bantuan alat-alat produksi PEMBAHASAN Berdasarkan temuan dilapangan baik data maupun hasil wawancara strategi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam memberdayakan koperasi sebagai pelaku ekonomi di Kabupaten Bungo sudah berhasil ini ditandai dengan peningkatan jumlah anggota, peningkatan asset, peningkatan modal koperasi dan peningkatan volume usaha yang setiap tahunnya meningkat. Keberhasilan ini adalah karena stretegi yang digunakan berhasil dan tepat guna. Strategi yang paling berhasil dalam meperdayakan koperasi. Disamping adanya strategi yang tepat guna, pemberdayaan koperasi juga didukung oleh dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten bungo sebagai pengawas pemerintah dan pengesahan anggaran. Menurut Drs. Sadikun bentuk dukungan dari DPRD Kabupaten bungo adalah pengesahan anggaran yang sudah diajukan oleh dinas melalui bupati kepada Dewan. Dalam melaksanakan pemberdayaan koperasi, Dinas Koperai, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dibantu oleh pihak ketiga, seperti Dewan Koperasi wilayah, Lembaga swadaya Masyarakat, perbankan serta pihak-pihak lain. Keberhasilan koperasi dalam memberdayakan koperasi tidak diiringi dengan keadaan koperasi yang benar-benar berperan sebagai pelaku ditengah-tengah perekonomian masyarakat. Ini ditandai dengan temuan data bahwa terdapat koperasi yang tidak aktif. Disamping merehabilitasi koperasi agar aktif kembali, pemerintah juga melakukan langkah-langkah pencegahan agar koperasi yang aktif menjadi tidak aktif. Ini bertujuan agar peran dan fungsi koperasi dapat sebagai pelaku ekonomi yang bisa membantu perekonomian masyarakat melalui kinerja koperasi itu sendiri. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam memberdayakan, Diskoperindag Kabupaten Bungo tentu terdapat faktor pendukung dan penghambatnya. Faktor pendukung merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam memberdayakan koperasi sedangkan faktor penghambat adalah faktor penunda keberhasilan dalam memberdayakan koperasi. Faktor pendukung dalam memberdayakan koperasi juga tertuang dalam Renstra Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo tahun 2007-2012. Faktor pendukung tersebut antara lain: 1. Adanya komitmen yang tinggi dari Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan beserta Staf. 10
  • 11. 2. Adanya Struktur dan uraian tugas yang jelas, serta Rencana Kerja yang terarah merupakan suatu kekuatan penting dalam mewujudkan Visi dan Misi yang ditetapkan. 3. Tersedianya data informasi mengenai Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan merupakan dasar untuk menentukan langkah dan penyusunan program pembangunan selanjutnya. 4. Adanya dukungan pimpinan dalam pelaksanaan tugas baik rutin maupun proyek, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan program yang telah dibuat. 5. Didalam pengajuan program pembangunan sektor Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan sangat diperlukan dukungan dari pihak Legislatif. 6. Tersedianya Dana untuk melaksanakan berbagai program-program Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo. Secara umum faktor pendukung dalam pemberdayaan koperasi adalah dukungan finansial/pendanaan dalam menjalankan program kerja yang sudah ditetapkan. Sedangkan faktor penghambat dalam memberdayakan koperasi juga tertuang dalam Renstra Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bungo tahun 2007-2012. Faktor pendukung tersebut antara lain: 1. Kualitas Sumber Daya Manusia relatif terbatas, hal ini dapat dilihat dari kurang berkembangnya Kewirausahaan, serta kemampuan dalam memanfaatkan peluang usaha. 2. Masih terbatasnya pembinaan kelapangan untuk membina Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 3. Belum memadainya tenaga kerja yang terampil baik tenaga pengola Usaha maupun Tenaga Operasional / Tehnis 4. Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung dalam pelaksanaan tugas. 5. Kurangnya Informasi potensi komoditi unggulan. 6. Akurasi data base yang masih rendah. 7. Masih terbatasnya penyebaran informasi teknologi, informasi pasar khususnya yang berkenaan dengan penggunaan teknologi proses, mutu produk, disain dan harga. Kondisi objektive mengatakan bahwa faktor penghambat dalam memberdayakan koperasi yaitu: 1. Faktor keadaan koperasi yang sangat jauh lebih kurang 80 KM 2. Medan jalan menuju koperasi yang tidak bagus 3. Mata pencarian anggota yang tidak tetap 4. Dana pembinaan yang terbatas 5. Anggota dari dinas yang sedikit untuk turun kelapangan sedangkan jumlah koperasi ratusan KESIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan yang sudah dikemukakan diatas pada BAB IV maka diperoleh kesimpulan bahwa: a. Profile Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Bungo dalam memberdayakan Koperasi di Kabupaten Bungo 11
  • 12. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Bungo merupakan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) kabupaten bungo yang dibentuk berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat kabupaten bungo. Ini adalah bentuk komitmen Kabupaten Bungo terhadap fasilitas dan pemberdayaan koperasi yang diwujudkan dengan perangkat kelembagaan yang khusus dimaksudkan bagi koperasi b. Strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bungo dalam memberdayakan koperasi sebagai pelaku ekonomi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Bungo dalam melaksanakan pemberdayaan koperasi menggunakan tingkatan strategi fungsional karena menerapkan (1) Strategi functional ekonomi (2) Strategi functional manajemen (3) Strategi isu stratejik. Sedangkan jenis strategi yang digunakan adalah strategi integrasi, dimana pemerintah dapat melakukan pengawasan dan mengontrol dan memungkinkan melakukan intervensi kepada pelaku usaha (koperasi) dan pasar c. Tingkat keberdayaan koperasi di Kabupaten Bungo sebagai pelaku ekonomi Tingkat keberdayaan koperasi koperasi sebagai pelaku ekonomi di Kabupaten Bungo sudah sangat baik ini ditandai dengan peningkatan jumlah anggota, peningkatan asset, peningkatan modal koperasi dan peningkatan volume usaha yang setiap tahunnya meningkat. d. Tingkat pemberdayaan koperasi dî Kabupaten Bungo Tingkat pemberdayaan koperasi di kabupaten Bungo diantaranya yaitu pemberian pinjaman dana bergulir, pembinaan dan pelatihan serta pola kemitraan. Meskipun dalam penelitian ini diperoleh hasil melalui data-data dan wawancara, namun ada beberapa hal yang sebaiknya menjadi perhatian Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Bungo, yaitu meskipun terdapat peningkatan jumlah koperasi namun perlu ada pengawasan dan pembinaan yang lebih intensif terhadap koperasi yang sudah ada sehingga dapat beroperasi secara optimal, agar koperasi terus bekerja aktif perlu dilakukan sebuah stimulus positif misalnya melalui kegiatan lomba koperasi tingkat kabupaten, atau bisa juga pameran koperasi sehingga koperasi bekerja lebih aktif dan berjalan sebagaimana mestinya. DAFTAR RUJUKAN J. David, Hunger dan Wheelen, Thomas .L. 2001. Manajemen Strategis. Online : http://jurnal sdm.blogspot.com/search/label/Manajemen%20Stratejik diakses pada tanggal 13 Oktober 2011 Suwandi, Ima. Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial , Penerbit Bharata Kartasapoetra, G, dkk. 2007. Koperasi Indonesia. Rineka Cipta, Jakarta Moleong, Lexy. 2007. Metode penelitian kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 12
  • 13. Ninik Widiyanti, Y.W. Sunindhia. 2003. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Rineka Cipta, Jakarta Sitio, Arifin & Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Erlangga, Jakarta Sugiyono, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta Norchasanaharief@yahoo.com 13