SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
1
Strategi pengembangan Koperasi Serba Usaha (KSU) Usaha Tani Kopi
Mandailing Natal dengan Pendekatan SWOT
Multipurpose Cooperative (KSU) strategy developement of Mandailing Natal’s
coffee farming with a SWOT approach
Rony Rahmat Hidayat Hasibuan
Jl. Limau Manis, Kecamatan Pauh, Padang, Kota Padang, Sumatera Barat. Nomor
Telepon : 0751-71389. Kode Pos. 25163
Prodi: Ilmu Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan Universitas Andalas
Padang
email korespondensi: ronyrahmathidayat@gmail.com
Abstract
This study aims to review the effectiveness of the Mandailing Natal’s coffee farm
development empowerment program, which is carried out with a SWOT
approach, as well as make decisions on new strategic policies taken by the
government as a stake holder in coffee farmer empowerment activities. The
research approach used is a descriptive qualitative approach. The analytical
method used is descriptive qualitative analysis. Internal factors include strengths
and weaknesses, while the company's external factors are opportunities and
threats. SWOT analysis is an evaluation of the overall strengths, weaknesses,
opportunities, and threats, with a SWOT analysis it is hoped that local
government policies in developing coffee farmer groups through koperasi sega
ausaha (KSU) are right on target and have an impact on increasing farm
productivity.
Key Words : Local Government policy, Koperasi Segala Usaha (KSU), Coffee
Farmers Group , SWOT
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian ulang mengenai efektifitas
program pemberdayaan pengembangan usaha tani kopi Mandailing Natal yang
dimana dilakukan dengan pendekatan SWOT, serta melakukan pengambilan
keputusan terhadap kebijakan strategi baru yang diambil pemerintah sebagai stake
2
holder dalam kegiatan pemberdayaan petani kopi. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Metode analisis yang
digunakan yaitu analisis kualitatif deskriptif. Faktor internal meliputi kekuatan
dan kelemahan, sedangkan faktor eksternal perusahaan peluang dan ancaman.
Analisis SWOT merupakan evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman, dengan analisis SWOT diharapkan kebijakan pemerintah
daerah dalam mengembangkan kelompok tani kopi melalui koperasi serba guna
(KSU) tepat sasaran dan berdampak terhadap peningkatan produktifitas usaha
tani.
Kata Kunci : Kebijakan Pemerintah daerah, Koperasi Segala Usaha (KSU),
Kelompok Tani Kopi, SWOT.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah
satu negara graris yang dimana
sebesar 29,76% masyarakatnya
bermata pencaharian pada sektor
pertanian. (BPS, 2020) Sektor
pertanian di Indonesia sendiri
memegang peran yang sangat
penting terhadap pertumbuhan
perekonomian nasional, dimana
kontribusi sektor pertanian sendiri
memberikan kontribusi sebesar 10
persen terhadap PDB Indonesia pada
tahun 2020. Sehingga Pembangunan
pertanian sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional mempunyai
peran strategis dalam pemulihan
ekonomi nasional. (Delawaty
Sinyo,2013)
Pertanian di Indonesia
dipandang sebagai suatu sektor yang
memiliki kemampuan khusus dalam
memadukan pertumbuhan dan
pemerataan. Terdapat sekitar 45
persen tenaga kerja bergantung pada
sektor pertanian primer maka tidak
heran sektor pertanian menjadi basis
pertumbuhan ekonomi di pedesaan.
Kontribusi besar yang dimiliki sektor
pertanian tersebut memberikan sinyal
bahwa pentingnya membangun
pertanian yang berkelanjutan secara
konsisten untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi sekaligus
kesejahteraan masyarakat. (Arief
Daryanto, 2009: 2) Berkaitan dengan
penjelasan di atas, maka tidak heran
jika pemerintah saat ini terus
mengupayakan pertumbuhan
3
ekonomi di sektor pertanian. Daerah-
daerah yang merupakan penghasil
komoditas pertanian yang tinggi
terus dirangsang agar mampu
meningkatkan output pertanian yang
diperlukan dan diinginkan oleh
masyarakat serta dapat mengurangi
ketergantungan masyarakat terhadap
komoditas pertanian yang selama ini
banyak diimpor dari luar negeri.
Berbagai program diupayakan
pemerintah daerah untuk meransang
peningkatan kontribusi pertanian di
daerah, salah satunya dengan
melakukan pemberdayaan para
kelompok tani kopi dengan
pendekatan kewirausahaan sosial
seperti yang dilakukan oleh
kabupaten Mandailing Natal.
Kabupaten Mandailing Natal
merupakan daerah penghasil kopi
Arabika di Sumatera Utara.
Kabupaten Mandailing Natal terdiri
dari 23 kecamatan, dimana
diantaranya terdapat 17 kecamatan
penghasil kopi Arabika (kopi ateng)
antara lain: Kecamatan Batang Natal,
Kecamatan Lingga Bayu, Kecamatan
Kotanopan, Kecamatan Ulu Pungkut,
Kecamatan Tambangan, Kecamatan
Lembah Sorik Marapi, Kecamatan
Puncak Sorik Marapi, Kecamatan
Muara Sipongi, Kecamatan
Pakantan, Kecamatan Panyabungan,
Kecamatan Panyabungan Selatan,
Kecamatan Panyabungan Barat,
Kecamatan Panyabungan Utara,
Kecamatan Panyabungan Timur,
Kecamatan Hutabargot, Kecamatan
Siabu, Kecamatan Bukit Malintang.
Tabel 1. Produksi Kopi di Kabupaten Mandailing Natal
No Nama Daerah Kabupaten Madina Produksi(Ton/Tahun)
1. Siabu 231,43
2. Bukit Malintang 49,37
3. Naga Juang 77,88
4. Panyabungan Utara 114,65
5. Panyabungan Kota 233,66
6. Panyabungan Timur 4,93
7. Panyabungan Barat 101,03
8. Huta Bargot 44,20
9. Panyabungan Selatan 49,63
10. Lembah Sorik Marapi 27,54
11. Puncak Sorik Marapi 5,67
12. Tambangan 8,27
13. Kotanopan 0,28
4
14. Ulu Pungkut -
15. Muarasipongi 1,44
16. Pakantan -
17. Batang Natal 77,28
18. Lingga Bayu 8,37
19. Ranto Baek 116,61
20. Batahan 57,93
21. Sinunukan 55,79
22. Natal 253,79
23. Muara Batang Gadis 70,89
Jumlah 1.591
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal, 2018
Kopi Mandailing
Sumatera berasal dari perkebunan
kopi yakni Bukit Barisan dengan
ketinggian 1.500 mdpl. Karena
berasal dari jenis Kopi Arabika,
karakter Kopi Mandailing tentu
memiliki rasa asam dan aroma yang
khas. Tapi bila Kita bandingkan
dengan jenis kopi arabika Sumatera
lainnya, tingkat keasaman atau
acidity Kopi Mandailing cenderung
lebih rendah.
Sejak tahun 1878, kopi
Arabika Mandailing telah di kenal
dunia karena cita rasa dan aroma
kopi yang kuat. Tahun 1922, William
H. Ukers mendeskripsikan bahwa
Kopi Arabika Mandailing adalah
kopi yang paling bagus dan termahal
di pasar internasional. Orang-orang
asing menyebut kopi Arabika
Mandailing dengan sebutan
Mandheling Coffee
Berbagai upaya dilakukan
oleh pemerintah kabupaten
mandailing natal dalam
meningkatkan produktfitas
komoditas kopi sebagai komoditas
unggulan lokal yang dimana
diharapkan mampu mendorong
kinerja penerekonomian daerah,
salah satunya dengan melakukan
pemberdayaan kelompok tani kopi
dengan sistem koperasi serba usaha
(KSU). (Susanti, Ira. 2015)
Sumber : Antara News, 2019
Koperasi serba Usaha adalah
koperasi yang menyediakan beberapa
layanan sekaligus kepada para
anggotanya. Koperasi Serba Usaha
(KSU) di mandailing natal
5
difokuskan pada peningkatan usaha
tani kopi, program KSU tersebut
diberi nama Koperasi Serba Usaha
(KSU) Mandailing jaya. Koperasi
Serba Usaha (KSU) Kopi
Mandailing Jaya membangun rumah
produksi di Desa Habincaran,
Kecamatan Ulupungkut, program
dirancang sebagai sebuah program
yang memiliki daya serap yang lebih
banyak terhadap hasil kopi petani,
sehingga manfaatnya semakin
dirasakan oleh anggota dan para
petani kopi arabika Mandailing
Natal, dengan pembangunan unit
KSU ini diharapkan mampu
mendorong produktifitas tanaman
kopi di mandailing natal.
Koperasi Serba Usaha (KSU)
yang dibangun di Mandailing natal
merupakan KSU skala kecil.
Sehingga KSU ini memiliki
kelemahan dibidang fasilitas.
Fasilitas yang dibangun tentu sangat
kecil dan terbatas, sehingga daya
serap koperasi terlalu kecil jadi untuk
meningkatkan daya serap terhadap
gabah petani. Sementara permintaan
kopi kepada koperasi juga selama ini
cukup tinggi, sehingga menimbulkan
kesenjangan antara kemampuan daya
serap usaha terhadap permintaan
kopi di pasar. Oleh karena itu usaha
kerap kali belum mampu
memaksimalkan pendapatannya
dalam penjualan produk kopi,
karenanya dibutuhkan sebuah konsep
pemaparan strategi yang sesuai agar
permasalahan tersebut dapat diatasi
dengan baik, salah satunya dengan
formulasi pengembangan usaha
dengan pendekatan SWOT.
berdasarkan dibutuhkan sebuah
strategi penyusunan strategi
disesuaikan dengan tujuan usaha,
serta dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam melakukan
pengembangan usaha tanaman kopi
di Mandailing Natal. Oleh karena itu
penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk membantu pemerintah
menemukan alternatif strategi
pengembangan usaha yang sesuai
dengan tujuan utama program.
Dimana penelitian ini dilakukan
dengan teknik analisis data berupa
analisis SWOT (Strength, Weakness,
Oportunities and Treat) .
6
METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode studi
kasus (observational case studies)
dengan pendekatan kualitatif dan
jenis penelitian yang digunakan
adalah desktriptif. Jenis data yang
digunakan adalah data primer yang
diperoleh melalui wawancara,
observasi dan pemberian kuisioner
terhadap responden.. Lokasi
penelitian berada pada Koperasi
Serba Usaha (KSU) mandailing
Natal, lokasi penelitian dipilih
dengan teknik purposive, dimana
lokasi dilipih dengan alasan bahwa
permasalahan yang ada di
perusahaan sesuai dengan tujuan
utama peneliti dalam melakukan
pemodelan SWOT sebagai solusi
dari permasahalan ketidaksesuaian
anatara manfaat yang diterima
kelompok tani terhadap kebijakan
pengembangan KSU. Teknik analisis
data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis
SWOT.
HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
Profil Petani Kopi
Varietas kopi Arabika yang ditanam
oleh petani adalah kopi Ateng dan
kopi Godang. Kopi Ateng pendek
(kurang dari 2 meter) dan cepat
berbuah (Ateng adalah nama
pelawak yang berbadan pendek).
Kopi Godang lebih tinggi
dibandingkan varietas Ateng yaitu
mencapai 3 meter. Kopi Ateng yang
ditanam di Desa Simpang Banyak
Julu berasal dari bibit unggul yang
diberikan oleh Dinas Perkebunan
Kabupaten Mandailing Natal,
sedangkan Kopi Godang merupakan
varietas asli desa tersebut yang
tumbuh di hutan. Kopi Mandailing
mulai berbunga pada umur 1,5 tahun
dan dapat dipanen mulai umur 2,5
tahun. Selang waktu mulai dari kopi
berbunga sampai bisa dipanen sekitar
7-8 bulan. Panen kopi biasanya
dilakukan pada bulan September-
Desember dan Maret-Mei dimana
puncak panen terjadi sekitar
pertengahan bulan November dan
pertengahan bulan April.
Hasil Analisis Faktor Berasing
Usaha
Hasil pengematan yang
dilakukan dari pengkajian di
7
lapangan dan pengkajian dari
berbagai literatur dapat diketahui:
a. Kekuatan Usaha
1.Terdapat Sumber Daya Alam yang
sesuai
2.Ketersediaan Lahan yang cukup
besar
3.Sumber Daya Manusia yang
terampil dalam mengusahakan
Produksi Kopi
4. Sarana dan prasarana Yang Baik
b. Kelemahan Usaha
1.Sebagian petani masih
menggunakan tekhnologi sederhana
2.Kurangnya lembaga keuangan
didaerah penelitian
3.Kurangnya lembaga penelitian
didaerah penelitian
4.Saluran pemasaran yang
merugikan petani
c. Peluang
1.Permintaan yang semakin
meningkat
2.Mulai tumbuhnya organisasi petani
kopi
3.Otonomi daerah yang memberikan
kebijaksanaan dalam penentuan
harga
4. Adanya pasar yang tersedia untuk
usaha tani kopi
d. Ancaman
1. Adanya ketidakpastian iklim
2.Persaingan penerimaan kopi
sejenis dari wilayah lain
3. Persaingan penerimaan kopi tidak
sejenis dan wiayahnya.
4. Terdapat perubahan harga kopi
5. Pertumbuhan ekonomi yang tidak
pasti
6.Penegakan hukum dan
perundangan yang tidak diketahui
petani
8
Internal
Eksternal
Kekuatan
1. Terdapat Sumber Daya Alam yang
sesuai
2. Ketersediaan Lahan yang cukup besar
3. Sumber Daya Manusia yang terampil
dalam mengusahakan Produksi Kopi
4. Sarana dan prasarana Yang Baik
Kelemahan
1.Sebagian petani masih menggunakan tekhnologi
sederhana
2. Kurangnya lembaga keuangan didaerah penelitian
3. Kurangnya lembaga penelitian didaerah penelitian
4. Saluran pemasaran yang merugikan petani
Peluang
1. Permintaan meningkat
2. Tumbuhnya organisasi petani kopi
3. Otonomi daerah yang memberikan kebijaksanaan
dalam penentuan harga
4. Adanya pasar yang tersedia untuk usaha tani kopi
SO
1. Meningkatkan Produksi Kopi dengan
memanfaatkan ketersediaan lahan dan
SDM
2. Meningkatkan kemitraan KSU dengan
para organisasi produski kopi agar
mempermudah pengelola dalam
memasarkan produk
WO
1. Membentuk Lembaga Penelitian khusus serta
lembaga keuangan agar dapat bersaing di pasar
2. Memperluas jaringan pemasaran KSU dengan
cara memanfaatkan organisasi organisasi
petani.serta penggunaan tekhnologi dan Informasi
9
Ancaman
1. Adanya ketidakpastian iklim
2. Persaingan penerimaan kopi sejenis dari wilayah lain
3. Persaingan penerimaan kopi tidak sejenis dari wilayah
lain
4. Terdapat perubahan harga kopi
5. Pertumbuhan ekonomi yang tidak pasti
6. Penegakan hukum dan perundangan yang tidak
diketahui petani
ST
Meningkatkan mutu dan produksi kopi
serta mitra memberikan harga kepada
petani sesuai dengan peraturan yang
berlaku
WT
Memperbaiki sistem rantai pemasaran KSU melalui
lembaga yang terkait
10
Pembahasan
Berdasarkan hasil pemetaan
diatas diketahu bahwa ada 4 strategi
utama yang diperoleh dari matrix
SWOT yaitu Stategi SO yaitu
memanfaatkan kekuatan untuk
memaksimalkan peluang yang ada,
strategi ST yaitu memanfaatkan
kekuatan untuk meminimalisir
ancaman yang dating, Startegi WO
yaitu meminimalisir kelemahan yang
ada dengan memanfaatkan peluang
yang ada dan strategi WT dimana
meminimalisir kelemahan yang ada
agar ancaman yang muncul tidak
besar. (Fredy, David. 2015)
1. Strategi SO
Strategi SO adalah strategi
yang memaksimalkan kekuatan
usaha yang ada demi mendapatkan
peluang yang ada. Berdasarkan hasil
pengamatan dilapangan, diketahu
bahwa :
a. Kekuatan Usaha
1.Terdapat Sumber Daya Alam yang
sesuai
2.Ketersediaan Lahan yang cukup
besar
3.Sumber Daya Manusia yang
terampil dalam mengusahakan
Produksi Kopi
4. Sarana dan prasarana Yang Baik
b. Kelemahan Usaha
1.Sebagian petani masih
menggunakan tekhnologi sederhana
2.Kurangnya lembaga keuangan
didaerah penelitian
3.Kurangnya lembaga penelitian
didaerah penelitian
4.Saluran pemasaran yang
merugikan petani
Sehingga berdasarkan hasil
diatas dapat diperoleh hasil bahwa
strategi SO yang dapat dilakukan
usaha adalah :
1.Meningkatkan Produksi Kopi
dengan memanfaatkan ketersediaan
lahan dan SDM
2.Meningkatkan kemitraan KSU
dengan para organisasi produski kopi
agar mempermudah pengelola dalam
memasarkan produk
2. Strategi WO
Strategi WO adalah strategi
yang menimilisir kelemahan usaha
dengan memanfaatkan peluang yang
ada. Berdasarkan hasil pengamatan
dilapangan, diketahu bahwa :
11
a. Kelemahan Usaha
1.Sebagian petani masih
menggunakan tekhnologi sederhana
2.Kurangnya lembaga keuangan
didaerah penelitian
3.Kurangnya lembaga penelitian
didaerah penelitian
4.Saluran pemasaran yang
merugikan petani
b. Peluang
1.Permintaan yang semakin
meningkat
2.Mulai tumbuhnya organisasi petani
kopi
3.Otonomi daerah yang memberikan
kebijaksanaan dalam penentuan
harga
4.Adanya pasar yang tersedia untuk
usaha tani kopi
Sehingga strategi WO adalah
1.Membentuk Lembaga Penelitian
khusus serta lembaga keuangan agar
dapat bersaing di pasar
2.Memperluas jaringan pemasaran
KSU dengan cara memanfaatkan
organisasi organisasi petani.serta
penggunaan tekhnologi dan
Informasi
3. Strategi ST
Strategi ST adalah strategi
yang memaksimalkan kekuatan
usaha mengantisipasi ancaman yang
ada. Berdasarkan hasil pengamatan
dilapangan, diketahu bahwa :
a. Kekuatan
1.Terdapat Sumber Daya Alam yang
sesuai
2.Ketersediaan Lahan yang cukup
besar
3.Sumber Daya Manusia yang
terampil dalam mengusahakan
Produksi Kopi
4.Sarana dan prasarana Yang Baik
b. Ancaman
1. Adanya ketidakpastian iklim
2.Persaingan penerimaan kopi
sejenis dari wilayah lain
3.Persaingan penerimaan kopi tidak
sejenis dari wilayah lain
4.Terdapat perubahan harga kopi
5.Pertumbuhan ekonomi yang tidak
pasti
6.Penegakan hukum dan
perundangan yang tidak diketahui
petani
Sehingga strategi ST adalah :
Meningkatkan mutu dan produksi
kopi serta mitra memberikan harga
12
kepada petani sesuai dengan
peraturan yang berlaku
4. Strategi WT
Strategi WT adalah strategi
yang meminimalisir kelemahan
usaha mengantisipasi ancaman yang
ada. Berdasarkan hasil pengamatan
dilapangan, diketahu bahwa :
a. Kelemahan Usaha
1.Sebagian petani masih
menggunakan tekhnologi sederhana
2.Kurangnya lembaga keuangan
didaerah penelitian
3.Kurangnya Lembaga penelitian
didaerah penelitian
4.Saluran pemasaran yang
merugikan petani
b. Ancaman
1. Adanya ketidakpastian iklim
2.Persaingan penerimaan kopi
sejenis dari wilayah lain
3.Persaingan penerimaan kopi tidak
sejenis dari wilayah lain
4.Terdapat perubahan harga kopi
5.Pertumbuhan ekonomi yang tidak
pasti
6.Penegakan hukum dan
perundangan yang tidak diketahui
petani
Sehingga strategi WT adalah
Memperbaiki sistem rantai
pemasaran KSU melalui lembaga
yang terkait. Sehingga berdasarkan
hasil matrix diatas usaha diharapkan
mampu menemukan strategi
alternatif yang sesuai dengan
kapasitas yang dimiliki usaha sesuai
dengan skala prioritas peananganan
masalah yang dimiliki.
13
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemetaan
diatas diketahu bahwa ada 4 strategi
utama yang diperoleh dari matrix
SWOT yaitu SO adalah stategi
Meningkatkan Produksi kopi dengan
memanfaatkan ketersediaan lahan
dan SDM dan meningkatkan
kemitraan KSU dengan para
organisasi produski kopi agar
mempermudah pengelola dalam
memasarkan produk, strategi ST
yaitu meningkatkan mutu dan
produksi kopi serta mitra
memberikan harga kepada petani
sesuai dengan peraturan yang
berlaku, Startegi WO yaitu
Membentuk Lembaga Penelitian
khusus serta lembaga keuangan agar
dapat bersaing di pasar dan
memperluas jaringan pemasaran
KSU dengan cara memanfaatkan
organisasi organisasi petani.serta
penggunaan tekhnologi dan
Informasi dan strategi WT yaitu
Memperbaiki sistem rantai
pemasaran KSU melalui lembaga
yang terkait.
Saran
a. Saran Kepada Usaha
1.Dalam membuat kebijakan
pengembangan KSU sebaiknya
memerhatikan matriks hasil analisis
usaha dengan memperhatikan skala
prioritas yang dimiliki.
2.Selalu meningkatkan Kerjasama
terhadap pemerintah terkait agar
implemetasi strategi yang telah
disusun dapat dimaksimalkan dengan
baik
b. Saran Untuk Penelitian Lanjutan
1.Penelitian ini belum sepenuhnya
sempurna, karena pada penelitian jni
hanya menjabarkan mengenai
matriks strategi yang belum terbobot
dengan baik
2.Untuk kedepannya apabila ada
peneliti yang hendak melakukan
penelitian serupa di KSU tersebut
agar dapat menggunakan data
Analisa yang telah digambarkan
peneliti sebelumnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (2020). Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut
Lapangan Pekerjaan Utama 1986 – 2017.Jakarta.
Sinyo, Delawaty. 2013. ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA KOPI
ARABICA:Studi Pada Petani Arabika Di Perkebunan Rakyat
Kecamatan Ciwidey. Universitas Pendidikan indonesia.
Daryanto, Arief. 2009. Posisi Daya Saing Pertanian Indonesia dan Upaya Upaya
Peningkatannya. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
pertanian: Bogor. 32 hal.
Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal. 201. Data Produksi Tanaman Kopi
Kabupaten Mandailing Natal Dalam Angka.
Putri, Windy. 2019. ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KOPI
ARABIKA. Repisitory USU: Sumatera Utara.
Susanti, Ira. 2015. Peran Koperasi Serba Usaha (Ksu) ’’Mitra Maju’’ Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Di Kampung Sumber
Sari Kabupaten Kutai Barat. E-journal fisip Unmul. Universitas
Mulawarman.
David, Fred. R. 2015. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama David, Freddy R. 2015. Personal
Swot Analysis. Jakarta: Gramedia Utama

More Related Content

Similar to Artikel Teks.docx

FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOFAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOfirii JB
 
Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras NaaRonaa
 
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana DiandwiwWijaksana
 
TUGAS 1_REVIEW JURNAL AGROPOLITAN_TARI BERTA LESTARI_2320051014.pptx
TUGAS 1_REVIEW JURNAL AGROPOLITAN_TARI BERTA LESTARI_2320051014.pptxTUGAS 1_REVIEW JURNAL AGROPOLITAN_TARI BERTA LESTARI_2320051014.pptx
TUGAS 1_REVIEW JURNAL AGROPOLITAN_TARI BERTA LESTARI_2320051014.pptxtariberta
 
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxPROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxTamNe
 
STRATEGI PEMASARAN BERAS DI PT PERTANI II.pdf
STRATEGI PEMASARAN BERAS DI PT PERTANI II.pdfSTRATEGI PEMASARAN BERAS DI PT PERTANI II.pdf
STRATEGI PEMASARAN BERAS DI PT PERTANI II.pdfprimana2
 
Corporate Social Responsibility (CSR) report-2018
Corporate Social Responsibility (CSR) report-2018Corporate Social Responsibility (CSR) report-2018
Corporate Social Responsibility (CSR) report-2018AbiandaniPranadiaput
 
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdfBuku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdfFajar Baskoro
 
Peningkatan Pendapatan Anggota Kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bilah Hulu L...
Peningkatan Pendapatan Anggota Kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bilah Hulu L...Peningkatan Pendapatan Anggota Kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bilah Hulu L...
Peningkatan Pendapatan Anggota Kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bilah Hulu L...IRFANDI2010
 
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinManajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinKhairul Amri
 
PROPOSAL PERENCANAAN BISNIS
PROPOSAL PERENCANAAN BISNISPROPOSAL PERENCANAAN BISNIS
PROPOSAL PERENCANAAN BISNISLinda Rosita
 
Tugas Entrepreneurship Business Plan Kelompok 1 Final.pptx
Tugas Entrepreneurship Business Plan Kelompok 1 Final.pptxTugas Entrepreneurship Business Plan Kelompok 1 Final.pptx
Tugas Entrepreneurship Business Plan Kelompok 1 Final.pptxRidaKurniati
 
Skripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum validSkripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum validDhe Dhe Sulistio
 
Presentation1(Perencanaan Manajemen Bisnis)
Presentation1(Perencanaan Manajemen Bisnis)Presentation1(Perencanaan Manajemen Bisnis)
Presentation1(Perencanaan Manajemen Bisnis)Tesalonika05
 
JURNAL EKONOMI ADVANCE UMMY
JURNAL EKONOMI ADVANCE UMMYJURNAL EKONOMI ADVANCE UMMY
JURNAL EKONOMI ADVANCE UMMYAktfe Ummy
 
PIPP: Radio Pemuda Pertanian (RPP)
PIPP: Radio Pemuda Pertanian (RPP)PIPP: Radio Pemuda Pertanian (RPP)
PIPP: Radio Pemuda Pertanian (RPP)Mirza Shahreza
 

Similar to Artikel Teks.docx (20)

FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOFAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
 
Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras
 
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa
 
TUGAS 1_REVIEW JURNAL AGROPOLITAN_TARI BERTA LESTARI_2320051014.pptx
TUGAS 1_REVIEW JURNAL AGROPOLITAN_TARI BERTA LESTARI_2320051014.pptxTUGAS 1_REVIEW JURNAL AGROPOLITAN_TARI BERTA LESTARI_2320051014.pptx
TUGAS 1_REVIEW JURNAL AGROPOLITAN_TARI BERTA LESTARI_2320051014.pptx
 
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxPROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
 
STRATEGI PEMASARAN BERAS DI PT PERTANI II.pdf
STRATEGI PEMASARAN BERAS DI PT PERTANI II.pdfSTRATEGI PEMASARAN BERAS DI PT PERTANI II.pdf
STRATEGI PEMASARAN BERAS DI PT PERTANI II.pdf
 
Corporate Social Responsibility (CSR) report-2018
Corporate Social Responsibility (CSR) report-2018Corporate Social Responsibility (CSR) report-2018
Corporate Social Responsibility (CSR) report-2018
 
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdfBuku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
 
Peningkatan Pendapatan Anggota Kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bilah Hulu L...
Peningkatan Pendapatan Anggota Kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bilah Hulu L...Peningkatan Pendapatan Anggota Kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bilah Hulu L...
Peningkatan Pendapatan Anggota Kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bilah Hulu L...
 
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinManajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
 
PROPOSAL PERENCANAAN BISNIS
PROPOSAL PERENCANAAN BISNISPROPOSAL PERENCANAAN BISNIS
PROPOSAL PERENCANAAN BISNIS
 
Tugas Entrepreneurship Business Plan Kelompok 1 Final.pptx
Tugas Entrepreneurship Business Plan Kelompok 1 Final.pptxTugas Entrepreneurship Business Plan Kelompok 1 Final.pptx
Tugas Entrepreneurship Business Plan Kelompok 1 Final.pptx
 
Skripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum validSkripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum valid
 
Abstrak aspa m. saleh
Abstrak aspa m. salehAbstrak aspa m. saleh
Abstrak aspa m. saleh
 
Jurnal aspa m. saleh
Jurnal aspa m. salehJurnal aspa m. saleh
Jurnal aspa m. saleh
 
Research 027
Research 027Research 027
Research 027
 
Presentation1(Perencanaan Manajemen Bisnis)
Presentation1(Perencanaan Manajemen Bisnis)Presentation1(Perencanaan Manajemen Bisnis)
Presentation1(Perencanaan Manajemen Bisnis)
 
JURNAL EKONOMI ADVANCE UMMY
JURNAL EKONOMI ADVANCE UMMYJURNAL EKONOMI ADVANCE UMMY
JURNAL EKONOMI ADVANCE UMMY
 
PIPP: Radio Pemuda Pertanian (RPP)
PIPP: Radio Pemuda Pertanian (RPP)PIPP: Radio Pemuda Pertanian (RPP)
PIPP: Radio Pemuda Pertanian (RPP)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxRezaWahyuni6
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAVeonaHartanti
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxMateri Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxRezaWahyuni6
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptputrisari631
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxMateri Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 

Artikel Teks.docx

  • 1. 1 Strategi pengembangan Koperasi Serba Usaha (KSU) Usaha Tani Kopi Mandailing Natal dengan Pendekatan SWOT Multipurpose Cooperative (KSU) strategy developement of Mandailing Natal’s coffee farming with a SWOT approach Rony Rahmat Hidayat Hasibuan Jl. Limau Manis, Kecamatan Pauh, Padang, Kota Padang, Sumatera Barat. Nomor Telepon : 0751-71389. Kode Pos. 25163 Prodi: Ilmu Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan Universitas Andalas Padang email korespondensi: ronyrahmathidayat@gmail.com Abstract This study aims to review the effectiveness of the Mandailing Natal’s coffee farm development empowerment program, which is carried out with a SWOT approach, as well as make decisions on new strategic policies taken by the government as a stake holder in coffee farmer empowerment activities. The research approach used is a descriptive qualitative approach. The analytical method used is descriptive qualitative analysis. Internal factors include strengths and weaknesses, while the company's external factors are opportunities and threats. SWOT analysis is an evaluation of the overall strengths, weaknesses, opportunities, and threats, with a SWOT analysis it is hoped that local government policies in developing coffee farmer groups through koperasi sega ausaha (KSU) are right on target and have an impact on increasing farm productivity. Key Words : Local Government policy, Koperasi Segala Usaha (KSU), Coffee Farmers Group , SWOT Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian ulang mengenai efektifitas program pemberdayaan pengembangan usaha tani kopi Mandailing Natal yang dimana dilakukan dengan pendekatan SWOT, serta melakukan pengambilan keputusan terhadap kebijakan strategi baru yang diambil pemerintah sebagai stake
  • 2. 2 holder dalam kegiatan pemberdayaan petani kopi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif deskriptif. Faktor internal meliputi kekuatan dan kelemahan, sedangkan faktor eksternal perusahaan peluang dan ancaman. Analisis SWOT merupakan evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, dengan analisis SWOT diharapkan kebijakan pemerintah daerah dalam mengembangkan kelompok tani kopi melalui koperasi serba guna (KSU) tepat sasaran dan berdampak terhadap peningkatan produktifitas usaha tani. Kata Kunci : Kebijakan Pemerintah daerah, Koperasi Segala Usaha (KSU), Kelompok Tani Kopi, SWOT. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara graris yang dimana sebesar 29,76% masyarakatnya bermata pencaharian pada sektor pertanian. (BPS, 2020) Sektor pertanian di Indonesia sendiri memegang peran yang sangat penting terhadap pertumbuhan perekonomian nasional, dimana kontribusi sektor pertanian sendiri memberikan kontribusi sebesar 10 persen terhadap PDB Indonesia pada tahun 2020. Sehingga Pembangunan pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peran strategis dalam pemulihan ekonomi nasional. (Delawaty Sinyo,2013) Pertanian di Indonesia dipandang sebagai suatu sektor yang memiliki kemampuan khusus dalam memadukan pertumbuhan dan pemerataan. Terdapat sekitar 45 persen tenaga kerja bergantung pada sektor pertanian primer maka tidak heran sektor pertanian menjadi basis pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Kontribusi besar yang dimiliki sektor pertanian tersebut memberikan sinyal bahwa pentingnya membangun pertanian yang berkelanjutan secara konsisten untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus kesejahteraan masyarakat. (Arief Daryanto, 2009: 2) Berkaitan dengan penjelasan di atas, maka tidak heran jika pemerintah saat ini terus mengupayakan pertumbuhan
  • 3. 3 ekonomi di sektor pertanian. Daerah- daerah yang merupakan penghasil komoditas pertanian yang tinggi terus dirangsang agar mampu meningkatkan output pertanian yang diperlukan dan diinginkan oleh masyarakat serta dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap komoditas pertanian yang selama ini banyak diimpor dari luar negeri. Berbagai program diupayakan pemerintah daerah untuk meransang peningkatan kontribusi pertanian di daerah, salah satunya dengan melakukan pemberdayaan para kelompok tani kopi dengan pendekatan kewirausahaan sosial seperti yang dilakukan oleh kabupaten Mandailing Natal. Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah penghasil kopi Arabika di Sumatera Utara. Kabupaten Mandailing Natal terdiri dari 23 kecamatan, dimana diantaranya terdapat 17 kecamatan penghasil kopi Arabika (kopi ateng) antara lain: Kecamatan Batang Natal, Kecamatan Lingga Bayu, Kecamatan Kotanopan, Kecamatan Ulu Pungkut, Kecamatan Tambangan, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kecamatan Muara Sipongi, Kecamatan Pakantan, Kecamatan Panyabungan, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kecamatan Panyabungan Barat, Kecamatan Panyabungan Utara, Kecamatan Panyabungan Timur, Kecamatan Hutabargot, Kecamatan Siabu, Kecamatan Bukit Malintang. Tabel 1. Produksi Kopi di Kabupaten Mandailing Natal No Nama Daerah Kabupaten Madina Produksi(Ton/Tahun) 1. Siabu 231,43 2. Bukit Malintang 49,37 3. Naga Juang 77,88 4. Panyabungan Utara 114,65 5. Panyabungan Kota 233,66 6. Panyabungan Timur 4,93 7. Panyabungan Barat 101,03 8. Huta Bargot 44,20 9. Panyabungan Selatan 49,63 10. Lembah Sorik Marapi 27,54 11. Puncak Sorik Marapi 5,67 12. Tambangan 8,27 13. Kotanopan 0,28
  • 4. 4 14. Ulu Pungkut - 15. Muarasipongi 1,44 16. Pakantan - 17. Batang Natal 77,28 18. Lingga Bayu 8,37 19. Ranto Baek 116,61 20. Batahan 57,93 21. Sinunukan 55,79 22. Natal 253,79 23. Muara Batang Gadis 70,89 Jumlah 1.591 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal, 2018 Kopi Mandailing Sumatera berasal dari perkebunan kopi yakni Bukit Barisan dengan ketinggian 1.500 mdpl. Karena berasal dari jenis Kopi Arabika, karakter Kopi Mandailing tentu memiliki rasa asam dan aroma yang khas. Tapi bila Kita bandingkan dengan jenis kopi arabika Sumatera lainnya, tingkat keasaman atau acidity Kopi Mandailing cenderung lebih rendah. Sejak tahun 1878, kopi Arabika Mandailing telah di kenal dunia karena cita rasa dan aroma kopi yang kuat. Tahun 1922, William H. Ukers mendeskripsikan bahwa Kopi Arabika Mandailing adalah kopi yang paling bagus dan termahal di pasar internasional. Orang-orang asing menyebut kopi Arabika Mandailing dengan sebutan Mandheling Coffee Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah kabupaten mandailing natal dalam meningkatkan produktfitas komoditas kopi sebagai komoditas unggulan lokal yang dimana diharapkan mampu mendorong kinerja penerekonomian daerah, salah satunya dengan melakukan pemberdayaan kelompok tani kopi dengan sistem koperasi serba usaha (KSU). (Susanti, Ira. 2015) Sumber : Antara News, 2019 Koperasi serba Usaha adalah koperasi yang menyediakan beberapa layanan sekaligus kepada para anggotanya. Koperasi Serba Usaha (KSU) di mandailing natal
  • 5. 5 difokuskan pada peningkatan usaha tani kopi, program KSU tersebut diberi nama Koperasi Serba Usaha (KSU) Mandailing jaya. Koperasi Serba Usaha (KSU) Kopi Mandailing Jaya membangun rumah produksi di Desa Habincaran, Kecamatan Ulupungkut, program dirancang sebagai sebuah program yang memiliki daya serap yang lebih banyak terhadap hasil kopi petani, sehingga manfaatnya semakin dirasakan oleh anggota dan para petani kopi arabika Mandailing Natal, dengan pembangunan unit KSU ini diharapkan mampu mendorong produktifitas tanaman kopi di mandailing natal. Koperasi Serba Usaha (KSU) yang dibangun di Mandailing natal merupakan KSU skala kecil. Sehingga KSU ini memiliki kelemahan dibidang fasilitas. Fasilitas yang dibangun tentu sangat kecil dan terbatas, sehingga daya serap koperasi terlalu kecil jadi untuk meningkatkan daya serap terhadap gabah petani. Sementara permintaan kopi kepada koperasi juga selama ini cukup tinggi, sehingga menimbulkan kesenjangan antara kemampuan daya serap usaha terhadap permintaan kopi di pasar. Oleh karena itu usaha kerap kali belum mampu memaksimalkan pendapatannya dalam penjualan produk kopi, karenanya dibutuhkan sebuah konsep pemaparan strategi yang sesuai agar permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik, salah satunya dengan formulasi pengembangan usaha dengan pendekatan SWOT. berdasarkan dibutuhkan sebuah strategi penyusunan strategi disesuaikan dengan tujuan usaha, serta dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan pengembangan usaha tanaman kopi di Mandailing Natal. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu pemerintah menemukan alternatif strategi pengembangan usaha yang sesuai dengan tujuan utama program. Dimana penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis data berupa analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunities and Treat) .
  • 6. 6 METODOLOGI Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus (observational case studies) dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah desktriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan pemberian kuisioner terhadap responden.. Lokasi penelitian berada pada Koperasi Serba Usaha (KSU) mandailing Natal, lokasi penelitian dipilih dengan teknik purposive, dimana lokasi dilipih dengan alasan bahwa permasalahan yang ada di perusahaan sesuai dengan tujuan utama peneliti dalam melakukan pemodelan SWOT sebagai solusi dari permasahalan ketidaksesuaian anatara manfaat yang diterima kelompok tani terhadap kebijakan pengembangan KSU. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis SWOT. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Profil Petani Kopi Varietas kopi Arabika yang ditanam oleh petani adalah kopi Ateng dan kopi Godang. Kopi Ateng pendek (kurang dari 2 meter) dan cepat berbuah (Ateng adalah nama pelawak yang berbadan pendek). Kopi Godang lebih tinggi dibandingkan varietas Ateng yaitu mencapai 3 meter. Kopi Ateng yang ditanam di Desa Simpang Banyak Julu berasal dari bibit unggul yang diberikan oleh Dinas Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal, sedangkan Kopi Godang merupakan varietas asli desa tersebut yang tumbuh di hutan. Kopi Mandailing mulai berbunga pada umur 1,5 tahun dan dapat dipanen mulai umur 2,5 tahun. Selang waktu mulai dari kopi berbunga sampai bisa dipanen sekitar 7-8 bulan. Panen kopi biasanya dilakukan pada bulan September- Desember dan Maret-Mei dimana puncak panen terjadi sekitar pertengahan bulan November dan pertengahan bulan April. Hasil Analisis Faktor Berasing Usaha Hasil pengematan yang dilakukan dari pengkajian di
  • 7. 7 lapangan dan pengkajian dari berbagai literatur dapat diketahui: a. Kekuatan Usaha 1.Terdapat Sumber Daya Alam yang sesuai 2.Ketersediaan Lahan yang cukup besar 3.Sumber Daya Manusia yang terampil dalam mengusahakan Produksi Kopi 4. Sarana dan prasarana Yang Baik b. Kelemahan Usaha 1.Sebagian petani masih menggunakan tekhnologi sederhana 2.Kurangnya lembaga keuangan didaerah penelitian 3.Kurangnya lembaga penelitian didaerah penelitian 4.Saluran pemasaran yang merugikan petani c. Peluang 1.Permintaan yang semakin meningkat 2.Mulai tumbuhnya organisasi petani kopi 3.Otonomi daerah yang memberikan kebijaksanaan dalam penentuan harga 4. Adanya pasar yang tersedia untuk usaha tani kopi d. Ancaman 1. Adanya ketidakpastian iklim 2.Persaingan penerimaan kopi sejenis dari wilayah lain 3. Persaingan penerimaan kopi tidak sejenis dan wiayahnya. 4. Terdapat perubahan harga kopi 5. Pertumbuhan ekonomi yang tidak pasti 6.Penegakan hukum dan perundangan yang tidak diketahui petani
  • 8. 8 Internal Eksternal Kekuatan 1. Terdapat Sumber Daya Alam yang sesuai 2. Ketersediaan Lahan yang cukup besar 3. Sumber Daya Manusia yang terampil dalam mengusahakan Produksi Kopi 4. Sarana dan prasarana Yang Baik Kelemahan 1.Sebagian petani masih menggunakan tekhnologi sederhana 2. Kurangnya lembaga keuangan didaerah penelitian 3. Kurangnya lembaga penelitian didaerah penelitian 4. Saluran pemasaran yang merugikan petani Peluang 1. Permintaan meningkat 2. Tumbuhnya organisasi petani kopi 3. Otonomi daerah yang memberikan kebijaksanaan dalam penentuan harga 4. Adanya pasar yang tersedia untuk usaha tani kopi SO 1. Meningkatkan Produksi Kopi dengan memanfaatkan ketersediaan lahan dan SDM 2. Meningkatkan kemitraan KSU dengan para organisasi produski kopi agar mempermudah pengelola dalam memasarkan produk WO 1. Membentuk Lembaga Penelitian khusus serta lembaga keuangan agar dapat bersaing di pasar 2. Memperluas jaringan pemasaran KSU dengan cara memanfaatkan organisasi organisasi petani.serta penggunaan tekhnologi dan Informasi
  • 9. 9 Ancaman 1. Adanya ketidakpastian iklim 2. Persaingan penerimaan kopi sejenis dari wilayah lain 3. Persaingan penerimaan kopi tidak sejenis dari wilayah lain 4. Terdapat perubahan harga kopi 5. Pertumbuhan ekonomi yang tidak pasti 6. Penegakan hukum dan perundangan yang tidak diketahui petani ST Meningkatkan mutu dan produksi kopi serta mitra memberikan harga kepada petani sesuai dengan peraturan yang berlaku WT Memperbaiki sistem rantai pemasaran KSU melalui lembaga yang terkait
  • 10. 10 Pembahasan Berdasarkan hasil pemetaan diatas diketahu bahwa ada 4 strategi utama yang diperoleh dari matrix SWOT yaitu Stategi SO yaitu memanfaatkan kekuatan untuk memaksimalkan peluang yang ada, strategi ST yaitu memanfaatkan kekuatan untuk meminimalisir ancaman yang dating, Startegi WO yaitu meminimalisir kelemahan yang ada dengan memanfaatkan peluang yang ada dan strategi WT dimana meminimalisir kelemahan yang ada agar ancaman yang muncul tidak besar. (Fredy, David. 2015) 1. Strategi SO Strategi SO adalah strategi yang memaksimalkan kekuatan usaha yang ada demi mendapatkan peluang yang ada. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, diketahu bahwa : a. Kekuatan Usaha 1.Terdapat Sumber Daya Alam yang sesuai 2.Ketersediaan Lahan yang cukup besar 3.Sumber Daya Manusia yang terampil dalam mengusahakan Produksi Kopi 4. Sarana dan prasarana Yang Baik b. Kelemahan Usaha 1.Sebagian petani masih menggunakan tekhnologi sederhana 2.Kurangnya lembaga keuangan didaerah penelitian 3.Kurangnya lembaga penelitian didaerah penelitian 4.Saluran pemasaran yang merugikan petani Sehingga berdasarkan hasil diatas dapat diperoleh hasil bahwa strategi SO yang dapat dilakukan usaha adalah : 1.Meningkatkan Produksi Kopi dengan memanfaatkan ketersediaan lahan dan SDM 2.Meningkatkan kemitraan KSU dengan para organisasi produski kopi agar mempermudah pengelola dalam memasarkan produk 2. Strategi WO Strategi WO adalah strategi yang menimilisir kelemahan usaha dengan memanfaatkan peluang yang ada. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, diketahu bahwa :
  • 11. 11 a. Kelemahan Usaha 1.Sebagian petani masih menggunakan tekhnologi sederhana 2.Kurangnya lembaga keuangan didaerah penelitian 3.Kurangnya lembaga penelitian didaerah penelitian 4.Saluran pemasaran yang merugikan petani b. Peluang 1.Permintaan yang semakin meningkat 2.Mulai tumbuhnya organisasi petani kopi 3.Otonomi daerah yang memberikan kebijaksanaan dalam penentuan harga 4.Adanya pasar yang tersedia untuk usaha tani kopi Sehingga strategi WO adalah 1.Membentuk Lembaga Penelitian khusus serta lembaga keuangan agar dapat bersaing di pasar 2.Memperluas jaringan pemasaran KSU dengan cara memanfaatkan organisasi organisasi petani.serta penggunaan tekhnologi dan Informasi 3. Strategi ST Strategi ST adalah strategi yang memaksimalkan kekuatan usaha mengantisipasi ancaman yang ada. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, diketahu bahwa : a. Kekuatan 1.Terdapat Sumber Daya Alam yang sesuai 2.Ketersediaan Lahan yang cukup besar 3.Sumber Daya Manusia yang terampil dalam mengusahakan Produksi Kopi 4.Sarana dan prasarana Yang Baik b. Ancaman 1. Adanya ketidakpastian iklim 2.Persaingan penerimaan kopi sejenis dari wilayah lain 3.Persaingan penerimaan kopi tidak sejenis dari wilayah lain 4.Terdapat perubahan harga kopi 5.Pertumbuhan ekonomi yang tidak pasti 6.Penegakan hukum dan perundangan yang tidak diketahui petani Sehingga strategi ST adalah : Meningkatkan mutu dan produksi kopi serta mitra memberikan harga
  • 12. 12 kepada petani sesuai dengan peraturan yang berlaku 4. Strategi WT Strategi WT adalah strategi yang meminimalisir kelemahan usaha mengantisipasi ancaman yang ada. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, diketahu bahwa : a. Kelemahan Usaha 1.Sebagian petani masih menggunakan tekhnologi sederhana 2.Kurangnya lembaga keuangan didaerah penelitian 3.Kurangnya Lembaga penelitian didaerah penelitian 4.Saluran pemasaran yang merugikan petani b. Ancaman 1. Adanya ketidakpastian iklim 2.Persaingan penerimaan kopi sejenis dari wilayah lain 3.Persaingan penerimaan kopi tidak sejenis dari wilayah lain 4.Terdapat perubahan harga kopi 5.Pertumbuhan ekonomi yang tidak pasti 6.Penegakan hukum dan perundangan yang tidak diketahui petani Sehingga strategi WT adalah Memperbaiki sistem rantai pemasaran KSU melalui lembaga yang terkait. Sehingga berdasarkan hasil matrix diatas usaha diharapkan mampu menemukan strategi alternatif yang sesuai dengan kapasitas yang dimiliki usaha sesuai dengan skala prioritas peananganan masalah yang dimiliki.
  • 13. 13 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil pemetaan diatas diketahu bahwa ada 4 strategi utama yang diperoleh dari matrix SWOT yaitu SO adalah stategi Meningkatkan Produksi kopi dengan memanfaatkan ketersediaan lahan dan SDM dan meningkatkan kemitraan KSU dengan para organisasi produski kopi agar mempermudah pengelola dalam memasarkan produk, strategi ST yaitu meningkatkan mutu dan produksi kopi serta mitra memberikan harga kepada petani sesuai dengan peraturan yang berlaku, Startegi WO yaitu Membentuk Lembaga Penelitian khusus serta lembaga keuangan agar dapat bersaing di pasar dan memperluas jaringan pemasaran KSU dengan cara memanfaatkan organisasi organisasi petani.serta penggunaan tekhnologi dan Informasi dan strategi WT yaitu Memperbaiki sistem rantai pemasaran KSU melalui lembaga yang terkait. Saran a. Saran Kepada Usaha 1.Dalam membuat kebijakan pengembangan KSU sebaiknya memerhatikan matriks hasil analisis usaha dengan memperhatikan skala prioritas yang dimiliki. 2.Selalu meningkatkan Kerjasama terhadap pemerintah terkait agar implemetasi strategi yang telah disusun dapat dimaksimalkan dengan baik b. Saran Untuk Penelitian Lanjutan 1.Penelitian ini belum sepenuhnya sempurna, karena pada penelitian jni hanya menjabarkan mengenai matriks strategi yang belum terbobot dengan baik 2.Untuk kedepannya apabila ada peneliti yang hendak melakukan penelitian serupa di KSU tersebut agar dapat menggunakan data Analisa yang telah digambarkan peneliti sebelumnya.
  • 14. 14 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik (2020). Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama 1986 – 2017.Jakarta. Sinyo, Delawaty. 2013. ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA KOPI ARABICA:Studi Pada Petani Arabika Di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey. Universitas Pendidikan indonesia. Daryanto, Arief. 2009. Posisi Daya Saing Pertanian Indonesia dan Upaya Upaya Peningkatannya. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen pertanian: Bogor. 32 hal. Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal. 201. Data Produksi Tanaman Kopi Kabupaten Mandailing Natal Dalam Angka. Putri, Windy. 2019. ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KOPI ARABIKA. Repisitory USU: Sumatera Utara. Susanti, Ira. 2015. Peran Koperasi Serba Usaha (Ksu) ’’Mitra Maju’’ Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Di Kampung Sumber Sari Kabupaten Kutai Barat. E-journal fisip Unmul. Universitas Mulawarman. David, Fred. R. 2015. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama David, Freddy R. 2015. Personal Swot Analysis. Jakarta: Gramedia Utama