1. STUDI TINGKAT KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA MATERI BENTUK ALJABAR KELAS VII
DI SMPN 1 NARMADA
Azwina Amalia
NIM : E1R016014
DOSEN PEMBIMBING 1 : Drs. Ketut Sarjana, M.S.
DOSEN PEMBIMBING 2 : Drs. H. Baidowi, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
2. 1.1 LATAR BELAKANG
STUDI TINGKAT KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI
BENTUK ALJABAR KELAS VII DI SMPN 1 NARMADA
Upaya yang dilakukan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
Materi yang dipelajari di kelas VII
“Bentuk Aljabar” secara daring.
Salah satu sekolah menerapkan
Kurikulum 2013, SMPN 1 Narmada
BAB I
Tujuan Perancangan Kurikulum
2013
3. 1.2 Rumusan masalah
Bagaimana tingkat keterampilan
berpikir kritis siswa pada materi Bentuk
Aljabar kelas VII di SMPN 1 Narmada?
4. 1.3 Tujuan penelitian
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan
tingkat keterampilan berpikir kritis siswa
pada materi Bentuk Aljabar kelas VII di
SMPN 1 Narmada
5. 1.4 Manfaat penelitian
Diharapkan mampu memberikan tambahan informasi dan keilmuan
matematika mengenai keterampilan berpikir kritis dalam
matematika.
Memberikan sumbangan untuk dunia pendidikan sebagai upaya
peningkatan keterampilan berpikir kritis matematika siswa SMP
secara optimal.
Bagi guru, sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan
pembelajaran yang sesuai dengan materi.
Bagi peneliti, sebagai wadah untuk menguji kemampuan, menambah
wawasan serta pengalaman dalam proses pengembangan diri.
6. 2.1.1 Keterampilan Berpikir Kritis
Proses kognitif secara jelas, rasional, reflektif yang meliputi
tindakan mengidentifikasi masalah seperti mengumpulkan
dan menyeleksi informasi, menentukan fakta-fakta penting,
menganalisis dan mengevaluasi pilihan, membuat
keputusan dan menarik kesimpulan.
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
7. 2.1.2 Keterampilan Berpikir Kritis Matematika
Keterampilan berpikir kritis yang meliputi pemanfaatan konsep, pemanfaatan prinsip,
serta mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya, yang meliputi pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan.
Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berpikir Kritis
Faktor Psikologi
Perkembangan intelektual
motivasi belajar
kecemasan
Faktor Fisiologi
Kondisi fisik
Kemandirian Belajar
Interaksi
8. 2.1.3 INDIKATOR KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA
Tahap Keterampilan
Berpikir Kritis
Indikator
Klarifikasi
Memahami masalah matematika yang
diberikan.
Asesmen
Menentukan informasi dalam
menyelesaikan masalah matematika yang
diberikan.
Strategi
Mengevaluasi Tindakan dalam
menyelesaikan masalah matematika yang
diberikan.
Inferensi
Menentukan kesimpulan dari masalah
matematika yang sudah diselesaikan.
9. 2.2 Penelitian relevan
1. Penelitian oleh
Azizah, Sulianto, dan
Cintang 2018
“Analisis
Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa
Sekolah Dasar Pada
Pembelajaran
Matematika
Kurikulum 2013.
2. Penelitian oleh
Danaryanti dan
Lestari 2017 “Analisis
Kemampuan Berpikir
Kritis Dalam
Matematika
Mengacu Pada
Watson-Glaser
Critical Thinking
Appraisal Pada Siswa
Kelas VIII SMP Negeri
di Banjarmasin
Tengah TP 2016/2017
3. Penelitian oleh
Nuryanti, Zubaidah,
dan Diantoro 2018
“Analisis
Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa SMP”
10. 2.3 Kerangka berpikir
Tujuan Penerapan
Kurikulum 2013 Upaya SMPN 1 Narmada
dalam meningkatkan
Keterampilan Berpikir kritis
Pentingnya Keterampilan berpikir
kritis pada materi bentuk aljabar
KETERAMPILAN
BERPIKIR
KRITIS PADA
MATERI
BENTUK
ALJABAR
11. Metode penelitian
3.3 TEMPAT PELAKSANAAN
SMPN 1 Narmada
3.1 Jenis penelitian
Deskriptif Kuantitatif
3.2 VARIABEL PENELITIAN
Keterampilan berpikir
kritis
3.3 Waktu pelaksanaan
22-30 November 2021
3.4 POPULASI DAN SAMPEL
Populasi: 11 kelas (352 siswa)
Sampel : 2 kelas (64 siswa)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Tes Tertulis dan
Wawancara
BAB III
12. 3.8 TEKNIK ANALISIS DATA
Statistik Deskriptif
3.6 INSTRUMEN PENELITIAN
Soal tes tertulis terkait
dengan materi Bentuk
aljabar sebanyak 4
soal uraian.
3.7 UJI INSTRUMEN
Validitas isi oleh dua
orang validator yaitu
Dosen FKIP dan guru
matematika SMPN 1
Narmada.
13. Penilaian dan interpretasi
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
× 100
Interval Kategori
𝟖𝟏, 𝟐𝟓 < 𝐗 ≤ 𝟏𝟎𝟎 Sangat Tinggi
𝟕𝟏, 𝟓𝟎 < 𝐗 ≤ 𝟖𝟏, 𝟐𝟓 Tinggi
𝟔𝟐, 𝟓𝟎 < 𝐗 ≤ 𝟕𝟏, 𝟓𝟎 Sedang
𝟒𝟑, 𝟕𝟓 < 𝐗 ≤ 𝟔𝟐, 𝟓𝟎 Rendah
𝟎 < 𝐗 ≤ 𝟒𝟑, 𝟕𝟓 Sangat Rendah
14. HASIL PENELITIAN
Interpretasi nilai akhir hasil tes keterampilan berpikir kritis siswa pada materi
Bentuk Aljabar :
Interval Kategori Banyak
Siswa
Persentase
(%)
𝟖𝟏, 𝟐𝟓 < 𝑿 ≤ 𝟏𝟎𝟎
Sangat
Tinggi
2 3
𝟕𝟏, 𝟓𝟎 < 𝑿 ≤ 𝟖𝟏, 𝟐𝟓 Tinggi 0 0
𝟔𝟐, 𝟓𝟎 < 𝑿 ≤ 𝟕𝟏, 𝟓𝟎 Sedang 1 2
𝟒𝟑, 𝟕𝟓 < 𝑿 ≤ 𝟔𝟐, 𝟓𝟎 Rendah 2 3
𝟎 < 𝑿 ≤ 𝟒𝟑, 𝟕𝟓
Sangat
Rendah
59 92
Jumlah 64 100
BAB iV
15. PEMBAHASAN
SISWA dengan KATEGORI
KBK “SANGAT TINGGI”
Tahapan Rata-rata
Klarifikasi 78,13
Asesmen 90,63
Strategi 92,50
Inference 71,88
Rata-rata 84,06
Siswa mampu
menyelesaikan
soal
berdasarkan KD
3.5 dan KD 4.5
dengan
menuliskan
setiap tahapan
KBK secara
sistematis.
BAB V
16. SISWA dengan KATEGORI
KBK “SEDANG”
Tahapan Rata-rata
Klarifikasi 50
Asesmen 93,75
Strategi 90
Inference 43,75
Rata-rata 70,59
Siswa mampu
menyelesaikan
soal
berdasarkan KD
3.5 sedangkan
KD 4.5 (soal
no.4) belum
mampu
diselesaikan.
17. SISWA dengan KATEGORI
KBK “RENDAH”
Tahapan Rata-rata
Klarifikasi 53
Asesmen 50
Strategi 63
Inference 41
Rata-rata 51,56
Jawaban dari
setiap soal tes
terdapat
tahapan KBK
yang tidak
dituliskan.
18. SISWA dengan KATEGORI
KBK ‘SANGAT RENDAH”
Tahapan Rata-rata
Klarifikasi 14,62
Asesmen 6,25
Strategi 7,80
Inference 20,44
Rata-rata 12,16
Sebagian besar
siswa tidak
mampu
menjawab soal
berdasarkan
indikator KBK.
19. Perkembangan
Intelektual
Siswa memahami materi
bentuk aljabar yang
telah disampaikan dan
dipelajari
Siswa belum memahami
materi bentuk aljabar
yang telah disampaikan
dan dipelajari
Kemandirian
Belajar
Memiliki jadwal belajar
secara mandiri dan
rajin berlatih soal.
Belajar hanya Ketika
ulangan saja dan
jarang berlatih soal.
KBK SANGAT
TINGGI & SEDANG
KBK RENDAH &
SANGAT RENDAH
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
20. 6.1 kesimpulan
Keterampilan berpikir kritis siswa pada
materi Bentuk Aljabar Kelas VII di SMPN 1
Narmada masih tergolong “Sangat Rendah”.
BAB VI
21. 6.2 saran
Bagi guru, terus meningkatkan pembelajaran yang
menumbuhkembangkan keterampilan berpikir kritis.
Bagi siswa, meningkatkan semangat belajar dan berlatih
soal matematika.
Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan.
Bagi peneliti selanjutnya, memperdalam factor-factor
yang dapat mempengaruhi tingkat keterampilan berpikir
kritis matematika siswa.