SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Data Kecelakaan 2005 - 2008
Unit / Dept
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LVP ME EN WH QC Eng SVP GA QA
Unit / Dept
Jumlah
Kejadian
2005 2006 2007 2008(mei )
Data Kecelakaan 2005 - 2008
Karyawan Tetap - Kontrak - Harian
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Pekerja Tetap Pekerja Kontrak Pekerja Harian
Unit / Dept
Jumlah
Kejadian
2005 2006 2007 2008(mei )
Data Kecelakaan 2005 - 2008
Luar - Dalam Pabrik
0
2
4
6
8
10
12
14
Di luar Pabrik DalamPabrik
Unit / Dept
Jumlah
Kejadian
2005 2006 2007 2008(mei )
Data Kecelakaan 2005 - 2008
Bagian Tubuh
0
1
2
3
4
5
6
7
Jari Tangan Tangan Hidung Kepala Kaki Pinggang
Bagian Tubuh
Jumlah
2005 2006 2007 2008(mei )
Data Kecelakaan 2005 - 2008
Jam Kecelakaan
0
1
2
3
4
5
6
00:00-
02:00
02:01-
04:00
04:01-
06:00
06:01-
08:00
08:01-
10:00
10:01-
12:00
12:01-
14:00
14:01-
16:00
16:01-
18:00
18:01-
20:00
20:01-
22:00
22:01-
24:00
Jam Kecelakaan
Jumlah
2005 2006 2007 2008(mei )
Data Kecelakaan 2005 - 2008
Usia Korban
0
2
4
6
8
10
12
14
17-20Th 22-25Th 26-30Th 31-35Th 36-40Th 41-45Th 46-50Th 51-55Th
Usia Korban
Jumlah
2005 2006 2007 2008(mei )
Data Kecelakaan 2005 - 2008
Masa Kerja Korban
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
1
-
12
Bln
1
-
2
Th
3
-
5
Th
6
-
8
Th
9
-
11
Th
12
-
14
Th
15
-
17
Th
18
-
20
Th
21
-
23
Th
24
-
26
Th
27
-
29
Th
30
-
32
Th
Masa Kerja
Jumlah
2005 2006 2007 2008(mei )
Tindakan
Berbahaya
70%
Sebab Lain
10%
Lingkungan
Berbahaya
20%
70 % - Tindakan Berbahaya
10 % - Lain-2.
20 % - Lingkungan
Berbahaya.
Sumber
“BAHAYA”
TENAGA
KERJA
PERALATAN
KERJA
LINGKUNGAN
KERJA
BAHAN
KERJA
KESEHATAN
( Fisik & Jiwa)
PENGETAHUAN
KETRAMPILAN
TANGGUNG
JAWAB
Potensi
NEGATIF
SIKAP &
PERILAKU
Potensi
POSITIF
K
E
R
U
G
I
A
N
K
E
C
E
L
A
K
A
A
N
P
E
N
Y
E
B
A
B
L
A
N
G
S
U
N
G
P
E
N
Y
E
B
A
B
D
A
S
A
R
K
U
R
A
N
G
K
O
N
T
R
O
L
• Faktor Manusia.
• Faktor Kerja /
Peralatan
• Tindakan tdk Aman.
• Keadaan tdk Aman
• Kurang Program.
• Tdk ikut Standart
Penyebab Langsung :
• Tindakan Membahayakan (Un Safe Action) :
– Korban memperbaiki baut body / rangka mesin sambil
duduk jigang di atas bordes, dan korban tidak sadar
bahwa kaki kiri masuk di area gerakan mesin robot.
• Kondisi Membayakan (Un Safe Condition) :
– Cover Pengaman Mesin Robot tidak ada (di pindah
ke depan, krn yang depan pecah).
Penyebab Dasar :
• Faktor Personil :
– Lemahnya pengetahuan korban (lack of knowledge).
– Lemahnya ketrampilan korban (lack of skill).
• Faktor Pekerjaan :
– Tidak memadainya kepemimpinan atau supervisi
– Tidak memadainya per-alatan kerja dan proses
pemeliharaan atau perawatan.
OHSAS 18001
Mencegah & Mengurangi Kecelakaan
OH&S Policy
Planning
• Planning for Hazards Identification,
Risk Assessment & Risk Control
• Legal & Other Requirements
• Objectives
• OH&S Management Programme(s)
Continual Improvement
Management Review
Checking and Corrective Action
• Performance Measurement & Monitoring
• Accidents, Incidents, Non Conformances and
Corrective and Preventive Action
• Records & Records Management
• Audit
Implementation and Operation
• Structure & Responsibility
• Training, Awareness & Competence
• Consultation and Communication
• Documentation
• Document & Data Control
• Operational Control
• Emergency Preparedness & Response
MANAJEMEN RESIKO
“Merupakan proses pada saat
sekarang yang menentukan dampak
dari kegiatan organisasi di masa
lalu, sekarang dan yang berpotensi
terjadi di masa mendatang”.
ISTILAH & TUJUAN
• ‘Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan’.
( Istilah Lingkungan )
• ‘Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (IBPR)’.
( Istilah Sistem Manajemen K3 )
• Tujuan akhir dari proses tersebut yaitu, “ingin mengetahui
besar kecilnya dampak atau resiko yang diakibatkan oleh
kegiatan, produk atau jasa setiap organisasi baik kegiatan
rutin maupun non rutin yang selanjutnya harus dikendalikan
seminimal mungkin”.
Hukum Heinrich
 Pengertian dari angka tersebut
Perhatian “Dari dibalik setiap
kecelakaan serius (meninggal or
cidera serius), terdiri atas 29
kecelakaan dengan cidera ringan
dan 300 “nyaris cidera" dari setiap
kejadian.
* Heinrich's law: A theory put forward by the
American engineer H.W. Heinrich, extracted
from analysis of statistics on labor accidents
Meninggal, Cidera serius
1
Cidera ringan
29
Nyaris cidera
300
1:29:300
“Memprediksi bahaya”
Sumber
bahaya
Kecelakaan
Nyaris cidera
Sesuai identifikasi
- Menjaga keselamatan
Batas
menghindar
Memprediksi bahaya artinya
membaca “Apa yang akan
terjadi berikutnya" dari
kondisi sekarang."
Maka diperlukan untuk
menghadapi berbagai
kondisi bahaya saat
bekerja.
Tinggi
Rendah
Sensitivity
to danger
TANGGUNG JAWAB
Management Representatives bertanggung jawab
untuk :
- Menyusun Program Manajemen K3 berdasarkan
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko.
- Mengkomunikasikan Program Manejemen K3 yg
telah ditetapkan kepada seluruh karyawan.
Pimpinan Departemen bertanggung jawab untuk :
- Mengidentifikasi bahaya dan risiko sesuai dengan
kegiatan operational didepartemen masing-masing.
- Menyusun Target dan program peningkatan kinerja
K3 departemen dan memantau pencapaian setiap
bulan.
- Mengkomunikasikan Identifikasi, Terget dan
Pencapaian program peningkatan kerja K3 kepada
seluruh karyawan di departemennya.
TAHAPAN I.B.P.R
1. Mengidentifikasi seluruh proses / area yang ada dalam
organisasi.
2. Mengidentifikasi sebanyak mungkin ‘Potensi Bahaya’ (aspek
bahaya) pada setiap proses / area yang telah diidentifikasi
sebelumnya. Identifikasi potensi bahaya dilakukan pada saat
proses berjalan normal, abnormal, emergency maupun dalam
keadaan maintenance.
3. Mengidentifikasi sebanyak mungkin ‘Tingkat Resiko Bahaya’
(dampak bahaya) yang berkaitan dengan setiap aspek yang
diidentifikasi.
4. Mengevaluasi besar kecilnya tingkat resiko bahaya untuk
menentukan prioritas pengendalian terhadap resiko yang mungkin
terjadi.
IDENTIFIKASI BAHAYA
 Tiga pertanyaan dasar untuk
identifikasi bahaya :
 Apakah ada suatu sumber celaka
/ bahaya ?
 Siapa / Apa yang dapat celaka ?
 Bagaimana dapat terjadi ?
CARA MELAKUKAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
1. Mengidentifikasi seluruh proses/area yang ada
dalam segala kegiatan.
2. Mengidentifikasi sebanyak mungkin aspek K-3
pada setiap proses/area yg telah diidentifikasi
sebelumnya.
3. Identifikasi K-3 dilakukan pada suatu proses
kerja baik pada kondisi N O R M A L ,
A B N O R M A L , E M E R G E N C Y dan
M A I N T E N A N C E
KATAGORI BESARNYA
BAHAYA
 Untuk membantu proses identifikasi
bahaya dapat dikatagorikan, sbb :
 Mechanical
 Electrical
 Radiation
 Chemical
 Fire and explosion
TINGKAT RESIKO BAHAYA
(Dampak Bahaya)
“Perubahan apapun pada lingkungan / manusia baik yang
merugikan atau bermanfaat seluruhnya atau sebagian
hasil dari kegiatan, produk, jasa dari organisasi. Dampak
yang merugikan dapat berupa : Kerugian, Cidera / Cacat,
Kehancuran, Pencemaran Lingkungan”.
DAFTAR POTENSI BAHAYA
 Terpleset / Jatuh
 Jatuh dari ketinggian
 Kejatuhan benda asing
 Ruang untuk kepala
yang kurang
 Bahaya dari Mesin
 Bahaya dari Kendaraan
 Kebakaran & Ledakan
 Zat yang terhirup
 Zat yg mencederai Mata
 Zat yg melukai kulit
 Bahaya listrik
 Radiasi
 Getaran
 Bising
 Pencahayaan
 Lingkungan terlalu
Panas
 Kegiatan Kontraktor
 Huru hara
Unsur kegiatan, produksi, jasa sebuah organisasi
yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.
Contoh Aspek K3 :
 Ceceran Oli
 Limbah Padat
 Debu
 Bau
 Thiner
 Bising
 Getaran, dll
Contoh Dampak K3 :
 Terpeleset
 Kontaminasi tanah
 Pencemaran Air
 Pencemaran Udara
 Kebakaran
 Penurunan pendengaran
 Tersengat listrik
 Ledakan, dll
Pengendalian K3 terhadap kegiatan yang telah
diidentifikasi :
I. No Control, belum ada sistem pengendalian K3.
II. Engineering Control, Pengendalian dilakukan
melalui control dari bagian Engineering.
III. Procedures/WI, Pengendalian dilakukan
melalui prosedur atau instruksi kerja.
IV. Skill Training, Pengendalian dilakukan dengan
memberi pelatihan keterampilan terhadap
personil yang bersangkutan.
V. Special rules / permit, sebelum melaksanakan
pekerjaan harus mendapat ijin dari bagian / dept
yang bersangkutan.
VI. PPE (Personal Protection Equipment) / APD,
Pengendalian dilakukan dgn menggunakan APD.
ORANG
MESIN
MATERIAL
METODE
SUMBER
BAHAYA /
KECELAKAAN
KEBIASAAN
TIDAK AMAN
REKAYASA MESIN YG
POTENSI BAHAYA
REWARD &
PUNISHMENT
INSPEKSI REGULER
SISTEM PENGAMAN
AUTO SENSOR
SISTEM ‘LO-TO’
(Lock-out ; Tag-out)
SUPPORT TIM
MAINTENANCE
PERAN ATASAN
(BRIEFING & KONTROL)
KETRAMPILAN
K-3 TANGGUNG
JAWAB TIAP KARYW
Langkah Identifikasi Bahaya & Resiko
CAIRAN - GAS
PADAT - SERBUK
MSDS -
PENANGANAN
KHUSUS
FORMULIR
LAPORAN
SUMBER
BAHAYA
-
- Pada Tanki B3 di Ruang Boiler belum ada tanggul
pencegah bila terjadi kebocoran tangki / meluapnya
chemical
- Terdapat chemical boiler berbentuk powder saat
penimbangan dapat tertiup angin mengenai operator
-
- Pembuatan tanggul pengaman yang aman
- penimbangan chemical powder diruang tertutup
dan operator menggunakan maskerenai operator
• Identifikasi Potensi Bahaya (aspek bahaya) dapat
menggunakan alat sebagai berikut :
a. Pendekatan data / dokumen masa lalu.
b. Penggunaan check list.
c. Penggunaan hasil audit.
d. Pendekatan sistem proses kerja
( input -> proses -> output).
• Penilaan Tingkat Resiko (dampak bahaya) adalah
penentuan besar kecilnya dampak dengan menganalisa
berbagai dokumen dan informasi yang tersedia baik
berupa data primer / sekunder.
Dalam proses ini ada 2 variabel yang dianalisa, yaitu :
‘Tingkat Kemungkinan’ dan ‘Tingkat Konsekwensi’.
DEFINISI
BAHAYA :Adalah Sumber atau Keadaan yg berpo -
tensi terhadap terjadinya kerugian dlm bentuk cedera;
atau penyakit.
RISIKO : Kombinasi antara kemungkinan suatu keja-
dian dlm setiap peristiwa dgn keparahan akibat yg
dinyatakan dalam kerugian.
IDENTIFIKASI BAHAYA : adalah proses
mengembelikan adanya suatu bahaya dan menetapkan
karateristiknya.
PENILAIAN RESIKO :Adalah keseluruhan proses
dalam mengestimasi besarnya suatu risiko .
LIKELIHOOD ( Lh ) : Adalah KEMUNGKINAN
terjadi suatu bahaya dari suatu aktivitas.
SEVERITY ( Sv ) : adalah TINGKAT BAHAYA /
KEPARAHAN yang ditimbulkan dari suatu aktivitas .
TINGKAT RESIKO = KEMUNGKINAN VS KONSEKWENSI
• KEMUNGKINAN (Tingkat Keseringan), adalah variable
yang merefleksikan seberapa sering suatu dampak terjadi
dan berapa besar peluang terjadinya.
• KONSEKWENSI (Tingkat Keparahan) mempresentasikan
besarnya dampak kerugian yang dialami akibat terjadinya
resiko, aspek legal menjadi point tertinggi dalam penilaian
aspek keparahan.
PENILAIAN TINGKAT RESIKO
(DAMPAK BAHAYA)
KEMUNGKINAN TERJADI
Dengan Sistem
Perlindungan
yang Ada
AKIBAT YANG
DITIMBULKAN
Dengan Sistem
Perlindungan yang Ada
SERING
Sangat
mungkin terjadi
kecelakaan /
bahaya
( 4 )
KADANG -
KADANG
Kemungkinan
terjadi kecelakaan /
bahaya pada suatu
keadaan tertentu
( 3 )
J A R A N G
Kemungkinan
terjadi kecelakaan
/ bahaya kecil
atau merupakan
suatu kebetulan
( 2 )
NYARIS TIDAK
MUNGKIN
Kemungkinan terjadi
kecelakaan / bahaya
SANGAT KECIL ( pada
keadaan luar biasa ).
( 1 )
MAJOR ( 4 )
Meninggal dunia atau cacat
seumur hidup terhadap karyawan
atau masyarakat.
10 10 10 10
SERIUS ( 3 )
Cidera atau sakit pada karyawan
atau masyarakat yang
memerlukan perawatan rumah
sakit untuk jangka waktu yang
lama.
10 5 5 1
MINOR ( 2 )
Cidera atau sakit pada karyawan
atau masyarakat yang
memerlukan perawatan medis,
tetapi tetap masuk kerja .
5 3 3 1
INSIDENTAL ( 1 )
Cedera hanya memerlukan
pengobatan P3K
1 1 1 1
AKIBAT YANG DITIMBULKAN
1
4 MAJOR , Meninggal dunia atau cacat tetap pada karyawan atau masyarakat
3 SERIUS , Cedera atau sakit pada karyawan atau maysarakat yang memerlukan
perawatan dirumah sakit jangka waktu yang lama
2 MINOR , Cedera atau sakit pada karyawan atau maysarakat yang memerlukan
perawatan medis, tetapi tetap masuk kerja
INSIDENTAL , Cedera atau sakit hanya memerlukan pengobatan P3K
KEMUNGKINAN TERJADI / FREKUENSI
4 SERING , Sangat mungkin terjadi kecelakaan / bahaya
3 KADANG - KADANG , Kemungkinan terjadi kecelakaan/ bahaya pada suatu keadaan tertentu
2 JARANG , Kemungkinan terjadi kecelakaan / bahaya kecil atau merupakan suatu kebetulan
1 KONDISI KHUSUS , Kemungkinan terjadi kecelakaan/ bahaya sangat kecil ( pada keadaan luar biasa )
dalam tindakan perbaikan
NILAI RESIKO
10 Harus segera dilakukan perbaikan / penanganan
5 Perlu mendapatkan perhatian pihak Manajemen
3 Perlu perhatian & tambahan Prosedur / ijin kerja dan
telah berjalan dengan baik
pengendalian
1 Pengurangan Resiko tidak perlu diperlukan
pemantauan untuk memastikan tindakan
HAL YG DIPERTIMBANGKAN SAAT
EVALUASI TINGKAT RESIKO
1. Besar kecilnya resiko (dampak) yang bisa terjadi.
2. Kemungkinan terjadinya.
3. Lamanya dampak.
4. Peraturan / persyaratan lain yang terkait.
5. Tingkat kesulitan dalam memperbaiki dampak.
6. biaya yg timbul untuk memperbaiki dampak.
7. Kepedulian pihak terkait (masyarakat, LSM,
Pemerintah, dsb).
8. Peristiwa / kasus yang terjadi pada masa lalu.
9. Hasil Audit (internal maupun eksternal).
ELIMINASI.
SUBSTITUSI.
PEMISAHAN.
ADMINISTRASI.
PELATIHAN.
ALAT PELINDUNG DIRI.
Yaitu memodifikasi
proses, metode atau
materi untuk
mengurangi potensi
bahaya / kecelakaan
ELIMINASI.
SUBSTITUSI.
PEMISAHAN.
ADMINISTRASI.
PELATIHAN.
ALAT PELINDUNG DIRI.
Yaitu mengganti materi,
Zat atau Proses
dengan yang tidak
atau kurang
berdampak /
berbahaya
ELIMINASI.
SUBSTITUSI.
PEMISAHAN.
ADMINISTRASI.
PELATIHAN.
ALAT PELINDUNG DIRI.
Yaitu menyingkirkan
atau memisahkan
potensi bahaya yang
mungkin terjadi
dengan cara memberi
perlindungan,
menyimpan di suatu
tempat pada ruang
atau waktu terpisah
ELIMINASI.
SUBSTITUSI.
PEMISAHAN.
ADMINISTRASI.
PELATIHAN.
ALAT PELINDUNG DIRI.
Yaitu menyesuaikan
waktu dan kondisi dg
proses administrasi,
misal membuat SOP
atau Working
Instruction
ELIMINASI.
SUBSTITUSI.
PEMISAHAN.
ADMINISTRASI.
PELATIHAN.
ALAT PELINDUNG DIRI.
Yaitu memberi pelatihan
yang memadai untuk
meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan guna
mengurangi resiko
terkena dampak
bahaya
ELIMINASI.
SUBSTITUSI.
PEMISAHAN.
ADMINISTRASI.
PELATIHAN.
ALAT PELINDUNG DIRI.
Yaitu menyediakan APD
yang sesuai dan
memadai bagi semua
karyawan guna
menghindari
keparahan dari
dampak bahaya yang
mungkin terjadi
• Alat Pengukur/Pengenal Keadaan.
• Alat Pengaman.
• Rambu K-3.
• Cara Kerja Baku (SOP).
• Temuan Bahaya (Rekomendasi K-3).
• Ijin Perubahan Teknik.
• Ijin Keselamatan Kerja.
Kecelakaan Pada Jari Tangan
Terkena Gerinda
CINCIN terjepit mesin
Potensi Bahaya pada Hanger Conveyor
Mata terkait gantungan botol dan
Mata tertusuk pengatur rantai
POTENSI BAHAYA
Gudang Bahan Baku PT OI ; 20 Juli 01 ; Jam : 07:45 WIB
Saklar Lampu yg ngefong
Instalasi yg kurang sempurna
POTENSI BAHAYA TERJEPIT
Mild Acid C a u s t i c A c i d
• Melepas alat pengaman.
• Mengoperasikan alat tanpa ijin.
• Tidak Memakai APD.
• Memakai alat yang rusak.
• Lalai mengingatkan.
• Mengangkat / meletakan tidak benar.
• Merawat peralatan sedang bekerja.
• dalam pengaruh obat.
• Bercanda / Gurau.
Ibu Jari Tangan Kanan Sdr. Budi Sutoyo
terjepit Attachment Mesin Label – LVP BS
Senin ; 20 Maret 2006 ; Jam 11:30 WIB
Jari Manis Tangan Kanan Sdr. Agus Setyawan
terjepit Mold Stopper Blow Molding A – LVP
Selasa ; 06 Juni 2006 ; Jam 02:30 WIB
Siku & betis kaki kiri Sdr. Eko Hardjomono
terkena air panas 98 oC Tanki Preparation – LVP
Rabu ; 09 Agustus 2006 ; Jam 10:45 WIB
Posisi korban saat mengambil komponen tidak lengkap di mesin
Jari Kelingking Korban di Punch Auto Assembling Machine
Jari kelingking tangan kiri Sdr. A Yudianto
tertumbuk oleh punch Mesin Ass. Auto Cap – LVP
Rabu ; 05 Juli 2006 ; Jam 09:20 WIB
Jari manis tangan kiri Sdr. Doni Brando
tertumbuk oleh Mesin Mixing – EN
Sabtu ; 09 Sept 2006 ; Jam 10:00 WIB
Bola Mata kiri Sdr. Wayan Suwardiana
terkena pecahan mata bor patah di F/S LVP BS
Kamis ; 14 Sep 2006 ; Jam 13:30 WIB
Jari telunjuk tangan kiri Sdr. Suryanto
tertumbuk oleh mandril Mesin Molding D – LVP
Sabtu ; 16 September 2006 ; Jam 08:15 WIB
Kronologi Kejadian :
Lokasi kaki kiri korban
Terjepit mesin
Tanpa
Cover Pengaman
Tindakan Membahayakan
( Un safe Action )
Kondisi Membayakan
( Un safe Condition )
Penyebab Langsung :
Kronologi Kejadian :
Kronologi Kejadian :
Kaki kiri korban setelah
Tindakan operasi
1. Pikirkan RESIKO BAHAYA-nya.
Tanyakan bila belum memahami.
2. Taati KETENTUAN KESELAMATAN.
3. INGATKAN rekan ; tamu bila
melakukan tindakan berbahaya.
4. TANGGAP & PEDULI, laporkan bila
menjumpai keadaan bahaya
• Saya Tidak Ingin Menzalimi Diri Sendiri
• Saya Tidak Ingin Menzalimi Orang Lain
• Saya Tidak Ingin Melanggar Aturan
Falsafah Keselamatan Pribadi
Terimakasih

More Related Content

Similar to SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt

4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx
4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx
4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptxrahmatullah646150
 
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptxKumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptxrfajarnugroho
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso Herry Prakoso
 
Freelance trainer auditor iso 9001 14001 45001 danang suryo wardhono
Freelance  trainer auditor iso 9001 14001 45001 danang suryo wardhonoFreelance  trainer auditor iso 9001 14001 45001 danang suryo wardhono
Freelance trainer auditor iso 9001 14001 45001 danang suryo wardhonoDanang suryo Wardhono
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptimamdiani
 
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptxEmySumartini
 
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoFasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoSujatmiko Wibowo
 
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingPelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingAli Fuad R
 
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptidentifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptdennisjuntak
 
Manajemen risiko
Manajemen risiko Manajemen risiko
Manajemen risiko Senju VII
 
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptAUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptary-red78
 

Similar to SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt (20)

FMEA.ppt
FMEA.pptFMEA.ppt
FMEA.ppt
 
4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx
4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx
4. Job Safety Analys (JSA) Diklat POP.pptx
 
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptxKumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
 
Freelance trainer auditor iso 9001 14001 45001 danang suryo wardhono
Freelance  trainer auditor iso 9001 14001 45001 danang suryo wardhonoFreelance  trainer auditor iso 9001 14001 45001 danang suryo wardhono
Freelance trainer auditor iso 9001 14001 45001 danang suryo wardhono
 
Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
4. Manajemen-Administrasi-K3.ppt
4. Manajemen-Administrasi-K3.ppt4. Manajemen-Administrasi-K3.ppt
4. Manajemen-Administrasi-K3.ppt
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.ppt
 
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
 
JSA_Wahadi.pdf
JSA_Wahadi.pdfJSA_Wahadi.pdf
JSA_Wahadi.pdf
 
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoFasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
 
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingPelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
 
FMEA di Puskesmas
FMEA di PuskesmasFMEA di Puskesmas
FMEA di Puskesmas
 
Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
 
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptidentifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
 
Manajemen risiko
Manajemen risiko Manajemen risiko
Manajemen risiko
 
Sop hir adc
Sop hir adcSop hir adc
Sop hir adc
 
Sop hir adc
Sop hir adcSop hir adc
Sop hir adc
 
Sop hira
Sop hiraSop hira
Sop hira
 
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptAUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
 

More from AGSI1

ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.pptATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptxRencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptxAGSI1
 
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptxCONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptxAGSI1
 
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptPENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.pptAudit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.pptAGSI1
 
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.pptHACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.pptAGSI1
 
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.pptBASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.pptBASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.pptAGSI1
 
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.pptINTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.pptMengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.pptANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxAGSI1
 
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptPERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptMEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptxPamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptxAGSI1
 
TPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.pptTPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptxStrategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptxAGSI1
 
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptxpenyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptxAGSI1
 
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppttipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptxsilabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptxAGSI1
 

More from AGSI1 (20)

ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.pptATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptxRencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
 
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptxCONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptPENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.pptAudit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
 
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.pptHACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
 
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.pptBASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
 
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.pptBASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
 
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.pptINTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
 
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.pptMengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.pptANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptPERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptMEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptxPamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
 
TPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.pptTPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.ppt
 
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptxStrategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptxpenyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppttipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptxsilabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 

SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt

  • 1.
  • 2. Data Kecelakaan 2005 - 2008 Unit / Dept 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LVP ME EN WH QC Eng SVP GA QA Unit / Dept Jumlah Kejadian 2005 2006 2007 2008(mei )
  • 3. Data Kecelakaan 2005 - 2008 Karyawan Tetap - Kontrak - Harian 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Pekerja Tetap Pekerja Kontrak Pekerja Harian Unit / Dept Jumlah Kejadian 2005 2006 2007 2008(mei )
  • 4. Data Kecelakaan 2005 - 2008 Luar - Dalam Pabrik 0 2 4 6 8 10 12 14 Di luar Pabrik DalamPabrik Unit / Dept Jumlah Kejadian 2005 2006 2007 2008(mei )
  • 5. Data Kecelakaan 2005 - 2008 Bagian Tubuh 0 1 2 3 4 5 6 7 Jari Tangan Tangan Hidung Kepala Kaki Pinggang Bagian Tubuh Jumlah 2005 2006 2007 2008(mei )
  • 6. Data Kecelakaan 2005 - 2008 Jam Kecelakaan 0 1 2 3 4 5 6 00:00- 02:00 02:01- 04:00 04:01- 06:00 06:01- 08:00 08:01- 10:00 10:01- 12:00 12:01- 14:00 14:01- 16:00 16:01- 18:00 18:01- 20:00 20:01- 22:00 22:01- 24:00 Jam Kecelakaan Jumlah 2005 2006 2007 2008(mei )
  • 7. Data Kecelakaan 2005 - 2008 Usia Korban 0 2 4 6 8 10 12 14 17-20Th 22-25Th 26-30Th 31-35Th 36-40Th 41-45Th 46-50Th 51-55Th Usia Korban Jumlah 2005 2006 2007 2008(mei )
  • 8. Data Kecelakaan 2005 - 2008 Masa Kerja Korban 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 1 - 12 Bln 1 - 2 Th 3 - 5 Th 6 - 8 Th 9 - 11 Th 12 - 14 Th 15 - 17 Th 18 - 20 Th 21 - 23 Th 24 - 26 Th 27 - 29 Th 30 - 32 Th Masa Kerja Jumlah 2005 2006 2007 2008(mei )
  • 9. Tindakan Berbahaya 70% Sebab Lain 10% Lingkungan Berbahaya 20% 70 % - Tindakan Berbahaya 10 % - Lain-2. 20 % - Lingkungan Berbahaya.
  • 11. KESEHATAN ( Fisik & Jiwa) PENGETAHUAN KETRAMPILAN TANGGUNG JAWAB Potensi NEGATIF SIKAP & PERILAKU Potensi POSITIF
  • 12. K E R U G I A N K E C E L A K A A N P E N Y E B A B L A N G S U N G P E N Y E B A B D A S A R K U R A N G K O N T R O L • Faktor Manusia. • Faktor Kerja / Peralatan • Tindakan tdk Aman. • Keadaan tdk Aman • Kurang Program. • Tdk ikut Standart
  • 13. Penyebab Langsung : • Tindakan Membahayakan (Un Safe Action) : – Korban memperbaiki baut body / rangka mesin sambil duduk jigang di atas bordes, dan korban tidak sadar bahwa kaki kiri masuk di area gerakan mesin robot. • Kondisi Membayakan (Un Safe Condition) : – Cover Pengaman Mesin Robot tidak ada (di pindah ke depan, krn yang depan pecah).
  • 14. Penyebab Dasar : • Faktor Personil : – Lemahnya pengetahuan korban (lack of knowledge). – Lemahnya ketrampilan korban (lack of skill). • Faktor Pekerjaan : – Tidak memadainya kepemimpinan atau supervisi – Tidak memadainya per-alatan kerja dan proses pemeliharaan atau perawatan.
  • 15. OHSAS 18001 Mencegah & Mengurangi Kecelakaan OH&S Policy Planning • Planning for Hazards Identification, Risk Assessment & Risk Control • Legal & Other Requirements • Objectives • OH&S Management Programme(s) Continual Improvement Management Review Checking and Corrective Action • Performance Measurement & Monitoring • Accidents, Incidents, Non Conformances and Corrective and Preventive Action • Records & Records Management • Audit Implementation and Operation • Structure & Responsibility • Training, Awareness & Competence • Consultation and Communication • Documentation • Document & Data Control • Operational Control • Emergency Preparedness & Response
  • 16. MANAJEMEN RESIKO “Merupakan proses pada saat sekarang yang menentukan dampak dari kegiatan organisasi di masa lalu, sekarang dan yang berpotensi terjadi di masa mendatang”.
  • 17. ISTILAH & TUJUAN • ‘Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan’. ( Istilah Lingkungan ) • ‘Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (IBPR)’. ( Istilah Sistem Manajemen K3 ) • Tujuan akhir dari proses tersebut yaitu, “ingin mengetahui besar kecilnya dampak atau resiko yang diakibatkan oleh kegiatan, produk atau jasa setiap organisasi baik kegiatan rutin maupun non rutin yang selanjutnya harus dikendalikan seminimal mungkin”.
  • 18. Hukum Heinrich  Pengertian dari angka tersebut Perhatian “Dari dibalik setiap kecelakaan serius (meninggal or cidera serius), terdiri atas 29 kecelakaan dengan cidera ringan dan 300 “nyaris cidera" dari setiap kejadian. * Heinrich's law: A theory put forward by the American engineer H.W. Heinrich, extracted from analysis of statistics on labor accidents Meninggal, Cidera serius 1 Cidera ringan 29 Nyaris cidera 300 1:29:300
  • 19. “Memprediksi bahaya” Sumber bahaya Kecelakaan Nyaris cidera Sesuai identifikasi - Menjaga keselamatan Batas menghindar Memprediksi bahaya artinya membaca “Apa yang akan terjadi berikutnya" dari kondisi sekarang." Maka diperlukan untuk menghadapi berbagai kondisi bahaya saat bekerja. Tinggi Rendah Sensitivity to danger
  • 20. TANGGUNG JAWAB Management Representatives bertanggung jawab untuk : - Menyusun Program Manajemen K3 berdasarkan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko. - Mengkomunikasikan Program Manejemen K3 yg telah ditetapkan kepada seluruh karyawan. Pimpinan Departemen bertanggung jawab untuk : - Mengidentifikasi bahaya dan risiko sesuai dengan kegiatan operational didepartemen masing-masing. - Menyusun Target dan program peningkatan kinerja K3 departemen dan memantau pencapaian setiap bulan. - Mengkomunikasikan Identifikasi, Terget dan Pencapaian program peningkatan kerja K3 kepada seluruh karyawan di departemennya.
  • 21. TAHAPAN I.B.P.R 1. Mengidentifikasi seluruh proses / area yang ada dalam organisasi. 2. Mengidentifikasi sebanyak mungkin ‘Potensi Bahaya’ (aspek bahaya) pada setiap proses / area yang telah diidentifikasi sebelumnya. Identifikasi potensi bahaya dilakukan pada saat proses berjalan normal, abnormal, emergency maupun dalam keadaan maintenance. 3. Mengidentifikasi sebanyak mungkin ‘Tingkat Resiko Bahaya’ (dampak bahaya) yang berkaitan dengan setiap aspek yang diidentifikasi. 4. Mengevaluasi besar kecilnya tingkat resiko bahaya untuk menentukan prioritas pengendalian terhadap resiko yang mungkin terjadi.
  • 22. IDENTIFIKASI BAHAYA  Tiga pertanyaan dasar untuk identifikasi bahaya :  Apakah ada suatu sumber celaka / bahaya ?  Siapa / Apa yang dapat celaka ?  Bagaimana dapat terjadi ?
  • 23. CARA MELAKUKAN IDENTIFIKASI BAHAYA 1. Mengidentifikasi seluruh proses/area yang ada dalam segala kegiatan. 2. Mengidentifikasi sebanyak mungkin aspek K-3 pada setiap proses/area yg telah diidentifikasi sebelumnya. 3. Identifikasi K-3 dilakukan pada suatu proses kerja baik pada kondisi N O R M A L , A B N O R M A L , E M E R G E N C Y dan M A I N T E N A N C E
  • 24. KATAGORI BESARNYA BAHAYA  Untuk membantu proses identifikasi bahaya dapat dikatagorikan, sbb :  Mechanical  Electrical  Radiation  Chemical  Fire and explosion
  • 25. TINGKAT RESIKO BAHAYA (Dampak Bahaya) “Perubahan apapun pada lingkungan / manusia baik yang merugikan atau bermanfaat seluruhnya atau sebagian hasil dari kegiatan, produk, jasa dari organisasi. Dampak yang merugikan dapat berupa : Kerugian, Cidera / Cacat, Kehancuran, Pencemaran Lingkungan”.
  • 26. DAFTAR POTENSI BAHAYA  Terpleset / Jatuh  Jatuh dari ketinggian  Kejatuhan benda asing  Ruang untuk kepala yang kurang  Bahaya dari Mesin  Bahaya dari Kendaraan  Kebakaran & Ledakan  Zat yang terhirup  Zat yg mencederai Mata  Zat yg melukai kulit  Bahaya listrik  Radiasi  Getaran  Bising  Pencahayaan  Lingkungan terlalu Panas  Kegiatan Kontraktor  Huru hara
  • 27. Unsur kegiatan, produksi, jasa sebuah organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. Contoh Aspek K3 :  Ceceran Oli  Limbah Padat  Debu  Bau  Thiner  Bising  Getaran, dll Contoh Dampak K3 :  Terpeleset  Kontaminasi tanah  Pencemaran Air  Pencemaran Udara  Kebakaran  Penurunan pendengaran  Tersengat listrik  Ledakan, dll
  • 28. Pengendalian K3 terhadap kegiatan yang telah diidentifikasi : I. No Control, belum ada sistem pengendalian K3. II. Engineering Control, Pengendalian dilakukan melalui control dari bagian Engineering. III. Procedures/WI, Pengendalian dilakukan melalui prosedur atau instruksi kerja. IV. Skill Training, Pengendalian dilakukan dengan memberi pelatihan keterampilan terhadap personil yang bersangkutan. V. Special rules / permit, sebelum melaksanakan pekerjaan harus mendapat ijin dari bagian / dept yang bersangkutan. VI. PPE (Personal Protection Equipment) / APD, Pengendalian dilakukan dgn menggunakan APD.
  • 29. ORANG MESIN MATERIAL METODE SUMBER BAHAYA / KECELAKAAN KEBIASAAN TIDAK AMAN REKAYASA MESIN YG POTENSI BAHAYA REWARD & PUNISHMENT INSPEKSI REGULER SISTEM PENGAMAN AUTO SENSOR SISTEM ‘LO-TO’ (Lock-out ; Tag-out) SUPPORT TIM MAINTENANCE PERAN ATASAN (BRIEFING & KONTROL) KETRAMPILAN K-3 TANGGUNG JAWAB TIAP KARYW Langkah Identifikasi Bahaya & Resiko CAIRAN - GAS PADAT - SERBUK MSDS - PENANGANAN KHUSUS
  • 30. FORMULIR LAPORAN SUMBER BAHAYA - - Pada Tanki B3 di Ruang Boiler belum ada tanggul pencegah bila terjadi kebocoran tangki / meluapnya chemical - Terdapat chemical boiler berbentuk powder saat penimbangan dapat tertiup angin mengenai operator - - Pembuatan tanggul pengaman yang aman - penimbangan chemical powder diruang tertutup dan operator menggunakan maskerenai operator
  • 31. • Identifikasi Potensi Bahaya (aspek bahaya) dapat menggunakan alat sebagai berikut : a. Pendekatan data / dokumen masa lalu. b. Penggunaan check list. c. Penggunaan hasil audit. d. Pendekatan sistem proses kerja ( input -> proses -> output). • Penilaan Tingkat Resiko (dampak bahaya) adalah penentuan besar kecilnya dampak dengan menganalisa berbagai dokumen dan informasi yang tersedia baik berupa data primer / sekunder. Dalam proses ini ada 2 variabel yang dianalisa, yaitu : ‘Tingkat Kemungkinan’ dan ‘Tingkat Konsekwensi’.
  • 32. DEFINISI BAHAYA :Adalah Sumber atau Keadaan yg berpo - tensi terhadap terjadinya kerugian dlm bentuk cedera; atau penyakit. RISIKO : Kombinasi antara kemungkinan suatu keja- dian dlm setiap peristiwa dgn keparahan akibat yg dinyatakan dalam kerugian. IDENTIFIKASI BAHAYA : adalah proses mengembelikan adanya suatu bahaya dan menetapkan karateristiknya. PENILAIAN RESIKO :Adalah keseluruhan proses dalam mengestimasi besarnya suatu risiko . LIKELIHOOD ( Lh ) : Adalah KEMUNGKINAN terjadi suatu bahaya dari suatu aktivitas. SEVERITY ( Sv ) : adalah TINGKAT BAHAYA / KEPARAHAN yang ditimbulkan dari suatu aktivitas .
  • 33. TINGKAT RESIKO = KEMUNGKINAN VS KONSEKWENSI • KEMUNGKINAN (Tingkat Keseringan), adalah variable yang merefleksikan seberapa sering suatu dampak terjadi dan berapa besar peluang terjadinya. • KONSEKWENSI (Tingkat Keparahan) mempresentasikan besarnya dampak kerugian yang dialami akibat terjadinya resiko, aspek legal menjadi point tertinggi dalam penilaian aspek keparahan. PENILAIAN TINGKAT RESIKO (DAMPAK BAHAYA)
  • 34. KEMUNGKINAN TERJADI Dengan Sistem Perlindungan yang Ada AKIBAT YANG DITIMBULKAN Dengan Sistem Perlindungan yang Ada SERING Sangat mungkin terjadi kecelakaan / bahaya ( 4 ) KADANG - KADANG Kemungkinan terjadi kecelakaan / bahaya pada suatu keadaan tertentu ( 3 ) J A R A N G Kemungkinan terjadi kecelakaan / bahaya kecil atau merupakan suatu kebetulan ( 2 ) NYARIS TIDAK MUNGKIN Kemungkinan terjadi kecelakaan / bahaya SANGAT KECIL ( pada keadaan luar biasa ). ( 1 ) MAJOR ( 4 ) Meninggal dunia atau cacat seumur hidup terhadap karyawan atau masyarakat. 10 10 10 10 SERIUS ( 3 ) Cidera atau sakit pada karyawan atau masyarakat yang memerlukan perawatan rumah sakit untuk jangka waktu yang lama. 10 5 5 1 MINOR ( 2 ) Cidera atau sakit pada karyawan atau masyarakat yang memerlukan perawatan medis, tetapi tetap masuk kerja . 5 3 3 1 INSIDENTAL ( 1 ) Cedera hanya memerlukan pengobatan P3K 1 1 1 1
  • 35. AKIBAT YANG DITIMBULKAN 1 4 MAJOR , Meninggal dunia atau cacat tetap pada karyawan atau masyarakat 3 SERIUS , Cedera atau sakit pada karyawan atau maysarakat yang memerlukan perawatan dirumah sakit jangka waktu yang lama 2 MINOR , Cedera atau sakit pada karyawan atau maysarakat yang memerlukan perawatan medis, tetapi tetap masuk kerja INSIDENTAL , Cedera atau sakit hanya memerlukan pengobatan P3K KEMUNGKINAN TERJADI / FREKUENSI 4 SERING , Sangat mungkin terjadi kecelakaan / bahaya 3 KADANG - KADANG , Kemungkinan terjadi kecelakaan/ bahaya pada suatu keadaan tertentu 2 JARANG , Kemungkinan terjadi kecelakaan / bahaya kecil atau merupakan suatu kebetulan 1 KONDISI KHUSUS , Kemungkinan terjadi kecelakaan/ bahaya sangat kecil ( pada keadaan luar biasa ) dalam tindakan perbaikan NILAI RESIKO 10 Harus segera dilakukan perbaikan / penanganan 5 Perlu mendapatkan perhatian pihak Manajemen 3 Perlu perhatian & tambahan Prosedur / ijin kerja dan telah berjalan dengan baik pengendalian 1 Pengurangan Resiko tidak perlu diperlukan pemantauan untuk memastikan tindakan
  • 36.
  • 37. HAL YG DIPERTIMBANGKAN SAAT EVALUASI TINGKAT RESIKO 1. Besar kecilnya resiko (dampak) yang bisa terjadi. 2. Kemungkinan terjadinya. 3. Lamanya dampak. 4. Peraturan / persyaratan lain yang terkait. 5. Tingkat kesulitan dalam memperbaiki dampak. 6. biaya yg timbul untuk memperbaiki dampak. 7. Kepedulian pihak terkait (masyarakat, LSM, Pemerintah, dsb). 8. Peristiwa / kasus yang terjadi pada masa lalu. 9. Hasil Audit (internal maupun eksternal).
  • 38. ELIMINASI. SUBSTITUSI. PEMISAHAN. ADMINISTRASI. PELATIHAN. ALAT PELINDUNG DIRI. Yaitu memodifikasi proses, metode atau materi untuk mengurangi potensi bahaya / kecelakaan ELIMINASI. SUBSTITUSI. PEMISAHAN. ADMINISTRASI. PELATIHAN. ALAT PELINDUNG DIRI. Yaitu mengganti materi, Zat atau Proses dengan yang tidak atau kurang berdampak / berbahaya ELIMINASI. SUBSTITUSI. PEMISAHAN. ADMINISTRASI. PELATIHAN. ALAT PELINDUNG DIRI. Yaitu menyingkirkan atau memisahkan potensi bahaya yang mungkin terjadi dengan cara memberi perlindungan, menyimpan di suatu tempat pada ruang atau waktu terpisah ELIMINASI. SUBSTITUSI. PEMISAHAN. ADMINISTRASI. PELATIHAN. ALAT PELINDUNG DIRI. Yaitu menyesuaikan waktu dan kondisi dg proses administrasi, misal membuat SOP atau Working Instruction ELIMINASI. SUBSTITUSI. PEMISAHAN. ADMINISTRASI. PELATIHAN. ALAT PELINDUNG DIRI. Yaitu memberi pelatihan yang memadai untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guna mengurangi resiko terkena dampak bahaya ELIMINASI. SUBSTITUSI. PEMISAHAN. ADMINISTRASI. PELATIHAN. ALAT PELINDUNG DIRI. Yaitu menyediakan APD yang sesuai dan memadai bagi semua karyawan guna menghindari keparahan dari dampak bahaya yang mungkin terjadi
  • 39. • Alat Pengukur/Pengenal Keadaan. • Alat Pengaman. • Rambu K-3. • Cara Kerja Baku (SOP). • Temuan Bahaya (Rekomendasi K-3). • Ijin Perubahan Teknik. • Ijin Keselamatan Kerja.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43. Kecelakaan Pada Jari Tangan Terkena Gerinda CINCIN terjepit mesin
  • 44. Potensi Bahaya pada Hanger Conveyor Mata terkait gantungan botol dan Mata tertusuk pengatur rantai
  • 46.
  • 47. Gudang Bahan Baku PT OI ; 20 Juli 01 ; Jam : 07:45 WIB Saklar Lampu yg ngefong Instalasi yg kurang sempurna
  • 49. Mild Acid C a u s t i c A c i d
  • 50. • Melepas alat pengaman. • Mengoperasikan alat tanpa ijin. • Tidak Memakai APD. • Memakai alat yang rusak. • Lalai mengingatkan. • Mengangkat / meletakan tidak benar. • Merawat peralatan sedang bekerja. • dalam pengaruh obat. • Bercanda / Gurau.
  • 51. Ibu Jari Tangan Kanan Sdr. Budi Sutoyo terjepit Attachment Mesin Label – LVP BS Senin ; 20 Maret 2006 ; Jam 11:30 WIB
  • 52. Jari Manis Tangan Kanan Sdr. Agus Setyawan terjepit Mold Stopper Blow Molding A – LVP Selasa ; 06 Juni 2006 ; Jam 02:30 WIB
  • 53. Siku & betis kaki kiri Sdr. Eko Hardjomono terkena air panas 98 oC Tanki Preparation – LVP Rabu ; 09 Agustus 2006 ; Jam 10:45 WIB
  • 54. Posisi korban saat mengambil komponen tidak lengkap di mesin Jari Kelingking Korban di Punch Auto Assembling Machine Jari kelingking tangan kiri Sdr. A Yudianto tertumbuk oleh punch Mesin Ass. Auto Cap – LVP Rabu ; 05 Juli 2006 ; Jam 09:20 WIB
  • 55. Jari manis tangan kiri Sdr. Doni Brando tertumbuk oleh Mesin Mixing – EN Sabtu ; 09 Sept 2006 ; Jam 10:00 WIB
  • 56. Bola Mata kiri Sdr. Wayan Suwardiana terkena pecahan mata bor patah di F/S LVP BS Kamis ; 14 Sep 2006 ; Jam 13:30 WIB
  • 57. Jari telunjuk tangan kiri Sdr. Suryanto tertumbuk oleh mandril Mesin Molding D – LVP Sabtu ; 16 September 2006 ; Jam 08:15 WIB
  • 58. Kronologi Kejadian : Lokasi kaki kiri korban Terjepit mesin Tanpa Cover Pengaman
  • 59. Tindakan Membahayakan ( Un safe Action ) Kondisi Membayakan ( Un safe Condition ) Penyebab Langsung :
  • 61. Kronologi Kejadian : Kaki kiri korban setelah Tindakan operasi
  • 62. 1. Pikirkan RESIKO BAHAYA-nya. Tanyakan bila belum memahami. 2. Taati KETENTUAN KESELAMATAN. 3. INGATKAN rekan ; tamu bila melakukan tindakan berbahaya. 4. TANGGAP & PEDULI, laporkan bila menjumpai keadaan bahaya
  • 63. • Saya Tidak Ingin Menzalimi Diri Sendiri • Saya Tidak Ingin Menzalimi Orang Lain • Saya Tidak Ingin Melanggar Aturan Falsafah Keselamatan Pribadi Terimakasih