2. • Kita telah memasuki era masyarat informasi (information society) yaitu
era di mana masyarakat tidak ingin merasa tertinggal akan informasi
bahkan hendak menguasai informasi. Informasi menjadi sangat penting
karena dapat memberdayakan dan meningkatkan kualitas kehidupan
individu. Bagi organisasi, informasi bermanfaat untuk meningkatkan
daya saing organisasi sehingga mampu bertahan di tengah persaingan
yang ketat ini.
• Pendahuluan
3. • Masyarakat informasi dapat terbentuk karena berkat kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) yang merupakan faktor pendorong
utama di mana jarak tidak lagi menjadi penghambat dalam pertukaran
informasi. TIK memungkinkan pengiriman data bersifat real time artinya
dapat berlangsung sangat cepat dalam jarak yang jauh sekalipun,
misalnya saja seperti yang terjadi di dunia perbankan yakni ketika
melakukan pengiriman uang dari lokasi seperti negara yang berbeda
ternyata langsung dapat diterima seketika oleh penerimanya.
4. ∆ Jika ditilik lebih jauh, masyarakat informasi memiliki ciri-ciri antara lain (Damanik, 2012):
• Kebutuhan yang tinggi terhadap informasi di semua lini kehidupan masyarakat, organisasi atau institusi
pemerintah maupun swasta;
• Masyarakat yang sadar akan pentingnya informasi dan mengelola informasi dengan baik • Pemanfaatan
TIK secara luas di berbagai bidang bisnis, pendidikan, pertanian, pemerintahan, sosial, dan lain-lain;
• Membuat informasi menjadi komoditas yang bernilai ekonomi;
• Akses dan distribusi informasi dilakukan secara elektronik daripada versi cetak.
• Transformasi layanan dari manual ke dalam bentuk elektronik (e-Services)
• Terjadi pergeseran sektor ekonomi dari produksi barang menjadi layanan jasa yang membutuhkan
keahlian tinggi
• Persaingan yang semakin ketat dan bersifat gobal
5. ∆ Menurut Damanik (2012), terdapat beberapa faktor penting untuk
mewujudkan masyarakat informasi yakni sebagai berikut:
• Masyarakat yang tidak buta huruf
• Keterampilan memanfaatkan komputer
• Infrastruktur telekomunikasi
• Minat baca yang tinggi
• Sistem perpustakaan yang mendukung
6. • Elemen pertama yaitu
kemampuan membaca merupakan
persyaratan utama untuk
memasuki era masyarakat
informasi.
• Elemen kedua adalah syarat yang
terkait dengan literasi TIK di
mana penguasaan TIK mutlak
dibutuhkan untuk mendukung
pengelolaan informasi.
Elemen atau faktor yang tidak kalah pentingnya harus dimiliki
oleh masyarakat informasi adalah minat baca yang tinggi.
7. • Pada tahun 2018 lalu, OECD melaporkan pemeringkatan PISA (Ranking
Programme for International Student Assessment) yang menunjukkan
Indonesia masih terpuruk berada pada peringkat 71 dari 77 negara yang
di survei seperti pada Gambar 7.1 di bawah (OECD, 2018).
Jika dibandingkan dengan hasil survei yang dilakukan sebelumnya, posisi Indonesia ternyata menurun dari peringkat
62 pada tahun 2015 ke peringkat 71 tahun 2018 (Permana, 2019).
8. ¶ Literasi Pendidikan TIK dalam konteks
Literasi TIK dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu literasi perangkat keras (hardware
literacy), literasi perangkat lunak (software literacy) dan literasi aplikasi (application
literacy) yang dapat dijelaskan sebagai berikut (UNESCO, 2011):
• Literasi perangkat keras.
Literasi perangkat keras mengacu pada serangkaian operasi dasar yang perlu Anda
ketahui untuk menggunakan komputer seperti Personal Computer (PC) atau Laptop, atau
mungkin kombinasi perangkat genggam secara efisien.
•Literasi perangkat lunak.
Literasi perangkat lunak mengacu pada serangkaian prosedur dan instruksi untuk tujuan
umum yang “tidak terlihat” yang dibutuhkan oleh komputer atau perangkat keras
telekomunikasi untuk menjalankan fungsinya dengan baik.
•Literasi aplikasi
Literasi aplikasi mengacu pada pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
menggunakan berbagai paket perangkat lunak tujuan khusus yang ada di pasaran secara
efisien seperti perangkat lunak yang membantu perusahaan mengelola keuangannya,
personelnya, peralatan dan inventaris atau gudangtelekomunikasi.
9. • Era revolusi industri 4.0 telah mendorong berbagai perubahan di
berbagai sektor kehidupan termasuk sektor pendidikan. Kehadiran
teknologi digital menawarkan peluang dan tantangan untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang diselenggarakan
sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Harapannya proses
pembelajaran yang efektif dapat meningkatkan pula hasil belajar dan
mutu individu peserta didiknya.
∆ Penutup