SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
OPINI DAN ARGUMEN
MENGENAI ISU TERKINI
Polemik UU Cipta Kerja dan Sikap Jokowi
yang Tak Takut Ambil Risiko
SUMBER BERITA
Senin, 19 Oktober 2020 | 08:28 WIB
Penulis: Haryanti Puspa Sari | Editor: Kristian Erdianto
JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat pekerja dan buruh tetap teguh dengan sikap penolakan
atas omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja setelah draf final yang berisi 812 halaman
diserahkan ke Presiden Joko Widodo pada Rabu (14/10/2020).
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan pihaknya
akan menggelar aksi unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih besar.
Sebelumnya, KSPI telah menggelar unjuk rasa dan mogok kerja nasional pasca-
persetujuan pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang dalam Rapat
Paripurna, Senin (5/10/2020).
KSPI tidak akan terlibat dalam pembahasan aturan turunan UU Cipta Kerja sebagai bentuk
komitmen untuk tetap menolak UU tersebut.
Said juga membantah klaim pemerintah bahwa usulan buruh sudah terakomodasi 80
persen dalam UU Cipta Kerja.
"Tidak benar bahwa 80 persen usulan buruh sudah diadopsi dalam UU Cipta Kerja,"
ujarnya.
TEKS BERITA
KSPI merencanakan empat upaya untuk membatalkan atau mengubah
substansi UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan buruh. Pertama,
mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Kedua, mendorong pelaksanaan legislative review dan eksekutive
review. Keduanya merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk
mengubah suatu undang-undang melalui lembaga legislatif atau
lembaga eksekutif berdasarkan fungsi legislasi.
Ketiga, melakukan sosialisasi dan kampanye tentang isi dan alasan
penolakan atas UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan.
Keempat, menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di seluruh
Indonesia meski undang-undang itu akan ditandatangani presiden.
Keempat, menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di seluruh
Indonesia meski undang-undang itu akan ditandatangani presiden.
MK NETRAL
Terkait dengan upaya judicial review, Mahkamah Konstitusi (MK) telah
menegaskan soal sikapnya yang netral. MK memastikan, tidak akan
terpengaruh atas pernyataan presiden yang pernah meminta dukungan
MK atas UU Cipta Kerja.
"Sebagai pernyataan politik ya itu tak bisa dihindarkan. Tapi, semua tahu,
MK tak terlibat dalam dukung mendukung suatu UU atas nama
kewenangan yang dimiliki. Dan, saya meyakini, MK tak pernah
menyampaikan pendapat atau pernyataan soal dukung mendukung UU,"
kata juru bicara MK Fajar Laksono saat dihubungi, Kamis (8/10/2020).
Fajar memastikan, MK selalu bersikap transparan dalam setiap proses uji
materi UU dan menyampaikan hasilnya kepada publik.
"Tak ada kata lain, MK memastikan siap untuk menerima perkara,
kapanpun dan berapapun," kata Fajar.
PRESIDEN TAK TAKUT AMBIL RESIKO
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui UU Cipta Kerja telah
menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat.
Moeldoko menilai masyarakat belum memahami tujuan pemerintah
dalam menggagas UU Cipta Kerja tersebut. Oleh sebab itu, Presiden
Joko Widodo tidak takut mengambil risiko.
"Presiden Jokowi memilih untuk tidak takut mengambil risiko.
Mengambil jalan terjal dan menanjak," kata Moeldoko dalam
keterangan pers, Sabtu (17/10/2020).
Moeldoko menjelaskan, pemerintah ingin membuka lapangan kerja
seluas-luasnya melalui UU Cipta Kerja.
Selain itu, pemerintah berupaya mempermudah birokrasi dan regulasi
yang selama ini menghambat investasi di Indonesia.
Moeldoko mengatakan, dari tahun ke tahun Indonesia akan
mendapatkan bonus demografi. Namun, 80 persen angkatan kerja
masih memiliki tingkat pendidikan rendah.
"Untuk itu, perlu menyederhanakan dan mensinkronisasikan berbagai
regulasi yang saya sebut sebagai hyper-regulation yang menghambat
penciptaan lapangan kerja," ujar Moeldoko.
Moeldoko menekankan bahwa substansi UU Cipta Kerja sesuai dengan
arahan presiden dari visi "Indonesia Maju".
"Wajah baru Indonesia di masa mendatang itulah yang menjadi cita-
cita, menjadi janji Presiden," kata Moeldoko.
Secara terpisah, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral
Adian mengatakan, tidak ada opsi penerbitan peraturan pemerintah
pengganti undang-undang (Perppu) untuk membatalkan Undang-
Undang Cipta Kerja.
Donny mempersilakan pihak-pihak yang menolak UU Cipta Kerja untuk
mengajukan uji materil atau judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Tidak ada pilihan Perppu. Pemerintah menghargai masukan dari serikat buruh.
Menghargai bahwa demo-demo yang dilangsungkan beberapa hari ini berjalan
dengan damai, dan berdasarkan protokol kesehatan," kata Donny saat dihubungi,
Kamis (8/10/2020).
"Jadi silakan menggunakan jalur konstitusional dengan judicial review di MK dan
pemerintah bersiap menghadapi itu," lanjut dia.
Donny mengatakan, pemerintah telah menyerap aspirasi buruh dalam
pembahasan UU Cipta Kerja dan menghormati berbagai pendapat yang
disampaikan buruh.
Ia menuturkan, UU Cipta Kerja sudah disahkan dan telah melalui proses
konstitusional, sehingga masyarakat juga bisa menggugatnya secara
konstitusional.
"Belum ada opsi untuk ke situ. Belum ada pertimbangan untuk opsi menerbitkan
perppu. Jadi silakan seperti yang sudah disampaikan Andi Gani, Ketua Serikat
Buruh, bahwa buruh akan mengambil jalan konstitusional," tutur dia.
OPINI DAN ARGUMEN
RUU Cipta Kerja dianggap merugikan bagi masyarakat atau lebih tepatnya para
buruh.Untuk itu banyak dari para buruh yang melakukan aksi penolakan terhadap RUU Cipta
Kerja yang disebut sebagai Omnibus Law secara besar-besaran yang dimana itu ditegaskan
oleh Said Iqbal selaku Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang menolak
adanya RUU Cipta Kerja ini.
Berbagai alasan-alasan penolakan mulai bermunculan dan berkembang semakin
luas seiring dengan besarnya para buruh yang melakukan aksi penolakan terhadap isu
tersebut,Contoh nyatanya yang pertama yaitu diketahui bahwa Omnibus Law memperburuk
hak perlindungan buruh perempuan yang dimana dalam RUU tersebut disebutkan bahwa
hanya terdapat cuti tahunan atau cuti panjang lainnya yang diatur dalam kerja tetapi tidak
menyebutkan cuti karena Haid atau keguguran.
Semua para buruh terutama buruh perempuan setuju akan hal itu,dikarenakan cuti
tidak hanya dilakukan karena adanya cuti tahunan atau cuti panjang namun cuti bisa
disebabkan oleh berbagai hal, salah-satunya yaitu haid atau keguguran.Untuk itu banyak
buruh perempuan yang menyuarakan mengenai hal itu,salah satunya dengan melakukan
mogok massal.
Kedua, penolakan penghapusan Upah Minimum Sektoral (UMSK) dan
pemberlakuan Upah Minimum Kabupaten/Kota bersyarat.Karena seperti yang
diketahui bahwa dengan penghapusan ini perusahaan tidak ada kewajiban lagi untuk
membayar upah sektoral yang artinya bahwa pengusaha akan lebih diuntungkan
sebaliknya para pekerja akan lebih dirugikan karena upah yang diterima akan
turun.Kebijakan ini memang menguntungkan pengusaha, karena itu sudah sejak lama
mereka menginginkan peraturan ini untuk segera dihapus.
Selanjutnya yang ketiga yaitu menolak pengurangan nilai pesangon, dari 32
bulan upah menjadi 25 bulan. Pesangon senilai 19 bulan upah dibayar pengusaha,
sedangkan 6 bulan dibayar BPJS Ketenagakerjaan.Yang menjadi persoalannya adalah
darimana BPJS mendapatkan sumber dana tersebut karena bisa dipastikan BPJS
Ketenagakerjaan akan bangkrut atau tidak akan berkelanjutan program JKP Pesangon
dengan mengikuti skema ini.
Memang dalam draf final RUU Ciptaker yang beredar diperoleh CNBC
Indonesia, pada bagian ketujuh, mengatur soal Jaminan Kehilangan Pekerjaan.Pada
draf RUU tersebut menjawab pertanyaan buruh, bahwa untuk mendapatkan JKP ada
proses iuran yang akan disetorkan ke BPJS Ketenagakerjaan. Namun mekanisme iuran
itu apakah ditanggung oleh negara atau buruh belum bisa dipastikan.
Selain itu yang keempat yaitu penolakan jam kerja yang eksploitatif.Di dalam
RUU Cipta Kerja tidak lagi diatur waktu kerja 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam 1 minggu
untuk 6 hari kerja atau 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu untuk 5 hari
kerja,tetapi sekarang hanya disebutkan, waktu kerja paling lama 8 jam 1 hari dan 40
jam 1 minggu.Yang dimana membuka adanya celah jam yang dieksploitasi.
Dalam omnibus law juga diatur, pengusaha dapat memberlakukan waktu kerja
yang melebihi ketentuan waktu kerja untuk jenis pekerjaan atau sektor usaha tertentu.
Dengan kata lain, ketentuan ini melegalkan jam kerja melebihi 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam
dalam 1 minggu.Selain itu ,mengenai waktu kerja lembur. Dalam omnibus law, lembur paling
banyak 4 jam dalam sehari dan 18 jam dalam 1 minggu. Padahal dalam UU No 13 Tahun
2003, lembur hanya boleh 3 jam dalam 1 hari dan 14 jam dalam 1 minggu.
Lalu,masih banyak hal lainnya seperti Menolak Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT) yang bisa terus diperpanjang alias kontrak seumur hidup,Menolak Outsourcing
pekerja seumur hidup tanpa batasan jenis pekerjaan,serta karyawan kontrak dan outsourcing
bisa berlaku seumur hidup, maka buruh menuntut jaminan pensiun dan kesehatan bagi
karyawan kontrak dan outsourcing.
Beberapa hal tersebut masih menjadi polemik,dimana KSPI merencanakan empat
upaya untuk membatalkan atau mengubah substansi UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan
buruh. Pertama, mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK).Kedua,
mendorong pelaksanaan legislative review dan eksekutive review.Ketiga, melakukan
sosialisasi dan kampanye tentang isi dan alasan penolakan atas UU Cipta Kerja, khususnya
klaster ketenagakerjaan.Keempat, menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di
seluruh Indonesia meski undang-undang itu akan ditandatangani presiden.
Secara terpisah, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian
mengatakan, pemerintah telah menyerap aspirasi buruh dalam pembahasan UU Cipta Kerja
dan menghormati berbagai pendapat yang disampaikan buruh. Ia juga menuturkan, UU Cipta
Kerja sudah disahkan dan telah melalui proses konstitusional, sehingga masyarakat juga bisa
menggugatnya secara konstitusional.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanPresentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanArif Gunawan
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanhanggardatu
 
UU no.13 tahun 2003 (Law No.13 0f 2003)
UU no.13 tahun 2003 (Law No.13 0f 2003)UU no.13 tahun 2003 (Law No.13 0f 2003)
UU no.13 tahun 2003 (Law No.13 0f 2003)Dyah Via
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanMatakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanBagoes Prasetya
 
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja BersamaResume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja BersamaRachardy Andriyanto
 

What's hot (7)

Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanPresentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
 
Merumahkan karyawan
Merumahkan karyawanMerumahkan karyawan
Merumahkan karyawan
 
UU no.13 tahun 2003 (Law No.13 0f 2003)
UU no.13 tahun 2003 (Law No.13 0f 2003)UU no.13 tahun 2003 (Law No.13 0f 2003)
UU no.13 tahun 2003 (Law No.13 0f 2003)
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanMatakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja BersamaResume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
Resume Hukum Ketenagakerjaan - Perjanjian Kerja Bersama
 

Similar to KSPI Rencanakan Empat Upaya Batalkan UU Cipta Kerja

CATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdf
CATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdfCATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdf
CATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdfDjula1
 
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAANPPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAANTOFIK SUPRIYADI
 
Pencabutan sistem outsourcing
Pencabutan sistem outsourcingPencabutan sistem outsourcing
Pencabutan sistem outsourcingplo123
 
E magz september Kemenkop 2019
E magz september Kemenkop 2019 E magz september Kemenkop 2019
E magz september Kemenkop 2019 kemenkop
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...WennaSustiany
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summaryTm 7, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summary
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summaryWennaSustiany
 
Materi Pak Azhar.pptx
Materi Pak Azhar.pptxMateri Pak Azhar.pptx
Materi Pak Azhar.pptxBimtekHI
 
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Penyelesaian perselisihan hubungan industrialPenyelesaian perselisihan hubungan industrial
Penyelesaian perselisihan hubungan industrialAbie Hassan Shadily
 
HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018ZahraKamila4
 
2023 01 06 Kemnaker Bahan Sosialisasi Perppu 2-2022.pdf
2023 01 06 Kemnaker Bahan Sosialisasi Perppu 2-2022.pdf2023 01 06 Kemnaker Bahan Sosialisasi Perppu 2-2022.pdf
2023 01 06 Kemnaker Bahan Sosialisasi Perppu 2-2022.pdfchondroc
 
Siaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi Kedokteran
Siaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi KedokteranSiaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi Kedokteran
Siaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi KedokteranCIkumparan
 
Catatan dan Usulan atas RUU Perubahan UU ITE
Catatan dan Usulan atas RUU Perubahan UU ITECatatan dan Usulan atas RUU Perubahan UU ITE
Catatan dan Usulan atas RUU Perubahan UU ITEICT Watch
 
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...claramonalisa09
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7WennaSustiany
 
Brief catatan-kritis-edit
Brief catatan-kritis-editBrief catatan-kritis-edit
Brief catatan-kritis-editacep sopandi
 
Monitoring kebijakan ict periode januari maret2015
Monitoring kebijakan ict periode januari maret2015Monitoring kebijakan ict periode januari maret2015
Monitoring kebijakan ict periode januari maret2015SatuDunia
 
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docx
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docxNoni Putra Irama Gulo 19310003.docx
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docxputrairamagulo
 
MAKALAH OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
MAKALAH OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAANMAKALAH OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
MAKALAH OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAANTOFIK SUPRIYADI
 

Similar to KSPI Rencanakan Empat Upaya Batalkan UU Cipta Kerja (20)

CATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdf
CATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdfCATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdf
CATATAN DAN PROYEKSI POLITIK ISLAM 2023_FULL POLITIK.pdf
 
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAANPPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
 
Pencabutan sistem outsourcing
Pencabutan sistem outsourcingPencabutan sistem outsourcing
Pencabutan sistem outsourcing
 
E magz september Kemenkop 2019
E magz september Kemenkop 2019 E magz september Kemenkop 2019
E magz september Kemenkop 2019
 
Revitalisasi UU No 1 th 1970.pptx
Revitalisasi UU No 1 th 1970.pptxRevitalisasi UU No 1 th 1970.pptx
Revitalisasi UU No 1 th 1970.pptx
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summaryTm 7, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summary
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
 
Materi Pak Azhar.pptx
Materi Pak Azhar.pptxMateri Pak Azhar.pptx
Materi Pak Azhar.pptx
 
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Penyelesaian perselisihan hubungan industrialPenyelesaian perselisihan hubungan industrial
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
 
Pkl bab 2
Pkl bab 2Pkl bab 2
Pkl bab 2
 
HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
 
2023 01 06 Kemnaker Bahan Sosialisasi Perppu 2-2022.pdf
2023 01 06 Kemnaker Bahan Sosialisasi Perppu 2-2022.pdf2023 01 06 Kemnaker Bahan Sosialisasi Perppu 2-2022.pdf
2023 01 06 Kemnaker Bahan Sosialisasi Perppu 2-2022.pdf
 
Siaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi Kedokteran
Siaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi KedokteranSiaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi Kedokteran
Siaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi Kedokteran
 
Catatan dan Usulan atas RUU Perubahan UU ITE
Catatan dan Usulan atas RUU Perubahan UU ITECatatan dan Usulan atas RUU Perubahan UU ITE
Catatan dan Usulan atas RUU Perubahan UU ITE
 
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
 
Brief catatan-kritis-edit
Brief catatan-kritis-editBrief catatan-kritis-edit
Brief catatan-kritis-edit
 
Monitoring kebijakan ict periode januari maret2015
Monitoring kebijakan ict periode januari maret2015Monitoring kebijakan ict periode januari maret2015
Monitoring kebijakan ict periode januari maret2015
 
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docx
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docxNoni Putra Irama Gulo 19310003.docx
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docx
 
MAKALAH OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
MAKALAH OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAANMAKALAH OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
MAKALAH OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

KSPI Rencanakan Empat Upaya Batalkan UU Cipta Kerja

  • 1. OPINI DAN ARGUMEN MENGENAI ISU TERKINI Polemik UU Cipta Kerja dan Sikap Jokowi yang Tak Takut Ambil Risiko
  • 3. Senin, 19 Oktober 2020 | 08:28 WIB Penulis: Haryanti Puspa Sari | Editor: Kristian Erdianto JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat pekerja dan buruh tetap teguh dengan sikap penolakan atas omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja setelah draf final yang berisi 812 halaman diserahkan ke Presiden Joko Widodo pada Rabu (14/10/2020). Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih besar. Sebelumnya, KSPI telah menggelar unjuk rasa dan mogok kerja nasional pasca- persetujuan pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang dalam Rapat Paripurna, Senin (5/10/2020). KSPI tidak akan terlibat dalam pembahasan aturan turunan UU Cipta Kerja sebagai bentuk komitmen untuk tetap menolak UU tersebut. Said juga membantah klaim pemerintah bahwa usulan buruh sudah terakomodasi 80 persen dalam UU Cipta Kerja. "Tidak benar bahwa 80 persen usulan buruh sudah diadopsi dalam UU Cipta Kerja," ujarnya. TEKS BERITA
  • 4. KSPI merencanakan empat upaya untuk membatalkan atau mengubah substansi UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan buruh. Pertama, mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kedua, mendorong pelaksanaan legislative review dan eksekutive review. Keduanya merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah suatu undang-undang melalui lembaga legislatif atau lembaga eksekutif berdasarkan fungsi legislasi. Ketiga, melakukan sosialisasi dan kampanye tentang isi dan alasan penolakan atas UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan. Keempat, menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di seluruh Indonesia meski undang-undang itu akan ditandatangani presiden. Keempat, menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di seluruh Indonesia meski undang-undang itu akan ditandatangani presiden.
  • 5. MK NETRAL Terkait dengan upaya judicial review, Mahkamah Konstitusi (MK) telah menegaskan soal sikapnya yang netral. MK memastikan, tidak akan terpengaruh atas pernyataan presiden yang pernah meminta dukungan MK atas UU Cipta Kerja. "Sebagai pernyataan politik ya itu tak bisa dihindarkan. Tapi, semua tahu, MK tak terlibat dalam dukung mendukung suatu UU atas nama kewenangan yang dimiliki. Dan, saya meyakini, MK tak pernah menyampaikan pendapat atau pernyataan soal dukung mendukung UU," kata juru bicara MK Fajar Laksono saat dihubungi, Kamis (8/10/2020). Fajar memastikan, MK selalu bersikap transparan dalam setiap proses uji materi UU dan menyampaikan hasilnya kepada publik. "Tak ada kata lain, MK memastikan siap untuk menerima perkara, kapanpun dan berapapun," kata Fajar.
  • 6. PRESIDEN TAK TAKUT AMBIL RESIKO Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui UU Cipta Kerja telah menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat. Moeldoko menilai masyarakat belum memahami tujuan pemerintah dalam menggagas UU Cipta Kerja tersebut. Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo tidak takut mengambil risiko. "Presiden Jokowi memilih untuk tidak takut mengambil risiko. Mengambil jalan terjal dan menanjak," kata Moeldoko dalam keterangan pers, Sabtu (17/10/2020). Moeldoko menjelaskan, pemerintah ingin membuka lapangan kerja seluas-luasnya melalui UU Cipta Kerja. Selain itu, pemerintah berupaya mempermudah birokrasi dan regulasi yang selama ini menghambat investasi di Indonesia.
  • 7. Moeldoko mengatakan, dari tahun ke tahun Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Namun, 80 persen angkatan kerja masih memiliki tingkat pendidikan rendah. "Untuk itu, perlu menyederhanakan dan mensinkronisasikan berbagai regulasi yang saya sebut sebagai hyper-regulation yang menghambat penciptaan lapangan kerja," ujar Moeldoko. Moeldoko menekankan bahwa substansi UU Cipta Kerja sesuai dengan arahan presiden dari visi "Indonesia Maju". "Wajah baru Indonesia di masa mendatang itulah yang menjadi cita- cita, menjadi janji Presiden," kata Moeldoko. Secara terpisah, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengatakan, tidak ada opsi penerbitan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) untuk membatalkan Undang- Undang Cipta Kerja.
  • 8. Donny mempersilakan pihak-pihak yang menolak UU Cipta Kerja untuk mengajukan uji materil atau judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Tidak ada pilihan Perppu. Pemerintah menghargai masukan dari serikat buruh. Menghargai bahwa demo-demo yang dilangsungkan beberapa hari ini berjalan dengan damai, dan berdasarkan protokol kesehatan," kata Donny saat dihubungi, Kamis (8/10/2020). "Jadi silakan menggunakan jalur konstitusional dengan judicial review di MK dan pemerintah bersiap menghadapi itu," lanjut dia. Donny mengatakan, pemerintah telah menyerap aspirasi buruh dalam pembahasan UU Cipta Kerja dan menghormati berbagai pendapat yang disampaikan buruh. Ia menuturkan, UU Cipta Kerja sudah disahkan dan telah melalui proses konstitusional, sehingga masyarakat juga bisa menggugatnya secara konstitusional. "Belum ada opsi untuk ke situ. Belum ada pertimbangan untuk opsi menerbitkan perppu. Jadi silakan seperti yang sudah disampaikan Andi Gani, Ketua Serikat Buruh, bahwa buruh akan mengambil jalan konstitusional," tutur dia.
  • 9. OPINI DAN ARGUMEN RUU Cipta Kerja dianggap merugikan bagi masyarakat atau lebih tepatnya para buruh.Untuk itu banyak dari para buruh yang melakukan aksi penolakan terhadap RUU Cipta Kerja yang disebut sebagai Omnibus Law secara besar-besaran yang dimana itu ditegaskan oleh Said Iqbal selaku Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang menolak adanya RUU Cipta Kerja ini. Berbagai alasan-alasan penolakan mulai bermunculan dan berkembang semakin luas seiring dengan besarnya para buruh yang melakukan aksi penolakan terhadap isu tersebut,Contoh nyatanya yang pertama yaitu diketahui bahwa Omnibus Law memperburuk hak perlindungan buruh perempuan yang dimana dalam RUU tersebut disebutkan bahwa hanya terdapat cuti tahunan atau cuti panjang lainnya yang diatur dalam kerja tetapi tidak menyebutkan cuti karena Haid atau keguguran. Semua para buruh terutama buruh perempuan setuju akan hal itu,dikarenakan cuti tidak hanya dilakukan karena adanya cuti tahunan atau cuti panjang namun cuti bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah-satunya yaitu haid atau keguguran.Untuk itu banyak buruh perempuan yang menyuarakan mengenai hal itu,salah satunya dengan melakukan mogok massal.
  • 10. Kedua, penolakan penghapusan Upah Minimum Sektoral (UMSK) dan pemberlakuan Upah Minimum Kabupaten/Kota bersyarat.Karena seperti yang diketahui bahwa dengan penghapusan ini perusahaan tidak ada kewajiban lagi untuk membayar upah sektoral yang artinya bahwa pengusaha akan lebih diuntungkan sebaliknya para pekerja akan lebih dirugikan karena upah yang diterima akan turun.Kebijakan ini memang menguntungkan pengusaha, karena itu sudah sejak lama mereka menginginkan peraturan ini untuk segera dihapus. Selanjutnya yang ketiga yaitu menolak pengurangan nilai pesangon, dari 32 bulan upah menjadi 25 bulan. Pesangon senilai 19 bulan upah dibayar pengusaha, sedangkan 6 bulan dibayar BPJS Ketenagakerjaan.Yang menjadi persoalannya adalah darimana BPJS mendapatkan sumber dana tersebut karena bisa dipastikan BPJS Ketenagakerjaan akan bangkrut atau tidak akan berkelanjutan program JKP Pesangon dengan mengikuti skema ini. Memang dalam draf final RUU Ciptaker yang beredar diperoleh CNBC Indonesia, pada bagian ketujuh, mengatur soal Jaminan Kehilangan Pekerjaan.Pada draf RUU tersebut menjawab pertanyaan buruh, bahwa untuk mendapatkan JKP ada proses iuran yang akan disetorkan ke BPJS Ketenagakerjaan. Namun mekanisme iuran itu apakah ditanggung oleh negara atau buruh belum bisa dipastikan. Selain itu yang keempat yaitu penolakan jam kerja yang eksploitatif.Di dalam RUU Cipta Kerja tidak lagi diatur waktu kerja 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 6 hari kerja atau 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja,tetapi sekarang hanya disebutkan, waktu kerja paling lama 8 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu.Yang dimana membuka adanya celah jam yang dieksploitasi.
  • 11. Dalam omnibus law juga diatur, pengusaha dapat memberlakukan waktu kerja yang melebihi ketentuan waktu kerja untuk jenis pekerjaan atau sektor usaha tertentu. Dengan kata lain, ketentuan ini melegalkan jam kerja melebihi 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu.Selain itu ,mengenai waktu kerja lembur. Dalam omnibus law, lembur paling banyak 4 jam dalam sehari dan 18 jam dalam 1 minggu. Padahal dalam UU No 13 Tahun 2003, lembur hanya boleh 3 jam dalam 1 hari dan 14 jam dalam 1 minggu. Lalu,masih banyak hal lainnya seperti Menolak Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang bisa terus diperpanjang alias kontrak seumur hidup,Menolak Outsourcing pekerja seumur hidup tanpa batasan jenis pekerjaan,serta karyawan kontrak dan outsourcing bisa berlaku seumur hidup, maka buruh menuntut jaminan pensiun dan kesehatan bagi karyawan kontrak dan outsourcing. Beberapa hal tersebut masih menjadi polemik,dimana KSPI merencanakan empat upaya untuk membatalkan atau mengubah substansi UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan buruh. Pertama, mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK).Kedua, mendorong pelaksanaan legislative review dan eksekutive review.Ketiga, melakukan sosialisasi dan kampanye tentang isi dan alasan penolakan atas UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan.Keempat, menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di seluruh Indonesia meski undang-undang itu akan ditandatangani presiden. Secara terpisah, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengatakan, pemerintah telah menyerap aspirasi buruh dalam pembahasan UU Cipta Kerja dan menghormati berbagai pendapat yang disampaikan buruh. Ia juga menuturkan, UU Cipta Kerja sudah disahkan dan telah melalui proses konstitusional, sehingga masyarakat juga bisa menggugatnya secara konstitusional.