SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
KETERLIBATAN AUSTRALIA
DALAM MASALAH INDONESIA
(1945 – 1949)
SHADRINA KHALISA CH.
TAMLIKAH SYIFA
ZUHDI SAHRUL RAMADHAN
LatarBelakangAustraliaMendukungIndonesia
UntukKemerdekaan
ZUHDI SAHRUL RAMADHAN - 1706980753
Linggarjati sebagai Awal dari Konflik
Setelah adanya perjanjian Linggarjati pada 15 November 1946, yang ditanda
tangankan pada tanggal 27 Maret 1947, negara Australia melihat persetujuan
itu adalah sebuah awal dari perkembangan yang akan bertahap untuk menuju
Indonesia yang merdeka
Australia merupakan salah satu diantara sejumlah negara yang secara resmi
mengakui adanya Republik Indonesia secara de facto
Sementara itu, Indonesia sendiri sedang memiliki iklim politik yang suram karena HJ. Van
Mook (Letnan Gubernur Jenderal Belanda) secara sepihak tanpa adanya kesepakatan
membentuk sebuah sistem federal
Pada akhirnya terjadilah perselisihan-perselisihan yang menuntut ketidaksetujuan terhadap
perjanjian Linggarjati
Kondisi Politik Indonesia
HJ Van Mook
 Pendudukan Jepang dan kaitannya dengan Perang Dunia II membuat Belanda merasa,
politik yang selama ini mereka jalankan telah menciptakan kesenjangan
 Sehingga perjanjian Linggarjati dipandang hanyalah sekedar program dasar dengan tujuan
untuk membentuk sistem politik yang baru yaitu Uni Indonesia Belanda. Dan juga Belanda
menganggap bahwa dengan adanya perjanjian ini maka terperiharalah kedudukan Belanda
di Indonesia
Disisi lain Indonesia melihat perjanjian Linggarjati sebagai perjanjian antara dua
negara, yang saling terikat untuk bekerja sama dan membentuk Republik
Indonesia Serikat (RIS)
Sehingga perbedaan terhadap kedua penafsiran ini membuka jalan terhadap
pembaruan permusuhan dan pada 21 Juli 1947 Belanda melancarkan “Aksi
Polisional”
Pada siaran pers tanggal 22 Juli, Pemerintah India menyatakan bahwa mereka
prihatin terhadap permusuhan baru Indonesia-Belanda, dan mendesak untuk
segera diadakan kembali perundingan-perundingan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut
Tepat di tanggal 30 Juli 1947, Australia dan India mengangkat masalah sengketa
ini ke hadapan Dewan keamanan, hal ini berkaitan juga dengan posisi Australia
yang pada saat itu menjadi anggota dewan keamanan
REAKSI DAN PERANAN AUSTRALIA
DALAM MASALAH INDONESIA
TAMLIKAH SYIFA
1706980740
Herbert Vere Evatt
Joseph Benedict Chifley
REAKSI AUSTRALIA TERHADAP TINDAKAN BELANDA
 Chifley menerangkan bahwa pemerintah Australia memandang penting penyelesaian masalah
dengan berunding dan jalan tengah.
 Dr. Evatt menyatakan campur tangan Dewan Keamanan memiliki 1 tujuan: permusuhan harus
dihentikan serta konsiliasi dan arbitrase harus ditegakkan untuk menghentikan perang.
 Pejabat Den Haag mengecam tindakan Australia.
 Aksi militer Belanda mendapat kecaman dari pers dan lapisan masyarakat Australia.
Pemboikotan total
kapal Belanda
Pemboikotan
barang impor
Belanda
Pemogokan
maskapai
penerbangan
Belanda
PERANAN AUSTRALIA DALAM DEWAN KEAMANAN
William Roy Hodgson
 Dalam sidang Dewan Keamanan tanggal 31 Juli 1947, wakil
Australia Kolonel Hodgson mengajukan usul mengundang
seorang wakil Republik Indonesia menghadiri sidang.
 Permusuhan bukan sekadar aksi-polisionil tetapi perang militer.
 Hodgson menyatakan bahwa Republik Indonesia adalah sebuah
negara.
KEDUDUKAN AUSTRALIA DI DEWAN KEAMANAN
a) Kewenangan Dewan untuk menangani sengketa ini tidak perlu disangsikan, karena ia telah
berkembang menjadi perhatian internasional.
b) Dengan merujuk pada Pasal 39, Dewan bisa mengambil langkah-langkah penghukuman
terhadap Pemerintahan Belanda menurut Pasal 41;
c) Sesuai dengan Persetujuan Linggajati, sebuah penyelesaian arbitrasi menjadi penting, karena
Belanda telah mengingkari janji-janjinya.
 Resolusi yang sudah diamandemen: mengimbau kedua belah pihak yang bersengketa untuk
menghentikan permusuhan dengan segera demi penyelesaian sengketa mereka, baik melalui
arbitrase maupun cara-cara damai lainnya, disetujui oleh Dewan pada 1 Agustus 1947.
PERANAN AUSTRALIA DI DALAM KONSULER DAN KJB
Rancangan Resolusi (mencari cara dan jalan untuk menyelesaikan konflik) diajukan tanggal 25 Agustus:
Resolusi
Australia
Resolusi
Amerika Serikat
Resolusi
Polandia
Masing-masing pihak yang
bersengketa memilih seorang
arbitrator, kemudian Dewan
memilih arbitrator ketiga.
Pembentukan sebuah
komisi arbitrasi terdiri
dari semua anggota
DK.
Berharap Dewan memberikan jasa-jasa
baik  Komisi tiga anggota. Masing-
masing pihak memilih seorang anggota
dan kedua anggota ini kemudian
memilih anggota yang ketiga.
 Sidang resmi pertama dari 3 anggota KJB yaitu R.C Kirby, Paul van Zeeland, dan Dr. F.P. Graham
dilakukan di Sydney, 30 Oktober 1947 untuk membicarakan penyelesaian sengketa.
 Kedua pihak yang bersengketa memilih kapal U.S.S. Renville.
 Perundingan dipusatkan pada mengatasi masalah pelaksanaan perintah gencatan senjata.
 Australia mengajukan usul kepada KJB untuk menjaga kepentingan-kepentingan Republik:
a) Diciptakan zona demiliterisasi selebar 10 KM
b) Dipelihara hukum dan ketertiban di zona itu oleh polisi sipil di bawah pengawasan KJB
c) Diungsikan “kantung-kantung” perlawanan Republik di belakang garis demarkasi, juga di bawah
pengawasan KJB.
 Adanya tekanan terhadap kedua belah pihak, tercapainya Perjanjian Renville pada 17 Januari 1948
(Persetujuan Gencatan Senjata dan ke-12 prinsip-prinsip politik Belanda)
AKSI MILITER BELANDA II
ZUHDI SAHRUL RAMADHAN - 1706980753
Situasi Politik Internasional Antara
Australia dan Amerika
Perundingan yang diadakan untuk menjadi jalan tengah antara Indonesia dengan Belanda
mengalami kebuntuan pada awal Desember 1948
Kondisi semakin genting terlebih lagi keadaan Republik sangat kacau karena adanya
ketidakpuasan rakyat yang hanya menguntungkan PKI
Hal ini dikarenakan adanya konflik antara kaum komunis dengan pemerintah yang ditandai
dengan adanya peristiwa-peristiwa pemberontakan yang menyebabkan meluasnya kekuatan
komunis dan non komunis
Pemberontakan PKI Madiun
 Belanda semakin gigih dalam menyusun kekuatan
dan kekuasaannya kembali, sehingga peluang PKI
semakin terbuka untuk memperkuat perjuangan
kaum komunis
 Berbagai perundingan terjadi antara pemimpin
Belanda dengan Republik dan dari perundingan
tersebut sikap belanda semakin melemah
sebenarnya perjanjian renvile pun ditentang keras
oleh PKI
 Bukan hanya itu, ekonomi pun juga semakin sulit
dikarenakan jalur perekonomian diblok oleh
Belanda
 Kondisi semakin memuncak terlebih lagi ketika Muso, menjadi pemimpin PKI pulang ke
Indonesia dari Uni Soviet
 Uni Soviet yang tadinya mendukung Indonesia pada tahun 1946, namun pada 1947, Uni
Soviet berubah hal ini dikarenakan tidak setuju dengan politik yang dijalankan oleh
pemerintahan Hatta
 Pada tahun 1948, Australia menerima laporan-laporan
pers mengenai komunis yang ada di daerah Jawa
Tengah, yang membangun suatu sistem politik yang
baik dan membangkitkan Partai Komunis Indonesia dan
dengan adanya permasalahan ini Belanda menganggap
bahwa Republik tidak akan mampu membendung
ekspansi komunis
 Amerika takut akan sikap keras Belanda yang nantinya
akan memunculkan kegiatan komunis di Asia Tenggara
 Yang menjadi perbedaan fokus Amerika dan Australia
pada fungsi KJB adalah Australia tidak memiliki
gambaran adanya cara penawaran jasa-jasa akan baik
(efektif) sedangkan Amerika ia telah menentukan
adanya kebijaksanaan terhadap campur tangan Dewan
keamanan sehingga kebijaksanaan harus benar-benar
dijalankan dengan baik
Perdebatan di Dewan Keamanan
Masih Konflik antara Belanda dengan Indonesia
 11 Desember 1948, Belanda secara resmi mengumumkan bahwa mereka lebih baik membatalkan dan tidak
meneruskan perundingan-perundingan dengan Republik Indonesia
 18 Desember, Belanda dengan keputusan sepihaknya membatalkan perjanjian gencatan senjata renville dan
dihari berikutnya, Belanda melancarkan aksi militernya yang keduanya dengan menyerang lapangan udara
Maguwo (dekat Yogyakarta) dengan pasukan-pasukan dan bomnya
 Wakil dari Amerika Serikat kemudian menarik
kesimpulan bahwa Belanda belum melakukan upaya
yang begitu cukup untuk mencapai penyelesaian,
sehingga Belanda dilarang untuk memulai lagi konflik
bersenjata, apalagi fungsi KJB tidak pernah
dimaksimalkan
 23 Desember, Australia menuduh Belanda telah
melakukan pelanggaran terhadap piagam PBB dengan
aksi militer Belanda
 Sejak 22 Desember Dewan Keamanan saling berdebat
untuk menghasilkan suatu resolusi bersama yang
diajukan oleh ketiga negara yaitu Amerika Serikat,
Syiria, dan Columbia
 Dewan Keamanan hanyalah menyetujui bagian yang menghimbau gencatan senjata dengan segera,
bersamaan dengan adanya amandemen Australia yang menghimbau adanya pembebasan para tahanan
politik dengan segera
 Belanda terus melakukan operasi-operasi militernya dan berhasil menduduki Yogyakarta serta
menangkap para pemimpin seperti Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moch.Hatta, dan mantan Perdana
Menteri Sjahrir
Pada akhirnya perwakilan dari Australia mengambil 2 langkah yang sebelumnya sudah pernah dibahas
di perjanjian renville
 Berbagai resolusi yang sama seperti sebelumnya
akhirnya diajukan kembali oleh Cina, Kuba,
Norwegia, dan Amerika Serikat dan KJB berubah
menjadi Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa
untuk Indonesia (UNCI)
 Amerika kemudian mengancam Belanda untuk
menaati resolusi-resolusi yang telah dibuat
dengan ancaman akan menarik dana ECA untuk
Hindia Belanda, namun hal ini tidak didengarkan
Belanda, oleh sebabnya Belanda pada akhirnya
dilaporkan telah melanggar dan Amerika segera
membuat amandemen mengenai menolak
bantuan terhadap negeri Belanda. Pada
akhirnya Belanda menyerah dan dapat ditarik ke
meja perundingan pada awal april 1949, yang
kemudian akan dilanjutkan dengan Konferensi
Meja Bundar.
PASCA AKSI MILITER BELANDA II
SHADRINA KHALISA CH.
1706980734
Perdebatan di Australia
• Pasca Agresi Militer Belanda II timbul perdebatan
antara pemerintah Australia dari Partai Buruh
dan oposisi dari Partai Liberal.
• Perdana Menteri Chifley mengecam keras aksi
yang dilakukan Belanda. Tindakan yang
dilakukannya :
• memimpin sidang Kabinet
• memerintahkan wakil Australia di Dewan Keamanan
PBB untuk mengajukan kepada Dewan agar dilakukan
langkah-langkah lebih lanjut untuk mencapai
penyelesaan sengketa secara permanen.
PM Ben Chifley
• Dr. Evatt dari Departemen Luar Negeri
melihat bahwa aksi militer Belanda
merupakan sebuah penghinaan terhadap
PBB dan Piagam PBB.
• Reaksi kelompok Partai Liberal berbeda,
mereka memusatkan perhatian pada tiga
aspek : kolaborasi dengan Belanda,
Kebijaksanaan Australia Putih, dan
masalah komunisme.
• Menzies mengutuk pemerintah karena
sikap permusuhan dengan Belanda yang
dicerminkan oleh wakil Australia Di Dewan
Keamanan.
• William Hughes menyebut dukungan pemerintah Australia
terhadap RI sebagai penghianatan dan kemunafikan.
• Secara umum Pers Australia mengutuk aksi militer Belanda
yang dianggap sia-sia dan berbahaya. Namun hanya sedikit
dukungan yang diberikan kepada RI.
Februari 1949 Dibandingkan
dengan pol
1947
Mendukung pemerintah
Belanda
23% Naik 5%
Mendukung pemerintah
Indonesia
19% Naik 1%
Mendukung pemerintahan
bersama
11% Turun 4%
Abstain 42% Turun 2%
Sumber: Australian Public
Opinion Polls, No. 5698-578,
Februari-Maret 1949.
KONFERENSI NEW DELHI TENTANG
INDONESIA
Konferensi New Delhi merupakan puncak
dukungan internasional untuk RI yang
diprakarsai oleh PM India, Nehru yang juga
dihadiri oleh Australia.
Tujuan Konferensi: bagaimana meghadapi
masalah-masalah kolonialisme dan
komunisme di Asia, khususnya merujuk
pada masalah Indonesia.
Konferensi ini mempertimbangkan
masalah Indonesia dengan memperkuat
Dewan Keamanan melalui pernyataan
pendapat sejumlah negara yang dimuat
dalam sebuah Resolusi rekomendasi.
Isi Resolusi Rekomendasi untuk Dewan Keamanan :
a) Para pemimpin Republik dan semua tahanan politik harus dibebaskan
b) Sebuah Pemerintah sementara harus dibentuk, terdiri dari wakil-wakil
Republik dan utusan-utusan daerah di Indonesia, sebelum Maret 1949
c) Pemerintah Republik harus diberi kebebasan berfungsi; langkah-langkah
yang harus diambil untuk mencapai tujuan itu adalah pengembalian
Keresidenan Yogyakarta kepada Republik; pengadaaan fasilitas komuikasi
dan kebebasan berkonsultasi di seluruh Indonessia untuk Republik
Indonesia; pengembalian Jawa, Sumatera, dan Madura ke tangan Republik
sebelum 15 Maret 1949; dan penghapusan semua pembatasan
perdagangan;
d) Pemerintah Sementara harus memiliki kekuasaan penuh untuk
memerintah, dan pasukan-pasukan Belanda harus ditarik mundur dari
seluruh Indonesia;
e) Kebebasan Pemerintah Sementara di bidang hubungan luar negeri harus
ditentukan melalui konsultasi antara Pemerintah Indonesia,Pemerintah
Belanda, KJB, atau Komisi lain yang ditunjuk Dewa Keamanan;
f) Pemilihan umum Majelis Konstituante Indonesia harus diselenggarakan
sebelum Oktober 1949;
g) kekuasaan harus sepenuhnya dialihkan kepada Republik Indonesia Serikat
pada 1 Januari 1950, dan hubungan antara Indonesia dan Belanda harus
ditentukan melalui perundingan kedua belah pihak.
Pada sidang Dewan 25 dan 27 Januari, wakil-wakil Australia,
India, dan RI mendesak dicantumkannya butir (c) dan (g)
Resolusi New Delhi , yaitu tentang penarikan mundur pasukan
Belanda dari Yogyakarta.
Selanjutnya butir-butir itu digabungkan ke dalam Resolusi
Dewan sebagai amandemen. Resolusi tersebut sebetulnya jauh
dari tujuan Konferensi.
Menurut Nehru tidak hanya kolonialisme saja yang menjadi
ancaman kepada kedaulatan Asia, tetapi komunisme juga.
Secara khusus ia berbicara tentang masalah Indonesia dimana
dalam kondisi sengketa dimanfatkan oleh kaum komunis
Australia sebagai negara non-Asia yang hadir dalam konferensi ditafsirkan oleh Partai
Buruh Australia sebagai pihak penengah antara negara-negara Asia dan Barat.
Ini sejalan dengan dukungannya terhadap negara-negara tersebut dalam memerangi
komunisme.
Terdapat reaksi dari Partai Liberal dan koran-koran anti Pemerintah Partai Buruh
berupa tuduhan-tuduhan.
• menuduh konferensi sebagai upaya memecah belah PBB,
• Usaha mendirikan Blok Asia dan mengembalikan rasialisme.
Kaum oposisi berpendapat bahwa ikatn negara-negara Asia ini tidak akan meredam
perkembangan komunisme.
Tahap-tahap akhir masalah Indonesia
• Ketika Belanda setuju melakukan perundingan di awal April 1949, Pemerintah
Australia menyatakan harapan agar dalam waktu singkat sebuah penyelesaian akhir
dicapai.
• Selanjutnya perundingan dilanjutkan di De Haag dalam Konferensi Meja Bundar
dimana Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Namun mengenai penyelesaian
Irian Barat belum selesai.
SUMBER
1. Adil, Hilman. 1993. Hubungan Australia dengan Indonesia (1945 – 1949). Jakarta: Djambatan
2. George, Margaret. 1986. Australia dan Revolusi Indonesia. Jakarta: Pantja Simpati
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH! 
PERTANYAAN
• Cyntia (kel.1) : Keberpihakan Australia
• Alwin : apakah kesamaan budaya antara India – Indonesia merupakan salah satu alasan India
mendukung Indonesia ?

More Related Content

Similar to AUSTRALIA DALAM MASALAH INDONESIA

Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaUsaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaDayang Anjani
 
Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia
Upaya Mempertahankan Kemerdekkan IndonesiaUpaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia
Upaya Mempertahankan Kemerdekkan IndonesiaNani Alitu
 
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...Zayyinatul Millah
 
Bab 6 perang kemerdekaan
Bab 6 perang kemerdekaanBab 6 perang kemerdekaan
Bab 6 perang kemerdekaansusi_tamis
 
Masa pergerakan nasional mempertahankan kemerdekaa1
Masa pergerakan nasional mempertahankan kemerdekaa1Masa pergerakan nasional mempertahankan kemerdekaa1
Masa pergerakan nasional mempertahankan kemerdekaa1Mohamat Sukardi
 
Presentasi pembebasan Irian Barat
Presentasi pembebasan Irian BaratPresentasi pembebasan Irian Barat
Presentasi pembebasan Irian BaratNaufal Mu'afa
 
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRIKembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRIGian Angelo
 
Agresi Militer Belanda I- Canva.pdf
Agresi Militer Belanda I- Canva.pdfAgresi Militer Belanda I- Canva.pdf
Agresi Militer Belanda I- Canva.pdfrafflesz
 
Ulya arviatul n. (100210302091)
Ulya arviatul n. (100210302091)Ulya arviatul n. (100210302091)
Ulya arviatul n. (100210302091)Ulya Arvia
 
MAKALAH_SEJARAH.docx
MAKALAH_SEJARAH.docxMAKALAH_SEJARAH.docx
MAKALAH_SEJARAH.docxGustine1
 
Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat
Perjuangan bangsa indonesia merebut irian baratPerjuangan bangsa indonesia merebut irian barat
Perjuangan bangsa indonesia merebut irian baratDany Aprian
 
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...devvypertiwi
 
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan IndonesiaPerjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan IndonesiaRahmad Wijanarko
 
Perjuangan Bangsa Indonesia Secara Diplomasi
Perjuangan Bangsa Indonesia Secara DiplomasiPerjuangan Bangsa Indonesia Secara Diplomasi
Perjuangan Bangsa Indonesia Secara DiplomasiVictoria Pardede
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)Putri Nadhilah
 

Similar to AUSTRALIA DALAM MASALAH INDONESIA (20)

Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaUsaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
 
Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia
Upaya Mempertahankan Kemerdekkan IndonesiaUpaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia
Upaya Mempertahankan Kemerdekkan Indonesia
 
Sejarah Wajib
Sejarah WajibSejarah Wajib
Sejarah Wajib
 
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Bab 6 perang kemerdekaan
Bab 6 perang kemerdekaanBab 6 perang kemerdekaan
Bab 6 perang kemerdekaan
 
Masa pergerakan nasional mempertahankan kemerdekaa1
Masa pergerakan nasional mempertahankan kemerdekaa1Masa pergerakan nasional mempertahankan kemerdekaa1
Masa pergerakan nasional mempertahankan kemerdekaa1
 
Presentasi pembebasan Irian Barat
Presentasi pembebasan Irian BaratPresentasi pembebasan Irian Barat
Presentasi pembebasan Irian Barat
 
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRIKembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
 
Agresi Militer Belanda I- Canva.pdf
Agresi Militer Belanda I- Canva.pdfAgresi Militer Belanda I- Canva.pdf
Agresi Militer Belanda I- Canva.pdf
 
Ulya arviatul n. (100210302091)
Ulya arviatul n. (100210302091)Ulya arviatul n. (100210302091)
Ulya arviatul n. (100210302091)
 
MAKALAH_SEJARAH.docx
MAKALAH_SEJARAH.docxMAKALAH_SEJARAH.docx
MAKALAH_SEJARAH.docx
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat
Perjuangan bangsa indonesia merebut irian baratPerjuangan bangsa indonesia merebut irian barat
Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat
 
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
 
Kd 1 2
Kd 1 2Kd 1 2
Kd 1 2
 
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan IndonesiaPerjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
 
Perjanjian Linggarjati
Perjanjian LinggarjatiPerjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati
 
Perjuangan Bangsa Indonesia Secara Diplomasi
Perjuangan Bangsa Indonesia Secara DiplomasiPerjuangan Bangsa Indonesia Secara Diplomasi
Perjuangan Bangsa Indonesia Secara Diplomasi
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
 

More from ShadrinaChaerunissa

Holocaust Perpetrators_ who they were and why did they did it_.pptx
Holocaust Perpetrators_ who they were and why did they did it_.pptxHolocaust Perpetrators_ who they were and why did they did it_.pptx
Holocaust Perpetrators_ who they were and why did they did it_.pptxShadrinaChaerunissa
 
The Collapse of the Frankfurt Parliament.pptx
The Collapse of the Frankfurt Parliament.pptxThe Collapse of the Frankfurt Parliament.pptx
The Collapse of the Frankfurt Parliament.pptxShadrinaChaerunissa
 
2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx
2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx
2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptxShadrinaChaerunissa
 
Tahun-tahun terakhir Perang Dingin (1985–1991).pptx
Tahun-tahun terakhir Perang Dingin (1985–1991).pptxTahun-tahun terakhir Perang Dingin (1985–1991).pptx
Tahun-tahun terakhir Perang Dingin (1985–1991).pptxShadrinaChaerunissa
 
sistem kompleks dan metode ilmiah.pptx
sistem kompleks dan metode ilmiah.pptxsistem kompleks dan metode ilmiah.pptx
sistem kompleks dan metode ilmiah.pptxShadrinaChaerunissa
 
Sejarah Kerajaan Mataram Islam.pptx
Sejarah Kerajaan Mataram Islam.pptxSejarah Kerajaan Mataram Islam.pptx
Sejarah Kerajaan Mataram Islam.pptxShadrinaChaerunissa
 
Kesehatan Pada Masa Kolonial.ppt
Kesehatan Pada Masa Kolonial.pptKesehatan Pada Masa Kolonial.ppt
Kesehatan Pada Masa Kolonial.pptShadrinaChaerunissa
 
pengertian dan ruang lingkup aqidah.pptx
pengertian dan ruang lingkup aqidah.pptxpengertian dan ruang lingkup aqidah.pptx
pengertian dan ruang lingkup aqidah.pptxShadrinaChaerunissa
 
Masa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.ppt
Masa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.pptMasa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.ppt
Masa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.pptShadrinaChaerunissa
 
Ruang Lingkup Budaya dan Seni Islam.pptx
Ruang Lingkup Budaya dan Seni Islam.pptxRuang Lingkup Budaya dan Seni Islam.pptx
Ruang Lingkup Budaya dan Seni Islam.pptxShadrinaChaerunissa
 
Common mistakes found in History Midterm essays.pptx
Common mistakes found in History Midterm essays.pptxCommon mistakes found in History Midterm essays.pptx
Common mistakes found in History Midterm essays.pptxShadrinaChaerunissa
 
2-180202021225 treaty of versailles.pdf
2-180202021225 treaty of versailles.pdf2-180202021225 treaty of versailles.pdf
2-180202021225 treaty of versailles.pdfShadrinaChaerunissa
 
Cambridge AS Level History - French Revolution.pptx
Cambridge AS Level History - French Revolution.pptxCambridge AS Level History - French Revolution.pptx
Cambridge AS Level History - French Revolution.pptxShadrinaChaerunissa
 

More from ShadrinaChaerunissa (16)

Holocaust Perpetrators_ who they were and why did they did it_.pptx
Holocaust Perpetrators_ who they were and why did they did it_.pptxHolocaust Perpetrators_ who they were and why did they did it_.pptx
Holocaust Perpetrators_ who they were and why did they did it_.pptx
 
The Collapse of the Frankfurt Parliament.pptx
The Collapse of the Frankfurt Parliament.pptxThe Collapse of the Frankfurt Parliament.pptx
The Collapse of the Frankfurt Parliament.pptx
 
2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx
2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx
2461_M Natsir - Pemikiran Politik Islam sampai dengan masa Orde Baru.pptx
 
Tahun-tahun terakhir Perang Dingin (1985–1991).pptx
Tahun-tahun terakhir Perang Dingin (1985–1991).pptxTahun-tahun terakhir Perang Dingin (1985–1991).pptx
Tahun-tahun terakhir Perang Dingin (1985–1991).pptx
 
sistem kompleks dan metode ilmiah.pptx
sistem kompleks dan metode ilmiah.pptxsistem kompleks dan metode ilmiah.pptx
sistem kompleks dan metode ilmiah.pptx
 
Manusia Beragama Islam.pptx
Manusia Beragama Islam.pptxManusia Beragama Islam.pptx
Manusia Beragama Islam.pptx
 
Pengantar ilmu sejarah.pptx
Pengantar ilmu sejarah.pptxPengantar ilmu sejarah.pptx
Pengantar ilmu sejarah.pptx
 
Sejarah Kerajaan Mataram Islam.pptx
Sejarah Kerajaan Mataram Islam.pptxSejarah Kerajaan Mataram Islam.pptx
Sejarah Kerajaan Mataram Islam.pptx
 
Kesehatan Pada Masa Kolonial.ppt
Kesehatan Pada Masa Kolonial.pptKesehatan Pada Masa Kolonial.ppt
Kesehatan Pada Masa Kolonial.ppt
 
pengertian dan ruang lingkup aqidah.pptx
pengertian dan ruang lingkup aqidah.pptxpengertian dan ruang lingkup aqidah.pptx
pengertian dan ruang lingkup aqidah.pptx
 
Masa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.ppt
Masa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.pptMasa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.ppt
Masa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.ppt
 
Ruang Lingkup Budaya dan Seni Islam.pptx
Ruang Lingkup Budaya dan Seni Islam.pptxRuang Lingkup Budaya dan Seni Islam.pptx
Ruang Lingkup Budaya dan Seni Islam.pptx
 
Common mistakes found in History Midterm essays.pptx
Common mistakes found in History Midterm essays.pptxCommon mistakes found in History Midterm essays.pptx
Common mistakes found in History Midterm essays.pptx
 
2-180202021225 treaty of versailles.pdf
2-180202021225 treaty of versailles.pdf2-180202021225 treaty of versailles.pdf
2-180202021225 treaty of versailles.pdf
 
Cambridge AS Level History - French Revolution.pptx
Cambridge AS Level History - French Revolution.pptxCambridge AS Level History - French Revolution.pptx
Cambridge AS Level History - French Revolution.pptx
 
The French Revolution pp.pptx
The French Revolution pp.pptxThe French Revolution pp.pptx
The French Revolution pp.pptx
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

AUSTRALIA DALAM MASALAH INDONESIA

  • 1. KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM MASALAH INDONESIA (1945 – 1949) SHADRINA KHALISA CH. TAMLIKAH SYIFA ZUHDI SAHRUL RAMADHAN
  • 3. Linggarjati sebagai Awal dari Konflik Setelah adanya perjanjian Linggarjati pada 15 November 1946, yang ditanda tangankan pada tanggal 27 Maret 1947, negara Australia melihat persetujuan itu adalah sebuah awal dari perkembangan yang akan bertahap untuk menuju Indonesia yang merdeka Australia merupakan salah satu diantara sejumlah negara yang secara resmi mengakui adanya Republik Indonesia secara de facto
  • 4. Sementara itu, Indonesia sendiri sedang memiliki iklim politik yang suram karena HJ. Van Mook (Letnan Gubernur Jenderal Belanda) secara sepihak tanpa adanya kesepakatan membentuk sebuah sistem federal Pada akhirnya terjadilah perselisihan-perselisihan yang menuntut ketidaksetujuan terhadap perjanjian Linggarjati Kondisi Politik Indonesia HJ Van Mook
  • 5.  Pendudukan Jepang dan kaitannya dengan Perang Dunia II membuat Belanda merasa, politik yang selama ini mereka jalankan telah menciptakan kesenjangan  Sehingga perjanjian Linggarjati dipandang hanyalah sekedar program dasar dengan tujuan untuk membentuk sistem politik yang baru yaitu Uni Indonesia Belanda. Dan juga Belanda menganggap bahwa dengan adanya perjanjian ini maka terperiharalah kedudukan Belanda di Indonesia
  • 6. Disisi lain Indonesia melihat perjanjian Linggarjati sebagai perjanjian antara dua negara, yang saling terikat untuk bekerja sama dan membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) Sehingga perbedaan terhadap kedua penafsiran ini membuka jalan terhadap pembaruan permusuhan dan pada 21 Juli 1947 Belanda melancarkan “Aksi Polisional”
  • 7. Pada siaran pers tanggal 22 Juli, Pemerintah India menyatakan bahwa mereka prihatin terhadap permusuhan baru Indonesia-Belanda, dan mendesak untuk segera diadakan kembali perundingan-perundingan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut Tepat di tanggal 30 Juli 1947, Australia dan India mengangkat masalah sengketa ini ke hadapan Dewan keamanan, hal ini berkaitan juga dengan posisi Australia yang pada saat itu menjadi anggota dewan keamanan
  • 8. REAKSI DAN PERANAN AUSTRALIA DALAM MASALAH INDONESIA TAMLIKAH SYIFA 1706980740 Herbert Vere Evatt Joseph Benedict Chifley
  • 9. REAKSI AUSTRALIA TERHADAP TINDAKAN BELANDA  Chifley menerangkan bahwa pemerintah Australia memandang penting penyelesaian masalah dengan berunding dan jalan tengah.  Dr. Evatt menyatakan campur tangan Dewan Keamanan memiliki 1 tujuan: permusuhan harus dihentikan serta konsiliasi dan arbitrase harus ditegakkan untuk menghentikan perang.  Pejabat Den Haag mengecam tindakan Australia.  Aksi militer Belanda mendapat kecaman dari pers dan lapisan masyarakat Australia. Pemboikotan total kapal Belanda Pemboikotan barang impor Belanda Pemogokan maskapai penerbangan Belanda
  • 10. PERANAN AUSTRALIA DALAM DEWAN KEAMANAN William Roy Hodgson  Dalam sidang Dewan Keamanan tanggal 31 Juli 1947, wakil Australia Kolonel Hodgson mengajukan usul mengundang seorang wakil Republik Indonesia menghadiri sidang.  Permusuhan bukan sekadar aksi-polisionil tetapi perang militer.  Hodgson menyatakan bahwa Republik Indonesia adalah sebuah negara.
  • 11. KEDUDUKAN AUSTRALIA DI DEWAN KEAMANAN a) Kewenangan Dewan untuk menangani sengketa ini tidak perlu disangsikan, karena ia telah berkembang menjadi perhatian internasional. b) Dengan merujuk pada Pasal 39, Dewan bisa mengambil langkah-langkah penghukuman terhadap Pemerintahan Belanda menurut Pasal 41; c) Sesuai dengan Persetujuan Linggajati, sebuah penyelesaian arbitrasi menjadi penting, karena Belanda telah mengingkari janji-janjinya.  Resolusi yang sudah diamandemen: mengimbau kedua belah pihak yang bersengketa untuk menghentikan permusuhan dengan segera demi penyelesaian sengketa mereka, baik melalui arbitrase maupun cara-cara damai lainnya, disetujui oleh Dewan pada 1 Agustus 1947.
  • 12. PERANAN AUSTRALIA DI DALAM KONSULER DAN KJB Rancangan Resolusi (mencari cara dan jalan untuk menyelesaikan konflik) diajukan tanggal 25 Agustus: Resolusi Australia Resolusi Amerika Serikat Resolusi Polandia Masing-masing pihak yang bersengketa memilih seorang arbitrator, kemudian Dewan memilih arbitrator ketiga. Pembentukan sebuah komisi arbitrasi terdiri dari semua anggota DK. Berharap Dewan memberikan jasa-jasa baik  Komisi tiga anggota. Masing- masing pihak memilih seorang anggota dan kedua anggota ini kemudian memilih anggota yang ketiga.
  • 13.  Sidang resmi pertama dari 3 anggota KJB yaitu R.C Kirby, Paul van Zeeland, dan Dr. F.P. Graham dilakukan di Sydney, 30 Oktober 1947 untuk membicarakan penyelesaian sengketa.  Kedua pihak yang bersengketa memilih kapal U.S.S. Renville.  Perundingan dipusatkan pada mengatasi masalah pelaksanaan perintah gencatan senjata.  Australia mengajukan usul kepada KJB untuk menjaga kepentingan-kepentingan Republik: a) Diciptakan zona demiliterisasi selebar 10 KM b) Dipelihara hukum dan ketertiban di zona itu oleh polisi sipil di bawah pengawasan KJB c) Diungsikan “kantung-kantung” perlawanan Republik di belakang garis demarkasi, juga di bawah pengawasan KJB.  Adanya tekanan terhadap kedua belah pihak, tercapainya Perjanjian Renville pada 17 Januari 1948 (Persetujuan Gencatan Senjata dan ke-12 prinsip-prinsip politik Belanda)
  • 14. AKSI MILITER BELANDA II ZUHDI SAHRUL RAMADHAN - 1706980753
  • 15. Situasi Politik Internasional Antara Australia dan Amerika Perundingan yang diadakan untuk menjadi jalan tengah antara Indonesia dengan Belanda mengalami kebuntuan pada awal Desember 1948 Kondisi semakin genting terlebih lagi keadaan Republik sangat kacau karena adanya ketidakpuasan rakyat yang hanya menguntungkan PKI Hal ini dikarenakan adanya konflik antara kaum komunis dengan pemerintah yang ditandai dengan adanya peristiwa-peristiwa pemberontakan yang menyebabkan meluasnya kekuatan komunis dan non komunis Pemberontakan PKI Madiun
  • 16.  Belanda semakin gigih dalam menyusun kekuatan dan kekuasaannya kembali, sehingga peluang PKI semakin terbuka untuk memperkuat perjuangan kaum komunis  Berbagai perundingan terjadi antara pemimpin Belanda dengan Republik dan dari perundingan tersebut sikap belanda semakin melemah sebenarnya perjanjian renvile pun ditentang keras oleh PKI  Bukan hanya itu, ekonomi pun juga semakin sulit dikarenakan jalur perekonomian diblok oleh Belanda
  • 17.  Kondisi semakin memuncak terlebih lagi ketika Muso, menjadi pemimpin PKI pulang ke Indonesia dari Uni Soviet  Uni Soviet yang tadinya mendukung Indonesia pada tahun 1946, namun pada 1947, Uni Soviet berubah hal ini dikarenakan tidak setuju dengan politik yang dijalankan oleh pemerintahan Hatta
  • 18.  Pada tahun 1948, Australia menerima laporan-laporan pers mengenai komunis yang ada di daerah Jawa Tengah, yang membangun suatu sistem politik yang baik dan membangkitkan Partai Komunis Indonesia dan dengan adanya permasalahan ini Belanda menganggap bahwa Republik tidak akan mampu membendung ekspansi komunis  Amerika takut akan sikap keras Belanda yang nantinya akan memunculkan kegiatan komunis di Asia Tenggara  Yang menjadi perbedaan fokus Amerika dan Australia pada fungsi KJB adalah Australia tidak memiliki gambaran adanya cara penawaran jasa-jasa akan baik (efektif) sedangkan Amerika ia telah menentukan adanya kebijaksanaan terhadap campur tangan Dewan keamanan sehingga kebijaksanaan harus benar-benar dijalankan dengan baik
  • 19. Perdebatan di Dewan Keamanan Masih Konflik antara Belanda dengan Indonesia
  • 20.  11 Desember 1948, Belanda secara resmi mengumumkan bahwa mereka lebih baik membatalkan dan tidak meneruskan perundingan-perundingan dengan Republik Indonesia  18 Desember, Belanda dengan keputusan sepihaknya membatalkan perjanjian gencatan senjata renville dan dihari berikutnya, Belanda melancarkan aksi militernya yang keduanya dengan menyerang lapangan udara Maguwo (dekat Yogyakarta) dengan pasukan-pasukan dan bomnya
  • 21.  Wakil dari Amerika Serikat kemudian menarik kesimpulan bahwa Belanda belum melakukan upaya yang begitu cukup untuk mencapai penyelesaian, sehingga Belanda dilarang untuk memulai lagi konflik bersenjata, apalagi fungsi KJB tidak pernah dimaksimalkan  23 Desember, Australia menuduh Belanda telah melakukan pelanggaran terhadap piagam PBB dengan aksi militer Belanda  Sejak 22 Desember Dewan Keamanan saling berdebat untuk menghasilkan suatu resolusi bersama yang diajukan oleh ketiga negara yaitu Amerika Serikat, Syiria, dan Columbia
  • 22.  Dewan Keamanan hanyalah menyetujui bagian yang menghimbau gencatan senjata dengan segera, bersamaan dengan adanya amandemen Australia yang menghimbau adanya pembebasan para tahanan politik dengan segera  Belanda terus melakukan operasi-operasi militernya dan berhasil menduduki Yogyakarta serta menangkap para pemimpin seperti Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moch.Hatta, dan mantan Perdana Menteri Sjahrir
  • 23. Pada akhirnya perwakilan dari Australia mengambil 2 langkah yang sebelumnya sudah pernah dibahas di perjanjian renville
  • 24.  Berbagai resolusi yang sama seperti sebelumnya akhirnya diajukan kembali oleh Cina, Kuba, Norwegia, dan Amerika Serikat dan KJB berubah menjadi Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Indonesia (UNCI)  Amerika kemudian mengancam Belanda untuk menaati resolusi-resolusi yang telah dibuat dengan ancaman akan menarik dana ECA untuk Hindia Belanda, namun hal ini tidak didengarkan Belanda, oleh sebabnya Belanda pada akhirnya dilaporkan telah melanggar dan Amerika segera membuat amandemen mengenai menolak bantuan terhadap negeri Belanda. Pada akhirnya Belanda menyerah dan dapat ditarik ke meja perundingan pada awal april 1949, yang kemudian akan dilanjutkan dengan Konferensi Meja Bundar.
  • 25. PASCA AKSI MILITER BELANDA II SHADRINA KHALISA CH. 1706980734
  • 26. Perdebatan di Australia • Pasca Agresi Militer Belanda II timbul perdebatan antara pemerintah Australia dari Partai Buruh dan oposisi dari Partai Liberal. • Perdana Menteri Chifley mengecam keras aksi yang dilakukan Belanda. Tindakan yang dilakukannya : • memimpin sidang Kabinet • memerintahkan wakil Australia di Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan kepada Dewan agar dilakukan langkah-langkah lebih lanjut untuk mencapai penyelesaan sengketa secara permanen. PM Ben Chifley
  • 27. • Dr. Evatt dari Departemen Luar Negeri melihat bahwa aksi militer Belanda merupakan sebuah penghinaan terhadap PBB dan Piagam PBB. • Reaksi kelompok Partai Liberal berbeda, mereka memusatkan perhatian pada tiga aspek : kolaborasi dengan Belanda, Kebijaksanaan Australia Putih, dan masalah komunisme. • Menzies mengutuk pemerintah karena sikap permusuhan dengan Belanda yang dicerminkan oleh wakil Australia Di Dewan Keamanan.
  • 28. • William Hughes menyebut dukungan pemerintah Australia terhadap RI sebagai penghianatan dan kemunafikan. • Secara umum Pers Australia mengutuk aksi militer Belanda yang dianggap sia-sia dan berbahaya. Namun hanya sedikit dukungan yang diberikan kepada RI.
  • 29. Februari 1949 Dibandingkan dengan pol 1947 Mendukung pemerintah Belanda 23% Naik 5% Mendukung pemerintah Indonesia 19% Naik 1% Mendukung pemerintahan bersama 11% Turun 4% Abstain 42% Turun 2% Sumber: Australian Public Opinion Polls, No. 5698-578, Februari-Maret 1949.
  • 30. KONFERENSI NEW DELHI TENTANG INDONESIA
  • 31. Konferensi New Delhi merupakan puncak dukungan internasional untuk RI yang diprakarsai oleh PM India, Nehru yang juga dihadiri oleh Australia. Tujuan Konferensi: bagaimana meghadapi masalah-masalah kolonialisme dan komunisme di Asia, khususnya merujuk pada masalah Indonesia. Konferensi ini mempertimbangkan masalah Indonesia dengan memperkuat Dewan Keamanan melalui pernyataan pendapat sejumlah negara yang dimuat dalam sebuah Resolusi rekomendasi.
  • 32. Isi Resolusi Rekomendasi untuk Dewan Keamanan : a) Para pemimpin Republik dan semua tahanan politik harus dibebaskan b) Sebuah Pemerintah sementara harus dibentuk, terdiri dari wakil-wakil Republik dan utusan-utusan daerah di Indonesia, sebelum Maret 1949 c) Pemerintah Republik harus diberi kebebasan berfungsi; langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan itu adalah pengembalian Keresidenan Yogyakarta kepada Republik; pengadaaan fasilitas komuikasi dan kebebasan berkonsultasi di seluruh Indonessia untuk Republik Indonesia; pengembalian Jawa, Sumatera, dan Madura ke tangan Republik sebelum 15 Maret 1949; dan penghapusan semua pembatasan perdagangan; d) Pemerintah Sementara harus memiliki kekuasaan penuh untuk memerintah, dan pasukan-pasukan Belanda harus ditarik mundur dari seluruh Indonesia; e) Kebebasan Pemerintah Sementara di bidang hubungan luar negeri harus ditentukan melalui konsultasi antara Pemerintah Indonesia,Pemerintah Belanda, KJB, atau Komisi lain yang ditunjuk Dewa Keamanan; f) Pemilihan umum Majelis Konstituante Indonesia harus diselenggarakan sebelum Oktober 1949; g) kekuasaan harus sepenuhnya dialihkan kepada Republik Indonesia Serikat pada 1 Januari 1950, dan hubungan antara Indonesia dan Belanda harus ditentukan melalui perundingan kedua belah pihak.
  • 33. Pada sidang Dewan 25 dan 27 Januari, wakil-wakil Australia, India, dan RI mendesak dicantumkannya butir (c) dan (g) Resolusi New Delhi , yaitu tentang penarikan mundur pasukan Belanda dari Yogyakarta. Selanjutnya butir-butir itu digabungkan ke dalam Resolusi Dewan sebagai amandemen. Resolusi tersebut sebetulnya jauh dari tujuan Konferensi. Menurut Nehru tidak hanya kolonialisme saja yang menjadi ancaman kepada kedaulatan Asia, tetapi komunisme juga. Secara khusus ia berbicara tentang masalah Indonesia dimana dalam kondisi sengketa dimanfatkan oleh kaum komunis
  • 34. Australia sebagai negara non-Asia yang hadir dalam konferensi ditafsirkan oleh Partai Buruh Australia sebagai pihak penengah antara negara-negara Asia dan Barat. Ini sejalan dengan dukungannya terhadap negara-negara tersebut dalam memerangi komunisme. Terdapat reaksi dari Partai Liberal dan koran-koran anti Pemerintah Partai Buruh berupa tuduhan-tuduhan. • menuduh konferensi sebagai upaya memecah belah PBB, • Usaha mendirikan Blok Asia dan mengembalikan rasialisme. Kaum oposisi berpendapat bahwa ikatn negara-negara Asia ini tidak akan meredam perkembangan komunisme.
  • 35. Tahap-tahap akhir masalah Indonesia • Ketika Belanda setuju melakukan perundingan di awal April 1949, Pemerintah Australia menyatakan harapan agar dalam waktu singkat sebuah penyelesaian akhir dicapai. • Selanjutnya perundingan dilanjutkan di De Haag dalam Konferensi Meja Bundar dimana Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Namun mengenai penyelesaian Irian Barat belum selesai.
  • 36. SUMBER 1. Adil, Hilman. 1993. Hubungan Australia dengan Indonesia (1945 – 1949). Jakarta: Djambatan 2. George, Margaret. 1986. Australia dan Revolusi Indonesia. Jakarta: Pantja Simpati
  • 38. PERTANYAAN • Cyntia (kel.1) : Keberpihakan Australia • Alwin : apakah kesamaan budaya antara India – Indonesia merupakan salah satu alasan India mendukung Indonesia ?