1. MAKALAH AKUNTANSI DASAR 1
LAPORAN ARUS KAS MASUK DAN KELUAR
Disusun Oleh:
Nama : INTAN PANDINI D. A
NPM : 17.421.012
Kelas : KAT X-41/17
JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTASI
STMIK PAMITRAN KARAWANG
2017
2. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari
aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap
periode.
2. BatasandanRumusanMasalah
Makalah ini mengkaji pokok bahasan tentang PendanaanUsaha, fokus dalam
penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan:
1. Pengertian cash flow?
2. Sumber-sumber pendanaan usaha?
3. Sumber-sumber dana perusahaan?
4. Jenis-Jenis Dukungan Keuangan?
5. Hal-Hal Yang Harus di Perhatikan dalam Pendanaan Usaha?
3. TujuanPenulisan
Tujuanpenulisan makalahiniadalahuntuk menjawab pertanyaan yang dirumuskan di
atas dan sebagai bahan pembelajaran untuk mahasiswa sekaligus untuk melengkapi tugas soft
skill ekonomi teknik.
3. BAB II
LANDASAN TEORI
Pertimbangan dan perbandingan biaya merupakan aspek dasar dari pelaksanaan
rekayasa. Perintis dalam bidang ini adalah Arthur M. Wellington, pada akhir abad 19,
seorang insinyur sipil, bidang keahlian khususnya adalah bangunan jalan kereta api di
Amerika Serikat. Arthur mempertimbangkan kontribusi ekonomi teknik dimana penekanan
pada aspek keuangan secara matematik.
Pada tahun 1930, Eugene Grant menerbitkan edisi pertama dari buku teksnya.
Ini merupakan tonggak sejarah perkembangan ekonomi teknik seperti kita ketahui saat
ini. Ia menekankan pengembangan sebuah titik pandang ekonomi dalam engineering.
Pada tahun 1942 Woods dan De Garmo menulis edisi pertama dari buku yang berjudul
“Engineering Economy”.
4. BAB III
PEMBAHASAN
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.
Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
• Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan
investasi awal.
• Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan
pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
• Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan
kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok
yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan
dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu
aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash
out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai
sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan
proyek.
KETERBATASAN
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain:
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang
bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang
dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka
akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi
ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
5. MANFAAT
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna
bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan
perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang
diberikan kepadanya.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk
menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima ,
jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan
tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan
penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang
sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah,
administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu
kontinyu dan intermitan
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya
kebutuhan dana jika terjadi deficit.
Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara
kas dengan kategori aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama waktu periode tertentu.
Kas dapat didefinisikan sebagai jumlah kas yang ada ditangan (cash on hand), treasury
bills, commercial paper, money market fund dan rekening giro pada bank (cash in
bank)termasuk overdraft pada bank.
6. Kas harus memenuhi syarat sebagai berikut :
• Setiap saat dapat ditukar menjadi kas
• Tanggal jatuh temponya sangat dekat
• Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan oleh perubahan tingkat bunga (investasi
yang jatuh tempo maksimal tiga bulan).
Setara kas (cash equivalent) dapat diartikan sebagai investasi yang bersifat jangka
pendek, sangat likuid dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu, tanpa
menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Definisi dari setara kas menandakan
bahwa investasi tersebut hanya untuk memenuhi komitmen jangka pendek dan bukan untuk
tujuan investasi.
Laporan arus kas disyaratkan sebagai bagian dari kelengkapan dalam laporan
keuangan. Hal ini sesuai dengan PSAK 2, yang direvisi bulan Desember 2009 dan sesuai
dengan kebijakan konvergensi IFRS (international Financial Reporting Standart) yang
mensyaratkan bahwa laporan arus kas disajikan sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan
keungan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta
setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi, para pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian
perolehannya. Tujuan Pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan
kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan
arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu
periode akuntansi.
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain, laporan arus kas dapat
memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan
dalam aset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuan memengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan
perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa
depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan
daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan
pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa
yang sama. Hal ini sekaligus memenuhi fungsi dominan dari laporan keuangan yakni
tujuan stedwarship function, yaitu laporan keuangan harus dapat memberikan informasi
sejauh mana mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya oleh para pemilik modal.
Keuntungan laporan arus kas menurut Lee (Sofyan Harahap : 258) adalah sebagai berikut :
1. Dapat memberikan kerangka kerja untuk menghubungkan prestasi masa lalu, saat
sekarang dan masa yang akan datang.
7. 2. Menurut kacamata investor, proyeksi arus kas akan menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk membayar dan menggambarkan perencanaan kebijakan
keuangannya.
3. Nilai discounted flow ratio lebih dipercaya untuk menjadi indikator investasi
daripada rasio laba dengan harga sekarang disebabkan sistem alokasi yang dilakukan
dalam menghitung laba seperti dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis
accounting)
4. Akuntansi arus kas dapat digunakan untuk memperbaiki kesenjangan antara
bagaimana investasi dilakukan yang biasanya dengan dasar kas dengan bagaimana
hasil suatu investasi dinilai.
Laba merupakan indikator keberhasil perusahaan, karena dengan laba maka
perusahaan dapat menciptakan kas untuk periode selanjutanya. Tetapi sama seperti laba yang
menjadi indikator keberhasilan perusahaan, kas yang merupakan aktiva yang paling likuid
dalam perusahaan juga memegang peranan yang sangat penting, sehingga laporan arus kas
juga dibutuhkan untuk alasan berikut ini :
• Kadangkala ukuran laba tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang
sesungguhnya.
• Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat
diperoleh lewat laporan arus kas.
• Dapat digunakan untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang.
PSAK 2 mensyaratkan bahwa laporan arus kas menyajikan arus kas selama periode akuntansi
yang relevan, yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori :
• Aktivitas operasi
• Aktivitas investasi
• Aktivitas pendanaan
Entitas harus memastikan bahwa terdapat konsistensi didalam klasifikasi arus kas.
Klasifikasi menurut aktivitas membantu pengguna memahami dampak aktivitas tersebut
pada posisi keuangan dari entitas dan pada jumlah kas dan setara kas.
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi dapat didefinisikan sebagai aktivitas utama penghasil pendapatan
perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan
aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi terkait dengan aktivitas
menghasilkan pendapatan dari entitas.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah :
1. Penerimaan kas dari penjualan barang
2. Penerimaan kas dari penjualan jasa
3. Penerimaan kas dari royalti, komisi dan pendapatan lainnya yang diterima tunai.
4. Pembayaran kas kepada pemasok barang
5. Pembayaran kas kepada karyawan
6. Pemayaran kas kepada pemasok jasa lainnya
7. Pembayaran atau restitusi pajak penghasilan kecuali secara khusus merupakan bagian dari
8. aktivitas pendanaan dan investasi
8. Penerimaan dan pembayaran kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau
diperjualbelikan.
Ketika dilaporkan dengan metode langsung maka penerimaan kas dan pembayaran
kas kotor diungkapkan sedangkan dengan menggunakan metode tidak langsung laba atau rugi
disesuaikan untuk dampak transaksi yang bersifat non-kas, penerimaan atau pembayaran kas
dari operasi masa depan yang ditangguhkan atau masih belum diterima, dan pos-pos
pendapatan atau beban yang berhubungan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah perolehan (acquisition) dan pelepasan (disposal) aset jangka
panjang dan investasi non setara kas. Aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang diperoleh perusahaan yang ditujukan
untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah :
a. Arus kas yang diterima, misalnya :
- Penjualan aset tetap
- Penjualan surat berharga yang berupa investasi
- Penagihan pinjaman pokok jangka panjang/pinjaman (tidak termasuk bunga jika
merupakan kegiatan investasi)
- Penjualan aset lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk
persediaan)
b. Arus kas yang keluar, misalnya :
• Pembayaran untuk mendapatkan aset tetap
• Aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain, termasuk pengembangan
yang dikapitalisasikan
• Pembelian investasi jangka panjang
• Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain
• Pemberian pinjaman pada pihak lain
• Pembayaran untuk aset lain yang digunakan dalam kegiatan produktif seperti hak
paten (tidak termasuk persediaan yang merupakan persediaan operasional)
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan besaran dan
komposisi modal ekuitas dan pinjaman perusahaan.
Contoh arus kas dari aktivitas pendanaan :
1. Arus kas masuk misalnya :
- Pengeluaran saham atau instrumen modal lainnya
- Pengeluaran wesel
- Penjualan obligasi
- Pengeluaran surat hutang hipotik
- Serta pinjaman lainnya
9. 2. Arus kas keluar misalnya :
- Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik
- Pembelian saham perusahaan (treasury stock)
- Pelunasan pokok pinjaman
- Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi kewajiban yang berkaitan dengan
sewa gedung usaha pembiayaan.
Dalam hal pelunasan pinjaman meliputi pinjaman pokok dan bunga, pelunasan yang
dilakukan mengarah pada jumlah pokok pinjaman yang diklasifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan (financing activity) dan dibayarkan mengarah kebunga, harus diklasifikasikan
sebagai aktivitas operasi (operating activity)
Demikian juga dengan arus kas dari penjualan dan pembelian surat berharga yang dimiliki
untuk tujuan diperdagangkan oleh suatu perusahaan investasi, diklasifikasikan sebagai
aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari penjualan dan pembelian surat berharga yang
dimiliki untuk tujuan investasi oleh perusahan pabrikasi, diklasifikasikan sebagai aktivitas
investasi.
10. Metode Pelaporan Arus kas
Metode Langsung
PSAK mensyaratkan pengungkapan kelompok utama penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto.
Contoh arus kas bruto :
1. Tagihan kas dari pelanggan
2. Penerimaan bunga dan deviden
3. Pembayaran kas ke karyawan dan pemasok lain
4. Pembayaran bunga dan deviden
5. Penerimaan dan pembayaran kas operasi lain.
Kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dari catatan
akuntansi perusahaan atau dengan menyesuaikan pos-pos dalam laporan laba rugi
komprehensif dari basis akrual menjadi basis kas.
Misalnya :
Penjualan + saldo awal piutang dagang – saldo akhir piutang dagang = tagihan kas dari
pelanggan
Beban operasi + saldo awal akrual beban-saldo akhir akrual beban + saldo akhir beban dibayar
dimuka – saldo akhir beban dibayar dimuka – beban non kas lain (misalnya penyusutan) =
pembayaran kas untuk beban operasi
Biaya penjualan + persediaan akhir – persediaan awal =pembelian
Dan
Pembelian + saldo awal utang dagang – saldo akhir utang dagang = pembayaran kas kepada
pemasok barang
Metode langsung pada hakikatnya adalah menguji kembali setiap item laporan laba
rugi dengan tujuan untuk melaporkan seberapa besar kas yang diterima atau dibayarkan
terkait dengan setiap komponen laga rugi tersebut.
Contohnya,besar penjualan yang tersaji dalam laporan laba rugi akan diuji kembali dengan
menggunakan laporan arus kas untuk mengetahui berapa besarnya uang kas yang telah
diterima dari pelanggan sepanjang periode.
Metode langsung lebih dianjurkan oleh PSAK karena lebih memfokuskan pada arus
kas daripada laba bersih akrual oleh karena itu dianggap lebih informatif dan terperinci.
Selanjutnya oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam PSAK No.2 menyatakan dengan
metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan baik :
- dari catatan akuntansi perusahaan
11. - dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam
laporan laba rugi untuk perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang usaha dalam
periode berjalan, pos bukan kas lainnya, dan pos lain yang berkaitan dengan arus kas
investasi dan pendanaan.
Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh
dari transaksi bukan kas, akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi masa
lalu dan masa depan dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas
investasi dan pendanaan. Metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang
diperoleh perusahaan dengan melakukan penyesuaian sebagai berikut :
1. Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk dan kas keluar,
contohnya adalalah amortitasi premium/diskonto investasi obligasi, beban
penyisihan piutang ragu-ragu, beban penyusutan aktiva tetap, beban amortisasi
aktiva tidak berwujud dan beban amortisasi premium/diskonto utang obligasi.
2. Keuntungan dan kerugian yang terkai dengan aktivitas investasi atau pembiayaan,
contohnya adalah keuntungan dan kerugian penjualan aktiva tetap, keuntungan dan
kerugian penjualan investasi dalam saham, dan keuntungan serta kerugian atas
penebusan kembali utang obligasi.
3. Perubahan dalam aktiva lancar (selain kas) dan kewajiban lancar sebagai hasil
dari transaksi pendapatan dan beban yang tidak mempengaruhi arus kas, contohnya
adalah perubahan dalam saldo piutang usaha, persediaan barang dagang, biaya
dibayar dimuka, utang usaha, utang gaji/upah, utang bunga dan utang pajak
penghasila
12. Berikut adalah laporan keuangan PT DACAFI:
PT.DACAFI
Neraca Komparatif
31 Desember 2012 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)
___________________________________________________________________________
Aktiva
2011 2012
Kas 22 16
Piutang usaha 200 250
Persediaan barang dagang 125 95
Biaya umum dibayar dimuka 18 10
Aktiva tetap 1.019 1.000
Akum. penyusutan aktiva tetap (527) (597)
Total aktiva 857 774
Kewajiban dan modal pemegang saham
Utang usaha 75 50
Utang bunga 10 8
Utang pajak penghasilan 90 107
Utang obligasi 117 77
Saham biasa 338 300
Laba ditahan 227 232
Total kewajiban dan modal pemegang saham 857 774
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT. Usaha Anda yang
bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
Untuk menyusun proyeksi arus kas untuk bulan January sampai dengan bulan juni, dilakukan
dengan asumsi sebagai berikut :
• Saldo kas awal Rp 10,000,000
• Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp 10,000,000/bulan
• Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000 dengan bunga
10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya sesesuaikan dengan kondisi arus kas
pada perusahaan.
ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006 (dalam jutaan rupiah)
13. ASUMSI PENERIMAAN-ASUMSI PENGELUARAN
Dari asumsi penerimaan dan pemasukan yang akan didapat pada enam bulan mendatang
maka dapat disusun estimasi penerimaan dan pengeluaran dibawah ini Setelah menyusun
estimasi penerimaan dan pengeluaran, dapat terlihat bahwa pengeluaran pada bulan January
lebih besar dari penerimaannya, sehingga perusahaan mengalami deficit sebesar Rp
2,000,000. untuk menutupi deficit tersebut perusahaan menggunakan fasilitas pinjaman yang
diberikan oleh bank. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan, dalam hal ini maka
untuk menjaga saldo kas minimum yang harus dipelihara perusahaan maka perusahaan
menggunakan pinjaman dana sebesar Rp 2,000,000 dengan syarat ketentuan diatas. Untuk
melihat apakah perusahaan tersebut fleksibel atau tidak maka dapat dilihat estimasi cash flow
di bawah ini :
Dari estimasi tersebut, kas perusahaan menunjukan hasil yang surplus dan perusahaan dapat
mengembalikan pinjaman bank sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan pada akhirnya
perusahaan tersebut secara financial dapat dikatakan flexible.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita lihat manfaat dari cash flow
1. Cash flow merupakan alat pengkontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur
keberhasilan dalam mencapai target yang di tetapkan, dapat juga digunakan sebagai alat
penaksir kebutuhan di masa yang akan datang..
2. Dalam penyusunan cash flow harus diperhatikan yang mana saja yang dapat
mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi contoh; pengakuan adanya kerugian
piutang, adanya pengkuan atau pembebanan depresiasi, adanya pembayaran stock defidend
merupakan sesuatu yang tidak mempengaruhi cash flow.
3. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash flow dapat menilai kemampuan perusahaan
dalam mambayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.
4. Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan dana adalah sama
dan perhitungan penerimaan cash flow hanya memasukan penjualan
14. BAB IV
PENUTUP
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas
masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas. Laporan arus kas tersebut memberikan
kepada pengguna suatu dasar untuk menilai kemampuan entitas untuk menghasilkan
menghasilkan dan memanfaatkan kasnya. Laporan arus kas digunakan oleh pihak manajemen
untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan
aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa mendatang. Laporan arus kas juga digunakan oleh
pihak kreditor dan investor dalam menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan
dalam menghasilkan laba (keuntungan).
PSAK 2 mensyaratkan agar laporan arus kas disajikan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari laoran keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Selain itu
laporan arus kas juga harus menyajikan arus kas selama periode akuntansi yang relevan,
yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori : operasi,investasi dan pendanaan.
Arus kas dari aktivitas operasi terkait dengan aktivitas menghasilkan pendapatan dari
entitas, misalnya penagihan kas dari penjualan dan penyerahan jasa, pembayaran kepada
pemasok dan pembayaran gaji kepada karyawan.
Arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas yang timbul dari aktivitas investasi mewakili
pengeluaran yang telah dibuat dari sumber yang dimaksudkan untuk menghasilkan
pendapatan masa yang akan datang dan arus kas. Contohnya adalah hasil dari penjualan
investasi, pembelian properti dan pembelian peralatan.
Arus kas dari aktivitas pendanaan yakni aktivitas yang mengakibatka perubahan besaran dan
komposisi modal ekuitas dan pinjaman perusahaan. Contohnya adalah penerimaan kas dari
emisi saham serta pembayaran kas untuk menebus ekuitas (misalnya saham) dan instrumen
utang.