SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
William (Liam)
Tahap Madya
Use of procalcitonin and C-reactive protein in the
diagnosis of bacterial infection in infants with
severe bronchiolitis
Carme Alejandre & Carmina Guitart & Mònica Balaguer,
Isabel Torrús & Sara Bobillo-Perez,
Francisco José Cambral & Iolanda Jordan
SKENARIO KLINIS
Seorang residen anak yang bertugas di poli mendapatkan pasien usia 2 bulan
dengan keluhan batuk, pilek dan napas cepat. Dari Anamnesis, pemeriksaan
fisik dan penunjang, mengarahkan asesmen pasien ke arah bronkiolitis.
Orang tua diberikan edukasi mengenai penyakit tersebut, bahwa penyebab
paling sering adalah virus. Orang tua menyatakan paham, namun meminta
tetap diberikan antibiotika agar anaknya cepat sembuh.
Residen tersebut kemudian mencari literatur mengenai pemeriksaan
penunjang apa yang sebaiknya dilakukan untuk menjadi dasar untuk
memberikan antibiotik pada anak dengan Bronkiolitis.
William (Liam)
PERTANYAAN KLINIS
• Apakah Procalcitonin dapat menjadi modalitas untuk
membantu menegakkan adanya infeksi bakteri pada
bronkiolitis?
William (Liam)
CLINICAL QUESTION: PICO
Anak dengan Bronchiolitis
Patient/Problem
Intervention
Comparison
Outcome
C-Reactive Protein (CRP)
Procalcitonin (PCT)
Infeksi bakteri
William (Liam)
((((((((((((Child[Title/Abstract]) OR (Pediatric[Title/Abstract])) OR (Baby[Title/Abstract])) OR
(Infant[Title/Abstract])) OR (Teenager[Title/Abstract])) OR (Juvenile[Title/Abstract])) OR
(Teen[Title/Abstract])) OR (School[Title/Abstract])) OR (Preschool[Title/Abstract])) OR
(Toddler[Title/Abstract])) OR (paediatric[Title/Abstract])) OR (pediatric[Title/Abstract])) AND
((((Bacterial[Title/Abstract]) AND (Bronchiolitis[Title/Abstract])) AND (C-reactive
protein[Title/Abstract])) AND (Procalcitonin[Title/Abstract]))
P1 I C O
Child* with bacterial
infection
Procalcitonin CRP Bronchiolitis
Syn 1 Pediatri*, baby,
infant, teen*,
juvenile, school,
preschool,toddler,
child*, kid,
paediatric, pediatric
Procalcitonin C-reactive protein Bronchiolitis
Syn 2 Bacterial PCT CRP
William (Liam)
William (Liam)
LATAR BELAKANG
• Bronchiolitis: infeksi saluran napas bawah <2 tahun, tersering virus.
• Invasive bacterial infection (IBI) = komplikasi sering pada bronkiolitis.
• Bronkiolitis  SIRS  peningkatan lekosit dan CRP  Bronkiolitis atau
IBI?
• CRP: high sensitivity untuk infeksi bakterial (cut-off value of 20mg/L),
low specificity, nilai cenderung menetap tinggi Ketika infeksi telah
teratasi
• PCT: high sensitivity & specifity untuk diagnosis infeksi bacterial. Muncul
lebih awal, dan turun dengan cepat ketika infeksi telah terkontrol.
• CRP vs PCT pada severe bronchiolitis + infeksi bakterial?
William (Liam)
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Kohort Prospektif
Consecutive sampling
Waktu
Jan 2011 – Juli 2017
Lokasi penelitian
Hospital Sant Joan de Déu
(University of Barcelona, Spain)
Subjek penelitian
Semua pasien PICU dengan severe
bronkiolitis
William (Liam)
Kriteria inklusi dan eksklusi
INKLUSI
• Semua pasien PICU dengan severe bronchiolitis
EKSKLUSI
• Usia<7hari
• Mendapatkan antibiotika sebelum masuk PICU
• Penyakit kronik yang menyebabkan peningkatan CRP
(seperti penyakit rematik dan IBD)
• Pembedahan sebelum ataupun selama perawatan
William (Liam)
Prosedur penelitian
1. Untuk semua pasien diambil data umur, jenis kelamin, tingkat keparahan, etiologi
bronchiolitis, hasil kultur, Nilai PCT and CRP saat admisi dan pada 24 & 48 jam kemudian; dan
pemberian antibiotika.
2. Penegakan diagnosis sepsis, pneumonia, ISK, bakteremia, meningitis bacterial, dan enteritis
bacterial.
3. Pasien kemudian dibagi menjadi 2 kohort: pasien dengan IBI dan no bacterial infection (NBI)
4. Hasil kultur yang dianggap sebagai kontaminan, tidak dianggap sebagai IBI
5. Prosedur dilakukan dengan prinsip steril: Kultur darah dengan venipuncture, bronchoalveolar
lavage (BAL) dengan steril kateter via ET, kultur urin dengan kateter.
6. Saat admisi, sampel nasofaring/trakea diambil untuk studi etiologi virus menggunakan PCR
7. Pemeriksaan CRP dan PCT, serta pemberian antibiotika, diberikan sesuai standar protocol
rumah sakit ketika dicurigai adanya IBI.
8. Studi telah melewati komite etik
William (Liam)
KARAKTERISTIK
BASAL
William (Liam)
HASIL
William (Liam)
HASIL
Receiver operating characteristic (ROC) curves for diagnosing IBI
according to the values of procalcitonin (PCT) and C-reactive protein
(CRP) at admission, 24 h, and 48 h. AUC, area under the curve; CI,
confidence interval
William (Liam)
HASIL
William (Liam)
HASIL
KESIMPULAN
• Infeksi bacterial sering terjadi pada anak dengan severe bronchiolitis yang
membutuhkan admisi PICU.
• Biomarker inflamasi seperti CRP dan PCT dapat membantu menegakan
adanya IBI dan memulai terapi antibiotika
• PCT secara signifikan lebih tinggi dan lebih spesifik dibandingkan CRP; baik
pada sepsis dan pneumonia, maupun IBI secara general
• Tes PCT dapat mengarahkan pemberian antibiotika yang tepat waktu
dan tepat sasaran.
William (Liam)
Apakah jurnal tentang test Diagnostik ini VALID?
Apakah hasil dari jurnal diagnostik ini PENTING?
Apakah hasil dari jurnal Diagnostik ini DAPAT
DITERAPKAN untuk pasien saya?
MENILAI BUKTI APPRAISE THE EVIDENCE
Apakah hasil dari penelitian uji diagnosis ini valid?
1. Apakah tes diagnosis ini dievaluasi pada
spektrum pasien yang tepat (seperti pada
pasien yang biasanya akan kita ukur
dengan tes tersebut)?
• Ya. Pemeriksaan ini dilakukan pada semua
pasien PICU dengan bronchiolitis berat.
William (Liam)
2. Apakah dilakukan suatu pembandingan
yang independen dan disamarkan dengan
standar referensi/gold standard diagnosis?
• Tidak. Pada penelitian ini semua pasien
PICU diperiksa secara langsung saat
admisi, 24 jam dan 48 jam baik kadar PCT
maupun kadar CRP nya.
William (Liam)
3. Apakah standar referensi uji diaplikasikan
terlepas dari hasil tes diagnosis?
• Ya, pada penelitian ini PCT dibandingkan
secara langsung dengan CRP sebagai
referensi standar.
• Selain itu pada semua pasien juga di
konfirmasi dengan kultur bakteri.
William (Liam)
KESIMPULAN
JURNAL DIAGNOSTIK INI
VALID
Apakah bukti mengenai aspek diagnosis
yang valid ini penting?
Tabel 2x2 Interpretasi Uji Diagnostik : PCT
Sensitivitas
A/A+C = 125 / 181x 100% = 69 %
Spesifisitas
D/B+D = 450 / 494 x 100% = 91 %
Hasil
PCT
Berdasarkan
IBI
Total
Positif Negatif
Positif 125 44 169
Negatif 56 450 506
Total 181 494 675
William (Liam)
Parameter Formula Hasil
Sensitivity a/(a+c) x 100% 125/181 x 100% = 69%
Specificity d/(b+d) x 100% 450/494 x 100% = 91%
Negative predictive value d/(c+d) x 100% 450/506 x 100% = 86.2%
Positive predictive value a/(a+b) x 100% 125/169 x 100% = 76.7%
Likelihood ratio for positive result sensitivity/(1-specificity) 0.69 /( 1-0.91) = 7.6
Likelihood ratio for negative result (1-sensitivity)/specificity (1-0.69) / 0.91 = 0.34
Pre test probability (prevalence) (a+c)/(a+b+c+d) x 100% 181/675 x 100% = 26.8%
Pretest-odds prev/(1-prev) 0.268 / (1-0.268) = 0.36
Post test-odds Pretest odds x LR
0.36 x 7.6 = 2.73 (+)
0.36 x 0.34 = 0.12 (-)
Post test probability
Post test odds/(post test odds+1) x
100%
2.73/(2.73+1) x100% = 73.2% (+)
0.12/(0.12+1) x100% = 10.7% (-)
Accuracy (a+d)/a+b+c+d) x 100% 575/675 x 100% = 85.2%
10.7
26.8
73.2 (LR +)
(LR -)
William (Liam)
KESIMPULAN
JURNAL DIAGNOSTIK INI
PENTING
Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan
1. Apakah prosedur tes ini tersedia, terjangkau, akurat, dan tepat untuk
pasien di wilayah ini?
• Ya. Pemeriksaan ini tersedia di laboratorium di Yogyakarta, dapat menjadi
modalitas dasar untuk pertimbangan pemberian antibiotika, dan harganya
terjangkau (ter-cover oleh BPJS), walaupun harganya lebih mahal dibandingkan
CRP, namun beberapa penelitian mengenai cost-effectiveness menunjukan
superioritas pada procalcitonin1,2
Procalcitonin CRP
Biaya Rp 410.000 Rp 140.000
William (Liam)
2. Apakah kita dapat secara klinis melihat estimasi pretest probability
pasien kita?
• Ya. Estimasi pretest probability/prevalensi dapat diketahui dari penelitian
sebelumnya. Menurut Levine et al, 2004 prevalensi bacterial infection
pada pasien anak dengan bronchiolitis adalah 11.4%
William (Liam)
3. Apakah hasil post-test probability berpengaruh pada
penanganan terhadap pasien kita?
• 3a. Dapatkah hal ini melampaui test-treatment threshold?
• Ya, apabila hasil tes procalcitonin positif maka postest probability
dapat naik hingga diatas treatment treshold.
William (Liam)
3b. Apakah pasien kita dapat diajak bekerjasama sebagai
mitra yang baik (willing-partner)?
•Ya. Pemeriksaan Procalcitonin merupakan pemeriksaan yang
mudah dilakukan, dan bisa diambil bersama pemeriksaan
darah lainnya
William (Liam)
4. Apakah konsekuensi dari tes tersebut akan menolong pasien
kita untuk mencapai tujuan?
• Ya. Pemeriksaan Procalcitonin mudah dilakukan dan mudah
diakses di Yogyakarta. Jika hasilnya positif dengan klinis yang
mendukung, dokter bisa mempertimbangkan pemberian antibiotik.
William (Liam)
KESIMPULAN
DAPAT DITERAPKAN
KESIMPULAN
Secara keseluruhan adalah penelitian ini
VALID, PENTING, dan DAPAT DITERAPKAN
Terima Kasih
Mohon Asupan
Kajian Jurnal William-Liam. Use of procalcitonin and C-reactive protein in the diagnosis (2).pptx

More Related Content

Similar to Kajian Jurnal William-Liam. Use of procalcitonin and C-reactive protein in the diagnosis (2).pptx

RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptxRESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptxWihelminaKurniyati1
 
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdfdrday1
 
COVID pada neonatus dan anak_V1.pptx
COVID pada neonatus dan anak_V1.pptxCOVID pada neonatus dan anak_V1.pptx
COVID pada neonatus dan anak_V1.pptxAnggita60
 
COVID pada neonatus dan anak_V1.pptx
COVID pada neonatus dan anak_V1.pptxCOVID pada neonatus dan anak_V1.pptx
COVID pada neonatus dan anak_V1.pptxAnggita60
 
Materi dragustina-web270721
Materi dragustina-web270721Materi dragustina-web270721
Materi dragustina-web270721anita692070
 
PMKP ON POINT (1).pptx
PMKP ON POINT (1).pptxPMKP ON POINT (1).pptx
PMKP ON POINT (1).pptxSehoThrift
 
HIV ( pelatihan IMS).ppt
HIV ( pelatihan IMS).pptHIV ( pelatihan IMS).ppt
HIV ( pelatihan IMS).pptRezaFiansyah1
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologiZulAzhri
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptkomitemutu5
 
Rekomendasi PAPDI soal Vaksinasi Corona
Rekomendasi PAPDI soal Vaksinasi CoronaRekomendasi PAPDI soal Vaksinasi Corona
Rekomendasi PAPDI soal Vaksinasi CoronaCIkumparan
 
Pedoman teknis pe kemenkes
Pedoman teknis pe kemenkesPedoman teknis pe kemenkes
Pedoman teknis pe kemenkesOskar S
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
Kb 9 standar diagnosis
Kb 9 standar diagnosisKb 9 standar diagnosis
Kb 9 standar diagnosisljjkesehatantb
 
Azaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptx
Azaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptxAzaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptx
Azaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptxReynaldo Rahima Putra
 
PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.
PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.
PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.mademossile
 

Similar to Kajian Jurnal William-Liam. Use of procalcitonin and C-reactive protein in the diagnosis (2).pptx (20)

RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptxRESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
 
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
 
COVID pada neonatus dan anak_V1.pptx
COVID pada neonatus dan anak_V1.pptxCOVID pada neonatus dan anak_V1.pptx
COVID pada neonatus dan anak_V1.pptx
 
COVID pada neonatus dan anak_V1.pptx
COVID pada neonatus dan anak_V1.pptxCOVID pada neonatus dan anak_V1.pptx
COVID pada neonatus dan anak_V1.pptx
 
Materi dragustina-web270721
Materi dragustina-web270721Materi dragustina-web270721
Materi dragustina-web270721
 
PMKP ON POINT (1).pptx
PMKP ON POINT (1).pptxPMKP ON POINT (1).pptx
PMKP ON POINT (1).pptx
 
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
 
HIV ( pelatihan IMS).ppt
HIV ( pelatihan IMS).pptHIV ( pelatihan IMS).ppt
HIV ( pelatihan IMS).ppt
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
Jurnal lutfi.pptx
Jurnal lutfi.pptxJurnal lutfi.pptx
Jurnal lutfi.pptx
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
 
Rekomendasi PAPDI soal Vaksinasi Corona
Rekomendasi PAPDI soal Vaksinasi CoronaRekomendasi PAPDI soal Vaksinasi Corona
Rekomendasi PAPDI soal Vaksinasi Corona
 
Pedoman teknis pe kemenkes
Pedoman teknis pe kemenkesPedoman teknis pe kemenkes
Pedoman teknis pe kemenkes
 
Early Warning Score (EWS) COVID 19
Early Warning Score (EWS) COVID 19Early Warning Score (EWS) COVID 19
Early Warning Score (EWS) COVID 19
 
Paket 11 101-150
Paket 11 101-150  Paket 11 101-150
Paket 11 101-150
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
Kb 9 standar diagnosis
Kb 9 standar diagnosisKb 9 standar diagnosis
Kb 9 standar diagnosis
 
Azaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptx
Azaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptxAzaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptx
Azaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptx
 
Vaksinasi.pptx
Vaksinasi.pptxVaksinasi.pptx
Vaksinasi.pptx
 
PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.
PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.
PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogorjualobat34
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxDianLestariDian
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...puskesmastambakaji
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarangjualobat34
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptUmiIstiqomah4
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxFotocameraM10
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899moratmaret503
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®Obat Cytotec
 
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfnjwahidah
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganKimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganCara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

Farmasi tersedia obat penggugur kandungan
Farmasi tersedia obat penggugur kandunganFarmasi tersedia obat penggugur kandungan
Farmasi tersedia obat penggugur kandungan
 
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandunganKimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandunganKimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganKimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
 
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandunganKimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
 

Kajian Jurnal William-Liam. Use of procalcitonin and C-reactive protein in the diagnosis (2).pptx

  • 1. William (Liam) Tahap Madya Use of procalcitonin and C-reactive protein in the diagnosis of bacterial infection in infants with severe bronchiolitis Carme Alejandre & Carmina Guitart & Mònica Balaguer, Isabel Torrús & Sara Bobillo-Perez, Francisco José Cambral & Iolanda Jordan
  • 2. SKENARIO KLINIS Seorang residen anak yang bertugas di poli mendapatkan pasien usia 2 bulan dengan keluhan batuk, pilek dan napas cepat. Dari Anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, mengarahkan asesmen pasien ke arah bronkiolitis. Orang tua diberikan edukasi mengenai penyakit tersebut, bahwa penyebab paling sering adalah virus. Orang tua menyatakan paham, namun meminta tetap diberikan antibiotika agar anaknya cepat sembuh. Residen tersebut kemudian mencari literatur mengenai pemeriksaan penunjang apa yang sebaiknya dilakukan untuk menjadi dasar untuk memberikan antibiotik pada anak dengan Bronkiolitis. William (Liam)
  • 3. PERTANYAAN KLINIS • Apakah Procalcitonin dapat menjadi modalitas untuk membantu menegakkan adanya infeksi bakteri pada bronkiolitis? William (Liam)
  • 4. CLINICAL QUESTION: PICO Anak dengan Bronchiolitis Patient/Problem Intervention Comparison Outcome C-Reactive Protein (CRP) Procalcitonin (PCT) Infeksi bakteri William (Liam)
  • 5. ((((((((((((Child[Title/Abstract]) OR (Pediatric[Title/Abstract])) OR (Baby[Title/Abstract])) OR (Infant[Title/Abstract])) OR (Teenager[Title/Abstract])) OR (Juvenile[Title/Abstract])) OR (Teen[Title/Abstract])) OR (School[Title/Abstract])) OR (Preschool[Title/Abstract])) OR (Toddler[Title/Abstract])) OR (paediatric[Title/Abstract])) OR (pediatric[Title/Abstract])) AND ((((Bacterial[Title/Abstract]) AND (Bronchiolitis[Title/Abstract])) AND (C-reactive protein[Title/Abstract])) AND (Procalcitonin[Title/Abstract])) P1 I C O Child* with bacterial infection Procalcitonin CRP Bronchiolitis Syn 1 Pediatri*, baby, infant, teen*, juvenile, school, preschool,toddler, child*, kid, paediatric, pediatric Procalcitonin C-reactive protein Bronchiolitis Syn 2 Bacterial PCT CRP William (Liam)
  • 7.
  • 8.
  • 9. LATAR BELAKANG • Bronchiolitis: infeksi saluran napas bawah <2 tahun, tersering virus. • Invasive bacterial infection (IBI) = komplikasi sering pada bronkiolitis. • Bronkiolitis  SIRS  peningkatan lekosit dan CRP  Bronkiolitis atau IBI? • CRP: high sensitivity untuk infeksi bakterial (cut-off value of 20mg/L), low specificity, nilai cenderung menetap tinggi Ketika infeksi telah teratasi • PCT: high sensitivity & specifity untuk diagnosis infeksi bacterial. Muncul lebih awal, dan turun dengan cepat ketika infeksi telah terkontrol. • CRP vs PCT pada severe bronchiolitis + infeksi bakterial? William (Liam)
  • 10. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Kohort Prospektif Consecutive sampling Waktu Jan 2011 – Juli 2017 Lokasi penelitian Hospital Sant Joan de Déu (University of Barcelona, Spain) Subjek penelitian Semua pasien PICU dengan severe bronkiolitis William (Liam)
  • 11. Kriteria inklusi dan eksklusi INKLUSI • Semua pasien PICU dengan severe bronchiolitis EKSKLUSI • Usia<7hari • Mendapatkan antibiotika sebelum masuk PICU • Penyakit kronik yang menyebabkan peningkatan CRP (seperti penyakit rematik dan IBD) • Pembedahan sebelum ataupun selama perawatan William (Liam)
  • 12. Prosedur penelitian 1. Untuk semua pasien diambil data umur, jenis kelamin, tingkat keparahan, etiologi bronchiolitis, hasil kultur, Nilai PCT and CRP saat admisi dan pada 24 & 48 jam kemudian; dan pemberian antibiotika. 2. Penegakan diagnosis sepsis, pneumonia, ISK, bakteremia, meningitis bacterial, dan enteritis bacterial. 3. Pasien kemudian dibagi menjadi 2 kohort: pasien dengan IBI dan no bacterial infection (NBI) 4. Hasil kultur yang dianggap sebagai kontaminan, tidak dianggap sebagai IBI 5. Prosedur dilakukan dengan prinsip steril: Kultur darah dengan venipuncture, bronchoalveolar lavage (BAL) dengan steril kateter via ET, kultur urin dengan kateter. 6. Saat admisi, sampel nasofaring/trakea diambil untuk studi etiologi virus menggunakan PCR 7. Pemeriksaan CRP dan PCT, serta pemberian antibiotika, diberikan sesuai standar protocol rumah sakit ketika dicurigai adanya IBI. 8. Studi telah melewati komite etik William (Liam)
  • 15. HASIL Receiver operating characteristic (ROC) curves for diagnosing IBI according to the values of procalcitonin (PCT) and C-reactive protein (CRP) at admission, 24 h, and 48 h. AUC, area under the curve; CI, confidence interval William (Liam)
  • 17. HASIL
  • 18.
  • 19. KESIMPULAN • Infeksi bacterial sering terjadi pada anak dengan severe bronchiolitis yang membutuhkan admisi PICU. • Biomarker inflamasi seperti CRP dan PCT dapat membantu menegakan adanya IBI dan memulai terapi antibiotika • PCT secara signifikan lebih tinggi dan lebih spesifik dibandingkan CRP; baik pada sepsis dan pneumonia, maupun IBI secara general • Tes PCT dapat mengarahkan pemberian antibiotika yang tepat waktu dan tepat sasaran. William (Liam)
  • 20.
  • 21. Apakah jurnal tentang test Diagnostik ini VALID? Apakah hasil dari jurnal diagnostik ini PENTING? Apakah hasil dari jurnal Diagnostik ini DAPAT DITERAPKAN untuk pasien saya? MENILAI BUKTI APPRAISE THE EVIDENCE
  • 22. Apakah hasil dari penelitian uji diagnosis ini valid? 1. Apakah tes diagnosis ini dievaluasi pada spektrum pasien yang tepat (seperti pada pasien yang biasanya akan kita ukur dengan tes tersebut)? • Ya. Pemeriksaan ini dilakukan pada semua pasien PICU dengan bronchiolitis berat. William (Liam)
  • 23. 2. Apakah dilakukan suatu pembandingan yang independen dan disamarkan dengan standar referensi/gold standard diagnosis? • Tidak. Pada penelitian ini semua pasien PICU diperiksa secara langsung saat admisi, 24 jam dan 48 jam baik kadar PCT maupun kadar CRP nya. William (Liam)
  • 24. 3. Apakah standar referensi uji diaplikasikan terlepas dari hasil tes diagnosis? • Ya, pada penelitian ini PCT dibandingkan secara langsung dengan CRP sebagai referensi standar. • Selain itu pada semua pasien juga di konfirmasi dengan kultur bakteri. William (Liam)
  • 26. Apakah bukti mengenai aspek diagnosis yang valid ini penting? Tabel 2x2 Interpretasi Uji Diagnostik : PCT Sensitivitas A/A+C = 125 / 181x 100% = 69 % Spesifisitas D/B+D = 450 / 494 x 100% = 91 % Hasil PCT Berdasarkan IBI Total Positif Negatif Positif 125 44 169 Negatif 56 450 506 Total 181 494 675 William (Liam)
  • 27. Parameter Formula Hasil Sensitivity a/(a+c) x 100% 125/181 x 100% = 69% Specificity d/(b+d) x 100% 450/494 x 100% = 91% Negative predictive value d/(c+d) x 100% 450/506 x 100% = 86.2% Positive predictive value a/(a+b) x 100% 125/169 x 100% = 76.7% Likelihood ratio for positive result sensitivity/(1-specificity) 0.69 /( 1-0.91) = 7.6 Likelihood ratio for negative result (1-sensitivity)/specificity (1-0.69) / 0.91 = 0.34 Pre test probability (prevalence) (a+c)/(a+b+c+d) x 100% 181/675 x 100% = 26.8% Pretest-odds prev/(1-prev) 0.268 / (1-0.268) = 0.36 Post test-odds Pretest odds x LR 0.36 x 7.6 = 2.73 (+) 0.36 x 0.34 = 0.12 (-) Post test probability Post test odds/(post test odds+1) x 100% 2.73/(2.73+1) x100% = 73.2% (+) 0.12/(0.12+1) x100% = 10.7% (-) Accuracy (a+d)/a+b+c+d) x 100% 575/675 x 100% = 85.2%
  • 28. 10.7 26.8 73.2 (LR +) (LR -) William (Liam)
  • 30. Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan 1. Apakah prosedur tes ini tersedia, terjangkau, akurat, dan tepat untuk pasien di wilayah ini? • Ya. Pemeriksaan ini tersedia di laboratorium di Yogyakarta, dapat menjadi modalitas dasar untuk pertimbangan pemberian antibiotika, dan harganya terjangkau (ter-cover oleh BPJS), walaupun harganya lebih mahal dibandingkan CRP, namun beberapa penelitian mengenai cost-effectiveness menunjukan superioritas pada procalcitonin1,2 Procalcitonin CRP Biaya Rp 410.000 Rp 140.000 William (Liam)
  • 31. 2. Apakah kita dapat secara klinis melihat estimasi pretest probability pasien kita? • Ya. Estimasi pretest probability/prevalensi dapat diketahui dari penelitian sebelumnya. Menurut Levine et al, 2004 prevalensi bacterial infection pada pasien anak dengan bronchiolitis adalah 11.4% William (Liam)
  • 32. 3. Apakah hasil post-test probability berpengaruh pada penanganan terhadap pasien kita? • 3a. Dapatkah hal ini melampaui test-treatment threshold? • Ya, apabila hasil tes procalcitonin positif maka postest probability dapat naik hingga diatas treatment treshold. William (Liam)
  • 33. 3b. Apakah pasien kita dapat diajak bekerjasama sebagai mitra yang baik (willing-partner)? •Ya. Pemeriksaan Procalcitonin merupakan pemeriksaan yang mudah dilakukan, dan bisa diambil bersama pemeriksaan darah lainnya William (Liam)
  • 34. 4. Apakah konsekuensi dari tes tersebut akan menolong pasien kita untuk mencapai tujuan? • Ya. Pemeriksaan Procalcitonin mudah dilakukan dan mudah diakses di Yogyakarta. Jika hasilnya positif dengan klinis yang mendukung, dokter bisa mempertimbangkan pemberian antibiotik. William (Liam)
  • 36. KESIMPULAN Secara keseluruhan adalah penelitian ini VALID, PENTING, dan DAPAT DITERAPKAN

Editor's Notes

  1. IBI termasuk superinfeksi bacterial pada saluran napas, pneumonia, bakteremia, infeksi saluran kemih, dan meningitis.
  2. PCT meningkat beberapa hari paska kelahiran
  3. *(paediatric risk score of mortality III [PRISM III] & bronchiolitis score of Sant Joan de Déu [BROSJOD]) Sepsis was considered following the criteria of international guidelines on sepsis [22, 23]. Pneumonia was characterized based on the CDC’s definition of pneumonia [21]: compatible clinical symptoms (fever, cough, tachypnoea, shortness of breath, abnormal respiratory auscultation sounds, hypoventilation, tubular breath sounds), compatible chest Xray (CXR) (lobar consolidation, airspace opacity, pleural effusion, bullae, etc.), and blood test abnormalities with leukocytosis, neutrophilia, a C-reactive protein higher than 50 mg/ L, and/or a PCT level higher than 1 ng/mL. UTI was defined as single-pathogen growth of either at least 10 [5] colonyforming units (CFU) per mL or at least 10 [4] if the sample had been taken by urinary catheterisation. Bacteraemia, bacterial meningitis, and bacterial enteritis were defined by the growth of a known bacterial pathogen in the corresponding sample.
  4. The best PCT cut-off for IBI diagnosis at admission was 1.4 ng/mL, with a sensitivity of 69% (95% CI 58.4–74.9) and a specificity of 91% (95% CI 88.1–92.5).
  5. Cut off CRP 20, best 26, PCT 1.4
  6. LRP : setiap ada 1 hasil false positive, akan didapatkan 43 hasil true positif (perbandingan antara pasien sakit yg terfdeteksi ICH dgn USG, dengan pasien tidak ICH yang terdeteksi ICH dgn USG) LRN: setiap 2 pasien false negative, akan didapatkan 10 pasien true negative (perbandingan antara pasien yang ICH dgn hasil USG -, dengan subyek sehat yg memberi hasil -) Prevalensi” proporsi kasus secara demografis dan klinis sebelum dilakukan tes adalah 2.7% Pretest odds: besarnya kemungkinan seseorang mengalami ICH sebelum dilakukan usg adalah 0.028?? Postest odds: besarnya kemungkinan seseorang mengalami ICH sesudah dilakukan usg adalag 1.19>
  7. Cost-effectiveness of procalcitonin for detection of serious bacterial infections in children presenting with fever without source https://bmcpediatr.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12887-022-03293-3 Cost-effectiveness of procalcitonin testing to guide antibiotic treatment duration in critically ill patients: results from a randomised controlled multicentre trial in the Netherlands https://ccforum.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13054-018-2234-3
  8. Risk of serious bacterial infection in young febrile infants with respiratory syncytial virus infections. Pediatrics. 113(6):1728–1734. https://doi.org/10.1542/ peds.113.6.1728