SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan. Menurut Ki Hajar Dewantara
(KHD), pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran
merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan
hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi
tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
seorang manusia maupun sebagai amggota masyarakat. KHD memiliki keyakinan
bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan
menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya.
Ki Hajar Dewantara memberikan pemikirannya tentang Dasar-dasar Pendidikan.
Menurut KHD, Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya. Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan
dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Peran Pendidik diibaratkan seorang Petani atau tukang kebun yang tugasnya
adalah merawat sesuai kebutuhan dari tanaman-tanamannya itu agar tumbuh dan
berbuah dengan baik, tentu saja beda jenis tanaman beda perlakuanya. Artinya
bahwa kita seorang pendidik harus bisa melayani segala bentuk kebutuhan metode
belajar siswa yang berbeda-beda (berorientasi pada anak). Kita harus bisa
memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan ide, berfikir kreatif,
mengembangkan bakat/minat siswa (merdeka belajar), tapi kebebasan itu bukan
berarti kebebasan mutlak, perlu tuntunan dan arahan dari guru supaya anak tidak
kehilangan arah dan membahayakan dirinya.
KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti
perkembangan zaman yang ada namun tidak semua yang baru itu baik, jadi
perlu diselaraskan dulu. Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat
dijadikan sebagai sumber belajar. KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak
berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan
dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman
berkaitan dengan isi dan irama. Artinya bahwa setiap anak sudah membawa sifat
atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat
dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing mereka agar
muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi/mengaburkan sifat-sifat jeleknya.
Kodrat zaman bisa diartikan bahwa kita sebagai guru harus membekali keterampilan
kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan
menyesuaikan diri. Dalam konteks pembelajaran sekarang, ya kita harus bekali
siswa dengan kecakapan Abad 21. Budi pekerti juga harus menjadi bagian tak
terpisahkan dari pendidikan dan pengajaran yang kita lakukan sebagai guru. Guru
harus senantiasa memberikan teladan yang baik bagi siswa-siswanya dalam
mengembangkan budi pekerti. Kita juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan
pembiasaan di sekolah untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti/akhlak mulia
kepada anak.
Dalam pembelajaran di kelas hendaknya kita juga harus memperhatikan kodrati
anak yang masih suka bermain. Lihatlah ketika anak-anak sedang bermain pasti
yang mereka rasakan adalah ‘kegembiraan’ dan itu membuat suatu kesan yang
membekas di hati dan pikirannya. Hendaknya guru juga memasukan unsur
permainan dalam pembelajaran agar siswa senang dan tidak mudah bosan. Apalagi
menggunakan permainan-permainan tradisional yang ada, selain menyampaikan
pembelajaran melalui permainan , kita juga mendidik dan mengajak anak untuk
melestarikan kebudayaan.
Hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan
memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka
dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun
semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri
handayani) bagi tumbuh kembangnya anak. Menuntun mereka menjadi pribadi
yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai
kebahagiaan dan keselamatan.
Refleksi
Sebelum mempelajari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya percaya
bahwa dengan tindakan-tindakan tegas dan menghukum siswa bisa merubah
perilakunya. Tapi perubahan yang terjadi cuma didasari oleh rasa takut dan bersifat
sementara, bukan atas kesadaran pribadinya. Saya belum sepenuhnya menyadari
akan keberadaan kodrat alam sang anak, sehingga sering marah-marah ketika ada
anak yang lamban dalam satu pelajaran. Belum banyak memberikan model-model
pembelajaran yang menyenangkan bagi anak.
Setelah mempelajari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, pemikiran yang
berubah dari saya adalah bahwa saya harus memberikan tuntunan kepada anak
didik dengan lebih sabar dan ikhlas, karena mereka masing-masing unik dan
berbeda. Tidak perlu memberikan hukuman yang sifatnya tidak mendidik,
memberikan teladan agar mereka bisa melihat dan menirunya. Memberikan
pembelajaran yang menyenangkan bagi mereka dengan mencoba berbagai macam
model pembelajaran.
Yang segera bisa saya terapkan dari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara
adalah tidak memberikan hukuman-hukuman kepada siswa, lebih sabar dalam
membimbing, mengenali lebih dalam karakter dan latar belakang siswa
(keluarga/lingkungan) dengan menjalin komunikasi dengan orang tuanya, hal ini bisa
dilakukan dengan kunjungan rumah atau home visit. Memberikan pembelajaran
yang menyenangkan bagi siswa melalui pemilihan media pembelajaran yang
bervariasi baik berupa gambar, video maupun audio, atau pembelajaran yang
berbasis permainan (game based learning).
Demikian kesimpulan dan refleksi saya tentang Pemikiran-pemikiran Ki Hajar
Dewantara.
Terima kasih semoga bermanfaat.
Salam sehat dan bahagia selalu
Penulis: Bowo Hadi Kuswono, S.Pd. Guru di SDN 2 Girimukti Kecamatan Cikelet
Kab. Garut ( Calon Guru Penggerak Angkatan ke-1).
Perkembangan pendidikan Indonesia tidak dapat lepas dari peran Ki Hadjar Dewantara. Peran
dalam mentransformasikan pendidikan masa kolonial Belanda menuju gerbang emas
kemerdekaan dan kebudayaan bangsa. Masa kolonal pendidikan hanya untuk menyiapkan
tenaga kerja untuk kepentingan penguasa namun konsep pendidikan menurut Ki Hadjar
Dewantara memerdekakan kehidupan manusia. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai
pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala
kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam
arti yang seluas-luasnya. Selain itu Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat. Pendidikan diibaratkan tempat persemaian benih padi. Kualitas padi
apapun jika ditempatkan atau diperlakukan dengan baik maka akan menghasilkan padi yang
baik.
Namun kenyatan Ki Hadjar Dewantara memiliki banyak pemikiran dalam dunia pendidikan yang
‘belum’ banyak dipakai dan dipraktikan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Padahal pemikiran
ki Hadjar Dewantara pendidikan disandarkan pada penciptaan jiwa merdeka, cakap, berguna
bagi masyarakat. merdeka baik secara fisik, mental, dan kerohanian.
Dengan demikian sangat penting mempelajari dan mengambil makna refleksi kritis pemikiran Ki
Hadjar Dewantara. Sehingga dalam penerapan pendidikan pengajaran di Sekolah dapat
mengaplikasikan transformasi pendidikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara sesuai kodrat alam,
kodrat zaman dan kemerdekaan. Gambar diatas merupakan gambaran pemikiran Ki Hadjar
dewantara dalam transformasi pendidikan dari berpusat kepada guru menjadi berpusat kepada
peserta didik, dari penyeragaman menjadi menghargai perbedaan individu, dari mengejar target
menjadi sesuai dengan kodrat, sesuai bakat, minat dan kecenderungan masing-masing. Dengan
kata lain memberikan gambaran bagaimana trasnformasi proses pendidikan dalam pengajaran
di Sekolah dan cara yang digunakan dalam mengaplikasikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara itu
sendiri.
Penulis : Dhidik Joko Purnomo,S.Pd.,Gr (Calon Guru Penggerak Angkatan 4) SMA Negeri 1
Semarang

More Related Content

Similar to Transformasi Pendidikan Menuju Kemerdekaan Berdasarkan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1.pdf
1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1.pdf1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1.pdf
1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1.pdfMohThahir1
 
Tugas 1.1.a.6 Modul.1.1 Demonstrasi Kontekstual.pdf
Tugas 1.1.a.6 Modul.1.1 Demonstrasi Kontekstual.pdfTugas 1.1.a.6 Modul.1.1 Demonstrasi Kontekstual.pdf
Tugas 1.1.a.6 Modul.1.1 Demonstrasi Kontekstual.pdfMochamatKholiq1
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptx
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptxPemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptx
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptxAgusDedi6
 
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR Jadi_compressed.pdf
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR Jadi_compressed.pdfAKSI NYATA MERDEKA BELAJAR Jadi_compressed.pdf
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR Jadi_compressed.pdfFadilahRomdloni
 
Koneksi antar materi Modul 1.1.pdf
Koneksi antar materi Modul 1.1.pdfKoneksi antar materi Modul 1.1.pdf
Koneksi antar materi Modul 1.1.pdfarfinah36
 
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR PELATIHAN MANDIRI.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR PELATIHAN MANDIRI.pptxAKSI NYATA MERDEKA BELAJAR PELATIHAN MANDIRI.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR PELATIHAN MANDIRI.pptxToniIrawan14
 
pdf_20221231_060548_0000.pdf
pdf_20221231_060548_0000.pdfpdf_20221231_060548_0000.pdf
pdf_20221231_060548_0000.pdfarif542704
 
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptxMERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptxdinasilitonga111
 
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptxAKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptxIkaYani1
 
Koneksi antar materi EKO ARI.pptx
Koneksi antar materi  EKO ARI.pptxKoneksi antar materi  EKO ARI.pptx
Koneksi antar materi EKO ARI.pptxekoari78
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptxIvanaLima37
 
RATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptx
RATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptxRATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptx
RATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptxratihrachma
 
AKSI NYATA MERDKA BELAJAR (1)_compressed.pdf
AKSI NYATA MERDKA BELAJAR (1)_compressed.pdfAKSI NYATA MERDKA BELAJAR (1)_compressed.pdf
AKSI NYATA MERDKA BELAJAR (1)_compressed.pdfHELMIPINEM
 
AKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdf
AKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdfAKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdf
AKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdfYudhiKrisnanto2
 
Modul 1.1.a.3.pdf
Modul 1.1.a.3.pdfModul 1.1.a.3.pdf
Modul 1.1.a.3.pdfNingrum50
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstualrindakusmayanti
 
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdffadilatulkhotimah16
 

Similar to Transformasi Pendidikan Menuju Kemerdekaan Berdasarkan Pemikiran Ki Hajar Dewantara (20)

1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1.pdf
1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1.pdf1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1.pdf
1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1.1.a.6 Modul.1.1 Demonstrasi Kontekstual.pdf
Tugas 1.1.a.6 Modul.1.1 Demonstrasi Kontekstual.pdfTugas 1.1.a.6 Modul.1.1 Demonstrasi Kontekstual.pdf
Tugas 1.1.a.6 Modul.1.1 Demonstrasi Kontekstual.pdf
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptx
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptxPemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptx
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptx
 
Aksi Nyata.pdf
Aksi Nyata.pdfAksi Nyata.pdf
Aksi Nyata.pdf
 
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR Jadi_compressed.pdf
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR Jadi_compressed.pdfAKSI NYATA MERDEKA BELAJAR Jadi_compressed.pdf
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR Jadi_compressed.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Merdeka Belajar.pdf
 
Koneksi antar materi Modul 1.1.pdf
Koneksi antar materi Modul 1.1.pdfKoneksi antar materi Modul 1.1.pdf
Koneksi antar materi Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR PELATIHAN MANDIRI.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR PELATIHAN MANDIRI.pptxAKSI NYATA MERDEKA BELAJAR PELATIHAN MANDIRI.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR PELATIHAN MANDIRI.pptx
 
pdf_20221231_060548_0000.pdf
pdf_20221231_060548_0000.pdfpdf_20221231_060548_0000.pdf
pdf_20221231_060548_0000.pdf
 
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptxMERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
MERDEKA BELAJAR Aksi Nyata Merdeka Belajar.pptx
 
AKSI NYATA.docx
AKSI NYATA.docxAKSI NYATA.docx
AKSI NYATA.docx
 
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptxAKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
 
Koneksi antar materi EKO ARI.pptx
Koneksi antar materi  EKO ARI.pptxKoneksi antar materi  EKO ARI.pptx
Koneksi antar materi EKO ARI.pptx
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
 
RATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptx
RATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptxRATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptx
RATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptx
 
AKSI NYATA MERDKA BELAJAR (1)_compressed.pdf
AKSI NYATA MERDKA BELAJAR (1)_compressed.pdfAKSI NYATA MERDKA BELAJAR (1)_compressed.pdf
AKSI NYATA MERDKA BELAJAR (1)_compressed.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdf
AKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdfAKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdf
AKSI NYATA TOPIK 2 MERDEKA BELAJAR OK.pdf
 
Modul 1.1.a.3.pdf
Modul 1.1.a.3.pdfModul 1.1.a.3.pdf
Modul 1.1.a.3.pdf
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
 
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 

More from uud efendi

More from uud efendi (6)

Tes Diagniostik.docx
Tes Diagniostik.docxTes Diagniostik.docx
Tes Diagniostik.docx
 
LK Bedah LMS.docx
LK Bedah LMS.docxLK Bedah LMS.docx
LK Bedah LMS.docx
 
4201411114
42014111144201411114
4201411114
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Tutorial socrative
Tutorial socrativeTutorial socrative
Tutorial socrative
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Transformasi Pendidikan Menuju Kemerdekaan Berdasarkan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

  • 1. Pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan. Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD), pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai amggota masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Ki Hajar Dewantara memberikan pemikirannya tentang Dasar-dasar Pendidikan. Menurut KHD, Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Peran Pendidik diibaratkan seorang Petani atau tukang kebun yang tugasnya adalah merawat sesuai kebutuhan dari tanaman-tanamannya itu agar tumbuh dan berbuah dengan baik, tentu saja beda jenis tanaman beda perlakuanya. Artinya bahwa kita seorang pendidik harus bisa melayani segala bentuk kebutuhan metode belajar siswa yang berbeda-beda (berorientasi pada anak). Kita harus bisa memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan ide, berfikir kreatif, mengembangkan bakat/minat siswa (merdeka belajar), tapi kebebasan itu bukan berarti kebebasan mutlak, perlu tuntunan dan arahan dari guru supaya anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada namun tidak semua yang baru itu baik, jadi perlu diselaraskan dulu. Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Artinya bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi/mengaburkan sifat-sifat jeleknya. Kodrat zaman bisa diartikan bahwa kita sebagai guru harus membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri. Dalam konteks pembelajaran sekarang, ya kita harus bekali siswa dengan kecakapan Abad 21. Budi pekerti juga harus menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan dan pengajaran yang kita lakukan sebagai guru. Guru harus senantiasa memberikan teladan yang baik bagi siswa-siswanya dalam mengembangkan budi pekerti. Kita juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan pembiasaan di sekolah untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti/akhlak mulia kepada anak. Dalam pembelajaran di kelas hendaknya kita juga harus memperhatikan kodrati anak yang masih suka bermain. Lihatlah ketika anak-anak sedang bermain pasti
  • 2. yang mereka rasakan adalah ‘kegembiraan’ dan itu membuat suatu kesan yang membekas di hati dan pikirannya. Hendaknya guru juga memasukan unsur permainan dalam pembelajaran agar siswa senang dan tidak mudah bosan. Apalagi menggunakan permainan-permainan tradisional yang ada, selain menyampaikan pembelajaran melalui permainan , kita juga mendidik dan mengajak anak untuk melestarikan kebudayaan. Hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembangnya anak. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan. Refleksi Sebelum mempelajari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya percaya bahwa dengan tindakan-tindakan tegas dan menghukum siswa bisa merubah perilakunya. Tapi perubahan yang terjadi cuma didasari oleh rasa takut dan bersifat sementara, bukan atas kesadaran pribadinya. Saya belum sepenuhnya menyadari akan keberadaan kodrat alam sang anak, sehingga sering marah-marah ketika ada anak yang lamban dalam satu pelajaran. Belum banyak memberikan model-model pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. Setelah mempelajari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, pemikiran yang berubah dari saya adalah bahwa saya harus memberikan tuntunan kepada anak didik dengan lebih sabar dan ikhlas, karena mereka masing-masing unik dan berbeda. Tidak perlu memberikan hukuman yang sifatnya tidak mendidik, memberikan teladan agar mereka bisa melihat dan menirunya. Memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi mereka dengan mencoba berbagai macam model pembelajaran. Yang segera bisa saya terapkan dari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah tidak memberikan hukuman-hukuman kepada siswa, lebih sabar dalam membimbing, mengenali lebih dalam karakter dan latar belakang siswa (keluarga/lingkungan) dengan menjalin komunikasi dengan orang tuanya, hal ini bisa dilakukan dengan kunjungan rumah atau home visit. Memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa melalui pemilihan media pembelajaran yang bervariasi baik berupa gambar, video maupun audio, atau pembelajaran yang berbasis permainan (game based learning). Demikian kesimpulan dan refleksi saya tentang Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara. Terima kasih semoga bermanfaat. Salam sehat dan bahagia selalu
  • 3. Penulis: Bowo Hadi Kuswono, S.Pd. Guru di SDN 2 Girimukti Kecamatan Cikelet Kab. Garut ( Calon Guru Penggerak Angkatan ke-1). Perkembangan pendidikan Indonesia tidak dapat lepas dari peran Ki Hadjar Dewantara. Peran dalam mentransformasikan pendidikan masa kolonial Belanda menuju gerbang emas kemerdekaan dan kebudayaan bangsa. Masa kolonal pendidikan hanya untuk menyiapkan tenaga kerja untuk kepentingan penguasa namun konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara memerdekakan kehidupan manusia. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya. Selain itu Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan diibaratkan tempat persemaian benih padi. Kualitas padi apapun jika ditempatkan atau diperlakukan dengan baik maka akan menghasilkan padi yang baik. Namun kenyatan Ki Hadjar Dewantara memiliki banyak pemikiran dalam dunia pendidikan yang ‘belum’ banyak dipakai dan dipraktikan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Padahal pemikiran ki Hadjar Dewantara pendidikan disandarkan pada penciptaan jiwa merdeka, cakap, berguna bagi masyarakat. merdeka baik secara fisik, mental, dan kerohanian. Dengan demikian sangat penting mempelajari dan mengambil makna refleksi kritis pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Sehingga dalam penerapan pendidikan pengajaran di Sekolah dapat mengaplikasikan transformasi pendidikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara sesuai kodrat alam, kodrat zaman dan kemerdekaan. Gambar diatas merupakan gambaran pemikiran Ki Hadjar dewantara dalam transformasi pendidikan dari berpusat kepada guru menjadi berpusat kepada peserta didik, dari penyeragaman menjadi menghargai perbedaan individu, dari mengejar target menjadi sesuai dengan kodrat, sesuai bakat, minat dan kecenderungan masing-masing. Dengan kata lain memberikan gambaran bagaimana trasnformasi proses pendidikan dalam pengajaran di Sekolah dan cara yang digunakan dalam mengaplikasikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara itu sendiri. Penulis : Dhidik Joko Purnomo,S.Pd.,Gr (Calon Guru Penggerak Angkatan 4) SMA Negeri 1 Semarang