1. Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat
tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian
besar reptil adalah anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru, jantung beruang
tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga
tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong
ovipar dengan telur amniotik bercangkang.
Chelonia
Anatomi dan morfologi
Secara morfologi, penyu mempunyai keunikan-keunikan tersendiri dibandingkan
hewan-hewan lainnya. Tubuh penyu terbungkus oleh tempurung atau karapas keras yang
berbentuk pipih serta dilapisi oleh zat tanduk. karapas tersebut mempunyai fungsi sebagai
pelindung alami dari predator. Penutup pada bagian dada dan perut disebut dengan plastron.
Ciri khas penyu secara morfologis terletak pada terdapatnya sisik infra marginal (sisik yang
menghubungkan antara karapas, plastron dan terdapat alat gerak berupa flipper. Flipper pada
bagian depan berfungsi sebagai alat dayung dan flipper pada bagian belakang befungsi
sebagai alat kemudi. Pada penyu-penyu yang ada di Indonesia mempunyai ciri-ciri khusus
yang pada reptil lainnya. Scute ini tumbuh melebihi lapisan-lapisan antara tulang-tulang
tempurungdan menambah kekuatan tempurung. penyu sisik tidak memiliki scute yang keras.
Kulit dan pergantian kulit
Seperti yang telah dijelaskan di atas, lapisan luar tempurung adalah bagian dari kulit, masing-
masing scute (atau piring) pada tempurung merupakan sebuah sisik yang termodifikasi.
Tempurung tersebut terdiri dari kulit dengan sisik-sisik yang lebih kecil, sama seperti kulit
reptil lainnya. Penyu sisik tidak berganti kulit dalam satu kali proses, seperti yang dilakukan
oleh ular,tapi secara berlanjut, dalam potongan-potongan yang kecil (terkadang terlihat
seperti potonganplastik tipis).
Anggota badan
Penyu sisik dan memiliki kaki berbentuk dayung (flipper) sebagai pengganti kaki. Penyu
“terbang” dalam air, menggunakan gerakan naik-turun pada kaki dayung depan untuk
menciptakan gaya dorong; kaki belakang tidak digunakan untuk berenang tapi mungkin
digunakan untuk penyeimbang. Penyu jantan biasanya tidak pernah meninggalkan lautan,
sedangkan betina harus naik ke daratan untuk menetaskan telur. Mereka bergerak sangat
lamban,menyeret badan mereka dengan kaki dayungnya. Kaki dayung belakang mereka
digunakan untuk menggali lubang telur dan mengisinya kembali dengan pasir ketika telur-
telurnya sudah ditetaskan.
2.3 Fisiologi chelonia
Kura-kura memiliki paru-paru dan menghirup udara. Kemampuan mereka untuk tetap di
bawah air untuk waktu yang lama dapat membuat mereka tampak lebih seperti ikan dengan
insang, tetapi mereka reptil yang harus permukaan untuk bernapas. Ada beberapa adaptasi
2. fisiologi penyu yang memungkinkan organisme untuk menggunakan oksigen lebih efisien
dan menahan efek samping dari permukaan
Pernapasan Khusus
Kura-kura dapat mengisi paru-paru mereka sangat cepat ketika mereka permukaan. Penyu
belimbing dapat mengontrol laju napas mereka, mengambil dalam jumlah besar dari udara
untuk mengisi jaringan mereka selama kunjungan dek jarang. Dalam hal ini, mereka agak
menyerupai ikan paus, yang adalah mamalia. Cukup sering, kura-kura hanya akan
memerlukan satu napas sebelum menyelam lagi besar. Penelitian telah menunjukkan lebih
dari lima puluh persen paru- paru pertukaran kapasitas melalui napas tunggal.
Oksigen Penyimpanan
Beberapa kura-kura bisa tidur selama berjam-jam sambil tetap sepenuhnya terendam. Mereka
dapat berenang jarak jauh antara napas, juga. Hal ini karena darah dan jaringan menyimpan
oksigen lebih mudah daripada yang umum di hewan lain. Mereka memiliki lebih banyak sel
darah merah dan hemoglobin yang lebih untuk transfer oksigen. Otot-otot mereka
mengandung jumlah besar mioglobin, yang mengangkut oksigen lebih banyak sepanjang
jaringan selama berenang panjang. Kura-kura juga menunjukkan kapasitas pembawa oksigen
yang luar biasa dalam paru-paru mereka yang relatif besar. Saat berenang jarak jauh, mereka
harus permukaan untuk udara setiap 20 sampai 30 menit. Pada saat istirahat, mereka dapat
hidup dengan anaerob (tanpa udara) respirasi selama berjam-jam.
Klasifikasi Ordo chelonia
Jenis-jenis Penyu di Indonesia. Ada tujuh spesies penyu di dunia. enam diantaranya
ditemukan diperairan Indonesia. yaitu
Terbagi 2 famili : Cheloniidae dan Dermochelidae
Famili Cheloniidae :
1. Penyu hijau (Chelonia mydas)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Class : Reptilia
Sub class : Anapsida
Ordo : Testudinata (Hirth, 1971)
Sub ordo : Cryptonia
Famili : Cheloniidae
Genus : Chelonia
Spesies : Chelonia mydas
2. Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudinata
Sub Ordo : Cryptodira
Family : Cheloniidae
Genus : Eretmochelys
3. Spesies : Eretmochelys imbricate
3. Penyu Kemp’s ridley (Lepidochelys kempi)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudinata
Sub Ordo : Cryptodira
Family : Cheloniidae
Genus : Lepidochelys
Spesies : Lepidochelys kempi
4. Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
Kingdom : Animalia
Phylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Testudinata
Family : Carettochelyidae
Genus : Lepidochelys
Spesies : Lepidochelys olivacea
5. Penyu pipih (Natator depressus)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudinata
Sub Ordo :Cryptodira
Family : Cheloniidae
Genus : Natator
Spesies : Natator depressus
6. Penyu tempayan (Caretta caretta)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudinata
Sub Ordo : Cryptodira
Family : Cheloniidae
Genus : Caretta
Spesies : Caretta caretta
7. Famili Dermochelidae : Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
Kingdom : Animalia
Phylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Testudinata
Family : Dermochelyidae
4. Genus : Dermochelys
Spesies : Dermochelyscoriacea
Ordo crocodilia
Karakteristik:
Bentuk tubuh memanjang dan kuat, tengkorak yang kuat,memanjang dan otot-otot rahang
yang masif yang tersusununtuk dapat menganga dengan lebar dan dapat ditutup dengankuat
Gigi-giginya tersusun dalam socket dan tipe giginya disebut thecodon yang khas dari semua
archosaurs atau kelompok moyang burung (burung purba). Adanya langit-langit
sekunderyang sempurna, sehingga buaya dapat bernapas ketika mulut diisi dengan air atau
makanan atau keduanya.
jantung dengan 4 ruang, memiliki foramen panizzae
Dapat tumbuh hingga mencapai ukuran yang sangat besar danberatnya dapat mencapai 1000
kg, bergerak cepat dan agresif,termasuk hewan karnivora yang berburu pada malam hari
danhewan ovipar (Goodisman, dalam ksh.biologi.ugm.ac.id)
Dibagian punggung sisik-sisik itu tersusun teratur berderat kearah ternversal dan mengalami
penulangan membentuk perisaidermal. Sisik pada bagian dorsal berlunas, pada bagian
lateralbulat dan pada bagian ventral berbentuk segi empat. Kepalaberbentuk piramida, keras
dan kuat, dilengkapi dengan gigi-gigiruncing bertipe gigi tecodont (ksh.biologi.ugm.ac.id).
Mata kecil terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorso-lateral. Pupil vertikal dilengkapi
selaput mata, tertutup olehlipatan kulit yang membungkus tulang sehingga lubang
tersebuthanya nampak seperti celah (ksh.biologi.ugm.ac.id).
Lubang hidung terletak pada sisi dorsal ujung moncong dandilengkapi dengan suatu penutup
dari otot yang dapatberkontraksi secara otomatis pada saat buaya
menyelam(ksh.biologi.ugm.ac.id).
Ekor panjang dan kuat. Tungkai relatif pendek tetapi cukupkuat. Tungkai belakang lebih
panjang, berjari 4 dan berselaput.Tungkai depan berjari 5 tanpa selaput
(ksh.biologi.ugm.ac.id).
Habitat : perairan tawar, air payauAdapun klasifikasi ordo Crocodylia adalah sebagai
berikut(ksh.biologi.ugm.ac.id) :
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Subclass :
ordo : Archosauria
Ordo : Crocodylia