SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
CRITICAL BOOK REVIEW
SKO
DINAMIKA KELOMPOK
Sebuah Tinjauan dalam Perspektif Pembangunan
Masyarakat Petani

( Syamsul Hadi, 2017)
NAMA MAHASISWA : RISMA WIDYANTI MULYANA
NIM : 1808428
ASAL PT : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
DOSEN PENGAMPU : ANIFA, S.Sos., M.Pd.
MATA KULIAH : DINAMIKA KELOMPOK
PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
i
September 2021
EXECUTIVE SUMMARY
Dalam buku yang saya analisis berjudul Dinamika Kelompok Sebuah Tinjauan
dalam Perspektif Pembangunan Masyarakat Petani karya Syamsul Hadi, Dinamika
Kelompok memberikan kesan yang menarik tentang keberagaman pergerakan
masyarakat. Topik ini memberikan daya Tarik yang kuat pada setiap orang , literatur-
literatur tentang Dinamika Kelompok senantiasa memberikan penjelasan mengenai
pemahaman mendalam tentang Dinamika Kelompok serta urgensi mempelajari
dinamika kelompok untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan sebagai penulis atas kehadirat Alla SWT.
Tuhan Yang Maha Esa karna atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) ini tepat waktu. Adapun tugas ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah DINAMIKA KELOMPOK.
Selama penyusunan makalah ini, saya banyak mengalami berbagai
rintangan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorangan dari berbagai
pihak sehingga makalah ini dapat terselesaiakan tepat waktu.
Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan Critical Book Report ini
masih jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang membangun adalah
hal yang penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya Akhir kata saya
mengucapkan terima kasih kepada para pembaca, semoga tugas ini bermanfaat
bagi pihak yang membutuhkan
Bandung, September 2021
Risma Widyanti Mulyana
NIM. 1808428
iii
DAFTAR ISI
EXECUTIVE SUMMARY............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1PERMASALAHAN YANG DIKAJI .................................................................................................. 1
1.2 TUJUAN PENULISAN .......................................................................................................................... 1
1.3 MANFAAT PENULISAN ..................................................................................................................... 2
1.4 INFORMASI BIBLIOGRAFI ............................................................................................................... 2
BAB II : RINGKASAN
2.1 RINGKASAN BUKU/INTISARI .........................................................................................................3
BAB III: PEMBAHASAN
3.1 PEMBAHASAN ISI BUKU ................................................................................................... .............18
3.2 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU .....................................................................................19
BAB IV: PENUTUP
4.1 KESIMPULAN ...................................................................................................................................... 21
4.2 SARAN ................................................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 21
LAMPIRAN ................................................................................................................................................. 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi penting nya CBR
Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan menganalisis sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis
atau buku inti dengan buku yang lain atau buku pembanding serta mengkritik sebuah
karya tulis yang dianalisis.
Sering kali penganalisis mengalami kebingungan dalam memilih buku referensi
untuk dibaca dan dipahami, terkadang hanya dengsn memilih satu buku untuk dibaca
tetapi hasilnya masih belum memuaskan baik dari segi analisis bahasa, pembahasan, dan
lainnya. Oleh karna itu penulis membuat CBR Dinamika Kelompok ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus pada pokok Bahasan
tentang Dinamika Kelompok
1.2 Tujuan penulisan CBR
Adapun tujuan penulisan Critical Book Report ini adalah untuk memenuuhi salah
satu tugas dari 6 bentuk penugasan yang diberikan pada mata kuliah Dinamika Kelompok
yang di ampu oleh Ibu Anifa, S.Sos., M.Pd. Selain itu juga sebagai bekal penulis untuk lebih
memahami dan mendalami mata kuliah Dinamika Kelompok. Dalam setiap perkuliahan.
khususnya pada mata kuliah Dinamika Kelompok yang mana membaca buku adalah
kegiatan yang wajib bagi setiap mahasiswa. Dalam satu penugasan yaitu Critical Book
Report mahasiswa diharapkan dapat mengkritisi buku dari sudut pandang yang akan
dibangun oleh setiap mahasiswa berdasakan dengan pengetahuan dan pengalaman
masing-masing.
2
1.3 Manfaat penulisan CBR
Manfaat yang dapat disimpulkan pada hal diatas adalah :
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian Dinamika Kelompok.
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah dilengkapi
dengan ringkasan buku, pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku
tersebut.
3. Melatih mahasiswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-
buku yang di analisis
1.4 Informasi Bibliografi
a) Identitas Buku Utama
Judul : Dinamika Kelompok Sebuah Tinjauan dalam Perspektif Pembangunan
Masyarakat Petani
Masyarakat Petani
Penulis : Syamsul Hadi
Penerbit : LPPM – UM JEMBER PRESS
Tahun Terbit : 2017
ISBN : 978-602-6988-37-9
b) Identitas Buku Pembanding
Judul : Pengantar Sosiologi Pedesaan
Penulis : Prof. Dr. Damsar
Penebit : Kencana
Tahun Terbit : 2016
ISBN : 978-602-422-029-7
3
BAB II
RINGKASAN
2.1 Ringkasan Buku/Intisari
INTISARI BUKU I
Bab I Pendahuluan
1.1. Pengertian Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok terdiri dari dua kata, yaitu ‘dinamika’ yang artinya bergerak
dan ‘kelompok’ yang berarti sekumpulan atau perhimpunan orang. Dinamika berasal dari
bahasa Yunani yaitu Dynamics yang berarti “Kekuatan” dan sering diartikan force atau
influence. Jadi definisi dinamika adalah tingkah laku yang mempengaruhi warga yang
secara langsung yang mempengaruhi warga lain secara timbal balik.Manusia sebagai
makhluk sosial (Sosial Being)
Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain: 1) Membangkitkan
kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga
dapat menimbulkan rasa saling menghargai, 2) Menimbulkan rasa solidaritas anggota
sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain, 3)
Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok, dan 4)
Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.Manusia
sebagai makhluk berbudaya (Homo Humanis)
1.2. Proses Dinamika Kelompok dan Terbentuknya Kelompok
Proses pembentukan kelompok dimulai dari adanya perasaan/persepsi yang sama
untuk memenuhi kebutuhan, dari perasaan ini akan muncul motivasi dalam memenuhi
kebutuhan, kemudian menetukan tujuan yang sama dan akhirnya terjadi interaksi,
sehingga terwujudlah sebuah kelompok. Persepsi, Motivasi, Tujuan, Organisasi dan
Independensi adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses dinaika
kelompok. Selain itu, Kepemimpinan, perilaku individu dalam kelompok, komunikasi dan
pengambilan keputusan merupakan mrupakan bidang-bidang dalam proses dinamika
kelompok yang menyangkut perilaku anggota kelompoknya.
1.3. Kelompok Sosial
Macam-macam kelompok sosial ditentukan dari situasi kebersamaan, dan situasi
kelompok sosial. Menurut Muzafer Sherif, Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang
terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup
intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas,
struktur dan norma-norma tertentu.
4
Karakteristik kelompok yang efektif adalah (Dewawika, 2011):
• Komunikasi dua arah
• Tujuan kelompok jelas dan diterima oleh anggota
• Partisipasi merata antar anggota
• Kepemimpinan didasarkan pada kemampuan dan informasi, buka posisi dan
kekuasaan
• Kesepakatan diupayakan untuk keputusan yang penting
• Kontroversi dan konflik tidak diabaikan, diingkari atau ditekan
• Kesejahteraan anggota tidak dikorbankan hanya untuk mencapai tujuan
• Secara berkala anggota membahas efektivitas kelompok dan mendiskusikan cara
memperbaiki fungsinya
Pendekatan Kepemimpinan :
a. Pendekatan sifat-sifat (trait approach)
b. Pendekatan Tingkah Laku ( behavioral approach)
Fungsi Kepemimpinan :
a. Menentukan kegunaan dan tujuan
b. Memfokuskan diri pada proses kerja secara bersama
c. Lebih waspada/memperhatikan akan sumber-sumber yang dimiliki, dan cara
yang terbaik untuk memanfaatkannya
d. Mengevaluasi kemajuan dan perkembangan
e. Menjadi terbuka untuk ide baru dan ide yang berbeda, tanpa menjadi berhenti
karena konflik
f. Belajar baik dari kegagalan dan frustasi, maupun dari keberhasilan
Macam-macam kepemimpinan :
Lippte & Whyte
- Kepemimpinan otokrasi
- Kepemimpinan demokratis
- Kepemimpinan liberal
Gaya Kepemimpinan :
- Trait Theories of Leadership
- Group and Exchange Theories of Leadership
- Fleder Contingency Model of Leadership
- Path Goal Leadership Theory
Gaya kepemimpinan permanen bila: memiliki prestasi yang tinggi, mengetahui apa
kebutuhan kelompoknya, memiliki kecakapan, memiliki kemampuan dalam
5
pekerjaannya. Gaya kepemimpinan situasional bila: aktif berpartisipasi dalam setiap
persoalan yang muncul dalam kelompok, menunjukkan ketergantungan dari anggota
kelompok lainnya, memiliki ketegasan, lancar dalam mengemukakan pendapat, memiliki
sikap yakin akan dirinya sendiri, populer di dalam lingkungan kelompoknya
1.4. Arti Pentingnya Dinamika Kelompok
Menurut Dewawika (2011) bahwa pentingnya individu berkelompok antara lain:
1) Dapat mempelajari cara-cara mengambil keputusan, pencapaian konsensus di dalam
kelompok, sistematika kerja kelompok dan mengetahui bagaimana mengatasi
perselisihan pendapat,
2) Dapat melihat adanya persepsi yang berbeda diantara anggota kelompok yang
akhirnya persepsi tersebut dapat diterima sebagai norma kelompok,
3) Pengalaman dalam menciptakan kerja kelompok dapat dijadikan dasar kerjasama
antar unit, dan
4) Mempermudah dalam pengambilan keputusan, dan
5)Mempermudah dalam mencapai tujuan
1.5. Pendekatan-Pendekatan dalam Dinamika Kelompok
a. Pendekatan oleh Bales dan Homans. Pendekatan ini mendasarkan pada konsep
adanya aksi, interaksi, dan situasi yang ada dalam kelompok
b. Pendekatan oleh Stogdill Pendekatan ini lebih menekankan pada sifat-sifat
kepemimpinan dalam bentuk organisasi formal.
c. Pendekatan dari ahli Psycho Analysis (Sigmund Freud dan Scheidlinger)
Scheidlinger dalam Dewawika (2011) berpendapat bahwa aspek-aspek motif dan
emosional memegang peranan penting dalam kehidupan kelompok
d. Pendekatan dari Yennings dan Moreno Yennings dalam Dewawika (2011)
mengungkapkan konsepsinya tentang pilihan bebas, spontan, dan efektif dari
anggota kelompok yang satu terhadap angota kelompok yang lain dalam rangka
pembentukan ikatan kelompok. Psikhe group merupakan suatu kelompok yang
terbentuk atas dasar suka/tidak suka, simpati, atau antipati antar anggota.
Sedangkan Sosio group merupakan kelompok yang terbentuk atas dasar tekanan
dari pihak luar.
1.6. Sejarah Dinamika Kelompok
Menurut runtutan waktu, dinamika kelompok lahir pada zaman :
a. Zaman Yunani
b. Zaman Liberalisme
c. Zaman Ilmu Jiwa Bangsa-Bangsa
d. Zaman gerakan massa
6
e. Zaman Psikologi Sosial
f. Zaman Dinamika Kelompok
1.7. Status Zaman Perkembangan Dinamika Kelompok
a. Cabang Sosiologi
b. Cabang Psikologi
c. Cabang Psikologi Sosial
d. Bidang Eksperimen
1.8. Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok
a. Adaptasi
b. Pencapaian tujuan, termasuk didalamnya tahap pra afiliasi, tahap fungsional,
dan tahap difolusi
1.9. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kelompok
a. Atmosfer
b. Diskusi
c. Tujuan
d. Listening
e. Disagreemen
f. Keputusan
g. Critism
h. Feeling
i. Action
j. Leadership
k. Kesadaran diri
1.10. Keunggulan dan Kelemahan Dinamika Kelompok :
a. Keunggulan : adanya sikap keterbukaan, kemauan dan kemampuan kelompok
b. Kelemahan : waktu penugasan, tempat dan jarak
1.11. Penerapan Konsep Dinamika Kelompok
a. Peer Group atau teman sebaya
b. Masyarakat atau community
Bab II Perilaku Individu Dalam Kelompok
2.1. Dasar-dasar Perilaku Individual
Menurut paham holistic, perilaku adalah aspek intrinsic (niat, tekad, azam) dari
dalam diri individu yang merupakan faktor penentu dalam melahirkan perilaku
tertentu meskipun tanpa adanya penangsang yang datang dari lingkungan
2.2. Aspek-aspek yang ada dalam individu
a. Persepsi adalah proses menyimpulkan informasi dan menafsirkan kesan yang
diperoleh melalui alat indra. Buku Ajar Dinamika Kelompok – UM Jember 29
7
b. Motivasi adalah fenomena kejiwaan yang mendorong seseorang untuk
bertingkah laku demi mencapai sesuatu yang diinginkan atau dituntut oleh
lingkungannya.
c. Sikap adalah faktor yang menjadi pendorong seseorang bertindak atau
berperilaku.
d. Kepribadian adalah keadaan internal individu sebagai proses organisasi dan
struktur dalam diri seseorang.
e. Ingatan adalah kemampuan manusia untuk menerima rangsang, menyimpan
dan menimbulkan kembali pengalaman yang dialami.
f. Fantasi adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan atau bayang-
bayang yang belum pernah ada di dunia nyata.
g. Perasaan adalah keadaan yang dirasakan sedang terjadi dalam diri seseorang.
h. Tanggapan adalah gambaran ingatan dalam jiwa manusia yang terjadi setelah
objek yang diamati sudah tidak berada lagi dalam ruang dan waktu
pengamatan.
i. Kemauan adalah kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatu
berdasarkan perasaan dan pikiran.
j. Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang relative bisa bersifat umu atau khusus.
k. Intelegensi adalah kemampuan individu untuk menyesuaikan diri secara
mental terhadap situasi dan kondisi yang baru.
2.3. Dinamika individu dalam kelompok dan penerapannya
Pengembangan pribadi yang dimaksud adalah individu dapat menguasai
kemampuan-kemampuan social secara umum seperti keterampilan komunikasi
yang efektif, sikap tenggang rasa, memberi dan menerima toleran, mementingkan
musyawarah untuk mencapai mufakat seiring dengan sikap demokratis, memiliki
rasa tanggung jawab social seiiring dengan kemandirian yang kuat dan lain
sebagainya.
2.4. Masuknya Individu dalam Organisasi
Perilaku individu juga dapat dipahami dengan mempelajari karakteristik individu.
Nimran dalam Sopiah (2008) menjelaskan karakteristik yang melekat pada
individu terdiri dari ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dan sikap
2.5. Memahami Perilaku Manusia
Thoha (2009) menjelaskan perbedaan perilaku manusia beberapa aspek mendasar
sebagai berikut:
1. Manusia berbeda perilakunya karena kemampuannya tidak sama
2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda
2.6. Kinerja Individu
Perilaku individu dapat dipengaruhi oleh effort (usaha), ability (kemampuan), dan
situasi lingkungan.
8
2.7. Langkah Modifikasi Perilaku
Perilaku individu dapat dimodifikasi ke arahh yang lebih baik sehingga mengarah
pada penciptaan tujuan yang efektif dan efisien. Adapun langkah modifikasi yang
bisa dikembangkan adalah sebagai berikut : Antecendents, apa yang
melatarbelakangi perilaku individu ?; Behavior, apa yang individu lakukan /
katakan ?; dan Consequences, apa yang terjadi setelah tindakan tersebut ?
Bab III Persepsi, Sistem Nilai dan Asumsi
3.1. Pengertian Persepsi dan Pemahaman Persepsi Masyarakat
Kata Persepsi berasal dari bahasa Latin yaitu: perceptio, percipio yang berarti
tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna
memeberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan
3.2. Pengertian Nilai
Menurut Rokeach dan Bank dalam Chatib dan Thoha (1996) nilai adalah suatu tipe
kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup system kepercayaan di mana
seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai suatu yang
pantas atau tidak pantas dikerjakan.
3.3. Sistem Nilai
sistem nilai adalah suatu peringkat yang didasarkan pada suatu peringkat nilai-
nilai seorang individu dalam hal intensitasnya
3.4. Pentingnya Nilai dan Tipe Nilai
Nilai-nilai penting untuk mempelajari perilaku organisasi karena nilai meletakkan
fondasi untuk memahami sikap dan motivasi serta mempengaruhi persepsi kita
Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dikelompokkan dalam 4 tingkatan :
a. Nilai kenikmatan
b. Nilai kehidupan
c. Nilai kejiwaan
d. Nilai kerohanian
3.5. Sistem Nilai Budaya
Sistem nilai budaya ini menjado pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam
hidup yang memanifestasi kongkritnya terlihat dalam tata kelakuan.
3.6. Orientasi Nilai Budaya
Menurut Alisyahbana (1988) bahwa nilai-nilai yang dominan yang berfungsi
menyusun organisasi masyarakat adalah nilai kuasa dan nilai solidaritas.
3.7. Aplikasi Nilai-Nilai Luhur Bangsa Indonesia
a. Nilai ketuhanan Yang Maha Esa artinya aanya pengakuan terhadap adanya
tuhan sebagai pencipta alam semesta.
b. Nilai kemanusiaan yang adill dan beradap memiliki arti bahwa setiap manusia
meiliki kelebihan dan kekuangan dari orang lain
9
c. Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha kearah bersatu dan
kebullatan rakyat membina rasa nasionalisme dalam Negara kesatuan republic
Indonesia
d. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perrwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari,
oleh dan untuk rakyat
e. Nilai keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna sebagai
dasar sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur secara lahiriyah dan batiniyah
3.8. Metode Mempelajari Nilai-Nilai
Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu
nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria sebagai berikut:
Menjunjung dan menghargai keyakkina dan rilaku seseorang, Menegaskan di
depan umum apabila cocok, Memilih dari berbagai alyernatif, Memilih setelah
mempertimbangkan konsekuensinya, Memilih secara bebas, Bertindak, dan
bertindak dengan pola konsisten
3.9. Sistem Nilai dan Asumsi (SINA)
Sistem nilai dan asumsi (SINA) adalah penafsiran subyektif seseorang terhadap
realitas (baik yang menyangkut diri sendiri maupun yang berkaitan dengan
lingkungannya) dan berisi kumpulan keyakinan seseorang tentang benar – salah,
baik – buruk, penting – tidak pentingnya hal-hal tertentu dalam hidupnya.
3.10. Sistem Nilai Dalam Pancasila
System nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang
hidup dalam pikiran seseorang. Pancasila sebagai system nilai mengandung
serangkaian nilai yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.
Bab IV Komunikasi Kelompok
4.1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak
4.2. Tujuan Komunikasi
Setiap proses terdapat tujuan yang ingin dicapai, tanpa terkecuali dalam proses
dalam komunikasi. Beberapa tujuan komunikasi tersebut antara lain perubahan
sikap (attitide change), perubahan pendapat (opinion change) dan perubahan
perilaku (social change).
4.3. Komunikasi Kelompok
Menurut Anwar Arifin komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung
antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat,
pertemuan, konperensi dan sebagainya (Arifin, 1984)
10
4.4. Klasifikasi Kelompok dan Karakteristik Komunikasinya
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 dalam Jalaludin Rakhmat (1994)
mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-
anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan
kerja sama.
4.5. Sejarah Komunikasi
komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini
menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi
digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan
peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon,
satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang
besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin
telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi
komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun
subyeknya akan tetap
4.6. Komponen (Unsur), dan Proses Komunikasi
Sistem Komunikasi Kelompok
Klasifikasi Kelompok dan Pengaruh Kelompok pada Perilaku Komunikasi
Kelompok dapat diklasifikasikan dalam empat dikotomi, yaitu: primer, sekunder,
ingroupoutgroup rujukan-keanggotaan, dan deskriptif-prespektif. Kelompok
mempengaruhi perilaku komunikasi dalam 3 hal, yaitu: konformitas, fasilitas
sosial, dan polarisasi. Penelitian menunjukkan bahwa kelompok berkembang
melalui beberapa tahap. Tahaptahap tersebut adalah: orientasi, konflik,
kemunculan (emergence), dan penguatan (reinforcement). Adanya kelompok juga
menyebabkan terbentuknya budaya kelompok. Budaya kelompok ini berfungsi
untuk: (1) membentuk identitas kelompok, dan (2) memberikan rasa
kebersamaan dalam kelompok
Bab IX Penyusunan Program Pelatihan
9.1. Pengantar
Pada konteks kelembagaan petani ini, program pelatihan sering dilakukan
sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan wawasan di
bidang perkembangan inovasi teknologi baru dan perkembangan ancaman
hama dan penyakit bagi
9.2. Konsep Pelatihan
Secara umum pelatihan merupakan bagian dari pendidikan yang
menggambarkan proses dalam pengembangan organisasi maupun masyarakat.
Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat
dipisahkan dalam sistem pengembangan sumberdaya manusia yang di
dalamnya terjadi proses perencanaan, dan pengembangan tenaga manusia
9.3. Prinsip Pelatihan
a. Participation
11
b. Repetition
c. Relevance
d. Transference
e. Feedback
9.4. Jenis Pelatihan
a. Keahlian
b. Ulang
c. Lintas fungsional
d. Tim
e. Kreatifitas
9.5. Metode Pelatihan
a. Metode Praktis (On The Job Training)
Metode on the job adalah pelatihan yang menggunakan situasi dalam
pekerjaan. Sasaran diberi pelatihan tentang pekerjaan baru dengan
supervisi langsung seorang pelatih yang berpengalaman (biasanya anggota
lain)
b. Teknik-Teknik Presentasi Informasi dan Metode-Metode Simulasi (Off The
Job Training)
Metode off the job adalah pelatihan yang menggunakan situasi di luar
pekerjaan
9.6. Perencanaan SDM dan Kebutuhan Training
Sumber daya manusia dapat diperoleh dengan baik dan dapat dimanfaatkan
secara maksimal harus melalui proses perencanaan terlebih dahulu.
Perencanaan sumber daya manusia yang matang memungkinkan hal ini terjadi
9.7. Analisis Kebutuhan Pelatihan & Kinerja
Kebutuhan pelatihan seharusnya sudah dapat dilihat pada saat evaluasi kinerja
anggota, metode untuk memenuhinya sudah dimasukkan ke dalam
kesepakatan kinerja serta rencana pengembangan
9.8. Pendekatan Program Pelatihan
pandangan Friedman dan Yarbrough (1985) dalam buku “Training Strategies”
mengungkapkan bahwa: dalam pelaksanaan pelatihan dapat ditelusuri dari
dimensi langkah-langkahnya, pelatih dan metodenya
9.9. Tahapan-tahapan penyusunan Program Pelatihan
A. Knowledge based skills (keterampilan didasarkan pada pengetahuan yang
dikuasai)
B. Singular behavior skills (keterampilan perilaku sederhana),
C. Limited interpersonal skills (keterampilan antar pribadi terbatas)
D. Social interactive skills (keterampilan interaktif social)
Bab V Konflik
5.1. Pengertian
12
Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling
memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua
orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya
5.2. Jenis-jenis konflik
a. Konflik negatid
b. Konflik positif
5.3. Akar dari konflik
Menurut Witteman dalam Forsyth (1999) bahwa kebanyakan orang memilih
untuk menghindari situasi yang penuh dengan konflik, namun konflik itu
adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari dalam suatu kelompok
5.4. Sumber konflik
a. Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas
b. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan
c. Saling ketergantungan dalam kegiata-kegiatan kerja
d. Perbedaan nilai-nilai atau presepsi
e. Kemandirian organisasional
f. Gaya-gaya individual
5.5.
Bab VI Kepemimpinan
6.1. Pengertian
Menurut Charles W. Marrifield, kepemimpinan menyangkut bagaimana menstimulasi,
memobilisasi, mengarahkan, mengkoordinasi motif-motif dan kesetiaan orang-oran yang
terlibat dalam suatu usaha bersama.
6.2. Model dan Teori Kepemimpinan
A. Model Watak Kepemimpinan (Traits Model of Leadership)
B. Model Kepemimpinan Situasional (Model of Situasional Leadership)
C. Model Pemimpin yang Efektif (Model of Effective Leaders)
D. Model Kepemimpinan Kontingensi (Contingency Model)
E. Model Kepemimpinan Transformasional (Model of Transformational Leadership)
Seni dan teknik mempin
Dimaksudkan adalah segala cara, metode dan kemahiran yang dapat dipakai dalam
melaksanakan tugas kepemimpinan dengan sebaik-baiknya. Seni yang sering disebut
dengan bakat ada sejak manusia lahir sehingga sangat sulit untuk meniadakan
kemunculannya. Sedangkan teknik merupakan sesuatu yang dapat dipelajari.
13
Bab VII Proses Belajar
7.1. Pengertian
belajar sebagai proses di mana tingkah laku di timbulkan atau di ubah melalui latihan
atau pengalaman. Slameto (2003) juga merumuskan pengertian tentang belajar adalah
suatu proses usaha yang di lakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat pundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan
jenjang pendidikan.
7.2. Contoh Proses Belajar
Seorang anak balita memperoleh mobil-mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoba
memainkan ini dengan cara memutar kuncinya dan meletakannya pada suatu permukaan
atau dataran. Perilaku “memutar” dan “meletakan” tersebut merupakan respon atau
reaksi atas rangsangan yang timbul pada mainan itu. Pada tahap permulaan, respon anak
terhadap stimulus yang ada pada mainan tadi biasanya tidak tepat atau setidak-tidaknya
tidak teratur. Namun, berkat latihan dan pengalaman berulang-ulang lambat laun ia
menguasai dan akhirnya dapat memainkan mobil-mobilan dengan baik dan sempurna
7.3. Fase Proses Belajar
Menurut Jerome S. Bruner, salah seorang penentang teori S.R Bond dalam proses
pembelajaran mahamahasiswa menempuh tiga episode atau fase, antara lain : Fase
informasi (tahap penerimaan materi), Fase transformasi (tahap pengubahan materi), dan
Fase evaluasi (tahap penilaian materi)
7.4. Belajar Bersama dalam Kelompok Bekerja
Belajar bersama adalah suatu proses kelompok yang disokong oleh anggota-anggota
kelompok, dimana ada ketergantungan satu dengan yang lain untuk mencapai suatu
tujuan yang disepakati.
7.5 Manfaat Belajar Kelompok
Pertama, Belajar kelompok sesungguhnya salah satu cara untuk menumbuhkan rasa
semangat untuk belajar karena di dalam belajar komponen yang berperan adalah diri kita
masing-masing atau interaksi dengan teman kita sendiri. Kedua, Ketika kita ikut dalam
belajar kelompok kita akan mengetahui cara-cara lain yang dilakukan oleh teman kita
untuk dapat memahami suatu materi dengan lebih cepat sehingga dari berbagai contoh
yang bisa kita lihat didalam kelompok belajar kita, kita dapat memilih mana yang paling
tepat dan sesuai dengan diri kita sehingga bisa diaplikasikan pada diri kita. Ketiga, Ketika
belajar kelompok kita juga akan mendapatkan suasana yang berbeda jika dibandingkan
dengan kita belajar mandiri (private) karena kecenderungan manusia ketika telah
menemukan masalah yang cukup sulit dan sudah mencoba berulang kali belum dapat
menemukan solusinya akan mendapatkan kejenuhan yang akan semakin menumpuk
14
yang dapat mengakibatkan stress. Keempat, Setiap individu dalam kelompok pasti
memiliki pemikiran yang berbedabeda mengenai suatu hal atau permasalahan. Kelima,
Dengan belajar kelompok kita juga dapat menguji sekaligus mengetahui kemampuan kita
dibandingkan teman-teman yang lain didalam kelompok tersebut sehingga dapat
memacu semangat kita didalam belajar. Keenam, Dengan metode atau cara belajar yang
berbeda pada tiap pertemuan, kemudian tempat juga bisa disesuaikan dengan keinginan
anggota kelompok.
7.6. Langkah-langkah Proses Belajar dalam Kelompok
a) Mengacu pada Penuntun (Pedoman) Proyek Kelompok
b) Susun tujuan, tetapkan bagaimana sering dan apa yang akan Anda komunikasikan,
kemajuan penilaian, membuat keputusan, dan memecahkan konflik (pertikaian)
c) Menetapkan sumber, khususnya seseorang yang dapat menyiapkan petunjuk,
pengawasan, nasehat, dan bahkan penengah.
d) Jadwal tinjauan kemajuan Anda dan komunikasi untuk mendiskusikan apa yang
dikerjakan dan apa yang tidak dikerjakan.
e) Kelompok kelompok yang bermasalah seharusnya diundang atau perlu dipertemukan
dengan instruktur untuk mendiskusikan kemungkinan penyelesaian.
Bab VIII Bentuk-Bentuk Pemberdayaan Sdm Kelompok Tani
Dalam setiap kegiatan pemberdayaan masyarakat perlu dilandasi oleh strategi kerja yang
tepat demi keberhasilannya mencapai tujuan yang diinginkan. Pada kegiatan
pemberdayaan secara umum petani dipandang sebagai pelaku utama. Hal ini dikarenakan
gambaran masyarakat tentang petani yang selalu lekat dengan kemiskinan, pendidikan
rendah dan sebagai objek dari berbagai program pembangunan pertanian. Oleh karena
itu, perlu adanya strategi pemberdayaan yang tepat sehingga dapat melepaskan petani
gambaran tersebut. Berdasar pendapat Usman (2003 : 40-47 ) ada beberapa strategi yang
dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian diterapkan dalam
pemberdayaan masyarakat, yaitu menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi.
Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu ; pertama,
menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang
(enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia memiliki
potensi atau daya yang dapat dikembangkan.Kedua, memperkuat potensi atau daya yang
dimiliki masyarakat (empowering), upaya yang amat pokok adalah peningkatan taraf
pendidikan, dan derajat kesehatan, serta akses ke dalam sumber-sumber kemajuan
ekonomi seperti modal, lapangan kerja, dan pasar. Ketiga, memberdayakan mengandung
pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi
bertambah lemah.
15
Bab X STRATEGI PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PERTANIAN DI PERDESAAN
(Suatu Tinjauan Kebijakan Pemerintah)
Kelembagaan pertanian adalah norma atau kebiasaan yang terstruktur dan terpola serta
dipraktekkan terus menerus untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat yang
terkait erat dengan penghidupan dari bidang pertanian di pedesaan. Dalam kehidupan
komunitas petani, posisi dan fungsi kelembagaan petani merupakan bagian
pranata ystem yang memfasilitasi interaksi ystem atau social interplay dalam suatu
komunitas. Kelembagaan ystem juga memiliki titik strategis (entry point) dalam
menggerakkan ystem agribisnis di pedesaan. Untuk itu segala sumberdaya yang ada di
pedesaan perlu diarahkan/diprioritaskan dalam rangka peningkatan profesionalisme dan
posisi tawar petani (kelompok tani). Saat ini potret petani dan kelembagaan petani di
Indonesia diakui masih belum sebagaimana yang diharapkan (Suradisastra, 2008)
Problem mendasar bagi mayoritas petani Indonesia adalah ketidakberdayaan dalam
melakukan negosiasi harga hasil produksinya. Posisi tawar petani pada saat ini umumnya
lemah, hal ini merupakan salah satu kendala dalam usaha meningkatkan pendapatan
petani. Menurut Branson dan Douglas (1983), lemahnya posisi tawar petani umumnya
disebabkan petani kurang mendapatkan/memiliki akses pasar, informasi pasar dan
permodalan yang kurang memadai.
BAB XI BEBERAPA PERMAINAN DALAM MEMPELAJARI DINAMIKA KELOMPOK
1. Menyusun Batang Koreng Api
Tujuan :
a) kekompakan kelompok
b) menyelesaikan ide/kreativitas dalam menyusun batang korek api
c) harmonisasi dalam melakukan penyusunan batang korek api
d) melatih kecepatan dan ketepatan berpikir.
2. Membuat Sebuah Bangunan dari Sedotan
Tujuan :
1. kerelaan untuk menerima dan mendengarkan pendapat dari teman sekelompok
2. melatih kepekaan imaginer (kecerdasan spatial) dapat berimajinasi bangunan
apa yang bisa dibuat dari sedotan
3. melatih kecepatan berfikir
4. melatih mengambil keputusan dengan cepat dan tepat
5. mau menerima kegagalan untuk dijadikan pelajaran untuk yang akan datang
3. Lingkaran Berbelit
Tujuan : Menyadarkan peserta tentang pentingnya rasa 1 tim untuk memudahkan
proses belajar dan bekerja dalam kelompok.
4. Menggambar Bersama
Tujuan : Peserta menyadari arti pentingnya komunikasi dalam suatu kelompok
5. Menggambar Wajah Pasangan
16
a) Membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya,
saling mengenal cirri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bisa membantu
peserta untuk saling terbuka dan tidak lagi kikuk dengan yang lainnya.
b) Melatih peserta satu cara sederhana tentang menggambar dan menghilangkan
perasaan peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar.
6. Mutiara dalam guci
Tujuan : Merangsang kreativitas dan keberanian peserta untuk berpendapat
7. Pecah Balon
Tujuan: Memberikan kesegaran kepada peserta dengan melampiaskan emosinya
8. Rantai nama
Tujuan: Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang belum saling kenal nama
masing-masing, agar lebih akrab, serta memberi pengalaman tampil di depan
forum.
9. Variasi
17
INTISARI BUKU PEMBANDING
Bab I Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Pedesaan
Sosiologi pedesaan merupakan penggabungan atas dua istilah, yakni sosial dan
pedesaan. Adapun sosial dalam hal ini adalah sosiologi secara umumnya bisa
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari arti masyarakat, sedangkan
desa artinya kesatuan masyarakat yang secara hukum berdiri sendiri dalam kurun waktu
tertentu dalam wilayah dan perwilayahan sama dengan konsep budaya yang umumnya
bersifat tradisional. Ruang lingkupnya terdiri atas kajian mengenai penduduk di
pedesaan, sistem dasar masyarakat, struktur dan organisasi sosial
Bab II Perkembangan Sosiologi Pedesaan
Latar belakang sosiologi pedesaan di dunia tidak terlepas dari sejarah Amerika Serikat.
Sebelum terjadi industrialisasi, masyarakat Amerika adalah agraris dengan kepemilikan
lahan pertanian luas. Namun hal itu berubah ketika terjadi industrialisasi pada abad 19.
Industrialisasi menyebabkan berkurangnya lahan pertanian, desa berubah menjadi kota,
penduduk desa pergi ke kota, daerah pedesaan menjadi terbengkalai, bahkan beberapa
daerah pedesaan di Amerika Serikat sempat mengalami depopulasi (tidak ada
penduduknya). Hal ini berlangsung beberapa lama menjadi keprihatinan meluas yang
kemudian menyebabkan munculnya isu kemanusiaan dan ujungnya perlu perbaikan
kehidupan di pedesaan.
Bab III Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan,
perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan
kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah
18
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Isi Buku
Buku Utama
1. Berdasarkan buku utama, Dinamika Kelompok berusaha untuk membangkitkan kepekaan
anggota kelompok terhadap proses dan perkembangan kelompok
2. Berdasarkan buku utama, dijelaskan bagaimana dinamika kelompok pada pertanian.
Pemerintah pada masa itu menggerakkan kelompok tani di seluruh daerah dengan
menciptakan berbagai momentum penting seperti Lomba Klompencapir dengan
memberikan reward pada pemenangnya. Petani melalui kelompok tani dimotivasi
kinerjanya agar semangat dan gairah berusahatani semakin kuat. Implikasinya antara lain
antar anggota dalam kelompok tani, antar kelompok tani dalam satu desa, dan antar
kelompok tani antar daerah/provinsi saling bersaing untuk mencapai prestasi terbaiknya
Berdasarkan buku utama filsafat pendidikan merupakan suatu upaya berpikir logis, kritis,
radikal, sistematis, utuh dan menyeluruh tentang persoalan persoalan yang berkenaan
dengan permasalan pendidikan dan aspek aspek penting yang terkait tentangnya.
3. Berdasarkan buku utama konteks pertanian dan dinamika kelompok lebih
menekankan pada upaya pengembangan pertanian dengan berbagai dinamika dan
berbagai permasalahan yang ada
Buku Pembanding
1. Berdasarkan buku pembanding Yaitu terdapat satu kesatuan yang utuh antara sosiologi
dengan masayarakat desa. Sosiologi memberi keilmuan bagaimana masyarakat desa
berinteraksi dalam kehidupan
2. Berdasarkan buku pembanding Sosiologi pedesaan berusaha untuk mencari hakikat dari
masyarakat desa yang hidup dalam dinamika sosial kehidupan era ini.
3. Berdasarkan buku pembanding Kedudukan masyarakat desa tidak terlepas dari
masayarakat kota sehingga memunculkan perubahan-perubahan sosial yang ada dalam
masyarakat yang hidup berdampingan dengan teknologi
19
4. Berdasarkan buku pembanding Filsafat adalah sebagai pengantar, pengiring, dan
sekaligus sebagai hati nurani dari segenap kegiatan ilmiah.
3.2 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
KELEBIHAN BUKU INTI
Adapun kelebihan buku ini sebagai berikut :
1) Materi ataupun argumen yang terdapat dalam buku ini selalu disertakan dengan
pendapat ahli, sehingga ada pegangan yang kuat bagi pembaca untuk mempercayai
gagasan yang terdapat dalam buku ini.
2) Materi yang terdapat didalam buku ini cukup lengkap dan bisa dijadikan sebagai
referensi.
3) Pembahasan yang ada dibuku ini cukup mudah di pahami bagi orang awam ataupun
orang yang baru saja belajar tentang dinamika kelompok
4) Buku ini mencantumkan daftar pustaka sebagai referensi yang banyak.
5) Buku ini memberikan bahan ajar yang lengkap disertai dengan panduan-panduan
pendukung seperti penilaian, evaluasi dan lain sebagainya.
KELEBIHAN BUKU PENDUKUNG
Adapun kelebihan buku yang kedua sebagai berikut
1) Materi yang dihadirkan sesuai dengan fakta dan realitas sosial
2) Materi yang terdapat didalam buku ini disertakan dengan pendapat ahli,sehingga buku ini
juga bisa menajadi pengagangan yang kuat bagi pembaca untuk mempercayai gagasan
yang ada didalam buku ini.
3) Bahas yang digunakan didalam buku ini cukup efektif sehingga mudah untuk dipahami
4) Buku ini mencantumkan daftar pustaka sebagai referensi
KELEMAHAN BUKU INTI
Adapun kelemahan buku ini sebagai berikut :
1) Tampilaan buku dinilai kurang menarik terutama cover buku ini sehingga membuat
pembaca kurang tertarik untuk membaca buku ini.
20
2) Pada buku ini tidak memeiliki kesimpulan disetiap akhir bab.
3) Buku ini penyusunannya tidak berurutan sebagaimana yang tercantum dalam daftar isi
KELEMAHAN BUKU II
Adapun kelemahan buku kedua ini sebagai berikut:
1) Buku ini tidak mencantumkan web/blogspot yang sesuai dengan materi disetiap babnya.
2) Cover pada buku ini cukup menarik akan tetapi materi yang ada dibuku ini kurang
lengkap dan lebih sedikit.
3) Dalam buku ini kurang disediakannya pendukung seperti bagan dan gambar pendukung
21
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Buku ini sangat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai buku pengantar dalam
mata kuliah Dinamika Kelompok dengan bahasan yang mudah di pahami dan tidak
terlalu banyak menggunakan bahasa ilmiah sehingga pembaca dapat lebih mudah
memahaminya
3.2 Rekomendasi/ Saran
Adapun rekomendasi dan saran yang penulis ajukan merujuk pada buku inti
berjudul DINAMIKA KELOMPOK agar lebih diperhatikan lagi urutan bab yang benar
sehingga tidak membingungkan para pembaca dalam mencari materi pada halaman yang
sesuai dengan daftar isi
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Syamsul. 2017. Dinamika Kelompok Sebuah Tinjauan dalam Perspektif
Pembangunan. Jember: UM JEMBER PRESS
Damsar. 2016. Pengantar Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Kencana
22
LAMPIRAN
BUKU UTAMA
BUKU PEMBANDING

More Related Content

What's hot

Review Skripsi
Review SkripsiReview Skripsi
Review SkripsiIndahNur16
 
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANMAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANGhian Velina
 
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran ManusiaTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusiapjj_kemenkes
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosialrizkyaden
 
Dewasa madya
Dewasa madyaDewasa madya
Dewasa madyaelmakrufi
 
Jenis jenis kurikulum
Jenis jenis kurikulumJenis jenis kurikulum
Jenis jenis kurikulumyenifha
 
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponKelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponAsep Subagya
 
Organisasi dan Kelompok Kerja
Organisasi dan Kelompok KerjaOrganisasi dan Kelompok Kerja
Organisasi dan Kelompok KerjaLunahasyim
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Makalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIMakalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIShriie Arianti
 
Jenis jenis strategi pembelajaran
Jenis jenis strategi pembelajaranJenis jenis strategi pembelajaran
Jenis jenis strategi pembelajaranThuu Wien Ewie
 

What's hot (20)

Modul 8 kb 2
Modul 8 kb 2Modul 8 kb 2
Modul 8 kb 2
 
Teknik wawancara
Teknik wawancaraTeknik wawancara
Teknik wawancara
 
REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI
 
Review Skripsi
Review SkripsiReview Skripsi
Review Skripsi
 
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANMAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
 
Variabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitianVariabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitian
 
Konsep media
Konsep mediaKonsep media
Konsep media
 
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran ManusiaTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
 
Teori organisasi
Teori organisasiTeori organisasi
Teori organisasi
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial
 
Dewasa madya
Dewasa madyaDewasa madya
Dewasa madya
 
Penulisan paragraf
Penulisan paragrafPenulisan paragraf
Penulisan paragraf
 
Jenis jenis kurikulum
Jenis jenis kurikulumJenis jenis kurikulum
Jenis jenis kurikulum
 
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponKelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
 
Organisasi dan Kelompok Kerja
Organisasi dan Kelompok KerjaOrganisasi dan Kelompok Kerja
Organisasi dan Kelompok Kerja
 
Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalianFungsi pengendalian
Fungsi pengendalian
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Makalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIMakalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA II
 
Jenis jenis strategi pembelajaran
Jenis jenis strategi pembelajaranJenis jenis strategi pembelajaran
Jenis jenis strategi pembelajaran
 

Similar to Dinamika Kelompok

Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMuhammad Fajar
 
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era MilenialPerubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era MilenialMuhammad Fajar
 
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaanMakalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaanAChorymsUchihaNamiMa
 
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Febri Yatmiko
 
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan KotaMakala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan Kotarobiyanto
 
PAPARAN AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA RISMANDO SURYA.pptx
PAPARAN AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA RISMANDO SURYA.pptxPAPARAN AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA RISMANDO SURYA.pptx
PAPARAN AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA RISMANDO SURYA.pptxRismandoSurya2
 
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatPeranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatAnank Clalu Stia
 
materi Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptxmateri Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptxssusercb3cee
 
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanianSosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanianSarjan Alatas
 
TEORI HIRARKI PENGARUH ISI MEDI DAN RELASINYA DENGAN MEDIA PENYIARAN ISLAM.pdf
TEORI HIRARKI PENGARUH ISI MEDI DAN RELASINYA DENGAN MEDIA PENYIARAN ISLAM.pdfTEORI HIRARKI PENGARUH ISI MEDI DAN RELASINYA DENGAN MEDIA PENYIARAN ISLAM.pdf
TEORI HIRARKI PENGARUH ISI MEDI DAN RELASINYA DENGAN MEDIA PENYIARAN ISLAM.pdfmuhammadarpink
 
Slide_Pembangunan_masy_desa_2017_tatap_m.ppt
Slide_Pembangunan_masy_desa_2017_tatap_m.pptSlide_Pembangunan_masy_desa_2017_tatap_m.ppt
Slide_Pembangunan_masy_desa_2017_tatap_m.pptRosmalahUMK
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosialFirman Putra Pratama
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuMakalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuFirman Putra Pratama
 
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...Serenity 101
 
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docxPROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docxIndraMaulana96
 
buku DINAMIKA KELOMPOK.pdf
buku DINAMIKA KELOMPOK.pdfbuku DINAMIKA KELOMPOK.pdf
buku DINAMIKA KELOMPOK.pdfPuputEdiyarsari
 

Similar to Dinamika Kelompok (20)

Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya Organisasi
 
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era MilenialPerubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
 
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaanMakalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
 
Buku cd 2007
Buku cd 2007Buku cd 2007
Buku cd 2007
 
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
 
social
socialsocial
social
 
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan KotaMakala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
 
PAPARAN AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA RISMANDO SURYA.pptx
PAPARAN AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA RISMANDO SURYA.pptxPAPARAN AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA RISMANDO SURYA.pptx
PAPARAN AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA RISMANDO SURYA.pptx
 
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatPeranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakat
 
materi Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptxmateri Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptx
 
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanianSosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
 
TEORI HIRARKI PENGARUH ISI MEDI DAN RELASINYA DENGAN MEDIA PENYIARAN ISLAM.pdf
TEORI HIRARKI PENGARUH ISI MEDI DAN RELASINYA DENGAN MEDIA PENYIARAN ISLAM.pdfTEORI HIRARKI PENGARUH ISI MEDI DAN RELASINYA DENGAN MEDIA PENYIARAN ISLAM.pdf
TEORI HIRARKI PENGARUH ISI MEDI DAN RELASINYA DENGAN MEDIA PENYIARAN ISLAM.pdf
 
Slide_Pembangunan_masy_desa_2017_tatap_m.ppt
Slide_Pembangunan_masy_desa_2017_tatap_m.pptSlide_Pembangunan_masy_desa_2017_tatap_m.ppt
Slide_Pembangunan_masy_desa_2017_tatap_m.ppt
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuMakalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
 
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
 
BLC 01(DARING).pptx
BLC 01(DARING).pptxBLC 01(DARING).pptx
BLC 01(DARING).pptx
 
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docxPROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
 
buku DINAMIKA KELOMPOK.pdf
buku DINAMIKA KELOMPOK.pdfbuku DINAMIKA KELOMPOK.pdf
buku DINAMIKA KELOMPOK.pdf
 
CJR KEPEMIMPINAN fix.pdf
CJR KEPEMIMPINAN fix.pdfCJR KEPEMIMPINAN fix.pdf
CJR KEPEMIMPINAN fix.pdf
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

Dinamika Kelompok

  • 1. CRITICAL BOOK REVIEW SKO DINAMIKA KELOMPOK Sebuah Tinjauan dalam Perspektif Pembangunan Masyarakat Petani ( Syamsul Hadi, 2017) NAMA MAHASISWA : RISMA WIDYANTI MULYANA NIM : 1808428 ASAL PT : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DOSEN PENGAMPU : ANIFA, S.Sos., M.Pd. MATA KULIAH : DINAMIKA KELOMPOK PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021
  • 2. i September 2021 EXECUTIVE SUMMARY Dalam buku yang saya analisis berjudul Dinamika Kelompok Sebuah Tinjauan dalam Perspektif Pembangunan Masyarakat Petani karya Syamsul Hadi, Dinamika Kelompok memberikan kesan yang menarik tentang keberagaman pergerakan masyarakat. Topik ini memberikan daya Tarik yang kuat pada setiap orang , literatur- literatur tentang Dinamika Kelompok senantiasa memberikan penjelasan mengenai pemahaman mendalam tentang Dinamika Kelompok serta urgensi mempelajari dinamika kelompok untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 3. ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan sebagai penulis atas kehadirat Alla SWT. Tuhan Yang Maha Esa karna atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) ini tepat waktu. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah DINAMIKA KELOMPOK. Selama penyusunan makalah ini, saya banyak mengalami berbagai rintangan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorangan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaiakan tepat waktu. Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan Critical Book Report ini masih jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang membangun adalah hal yang penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada para pembaca, semoga tugas ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan Bandung, September 2021 Risma Widyanti Mulyana NIM. 1808428
  • 4. iii DAFTAR ISI EXECUTIVE SUMMARY............................................................................................................................. i KATA PENGANTAR....................................................................................................................................ii DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii BAB I : PENDAHULUAN 1.1PERMASALAHAN YANG DIKAJI .................................................................................................. 1 1.2 TUJUAN PENULISAN .......................................................................................................................... 1 1.3 MANFAAT PENULISAN ..................................................................................................................... 2 1.4 INFORMASI BIBLIOGRAFI ............................................................................................................... 2 BAB II : RINGKASAN 2.1 RINGKASAN BUKU/INTISARI .........................................................................................................3 BAB III: PEMBAHASAN 3.1 PEMBAHASAN ISI BUKU ................................................................................................... .............18 3.2 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU .....................................................................................19 BAB IV: PENUTUP 4.1 KESIMPULAN ...................................................................................................................................... 21 4.2 SARAN ................................................................................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 21 LAMPIRAN ................................................................................................................................................. 22
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rasionalisasi penting nya CBR Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan menganalisis sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis atau buku inti dengan buku yang lain atau buku pembanding serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis. Sering kali penganalisis mengalami kebingungan dalam memilih buku referensi untuk dibaca dan dipahami, terkadang hanya dengsn memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan baik dari segi analisis bahasa, pembahasan, dan lainnya. Oleh karna itu penulis membuat CBR Dinamika Kelompok ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus pada pokok Bahasan tentang Dinamika Kelompok 1.2 Tujuan penulisan CBR Adapun tujuan penulisan Critical Book Report ini adalah untuk memenuuhi salah satu tugas dari 6 bentuk penugasan yang diberikan pada mata kuliah Dinamika Kelompok yang di ampu oleh Ibu Anifa, S.Sos., M.Pd. Selain itu juga sebagai bekal penulis untuk lebih memahami dan mendalami mata kuliah Dinamika Kelompok. Dalam setiap perkuliahan. khususnya pada mata kuliah Dinamika Kelompok yang mana membaca buku adalah kegiatan yang wajib bagi setiap mahasiswa. Dalam satu penugasan yaitu Critical Book Report mahasiswa diharapkan dapat mengkritisi buku dari sudut pandang yang akan dibangun oleh setiap mahasiswa berdasakan dengan pengetahuan dan pengalaman masing-masing.
  • 6. 2 1.3 Manfaat penulisan CBR Manfaat yang dapat disimpulkan pada hal diatas adalah : 1. Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian Dinamika Kelompok. 2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah dilengkapi dengan ringkasan buku, pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku tersebut. 3. Melatih mahasiswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku- buku yang di analisis 1.4 Informasi Bibliografi a) Identitas Buku Utama Judul : Dinamika Kelompok Sebuah Tinjauan dalam Perspektif Pembangunan Masyarakat Petani Masyarakat Petani Penulis : Syamsul Hadi Penerbit : LPPM – UM JEMBER PRESS Tahun Terbit : 2017 ISBN : 978-602-6988-37-9 b) Identitas Buku Pembanding Judul : Pengantar Sosiologi Pedesaan Penulis : Prof. Dr. Damsar Penebit : Kencana Tahun Terbit : 2016 ISBN : 978-602-422-029-7
  • 7. 3 BAB II RINGKASAN 2.1 Ringkasan Buku/Intisari INTISARI BUKU I Bab I Pendahuluan 1.1. Pengertian Dinamika Kelompok Dinamika kelompok terdiri dari dua kata, yaitu ‘dinamika’ yang artinya bergerak dan ‘kelompok’ yang berarti sekumpulan atau perhimpunan orang. Dinamika berasal dari bahasa Yunani yaitu Dynamics yang berarti “Kekuatan” dan sering diartikan force atau influence. Jadi definisi dinamika adalah tingkah laku yang mempengaruhi warga yang secara langsung yang mempengaruhi warga lain secara timbal balik.Manusia sebagai makhluk sosial (Sosial Being) Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain: 1) Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai, 2) Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain, 3) Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok, dan 4) Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.Manusia sebagai makhluk berbudaya (Homo Humanis) 1.2. Proses Dinamika Kelompok dan Terbentuknya Kelompok Proses pembentukan kelompok dimulai dari adanya perasaan/persepsi yang sama untuk memenuhi kebutuhan, dari perasaan ini akan muncul motivasi dalam memenuhi kebutuhan, kemudian menetukan tujuan yang sama dan akhirnya terjadi interaksi, sehingga terwujudlah sebuah kelompok. Persepsi, Motivasi, Tujuan, Organisasi dan Independensi adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses dinaika kelompok. Selain itu, Kepemimpinan, perilaku individu dalam kelompok, komunikasi dan pengambilan keputusan merupakan mrupakan bidang-bidang dalam proses dinamika kelompok yang menyangkut perilaku anggota kelompoknya. 1.3. Kelompok Sosial Macam-macam kelompok sosial ditentukan dari situasi kebersamaan, dan situasi kelompok sosial. Menurut Muzafer Sherif, Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
  • 8. 4 Karakteristik kelompok yang efektif adalah (Dewawika, 2011): • Komunikasi dua arah • Tujuan kelompok jelas dan diterima oleh anggota • Partisipasi merata antar anggota • Kepemimpinan didasarkan pada kemampuan dan informasi, buka posisi dan kekuasaan • Kesepakatan diupayakan untuk keputusan yang penting • Kontroversi dan konflik tidak diabaikan, diingkari atau ditekan • Kesejahteraan anggota tidak dikorbankan hanya untuk mencapai tujuan • Secara berkala anggota membahas efektivitas kelompok dan mendiskusikan cara memperbaiki fungsinya Pendekatan Kepemimpinan : a. Pendekatan sifat-sifat (trait approach) b. Pendekatan Tingkah Laku ( behavioral approach) Fungsi Kepemimpinan : a. Menentukan kegunaan dan tujuan b. Memfokuskan diri pada proses kerja secara bersama c. Lebih waspada/memperhatikan akan sumber-sumber yang dimiliki, dan cara yang terbaik untuk memanfaatkannya d. Mengevaluasi kemajuan dan perkembangan e. Menjadi terbuka untuk ide baru dan ide yang berbeda, tanpa menjadi berhenti karena konflik f. Belajar baik dari kegagalan dan frustasi, maupun dari keberhasilan Macam-macam kepemimpinan : Lippte & Whyte - Kepemimpinan otokrasi - Kepemimpinan demokratis - Kepemimpinan liberal Gaya Kepemimpinan : - Trait Theories of Leadership - Group and Exchange Theories of Leadership - Fleder Contingency Model of Leadership - Path Goal Leadership Theory Gaya kepemimpinan permanen bila: memiliki prestasi yang tinggi, mengetahui apa kebutuhan kelompoknya, memiliki kecakapan, memiliki kemampuan dalam
  • 9. 5 pekerjaannya. Gaya kepemimpinan situasional bila: aktif berpartisipasi dalam setiap persoalan yang muncul dalam kelompok, menunjukkan ketergantungan dari anggota kelompok lainnya, memiliki ketegasan, lancar dalam mengemukakan pendapat, memiliki sikap yakin akan dirinya sendiri, populer di dalam lingkungan kelompoknya 1.4. Arti Pentingnya Dinamika Kelompok Menurut Dewawika (2011) bahwa pentingnya individu berkelompok antara lain: 1) Dapat mempelajari cara-cara mengambil keputusan, pencapaian konsensus di dalam kelompok, sistematika kerja kelompok dan mengetahui bagaimana mengatasi perselisihan pendapat, 2) Dapat melihat adanya persepsi yang berbeda diantara anggota kelompok yang akhirnya persepsi tersebut dapat diterima sebagai norma kelompok, 3) Pengalaman dalam menciptakan kerja kelompok dapat dijadikan dasar kerjasama antar unit, dan 4) Mempermudah dalam pengambilan keputusan, dan 5)Mempermudah dalam mencapai tujuan 1.5. Pendekatan-Pendekatan dalam Dinamika Kelompok a. Pendekatan oleh Bales dan Homans. Pendekatan ini mendasarkan pada konsep adanya aksi, interaksi, dan situasi yang ada dalam kelompok b. Pendekatan oleh Stogdill Pendekatan ini lebih menekankan pada sifat-sifat kepemimpinan dalam bentuk organisasi formal. c. Pendekatan dari ahli Psycho Analysis (Sigmund Freud dan Scheidlinger) Scheidlinger dalam Dewawika (2011) berpendapat bahwa aspek-aspek motif dan emosional memegang peranan penting dalam kehidupan kelompok d. Pendekatan dari Yennings dan Moreno Yennings dalam Dewawika (2011) mengungkapkan konsepsinya tentang pilihan bebas, spontan, dan efektif dari anggota kelompok yang satu terhadap angota kelompok yang lain dalam rangka pembentukan ikatan kelompok. Psikhe group merupakan suatu kelompok yang terbentuk atas dasar suka/tidak suka, simpati, atau antipati antar anggota. Sedangkan Sosio group merupakan kelompok yang terbentuk atas dasar tekanan dari pihak luar. 1.6. Sejarah Dinamika Kelompok Menurut runtutan waktu, dinamika kelompok lahir pada zaman : a. Zaman Yunani b. Zaman Liberalisme c. Zaman Ilmu Jiwa Bangsa-Bangsa d. Zaman gerakan massa
  • 10. 6 e. Zaman Psikologi Sosial f. Zaman Dinamika Kelompok 1.7. Status Zaman Perkembangan Dinamika Kelompok a. Cabang Sosiologi b. Cabang Psikologi c. Cabang Psikologi Sosial d. Bidang Eksperimen 1.8. Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok a. Adaptasi b. Pencapaian tujuan, termasuk didalamnya tahap pra afiliasi, tahap fungsional, dan tahap difolusi 1.9. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kelompok a. Atmosfer b. Diskusi c. Tujuan d. Listening e. Disagreemen f. Keputusan g. Critism h. Feeling i. Action j. Leadership k. Kesadaran diri 1.10. Keunggulan dan Kelemahan Dinamika Kelompok : a. Keunggulan : adanya sikap keterbukaan, kemauan dan kemampuan kelompok b. Kelemahan : waktu penugasan, tempat dan jarak 1.11. Penerapan Konsep Dinamika Kelompok a. Peer Group atau teman sebaya b. Masyarakat atau community Bab II Perilaku Individu Dalam Kelompok 2.1. Dasar-dasar Perilaku Individual Menurut paham holistic, perilaku adalah aspek intrinsic (niat, tekad, azam) dari dalam diri individu yang merupakan faktor penentu dalam melahirkan perilaku tertentu meskipun tanpa adanya penangsang yang datang dari lingkungan 2.2. Aspek-aspek yang ada dalam individu a. Persepsi adalah proses menyimpulkan informasi dan menafsirkan kesan yang diperoleh melalui alat indra. Buku Ajar Dinamika Kelompok – UM Jember 29
  • 11. 7 b. Motivasi adalah fenomena kejiwaan yang mendorong seseorang untuk bertingkah laku demi mencapai sesuatu yang diinginkan atau dituntut oleh lingkungannya. c. Sikap adalah faktor yang menjadi pendorong seseorang bertindak atau berperilaku. d. Kepribadian adalah keadaan internal individu sebagai proses organisasi dan struktur dalam diri seseorang. e. Ingatan adalah kemampuan manusia untuk menerima rangsang, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman yang dialami. f. Fantasi adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan atau bayang- bayang yang belum pernah ada di dunia nyata. g. Perasaan adalah keadaan yang dirasakan sedang terjadi dalam diri seseorang. h. Tanggapan adalah gambaran ingatan dalam jiwa manusia yang terjadi setelah objek yang diamati sudah tidak berada lagi dalam ruang dan waktu pengamatan. i. Kemauan adalah kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatu berdasarkan perasaan dan pikiran. j. Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relative bisa bersifat umu atau khusus. k. Intelegensi adalah kemampuan individu untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi dan kondisi yang baru. 2.3. Dinamika individu dalam kelompok dan penerapannya Pengembangan pribadi yang dimaksud adalah individu dapat menguasai kemampuan-kemampuan social secara umum seperti keterampilan komunikasi yang efektif, sikap tenggang rasa, memberi dan menerima toleran, mementingkan musyawarah untuk mencapai mufakat seiring dengan sikap demokratis, memiliki rasa tanggung jawab social seiiring dengan kemandirian yang kuat dan lain sebagainya. 2.4. Masuknya Individu dalam Organisasi Perilaku individu juga dapat dipahami dengan mempelajari karakteristik individu. Nimran dalam Sopiah (2008) menjelaskan karakteristik yang melekat pada individu terdiri dari ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dan sikap 2.5. Memahami Perilaku Manusia Thoha (2009) menjelaskan perbedaan perilaku manusia beberapa aspek mendasar sebagai berikut: 1. Manusia berbeda perilakunya karena kemampuannya tidak sama 2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda 2.6. Kinerja Individu Perilaku individu dapat dipengaruhi oleh effort (usaha), ability (kemampuan), dan situasi lingkungan.
  • 12. 8 2.7. Langkah Modifikasi Perilaku Perilaku individu dapat dimodifikasi ke arahh yang lebih baik sehingga mengarah pada penciptaan tujuan yang efektif dan efisien. Adapun langkah modifikasi yang bisa dikembangkan adalah sebagai berikut : Antecendents, apa yang melatarbelakangi perilaku individu ?; Behavior, apa yang individu lakukan / katakan ?; dan Consequences, apa yang terjadi setelah tindakan tersebut ? Bab III Persepsi, Sistem Nilai dan Asumsi 3.1. Pengertian Persepsi dan Pemahaman Persepsi Masyarakat Kata Persepsi berasal dari bahasa Latin yaitu: perceptio, percipio yang berarti tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memeberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan 3.2. Pengertian Nilai Menurut Rokeach dan Bank dalam Chatib dan Thoha (1996) nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup system kepercayaan di mana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai suatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan. 3.3. Sistem Nilai sistem nilai adalah suatu peringkat yang didasarkan pada suatu peringkat nilai- nilai seorang individu dalam hal intensitasnya 3.4. Pentingnya Nilai dan Tipe Nilai Nilai-nilai penting untuk mempelajari perilaku organisasi karena nilai meletakkan fondasi untuk memahami sikap dan motivasi serta mempengaruhi persepsi kita Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dikelompokkan dalam 4 tingkatan : a. Nilai kenikmatan b. Nilai kehidupan c. Nilai kejiwaan d. Nilai kerohanian 3.5. Sistem Nilai Budaya Sistem nilai budaya ini menjado pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam hidup yang memanifestasi kongkritnya terlihat dalam tata kelakuan. 3.6. Orientasi Nilai Budaya Menurut Alisyahbana (1988) bahwa nilai-nilai yang dominan yang berfungsi menyusun organisasi masyarakat adalah nilai kuasa dan nilai solidaritas. 3.7. Aplikasi Nilai-Nilai Luhur Bangsa Indonesia a. Nilai ketuhanan Yang Maha Esa artinya aanya pengakuan terhadap adanya tuhan sebagai pencipta alam semesta. b. Nilai kemanusiaan yang adill dan beradap memiliki arti bahwa setiap manusia meiliki kelebihan dan kekuangan dari orang lain
  • 13. 9 c. Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha kearah bersatu dan kebullatan rakyat membina rasa nasionalisme dalam Negara kesatuan republic Indonesia d. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perrwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat e. Nilai keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriyah dan batiniyah 3.8. Metode Mempelajari Nilai-Nilai Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria sebagai berikut: Menjunjung dan menghargai keyakkina dan rilaku seseorang, Menegaskan di depan umum apabila cocok, Memilih dari berbagai alyernatif, Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya, Memilih secara bebas, Bertindak, dan bertindak dengan pola konsisten 3.9. Sistem Nilai dan Asumsi (SINA) Sistem nilai dan asumsi (SINA) adalah penafsiran subyektif seseorang terhadap realitas (baik yang menyangkut diri sendiri maupun yang berkaitan dengan lingkungannya) dan berisi kumpulan keyakinan seseorang tentang benar – salah, baik – buruk, penting – tidak pentingnya hal-hal tertentu dalam hidupnya. 3.10. Sistem Nilai Dalam Pancasila System nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam pikiran seseorang. Pancasila sebagai system nilai mengandung serangkaian nilai yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Bab IV Komunikasi Kelompok 4.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak 4.2. Tujuan Komunikasi Setiap proses terdapat tujuan yang ingin dicapai, tanpa terkecuali dalam proses dalam komunikasi. Beberapa tujuan komunikasi tersebut antara lain perubahan sikap (attitide change), perubahan pendapat (opinion change) dan perubahan perilaku (social change). 4.3. Komunikasi Kelompok Menurut Anwar Arifin komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Arifin, 1984)
  • 14. 10 4.4. Klasifikasi Kelompok dan Karakteristik Komunikasinya Charles Horton Cooley pada tahun 1909 dalam Jalaludin Rakhmat (1994) mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota- anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. 4.5. Sejarah Komunikasi komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap 4.6. Komponen (Unsur), dan Proses Komunikasi Sistem Komunikasi Kelompok Klasifikasi Kelompok dan Pengaruh Kelompok pada Perilaku Komunikasi Kelompok dapat diklasifikasikan dalam empat dikotomi, yaitu: primer, sekunder, ingroupoutgroup rujukan-keanggotaan, dan deskriptif-prespektif. Kelompok mempengaruhi perilaku komunikasi dalam 3 hal, yaitu: konformitas, fasilitas sosial, dan polarisasi. Penelitian menunjukkan bahwa kelompok berkembang melalui beberapa tahap. Tahaptahap tersebut adalah: orientasi, konflik, kemunculan (emergence), dan penguatan (reinforcement). Adanya kelompok juga menyebabkan terbentuknya budaya kelompok. Budaya kelompok ini berfungsi untuk: (1) membentuk identitas kelompok, dan (2) memberikan rasa kebersamaan dalam kelompok Bab IX Penyusunan Program Pelatihan 9.1. Pengantar Pada konteks kelembagaan petani ini, program pelatihan sering dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan wawasan di bidang perkembangan inovasi teknologi baru dan perkembangan ancaman hama dan penyakit bagi 9.2. Konsep Pelatihan Secara umum pelatihan merupakan bagian dari pendidikan yang menggambarkan proses dalam pengembangan organisasi maupun masyarakat. Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat dipisahkan dalam sistem pengembangan sumberdaya manusia yang di dalamnya terjadi proses perencanaan, dan pengembangan tenaga manusia 9.3. Prinsip Pelatihan a. Participation
  • 15. 11 b. Repetition c. Relevance d. Transference e. Feedback 9.4. Jenis Pelatihan a. Keahlian b. Ulang c. Lintas fungsional d. Tim e. Kreatifitas 9.5. Metode Pelatihan a. Metode Praktis (On The Job Training) Metode on the job adalah pelatihan yang menggunakan situasi dalam pekerjaan. Sasaran diberi pelatihan tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang pelatih yang berpengalaman (biasanya anggota lain) b. Teknik-Teknik Presentasi Informasi dan Metode-Metode Simulasi (Off The Job Training) Metode off the job adalah pelatihan yang menggunakan situasi di luar pekerjaan 9.6. Perencanaan SDM dan Kebutuhan Training Sumber daya manusia dapat diperoleh dengan baik dan dapat dimanfaatkan secara maksimal harus melalui proses perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan sumber daya manusia yang matang memungkinkan hal ini terjadi 9.7. Analisis Kebutuhan Pelatihan & Kinerja Kebutuhan pelatihan seharusnya sudah dapat dilihat pada saat evaluasi kinerja anggota, metode untuk memenuhinya sudah dimasukkan ke dalam kesepakatan kinerja serta rencana pengembangan 9.8. Pendekatan Program Pelatihan pandangan Friedman dan Yarbrough (1985) dalam buku “Training Strategies” mengungkapkan bahwa: dalam pelaksanaan pelatihan dapat ditelusuri dari dimensi langkah-langkahnya, pelatih dan metodenya 9.9. Tahapan-tahapan penyusunan Program Pelatihan A. Knowledge based skills (keterampilan didasarkan pada pengetahuan yang dikuasai) B. Singular behavior skills (keterampilan perilaku sederhana), C. Limited interpersonal skills (keterampilan antar pribadi terbatas) D. Social interactive skills (keterampilan interaktif social) Bab V Konflik 5.1. Pengertian
  • 16. 12 Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya 5.2. Jenis-jenis konflik a. Konflik negatid b. Konflik positif 5.3. Akar dari konflik Menurut Witteman dalam Forsyth (1999) bahwa kebanyakan orang memilih untuk menghindari situasi yang penuh dengan konflik, namun konflik itu adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari dalam suatu kelompok 5.4. Sumber konflik a. Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas b. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan c. Saling ketergantungan dalam kegiata-kegiatan kerja d. Perbedaan nilai-nilai atau presepsi e. Kemandirian organisasional f. Gaya-gaya individual 5.5. Bab VI Kepemimpinan 6.1. Pengertian Menurut Charles W. Marrifield, kepemimpinan menyangkut bagaimana menstimulasi, memobilisasi, mengarahkan, mengkoordinasi motif-motif dan kesetiaan orang-oran yang terlibat dalam suatu usaha bersama. 6.2. Model dan Teori Kepemimpinan A. Model Watak Kepemimpinan (Traits Model of Leadership) B. Model Kepemimpinan Situasional (Model of Situasional Leadership) C. Model Pemimpin yang Efektif (Model of Effective Leaders) D. Model Kepemimpinan Kontingensi (Contingency Model) E. Model Kepemimpinan Transformasional (Model of Transformational Leadership) Seni dan teknik mempin Dimaksudkan adalah segala cara, metode dan kemahiran yang dapat dipakai dalam melaksanakan tugas kepemimpinan dengan sebaik-baiknya. Seni yang sering disebut dengan bakat ada sejak manusia lahir sehingga sangat sulit untuk meniadakan kemunculannya. Sedangkan teknik merupakan sesuatu yang dapat dipelajari.
  • 17. 13 Bab VII Proses Belajar 7.1. Pengertian belajar sebagai proses di mana tingkah laku di timbulkan atau di ubah melalui latihan atau pengalaman. Slameto (2003) juga merumuskan pengertian tentang belajar adalah suatu proses usaha yang di lakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat pundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. 7.2. Contoh Proses Belajar Seorang anak balita memperoleh mobil-mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoba memainkan ini dengan cara memutar kuncinya dan meletakannya pada suatu permukaan atau dataran. Perilaku “memutar” dan “meletakan” tersebut merupakan respon atau reaksi atas rangsangan yang timbul pada mainan itu. Pada tahap permulaan, respon anak terhadap stimulus yang ada pada mainan tadi biasanya tidak tepat atau setidak-tidaknya tidak teratur. Namun, berkat latihan dan pengalaman berulang-ulang lambat laun ia menguasai dan akhirnya dapat memainkan mobil-mobilan dengan baik dan sempurna 7.3. Fase Proses Belajar Menurut Jerome S. Bruner, salah seorang penentang teori S.R Bond dalam proses pembelajaran mahamahasiswa menempuh tiga episode atau fase, antara lain : Fase informasi (tahap penerimaan materi), Fase transformasi (tahap pengubahan materi), dan Fase evaluasi (tahap penilaian materi) 7.4. Belajar Bersama dalam Kelompok Bekerja Belajar bersama adalah suatu proses kelompok yang disokong oleh anggota-anggota kelompok, dimana ada ketergantungan satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati. 7.5 Manfaat Belajar Kelompok Pertama, Belajar kelompok sesungguhnya salah satu cara untuk menumbuhkan rasa semangat untuk belajar karena di dalam belajar komponen yang berperan adalah diri kita masing-masing atau interaksi dengan teman kita sendiri. Kedua, Ketika kita ikut dalam belajar kelompok kita akan mengetahui cara-cara lain yang dilakukan oleh teman kita untuk dapat memahami suatu materi dengan lebih cepat sehingga dari berbagai contoh yang bisa kita lihat didalam kelompok belajar kita, kita dapat memilih mana yang paling tepat dan sesuai dengan diri kita sehingga bisa diaplikasikan pada diri kita. Ketiga, Ketika belajar kelompok kita juga akan mendapatkan suasana yang berbeda jika dibandingkan dengan kita belajar mandiri (private) karena kecenderungan manusia ketika telah menemukan masalah yang cukup sulit dan sudah mencoba berulang kali belum dapat menemukan solusinya akan mendapatkan kejenuhan yang akan semakin menumpuk
  • 18. 14 yang dapat mengakibatkan stress. Keempat, Setiap individu dalam kelompok pasti memiliki pemikiran yang berbedabeda mengenai suatu hal atau permasalahan. Kelima, Dengan belajar kelompok kita juga dapat menguji sekaligus mengetahui kemampuan kita dibandingkan teman-teman yang lain didalam kelompok tersebut sehingga dapat memacu semangat kita didalam belajar. Keenam, Dengan metode atau cara belajar yang berbeda pada tiap pertemuan, kemudian tempat juga bisa disesuaikan dengan keinginan anggota kelompok. 7.6. Langkah-langkah Proses Belajar dalam Kelompok a) Mengacu pada Penuntun (Pedoman) Proyek Kelompok b) Susun tujuan, tetapkan bagaimana sering dan apa yang akan Anda komunikasikan, kemajuan penilaian, membuat keputusan, dan memecahkan konflik (pertikaian) c) Menetapkan sumber, khususnya seseorang yang dapat menyiapkan petunjuk, pengawasan, nasehat, dan bahkan penengah. d) Jadwal tinjauan kemajuan Anda dan komunikasi untuk mendiskusikan apa yang dikerjakan dan apa yang tidak dikerjakan. e) Kelompok kelompok yang bermasalah seharusnya diundang atau perlu dipertemukan dengan instruktur untuk mendiskusikan kemungkinan penyelesaian. Bab VIII Bentuk-Bentuk Pemberdayaan Sdm Kelompok Tani Dalam setiap kegiatan pemberdayaan masyarakat perlu dilandasi oleh strategi kerja yang tepat demi keberhasilannya mencapai tujuan yang diinginkan. Pada kegiatan pemberdayaan secara umum petani dipandang sebagai pelaku utama. Hal ini dikarenakan gambaran masyarakat tentang petani yang selalu lekat dengan kemiskinan, pendidikan rendah dan sebagai objek dari berbagai program pembangunan pertanian. Oleh karena itu, perlu adanya strategi pemberdayaan yang tepat sehingga dapat melepaskan petani gambaran tersebut. Berdasar pendapat Usman (2003 : 40-47 ) ada beberapa strategi yang dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi. Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu ; pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia memiliki potensi atau daya yang dapat dikembangkan.Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering), upaya yang amat pokok adalah peningkatan taraf pendidikan, dan derajat kesehatan, serta akses ke dalam sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal, lapangan kerja, dan pasar. Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah.
  • 19. 15 Bab X STRATEGI PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PERTANIAN DI PERDESAAN (Suatu Tinjauan Kebijakan Pemerintah) Kelembagaan pertanian adalah norma atau kebiasaan yang terstruktur dan terpola serta dipraktekkan terus menerus untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat yang terkait erat dengan penghidupan dari bidang pertanian di pedesaan. Dalam kehidupan komunitas petani, posisi dan fungsi kelembagaan petani merupakan bagian pranata ystem yang memfasilitasi interaksi ystem atau social interplay dalam suatu komunitas. Kelembagaan ystem juga memiliki titik strategis (entry point) dalam menggerakkan ystem agribisnis di pedesaan. Untuk itu segala sumberdaya yang ada di pedesaan perlu diarahkan/diprioritaskan dalam rangka peningkatan profesionalisme dan posisi tawar petani (kelompok tani). Saat ini potret petani dan kelembagaan petani di Indonesia diakui masih belum sebagaimana yang diharapkan (Suradisastra, 2008) Problem mendasar bagi mayoritas petani Indonesia adalah ketidakberdayaan dalam melakukan negosiasi harga hasil produksinya. Posisi tawar petani pada saat ini umumnya lemah, hal ini merupakan salah satu kendala dalam usaha meningkatkan pendapatan petani. Menurut Branson dan Douglas (1983), lemahnya posisi tawar petani umumnya disebabkan petani kurang mendapatkan/memiliki akses pasar, informasi pasar dan permodalan yang kurang memadai. BAB XI BEBERAPA PERMAINAN DALAM MEMPELAJARI DINAMIKA KELOMPOK 1. Menyusun Batang Koreng Api Tujuan : a) kekompakan kelompok b) menyelesaikan ide/kreativitas dalam menyusun batang korek api c) harmonisasi dalam melakukan penyusunan batang korek api d) melatih kecepatan dan ketepatan berpikir. 2. Membuat Sebuah Bangunan dari Sedotan Tujuan : 1. kerelaan untuk menerima dan mendengarkan pendapat dari teman sekelompok 2. melatih kepekaan imaginer (kecerdasan spatial) dapat berimajinasi bangunan apa yang bisa dibuat dari sedotan 3. melatih kecepatan berfikir 4. melatih mengambil keputusan dengan cepat dan tepat 5. mau menerima kegagalan untuk dijadikan pelajaran untuk yang akan datang 3. Lingkaran Berbelit Tujuan : Menyadarkan peserta tentang pentingnya rasa 1 tim untuk memudahkan proses belajar dan bekerja dalam kelompok. 4. Menggambar Bersama Tujuan : Peserta menyadari arti pentingnya komunikasi dalam suatu kelompok 5. Menggambar Wajah Pasangan
  • 20. 16 a) Membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya, saling mengenal cirri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bisa membantu peserta untuk saling terbuka dan tidak lagi kikuk dengan yang lainnya. b) Melatih peserta satu cara sederhana tentang menggambar dan menghilangkan perasaan peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar. 6. Mutiara dalam guci Tujuan : Merangsang kreativitas dan keberanian peserta untuk berpendapat 7. Pecah Balon Tujuan: Memberikan kesegaran kepada peserta dengan melampiaskan emosinya 8. Rantai nama Tujuan: Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang belum saling kenal nama masing-masing, agar lebih akrab, serta memberi pengalaman tampil di depan forum. 9. Variasi
  • 21. 17 INTISARI BUKU PEMBANDING Bab I Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Pedesaan Sosiologi pedesaan merupakan penggabungan atas dua istilah, yakni sosial dan pedesaan. Adapun sosial dalam hal ini adalah sosiologi secara umumnya bisa didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari arti masyarakat, sedangkan desa artinya kesatuan masyarakat yang secara hukum berdiri sendiri dalam kurun waktu tertentu dalam wilayah dan perwilayahan sama dengan konsep budaya yang umumnya bersifat tradisional. Ruang lingkupnya terdiri atas kajian mengenai penduduk di pedesaan, sistem dasar masyarakat, struktur dan organisasi sosial Bab II Perkembangan Sosiologi Pedesaan Latar belakang sosiologi pedesaan di dunia tidak terlepas dari sejarah Amerika Serikat. Sebelum terjadi industrialisasi, masyarakat Amerika adalah agraris dengan kepemilikan lahan pertanian luas. Namun hal itu berubah ketika terjadi industrialisasi pada abad 19. Industrialisasi menyebabkan berkurangnya lahan pertanian, desa berubah menjadi kota, penduduk desa pergi ke kota, daerah pedesaan menjadi terbengkalai, bahkan beberapa daerah pedesaan di Amerika Serikat sempat mengalami depopulasi (tidak ada penduduknya). Hal ini berlangsung beberapa lama menjadi keprihatinan meluas yang kemudian menyebabkan munculnya isu kemanusiaan dan ujungnya perlu perbaikan kehidupan di pedesaan. Bab III Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah
  • 22. 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pembahasan Isi Buku Buku Utama 1. Berdasarkan buku utama, Dinamika Kelompok berusaha untuk membangkitkan kepekaan anggota kelompok terhadap proses dan perkembangan kelompok 2. Berdasarkan buku utama, dijelaskan bagaimana dinamika kelompok pada pertanian. Pemerintah pada masa itu menggerakkan kelompok tani di seluruh daerah dengan menciptakan berbagai momentum penting seperti Lomba Klompencapir dengan memberikan reward pada pemenangnya. Petani melalui kelompok tani dimotivasi kinerjanya agar semangat dan gairah berusahatani semakin kuat. Implikasinya antara lain antar anggota dalam kelompok tani, antar kelompok tani dalam satu desa, dan antar kelompok tani antar daerah/provinsi saling bersaing untuk mencapai prestasi terbaiknya Berdasarkan buku utama filsafat pendidikan merupakan suatu upaya berpikir logis, kritis, radikal, sistematis, utuh dan menyeluruh tentang persoalan persoalan yang berkenaan dengan permasalan pendidikan dan aspek aspek penting yang terkait tentangnya. 3. Berdasarkan buku utama konteks pertanian dan dinamika kelompok lebih menekankan pada upaya pengembangan pertanian dengan berbagai dinamika dan berbagai permasalahan yang ada Buku Pembanding 1. Berdasarkan buku pembanding Yaitu terdapat satu kesatuan yang utuh antara sosiologi dengan masayarakat desa. Sosiologi memberi keilmuan bagaimana masyarakat desa berinteraksi dalam kehidupan 2. Berdasarkan buku pembanding Sosiologi pedesaan berusaha untuk mencari hakikat dari masyarakat desa yang hidup dalam dinamika sosial kehidupan era ini. 3. Berdasarkan buku pembanding Kedudukan masyarakat desa tidak terlepas dari masayarakat kota sehingga memunculkan perubahan-perubahan sosial yang ada dalam masyarakat yang hidup berdampingan dengan teknologi
  • 23. 19 4. Berdasarkan buku pembanding Filsafat adalah sebagai pengantar, pengiring, dan sekaligus sebagai hati nurani dari segenap kegiatan ilmiah. 3.2 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU KELEBIHAN BUKU INTI Adapun kelebihan buku ini sebagai berikut : 1) Materi ataupun argumen yang terdapat dalam buku ini selalu disertakan dengan pendapat ahli, sehingga ada pegangan yang kuat bagi pembaca untuk mempercayai gagasan yang terdapat dalam buku ini. 2) Materi yang terdapat didalam buku ini cukup lengkap dan bisa dijadikan sebagai referensi. 3) Pembahasan yang ada dibuku ini cukup mudah di pahami bagi orang awam ataupun orang yang baru saja belajar tentang dinamika kelompok 4) Buku ini mencantumkan daftar pustaka sebagai referensi yang banyak. 5) Buku ini memberikan bahan ajar yang lengkap disertai dengan panduan-panduan pendukung seperti penilaian, evaluasi dan lain sebagainya. KELEBIHAN BUKU PENDUKUNG Adapun kelebihan buku yang kedua sebagai berikut 1) Materi yang dihadirkan sesuai dengan fakta dan realitas sosial 2) Materi yang terdapat didalam buku ini disertakan dengan pendapat ahli,sehingga buku ini juga bisa menajadi pengagangan yang kuat bagi pembaca untuk mempercayai gagasan yang ada didalam buku ini. 3) Bahas yang digunakan didalam buku ini cukup efektif sehingga mudah untuk dipahami 4) Buku ini mencantumkan daftar pustaka sebagai referensi KELEMAHAN BUKU INTI Adapun kelemahan buku ini sebagai berikut : 1) Tampilaan buku dinilai kurang menarik terutama cover buku ini sehingga membuat pembaca kurang tertarik untuk membaca buku ini.
  • 24. 20 2) Pada buku ini tidak memeiliki kesimpulan disetiap akhir bab. 3) Buku ini penyusunannya tidak berurutan sebagaimana yang tercantum dalam daftar isi KELEMAHAN BUKU II Adapun kelemahan buku kedua ini sebagai berikut: 1) Buku ini tidak mencantumkan web/blogspot yang sesuai dengan materi disetiap babnya. 2) Cover pada buku ini cukup menarik akan tetapi materi yang ada dibuku ini kurang lengkap dan lebih sedikit. 3) Dalam buku ini kurang disediakannya pendukung seperti bagan dan gambar pendukung
  • 25. 21 BAB IV PENUTUP 3.1 Kesimpulan Buku ini sangat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai buku pengantar dalam mata kuliah Dinamika Kelompok dengan bahasan yang mudah di pahami dan tidak terlalu banyak menggunakan bahasa ilmiah sehingga pembaca dapat lebih mudah memahaminya 3.2 Rekomendasi/ Saran Adapun rekomendasi dan saran yang penulis ajukan merujuk pada buku inti berjudul DINAMIKA KELOMPOK agar lebih diperhatikan lagi urutan bab yang benar sehingga tidak membingungkan para pembaca dalam mencari materi pada halaman yang sesuai dengan daftar isi DAFTAR PUSTAKA Hadi, Syamsul. 2017. Dinamika Kelompok Sebuah Tinjauan dalam Perspektif Pembangunan. Jember: UM JEMBER PRESS Damsar. 2016. Pengantar Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Kencana