SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
D A N A
1. Dana merupakan perbuatan yang paling
mudah dilakukan dan merupakan awal dari
semua perbuatan baik lainnya.
Anak kecil bisa berdana Orang cacat juga bisa berdana
Orang jahat juga bisa berdana
2. Orang yang miskin justru harus
banyak berdana
Orang hidupnya miskin, karena kehidupan
lampaunya tidak pernah berdana.
Untuk dapat mengubah nasibnya dia justru
harus banyak berdana sekarang.
Dana tidak hanya berbentuk uang/materi, tetapi
bisa berbentuk tenaga, bisa berbentuk nasihat,
bisa berbentuk senyum, dsb.
Memberikan materi kepada orang yang
memerlukan dengan ikhlas.
Memberikan dengan tulus dan ikhlas atau
melepaskan milik kita, baik itu berupa:
materi, tenaga, rasa aman, memaafkan, dan
Ajaran.
Dana materi seperti: uang, makanan, air,
obat, darah, kornea mata, bunga, lilin, dan
dupa.
Dana dalam bentuk tenaga.
Dana dalam bentuk memaafkan,
memberi rasa aman, rasa nyaman dan
menyelamatkan kehidupan makhluk
yang terancam.
Dana dalam bentuk ajaran seperti
ceramah, cetak buku dhamma,
cetak vcd atau dvd dhamma.
Orang kaya berdana kepada pengemis.
Umat berdana makan pagi kepada Bhikkhu
Orang kaya merayakan ulang tahun anaknya
Orang kaya berdana untuk pembangunan Vihara, cetiya,
sekolah, atau jembatan.
Kehendak sebelum berdana haruslah
baik, senang dan penuh keyakinan.
Kehendak sewaktu berdana haruslah
baik, puas dan bahagia.
Kehendak setelah berdana haruslah
baik dan merasa bahagia telah
melepas.
Berdana barang yang sudah buruk
yang diri sendiri sudah tidak mau
memakainya lagi.
Berdana barang yang baik sebaik
diri sendiri memakainya.
Berdana barang yang lebih baik
daripada yang dipakainya sendiri.
Dana yang bersifat rendah
(ada pamrih dan ingin terkenal).
Kalau lahir sebagai manusia maka akan
menjadi manusia cacat, kalau jadi dewa maka
akan menjadi dewa tingkat rendah, dewa
penunggu vihara< dewa pesuruh dll
Dana yang bersifat menengah
(ada pamrih ingin terlahir di surga).
Dana yang bersifat tinggi atau luhur (bertekad
untuk mengikis kadar L,D,M dalam batinnya
untuk merealisasi Nibbana kelak).
Orang yang moralnya baik memberikan kepada orang yang
moralnya kurang baik.
Pelacur berdana kepada seorang Bhikkhu.
Bagi-bagi hasil rampokan kepada sesama perampok.
Seorang bhikkhu memberi sesuatu kepada bhikkhu
lainnya.
F. Ditinjau dari yang patut menerima dana
1)Menurut Dakkhinavibhavga Sutta,
Majjhima Nikaya
Ada 14 macam persembahan yang ditujukan kepada pribadi
tertentu (Patipuggala Dana), yaitu :
a. Sammasambuddha
b. Pacceka Buddha
c. Arahat (Arahatta Phala)
d. Mereka yang berpraktek untuk meraih ke-arahat-an (Arahatta
Magga)
e. Anagami (Anagami Phala)
f. Mereka yang berpraktek untuk meraih ke-anagami-an (Anagami
Magga)
g. Sakadagami Phala
h. Mereka yang berpraktek untuk meraih ke-sakadagami-an
(Sakadagami Magga)
i. Sotapanna (Sotapatti Phala)
j. Mereka yang berpraktek untuk meraih ke-sotapana-an (Sotapatti
Magga)
k. Orang non-Buddhis yang telah melenyapkan nafsunya (orang yang
memiliki Jhana)
l. Orang biasa (awam) yang bermoral (yang mempunyai kesilaan)
m.Orang biasa (awam) yang tidak bermoral (yang jelek kesilaannya)
n. Binatang / hewan
2. Sangha yang merupakan lapangan menanam jasa
a. Sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni saat Sang Buddha
(Sammasambuddha) sebagai pimpinan sangha
b. Sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni sesudah Sang Buddha
parinibbana
c. Sangha bhikkhu saja
d. Sangha bhikkhuni saja
e. Sangha yang terdiri dari para bhikkhu dan bhikkhuni dalam
jumlah terbatas (sejumlah bhikkhu dan bhikkhuni dari sangha)
f. Sangha yang terdiri dari para bhikkhu dalam jumlah terbatas
(beberapa bhikkhu yang disediakan oleh sangha)
g. Sangha yang terdiri dari para bhikkhuni dalam jumlah terbatas
(beberapa bhikkhuni yang disediakan oleh sangha)
Obyek-obyek yang secara umum
memang patut menerima dana
a. Dana yang diberikan kepada orang yang
melaksanakan Sila, seperti misalnya para
bhikkhu sangha sekarang ini. Hal ini juga
berarti berdana kepada sangha
b. Dana yang diberikan kepada orang tua
(ayah dan ibu)
c. Dana yang diberikan kepada orang yang
belum berpenghasilan, misalnya mereka
yang belum mempunyai pekerjaan lalu
kita sokong untuk sementara
d. Dana yang diberikan kepada mereka yang
memang sedang membutuhkan bantuan,
misalnya kepada mereka yang sedang
terkena musibah, dan sebagainya.
3.
Cara-cara berdana
Berdana sama dengan menanam pohon yang
secara tepat kita harus juga memilih lahan, bibit,
dan waktu penanaman serta pemeliharaan.
Tetapi bukanlah berarti di dalam berdana ini kita
semata-mata hanya mengharapkan adanya hasil
yang besar. Bukan itu maksudnya. Dalam hal ini
kita berusaha untuk melakukan cara-cara
berdana yang paling baik. Nah, faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil tanaman (dana) kita ini
antara lain sebagai berikut :
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
tanaman (dana) kita ini antara lain
sebagai berikut :
1. Umum
2. Sappurisa Dana
3. Berdana kepada yang telah
meninggal dunia
4. Kathina Dana
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tanaman
(dana) kita ini antara lain sebagai berikut :
Umum
a. Apa yang kita danakan hendaknya hasil yang kita
peroleh dengan cara-cara yang sesuai dengan Dhamma.
b. Dana diberikan kepada orang yang layak menerima.
c. Sebelum diserahkan, dana telah dipersiapkan dan
direncanakan dengan pikiran yang baik.
d. Pada waktu diserahkan disertai dengan pikiran ikhlas,
rela, dan penuh kebahagiaan serta tanpa ikatan.
e. Sesudah diserahkan, pada saat-saat selanjutnya pikiran-
pikiran baik tersebut tetap dipelihara dengan cara :
- Merenungkan bahwa dengan berbuat bajik ini semoga sanak
keluarga yang telah tiada juga ikut bergembira dan dapat
pula menikmatinya.
- Tidak lagi menganggap bahwa barang tersebut masih milik
kita dan merelakan dengan tulus pada si penerima untuk
menggunakannya. Hindarkan diri kita dari sikap egois yang
selalu menganggap barang itu adalah pemberian kita. Ini
merupakan jalan untuk mempraktikkan ajaran Anatta,
praktik ‘pasrah’, ‘sumeleh’, dan tidak terikat (melepas).
- Tidak meremehkan kepada siapapun dengan
membanggakan apa yang telah kita perbuat. Orang lain
boleh membanggakan kebajikan kita, namun hendaknya
dijaga batin atau pikiran kita dari kekotoran batin tersebut.
- Tidak memberikan syarat-syarat yang mengikat yang
dibebankan pada penerima dana sehingga ia tidak bebas
memanfaatkannya. Ini terjadi karena ketidak-ikhlasan kita
kepada orang yang menerima dana. Kita boleh berdana
dengan mengatakan maksud penggunaannya, tetapi bukan
merupakan syarat yang mengikat. Misalnya kita berdana
untuk membangun kuti, tetapi kurang layak kalau kita
berdana membangun kuti dengan syarat ini dan itu bagi
yang menempatinya.
Sappurisa Dana 8
Artinya 8 (delapan) macam cara berdana dari orang
yang baik:
a. Sucim-deti : berdana sesuatu yang bersih (halal).
b. Panitam-deti : berdana sesuatu yang baik (masih
bermanfaat).
c. Kalena-deti : berdana sesuatu yang tepat untuk kondisinya.
d. Kappiyam-deti : berdana sesuatu yang pantas / layak.
e. Vicceya-deti : berdana sesuatu dengan bijaksana.
f. Abhinham-deti : berdana sesuatu secara tetap / teratur.
g. Dadam cittam pasadeti : Berdana sesuatu dengan pikiran
tenang, pikiran yang baik, dan tidak mengharap-kan
pamrih yang dapat menimbulkan kegelisahan, apalagi jika
hal yang kita ha-rapkan dengan dana kita itu tidak sesuai
dengan yang kita inginkan.
h. Datva attamano hoti :
Setelah berdana batin merasa tenang. Hal ini dapat terjadi
bila kita berdana de-ngan benar-benar tanpa pamrih dan
melihat orang yang menerima dana kita itu berbahagia
sehingga kita pun ikut berbahagia.
 Merenungkan bahwa dengan perbuatan
baik ini semoga sanak keluarga yang
telah tiada juga turut bergembira
(Pattidana).
 Tidak menganggap bahwa barang
tersebut masih milik kita.
 Tidak meremehkan siapapun dengan
membanggakan apa yang telah kita
perbuat.
 Tidak memberikan syarat-syarat yang
mengikat kepada si penerima dana.
a) Dengan berdana berarti kita telah praktik
Dhamma untuk mengikis kekotoran batin atau
Lobha, Dosa, dan Moha.
b) Dengan berdana berarti kita berlatih melepas
sesuatu milik kita dengan wajar, sehingga jika
pada suatu saat nanti kita harus melepas milik
kita yg sangat kita cintai maka kita dapat
melepasnya dengan wajar.
c) Dengan berdana maka kita
melatih diri kita agar tidak
terlalu melekat pada sesuatu.
d) Dengan berdana, kita akan
selalu disenangi dan banyak
teman yang kelak dapat
menolong disaat kita sedang
susah.
a) Dilahirkan sebagai anak dari keluarga
yang kaya raya (bila terlahir sebagai
manusia)
b) Jika kita berdana kepada bhikkhu
sangha,maka kita akan mendapat berkah
yaitu;
(Panjang Umur)
(Kecantikan/Ketampanan)
(Kebahagiaan)
(Kekuatan)
Sesuatu yang disenangi niscaya akan
memperoleh sesuatu yang disenangi.
Sesuatu yang terunggul niscaya akan
memperoleh sesuatu yang terunggul.
Sesuatu yang terbaik niscaya akan
memperoleh sesuatu yang terbaik.
Sesuatu yang mulia niscaya akan
memperoleh sesuatu yang mulia”.
 Dapat dikatakan bahwa dana senantiasa
akan memberikan pahala yang setimpal
kepada pelakunya. Kata “setimpal” disini
bukan berarti orang yang berdana
sesendok nasi lalu akan memperoleh
pahala sesendok nasi yang sama karena
banyak faktor yang menentukan pahala
tersebut misalnya;
1)Nilai Kedermawanan
2)Alasan orang mau melaksanankan dana
-Karena tertarik melihat orang lain berdana
kemudian ia ikut berdana.
-Karena malu jika orang lain berdana tetapi
dia tidak berdana.
-Karena orang yang akan menerima dana
adalah orang yang dia senangi.
-Karena ada orang yang menyuruhnya.
-Karena kewajiban yang telah ditentukan.
-Karena ingin pamer kekayaan dan
kedermawanan di lingkungannya
- Karena ia merasa iba melihat penderitaan
orang atau makhluk lain.
- Karena memang ingin berbagi kebahagiaan
dengan orang lain yang masih menderita.
- Karena ingin berbuat kebajikan terhadap
sesama manusia atau makhluk lain dengan
tanpa pamrih.
- Karena ingin mempraktikkan ajaran sang
Buddha, khususnya ajaran melepas atau
tidak melekat.
- Karena ingin menanam benih karma yang
baik.
 Karena hatinya sedang marah.
 Karena kikir dan serakah.
 Karena orang yang akan menerima dana
adalah orang yang dia benci.
 Karena ia berpendapat bahwa dana itu
tidak ada manfaatnya.
Agar si penerima dana dapat
berbahagia.
Agar bila buah karmanya masak, maka
buah karma baiklah yang akan ia
terima.
Agar sanak keluarganya yang telah
meninggal dapat turut merasa
berbahagia.
Agar dalam kehidupan sekarang ia
dapat mengurangi sifat keserakahan
yang ada dalam dirinya.
Agar ia menjadi orang yang terkenal dgn
kedermawanannya.
Agar orang lain menjadi hormat
padanya.
Agar ia mendapatkan sesuatu dari orang
atau pihak yang ia bantu.
Agar martabat dan harga dirinya
menjadi naik dan lebih baik.
Agar dengan demikian banyak orang
yang mau menjadi pengikutnya.
1) Berdana artinya memberi dgn ikhlas, baik
berupa materi,tenaga maupun jiwa raga
demi kepentingan masyarakat dan untuk
kepentingan semua makhluk.
2) Terdapat bermacam-macam dana yang
pembagiannya ditentukan bedasarkan
bentuknya, pengorbanannya dsb.
3) Dalam berdana ada hal-hal tertentu yang
harus kita perhatikan, mulai dari jenis
barang yang didanakan, orang yang
berhak menerima dana, pada saat berdana
dan setelah berdana.
4) Diantara banyak dana, Dhammadana
adalah yang paling bernilai.
5) Adapun Sangha adalah tempat berdana
yang paling baik.
6) Nilai suatu dana, tidak ditentukan hanya
oleh besar atau kecilnya dana itu, tetapi
juga ditentukan oleh ketulusan hati dari
orang yang berdana dsb.
7) Siapapun orangnya, sekalipun ia miskin,
tetap masih bisa berdana, sebab bentuk
dana itu tidak terbatas.
1) Pada saat sekarang ini masih banyak
umat Buddha yang belum mengerti
tentang ajaran agamanya.Oleh karena
itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita
semua yang sudah mengerti ajaran untuk
mendorong mereka melalui
Dhammadana.
2) Sebaiknya kalau kita hendak berdana,
kita perhatikan dulu beberapa hal yang
akan menunjang dana kita itu, sehingga
menjadi dana yang benar-benar bernilai
dan akan membuahkan buah karma yang
baik. tetapi jangan disalah artikan untuk
semata-mata hanya mencari pahala saja.
3) Janganlah kita terpaku pada dana yang
berbentuk materi saja, tetapi berdanalah
juga dengan bentuk dana yang lain,
misalnya dengan memberi rasa maaf,
rasa aman , tenaga, dan Ajaran.
4) Sebaiknya kita berdana sesuai dengan
kemampuan yg kita miliki dan berdanalah
dengan ikhlas dan bijaksana.
dana

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

HADITS DILIHAT DARI KUANTITAS PERAWI
HADITS DILIHAT DARI KUANTITAS PERAWIHADITS DILIHAT DARI KUANTITAS PERAWI
HADITS DILIHAT DARI KUANTITAS PERAWI
 
Hari Kiamat
Hari KiamatHari Kiamat
Hari Kiamat
 
Rasulullah sebagai suri tauladan
Rasulullah sebagai suri tauladanRasulullah sebagai suri tauladan
Rasulullah sebagai suri tauladan
 
Proposal wisata
Proposal wisataProposal wisata
Proposal wisata
 
Pranatacara
PranatacaraPranatacara
Pranatacara
 
Presentasi agama buddha
Presentasi agama buddhaPresentasi agama buddha
Presentasi agama buddha
 
Fiqh zakat
Fiqh zakatFiqh zakat
Fiqh zakat
 
Proposal sarasehan
Proposal sarasehanProposal sarasehan
Proposal sarasehan
 
Asmaul huna text dan arti
Asmaul huna text dan artiAsmaul huna text dan arti
Asmaul huna text dan arti
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
 
358989235-Akhlak-Budaya-Arab-Saudi.ppt
358989235-Akhlak-Budaya-Arab-Saudi.ppt358989235-Akhlak-Budaya-Arab-Saudi.ppt
358989235-Akhlak-Budaya-Arab-Saudi.ppt
 
mafhum mukhalafah
mafhum mukhalafahmafhum mukhalafah
mafhum mukhalafah
 
Nama anak bahasa+sansekerta
Nama anak bahasa+sansekertaNama anak bahasa+sansekerta
Nama anak bahasa+sansekerta
 
Adab Berpakaian
Adab BerpakaianAdab Berpakaian
Adab Berpakaian
 
1. teori masukny islam
1. teori masukny islam1. teori masukny islam
1. teori masukny islam
 
Iman-kepada-hari-akhir
Iman-kepada-hari-akhirIman-kepada-hari-akhir
Iman-kepada-hari-akhir
 
Tayamum ppt
Tayamum pptTayamum ppt
Tayamum ppt
 
Power poin tayamum
Power poin tayamumPower poin tayamum
Power poin tayamum
 
Materi Manasik Haji
Materi Manasik HajiMateri Manasik Haji
Materi Manasik Haji
 
Tri satya dan dasa dharma pramuka
Tri satya dan dasa dharma pramukaTri satya dan dasa dharma pramuka
Tri satya dan dasa dharma pramuka
 

Similar to dana

Rpp kur ti las
Rpp kur ti lasRpp kur ti las
Rpp kur ti lasfawaida
 
Keajaiban Berbagi (Creative Giving)
Keajaiban Berbagi (Creative Giving)Keajaiban Berbagi (Creative Giving)
Keajaiban Berbagi (Creative Giving)M. Arief Budiman
 
Faedah menabung
Faedah menabungFaedah menabung
Faedah menabungnaznianiza
 
PPT SHADAQAH, HIBAH DAN HADIAH
PPT SHADAQAH, HIBAH DAN HADIAHPPT SHADAQAH, HIBAH DAN HADIAH
PPT SHADAQAH, HIBAH DAN HADIAHmilkhati_rizqiyah
 
ppt Shadaqah, hibah dan hadiah
ppt Shadaqah, hibah dan hadiah ppt Shadaqah, hibah dan hadiah
ppt Shadaqah, hibah dan hadiah ika_hany
 
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2dania_3d
 
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2rizqiyatul_49
 
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2kholidah3012
 
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2ella_syarifah
 
Financial revolution
Financial revolutionFinancial revolution
Financial revolutionYeeri Badrun
 

Similar to dana (20)

Rpp kur ti las (hibah)
Rpp kur ti las (hibah)Rpp kur ti las (hibah)
Rpp kur ti las (hibah)
 
Rpp bab 8
Rpp bab 8Rpp bab 8
Rpp bab 8
 
Rpp kur ti las
Rpp kur ti lasRpp kur ti las
Rpp kur ti las
 
Rpp bab 8
Rpp bab 8Rpp bab 8
Rpp bab 8
 
Keajaiban Berbagi
Keajaiban BerbagiKeajaiban Berbagi
Keajaiban Berbagi
 
Keajaiban Berbagi (Creative Giving)
Keajaiban Berbagi (Creative Giving)Keajaiban Berbagi (Creative Giving)
Keajaiban Berbagi (Creative Giving)
 
Faedah menabung
Faedah menabungFaedah menabung
Faedah menabung
 
Keajaiban Berbagi
Keajaiban BerbagiKeajaiban Berbagi
Keajaiban Berbagi
 
PPT SHADAQAH, HIBAH DAN HADIAH
PPT SHADAQAH, HIBAH DAN HADIAHPPT SHADAQAH, HIBAH DAN HADIAH
PPT SHADAQAH, HIBAH DAN HADIAH
 
ppt Shadaqah, hibah dan hadiah
ppt Shadaqah, hibah dan hadiah ppt Shadaqah, hibah dan hadiah
ppt Shadaqah, hibah dan hadiah
 
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
 
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
 
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
 
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 &amp; 2 smtr 2
 
dwi dharma
dwi dharmadwi dharma
dwi dharma
 
Financial revolution
Financial revolutionFinancial revolution
Financial revolution
 
Salam pramuka
Salam pramukaSalam pramuka
Salam pramuka
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
 
2. ANSOS.pptx
2. ANSOS.pptx2. ANSOS.pptx
2. ANSOS.pptx
 
Wakaf, Hibah, Sedekah dan Hadiah
Wakaf, Hibah, Sedekah dan HadiahWakaf, Hibah, Sedekah dan Hadiah
Wakaf, Hibah, Sedekah dan Hadiah
 

More from Ruby Santamoko

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdfRuby Santamoko
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfBAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfRuby Santamoko
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfRuby Santamoko
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptRuby Santamoko
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxRuby Santamoko
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxRuby Santamoko
 
singkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxsingkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxRuby Santamoko
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxRuby Santamoko
 

More from Ruby Santamoko (20)

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
 
3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdf
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
 
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfBAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
 
mind & matter.ppt
mind & matter.pptmind & matter.ppt
mind & matter.ppt
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
 
paccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.pptpaccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.ppt
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.ppt
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
 
pelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.pptpelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.ppt
 
mengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptxmengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptx
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptx
 
singkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxsingkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptx
 
podomoro.pdf
podomoro.pdfpodomoro.pdf
podomoro.pdf
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
 

Recently uploaded

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxAfifahNuri
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxSaeful Malik
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 

Recently uploaded (6)

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 

dana

  • 1. D A N A
  • 2. 1. Dana merupakan perbuatan yang paling mudah dilakukan dan merupakan awal dari semua perbuatan baik lainnya. Anak kecil bisa berdana Orang cacat juga bisa berdana Orang jahat juga bisa berdana
  • 3. 2. Orang yang miskin justru harus banyak berdana Orang hidupnya miskin, karena kehidupan lampaunya tidak pernah berdana. Untuk dapat mengubah nasibnya dia justru harus banyak berdana sekarang. Dana tidak hanya berbentuk uang/materi, tetapi bisa berbentuk tenaga, bisa berbentuk nasihat, bisa berbentuk senyum, dsb.
  • 4. Memberikan materi kepada orang yang memerlukan dengan ikhlas.
  • 5. Memberikan dengan tulus dan ikhlas atau melepaskan milik kita, baik itu berupa: materi, tenaga, rasa aman, memaafkan, dan Ajaran.
  • 6. Dana materi seperti: uang, makanan, air, obat, darah, kornea mata, bunga, lilin, dan dupa.
  • 8. Dana dalam bentuk memaafkan, memberi rasa aman, rasa nyaman dan menyelamatkan kehidupan makhluk yang terancam.
  • 9. Dana dalam bentuk ajaran seperti ceramah, cetak buku dhamma, cetak vcd atau dvd dhamma.
  • 10. Orang kaya berdana kepada pengemis. Umat berdana makan pagi kepada Bhikkhu Orang kaya merayakan ulang tahun anaknya Orang kaya berdana untuk pembangunan Vihara, cetiya, sekolah, atau jembatan.
  • 11. Kehendak sebelum berdana haruslah baik, senang dan penuh keyakinan. Kehendak sewaktu berdana haruslah baik, puas dan bahagia. Kehendak setelah berdana haruslah baik dan merasa bahagia telah melepas.
  • 12. Berdana barang yang sudah buruk yang diri sendiri sudah tidak mau memakainya lagi. Berdana barang yang baik sebaik diri sendiri memakainya. Berdana barang yang lebih baik daripada yang dipakainya sendiri.
  • 13. Dana yang bersifat rendah (ada pamrih dan ingin terkenal). Kalau lahir sebagai manusia maka akan menjadi manusia cacat, kalau jadi dewa maka akan menjadi dewa tingkat rendah, dewa penunggu vihara< dewa pesuruh dll Dana yang bersifat menengah (ada pamrih ingin terlahir di surga). Dana yang bersifat tinggi atau luhur (bertekad untuk mengikis kadar L,D,M dalam batinnya untuk merealisasi Nibbana kelak).
  • 14. Orang yang moralnya baik memberikan kepada orang yang moralnya kurang baik. Pelacur berdana kepada seorang Bhikkhu. Bagi-bagi hasil rampokan kepada sesama perampok. Seorang bhikkhu memberi sesuatu kepada bhikkhu lainnya.
  • 15. F. Ditinjau dari yang patut menerima dana 1)Menurut Dakkhinavibhavga Sutta, Majjhima Nikaya Ada 14 macam persembahan yang ditujukan kepada pribadi tertentu (Patipuggala Dana), yaitu : a. Sammasambuddha b. Pacceka Buddha c. Arahat (Arahatta Phala) d. Mereka yang berpraktek untuk meraih ke-arahat-an (Arahatta Magga) e. Anagami (Anagami Phala) f. Mereka yang berpraktek untuk meraih ke-anagami-an (Anagami Magga) g. Sakadagami Phala h. Mereka yang berpraktek untuk meraih ke-sakadagami-an (Sakadagami Magga) i. Sotapanna (Sotapatti Phala) j. Mereka yang berpraktek untuk meraih ke-sotapana-an (Sotapatti Magga) k. Orang non-Buddhis yang telah melenyapkan nafsunya (orang yang memiliki Jhana) l. Orang biasa (awam) yang bermoral (yang mempunyai kesilaan) m.Orang biasa (awam) yang tidak bermoral (yang jelek kesilaannya) n. Binatang / hewan
  • 16. 2. Sangha yang merupakan lapangan menanam jasa a. Sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni saat Sang Buddha (Sammasambuddha) sebagai pimpinan sangha b. Sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni sesudah Sang Buddha parinibbana c. Sangha bhikkhu saja d. Sangha bhikkhuni saja e. Sangha yang terdiri dari para bhikkhu dan bhikkhuni dalam jumlah terbatas (sejumlah bhikkhu dan bhikkhuni dari sangha) f. Sangha yang terdiri dari para bhikkhu dalam jumlah terbatas (beberapa bhikkhu yang disediakan oleh sangha) g. Sangha yang terdiri dari para bhikkhuni dalam jumlah terbatas (beberapa bhikkhuni yang disediakan oleh sangha)
  • 17. Obyek-obyek yang secara umum memang patut menerima dana a. Dana yang diberikan kepada orang yang melaksanakan Sila, seperti misalnya para bhikkhu sangha sekarang ini. Hal ini juga berarti berdana kepada sangha b. Dana yang diberikan kepada orang tua (ayah dan ibu) c. Dana yang diberikan kepada orang yang belum berpenghasilan, misalnya mereka yang belum mempunyai pekerjaan lalu kita sokong untuk sementara d. Dana yang diberikan kepada mereka yang memang sedang membutuhkan bantuan, misalnya kepada mereka yang sedang terkena musibah, dan sebagainya. 3.
  • 18. Cara-cara berdana Berdana sama dengan menanam pohon yang secara tepat kita harus juga memilih lahan, bibit, dan waktu penanaman serta pemeliharaan. Tetapi bukanlah berarti di dalam berdana ini kita semata-mata hanya mengharapkan adanya hasil yang besar. Bukan itu maksudnya. Dalam hal ini kita berusaha untuk melakukan cara-cara berdana yang paling baik. Nah, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tanaman (dana) kita ini antara lain sebagai berikut :
  • 19. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tanaman (dana) kita ini antara lain sebagai berikut : 1. Umum 2. Sappurisa Dana 3. Berdana kepada yang telah meninggal dunia 4. Kathina Dana
  • 20. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tanaman (dana) kita ini antara lain sebagai berikut : Umum a. Apa yang kita danakan hendaknya hasil yang kita peroleh dengan cara-cara yang sesuai dengan Dhamma. b. Dana diberikan kepada orang yang layak menerima. c. Sebelum diserahkan, dana telah dipersiapkan dan direncanakan dengan pikiran yang baik. d. Pada waktu diserahkan disertai dengan pikiran ikhlas, rela, dan penuh kebahagiaan serta tanpa ikatan. e. Sesudah diserahkan, pada saat-saat selanjutnya pikiran- pikiran baik tersebut tetap dipelihara dengan cara :
  • 21. - Merenungkan bahwa dengan berbuat bajik ini semoga sanak keluarga yang telah tiada juga ikut bergembira dan dapat pula menikmatinya. - Tidak lagi menganggap bahwa barang tersebut masih milik kita dan merelakan dengan tulus pada si penerima untuk menggunakannya. Hindarkan diri kita dari sikap egois yang selalu menganggap barang itu adalah pemberian kita. Ini merupakan jalan untuk mempraktikkan ajaran Anatta, praktik ‘pasrah’, ‘sumeleh’, dan tidak terikat (melepas). - Tidak meremehkan kepada siapapun dengan membanggakan apa yang telah kita perbuat. Orang lain boleh membanggakan kebajikan kita, namun hendaknya dijaga batin atau pikiran kita dari kekotoran batin tersebut. - Tidak memberikan syarat-syarat yang mengikat yang dibebankan pada penerima dana sehingga ia tidak bebas memanfaatkannya. Ini terjadi karena ketidak-ikhlasan kita kepada orang yang menerima dana. Kita boleh berdana dengan mengatakan maksud penggunaannya, tetapi bukan merupakan syarat yang mengikat. Misalnya kita berdana untuk membangun kuti, tetapi kurang layak kalau kita berdana membangun kuti dengan syarat ini dan itu bagi yang menempatinya.
  • 22. Sappurisa Dana 8 Artinya 8 (delapan) macam cara berdana dari orang yang baik: a. Sucim-deti : berdana sesuatu yang bersih (halal). b. Panitam-deti : berdana sesuatu yang baik (masih bermanfaat). c. Kalena-deti : berdana sesuatu yang tepat untuk kondisinya. d. Kappiyam-deti : berdana sesuatu yang pantas / layak. e. Vicceya-deti : berdana sesuatu dengan bijaksana. f. Abhinham-deti : berdana sesuatu secara tetap / teratur. g. Dadam cittam pasadeti : Berdana sesuatu dengan pikiran tenang, pikiran yang baik, dan tidak mengharap-kan pamrih yang dapat menimbulkan kegelisahan, apalagi jika hal yang kita ha-rapkan dengan dana kita itu tidak sesuai dengan yang kita inginkan. h. Datva attamano hoti : Setelah berdana batin merasa tenang. Hal ini dapat terjadi bila kita berdana de-ngan benar-benar tanpa pamrih dan melihat orang yang menerima dana kita itu berbahagia sehingga kita pun ikut berbahagia.
  • 23.  Merenungkan bahwa dengan perbuatan baik ini semoga sanak keluarga yang telah tiada juga turut bergembira (Pattidana).  Tidak menganggap bahwa barang tersebut masih milik kita.  Tidak meremehkan siapapun dengan membanggakan apa yang telah kita perbuat.  Tidak memberikan syarat-syarat yang mengikat kepada si penerima dana.
  • 24. a) Dengan berdana berarti kita telah praktik Dhamma untuk mengikis kekotoran batin atau Lobha, Dosa, dan Moha. b) Dengan berdana berarti kita berlatih melepas sesuatu milik kita dengan wajar, sehingga jika pada suatu saat nanti kita harus melepas milik kita yg sangat kita cintai maka kita dapat melepasnya dengan wajar.
  • 25. c) Dengan berdana maka kita melatih diri kita agar tidak terlalu melekat pada sesuatu. d) Dengan berdana, kita akan selalu disenangi dan banyak teman yang kelak dapat menolong disaat kita sedang susah.
  • 26. a) Dilahirkan sebagai anak dari keluarga yang kaya raya (bila terlahir sebagai manusia) b) Jika kita berdana kepada bhikkhu sangha,maka kita akan mendapat berkah yaitu; (Panjang Umur) (Kecantikan/Ketampanan) (Kebahagiaan) (Kekuatan)
  • 27. Sesuatu yang disenangi niscaya akan memperoleh sesuatu yang disenangi. Sesuatu yang terunggul niscaya akan memperoleh sesuatu yang terunggul. Sesuatu yang terbaik niscaya akan memperoleh sesuatu yang terbaik. Sesuatu yang mulia niscaya akan memperoleh sesuatu yang mulia”.
  • 28.  Dapat dikatakan bahwa dana senantiasa akan memberikan pahala yang setimpal kepada pelakunya. Kata “setimpal” disini bukan berarti orang yang berdana sesendok nasi lalu akan memperoleh pahala sesendok nasi yang sama karena banyak faktor yang menentukan pahala tersebut misalnya;
  • 29. 1)Nilai Kedermawanan 2)Alasan orang mau melaksanankan dana -Karena tertarik melihat orang lain berdana kemudian ia ikut berdana. -Karena malu jika orang lain berdana tetapi dia tidak berdana. -Karena orang yang akan menerima dana adalah orang yang dia senangi. -Karena ada orang yang menyuruhnya. -Karena kewajiban yang telah ditentukan. -Karena ingin pamer kekayaan dan kedermawanan di lingkungannya
  • 30. - Karena ia merasa iba melihat penderitaan orang atau makhluk lain. - Karena memang ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain yang masih menderita. - Karena ingin berbuat kebajikan terhadap sesama manusia atau makhluk lain dengan tanpa pamrih. - Karena ingin mempraktikkan ajaran sang Buddha, khususnya ajaran melepas atau tidak melekat. - Karena ingin menanam benih karma yang baik.
  • 31.  Karena hatinya sedang marah.  Karena kikir dan serakah.  Karena orang yang akan menerima dana adalah orang yang dia benci.  Karena ia berpendapat bahwa dana itu tidak ada manfaatnya.
  • 32. Agar si penerima dana dapat berbahagia. Agar bila buah karmanya masak, maka buah karma baiklah yang akan ia terima. Agar sanak keluarganya yang telah meninggal dapat turut merasa berbahagia. Agar dalam kehidupan sekarang ia dapat mengurangi sifat keserakahan yang ada dalam dirinya.
  • 33. Agar ia menjadi orang yang terkenal dgn kedermawanannya. Agar orang lain menjadi hormat padanya. Agar ia mendapatkan sesuatu dari orang atau pihak yang ia bantu. Agar martabat dan harga dirinya menjadi naik dan lebih baik. Agar dengan demikian banyak orang yang mau menjadi pengikutnya.
  • 34. 1) Berdana artinya memberi dgn ikhlas, baik berupa materi,tenaga maupun jiwa raga demi kepentingan masyarakat dan untuk kepentingan semua makhluk. 2) Terdapat bermacam-macam dana yang pembagiannya ditentukan bedasarkan bentuknya, pengorbanannya dsb. 3) Dalam berdana ada hal-hal tertentu yang harus kita perhatikan, mulai dari jenis barang yang didanakan, orang yang berhak menerima dana, pada saat berdana dan setelah berdana.
  • 35. 4) Diantara banyak dana, Dhammadana adalah yang paling bernilai. 5) Adapun Sangha adalah tempat berdana yang paling baik. 6) Nilai suatu dana, tidak ditentukan hanya oleh besar atau kecilnya dana itu, tetapi juga ditentukan oleh ketulusan hati dari orang yang berdana dsb. 7) Siapapun orangnya, sekalipun ia miskin, tetap masih bisa berdana, sebab bentuk dana itu tidak terbatas.
  • 36. 1) Pada saat sekarang ini masih banyak umat Buddha yang belum mengerti tentang ajaran agamanya.Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita semua yang sudah mengerti ajaran untuk mendorong mereka melalui Dhammadana. 2) Sebaiknya kalau kita hendak berdana, kita perhatikan dulu beberapa hal yang akan menunjang dana kita itu, sehingga menjadi dana yang benar-benar bernilai dan akan membuahkan buah karma yang baik. tetapi jangan disalah artikan untuk semata-mata hanya mencari pahala saja.
  • 37. 3) Janganlah kita terpaku pada dana yang berbentuk materi saja, tetapi berdanalah juga dengan bentuk dana yang lain, misalnya dengan memberi rasa maaf, rasa aman , tenaga, dan Ajaran. 4) Sebaiknya kita berdana sesuai dengan kemampuan yg kita miliki dan berdanalah dengan ikhlas dan bijaksana.