1. BAB 7
LITERASI TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI (TIK)
Nama :NURFANI PURNAWAN
NPM: 2186206040
Kelas : 1B_PGSD
Mata kuliah :TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMINIKASI (TIK)21862060
2. Informasi telah menjadi sumber daya atau aset yang berharga bagi manusia maupun
organisasi di dunia. Kita telah memasuki era masyarat informasi (information society) yaitu era di
mana masyarakat tidak ingin merasa tertinggal akan informasi bahkan hendak menguasai
informasi. Informasi menjadi sangat penting karena dapat memberdayakan dan meningkatkan
kualitas kehidupan individu. Bagi organisasi, informasi bermanfaat untuk meningkatkan daya saing
organisasi sehingga mampu bertahan di tengah persaingan yang ketat ini.
Masyarakat informasi juga dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang memiliki
kemampuan mengakses, mengelola dan memanfaatkan informasi seluas-luasnya untuk
meningkatkan ekonomi dan kemakmuran Bersama Dengan demikian kegiatan produksi, distribusi
maupun rekayasa informasi sesuai dengan kebutuhan menjadi kegiatan yang penting dalam
masyarakat informasi. Masyarakat informasi dapat terbentuk karena berkat kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) yang merupakan faktor pendorong utama di mana jarak tidak lagi
menjadi penghambat dalam pertukaran informasi. TIK memungkinkan pengiriman data bersifat
real time artinya dapat berlangsung sangat cepat dalam jarak yang jauh sekalipun, misalnya saja
seperti yang terjadi di dunia perbankan yakni ketika melakukan pengiriman uang dari lokasi seperti
negara yang berbeda ternyata langsung dapat diterima seketika oleh penerimanya. Sementara
dalam dunia pendidikan, kita mengenal pembelajaran jarak jauh secara sinkronous maupun
asinkronous.
3. Jika ditilik lebih jauh, masyarakat informasi memiliki ciri-ciri antara lain
(Damanik, 2012):
• Kebutuhan yang tinggi terhadap informasi di semua lini kehidupan
masyarakat, organisasi atau institusi pemerintah maupun swasta;
• Masyarakat yang sadar akan pentingnya informasi dan mengelola
informasi dengan baik
• PemanfaatanTIK secara luas di berbagai bidang bisnis, pendidikan,
pertanian, pemerintahan, sosial, dan lain-lain;
• Membuat informasi menjadi komoditas yang bernilai ekonomi;
• Akses dan distribusi informasi dilakukan secara elektronik daripada versi
cetak.
•Transformasi layanan dari manual ke dalam bentuk elektronik
(e-Services)
4. •Terjadi pergeseran sektor ekonomi dari produksi barang menjadi layanan
jasa yang membutuhkan keahlian tinggi
• Persaingan yang semakin ketat dan bersifat gobal
Menurut Damanik (2012), terdapat beberapa faktor penting untuk
mewujudkan masyarakat informasi yakni sebagai berikut:
• Masyarakat yang tidak buta huruf
• Keterampilan memanfaatkan komputer
• Infrastruktur telekomunikasi
• Minat baca yang tinggi
• Sistem perpustakaan yang mendukung
5. 7.2 LITERASITIK DALAM KONTEKS
PENDIDIKAN
. Menurut UNESCO (2016), literasiTIK
adalah kemampuan untuk mengetahui bagaimana menggunakan dan
mengoperasikanTIK (UNESCO, 2016). SedangkanTIK mengacu pada
berbagai macam teknologi yang berfungsi sebagai alat untuk memproses
informasi mulai dari proses mengumpulkan, merekam dan menyimpan
informasi serta untuk saling bertukar informasi dan mendistribusikan informasi
tersebut kepada orang lain Dengan kata lain, literasiTIK secara sederhana
merupakan keterampilan untuk memanfaatkanTIK secara optimal untuk
mencari, mengolah, menyimpan dan mendistribusikan informasi (Simarmata,
2006).
6. LiterasiTIK dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu literasi perangkat keras
(hardware literacy), literasi perangkat lunak (software literacy) dan literasi
aplikasi (application literacy) yang dapat dijelaskan sebagai berikut
(UNESCO, 2011):
• Literasi perangkat keras.
Literasi perangkat keras mengacu pada serangkaian operasi dasar yang perlu Anda ketahui untuk
menggunakan komputer seperti PersonalComputer (PC) atau Laptop, atau mungkin kombinasi
perangkat genggam secara efisien.
• Literasi perangkat lunak.
Literasi perangkat lunak mengacu pada serangkaian prosedur dan instruksi untuk tujuan umum
yang “tidak terlihat” yang dibutuhkan oleh komputer atau perangkat keras telekomunikasi untuk
menjalankan fungsinya dengan baik. Jenis utama dari literasi perangkat lunak meliputi: sistem
operasi pereangkat lunak yang digunakan komputer seperti Windows (salah satu dari banyak versi
yang tersedia); perangkat lunak pengolah kata (mis. MSWord,WordPerfect atau Open Office
Writter); perangkat lunak spreadsheet untuk menangani data numerik (mis. Excel atau Open Office
Calc atau Libre); perangkat lunak untuk membuat presentasi (PowerPoint atau Impress) dan
perangkat lunak penyedia layanan informasi untuk menggunakan Internet, termasuk browser,
mesin pencari dan layanan email.
7. • Literasi aplikasi.
Literasi aplikasi mengacu pada pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan menggunakan berbagai paket perangkat lunak tujuan khusus
yang ada di pasaran secara efisien seperti perangkat lunak yang
membantu perusahaan mengelola keuangannya, personelnya, peralatan
dan inventaris atau gudang, kantor atau pabrik atau ruang laboratorium,
alur kerjanya, jadwal produksinya, sistem pemrosesan pesanannya
(purchasing), laporan penjualan dan sebagainya.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, KemajuanTIK yang begitu pesat
menawarkan peluang atau kesempatan baru secara luas pada berbagai sektor
kehidupan seperti sektor perdagangan, pemerintahan, perbankan, kesehatan
hingga sektor pendidikan.
8. Untuk mewujudkan hal tersebut,TIK harus diintegrasikan ke dalam proses
pembelajaran di mana ada sejumlah tahapan yang harus dilalui
Tahapan pertama adalah kesadaran (emerging), yaitu tahap di manaTIK mulai
diperkenalkan dan disosialisasikan dalam lingkungan pendidikan. Pada tahap ini,
institusi atau lembaga pendidikan membangun kesadaran akan pentingnyaTIK
dalam mendukung proses pembelajaran.
Tahapan kedua adalah penerapan (applying), yakni tahap di manaTIK mulai
diterapkan dalam proses pendidikan walaupun terbatas hanya untuk
mengerjakan pekerjaan administratif dan profesionalitas pendidik. Pada tahap ini,
pendidik mulai belajar dan mempersiapkan proses pembelajaran di kelas nantinya
dengan menggunakanTIK
Tahap ke tiga adalah penanaman (infusing), yaitu tahap di manaTIK telah
mendorong perubahan dalam kurikulum pendidikan di mana institusi telah
memasukkan atau mengintegrasikanTIK ke dalam kurikulum sekolah atau
kampus.
9. Terakhir yang juga sangat penting untuk mensukseskan pemanfaatanTIK dalam
proses pendidikan adalah tahap transformasi (transforming) yaitu tahap di mana
TIK bukan lah sebagai suatu produk tapi merupakan layanan. Pada tahap ini,
pendidik dan peserta didik telah memiliki tingkat literasiTIK yang tinggi sehingga
terjadi pergeseran dari proses pembelajaran konvensional yang hanya berpusat
pada pendidik (teacher centered learning) kepada pembelajaran yang terbuka
berpusat pada peserta didik (student centered learning) sesuai dengan
perkembangan jaman .
Keterampilan mendefinisikan (define) adalah kecakapan atau keahlian yang
dimiliki untuk mengenali dan mengidentifikasi kebutuhan informasi dengan
menggunakan peralatanTIK.
Keterampilan mengelola (access) yaitu kecakapan untuk mengatur informasi ke
dalam skema klasifikasi yang ada dengan menggunakan peralatanTIK.
Keterampulan mengintegrasikan (integrate) yaitu kecakapan untuk menafsirkan,
meringkas, menarik kesimpulan, membandingkan dan membedakan informasi
dari berbagai sumber digital.
10. • Fase kesadaran (awareness state), merupakan kondisi di mana orang menjadi
sadar akan pentingnya teknologi, menganalisis signifikansinya, merefleksikan
nilainya dan kemudian memutuskan untuk mendapatkan teknologi tersebut.
• Fase interpretasi (interpretive state). merupakan kondisi di mana orang telah
memperoleh, menggunakan, menginterpretasikan dan mengembangkan
keterampilan denganTIK sehingga mereka dapat meningkatkan literasiTIK.
• Fase kritis (critical state), merupakan kondisi di mana orang telah memiliki
pandangan atau pemahaman menyeluruh tentang suatu teknologi termasuk asal-
usulnya, penggunaan dan efeknya pada pengguna dari sudut pandang mereka.
Pada fase ini, mereka telah dapat menilai esensi dari teknologi yang ditawarkan,
memahami konsekuensi ketika mendapatkan teknologi tersebut, lebih bijaksana
menggunakan teknologi dan menilai secara kritis terkait dampak teknologi pada
tataran nilai yang mereka milik
11. dimensi pengetahuan (knowledge) ditandai dengan adanya kesadaran pengguna
terhadap pentingnyaTIK. Oleh karena itu dimensi pengetahuan ini berada pada fase
awaress (awareness state) di mana orang harus memiliki pengetahuan akan sebuah
teknologi kemudian mereka baru bisa menyadari potensi keuntungan jika mereka
menggunakan teknologi tersebut.
Keterampilan orang untuk mengambil, menilai, menyimpan, memproduksi,
menyajikan, bertukar informasi, berkomunikasi serta berpartisipasi dalam jaringan
melalui Internet adalah hasil dari interaksi mereka dengan teknologi.
Sementara itu dimensi sikap (attitude) adalah mencerminkan tingkat literasiTIK yang
lebih tinggi dibanding dimensi pengetahuan dan keterampilan.
Dimensi sikap berada fase kritis (critical state) yang mewakili kondisi atau proses
penilaian yang kritis terhadap teknologi yang telah digunakan.
Dimensi sikap ini penting untuk mengevaluasi apakahTIK telah memberikan manfaat
bagi dirinya termasuk informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan.
Dimensi pengetahuan dikategorikan sebagai pengetahuan dasar (foundational
knowledge) di mana mengembangkannya pada dasarnya terkait tentang menciptakan
kesadaranTIK.
12. 7.3 PENUTUP
Era revolusi industri 4.0 telah mendorong berbagai perubahan di berbagai sektor
kehidupan termasuk sektor pendidikan. Kehadiran teknologi digital menawarkan
peluang dan tantangan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang
diselenggarakan sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Harapannya proses
pembelajaran yang efektif dapat meningkatkan pula hasil belajar dan mutu
individu peserta didiknya. Oleh karena itu untuk menghadapi industri 4.0, literasi
TIK merupakan hal yang tidak bisa dihindari lagi, mau tidak mau, baik individu
maupun organisasi agar tidak terlindas dengan perubahan jaman. Pendidik dan
peserta didik tidak cukup hanya memiliki literasi dasar seperti membaca, menulis
dan berhitung untuk dapat bertahan di era digital ini. LiterasiTIK yang terdiri dari
dimensi pengetahuan, keterampilan dan sikap harus dimiliki dan dibangun dari
fase kesadaran hingga refleksi kritis terhadap penggunaanTIK.