SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
STRATEGI PERLINDUNAGN HAK-HAK PEKERJA
MELALUI PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
PASCA UU NOMOR 11 TAHUN 2020
MUHAMAD AZHAR
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DIPONEGORO
OUTLINE
1. Tatangan Utama ketenagakerjaan.
2. Karateristik Hukum Ketenagakerjaan Nasional.
3. Makna Perlindungan Hak tenaga kerja
4. Intrumen Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Nomor 11 Tahun 2020.
5. Kendala Eksekusi Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Guna
Melindungi Pekerja.
6. Saran.
TANTANGAN
1. Angkatan Kerja Pekerja Paruh Waktu
2. Pengangguran Existing.
3. Pengangguran: Kemenaker melaporkan tenaga kerja terdampak Covid-19 sekitar 3,05 juta orang (per 2 Juni 2020) dan
memperkirakan tambahan pengangguran bisa mencapai 5,23 juta" https://bisnis.tempo.co/read/1350955.
4. Dll.
JAWA TENGAH
KASUS NORMA KERJA (TAHUN 2017 S/D 2020)
Tahun
Jumlah
Pemeriksaan
Kasus Upah
(< Ketentuan UMK)
Keterangan
2017 1.570 perusahaan 280 17,83 %
2018 5.676 perusahaan 510 8,98 %
2019 5.865 perusahaan 639 10,89%
2020
(s/d September)
103 perusahaan 14 13,59%
Diasumsikan bahwa Perusahaan yang menerapkan UMK berkisar 87,18%
(Perusahaan yang bermasalah dengan UMK 12,82%) – Rata-rata selama 4 tahun terakhir
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
URAIAN
TAHUN 2019 TAHUN 2020
JUMLAH
PERUSAHAAN
KETERANGAN JUMLAH
PERUSAHAAN
KETERANGAN
Perusahaan yang Melakukan PHK 711 Perusahaan Jumlah 4.607 orang 573 Perusahaan Jumlah 4.520 orang
Perusahaan yang Sanggup
Membayar Uang Kompensasi
432 Perusahaan • 94% di bawah
ketentuan UU
13/2003
• 6% sesuai
ketentuan UU
13/2003
256 Perusahaan  243 perusahaan (95%
dibawah ketentuan
UU 13/2003)
 13 perusahaan (5%
sesuai ketentuan UU
13/2003)
Perusahaan yang Belum Sepakat
Tentang Besaran Uang
Kompensasi Maupun Cara
Pembayaran
58 Perusahaan 40 Perusahaan
Perusahaan Masih Dalam Proses 221 Perusahaan 277 Perusahaan
Kasus yang Dimediasi Disnaker
- Provinsi
- Kabupaten/Kota
134 kasus
577 kasus
Sesuai kewenangan
dalam UU 23/2014 64 kasus
509 kasus
Sesuai kewenangan
dalam UU 23/2014
7
KARATERISTIK & TUJUAN HUKUM KETENAGAKERJAAN
Dengan memahami tujuan dan Karateristik hukum Ketenagakerjaan maka
akan menjadi menyeluruh pemahaman tentang bagaimana perlindungan hak
hak pekerja:
1. memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan
manusiawi;
2. mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah;
3. memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan; dan
4. meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
KARATERISTIK HUKUM KETENAGKERJAAN
1.Lebih banyak (aturan) hukum yang bersifat kolektif.
2.Mengkompensasikan ketidaksetaraan
(perlindungan pihak yang lebih lemah)
3.Pengintegrasian hukum privat dan hukum publik.
4.Sistem khusus berkenaan dengan penegakan
Lebih Banyak (Aturan) Hukum Yang Bersifat Kolektif.
Banyak disiplin atau bidang ilmu hukum umumnya hanya
mengatur hubungan antara warga masyarakat atau
korporasi/organisasi satu sama lain. Sebaliknya di dalam
bidang kajian hukum ketenagakerjaan, pengaturan yang
ada mencakup tidak saja hubungan antara pemberi kerja
dengan pekerja pada tataran individu, melainkan juga
antara serikat pekerja dengan asosiasi pengusaha satu
dengan lainnya, termasuk juga antara organisasi-
organisasi tersebut dengan anggota-anggotanya.
MENGKOMPENSASIKAN KETIDAKSETARAAN
(PERLINDUNGAN PIHAK YANG LEBIH LEMAH)
Berbeda dengan titik tolak prinsip dasar hukum keperdataan,
kesetaraan para pihak, sebaliknya hukum ketenagakerjaan
beranjak dari pengakuan bahwa buruh dalam realitas relasi
ekonomi bukanlah pihak yang berkedudukan setara dengan
majikan. Karena itu pula, maka hukum ketenagakerjaan
mendorong pendirian serikat pekerja dan mencakup aturan-
aturan yang ditujukan untuk melindungi buruh terhadap kekuatan
ekonomi yang ada di tangan pemberi kerja. Dalam perselisihan
ketenagakerjaan, juga merupakan tugas pengadilan untuk
menyeimbangkan kedudukan hukum para pihak yang bersengketa
PENGINTEGRASIAN HUKUM PRIVAT DAN HUKUM PUBLIK.
• Hukum ketenagakerjaan dapat dipandang sebagai bagian hukum keperdataan maupun
hukum publik, atau sebaliknya dianggap sebagai cabang atau disiplin hukum mandiri.
Untuk ahli hukum ketenagakerjaan kiranya tidak penting apakah suatu aturan masuk
ke dalam ranah hukum publik atau hukum keperdataan. Apa yang lebih penting adalah
bahwa aturan tersebut berlaku efektif. Hal ini sekaligus mengimplikasikan bahwa
hukum ketenagakerjaan mencakup bagian-bagian yang dapat dipandang masuk ke
dalam ranah hukum publik maupun yang masuk ke dalam ranah hukum keperdataan.
Sebahagian aturan dalam hukum perburuhan penegakannya diserahkan pada para
pihak, sedangkan ada pula yang penegakannya akan dipaksakan dan diawasi oleh
lembaga-lembaga pemerintah. Lebih lanjut ada sejumlah peraturan yang
memungkinkan penegakkannya dilakukan berbarengan oleh para pihak sendiri dengan
aparat penegak hukum, baik secara individual maupun kolektif.
SISTEM KHUSUS BERKENAAN DENGAN PENEGAKAN
Penegakan hukum ketenagakerjaan memiliki sejumlah ciri khusus. Di banyak
Negara dapat kita temukan Inspektorat Perburuhan (a Labour Inspectorate)
bertanggung jawab untuk mengawasi implementasi dan penegakan dari
bagian-bagian tertentu hukum ketenagakerjaan. Hukum pidana maupun
hukum administrasi didayagunakan untuk menegakkan bagian-bagian hukum
publik dari aturan dalam hukum perburuhan. Majikan maupun buruh, di
samping itu, dapat menerapkan dan menegakkan sendiri sebahagian lainnya
dari hukum ketenagakerjaan yang lebih bernuansa hukum privat. Namun juga
organisasi kolektif seperti serikat pekerja dapat mendayagunakan semua
instrumen penegakan.
Intrumen Hukum Ketenagakerjaan
Pasca UU Nomor 11 Tahun 2020
Kendala Eksekusi Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Guna
Melindungi Pekerja.
Proses Eksekusi Putusan Pengadilan Hubungan Industrial
1. Teguran (Aanmaning)
2. Sita Eksekusi
3. Pelaksanaan Lelang
Hambatan Yuridis Dalam Pelaksanaan Eksekusi Putusan Hakim
PHI Pada Pengadilan Negeri Semarang Terkait Perselisihan PHK
Yaitu
1. Tidak adanya aturan yang dapat digunakan untuk memaksa tergugat agar menghadiri panggilan penringatan
(aanmaning) yang memerintahkan tergugat untuk memenuhi membayar sejumlah uang yang disebutkan dalam Putusan
Pengadilan Hubungan Industrial sehingga Tergugat cenderung untuk tidak menghadiri panggilan peringatan
(aanmaning).
2. Sulit untuk dilakukan sita eksekusi barang-barang milik tergugat untuk dijual lelang guna memenuhi putusan
Pengadilan Hubungan Industrial yang memerintahkan tergugat membayar sejumlah uang kepada penggugat karena
sulita untuk membuktikan barang-barang yang akan disita atau dimintakan untuk disita benar-benar milik tergugat.
3. Penerapan upaya tidak langsung (indirecte middelen) yaitu pemenuhan prestasi dicapai dengan melalui tekanan
psychis kepada tergugat agar ia dengan sukarela memenuhi prestasi dalam bentuk penerapan Paksa Badan (Gijzeling)
sulit dilaksanakan karena adanya batasan minimal nilai utang sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar) rupiah yang
hampir tidak mungkin tercapai dalam Putusan Pengadilan Hubungan industrial
SOLUSI
Alternatif dalam rangka melindungi hak hak pekerja yang dapat dilakukan
agar eksekusi putusan hakim PHI pada Pengadilan Negeri Semarang terkait
perselisihan PHK dapat berjalan dengan baik. Maka dilakukan :
1. Upaya tidak langsung (indirecte middelen) yaitu pemenuhan prestasi
dicapai dengan melalui tekanan psychis kepada tergugat agar ia dengan
sukarela memenuhi prestasi dalam bentuk penerapan Paksa Badan
(Gijzeling)
2. Mengubah peraturan tentang Paksa Badan (Gijzeling) dalam produk
peraturan perndang-undangan yang benar yaitu dalam bentuk undang-
undang.
Materi Pak Azhar.pptx

More Related Content

Similar to Materi Pak Azhar.pptx

7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...
7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...
7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...
Jihan Nabilah
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
febrysaragih
 
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.ppt
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.pptPENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.ppt
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.ppt
HRDRSYPKMandiri
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, hukum perburuhan, makalah
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,  hukum perburuhan, makalahTm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,  hukum perburuhan, makalah
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, hukum perburuhan, makalah
WennaSustiany
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah  ketenagakerjaanMatakuliah  ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaan
Zul Kifli
 
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptxSosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Brian801227
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
febrysaragih
 
Uu13 Thn 2003
Uu13 Thn 2003Uu13 Thn 2003
Uu13 Thn 2003
soeryadie
 
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
intandwik_
 
presentasihukumketenagakerjaan-180914091355.pdf
presentasihukumketenagakerjaan-180914091355.pdfpresentasihukumketenagakerjaan-180914091355.pdf
presentasihukumketenagakerjaan-180914091355.pdf
manaf13
 
HUKUM_KETENAGAKERJAAN.pptx
HUKUM_KETENAGAKERJAAN.pptxHUKUM_KETENAGAKERJAAN.pptx
HUKUM_KETENAGAKERJAAN.pptx
Fellifelli
 

Similar to Materi Pak Azhar.pptx (20)

7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...
7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...
7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...
 
kasus PHK penggelapan uang & kecurangan (studi kasus tokopedia)
kasus PHK penggelapan uang & kecurangan (studi kasus tokopedia)kasus PHK penggelapan uang & kecurangan (studi kasus tokopedia)
kasus PHK penggelapan uang & kecurangan (studi kasus tokopedia)
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
 
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.ppt
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.pptPENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.ppt
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.ppt
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, hukum perburuhan, makalah
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,  hukum perburuhan, makalahTm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,  hukum perburuhan, makalah
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, hukum perburuhan, makalah
 
HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah  ketenagakerjaanMatakuliah  ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaan
 
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Penyelesaian perselisihan hubungan industrialPenyelesaian perselisihan hubungan industrial
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
 
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptxSosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
 
Makalah hukum dalam tenaga kerja
Makalah hukum dalam tenaga kerjaMakalah hukum dalam tenaga kerja
Makalah hukum dalam tenaga kerja
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
 
Uu13 Thn 2003
Uu13 Thn 2003Uu13 Thn 2003
Uu13 Thn 2003
 
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanPresentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
 
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
 
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
 
MSDM Agribisnis 13.pptx
MSDM Agribisnis 13.pptxMSDM Agribisnis 13.pptx
MSDM Agribisnis 13.pptx
 
presentasihukumketenagakerjaan-180914091355.pdf
presentasihukumketenagakerjaan-180914091355.pdfpresentasihukumketenagakerjaan-180914091355.pdf
presentasihukumketenagakerjaan-180914091355.pdf
 
PPT HUKUM BISNIS_02 OKTOBER 2023.ppt
PPT HUKUM BISNIS_02 OKTOBER 2023.pptPPT HUKUM BISNIS_02 OKTOBER 2023.ppt
PPT HUKUM BISNIS_02 OKTOBER 2023.ppt
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaan
 
HUKUM_KETENAGAKERJAAN.pptx
HUKUM_KETENAGAKERJAAN.pptxHUKUM_KETENAGAKERJAAN.pptx
HUKUM_KETENAGAKERJAAN.pptx
 

Recently uploaded

IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 

Recently uploaded (20)

IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 

Materi Pak Azhar.pptx

  • 1. STRATEGI PERLINDUNAGN HAK-HAK PEKERJA MELALUI PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PASCA UU NOMOR 11 TAHUN 2020 MUHAMAD AZHAR FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 2. OUTLINE 1. Tatangan Utama ketenagakerjaan. 2. Karateristik Hukum Ketenagakerjaan Nasional. 3. Makna Perlindungan Hak tenaga kerja 4. Intrumen Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Nomor 11 Tahun 2020. 5. Kendala Eksekusi Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Guna Melindungi Pekerja. 6. Saran.
  • 3. TANTANGAN 1. Angkatan Kerja Pekerja Paruh Waktu 2. Pengangguran Existing. 3. Pengangguran: Kemenaker melaporkan tenaga kerja terdampak Covid-19 sekitar 3,05 juta orang (per 2 Juni 2020) dan memperkirakan tambahan pengangguran bisa mencapai 5,23 juta" https://bisnis.tempo.co/read/1350955. 4. Dll.
  • 5. KASUS NORMA KERJA (TAHUN 2017 S/D 2020) Tahun Jumlah Pemeriksaan Kasus Upah (< Ketentuan UMK) Keterangan 2017 1.570 perusahaan 280 17,83 % 2018 5.676 perusahaan 510 8,98 % 2019 5.865 perusahaan 639 10,89% 2020 (s/d September) 103 perusahaan 14 13,59% Diasumsikan bahwa Perusahaan yang menerapkan UMK berkisar 87,18% (Perusahaan yang bermasalah dengan UMK 12,82%) – Rata-rata selama 4 tahun terakhir
  • 6. PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL URAIAN TAHUN 2019 TAHUN 2020 JUMLAH PERUSAHAAN KETERANGAN JUMLAH PERUSAHAAN KETERANGAN Perusahaan yang Melakukan PHK 711 Perusahaan Jumlah 4.607 orang 573 Perusahaan Jumlah 4.520 orang Perusahaan yang Sanggup Membayar Uang Kompensasi 432 Perusahaan • 94% di bawah ketentuan UU 13/2003 • 6% sesuai ketentuan UU 13/2003 256 Perusahaan  243 perusahaan (95% dibawah ketentuan UU 13/2003)  13 perusahaan (5% sesuai ketentuan UU 13/2003) Perusahaan yang Belum Sepakat Tentang Besaran Uang Kompensasi Maupun Cara Pembayaran 58 Perusahaan 40 Perusahaan Perusahaan Masih Dalam Proses 221 Perusahaan 277 Perusahaan Kasus yang Dimediasi Disnaker - Provinsi - Kabupaten/Kota 134 kasus 577 kasus Sesuai kewenangan dalam UU 23/2014 64 kasus 509 kasus Sesuai kewenangan dalam UU 23/2014
  • 7. 7
  • 8. KARATERISTIK & TUJUAN HUKUM KETENAGAKERJAAN Dengan memahami tujuan dan Karateristik hukum Ketenagakerjaan maka akan menjadi menyeluruh pemahaman tentang bagaimana perlindungan hak hak pekerja: 1. memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi; 2. mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah; 3. memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan; dan 4. meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
  • 9. KARATERISTIK HUKUM KETENAGKERJAAN 1.Lebih banyak (aturan) hukum yang bersifat kolektif. 2.Mengkompensasikan ketidaksetaraan (perlindungan pihak yang lebih lemah) 3.Pengintegrasian hukum privat dan hukum publik. 4.Sistem khusus berkenaan dengan penegakan
  • 10. Lebih Banyak (Aturan) Hukum Yang Bersifat Kolektif. Banyak disiplin atau bidang ilmu hukum umumnya hanya mengatur hubungan antara warga masyarakat atau korporasi/organisasi satu sama lain. Sebaliknya di dalam bidang kajian hukum ketenagakerjaan, pengaturan yang ada mencakup tidak saja hubungan antara pemberi kerja dengan pekerja pada tataran individu, melainkan juga antara serikat pekerja dengan asosiasi pengusaha satu dengan lainnya, termasuk juga antara organisasi- organisasi tersebut dengan anggota-anggotanya.
  • 11. MENGKOMPENSASIKAN KETIDAKSETARAAN (PERLINDUNGAN PIHAK YANG LEBIH LEMAH) Berbeda dengan titik tolak prinsip dasar hukum keperdataan, kesetaraan para pihak, sebaliknya hukum ketenagakerjaan beranjak dari pengakuan bahwa buruh dalam realitas relasi ekonomi bukanlah pihak yang berkedudukan setara dengan majikan. Karena itu pula, maka hukum ketenagakerjaan mendorong pendirian serikat pekerja dan mencakup aturan- aturan yang ditujukan untuk melindungi buruh terhadap kekuatan ekonomi yang ada di tangan pemberi kerja. Dalam perselisihan ketenagakerjaan, juga merupakan tugas pengadilan untuk menyeimbangkan kedudukan hukum para pihak yang bersengketa
  • 12. PENGINTEGRASIAN HUKUM PRIVAT DAN HUKUM PUBLIK. • Hukum ketenagakerjaan dapat dipandang sebagai bagian hukum keperdataan maupun hukum publik, atau sebaliknya dianggap sebagai cabang atau disiplin hukum mandiri. Untuk ahli hukum ketenagakerjaan kiranya tidak penting apakah suatu aturan masuk ke dalam ranah hukum publik atau hukum keperdataan. Apa yang lebih penting adalah bahwa aturan tersebut berlaku efektif. Hal ini sekaligus mengimplikasikan bahwa hukum ketenagakerjaan mencakup bagian-bagian yang dapat dipandang masuk ke dalam ranah hukum publik maupun yang masuk ke dalam ranah hukum keperdataan. Sebahagian aturan dalam hukum perburuhan penegakannya diserahkan pada para pihak, sedangkan ada pula yang penegakannya akan dipaksakan dan diawasi oleh lembaga-lembaga pemerintah. Lebih lanjut ada sejumlah peraturan yang memungkinkan penegakkannya dilakukan berbarengan oleh para pihak sendiri dengan aparat penegak hukum, baik secara individual maupun kolektif.
  • 13. SISTEM KHUSUS BERKENAAN DENGAN PENEGAKAN Penegakan hukum ketenagakerjaan memiliki sejumlah ciri khusus. Di banyak Negara dapat kita temukan Inspektorat Perburuhan (a Labour Inspectorate) bertanggung jawab untuk mengawasi implementasi dan penegakan dari bagian-bagian tertentu hukum ketenagakerjaan. Hukum pidana maupun hukum administrasi didayagunakan untuk menegakkan bagian-bagian hukum publik dari aturan dalam hukum perburuhan. Majikan maupun buruh, di samping itu, dapat menerapkan dan menegakkan sendiri sebahagian lainnya dari hukum ketenagakerjaan yang lebih bernuansa hukum privat. Namun juga organisasi kolektif seperti serikat pekerja dapat mendayagunakan semua instrumen penegakan.
  • 14. Intrumen Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Nomor 11 Tahun 2020
  • 15. Kendala Eksekusi Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Guna Melindungi Pekerja.
  • 16. Proses Eksekusi Putusan Pengadilan Hubungan Industrial 1. Teguran (Aanmaning) 2. Sita Eksekusi 3. Pelaksanaan Lelang
  • 17. Hambatan Yuridis Dalam Pelaksanaan Eksekusi Putusan Hakim PHI Pada Pengadilan Negeri Semarang Terkait Perselisihan PHK Yaitu 1. Tidak adanya aturan yang dapat digunakan untuk memaksa tergugat agar menghadiri panggilan penringatan (aanmaning) yang memerintahkan tergugat untuk memenuhi membayar sejumlah uang yang disebutkan dalam Putusan Pengadilan Hubungan Industrial sehingga Tergugat cenderung untuk tidak menghadiri panggilan peringatan (aanmaning). 2. Sulit untuk dilakukan sita eksekusi barang-barang milik tergugat untuk dijual lelang guna memenuhi putusan Pengadilan Hubungan Industrial yang memerintahkan tergugat membayar sejumlah uang kepada penggugat karena sulita untuk membuktikan barang-barang yang akan disita atau dimintakan untuk disita benar-benar milik tergugat. 3. Penerapan upaya tidak langsung (indirecte middelen) yaitu pemenuhan prestasi dicapai dengan melalui tekanan psychis kepada tergugat agar ia dengan sukarela memenuhi prestasi dalam bentuk penerapan Paksa Badan (Gijzeling) sulit dilaksanakan karena adanya batasan minimal nilai utang sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar) rupiah yang hampir tidak mungkin tercapai dalam Putusan Pengadilan Hubungan industrial
  • 18. SOLUSI Alternatif dalam rangka melindungi hak hak pekerja yang dapat dilakukan agar eksekusi putusan hakim PHI pada Pengadilan Negeri Semarang terkait perselisihan PHK dapat berjalan dengan baik. Maka dilakukan : 1. Upaya tidak langsung (indirecte middelen) yaitu pemenuhan prestasi dicapai dengan melalui tekanan psychis kepada tergugat agar ia dengan sukarela memenuhi prestasi dalam bentuk penerapan Paksa Badan (Gijzeling) 2. Mengubah peraturan tentang Paksa Badan (Gijzeling) dalam produk peraturan perndang-undangan yang benar yaitu dalam bentuk undang- undang.