2. Daftar Isi
01 Latar Belakang
Rumusan Masalah, Tujuan, Visi dan Misi
02 Aspek Diskripsi Produk
Produk yang ditawarkan dan Keunggulan produk
03 Aspek Teknis dan Teknologi
Faktor Penentuan Lokasi dan Masalh desain
04 Aspek Strategi Pemasaran
4p dan Pelayanan, serta pelayanan pesaing
05 Analisis SWOT
06 Aspek SDM
Perencanaan SDM, Struktur Organisasi, Job Discription, dan Kompetisi
07 Aspek Yuridis, Ekonomi, Sosial, & Lingkungan
08 Analisis Target Penjualan & Laporan Keuangan
09 Penutup
3. Kaum milenial dan pekerja sangat identik dengan yang namanya suntuk, galau, resah,
dan gelisah, baik karena tugas, organisasi, meeting, dan lainnya. Saat ini menikmati kopi tidak
hanya merupakan sekedar kebutuhan tetapi sudah menjurus ke arah gaya hidup yang
banyak dijalani oleh para kaum muda maupun kalangan eksekutif, oleh karena itu kami
membuka “Sriwijaya Coffe” diperuntukan bagi segala kalangan baik mahasiswa maupun
pekerja.
Namun masih ada pasar potensial yang belum dimanfaatkan, yaitu Wanita muda yang
belum pernah merasakan kenikmatan dunia kopi. Dengan menerapkan rencana bisnis
strategis yang ditargetkan secara khusus terhadap demografi ini, perusahaan dapat
menciptakan konsumen baru dan menghasilkan permintaan dalam kalangan demografi ini.
Latar Belakang
4. Dunia perkopian berkembang dengan pesatnya akhir-akhir ini. Mereka yang mulanya
hanya sekedar menikmati kopi instan dan (paling-paling) kopi tubruk di rumah kini telah
beranjak ke kedai kopi dan menikmati aneka kopi dari mesin espresso. Kabar baiknya banyak
penikmat kopi pemula yang menikmati kopi dengan level lebih tinggi.
Yang dulunya mungkin hanya mampu menikmati frappe dan kopi-kopi bercampur gula
dan krim kini bergeser menikmati cappuccino tanpa gula atau dengan varian-varian lain yang
tentunya memiliki penggemar masing-masing yang tentunya dapat menambah cita rasa dari
kopi itu sendiri
Menurut Stella Maris dalam Liputan6.com (2019) Minum kopi yang dilakukan kalangan
muda dilakukan juga sebagai mood booster.
studi yang diterbitkan di Journal of Environmental Psychology (2020) mengungkapkan bahwa
aroma kopi bisa meningkatkan konsentrasi.
5. Tren konsumsi kopi di Indonesia menurut investor.id (2020) meningkat drastis selama
satu dasawarsa terakhir. Berdasarkan data Organisasi Kopi Dunia (International Cofee
Organization/ICO), tingkat konsumsi Indonesia tumbuh 44% dalam periode sepuluh tahun
kopi (Oktober 2008-September 2019).
Menurut Nurdianah, (2019). Mengonsumsi kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat
Indonesia. Berdasarkan data dari Euromonitor cafe di Indonesia selalu bertambah setiap
tahunnya, bahkan pertumbuhannya meningkat sampai 16% setiap tahunnya. Hampir semua
cafe di Indonesia selalu ramai oleh konsumen usia remaja dan dewasa. Karena saat ini cafe
bukan hanya menjadi tempat untuk menikmati kopi, namun juga menjadi tempat untuk
bertemu seseorang, tempat belajar untuk pelajar atau mahasiswa, bahkan sebagai tempat
nongkrong kalangan muda. Adanya pergeseran atau perubahan fungsi dari sebuah tempat
makan, seperti cafe ataupun restoran mengakibatkan adanya fenomena sosial dan budaya
baru di dalam masyarakat karena perubahan perilaku dari masyarakat tersebut (Sholahuddin
dalam Nurdianah, 2019).
6. Teori Pendukung
Satu tahap penting dalam dalam pendirian setiap bisnis baru adalah sebuah
penyusunan sebuah rencana (Wibowo, 2011)
BISNIS PLAN adalah Sebuah rencana yang tertulis secara lengkap tujuan dari bisnis
serta Langkah-Langkah yang di perlukan untuk mencapai tujuan tersebut . Ketika
membuat suatu bisnis plan maka tidak terlepas dari komponen komponen sebagai
berikut:
• Executive summary dari Perusahaan
• Deskripsi Perusahaan
• Produk dan layanan
• Analisa Teknik Produksi
• Analisi pasar (SWOT)
• Analisi aspek Manajemen
• Budgeting
.
7. Teori Pendukung
Menurut Shannon dan Weaver (1949), model komunikasi linier terdiri dari pengirim pesan, alat pengkodean dan
pengiriman pesan, saluran komunikasi, alat pemecah kode dan penerima pesan, serta umpan balik. Dalam
mengembangkan ide bisnis, pemilik coffee shop perlu menggunakan media komunikasi yang efektif dalam
menyampaikan pesan mereka kepada kaum muda wanita. Misalnya, mereka dapat menggunakan media sosial, blog, atau
influencer untuk memperkenalkan konsep bisnis dan daya tariknya kepada pasar potensial.
Menurut Kotler dan Keller (2016), pemasaran adalah sebuah proses penyusunan komunikasi terpadu yang
bertujuan untuk memberikan informasi barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia. Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi dan memahami kebutuhan serta
preferensi kaum muda wanita yang menjadi target pangsa pasar baru.
Menurut Saras Sarasvathy pada tahun (2001) Teori Efektuasi. Efektuasi menekankan penggunaan sumber daya
yang tersedia, kemitraan, dan eksperimen untuk mengatasi ketidakpastian dan menciptakan nilai. Berdasarkan
teori ini, menyarankan agar pengusaha fokus pada pemanfaatan sumber daya yang ada dan membangun
kolaborasi dengan pemasok, komunitas lokal, atau influencer media sosial untuk menarik target pasar.
Pendekatan ini selaras dengan tujuan untuk menjangkau perempuan muda yang mungkin belum memiliki
minat terhadap kopi.
8. Visi
Untuk membuat Sriwijaya Coffe sebagai merek yang paling
diakui di Indonesia dan menjadi Caffe level Nasional.
Misi
Menetapkan bahawa Sriwijaya Coffe tetap menjadi kedai
penyedia kopi terbaik, yang menjadi pelopor deman
driven penikmat kpoi dari kalangan Wanita muda dan
tetap menjaga prinsip yang konsisten di saat kita tumbuh.
Tujuan
>Menyatukan unsur keragaman sebagai salah satu komponen esensial dalam cara berbisnis.
>Membuat suatu lingkungan kerja yang bagus dan memperlakukan sesama dengan rasa hormat
dan menjaga martabat masing-masing.
>Menetapkan standar yang paling tinggi terhadap pembelian, pemanggangan kopi dan fresh delivery
dari produk Sriwijaya Coffe.
> Menjaga kepuasan pelanggan setiap saat.
>Memberikan kontribusi yang positive terhadap lingkungan dan komunitas
>Mengakui bahwa profitabilitas adalah salah satu esensial untuk kesuksesan masa depan.
9. Aspek
Diskrispsi Produk & Layanan
Original coffee Capucino coffee Beatifull coffee,
Mocacinno, Coffee Latte, Espresso, Frappe, Teh Tarik,
Snack bar, dan Lain lainnya
Working space, Non Smooking space, Indoor smooking space, Free WiFi,
Charger Stations, Projector (Nonton bareng), Buku bacaan dll.
10. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif biasanya merupakan hasil keunggulan dalam salah satu
dari tiga bidang: (1) sumber daya, (2) keterampilan, atau (3) posisi. Manajemen
strategis adalah tentang mendapatkan dan mempertahankan
keunggulan kompetitif.
Memperoleh keunggulan kompetitif saja tidak cukup.
perusahaan harus berusaha mencapai keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan dengan (1) terus beradaptasi
terhadap perubahan tren dan kejadian eksternal,
kompetensi, dan sumber daya internal; dan (2)
merumuskan, menerapkan, dan mengevaluasi strategi
secara efektif yang memanfaatkan faktor-faktor tersebut.
Barringer, Bruce R. and R. Duane Ireland (2019), Entrepreneurship Successfully
Launching New Ventures, Edisi 6, New Jersey: Pearson Prentice-Hall, Inc.
11. Keunggulan Kompetitif
1. Pekerja >80% dari kalangan Wanita.
2. Berkolaborasi dengan komunitas dan influencer.
3. Sajian kopi yang di desain sedemikian rupa agar
menarik perhatian customer.
4. Program loyalty dan promo eksklusif.
5. Desain dan menu yang sesuai dengan preferensi
penikmat kopi baru dari kalangan Wanita muda.
6. Tempat yang estetik dan cozy untuk dijadikan
tempat berantai dan photo photo.
12. Aspek Teknis dan Teknologi
80% 60%
Menetukan Lokasi
Lokasi Usaha, Lokasi Bahan Baku, Fasilitas Angkutan,
Ketersediaan Tenaga Kerja, Ketersediaan Listrik dan Air, dan
Waktu Operasional.
Desain
Bagunan, Teknologi, Operasional, dan
Pengawasan Operasional
13. Aspek Strategi Pemasran
Product
Produk kami unik, campuran kopi yang didesain
sedemikian rupa sehingga mengeluarkan cita
rasa yang membuat peminumnya ingin mencoba
lagi, the best ever, kami pun memberikan
pengalaman menikmati kopi yang lebih eksklusif
bagi kalangan Wanita.
Price / Harga
Menu variatif dengan cita rasa yang unik
tapi dengan harga terjangkau, terutama
untuk mereka kaum milenial yang
merupakan target utama pasar kami.
Ada tiga varian harga, “Harga yg
disepakati, Harga Kompetisi, dan Harga
Premium”
Berlokasi pada area-area perkantoran, pendidikan
Place / Tempat
Pelayanan
Proses cepat, Menyediakan buku
bacaan, Hotspot area (Wifi), Lokasi
cafe yang nyaman dan strategis,
Layanan konsumen yang prima,
Delivery, dan Full music, 70%
pekerja dari kaum Wanita.
Promotion / Promosi
Promosi melalui media social,
Bekerjasama dengan influencer Wanita,
Membuat program loyalty khusus
pelanggan Wanita, Program testing kopi
gratis bagi Wanita, mengadakan
kegiatan komunitas Wanita,
memformulasikan produk-produk yang
memenuhi kebutuhan penikmat pemula
kopi, menyediakan parkir khusus
Wanita.
Segmentasi Pasar
Kami mencoba Menarik kaum milenial
baik Pria dan Wanita. Terkhusus Wanita
kami mencoba menjadi yang terdepan
untuk menggaet pasar Wanita dengan
menyediakan inovasi product yang
menarik dan juga desain tempat yang
menarik sehingga pelanggan nyaman
14. • Harga terjangkau.
• Kualitas produk dari supplier pertama
varian minuman dan makanan ringan.
Memiliki ciri khas yang tidak dimiliki
kedai kopi lain. Fasilitas yang nyaman.
Tempat yang rapi dan bersih.
• Pelayanan “Service With Love”.
• Lokasi yang strategis
Strength/ Kekuatan
01
• Keberadaan Bahan Baku yang dijual
dengan bahan tidak berkualitas.
• Modal yang terbatas. SDM yang
terbatas.
• Pemasaran (promosi) belum intensif.
• Harga bahan pokok sering berubah
Weakness/ Kelemahan
02
• Tingginya tingkat konsumsi masyarakat
terhadap berbagai jenis kopi.
• Permintaan pasar yang selalu
meningkat.
• Kopi memiliki khasiat kesehatan.
• Dukungan dari pemerintah.
Oportunities/ Peluang
03
• Produk kompetitor yg lebih unggul.
Munculnya pesaing- pesaing baru.
• Alat produksi pendukung terbatas.
Perubahan selera konsumen.
• Keadaan yang tidak dapat
diperkirakan.
Threats/ Ancaman
04
15. Aspek SDM
Perencanaan SDM
• Karyawan yang bekerja di Sriwijaya Coffe setiap hari harus
berhubungan langsung dengan konsumen sehingga harus memenuhi
5S (Sopan, Santun, Sapa, Senyum, dan Salam).
• Berpenampilan menarik. Pendidikan min. Mahasiswa (khusus pekerja
part time).
• Mau bekerja keras.
• Memiliki loyalitas yang tinggi. Bertanggung jawab
Kompetensi Utama dan Tantangan
Masalah yang potensial, serta resiko dan hambatan
Struktu Organisasi
`Job Discribtion.
OWNER Manager
Barista
KASIR
Helper
SECURITY
Barista
Waiters 1 & 2 Marketing
16. Sriwijaya Coffe mencoba menerapkan sistem
green marketing yang ramah lingkungan dalam
pelaksanaan bisnisnya, system ini
diimplikasikan secara konkrit melalui daur
ulang sisa limbah produksi, misalnya : sisa
bungkus kopi dijadikan kerajinan tangan untuk
dibuat tempat sampah, dll.
Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga
setempat dan mahasiswa.
Memberikan pengalaman pekerjaan
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Hambatannya:
Sebagai usaha baru tentunya belum dikenal
pasar sehingga perlu usaha keras dibidang
pemasaran
Banyaknya usaha sejenis yang terlebih dahulu
berdiri dan telah dikenal oleh segmen.
Meningkatkan mutu hidup
Memberikan pengaruh positif
Memberikan lapangan pekerjaan
Pasal 14 UU 10/2009 tentang
Kepariwisataan dan Peraturan Menteri
Kebudayaan juncto Pariwisata Nomor
PM.87/HK. 501/MKP/2010 tentang Tata
Cara Pendaftaran Usaha Jasa Makanan dan
Minuman. pengaturan tentang Kedai Kopi
(Coffee House) diatur dalam Pergub DKI
Jakarta 133/2012, bahwa salah satu usaha
pariwisata di bidang jasa makanan dan
minuman terdapat Kedai Kopi (Coffee
House)
Gambaran Umum
17. Analisis Terget Penjualan dan Laporan Keuangan
KETERANGAN JUMLAH (Rp)
Modal awal :
Sewa tempat x 12 60.000.000
Peralatan & Penyusutan 65.000.000
Sub Total 1 125.000.000
Pengeluaran per bulan
Biaya promosi/iklan x 12
2.400.000
Kopi dan penunjangnya x 12
60.000.000
Biaya listrik,TLP dll x 12
9.600.000
Gaji manager, 1 orang @5.000.000 x 12
60.000.000
Gaji karyawan & barista orang x 12
150.000.000
Sub Total 2
282.000.000
Grand Total 407.000.000
Laba Max per hari:
Rp 25.000 /pelangganx 150 pelanggan 3.750.000
laba max per bulan : 3.750.000 x 150 pelanggan 45.000.000
Pemasukan – pengeluaran = Rp 112.500.000 – Rp 44.000.000 68.500.000
Laba rata rata perhari
Rp 25.000 /pelangganx 120 pelanggan 3.000.000
Laba rata rata per bulan 3.000.000 x 30 hari 90.000.000
Pemasukan-pengeluaran Rp. 90.000.000 – Rp 44.000.000 46.000.000
Laba min per hari
Rp 25.000 /pelangganx 100 pelanggan 2.500.000
Laba min per bulan 2.500.000 x 30 hari 75.000.000
Pemasukan- pengeluaran Rp. 75.000.000- Rp 44.000.000 31.000.000
18. Coffee
PAYBACK PERIOD (KEMBALI MODAL) :
Laba bersih minimum per bulan adalah Rp. 46.000.000,- Maka, laba bersih per
tahunnya dapat dihitung sebagai berikut: 46.000.000 rupiah x 12 bulan = Rp.
552.000.000,-
Modal awal = Rp. 125.000.000 rupiah, Biaya operasional = Rp. 282.000.000,
Total modal awal dan biaya operasional per tahunnya adalah:
Modal awal + Biaya operasional = Rp. 125.000.000 + Rp. 282.000.000 =
Rp. 407.000.000 rupiah
Pay back periode = Total modal awal dan biaya operasional / Laba bersih per tahun
Pay back periode = 407.000.000 rupiah / 552.000.000 rupiah = 0.74 Tahun (8,88 bulan)
L a n j u t a n
19. Kesimpulan
Sriwijaya Coffee
Dari aspek-aspek diatas yang telah dipaparkan dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha Caffe “Sriwijaya Coffe” ini layak
dijalankan dengan dengan kajian aspek keuangan yang baik dan fasilitas-fasilitas yang disediakan dapat membantu
lancarnya usaha.
Saran
Ekstensifikasi usaha dapat dikembangkan melalui skema Franchise, Diversifikasi produk dapat dikembangkan pada produk
mie pedas yang ekonomis
20. Daftar PUSTAKA
Sriwijaya Coffe
Barringer, Bruce R. and R. Duane Ireland (2019), Entrepreneurship Successfully Launching New Ventures, Edisi 6, New
Jersey: Pearson Prentice-Hall, Inc.
https://kumparan.com/dodirosadi007/tren-minum-kopi-sebagai-gaya-hidup
https://ottencoffee.co.id/majalah/pengetahuan-tentang-kopi-untuk-pemula