Analisis faktor internal dan eksternal PT Indofood Tbk menunjukkan beberapa hal penting. Pertama, Indofood memiliki kekuatan brand dan distribusi yang luas namun juga menghadapi tantangan persaingan harga dan inovasi produk pesaing. Kedua, Indofood menerapkan strategi distribusi, CSR, dan SDM untuk mempertahankan pangsa pasar di tengah persaingan ketat. Ketiga, Indofood senantiasa berinovasi produk untuk memenuhi permintaan konsum
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, analisis faktor internal dan eksternal pt, universitas mercu buana
1. Analisis Faktor Internal dan Eksternal PT. Indofood Tbk
Pendahuluan
Latar belakang
a.Peranan strategi merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai
kesesuaian antara perusahaan dan lingkungannya.
b. sebagai pemenang bisnis seringkali diartikan mendapat pangsa pasar terbesar yang nantinya
akan memiliki kekuatan monopoli, namun apabila monopoli dilarang pemerintah maka minimal
perusahaan tersebut menjadi penentu atau pemimpin harga. Slah sau perusahaan di Indonesia
yang berkembang pesat adalah PT.Indofood Tbk. Tingkat persaingan produk mie instan ini
semakin tinggi. Masing-masing pihak akan selalu berusaha untuk memenangkan persaingan
dan melakukan analisis terhadap kekuatan, kekurangan,dan peluang,dan ancaman satu sama
lain. Sehingga kelemahan dirinya dan perusahaan pesaing dapat diantisipasi dan dapat
diperbaiki agar tidak mudah diserang perusahaan pesaing.
Rumusan masalah
1. Bagaimana perkembangan PT.Indofood di Indonesia?
2. Apa saja factor internal PT.Indofood?
3. Apa saja factor eksternal PT.indofood?
4. Apa saja strategi PT.Indofood untuk memajukan perusahaannya?
Tujuan penulisan
1. Menjelaskan perkembangan PT.Indfood di Indonesia.
2. Menjelaskan factor internal PT.Indoood.
3. Menjelaskan factor eksternal PT.ndofood.
4. Mengetahui strategi PT.Indfood dalam memajukan perusahaannya.
Landasan Teori
Menurut Robert W. Duncan (2007, 142), menganalisa lingkungan internal dan eksternal
merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan eksternal
didalam perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai Strength (S) atau Weakness , dan
2. lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai Opportunities (O) atauThreat
(T). Analisis lingkungan strategi ini disebut sebagai analisis SWOT.
Menurut Kurtz (2008,45) SWOT analis adalah suatu alat perencanaan strategic untuk
membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi
dengan kesempatan dan ancaman dari eksternal.
Menurut Pearce and Robison (2003,134) analisis SWO perlu dilakukan karena analisa SWOT
untu mencocokkan “fit” antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan.
3. Pembahasan
Perkembangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, khususnya produk Indomie kini berada di
tengah-tengah persaingan yang ketat. Setelah sekian lama menikmati persaingan yang
“hampa”, mulai pada tahun 2003, tepatnya pada bulan Mei, Indomie harus menghadapi
gempuran produk baru yang cukup sensasional, Mie Sedaap. Produk Mie berbendera
Wingsfood tersebut sangat agresif dalam menggarap pasar yang selama kurun waktu sebelum
2003 dikuasai oleh Indomie. Selain itu, muncul pula pesaing baru, Mie Kare dari Orang Tua
Group. Pada saat itu, sebagai dominant market leader, Indofood sempat terlena me-maintain
pasarnya sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari
WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua Group.
Persaingan yang muncul secara tiba-tiba tersebut membuat Indofood seolah tersentak. Sebagai
akibat dari ketidaksiapannya menghadapi persaingan dari para competitor baru, pangsa pasar
Indofood mulai terkikis.
Menurut data MIX, pada tahun 2002 Indofood masih menguasai pasar Mie sebesar 90%. Begitu
Mie Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang gencar,
pangsa pasar Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun, diperkirakan
menjadi sekitar 75%. Pangsa pasar 25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya
Mengutip pernyataan Rhenald Kasali, ‘’Gebrakannya (Mie Sedaap) luar biasa, harganya pun di
bawah Indomie, ditambah keunggulan-keunggulan lain. Saya rasa persaingan pasar Mie Instan
akan semakin ketat.’’ Dari sisi Mie Sedaap, terdapat sebuah sikap optimis atas persaingannya
dengan Indofood. Manager Promosi PT Sayap Mas Utama Rudy Bonardy mengatakan ‘’Kami
masih pemula. Sedangkan Indofood adalah pemain lama yang saat ini menguasai 75% pangsa
pasar Mie Instan. Sisanya 25% dikeroyok merk-merk lain. Tapi saya optimistis, Mie Sedaap bisa
meraih konsumen melalui strategi pemasaran dan promosi yang gencar.’’ Dari pernyataan-
pernyataan tersebut di atas, tergambar sebuah kondisi persaingan yang ketat, yang bila tidak
diantisipasi dengan tepat akan membawa kemunduran pada kinerja Indofood.
Dalam persaingan yang mulai memanas dan mulai memangkas pangsa pasar Indofood tesebut,
Indofood tidak tinggal diam, beberapa-beberapa strategi-strategi yang telah dan sedang
dilakukan oleh Indofood dalam rangka menghadapi persaingan dengan Wingsfood dan
competitor lainnya dalam industry Mie Instan di Indoesia dan tentunya dalam rangka mencapai
visi misinya. Strategi perusahaan secara garis besar dibagi menjadi 4 yaitu strategi integrasi,
strategi intensive, strategi diversifikasi, dan strategi defensive.
Kegiatan usaha grup Indofood terdiri dari 4 (empat) grup usaha setrategis yaitu :
1. Produk Konsumen Bermerek
4. 2. Bogasari
3. Minyak Goreng dan Lemak Nabati, dan
4. Distribusi
Ø Grup produk konsumen bermerek bergerak dalam bidang industri Mie Instan, Bumbu
penyedap makanan, Makanan Ringan, Serta Nutrisi dan Makanan Khusus.
Ø Grup Bogasari terutama bergerak dalam bidang industri penggilingan gandum
menjaditepung terigu. Grup Bogasari merupakan salah satu produsen terigu terbesar di
dunia berdasarkan kapasitas produksi di satu pengoplahan.
Ø Grup Minyak Goreng dan Lemak Nabati atau Grup EOF bergerak dalam bidang
perkebunan kelapa sawit termasuk unit pengolahannya dan terintegrasi dengan
pengolahan dan penjualan minyak goreng, margarine, dan shortening. Serta industry
pengolahan minyak kelapa dan turunannya.
Ø Grup Distribusi bergerak dalam bidang usaha distribusi produk konsumen melalui
jaringan distribusi nasional yang di milikinya. Grup distribusi terutama mendistribusikan
produk konsumen yang diproduksi oleh Grup Indofood.
Faktor Internal
Kekuatan (strenght)
a. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
b. Produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau
c. Jangkauan distribusi luas
5. d. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
e. Brand yang sudah terkenal
f. Kualitas SDM yang baik
g. Sudah mendapatkan berbagai penghargaan
Kelemahan (weakness)
a. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
b. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
c. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
d. Produk yang tidak dapat dibedakan dengan kompetitor
e. Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada Impor
f. Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar dengan harganya yang
cenderung mahal
g. Merk Indomie yang dijadikan generic name sehingga mengurangi nilai penjualan
D. Faktor Eksternal
Peluang (opportunity)
a. Melakukan ekspansi ke luar negeri
b. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
c. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
6. d. Pasar domestik yang berkembang
e. Segmen pasar yang baru
f. Pasar Internasional
g. Pasar yang luang karena kompetiror yg tidak sanggup memenuhi permintaan customer
h. Diminati dan dapat diterima baik oleh masyarakat.
i. Dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap bea masuk atas bahan baku yang dapat
diimpor
j. Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun
Ancaman (threats)
a. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
b. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
c. Persaingan harga dengan kompetitor
d. Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif
e. Kompetitor memegang pangsa terbesar
f. Dikenakan pajak penjualan
g. Krisis keuangan dunia
E. Strategy Manajemen
Distribusi
7. Indofood’s Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia,
menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri,
indoffood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah
diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih
dalam efisien melalui rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah
dengan kepadatan tinggi gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing
titik saham untuk melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
Corporate Social Responsibility
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk
membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal
kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan
berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
a. Membangun Human Capital
b. Mempertahankan Kohesi Sosial
c. Memperkuat Nilai Ekonomi
d. Mendorong Good Governance
e. Melindungi Lingkungan
Sumber Daya Manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu
kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus.
Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan
memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di
semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu
semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin
kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program
8. Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah
peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4p)
a. Product
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa
85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis,
saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi
jumbo dengan massa 120 gram.(Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan
selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang
semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari
mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional
daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
b. Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1
kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua
kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1500,-
( toko Sjahudi, Rungkut Gunung Anyar Harapan 2012).
c. Places
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai
hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara
agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui
rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet
retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-
masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di
Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan
warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie
instan/mie goreng sebagai menu utama)
d. Promotion
· Tagline : Indomie Seleraku
· Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
· Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara
tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
9. · Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di
Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil,
memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek
mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus
mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu
berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut
pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie
menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari
bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur
panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal
seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin
mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga
mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih
memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand
awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai
customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi”
mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The
Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth,
memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan
menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan
segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price
and higher margin.
F. Strategi Kunci 3a
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi
Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
b. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)
10. KESIMPULAN dan SARAN
KESIMPULAN
PT.Indofood Tbk merupakan perusahaan yang sudah sangat maju,dengan terus mempelajari
dan menganalisa SWOT perusahaannya dan lingkungannya PT.Indofood Tbk dapat
mengantisipasi kelemahan-kelemahan perusahaan mereka disertai strategi-strategi yang baik
diharapkan perusahaan ini dapat terus berkembang.
SARAN
Adapun saran untuk PTIndofood Tbk khususnya pada produk Indomie yang didasarkan atas
hasil evaluasi factor internal dan factor eksternal, yaitu:
1. Dengan memperkuat mereknya sendiri, misalnya dengan melakukan inovasi,
meningkatkan kesetiaan retailer, dan memberikan bonus pembelian.
2. Terus meningkatkan strategi promosi seperti
– Tagline : Indomie Seleraku
– Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
– Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
– Pembuatan Shop Sign
3. Pemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan untuk
pengembangan teknologi seoptimal mungkin.
4. Mempertahankan ciri khas produk.