SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Feminism
Wave(s) and
Gender
Difference
Rinta Arina Manasikana, M.A.
Apa itu Feminisme?
Istilah 'feminisme' berasal dari kata Latin 'femina', yang
berarti 'wanita' dan dulu pertama kali digunakan berkaitan
dengan isu kesetaraan dan Gerakan Hak Perempuan.
Salah satu tujuan utamanya adalah hendak mengeluarkan
kaum perempuan dari kondisi ketidakbebasan dan
ketidakadilan.
Feminisme merupakan gerakan politik yang banyak
meninjau beragam macam aspek kehidupan manusia,
terutama aspek ketidakadilan yang sudah lama diderita
oleh kaum perempuan. Hal tersebut diperjuangkan oleh
kaum perempuan yang kemudian melahirkan feminisme ke
dalam beberapa gelombang.
Apa itu Feminisme?
Teori feminis saat ini bertujuan juga untuk menginterogasi
ketidaksetaraan dan ketidaksetaraan di sepanjang garis
interseksional seperti kelas, gender, ras, jenis kelamin,
dan seksualitas, dan feminis berusaha untuk melakukan
perubahan di area di mana interseksionalitas ini
menciptakan ketidaksetaraan kekuasaan.
Gelombang 1 Feminisme
• Pada feminisme gelombang pertama, aliran feminisme
mencakup di dalamnya lebih berfokus pada
kesenjangan politik, terutama dalam memperjuangkan
hak pilih perempuan atau emansipasi di bidang
politik.
• Aliran feminisme awal ini dimulai pada tahun 1792-
1960 yang bermula dari tulisan seorang filsuf dan
feminis abad 18 bernama Mary Wollstonecraft. Dalam
karyanya yang berjudul A Vindication of the Rights of
Women, Mary Wollstonecraft menginspirasi gerakan
dan perjuangan perempuan hingga berlanjut pada
abad ke-20 di mana kaum perempuan berhasil
mencapai hak pilihnya (hak politik).
Gelombang 1 Feminisme
• Dalam bukunya tersebut, ia menuliskan bahwa
perempuan secara alamiah tidak lebih rendah dari
laki-laki, tetapi terlihat seperti itu hanya karena
mereka tidak memperolah banyak pendidikan. Ia
mengusung supaya laki-laki dan perempuan dianggap
setara dalam setiap dimensi kehidupan, terutama
dalam hal sosial-politiknya.
• Dalam gerakan ini, mereka menghasilkan 12 resolusi
yang meminta hak khusus, seperti hak untuk memilih.
Hak reproduksi juga menjadi isu penting bagi para
feminis awal. Setelah bertahun-tahun aktivisme feminis,
Kongres akhirnya meloloskan amandemen ke-19 pada
tahun 1920 dan memberikan hak suara kepada
perempuan.
Gelombang 2 Feminisme
• Sedangkan feminisme gelombang kedua lebih
merupakan gerakan pembebasan perempuan atau
biasa dikenal dengan istilah Women Liberation.
• Gerakan ini adalah gerakan kolektif yang revolusioner,
sebagaimana nampak sejak kemunculannya pada
tahun 1960 – 1980. Bisa dikatakan, inilah masa yang
muncul sebagai reaksi kaum perempuan (feminis) atas
ketidakpuasannya terhadap berbagai praktik
diskriminasi. Terlebih diketahui bahwa secara hukum
dan politis, hal ini sebenarnya telah dicapai oleh
feminisme gelombang pertama tetapi dalam praktiknya
tidak terealisasi secara maksimal.
Gelombang 2 Feminisme
Dalam gelombang ini, terdapat tiga aliran feminisme yang
muncul: arus utama/liberal, radikal, dan budaya.
• Feminisme arus utama berfokus pada reformasi
kelembagaan, yang berarti mengurangi diskriminasi
gender, memberi perempuan akses ke ruang yang
didominasi laki-laki, dan mempromosikan kesetaraan.
• Feminisme radikal ingin membentuk kembali
masyarakat seluruhnya, dengan mengatakan bahwa
sistem itu secara inheren patriarkal dan hanya
perbaikan yang akan membawa pembebasan.
• Feminisme kultural adalah ragam feminisme yang
menekankan perbedaan esensial antara laki-laki dan
perempuan, berdasarkan perbedaan biologis dalam
kapasitas reproduksi. Feminisme kultural mengaitkan
perbedaan-perbedaan itu dengan kebajikan-kebajikan
yang khas dan unggul pada perempuan.
Gelombang 3 Feminisme
• Selanjutnya yaitu feminisme gelombang ketiga yang
dimulai pada tahun 1980. Aliran ini begitu populer
dan banyak dijadikan rujukan oleh para feminis
modern.
• Dilihat dari ide dan gagasannya misalnya, feminisme
gelombang ketiga mengusung keragaman dan
perubahan seperti globalisasi, postkolonialisme,
poststrukturalisme, dan postmodernisme.
• Dalam hal ini, feminisme gelombang ketiga sangat
dipengaruhi oleh postmodernisme yang merupakan
pencetus lahirnya feminisme gelombang ketiga.
Gelombang 3 Feminisme
• Menurut Lyotard dan Vattimo, pengaruh
postmodernisme terhadap feminisme gelombang ketiga
dapat dilihat dari empat ciri.
• Keempat ciri tersebut, seperti menawarkan
pendekatan revolusioner pada studi-studi sosial
(mempertanyakan validitas ilmu pengetahuan modern
dan anggapan adanya pengetahuan objektif),
mengabaikan sejarah (menolak humanisme dan
kebebasan tunggal), mempertanyakan rigiditas
pembacaan antara ilmu alam (humaniora, ilmu sosial,
seni dan sastra, fiksi dan teori, image, dan realitas),
serta berfokus pada wacana alternatif
(postmodernisme mencoba melihat kembali apa yang
telah dibuang, dilupakan dianggap irasional, tidak
penting, tradisional, ditolak, dimarginalkan dan
disunyikan).
Gelombang 3 Feminisme
• Feminisme gelombang ketiga juga menjadi lebih sadar
akan ras. Kimberle Crenshaw, seorang pakar gender
dan ras kritis, menciptakan frasa “interseksionalitas”
pada tahun 1989.
• Istilah ini mengacu pada bagaimana berbagai jenis
penindasan – seperti yang berdasarkan gender dan
ras – bersinggungan satu sama lain yang dulunya
kurang diperhatikan oleh feminisme arus utama
gelombang pertama dan kedua.
Gelombang 3 Feminisme
Telah disebutkan di awal bahwa gelombang ketiga
mencakup empat aliran feminisme, yakni feminisme
postmodern, feminisme multikultural, feminisme global, dan
ekofeminisme.
• Feminisme Modern
Feminisme postmodern bertitik tekan pada teks sebagai
dasar berpikirnya. Ia membangun suatu anggapan
mendasar bahwa realitas adalah teks, baik yang
berbentuk lisan, tulisan, maupun image, yang dalam
pengupayaannya nampak berusaha mengkritik cara laki-
laki yang diproduksi melalui bahasa laki-lakianihilasi
perempuan.
Gelombang 3 Feminisme
● Feminisme Multikultural
Feminisme multikultural senada dengan teori aliran
feminisme sebelumnya yang juga melihat individu sebagai
sesuatu yang terfragmentasi. Karenanya, feminisme
multikultural lebih menyoal ide bahwa ketertindasan
perempuan bersumber dari “satu definisi”, bukan dari
kelas dan ras, preferensi seksual, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan lain sebagainya.
Gelombang 3 Feminisme
● Feminisme Global
Aliran ini lebih menekankan pada pentingnya melihat
ketertindasan perempuan dari “sistem keterkaitan”
(interlocking system). Fokus feminisme aliran ini adalah
penindasan dunia pertama karena kebijaksanaan nasional
yang mengakibatkan penindasan bagi perempuan di dunia
ketiga. Hanya saja, jika feminisme multikultural fokus
pada rasisme, etnisitas dan kelasisme, feminisme global
justru lebih fokus pada isu kolonialisme, di samping soal
politik dan ekonomi skala nasional.
Gelombang 3 Feminisme
● Ekofeminisme
Aliran ini adalah sebuah gerakan yang berusaha
menciptakan dan menjaga kelestarian alam dan
lingkungan. Basis gerakan ini adalah
femininitas/perempuan.
Dalam gerakan ekofeminisme, perempuan dianggap
memainkan peran strategis. Semua peran dari perempuan
ini berupaya untuk mencegah atau setidaknya
menciptakan lingkungan alam yang nyaman dan asri.
Seperti halnya feminisme multikultural dan global,
ekofeminisme juga memberi pemahaman adanya
keterhubungan antara segala bentuk penindasan manusia.
Hal ini sebagaimana yang diungkap oleh Carolyn
Merchant bahwa ada empat hal yang saling berkaitan di
mana peran perempuan menjadi penting, yakni ekologi,
produksi, reproduksi dan kesadaran.
Gelombang 4 Feminisme
• Atribut utama gelombang keempat adalah
hubungannya dengan media dan advokasi online
untuk perubahan sosial.
• Hal ini berarti mempromosikan tujuan feminis di
internet, terutama di media sosial, dengan kampanye
seperti pada persoalan #MeToo atau #YesAllWomen
lebih membumi, semua orang bisa terlibat.
• Sementara gelombang keempat mendukung ciri-ciri
gelombang ketiga. Gelombang ini melangkah lebih
jauh dari sekadar topik mengenai body and sex
positivity, tetapi juga lebih memperkuat pemberdayaan
perempuan.
Gelombang 4 Feminisme
https://www.vox.com/identities/2019/10/4/20852639/me-too-movement-sexual-harassment-law-2019
Gender Difference
● Dalam membicarakan gender kita tidak bisa lepas
dari aspek-aspek lain yang melekat pada seseorang
seperti kelas sosial, agama, usia, etnisitas, dan latar
belakang yang lainnya.
● Konsep gender difference dikemukakan oleh Chandra
Mohanty dalam bukunya Feminist Scholarship and
Colonial Discourses (1984) yang di dalamnya
mengkritisi feminisme Barat yang memandang bahwa
persoalan perempuan bersifat universal.
● Mohanty juga mengkritisi pandangan bahwa third
world woman adalah entitas yang homogen.
Gender Difference?
● Padahal dalam membicarakan persoalan gender,
khususnya ketidakadilan gender kita tidak bisa selalu
menyamaratakan di antara satu individu dengan
individu lainnya, tetapi akan selalu terkait dengan
latar belakang yang melekat di dirnya.
● Seringkali kita lupa bahwa tidak ada identitas yang
tunggal, selalu ada multiple identity di setiap individu.
● Persoalan ini juga tidak lepas dari konstruksi di
masyarakat.
● Letak geografis di mana individu tersebut berada,
dsb.
Gender Difference?
Gender
Agama Etnisitas
Usia
Kelas
Sosial
Gender Difference?
Gender Difference?
● Melalui konsep ini kita bisa menghubungkan antara
persoalan personal dan political (persoalan sosial).
● Seperti contoh gambar di atas tersebut, kita dapat
melihat bahwa meski selama ini secara general
perempuan selalu dianggap sebagai makhluk kelas
dua, tetapi kita harus melihat perempuan seperti
apa? Bagaimana latar belakangnya?
Gender Difference?
● Selalu ada interseksi gender dengan kategori sosial
yang ada.
● Misalnya perempuan/laki-laki dengan kelas sosial, usia,
dan etnis tertentu akan lebih banyak mendapatkan
keuntungan.
● Sebagai contoh: Politik etnisitas dalam sistem
apartment di Malaysia
Gender Difference?
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Cina Malay India Other
Apartment Policy
Korelasi dalam Komunikasi?
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa studi
komunikasi dikhususkan pada interpersonal, organisasi,
dan media massa. Karena itu, studi mengenai kaitan
antara gender dan komunikasi juga dapat kita integrasikan
ke dalam wilayah yang menjadi spesialisasi komunikasi
tersebut, yaitu gender dan komunikasi interpersonal,
gender dan komunikasi organisasi, serta gender dan
media.
Contoh
Contoh

More Related Content

Similar to Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx

Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxMahesaRifqi
 
Pengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptxPengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptxBayu Aji Nugroho
 
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptGERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptnisasolehah1
 
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender edit
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender editFeminisme dan gerakan kesetaraan gender edit
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender editbintarijoesman
 
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminismePresentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminismepriyaqfahanif
 
5. psiko analisis dan ekofeminisme
5. psiko analisis dan ekofeminisme5. psiko analisis dan ekofeminisme
5. psiko analisis dan ekofeminismeevinurleni
 
Kegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin Mudzakkir
Kegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin MudzakkirKegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin Mudzakkir
Kegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin MudzakkirPerpus Maya
 
Media massa dan feminisme (tugas matakuliah prinsop dasar komunikasi dan mana...
Media massa dan feminisme (tugas matakuliah prinsop dasar komunikasi dan mana...Media massa dan feminisme (tugas matakuliah prinsop dasar komunikasi dan mana...
Media massa dan feminisme (tugas matakuliah prinsop dasar komunikasi dan mana...Rina Ren
 
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Ar Rayyan
 
S1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisaS1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisaAzrulAzman5
 
4 demokrasi dan etika politik
4   demokrasi dan etika politik4   demokrasi dan etika politik
4 demokrasi dan etika politikWanda Ramadhan
 
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptxPPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptxNoveliaOleAwa
 
Thi week09 kel4
Thi week09 kel4Thi week09 kel4
Thi week09 kel4prescilia
 
Perkembangan pemikiran islam kontemporer[1]
Perkembangan pemikiran islam kontemporer[1]Perkembangan pemikiran islam kontemporer[1]
Perkembangan pemikiran islam kontemporer[1]miftahul Ghofur
 
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptxKONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptxPoniman10
 

Similar to Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx (20)

Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
 
FEMINISME
FEMINISMEFEMINISME
FEMINISME
 
Pengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptxPengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptx
 
Gender dan Kesetaraan
Gender dan KesetaraanGender dan Kesetaraan
Gender dan Kesetaraan
 
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptGERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
 
hk Gender 1.pptx
hk Gender 1.pptxhk Gender 1.pptx
hk Gender 1.pptx
 
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender edit
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender editFeminisme dan gerakan kesetaraan gender edit
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender edit
 
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminismePresentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
 
Feminisme
FeminismeFeminisme
Feminisme
 
5. psiko analisis dan ekofeminisme
5. psiko analisis dan ekofeminisme5. psiko analisis dan ekofeminisme
5. psiko analisis dan ekofeminisme
 
Kegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin Mudzakkir
Kegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin MudzakkirKegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin Mudzakkir
Kegalauan Feminisme di Hadapan Neoliberalisme - Amin Mudzakkir
 
Media massa dan feminisme (tugas matakuliah prinsop dasar komunikasi dan mana...
Media massa dan feminisme (tugas matakuliah prinsop dasar komunikasi dan mana...Media massa dan feminisme (tugas matakuliah prinsop dasar komunikasi dan mana...
Media massa dan feminisme (tugas matakuliah prinsop dasar komunikasi dan mana...
 
Aliran feminis workshop lestari
Aliran feminis workshop lestariAliran feminis workshop lestari
Aliran feminis workshop lestari
 
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
 
S1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisaS1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisa
 
4 demokrasi dan etika politik
4   demokrasi dan etika politik4   demokrasi dan etika politik
4 demokrasi dan etika politik
 
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptxPPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
 
Thi week09 kel4
Thi week09 kel4Thi week09 kel4
Thi week09 kel4
 
Perkembangan pemikiran islam kontemporer[1]
Perkembangan pemikiran islam kontemporer[1]Perkembangan pemikiran islam kontemporer[1]
Perkembangan pemikiran islam kontemporer[1]
 
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptxKONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
 

More from RintaArina

Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptxSemester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptxRintaArina
 
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...RintaArina
 
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...RintaArina
 
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...RintaArina
 
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptxSemester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptxRintaArina
 
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...RintaArina
 
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...RintaArina
 
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptxSemester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptxRintaArina
 
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...RintaArina
 
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptxSemester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptxRintaArina
 
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptxSemester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptxRintaArina
 
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptxCreative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptxRintaArina
 
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptxKomunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptxRintaArina
 
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptxKomunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptxRintaArina
 
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptxCreative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptxRintaArina
 
Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx
Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptxKomunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx
Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptxRintaArina
 
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptxCreative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptxRintaArina
 
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...RintaArina
 
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...RintaArina
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...RintaArina
 

More from RintaArina (20)

Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptxSemester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
 
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
 
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
 
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
 
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptxSemester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
 
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
 
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
 
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptxSemester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
 
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
 
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptxSemester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
 
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptxSemester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
 
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptxCreative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
 
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptxKomunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
 
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptxKomunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
 
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptxCreative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
 
Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx
Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptxKomunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx
Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx
 
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptxCreative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
 
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
 
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
 

Recently uploaded

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx

  • 2. Apa itu Feminisme? Istilah 'feminisme' berasal dari kata Latin 'femina', yang berarti 'wanita' dan dulu pertama kali digunakan berkaitan dengan isu kesetaraan dan Gerakan Hak Perempuan. Salah satu tujuan utamanya adalah hendak mengeluarkan kaum perempuan dari kondisi ketidakbebasan dan ketidakadilan. Feminisme merupakan gerakan politik yang banyak meninjau beragam macam aspek kehidupan manusia, terutama aspek ketidakadilan yang sudah lama diderita oleh kaum perempuan. Hal tersebut diperjuangkan oleh kaum perempuan yang kemudian melahirkan feminisme ke dalam beberapa gelombang.
  • 3. Apa itu Feminisme? Teori feminis saat ini bertujuan juga untuk menginterogasi ketidaksetaraan dan ketidaksetaraan di sepanjang garis interseksional seperti kelas, gender, ras, jenis kelamin, dan seksualitas, dan feminis berusaha untuk melakukan perubahan di area di mana interseksionalitas ini menciptakan ketidaksetaraan kekuasaan.
  • 4. Gelombang 1 Feminisme • Pada feminisme gelombang pertama, aliran feminisme mencakup di dalamnya lebih berfokus pada kesenjangan politik, terutama dalam memperjuangkan hak pilih perempuan atau emansipasi di bidang politik. • Aliran feminisme awal ini dimulai pada tahun 1792- 1960 yang bermula dari tulisan seorang filsuf dan feminis abad 18 bernama Mary Wollstonecraft. Dalam karyanya yang berjudul A Vindication of the Rights of Women, Mary Wollstonecraft menginspirasi gerakan dan perjuangan perempuan hingga berlanjut pada abad ke-20 di mana kaum perempuan berhasil mencapai hak pilihnya (hak politik).
  • 5. Gelombang 1 Feminisme • Dalam bukunya tersebut, ia menuliskan bahwa perempuan secara alamiah tidak lebih rendah dari laki-laki, tetapi terlihat seperti itu hanya karena mereka tidak memperolah banyak pendidikan. Ia mengusung supaya laki-laki dan perempuan dianggap setara dalam setiap dimensi kehidupan, terutama dalam hal sosial-politiknya. • Dalam gerakan ini, mereka menghasilkan 12 resolusi yang meminta hak khusus, seperti hak untuk memilih. Hak reproduksi juga menjadi isu penting bagi para feminis awal. Setelah bertahun-tahun aktivisme feminis, Kongres akhirnya meloloskan amandemen ke-19 pada tahun 1920 dan memberikan hak suara kepada perempuan.
  • 6. Gelombang 2 Feminisme • Sedangkan feminisme gelombang kedua lebih merupakan gerakan pembebasan perempuan atau biasa dikenal dengan istilah Women Liberation. • Gerakan ini adalah gerakan kolektif yang revolusioner, sebagaimana nampak sejak kemunculannya pada tahun 1960 – 1980. Bisa dikatakan, inilah masa yang muncul sebagai reaksi kaum perempuan (feminis) atas ketidakpuasannya terhadap berbagai praktik diskriminasi. Terlebih diketahui bahwa secara hukum dan politis, hal ini sebenarnya telah dicapai oleh feminisme gelombang pertama tetapi dalam praktiknya tidak terealisasi secara maksimal.
  • 7. Gelombang 2 Feminisme Dalam gelombang ini, terdapat tiga aliran feminisme yang muncul: arus utama/liberal, radikal, dan budaya. • Feminisme arus utama berfokus pada reformasi kelembagaan, yang berarti mengurangi diskriminasi gender, memberi perempuan akses ke ruang yang didominasi laki-laki, dan mempromosikan kesetaraan. • Feminisme radikal ingin membentuk kembali masyarakat seluruhnya, dengan mengatakan bahwa sistem itu secara inheren patriarkal dan hanya perbaikan yang akan membawa pembebasan. • Feminisme kultural adalah ragam feminisme yang menekankan perbedaan esensial antara laki-laki dan perempuan, berdasarkan perbedaan biologis dalam kapasitas reproduksi. Feminisme kultural mengaitkan perbedaan-perbedaan itu dengan kebajikan-kebajikan yang khas dan unggul pada perempuan.
  • 8. Gelombang 3 Feminisme • Selanjutnya yaitu feminisme gelombang ketiga yang dimulai pada tahun 1980. Aliran ini begitu populer dan banyak dijadikan rujukan oleh para feminis modern. • Dilihat dari ide dan gagasannya misalnya, feminisme gelombang ketiga mengusung keragaman dan perubahan seperti globalisasi, postkolonialisme, poststrukturalisme, dan postmodernisme. • Dalam hal ini, feminisme gelombang ketiga sangat dipengaruhi oleh postmodernisme yang merupakan pencetus lahirnya feminisme gelombang ketiga.
  • 9. Gelombang 3 Feminisme • Menurut Lyotard dan Vattimo, pengaruh postmodernisme terhadap feminisme gelombang ketiga dapat dilihat dari empat ciri. • Keempat ciri tersebut, seperti menawarkan pendekatan revolusioner pada studi-studi sosial (mempertanyakan validitas ilmu pengetahuan modern dan anggapan adanya pengetahuan objektif), mengabaikan sejarah (menolak humanisme dan kebebasan tunggal), mempertanyakan rigiditas pembacaan antara ilmu alam (humaniora, ilmu sosial, seni dan sastra, fiksi dan teori, image, dan realitas), serta berfokus pada wacana alternatif (postmodernisme mencoba melihat kembali apa yang telah dibuang, dilupakan dianggap irasional, tidak penting, tradisional, ditolak, dimarginalkan dan disunyikan).
  • 10. Gelombang 3 Feminisme • Feminisme gelombang ketiga juga menjadi lebih sadar akan ras. Kimberle Crenshaw, seorang pakar gender dan ras kritis, menciptakan frasa “interseksionalitas” pada tahun 1989. • Istilah ini mengacu pada bagaimana berbagai jenis penindasan – seperti yang berdasarkan gender dan ras – bersinggungan satu sama lain yang dulunya kurang diperhatikan oleh feminisme arus utama gelombang pertama dan kedua.
  • 11. Gelombang 3 Feminisme Telah disebutkan di awal bahwa gelombang ketiga mencakup empat aliran feminisme, yakni feminisme postmodern, feminisme multikultural, feminisme global, dan ekofeminisme. • Feminisme Modern Feminisme postmodern bertitik tekan pada teks sebagai dasar berpikirnya. Ia membangun suatu anggapan mendasar bahwa realitas adalah teks, baik yang berbentuk lisan, tulisan, maupun image, yang dalam pengupayaannya nampak berusaha mengkritik cara laki- laki yang diproduksi melalui bahasa laki-lakianihilasi perempuan.
  • 12. Gelombang 3 Feminisme ● Feminisme Multikultural Feminisme multikultural senada dengan teori aliran feminisme sebelumnya yang juga melihat individu sebagai sesuatu yang terfragmentasi. Karenanya, feminisme multikultural lebih menyoal ide bahwa ketertindasan perempuan bersumber dari “satu definisi”, bukan dari kelas dan ras, preferensi seksual, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan lain sebagainya.
  • 13. Gelombang 3 Feminisme ● Feminisme Global Aliran ini lebih menekankan pada pentingnya melihat ketertindasan perempuan dari “sistem keterkaitan” (interlocking system). Fokus feminisme aliran ini adalah penindasan dunia pertama karena kebijaksanaan nasional yang mengakibatkan penindasan bagi perempuan di dunia ketiga. Hanya saja, jika feminisme multikultural fokus pada rasisme, etnisitas dan kelasisme, feminisme global justru lebih fokus pada isu kolonialisme, di samping soal politik dan ekonomi skala nasional.
  • 14. Gelombang 3 Feminisme ● Ekofeminisme Aliran ini adalah sebuah gerakan yang berusaha menciptakan dan menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Basis gerakan ini adalah femininitas/perempuan. Dalam gerakan ekofeminisme, perempuan dianggap memainkan peran strategis. Semua peran dari perempuan ini berupaya untuk mencegah atau setidaknya menciptakan lingkungan alam yang nyaman dan asri. Seperti halnya feminisme multikultural dan global, ekofeminisme juga memberi pemahaman adanya keterhubungan antara segala bentuk penindasan manusia. Hal ini sebagaimana yang diungkap oleh Carolyn Merchant bahwa ada empat hal yang saling berkaitan di mana peran perempuan menjadi penting, yakni ekologi, produksi, reproduksi dan kesadaran.
  • 15. Gelombang 4 Feminisme • Atribut utama gelombang keempat adalah hubungannya dengan media dan advokasi online untuk perubahan sosial. • Hal ini berarti mempromosikan tujuan feminis di internet, terutama di media sosial, dengan kampanye seperti pada persoalan #MeToo atau #YesAllWomen lebih membumi, semua orang bisa terlibat. • Sementara gelombang keempat mendukung ciri-ciri gelombang ketiga. Gelombang ini melangkah lebih jauh dari sekadar topik mengenai body and sex positivity, tetapi juga lebih memperkuat pemberdayaan perempuan.
  • 17. Gender Difference ● Dalam membicarakan gender kita tidak bisa lepas dari aspek-aspek lain yang melekat pada seseorang seperti kelas sosial, agama, usia, etnisitas, dan latar belakang yang lainnya. ● Konsep gender difference dikemukakan oleh Chandra Mohanty dalam bukunya Feminist Scholarship and Colonial Discourses (1984) yang di dalamnya mengkritisi feminisme Barat yang memandang bahwa persoalan perempuan bersifat universal. ● Mohanty juga mengkritisi pandangan bahwa third world woman adalah entitas yang homogen.
  • 18. Gender Difference? ● Padahal dalam membicarakan persoalan gender, khususnya ketidakadilan gender kita tidak bisa selalu menyamaratakan di antara satu individu dengan individu lainnya, tetapi akan selalu terkait dengan latar belakang yang melekat di dirnya. ● Seringkali kita lupa bahwa tidak ada identitas yang tunggal, selalu ada multiple identity di setiap individu. ● Persoalan ini juga tidak lepas dari konstruksi di masyarakat. ● Letak geografis di mana individu tersebut berada, dsb.
  • 21. Gender Difference? ● Melalui konsep ini kita bisa menghubungkan antara persoalan personal dan political (persoalan sosial). ● Seperti contoh gambar di atas tersebut, kita dapat melihat bahwa meski selama ini secara general perempuan selalu dianggap sebagai makhluk kelas dua, tetapi kita harus melihat perempuan seperti apa? Bagaimana latar belakangnya?
  • 22. Gender Difference? ● Selalu ada interseksi gender dengan kategori sosial yang ada. ● Misalnya perempuan/laki-laki dengan kelas sosial, usia, dan etnis tertentu akan lebih banyak mendapatkan keuntungan. ● Sebagai contoh: Politik etnisitas dalam sistem apartment di Malaysia
  • 24. Korelasi dalam Komunikasi? Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa studi komunikasi dikhususkan pada interpersonal, organisasi, dan media massa. Karena itu, studi mengenai kaitan antara gender dan komunikasi juga dapat kita integrasikan ke dalam wilayah yang menjadi spesialisasi komunikasi tersebut, yaitu gender dan komunikasi interpersonal, gender dan komunikasi organisasi, serta gender dan media.