SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
JOB SAFETY ANALYSIS
( JSA )
APRIL 2019
1 / 64
Refresh Pengawas
• Umum
– Mampu memahami dan menerapkan proses penyusunan JSA
• Khusus
– Mampu menentukan prioritas pembuatan JSA
– Mampu mengidentifikasi bahaya/ hazard suatu pekerjaan dengan
langkah-langkah yang sistematis
– Mampu menyusun tindakan pengendalian risiko yang teridentifikasi
pada job analysis
TUJUAN PELATIHAN
2 / 64
Refresh Pengawas
• Adalah alat bantu manajemen untuk mengidentifikasi risiko pekerjaan dengan
mengurutkan langkah-langkah pelaksanaan aktivitas suatu pekerjaan dan
menetapkan pengendaliannya ;
– Melakukan pengkajian dan perekaman langkah-langkah kerja secara
teratur dan berurutan
– Mengidentifikasi bahaya/ hazard potensial maupun aktual dari suatu
pekerjaan akibat adanya penggunaan peralatan, material, dan orang yang
bekerja
– Menentukan langkah kontrol paling efektif dan efisien dalam menghilangkan
atau mengurangi hazard yang muncul
– Merupakan metode untuk mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya
yang ada pada suatu pekerjaan .
– Merupakan bagian dari Risk Management Proses.
PENDAHULUAN
PEMBUATAN JSA
3 / 64
Refresh Pengawas
DASAR PEMIKIRAN
• Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya
• Setiap tugas dapat diuraikan ke dalam urutan
tahapan sederhana.
• Setiap tahap pekerjaan dapat dikenali
bahayanya.
• Setiap Bahaya pada tahapan pekerjaan
tersebut dapat diatasi.
4 / 64
Refresh Pengawas
• TINGKAT PERUSAHAAN
• TINGKAT DIVISI
 Analisa keselamatan kerja atau populernya JSA adalah suatu alat ( tool) yang diterapkan
pada suatu pekerjaan atau job.
 Sebagai alat agar kita dapat lebih aman untuk melakukan aktivitas karena disetiap
aktivitas pasti akan ada potensi bahaya yang harus kita amankan dan harus
direkomendasikan dengan menggunakan hirarki kontrol agar dilakukan dengan benar –
benar aman.
PENGERTIAN JSA
5 / 64
Refresh Pengawas
SIAPA YANG MELAKSANAKAN & YANG
PALING BERTANGGUNG JAWAB ?
PENGAWAS !
• TINGKAT PERUSAHAAN
• TINGKAT DIVISI
MENGAPA ?
• MENGUASAI DAN MEMPUNYAI KEPENTINGAN LANGSUNG DENGAN
TIAP JENIS PEKERJAAN YG MENJADI TUGAS ANAK BUAHNYA .
• MEMPUNYAI KEPENTINGAN LANGSUNG UNTUK MENYELAMATKAN
ANAK BUAHNYA .
• MEMPUNYAI CATATAN KECELAKAAN PALING LENGKAP.
PENGAWAS & JSA
6 / 64
Refresh Pengawas
• Menurut UU 1/1970, UU No.13/2003, dan Kepmen No 1827 K/30/MEM/2018:
– Pengurus/Pengawas bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan,
dan kesejahteraan bawahannya
– Pengurus/Pengawas wajib menunjukkan bahaya, sikap dan cara kerja
yang aman kepada karyawan
– Pengurus/Pengawas wajib menunjukkan dan menyediakan alat dan
fasilitas keselamatan
PENGAWAS & JSA
7 / 64
Refresh Pengawas
MANFAAT - JSA
• MENINGKATKAN KESADARAN DAN PEMAHAMAN
PEKERJA
• IDENTIFIKASI DAN ANALISA MASALAH
• MEMBANGUN PENYELESAIAN MASALAH
• MENSTIMULASIKAN DITERIMANYA KEBIJAKAN,
PERATURAN DAN PROSEDUR
• MENINGKATKAN SAFETY
• MEMPERBAIKI KUALITAS
PEMBUATAN JSA
8 / 64
Refresh Pengawas
• Menjadi standar kerja yang aman
• Meningkatkan komunikasi kerja yang
baik antara atasan dan bawahan
• Meningkatkan moral pekerja untuk
menjalankan tugasnya
JIKA JSA KONSISTEN DITERAPKAN
9 / 64
Refresh Pengawas
KAPAN DILAKUKAN JSA
 Pekerjaan yang mempunyai catatan atau berpotensi menimbulkan cidera atau insiden.
 Pekerjaan dengan masalah keselamatan yang serius.
 Pekerjaan baru.
 Pekerjaan yang telah berubah.
 Pekerjaan yang jarang dilakukan atau yang dilakukan oleh orang yang masih baru.
 Pekerjaan dengan kondisi ( di ketinggian/ di ruang terbatas/ di dekat air, dll)
10 / 64
Refresh Pengawas
 Prosedur yang baru sama sekali.
 Prosedur yang baru direvisi.
 Prosedur yang sebagian mengalami perubahan.
 Kontrol kondisi – kondisi yang telah mengalami perubahan dari aslinya atau yang sudah
ada.
 Kontrol kegiatan – kegiatan yang telah mengalami perubahan dari aslinya atau yang
sudah ada.
 Panduan pekerjaan pasti dari aslinya atau yang sudah ada menjadi lebih aman.
JSA SEBAGAI
11 / 64
Refresh Pengawas
1. Pecahlah pekerjaan kedalam beberapa langkah yang logis ( masuk akal)
2. Jangan membuat terlalu banyak rincian dari langkah – langkah yang akan diambil.
3. Beberapa pekerjaan mungkin hanya perlu dipecah menjadi 2 atau 3 langkah.
Catatan :
Yang terbaik adalah mendaftar semua langkah kemudian menangani satu persatu dari langkah agar
dapat dipahami resiko bahaya dan dikontrol agar aman dalam satu waktu.
METODE PEMBUATAN JSA:
 Pengamatan langsung.
 Diskusi kelompok.
 Pengingatan kembali dan pengecekan
TIPS MEMBUAT JSA.
12 / 64
Refresh Pengawas
 Penanggung Jawab Pembuatan JSA adalah: Pengawas
 Mengapa pengawas yang bertanggung jawab membuat JSA ?
a) Menguasai dan mempunyai kepentingan langsung dengan tiap jenis pekerjaan yang
menjadi tugas anak buahnya.
b) Mempunyai kepentingan langsung untuk menyelamatkan anak buahnya
c) Mempunyai catatan kecelakaan paling lengkap
Pembuatan JSA adalah Kerjasama TEAM!
 Inputan teknis didapatkan dari:
a) Karyawan yang berpengalaman dengan pekerjaan yang akan dilakukan
b) Karyawan lain yang terlibat dalam pekerjaan
c) Tenaga ahli, spesialis seperti tenaga mechanic, safety engineer, design engineer bila
diperlukan.
PEMBUATAN JSA
13 / 64
Refresh Pengawas
1. WHAT
- Apa sebenarnya yang sedang saya kerjakan?
- Barang apa yang akan saya gunakan atau tangani?
(bahan kimia, minyak, gas, senyawa biological, berat,ukuran?)
- Perkakas dan peralatan apa yang akan saya gunakan?
2. WHY
- Mengapa pekerjaan itu kita kerjakan?
3. WHEN
- Kapan pekerjaan dimulai/ selesai? waktu, siang/malam?
4. HOW
- Bagaimana dampak terhadap manusia/pekerjaan/ peralatan/
lingkungan ?
5. WHERE
- Dimana pekerjaan akan dilaksanakan? Ketinggian, tempat
tertutup, tempat terpencil?
6. WHO
- Siapa yang mengerjakan pekerjaan itu? Pria, wanita, orang
tua, orang muda
5 W + 1 H DALAM PEMBUATAN JSA
14 / 64
Refresh Pengawas
METODA ANALYSIS - ( PEMBUATAN JSA )
1.Observasi dan Diskusi
2.Diskusi Saja
LANGKAH – LANGKAH DALAM MENYUSUN JSA
15 / 64
Refresh Pengawas
OBSERVASI DAN DISKUSI
 SELEKSI PEKERJA
 BERI PENJELASAN
 OBSERVASI SETIAP LANGKAH
 PERIKSA DENGAN PEKERJA
 ULANG DENGAN PEKERJA LAIN
 IDENTIFIKASI POTENSI KERUGIAN
LANGKAH – LANGKAH DALAM MENYUSUN JSA
16 / 64
Refresh Pengawas
HANYA - DISKUSI
 Cari beberapa orang yg berpengalaman.
 Lakukan pertemuan satu kali atau lebih.
 Jelaskan penggunaan dan cara pendekatannya.
 Tentukan langkah yg signifikan dan aktifitas yg kritis.
 Identifikasi kerugian yg terpapar.
LANGKAH – LANGKAH DALAM MENYUSUN JSA
17 / 64
Refresh Pengawas
Step 1 - Memilih tugas kritis yang akan dianalisa
Step 2 - Memecah langkah tugas menjadi detail pokok
Step 3 - Mengidentifikasi bahaya (potensial + actual)
Step 4 - Menentukan tindakan pencegahan untuk mengontrol bahaya
Step 5 - Penilaian ulang dan perbaikan
LANGKAH – LANGKAH DALAM MENYUSUN JSA
18 / 64
Refresh Pengawas
 Tekanan.
 Listrik.
 Bahan kimia.
 Alat yang berputar
 Kendaraan
 Ketinggian
 Kedalaman
 Ruang tertutup
 Geteran
 Akses
 Benda yang bergerak
 Cuaca
 Benda yang panas / dingin.
 Kebisingan
 Radiasi
 Perkakas dan peralatan
 Beban berat
 Bakteri
 Gas beracun / tingkat
oksigen rendah
 Kebakaran atau gas mudah
terbakar
BAHAYA FISIK
19 / 64
Refresh Pengawas
 Terbentur oleh
 Terperangkap atau terjebak
 Terkilir / pemerasan tenaga
 Benda – benda jatuh
 Membentur
 Tergelincir /
tersandung/jatuh
 Menghirup
 Kebakaran atau ledakan
 Pengaruh panas atau dingin
 Debu, gas dan bahan kimia.
POTENSI BAHAYA LAIN
 Polusi dan lingkungan
 Kerusakan pada alat
 Operasi yang dilakukan bersamaan
 Para karyawan lain
 Faktor manusia
- kompetensi ,
- pelatihan
- kebugaran
- kelebihan dsb
POTENSI TERJADI CIDERA
20 / 64
Refresh Pengawas
LANGKAH PEMBUATAN JSA
1.MEMILIH PEKERJAAN
(KRITIS)
2.MENGURAIKAN
TAHAPANNYA
3.MENGIDENTIFIKASI
BAHAYA
4.MENGENDALIKAN
BAHAYA
21 / 64
Refresh Pengawas
IDENTIFIKASI TUGAS KRITIS
• KEPARAHAN
• KEKERAPAN /
KEBERULANGAN
• PELUANG
• TUGAS BARU
1.MEMILIH PEKERJAAN
(KRITIS)
Step 1
PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
22 / 64
Refresh Pengawas
Apa yang terpenting dalam menyeleksi
pekerjaan yang akan dianalisa ?
• Statistik kecelakaan kerja
• Pekerjaan/cara kerja yang baru
• Pekerjaan yang tidak dilakukan secara rutin
• Pekerjaan yang dilakukan secara berkala
• Pekerjaan yang belum memiliki SOP
• Pekerjaan yang diidentifikasi berisiko Kritis /tinggi (kode bahaya A/ AA)
PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA Step 1
23 / 64
Refresh Pengawas
Identifikasi pada tugas/pekerjaan Kritis
– Keparahan (Severity)
– Kekerapan (Likelihood)
– Kemungkinan (Likelihood)
a) Resiko (Bahaya yg terkandung)
b) Kesulitan ( Pengaruh thd Kualitas)
c) Kerumitan dari tugas
d) Kemungkinan Kerugian (apabila tidak dikerjakan dg cara yg tepat)
– Tugas Baru
a) Semua Tugas baru adalah Kritis
Step 1
PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
24 / 64
Refresh Pengawas
FAKTOR KEPARAHAN
NO NILAI KRITERIA
1 0 Tidak ada cidera / Kerugian < $ 100
2 2 Luka ringan / Kerugian $ 100 - $ 1.000
3 4 LTA / Kerugian $ 1.000 - $ 5.000
4 6 Cacat / Meninggal / Kerugian > $ 5.000
Contoh
Step 1
PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
25 / 64
Refresh Pengawas
FAKTOR KEKERAPAN
Jlh Orang yg
melakukan
1 x / hari Beberapa
x/hr
Sering
Sedikit 1 1 2
Agak Banyak 1 2 3
Banyak 2 3 4
Sangat
Banyak
3 4 5
Contoh
Step 1
PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
26 / 64
Refresh Pengawas
7.6.8. Penetapan risiko dibuat berdasarkan Matriks yang sudah disusun berdasarkan
kajian terhadap kondisi spesifik kegiatan yang ada di PT.SIMS Jaya Kaltim.
Penetapan risiko digolongkan dalam 5 (lima) kategori, antara lain :
7.6.9.1. Tidak Signifikan = Negligible (N).
7.6.9.2. Rendah = Low (L).
7.6.9.3. Menengah = Moderate (M).
7.6.9.4. Tinggi = High (H).
7.6.9.5. Ekstrim = Extreme (E).
PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
MANAJEMEN RISIKO PT.SIMS
SOP
27 / 64
Refresh Pengawas
7.6.9. Risiko dihitung secara matriks dengan berdasarkan pada tabel berikut:
5 10 15 20 25
4 8 12 16 20
3 6 9 12 15
2 4 6 8 10
1 2 3 4 5
KEPARAHAN
KEMUNGKINAN
PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
MANAJEMEN RISIKO PT.SIMS
SOP
28 / 64
Refresh Pengawas
KODE
RISIKO
NILAI
RISIKO
KATEGORI
RISIKO
KEMUNGKINAN YANG
TERJADI
TINDAKAN YANG HARUS
DIAMBIL
E 16 - 25
Ekstrim
(Extreme)
Fatal (mati) atau Kerugian
sejumlah > Rp. 200 Juta
Hentikan dan perbaiki
sesegera mungkin dalam
waktu 24 jam
H 9 - 15 Tinggi (High)
Cidera berat, LTI lebih dari 21
hari atau Kerugian sejumlah
Rp. 50 Juta s.d. Rp. 200 juta
Perbaiki dalam waktu
maksimum 2 (dua) hari
M 5 - 8
Sedang
(Moderate)
Cidera ringan, LTI yang
kurang dari 21 hari atau
Kerugian sejumlah Rp. 5 juta
s.d. Rp. 50 Juta
Perbaiki dalam waktu
maksimum 7 (tujuh) hari
L 2 - 4 Rendah (Low)
Cedera Ringan yang
penanganan hanya dengan
P3K atau Kerugian sejumlah <
Rp. 5 juta
Dapat Diterima atau
perbaikan dalam waktu
maksimum 2 (dua) minggu
N 1
Tidak Signifikan
(Negligible)
Hampir / Tidak Terjadi Cedera
atau Tidak Terjadi Kerugian.
Kerugian dapat diabaikan <
Rp. 50 ribu
Dapat Diterima
SOP
PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
29 / 64
Refresh Pengawas
FAKTOR PELUANG
 Resiko (Bahaya yg terkandung)
 Kesulitan ( Pengaruh thdp Kualitas)
 Kerumitan dari tugas
 Kemungkinan Kerugian (apabila tidak
dikerjakan dgn cara yg tepat)
Step 1
PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
30 / 64
Refresh Pengawas
FAKTOR TUGAS BARU
 Semua Tugas baru
adalah Kritis
Step 1
PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
31 / 64
Refresh Pengawas
MEMECAH LANGKAH TUGAS JADI DETAIL POKOK Step 2
1. Lakukan observasi / diskusi untuk melihat
langkah-langkah kerja dari awal hingga akhir
2. Menentukan langkah-langkah kerja pokok
3. Secara berurutan, lakukan identifikasi aktivitas
masing-masing langkah kerja
 Tiap tahapan pekerjaan diuraikan tidak
terlalu detail;
 Uraikan pekerjaan menurut normal
pelaksanaannya
 Diskusikan tahapan kegiatan dengan
pekerja yg bersangkutan
32 / 64
Refresh Pengawas
Pemilahan Langkah Kerja ke dalam “Langkah Kunci”
• Pemilahan sangat detail sehingga langkah-langkah kerja yang tidak
perlu juga dimasukkan
• Membuat langkah-langkah kerja yang sangat umum sehingga
langkah dasarnya menjadi tidak terlihat
HINDARI!!
Step 2
MEMECAH LANGKAH TUGAS JADI DETAIL POKOK
33 / 64
Refresh Pengawas
URUTAN/LANGKAH PEKERJAAN
2.MENGURAIKAN
TAHAPANNYA
1 Me . . . . . . . .
Me . . . . . . . .
Me . . . . . . . .
Me . . . . . . . .
Me . . . . . . . .
Me . . . . . . . .
Me . . . . . . . .
Me . . . . . . . .
2
3
4
5
6
7
8
Contoh pemecahan masalah
Gunakan kata kerja Me......
Step 2
34 / 64
Refresh Pengawas
1. Terlalu Detil 2. Terlalu Pendek
Keluar dari jalan raya
Posisikan kendaraan di
tempat parkir
Pasang rem
Hidupkan lampu bahaya
Buka pintu mobil
Keluar dari mobil
Jalan ke bagasi mobil
Masukkan kunci ke dalam
lobang kunci
Buka bagasi
Keluarkan dongkrak
Keluarkan Ban Serep
Parkirkan kendaraan
Buka ban yang kempes
Pasang ban serep
Lanjutkan perjalanan
3. Yang Pas
Memarkirkan kendaraan
Mengeluarkan dongkrak dan
ban serep
Membuka baut ban
Medongkrak mobil
Melepas ban yang kempes
Memasang ban serep
Menurunkan dongkrak
Mengencangkan semua baut
ban
Menyimpan dongkrak dan
ban bocor
Contoh pemecahan masalah
35 / 64
Refresh Pengawas
BAHAYA YANG DAPAT TIMBUL
3.MENGIDENTIFIKASI
BAHAYA
Dapatkah Pekerja : ??
Terjepit oleh . . . . . . . .
Terbentur . . . . . . . .
Kemasukan benda. . . . . . . .
Terkena Temperatur ekstrim. . . . .
Terhirup Gas . . . . . . . .
Kejatuhan . . . . . . . .
Tergores/terpotong,
memporsir tenaga . . . . . . DLL
MENGIDENTIFIKASI BAHAYA / HAZARD Step 3
36 / 64
Refresh Pengawas
• Bagaimana mengidentifikasi potensi-
potensi bahaya?
– Gunakan analisa “What , If”
– Setiap langkah harus dipikirkan
kemungkinan terjadinya ‘deviasi’
Step 3: Mengidentifikasi Bahaya
MENGIDENTIFIKASI BAHAYA / HAZARD
37 / 64
Refresh Pengawas
MANUSIA / PERILAKU /
CARA KERJA
MESIN
Sumber Bahaya
Step 3: Mengidentifikasi Bahaya
MENGIDENTIFIKASI BAHAYA / HAZARD
LINGKUNGAN
MATERIAL
METODE/
PROSES
38 / 64
Refresh Pengawas
39 / 64
Refresh Pengawas
MENENTUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN Step 4,Langkah Kontrol
• Ingat pengendalian Risiko? (OHSAS 18001)
– Eliminasi
– Substitusi
– Rekayasa Desain / Engineering
– Administrasi
– Alat Pelindung Diri
INGAT: Langkah pengendalian tidaklah eksklusif hanya satu jenis saja,
namun dapat dikombinasikan untuk mengurangi tingkat risiko potensi
hazard yang muncul
40 / 64
Refresh Pengawas
• Harus ditentukan secara spesifik setiap langkah
• Hindari terjadinya bias dalam langkah kontrol yang ditentukan
• Daripada menulis “Pastikan tekanan ban memadai” lebih baik ditulis “Ukur
tekanan ban pada 34 Psi untuk ban belakang dan 28 Psi untuk ban
depan”
• Karena JSA adalah Panduan Kerja Aman bagi Pekerja, bukan ALAT
PENGAWAS!
Step 4,Langkah Kontrol
MENENTUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN
41 / 64
Refresh Pengawas
2. Secondaary Control Methods
Administrative Control
4.MENGENDALIKAN
BAHAYA
1. Primary Control Methods
Engineering Control
3. Tertiary Control Methods
Work Practices
4. Personal Protective
Equipment ( PPE )
Step 4,Langkah Kontrol
HIRARKI PENGENDALIAN JSA
42 / 64
Refresh Pengawas
 Pilih pekerja yang berpengalaman yang memberi masukan dalam proses JSA.
 Jelaskan tujuan JSA.
 Amati pekerjaan yang dilakukan pekerja dan tulis semua langkah – langkah kunci.
 Beri penjelasan lengkap disemua langkah.
 Catat semua penyimpangan yang sering dilakukan oleh pekerja ( sangat penting )
Selain hal tersebut diatas pertimbangkan juga hal – hal berikut :
1. Apa yang harus dilakukan dan dengan urutan bagaimana.
2. Kapan pekerjaan akan dilakukan dan berapa lama akan berlangsung.
3. Apakah pekerjaan tersebut akan mempegaruhi pekerjaan lain.
4. Apakah pekerjaan tersebut dapat terpengaruhi oleh pekerjaan lain.
5. Dimana pekerjaan akan dilakukan.
6. Apa saja syarat bagi tenaga kerjanya.
7. Apa saja syarat untuk instalasi dan pekerjaan.
8. Bahan kimia atau material ruah apa saja yang akan digunakan.
PEMBUATAN JSA
43 / 64
Refresh Pengawas
• Terjadi perubahan proses / prosedur tugas
• Terjadi kecelakaan yang terjadi pada atau terkait pekerjaan tersebut
• Hasil OTT menunjukkan bahwa prosedur yang ditetapkan tidak
memadai atau tidak efektif untuk dilakukan
KAPAN MEREVIEW SUATU JSA
44 / 64
Refresh Pengawas
PENGGUNAAN JSA
 ORIENTASI PEKERJA / TUGAS BARU
 PELATIHAN PENGAWAS BARU
 OBSERVASI TUGAS TERENCANA
 SAFETY TALK / PERTEMUAN K3
 INVESTIGASI KECELAKAAN
 INSTRUKSI TUGAS YANG BENAR
 PELATIHAN KETERAMPILAN
45 / 64
Refresh Pengawas
1 ………….. 1.1 ……………. 1.1.1 ………………..
1.2 ……………. 1.2.1 ………………..
1.2.2 ………………..
2 …………… 2.1 …………….. 2.1.1 ……………….
2.1.2 ……………….
2.2 2.2.1 ……………….
2.2.2 ………………
URAIAN /TAHAPAN
PEKERJAAN
BAHAYA YANG
DAPATTIMBUL
PENCEGAHAN /
PENGENDALIAN
Contoh Form
46 / 64
Refresh Pengawas
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
Dept: Workshop JSA No : JSA-WS-FAB-032 Tanggal : 09-03-2018 Revisi ke : 00
Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui oleh : Disahkan oleh :
Supervisor Superintendent PJO
Nama / Jenis Pekerjaan : Welding Pipa Hydraulic
Alat Pelindung Diri & perlengkapan tambahan : Helm, Kacamata, Masker, Sarung Tangan, Masker, Afron, Cap Las & Sepatu Safety
Peralatan Kerja (Tools) yang diperlukan : Blower, Hammer, Gerinda & Cipping
URUTAN/LANGKAH PEKERJAAN
RESIKO/BAHAYA
(Cidera/Kesehatan/Peralatan/Lingkungan)
PENGENDALIAN & CARA KERJA YANG AMAN
1 Mempersiapan Tools 1.1 Tersandung dan kejatuhan tool 1.1.1 Tool tersusun dengan rapi
1.1.2 Tempat pijakan rata dan tidak licin (bebas dari oli dan
grease)
1.1.3 Jika tool melebihi beban dari 20 Kg, minta bantuan
orang lain atau gunakan alat bantu
1.1.4 Penempatan tool berada di tempat yang rata dan
mudah dijangkau
1.2 Terrjepit tool 1.2.1 Hindari titik jepit saat meletakkan tool
1.2.2 Aplikasikan 5 (lima) pertanyaan Emas MSDS
1.2.3 Tool yang mau kita gunakan sesuai dengan jenis
pekerjaan yg mau kita lakukan dan standar
2 Membuka bolt cover fuel tank 2.1 Terjepit 2.1.1 Gunakan tool standard yang sesuai apabila membuka
bolt tersebut
2.2 Terjatuh dari ketinggian 2.2.1 Gunakan APD standar seperti; Helmet, safety shoes,
kaca mata & sarung tangan, serta pakai tali penahan
safety helmet (chain strip) agar helmet tidak terjatuh
pada saat berada di ketinggian
2.2.2 Sebelum bagian kaki diposisikan pada sekitar
komponen unit, harus diperiksa tidak ada material kimia
(Grease) yang dapat membuat pijakan kaki terpeleset
2.2.3 Apabila akan berpindah dari satu tempat ke tempat
pijakan kaki di sekitar, sebelumnya harus
memperhatikan tempat pijakan
2.2.4 Berpeganglah pada bagian disekitar komponen unit dari
kedua tangan agar keseimbangan dapat stabil
Contoh
47 / 64
Refresh Pengawas
J S A
(Job Safety Analysis)
Belajar cara isi kolom
48 / 64
Refresh Pengawas
Nomor dan Nama Pekerjaan Mengganti ban kendaraan sarana yg
kempes di jalan
Tanggal : 16 November 2018 No JSA: 01-JSA-LV-2018
Nomor dan Nama Jabatan Mekanik LV/ kendaraan sarana Disusun Oleh Bedjo Tanda tangan No Revisi 0
Seksi/Departement Workshop Diperiksa Oleh Tanda tangan Direview SHE
Jabatan Superior Disetjui Oleh Tanda tangan Tanda tangan
Alat Pelindung Diri Yang Harus Dipakai:
Helmet, kaca mata, sepatu safety, sarung tangan, masker debu
Alat bantu tambahan/ tool :
Ganjal roda, doongkrak, kunci roda kendaraan sarana
Lokasi Kerja :
Ruas jalan coal hauling SM – A Km.5
No Urutan Dasar Langkah Kerja No Bahaya/ Risiko Yang Timbul No Pengendalian Risiko
1 Melakukan Persiapan 1,1 Kaki kejatuhan dongkrak 1.1.1 Pegang dengan kuat dongkrak dengan tangan agar tidak menjatuhi
kaki
1,2 Dongkrak mengalami kebocoran oli 1.2.1 Kondisi dongkrak harus layak di pakai
1.3 Kapasitas dongkrak tidak sesuai dengan beban
yang akan di angkat/ di topang
1.3.1 Kemampuan daya tahan dongkrak harus mampu menahan beban
bagian kendaraan / di atas 2 ton
2 Memasangan ganjal pada roda 2,1 Badan mekanik tertabrak kendaraan sarana yang
melintas di jalan
2.1.1 Pasang safety cone pada bagian depan dan belakang kendaraan
sejauh 50 m & lakukan informasi di chanel radio ruas jalan adanya
kegiatan
2,2 Kendaraan bergerak sendiri dan menabrak
mekanik
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Rem parkir kendaraan harus terpasang dan masukan transmisi pada
gera rendah agar kendaraan tidak bergerak
Parkir kendaraan sarana harus pada permukaan yang rata agar
kendaraan tidak bergerak
Pasang ganjal roda pada bagian depan roda dan belakang dan
posisikan bagian ganjal pada telapak roda dengan rapat
2,3 Kendaraan di starting pekerja lain dan menabrak
mekanik
2.3.1 Cabut kunci kontak dan simpan agar tidak ada pekerja lain yang
menghidupkan pada saat pekerjaan dilakukan
49 / 64
Refresh Pengawas
No Urutan Dasar Langkah Kerja No Bahaya/ Risiko Yang Timbul No Pengendalian Risiko
3 Mellepas baut roda velg ban 3,1 3.1.1
4 Menempatan dongkrak di bawah chasis 4,1 4.1.1
5 Menaikan dongkrak 5,1 5.1.1
6 Melepas ban yang kempes pada kendaraan 6,1 6.1.1
7 Memasangkan ban baru 7,1 7.1.1
8 Mengencangkan baut roda 8,1 8.1.1
9 Menurunkan dongkrak 9,1 9.1.1
50 / 64
Refresh Pengawas
No Urutan Dasar Langkah Kerja No Bahaya/ Risiko Yang Timbul No Pengendalian Risiko
10 Mengencangkan ulang baut roda 10,1 10.1.1
11 Pekerjaan selesai 11,1 11.1.1
12 Kondisi emergency/ jika terjadi insiden 12,1 12.1.1
51 / 64
Refresh Pengawas
Beberapa Kesalahan Ketika
Membuat JSA
52 / 64
Refresh Pengawas
53 / 64
Refresh Pengawas
54 / 64
Refresh Pengawas
55 / 64
Refresh Pengawas
56 / 64
Refresh Pengawas
57 / 64
Refresh Pengawas
58 / 64
Refresh Pengawas
59 / 64
Refresh Pengawas
60 / 64
Refresh Pengawas
61 / 64
Refresh Pengawas
62 / 64
Refresh Pengawas
63 / 64
Refresh Pengawas
64 / 64
Refresh Pengawas
Thank You
SEMOGA SUKSES

More Related Content

What's hot

Kiken_Yochi_Training.ppt
Kiken_Yochi_Training.pptKiken_Yochi_Training.ppt
Kiken_Yochi_Training.pptReniMutiaraSari
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3Ainur
 
Unsafe act and condition
Unsafe act and conditionUnsafe act and condition
Unsafe act and conditionJulita Anggrek
 
Kiken-Yochi-Training-ppt.ppt
Kiken-Yochi-Training-ppt.pptKiken-Yochi-Training-ppt.ppt
Kiken-Yochi-Training-ppt.pptRafathar3
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung dirigabrielirfan
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaAl Marson
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutAl Marson
 
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingPelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingAli Fuad R
 
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiK3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiAl Marson
 
Safety Awareness Traning.pptx
Safety Awareness Traning.pptxSafety Awareness Traning.pptx
Safety Awareness Traning.pptxBUDIGINANJAR
 
Materi lock out & tag out khoirul huda
Materi lock out & tag out   khoirul hudaMateri lock out & tag out   khoirul huda
Materi lock out & tag out khoirul hudahandiv
 
Manual handling K3
Manual handling K3Manual handling K3
Manual handling K3Mirza Crizta
 

What's hot (20)

investigasi kecelakaan
investigasi kecelakaaninvestigasi kecelakaan
investigasi kecelakaan
 
Kiken_Yochi_Training.ppt
Kiken_Yochi_Training.pptKiken_Yochi_Training.ppt
Kiken_Yochi_Training.ppt
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
 
Pengertian P2K3
Pengertian P2K3Pengertian P2K3
Pengertian P2K3
 
Unsafe act and condition
Unsafe act and conditionUnsafe act and condition
Unsafe act and condition
 
Kiken-Yochi-Training-ppt.ppt
Kiken-Yochi-Training-ppt.pptKiken-Yochi-Training-ppt.ppt
Kiken-Yochi-Training-ppt.ppt
 
1. Presentasi
1. Presentasi1. Presentasi
1. Presentasi
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan Kerja
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat Angkut
 
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingPelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
 
Risk assessment presentasi
Risk assessment presentasiRisk assessment presentasi
Risk assessment presentasi
 
Hirarki pengendalian bahaya
Hirarki pengendalian bahayaHirarki pengendalian bahaya
Hirarki pengendalian bahaya
 
Dasar P3K ditempat kerja.ppt
Dasar P3K ditempat kerja.pptDasar P3K ditempat kerja.ppt
Dasar P3K ditempat kerja.ppt
 
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiK3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
 
Safety Awareness Traning.pptx
Safety Awareness Traning.pptxSafety Awareness Traning.pptx
Safety Awareness Traning.pptx
 
Inspeksi
InspeksiInspeksi
Inspeksi
 
Materi lock out & tag out khoirul huda
Materi lock out & tag out   khoirul hudaMateri lock out & tag out   khoirul huda
Materi lock out & tag out khoirul huda
 
Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
Manual handling K3
Manual handling K3Manual handling K3
Manual handling K3
 

Similar to JSA

JSA & JSO PUBLIC.ppt
JSA & JSO PUBLIC.pptJSA & JSO PUBLIC.ppt
JSA & JSO PUBLIC.pptSeptianHuda
 
JSA JSO PRESENT.ppt
JSA  JSO PRESENT.pptJSA  JSO PRESENT.ppt
JSA JSO PRESENT.pptssuser4d4dc1
 
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptxEmySumartini
 
4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx
4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx
4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptxrahmatullah646150
 
Materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (JSA).ppt
Materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (JSA).pptMateri Kesehatan dan Keselamatan Kerja (JSA).ppt
Materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (JSA).pptLukmanHadi28
 
Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Ardhi Elka
 
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdfK3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdfDeborahSuharjo
 
Job safety analysis For working at the company.pptx
Job safety analysis For working at the company.pptxJob safety analysis For working at the company.pptx
Job safety analysis For working at the company.pptxArdinoPutraPerbawa1
 
Presentation Manrisk 2020.pdf
Presentation Manrisk 2020.pdfPresentation Manrisk 2020.pdf
Presentation Manrisk 2020.pdffahrizazulkarnaen
 
Manajemen risiko
Manajemen risiko Manajemen risiko
Manajemen risiko Senju VII
 
prinsip management k3 & amp; keadaan darurat
prinsip management k3 & amp; keadaan daruratprinsip management k3 & amp; keadaan darurat
prinsip management k3 & amp; keadaan daruratEvan Hardianto
 
SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt
SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).pptSMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt
SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).pptAGSI1
 
PPT - Pelatihan Sekata.pptx
PPT - Pelatihan Sekata.pptxPPT - Pelatihan Sekata.pptx
PPT - Pelatihan Sekata.pptxibhamyamin1
 
job safey analisis dan job safety observasi
job safey analisis dan job safety observasijob safey analisis dan job safety observasi
job safey analisis dan job safety observasibedjo2
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptimamdiani
 

Similar to JSA (20)

JSA_Wahadi.pdf
JSA_Wahadi.pdfJSA_Wahadi.pdf
JSA_Wahadi.pdf
 
JSA & JSO PUBLIC.ppt
JSA & JSO PUBLIC.pptJSA & JSO PUBLIC.ppt
JSA & JSO PUBLIC.ppt
 
JSA JSO PRESENT.ppt
JSA  JSO PRESENT.pptJSA  JSO PRESENT.ppt
JSA JSO PRESENT.ppt
 
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
 
Risk assessment presentasi
Risk assessment presentasiRisk assessment presentasi
Risk assessment presentasi
 
4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx
4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx
4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx
 
Materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (JSA).ppt
Materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (JSA).pptMateri Kesehatan dan Keselamatan Kerja (JSA).ppt
Materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (JSA).ppt
 
Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3
 
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdfK3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
 
Job safety analysis For working at the company.pptx
Job safety analysis For working at the company.pptxJob safety analysis For working at the company.pptx
Job safety analysis For working at the company.pptx
 
Presentation Manrisk 2020.pdf
Presentation Manrisk 2020.pdfPresentation Manrisk 2020.pdf
Presentation Manrisk 2020.pdf
 
Manajemen risiko
Manajemen risiko Manajemen risiko
Manajemen risiko
 
Risk manajemen
Risk manajemenRisk manajemen
Risk manajemen
 
prinsip management k3 & amp; keadaan darurat
prinsip management k3 & amp; keadaan daruratprinsip management k3 & amp; keadaan darurat
prinsip management k3 & amp; keadaan darurat
 
SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt
SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).pptSMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt
SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt
 
JSA_Imelda.pdf
JSA_Imelda.pdfJSA_Imelda.pdf
JSA_Imelda.pdf
 
PPT - Pelatihan Sekata.pptx
PPT - Pelatihan Sekata.pptxPPT - Pelatihan Sekata.pptx
PPT - Pelatihan Sekata.pptx
 
JSA.pptx
JSA.pptxJSA.pptx
JSA.pptx
 
job safey analisis dan job safety observasi
job safey analisis dan job safety observasijob safey analisis dan job safety observasi
job safey analisis dan job safety observasi
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.ppt
 

Recently uploaded

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 

Recently uploaded (18)

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 

JSA

  • 1. JOB SAFETY ANALYSIS ( JSA ) APRIL 2019
  • 2. 1 / 64 Refresh Pengawas • Umum – Mampu memahami dan menerapkan proses penyusunan JSA • Khusus – Mampu menentukan prioritas pembuatan JSA – Mampu mengidentifikasi bahaya/ hazard suatu pekerjaan dengan langkah-langkah yang sistematis – Mampu menyusun tindakan pengendalian risiko yang teridentifikasi pada job analysis TUJUAN PELATIHAN
  • 3. 2 / 64 Refresh Pengawas • Adalah alat bantu manajemen untuk mengidentifikasi risiko pekerjaan dengan mengurutkan langkah-langkah pelaksanaan aktivitas suatu pekerjaan dan menetapkan pengendaliannya ; – Melakukan pengkajian dan perekaman langkah-langkah kerja secara teratur dan berurutan – Mengidentifikasi bahaya/ hazard potensial maupun aktual dari suatu pekerjaan akibat adanya penggunaan peralatan, material, dan orang yang bekerja – Menentukan langkah kontrol paling efektif dan efisien dalam menghilangkan atau mengurangi hazard yang muncul – Merupakan metode untuk mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya yang ada pada suatu pekerjaan . – Merupakan bagian dari Risk Management Proses. PENDAHULUAN PEMBUATAN JSA
  • 4. 3 / 64 Refresh Pengawas DASAR PEMIKIRAN • Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya • Setiap tugas dapat diuraikan ke dalam urutan tahapan sederhana. • Setiap tahap pekerjaan dapat dikenali bahayanya. • Setiap Bahaya pada tahapan pekerjaan tersebut dapat diatasi.
  • 5. 4 / 64 Refresh Pengawas • TINGKAT PERUSAHAAN • TINGKAT DIVISI  Analisa keselamatan kerja atau populernya JSA adalah suatu alat ( tool) yang diterapkan pada suatu pekerjaan atau job.  Sebagai alat agar kita dapat lebih aman untuk melakukan aktivitas karena disetiap aktivitas pasti akan ada potensi bahaya yang harus kita amankan dan harus direkomendasikan dengan menggunakan hirarki kontrol agar dilakukan dengan benar – benar aman. PENGERTIAN JSA
  • 6. 5 / 64 Refresh Pengawas SIAPA YANG MELAKSANAKAN & YANG PALING BERTANGGUNG JAWAB ? PENGAWAS ! • TINGKAT PERUSAHAAN • TINGKAT DIVISI MENGAPA ? • MENGUASAI DAN MEMPUNYAI KEPENTINGAN LANGSUNG DENGAN TIAP JENIS PEKERJAAN YG MENJADI TUGAS ANAK BUAHNYA . • MEMPUNYAI KEPENTINGAN LANGSUNG UNTUK MENYELAMATKAN ANAK BUAHNYA . • MEMPUNYAI CATATAN KECELAKAAN PALING LENGKAP. PENGAWAS & JSA
  • 7. 6 / 64 Refresh Pengawas • Menurut UU 1/1970, UU No.13/2003, dan Kepmen No 1827 K/30/MEM/2018: – Pengurus/Pengawas bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan bawahannya – Pengurus/Pengawas wajib menunjukkan bahaya, sikap dan cara kerja yang aman kepada karyawan – Pengurus/Pengawas wajib menunjukkan dan menyediakan alat dan fasilitas keselamatan PENGAWAS & JSA
  • 8. 7 / 64 Refresh Pengawas MANFAAT - JSA • MENINGKATKAN KESADARAN DAN PEMAHAMAN PEKERJA • IDENTIFIKASI DAN ANALISA MASALAH • MEMBANGUN PENYELESAIAN MASALAH • MENSTIMULASIKAN DITERIMANYA KEBIJAKAN, PERATURAN DAN PROSEDUR • MENINGKATKAN SAFETY • MEMPERBAIKI KUALITAS PEMBUATAN JSA
  • 9. 8 / 64 Refresh Pengawas • Menjadi standar kerja yang aman • Meningkatkan komunikasi kerja yang baik antara atasan dan bawahan • Meningkatkan moral pekerja untuk menjalankan tugasnya JIKA JSA KONSISTEN DITERAPKAN
  • 10. 9 / 64 Refresh Pengawas KAPAN DILAKUKAN JSA  Pekerjaan yang mempunyai catatan atau berpotensi menimbulkan cidera atau insiden.  Pekerjaan dengan masalah keselamatan yang serius.  Pekerjaan baru.  Pekerjaan yang telah berubah.  Pekerjaan yang jarang dilakukan atau yang dilakukan oleh orang yang masih baru.  Pekerjaan dengan kondisi ( di ketinggian/ di ruang terbatas/ di dekat air, dll)
  • 11. 10 / 64 Refresh Pengawas  Prosedur yang baru sama sekali.  Prosedur yang baru direvisi.  Prosedur yang sebagian mengalami perubahan.  Kontrol kondisi – kondisi yang telah mengalami perubahan dari aslinya atau yang sudah ada.  Kontrol kegiatan – kegiatan yang telah mengalami perubahan dari aslinya atau yang sudah ada.  Panduan pekerjaan pasti dari aslinya atau yang sudah ada menjadi lebih aman. JSA SEBAGAI
  • 12. 11 / 64 Refresh Pengawas 1. Pecahlah pekerjaan kedalam beberapa langkah yang logis ( masuk akal) 2. Jangan membuat terlalu banyak rincian dari langkah – langkah yang akan diambil. 3. Beberapa pekerjaan mungkin hanya perlu dipecah menjadi 2 atau 3 langkah. Catatan : Yang terbaik adalah mendaftar semua langkah kemudian menangani satu persatu dari langkah agar dapat dipahami resiko bahaya dan dikontrol agar aman dalam satu waktu. METODE PEMBUATAN JSA:  Pengamatan langsung.  Diskusi kelompok.  Pengingatan kembali dan pengecekan TIPS MEMBUAT JSA.
  • 13. 12 / 64 Refresh Pengawas  Penanggung Jawab Pembuatan JSA adalah: Pengawas  Mengapa pengawas yang bertanggung jawab membuat JSA ? a) Menguasai dan mempunyai kepentingan langsung dengan tiap jenis pekerjaan yang menjadi tugas anak buahnya. b) Mempunyai kepentingan langsung untuk menyelamatkan anak buahnya c) Mempunyai catatan kecelakaan paling lengkap Pembuatan JSA adalah Kerjasama TEAM!  Inputan teknis didapatkan dari: a) Karyawan yang berpengalaman dengan pekerjaan yang akan dilakukan b) Karyawan lain yang terlibat dalam pekerjaan c) Tenaga ahli, spesialis seperti tenaga mechanic, safety engineer, design engineer bila diperlukan. PEMBUATAN JSA
  • 14. 13 / 64 Refresh Pengawas 1. WHAT - Apa sebenarnya yang sedang saya kerjakan? - Barang apa yang akan saya gunakan atau tangani? (bahan kimia, minyak, gas, senyawa biological, berat,ukuran?) - Perkakas dan peralatan apa yang akan saya gunakan? 2. WHY - Mengapa pekerjaan itu kita kerjakan? 3. WHEN - Kapan pekerjaan dimulai/ selesai? waktu, siang/malam? 4. HOW - Bagaimana dampak terhadap manusia/pekerjaan/ peralatan/ lingkungan ? 5. WHERE - Dimana pekerjaan akan dilaksanakan? Ketinggian, tempat tertutup, tempat terpencil? 6. WHO - Siapa yang mengerjakan pekerjaan itu? Pria, wanita, orang tua, orang muda 5 W + 1 H DALAM PEMBUATAN JSA
  • 15. 14 / 64 Refresh Pengawas METODA ANALYSIS - ( PEMBUATAN JSA ) 1.Observasi dan Diskusi 2.Diskusi Saja LANGKAH – LANGKAH DALAM MENYUSUN JSA
  • 16. 15 / 64 Refresh Pengawas OBSERVASI DAN DISKUSI  SELEKSI PEKERJA  BERI PENJELASAN  OBSERVASI SETIAP LANGKAH  PERIKSA DENGAN PEKERJA  ULANG DENGAN PEKERJA LAIN  IDENTIFIKASI POTENSI KERUGIAN LANGKAH – LANGKAH DALAM MENYUSUN JSA
  • 17. 16 / 64 Refresh Pengawas HANYA - DISKUSI  Cari beberapa orang yg berpengalaman.  Lakukan pertemuan satu kali atau lebih.  Jelaskan penggunaan dan cara pendekatannya.  Tentukan langkah yg signifikan dan aktifitas yg kritis.  Identifikasi kerugian yg terpapar. LANGKAH – LANGKAH DALAM MENYUSUN JSA
  • 18. 17 / 64 Refresh Pengawas Step 1 - Memilih tugas kritis yang akan dianalisa Step 2 - Memecah langkah tugas menjadi detail pokok Step 3 - Mengidentifikasi bahaya (potensial + actual) Step 4 - Menentukan tindakan pencegahan untuk mengontrol bahaya Step 5 - Penilaian ulang dan perbaikan LANGKAH – LANGKAH DALAM MENYUSUN JSA
  • 19. 18 / 64 Refresh Pengawas  Tekanan.  Listrik.  Bahan kimia.  Alat yang berputar  Kendaraan  Ketinggian  Kedalaman  Ruang tertutup  Geteran  Akses  Benda yang bergerak  Cuaca  Benda yang panas / dingin.  Kebisingan  Radiasi  Perkakas dan peralatan  Beban berat  Bakteri  Gas beracun / tingkat oksigen rendah  Kebakaran atau gas mudah terbakar BAHAYA FISIK
  • 20. 19 / 64 Refresh Pengawas  Terbentur oleh  Terperangkap atau terjebak  Terkilir / pemerasan tenaga  Benda – benda jatuh  Membentur  Tergelincir / tersandung/jatuh  Menghirup  Kebakaran atau ledakan  Pengaruh panas atau dingin  Debu, gas dan bahan kimia. POTENSI BAHAYA LAIN  Polusi dan lingkungan  Kerusakan pada alat  Operasi yang dilakukan bersamaan  Para karyawan lain  Faktor manusia - kompetensi , - pelatihan - kebugaran - kelebihan dsb POTENSI TERJADI CIDERA
  • 21. 20 / 64 Refresh Pengawas LANGKAH PEMBUATAN JSA 1.MEMILIH PEKERJAAN (KRITIS) 2.MENGURAIKAN TAHAPANNYA 3.MENGIDENTIFIKASI BAHAYA 4.MENGENDALIKAN BAHAYA
  • 22. 21 / 64 Refresh Pengawas IDENTIFIKASI TUGAS KRITIS • KEPARAHAN • KEKERAPAN / KEBERULANGAN • PELUANG • TUGAS BARU 1.MEMILIH PEKERJAAN (KRITIS) Step 1 PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
  • 23. 22 / 64 Refresh Pengawas Apa yang terpenting dalam menyeleksi pekerjaan yang akan dianalisa ? • Statistik kecelakaan kerja • Pekerjaan/cara kerja yang baru • Pekerjaan yang tidak dilakukan secara rutin • Pekerjaan yang dilakukan secara berkala • Pekerjaan yang belum memiliki SOP • Pekerjaan yang diidentifikasi berisiko Kritis /tinggi (kode bahaya A/ AA) PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA Step 1
  • 24. 23 / 64 Refresh Pengawas Identifikasi pada tugas/pekerjaan Kritis – Keparahan (Severity) – Kekerapan (Likelihood) – Kemungkinan (Likelihood) a) Resiko (Bahaya yg terkandung) b) Kesulitan ( Pengaruh thd Kualitas) c) Kerumitan dari tugas d) Kemungkinan Kerugian (apabila tidak dikerjakan dg cara yg tepat) – Tugas Baru a) Semua Tugas baru adalah Kritis Step 1 PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
  • 25. 24 / 64 Refresh Pengawas FAKTOR KEPARAHAN NO NILAI KRITERIA 1 0 Tidak ada cidera / Kerugian < $ 100 2 2 Luka ringan / Kerugian $ 100 - $ 1.000 3 4 LTA / Kerugian $ 1.000 - $ 5.000 4 6 Cacat / Meninggal / Kerugian > $ 5.000 Contoh Step 1 PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
  • 26. 25 / 64 Refresh Pengawas FAKTOR KEKERAPAN Jlh Orang yg melakukan 1 x / hari Beberapa x/hr Sering Sedikit 1 1 2 Agak Banyak 1 2 3 Banyak 2 3 4 Sangat Banyak 3 4 5 Contoh Step 1 PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
  • 27. 26 / 64 Refresh Pengawas 7.6.8. Penetapan risiko dibuat berdasarkan Matriks yang sudah disusun berdasarkan kajian terhadap kondisi spesifik kegiatan yang ada di PT.SIMS Jaya Kaltim. Penetapan risiko digolongkan dalam 5 (lima) kategori, antara lain : 7.6.9.1. Tidak Signifikan = Negligible (N). 7.6.9.2. Rendah = Low (L). 7.6.9.3. Menengah = Moderate (M). 7.6.9.4. Tinggi = High (H). 7.6.9.5. Ekstrim = Extreme (E). PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA MANAJEMEN RISIKO PT.SIMS SOP
  • 28. 27 / 64 Refresh Pengawas 7.6.9. Risiko dihitung secara matriks dengan berdasarkan pada tabel berikut: 5 10 15 20 25 4 8 12 16 20 3 6 9 12 15 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 KEPARAHAN KEMUNGKINAN PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA MANAJEMEN RISIKO PT.SIMS SOP
  • 29. 28 / 64 Refresh Pengawas KODE RISIKO NILAI RISIKO KATEGORI RISIKO KEMUNGKINAN YANG TERJADI TINDAKAN YANG HARUS DIAMBIL E 16 - 25 Ekstrim (Extreme) Fatal (mati) atau Kerugian sejumlah > Rp. 200 Juta Hentikan dan perbaiki sesegera mungkin dalam waktu 24 jam H 9 - 15 Tinggi (High) Cidera berat, LTI lebih dari 21 hari atau Kerugian sejumlah Rp. 50 Juta s.d. Rp. 200 juta Perbaiki dalam waktu maksimum 2 (dua) hari M 5 - 8 Sedang (Moderate) Cidera ringan, LTI yang kurang dari 21 hari atau Kerugian sejumlah Rp. 5 juta s.d. Rp. 50 Juta Perbaiki dalam waktu maksimum 7 (tujuh) hari L 2 - 4 Rendah (Low) Cedera Ringan yang penanganan hanya dengan P3K atau Kerugian sejumlah < Rp. 5 juta Dapat Diterima atau perbaikan dalam waktu maksimum 2 (dua) minggu N 1 Tidak Signifikan (Negligible) Hampir / Tidak Terjadi Cedera atau Tidak Terjadi Kerugian. Kerugian dapat diabaikan < Rp. 50 ribu Dapat Diterima SOP PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
  • 30. 29 / 64 Refresh Pengawas FAKTOR PELUANG  Resiko (Bahaya yg terkandung)  Kesulitan ( Pengaruh thdp Kualitas)  Kerumitan dari tugas  Kemungkinan Kerugian (apabila tidak dikerjakan dgn cara yg tepat) Step 1 PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
  • 31. 30 / 64 Refresh Pengawas FAKTOR TUGAS BARU  Semua Tugas baru adalah Kritis Step 1 PEMILIHAN TUGAS YANG AKAN DIANALISA
  • 32. 31 / 64 Refresh Pengawas MEMECAH LANGKAH TUGAS JADI DETAIL POKOK Step 2 1. Lakukan observasi / diskusi untuk melihat langkah-langkah kerja dari awal hingga akhir 2. Menentukan langkah-langkah kerja pokok 3. Secara berurutan, lakukan identifikasi aktivitas masing-masing langkah kerja  Tiap tahapan pekerjaan diuraikan tidak terlalu detail;  Uraikan pekerjaan menurut normal pelaksanaannya  Diskusikan tahapan kegiatan dengan pekerja yg bersangkutan
  • 33. 32 / 64 Refresh Pengawas Pemilahan Langkah Kerja ke dalam “Langkah Kunci” • Pemilahan sangat detail sehingga langkah-langkah kerja yang tidak perlu juga dimasukkan • Membuat langkah-langkah kerja yang sangat umum sehingga langkah dasarnya menjadi tidak terlihat HINDARI!! Step 2 MEMECAH LANGKAH TUGAS JADI DETAIL POKOK
  • 34. 33 / 64 Refresh Pengawas URUTAN/LANGKAH PEKERJAAN 2.MENGURAIKAN TAHAPANNYA 1 Me . . . . . . . . Me . . . . . . . . Me . . . . . . . . Me . . . . . . . . Me . . . . . . . . Me . . . . . . . . Me . . . . . . . . Me . . . . . . . . 2 3 4 5 6 7 8 Contoh pemecahan masalah Gunakan kata kerja Me...... Step 2
  • 35. 34 / 64 Refresh Pengawas 1. Terlalu Detil 2. Terlalu Pendek Keluar dari jalan raya Posisikan kendaraan di tempat parkir Pasang rem Hidupkan lampu bahaya Buka pintu mobil Keluar dari mobil Jalan ke bagasi mobil Masukkan kunci ke dalam lobang kunci Buka bagasi Keluarkan dongkrak Keluarkan Ban Serep Parkirkan kendaraan Buka ban yang kempes Pasang ban serep Lanjutkan perjalanan 3. Yang Pas Memarkirkan kendaraan Mengeluarkan dongkrak dan ban serep Membuka baut ban Medongkrak mobil Melepas ban yang kempes Memasang ban serep Menurunkan dongkrak Mengencangkan semua baut ban Menyimpan dongkrak dan ban bocor Contoh pemecahan masalah
  • 36. 35 / 64 Refresh Pengawas BAHAYA YANG DAPAT TIMBUL 3.MENGIDENTIFIKASI BAHAYA Dapatkah Pekerja : ?? Terjepit oleh . . . . . . . . Terbentur . . . . . . . . Kemasukan benda. . . . . . . . Terkena Temperatur ekstrim. . . . . Terhirup Gas . . . . . . . . Kejatuhan . . . . . . . . Tergores/terpotong, memporsir tenaga . . . . . . DLL MENGIDENTIFIKASI BAHAYA / HAZARD Step 3
  • 37. 36 / 64 Refresh Pengawas • Bagaimana mengidentifikasi potensi- potensi bahaya? – Gunakan analisa “What , If” – Setiap langkah harus dipikirkan kemungkinan terjadinya ‘deviasi’ Step 3: Mengidentifikasi Bahaya MENGIDENTIFIKASI BAHAYA / HAZARD
  • 38. 37 / 64 Refresh Pengawas MANUSIA / PERILAKU / CARA KERJA MESIN Sumber Bahaya Step 3: Mengidentifikasi Bahaya MENGIDENTIFIKASI BAHAYA / HAZARD LINGKUNGAN MATERIAL METODE/ PROSES
  • 39. 38 / 64 Refresh Pengawas
  • 40. 39 / 64 Refresh Pengawas MENENTUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN Step 4,Langkah Kontrol • Ingat pengendalian Risiko? (OHSAS 18001) – Eliminasi – Substitusi – Rekayasa Desain / Engineering – Administrasi – Alat Pelindung Diri INGAT: Langkah pengendalian tidaklah eksklusif hanya satu jenis saja, namun dapat dikombinasikan untuk mengurangi tingkat risiko potensi hazard yang muncul
  • 41. 40 / 64 Refresh Pengawas • Harus ditentukan secara spesifik setiap langkah • Hindari terjadinya bias dalam langkah kontrol yang ditentukan • Daripada menulis “Pastikan tekanan ban memadai” lebih baik ditulis “Ukur tekanan ban pada 34 Psi untuk ban belakang dan 28 Psi untuk ban depan” • Karena JSA adalah Panduan Kerja Aman bagi Pekerja, bukan ALAT PENGAWAS! Step 4,Langkah Kontrol MENENTUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN
  • 42. 41 / 64 Refresh Pengawas 2. Secondaary Control Methods Administrative Control 4.MENGENDALIKAN BAHAYA 1. Primary Control Methods Engineering Control 3. Tertiary Control Methods Work Practices 4. Personal Protective Equipment ( PPE ) Step 4,Langkah Kontrol HIRARKI PENGENDALIAN JSA
  • 43. 42 / 64 Refresh Pengawas  Pilih pekerja yang berpengalaman yang memberi masukan dalam proses JSA.  Jelaskan tujuan JSA.  Amati pekerjaan yang dilakukan pekerja dan tulis semua langkah – langkah kunci.  Beri penjelasan lengkap disemua langkah.  Catat semua penyimpangan yang sering dilakukan oleh pekerja ( sangat penting ) Selain hal tersebut diatas pertimbangkan juga hal – hal berikut : 1. Apa yang harus dilakukan dan dengan urutan bagaimana. 2. Kapan pekerjaan akan dilakukan dan berapa lama akan berlangsung. 3. Apakah pekerjaan tersebut akan mempegaruhi pekerjaan lain. 4. Apakah pekerjaan tersebut dapat terpengaruhi oleh pekerjaan lain. 5. Dimana pekerjaan akan dilakukan. 6. Apa saja syarat bagi tenaga kerjanya. 7. Apa saja syarat untuk instalasi dan pekerjaan. 8. Bahan kimia atau material ruah apa saja yang akan digunakan. PEMBUATAN JSA
  • 44. 43 / 64 Refresh Pengawas • Terjadi perubahan proses / prosedur tugas • Terjadi kecelakaan yang terjadi pada atau terkait pekerjaan tersebut • Hasil OTT menunjukkan bahwa prosedur yang ditetapkan tidak memadai atau tidak efektif untuk dilakukan KAPAN MEREVIEW SUATU JSA
  • 45. 44 / 64 Refresh Pengawas PENGGUNAAN JSA  ORIENTASI PEKERJA / TUGAS BARU  PELATIHAN PENGAWAS BARU  OBSERVASI TUGAS TERENCANA  SAFETY TALK / PERTEMUAN K3  INVESTIGASI KECELAKAAN  INSTRUKSI TUGAS YANG BENAR  PELATIHAN KETERAMPILAN
  • 46. 45 / 64 Refresh Pengawas 1 ………….. 1.1 ……………. 1.1.1 ……………….. 1.2 ……………. 1.2.1 ……………….. 1.2.2 ……………….. 2 …………… 2.1 …………….. 2.1.1 ………………. 2.1.2 ………………. 2.2 2.2.1 ………………. 2.2.2 ……………… URAIAN /TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA YANG DAPATTIMBUL PENCEGAHAN / PENGENDALIAN Contoh Form
  • 47. 46 / 64 Refresh Pengawas JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) Dept: Workshop JSA No : JSA-WS-FAB-032 Tanggal : 09-03-2018 Revisi ke : 00 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui oleh : Disahkan oleh : Supervisor Superintendent PJO Nama / Jenis Pekerjaan : Welding Pipa Hydraulic Alat Pelindung Diri & perlengkapan tambahan : Helm, Kacamata, Masker, Sarung Tangan, Masker, Afron, Cap Las & Sepatu Safety Peralatan Kerja (Tools) yang diperlukan : Blower, Hammer, Gerinda & Cipping URUTAN/LANGKAH PEKERJAAN RESIKO/BAHAYA (Cidera/Kesehatan/Peralatan/Lingkungan) PENGENDALIAN & CARA KERJA YANG AMAN 1 Mempersiapan Tools 1.1 Tersandung dan kejatuhan tool 1.1.1 Tool tersusun dengan rapi 1.1.2 Tempat pijakan rata dan tidak licin (bebas dari oli dan grease) 1.1.3 Jika tool melebihi beban dari 20 Kg, minta bantuan orang lain atau gunakan alat bantu 1.1.4 Penempatan tool berada di tempat yang rata dan mudah dijangkau 1.2 Terrjepit tool 1.2.1 Hindari titik jepit saat meletakkan tool 1.2.2 Aplikasikan 5 (lima) pertanyaan Emas MSDS 1.2.3 Tool yang mau kita gunakan sesuai dengan jenis pekerjaan yg mau kita lakukan dan standar 2 Membuka bolt cover fuel tank 2.1 Terjepit 2.1.1 Gunakan tool standard yang sesuai apabila membuka bolt tersebut 2.2 Terjatuh dari ketinggian 2.2.1 Gunakan APD standar seperti; Helmet, safety shoes, kaca mata & sarung tangan, serta pakai tali penahan safety helmet (chain strip) agar helmet tidak terjatuh pada saat berada di ketinggian 2.2.2 Sebelum bagian kaki diposisikan pada sekitar komponen unit, harus diperiksa tidak ada material kimia (Grease) yang dapat membuat pijakan kaki terpeleset 2.2.3 Apabila akan berpindah dari satu tempat ke tempat pijakan kaki di sekitar, sebelumnya harus memperhatikan tempat pijakan 2.2.4 Berpeganglah pada bagian disekitar komponen unit dari kedua tangan agar keseimbangan dapat stabil Contoh
  • 48. 47 / 64 Refresh Pengawas J S A (Job Safety Analysis) Belajar cara isi kolom
  • 49. 48 / 64 Refresh Pengawas Nomor dan Nama Pekerjaan Mengganti ban kendaraan sarana yg kempes di jalan Tanggal : 16 November 2018 No JSA: 01-JSA-LV-2018 Nomor dan Nama Jabatan Mekanik LV/ kendaraan sarana Disusun Oleh Bedjo Tanda tangan No Revisi 0 Seksi/Departement Workshop Diperiksa Oleh Tanda tangan Direview SHE Jabatan Superior Disetjui Oleh Tanda tangan Tanda tangan Alat Pelindung Diri Yang Harus Dipakai: Helmet, kaca mata, sepatu safety, sarung tangan, masker debu Alat bantu tambahan/ tool : Ganjal roda, doongkrak, kunci roda kendaraan sarana Lokasi Kerja : Ruas jalan coal hauling SM – A Km.5 No Urutan Dasar Langkah Kerja No Bahaya/ Risiko Yang Timbul No Pengendalian Risiko 1 Melakukan Persiapan 1,1 Kaki kejatuhan dongkrak 1.1.1 Pegang dengan kuat dongkrak dengan tangan agar tidak menjatuhi kaki 1,2 Dongkrak mengalami kebocoran oli 1.2.1 Kondisi dongkrak harus layak di pakai 1.3 Kapasitas dongkrak tidak sesuai dengan beban yang akan di angkat/ di topang 1.3.1 Kemampuan daya tahan dongkrak harus mampu menahan beban bagian kendaraan / di atas 2 ton 2 Memasangan ganjal pada roda 2,1 Badan mekanik tertabrak kendaraan sarana yang melintas di jalan 2.1.1 Pasang safety cone pada bagian depan dan belakang kendaraan sejauh 50 m & lakukan informasi di chanel radio ruas jalan adanya kegiatan 2,2 Kendaraan bergerak sendiri dan menabrak mekanik 2.2.1 2.2.2 2.2.3 Rem parkir kendaraan harus terpasang dan masukan transmisi pada gera rendah agar kendaraan tidak bergerak Parkir kendaraan sarana harus pada permukaan yang rata agar kendaraan tidak bergerak Pasang ganjal roda pada bagian depan roda dan belakang dan posisikan bagian ganjal pada telapak roda dengan rapat 2,3 Kendaraan di starting pekerja lain dan menabrak mekanik 2.3.1 Cabut kunci kontak dan simpan agar tidak ada pekerja lain yang menghidupkan pada saat pekerjaan dilakukan
  • 50. 49 / 64 Refresh Pengawas No Urutan Dasar Langkah Kerja No Bahaya/ Risiko Yang Timbul No Pengendalian Risiko 3 Mellepas baut roda velg ban 3,1 3.1.1 4 Menempatan dongkrak di bawah chasis 4,1 4.1.1 5 Menaikan dongkrak 5,1 5.1.1 6 Melepas ban yang kempes pada kendaraan 6,1 6.1.1 7 Memasangkan ban baru 7,1 7.1.1 8 Mengencangkan baut roda 8,1 8.1.1 9 Menurunkan dongkrak 9,1 9.1.1
  • 51. 50 / 64 Refresh Pengawas No Urutan Dasar Langkah Kerja No Bahaya/ Risiko Yang Timbul No Pengendalian Risiko 10 Mengencangkan ulang baut roda 10,1 10.1.1 11 Pekerjaan selesai 11,1 11.1.1 12 Kondisi emergency/ jika terjadi insiden 12,1 12.1.1
  • 52. 51 / 64 Refresh Pengawas Beberapa Kesalahan Ketika Membuat JSA
  • 53. 52 / 64 Refresh Pengawas
  • 54. 53 / 64 Refresh Pengawas
  • 55. 54 / 64 Refresh Pengawas
  • 56. 55 / 64 Refresh Pengawas
  • 57. 56 / 64 Refresh Pengawas
  • 58. 57 / 64 Refresh Pengawas
  • 59. 58 / 64 Refresh Pengawas
  • 60. 59 / 64 Refresh Pengawas
  • 61. 60 / 64 Refresh Pengawas
  • 62. 61 / 64 Refresh Pengawas
  • 63. 62 / 64 Refresh Pengawas
  • 64. 63 / 64 Refresh Pengawas
  • 65. 64 / 64 Refresh Pengawas Thank You SEMOGA SUKSES

Editor's Notes

  1. Kelemahan HANDAK berbasis NG *resiko kecelakaan tinggi,pd saat pembuatan di pabrik/pengangkutan *sensitive trhdp gesekan,shngga berbahaya trtabrak/trgilas kndraan *membuat kpala pusing *tdk bs pd lokasi yg brtmperatur tinggi *biaya pembuatan tinggi/mahal