SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I PENDAHULUAN


Latar Belakang
       Sumbangan      terpenting    postrukturalisme    terhadap    kebudayaan
adalahpergeseran paradigma dari pusat ke pinggiran. Studi kultural kemudian
diarahkan pada kompetensi masyarakat tertentu, masyarakat yang terlupakan,
masyarakat yang terpinggirkan, masyarakat marjinal. Teori sastra feminis, yaitu
teori yang berhubungan dengan gerakan perempuan,adalah salah satu aliran yang
banyak memberikan sumbangan dalam perkembangan studi kultural. Sastra
feminis berakar dari pemahaman mengenai inferioritas perempuan. Konsep kunci
feminis adalah kesetaraan antara martabat perempuan dan laki-laki. Teori feminis
muncul seiring dengan bangkitnya kesadaran bahwa sebagai manusia, perempuan
juga selayaknya memiliki hak-hak yang sama dengan laki laki.
       Salah satu agenda kemanusiaan yang mendesak untuk segera digarap
adalah menjadikan kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam sistem masyarakat.
Feminisme memperjuangkan dua hal yang selama ini tidak dimiliki oleh kaum
perempuan pada umumnya, yaitu persamaan derajat mereka dengan laki-laki dan
otonomi untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya dalam banyak hal.
Kedudukan perempuan dalam masyarakat lebih rendah dari laki-laki, bahkan
mereka dianggap sebagai “the second sex”, warga kelas dua. Hal ini menunjukan
adanya semacam diskriminasi gender yang membandingkan antara laki-laki dan
perempuan. Istilah yang digunakan untuk mewadahi permasalahan ini adalah
Feminisme.
       Feminisme Menurut Goefe (dalam Sugihastuti dan Suharto, 2002: 18)
adalah teori tentang permasalahan hak antara laki-laki dan perempuan disegala
bidang. Suatu kegiatan terorganisasi yang memperjuangkan hak-hak serta
kepentingan perempuan. hal ini sesebabkan karena perempuan selalu mengalami
ketimpangan gender selama ini. Feminisme berupaya menggalai identitas wanita
yang tertutupi hegemoni patriarkat. Identitas diperlukan sebagai dasar
memperjuangkan kesamaan hak dan membongkar akar dari segala ketertindasan
perempuan. Tujuan feminis adalah mengakhiri dominasi laki-laki dengan cara
menghancurkan struktur budaya, segala hukum dan aturan-aturan yang
menempatkan perempuan sebagai korban yang tidak tampak dan tidak berharga.
Hal ini diterima perempuan sebagai marginilisasi, subordinasi, stereotip, dan
kekerasan.
       John Stuart Mill dan Harriet Taylor menyatakan bahwa untuk
memaksimalkan kegunaan yang total (kebahagiaan / kenikmatan) adalah dengan
membiarkan setiap individu mengejar apa yang mereka inginkan, selama mereka
tidak saling membatasi atau menghalangi di dalam proses pencapaian tersebut.
Mill dan Taylor yakin bahwa jika masyarakat ingin mencapai kesetaraan seksual
atau keadilan gender, maka masyarakat harus memberi perempuan hak politik dan
kesempatan, serta pendidikan yang sama dengan yang dinikmati oleh laki-laki
(Tong, 1998 : 23).
       Teori   feminisme    menfokuskan     diri   pada   pentingnya    kesadaran
mengenaipersamaan hak antara perempuan dan laki-laki dalam semua bidang.
Teori ini berkembang sebagai reaksi dari fakta yang terjadi di masyarakat, yaitu
adanya konflik kelas, konflik ras, dan, terutama, karena adanya konflik gender.
Feminisme mencoba untuk mendekonstruksi sistem yang menimbulkan kelompok
yang mendominasi dan didominasi, serta sistem hegemoni di mana kelompok
subordinat terpaksa harus menerima nilai-nilai yang ditetapkan oleh kelompok
yang berkuasa. Feminisme mencoba untuk menghilangkan pertentangan antara
kelompok yang lemah dengan kelompok yang dianggap lebih kuat. Lebih jauh
lagi, feminisme menolakketidakadilan sebagai akibat masyarakat patriarki,
menolak sejarah dan filsafat sebagai disiplin yang berpusat pada laki-laki (Ratna,
2004 : 186).
Rumusan Masalah
          Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan maka rumusan
masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah:
   1. Apakah Pengertian Teori Feminisme ?
   2. Apa saja Aliran-Aliran Feminisme ?
   3. Apa yang di Maksud dengan Kritik Feminisme dan Ragamnya?


Tujuan Pembuatan Makalah
          Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pembuatan makalah ini
adalah:
   1. Menjelaskan Tetang Pengertian Teori Feminisme
   2. Menguraikan Tentang Aliran-Aliran Feminisme
   3. Mengetahui Maksud dengan Kritik Feminisme dan Ragamnya.


Manfaat Pembuatan Makalah:
   1. Memberikan Pengetahun Kepada Pembaca Mengenai Teori Femnisme.
   2. Memberikan        Pengetahuan   Dan       Gambaran   Tentang   Aliran-Aliran
          Feminisme.
   3. Memberikan Pengetahuan Dan Pandangan Maksud dengan Kritik
          Feminisme dan Apa saja Ragamnya
   4. Bagi Penulis Digunakan Sebagai Penyelesaian Tugas Teori Feminisme
          Dalam Mata Kuliah Sosiologi Sastra.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengetian Feminisme
       Istilah “ feminisme “ sangat penting untuk diketahui sekaligus dipahami
seiring denganaktivitas atas pencerahan yang dilakukan para penggiat gender di
masyarakat. Seringkali mereka mendapat pertanyaan terkait dengan apakah “ isme “
yang melatarbelakangi pemikiran pemikirannya, bahkan secara ekstrem dipojokkan
dengan apakah cocok berpatokan pada feminisme yang nota bene berasal dari dunia
barat yang sangat berbeda dengan kondisi ketimuran Indonesia ( baca patriarkhi )
       Feminisme berasal dari bahasa Latin yaitu “ femina “ atau perempuan dan
gerakan inimulai bergulir pada tahun 1890an seiring dengan keresahan yang
dirasakan oleh perempuan dan laki laki yang menyadari adanya relasi yang timpang
antara laki laki dan perempuan di masyarakat. Gerakan ini mengacu ke teori
kesetaraan laki-laki dan perempuan dan pergerakan tersebut dimaksudkan untuk
memperoleh hak hak perempuan. Sekarang ini               kepustakaan    internasional
mendefinisikan feminisme sebagai pembedaan terhadap hak hak perempuan yang
didasarkan pada kesetaraan perempuan dan laki laki. Dalam perkembangannya secara
luas kata feminis mengacu kepada siapa saja yang sadar dan berupaya untuk
mengakhiri subordinasi yang dialami perempuan.Feminisme seringkali dikaitkan
dengan emansipasi yang didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
pembebasan atau dalam hal isu isu perempuan, hak yang sama antara laki laki dan
perempuan. R.A Kartini yang berjuang untuk kebebasan perempuan dari norma
norma tradisionil yang menindas melalui pendidikan adalah figur yang sangat
terkenal dalam perjuangan emansipasi perempuan.
       Data perempuan yang berkaitan dengan pendidikan, pemberdayaan ekonomi (
kemiskinan ) kesempatan di berbagai lembaga pemerintah sampai saat ini terlihat
masih terbelakang dalam berbagai aspek kehidupan baik sebagai pelaku maupun yang
merasakan manfaat pembangunan. Dengan demikian maka pemikiran bahwa
hubungan atau relasi yang timpang antara perempuan dan laki laki di dalam dan di
luar keluarga penting untuk diperbaiki. Selain itu juga penting untuk memikirkan
yang berkaitan dengan serangkaian upaya serangkaian perubahan struktural (
perubahan relasi sosial ) dari yang timpang ke relasi sosial yang setara sehingga
keduanya merupakan faktor penting dalam menentukan berbagai hal dalam
masyarakat.
Feminisme tidak seperti pandangan atau pemahaman lainnya. Feminisme
tidak berasal dari sebuah teori atau konsep yang didasarkan atas formula teori
tunggal. Itu sebabnya, tidak ada abstraksi pengertian secara spesifik atas
pengaplikasian feminisme bagi seluruh perempuan disepanjang masa.Pengertian
feminisme itu sendiri menurut Najmah dan Khatimah sa‟ida dalam bukunya yang
berjudul “Revisi Politik Perempuan” (2003:34) menyebutkan bahwa :
              Feminisme adalah suatu kesadaran akan penindasan dan eksploitasi
              terhadap perempuan yang terjadi baik dalam keluarga, di tempat
              kerja, maupun di masyarakat serta adanya tindakan sadar akan laki-
              laki maupun perempuan untuk mengubah keadaan tersebut secara
              leksikal. Feminisme adalah gerakan kaum perempuan yang
              menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum perempuan dan
              laki-laki “.

       Pengertian feminisme dapat berubah dikarenakan oleh pemahaman atau
pandangan para feminis yang didasarkan atas realita secara historis dan budaya,
serta tingkat kesadaran persepsi dan perilaku. Bahkan diantara perempuan dengan
jenis-jenis yang hampir mirip terdapat perbedaan pendapat dan perdebatan
mengenai pemikiran feminis, sebagaian didasarkan atas alasan (misalnya akar
kebudayaan) patriarkhi dan dominasi laki-laki, dan sampai resolusi final atas
perjuangan perempuan akan non-eksploitasi lingkungan, kebebasan kelas, latar
belakang, ras, dan gender.
       Ada lima fokus pokok terlibat dalam kebannyakan diskusi tentang
perbedaan seksual: biologi, pengalaman, wacana, ketaksadaran, dan kondisi
sosial-ekonomi
       Biologi, alasan yang memeperlakukan biologi sebagai dasar dan yang
menegecilkan sosilisasi telah dipergunakan terutamaoleh laki-laki untuk
meletakkan para perempuan dalam”tempat”merka. Ungkapan “ota mutilier in
utere” (perempuan tidak lain adalah sebuah kandungan) meringkaskan sikapini.
       Pengalaman, Resiko ini juga dijalankan oleh mereka yang menarik
pengalaman wanita yang khusus sebagai sumber nilai-nilai perempuan yang
positif dalam kehidupan dan dalam seni. Hanya karena wanita, menurut alasan itu,
telah mengalami pengalaman hidup yang khusus bagi wanita (ovulasi, menstruasi,
dan melahirkan).
Wacana, focus yang ketiga yaitu mendapatkan perhatian sangat besar dari
para feminis. Man-made Language buku Dale Spender, sebagaimana disarankan
oleh judulnya, mengganggap bahwa wanita secara mendasar ditindas oleh bahasa
yang dikuasai laki-laki.
       Ketidaksadaran, teori psikoanalistik Lacan dan Kristeva menyediakan
focus keemapa proses ketidaksadaran. Beberapa penulis feminis telah mendobrak
sama sekali biologisme dengan mengasosiasikan “perempuan” dengan proses
yang cenderung meruntuhkan otaritas wacana „laki-laki‟ . seksualitas wanita
bersifat revolusioner, subversive, beragam, dan “terbuka”.
       Sosiologi. Virginia Woolf adalah kritikus wanita pertama yang
memasukkan dimensi sosiologi (focus kelima) dalam analisisnya mengenai tulisan
wanita. Sejak itu dan selanjutnya, kaum feminis Marxis, terutama, telah mencoba
menghubungkan perubahan kondisi social dan ekonomi dan perubahan imbangan
kekuatan di antara kedua jenis kelamin
       Inti tujuan Feminisme adalah meningkatkan kedudukan dan derajat
perempuan agar sama atau sejajar dengan kedudukan serta derajat laki-laki.
       Tokoh-tokoh Feminisme yang berpengaruh dalam wacana feminisme
diantaranya adalah:
   1. Simone de Beauvoir
       Simone de Beauvior dalam The Second Sex, menetapkan dengan sangat
       jelas masalah dasar feminis modern. Bila seorang wanita mencoba
       membatasi dirinya sendiri, ia mulai dengan berkata “saya seorang
       perempuan” . Tidak ada laki-laki yang berbuat begitu. Kenyataan ini
       mengungkapkan ketaksimetrisan dasar antara istilah “maskulin” dan
       “feminis”.
   2. Betty Friedan
       Betty Ftiedan, menetengahkan dalam bukunya The Feminine Mytique
       versi pragmatic dari bentuk kepastian perempuan. Menurutnya, perempuan
       merupakan kaum yang pasif atas bentuk kebudayaan yang tetap
       sebagaimana anggapan feminitas oleh kaum patriakhat.
3. Germaine Greer
       Gagasan Germaine Geer dad keasamaan dengan Friedan yang tertuang
       dalam The Fermale Eunuch. Keduanya menolak untuk membedakan
       gambaran, tetapi menyatukannya dalam pendekatan yang tidak berkelas.
       Greer memperkirakan bahwa ada bentrokan dalam paham feminis,
       ramalan emansipasi perempuan akan selalu menjadi teoritis, mudah dibaca
       dan pragmatis.
   4. Kate Millet dan Michele Barret‟ Feminisme Politis
       Suatu tingkatan penting dalam feminism modern dicapai oleh Kate Millet
       dalam buku Sexual Poitics (1970). Ia mempergunakan istilah “patriakhi”
       (pemerintah ayah) untuk menguraikan sebab penindasan wanita. Patriarkhi
       meletakkan perempuan di bawah laki-laki atau memperlakukan perempuan
       sebagai laki-laki yang inferior.


2.2 Aliran-Aliran Feminisme
       Sebagai gerakan modern, feminisme yang mulai berkembang pesat sekitar
tahun 1960 di Amerika berdampak luas. Gerakan ini membuat masyarakat sadar
akan kedudukan perempuan yang inferior. Dampak dari gerakan ini juga dapat
dirasakan dalam bidang sastra. Perempuan mulai menyadari bahwa dalam karya
sastra pun terdapat ketimpangan mengenai pandangan tentang manusia dalam
tokoh-tokohnya.Beberapa aliran yang penting untuk diketahui para penggiat dan
pemerhati gender untuk mengoptimalkan kajian dan pemikiran mereka diantara
adalah :
1. Feminisme Liberal
       Gerakan ini muncul awal abad 18 bersamaan dengan lahirnya zaman
pencerahan, tuntutannya adalah kebebasan dan kesamaan terhadap akses
pendidikan, pembaharuan hukum yang bersifat diskriminatif. Yang menjadi dasar
pemikirannya adalah pandangan rasionalis serta pemisahan ruang privat dan
publik, sehingga feminis liberal memperjuangkan atas kesempatan yang sama
bagi setiap individu termasuk perempuan .
2. Feminisme Marxis Tradisional
        Gerakan ini mendasarkan pada teori Marxis, dimana para penganutnya
memperjuangkan perlawanan terhadap sistem sosial ekonomi yang eksploitatif
terhadap perempuan dan penindasan terhadap perempuan adalah bagian dari
penindasan kelas dalam sistem produksi. Seiring dengan revolusi proletar yang
berhasil meruntuhkan sistem kelas maka penindasan terhadap perempuan
diprediksijuga akan hilang.
3. Feminisme Radikal
        Gerakan ini mengacu pada konsep biological essentialism ( perbedaan
esensi biologis ), suatu pendekatan bahwa apa saja yang berhubungan dengan
makhluk laki laki adalah negatif dan menindas. Penganut aliran ini juga menolak
adanya institusi keluarga baik secara teoritis maupun praktis.
4. Feminisme Sosialis
        Gerakan ini merupakan sintesis dari gerakan feminis Radikal dan Marxis,
gerakan ini beranggapan bahwa perempuan terekploitasi oleh 2 hal yaitu sistem
patriarkhi dan kapitalis.
5. Ekofeminis
        Gerakan ini lebih menfokuskan pandangannya pada analisis kualitas
feminin dan mengkritik dengan tajam pada aliran feminisme modern lain ( liberal,
radikal, marxist dan sosialis ) dengan mengatakan bahwa ketidakadilan gender
bukan semata mata disebabkan oleh konstruksi sosial budaya akan tetapi juga oleh
faktor intrinsik.
6. Gerakan Perempuan Dunia Ketiga
        Gerakan perempuan yang berasal dari dunia ketiga ( bangsa yang pernah
dijajah ).Kondisi perempuan pasca penjajahan yang multi kompleks menjadikan
gerakan ini mempunyai prioritas atas apa yang dilakukan misalnya imperialisme,
penindasan bangsa, kelas, ras dan etnis. Strateginya adalah afiliasi untuk
membangun kekuatan perlawanan bersama untuk satu persatu melawan penindas.
Beberapa aspek yang mempengaruhi munculnya gerakan feminisme :
    1. Aspek        politik   merupakan   aspek   yang   ketika   rakyat   amerika
        memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1776, deklarasi kemerdekaan
amerika menyantumkan bahwa “all men are created aquel” (semua laki-
       laki diciptakan sama), tanpa menyebut-nyebut perempuan
   2. Aspek agama menggap bahwa gereja mendudukan wanita inferior,karena
       baik agana protestan maupun agama katolik menempatkan perempuan
       pada posisi yang lebih rendah daripada kedudukan laki-laki.
   3. Aspek konsep sosialisme dan marxis. Aspek ini beranjak dari pikiran
       Fedderick Engels yang mengemukakan bahwa „Dalam keluarga, dia
       (suami) adalah borjuis dan istri mewakili kaum prolentar.

2.3 Kritik Feminisme dan Ragamnya
       Kritik sastra feminis, adalah studi sastra yang mengarahkan fokus
analisisnya pada perempuan. Dasar pemikiran feminis dalam penelitian sastra,
adalah upaya pemahaman kedudukan peran perempuan seperti yang tercermin
dalam karya sastra (Suharto,2002 : 15).
       Kritik sastra feminis merupakan salah satu ilmu disiplin sebagai respon
atas berkembang luasnya feminisme diberbagai penjuru dunia. Secara garis besar
Culler menyebutkan kritik sastra feminis sebagai reading as a woman, membaca
sebagai perempuan. Yoder juga menyebutkan bahwa kritik sastra feminis itu
bukan pengkritik perempuan atau kritik tentang perempuan, atau kritik tentang
pengarang perempuan. Arti sederhana kritik sastra feminis adalah pengkritik
memandang sastra dengan kesadaran khusus, kesadaran bahwa ada jenis kelamin
yang banyak berhubungan dengan budaya, sastra dan kehidupan.
       Dalam buku “Pengertian Kritik Sastra Feminis” Soeharto mengutip
pernyataan Yoder, (2002 : 5) “Membaca sebagai perempuan berarti membaca
dengan kesadaran untuk membongkar praduga dan idiologi kekuasaan laki-laki
yang androsentrisme atau patriarkhat.”
       Berikut ini merupakan jenis-jenis kritik sastra feminis yang berkembang di
masyarakat menurut Dra. Ekarini, M.Pd. (2002:161).
   a. Kritik Ideologis.
Kritik sastra feminis ini melibatkan perempuan, khususnya kaum feminis, sebagai
pembaca. Yang menjadi pusat perhatian pembaca wanita adalah citra serta
stereotipe wanita dalam karya sastra Kritik ini juga meneliti kesalah pahaman
tentang perempuan dan sebab-sebab mengapa perempuan sering tidak
diperhitungkan bahkan nyaris diabaikan.
   b. Gynocritics atau ginokritik
Gynocritics atau ginokritik disebut juga dengan kritik yang mengkaji penulis-
penulis wanita. Jenis kritik sastra feminis ini berbedamdari kritik ideologis, karena
yang dikaji disini adalah masalah perbedaan. Berarti studi yang ditulis oleh
permpuan mengenai perbedaan antara tulisan perempuan dengan tulisan laki-laki.
   c. Kritik Sastra Feminis Sosialis
Jenis kritik ini meneliti tokoh-tokoh wanita dari sudut pandang sosialis, yaitu
kelas-kelas masyarakat. Selain itu kritik feminis ini mencoba mengungkapkan
bahwa kaum wanita merupakan masyarakat yang tertindas.
   d. Kritik Feminis Psikoanalitik
Kritik sastra ini diterapkan pada tulisan-tulisan wanita, karena para feminis
percaya bahwa pembaca wanita biasanya mengidentifikasikan dirinya dengan atau
menempatkan dirinya pada tokoh wanita, sedangkan tokoh wanita tersebut pada
umumnya merupakan cermin penciptanya.
   e. Kritik Feminis Lesbian.
Kritik ini bertujuan untuk mengembangkan definisi yang cermat tentang makna
lesbian, kemudian akan ditentukan apakah definisi ini dapat diterapkan pada
definisi penulis atau pada teks karyanya.
   f. Kritik Feminis Ras atau Etnik
Sebagaimana halnya dengan pengkritik sastra ideologi danpengkritik sastra
lesbian, pengkritik sastra etnik ingin membuktikankeberadaan sekelompok penulis
feminis etnik beserta karya-karyanya,baik dalam kajian perempuan maupun dalam
kajian kanon sastra tradisional dan sastra feminis.
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
       Teori    feminisme      menfokuskan     diri   pada   pentingnya   kesadaran
mengenaipersamaan hak antara perempuan dan laki-laki dalam semua bidang.
Teori ini berkembang sebagai reaksi dari fakta yang terjadi di masyarakat, yaitu
adanya konflik kelas, konflik ras, dan, terutama, karena adanya konflik gender.
Feminisme mencoba untuk mendekonstruksi sistem yang menimbulkan kelompok
yang mendominasi dan didominasi, serta sistem hegemoni di mana kelompok
subordinat terpaksa harus menerima nilai-nilai yang ditetapkan oleh kelompok
yang berkuasa. Feminisme mencoba untuk menghilangkan pertentangan antara
kelompok yang lemah dengan kelompok yang dianggap lebih kuat.
       Penggunaan teori ini dalam kritik sastra adalah untuk mengupas lebih
mendalam sebuah karya sastra dari segi feminisme, yang berarti sebuah
kedudukan yang akan diberikan oleh pengarang kepada kaum wanita dalam karya
sastranya. Berbagai ragam kritik feminisme yang dapat digunakan untuk
membedah sebuah karya sastra diantaranya adalah kritik ideologis, genokritik,
sastra feminis sosialis, psikoanalitik, lesbian dan etnik.


3.2 Saran
       Feminisme harus berani melihat permasalahan secara konseptual. Jika
perempuan banyak diteliti menggunakan teori yang tidak relevan bagi generasi
mendatang, maka feminisme tidak akan banyak membantu kemajuan perempuan.
Jika feminisme berpolitik dan bergulat dengan praksis tetapi masih mengadopsi
konseptual feminisme yang hegemonik maka feminisme akan mengalami jalan
buntu. Karena itu penulis menyarankan agar perjuangan feminisme tidak saja
direalisasikan di dalam politik praksis tetapi juga bergulat dengan konseptualisasi
teori feminisme sehingga dapat memperbaiki serta menambah kekurangan yang
terjadi dalam ranah praksis.
DAFTAR PUSTAKA


Djajanegara, Soenarjati. 2003. Kritik Sastra Feminis: Sebuah Pengantar. Jakarta:
         Gramedia Pustaka Utama.

Djajanegara, Soenarjati. 2003. Kritik Sastra Feminis: Sebuah Pengantar. Jakarta:
         Gramedia Pustaka Utama.

Saraswati, Ekarini. 2002. Sosiologi Sastra Sebuah Pemahaman Awal. Malang:
          UMM Press.

Tong, Rosemarie Putnam. Feminist Thought : Pengantar paling Komprehensif
        kepadaAliran Utama Pemikiran Feminis, terj. Aquarini Priyatna
        Prabasmoro.Yogyakarta : Jalasutra, 1998.

Ratna, Nyoman Kutha. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta
         :Pustaka Pelajar, 2004.

Welleck, Rene dan Austin Warren. Teori Kesusastraan, terj. Melani Budianta.
         Jakarta : Gramedia, 1990.

More Related Content

What's hot

MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERAna Sengga
 
Kritik jurnal ilmiah 1
Kritik jurnal ilmiah 1Kritik jurnal ilmiah 1
Kritik jurnal ilmiah 1Ratna Nandri
 
4. marxist dan sosialis'
4. marxist dan sosialis'4. marxist dan sosialis'
4. marxist dan sosialis'evinurleni
 
Tindakan komunikasi
Tindakan komunikasiTindakan komunikasi
Tindakan komunikasiLauna Usni
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalNovri To Day
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitianIsti Isti
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifSiti Hardiyanti
 
Attribution Theory
Attribution TheoryAttribution Theory
Attribution Theorymankoma2012
 
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender edit
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender editFeminisme dan gerakan kesetaraan gender edit
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender editbintarijoesman
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaSyaiful Ahdan
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsinatal kristiono
 
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianPaper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianMitha Ye Es
 
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Tami Amalia
 

What's hot (20)

MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDER
 
Teori kritis
Teori kritisTeori kritis
Teori kritis
 
Kritik jurnal ilmiah 1
Kritik jurnal ilmiah 1Kritik jurnal ilmiah 1
Kritik jurnal ilmiah 1
 
Week 7, ppt kelompok 6
Week 7, ppt kelompok 6Week 7, ppt kelompok 6
Week 7, ppt kelompok 6
 
Feminisme
Feminisme Feminisme
Feminisme
 
4. marxist dan sosialis'
4. marxist dan sosialis'4. marxist dan sosialis'
4. marxist dan sosialis'
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Tindakan komunikasi
Tindakan komunikasiTindakan komunikasi
Tindakan komunikasi
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsional
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran Deduktif
 
Attribution Theory
Attribution TheoryAttribution Theory
Attribution Theory
 
Aliran filsafat 'fenomenologi'
Aliran filsafat 'fenomenologi'Aliran filsafat 'fenomenologi'
Aliran filsafat 'fenomenologi'
 
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender edit
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender editFeminisme dan gerakan kesetaraan gender edit
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender edit
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
 
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemenSejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
 
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianPaper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
 
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
 

Viewers also liked

teori feminis
teori feministeori feminis
teori feminisSuff Fyee
 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeddy Ayomi
 
PSIKOTERAPI: TERAPI FEMINIS
PSIKOTERAPI: TERAPI FEMINISPSIKOTERAPI: TERAPI FEMINIS
PSIKOTERAPI: TERAPI FEMINISAli Hanafiah
 
CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN
CITRA PEREMPUAN  DALAM  NOVEL  PEREMPUAN  BERKALUNG  SORBAN  CITRA PEREMPUAN  DALAM  NOVEL  PEREMPUAN  BERKALUNG  SORBAN
CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN Razik JuStin
 
Teori-Teori Sosiologi Pendidikan
Teori-Teori Sosiologi PendidikanTeori-Teori Sosiologi Pendidikan
Teori-Teori Sosiologi PendidikanAni Mahisarani
 
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalamKajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalamJosephine Pranoto
 
Teori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanTeori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanAni Mahisarani
 
Makalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeMakalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeAdiba Qonita
 
Teori partisipasi
Teori partisipasiTeori partisipasi
Teori partisipasikangkumis
 
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan SosialisPengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialiswahidulkholis
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 

Viewers also liked (20)

teori feminis
teori feministeori feminis
teori feminis
 
Teori feminisme
Teori feminismeTeori feminisme
Teori feminisme
 
Feminisme
FeminismeFeminisme
Feminisme
 
Feminisme
FeminismeFeminisme
Feminisme
 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosial
 
Astina edisi 1
Astina edisi 1Astina edisi 1
Astina edisi 1
 
PSIKOTERAPI: TERAPI FEMINIS
PSIKOTERAPI: TERAPI FEMINISPSIKOTERAPI: TERAPI FEMINIS
PSIKOTERAPI: TERAPI FEMINIS
 
09 Gender
09 Gender09 Gender
09 Gender
 
CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN
CITRA PEREMPUAN  DALAM  NOVEL  PEREMPUAN  BERKALUNG  SORBAN  CITRA PEREMPUAN  DALAM  NOVEL  PEREMPUAN  BERKALUNG  SORBAN
CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN
 
Peranan gender
Peranan genderPeranan gender
Peranan gender
 
8.5 teori interaksionisme
8.5 teori interaksionisme8.5 teori interaksionisme
8.5 teori interaksionisme
 
Teori-Teori Sosiologi Pendidikan
Teori-Teori Sosiologi PendidikanTeori-Teori Sosiologi Pendidikan
Teori-Teori Sosiologi Pendidikan
 
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalamKajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
 
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
 
Sistem Ketatanegaraan
Sistem KetatanegaraanSistem Ketatanegaraan
Sistem Ketatanegaraan
 
Teori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanTeori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikan
 
Makalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeMakalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
 
Teori partisipasi
Teori partisipasiTeori partisipasi
Teori partisipasi
 
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan SosialisPengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 

Similar to Makalah teori feminisme

Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxMahesaRifqi
 
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptxKomunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptxRintaArina
 
Azman mubarok 16060484145
Azman mubarok   16060484145Azman mubarok   16060484145
Azman mubarok 16060484145vasha pradana
 
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminismePresentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminismepriyaqfahanif
 
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptxPPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptxNoveliaOleAwa
 
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptGender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptDPKPLHNiasBarat
 
Sosiologi wanita
Sosiologi wanitaSosiologi wanita
Sosiologi wanitamiftaa syd
 
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptxTEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptxnandapianie
 
S1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisaS1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisaAzrulAzman5
 
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptGERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptnisasolehah1
 
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptxPertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptxBudiartoHeruSayogo1
 
5. psiko analisis dan ekofeminisme
5. psiko analisis dan ekofeminisme5. psiko analisis dan ekofeminisme
5. psiko analisis dan ekofeminismeevinurleni
 
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptxKONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptxPoniman10
 

Similar to Makalah teori feminisme (20)

Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
 
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptxKomunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
 
Azman mubarok 16060484145
Azman mubarok   16060484145Azman mubarok   16060484145
Azman mubarok 16060484145
 
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminismePresentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
 
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptxPPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
 
Revisi feminism
Revisi feminismRevisi feminism
Revisi feminism
 
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptGender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
 
Aliran feminis workshop lestari
Aliran feminis workshop lestariAliran feminis workshop lestari
Aliran feminis workshop lestari
 
1. istilah
1. istilah1. istilah
1. istilah
 
Gender dan Kesetaraan
Gender dan KesetaraanGender dan Kesetaraan
Gender dan Kesetaraan
 
Sosiologi wanita
Sosiologi wanitaSosiologi wanita
Sosiologi wanita
 
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptxTEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
S1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisaS1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisa
 
feminisme
feminismefeminisme
feminisme
 
FEMINISME
FEMINISMEFEMINISME
FEMINISME
 
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptGERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
 
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptxPertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
 
5. psiko analisis dan ekofeminisme
5. psiko analisis dan ekofeminisme5. psiko analisis dan ekofeminisme
5. psiko analisis dan ekofeminisme
 
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptxKONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
KONSTRUKSI FEMINISME DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME.pptx
 

Makalah teori feminisme

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sumbangan terpenting postrukturalisme terhadap kebudayaan adalahpergeseran paradigma dari pusat ke pinggiran. Studi kultural kemudian diarahkan pada kompetensi masyarakat tertentu, masyarakat yang terlupakan, masyarakat yang terpinggirkan, masyarakat marjinal. Teori sastra feminis, yaitu teori yang berhubungan dengan gerakan perempuan,adalah salah satu aliran yang banyak memberikan sumbangan dalam perkembangan studi kultural. Sastra feminis berakar dari pemahaman mengenai inferioritas perempuan. Konsep kunci feminis adalah kesetaraan antara martabat perempuan dan laki-laki. Teori feminis muncul seiring dengan bangkitnya kesadaran bahwa sebagai manusia, perempuan juga selayaknya memiliki hak-hak yang sama dengan laki laki. Salah satu agenda kemanusiaan yang mendesak untuk segera digarap adalah menjadikan kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam sistem masyarakat. Feminisme memperjuangkan dua hal yang selama ini tidak dimiliki oleh kaum perempuan pada umumnya, yaitu persamaan derajat mereka dengan laki-laki dan otonomi untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya dalam banyak hal. Kedudukan perempuan dalam masyarakat lebih rendah dari laki-laki, bahkan mereka dianggap sebagai “the second sex”, warga kelas dua. Hal ini menunjukan adanya semacam diskriminasi gender yang membandingkan antara laki-laki dan perempuan. Istilah yang digunakan untuk mewadahi permasalahan ini adalah Feminisme. Feminisme Menurut Goefe (dalam Sugihastuti dan Suharto, 2002: 18) adalah teori tentang permasalahan hak antara laki-laki dan perempuan disegala bidang. Suatu kegiatan terorganisasi yang memperjuangkan hak-hak serta kepentingan perempuan. hal ini sesebabkan karena perempuan selalu mengalami ketimpangan gender selama ini. Feminisme berupaya menggalai identitas wanita yang tertutupi hegemoni patriarkat. Identitas diperlukan sebagai dasar memperjuangkan kesamaan hak dan membongkar akar dari segala ketertindasan perempuan. Tujuan feminis adalah mengakhiri dominasi laki-laki dengan cara menghancurkan struktur budaya, segala hukum dan aturan-aturan yang
  • 2. menempatkan perempuan sebagai korban yang tidak tampak dan tidak berharga. Hal ini diterima perempuan sebagai marginilisasi, subordinasi, stereotip, dan kekerasan. John Stuart Mill dan Harriet Taylor menyatakan bahwa untuk memaksimalkan kegunaan yang total (kebahagiaan / kenikmatan) adalah dengan membiarkan setiap individu mengejar apa yang mereka inginkan, selama mereka tidak saling membatasi atau menghalangi di dalam proses pencapaian tersebut. Mill dan Taylor yakin bahwa jika masyarakat ingin mencapai kesetaraan seksual atau keadilan gender, maka masyarakat harus memberi perempuan hak politik dan kesempatan, serta pendidikan yang sama dengan yang dinikmati oleh laki-laki (Tong, 1998 : 23). Teori feminisme menfokuskan diri pada pentingnya kesadaran mengenaipersamaan hak antara perempuan dan laki-laki dalam semua bidang. Teori ini berkembang sebagai reaksi dari fakta yang terjadi di masyarakat, yaitu adanya konflik kelas, konflik ras, dan, terutama, karena adanya konflik gender. Feminisme mencoba untuk mendekonstruksi sistem yang menimbulkan kelompok yang mendominasi dan didominasi, serta sistem hegemoni di mana kelompok subordinat terpaksa harus menerima nilai-nilai yang ditetapkan oleh kelompok yang berkuasa. Feminisme mencoba untuk menghilangkan pertentangan antara kelompok yang lemah dengan kelompok yang dianggap lebih kuat. Lebih jauh lagi, feminisme menolakketidakadilan sebagai akibat masyarakat patriarki, menolak sejarah dan filsafat sebagai disiplin yang berpusat pada laki-laki (Ratna, 2004 : 186).
  • 3. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan maka rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah: 1. Apakah Pengertian Teori Feminisme ? 2. Apa saja Aliran-Aliran Feminisme ? 3. Apa yang di Maksud dengan Kritik Feminisme dan Ragamnya? Tujuan Pembuatan Makalah Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pembuatan makalah ini adalah: 1. Menjelaskan Tetang Pengertian Teori Feminisme 2. Menguraikan Tentang Aliran-Aliran Feminisme 3. Mengetahui Maksud dengan Kritik Feminisme dan Ragamnya. Manfaat Pembuatan Makalah: 1. Memberikan Pengetahun Kepada Pembaca Mengenai Teori Femnisme. 2. Memberikan Pengetahuan Dan Gambaran Tentang Aliran-Aliran Feminisme. 3. Memberikan Pengetahuan Dan Pandangan Maksud dengan Kritik Feminisme dan Apa saja Ragamnya 4. Bagi Penulis Digunakan Sebagai Penyelesaian Tugas Teori Feminisme Dalam Mata Kuliah Sosiologi Sastra.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengetian Feminisme Istilah “ feminisme “ sangat penting untuk diketahui sekaligus dipahami seiring denganaktivitas atas pencerahan yang dilakukan para penggiat gender di masyarakat. Seringkali mereka mendapat pertanyaan terkait dengan apakah “ isme “ yang melatarbelakangi pemikiran pemikirannya, bahkan secara ekstrem dipojokkan dengan apakah cocok berpatokan pada feminisme yang nota bene berasal dari dunia barat yang sangat berbeda dengan kondisi ketimuran Indonesia ( baca patriarkhi ) Feminisme berasal dari bahasa Latin yaitu “ femina “ atau perempuan dan gerakan inimulai bergulir pada tahun 1890an seiring dengan keresahan yang dirasakan oleh perempuan dan laki laki yang menyadari adanya relasi yang timpang antara laki laki dan perempuan di masyarakat. Gerakan ini mengacu ke teori kesetaraan laki-laki dan perempuan dan pergerakan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh hak hak perempuan. Sekarang ini kepustakaan internasional mendefinisikan feminisme sebagai pembedaan terhadap hak hak perempuan yang didasarkan pada kesetaraan perempuan dan laki laki. Dalam perkembangannya secara luas kata feminis mengacu kepada siapa saja yang sadar dan berupaya untuk mengakhiri subordinasi yang dialami perempuan.Feminisme seringkali dikaitkan dengan emansipasi yang didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pembebasan atau dalam hal isu isu perempuan, hak yang sama antara laki laki dan perempuan. R.A Kartini yang berjuang untuk kebebasan perempuan dari norma norma tradisionil yang menindas melalui pendidikan adalah figur yang sangat terkenal dalam perjuangan emansipasi perempuan. Data perempuan yang berkaitan dengan pendidikan, pemberdayaan ekonomi ( kemiskinan ) kesempatan di berbagai lembaga pemerintah sampai saat ini terlihat masih terbelakang dalam berbagai aspek kehidupan baik sebagai pelaku maupun yang merasakan manfaat pembangunan. Dengan demikian maka pemikiran bahwa hubungan atau relasi yang timpang antara perempuan dan laki laki di dalam dan di luar keluarga penting untuk diperbaiki. Selain itu juga penting untuk memikirkan yang berkaitan dengan serangkaian upaya serangkaian perubahan struktural ( perubahan relasi sosial ) dari yang timpang ke relasi sosial yang setara sehingga keduanya merupakan faktor penting dalam menentukan berbagai hal dalam masyarakat.
  • 5. Feminisme tidak seperti pandangan atau pemahaman lainnya. Feminisme tidak berasal dari sebuah teori atau konsep yang didasarkan atas formula teori tunggal. Itu sebabnya, tidak ada abstraksi pengertian secara spesifik atas pengaplikasian feminisme bagi seluruh perempuan disepanjang masa.Pengertian feminisme itu sendiri menurut Najmah dan Khatimah sa‟ida dalam bukunya yang berjudul “Revisi Politik Perempuan” (2003:34) menyebutkan bahwa : Feminisme adalah suatu kesadaran akan penindasan dan eksploitasi terhadap perempuan yang terjadi baik dalam keluarga, di tempat kerja, maupun di masyarakat serta adanya tindakan sadar akan laki- laki maupun perempuan untuk mengubah keadaan tersebut secara leksikal. Feminisme adalah gerakan kaum perempuan yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum perempuan dan laki-laki “. Pengertian feminisme dapat berubah dikarenakan oleh pemahaman atau pandangan para feminis yang didasarkan atas realita secara historis dan budaya, serta tingkat kesadaran persepsi dan perilaku. Bahkan diantara perempuan dengan jenis-jenis yang hampir mirip terdapat perbedaan pendapat dan perdebatan mengenai pemikiran feminis, sebagaian didasarkan atas alasan (misalnya akar kebudayaan) patriarkhi dan dominasi laki-laki, dan sampai resolusi final atas perjuangan perempuan akan non-eksploitasi lingkungan, kebebasan kelas, latar belakang, ras, dan gender. Ada lima fokus pokok terlibat dalam kebannyakan diskusi tentang perbedaan seksual: biologi, pengalaman, wacana, ketaksadaran, dan kondisi sosial-ekonomi Biologi, alasan yang memeperlakukan biologi sebagai dasar dan yang menegecilkan sosilisasi telah dipergunakan terutamaoleh laki-laki untuk meletakkan para perempuan dalam”tempat”merka. Ungkapan “ota mutilier in utere” (perempuan tidak lain adalah sebuah kandungan) meringkaskan sikapini. Pengalaman, Resiko ini juga dijalankan oleh mereka yang menarik pengalaman wanita yang khusus sebagai sumber nilai-nilai perempuan yang positif dalam kehidupan dan dalam seni. Hanya karena wanita, menurut alasan itu, telah mengalami pengalaman hidup yang khusus bagi wanita (ovulasi, menstruasi, dan melahirkan).
  • 6. Wacana, focus yang ketiga yaitu mendapatkan perhatian sangat besar dari para feminis. Man-made Language buku Dale Spender, sebagaimana disarankan oleh judulnya, mengganggap bahwa wanita secara mendasar ditindas oleh bahasa yang dikuasai laki-laki. Ketidaksadaran, teori psikoanalistik Lacan dan Kristeva menyediakan focus keemapa proses ketidaksadaran. Beberapa penulis feminis telah mendobrak sama sekali biologisme dengan mengasosiasikan “perempuan” dengan proses yang cenderung meruntuhkan otaritas wacana „laki-laki‟ . seksualitas wanita bersifat revolusioner, subversive, beragam, dan “terbuka”. Sosiologi. Virginia Woolf adalah kritikus wanita pertama yang memasukkan dimensi sosiologi (focus kelima) dalam analisisnya mengenai tulisan wanita. Sejak itu dan selanjutnya, kaum feminis Marxis, terutama, telah mencoba menghubungkan perubahan kondisi social dan ekonomi dan perubahan imbangan kekuatan di antara kedua jenis kelamin Inti tujuan Feminisme adalah meningkatkan kedudukan dan derajat perempuan agar sama atau sejajar dengan kedudukan serta derajat laki-laki. Tokoh-tokoh Feminisme yang berpengaruh dalam wacana feminisme diantaranya adalah: 1. Simone de Beauvoir Simone de Beauvior dalam The Second Sex, menetapkan dengan sangat jelas masalah dasar feminis modern. Bila seorang wanita mencoba membatasi dirinya sendiri, ia mulai dengan berkata “saya seorang perempuan” . Tidak ada laki-laki yang berbuat begitu. Kenyataan ini mengungkapkan ketaksimetrisan dasar antara istilah “maskulin” dan “feminis”. 2. Betty Friedan Betty Ftiedan, menetengahkan dalam bukunya The Feminine Mytique versi pragmatic dari bentuk kepastian perempuan. Menurutnya, perempuan merupakan kaum yang pasif atas bentuk kebudayaan yang tetap sebagaimana anggapan feminitas oleh kaum patriakhat.
  • 7. 3. Germaine Greer Gagasan Germaine Geer dad keasamaan dengan Friedan yang tertuang dalam The Fermale Eunuch. Keduanya menolak untuk membedakan gambaran, tetapi menyatukannya dalam pendekatan yang tidak berkelas. Greer memperkirakan bahwa ada bentrokan dalam paham feminis, ramalan emansipasi perempuan akan selalu menjadi teoritis, mudah dibaca dan pragmatis. 4. Kate Millet dan Michele Barret‟ Feminisme Politis Suatu tingkatan penting dalam feminism modern dicapai oleh Kate Millet dalam buku Sexual Poitics (1970). Ia mempergunakan istilah “patriakhi” (pemerintah ayah) untuk menguraikan sebab penindasan wanita. Patriarkhi meletakkan perempuan di bawah laki-laki atau memperlakukan perempuan sebagai laki-laki yang inferior. 2.2 Aliran-Aliran Feminisme Sebagai gerakan modern, feminisme yang mulai berkembang pesat sekitar tahun 1960 di Amerika berdampak luas. Gerakan ini membuat masyarakat sadar akan kedudukan perempuan yang inferior. Dampak dari gerakan ini juga dapat dirasakan dalam bidang sastra. Perempuan mulai menyadari bahwa dalam karya sastra pun terdapat ketimpangan mengenai pandangan tentang manusia dalam tokoh-tokohnya.Beberapa aliran yang penting untuk diketahui para penggiat dan pemerhati gender untuk mengoptimalkan kajian dan pemikiran mereka diantara adalah : 1. Feminisme Liberal Gerakan ini muncul awal abad 18 bersamaan dengan lahirnya zaman pencerahan, tuntutannya adalah kebebasan dan kesamaan terhadap akses pendidikan, pembaharuan hukum yang bersifat diskriminatif. Yang menjadi dasar pemikirannya adalah pandangan rasionalis serta pemisahan ruang privat dan publik, sehingga feminis liberal memperjuangkan atas kesempatan yang sama bagi setiap individu termasuk perempuan .
  • 8. 2. Feminisme Marxis Tradisional Gerakan ini mendasarkan pada teori Marxis, dimana para penganutnya memperjuangkan perlawanan terhadap sistem sosial ekonomi yang eksploitatif terhadap perempuan dan penindasan terhadap perempuan adalah bagian dari penindasan kelas dalam sistem produksi. Seiring dengan revolusi proletar yang berhasil meruntuhkan sistem kelas maka penindasan terhadap perempuan diprediksijuga akan hilang. 3. Feminisme Radikal Gerakan ini mengacu pada konsep biological essentialism ( perbedaan esensi biologis ), suatu pendekatan bahwa apa saja yang berhubungan dengan makhluk laki laki adalah negatif dan menindas. Penganut aliran ini juga menolak adanya institusi keluarga baik secara teoritis maupun praktis. 4. Feminisme Sosialis Gerakan ini merupakan sintesis dari gerakan feminis Radikal dan Marxis, gerakan ini beranggapan bahwa perempuan terekploitasi oleh 2 hal yaitu sistem patriarkhi dan kapitalis. 5. Ekofeminis Gerakan ini lebih menfokuskan pandangannya pada analisis kualitas feminin dan mengkritik dengan tajam pada aliran feminisme modern lain ( liberal, radikal, marxist dan sosialis ) dengan mengatakan bahwa ketidakadilan gender bukan semata mata disebabkan oleh konstruksi sosial budaya akan tetapi juga oleh faktor intrinsik. 6. Gerakan Perempuan Dunia Ketiga Gerakan perempuan yang berasal dari dunia ketiga ( bangsa yang pernah dijajah ).Kondisi perempuan pasca penjajahan yang multi kompleks menjadikan gerakan ini mempunyai prioritas atas apa yang dilakukan misalnya imperialisme, penindasan bangsa, kelas, ras dan etnis. Strateginya adalah afiliasi untuk membangun kekuatan perlawanan bersama untuk satu persatu melawan penindas. Beberapa aspek yang mempengaruhi munculnya gerakan feminisme : 1. Aspek politik merupakan aspek yang ketika rakyat amerika memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1776, deklarasi kemerdekaan
  • 9. amerika menyantumkan bahwa “all men are created aquel” (semua laki- laki diciptakan sama), tanpa menyebut-nyebut perempuan 2. Aspek agama menggap bahwa gereja mendudukan wanita inferior,karena baik agana protestan maupun agama katolik menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah daripada kedudukan laki-laki. 3. Aspek konsep sosialisme dan marxis. Aspek ini beranjak dari pikiran Fedderick Engels yang mengemukakan bahwa „Dalam keluarga, dia (suami) adalah borjuis dan istri mewakili kaum prolentar. 2.3 Kritik Feminisme dan Ragamnya Kritik sastra feminis, adalah studi sastra yang mengarahkan fokus analisisnya pada perempuan. Dasar pemikiran feminis dalam penelitian sastra, adalah upaya pemahaman kedudukan peran perempuan seperti yang tercermin dalam karya sastra (Suharto,2002 : 15). Kritik sastra feminis merupakan salah satu ilmu disiplin sebagai respon atas berkembang luasnya feminisme diberbagai penjuru dunia. Secara garis besar Culler menyebutkan kritik sastra feminis sebagai reading as a woman, membaca sebagai perempuan. Yoder juga menyebutkan bahwa kritik sastra feminis itu bukan pengkritik perempuan atau kritik tentang perempuan, atau kritik tentang pengarang perempuan. Arti sederhana kritik sastra feminis adalah pengkritik memandang sastra dengan kesadaran khusus, kesadaran bahwa ada jenis kelamin yang banyak berhubungan dengan budaya, sastra dan kehidupan. Dalam buku “Pengertian Kritik Sastra Feminis” Soeharto mengutip pernyataan Yoder, (2002 : 5) “Membaca sebagai perempuan berarti membaca dengan kesadaran untuk membongkar praduga dan idiologi kekuasaan laki-laki yang androsentrisme atau patriarkhat.” Berikut ini merupakan jenis-jenis kritik sastra feminis yang berkembang di masyarakat menurut Dra. Ekarini, M.Pd. (2002:161). a. Kritik Ideologis. Kritik sastra feminis ini melibatkan perempuan, khususnya kaum feminis, sebagai pembaca. Yang menjadi pusat perhatian pembaca wanita adalah citra serta stereotipe wanita dalam karya sastra Kritik ini juga meneliti kesalah pahaman
  • 10. tentang perempuan dan sebab-sebab mengapa perempuan sering tidak diperhitungkan bahkan nyaris diabaikan. b. Gynocritics atau ginokritik Gynocritics atau ginokritik disebut juga dengan kritik yang mengkaji penulis- penulis wanita. Jenis kritik sastra feminis ini berbedamdari kritik ideologis, karena yang dikaji disini adalah masalah perbedaan. Berarti studi yang ditulis oleh permpuan mengenai perbedaan antara tulisan perempuan dengan tulisan laki-laki. c. Kritik Sastra Feminis Sosialis Jenis kritik ini meneliti tokoh-tokoh wanita dari sudut pandang sosialis, yaitu kelas-kelas masyarakat. Selain itu kritik feminis ini mencoba mengungkapkan bahwa kaum wanita merupakan masyarakat yang tertindas. d. Kritik Feminis Psikoanalitik Kritik sastra ini diterapkan pada tulisan-tulisan wanita, karena para feminis percaya bahwa pembaca wanita biasanya mengidentifikasikan dirinya dengan atau menempatkan dirinya pada tokoh wanita, sedangkan tokoh wanita tersebut pada umumnya merupakan cermin penciptanya. e. Kritik Feminis Lesbian. Kritik ini bertujuan untuk mengembangkan definisi yang cermat tentang makna lesbian, kemudian akan ditentukan apakah definisi ini dapat diterapkan pada definisi penulis atau pada teks karyanya. f. Kritik Feminis Ras atau Etnik Sebagaimana halnya dengan pengkritik sastra ideologi danpengkritik sastra lesbian, pengkritik sastra etnik ingin membuktikankeberadaan sekelompok penulis feminis etnik beserta karya-karyanya,baik dalam kajian perempuan maupun dalam kajian kanon sastra tradisional dan sastra feminis.
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Teori feminisme menfokuskan diri pada pentingnya kesadaran mengenaipersamaan hak antara perempuan dan laki-laki dalam semua bidang. Teori ini berkembang sebagai reaksi dari fakta yang terjadi di masyarakat, yaitu adanya konflik kelas, konflik ras, dan, terutama, karena adanya konflik gender. Feminisme mencoba untuk mendekonstruksi sistem yang menimbulkan kelompok yang mendominasi dan didominasi, serta sistem hegemoni di mana kelompok subordinat terpaksa harus menerima nilai-nilai yang ditetapkan oleh kelompok yang berkuasa. Feminisme mencoba untuk menghilangkan pertentangan antara kelompok yang lemah dengan kelompok yang dianggap lebih kuat. Penggunaan teori ini dalam kritik sastra adalah untuk mengupas lebih mendalam sebuah karya sastra dari segi feminisme, yang berarti sebuah kedudukan yang akan diberikan oleh pengarang kepada kaum wanita dalam karya sastranya. Berbagai ragam kritik feminisme yang dapat digunakan untuk membedah sebuah karya sastra diantaranya adalah kritik ideologis, genokritik, sastra feminis sosialis, psikoanalitik, lesbian dan etnik. 3.2 Saran Feminisme harus berani melihat permasalahan secara konseptual. Jika perempuan banyak diteliti menggunakan teori yang tidak relevan bagi generasi mendatang, maka feminisme tidak akan banyak membantu kemajuan perempuan. Jika feminisme berpolitik dan bergulat dengan praksis tetapi masih mengadopsi konseptual feminisme yang hegemonik maka feminisme akan mengalami jalan buntu. Karena itu penulis menyarankan agar perjuangan feminisme tidak saja direalisasikan di dalam politik praksis tetapi juga bergulat dengan konseptualisasi teori feminisme sehingga dapat memperbaiki serta menambah kekurangan yang terjadi dalam ranah praksis.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Djajanegara, Soenarjati. 2003. Kritik Sastra Feminis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Djajanegara, Soenarjati. 2003. Kritik Sastra Feminis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Saraswati, Ekarini. 2002. Sosiologi Sastra Sebuah Pemahaman Awal. Malang: UMM Press. Tong, Rosemarie Putnam. Feminist Thought : Pengantar paling Komprehensif kepadaAliran Utama Pemikiran Feminis, terj. Aquarini Priyatna Prabasmoro.Yogyakarta : Jalasutra, 1998. Ratna, Nyoman Kutha. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta :Pustaka Pelajar, 2004. Welleck, Rene dan Austin Warren. Teori Kesusastraan, terj. Melani Budianta. Jakarta : Gramedia, 1990.