SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
ILMU POLITIK DAN
PERKEMBANGANNYA
Angga Natalia, M.I.P
 Peter H. Odegard dan david Easton menyebut
ilmu politik sebagai ratunya ilmu-ilmu sosial
(The Queen Of Social Sciences) atau ilmu
utama (The Master Science)
 Aristoteles menyebut manusia dalam bahasa
Yunani sebagai “Zoon Politicon” dalam bahasa
inggris “man is by nature a political
animal”(politik merupakan hakikat keberadaan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat)
 Politik tidak secara otomatis sepenuhnya
sama dengan “Political Science”. Akan tetapi
ilmu politik adalah mempelajari fenomena
politik di dalam interaksi makhluk hidup dan
kehidupan masyarakat.
 C.C Rodee menilai tiga faktor dalam
membandingkan ilmu-ilmu sosial, yaitu:
1. The scientific potential of their subject matter;
2. The methodoogies of their research;
3. The analitycal rigor of their findings.
Politik sebagai Disiplin Ilmu
 Kriteria keilmuan yang ilmiah (scientific)
1. Adanya keobjectivan dalam pengkajian
masalah;
2. Memiliki metodelogi ilmiah tersendiri;
3. Sistematika yang jelas serta relevansi
keilmuan yang meliputi gejala umum (bersifat
universal);
4. Terpadu dan menyeluruh (komprehensif)
 Alasan adanya pakar ilmu politik yang
mengatakan bahwa ilmu politik merupakan “ratu”
ilmu-ilmu kemasyarakatan adalah karena ilmu
politik memusatkan kajiannya hal ikhwal yang
menyangkut fenomena yang paling mendasar
dalam kehidupan manusia, yaitu perjuangan
untuk kekuasaan (struggle for power), atau
perjuangan untuk hidup (struggle for life).
 Ilmu politik juga mempelajari negara dan
pemerintahan yang merupakan organisasi
tertinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa.
 Yang disebut kekuasaan (power), tidak selalu
kekuasaan dalam pemerintahan atau
wewenang formal.
 Kekuasaan dapat berarti kedudukan atau
status sosial, hak milik dan kekayaan, ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki,
sampai kepada kondisi fisik yang sehat dan
kuat, serta kesenangan dan kenikmatan.
Politik dan Fokus Kekuasaan
 Ilmu politik adalah berkenaan dengan hubungan
antara manusia satu sama lainnya dalam bentuk
adanya pemahaman, penghayatan, samapai
pengaturan mengenai “hal-hal memperoleh,
mempertahankan, dan menyelanggarakan
kekuasaan dalam kehidupan bermasyarakat”
 “Politik” atau “hal-hal yang menyangkut politik
mencakup 3 unsur pokok:
1. Kekuasaan (power)
2. Kewenangan (authority)
3. Ketaatan/ketertiban (order)
Objek dan Definisi Ilmu Politik
 Ilmu politik dalam arti sempit menyangkut negara
dan pemerintahan.
 Ilmu politik dalam arti luas mencakup:
1. Negara (the state)
2. Pemerintahan (government)
3. Kekuasaan dan Kewenangan (power and
authority)
4. Kelembagaan masyarakat (organization of
society)
5. Kegiatan dan tingkah laku (political activity and
behavior)
Definisi Ilmu Politik
 Negara
Roger + Soltou
Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari
tentang negara, tujuan-tujuan negara dan
lembaga yang akan melaksanakan tujuan
itu, hubungan antara negara dengan
warganya serta dengan negara lain
Definisi Ilmu Politik
 Kekuasaan
Laswell & Kaplan
Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari
pembentukkan dan pembagian kekuasaan
Deliar Noer
Ilmu yang memusatkan perhatian pada
masalah kekuasaan dalam kehidupan
bersama atau masyarakat
Definisi Ilmu Politik
 Pengambilan Keputusan
Joyce Mitchell
Politik adalah pengambilan keputusan
kolektif atau pembuatan kebijaksanaan
umum untuk masyarakat seluruhnya
Karl W. Deutsch
Ilmu Poltik adalah pengambilan
keputusan melalui sarana umum
Definisi Ilmu Politik
 Kebijaksanaan Umum/Kebijakan
David Easton
Ilmu Politik adalah studi mengenai
terbentuknya kebijaksanaan umum
Perkembangan Ilmu Politik
 Zaman Sebelum Masehi
Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai Negara sudah dimulai
pada tahun 450 S.M. seperti dalam karya Herodotus, Plato,
Aristoteles, dan lainnya. terbukti dari hasil karya filosof seperti Plato
dan Aristoteles. Bahkan Plato yang telah meletakan dasar-dasar
pemikiran ilmu politik dikenal sebagai
bapak filsafat politik, sedangkan Aristoteles yang telah
meletakan dasar-dasar keilmuan dalam kajian politik dikenal
sebagai Bapak ilmu politik.
Para filosof pada zaman ini berusaha mencari esensi ide-ide seperti
keadilan dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah
esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik,
kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara atau
sebaliknya. Analisis-analisis yang digunakan bersifat analisis
normatif dan deduktif. Analisis normatif adalah membicarakan
asumsi-asumsi bahwa ciri khas tertentu adalah baik atau
diinginkan, sedangkan analisis deduktif adalah didasarakan pada
penalaran dari premis umum menuju kesimpulan khusus.
Lanjutan….
 Zaman Sesudah Masehi
 Indonesia sendiri sudah mengenal tentang
kenegaraan, ditandai dengan beberapa karya tulis,
misalnya Negarakertagama sekitar abad 13 dan
Babad Tanah Jawi. Kesusasteraan di Negara-negara
Asia mulai mengalami kemunduran karena terdesak
oleh pemikiran Barat yang dibawa oleh Negara-
negara penjajah dari Barat.
 Perkembangan Ilmu Politik di Negara-negara benua
Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad
ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum,
karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara.
Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat
pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
Tokoh-Tokoh Ilmuan Politik dan
karya-karyanya.
Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai Negara
sudah dimulai pada tahun 450 S.M. seperti dalam
karya Herodotus, Plato dengan “Kitab
Politeia” Niccollo Machiavelli. “The Prince dapat
mempengaruhi seorang seperti Louis XIV sehingga
mempengaruhi Raja untuk menjalankan
pemerintahannya secara Tirani dan ditaktor,sehingga
memunculkan revolusi Prancis yang terkenal dalam
sejarah dan tentu saja pristiwa itu juga turut andil
dalam menyulut pristiwa besar dunia selanjutnya.
”JohnLocke “Mengenai kekuasaan politik untuk
rakyat dalam konsep John Locke, tidak terlepas di
dalamnya pembahasan mengenai hak dan kewajiban,
kebebasan dan tanggung jawab”. Karl Marx &
Federich Engels, Hegel, Thomas Hobbes”. dan
lainnya.
Socrates (470-399SM)
 Pemikiran:
1. Metode Maiuetic/Maieutikos
2. Kebaikan = Pengetahuan
3. Ajaran tentang Moral
Negarasuatu keharusan bukan hasil ciptaan manusiashgharus adahukum
Plato (429-347SM)
 Filsuf Idealis
 Pemikiran:
1. Kebijakan = Pengetahuan
 Kebenaran hrs obyektif
 Org berpengetahuan hrs msk kedlm
pemerintahan
 Negara terlibat dlm pendidikan
2. Ketidaksetaraan antar manusia
3. Negarasbglembagaalamiah
4. Tujuan Negara (kesejahteraanBersama)
Aristoteles (384-322SM)
 Peletak Dasar Ilmu Logika
 Pemikiran:
1. Manusia adalah “binatang politik”
2. Bentuk Pemerintahan yg baik:
 Monarki
 Aristokrasi
 Demokrasi
Tokoh Sentral dalam Pemikran
Politik Timur
 Al- Farabi - Dalam pemikiran politik al-farabi terlihat jelas dilandasi
oleh filsafat kenabian, dalam hal ini al-farabi dapat tergolong filosof
politik yang idealistic. Al-farabi memang memfokuskan perhatiannya
pada pemimpin atau kepala Negara serta kaitannya dengan system
pemerintahan.
 Al – Mawardi - Bila al-farabi bersifat idealistic dan mengutamakan
pemikiran politiknya tentang kualitas pemimpin, maka Al-Mawarbi
cenderung lebih realistic dan berorientasi pada masalah konstitusi
kenegaraan. Al-Mawardi ternyata lebih dulu memperkenalkan
kontrak social pada awal abad XI M, dan baru lima abad kemudian
bermunculan teori kontrak sosial di Barat.
 Ibnu khaldun - Ibnu khaldun mengemukan bahwa system politik itu
sangat diperlukan untuk terwujudnya stabilitas, dan nuansa politik
tersebut amat relevan dengan kondisi manusia sebagai makhluk
social-politik. Pemimpin tidak harus memiliki jarak jauh dengan
rakyat. Konsep kepemimpinan primusinterpares ternyata telah
diperkenalkan oleh Ibnu khaldun.
 Confucius - Dari berbagai pemikran Confucius atau Kong Hu Cu, terutama
yang berkaitan dengan politik lebih menekankan bagaimana menjadi
penguasa, pemerintah dan pejabat yang baik yaitu yang mengutamakan
kepentingan rakyat. Rakayta sangatlah penting mengingat banyak rakyat
yang menjadi korban ambisi dan kepentingan penguasa. Confucius juga
meyakini adanya tuhan yang disebut Tien. Dan dekat dengan alam
sebagaimana pemikir Cina lainnya. Denganbegitu dalam setiap
pemikirannya mengenai pemerintahan adalah tempat tinggal yang nyaman
dan aman bagi segenap rakyat tanpa terkecuali.
 Lao Tzu - penganut Taonisme sepakat dengan kaum Confucianisme,
bahwa Negara idaman ialah Negara yang dikepalai manusia bijaksana.
Hanya manusia bijaksanalah yang dapat dan seharusnya memerintah.
Tetapi perbedaan diantar kedua mazhab tersebut adalah bahwa menurut
kaum Conficianisme , bila seorang manusia bijaksana menjadi penguasa ia
seharusnya berbuat banyak bagi rakyatnya, sedangkan menurut kaum
Taonisme, kewajiban penguasa bijaksana bukan berbuat banyak tapi
meniadakan perbuatan apapun. Menurut Lao Tzu, kesulitan-kesulitan yang
terjadi di dunia bukan disebabkan banyak hal yang belum di kerjakan,
melainkan karena terlalau banyak hal yang telah di kerjakan
 Mahatma Gandhi - Mohandas Karamchad Gandhi, seorang
pemikir politik di India dan pejuang yang memerdekan India.
Membaca karya India dan buku pengetahuan, hukum, pemerintah,
dan tentang Tuhan merupakan favoritnya. Ahimsa (tidak melukai)
ajaran Gandhi yang terkenal, ajaran ahimsa adalah dasar dan
pedoman untuk bertindak. Tujuannya untuk menegakkan
kebenaran. Ciri ahimsa adalah penyesuaian dan pembaharuan
yang tiada henti. Ada 3 bentuk tindakan bersifat ahimsa yaitu, non
co- operation, ketidakpatuhan sipil, dan puasa. Yang paling utama
adalah non co-operation dimaksudkan menolak untuk mengambil
bagian dalam system yang tidak adil. Tujuannya adalah untuk
perubahan struktur masyarakat yang tidak adil, yang membuat
orang menderita.
 Di Indonesia sendiri ada beberapa karya tulis tentang kenegaraan,
misalnya Negarakertagama sekitar abad 13 dan Babad Tanah Jawi.
Kesusasteraan di Negara-negara Asia mulai mengalami
kemunduran karena terdesak oleh pemikiran Barat yang dibawa
oleh Negara-negara penjajah dari Barat.

More Related Content

Similar to 1_Ilmu_Politik_dan_Sejarah_Perkembangann.pptx

Similar to 1_Ilmu_Politik_dan_Sejarah_Perkembangann.pptx (20)

Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
 
UTS Fil 3 Politik.pdf
UTS Fil 3 Politik.pdfUTS Fil 3 Politik.pdf
UTS Fil 3 Politik.pdf
 
Makalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politikMakalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politik
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Teori hakikat negara
Teori hakikat negaraTeori hakikat negara
Teori hakikat negara
 
Makalah ilmu politik (2)
Makalah ilmu politik (2)Makalah ilmu politik (2)
Makalah ilmu politik (2)
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
 
Tugasan jkp 101 2013
Tugasan jkp 101 2013Tugasan jkp 101 2013
Tugasan jkp 101 2013
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
Makalah ilmu politik 3 (2)
Makalah ilmu politik  3 (2)Makalah ilmu politik  3 (2)
Makalah ilmu politik 3 (2)
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
 
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
 
Pai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islamPai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islam
 
Teori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptx
Teori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptxTeori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptx
Teori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptx
 
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
 
Remedial politik
Remedial politikRemedial politik
Remedial politik
 
Remedial politik
Remedial politikRemedial politik
Remedial politik
 

1_Ilmu_Politik_dan_Sejarah_Perkembangann.pptx

  • 2.  Peter H. Odegard dan david Easton menyebut ilmu politik sebagai ratunya ilmu-ilmu sosial (The Queen Of Social Sciences) atau ilmu utama (The Master Science)  Aristoteles menyebut manusia dalam bahasa Yunani sebagai “Zoon Politicon” dalam bahasa inggris “man is by nature a political animal”(politik merupakan hakikat keberadaan manusia dalam kehidupan bermasyarakat)
  • 3.  Politik tidak secara otomatis sepenuhnya sama dengan “Political Science”. Akan tetapi ilmu politik adalah mempelajari fenomena politik di dalam interaksi makhluk hidup dan kehidupan masyarakat.  C.C Rodee menilai tiga faktor dalam membandingkan ilmu-ilmu sosial, yaitu: 1. The scientific potential of their subject matter; 2. The methodoogies of their research; 3. The analitycal rigor of their findings.
  • 4. Politik sebagai Disiplin Ilmu  Kriteria keilmuan yang ilmiah (scientific) 1. Adanya keobjectivan dalam pengkajian masalah; 2. Memiliki metodelogi ilmiah tersendiri; 3. Sistematika yang jelas serta relevansi keilmuan yang meliputi gejala umum (bersifat universal); 4. Terpadu dan menyeluruh (komprehensif)
  • 5.  Alasan adanya pakar ilmu politik yang mengatakan bahwa ilmu politik merupakan “ratu” ilmu-ilmu kemasyarakatan adalah karena ilmu politik memusatkan kajiannya hal ikhwal yang menyangkut fenomena yang paling mendasar dalam kehidupan manusia, yaitu perjuangan untuk kekuasaan (struggle for power), atau perjuangan untuk hidup (struggle for life).  Ilmu politik juga mempelajari negara dan pemerintahan yang merupakan organisasi tertinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
  • 6.  Yang disebut kekuasaan (power), tidak selalu kekuasaan dalam pemerintahan atau wewenang formal.  Kekuasaan dapat berarti kedudukan atau status sosial, hak milik dan kekayaan, ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, sampai kepada kondisi fisik yang sehat dan kuat, serta kesenangan dan kenikmatan.
  • 7. Politik dan Fokus Kekuasaan  Ilmu politik adalah berkenaan dengan hubungan antara manusia satu sama lainnya dalam bentuk adanya pemahaman, penghayatan, samapai pengaturan mengenai “hal-hal memperoleh, mempertahankan, dan menyelanggarakan kekuasaan dalam kehidupan bermasyarakat”  “Politik” atau “hal-hal yang menyangkut politik mencakup 3 unsur pokok: 1. Kekuasaan (power) 2. Kewenangan (authority) 3. Ketaatan/ketertiban (order)
  • 8. Objek dan Definisi Ilmu Politik  Ilmu politik dalam arti sempit menyangkut negara dan pemerintahan.  Ilmu politik dalam arti luas mencakup: 1. Negara (the state) 2. Pemerintahan (government) 3. Kekuasaan dan Kewenangan (power and authority) 4. Kelembagaan masyarakat (organization of society) 5. Kegiatan dan tingkah laku (political activity and behavior)
  • 9. Definisi Ilmu Politik  Negara Roger + Soltou Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari tentang negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu, hubungan antara negara dengan warganya serta dengan negara lain
  • 10. Definisi Ilmu Politik  Kekuasaan Laswell & Kaplan Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari pembentukkan dan pembagian kekuasaan Deliar Noer Ilmu yang memusatkan perhatian pada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama atau masyarakat
  • 11. Definisi Ilmu Politik  Pengambilan Keputusan Joyce Mitchell Politik adalah pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijaksanaan umum untuk masyarakat seluruhnya Karl W. Deutsch Ilmu Poltik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum
  • 12. Definisi Ilmu Politik  Kebijaksanaan Umum/Kebijakan David Easton Ilmu Politik adalah studi mengenai terbentuknya kebijaksanaan umum
  • 13. Perkembangan Ilmu Politik  Zaman Sebelum Masehi Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai Negara sudah dimulai pada tahun 450 S.M. seperti dalam karya Herodotus, Plato, Aristoteles, dan lainnya. terbukti dari hasil karya filosof seperti Plato dan Aristoteles. Bahkan Plato yang telah meletakan dasar-dasar pemikiran ilmu politik dikenal sebagai bapak filsafat politik, sedangkan Aristoteles yang telah meletakan dasar-dasar keilmuan dalam kajian politik dikenal sebagai Bapak ilmu politik. Para filosof pada zaman ini berusaha mencari esensi ide-ide seperti keadilan dan kebaikan, juga mempertimbangkan masalah-masalah esensial lainnya seperti pemerintahan yang baik, kedaulatan, kewajiban negara terhadap warga negara atau sebaliknya. Analisis-analisis yang digunakan bersifat analisis normatif dan deduktif. Analisis normatif adalah membicarakan asumsi-asumsi bahwa ciri khas tertentu adalah baik atau diinginkan, sedangkan analisis deduktif adalah didasarakan pada penalaran dari premis umum menuju kesimpulan khusus.
  • 14. Lanjutan….  Zaman Sesudah Masehi  Indonesia sendiri sudah mengenal tentang kenegaraan, ditandai dengan beberapa karya tulis, misalnya Negarakertagama sekitar abad 13 dan Babad Tanah Jawi. Kesusasteraan di Negara-negara Asia mulai mengalami kemunduran karena terdesak oleh pemikiran Barat yang dibawa oleh Negara- negara penjajah dari Barat.  Perkembangan Ilmu Politik di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum, karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia II.
  • 15. Tokoh-Tokoh Ilmuan Politik dan karya-karyanya. Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai Negara sudah dimulai pada tahun 450 S.M. seperti dalam karya Herodotus, Plato dengan “Kitab Politeia” Niccollo Machiavelli. “The Prince dapat mempengaruhi seorang seperti Louis XIV sehingga mempengaruhi Raja untuk menjalankan pemerintahannya secara Tirani dan ditaktor,sehingga memunculkan revolusi Prancis yang terkenal dalam sejarah dan tentu saja pristiwa itu juga turut andil dalam menyulut pristiwa besar dunia selanjutnya. ”JohnLocke “Mengenai kekuasaan politik untuk rakyat dalam konsep John Locke, tidak terlepas di dalamnya pembahasan mengenai hak dan kewajiban, kebebasan dan tanggung jawab”. Karl Marx & Federich Engels, Hegel, Thomas Hobbes”. dan lainnya.
  • 16. Socrates (470-399SM)  Pemikiran: 1. Metode Maiuetic/Maieutikos 2. Kebaikan = Pengetahuan 3. Ajaran tentang Moral Negarasuatu keharusan bukan hasil ciptaan manusiashgharus adahukum
  • 17. Plato (429-347SM)  Filsuf Idealis  Pemikiran: 1. Kebijakan = Pengetahuan  Kebenaran hrs obyektif  Org berpengetahuan hrs msk kedlm pemerintahan  Negara terlibat dlm pendidikan 2. Ketidaksetaraan antar manusia 3. Negarasbglembagaalamiah 4. Tujuan Negara (kesejahteraanBersama)
  • 18. Aristoteles (384-322SM)  Peletak Dasar Ilmu Logika  Pemikiran: 1. Manusia adalah “binatang politik” 2. Bentuk Pemerintahan yg baik:  Monarki  Aristokrasi  Demokrasi
  • 19. Tokoh Sentral dalam Pemikran Politik Timur  Al- Farabi - Dalam pemikiran politik al-farabi terlihat jelas dilandasi oleh filsafat kenabian, dalam hal ini al-farabi dapat tergolong filosof politik yang idealistic. Al-farabi memang memfokuskan perhatiannya pada pemimpin atau kepala Negara serta kaitannya dengan system pemerintahan.  Al – Mawardi - Bila al-farabi bersifat idealistic dan mengutamakan pemikiran politiknya tentang kualitas pemimpin, maka Al-Mawarbi cenderung lebih realistic dan berorientasi pada masalah konstitusi kenegaraan. Al-Mawardi ternyata lebih dulu memperkenalkan kontrak social pada awal abad XI M, dan baru lima abad kemudian bermunculan teori kontrak sosial di Barat.  Ibnu khaldun - Ibnu khaldun mengemukan bahwa system politik itu sangat diperlukan untuk terwujudnya stabilitas, dan nuansa politik tersebut amat relevan dengan kondisi manusia sebagai makhluk social-politik. Pemimpin tidak harus memiliki jarak jauh dengan rakyat. Konsep kepemimpinan primusinterpares ternyata telah diperkenalkan oleh Ibnu khaldun.
  • 20.  Confucius - Dari berbagai pemikran Confucius atau Kong Hu Cu, terutama yang berkaitan dengan politik lebih menekankan bagaimana menjadi penguasa, pemerintah dan pejabat yang baik yaitu yang mengutamakan kepentingan rakyat. Rakayta sangatlah penting mengingat banyak rakyat yang menjadi korban ambisi dan kepentingan penguasa. Confucius juga meyakini adanya tuhan yang disebut Tien. Dan dekat dengan alam sebagaimana pemikir Cina lainnya. Denganbegitu dalam setiap pemikirannya mengenai pemerintahan adalah tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi segenap rakyat tanpa terkecuali.  Lao Tzu - penganut Taonisme sepakat dengan kaum Confucianisme, bahwa Negara idaman ialah Negara yang dikepalai manusia bijaksana. Hanya manusia bijaksanalah yang dapat dan seharusnya memerintah. Tetapi perbedaan diantar kedua mazhab tersebut adalah bahwa menurut kaum Conficianisme , bila seorang manusia bijaksana menjadi penguasa ia seharusnya berbuat banyak bagi rakyatnya, sedangkan menurut kaum Taonisme, kewajiban penguasa bijaksana bukan berbuat banyak tapi meniadakan perbuatan apapun. Menurut Lao Tzu, kesulitan-kesulitan yang terjadi di dunia bukan disebabkan banyak hal yang belum di kerjakan, melainkan karena terlalau banyak hal yang telah di kerjakan
  • 21.  Mahatma Gandhi - Mohandas Karamchad Gandhi, seorang pemikir politik di India dan pejuang yang memerdekan India. Membaca karya India dan buku pengetahuan, hukum, pemerintah, dan tentang Tuhan merupakan favoritnya. Ahimsa (tidak melukai) ajaran Gandhi yang terkenal, ajaran ahimsa adalah dasar dan pedoman untuk bertindak. Tujuannya untuk menegakkan kebenaran. Ciri ahimsa adalah penyesuaian dan pembaharuan yang tiada henti. Ada 3 bentuk tindakan bersifat ahimsa yaitu, non co- operation, ketidakpatuhan sipil, dan puasa. Yang paling utama adalah non co-operation dimaksudkan menolak untuk mengambil bagian dalam system yang tidak adil. Tujuannya adalah untuk perubahan struktur masyarakat yang tidak adil, yang membuat orang menderita.  Di Indonesia sendiri ada beberapa karya tulis tentang kenegaraan, misalnya Negarakertagama sekitar abad 13 dan Babad Tanah Jawi. Kesusasteraan di Negara-negara Asia mulai mengalami kemunduran karena terdesak oleh pemikiran Barat yang dibawa oleh Negara-negara penjajah dari Barat.