Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Vaksin COVID-19 dikembangkan untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 melalui berbagai metode seperti mRNA, adenovirus, atau virus tidak aktif, dan beberapa sudah disetujui untuk penggunaan darurat. Dokumen ini juga membahas efikasi vaksin dan efek sampingnya serta pesan penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan meski divaksin.
8. Vaksin
Vaksin adalah bahan
antigenik yang digunakan
untuk menghasilkan
kekebalan terhadap suatu
penyakit. Pemberian
vaksin (imunisasi)
dilakukan untuk
mencegah atau
mengurangi pengaruh
infeksi penyebab penyakit
- penyakit tertentu.
9.
10.
11. Vaccine efficacy
Efikasi vaksin adalah persentase penurunan penyakit pada kelompok orang yang divaksinasi
dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi, dengan menggunakan kondisi tertentu
Contoh :
Vaksin dengan efikasi atau kemanjuran 65,3% dalam uji klinik berarti terjadi penurunan 65,3% kasus
penyakit pada kelompok yang divaksinasi dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi (atau
plasebo). Pada uji klinik Sinovac di Bandung yang melibatkan 1600 orang, terdapat 800 subyek yang
menerima vaksin, dan 800 subyek yang mendapatkan placebo (vaksin kosong).
Jika dari kelompok yang divaksin ada 26 yang terinfeksi (3.25%), sedangkan dari kelompok placebo ada 75
orang yang kena Covid (9.4%), maka efikasi dari vaksin adalah = (0.094 – 0.0325)/0.094 x 100% = 65.3%.
Jadi yang menentukan adalah perbandingan antara kelompok yang divaksin dengan kelompok yang tidak.
12. Covid-19 Vaccines
Messenger RNA Vaccines
Adenovirus-Based Vaccines
Johnson & Johnson
Gamaleya Vaccine (Sputnik V)
Protein-Based Vaccines
Inactivated Coronavirus Vaccines
13. Perkembangan Vaksin COVID-19:
Ada 6 Vaksin Limited/ Emergency Use (19 Des 2020)
•Wuhan Institute of Biological Products (Sinopharm/China)
•Vaksin Inactivated Virus
•Uji Klinis Fase 3 dilakukan di Uni Emirat Arab (UAE), Peru,
dan Morocco
•Emergency Use di Uni Emirat Arab (UAE)
•Beijing Institute of Biological Products (Sinopharm/China)
•Vaksin Inactivated Virus
•Uji Klinis Fase 3 dilakukan di Uniemirat Arab (UAE) dan
Argentina
•Emergency Use di Uni Emirat Arab (UAE)
•Sinovac Biotech (China)
•Vaksin Inactivated Virus
•Uji Klinis Fase 3 di Brazil, Indonesia, Chili, Banglades dan
Turki
•Emergency Use di China
•Gamaleya Research Institute (Rusia)
•Vaksin kombinasi adenoviruses, Ad5 dan Ad26
•Uji Klinis Fase 3 di Rusia, Belarus, Uni Emirat Arab
(UEA), Venezuela, dan India
•Approved early use di Rusia namun belum ada hasil
dari uji klinis fase 3
•Vector Institute (Rusia)
•EpiVacCorona 🡪 protein virus
•Diberikan izin Approved early use di Rusia sebelum
dilakukan Uji Klinis Fase 3
•CanSino Biologics (China)
•Vaksin adenovirus Ad5
•Uji Klinis Fase 3 dilakukan di Saudia Arabia, Pakistan,
Rusia
•Telah disetujui untuk limited use di China
https://www.nytimes.com/interactive/2020/science/coronavirus-vaccine-tracker.html
14.
15. FACT SHEET FOR HEALTH CARE PROVIDERS EMERGENCY USE
AUTHORIZATION (EUA) OF CORONAVAC
http://pionas.pom.go.id/obat-baru/coronavac-suspensi-injeksi-3-mcg05-ml
18. Take Home Message
1. Vaksin melindungi tidak hanya diri sendiri tapi orang-orang
terdekat kita (teman, keluarga, kolega, dan masyarakat).
2. Dengan vaksin tidak serta merta COVID-19 langsung hilang,
selalu terapkan 3M.
3. Jadilah warga negara yang cerdas dan carilah kebenaran berita
dari sumber yang terpecaya sebelum membagikan ke orang
banyak.