2. Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang
tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di
darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua
dan Bios yang berarti hidup.
Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafas dengan
insang. Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor. Pada fase
dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru. Pada fase dewasa
ini amphibi bergerak dengan kaki.
Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang
berkembang baik. Pada mata terdapat membrana nictitans yang
berfungsi untuk melindungi mata dari debu, kekeringan dan kondisi lain
yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf mengalami
modifikasi seiring dengan perubahan fase hidup.
Kelas amphibia terbagi menjadi 3 ordo, yaitu: Anura
(katak), Urodela (Salamander) , Apoda (Caecilia).
3. Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor.
Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum
tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak
mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai
belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini
mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada
beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya.
Membrana tympanum terletak di permukaan kulit
dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang
mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar
dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan
prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal.
4.
5. Urodela disebut juga caudata. Ordo ini mempunyai
ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak
dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat
dibedakan antara kepala, leher dan badan.
Beberapa spesies mempunyai insang dan yang
lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala
terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata
mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase
dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi
tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi
wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa.
6.
7. Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya
adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda.
Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak
bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit
yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau
tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai
fotoreseptor.
Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya
sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk
dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan
bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami
reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di
lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara
internal.
8.
9. 1. Memilliki anggota gerak yang secara anamotis
pentadactylus, kecuali pada apoda yang anggota geraknya
terduksi.
2. Tidak memiliki kuku dan cakar, tetapi ada beberapa anggota
amphibia yang pada ujung jarinya mengalami penandukan
membentuk kuku dan cakar, contoh Xenopus sp.
3. Kulit memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa dan atau
kelenjar berbintil ( biasanya beracun).
4. Pernafasan dengan insang, kulit, paru-paru.
5. Mempunyai sistem pendengaran, yaitu berupa saluran auditory
dan dikenal dengan tympanum.
6. Jantung terdiri dari tiga lobi ( 1 ventrikel dan 2 atrium)
7. Mempunyai struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan gigi palatum.
8. Merupakan hewan poikiloterm.
10. Reproduksi pada amphibi ada dua macam yaitu secara
eksternal pada anura pada umumnya dan internal pada Ordo
Apoda. Proses perkawinan secara eksternal dilakukan di
dalam perairan yang tenang dan dangkal.
Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena
unik yang disebut dengan amplexus, yaitu katak jantan yang
berukuran lebih kecil menempel di punggung betina dan
mendekap erat tubuh betina yang lebih besar. Perilaku
tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina agar
mengeluarkan sel telurnya sehingga bisa dibuahi jantannya.
Amphibi berkembang biak secara ovipar, yaitu dengan
bertelur, namun ada juga beberapa famili amphibi yang
vivipar, yaitu beberapa anggota ordo apoda.
11.
12. Digunakan untuk kedokteran sebagai penguat denyut
jantung
Untuk tes kehamilan
Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan
mahasiswa
Membantu membinasahkan nyamuk
Untuk dikonsumsi
Sebagai natural biological control
13. Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Ciri
umum kelas ini adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau
sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada
beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau
melakukan pergantian kulit. Sedangkan pada Ordo Chelonia dan
Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau
pengelupasan. Kulit pada reptil memiliki sedikit sekali kelenjar kulit.
Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya
tetrapoda, akan tetapi pada beberapa diantaranya tungkainya mengalami
reduksi atau hilang sama sekali seperti pada serpentes dan sebagian
lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya
memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinya bercakar. Rangkanya
pada reptilia mengalami osifikasi sempurna dan bernafas dengan paru-
paru.
Kelas reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu Rhynchocephalia
(contohnya: Tuatara), Testudinata / Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-
kura, dan Bulus), Squamata (Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan
Amphisbaena) dan Crocodilia (contohnya:
Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman).
14. Kulit bersisik kering.
Bernafas dengan paru-paru.
Biasanya bertelur dan telur bercangkang keras.
Beberapa reptilia mempunyai empat kaki dan
beberapa lagi tidak berkaki.
Berdarah dingin (suhu badan berubah mengikut
suhu persekitaran).
15. Jantan
Memiliki alat kelamin khusus : HEMIPENIS
Sepasang testis
Memiliki epididimis
Memiliki vas deferens
Betina
Memiliki sepasang ovarium
Memiliki saluran telur (oviduk)
Berakhir pada saluran kloaka
Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat
ovovivipar. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh
induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan
yang ada dalam telur.
16.
17.
18.
19.
20. Sebagai bahan obat (ular)
Sebagai predator yang menguntungkan (ular sawah)
Sebagai pembasmi serangga (cicak)
Sebagai bahan barang yang memiliki nilai estetika
(kulit buaya dan ular)
21. Ikan merupakan vertebrata yang hidup di habitat
perairan. Ikan merupakan salah satu kelompok hewan
paling beragam, diperkirakan lebih dari 50.000 spesies
ikan ada dibumi ini. Sampai saat ini, baru sekitar 10%
ikan yang sudah teridentifikasi dengan baik.
Secara garis besar, ikan dibedakan menjadi dua
macam, yaitu Agnatha dan Gnathostomata. Agnatha
merupakan kelompok ikan tidak memiliki rahang. Ikan
dari kelas anggota Gnathostomata merupakan ikan yang
berahang. Gnathostomata terbagi menjadi
Chondrichthyes dan Osteichthyes.
22. Agnatha merupakan anggota Vertebrata yang paling
primitif. Namanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu a=tanpa
dan gnathos=rahang. Ciri khas dari Agnatha adalah adanya
celah notokord sepanjang hidupnya. Bentuk badan dari
Agnatha adalah silindris. Panjang dapat mencapai lebih dari
satu meter. Tubuh memiliki struktur rangka dari tulang
rawan. Permukaan tubuhnya halus, tidak bersisik, dan tidak
memiliki sirip. Karena tidak memiliki sirip yang
berpasangan, Agnatha bergerak dengan undulasi.
Agnatha terbagi menjadi 2, yaitu Myxini dan
Cephalaspidomorphi. Dalam bahasa Inggris, Myxini populer
dengan nama hagfish, sedangkan Cephalaspidomorphi
dinamakan dengan lamprey.
23.
24.
25. Gnathostomata merupakan semua vertebrata
selain lamprey dan hagfish. Berbeda dengan
Agnatha, anggota super kelas ini memiliki anggota
badan yang berpasangan. Dari kelas Chondrichthyes
sampai Mamalia, ada dua kelas yang masuk ke
ikan, yaitu:
Chondrichthyes
Osteichthyes.
26. Ikan bertulang rawan merupakan kelompok ikan sejati
(selain Osteichthyes). Karakter utama yang menonjol adalah
adanya rangka yang terbuat dari tulang rawan, yang didukung oleh
zat kapur di dalamnya. Ikan ini harus tetap berenang agar tidak
tenggelam karena tidak memiliki kantung renang. Chondrichthyes
memiliki sisik yang kecil dinamakan dengan placoid. Sisik tersebut
berguna untuk melindungi diri sekaligus untuk mekanisme
hidrodinamik yang berkaitan dengan pergerakan ikan di dalam air.
Gigi dapat mengalami pergantian bila patah.
Yang termasuk Chondrichthyes adalah hiu dan ikan pari.
Hiu merupakan kelompok ikan dengan ciri-ciri: perenang
cepat, indera tajam, rahang kuat, dengan gigi yang tajam. Pada
kelompok hiu, terdapat berbagai tipe gigi yang berbeda.
Namun, pada umumnya gigi pada rahang bawah merupakan gigi
untuk mempertahankan posisi makanan, sedangkan gigi rahang
atas berguna untuk mencabik daging mangsa. Ikan pari berbeda
dengan hiu. Bentuk tubuh ikan pari adalah pipih dan merupakan
ikan yang ditemukan pada bagian dasar perairan.
27.
28.
29. Kelas Osteichthyes dinamakan juga dengan kelompok ikan
bertulang sejati. Kelas Osteichthyes merupakan kelas vertebrata
terbesar dengan anggota diperkirakan mendekati 30.00 spesies.
Ikan ini memiliki tulang keras sebagai penyokong tubuh. Insang
ditutupi oleh operkulum. Kantung renang atau swim bladder
ditemukan dalam tubuhnya, berguna untuk menjaga kemampuan
mengapung (buoyancy) dari tubuh ikan. Adanya sirip pada bagian
tubuh tertentu, seperti ventral, anal, dan caudal, merupakan salah
satu morfologi yang mendukung proses berenang pada ikan. Sirip
menyebabkan ikan ini dapat dengan mudah mengontrol arah
renangnya.
Kelas Osteichthyes sebagian besar terdiri dari subkelas
Actinopterygii, yaitu ikan bersirip duri atau yang terkenal dengan
rayfinned fish. Selain itu, ada subkelas lain yaitu Sarcopterygii atau
ikan paru-paru (lungfish). Ikan bersirip lobus merupakan
kelompok lain dari ikan bertulang sejati. Adapun ikan bersirip
lobus yang masih ada sampai saat ini adalah Coelacanth.
30.
31.
32. Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal
ini, ikan jantan dan betina akan saling mendekat satu sama lain
kemudian si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya si jantan
akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini
bercampur di dalam air. Cara reproduksi ini dikenal sebagai
oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan.
Cara reproduksi ikan yang ada antara lain :
Ovipar, sel telur dan sel sperma bertemu di luar tubuh dan
embrio ikan berkembang di luar tubuh sang induk. Contoh :
ikan pada umumnya.
Vivipar, kandungan kuning telur sangat sedikit, perkembangan
embrio ditentukan oleh hubungannya dengan placenta, dan
anak ikan menyerupai induk dewasa.
Ovovivipar, sel telur cukup banyak mempunyai kuning
telur, Embrio berkembang di dalam tubuh ikan induk
betina, dan anak ikan menyerupai induk dewasa. Contoh : ikan-
ikan livebearers.
33. Hidup di air
Bersisik dan berlendir
Berenang dengan menggunakan sirip
Bernafas dengan insang
Alat pencernaan sempurna
34. Sumberprotein hewahi dan vitamin A
Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh
Bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis
kotak)
Bahan praktikum / penelitian tulangnya untuk bahan
perekat
Sisa-sisanya dibuat tepung untuk pupuk atau
makanan ternak