Laporan menjelaskan transaksi keuangan kantor pengacara Sarul Khan selama bulan Juli 2018, termasuk penerimaan kas dari pelanggan, pembayaran beban operasional, dan transaksi lainnya. Laporan laba rugi dan neraca menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada akhir bulan, sementara laporan arus kas menguraikan sumber dan penggunaan kas selama periode tersebut.
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
LAPORAN ARUS KAS
1. TUJUAN LAPORAN ARUS KAS
Tujuan utama Laporan Arus Kas (statement of cash flow) adalah
memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pembayaran
kas dari suatu perusahaan selama suatu periode.
Untuk mencapai tujuan ini, laporan arus kas melaporkan hal berikut:
1. Pengaruh kas dari operasi selama suatu periode
2. Transaksi investasi
3. Transaksi pendanaan
4. Kenaikan atau penurunan neto kas selama suatu periode.*
*Kas umumnya dimaksudkan sebagai “Kas dan Setara Kas”. Setara Kas
adalah investasi likuid yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau
kurang.
Laporan arus kas memberikan jawaban atas pertanyaan yang amat
peting, tetapi sangat sederhana seperti berikut:
2. 1. Dari mana kas berasal selama periode tersebut?
2. Berapa jumlah kas yang digunakan dalam periode tersebut?
3. Berapa perubahan saldo kas selama periode tersebut?
FORMAT LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas memiliki tiga aktivitas penyusun utamanya selama
periode akuntansi sebagai berikut:
1. Aktivitas Operasi (operating activities)
Yaitu melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang masuk ke dalam
penentuan Laba Neto.
2. Aktivitas Investasi (investing activities)
Yaitu meliputi transaksi kas untuk pembelian dan penjualan dari aset
yang sifatnya permanen (lazimnya disebut Aset Tetap).
3. Aktivitas Pendanaan (financing activities)
Yaitu melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan investasi
kas oleh pemilik, peminjaman dan penarikan kas oleh pemilik
(owner).
Ilustrasi 1: Format Laporan Arus Kas
PT ABC
Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas operasi xx
Arus kas dari aktivitas investasi xx
Arus kas dari aktivitas pendanaan xx
Kenaikan (penurunan) neto atas kas xxx
Kas pada awal tahun xxx
Kas pada akhir tahun xxxx
3. Nilai pada laporan ini dapat membantu para pengguna untuk
mengevaluasi likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas
(Liquidity) menggambarkan “berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
suatu aset direalisasikan atau dikonversikan menjadi uang tunai”.
Solvabilitas (solvency) lebih mengacu pada kemampuan pada suatu
perusahaan untuk membayar/melunasi liabilitas (utang) pada saat jatuh
tempo. Fleksibilitas keuangan merupakan kemampuan perusahaan
merespon dan beradaptasi dengan kesulitan keuangan, kebutuhan dan
peluang yang tidak terduga.
LIKUIDITAS KEUANGAN
Analisis Laporan keuangan seringkali menilai likuiditas dengan
menggunakan Rasio Cakupan Kas Utang Lancar (current cash debt
coverage ratio). Rasio ini memberikan indikasi apakah perusahaan
mampu membayar liabilitas (utang) jangka pendek yang dimiliki
perusahaan dalam periode tertentu.
Rasio cakupan kas utang lancar = Kas neto yang diperoleh dari Aktivitas Operasi
Rata-rata Liabilitas Jangka Pendek
Semakin tinggi rasio cakupan kas utang lancar, maka semakin kecil
kemungkinan perusahaan mengalami masalah likuiditas.
FLEKSIBILITAS KEUANGAN
Para pembaca laporan keuangan menilai Fleksibilitas keuangan dengan
suatu alat analisis keuangan yakni Rasio cakupan utang kas (cash debt
coverage ratio). Rasio ini menjelaskan kemampuan suatu perusahaan
untuk membayar liabilitasnya dari kas neto dari aktivitas operasi, tanpa
harus melikuidasi aset yang digunakan dalam operasinya.
Rasio Cakupan Utang Kas = Kas neto yang diperoleh dari Aktivitas Operasi
Rata-rata Total Liabilitas
4. Rasio ini menggunakan rata-rata dari total utang. dengan demikian,
rasio ini mengukur pandangan untuk jangka waktu yang lebih lama.
Semakin tinggi rasio ini (mendekati 1:1), semakin kecil kemungkinan
perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban pada saat
jatuh tempo. Rasio ini memberikan indikasi apakah perusahaan dapat
membayar utangnya dan bertahan hidup jika sumber dana eksternal
menjadi terbatas atau terlalu mahal.
METODE PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
1. Metode Langsung (Direct Cashflow)
Metode langsung penyusunannya dilakukan berdasarkan pada buku
kas/bank. Untuk menggunakan metode ini, Anda harus melaporkan
kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan
operasional perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan investasi
dan pembiayaan.
Metode ini menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan
operasional serta metode ini lebih mudah dimengerti dan dapat
memberikan informasi yang lebih banyak, sehingga dapat memudahkan
pengusaha dalam mengambil keputusan. Meski data yang dibutuhkan
seringkali tidak mudah didapat, dan biaya pengumpulannya terbilang
mahal. Cara atau metode pembuatan Laporan Arus Kas dengan metode
langsung sumber datanya adalah :
• Buku Kas Bank
• Buku Kas Kecil (Petty Cash)
5. 2. Metode Tidak Langsung (Indirect Cashflow)
Metode tidak langsung penyusunannya dilakukan berdasarkan laporan
laba-rugi dan neraca. Dengan metode ini, laba/rugi besih harus
disesuaikan dengan cara mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,
penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
kegiatan operasional di masa lalu dan masa depan, serta unsur
penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau
penerimaan.
Metode tidak langsung lebih memusatkan pada perbedaan laba bersih dan
arus kas dari aktivitas operasi, sehingga dapat menunjukkan hubungan
antara laporan laba-rugi, neraca, dan arus kas. Untuk membuat laporan
arus kas dengan metode ini lebih mudah, karena data yang diperlukan
dapat tersedia dengan mudah, dan biaya yang dikeluarkan lebih murah.
Ada 2 sumber data yang digunakan untuk membuat Laporan Arus Kas,
yaitu:
• Laporan Laba Rugi periode Berjalan
• Neraca periode Berjalan dan periode sebelumnya
6. Kantor pengacara Sarul Khan, adalah perusahaan perorangan yang
dimiliki dan dikelola oleh Sarul khan. Pada tanggal 1 juli 2018, memiliki
aset dan liabilitas sebagai berikut:
KAS Rp1.000
Piutang Rp3.200
Perlengkapan Rp850
Tanah Rp10.000
Utang Usaha Rp1.530
Transaksi Keuangan selama bulan juli adalah sebagai berikut:
1) Menerima pembayaran tunai dari klien atas jasa Rp3.928
2) Membayar utang kreditor Rp1.055
3) Membayar Sewa kantor Rp1.200
4) Menerima KAS dari Sarul khan atas investasi tambahan Rp3.700
5) Membebankan jasa hukum kepada klien yang dicatat sebagai piutang
usaha Rp2.025
6) Membeli perlengkapan tulis operasional kantor Rp245
7) Menerima KAS atas pelunasan piutang dari klien Rp3.000
8) Menerima tagihan atas jasa bantuan hukum yang diterima dari
lembaga bantuan hukum “Sanjaidut” untuk juli (akan dibayarkan pada
tanggal 10 Agust), Rp1.635
9) Membayar beban: beban gaji karyawan Rp850, beban utilitas Rp325,
beban layanan penjawab Rp250 dan beban lain-lain Rp75
10) Setelah dihitung perlengkapan yang tersisa adalah Rp980, artinya
beban pemakaian perlengkapan selama bulan berjalan Rp115
(850+245-980)
11) Sarul khan menarik tunai Rp1.000 dari perusahaan untuk keperluan
pribadi.
7. Kantor Pengacara Sarul Khan
Laporan Laba Rugi
31-Jul-18
Pendapatan jasa 5.953
Beban Operasi
Beban Bantuan Hukum 1.635
Beban Sewa 1.200
Beban Gaji 850
Beban Utilitas 325
Beban Layanan Penjawab 250
Beban Perlengkapan 115
Beban Lain-lain 75
Total beban operasional 4.450
Laba Neto 1.503
Kantor Pengacara Sarul Khan
Neraca 31 juli 2018
(dalam jutaan dolar)
Aset
KAS 6.873
Piutang usaha 2.225
Perlengkapan 980
Tanah 10.000
Total Aset 20.078
Liabilitas
Utang usaha 2.355
Total Liabilitas 2.355
Ekuitas
Modal Ekuitas 17.723
Total Ekuitas 17.723
Total Liabilitas & Ekuitas 20.078
8. Kantor Pengacara Sarul Khan
LAPORAN ARUS KAS
(dalam jutaan dolar)
Aktivitas Operasional
KAS diterima dari Pelanggan (3928+3000) 6.928
Dikurangi:
Pembayaran KAS untuk Beban Operasional (1055+1200+850+325+250+75) -3.755
KAS Bersih dari aktivitas operasi 3.173
Aktivitas Investasi
Pembelian Aset tetap
KAS bersih dari aktivitas investasi
Aktivitas Pendanaan
KAS diterima dari Pemilik sebagai investasi 3.700
Penarikan KAS oleh pemilik -1.000
Kas bersih dari aktivitas Pendanaan 2.700
Kenaikan bersih KAS 5.873
KAS Awal Tahun 1.000
KAS Akhir Tahun 6.873