Pemberdayaan data secara elektronik lebih baik daripada manual karena memiliki beberapa keuntungan seperti data tersimpan dalam satu tempat, memungkinkan penggunaan bersama, dan memudahkan pencarian serta pengolahan data. Software pesanan melalui konsultan IT (outsourcing) lebih mahal dari software jadi karena membutuhkan biaya pengembangan yang tinggi serta resiko kegagalan proyek.
Hapzi Ali, siti nurhaliza Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business - p...
PDE_LebihBaik
1. Assalamu’alaikum Wr.Wb
Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi
Siti Nurhaliza (Mahasiswa UMB Jakarta)
Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA (Dosen Pengampu)
Pengembangan sistem metode alternatif dapat berupa pengembangan sistem metode, yaitu :
1. Paket (package)
Ketersediaan paket harus diperiksa, apakah paket harus dibeli atau mengembangkan STI sendiri.
Kelebihan paket (package), yaitu :
1. Kualitas paket yang baik;
2. Dapat digunakan seketika;
3. Harga paket relative murah;
4. Dapat digunakan untuk rekayasa ulang proses bisnis
5· Kompatibel dengan sesama pengguna paket.
Kelemahan paket (package), yaitu :
1. Tidak sesuai untuk aplikasi yang unik;
2. Perbaikan, modifikasi dan pengembangan paket sulit dikerjakan sendiri;
3. Basis data tidak terintegrasi dengan aplikasi lainnya;
4· Ketergantungan dari pemasok;
5· Tidak memberikan keuntungan kompetisi.
2. Metodeprototip (prototyping)
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari
aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan
ahli bisnis.
2. Kelebihan prototyping, yaitu :
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kelemahan prototyping, yaitu :
1. Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas perangkat lunak
secara keseluruhan dan belum memikirkan pemeliharaan dalam jangka waktu yang lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan
bahasa pemrograman sederhana.
3. Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak menggambarkan teknik perancangan yang
baik.
3. Metode pengembangan oleh pemakai (end user computing atau end user devolopment)
Jika dampaknya sempit, yaitu hanya pada individu pemakai sistem yang sekaligus pengembang
sistem itu saja, maka EUC (end user computing) dapat dilakukan. Sebaliknya jika dampaknya luas sampai
ke organisasi, pengembangan sistem EUC akan berbahaya, karena jika terjadi kesalahan, dampaknya
akan berpengaruh pada pemakai sistem lainnya atau pada organisasi secara luas.
Kelebihan pengembangan oleh pemakai, yaitu :
1. Menghindari masalah kemacetan di departmen sistem informasi jika harus dikembangkan di
departmen tsb.
2. Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenuhi.
3. Meningkatkan keterlibatan pemakai didalam pengembangan sistem.
Kelemahan pengembangan oleh pemakai, yaitu :
1. Tidak semua pemakai sistem mempunyai pemahaman tentang teknologi system informasi.
2. Memiliki risiko mengganggu bahkan merusak sistem informasi lain.
3. Kelemahan teknis.
3. 4. Metode outsercing
Outsourcing adalah metode penggunaan sumber daya manusia yang berasal dari pihak eksternal
(pihak ketiga) untuk menangani atau membangun sistem perusahaan dengan cara membeli aplikasi
dengan vendor.
Perbedaan metode konvensional dengan metode alternatif. Dengan metode pengembangan secara
konvensional, yaitu metode siklus hidup pengembangan sistem, yang dikembangkan oleh analisis
sistem. Alasan menggunakan metode ini digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi
yang kompleks. Selanjutnya pengembangan sistem teknologi informasi alternatif model paket dilakukan
dengan membeli paket perangkat lunak yang ada. Paket sekarang banyak tersedia di pasaran karena
banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti tersedia di pasaran karena banyak aplikasi bisnis yang
bersifat umum seperti misalnya aplikasi akuntansi, Keuangan dan aplikasi-aplikasi lainnya. Jika paket
tersedia perusahaan tidak perlu merancang dan menulis program sendiri aplikasinya. Di dalam memilih
paket, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu : 1) Spesifikasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan, 2) Ketersediaan paket, 3) Mengevaluasi kemampuan paket.
Apabila paket tidak tersedia, prioritas kedua biasanya jatuh pada outsourcing. Berikutnya yang perlu
dipertimbangkan adalah metode prototyping. Metode prototyping banyak digunakan untuk
mengembangkan sistem teknologi informasi yang harus segera dioperasikan.
Pemberdayaan Data Secara Elektronik Lebih Baik Daripada Manual
Basis Data Manual
Basis data secara tradisional tersimpan dalam berbagai media seperti kertas kerja, dokumen, foto dan
lain-lain. Bentuk penyimpanan ini merupakan bentuk dokumen fisik yang mungkin tersimpan dalam
berbagai tempat, Bentuk penyimpanan seperti ini memiliki kelemahan dalam hal pengelolaan data.
Kelemahan tersebut dapat dilihat sebagai berikut. Data terpecah-pecah sehingga sulit dalam berbagai
proses pemindahan dan transfer
Memiliki media dan struktur penyimpanan yang bervariasi. Hal ini menyulitkan dalam proses
penyesuaian data. Pencarian yang lambat akibat bentuk penyimpanan secara fisik, yang mengharuskan
seseorang membuka berbagai lembar atau dokumen yang banyak. Bentuk fisik dalam basis data
tradisional cenderung bersifat sektoral yang hanya ditujukan untuk keperluan-keperluan tertentu.
Penggunaan data secara bersama-sama untuk berbagai tujuan menjadi sangat sulit.
4. Basis Data Modern (Elektronik)
Basis data modern menyimpan berbagai data dalam bentuk digital. Model ini memungkinkan pencarian,
perubahan, dan penghapusan data dengan cepat dan mudah. Bentuk basis data modern ini terkemas
dalam sebuah system pengelolaan basis data yang terpadu (DBMS/Data Bases Management System).
Beberapa hal berikut merupakan hal yang menguntungkan dalam terapan basisdata modern.
1. Data tersimpan dalam satu media.
2. Data yang berasal dari berbagai sumber terpisah memungkinkan untuk dihubungkan dalam suatu
jaringan.
3. Data memungkinkan untuk sering dilakukan pemeriksaan sehingga lebih menjamin kebenaran dan
kelengkapannya.
4. Memungkinkan dilakukan pencarian dan pengolahan dengan cepat.
5. Dalam bentuk ini data memungkinkan digunakan oleh berbagai pengguna atau system.Perbedaan
Software IT (Outsourcing) dan Software Jadi Di Pasaran
Dalam perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya tidak lepas dari adanya sebuah Software atau
aplikasinya. Software ini digunakan untuk mempermudah dam membantu kegiatan yang berjalan dalam
perusahaan sehingga akan menghasilkan hasil yang maksimal. Selain itu software berfungsi untuk
kegiatan operasionalyang ada dalam perusahaan. Software yang dibutuhkan oleh perusahaan tidak
bersifat gratis sehingga ada dua macam cara untuk mendapatkan software yaitu dengan cara membeli
Software IT (outsourcing) dan membeli Software dipasaran..
Cara ini mempunyai berbagai kelebihan maupun kekurangan sendiri- sendiri sehingga sebagian
perusahaan kita harus pandai-pandai dalam memilih software, apakah kita akan membeli seacara
outsourcing atau membeli dipasaran.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari membeli software.
Kelebihan membeli software IT (outsourcing) :
1. Kita mempunyai kuasa penuh akan software yang kita beli.
2. Kita bisa memodifikasi sesuai kebutuhan kita.
3. Perusahaan terdaftar dalam list pengguna software.
5. Kekurangan membeli Software IT (outsourcing) :
1. Perusahaan harus mengeluarkan budget yang besar untuk membelinya.
2. Perusahaan harus mengeluarkan biaya maintenance sendiri.
3. Jika ada error maka user sendiri yang harus memperbaikainya.
Cara yang kedua untuk mendapatkan Software adalah dengan cara membeli dipasaran. Berikut ini
adalah kelebihan dan kekurangan dalam membeli software dipasaran.
Kelebihan membeli Software dipasaran :
1. Harga lebih murah dibandingkan membeli software langsung.
2. Perusahaan bebas biaya maintenance karena yang melakukan maintenance langsung dari pihak
yang menyewakan.
3. Jika ada Error User tinggal lapor kepada pihak yang menyewakan untuk menangani errornya.
Kekurangan membeli software dipasaran :
1. Perusahaan tidak mempunyai lisensi adan software yang mereka gunakan.
2. User tdak bisa langsung melakukan perubahan karena software dimanage oleh pihak yang member
sewa.
3. User tidak mempunyai kuasa penuh akan software yang sewa.
Dari uraian diatas tentunya kita bisa menyesuaikan perusahaan tempat kita bekerja harus membeli
software IT (outsoucing) ataupun membeli software dipasaran agar nantinya masalah software bukan
menjadi penghalang perusahaan agar bisa maju.
Perbedaan Internet dan Intranet
Internet (Interconnection Networking) adalah suatu jaringan komputer yang saling terhubung antar
komputer yang satu dengan komputer yang lainnya menggunakan standar sistem global Transmission
Control Protocol / Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran. Sehingga saling dapat
berinteraksi, berkomunikasi, dan saling bertukar informasi. Sedangkan, Intranet adalah satu jaringan
(Private Network) yang menggunakan protokol internet TCP/IP untuk berbagi informasi penting dalam
6. lingkup lokal. Misalnya digunakan pada perkantoran/perusahaan, sekolah, universitas, dll. Intranet juga
merupakan suatu jaringan LAN (Local Area Network) yang hanya mencakup wilayah lokal/kecil.
Internet :
1. Jaringannya yang luas&cepat (seluruh dunia).
2. Perkembangannya sangat pesat dan luas sehingga dapat diakses di seluruh dunia.
3. Bisa diakses kapan, dimana, dan siapa saja.
4. Informasi yang diakses dapat berupa teks, grafik, video, maupun suara.
Intranet :
1. Jaringannya yang sempit (lokal).
2. Perkembangannya lambat dan tidak dapat diakses di seluruh dunia – Jaringannya sempit .
3. Biasa digunakan oleh perkantoran/perusahaan, sekolah, universitas, dan organisasi lainnya.
4. Informasi berita berupa prosedur tertentu.
Pemberdayaan data secara elektronik lebih baik dari pada manual :
Kelebihan dan kekurangan sistem PDE dibanding sistem manual
Sistem pengolahan data atau pengolahan data elektronis (PDE) merupakan sistem pemrosesan data
yang menggunakan teknologi telekomunikasi dan komputer. Ada empat komponen sistem PDE yaitu
perangkat keras, perangkat lunak, metode pengorganisasian data, dan metode pemrosesan data.
Didalam sistem PDE mempunyai beberapa kelebihan yang signifikan daripada sistem manual. Meskipun
demikian, metode pengolahan data dengan sistem PDE juga mempunyai beberapa kelemahan yang
berkaitan erat dengan pengendalian intern. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
oleh sistem PDE dibanding dengan sistem manual.
Kelebihan sistem PDE yang berkaitan erat dengan auditing:
1. Sistem PDE dapat memberi laporan akuntansi yang lebih tepat waktu dan lebih efektif untuk
pengawasan dan penelaahan operasi daripada sistem manual.
2. Sistem PDE dapat mencegah kesalahan perhitungan dan penulisan transaksi yang sering terjadi pada
sistem manual.
3. Sistem PDE dapat memberikan konsistensi yang lebih baik dalam pemrosesan data daripada sistem
7. manual.
4. Pada sistem PDE ada sering pengendalian yang dimasukkan secara built up ke dalam komputer.
Kelemahan sistem PDE:
1. Pada sistem PDE, lebih banyak orang yang dapat mengakses sistem daripada sistem manual.
2. Lebih sedikit bukti dokumenter mengenai kinerja prosedur pengendalian pada sistem PDE daripada
sistem manual.
3. Pengubahan system dalam sistem PDE lebh sulit diimplementasikan dan dkendalikan daripada sistem
manual.
4. Pengurangan campur tangan manusia dalam sistem PDE dapat mengakibatkan tersembunyinya
kesalahan yang sebenarnya dapat diamati dalam sistem manual.
5. Berbagai fungsi dapat terkonsentrasikan dalam sistem PDE sehingga mengurangi pemisahan tugas
dan wewenang.
6. Informasi dalam sistem PDE lebih rawan terhadap kerusakan fisik dari pada sistem manual.
7. Informasi pada sistem PDE kurang visible atau sulit dilihat daripada sistem manual.
8. Sistem PDE menghasilkan jejak transaksi yang terbatas dibanding sistem manual.
Software pesanan melalui konsultan IT (outsourcing) lebih mahal dari software jadi yang ada di
pasaran software aplikasi, karena :
Out-sourcing
Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk strategi bisnis, tetapi merupakan
penyebab dan penggerak yang sebenarnya. Peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah
untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan
kompetitif diluar perusahaan dengan menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang terdapat didalam
perusahaan itu sendiri. Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang hanya jika
perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi tekanan kompetitif yang membentuk struktur
persaingan dalam industrinya.
Menurut O’Brien dan Marakas (2006), beberapa pertimbangan perusahaan untuk memilih
strategi outsourcing sebagai alternatif dalam mengembangkan Sistem Informasi Sumberdaya Informasi
diantaranya:
1. Biaya pengembangan sistem sangat tinggi.
2. Resiko tidak kembalinya investasi yang dilkukan sangat tinggi.
3. Ketidakpastian untuk mendapatkan sistem yang tepat sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
8. 4. Faktor waktu/kecepatan.
5. Proses pembelajaran pelaksana sistem informasi membutuhkan jangka waktu yang cukup lama.
6. Tidak adanya jaminan loyalitas pekerja setelah bekerja cukup lama dan terampil.
Perusahaan yang ingin menggunakan strategi outsourcing untuk mengembangkan sistem informasi di
perusahaan mereka harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Menentukan pengembang yang ditunjuk untuk membangun sistem informasi dengan hati-hati.
Sebaiknya, pihak luar yang dipilih memang benar-benar telah berpengalaman.
Menandatangani kontrak. Kontrak dimaksudkan sebagai pengikat tanggung jawab dan dapat
dijadikan sebagai pegangan dalam melanjutkan atau menghentikan proyek jika terjadi masalah
selama masa pengembangan.
Merencanakan dan memonitor setiap langkah dalam pengembangan agar keberhasilan proyek
benar-benar tercapai. Kontrol perlu diterapkan pada setiap aktivitas dengan maksud agar
pemantauan dapat dilakukan dengan mudah.
Menjaga komunikasi yang efektif antara personil dalam perusahaan dengan pihak pengembang
dengan tujuan agar tidak terjadi konflik atau hambatan selama proyek berlangsung.
Mengendalikan biaya dengan tepat denngan misalnya memperhatikan proporsi pembayaran
berdasarkan persentasi tingkat penyelesaian proyek.
Investasi dalam teknologi informasi dapat memungkinkan bisnis untuk mengunci pelanggan dan
pemasok (dan menahan diluar para pesaing) dengan cara membangun hubungan baru yang bernilai
dengan mereka. Hubungan bisnis ini dapat mejadi begitu berharga bagi pelanggan atau pemasok
sehingga mencegah mereka untuk meninggalkan perusahaan anda ke pesaingnya, atau untuk
mengintimidasi mereka agar menerima kesepakatan bisnis yang lebih rendah keuntungannya. Dengan
menerapkan metode out-sourcing, perusahaan dapat terus fokus pada kegiatan usaha utamanya,
sementara itu pengembangan sistem informasinya diserahkan kepada pihak ketiga (vendor).
Keuntungan dengan menerapkan metode out-sourcing adalah :
Lebih praktis serta waktu pengembangan sistem informasi relatif lebih cepat, efektif, dan efisisen
karena dikerjakan oleh orang yang profesional di bidangnya. Penghematan waktu proses dapat
diperoleh karena beberapa outsourcer dapat dipilih untuk bekerja bersama-sama menyediakan jasa
ini kepada perusahaan.
9. Resiko ditanggung oleh pihak ketiga. Resiko kegagalan yang tinggi dan biaya teknologi yang semakin
meningkat, akan lebih menguntungkan bagi perusahaan jika menyerahkan pengembangan sistem
informasi kepada outsourcer agar tidak mengeluarkan investasi tambahan.
Biaya pengembangan sistem informasi dapat disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan
perusahaan. Mahal atau murahnya biaya pengembangan sistem informasi tergantung jenis program
yang dibeli.
Mengurangi resiko penghamburan investasi jika penggunaan sumber daya sistem informasi belum
optimal. Jika hal ini terjadi maka perusahaan hanya menggunakan sumber daya sistem yang optimal
pada saat-saat tertentu saja, sehingga sumber daya sistem informasi menjadi tidak dimanfaatkan
pada waktu yang lainnya.
Perusahaan dapat terus fokus pada kegiatan utamanya (core competency).
Memudahkan akses pada pasar global jika menggunakan vendor yang mempunyai reputasi baik.
Dapat digunakan untuk meningkatkan kas dalam aset perusahaan karena tak perlu ada aset untuk
teknologi informasi.
Memfasilitasi downsizing sehingga perusahaan tak perlu memikirkan pengurangan pegawai.
Disamping keunggulan yang telah disampaikan di atas, penerapan metode out-sourcing ini juga
memiliki kelemahan, diantaranya :
Umumnya biaya relatif mahal meskipun dapat dilakukan negosiasi dalam hal biaya.
Terdapat kekhawatiran tentang keamanan sistem informasi karena adanya peluang penyalahgunaan
sistem informasi oleh vendor, misalnya pembajakan atau pembocoran informasi perusahaan.
Ada peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan sistem dalam perusahaan tersebut.
Transfer knowledge terbatas karena pengembangan sistem informasi sepenuhnya dilakukan
oleh vendor.
Relatif sulit melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi karena pengembangan
perangkat lunak dilakukan oleh vendor, sedangkan perusahaan umumnya hanya terlibat sampai
rancangan kebutuhan sistem.
Dapat terjadi ketergantungan kepada konsultan.
Manajemen perusahaan membutuhkan proses pembelajaran yang cukup lama dan perusahaan
harus membayar lisensi program yang dibeli sehingga ada konsekuensi biaya tambahan yang
dibayarkan.
10. Resiko tidak kembalinya investasi yang telah dikeluarkan apabila terjadi ketidakcocokan sistem
informasi yang dikembangkan.
Mengurangi keunggulan kompetitif perusahaan. Mungkin saja pihak outsourcer tidak fokus dalam
memberikan layanan karena pada saat yang bersamaan harus mengembangkan sistem informasi
klien lainnya.
Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang di-outsource-kan. Jika aplikasinya adalah
aplikasi kritikal yang harus segera ditangani jika terjadi gangguan, perusahaan akan menanggung
resiko keterlambatan penanganan jika aplikasi ini di-outsource-kan karena kendali ada
pada outsourcer yang harus dihubungi terlebih dahulu.
Jika kekuatan menawar ada di outsourcer, perusahaan akan kehilangan banyak kendali dalam
memutuskan sesuatu apalagi jika terjadi konflik diantaranya.
Perusahaan akan kehilangan keahlian dari belajar membangun dan mengoperasikan aplikasi
tersebut.
Sedangkan software siap-pakai, kalaupun developer memberikan free maintenance biasanya sangat
dibatasi hanya berupa satu kali atau lebih kunjungan bahkan dibatasi hanya beberapa jam, bisa
dimaklumi jika dilihat dari harganya yang jauh lebih murah, juga karena software siap-pakai dipakai oleh
pengguna yang lebih luas dan bahkan tidak dibatasi oleh daerah, adalah tidak mungkin bagi developer
untuk memberikan support khususnya support on site yang intensif, biasanya developer akan
memberikan free support melalui telpon, email atau messenger. Apabila dimungkinkan, developer
biasanya akan memberikan support on site yang masih dalam jangkauannya tentunya dengan dikenakan
biaya maintenance tertentu. Dikarenakan keterbatasan ini, maka developer software siap-pakai akan
berusaha semaksimal mungkin meminimalisir masalah pada software yang dikeluarkannya, itulah
sebabnya diperlukan pengujian yang panjang sebelum direlease. Dengan demikian diharapkan kalaupun
masih butuh dukungan support on site biasanya hanya berupa training atau pelatihan penggunaan
software. Pada software tailor-made biasanya waktu pengujiannya lebih singkat karena baik pihak
developer maupun user tentunya ingin segera mengimplementasikan software bersangkutan, dengan
waktu pengujian yang lebih singkat maka kompensasinya diperlukan dukungan maintenance yang lebih
intensif, bagaimanapun masalah atau bug pasti ada walaupun hal ini bisa diminimalisasi bergantung
pada kapabilitas dan pengalaman developernya.
11. Pemberdayaan data secara elektronik lebih baik dari pada manual :
Kelebihan dan kekurangan sistem PDE dibanding sistem manual
Sistem pengolahan data atau pengolahan data elektronis (PDE) merupakan sistem pemrosesan data
yang menggunakan teknologi telekomunikasi dan komputer. Ada empat komponen sistem PDE yaitu
perangkat keras, perangkat lunak, metode pengorganisasian data, dan metode pemrosesan data.
Didalam sistem PDE mempunyai beberapa kelebihan yang signifikan daripada sistem manual. Meskipun
demikian, metode pengolahan data dengan sistem PDE juga mempunyai beberapa kelemahan yang
berkaitan erat dengan pengendalian intern. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
oleh sistem PDE dibanding dengan sistem manual.
Kelebihan sistem PDE yang berkaitan erat dengan auditing:
1. Sistem PDE dapat memberi laporan akuntansi yang lebih tepat waktu dan lebih efektif untuk
pengawasan dan penelaahan operasi daripada sistem manual.
2. Sistem PDE dapat mencegah kesalahan perhitungan dan penulisan transaksi yang sering terjadi pada
sistem manual.
3. Sistem PDE dapat memberikan konsistensi yang lebih baik dalam pemrosesan data daripada sistem
manual.
4. Pada sistem PDE ada sering pengendalian yang dimasukkan secara built up ke dalam komputer.
Kelemahan sistem PDE:
1. Pada sistem PDE, lebih banyak orang yang dapat mengakses sistem daripada sistem manual.
2. Lebih sedikit bukti dokumenter mengenai kinerja prosedur pengendalian pada sistem PDE daripada
sistem manual.
3. Pengubahan system dalam sistem PDE lebh sulit diimplementasikan dan dkendalikan daripada sistem
manual.
4. Pengurangan campur tangan manusia dalam sistem PDE dapat mengakibatkan tersembunyinya
kesalahan yang sebenarnya dapat diamati dalam sistem manual.
5. Berbagai fungsi dapat terkonsentrasikan dalam sistem PDE sehingga mengurangi pemisahan tugas
dan wewenang.
6. Informasi dalam sistem PDE lebih rawan terhadap kerusakan fisik dari pada sistem manual.
12. 7. Informasi pada sistem PDE kurang visible atau sulit dilihat daripada sistem manual.
8. Sistem PDE menghasilkan jejak transaksi yang terbatas dibanding sistem manual.
Software pesanan melalui konsultan IT (outsourcing) lebih mahal dari software jadi yang ada di
pasaran software aplikasi, karena :
Out-sourcing
Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk strategi bisnis, tetapi merupakan
penyebab dan penggerak yang sebenarnya. Peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah
untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan
kompetitif diluar perusahaan dengan menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang terdapat didalam
perusahaan itu sendiri. Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang hanya jika
perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi tekanan kompetitif yang membentuk struktur
persaingan dalam industrinya.
Menurut O’Brien dan Marakas (2006), beberapa pertimbangan perusahaan untuk memilih
strategi outsourcing sebagai alternatif dalam mengembangkan Sistem Informasi Sumberdaya Informasi
diantaranya:
7. Biaya pengembangan sistem sangat tinggi.
8. Resiko tidak kembalinya investasi yang dilkukan sangat tinggi.
9. Ketidakpastian untuk mendapatkan sistem yang tepat sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
10. Faktor waktu/kecepatan.
11. Proses pembelajaran pelaksana sistem informasi membutuhkan jangka waktu yang cukup lama.
12. Tidak adanya jaminan loyalitas pekerja setelah bekerja cukup lama dan terampil.
Perusahaan yang ingin menggunakan strategi outsourcing untuk mengembangkan sistem informasi di
perusahaan mereka harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Menentukan pengembang yang ditunjuk untuk membangun sistem informasi dengan hati-hati.
Sebaiknya, pihak luar yang dipilih memang benar-benar telah berpengalaman.
Menandatangani kontrak. Kontrak dimaksudkan sebagai pengikat tanggung jawab dan dapat
dijadikan sebagai pegangan dalam melanjutkan atau menghentikan proyek jika terjadi masalah
selama masa pengembangan.
Merencanakan dan memonitor setiap langkah dalam pengembangan agar keberhasilan proyek
benar-benar tercapai. Kontrol perlu diterapkan pada setiap aktivitas dengan maksud agar
pemantauan dapat dilakukan dengan mudah.
13. Menjaga komunikasi yang efektif antara personil dalam perusahaan dengan pihak pengembang
dengan tujuan agar tidak terjadi konflik atau hambatan selama proyek berlangsung.
Mengendalikan biaya dengan tepat denngan misalnya memperhatikan proporsi pembayaran
berdasarkan persentasi tingkat penyelesaian proyek.
Investasi dalam teknologi informasi dapat memungkinkan bisnis untuk mengunci pelanggan dan
pemasok (dan menahan diluar para pesaing) dengan cara membangun hubungan baru yang bernilai
dengan mereka. Hubungan bisnis ini dapat mejadi begitu berharga bagi pelanggan atau pemasok
sehingga mencegah mereka untuk meninggalkan perusahaan anda ke pesaingnya, atau untuk
mengintimidasi mereka agar menerima kesepakatan bisnis yang lebih rendah keuntungannya. Dengan
menerapkan metode out-sourcing, perusahaan dapat terus fokus pada kegiatan usaha utamanya,
sementara itu pengembangan sistem informasinya diserahkan kepada pihak ketiga (vendor).
Keuntungan dengan menerapkan metode out-sourcing adalah :
Lebih praktis serta waktu pengembangan sistem informasi relatif lebih cepat, efektif, dan efisisen
karena dikerjakan oleh orang yang profesional di bidangnya. Penghematan waktu proses dapat
diperoleh karena beberapa outsourcer dapat dipilih untuk bekerja bersama-sama menyediakan jasa
ini kepada perusahaan.
Resiko ditanggung oleh pihak ketiga. Resiko kegagalan yang tinggi dan biaya teknologi yang semakin
meningkat, akan lebih menguntungkan bagi perusahaan jika menyerahkan pengembangan sistem
informasi kepada outsourcer agar tidak mengeluarkan investasi tambahan.
Biaya pengembangan sistem informasi dapat disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan
perusahaan. Mahal atau murahnya biaya pengembangan sistem informasi tergantung jenis program
yang dibeli.
Mengurangi resiko penghamburan investasi jika penggunaan sumber daya sistem informasi belum
optimal. Jika hal ini terjadi maka perusahaan hanya menggunakan sumber daya sistem yang optimal
pada saat-saat tertentu saja, sehingga sumber daya sistem informasi menjadi tidak dimanfaatkan
pada waktu yang lainnya.
Perusahaan dapat terus fokus pada kegiatan utamanya (core competency).
Memudahkan akses pada pasar global jika menggunakan vendor yang mempunyai reputasi baik.
Dapat digunakan untuk meningkatkan kas dalam aset perusahaan karena tak perlu ada aset untuk
teknologi informasi.
Memfasilitasi downsizing sehingga perusahaan tak perlu memikirkan pengurangan pegawai.
14. Disamping keunggulan yang telah disampaikan di atas, penerapan metode out-sourcingini juga
memiliki kelemahan, diantaranya :
Umumnya biaya relatif mahal meskipun dapat dilakukan negosiasi dalam hal biaya.
Terdapat kekhawatiran tentang keamanan sistem informasi karena adanya peluang penyalahgunaan
sistem informasi oleh vendor, misalnya pembajakan atau pembocoran informasi perusahaan.
Ada peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan sistem dalam perusahaan tersebut.
Transfer knowledge terbatas karena pengembangan sistem informasi sepenuhnya dilakukan
oleh vendor.
Relatif sulit melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi karena pengembangan
perangkat lunak dilakukan oleh vendor, sedangkan perusahaan umumnya hanya terlibat sampai
rancangan kebutuhan sistem.
Dapat terjadi ketergantungan kepada konsultan.
Manajemen perusahaan membutuhkan proses pembelajaran yang cukup lama dan perusahaan
harus membayar lisensi program yang dibeli sehingga ada konsekuensi biaya tambahan yang
dibayarkan.
Resiko tidak kembalinya investasi yang telah dikeluarkan apabila terjadi ketidakcocokan sistem
informasi yang dikembangkan.
Mengurangi keunggulan kompetitif perusahaan. Mungkin saja pihak outsourcer tidak fokus dalam
memberikan layanan karena pada saat yang bersamaan harus mengembangkan sistem informasi
klien lainnya.
Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang di-outsource-kan. Jika aplikasinya adalah
aplikasi kritikal yang harus segera ditangani jika terjadi gangguan, perusahaan akan menanggung
resiko keterlambatan penanganan jika aplikasi ini di-outsource-kan karena kendali ada
pada outsourcer yang harus dihubungi terlebih dahulu.
Jika kekuatan menawar ada di outsourcer, perusahaan akan kehilangan banyak kendali dalam
memutuskan sesuatu apalagi jika terjadi konflik diantaranya.
Perusahaan akan kehilangan keahlian dari belajar membangun dan mengoperasikan aplikasi
tersebut.
Sedangkan software siap-pakai, kalaupun developer memberikan free maintenance biasanya sangat
dibatasi hanya berupa satu kali atau lebih kunjungan bahkan dibatasi hanya beberapa jam, bisa
dimaklumi jika dilihat dari harganya yang jauh lebih murah, juga karena software siap-pakai dipakai oleh
15. pengguna yang lebih luas dan bahkan tidak dibatasi oleh daerah, adalah tidak mungkin bagi developer
untuk memberikan support khususnya support on site yang intensif, biasanya developer akan
memberikan free support melalui telpon, email atau messenger. Apabila dimungkinkan, developer
biasanya akan memberikan support on site yang masih dalam jangkauannya tentunya dengan dikenakan
biaya maintenance tertentu. Dikarenakan keterbatasan ini, maka developer software siap-pakai akan
berusaha semaksimal mungkin meminimalisir masalah pada software yang dikeluarkannya, itulah
sebabnya diperlukan pengujian yang panjang sebelum direlease. Dengan demikian diharapkan kalaupun
masih butuh dukungan support on site biasanya hanya berupa training atau pelatihan penggunaan
software. Pada software tailor-made biasanya waktu pengujiannya lebih singkat karena baik pihak
developer maupun user tentunya ingin segera mengimplementasikan software bersangkutan, dengan
waktu pengujian yang lebih singkat maka kompensasinya diperlukan dukungan maintenance yang lebih
intensif, bagaimanapun masalah atau bug pasti ada walaupun hal ini bisa diminimalisasi bergantung
pada kapabilitas dan pengalaman developernya.
Bagaimana dengan software siap-pakai ?
Software akuntansi siap-pakai yang baik didesain dengan mendasarkan pada sistem dan proses bisinis
yang berlaku pada perusahaan umumnya dan berusaha untuk mengakomodasi semaksimal mungkin
kebutuhan user pada umumnya. Artinya tetap saja ada perusahaan yang tidak bisa menggunakannya
secara optimal terutama kalau ada proses bisnis yang spesifik pada perusahaan bersangkutan. Atau ada
kebutuhan yang belum tercover pada software bersangkutan. Namun kelebihannya adalah user tidak
perlu menanggung sendiri biaya pengembangan software bersangkutan artinya software siap-pakai
akan jauh lebih murah dibandingkan software tailor-made, walaupun biaya pengembangan software
siap-pakai tidaklah lebih murah dibandingkan software tailor-made karena developer akan dituntut
untuk terus menyempurnakan dan mengembangkannya. Dan biasanya software tersebut harus melalui
proses pengembangan dan pengujian yang panjang lebih dulu (bisa dalam hitungan tahun) sebelum
direlease sehingga meminimalisasi adanya bug atau error pada software bersangkutan. Begitupun masih
tidak terlepas kemungkinan adanya bug yang dilaporkan oleh user, itulah sebabnya developer umumnya
perlu mengeluarkan versi updatenya yang memuat perbaikan dan penyempurnaan atas versi update
sebelumnya.
16. Pilih software siap-pakai atau software tailor-made ?
Kalau anda membutuhkan software yang mulai dari tampilannya, alur, sistem serta printoutnya persis
seperti yang anda inginkan atau perusahaan anda memiliki proses bisnis yang spesifik atau kompleks
dan biaya serta waktu untuk menunggu selesainya proses pengembangan tidak menjadi kendala maka
pilihan software tailor-made bisa menjadi pertimbangan.
Namun jika perusahaan anda memiliki proses bisnis yang umum, rasanya software siap-pakai sudah
cukup memadai, tentunya pilihlah software yang anda yakini bisa memenuhi kebutuhan anda, sebaiknya
evaluasi dulu dengan mencoba versi demo atau trialnya.