SlideShare a Scribd company logo
1 of 98
PEMAHAMAN
ACCIDENT INVESTIGATION
TAP ROOT CAUSE TREE DIAGRAM
Safety Minute
Emergency Exit
Evacuation Procedure
Safety Item for Today
Agenda Pelatihan
Training Accident Investigation
Pentingnya K3
Jenis Bahaya
Investigasi Kecelakaan
Metode TapRoot Cause
Studi Kasus
Why Do We Need SAFETY ?
Why Do We Need SAFETY ?
Why Do We Need SAFETY ?
Why Do We Need SAFETY ?
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Kerja berupaya mengendalikan luka
dan kerusakan properti di lingkungan atau situasi
yang berkaitan dengan pekerjaan.
Fokus Keselamatan Kerja adalah :
1. Mengenali hazard, keselamatan kerja, menganalisa,
mengendalikan dan mengevaluasi.
2. Mendapatkan dukungan manajemen dan
partisipasi pekerja bagi pelaksanaan program
3. Menjalankan inspeksi dan pemeliharaan atas mesin,
alat, fasilitas kerja, dan prosedur kerja.
4. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan atas mesin,
alat, fasilitas dalam program agar dapat mengenali
hazard keselamatan di tempat kerja, melaporkan, dan
mengendalikannya.
5. Menjalankan investigasi kecelakaan kerja.
KESELAMATAN KERJA
Beberapa Pengertian
1. Kecelakaan kerja ialah suatu kejadian yg tidak
dikehendaki dan tdk diduga semula yg menimpa tenaga
kerja dan orang lain ditempat kerja
2. Kejadian berbahaya lain (near misses) ialah suatu
kejadian yg potensial yg dpt menyebabkan kecelakaan
kerja
3. Analisa Kecelakaan Kerja ialah hasil pengkajian
terhadap suatu kecelakaan dan atau gabungan
kecelakaan yg dilakukan utk menemukan sebab utama
kecelakaan sehingga dpt diberikan syarat –syarat
perbaikan agar kejadian kecelakaan yg sejenis tdk
terulang kembali, sekaligus dpt ditetapkan subyek
hukum yg bertanggung jawab terhadap kecelakaan tsb
MISI :
Melindungi Karyawan dari “Kecelakaan dan Luka”
Di Perusahaan yang dilindungi adalah :
“Ketrampilan Karyawan”.
Caranya :
Mengenali dan memperbaiki kondisi kerja dan praktek
kerja yang keliru
(Unsafe Condisions and Unsafe Acts)
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)
BAHAYA
HAZARDS
KIMIAWI
FISIS
LISTRIK
MEKANIS
BIOLOGIS
FIRE
TOXIC
POLUSI
SHORT
CIRCUIT
FIRE
ELECTRIC
SHOCK
FAUNA
STRESS
GETARAN
TEKANAN
RADIASI
SUHU
BISING
FLORA
MESIN
ALAT
ANGKUT
BEJANA
TEKAN
PSYCHOLOGY
ERGONOMI
BEBAN
KERJA
IRITASI
JENIS-JENIS BAHAYA
BAHAYA ?
RISIKO ?
JENIS-JENIS BAHAYA
Cepat
Tepat
Selamat & Sehat
Mengurangi
Kecelakaan &
Penyakit Akibat
Kerja
Kondisi Aman (safe)
Suatu kondisi dimana semua bahaya yang ada sudah
diidentifikasi dan dikontrol (dikendalikan), agar tidak
menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Dampak Kecelakaan (loss)
1. Harm to people / Injury
2. Damage to Property
3. Loss to process
4. Liability loss
5. Environment Damage
Tindakan
Berbahaya
70%
Sebab Lain
10%
Lingkungan
Berbahaya
20%
70 % - Tindakan Berbahaya
10 % - Lain-2.
20 % - Lingkungan
Berbahaya.
Sumber
“BAHAYA”
TENAGA
KERJA
PERALATAN
KERJA
LINGKUNGAN
KERJA
BAHAN
KERJA
KESEHATAN
( Fisik & Jiwa)
PENGETAHUAN
KETRAMPILAN
TANGGUNG
JAWAB
Potensi
NEGATIF
SIKAP &
PERILAKU
Potensi
POSITIF
K
E
R
U
G
I
A
N
K
E
C
E
L
A
K
A
A
N
P
E
N
Y
E
B
A
B
L
A
N
G
S
U
N
G
P
E
N
Y
E
B
A
B
D
A
S
A
R
K
U
R
A
N
G
K
O
N
T
R
O
L
• Faktor Manusia.
• Faktor Kerja /
Peralatan
• Tindakan tdk Aman.
• Keadaan tdk Aman
• Kurang Program.
• Tdk ikut Standart
Penyebab Dasar :
 Faktor Personil :
 Lemahnya pengetahuan korban (lack of knowledge).
 Lemahnya ketrampilan korban (lack of skill).
• Faktor Pekerjaan :
– Tidak memadainya kepemimpinan atau supervisi
– Tidak memadainya per-alatan kerja dan proses
pemeliharaan atau perawatan.
Faktor Individu Faktor Pekerjaan Faktor Manajemen
 Kemampuan fisik dan
mental pekerja tidak
memadai
 Kurangnya pengetahuan
 Kurangnya keterampilan
 Stres akibat kerja
 Kurangnya motivasi kerja
 Kurangnya pengawasan/
kepemimpinan yang lemah
 Rekayasa teknik tidak
memadai
 Peralatan kerja tidak
memadai
 Perawatan peralatan yang
tidak memadai
 Prosedur bekerja aman tidak
memadai
 Peralatan yang rusak/ aus
tetap digunakan
 Penyalahgunaan peralatan
 Program K3 tidak memadai/
tidak efektif
 Standar operasional prosedur
(SOP) tidak sesuai
 Kurangnya kepatuhan
terhadap standar
 Kurangnya pelatihan
 Tidak ada inspeksi dan
evaluasi
 Tidak ada audit
 Budaya keselamatan yang
apatis
 Manajemen bersikap acuh tak
acuh
 Komunikasi K3 yang buruk
 Investigasi kecelakaan yang
buruk dan dangkal
Penyebab dasar ->faktor individu, pekerjaan, & manajemen.
Penyebab Langsung :
 Tindakan Membahayakan (Un Safe Action) :
 Korban memperbaiki baut body / rangka mesin sambil
duduk jigang di atas bordes, dan korban tidak sadar bahwa
kaki kiri masuk di area gerakan mesin robot.
• Kondisi Membayakan (Un Safe Condition) :
– Cover Pengaman Mesin Robot tidak ada (di pindah
ke depan, krn yang depan pecah).
Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman
 Bekerja tanpa disertai izin kerja
 Tidak peduli pada peringatan
 Kegagalan untuk bekerja dengan aman
 Mengoperasikan peralatan melebihi kecepatan yang
ditentukan
 Tidak menggunakan perangkat keselamatan
 Menggunakan peralatan yang rusak/ tidak layak
 Penggunaan peralatan tidak tepat
 Menggunakan APD yang tidak layak/ tidak memakai APD
 Cara memuat material tidak tepat
 Penempatan material/ alat bukan di tempat semestinya
 Teknik pengangkatan tidak tepat
 Posisi kerja tidak ergonomis
 Mengoperasikan peralatan yang sedang diperbaiki/
dipelihara
 Di bawah pengaruh alkohol/ obat-obatan terlarang
 Bercanda ketika kerja
 Pengaman/ pembatas di area kerja tidak memadai
 APD tidak memadai/ tidak sesuai dengan jenis pekerjaan
 Peralatan rusak/ cacat
 Ruang kerja sempit/ terbatas
 Tanda peringatan/ rambu K3 tidak memadai
 Bahaya kebakaran dan ledakan
 Tata graha (housekeeping) tidak memadai
 Paparan bahan kimia berbahaya dan beracun
 Paparan kebisingan
 Paparan radiasi
 Paparan suhu ekstrem
 Kurangnya pencahayaan dan ventilasi
Penyebab langsung -> perilaku tidak aman (unsafe
action) & kondisi tidak aman (unsafe condition).
HUKUM HEINRICH
 Pengertian dari angka tersebut
Perhatian “Dari dibalik setiap
kecelakaan serius (meninggal or
cidera serius), terdiri atas 29
kecelakaan dengan cidera ringan dan
300 “nyaris cidera" dari setiap
kejadian.
* Heinrich's law: A theory put forward by the
American engineer H.W. Heinrich, extracted
from analysis of statistics on labor accidents
Meninggal, Cidera serius
1
Cidera ringan
29
Nyaris cidera
300
1:29:300
“Memprediksi bahaya”
Sumber
bahaya
Kecelakaan
Nyaris cidera
Sesuai identifikasi
- Menjaga keselamatan
Batas
menghindar
Memprediksi bahaya artinya
membaca “Apa yang akan
terjadi berikutnya" dari
kondisi sekarang."
Maka diperlukan untuk
menghadapi berbagai
kondisi bahaya saat
bekerja.
Tinggi
Rendah
Sensitivity
to danger
ELIMINASI.
SUBSTITUSI.
PEMISAHAN.
ADMINISTRASI.
PELATIHAN.
ALAT PELINDUNG DIRI.
Yaitu memodifikasi
proses, metode atau
materi untuk
mengurangi potensi
bahaya / kecelakaan
ELIMINASI.
SUBSTITUSI.
PEMISAHAN.
ADMINISTRASI.
PELATIHAN.
ALAT PELINDUNG DIRI.
Yaitu mengganti materi,
Zat atau Proses
dengan yang tidak
atau kurang
berdampak /
berbahaya
ELIMINASI.
SUBSTITUSI.
PEMISAHAN.
ADMINISTRASI.
PELATIHAN.
ALAT PELINDUNG DIRI.
Yaitu menyingkirkan
atau memisahkan
potensi bahaya yang
mungkin terjadi
dengan cara memberi
perlindungan,
menyimpan di suatu
tempat pada ruang
atau waktu terpisah
ELIMINASI.
SUBSTITUSI.
PEMISAHAN.
ADMINISTRASI.
PELATIHAN.
ALAT PELINDUNG DIRI.
Yaitu menyesuaikan
waktu dan kondisi dg
proses administrasi,
misal membuat SOP
atau Working
Instruction
ELIMINASI.
SUBSTITUSI.
PEMISAHAN.
ADMINISTRASI.
PELATIHAN.
ALAT PELINDUNG DIRI.
Yaitu memberi pelatihan
yang memadai untuk
meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan guna
mengurangi resiko
terkena dampak
bahaya
ELIMINASI.
SUBSTITUSI.
PEMISAHAN.
ADMINISTRASI.
PELATIHAN.
ALAT PELINDUNG DIRI.
Yaitu menyediakan APD
yang sesuai dan
memadai bagi semua
karyawan guna
menghindari
keparahan dari
dampak bahaya yang
mungkin terjadi
Serangkaian kegiatan u/ mengadakan
penyelidikan terhadap kejadian
kecelakaan yang merupakan bagian
penting program pencegahan kecelakaan
Prinsip penyelidikan dan analisa kecelakaan
adalah untuk menemukan data dan fakta
bukan mencari kesalahan
ANALISA KECELAKAAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH SISTIM HUBUNGAN INDUSTRIAL
Kegagalan Manajemen
Faktor Manusia
Faktor Situasional Faktor Lingkungan
Kecelakaan
Kerugian
Ekonomis Non Ekonomis
Langsung
• Cost
• Property
• Market
Tdk Langsung
• SDM
• Company
image
Sosial
• Kematian/cacat
Psikologi
• Rasa aman
• Negara
• Masyarakat
• Perusahaan
• Pekerja
Human error
Design failure
Management failure
Component failure
External failure
EVALUASI K3
Causes of Accident Consequences of Accident
Accident
Injuries
Damage
Production loss
Quality problems
Environmental loss
Accident Process
Safety
analysis
Accident
investigation
THE THREE BASIC CAUSES
Poor management safety policy & decision
Personal factors, Environmental factors
Unsafe act Unsafe condition
Indirect Causes
Unplanned release of
energy and/or hazardous material
Basic causes
accident
INVESTIGASI
• Investigasi merupakan bagian yang penting dari
pencegahan kecelakaan
• Identifikasi dari suatu kasus kecelakaan dapat
membantu pencegahan terhadap kecelakaan yang
sejenis
• Investigasi dapat juga menimbulkan hasil yang tidak
sesuai jika hasilnya tidak disebar luaskan dan
didiskusikan dengan pengawas lini atau pimpinan
unit
PENYELIDIKAN KECELAKAAN
ho, Siapa yang mendapat luka /
kecelakaan
hen, Kapan kecelakaan terjadi
hy, Mengapa kecelakaan terjadi
hat, Apa yang terjadi dan apa faktor
pendukungnya
here, Dimana kecelakaan terjadi
Bagaimana hasilnya dan tindakan
perbaikannya
Dilaksanakan dengan memenuhi kriteria sbb
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu pengetahuan, tehnik
& teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat
kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
LANGKAH PENANGGULANGAN
KECELAKAAN KERJA
(Menurut ILO)
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid
K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik &
teknologi
 PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
 PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan
melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-
sanksi
LANGKAH PENANGGULANGAN
KECELAKAAN KERJA
(Menurut ILO)
 ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kec
dgn pembayaran premi yg lebih rendah terhdp
peusahaan yang memenuhi syarat K3
 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA
• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja
dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat
kerja
LANGKAH PENANGGULANGAN
KECELAKAAN KERJA
(Menurut ILO)
LANGKAH PENYELIDIKAN
1. Tanggap terhadapkeadaan darurat
. Segera menujutempat kejadian
. Lokalisir tempat kejadian
. Upayakan penyelamatan/bila perlu
2. Kumpulkan keterangan& informasi
3. Analisasebab yang penting :
. Kenali kerusakan dan cidera
. Temukan faktor kerjamaupun tindakan
. Tentukanpenyebab utama
4. Kembangkandan ambil tindakan perbaikan
. Segera menujutempat kejadian
. Lokalisir tempat kejadian
. Upayakan penyelamatan/bila perlu
5. Tinjauanulang rekomendasi dan
temuan
6. Lanjutkan tindakan yang efektif
7. Buat laporansegera
LANGKAH PENYELIDIKAN
ANALISIS KASUS KECELAKAAN
 Kecelakaan merupakan disfungsi sistim
 Analisis kasus kecelakaan mencari sumber disfungsi
elementer
 Kecelakaan kecil dan insiden perlu dianalisis apabila mpy
potensi utk menimbulkan kecelakaan besar
 Setiap kecelakaan mpy penyebab banyak
 Penyebab dasar dpt menunjukkan disfungsi manajemen
 Analisis kasus kecelakaan hrs mencari penyebabnya
sampai tugas dan fungsi manajemen yang kurang
berjalan dapat diperbaiki
Kecelakaan sbg kegagalan sistim
TUJUAN ANALISA KECELAKAAAN
1.Menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi
2.Menentukan sebab yang sebenarnya
3.Mengukur resiko
4.Mengembangkan tindakan kontrol
5.Menentukan kecederungan/trend
6.Menunjukan peran serta
STEP ANALISIS KESELAMATAN KERJA
Phase Tujuan Metode yang dipakai
Identifikasi bahaya Mencari gambaran macam dari potensi
bahaya
Menemukan obyek-obyek yg relevan
thd analisis yg rinci
Mendptkan gambaran yg rinci dr
faktor bahaya dan faktor yg
mengkontribusi
Checklist
Studi bahaya kemampuan operasi (HAZOP)
Analisa kesalahan manusia
Analisa efek dan model kesalahan
Analisa keselamatan kerja
Model kecelakaan Mendapatkan pengertian yg mendalam
ttg mekanisme terjadinya potensi
kecelakaan
Mendapatkan dasar kuantifikasi
frekuensi kecelakaan
Menemukan penyebab kecelakaan
Analisa pohon kesalahan (FTA)
Analisa pohon kejadian (ETA)
Analisa konsekuensi penyebab (CCA)
Estimasi resiko Mengestimasi dan membedakan
frekuensi kesalahan
Mengestimasi dan membedakan
konsekuensi kecelakaan
FTA, ETA, CCA
SASARAN ANALISA KECELAKAAAN
Mencegah agar kecelakaan serupa
tidak terjadi
OBYEK PENYELIDIKAN
POTENSI BAHAYA PENYEBAB
KECELAKAAN
SUBYEK/PENGANALISA
1. Pengawas Lini/Lini Supervisor – mengapa ?
sangat berkepentingan
. Banyaktahutentang orangdan kondisi
. Pahambagaimana& dimanasumber info
. Adalahpengambiltindakan
. Memperolehmanfaat dari analisa kecelakaan , al :
* penunjukanperan serta
* meningkatkanproduktivitas
* menekan biayaproduksi
* menunjukan adanyakontrol
2. Manajer Madya – dalamhal khusus
. Kerugianyang besar ataukejadian yang sangat membahayakan
. Wilayah/wawasan beberapa pengawas
. Tindakanperbaikandengan biayabesar ataujangkauan yangluas
3. Tenaga Ahli
. Untukhal-hal yang memerlukan pengetahuankhusus, situasi yang
rumit
4. Safety Committee – P2K3
SUBYEK/PENGANALISA
ORANG
MESIN
MATERIAL
METODE
SUMBER
BAHAYA /
KECELAKAAN
KEBIASAAN
TIDAK AMAN
REKAYASA MESIN YG
POTENSI BAHAYA
REWARD &
PUNISHMENT
INSPEKSI REGULER
SISTEM PENGAMAN
AUTO SENSOR
SISTEM ‘LO-TO’
(Lock-out ; Tag-out)
SUPPORT TIM
MAINTENANCE
PERAN ATASAN
(BRIEFING & KONTROL)
KETRAMPILAN K-3 TANGGUNG
JAWAB TIAP KARYW
Langkah Analisa Kecelakaan
CAIRAN - GAS
PADAT - SERBUK
MSDS -
PENANGANAN
KHUSUS
FORMULIR
LAPORAN
SUMBER
BAHAYA -
- Pada Tanki B3 di Ruang Boiler belum ada tanggul
pencegah bila terjadi kebocoran tangki / meluapnya
chemical
- Terdapat chemical boiler berbentuk powder saat
penimbangan dapat tertiup angin mengenai operator
-
- Pembuatan tanggul pengaman yang aman
- penimbangan chemical powder diruang tertutup
dan operator menggunakan maskerenai operator
TINDAKAN PROAKTIF
 Penyelidikan dan analisis insiden/kejadian
hampir celaka,
 Job safety analysis
 Preliminary hazards analysis
 Reliability analysis
Pencegahan primer (sebelum kejadian)
TINDAKAN PROAKTIF
 Memprediksi bahaya
 Mempersiapkan alarm
 Peralatan pengendalian (pemadam kebakaran, rescue,
pengendalian pencemaran)
 Mempersiapkan prosedur dan latihan keadaan darurat
Pencegahan sekunder
Pencegahan terulangnya kejadian mll penyelidikan / analisis kecelakaan
Pencegahan tertier
Pencegahan berkembangnya suatu kejadian ke arah yg tidak
dapat dikendalikan, dengan :
LAPORAN KECELAKAAN
Alasan keengganan melaporkan kecelakaan
. Takut tindakan disiplin
. Khawatir catatan penilaiannegatif (konduite)
. Khawatir akan reputasi
. Takut diobati
. Tidak menyukai petugasmedik
. Menghindari terhentinyapekerjaan
. Ingin menjagacatatanpribadi yang bersih
. Menghindari pertanyaan
. Melindungi tingkahlakuoranglain
. Tidak memahami pentingnya laporan kecelakaan
KEBERHASILAN PENCEGAHAN KECELAKAAN
DITENTUKAN :
1. Kemampuan pengelolaanlingkungan kerja
2. Kemampuan pengelolaan metode operasi
3. Pendidikan, training, instruksi dan disiplin
4. Penyelidikan dan analisa kecelakaan (ditentukan olehsistemlaporan yang
baik)
IDENTIFIKASI DATA DAN FAKTA
a. Cidera (nature of injury)
b. bagian tubuhyangcidera(part of body)
c. Sumber cidera(source of injury)
d. Tipe kecelakaan (accident type)
e. kondisi berbahaya(hazardous condition)
f. penyebabkecelakaan(agencyof accident)
g. penyebabkhususkecelakaan (agencyof accident part)
h. Kejadian tidak aman (unsafe act)
CONTOH KASUS
Seorang pengemudi traktor ditugaskan untuk memindahkan barang
produksi yang telah disusun diatas sebuah trailer dgn menariknya dg
traktor ke tempat lain. Pengemudi traktor tsb mengalami kesulitan
waktu menggandengkan trailer tadi dgn traktor, krn ternyata traktor
dan trailer tidak sama tinggi dan alat utk menyambungkan keduanya
tidak cocok. Hal ini disebabkan traktor yg dipakainya pd waktu itu bkn
traktor yg biasanya, krn traktor yg biasa dipakai ternyata sedang rusak.
Krn itu digunakanya traktor lain utk mengganti traktor yg rusak tsb.
Krn kesulitan utk menggandeng, maka pengemudi traktor turun utk
memeriksa kesulitan. Sebelum turun, ia lupa memasang rem tangan
dan tidak mematikan mesin traktor. Kebetulan traktor tempat
berhenti agak landai. Pada waktu itu ia sedang berada diantara traktor
dan trailer, tanpa diketahuinya traktor mulai bergerak mundur.
Pengemudi tsb terjepit antara traktor dan trailer shg mengalami cidera.
Traktor yg
biasa rusak
Traktor
lain
Sulit
digandeng
Ada diantara
traktor & trailer
Mesin tdk
dimatikan
Rem tdk
dipasang
Tempat
landai
Traktor
mundur
Pengemudi
cidera
• Pemeliharaan ?
• Pelatihan ?
• Standar alat ?
• Prosedur kerja ?
• Instruksi kerja ?
8. Kejatuhan benda
9. Tertimbun
10. Kerja tangan
11. Perkakas tangan
12. Hewan
13. dll
55
WHAT IS A ROOT CAUSE ANALYSIS
PROCESS
Root Cause Analysis is a
formalized and systematic
approach to determining the
underlying reasons for an incident.
Root cause analysis is similar to
removing weeds. The symptoms
are readily apparent, but you must
dig down to the roots to find
solutions that will make sure the
problem does not reoccur.
Definition
 Root cause analysis (RCA) is a class of problem solving
methods aimed at identifying the root causes of
problems or events.
 RCA is based on the belief that problems are best
solved by attempting to correct or eliminate root
causes, as opposed to merely addressing the
immediately obvious symptoms.
Root cause analysis (RCA) adalah metode pemecahan masalah yang
bertujuan mengidentifikasi akar masalah atau kejadian.
RCA didasarkan pada keyakinan bahwa masalah paling baik diselesaikan
dengan mencoba untuk memperbaiki atau menghilangkan akar penyebab
untuk mengetahui gejala secara jelas.
Principles of RCA?
 Aiming corrective actions at root causes is more
effective than just treating the symptoms of a problem.
 To be effective, RCA must be performed systematically
and conclusions must be backed up by evidence.
 There is usually more than one root cause for any given
problem and therefore there may be more than one
corrective action.
General process for performing
root cause analysis
1. Define the problem.
2. Gather data/evidence.
3. Identify issues that contributed to the problem.
4. Find root causes. Identify which causes to remove
or change to prevent repeated problem.
5. Develop solution recommendations that effectively
prevent repeating the problem.
6. Implement the recommendations / changes.
7. Observe the recommended solutions/changes to ensure
effectiveness of eliminating the problem.
Cause Mapping of Root Cause
Analysis
 “ROOT” refers to the causes beneath the surface. It is
the system of causes that shows all the options for
solutions.
 Do not focus on a single cause as this can limit the
solutions set resulting in missing a better solution.
 A Cause Map provides a simple visual look at all the
elements that produced the problem.
Three Basis Steps of Cause
Mapping
1. Define the issue by its impact to overall goals
2. Analyze the cause in a visual map.
3. Prevent or mitigate any negative impact of the goals
by selecting the most effective solutions.
 5 whys
 Tap Root
 Fishbone or Ishikawa Diagram
 Chart and/or Graphs
Why?
Why?
Why?
Why?
Why?
Detail
Detail
Detail
Detail
Detail
Detail
Detail
Detail
Detail
Detail
Detail
Detail
Product
Processes
Procedures
People
The Problem
Promotion
Detail
Detail
Detail
Policies
Detail
Detail
Detail
Price
Detail
Detail
Detail
Place/Plant
Detail
Detail
Detail
80%
10%
5%
5%
50% 25
0
0%
Incidences
Tools for RCA
7 Best Practices to Remember
1. Your root cause analysis is only as good as the info
you collect.
2. Your knowledge (or lack of it) can get in the way of a
good root cause analysis.
3. You have to understand what happened before you
can understand why it happened.
4. Interviews are not about asking questions.
5. You can’t solve all human performance problems
with discipline, training, and procedures.
6. Often people can’t see effective corrective actions
even if they can find the root cause.
7. All investigations do not need to be equal (but some
steps can’t be skipped.
Ishikawa or Fishbone Diagram
(Cause and effect)
Problem
Method
Machine
Materials
Environment
Management System
Man
Brain storm possible causes
Problem
Method
Machine
Materials
Environment
Management System
Man
Cause A
Cause B
Cause C
Cause D Cause E
Cause F
Tap Root
Collect Information
Understand what
happened
Identify problems
which caused the
incident
Analyze each
problem’s root cause
Search for systemic,
cultural &
organizational causal
factors
Propose corrective
actions
Present lessons learnt
to management to
obtain support for the
proposed corrective
actions
1) Your root cause analysis is only as good as
the information you collect
2) Your knowledge (not only the lack of it) can
get in the way of a good root cause analysis
3) You have to understand what happened
before you can understand why it happened
4) Interviews are NOT about asking questions
TapRooT® Best Practices
5) You can’t solve all human performance problems with
discipline, training, and procedures
6) Often, people can’t see effective corrective actions
even if they can find the root causes
7) All investigations are NOT equal (some investigation
steps can’t be skipped)
TapRooT® Best Practices
 Don’t assume
 Ask “what happened” not “why”
 Expect more than one root cause
 Human error is just the starting point of a root
cause analysis
 Search for root causes that can be fixed
Summary
Hasil Root Cause Fault Tree Analysis
Langkah Proses Investigasi
No Root Cause Correcrive Action PIC Due
Date
Proposed Correctve Action
Incident
Report
ORANG
MESIN
MATERIAL
METODE
Analisa Kecelakaan
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training

More Related Content

What's hot

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Kanaidi ken
 
Safety induction for visitor rev 1
Safety induction for visitor rev 1Safety induction for visitor rev 1
Safety induction for visitor rev 1ibadil haqqi
 
BBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxBBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxDian Bastian
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Fitri Ifony
 
Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3Al Marson
 
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo EnergiHSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energifachroe84
 
Perencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratPerencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratHerry Prakoso
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjatitis007
 
ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingAli Fuad R
 
Prosedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatasProsedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatasRaja Bangun
 
Key Performance Indikator pada K3
Key Performance Indikator pada K3Key Performance Indikator pada K3
Key Performance Indikator pada K3NitaNurjanah7
 
Prosedur menghadapikeadaan darurat.ppt
Prosedur menghadapikeadaan darurat.pptProsedur menghadapikeadaan darurat.ppt
Prosedur menghadapikeadaan darurat.pptKayaGini
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3Herry Prakoso
 

What's hot (20)

Audit k3
Audit k3Audit k3
Audit k3
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
 
Safety induction for visitor rev 1
Safety induction for visitor rev 1Safety induction for visitor rev 1
Safety induction for visitor rev 1
 
BBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxBBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptx
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
 
Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3
 
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo EnergiHSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
 
Perencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratPerencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap Darurat
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
 
ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
 
Prosedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatasProsedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatas
 
p2k3 training
p2k3 trainingp2k3 training
p2k3 training
 
Key Performance Indikator pada K3
Key Performance Indikator pada K3Key Performance Indikator pada K3
Key Performance Indikator pada K3
 
Materi Training Safety
Materi Training SafetyMateri Training Safety
Materi Training Safety
 
Safety Culture
Safety CultureSafety Culture
Safety Culture
 
Prosedur menghadapikeadaan darurat.ppt
Prosedur menghadapikeadaan darurat.pptProsedur menghadapikeadaan darurat.ppt
Prosedur menghadapikeadaan darurat.ppt
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
 
Hse plan pt arun
Hse plan pt arunHse plan pt arun
Hse plan pt arun
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
 

Similar to Pelatihan Accident Investigation Training

Dasar-dasar-K3(3).ppt
Dasar-dasar-K3(3).pptDasar-dasar-K3(3).ppt
Dasar-dasar-K3(3).pptUmmuFaizah7
 
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methode
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methodeTeknik Otomotif Alat Berat safety & methode
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methodeOemar Bakrie
 
350476374-Orientasi-K3-Bagi-Karyawan-Baru.ppt
350476374-Orientasi-K3-Bagi-Karyawan-Baru.ppt350476374-Orientasi-K3-Bagi-Karyawan-Baru.ppt
350476374-Orientasi-K3-Bagi-Karyawan-Baru.pptssuser366c92
 
1 safety awareness
1   safety awareness1   safety awareness
1 safety awarenessnazaden
 
MATERI-KE-3-UPAYA-PENCEGAHAN-KECELAKAAN-KERJA.pptx
MATERI-KE-3-UPAYA-PENCEGAHAN-KECELAKAAN-KERJA.pptxMATERI-KE-3-UPAYA-PENCEGAHAN-KECELAKAAN-KERJA.pptx
MATERI-KE-3-UPAYA-PENCEGAHAN-KECELAKAAN-KERJA.pptxzamrimuttaqin
 
Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3ridho0chir
 
Kecelakaan Kerja 1.pdf
Kecelakaan Kerja 1.pdfKecelakaan Kerja 1.pdf
Kecelakaan Kerja 1.pdfLutfi419753
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3babeaja
 
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dikri Purnama
 
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0Randy Susmitawan
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3Fransiska Puteri
 
Safety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.pptSafety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.pptAditya253802
 
K3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfK3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfVicqeenWidi
 
K3 131118024149-phpapp01
K3 131118024149-phpapp01K3 131118024149-phpapp01
K3 131118024149-phpapp01hanu suwardi
 

Similar to Pelatihan Accident Investigation Training (20)

Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
 
Dasar-dasar-K3(3).ppt
Dasar-dasar-K3(3).pptDasar-dasar-K3(3).ppt
Dasar-dasar-K3(3).ppt
 
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methode
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methodeTeknik Otomotif Alat Berat safety & methode
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methode
 
350476374-Orientasi-K3-Bagi-Karyawan-Baru.ppt
350476374-Orientasi-K3-Bagi-Karyawan-Baru.ppt350476374-Orientasi-K3-Bagi-Karyawan-Baru.ppt
350476374-Orientasi-K3-Bagi-Karyawan-Baru.ppt
 
1 safety awareness
1   safety awareness1   safety awareness
1 safety awareness
 
MATERI-KE-3-UPAYA-PENCEGAHAN-KECELAKAAN-KERJA.pptx
MATERI-KE-3-UPAYA-PENCEGAHAN-KECELAKAAN-KERJA.pptxMATERI-KE-3-UPAYA-PENCEGAHAN-KECELAKAAN-KERJA.pptx
MATERI-KE-3-UPAYA-PENCEGAHAN-KECELAKAAN-KERJA.pptx
 
Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3
 
Kecelakaan Kerja 1.pdf
Kecelakaan Kerja 1.pdfKecelakaan Kerja 1.pdf
Kecelakaan Kerja 1.pdf
 
Kecelakaan_Kerja_ppt.pptx
Kecelakaan_Kerja_ppt.pptxKecelakaan_Kerja_ppt.pptx
Kecelakaan_Kerja_ppt.pptx
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
 
PPT K3 Basic-2-29.pdf
PPT K3 Basic-2-29.pdfPPT K3 Basic-2-29.pdf
PPT K3 Basic-2-29.pdf
 
K3
K3K3
K3
 
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
 
Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
 
Safety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.pptSafety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.ppt
 
K3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfK3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdf
 
K3 131118024149-phpapp01
K3 131118024149-phpapp01K3 131118024149-phpapp01
K3 131118024149-phpapp01
 

More from Ali Fuad R

Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001Ali Fuad R
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessAli Fuad R
 
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017Ali Fuad R
 
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt SystemPemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt SystemAli Fuad R
 
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014Ali Fuad R
 
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen EnergiPemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen EnergiAli Fuad R
 
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAwareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAli Fuad R
 
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenAli Fuad R
 
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar DuniaPengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar DuniaAli Fuad R
 
ISO 21001:2018 Educational Organization Management System
ISO 21001:2018 Educational Organization Management SystemISO 21001:2018 Educational Organization Management System
ISO 21001:2018 Educational Organization Management SystemAli Fuad R
 
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen RisikoPemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen RisikoAli Fuad R
 
Awareness ISMS ISO 27001:2013
Awareness ISMS ISO 27001:2013Awareness ISMS ISO 27001:2013
Awareness ISMS ISO 27001:2013Ali Fuad R
 
SHE Leadership
SHE Leadership SHE Leadership
SHE Leadership Ali Fuad R
 
IATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
IATF16949:2016 Automotive QMS AwarenessIATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
IATF16949:2016 Automotive QMS AwarenessAli Fuad R
 
ISO 14001 2015 EMS - Awareness
ISO 14001 2015 EMS - AwarenessISO 14001 2015 EMS - Awareness
ISO 14001 2015 EMS - AwarenessAli Fuad R
 
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]Ali Fuad R
 
ISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS AwarenessISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS AwarenessAli Fuad R
 
Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal Ali Fuad R
 
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Ali Fuad R
 
Panduan Penyusunan SOP
Panduan Penyusunan SOPPanduan Penyusunan SOP
Panduan Penyusunan SOPAli Fuad R
 

More from Ali Fuad R (20)

Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing Process
 
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
 
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt SystemPemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
 
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
 
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen EnergiPemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
 
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAwareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
 
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
 
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar DuniaPengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
 
ISO 21001:2018 Educational Organization Management System
ISO 21001:2018 Educational Organization Management SystemISO 21001:2018 Educational Organization Management System
ISO 21001:2018 Educational Organization Management System
 
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen RisikoPemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
 
Awareness ISMS ISO 27001:2013
Awareness ISMS ISO 27001:2013Awareness ISMS ISO 27001:2013
Awareness ISMS ISO 27001:2013
 
SHE Leadership
SHE Leadership SHE Leadership
SHE Leadership
 
IATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
IATF16949:2016 Automotive QMS AwarenessIATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
IATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
 
ISO 14001 2015 EMS - Awareness
ISO 14001 2015 EMS - AwarenessISO 14001 2015 EMS - Awareness
ISO 14001 2015 EMS - Awareness
 
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]
 
ISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS AwarenessISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS Awareness
 
Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal
 
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
 
Panduan Penyusunan SOP
Panduan Penyusunan SOPPanduan Penyusunan SOP
Panduan Penyusunan SOP
 

Pelatihan Accident Investigation Training

  • 2. Safety Minute Emergency Exit Evacuation Procedure Safety Item for Today
  • 3. Agenda Pelatihan Training Accident Investigation Pentingnya K3 Jenis Bahaya Investigasi Kecelakaan Metode TapRoot Cause Studi Kasus
  • 4. Why Do We Need SAFETY ?
  • 5. Why Do We Need SAFETY ?
  • 6. Why Do We Need SAFETY ?
  • 7. Why Do We Need SAFETY ?
  • 8. KESELAMATAN KERJA Keselamatan Kerja berupaya mengendalikan luka dan kerusakan properti di lingkungan atau situasi yang berkaitan dengan pekerjaan. Fokus Keselamatan Kerja adalah : 1. Mengenali hazard, keselamatan kerja, menganalisa, mengendalikan dan mengevaluasi. 2. Mendapatkan dukungan manajemen dan partisipasi pekerja bagi pelaksanaan program
  • 9. 3. Menjalankan inspeksi dan pemeliharaan atas mesin, alat, fasilitas kerja, dan prosedur kerja. 4. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan atas mesin, alat, fasilitas dalam program agar dapat mengenali hazard keselamatan di tempat kerja, melaporkan, dan mengendalikannya. 5. Menjalankan investigasi kecelakaan kerja. KESELAMATAN KERJA
  • 10. Beberapa Pengertian 1. Kecelakaan kerja ialah suatu kejadian yg tidak dikehendaki dan tdk diduga semula yg menimpa tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja 2. Kejadian berbahaya lain (near misses) ialah suatu kejadian yg potensial yg dpt menyebabkan kecelakaan kerja 3. Analisa Kecelakaan Kerja ialah hasil pengkajian terhadap suatu kecelakaan dan atau gabungan kecelakaan yg dilakukan utk menemukan sebab utama kecelakaan sehingga dpt diberikan syarat –syarat perbaikan agar kejadian kecelakaan yg sejenis tdk terulang kembali, sekaligus dpt ditetapkan subyek hukum yg bertanggung jawab terhadap kecelakaan tsb
  • 11. MISI : Melindungi Karyawan dari “Kecelakaan dan Luka” Di Perusahaan yang dilindungi adalah : “Ketrampilan Karyawan”. Caranya : Mengenali dan memperbaiki kondisi kerja dan praktek kerja yang keliru (Unsafe Condisions and Unsafe Acts) KESELAMATAN KERJA (SAFETY)
  • 15. Kondisi Aman (safe) Suatu kondisi dimana semua bahaya yang ada sudah diidentifikasi dan dikontrol (dikendalikan), agar tidak menyebabkan terjadinya kecelakaan. Dampak Kecelakaan (loss) 1. Harm to people / Injury 2. Damage to Property 3. Loss to process 4. Liability loss 5. Environment Damage
  • 16. Tindakan Berbahaya 70% Sebab Lain 10% Lingkungan Berbahaya 20% 70 % - Tindakan Berbahaya 10 % - Lain-2. 20 % - Lingkungan Berbahaya.
  • 18. KESEHATAN ( Fisik & Jiwa) PENGETAHUAN KETRAMPILAN TANGGUNG JAWAB Potensi NEGATIF SIKAP & PERILAKU Potensi POSITIF
  • 19. K E R U G I A N K E C E L A K A A N P E N Y E B A B L A N G S U N G P E N Y E B A B D A S A R K U R A N G K O N T R O L • Faktor Manusia. • Faktor Kerja / Peralatan • Tindakan tdk Aman. • Keadaan tdk Aman • Kurang Program. • Tdk ikut Standart
  • 20. Penyebab Dasar :  Faktor Personil :  Lemahnya pengetahuan korban (lack of knowledge).  Lemahnya ketrampilan korban (lack of skill). • Faktor Pekerjaan : – Tidak memadainya kepemimpinan atau supervisi – Tidak memadainya per-alatan kerja dan proses pemeliharaan atau perawatan.
  • 21. Faktor Individu Faktor Pekerjaan Faktor Manajemen  Kemampuan fisik dan mental pekerja tidak memadai  Kurangnya pengetahuan  Kurangnya keterampilan  Stres akibat kerja  Kurangnya motivasi kerja  Kurangnya pengawasan/ kepemimpinan yang lemah  Rekayasa teknik tidak memadai  Peralatan kerja tidak memadai  Perawatan peralatan yang tidak memadai  Prosedur bekerja aman tidak memadai  Peralatan yang rusak/ aus tetap digunakan  Penyalahgunaan peralatan  Program K3 tidak memadai/ tidak efektif  Standar operasional prosedur (SOP) tidak sesuai  Kurangnya kepatuhan terhadap standar  Kurangnya pelatihan  Tidak ada inspeksi dan evaluasi  Tidak ada audit  Budaya keselamatan yang apatis  Manajemen bersikap acuh tak acuh  Komunikasi K3 yang buruk  Investigasi kecelakaan yang buruk dan dangkal Penyebab dasar ->faktor individu, pekerjaan, & manajemen.
  • 22. Penyebab Langsung :  Tindakan Membahayakan (Un Safe Action) :  Korban memperbaiki baut body / rangka mesin sambil duduk jigang di atas bordes, dan korban tidak sadar bahwa kaki kiri masuk di area gerakan mesin robot. • Kondisi Membayakan (Un Safe Condition) : – Cover Pengaman Mesin Robot tidak ada (di pindah ke depan, krn yang depan pecah).
  • 23. Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman  Bekerja tanpa disertai izin kerja  Tidak peduli pada peringatan  Kegagalan untuk bekerja dengan aman  Mengoperasikan peralatan melebihi kecepatan yang ditentukan  Tidak menggunakan perangkat keselamatan  Menggunakan peralatan yang rusak/ tidak layak  Penggunaan peralatan tidak tepat  Menggunakan APD yang tidak layak/ tidak memakai APD  Cara memuat material tidak tepat  Penempatan material/ alat bukan di tempat semestinya  Teknik pengangkatan tidak tepat  Posisi kerja tidak ergonomis  Mengoperasikan peralatan yang sedang diperbaiki/ dipelihara  Di bawah pengaruh alkohol/ obat-obatan terlarang  Bercanda ketika kerja  Pengaman/ pembatas di area kerja tidak memadai  APD tidak memadai/ tidak sesuai dengan jenis pekerjaan  Peralatan rusak/ cacat  Ruang kerja sempit/ terbatas  Tanda peringatan/ rambu K3 tidak memadai  Bahaya kebakaran dan ledakan  Tata graha (housekeeping) tidak memadai  Paparan bahan kimia berbahaya dan beracun  Paparan kebisingan  Paparan radiasi  Paparan suhu ekstrem  Kurangnya pencahayaan dan ventilasi Penyebab langsung -> perilaku tidak aman (unsafe action) & kondisi tidak aman (unsafe condition).
  • 24. HUKUM HEINRICH  Pengertian dari angka tersebut Perhatian “Dari dibalik setiap kecelakaan serius (meninggal or cidera serius), terdiri atas 29 kecelakaan dengan cidera ringan dan 300 “nyaris cidera" dari setiap kejadian. * Heinrich's law: A theory put forward by the American engineer H.W. Heinrich, extracted from analysis of statistics on labor accidents Meninggal, Cidera serius 1 Cidera ringan 29 Nyaris cidera 300 1:29:300
  • 25. “Memprediksi bahaya” Sumber bahaya Kecelakaan Nyaris cidera Sesuai identifikasi - Menjaga keselamatan Batas menghindar Memprediksi bahaya artinya membaca “Apa yang akan terjadi berikutnya" dari kondisi sekarang." Maka diperlukan untuk menghadapi berbagai kondisi bahaya saat bekerja. Tinggi Rendah Sensitivity to danger
  • 26. ELIMINASI. SUBSTITUSI. PEMISAHAN. ADMINISTRASI. PELATIHAN. ALAT PELINDUNG DIRI. Yaitu memodifikasi proses, metode atau materi untuk mengurangi potensi bahaya / kecelakaan ELIMINASI. SUBSTITUSI. PEMISAHAN. ADMINISTRASI. PELATIHAN. ALAT PELINDUNG DIRI. Yaitu mengganti materi, Zat atau Proses dengan yang tidak atau kurang berdampak / berbahaya ELIMINASI. SUBSTITUSI. PEMISAHAN. ADMINISTRASI. PELATIHAN. ALAT PELINDUNG DIRI. Yaitu menyingkirkan atau memisahkan potensi bahaya yang mungkin terjadi dengan cara memberi perlindungan, menyimpan di suatu tempat pada ruang atau waktu terpisah ELIMINASI. SUBSTITUSI. PEMISAHAN. ADMINISTRASI. PELATIHAN. ALAT PELINDUNG DIRI. Yaitu menyesuaikan waktu dan kondisi dg proses administrasi, misal membuat SOP atau Working Instruction ELIMINASI. SUBSTITUSI. PEMISAHAN. ADMINISTRASI. PELATIHAN. ALAT PELINDUNG DIRI. Yaitu memberi pelatihan yang memadai untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guna mengurangi resiko terkena dampak bahaya ELIMINASI. SUBSTITUSI. PEMISAHAN. ADMINISTRASI. PELATIHAN. ALAT PELINDUNG DIRI. Yaitu menyediakan APD yang sesuai dan memadai bagi semua karyawan guna menghindari keparahan dari dampak bahaya yang mungkin terjadi
  • 27. Serangkaian kegiatan u/ mengadakan penyelidikan terhadap kejadian kecelakaan yang merupakan bagian penting program pencegahan kecelakaan Prinsip penyelidikan dan analisa kecelakaan adalah untuk menemukan data dan fakta bukan mencari kesalahan ANALISA KECELAKAAN
  • 28. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH SISTIM HUBUNGAN INDUSTRIAL Kegagalan Manajemen Faktor Manusia Faktor Situasional Faktor Lingkungan Kecelakaan Kerugian Ekonomis Non Ekonomis Langsung • Cost • Property • Market Tdk Langsung • SDM • Company image Sosial • Kematian/cacat Psikologi • Rasa aman • Negara • Masyarakat • Perusahaan • Pekerja
  • 29. Human error Design failure Management failure Component failure External failure EVALUASI K3 Causes of Accident Consequences of Accident Accident Injuries Damage Production loss Quality problems Environmental loss Accident Process Safety analysis Accident investigation
  • 30. THE THREE BASIC CAUSES Poor management safety policy & decision Personal factors, Environmental factors Unsafe act Unsafe condition Indirect Causes Unplanned release of energy and/or hazardous material Basic causes accident
  • 31. INVESTIGASI • Investigasi merupakan bagian yang penting dari pencegahan kecelakaan • Identifikasi dari suatu kasus kecelakaan dapat membantu pencegahan terhadap kecelakaan yang sejenis • Investigasi dapat juga menimbulkan hasil yang tidak sesuai jika hasilnya tidak disebar luaskan dan didiskusikan dengan pengawas lini atau pimpinan unit
  • 32. PENYELIDIKAN KECELAKAAN ho, Siapa yang mendapat luka / kecelakaan hen, Kapan kecelakaan terjadi hy, Mengapa kecelakaan terjadi hat, Apa yang terjadi dan apa faktor pendukungnya here, Dimana kecelakaan terjadi Bagaimana hasilnya dan tindakan perbaikannya Dilaksanakan dengan memenuhi kriteria sbb
  • 33.  PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN • Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi • Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa • Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3  STANDARISASI • Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak K3  INSPEKSI / PEMERIKSAAN • Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3 LANGKAH PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA (Menurut ILO)
  • 34.  RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK • Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi  PENDIDIKAN & LATIHAN • Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan K3 bagi TK  PERSUASI • Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi- sanksi LANGKAH PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA (Menurut ILO)
  • 35.  ASURANSI • Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kec dgn pembayaran premi yg lebih rendah terhdp peusahaan yang memenuhi syarat K3  PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA • Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja LANGKAH PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA (Menurut ILO)
  • 36. LANGKAH PENYELIDIKAN 1. Tanggap terhadapkeadaan darurat . Segera menujutempat kejadian . Lokalisir tempat kejadian . Upayakan penyelamatan/bila perlu 2. Kumpulkan keterangan& informasi 3. Analisasebab yang penting : . Kenali kerusakan dan cidera . Temukan faktor kerjamaupun tindakan . Tentukanpenyebab utama
  • 37. 4. Kembangkandan ambil tindakan perbaikan . Segera menujutempat kejadian . Lokalisir tempat kejadian . Upayakan penyelamatan/bila perlu 5. Tinjauanulang rekomendasi dan temuan 6. Lanjutkan tindakan yang efektif 7. Buat laporansegera LANGKAH PENYELIDIKAN
  • 38. ANALISIS KASUS KECELAKAAN  Kecelakaan merupakan disfungsi sistim  Analisis kasus kecelakaan mencari sumber disfungsi elementer  Kecelakaan kecil dan insiden perlu dianalisis apabila mpy potensi utk menimbulkan kecelakaan besar  Setiap kecelakaan mpy penyebab banyak  Penyebab dasar dpt menunjukkan disfungsi manajemen  Analisis kasus kecelakaan hrs mencari penyebabnya sampai tugas dan fungsi manajemen yang kurang berjalan dapat diperbaiki Kecelakaan sbg kegagalan sistim
  • 39. TUJUAN ANALISA KECELAKAAAN 1.Menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi 2.Menentukan sebab yang sebenarnya 3.Mengukur resiko 4.Mengembangkan tindakan kontrol 5.Menentukan kecederungan/trend 6.Menunjukan peran serta
  • 40. STEP ANALISIS KESELAMATAN KERJA Phase Tujuan Metode yang dipakai Identifikasi bahaya Mencari gambaran macam dari potensi bahaya Menemukan obyek-obyek yg relevan thd analisis yg rinci Mendptkan gambaran yg rinci dr faktor bahaya dan faktor yg mengkontribusi Checklist Studi bahaya kemampuan operasi (HAZOP) Analisa kesalahan manusia Analisa efek dan model kesalahan Analisa keselamatan kerja Model kecelakaan Mendapatkan pengertian yg mendalam ttg mekanisme terjadinya potensi kecelakaan Mendapatkan dasar kuantifikasi frekuensi kecelakaan Menemukan penyebab kecelakaan Analisa pohon kesalahan (FTA) Analisa pohon kejadian (ETA) Analisa konsekuensi penyebab (CCA) Estimasi resiko Mengestimasi dan membedakan frekuensi kesalahan Mengestimasi dan membedakan konsekuensi kecelakaan FTA, ETA, CCA
  • 41. SASARAN ANALISA KECELAKAAAN Mencegah agar kecelakaan serupa tidak terjadi OBYEK PENYELIDIKAN POTENSI BAHAYA PENYEBAB KECELAKAAN
  • 42. SUBYEK/PENGANALISA 1. Pengawas Lini/Lini Supervisor – mengapa ? sangat berkepentingan . Banyaktahutentang orangdan kondisi . Pahambagaimana& dimanasumber info . Adalahpengambiltindakan . Memperolehmanfaat dari analisa kecelakaan , al : * penunjukanperan serta * meningkatkanproduktivitas * menekan biayaproduksi * menunjukan adanyakontrol
  • 43. 2. Manajer Madya – dalamhal khusus . Kerugianyang besar ataukejadian yang sangat membahayakan . Wilayah/wawasan beberapa pengawas . Tindakanperbaikandengan biayabesar ataujangkauan yangluas 3. Tenaga Ahli . Untukhal-hal yang memerlukan pengetahuankhusus, situasi yang rumit 4. Safety Committee – P2K3 SUBYEK/PENGANALISA
  • 44. ORANG MESIN MATERIAL METODE SUMBER BAHAYA / KECELAKAAN KEBIASAAN TIDAK AMAN REKAYASA MESIN YG POTENSI BAHAYA REWARD & PUNISHMENT INSPEKSI REGULER SISTEM PENGAMAN AUTO SENSOR SISTEM ‘LO-TO’ (Lock-out ; Tag-out) SUPPORT TIM MAINTENANCE PERAN ATASAN (BRIEFING & KONTROL) KETRAMPILAN K-3 TANGGUNG JAWAB TIAP KARYW Langkah Analisa Kecelakaan CAIRAN - GAS PADAT - SERBUK MSDS - PENANGANAN KHUSUS
  • 45. FORMULIR LAPORAN SUMBER BAHAYA - - Pada Tanki B3 di Ruang Boiler belum ada tanggul pencegah bila terjadi kebocoran tangki / meluapnya chemical - Terdapat chemical boiler berbentuk powder saat penimbangan dapat tertiup angin mengenai operator - - Pembuatan tanggul pengaman yang aman - penimbangan chemical powder diruang tertutup dan operator menggunakan maskerenai operator
  • 46. TINDAKAN PROAKTIF  Penyelidikan dan analisis insiden/kejadian hampir celaka,  Job safety analysis  Preliminary hazards analysis  Reliability analysis Pencegahan primer (sebelum kejadian)
  • 47. TINDAKAN PROAKTIF  Memprediksi bahaya  Mempersiapkan alarm  Peralatan pengendalian (pemadam kebakaran, rescue, pengendalian pencemaran)  Mempersiapkan prosedur dan latihan keadaan darurat Pencegahan sekunder Pencegahan terulangnya kejadian mll penyelidikan / analisis kecelakaan Pencegahan tertier Pencegahan berkembangnya suatu kejadian ke arah yg tidak dapat dikendalikan, dengan :
  • 48. LAPORAN KECELAKAAN Alasan keengganan melaporkan kecelakaan . Takut tindakan disiplin . Khawatir catatan penilaiannegatif (konduite) . Khawatir akan reputasi . Takut diobati . Tidak menyukai petugasmedik . Menghindari terhentinyapekerjaan . Ingin menjagacatatanpribadi yang bersih . Menghindari pertanyaan . Melindungi tingkahlakuoranglain . Tidak memahami pentingnya laporan kecelakaan
  • 49. KEBERHASILAN PENCEGAHAN KECELAKAAN DITENTUKAN : 1. Kemampuan pengelolaanlingkungan kerja 2. Kemampuan pengelolaan metode operasi 3. Pendidikan, training, instruksi dan disiplin 4. Penyelidikan dan analisa kecelakaan (ditentukan olehsistemlaporan yang baik)
  • 50. IDENTIFIKASI DATA DAN FAKTA a. Cidera (nature of injury) b. bagian tubuhyangcidera(part of body) c. Sumber cidera(source of injury) d. Tipe kecelakaan (accident type) e. kondisi berbahaya(hazardous condition) f. penyebabkecelakaan(agencyof accident) g. penyebabkhususkecelakaan (agencyof accident part) h. Kejadian tidak aman (unsafe act)
  • 51. CONTOH KASUS Seorang pengemudi traktor ditugaskan untuk memindahkan barang produksi yang telah disusun diatas sebuah trailer dgn menariknya dg traktor ke tempat lain. Pengemudi traktor tsb mengalami kesulitan waktu menggandengkan trailer tadi dgn traktor, krn ternyata traktor dan trailer tidak sama tinggi dan alat utk menyambungkan keduanya tidak cocok. Hal ini disebabkan traktor yg dipakainya pd waktu itu bkn traktor yg biasanya, krn traktor yg biasa dipakai ternyata sedang rusak. Krn itu digunakanya traktor lain utk mengganti traktor yg rusak tsb. Krn kesulitan utk menggandeng, maka pengemudi traktor turun utk memeriksa kesulitan. Sebelum turun, ia lupa memasang rem tangan dan tidak mematikan mesin traktor. Kebetulan traktor tempat berhenti agak landai. Pada waktu itu ia sedang berada diantara traktor dan trailer, tanpa diketahuinya traktor mulai bergerak mundur. Pengemudi tsb terjepit antara traktor dan trailer shg mengalami cidera.
  • 52.
  • 53. Traktor yg biasa rusak Traktor lain Sulit digandeng Ada diantara traktor & trailer Mesin tdk dimatikan Rem tdk dipasang Tempat landai Traktor mundur Pengemudi cidera • Pemeliharaan ? • Pelatihan ? • Standar alat ? • Prosedur kerja ? • Instruksi kerja ?
  • 54. 8. Kejatuhan benda 9. Tertimbun 10. Kerja tangan 11. Perkakas tangan 12. Hewan 13. dll
  • 55. 55 WHAT IS A ROOT CAUSE ANALYSIS PROCESS Root Cause Analysis is a formalized and systematic approach to determining the underlying reasons for an incident. Root cause analysis is similar to removing weeds. The symptoms are readily apparent, but you must dig down to the roots to find solutions that will make sure the problem does not reoccur.
  • 56. Definition  Root cause analysis (RCA) is a class of problem solving methods aimed at identifying the root causes of problems or events.  RCA is based on the belief that problems are best solved by attempting to correct or eliminate root causes, as opposed to merely addressing the immediately obvious symptoms. Root cause analysis (RCA) adalah metode pemecahan masalah yang bertujuan mengidentifikasi akar masalah atau kejadian. RCA didasarkan pada keyakinan bahwa masalah paling baik diselesaikan dengan mencoba untuk memperbaiki atau menghilangkan akar penyebab untuk mengetahui gejala secara jelas.
  • 57. Principles of RCA?  Aiming corrective actions at root causes is more effective than just treating the symptoms of a problem.  To be effective, RCA must be performed systematically and conclusions must be backed up by evidence.  There is usually more than one root cause for any given problem and therefore there may be more than one corrective action.
  • 58. General process for performing root cause analysis 1. Define the problem. 2. Gather data/evidence. 3. Identify issues that contributed to the problem. 4. Find root causes. Identify which causes to remove or change to prevent repeated problem. 5. Develop solution recommendations that effectively prevent repeating the problem. 6. Implement the recommendations / changes. 7. Observe the recommended solutions/changes to ensure effectiveness of eliminating the problem.
  • 59.
  • 60. Cause Mapping of Root Cause Analysis  “ROOT” refers to the causes beneath the surface. It is the system of causes that shows all the options for solutions.  Do not focus on a single cause as this can limit the solutions set resulting in missing a better solution.  A Cause Map provides a simple visual look at all the elements that produced the problem.
  • 61. Three Basis Steps of Cause Mapping 1. Define the issue by its impact to overall goals 2. Analyze the cause in a visual map. 3. Prevent or mitigate any negative impact of the goals by selecting the most effective solutions.
  • 62.
  • 63.  5 whys  Tap Root  Fishbone or Ishikawa Diagram  Chart and/or Graphs Why? Why? Why? Why? Why? Detail Detail Detail Detail Detail Detail Detail Detail Detail Detail Detail Detail Product Processes Procedures People The Problem Promotion Detail Detail Detail Policies Detail Detail Detail Price Detail Detail Detail Place/Plant Detail Detail Detail 80% 10% 5% 5% 50% 25 0 0% Incidences Tools for RCA
  • 64. 7 Best Practices to Remember 1. Your root cause analysis is only as good as the info you collect. 2. Your knowledge (or lack of it) can get in the way of a good root cause analysis. 3. You have to understand what happened before you can understand why it happened. 4. Interviews are not about asking questions. 5. You can’t solve all human performance problems with discipline, training, and procedures. 6. Often people can’t see effective corrective actions even if they can find the root cause. 7. All investigations do not need to be equal (but some steps can’t be skipped.
  • 65.
  • 66. Ishikawa or Fishbone Diagram (Cause and effect) Problem Method Machine Materials Environment Management System Man
  • 67. Brain storm possible causes Problem Method Machine Materials Environment Management System Man Cause A Cause B Cause C Cause D Cause E Cause F
  • 68. Tap Root Collect Information Understand what happened Identify problems which caused the incident Analyze each problem’s root cause Search for systemic, cultural & organizational causal factors Propose corrective actions Present lessons learnt to management to obtain support for the proposed corrective actions
  • 69. 1) Your root cause analysis is only as good as the information you collect 2) Your knowledge (not only the lack of it) can get in the way of a good root cause analysis 3) You have to understand what happened before you can understand why it happened 4) Interviews are NOT about asking questions TapRooT® Best Practices
  • 70. 5) You can’t solve all human performance problems with discipline, training, and procedures 6) Often, people can’t see effective corrective actions even if they can find the root causes 7) All investigations are NOT equal (some investigation steps can’t be skipped) TapRooT® Best Practices
  • 71.
  • 72.  Don’t assume  Ask “what happened” not “why”  Expect more than one root cause  Human error is just the starting point of a root cause analysis  Search for root causes that can be fixed Summary
  • 73.
  • 74.
  • 75. Hasil Root Cause Fault Tree Analysis
  • 77.
  • 78.
  • 79.
  • 80.
  • 81.
  • 82.
  • 83. No Root Cause Correcrive Action PIC Due Date Proposed Correctve Action
  • 84.
  • 85.
  • 86.