SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
BAB 6

PENGENDALIAN SOSIAL
Sam Michael
Sociology | Grade X
• Idealnya masyarakat mendambakan keadaan yang tenang dan damai.
Namun kondisi tersebut tidak selalu dapat terwujud. Banyak
penyimpangan terjadi dalam masyarakat. Sehingga untuk dapat
terwujud keseimbangan sosial haruslah ada upaya-upaya untuk
mengurangi atau menghilangkan penyimpangan dalam masyarakat.
Social Control atau pengendalian sosial dapat diartikan sebagai
berikut:
a. Pengendalian sosial adalah Upaya untuk mewujudkan kondisi
seimbang di dalam masyarakat.
b. Suatu proses baik yg direncanakan / tidak, bersifat mendesak, mengajak
atau bahkan memaksa warga-warga masyarakat agar menyesuaikan
diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok atau setidaknya
mematuhi kaedah sosial yg berlaku. (Roucek)
c. Pengendalian Sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat
untuk menertibkan anggotanya yang membangkang. (Peter L. Berger)
• Tujuan dari pengendalian sosial adalah mencapai
keserasian antara stabilitas dan perubahan di dalam
masyarakat..
• Pengendalian Sosial dapat berbentuk :
Preventif atau Represif.
• Pengendalian Sosial dapat bersifat :
Coercive atau Persuasive
• Pengendalian Sosial caranya dapat :
Compultion atau Pervation
PREVENTIF:
• Usaha dilakukan sebelum terjadi pelanggaran. Tujuannya
adalah untuk mencegah terjadinya pelanggaran.
• Usaha pencegahan terhadap terjadinya gangguan-
gangguan pd keserasian antara kepastian & keadilan.
• Sebagian besar pengendalian sosial dilakukan dengan cara
pencegahan atau upaya mengurangi kesempatan.
• Lawrence Cohen & Marcus Felson (1979) mengatakan
mengenai Opportunity Theori, dikatakan bahwa:
• “Kejahatan tidak hanya disebabkan oleh motivasi pd
seseorang untuk melakukan pelanggaran, tetapi juga karena
adanya target yg memadai & tdk adanya pengawasan yg
efektif”
REPRESIF:
• Usaha yg dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran dan
diupayakan supaya keadaan pulih seperti sediakala.
• Usaha yg bertujuan utk mengembalikan keserasian.
Wujudnya berupa penerapan sanksi / hukum.
• Hakekat penghukuman bukanlah utk melakukan balas
dendam atas kesalahan di masa lalu, tetapi utk membuat
bhw orang yg dihukum menjadi tertangkal dari keinginan
utk melakukan kesalahan lagi.
(Plato)
• Detterence Theory dari Jack Gibbs mengatakan:
• Semakin cepat, semakin pasti dan semakin berat
hukuman suatu kejahatan, semakin rendah tingkat
kejahatan yg timbul.
PERSUASIF
• Pengendalian Sosial yg bersifat persuasif (tanpa kekerasan)
dapat diterapkan dalam masyarakat yg tenteram, karena
dlm masyarakat seperti ini kaedah-kaedah & nilai-nilai yg
ada telah mendarah daging di dalam diri para warga
masyarakatnya.
• Namun di dalam masyarakat yg tenteram selalu ada
penyimpangan. Kita pernah baca di koran di suatu desa
terjadi arakan sepasang muda-mudi yg diarak bugil setelah
kedapatan melakukan hubungan seks. Thd mereka
diperlakukan pengendalian dg paksaan / kekerasan agar
tdk merubah ketentraman yg ada.
• COERCIVE
• Pengendalian Sosial yg bersifat Coercive (dengan
kekerasan) dapat diterapkan dalam masyarakat yg
kondisinya sedang bergejolak atau berubah, dimana
kaedah & nilai yg ada tdk diindahkan lagi.
• Sering kita lihat pelaku kriminal yg berani terhadap
penegak hukum. Namun pengendalian sosial yg bersifat
coercive ada batasnya karena biasanya kekerasan atau
paksaan akan menyebabkan reaksi negatif.
• COMPULTION
• Adalah pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara
menciptakan situasi sedemikian rupa sehingga seseorang
terpaksa taat atau mengubah sikapnya yg menghasilkan
kepatuhan secara tidak langsung.
• PERVATION
• Adalah pengendalian sosial dengan cara Kaedah-kaedah /
nilai-nilai yg ada diulang-ulang penyampaiannya
sedemikian rupa dengan harapan bahwa hal tersebut
masuk dalam bawah sadar seseorang.
Jenis Pengendalian Sosial
1. Desas-desus.
Kabar yang merupakan kabar angin karena terkadang tidak
berdasarkan fakta atau kenyataan terkadang dapat
mengendalikan perilaku masyarakat. Biasanya mitos tentang
suatu keadaan / peristiwa membuat masyarakat tidak berani
berbuat macam-macam.
2. Teguran.
Peringatan yang ditujukan kepada seseorang yang
melakukan penyimpangan. Biasanya teguran dilakukan tiga
kali secara tertulis. Jika teguran tidak diindahkan maka
pelanggaran akan dikenakan sanksi disiplin.
3. Hukuman.
Sanksi yang negatif yang diberikan kepada seorang yang
melanggar peraturan tertulis atau tidak tertulis. Selain
pengadilan terdapat juga lembaga adat yang mempunyai
wewenang memberikan hukuman. Tetapi wewenangnya
hanya kepada masyarakat adat saja.
4. Pendidikan.
Pendidikan membimbing seseorang dan mengendalikan
seseorang agar menjadi manusia yang bertanggungjawab
dan berguna bagi agama, nusa, bangsa dan keluarga.
5. Agama.
Agama merupakan pedoman hidup untuk meraih
kebahagiaan di dunia dan akhirat bagi penganutnya,
dengan demikian maka perilaku orang tersebut tidak boleh
menyimpang dari ajaran agamanya yang merupakan
pedoman hidupnya itu.
6. Kekerasan fisik.
Ini merupakan alternatif terakhir dalam pengendalian sosial.
Namun kenyataannya banyak anggota masyarakat yang
melakukan kekerasan fisik tanpa didahului jenis
pengendalian yang lainnya. Misalnya teguran. Sehingga
yang terlihat adalah main hakim sendiri.
Pengendalian Sosial dapat juga dilakukan dengan cara:
1. Mempertebal keyakinan para warga masyarakat akan
kebaikan adat-istiadat
2. Memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang biasanya
taat kepada adat-istiadat.
3. Mengembangkan rasa malu
4. Mengembangkan rasa takut. (menjatuhkan sanksi)
5. Memberikan pendidikan.
Penyelewengan dapat saja terjadi karena:
1. Ada kaidah / nilai yang tidak memuaskan bagi pihak tertentu.
2. Tidak mungkin mengatur semua kepentingan warga secara
merata.
3. Kadang terjadi bahwa sistem pengendalian sosial tidak dapat
diterapkan
4. Terjadinya konflik dalam masyarakat karena perbedaan
kepentingan.
Ada beberapa lembaga atau pranata sosial yang
diperlukan dalam upaya mengendalikan perilaku
menyimpang ini, yaitu:
1. Polisi
2. Pengadilan
3. Adat
4. Tokoh masyarakat
• 4 fungsi hukum menurut Lawrence M. Friedman:
1. Law as social control.
2. Law as dispute settlement.
3. Law as social engineering.
4. Law as social maintenance.
THANK YOU!

More Related Content

What's hot

Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanNaveen Segaran
 
penyimpangan dan kontrol sosial
penyimpangan dan kontrol sosialpenyimpangan dan kontrol sosial
penyimpangan dan kontrol sosialNaeya Hasbi
 
Pengendalian Sosial
Pengendalian SosialPengendalian Sosial
Pengendalian SosialSam Michael
 
Presentation sosiologi
Presentation sosiologiPresentation sosiologi
Presentation sosiologiBelum Kerja
 
Penyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialPenyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialKhairun Najmi
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)Jeybie Moeth Thiea
 

What's hot (8)

Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupan
 
penyimpangan dan kontrol sosial
penyimpangan dan kontrol sosialpenyimpangan dan kontrol sosial
penyimpangan dan kontrol sosial
 
Pengendalian Sosial
Pengendalian SosialPengendalian Sosial
Pengendalian Sosial
 
Presentation sosiologi
Presentation sosiologiPresentation sosiologi
Presentation sosiologi
 
Sosiologi pengendalian sosial.
Sosiologi   pengendalian sosial.Sosiologi   pengendalian sosial.
Sosiologi pengendalian sosial.
 
Penyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialPenyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosial
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
 
Presentation1moral
Presentation1moralPresentation1moral
Presentation1moral
 

Similar to Pengendalian Sosial

Similar to Pengendalian Sosial (20)

PPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptxPPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptx
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Pengendalian Sosial Kelas X
Pengendalian Sosial Kelas XPengendalian Sosial Kelas X
Pengendalian Sosial Kelas X
 
Usaha pengendalian penyimpangan sosial
Usaha pengendalian penyimpangan sosialUsaha pengendalian penyimpangan sosial
Usaha pengendalian penyimpangan sosial
 
Pengendalian penyimpangan sosial - SMP
Pengendalian penyimpangan sosial - SMPPengendalian penyimpangan sosial - SMP
Pengendalian penyimpangan sosial - SMP
 
Pengendalian sosial
Pengendalian sosialPengendalian sosial
Pengendalian sosial
 
Pengendalian sosial ii
Pengendalian sosial iiPengendalian sosial ii
Pengendalian sosial ii
 
Pengendalian sosial melalui imbalan dan hukuman
Pengendalian sosial melalui imbalan dan hukumanPengendalian sosial melalui imbalan dan hukuman
Pengendalian sosial melalui imbalan dan hukuman
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Perubahan budaya
Perubahan budayaPerubahan budaya
Perubahan budaya
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Geografi 8 makalah pengendalian penyimpangan sosial
Geografi 8   makalah pengendalian penyimpangan sosialGeografi 8   makalah pengendalian penyimpangan sosial
Geografi 8 makalah pengendalian penyimpangan sosial
 
pengendalian sinsuid uwibsiudwynduc c.ppt
pengendalian sinsuid uwibsiudwynduc c.pptpengendalian sinsuid uwibsiudwynduc c.ppt
pengendalian sinsuid uwibsiudwynduc c.ppt
 
Bab 6 Pranata dan Pengendalian Sosial
Bab 6 Pranata dan Pengendalian SosialBab 6 Pranata dan Pengendalian Sosial
Bab 6 Pranata dan Pengendalian Sosial
 
Pengendalian Sosial
Pengendalian SosialPengendalian Sosial
Pengendalian Sosial
 
Tugas pengendalian sosial ulfa
Tugas pengendalian sosial ulfaTugas pengendalian sosial ulfa
Tugas pengendalian sosial ulfa
 
5. skl prlk_mympg
5. skl prlk_mympg5. skl prlk_mympg
5. skl prlk_mympg
 

More from Sam Michael

Biography of Charlemagne
Biography of CharlemagneBiography of Charlemagne
Biography of CharlemagneSam Michael
 
Bersuara Melalui Media Sosial
Bersuara Melalui Media SosialBersuara Melalui Media Sosial
Bersuara Melalui Media SosialSam Michael
 
Biography of Pepin the Short
Biography of Pepin the ShortBiography of Pepin the Short
Biography of Pepin the ShortSam Michael
 
Biography of Charles Martell
Biography of Charles MartellBiography of Charles Martell
Biography of Charles MartellSam Michael
 
Lembaga Pendidikan
Lembaga PendidikanLembaga Pendidikan
Lembaga PendidikanSam Michael
 
Diferensiasi Sosial
Diferensiasi SosialDiferensiasi Sosial
Diferensiasi SosialSam Michael
 
Mobilitas Sosial
Mobilitas SosialMobilitas Sosial
Mobilitas SosialSam Michael
 
Interaksi dan Status Peran Sosial
Interaksi dan Status Peran Sosial Interaksi dan Status Peran Sosial
Interaksi dan Status Peran Sosial Sam Michael
 
Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi dan Pembentukan KepribadianSosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi dan Pembentukan KepribadianSam Michael
 
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian SosialPerilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian SosialSam Michael
 

More from Sam Michael (10)

Biography of Charlemagne
Biography of CharlemagneBiography of Charlemagne
Biography of Charlemagne
 
Bersuara Melalui Media Sosial
Bersuara Melalui Media SosialBersuara Melalui Media Sosial
Bersuara Melalui Media Sosial
 
Biography of Pepin the Short
Biography of Pepin the ShortBiography of Pepin the Short
Biography of Pepin the Short
 
Biography of Charles Martell
Biography of Charles MartellBiography of Charles Martell
Biography of Charles Martell
 
Lembaga Pendidikan
Lembaga PendidikanLembaga Pendidikan
Lembaga Pendidikan
 
Diferensiasi Sosial
Diferensiasi SosialDiferensiasi Sosial
Diferensiasi Sosial
 
Mobilitas Sosial
Mobilitas SosialMobilitas Sosial
Mobilitas Sosial
 
Interaksi dan Status Peran Sosial
Interaksi dan Status Peran Sosial Interaksi dan Status Peran Sosial
Interaksi dan Status Peran Sosial
 
Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi dan Pembentukan KepribadianSosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
 
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian SosialPerilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Pengendalian Sosial

  • 1. BAB 6
 PENGENDALIAN SOSIAL Sam Michael Sociology | Grade X
  • 2. • Idealnya masyarakat mendambakan keadaan yang tenang dan damai. Namun kondisi tersebut tidak selalu dapat terwujud. Banyak penyimpangan terjadi dalam masyarakat. Sehingga untuk dapat terwujud keseimbangan sosial haruslah ada upaya-upaya untuk mengurangi atau menghilangkan penyimpangan dalam masyarakat. Social Control atau pengendalian sosial dapat diartikan sebagai berikut: a. Pengendalian sosial adalah Upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang di dalam masyarakat. b. Suatu proses baik yg direncanakan / tidak, bersifat mendesak, mengajak atau bahkan memaksa warga-warga masyarakat agar menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok atau setidaknya mematuhi kaedah sosial yg berlaku. (Roucek) c. Pengendalian Sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang. (Peter L. Berger)
  • 3. • Tujuan dari pengendalian sosial adalah mencapai keserasian antara stabilitas dan perubahan di dalam masyarakat.. • Pengendalian Sosial dapat berbentuk : Preventif atau Represif. • Pengendalian Sosial dapat bersifat : Coercive atau Persuasive • Pengendalian Sosial caranya dapat : Compultion atau Pervation
  • 4. PREVENTIF: • Usaha dilakukan sebelum terjadi pelanggaran. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya pelanggaran. • Usaha pencegahan terhadap terjadinya gangguan- gangguan pd keserasian antara kepastian & keadilan. • Sebagian besar pengendalian sosial dilakukan dengan cara pencegahan atau upaya mengurangi kesempatan. • Lawrence Cohen & Marcus Felson (1979) mengatakan mengenai Opportunity Theori, dikatakan bahwa: • “Kejahatan tidak hanya disebabkan oleh motivasi pd seseorang untuk melakukan pelanggaran, tetapi juga karena adanya target yg memadai & tdk adanya pengawasan yg efektif”
  • 5. REPRESIF: • Usaha yg dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran dan diupayakan supaya keadaan pulih seperti sediakala. • Usaha yg bertujuan utk mengembalikan keserasian. Wujudnya berupa penerapan sanksi / hukum. • Hakekat penghukuman bukanlah utk melakukan balas dendam atas kesalahan di masa lalu, tetapi utk membuat bhw orang yg dihukum menjadi tertangkal dari keinginan utk melakukan kesalahan lagi. (Plato) • Detterence Theory dari Jack Gibbs mengatakan: • Semakin cepat, semakin pasti dan semakin berat hukuman suatu kejahatan, semakin rendah tingkat kejahatan yg timbul.
  • 6. PERSUASIF • Pengendalian Sosial yg bersifat persuasif (tanpa kekerasan) dapat diterapkan dalam masyarakat yg tenteram, karena dlm masyarakat seperti ini kaedah-kaedah & nilai-nilai yg ada telah mendarah daging di dalam diri para warga masyarakatnya. • Namun di dalam masyarakat yg tenteram selalu ada penyimpangan. Kita pernah baca di koran di suatu desa terjadi arakan sepasang muda-mudi yg diarak bugil setelah kedapatan melakukan hubungan seks. Thd mereka diperlakukan pengendalian dg paksaan / kekerasan agar tdk merubah ketentraman yg ada.
  • 7. • COERCIVE • Pengendalian Sosial yg bersifat Coercive (dengan kekerasan) dapat diterapkan dalam masyarakat yg kondisinya sedang bergejolak atau berubah, dimana kaedah & nilai yg ada tdk diindahkan lagi. • Sering kita lihat pelaku kriminal yg berani terhadap penegak hukum. Namun pengendalian sosial yg bersifat coercive ada batasnya karena biasanya kekerasan atau paksaan akan menyebabkan reaksi negatif.
  • 8. • COMPULTION • Adalah pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara menciptakan situasi sedemikian rupa sehingga seseorang terpaksa taat atau mengubah sikapnya yg menghasilkan kepatuhan secara tidak langsung. • PERVATION • Adalah pengendalian sosial dengan cara Kaedah-kaedah / nilai-nilai yg ada diulang-ulang penyampaiannya sedemikian rupa dengan harapan bahwa hal tersebut masuk dalam bawah sadar seseorang.
  • 9. Jenis Pengendalian Sosial 1. Desas-desus. Kabar yang merupakan kabar angin karena terkadang tidak berdasarkan fakta atau kenyataan terkadang dapat mengendalikan perilaku masyarakat. Biasanya mitos tentang suatu keadaan / peristiwa membuat masyarakat tidak berani berbuat macam-macam. 2. Teguran. Peringatan yang ditujukan kepada seseorang yang melakukan penyimpangan. Biasanya teguran dilakukan tiga kali secara tertulis. Jika teguran tidak diindahkan maka pelanggaran akan dikenakan sanksi disiplin. 3. Hukuman. Sanksi yang negatif yang diberikan kepada seorang yang melanggar peraturan tertulis atau tidak tertulis. Selain pengadilan terdapat juga lembaga adat yang mempunyai wewenang memberikan hukuman. Tetapi wewenangnya hanya kepada masyarakat adat saja.
  • 10. 4. Pendidikan. Pendidikan membimbing seseorang dan mengendalikan seseorang agar menjadi manusia yang bertanggungjawab dan berguna bagi agama, nusa, bangsa dan keluarga. 5. Agama. Agama merupakan pedoman hidup untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat bagi penganutnya, dengan demikian maka perilaku orang tersebut tidak boleh menyimpang dari ajaran agamanya yang merupakan pedoman hidupnya itu. 6. Kekerasan fisik. Ini merupakan alternatif terakhir dalam pengendalian sosial. Namun kenyataannya banyak anggota masyarakat yang melakukan kekerasan fisik tanpa didahului jenis pengendalian yang lainnya. Misalnya teguran. Sehingga yang terlihat adalah main hakim sendiri.
  • 11. Pengendalian Sosial dapat juga dilakukan dengan cara: 1. Mempertebal keyakinan para warga masyarakat akan kebaikan adat-istiadat 2. Memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang biasanya taat kepada adat-istiadat. 3. Mengembangkan rasa malu 4. Mengembangkan rasa takut. (menjatuhkan sanksi) 5. Memberikan pendidikan. Penyelewengan dapat saja terjadi karena: 1. Ada kaidah / nilai yang tidak memuaskan bagi pihak tertentu. 2. Tidak mungkin mengatur semua kepentingan warga secara merata. 3. Kadang terjadi bahwa sistem pengendalian sosial tidak dapat diterapkan 4. Terjadinya konflik dalam masyarakat karena perbedaan kepentingan.
  • 12. Ada beberapa lembaga atau pranata sosial yang diperlukan dalam upaya mengendalikan perilaku menyimpang ini, yaitu: 1. Polisi 2. Pengadilan 3. Adat 4. Tokoh masyarakat • 4 fungsi hukum menurut Lawrence M. Friedman: 1. Law as social control. 2. Law as dispute settlement. 3. Law as social engineering. 4. Law as social maintenance.