Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar manajemen K3 yang meliputi proses manajemen, fungsi manajer, teori kecelakaan, pengukuran risiko kecelakaan, hirarki kontrol bahaya, dan implementasi peraturan K3 di tempat kerja."
2. PRINSIP MANAJEMEN K3
Subdit Keselamatan Pertambangan
Direktorat Teknik Dan Lingkungan
Mineral Dan Batubara
Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara
Jakarta
$ 6 - 53
$1
3. MANAJEMEN
Proses mendayagunakan sumber daya
yang dimiliki organisasi untuk mencapai
tujuannya melalui kegiatan perencanaan
(planning), pengornisasian (Organizing),
pengarahan/pemimpinan (Leading), dan
pengendalian (Controlling).
Kegiatan spesifik dalam menggerakan
sejumlah orang agar berlangsung
efektif dalam mencapai tujuan dan
orgasisasi menjadi produktif
4. Planning Aktivitas manajerial untuk masa depan :
menentapkan strategi, kebijakan,
sasaran, dan aktivitas yg akan dilakukan
Organizing Aktivitas manajerial yang mengatur
kegiatan yang harus dilaksanakan agar
dapat berjalan dengan efektif
Leading Aktivitas manajerial untuk memimpin,
mengarahkan, dan mendorong agar
memperoleh kinerja yang optimal
Controlling
Fungsi Manajemen
Aktivitas manajerial untuk memastikan
hasil kerja sesuai dengan rencana
5. MANAJER
SESEORANG YANG MELAKSANAKAN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAN
BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP TEMPAT
KERJA, SUATU AKTIVITAS KERJA MAUPUN
ORANG-ORANG YANG DIPEKERJAKAN
Responsibility manajemen bukan memaximalkan
keuntungan (Profit) tetapi meminimalkan kerugian
(Loss)
Peter Drucker
17. TEKNIK PENGUKURAN
• PENGUKURAN AKIBAT
(KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN)
• PENGUKURAN FAKTA/BUKTI
(PENYEBAB LANGSUNG DAN DASAR
KECELAKAAN)
• PENGUKURAN UPAYA/USAHA
(PENCEGAHAN KECELAKAAN)
18. PENGUKURAN AKIBAT
-Insiden
1. Loss time /illness FR & SR
2. Recordable injury /illness FR
3. Disabling injury /illness FR & SR
4. Medical aid FR
5. First-aid or minor injury /illness FR
Jmlh korban kecelakaan
FR = ----------------------------------- x 1.000.000
Jmlh jam kerja
Jmlh hari hilang
SR = ----------------------- x 1.000.000
Jmlh jam kerja
19. PENGUKURAN AKIBAT
-Insiden
6. Property damage FR & SR
7. First time Occupational Visits (FTOVs) FR
8. Near miss FR
9. Reportable environmental excess FR
10. Environmental excess FR
Jmlh alat yang kecelakaan
FRe = ---------------------------------------- x 1.000.000
Jmlh jam kerja alat
Jmlh waktu hilang/cost
SRe = --------------------------------- x 1.000.000
Jmlh jam kerja alat
20. PENGUKURAN UPAYA/USAHA
(PENCEGAHAN KECELAKAAN) (1)
1. Kepemimpinan dan Perencanaan
2. Pelatihan dan Komunikasi
3. Analisa Pekerjaan & Operasi serta
Pengendalian
4. Manajemen Perubahan
5. Sistem Pembelian/Pengadaan
6. Peturan Kerja dan Ijin Operasi
7. Inspeksi
21. PENGUKURAN UPAYA/USAHA
(PENCEGAHAN KECELAKAAN) (2)
8. Sistem Kesehatan Kerja
9. Alat Pelindung Diri (APD)
10.Penyelidikan dan Analisis Kecelakaan
11.Kesiapsiagaan Darurat
12.Audit dan Tinjauan Ulang
13.Tindak Pencegahan & Koreksi
14.Sistem Manajemen Lingkungan
22. TOLOK UKUR PENCAPAIAN
• MENBUAT SEMUA KEGIATAN MENJADI
DAPAT DIUKUR (UNCOUTABLE MENJADI
COUNTABLE)
• MENENTUKAN TOLOK UKUR
KEBERHASILAN ELEMEN-ELEMEN
PROGRAM SEBAGAI STANDAR
24. KOREKSI
• IDENTIFIKASI MASALAH BELUM
MEMADAI
• PROGRAM BELUM MEMADAI
• TOLOK UKUR KEBERHASILAN
BELUM MEMADAI
• EVALUASI BELUM MEMADAI
25. Recognize Loss
Evaluasi Risiko
TERMINATE
Avoid or
Eliminate
Loss
Exposures
Exercise Control
TREAT
S H E Q
Loss
Control
Activities
Tolerate
Acceptable
Level Risk
Transfer
Insuring
Leasing
Contracting
Apply Risk Control/Financing
Maintain Ongoing
Identification- Evaluation - Control
SHEQ RISK
Management
System
26.
27.
28.
29. RECOGNIZE LOSS (1)
1. Membayangkan kecelakaan yg dpt terjadi
2. Analisis insiden; masa sebelum ada
kerugian
3. Laporan investigasi insiden
4. Laporan kondisi
5. Analisis kontrak
6. Teknik insiden kritis
7. Analisis pekerjaan dan prosedur
8. Identifikasi pekerjaan signifikan
30. 9. Rencana Kegiatan Emergensi
10.Pengkajian dampak lingkungan
11.Kondisi finansial
12.Data pengobatan dan First aid
13.Flow Charts
14.F M E A
15.H A Z O P
16.Incident recall technique
RECOGNIZE LOSS (2)
31. 17. Lembar Periksa Inspeksi
18. Informasi asuransi
19. Inventori bagian/item yang penting (critical)
20. Analisis Kebutuhan kemampuan fisik
21. Catatan observasi pekerjaan
22. Material Safety Data Sheets (MSDS)
23. MORT (Management Oversigh & Risk Tree)
24. Catatan Preventive Maintenance
RECOGNIZE LOSS (3)
32. PROBABILITY
SEVERITY Likely to
Occ. Imd
Probable in
Time
Possible in
Time
Remotely
Possible
A B C D
Fatal C C S Md
Major C S Md Mr
Minor S Md Mr Ngb
FA/MT Md Mr Ngb Ngb
RISIKO = SEVERITY x PROBABILITYBs-S H E Q - RM
33. 33
PAPARAN
(EXPOSURE)
E atau F
KEMUNGKINAN
(PROBABILITY)
P atau L
KONSEKUENSI
(CONSECQUENCE)
C atau S
NILAI &
TINGKAT RISIKO
(Score & Level Risk)
(E x P x C)
Terus Menerus
(Continuously)
10
Hampir Pasti
(Almost Certain)
1,0
Bencana
(Catastrophic)
20 Risiko Ekstrim
(Extreme Risk)
>20
Risiko Tinggi
(High Risk)
>10
Risiko Sedang
(Moderate Risk)
3 - 10
Risiko Rendah
(Low Risk)
< 3
Sering
(Frequency)
6
Kemungkinan Besar
(Likely)
0,6
Besar
(Major)
10
Kadang-kadang
(Occasionally)
3
Mungkin Terjadi
(Possible)
0,3
Sedang
(Moderate)
5
Jarang
(Infrequently)
2
Jarang Terjadi
(Rare)
0,1
Kecil
(Minor)
2
Sangat Jarang
(Rarely)
1
Tidak Mungkin
(Unlikely)
0,05
Tidak Berarti
(Insignificant)
1
LEVEL RISIKOEHS-MU-AST
34. HIRARKI KONTROL BAHAYA
1. Primary Control Methods
Engineering Control
3. Tertiary Control Methods
Work Practices, ….
2. Secondary Control Methods
Administrative Control
4. Personal Protective
Equipment ( PPE)
35. HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-2)
Primary Control Methods /Engineering Control
Contoh Kontrol:
1. Memasang peredam suara di sekeling
peralatan yg bising
2. Memasang pelindung (guards) di sekeliling
pinch point & rotating couplings.
3. Merelokasi katup (valves) switches and
shutdown devices dari area yg berbahaya.
4. Memasang pelindung lampu pada mesin-
mesin di tempat-tempat pemuatan.
38. HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-2)
1. Mengendalikan jalan masuk dari peninjau/
pengamat dan orang lainnya ke area kerja
2. Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang
ahli/berpengalaman dgn bukti-bukti kesuksesan.
3. Mendaftar ulang pelepasan bahaya ke suatu
waktu/masa ketika lebih sedikit pekerja di
lapangan dengan demikian mengurangi potensi
untuk pekerja terpapar.
Secondary Control / Administrative Control
Contoh Kontrol;
39. HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-3)
1. Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur
kerja
2. Mengurangi penggunaan tenaga fisik dalam setiap
langkah kerja.
3. Mengubah syarat-syarat kepegawaian/ ketenaga
kerjaan
4. Mengidentifikasi dan memberikan/menyediakan
peralatan baru yang lebih baik.
5. Membuat tempat kerja yang lebih aman.
Tertiary Control methods
Contoh Kontrol;
42. • KOMUNIKASI EFEKTIF
• PROSES ORIENTASI
– Umum & Tempat Kerja/Spesifik
• PROSES INTRUKSI KERJA
– Motivasi, Katakan & Tunjukan, Test /Uji, &
Periksa (Check)
• DIALOG PERSONAL TERENCANA
• PERTEMUAN K3 atau SHEQ EFEKTIF
• KAMPANYE SHEQ
• PROMOSI SHEQ
PLAN IT DO IT RECORD IT
44. APD & PERATURAN
TEMPAT KERJA
• Keselamatan Umum
• Pekerjaan Khusus (Confine space)
• Izin-izin (Izin Kerja Khusus - Syarat)
• Kebutuhan Pengaturan (Apa..?)
• Sumber Energi
• Pelaksanaan Kerja
• Penggunaan Material & Alat
• A P D (Bagaimana efektif)
• Kondisi Lingkungan
45. MEMATUHI PERATURAN
PERUNDANGAN INDONESIA
• MENGAJUKAN PENGESAHAN KEPALA
TEKNIK DAN WAKILNYA
• JURU LEDAK
• IZIN GUDANG BAHAN PELEDAK
• IZIN TANGKI BAHAN CAIR BERBAHAYA
• IZIN KAPAL KERUK PERTAMBANGAN
• IZIN LORI
• IZIN KEMANTAPAN LERENG
• IZIN MDIFIKASI PERALATAN, DAN IZIN-IZIN
LAIN
• PELATIHAN
46. PENYUSUNAN PERATURAN
• Jelas dan Simpel
• Tidak berlebih (kept to a minimum)
• Dibutuhkan; Keperluan/Alasan mudah/dapat
dijelaskan
• Operasional; Praktis, Konsisten dengan
kebiasaan (normal behavior) & mudah
dilaksanakan
• Say What They Mean & Mean What They Say
47. SOSIALISASI/IMPLEMENTASI
PERATURAN
• Komunikasikan dengan Karyawan
• Tentukan Pendekatan Sistematis untuk
memastikan bahwa diikuti/dipatuhi
• Pelihara Kesesuaian (compliances)
• Motivasi karyawan berpengalaman untuk
konsisten mengikuti/mematuhi
TEGAS (FIRMLY)
ADIL (FAIR)
RAMAH (FRIENDLY)
48. Peraturan Perusahaan Secara Umum
Peraturan Kerja Khusus
Izin Kerja dan Prosedur Khusus
Program Pendidikan/Training
Peraturan/Peninjauan
Penggunaan Tanda-tanda dan Warna
Pemantauan Secara Reguler
JSA, SOP, Izin Kerja Khusus, Lalulintas, DLL
49. INSPEKSI
• Aktivitas
• Proses ; Objektif, Komposisi tim,
Perencanaan, Cheklist, Klasifikasi Bahaya,
• Pelaksanaan Inspeksi
• Tindakan Koreksi
• Penanggung jawab untuk koreksi
• Tindak lanjut
• Tipe Inspeksi
50. Manajemen
Kesehatan Kerja
Fungsi Dasar Dalam Program Safety:
Recognize seluruh kerugian
Evaluasi kerugian
Develope Rencana pengendalian
Inplementasi rencana
Monitor efektifitas program
BAHAYA KESEHATAN
51. • BAHAYA KIMIA
• BAHAYA PHYSIK
• BAHAYA BIOLOGI
• BAHAYA ERGONOMI
BAHAYA KESEHATAN
ERGONOMI RISK FACTOR
• FREQUENCY
• FORCE
• POSTURE
Bagaimana
Terpapar
53. INVESTIGASI KECELAKAAN
Ketentuan Manajemen Dalam Investigasi
• Kebijakan dan Prosedur
• Sumber-sumber harus tersedia
• Ada sistem efektif untuk mengkomunikasikan
informasi
• Tindakan yang realistis hrs didukung
• Leaders/Manager hrs menunjukan konsennya
• Leaders/manager memastikan kebijakan dan
prosedur investigasi dipatuhi.
55. EG-060603IT-BDG
WAWANCARA SAKSI
1. Tempat yang tepat, terpisah tersendiri
2. Maksud & tujuan
3. Apa dan bagaimana
4. Gunakan alat bantu
5. Khusus pribadi saksi
6. Jangan menyela/memotong kecuali ..…
7. Cek ulang maksud saksi/persepsi
8. Catat hal khusus/vital
9. Tindakan koreksi saksi
10.Buka jalur informasi
SAKSI LANGSUNG:
Apa yg dlilihat,
didengar,dirasa, dan
bagaimana (tdk Opini)
57. IMMEDIATE
CAUSE
Conditions or
Activity at the time
the Incident
occurred
Substandard Acts
Substandard
Conditions
B
A
S
I
C
C
A
U
S
E
I
M
M
E
D
I
A
T
E
C
A
U
S
E
LOSS CAUSATION
MODEL
C
O
N
T
R
O
L
58. Kendali
Kurang
Sebab
Dasar
Sebab
langsung
Insiden Kerugian
1. Program
2. Standar
3. Penataan
tidak
memadai
Faktor
Personal
Faktor
Pekerjaan
Praktek
Substandard
Kondisi
Substandard
Kontak
dengan
substansi
atau
energi
Manusia
Barang
Proses
gagal memberi peringatan
gagal mentaati peraturan
gagal menaati prosedur
melepas alat pengaman
mengangkat secara salah
tidak memakai apd
menservice alat yang sedang operasi
bersenda gurau
Praktek yang substandard
pelindung tidak memadai
ppe tidak memadai
peralatan sedang rusak
penuh sesak
sistem peringatan kurang
tidak teratur rapi
pemaparan berlebihan
ventilasi, penerangan kurang
Kondisi yang substandard
60. EG-060603IT-BDG
FAKTOR PRIBADI
KURANG KEMAMPUAN: >LJT>
SECARA FISIK
SECARA MENTAL
KURANG PENGETAHUAN
KURANG KETRAMPILAN
S T R E S: > LJT>
SECARA FISIK
SECARA MENTAL
MOTIVASI KELIRU/KURANG
61. EG-060603IT-BDG
KEMAMPUAN
• FISIK:
TINGGI, BERAT, KEKUATAN, JANGKAUN
PENGLIHATAN, PENDENGARAN,
PENCIUMAN, PERNAFASAN, KESEHATAN
• MENTAL:
GAMANG, KETAKUTAN
BAKAT, KETANGKASAN RENDAH
KECERDASAN RENDAH
REAKSI LAMBAN
PELUPA, ATITUDE
62. EG-060603IT-BDG
STRESS
• FISIK:
LELAH KARENA BEBAN TUGAS/WAKTU
KURANG ISTIRAHAT
LELAH KARENA OVER SENSORY (RASA/BAU)
TEMPERATUR EXTREM
KURANG OKSIGEN
PENGARUH OBAT-OBATAN
• MENTAL:
TERLALU EMOSI
LELAH SECARA PIKIRAN (MASALAH PRIBADI)
PENYAKIT YG MENGGANGGU PIKIRAN
FRUSTASI,DLL
65. Kendalai
Kurang
Sebab
Dasar
Sebab
langsung
Insisen Kerugian
1. Program
2. Standar
3. Penataan
tidak
memadai
Faktor
Personal
Faktor
Pekerjaan
Praktek
Substandard
Kondisi
Substandard
Kontak
dengan
substansi
atau
energi
Manusia
Barang
Proses
PENGENDALIAN KURANG MEMADAI
EHS PROGRAM ELEMEN
Program tidak memadai
Standar tidak memadai
Penataan terhadap standar tidak memadia
• Leadership & administrasi
• Training bagi manajemen
• Inspeksi Terencana
• Analisa & prosedur kerja
• Penyelidikan insiden
• Observasi kerja
• Kesiagaan gawat darurat
• Peraturan perusahaan
• Analisa insiden
• Training bagi karyawan
• Alat pelindung diri
• Pelayanan kesehatan
• Sistem Evaluasi Program
• Kendali Rekayasa & Pengadaan
• Komunikasi Personal
• Pertemuan Kelompok
• Promosi Umum
• Penerimaan & Penempatan
• Laporan & Dokumentasi
• Off the Job Safety
66. AUDIT
• Kembangkan suatu peralatan audit
yang objektif
• Gunakan proses audit yang valid
• Pastikan bahwa audit dilakukan oleh
orang yang kompeten
OBJEKTIV & RELIABLE
67. KONSEP OPERASI DARURAT
(KOD)
1. PENCEGAHAN (PREVENTION)
2. KESIAPAN (PREPAREDNESS)
3. TINDAKAN (RESPONSE)
4. PEMULIHAN (RECOVERY)
68. PENCEGAHAN :
Seluruh kegiatan yang ditujukan untuk
menghilangkan atau mengurangi kemungkinan
terjadinya Insiden
KESIAP SIAGAAN :
Seluruh kegiatan yang diperlukan untuk
menjamin ketersediaan sumber daya dan
kemampuan untuk mersepon dengan cepat jika
terjadi insiden
69. TINDAKAN (RESPONSE) :
Seluruh kegiatan yang dilakukan ketika terjadi
insiden untuk mencegah bahaya yang lebih
parah dan meminimalkan kerusakan pada
peralatan
PEMULIHAN (RECOVERY)
Seluruh kegiatan untuk mengembalikan
sistem pada keadaan yang normal
70. KOD – 1. PENCEGAHAN
• Kebijakan Umum Pencegahan
• Kebijakan Pencegahan Kebakaran
• Fasilitas Inspeksi K3 dan Audit
• Fasilitas Komite K3
71. KOD – 2. KESIAPSIAGAAN
(PREPAREDNESS)
• Pelatihan
• Drills & Exercise (Latihan)
• Fasilitas, Pasokan dan Peralatan
• Fasilitas Keamanan
• Kebijakan Hubungan Media
72. KOD – 3. TINDAKAN
(RESPONSE)
• Pemberitahuan
• Pengarahan dan Pengaturan :
• Personil yang terlibat
• Jalur Komunikasi
• Tugas dan Tanggung Jawab
• Prosedur Evakuasi
73. KOD – 4. PEMULIHAN
(RECOVERY)
• Tim Pemulihan
• Investigasi Insiden
• Perkiraan Kerusakan
• Pembersihan Lokasi
• Operasi Pemulihan/Re-Start
• Laporan Pemulihan Pasca
Keadaan Darurat
74. Rencana Tindakan Darurat
• Guna dari rencana tindakan darurat
• Peraturan perundang-undangan
• Asumsi dan Situasi
• Fasilitas Kesehatan dan Kebijakan K3
• Rencana Revisi dan Pemutakhiran prosedur
• Distribusi dari rencana
75. Analisis Risiko dan Bahaya Fasilitas
1. Tinjauan Fasilitas: Suatu tinjauan dasar dari
fasilitas, kegiatannya, prosesnya dan bahan yg
digunakan pada produksi
2. Evaluasi Risiko Fasilitas : Informasi dari asumsi
yg telah dibuat berkaitan dg jenis bahaya dari
fasilitas yg mudah diserang dan tingkat resiko
dan dampak antisipasi dari bahaya ini
3. Evaluasi Risiko dari Luar : Jenis risiko dari luar
yg dapat berdampak terhadap fasilitas dan
operasi
76. KEADAAN DARURAT DI TAMBANG
• KECELAKAAN
• KEBAKARAN
• PELEDAKAN
• TUMPAH ATAU BOCORNYA B2
• VENTILASI TIDAK BERFUNGSI
• AMBRUKNYA ATAP
• LONGSORNYA JENJANG, DLL
77. Penentuan Kategori
Keadaan Darurat
• Keparahan
• Kerugian
• Pengaruh terhadap operasi
• Keterlibatan sumber daya
• Pengaruh terhadap Imet
Perusahaan
78. KLASIFIKASI DARURAT
Kategori 1 :
Kecelakaan ringan
Tumpahan B3 yang relatif kecil
Dapat diatasi oleh sumber daya yang
ada di Area Kecelakaan
Operasi Tidak Terganggu
Tidak ada publikasi
Tidak ada potensi untuk eskalasi
79. Kategori 2:
Insiden yang mengakibatkan cacat/cidera
Berat
Tumpahan bahan berbahaya yang cukup
besar
Memerlukan sumber daya dari luar area untuk
menangani
Operasi Terganggu Sementara
Publikasi mulai terlibat/Tampaknya akan
terlibat
Berpotensi untuk eskalasi walaupun terbatas
KLASIFIKASI DARURAT
Lanjutan ..1
80. • Meninggal Dunia atau Beberapa Cidera Berat
• Tumpahan bahan berbahaya dalam jumlah
yang sangat besar
• Berdampak thd property atau proses produksi
• Bantuan dari luar mutlak diperlukan
• Publikasi yang menyolok telah terlibat
• Mempunyai potensi yg signifikan utk eskalasi
KLASIFIKASI DARURAT
Lanjutan ..2
Kategori 3 :
82. STRUKTUR ORGANISASI
Emergency Respon Team (ERT)
On Scene Commander/Emergency
Comunication Command Centre (OSC)
Emergency Management Team (EMT)
Crisis Management Team (CMT)
HR Support Team
Media Support Team
84. On Scene Command (OSC)
• Orang tertinggi pada lokasi
kecelakaan
• Tegas
• Menentukan kategori emergency
• Dapat diganti
85. KOMPOSISI EMT
1. EMT Leader (Manager/GM/Level
bwh Manager)
2. Emergency Service Coordinator
3. Technical & Production Coordinator
4. Commercial Service Coordinator
5. External Logistic Coordinator
6. Employee & Contractor Coordinator
7. Site Service Coordinator
8. Information Coordinator
9. Enviromental Coordinator
86. 1. CMT Leader (PD/CO/DO/Para
Manager)
2. Public affairs Advisor
3. Human Resources & Community
Affairs Advisor
4. Investor Relation Advisor
5. Corporate Affair Advisor
6. Information Coordinator
KOMPOSISI CMT
87. FASILITAS EMT ROOM
1) Foto, Peta, Sketsa lokasi
2) Papan Tulis (White board)
3) Jam
4) Alat komunikasi (Telepon. Faks,
Email, HT)
5) Prosedur Manajemen Krisis
6) Nama & Call Number anggota ERT,
EMT dan CMT
88. EMT PROSEDUR
Accident
OSC aktif/ECC siapERT Aktif
EMT Aktif
EMT Leader Notif.
Komfirm Catgri. Cat. 2 or 3Catgri. 1
EMT Aktif
Bila Perlu
Incident Over
Inc.Report Prep.
CMT Leader Notif.
CMT Aktif Bila Perlu
Incident Over
Inc.Report Prep
89. Manifest Relokasi/Evakuasi
Area --------- Tanggal.---------- Waktu -------- Supervisor --------
Alasan Evakuasi ----------------------------------------------------------
Apakah semua karyawan Telah dihitung dan Dicatat •Ya •Tidak
Apakah semua kontraktor Telah dihitung dan Dicatat •Ya •Tidak
Apakah semua Pengunjung Telah dihitung dan Dicatat •Ya •Tidak
Daftar Semua Karyawan yang belum dihitung
Nama No.ID Lokasi Terakhir Keteranga
n