2. Tiap berkas otot merupakan kumpulan banyak sekali serabut
otot
Setiap serabut otot mengandung ribuan serabut silindris yang
lebih kecil.
Serabut kecil itu tersusun atas protein kontraktil yang
dinamakan miofibril.
Miofibril itu terdapat di sepanjang serabut otot.
Di dalam miofibril terdapat unit-unit kecil yang disebut
miofilamen atau sarkomer.
Sarkomer terdiri atas filamen aktin yang tipis dan filamen
miosin yang tebal.
Aktin dan miosin ini merupakan protein kontraktil yang bisa
berkontraksi dan relaksasi (kembali kesemula) karena
didukung dengan ATP
7. Aktin dan Miosin
Aktin Miosin
Terdiri dari dua untaian Tiap filamen terdiri dari
benang yang memilin satu banyak molekul miosin.
sama lain. Di setiap simpul Setiap molekul mempunyai
terdapat “binding site” untuk ekor dan 2 kepala globular.
miosin. Dalam keadaan Kepala miosin akan
relaks, terdapat sebuah menempel kepada “binding
molekul yang site” miosin di aktin.
menutupi/membungkusnya Penempelan tersebut disebut
disebut tropomiosin cross-bridges. Kepala miosin
mengandung enzim ATPase
yang akan membebaskan
energi dari ATP untuk
memberikan kekuatan saat
oto berkontraksi
8. Aktomiosin
Aktomiosin adalah pertautan antara miofilamen tebal
(myosin) dan miofilamen tipis (aktin) pada organisasi
miofibriler otot (Modul Struktur Otot) dan
mengakibatkan terjadinya kekakuan otot.
9. Serabut Myofibril itu tersusun atas Protein kontraktil yang berupa protein Aktin dan Miosin
yang bisa berubah rubah karena kemampuan kontraktilnya
Bisa membentuk Aktomiosin sehingga membuat serabut memendek dan sebaliknya
membentuk protein masing masing aktin dan miosin sehingga serabutnya memanjang lagi
Protein kontraktil aktin dan miosin yang menyusun myofibril itu bisa terjadi perubahan karena
diotot banyak terdapat Adenosin Tri Phosphat sebagai energi instan otot yang bisa dengan
mudah teruarai sehingga menghasilkan energi
Tentu ATP terurai , protein aktomiosin terbentuk dan berkontraksi tidak begitu saja bisa terjadi
serta merta pasti ada penggerak stimulator yang ada yaitu Rangsang . rangsang dari reseptor
itu dilanjutkan ke syaraf kemudia ke efektor yaitu otot
Otot bisa menerima rangsang karena terdapat senyawa asetil kolin yang peka terhadap
rangsang
Senyawa asetilkolin ini jika ada rangsangan kerja akan terurai menjadi asetil dan kolin yang
merangsang Miogen untuk menyatukan protein aktin dan Miosin menjadi Aktomiosin
ketika terjadi Penguraian ATP menjadi ADP dan menghasilkan energi enrgi itu digunakan
untuk menyatukan protein otot aktin pada myofibril menyatu dengan protein miosin menjadi
protein kontraktil tunggal aktomiosin seehingga Myofibril otot memendek sehingga otot
berkontraksi , sebaliknya jika energi ATP itu habis maka ikatan aktomiosin akan terurai lagi
menjadi protein aktin dan miosin sehingga menjadi memanjang ( relaksasi)
10. Contraction occurs when an impulses from a motor
neurone reaches the synapse at the junction with the
muscle. If it is stronger than a threshold stimulus
(see Nervous and Hormonal Control Learn It)
contraction will occur.
11. What follows is the Sliding Filament Hypothesis:
Acetylcholine, a neurotransmitter substance, is released into the
synapse, diffuses across and attaches to specific receptors on the
sarcolemma (the outer membrane of the muscle fibre).
The muscle sarcolemma is depolarised.
Depolarisation spreads along the fibre.
This causes calcium to be released from the sarcoplasmic
reticulum into the sarcoplasm.
Calcium displaces tropomyosin, thus uncovering the myosin
binding sites on the actin filaments.
ATP attached to the myosin heads cause them to flex and attach to
the actin in the overlapping areas.
ATP is hydrolysed to ADP + P. The energy released causes the heads
to alter their angle to their tails. This pulls the actin filament past
the myosin filament.
12. Jadi jika Otot berkontraksi dipastikan zona Z menjadi
bertambah panjang karena yang posisi aktin dan
miosin menjadi aktomiosin menjadi semakin banyak
sehingga semakin panjang dan zona H nya semakin
pendek karena miosin nya menyatu dengan aktin
14. Saat berkontraksi, otot membutuhkan energi dan oksigen. Oksigen diberikan oleh
darah, sedangkan energi diperoleh dari penguraian
ATP ADP (adenosin difosfat) + Energi.
ADP AMP (adenosin monofosfat) + Energi.
Kreatinfosfat terurai menjadi kreatin + fosfat + energi.
Energi ini semua digunakan untuk kontraksi otot.
Pemecahan zat-zat akan menghasilkan energi untuk kontraksi otot berlangsung
dalam keadaan anaerob sehingga fase kontraksi disebut juga fase anaerob.
Energi yang membentuk ATP berasal dari penguraian gula otot atau glikogen yang
tidak larut. Glikogen dilarutkan menjadi laktasidogen (pembentuk asam laktat) dan
diubah menjadi glukosa (gula darah) + asam laktat. Glukosa akan dioksidasi
menghasilkan energi dan melepaskan CO2 dan H2O
18. a. Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot
karena otot mengecil atau karena kehilangan
kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.
19. b. Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan
merupakan penyakit genetis dan bersifat kronis pada
otot anak-anak.
20. c. Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang
menyebabkan otot menjadi lebih besar dan lebih
kuat karena sering digunakan, misalnya pada
binaragawan.
21. d. Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila
dinding otot abdominal sobek dan menyebabkan
usus melorot masuk ke rongga perut.
22. e. Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-
menerus menyebabkan kram atau kejang.
23. f. Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan
otot menjadi kejang karena bakteri tetanus.
25. 1. Kiposis / Kyphosis
Kiposis adalah
suatu gangguan
pada tulang
belakang di mana
tulang belakang
melengkung ke
depan yang
mengakibatkan
penderita
menjadi terlihat
bengkok.
26. 2. Lordosis
Lordosis adalah
suatu gangguan pada
tulang belakang di
mana tulang
belakang
melengkung ke
belakang yang
mengakibatkan
penderita menjadi
terlihat bongkok ke
belakang.
27. 3. Skoliosis / Scoliosis / Skeliosis
Skoliosis adalah suatu
gangguan pada tulang
belakang di mana
tulang belakang
melengkung ke
samping baik kiri
atau kanan yang
membuat penderita
bungkuk ke samping.
30. 1. Osteoporosis
Osteoporosis yaitu suatu penyakit yang
menyebabkan tingkat kepadatan tulang menurun.
Osteoporosis menggerogoti kekuatan tulang
trabecular sehingga kekuatannya berkurang drastis,
juga tulang cortical menipis dan secara keseluruhan
tulang akan mudah patah.
Penyakit ini mengintai orang yang sudah lanjut dan
wanita yang memasuki masa menopause.
31.
32. 2. Osteomalacia
Penyakit ini mengakibatkan tulang menjadi lunglai
diakibatkan kekurangan vitamin D atau kesalahan
metabolisme di dalam tubuh. Sama halnya dengan
Osteoporosis, osteomalacia juga berpotensi
membuat tulang cepat patah.
33.
34. 3. Rickets
Rickets sering dialami oleh anak-anak yang sedang
tumbuh. Formasi tulang pada penderita rickets
abnormal, yaitu terjadi penumpukan kalsium di
dalam tulang karena terlalu banyak mengonsumsi
susu berkalsium atau akibat radiasi sinar matahari.
35.
36. 4. Osteomyelitis
Infeksi ini menyerang tulang dan diakibatkan oleh
bacterimia, atau sepsis, yang menyebar dan
mengurangi kekuatan tulang.
37.
38. 5. Kelainan / Gangguan Retak Tulang / Patah
Tulang / Fraktura / Fracture
Fraktura tulang adalah retak tulang atau patah
tulang yang umumnya terjadi akibat
benturan, kelebihan beban, tekanan, dan lain
sebagainya.
Fraktura tulang sederhana yaitu keretakan tulang
yang tidak melukai organ-organ yang ada di
sekelilingnya. Fraktura kompleks adalah keretakan
tulang yang menyebabkan luka pada organ di
sekitarnya.
39.
40. 6. Mikrosefalus / Microcephalus
Mikrosefalus adalah kelainan pertumbuhan terkorak
kepala yang menyebabkan kepala penderita terlihat
lebih kecil dari normal.
43. Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi
tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan
sendi dikelompokkan menjadi empat yaitu
sebagai berikut :
Dislokasi
Dislokasi merupakan gangguan yang terjadi
karena pergeseran tulang penyusun sendi dari
posisi awal. Dislokasi disebabkan oleh jaringan
ligamen yang sobek atau tertarik. Dislokasi
menurut penyebab dikelompokkan menjadi :
1. Dislokasi kongenital, yaitu dislokasi yang
terjadi sejak lahir,akibat kesalahan
pertumbuhan, paling sering terjadi pada sendi
pinggul.
2. Dislokasi spontan atau patologik, yaitu
dislokasi akibat penyakit struktur sendi dan
jaringan sekitar sendi.
3. Dislokasi traumatik, yaitu dislokasi akibat
cedera dimana sendi mengalami kerusakan
akibat kekerasan atau trauma.
44. Terkilir (keseleo)
Terkilir merupakan tertariknya
ligamen sendi karena gerakan tiba-
tiba atau gerakan yang tidak biasa
dilakukan.Terkilir adalah cedera
berupa peregangan (strain) dan/atau
robekan (sprain) pada otot, tendon
(jaringan yang menghubungkan otot
dengan tulang) atau ligamen (jaringan
yang menghubungkan tulang dengan
tulang lainnya).Terkilir menyebabkan
timbulnya rasa sakit disertai
peradangan pada daerah sendi.
Ankilosis
Ankilosis merupakan gangguan yang
terjadi karena tidak berfungsinya
persendian.
45. Artritis adalah suatu bentuk penyakit
yang menyerang sendi dan struktur
atau jaringan penunjang di sekitar
sendi. Artritis merupakan suatu
penyakit autoimun dimana persendian
(biasanya sendi tangan atau kaki)
secara simetris mengalami peradangan,
sehingga terjadi pembengkakan, nyeri
dan seringkali akhirnya menyebabkan
kerusakan bagian dalam sendi. Infeksi
arthritis merupakan peradangan yang
disebabkan oleh bakteri, virus, Pasien
menunjukan gejala penyakit kronik
yang hilang timbul, yang apabila tidak
diobati akan menimbulkan terjadinya
kerusakan persendian dan deformitas
sendi yang progresif dan menyebabkan
disabilitas bahkan kematian dini.
46. Penyakit ini biasanya muncul pada orang yang berusia
25-50 tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan
penderitannya pada usia berapapun. Bagian tubuh yang
biasa diserang oleh penyakit ini adalah pada persendian
jari, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Gangguan
artritis dapat dibedakan menjadi rhematoid, osteoartritis
dan gautartritis. Rhematoid merupakan proses
peradangan atau pengapuran pada jaringan tulang rawan
yang menghubungkan tulang di
persendian. Osteoartritis merupakan penipisan tulang
rawan yang menghubungkan
persendian. Gautartritis merupakan gangguan gerak
akibat kegagalan rnetabolisme asam urat sehingga
terjadi penimbunan asam urat pada persendian.
47. PERTANYAAN
Miladina 29
Osteoporosis pada bayi, bilamana hal tersebut terjadi? Dan
cara mengatasi?
Yolanda 28
Lordosis lanjut pada orang hamil? Urai Sendi dibagian
mana? Dan dampak selanjutnya?
M. Ilham 16
Ricket kelebihan kalsium, bukankah kalsium baik untuk
tulang?