SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MAKALAH
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Sosiologi
Dosen Pengampuh : Bunga Kartika, S.Sos., M.Si.
Oleh :
Nama : Indra Maulana
NIM : S1A122067
Kelas : B
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022/2023
I
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahan kepada baginda
tercinta kita yaitu, Nabi Muhammad SAW. Yang kita nanti- nanikan di akhirat
nanti.
saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
memenuhi tugas praktik mata kuliah Pengantar Sosiologi dengan judul “Proses
Sosial dan Interaksi Sosial”.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian,
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang
sebesar – besarnya.
Demikian, saya ucapkan terima kasih dan saya berharap semoga makalah
ini bisa menambah pengetahuan kepada para pembaca.
Kendari, 25 september 2022
penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ I
DAFTAR ISI........................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
2.1 Definisi Proses Sosial dan Interaksi Sosial................................................................. 3
2.2 Ciri-Ciri dan Tujuan Interaksi Sosial........................................................................... 4
2.3 Faktor-Faktor yang Mendasari Proses Terbentuknya Interaksi Sosial...................... 5
2.4 Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial.................................................................. 6
2.5 Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial ................................................................................. 7
2.6 Contoh Kasus............................................................................................................. 9
2.7 Analisis Contoh Kasus ............................................................................................. 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 13
3.2 Saran ....................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat.
Dimana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan
yang lainnya. Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus. Antar aksi (interaksi)
sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah pihak,
yaitu antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam
rangka mencapai tujuan tertentu. Proses sosial pada dasarnya merupakan
siklus perkembangan dari struktur sosial yang merupakan aspek dinamis
dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-
pola perilaku manusia yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya
masing-masing, yang diwujudkan dalam proses hubungan sosial. Hubungan-
hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses penyesuaian nilai-nilai
sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian meningkat menjadi semacam
pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara fisik, melainkan
merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang maksud
dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut. Misalnya saling
berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah, atau
mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya. Secara
singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu adalah hubungan-hubungan
sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.
2
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari proses sosial dan interaksi
sosial,
2. Dapat mengenal ciri-ciri dan tujuan dari interaksi sosial,
3. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial,
4. Dapat mengetahui syarat-syarat terjadinya interaksi sosial,
5. Mengenal bentuk-bentuk proses/interaksi sosial.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Proses Sosial dan Interaksi Sosial
Dalam membahas mengenai proses sosial dan interaksi sosial,
sebelumnya perlu diketahui apa itu pengertiannya. Berikut ini adalah
beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian proses sosial dan interaksi
sosial :
a. Adham Nasution; proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan
individu-individu saling berhubungan, yang merupakan bentuk antara
aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok
manusia atau orang perorangan mengadakan hubungan satu sama lain.
Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah rangkaian
sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan reaksi
atau challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.
b. Abu Ahmadi; Dengan proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi
dan reaksi) yang dapat diamati apabila perubahan-perubahan
mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan konsep interaksi sosial,
ia memberikan batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara
individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan
persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai
tujuannya.
c. Soerdjono Dirdjosisworo; mengartikan proses sosial sebagai pengaruh
timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian
memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :
1) Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara
individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai
berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial
budaya dan keamanan.
2) Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek
utama dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan
perkembangan dalam kehidupan bersama.
4
Interaksi sosial sendiri diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial
timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-
orang secara perorangan, antara kelompok-kelompok manusia,
maupun antara orang dengan kelompok-kelompok manusia.
d. Roucek dan Warren; Interaksi adalah suatu proses melalui tindak balas
tiap-tiap kelompok berturut-turut menjadi unsur penggerak bagi tindak
balas dari kelompok yang lain. Ia adalah suatu proses timbal balik, yang
mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain dan
dengan berbuat demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang lain.
e. Gillin dan Gillin; proses-proses sosial adalah cara berhubungan yang
dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia
saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan
tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan
yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.
f. Robert M.Z.; mengemukakan Definisi perubahan sosial yaitu proses
dimana dalam suatu sistem sosial terdapat perbedaan yang dapat diukur
yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu.
2.2 Ciri-Ciri dan Tujuan Interaksi Sosial
Menurut Charles P. Loomis, sebuah hubungan itu bisa dikatakan
interaksi sosial jika memiliki ciri-ciri hubungan sebagai berikut :
a. Jumlah pelakunya adalah dua orang atau lebih
b. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau
lambang-lambang
c. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa
yang akan datang
d. Adanya tujuan yang hendak dicapai,
Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dari interaksi sosial itu adalah
sebagai berikut :
a) Terciptanya hubungan yang harmonis
b) Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan
5
c) Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan
sosial masyarakat)
2.3 Faktor-Faktor yang Mendasari Proses Terbentuknya Interaksi Sosial
a. Faktor Internal
Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk
berinteraksi sosial meliputi hal-hal berikut :
1) Dorongan untuk meneruskan keturunan
2) Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
3) Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
4) Dorongan untuk berkomunikasi
b. Faktor Eksternal
Terdiri dari :
1) Faktor Imitasi
Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang
lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang
dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lingkungan tetangga dan
lingkungan masyarakat.
2) Faktor Sugesti
Adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang
individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti
menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.
3) Faktor Identifikasi
Adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk
menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses
identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan
pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiawaan yang sangat
mendalam.
6
4) Faktor Simpati
Yaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik
kepada seseorang atau kelompok orang dikarenakan sikapnya,
penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.
5) Faktor Motivasi
Yaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang
individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi
menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis,
rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan
oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa.
Contohnya : motivasi dari seorang ayah kepada anaknya dan dari
seorang guru kepada siswa.
6) Faktor Empati
Faktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-
mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan
organisme tubuh yang sangat dalam (intens).
2.4 Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Terjadinya interaksi sosial sebagaimana dimaksud, karena adanya
saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu
hubungan sosial. Dalam proses sosial baru dapat dikatakan terjadi interaksi
sosial, apabila telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan
bersama, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi sosial.
a. Kontak Sosial (Social Contact)
Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui
percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-
masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung antara pihak satu dengan pihak lainnya.
Kontak sosial tidak langsung adalah kontak sosial yang menggunakan alat
7
sebagai perantaranya. Misalnya : melalui telepon, radio, surat, dan lain-
lain.
b. Komunikasi (Communication)
Menurut Soerjono Soekanto, komunikasi adalah bahwa seseorang
memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud
pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap) perasaan-perasaan apa
yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya
komunikasi, maka sikap dan perasaan di satu pihak orang atau
sekelompok orang dapat diketahui dan dipahami.
2.5 Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk, yaitu kerja sama,
persaingan, pertikaian atau pertentangan dan akomodasi. Bentuk-bentuk
tersebut dapat terjadi secara berantai terus-menerus, bahkan dapat
berlangsung seperti lingkaran tanpa berujung. Misalnya suatu pertikaian
untuk sementara waktu dapat diselesaikan (akomodasi), kemudian dapat
bekerja sama, berubah menjadi persaingan dan apabila persaingan ini
memuncak maka dapat terjadi pertikaian. Proses-proses interaksi yang pokok
adalah sebagai berikut :
1. Proses-proses yang Asosiatif
a. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di
dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai
tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami
terhadap aktivitas masing-masing. Roucek dan Warren mengatakan
bahwa kerja sama berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan bersama.
Menurut Charles Horton Cooley, kerja sama timbul apabila
orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan
yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup
8
pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi
kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama.
Menurut James D. Thompson dan William J. Mc Ewen ada 5
(lima) bentuk kerja sama yaitu :
1) Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong-menolong.
2) Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran
barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.
3) Kooptasi (Cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-
unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam
suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari
terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan.
4) Koalisi (Coalition), yaitu kombinasi antara dua organisasi atau
lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.
5) Joint Venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-
proyek tertentu. Misalnya pengeboran minyak, perhotelan
perfilman, pengelolaan pelabuhan dan lain sebagainya.
b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah suatu keadaan hubungan antara kedua belah
pihak yang menunjukkan keseimbangan yang berhubungan dengan
nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut Soedjono, akomodasi adalah suatu keadaan dimana suatu
pertikaian atau konflik mendapat penyelesaian sehingga terjalin kerja
sama yang baik kembali.
Tujuan akomodasi (menurut Soerjono Soekanto) dapat berbeda-
beda sesuai dengan situasi yang dihadapi yaitu :
1) Untuk mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau
kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham.
2) Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan, baik sementara
waktu maupun secara temporer.
9
3) Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-
kelompok sosial yang sebagai akibat faktor-faktor sosial
psikologis dan kebudayaan, hidupnya terpisah, seperti misalnya
yang dijumpai pada masyarakat-masyarakat dengan sistem
berkasta.
4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang
terpisah, misalnya melalui perkawinan campuran.
c. Asimilasi (Assimilation)
Menurut Gillin & Gillin, Asimilasi merupakan proses sosial
dalam taraf lanjut, ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi
perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau
kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk
mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental
dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan
bersama.
Koentjaraningrat berpendapat bahwa proses asimilasi timbul bila ada :
1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
2) Orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul
secara langsung dan insentif untuk waktu yang lama.
3) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok manusia tersebut masing-
masing berubah dan aling menyeseuaikan diri.
2.6 Contoh Kasus
Contoh kasus yang berhubungan dengan interaksi sosial yang akan
disajikan ini dikutip dari wap.vivanews.com Jum’at, 26 November 2010
pukul 17.18 WIB. Berikut ini adalah pemaparannya:
 Gara-gara Ayam, 4 Tewas di Lampung
Empat warga tewas dalam bentrok antar warga di Lampung yang
terjadi pada Kamis, 25 November 2010. Konflik yang melibatkan warga
Kampung Wirabangun, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten
10
Mesuji, Lampung dengan Kampung Pematang Panggang, Kabupaten Oki,
Sumatera Selatan itu dilatar belakangi pencurian ayam.
Keempat warga yang tewas adalah Sulisanto dan Hasan bin Bagus
Ise yang merupakan warga Rejobinangun, Suwarno alias Gano, dan
Tumijan warga Wirabangun. Setidaknya dua warga lain harus dirawat
karena terluka.
Kapolda Lampung, Brigadir Jenderal Sulistyo Ishaq, mengatakan
peristiwa itu terjadi pada pukul 16.00 WIB. Bentrok berawal saat dua
orang hendak mencuri ayam di Kampung Wirabangun untuk diadu.
Mereka dipergoki warga Wirabangun. Karena ketahuan, para pelaku
melarikan diri ke arah PT SIP. Salah satu pelaku berinisial H dibacok
warga. “Oleh warga, pelaku dibacok dan ditemukan terkapar di kebun
sawit,” kata kata Sulistyo Ishaq, Jumat, 26 November 2010.
Sementara itu, pelaku lain berhasil melarikan diri ke Kampung
Pematang Panggang. Dia lalu memberitahukan kejadian itu kepada
keluarga H. “Sehingga masyarakat Pematang Panggang Kabupaten Oki
langsung menyerang balik warga Wirabangun,” kata Sulis.
Tak hanya memakan korban jiwa dan luka, bentrokan itu setidaknya
mengakibatkan 10 rumah rusak, 1 rumah dibakar, dan 2 sepeda motor
hangus.
Sulistyo mengatakan polisi telah berhasil mengendalikan keadaan.
Tak kurang, satu peleton Brimob diturunkan ke lokasi kejadian. “Tokoh
masyarakat juga diberdayakan agar masyarakat saling menahan diri,” kata
dia.
11
2.7 Analisis Contoh Kasus
Dari contoh kasus yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat
dilakukan berupa analisa-analisa sebagai berikut :
a. Pola Hubungan
Dapat dengan jelas diketahui bahwa interaksi sosial yang terdapat
pada contoh kasus tersebut memiliki pola hubungan antara kelompok
dengan kelompok, yaitu antara warga Kampung Wirabangun dengan
warga Kampung Pematang Panggang.
b. Faktor Penyebab Terjadinya Interaksi Sosial
Faktor yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial dalam contoh
kasus tersebut dapat dianalisa sesuai dengan konsep teori yang telah
dijelaskan sebelumnya, faktor tersebut adalah berupa Faktor Sugesti
(Suggestion), yaitu pada saat pelaku yang berhasil melarikan diri ke
Kampung Pematang Panggang lalu memberitahukan kejadian tersebut
kepada keluarga pelaku berinisial H yang tewas, sehingga masyarakat
Pematang Panggang langsung menyerang balik warga Wirabangun. Dari
hal tersebut dapat dilihat adanya pengaruh yang diberikan si pelaku
terhadap warga Pematang Panggang sehingga warga menuruti begitu saja
penyampaian si pelaku dan langsung menyerang balik warga Wirabangun
tanpa berpikir secara kritis dan rasional terlebih dahulu.
c. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial yang Terjadi
Bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi yang terdapat dalam
contoh kasus tersebut bila dianalisa sebagian besar merupakan proses
sosial yang disosiatif, namun ada juga bagian proses sosial yang sifatnya
asosiasi, antara lain adalah sebagai berikut :
1) Proses Disosiatif
Adanya bentuk interaksi sosial yang berupa kontravensi
(Contravention) dan Pertikaian (Conflict), diantaranya seperti berikut:
12
- Perbuatan mencuri yang dilakukan oleh si pelaku
- Pelaku yang dibacok oleh warga saat tertangkap melakukan
pencurian
- Penyampaian kabar yang tak sedap dari si pelaku yang berhasil
melarikan diri tentang pembunuhan terhadap pelaku yang
berinisial H kepada keluarganya
- Puncak dari kontravensi tersebut adalah bentrokan antara warga
Pematang Panggang dengan warga Wirabangun
2) Proses Asosiatif
Dalam contoh kasus tersebut juga timbul proses sosial yang
bersifat asosiasi, diantaranya sebagai berikut :
- Pengendalian keadaan oleh polisi
- Berperannya tokoh masyarakat agar masyarakat dapat saling
menahan diri
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan dan pemaparan yang telah disebutkan
sebelumnya dapat diamati apabila sesuai dengan norma-norma dan nilai-
nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat, interaksi sosial akan
berlangsung secara baik. Sebaliknya, apabila interaksi sosial tidak dilakukan
sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang ada dalam
masyarakat maka interaksi sosial akan berlangsung kurang baik bahkan bisa
saja sangat buruk.
3.2 Saran
Hendaknya masyarakat (manusia) dapat menyadari, sebagai makhluk
sosial tidak dapat untuk berdiri sendiri dalam artian perlu berhubungan
dengan individu atau pun kelompok lain yang dalam ilmu sosiologi disebut
proses sosial dan bentuk umum dari proses sosial itu adalah interaksi sosial.
Maka dari itu, terapkanlah interaksi sosial yang sesuai dengan norma-norma
dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat agar hubungan-
hubungan sesama makhluk sosial dapat berlangsung dengan baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Becker, F. G., Cleary, M., Team, R. M., Holtermann, H., The, D., Agenda, N.,
Science, P., Sk, S. K., Hinnebusch, R., Hinnebusch A, R., Rabinovich, I.,
Olmert, Y., Uld, D. Q. G. L. Q., Ri, W. K. H. U., Lq, V., Frxqwu, W. K. H.,
Zklfk, E., Edvhg, L. V, Wkh, R. Q., … ‫اطمی‬ ‫ف‬, ‫ح‬. (2015). Proses Sosial Dan
Interaksi Sosial. In Syria Studies (Vol. 7, Issue 1, pp. 37–72).
https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/li
nk/548173090cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~re
ynal/Civil wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think-
asia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://www.jstor.org/stable/41857625

More Related Content

Similar to PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx

Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuMakalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Firman Putra Pratama
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
Dwi Halimasari
 

Similar to PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx (20)

Makalah sosiologi 1
Makalah sosiologi 1Makalah sosiologi 1
Makalah sosiologi 1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Dinamika kelompok
Dinamika kelompokDinamika kelompok
Dinamika kelompok
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuMakalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
 
Resume Sosiologi hukum.docx
Resume Sosiologi hukum.docxResume Sosiologi hukum.docx
Resume Sosiologi hukum.docx
 
landasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikanlandasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikan
 
social
socialsocial
social
 
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptxSLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
 
Menyusun naskah
Menyusun naskahMenyusun naskah
Menyusun naskah
 
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
Makalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budayaMakalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budaya
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Bab 1.d. dinamika kelompok sosial
Bab 1.d. dinamika kelompok sosialBab 1.d. dinamika kelompok sosial
Bab 1.d. dinamika kelompok sosial
 
Bab 1.d. dinamika kelompok sosial
Bab 1.d. dinamika kelompok sosialBab 1.d. dinamika kelompok sosial
Bab 1.d. dinamika kelompok sosial
 
Bab 1.d. dinamika kelompok sosial
Bab 1.d. dinamika kelompok sosialBab 1.d. dinamika kelompok sosial
Bab 1.d. dinamika kelompok sosial
 
Intan intan
Intan intanIntan intan
Intan intan
 

Recently uploaded

Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di MedanObat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
 
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
ssupi412
 
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdfCTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
HarizalJanisah
 
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
mumtaza6
 
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
sukmawatirajalan
 
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Obat Telat Bulan Di Bandung
 

Recently uploaded (9)

5e6a9e119c2fedec04b90d50fcb7700901916.pdf
5e6a9e119c2fedec04b90d50fcb7700901916.pdf5e6a9e119c2fedec04b90d50fcb7700901916.pdf
5e6a9e119c2fedec04b90d50fcb7700901916.pdf
 
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di MedanObat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
 
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
 
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdfCTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
 
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
 
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPersyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
 
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
 
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
 
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di SemarangWA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
 

PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx

  • 1. MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Sosiologi Dosen Pengampuh : Bunga Kartika, S.Sos., M.Si. Oleh : Nama : Indra Maulana NIM : S1A122067 Kelas : B PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2022/2023
  • 2. I KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kami kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahan kepada baginda tercinta kita yaitu, Nabi Muhammad SAW. Yang kita nanti- nanikan di akhirat nanti. saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat- Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk memenuhi tugas praktik mata kuliah Pengantar Sosiologi dengan judul “Proses Sosial dan Interaksi Sosial”. Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar – besarnya. Demikian, saya ucapkan terima kasih dan saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan kepada para pembaca. Kendari, 25 september 2022 penulis
  • 3. II DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................................ I DAFTAR ISI........................................................................................................................... II BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1 1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3 2.1 Definisi Proses Sosial dan Interaksi Sosial................................................................. 3 2.2 Ciri-Ciri dan Tujuan Interaksi Sosial........................................................................... 4 2.3 Faktor-Faktor yang Mendasari Proses Terbentuknya Interaksi Sosial...................... 5 2.4 Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial.................................................................. 6 2.5 Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial ................................................................................. 7 2.6 Contoh Kasus............................................................................................................. 9 2.7 Analisis Contoh Kasus ............................................................................................. 11 BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 13 3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 13 3.2 Saran ....................................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang lainnya. Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Proses sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktur sosial yang merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola- pola perilaku manusia yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam proses hubungan sosial. Hubungan- hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian meningkat menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara fisik, melainkan merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut. Misalnya saling berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah, atau mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.
  • 5. 2 1.2 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari proses sosial dan interaksi sosial, 2. Dapat mengenal ciri-ciri dan tujuan dari interaksi sosial, 3. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial, 4. Dapat mengetahui syarat-syarat terjadinya interaksi sosial, 5. Mengenal bentuk-bentuk proses/interaksi sosial.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Proses Sosial dan Interaksi Sosial Dalam membahas mengenai proses sosial dan interaksi sosial, sebelumnya perlu diketahui apa itu pengertiannya. Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian proses sosial dan interaksi sosial : a. Adham Nasution; proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu saling berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau orang perorangan mengadakan hubungan satu sama lain. Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah rangkaian sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan reaksi atau challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain. b. Abu Ahmadi; Dengan proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat diamati apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan konsep interaksi sosial, ia memberikan batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya. c. Soerdjono Dirdjosisworo; mengartikan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut : 1) Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan. 2) Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.
  • 7. 4 Interaksi sosial sendiri diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang- orang secara perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok-kelompok manusia. d. Roucek dan Warren; Interaksi adalah suatu proses melalui tindak balas tiap-tiap kelompok berturut-turut menjadi unsur penggerak bagi tindak balas dari kelompok yang lain. Ia adalah suatu proses timbal balik, yang mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain dan dengan berbuat demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang lain. e. Gillin dan Gillin; proses-proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. f. Robert M.Z.; mengemukakan Definisi perubahan sosial yaitu proses dimana dalam suatu sistem sosial terdapat perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu. 2.2 Ciri-Ciri dan Tujuan Interaksi Sosial Menurut Charles P. Loomis, sebuah hubungan itu bisa dikatakan interaksi sosial jika memiliki ciri-ciri hubungan sebagai berikut : a. Jumlah pelakunya adalah dua orang atau lebih b. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang c. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang d. Adanya tujuan yang hendak dicapai, Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dari interaksi sosial itu adalah sebagai berikut : a) Terciptanya hubungan yang harmonis b) Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan
  • 8. 5 c) Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan sosial masyarakat) 2.3 Faktor-Faktor yang Mendasari Proses Terbentuknya Interaksi Sosial a. Faktor Internal Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi sosial meliputi hal-hal berikut : 1) Dorongan untuk meneruskan keturunan 2) Dorongan untuk memenuhi kebutuhan 3) Dorongan untuk mempertahankan kehidupan 4) Dorongan untuk berkomunikasi b. Faktor Eksternal Terdiri dari : 1) Faktor Imitasi Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat. 2) Faktor Sugesti Adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional. 3) Faktor Identifikasi Adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiawaan yang sangat mendalam.
  • 9. 6 4) Faktor Simpati Yaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa. 5) Faktor Motivasi Yaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa. Contohnya : motivasi dari seorang ayah kepada anaknya dan dari seorang guru kepada siswa. 6) Faktor Empati Faktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata- mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam (intens). 2.4 Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial Terjadinya interaksi sosial sebagaimana dimaksud, karena adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu hubungan sosial. Dalam proses sosial baru dapat dikatakan terjadi interaksi sosial, apabila telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. a. Kontak Sosial (Social Contact) Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing- masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara pihak satu dengan pihak lainnya. Kontak sosial tidak langsung adalah kontak sosial yang menggunakan alat
  • 10. 7 sebagai perantaranya. Misalnya : melalui telepon, radio, surat, dan lain- lain. b. Komunikasi (Communication) Menurut Soerjono Soekanto, komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap) perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi, maka sikap dan perasaan di satu pihak orang atau sekelompok orang dapat diketahui dan dipahami. 2.5 Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk, yaitu kerja sama, persaingan, pertikaian atau pertentangan dan akomodasi. Bentuk-bentuk tersebut dapat terjadi secara berantai terus-menerus, bahkan dapat berlangsung seperti lingkaran tanpa berujung. Misalnya suatu pertikaian untuk sementara waktu dapat diselesaikan (akomodasi), kemudian dapat bekerja sama, berubah menjadi persaingan dan apabila persaingan ini memuncak maka dapat terjadi pertikaian. Proses-proses interaksi yang pokok adalah sebagai berikut : 1. Proses-proses yang Asosiatif a. Kerja Sama (Cooperation) Kerja sama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing. Roucek dan Warren mengatakan bahwa kerja sama berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Charles Horton Cooley, kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup
  • 11. 8 pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama. Menurut James D. Thompson dan William J. Mc Ewen ada 5 (lima) bentuk kerja sama yaitu : 1) Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong-menolong. 2) Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih. 3) Kooptasi (Cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur- unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. 4) Koalisi (Coalition), yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. 5) Joint Venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek- proyek tertentu. Misalnya pengeboran minyak, perhotelan perfilman, pengelolaan pelabuhan dan lain sebagainya. b. Akomodasi (Accomodation) Akomodasi adalah suatu keadaan hubungan antara kedua belah pihak yang menunjukkan keseimbangan yang berhubungan dengan nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Soedjono, akomodasi adalah suatu keadaan dimana suatu pertikaian atau konflik mendapat penyelesaian sehingga terjalin kerja sama yang baik kembali. Tujuan akomodasi (menurut Soerjono Soekanto) dapat berbeda- beda sesuai dengan situasi yang dihadapi yaitu : 1) Untuk mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham. 2) Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan, baik sementara waktu maupun secara temporer.
  • 12. 9 3) Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok- kelompok sosial yang sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, hidupnya terpisah, seperti misalnya yang dijumpai pada masyarakat-masyarakat dengan sistem berkasta. 4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya melalui perkawinan campuran. c. Asimilasi (Assimilation) Menurut Gillin & Gillin, Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut, ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Koentjaraningrat berpendapat bahwa proses asimilasi timbul bila ada : 1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya. 2) Orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan insentif untuk waktu yang lama. 3) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok manusia tersebut masing- masing berubah dan aling menyeseuaikan diri. 2.6 Contoh Kasus Contoh kasus yang berhubungan dengan interaksi sosial yang akan disajikan ini dikutip dari wap.vivanews.com Jum’at, 26 November 2010 pukul 17.18 WIB. Berikut ini adalah pemaparannya:  Gara-gara Ayam, 4 Tewas di Lampung Empat warga tewas dalam bentrok antar warga di Lampung yang terjadi pada Kamis, 25 November 2010. Konflik yang melibatkan warga Kampung Wirabangun, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten
  • 13. 10 Mesuji, Lampung dengan Kampung Pematang Panggang, Kabupaten Oki, Sumatera Selatan itu dilatar belakangi pencurian ayam. Keempat warga yang tewas adalah Sulisanto dan Hasan bin Bagus Ise yang merupakan warga Rejobinangun, Suwarno alias Gano, dan Tumijan warga Wirabangun. Setidaknya dua warga lain harus dirawat karena terluka. Kapolda Lampung, Brigadir Jenderal Sulistyo Ishaq, mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 16.00 WIB. Bentrok berawal saat dua orang hendak mencuri ayam di Kampung Wirabangun untuk diadu. Mereka dipergoki warga Wirabangun. Karena ketahuan, para pelaku melarikan diri ke arah PT SIP. Salah satu pelaku berinisial H dibacok warga. “Oleh warga, pelaku dibacok dan ditemukan terkapar di kebun sawit,” kata kata Sulistyo Ishaq, Jumat, 26 November 2010. Sementara itu, pelaku lain berhasil melarikan diri ke Kampung Pematang Panggang. Dia lalu memberitahukan kejadian itu kepada keluarga H. “Sehingga masyarakat Pematang Panggang Kabupaten Oki langsung menyerang balik warga Wirabangun,” kata Sulis. Tak hanya memakan korban jiwa dan luka, bentrokan itu setidaknya mengakibatkan 10 rumah rusak, 1 rumah dibakar, dan 2 sepeda motor hangus. Sulistyo mengatakan polisi telah berhasil mengendalikan keadaan. Tak kurang, satu peleton Brimob diturunkan ke lokasi kejadian. “Tokoh masyarakat juga diberdayakan agar masyarakat saling menahan diri,” kata dia.
  • 14. 11 2.7 Analisis Contoh Kasus Dari contoh kasus yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dilakukan berupa analisa-analisa sebagai berikut : a. Pola Hubungan Dapat dengan jelas diketahui bahwa interaksi sosial yang terdapat pada contoh kasus tersebut memiliki pola hubungan antara kelompok dengan kelompok, yaitu antara warga Kampung Wirabangun dengan warga Kampung Pematang Panggang. b. Faktor Penyebab Terjadinya Interaksi Sosial Faktor yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial dalam contoh kasus tersebut dapat dianalisa sesuai dengan konsep teori yang telah dijelaskan sebelumnya, faktor tersebut adalah berupa Faktor Sugesti (Suggestion), yaitu pada saat pelaku yang berhasil melarikan diri ke Kampung Pematang Panggang lalu memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga pelaku berinisial H yang tewas, sehingga masyarakat Pematang Panggang langsung menyerang balik warga Wirabangun. Dari hal tersebut dapat dilihat adanya pengaruh yang diberikan si pelaku terhadap warga Pematang Panggang sehingga warga menuruti begitu saja penyampaian si pelaku dan langsung menyerang balik warga Wirabangun tanpa berpikir secara kritis dan rasional terlebih dahulu. c. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial yang Terjadi Bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi yang terdapat dalam contoh kasus tersebut bila dianalisa sebagian besar merupakan proses sosial yang disosiatif, namun ada juga bagian proses sosial yang sifatnya asosiasi, antara lain adalah sebagai berikut : 1) Proses Disosiatif Adanya bentuk interaksi sosial yang berupa kontravensi (Contravention) dan Pertikaian (Conflict), diantaranya seperti berikut:
  • 15. 12 - Perbuatan mencuri yang dilakukan oleh si pelaku - Pelaku yang dibacok oleh warga saat tertangkap melakukan pencurian - Penyampaian kabar yang tak sedap dari si pelaku yang berhasil melarikan diri tentang pembunuhan terhadap pelaku yang berinisial H kepada keluarganya - Puncak dari kontravensi tersebut adalah bentrokan antara warga Pematang Panggang dengan warga Wirabangun 2) Proses Asosiatif Dalam contoh kasus tersebut juga timbul proses sosial yang bersifat asosiasi, diantaranya sebagai berikut : - Pengendalian keadaan oleh polisi - Berperannya tokoh masyarakat agar masyarakat dapat saling menahan diri
  • 16. 13 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari penjelasan-penjelasan dan pemaparan yang telah disebutkan sebelumnya dapat diamati apabila sesuai dengan norma-norma dan nilai- nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat, interaksi sosial akan berlangsung secara baik. Sebaliknya, apabila interaksi sosial tidak dilakukan sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat maka interaksi sosial akan berlangsung kurang baik bahkan bisa saja sangat buruk. 3.2 Saran Hendaknya masyarakat (manusia) dapat menyadari, sebagai makhluk sosial tidak dapat untuk berdiri sendiri dalam artian perlu berhubungan dengan individu atau pun kelompok lain yang dalam ilmu sosiologi disebut proses sosial dan bentuk umum dari proses sosial itu adalah interaksi sosial. Maka dari itu, terapkanlah interaksi sosial yang sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat agar hubungan- hubungan sesama makhluk sosial dapat berlangsung dengan baik.
  • 17. 14 DAFTAR PUSTAKA Becker, F. G., Cleary, M., Team, R. M., Holtermann, H., The, D., Agenda, N., Science, P., Sk, S. K., Hinnebusch, R., Hinnebusch A, R., Rabinovich, I., Olmert, Y., Uld, D. Q. G. L. Q., Ri, W. K. H. U., Lq, V., Frxqwu, W. K. H., Zklfk, E., Edvhg, L. V, Wkh, R. Q., … ‫اطمی‬ ‫ف‬, ‫ح‬. (2015). Proses Sosial Dan Interaksi Sosial. In Syria Studies (Vol. 7, Issue 1, pp. 37–72). https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/li nk/548173090cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~re ynal/Civil wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think- asia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://www.jstor.org/stable/41857625