3. DASAR HUKUM :
1. PERMENDAGRI No. 12 tahun 2008 Tentang pedoman
analisis beban kerja di lingkungan departemen dalam
negeri dan pemerintah daerah
2. KEPMENPAN NO. KEP/75/M.PAN/2004 : Beban kerja
adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang
harus dicapai dalam satuan waktu tertentu.
3. PERKA BKN NO. 19 TAHUN 2011 Beban kerja
ditetapkan berdasarkan tugas dan fungsi unit organisasi
yang diuraikan menjadi rincian tugas yang diselesaikan
pada jangka waktu tertentu
ANALISIS BEBAN KERJA
4. MekaNISME PENYUSUNAN KEBUTUHAN PEGAWAI
TUGAS
POKOK
DAN
FUNGSI
ANALISIS
JABATAN
INFORMAS
I JABATAN
• NAMA JABATAN
• IKHTISAR
JABATAN
• URAIAN TUGAS
ANALISIS
BEBAN
KERJA
KEBUTUHAN
PEGAWAI
PETA JABATAN
KEBUTUHAN
5. BEBAN KERJA
Beban Kerja merupakan banyaknya jenis
pekerjaan yang harus diselesaikan oleh
tenaga kesehatan profesional dalam 1(satu)
tahun di fasilitas pelayanan kesehatan.
6. Analisis BEBAN KERJA
Analisis Beban Kerja adalah suatu teknik
untuk menentukan jumlah dan jenis
pekerjaan suatu unit organisasi / pemegang
jabatan yang dilakukan secara sistematis
dengan menggunakan metode tertentu
7. Penataan/penyempurnaan struktur organisasi;
Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
Penyusunan rencana kebutuhan riil pegawai sesuai
beban kerja
Penilaian kinerja dengan metode Sasaran Kerja
Pegawai
Program seleksi, rotasi, dan promosi pegawai dari
unit yang kelebihan pegawai ke unit yang kekurangan
pegawai;
kegunaan
8. METODE ABK
KUESIONER
Daftar pertanyaan terbuka tentang uraian/rincian tugas
Tugas tambahan sesuai renja/renstra
WAWANCARA
Panduan wawancara terbuka tentang uraian / rincian
tugas dan tugas tambahan
Sampel / seluruh pegawai
WAWANCARA
Lembar observasi (check list)
Lokasi tempat kerja.
9. Contoh KEGIATAN
Kegiatan di unit kerja rekam medis dan informasi kesehatan
meliputi rangkaian kegiatan antara lain :
1. Penamaan
2. Penomoran
3. Registrasi
4. Distribusi
5. Penataan
6. Analisis
7. Klasifikasi
8. Indeks
9. Pelaporan
10. Penyimpanan
11. Penjajaran (filing system)
12. Pengambilan kembali
1. Penyusutan dan pemusnahan
10. • Kuantitas kegiatan pokok per unit kerja disusun
berdasarkan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan
selama 1 (satu) tahun.
• Contoh :
1. Data unit rawat jalan diperoleh dari kegiatan tiap
unit kerja dan data kunjungan (laporan RL).
2. Data unit rawat inap selama 1(satu) tahun diperoleh
sebagai berikut:
a. Jumlah pasien masuk
b. Jumlah pasien keluar
c. Tingkat pengisian (BOR)
d. Lama perawatan (LOS )
Kuantitas kegiatan pokok
11. Jenis kegiatan
KEGIATAN RUTIN O KEGIATAN TIDAK RUTIN
• Pendaftaran (Penamaan dan
Penomoran)
Kegiatan ini dimulai dari
menerima kartu identitas pasien,
wawancara, cek data identitas
pasien, menyiapkan rekam
medis, pemberian informasi
(general consent) sampai rekam
medis siap dikirim ke klinik yang
dituju pasien.
• Distribusi
Kegiatan ini dimulai dari
pemilahan rekam medis yang
akan dikirim ke klinik, disusun
dan siap dikirim oleh petugas
distribusi sampai ke petugas
klinik yang dituju.
• Penggabungan rekam medis
(pencocokan data dalam
rekam medis sampai data
kesehatan pasien digabung
dalam satu map rekam
medis)
• Permintaan data kesehatan
pasien (dimulai dari
menerima permintaan,
mengecek persyaratan
permintaan data kesehatan
sampai data pasien yang
diminta disiapkan untuk
pasien
13. Aspek analisis BEBAN KERJA
1. Norma Waktu (Variabel Tetap)
Merupakan waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan
tugas/kegiatan. Norma waktu ditetapkan dalam standar
norma waktu kerja dengan asumsi tidak ada perubahan
yang menyebabkan norma waktu tersebut berubah. Norma
waktu adalah waktu yang wajar dan nyata-nyata
dipergunakan secara efektif dengan kondisi normal oleh
seorang pemangku jabatan untuk menyelesaikan satu
tahapan proses penyelesaian pekerjaan Perubahan norma
waktu dapat terjadi karena :
a. Perubahan kebijakan;
b. Perubahan peralatan;
c. Perubahan kualitas SDM;
d. Perubahan organisasi, sistem dan prosedur.
14. Aspek analisis BEBAN KERJA
2.Volume Kerja (Variabel Tidak Tetap)
Merupakan alat ukur dalam melakukan analisis beban
kerja. Volume kerja diperoleh dari target pelaksanaan
tugas untuk memperoleh hasil kerja. Setiap volume
kerja yang berbeda-beda antar unit/jabatan merupakan
variabel tidak tetap dalam pelaksanaan analisis beban
kerja. Volume kerja adalah sekumpulan
tugas/pekerjaan yang harus/dapat diselesaikan dalam
waktu satu tahun.
15. Aspek analisis BEBAN KERJA
3.Jam Kerja Efektif
Merupakan alat ukur dalam melakukan analisis beban
kerja. Jam kerja kantor adalah jam kerja formal yang
ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku. Adapun waktu
kerja efektif (menit) adalah jam kerja yang harus
dipergunakan untuk berproduksi/menjalankan tugas,
yaitu jam kerja kantor dikurangi waktu luang. Waktu
luang adalah jam kerja yang diperkenankan untuk
dipergunakan secara tidak produktif.
16. TAHAPAN analisis BEBAN KERJA
Analisis beban kerja dilaksanakan secara sistematis
dengan tahapan sebagai berikut:
1.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan:
a. Formulir isian, berupa pengumpulan data dan
inventarisasi jumlah pemangku jabatan.
b. wawancara;
c. pengamatan langsung; dan
d. referensi.
17. TAHAPAN analisis BEBAN KERJA
2. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan:
a. rekapitulasi jumlah beban kerja jabatan;
b. perhitungan kebutuhan pejabat/pegawai, tingkat
efisiensi jabatan dan prestasi kerja jabatan; dan
c. rekapitulasi kebutuhan pejabat/pegawai, tingkat
efisiensi unit dan prestasi kerja unit.
3.Penelaahan hasil olahan data dilakukan untuk
memperoleh hasil yang akurat dan objektif serta sesuai
dengan kondisi senyatanya.
4.Hasil analisis beban kerja ditetapkan oleh pejabat yang
ditunjuk.
18. Manfaat analisis BEBAN KERJA
Hasil dan manfaat analisis beban kerja seperti tertuang
dalam pasal 20 Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 12
tahun 2008 menghasilkan informasi berupa:
a.efektivitas dan efisiensi jabatan serta efektivitas dan
efisiensi unit kerja;
b.prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit;
c.jumlah kebutuhan pegawai/pejabat;
d.jumlah beban kerja jabatan dan jumlah beban kerja unit;
dan
e.standar norma waktu kerja
19. Manfaat analisis BEBAN KERJA
Manfaat hasil analisis beban kerja dapat dipergunakan untuk
keperluan sebagai berikut :
a.Penataan/penyempurnaan struktur organisasi;
b.Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit;
c.Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
d.Sarana peningkatan kinerja kelembagaan;
e.Penyusunan standar beban kerja jabatan, penyusunan Daftar
Susunan Pegawai (DSP) atau bahan penetapan eselonisasi jabatan
struktural;
f.Menyusun rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan
beban kerja organisasi;
g.Program mutasi pegawai dari unit yang berkelebihan ke unit yang
kekurangan;
h.Program promosi pegawai;
i.Penghargaan dan hukuman terhadap unit organisasi atau pejabat
j.Bahan penyempurnaan program pendidikan dan latihan.