SlideShare a Scribd company logo
1 of 84
Download to read offline
MODUL - 5
PIRAMIDA PENDUDUK
DIKLATTEKNIS DASAR–DASARDEMOGRAFI, dalamcetakan2013
Diedit oleh: Achmad Sopian, S.Pd
BADAN KEPENDUDUKAN DANKELUARGA
BERENCANA NASIONAL
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji Syukur Alhamdulillah Kehadirat Allah swt, atas berkah
rachmad dan hidayahnya maka Modul Diklat Tehnis Dasar-Dasar Demografi
dengan judul “ Pembuatan Piramida Penduduk “ dapat diselesaikan.
Modul ini sangat dibutuhkan oleh penyelenggara Pelatihan Tehnis dijajaran Balai
Diklat Kependudukan dan Keliuarga Berencana khususnya para Widyaiswara dan
peserta Pelatihan
Modul Pembuatan Piramida Penduduk ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai
bahan Belajar Mandiri bagi berbagai pihak, khususnya para Widyaiswara dan
peserta pelatihan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan wawasan yang
selanjutnya dapat berguna bagi proses pembelajaran.
Modul ini masih perlu dikembangkan oleh masing-masing pengguna dan perlu
perbaikan-perbaikan yang terus menerus. Oleh karena itu usulan perbaikan atau
saran dari berbagai pihak untuk kesempurnaan Modul ini sangat kami harapkan.
Akhirnya mengucapkan Terimakasih yang sebesr-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu tersusunnya modul ini
Jakarta,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. 1
B. Diskripsi Singkat. 2
C. Tujuan Pembelajaran. 3
D. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok. 3
BAB II PENGERTIAN PIRAMIDA PENDUDUK 4
Indikator Keberhasilan 4
Uraian Materi 4
Latihan 7
Rangkuman 7
Evaluasi 8
BAB III KLASIFIKASI DAN INTERPRETASI PIRAMIDA
PENDUDUK
Indikator 9
A. Pengelompokan menurut Demographic Trasition Model
( DTM) 9
B. Pengelompokan Piramida Penduduk secara Dikotomi 12
C. Penenpatan Piramida Penduduk pada Kontinum 14
Latihan 15
Rangkuman 17
Evaluasi 18
BAB IV PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK
Indikator Keberhasilan 19
Data Penduduk yang diperlukan 19
Alat yang diperlukan 20
A. Penyusunan Piramida Penduduk Secara Manual 21
B. Penyusunan Piramida Penduduk dengan Software
Aplikasi Excel 25
iii
C. Penyusunan Piramida Penduduk dengan mempergunakan
Microsoft Excel 33
D. Penyusunan Piramida Penduduk dengan mempergunakan
E. Program on-line 48
Latihan 58
Rangkuman 59
Evaluasi 61
BAB V Interpretasi
Indikator Keberhasilan 62
Uraian Materi 62
Evaluasi 65
BAB VI PENUTUP
A. Evaluasi
B. Umpan Balik
C. Tindak lanjut
D. Kunci Jawaban
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Memahami struktur dan penyebaran penduduk sangatlah penting karena dengan
memahami struktur dan penyebaran penduduk, peserta Diklat akan mengetahui
karakteristik penyebaran bukan saja diwilayah geografis, tetapi juga karakteristik
penyebaran umur dan jenis kelamin penduduk.
Dari pemahaman struktur dan penyebaran penduduk, kita juga akan mampu
melakukan analisa trend persebaran penduduk dimasa yang akan datang. Dan
yang terlebih penting lagi, dengan mengetahui struktur dan penyebaran serta
trend perkembangannya, kita dapat juga mengukur kesejahteraan penduduk serta
trend nya.
Kaitan dengan Pengalaman Belajar Peserta Diklat
Peserta Diklat yang mempunyai profil tugas demografis untuk memahami dan
menganalisa struktur dan persebaran penduduk harus mengalami proses dan
kegiatan belajar mengajar dalam modul ini agar dapat melakukan tugasnya. Atau
secara tehnis dapat dikatakan bahwa modul ini merupakan kualifikasi dasar bagi
profil tugas “analisa demografis terhadap struktur dan penyebaran penduduk”.
Ketrampilan analisa struktur dan persebaran penduduk hanya dapat diperoleh
setelah sebelumnya peserta Diklat telah mengalami proses belajar mengajar
tentang fertilitas, mortalitas dan teori transisi demografi.
2
Kualifikasi Dasar
Constructing / Interpreting selalu menjadi satu. Tidak mungkin melakukan
constructing (pembuatan) saja tanpa mengetahui maknanya atau interpreting.
Taxonomi ketrampilan constructing (pembuatan) sebenarnya hanyalah pada
tingkat sederhana; yaitu pengetahuan kognitif matematika setingkat siswa
Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP). Dengan dicukupi data yang diperlukan, siswa
SLTP dengan mudah dapat membuat piramida penduduk.
Adapun taxonomi ketrampilan interpreting memerlukan pengetahuan kognitif
matematika lebih advanced; yang meliputi :
 Pengetahuan Dasar-Dasar Statistik
 Pengetahuan Tentang Analisa
 Pengetahuan Tentang Fertilitas
 Pengetahuan Tentang Mortalitas
 Pengetahuan Tentang (Teori) Transisi Demografi
Oleh karena itu, modul ini akan terlebih dahulu membahas definisi, makna dan
interpretasi piramida penduduk, sebelum mengajak peserta terlibat dalam
kegiatan psikomotorik penyusunan (constructing) piramida penduduk.
B. Deskripsi Singkat Tentang Modul
Modul Penyusunan Piramida Penduduk ini merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Modul yang membahas Fertilitas dan Mortalitas.
Modul ini meliputi pembahasan tentang pengertian piramida penduduk dahulu
dan sekarang, klasifikasi dan pengelompokan serta jenis-jenis piramida
3
penduduk, dan pada akhirnya akan memberikan kegiatan penyusunan dan
pembuatan piramida penduduk serta interpretasinya.
C. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dalam modul ini, peserta
memahami pengertian piramida penduduk, jenis-jenis piramida penduduk dan
dapat menyusun piramida penduduk serta menginterpretasikannya.
Apabila peserta belajar telah dapat menyusun piramida penduduk yang diberikan
dalam Latihan, serta menginterpretasikannya, berarti peserta telah menguasai
materi modul..
D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK.
Modul ini penyusunan piramida penduduk ini terdiri dari 3 (tiga) materi pokok;
yaitu :
1. Pengertian Piramida Penduduk
2. Pengelompokan dan Klasifikasi dan Interpretasi Piramida Penduduk
3. Penyusunan dan Interpretasi Piramida Penduduk
Masing-masing materi pokok akan diiikuti oleh Latihan yang akan menjadi tolol
ukur keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Latihan dikerjakan oleh peserta Diklat dan dievaluasi sendiri oleh peserta Diklat
dengan mencocokkannya dengan Kunci Jawaban yang disertakan pada akhir
buku modul ini. Diharapkan peserta Diklat tidak membaca Kunci Jawaban
sebelum berusaha sendiri untuk menjawabnya.
4
BAB II
PENGERTIAN PIRAMIDA PENDUDUK
Indikator Keberhasilan
Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam Materi Pokok ini, peserta
belajar akan :
1. Memahami pengertian piramida penduduk
2. Dapat menjelaskan pengertian piramida penduduk dengan ilustrasi grafis
Uraian Materi
Menurut Web Definition :
“A population pyramid, also called age-sex pyramid and age structure diagram is a
graphical illustration that shows the distribution of various age groups in a
population (typically that of a country or region or the world), which forms the shape
of a pyramid when the population is growing” ……..
Suatu Piramida penduduk yang juga disebut juga piramida umur-seks dan
diagram struktur umur adalah ilustrasi grafik yang menunjukkan distribusi
berbagai kelompok umur dalam suatu penduduk (khususnya penduduk suatu
negara atau wilayah atau dunia), yang berbentuk piramida ketika penduduk
sedang tumbuh.
Sedangkan menurut The Free Dictionary dalam WWW.thefreedictionary.com,
piramida penduduk adalah : “A pyramid shaped diagram illustrating the age
distribution of a population; the youngest are represented by a rectangle at the base,
the oldest by one at the apex” 7)
5
Suatu diagram berbentuk piramida yang menggambarkan distribusi umum suatu
penduduk; yang ternuda digambarkan dengan suatu balok pada dasar, sedangkan
yang tertua digambarkan dengan balok pada puncaknya.
Definisi yang diuraikan oleh Sage Research Methods Encyclopedia mengatakan :
“The age-sex composition of a population is often portrayed in a stylized graph called
a population pyramid, which shows the number of people, expressed in absolute
numbers, percentages, or proportions, in each age (or year of birth) interval arrayed
by sex. The name derives from the typical triangular or pyramidal shape of the
image for populations that are growing because of high level of fertility sustained
over a substantial period of time. Pyramid for populations that are growing very
slowly or are stable in size tend to be shaped like beehives, where as pyramids for
populationsthat are decreasing in size because of low fertility tend to be shaped like
upside-down pyramid”. 8)
Komposisi umur-seks suatu penduduk sering digambarkan oleh suatu grafik
dengan penuh gaya yang disebut piramida penduduk yang menunjukkan jumlah
orang, yang dinyatakan dalam angka mutlak, atau persentase, atau proporsi pada
masing-masing interval umur (atau tahun kelahiran). Nama piramida berasal dari
bentuk khususnya yang berupa segitiga atau bentuk kesan piramida bagi
penduduk yang sedang tumbuh karena tingginya tingkat kelahiran yang
berlansung terus menerus selama periode waktu yang cukup lama. Piramida bagi
penduduk yang tumbuh sangat lambat atau stabil besarnya cenderung berbentuk
rumah “tawon endas”, sedangkan piramida bagi penduduk yang menurun
jumlahnya karena rendahnya fertilitas cenderung berbentuk piramida terbalik.
Menurut Oxford Dictionary of Statistics : “A Population pyramid is a diagram (see
graph, below) for representing the age distribution of a population. It is really a
histogram in which age is plotted vertically and frequency, or relative frequency (i.e.
6
proportion) is plotted horizontally. Often drawn as an back-to-back pyramid with
one side for males and the other side for females. Paired pyramid can be used to
compare two populations”. 9)
Suatu piramida penduduk adalah suatu diagram (lihat gambar dibawah) untuk
menggambarkan distribusi umur suatu penduduk. Sebenarnya, piramida
penduduk itu adalah suatu histogram yang didalamnya umur diplot secara
vertikal dan frekuensi, atau frekuensi relatif (proporsi) diplot horisontal. Piramida
penduduk sering digambar sebagai piramida balok yang saling membelakangi,
satu sisi digunakan untuk laki-laki sedang sisi yang lain untuk perempuan.
Piramida penduduk berpasangang dapat dipergunakan untuk membandingkan
dua penduduk.
7
Pada umumnya, umur dikelompokkan dalam interval 5 (lima) tahunan seperti
pada contoh diatas.
Karena fertility transition (transisi fertilitas) yaitu berupa penurunan fertilitas
merupakan fenomena universal dinegara-negara sedang berkembang bahkan di
negara-negara Afrika Sub Sahara, serta juga dalam kecepatan lambat dinegara-
negara Arab berbasis Islam, maka diagram distribusi umur dan seks penduduk
tidak lagi berbentuk piramida. From bell-shaped to barrel-shaped and to
upside-down pyramid..
Oleh karena itu, yang dahulu disebut piramida penduduk, sekarang sering disebut
sebagai :
 Age-sex distribution
 Age structure diagram
 Population profile
Piramida penduduk merupakan cara yang mudah dan menarik untuk menyajikan
distribusi umur dan gender penduduk.
Latihan
ambarkanlah bentuk luar sebuah piramida bagi penduduk yang mengalami
penurunan jumlah karena penurunan tingkat fertilitas selama jangka waktu yang
cukup lama.
Usahakan agar tidak melihat Kunci Jawaban pada “LAMPIRAN” sebelum anda
mencobanya sendiri.
8
Rangkuman
 Piramida penduduk adalah grafik penyajian distribusi umur dan seks
penduduk berbentuk histogram berpasangan. Histogram disebelah kanan
untuk laki-laki sedang histogram sebelah kiri untuk perempuan
 Umur pada umumnya dikelompokkan dalam interval lima tahunan
 Piramida penduduk pada masa sekarang tidak lagi nampak sebagai piramida
(pyramid image) karena penurunan fertilitas telah terjadi dimana-mana
(universal)
Evaluasi
Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut tanpa terlebih dahulu melihat Kunci
Jawaban pada “LAMPIRAN”. Upayakan anda berusaha menjawab sendiri
karena evaluasi ini untuk menilai tingkat pemahaman anda sendiri.
1. Apakah yang disebut dengan piramida penduduk ?
2. Dengan mempergunakan deskripsi kata-kata, bagaimanakah bentuk piramida
bagi penduduk yang tingkat fertilitasnya tinggi selama beberapa waktu ?
3. Dengan menggunakan deskripsi katas-kata, bagaimanakah bentuk piramida
bagi penduduk yang mulai mengalami penurunan fertilitas dan penduduknya
tidak tumbuh lagi ?.
4. Dengan menggunakan deskripsi kata-kata, bagaimanakah bentuk piramida
bagi penduduk yang tingkat fertilitasnya sangat rendah selama bertahun-
tahun dan penduduknya mulai berkurang ?
9
BAB III
KLASIFIKASI DAN INTERPRETASI
PIRAMIDA PENDUDUK
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti kegiata belajar mengajar dalam Materi Pokok ini, Peserta belajar
akan :
1. Memahami pengelompokan piramida penduduk
2. Dapat mengelompokkan piramida penduduk kedalam kelompok (klasifikasi)
yang benar
Uraian Materi
A. PENGELOMPOKAN MENURUT DEMOGRAPHIC TRANSITION MODEL (DTM)
Seperti telah diuraikan pada Pokok Bahasan II (Pengertian), Piramida
penduduk cenderung mengikuti bentuk sesuai dengan pola atau tingkat
fertilitas yang dialami selama periode waktu yang cukup panjang
Fenomena penurunan fertilitas (fertility transition) ini beroperasi bersama
dengan trend penurunan tingkat kematian dan melahirkan gejala ./ teori yang
disebut “Demographic Transition” (Transisi Demografi).
Pada tahun 1945, untuk pertama kali Frank Notestein menemukan bahwa
masyarakat manusia, dalam menjalani perubahan kemajuan dari keadaan
premodern ke modern, mengalami proses dari tingginya mortalitas dan fertilitas
kearah menurunnya mortalitas dan pada akhirnya menurunnya fertilitas.
10
Dudly Kirk dalam bukunya Demographic Transition Theory , menulis : “………it
state that societies that experience modernization progress from a pre-modern
regime of high fertility and high mortality to a post-modern one in which both are
low” Kini teori transisi demografi menjadi “the centre of modern scientific
demography” 5)
Secara grafis, transisi demografi diuraikan pada Gambar 2 dibawah ini :
Dari gambar tsb. diatas, peledakan penduduk terjadi pada Tahap 2, yaitu pada
saat jurang antara tingkat kelahiran dan tingkat kematian sangat lebar. Inilah
yang disebut dengan Natural Increase atau pertumbuhan natural.
11
Apabila dihubungkan dengan bentuk-bentuk piramida penduduk sebagai
akibat tingkat kelahiran pada transisi demografi, maka gambar transisi
demografi nampak seperti pada Gambar 3 dibawah ini :
Gambar 4 pada halaman berikut ini menjelaskan Demographic Transition Model
bagi Piramida Penduduk lebih jelas lagi
.
Tahap 1 : Tingkat kelahiran tinggi. Pengecilan kearah atas yang cepat disebabkan
oleh tingginya kematian serta pendeknya angka harapan hidup.
Tahap 2 : Tingkat kelahiran masih tinggi; turunnya tingkat kematian ketika
banyak peduduk pada umur pertengahan. Angka harapan hidup sedikit
lebih panjang
12
Tahap 3 : Menurunnya tingkat kelahiran, rendahnya tingkat kematian. Lebih
banyak penduduk yang berumur panjang
Tahap 4 : Tingkat kelahiran rendah. Tingkat kematian rendah. Dependency ratio
lebih tinggi. Angka harapan hidup lebih panjang. 11)
13
B. PENGELOMPOKAN PIRAMIDA PENDUDUK SECARA DIKOTOMI
Banyak buku demografi yang mengelompokkan piramida penduduk secara
dikotomi kedalam beberapa kelompok terlepas dari Demographic Transition
Model (DTM).
Pada tulisannya, “Struktur dan Persebaran Penduduk”, Harto Nurdin, dalam
buku Dasar-Dasar Demografi, menulis “Sampai saat ini, dalam demografi
dikenal 5 (lima) bentuk atau model piramida penduduk yaitu” 12)
Harto Nurdin, lebih jauh menjelaskan :
Model 1 : Piramida penduduk model ini mempunyai dasar lebar dan “slope”
tidak terlalu curam atau datar. Bentuk semacam ini terdapat pada
penduduk dengan tingkat kelahiran dan kematian sangat tinggi,
sebelum mereka mengadakan pengendalian terhadap kelahiran
maupun kematian.
Umur median rendah, sedangkan angka beban ketergantungan
(dependency ratio) tinggi
Contoh : Piramida Penduduk India 1951
14
Piramida Penduduk Indonesia 1971
Model 2 : Dibandingkan dengan model 1, maka dasar piramida model 2 ini
lebih lebar dan “slope” lebih curam sesudah kelompok umur 0-4
tahun sampai kepuncak piramida. Terdapat pada negara dengan
permulaan pertumbuhan penduduk yang tinggi/cepat akibat adanya
penurunan tingkat kematian bayi dan anak-anak tetapi belum ada
penurunan tingkat fertilitas. Media age (umur median) sangat rendah
dan angka beban ketergantungan (dependency ratio) merupakan yang
tertinggi didunia.
Contoh : Sri Lanka, Meksiko dan Brazilia
Model 3 : Bentuk piramida ini dikenal dengan bentuk sarang tawon kuno (old
fashion behives). Terdapat pada negara-negara dengan tingkat
kelahiran yang rendah, begitu pula tingkat kematiannya rendah.
Karakteristik yang dimiliki piramida ini, yaitu umur median sangat
tinggi dengan beban ketergantungan sangat rendah terutama pada
kelompok umur-umur tua.
Contoh : Piramida penduduk pada hampir seluruh negara-negara
Eropa Barat
Model 4 : Piramida penduduk dengan bentuk lonceng/genta (the bell-shaped
pyramid). Bentuk ini dicapai oleh negara-negara yang paling sedikit
sudahm100 tahun mengalami penurunan tingkat fertilitas (kelahiran)
dan kematian. Umur median cenderung menurun dan angka beban
tanggungan meninggi.
Contoh : Piramida penduduk Amerika Serikat
Model 5 : Terdapat pada negara yang mengalami penurunan drastis, yang
tingkat kelahiran dan kematiannya sangat rendah. Penurunan
tingkat kelahiran yang terus menerus akan menyebabkan
berkurangnya jumlah absolut penduduk.
Contoh : Jepang Demikian menurut Harto Nurdin 12).
15
C. PENEMPATAN PIRAMIDA PENDUDUK PADA KONTINUM
Pada masa sekarang, yaitu pada masa yang fertility transition merupakan
fenomena universal diseluruh dunia, maka berbagai piramida penduduk
negara-negara diseluruh dunia sangat bervariasi; bukan hanya tiga, empat
atau lima jenis, tetapi merupakan suatu posisi pada kontinum Pandangan
kontinum ini menghormati pandangan dikotomi dan DTM dengan
menempatkan tiga, empat, atau lima kelompok tsb. menjadi cluster; dari
cluster besar ke cluster kecil.
Afghanistan Portugal
Italia
Yunani
Dalam kontinum “clustering”, ini Indonesia menempati posisi ke 107.pada
kontinum 1 sampai dengan 256 negara yang dapat disusun piramida
Kontinum
16
penduduknya; atau dari dari ujung paling kiri, Afghanistan sampai ke ujung
paling kanan, Portugal,.Italia dan Yunani. 13)
Latihan
Apabila dianggap bentuk-bentuk piramida penduduk mengikuti kelompok
dikotomi dibawah ini; dan dengan diberikan kondisi sosial politik pada masing-
masing negara, saudara diminta untuk memasukkan piramida penduduk negara-
negara tsb. kedalam kelompok dikotomi tsb.
Usahakan tidak melihat Kunci Jawaban pada halaman …… sebelum saudara
berusaha menjawabnya sendiri dengan menulis huruf A, atau B, atau C pada
kolom terakhir table dibawah ini.
NEGARA DISKRIPSI KELOMPOK
Afghanistan
Indonesia
SENSUS 2000
Jalur Gaza
Thailand
Angola
Amerika Serikat
Jerman, Portugal,
Denmark,
Belanda, Norwegia
Korea Selatan
Mengalami perang tiada henti.
Pembangunan terabaikan
Praktek pemakaian kontrasepsi
didanai oleh pemerintah sejak tahun
1970
Terlibat perang bertahun-tahun.
Pembangunan terabaikan, tingkat
kematian tinggi, tingkat kematian
tinggi
Negara ASESN yang maju. Program
keluarga berencana berhasil
dilaksanakan sejak tahun 1971
Salah satu negara dari 29 negara-
negara Afrika Sub Sahara yang
terbelakang, Tingkat kematian tinggi,
tingkat kelahiran tinggi
Negara dengan ekonomi terbesar
didunia, Penduduknya stabil tidak
tumbuh
Negara-negara maju di Eropa yang
fertilitasnya sangat rendah selama
17
Hongkong
jangka waktu yang sangat panjang,
demikian juga tingkat kematiannya
Negara Asia Timur yang sangat maju
peridustriannya. Pembuat mobil
Hyundai, KIA, dan Daewo. Tingkat
kelahiran dan kematian sangat
rendah. Angka harapan hidup tinggi
Dibawah administrasi China
Komunis, Hongkong dengan
administrasi khusus yang bercirikan
liberal, mengalami kemajuan
perdagangan yang tinggi di Asia
Timur setelah Jepang. Tingkat
kelahiran dan kematian rendah.
Penduduk berkurang.
Rangkuman
Piramida penduduk dikelompok-kelompokkan yang pada dasarnya
mempergunakan Demographic Transition Model (DTM).
Beberapa buku mengelompokkan piramida penduduk dengan sekaligus
menyajikan posisinya pada Transisi Demografi. Beberapa buku
mengelompokkannya secara dikotomi menjadi tiga, empat, atau lima kelompok
tanpa dengan sengaja menyajikan posisinya pada Transisi Demografi
Pengelompokkan yang paling modern adalah dengan mempergunakan DTM
sebagai cluster sedangkan letak piramida sendiri berada pada suatu kontinum
18
antara Negara yang paling obsolete dalam hal Transisi Demografi (Afghanistan)
dan negara yang telah mengalami Post Modernism (Portugal, Denmark, Belanda,
Norwegia)
Evaluasi
Kerjakanlah evaluasi ini dan cocokkan jawabannya pada Kunci Jawaban pada
halaman ….. dan nilailah capaian anda. Bila nilai anda lebih dari 60, maka
anda dapat melanjutkan kegiatan belajar mengajar ke Pokok Bahasan IV. Bila
capaian anda kurang dari 60, maka sebaiknya ada membaca kembali Uraian
Materi.
Soal Evaluasi
Gambarlah grafis Transisi Demografi secara sket kasar yang juga menunjukkan
bentuk-bentuk piramida penduduk yang menyertai setiap tahapan transisi.
19
BAB IV
PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam Materi Pokok ini, peserta
belajar akan :
1. Mampu menyusun piramida penduduk berdasar data penduduk yang
diperlukan secara manual dengan mempergunakan kalkulator
2. Mampu menyusun piramida penduduk berdasar data penduduk yang
diperlukan
3. Mampu menyusun piramida penduduk berdasar data penduduk yang
diperlukan dengan mempergunakan software aplikasi excel “Prijo Aplikasi
Piramida”
4. Mampu menyusun piramida penduduk berdasar data penduduk yang
diperlukan dengan mempergunakan software online.
Data Penduduk Yang Diperlukan
Seperti telah dibicarakan pada Pokok Bahasan “Pengertian Piramida Penduduk”,
data yang diperlukan untuk menyusun piramida penduduk pada umumnya
adalah data penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur lima tahunan
(five-year cohort).
20
Data seperti ini dapat dijumpai dalam SENSUS, SUSENAS, SUPAS, Registerasi
Vital, dan “Kecamatan Dalam Angka”
Menurut ahli-ahli demografi, data penduduk menurut kelompok umur sebaiknya
diakhiri pada kelompok umur 85 +. Pengakhiran data pada kelompok umur
dibawah kelompok 85 + oleh para ahli disebut sebagai truncation (pemenggalan).
Namun karena kesulitan tehnis, beberapa data penduduk truncated (dipenggal)
pada usia dibawah kelompok umur 85 +..
sedangkan SUSENAS mengakhirinya pada kelompok umur 65 +.
Bagi negara-negara maju dengan angka harapan hidup yang tinggi, pemenggalan
data pada usia dibawah 85 + masih menyisakan penduduk yang cukup besar
sehingga menghasilkan batang histogram yang menonjol tidak proporsional pada
apex atau puncak piramida sehingga menimbulkan kesimpulan tidak
representatif.
Sedang bagi negara-negara sedang berkembang yang angka harapan hidupnya
belum tinggi, truncation pada usia 75 + bahkan 65 + masih menghasilkan
piramida yang representatif karena sisa penduduk yang dipenggal sangat sedikit
dan menghasilkan piramida yang runcing pada apex (puncak) seperti diharapkan.
Alat Yang Diperlukan
Kristin Bittel, at al. , dalam Population Pyramids, mengatakan : “What tools do we
have at our disposal that will help us analyze …………. ? ” 14)
Apa alat yang kita miliki yang dapat membantu menganalisa …….. ?” “at our
disposal” dalam bahasa Inggris mempunyai makna “apapun yang kita miliki”
Menurut pendapat para ahli piramida penduduk ini, kita dapat menyusun
piramida penduduk dengan alat apapun yang kita miliki. Sehingga dalam Pokok
21
Bahasan ini kita akan menyusun piramida penduduk dengan mempergunakan
alat :
A. CARA MANUAL
1. Alat tulis : kertas, pensil, atau ballpoint, atau marker (segala ukuran dan
warna, baik marker whiteboard maupun marker kertas)
2. Instrumen penghitungan kalkulator (terdapat dalam fitur semua
Handphone)
B. DENGAN PROGRAM APLIKASI EXCEL “Prijo Aplikasi Piramida”
C. DENGAN PROGRAM MICROSOFT OFFICE EXCEL
D. DENGAN MEMPERGUNAKAN PROGRAM ON-LINE
Tentu saja software memerlukan hardware dari Table-top PC, Lap-top, Note book,
sampai Tablet computer..
Hardware lain untuk Global Internet Connection : Perelngkapan Internet Access,
Modem, Perlengkapan WI FI, atau Perlengkapan LAN.
A. PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK SECARA MANUAL
Hanya dengan menggunakan kalkulator, dan alat-alat tulis apapun yang kita
miliki, kita dapat menyusun piramida penduduk.
Kualifikasi Dasar :
 Pengetahuan Dasar Matematika setingkat Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP)
 Dianjurkan : Pengetahuan Dasar-Dasar Statistika
Langkah – Langkah Penyusunan
22
1. Carilah sumber data penduduk periode terakhir yang dapat diperoleh yang ::
 Dikelompokkan kedalam kelompok umur (cohort) lima tahunan
 Paling sedikit dipenggal (truncated) pada kelompok umur 65 +
Sebagai contoh : misalnya kita mempunyai data penduduk seperti pada
Tabel 1 dihalaman berikut ini
2. Carilah data (bilangan) maksimum yang terdapat dalam data tsb.
Dari tabel data tsb. kita temukan bilangan maksimumnya adalah : 1.972
3. Sesuai dengan ukuran kertas yang kita miliki, ukur dan tentukan panjang
batang maksimum piramida yang dapat tergambar / tertampung dengan
indah (Penyusunan Piramida Penduduk adalah juga seni)
23
“Indah” berarti aesthetic, tidak terlalu memenuhi kertas, masih tersisa ruang
disebelah kiri piramida maupun sebelah kanannya. Begitu juga sebelah
atas tersisa ruang untuk Judul, Daerah, dan Tahun. Dibawah juga tersisa
ruang untuk text skala dan Sumber Data.
Disamping estetis, pilihan ukuran panjang batang maksimum (atau lebar
piramida maksimum) harus merupakan bilangan yang akan dengan mudah
dilakukan operasi matematika. Maka bilangannya juga seharusnya “baik”
karena bilangan ini akan dipakai untuk membagi sebanyak 31 kali.
Kita ambil contoh misalnya kita pergunakan Kertas Manila (Vanilla Paper)
Kita mengetahui bahwa ukuran Kertas Manila adalah 85 cm X 61 cm.
Untuk menempatkan bidang gambar piramida dilakukan perkiraan
perhitungan seperti pada Gambar 7 berikut ini.
GAMBAR 7
Perkiraan Perhitungan Pada Kertas Manila
24
Untuk presisi ukuran, bilangan “baik” 20 cm ini kita jadikan 200 mm.
4. Selanjutnya, kita bagi bilangan 1.972 dengan 200. Gunakan kalkulator,
baik unit sendiri maupun fitur nya Hand phone : 1.972/200 = 9,86
1972/200 = .9,86 Bilangan apapun yang anda peroleh. JANGAN
dibulatkan karena bilangan ini akan dipakai berkali-kali sejumlah kohor X
2 (jumlah kelompok umur X 2 jenis kelamin).
5. Untuk mengetahui panjang masing-masing batang histogram (batang
jumlah penduduk), maka masing-masing data dalam tabel dibagi dengan
9,86 (atau berapapun jumlah bilangan dibelakang koma, jangan
dibulatkan)
6. Hasil Langkah 5. adalah panjang batang histogram dalam mm. yang
jumlahnya adalah 16 X 2 = 32 batang histogram disajikan dalam Tabel 2
dibawah.
25
7. Perhitungan panjang batang juga dapat dilakukan dengan
mempergunakan “Prijo Aplikasi Excel” (Dibahas pada bagian B setelah
bagian ini).
8. Langkah terakhir adalah membuat text skala pada sumbu x (dibawah
piramida)
26
Sebaiknya skala dinyatakan dalam bilangan kelipatan 10 atau setidaknya
kelipatan 5.
Panjang Batang histogram maksimum data contoh mewakili bilangan 1.972.
Maka sebaiknya skala dimulai dari bilangan 2.000 dan tentu saja berada agak
sebelah kiri dari Batang histogram terpanjang (maksimum).
B. PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK DENGAN SOFTWARE APLIKASI EXCEL
“Prijo Aplikasi Piramida”
Kualifikasi Dasar
Untuk memperoleh kemampuan ini, terlebih dahulu peserta belajar harus
sudah menguasai program Microsoft Office Excel.(Selanjutnya akan disebut
“Excel).
Karena cara penyusunan piramida penduduk ini mempergunakan aplikasi
Excel, maka penyajian berikut setelah uraian ini, peserta diminta untuk
membuka file “Prijo Aplikasi Piramida” yang ditulis dan diprogram dalam
Excel.
Kelebihan “Prijo Aplikasi Excel”
Semua program aplikasi melakukan internal processing tersembunyi; yaitu
dari Input langsung akan menampakkan Output tanpa peserta memahami
proses operasi matematikanya.
Dalam program “Prijo Aplikasi Excel”, operasi matematik disajikan dalam
program sehingga peserta belajar dapat melakukan kegiatan belajar mengajar
0 -4
2.0001.000 00 1.0002.000
27
aktif secara mental. Operasi matematik dapat diketahui dengan
menempatkan pointer dalam sel yang dikehendaki dan peserta belajar
membaca “Formula Bar”. Misalnya ingin mengetahui bagaimana mencari data
terbesar :
Kekurangan “Prijo Aplikasi Excel”
1. Tidak seluruhnya otomatis. Masih diperlukan kegiatan peserta
2. Karena formula-formula matematik disajikan terbuka untuk dilihat peserta
belajar, maka terdapat risiko terhapus oleh peserta yang masih belajar.
Oleh karena itu, hanya sel-sel Input yang berwarna kuning saja yang dapat
di-Entry, Sel-sel yang lain di “protect” oleh penulis program aplikasi.
3. Presisi kurang tinggi karena batang histogram maksimum hanya diberi unit
satu per lima puluh. (Manual Kertas Manila mempunyai unit terkecil satu
per dua ratus  Lihat pembahasan sebelumnya (Tehnik Manual /
Kalkulator)
28
Penjelasan Isi Sheet.
INPUT
Sheet “Input” merupakan sheet untuk memasukkan data jumlah penduduk
menurut kelompok umur. Hanya sel-sel yang berwarna kuning saja yang
dapat di-entry.
SKALA
Sheet “Skala” adalah sheet yang memproses pencarian data terbesar seperti
pada cara Manual tsb. diatas yang telah kita bahas sebelumnya. Juga seperti
yang telah kita bahas, data maksimal ini dipergunakan untuk mencari
panjang masing-masing batang histogram dalam piramida dengan
membaginya dengan bilangn “baik” 50.. Proses ini dilakukan secara terbuka
pada sheet “Skala” ini juga.
Pada Sheet “Skala” juga disediakan alternatif untuk menyusun piramida
penduduk diatas kertas manila dengan panjang batang histogram maksimum
200 mm pada kolom “K MANILA”
PIR BASIS
Sheet “Pir Basis” adalah sheet yang harus di copy untuk menggambar masing-
masing batang histogram yang telah diketahui panjangnya pada sheet “Skala”.
Sheet “Pir Basis” JANGAN digarap, tetapi copy nyalah yang digarap.
Adapun langkah-langkah untuk menggandakan (copy) Sheet adalah :
29
1. Right Click lah Nama Sheet “Pir Basis”. Maka akan muncul options :
2. Clicklah “Create a copy” dan “Move to end”. Langkah ini akan memberi
anda copy “Pir Basis” diujung barisan Sheet dengan nama “Pir Basis (2)”.
3. Langkah berikutnya adalah memberi nama baru pada “Pir Basis (2) dengan
nama Piramida yang anda kehendaki; misalnya “Piramida Pringgodani”.
Untuk itu, langkahnya adalah
4. Double Click lah nama Sheet “Pir Basis (2)”, maka nama tsb. akan di block
hitam. Ketiklah nama baru Piramida Pringgodani Tentu saja, anda harus
Click lah Move or Copy, sehingga muncul option :
30
5. merubah judulnya dari “Kadipaten Jodipati: menjadi “Kadipaten
Pringgodani”.
Cara Penggarapan Piramida (Pir Pringgodani)
1. Pir Pringgodani atau Pir apapun yang anda copy, pada setiap sel nya
mengandung angka urutan Panjang Batang. Untuk melihatnya,
tempatkanlah pointer pada sel manapun Laki atau Perempuan, kelompok
umur manapun. Pasti anda akan melihat biangan itu. Lihat gambar
dibawah.
31
Penempatan pada sel ini menunjukkan angka “9” pada “Formula Bar”.
Artinya : inilah panjang batang 9. Bila digeser teris kekiri, angka tsb. Akan
semakin meningkat sampai 50.
2. Lihatlah Panjang Batang pada Sheet “Skala” pada kolom “Komputer”.
Misalnya, untuk Laki-Laki kelompok umur 0 – 4 yang menunjukkan
bilangan 36. Maka,
32
3. Letakkan pointer dan bloklah pada kelompok umur diatasnya; yaitu 5 – 9
pada sel 36 seperti pada gambar dibawah.
33
4. Blok lah area dari 36 sampai 1 (kekanan). Maka akan tampak :
,
5. Gambarlah “Bottom Border” dengan meng click nya.
34
6. Serta “Left Border” pada sel / row dibawahnya seperti nampak dibawah
7. Maka akan menghasilkan batang histogram seperti dibawah ini.
8. Demikian seterusnya sampai semua kelompok umur dibuatkan batang
histogramnya.
9. Apabila dikehendaki warna yang berbeda untuk setiap batang histogram
(misalnya Piramida advokasi Program BKB, maka batang histogram 0 – 4
35
10. dapat diberi warna merah dengan melakukan block pada area tsb.
dan memilih warna pada
11. Langkah 9. akan menghasilkan
36
File Program aplikasi “Prijo Aplikasi Excel” disertakan bersama ini.
4. PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK DENGAN MEMPERGUNAKAN
MICROSOFT OFFICE EXCEL
Pengantar
Sebenarnya Microsoft Office Excel (Selanjutnya akan disebut Excel) tidak
mempunyai fasilitas untuk menyusun piramida penduduk.
Namun kita tahu dari Pokok Bahasan “Pengertian Piramida Penduduk” bahwa
piramida sebenarnya adalah sebuah histogram horisontal yang saling
berhadapan (back-to-back histogram).
Menurut Webster, New World Dictionary, Histogram adalah : “A graphic
presentation of a frequency or relative frequency distribution consisting of
vertical rectangles whose width correspond to a defined ranges of frequencies
and whose heights correspond to the number of requencies occurring within the
range” 16)
Histogram adalah suatu presentasi distribusi frekuensi atau frekuensi relatif
yang terdiri dari segi empat vertikal yang lebarnya menggambarkan range
frekuensi yang ditentukan dan tingginya menggambarkan jumlah frekuensi
yang terjadi pada range tersebut.
Untuk itu, marilah kita lihat apa dan bagaimana rupa histogram seperti pada
Gambar 8 pada halaman berikut ini :
Setelah mengetahui definisi dan gambar histogram, maka kita mengetahui
bahwa fasilitas yang sesuai definisi itulah yang disediakan oleh Excel dan kita
juga tahu bahwa histogram yang akan kita susun adalah histogram
37
horisontal; bukan histogram biasa seperti definisi dan seperti fasilitas dalam
Excel.
Dengan demikian, kita dapat mensiasati fasilitas dalam Excel guna memenuhi
tujuan kita yaitu membuat “histogram horisontal yang saling berhadapan”.
Siasat kita adalah membalik sumbu-sumbu histogram :
 Membuat sumbu “X” menjadi Vertikal
 Membuat sumbu “Y” menjadi Horisontal
38
Sebelum memasuki penjelasan langkah-langkah tehnis, peserta belajar di-
ingatkan sebaiknya juga membuka File “Penyusunan Piramida.xls” sehingga dapat
mengikuti langkah-langkah interaktif antara peserta dengan program. Modul ini
ditulis dalam program Microsoft Words yang tidak mempunyai efek interaktif
terhadap bilangan-bilangan. Seluruh Tabel setelah ini adalah copy dari File
“Penyusunan Piramida.xls” tsb.
Seluruh langkah-langkah penyusunan piramida dengan excel ini diambil dari
“Pembuatan Piramida Dengan Excel” yang ditulis oleh Prijo Waspodo. 17)
Langkah – Langkah Menyusun Piramida Dengan Excel
1. MERUBAH DATA PENDUDUK LAKI-LAKI MENJADI NEGATIF
Karena siasat kita adalah membuat sumbu X menjadi vertical, maka agar
Penduduk Laki-Laki berada pada sebelah kiri sumbu X, siasatnya adalah
merubah data penduduk laki-laki menjadi negatif.
Data asli nya adalah seperti dibawah ini
39
Data penduduk laki-laki pada Tabel asli tsb. diatas kemudian kita rubah
menjadi negatif sehingga nampak seperti pada Tabel 4 dibawah
40
2. MEMBUAT PIRAMIDA
a. Blok lah area dari “KOHOR” sampai dengan “Perempuan” pada sel 530.694
atau bila anda membuka file “Penyusunan Piramida.xls” , area tsb adalah
A6:C23. (atau sel A6 sampai dengan sel C23)
b. Click lah “Insert”
41
c. Kemudian, Click lah “Bar”`
Langkah ini akan memunculkan options
Piramida ini perlu diperbaiki dengan menempelkan batang-batang
histogramnya dengan langkah :
d. Aktifkan piramida dengan meng Click area nya sehingga akan nampak
seperti berikut
-2,000,000 0 2,000,000
5 - 9
15 - 19
25 - 29
35 - 39
45 - 49
55 - 59
65 - 69
75 +
LAKI - LAKI
PEREMPUAN
Dari options ini, pilihlah yang kedua, yaitu
Langkah ini akan menghasilkan piramida
disebeah Tabel seperti dibawah ini
42
Perhatikan segi empat yang mengurung piramida. Segi empat ini
menandakan bahwa anda telah memasuki “Chart Area”
e. Setelah berada dalam “Chart Area”, tempatkanlah pointer pada salah satu
batang histogram yang manapun sehingga akan tampak kotak prompt option
seperti ini.

f. Right Click lah ditempat itu, maka akan Nampak :
43
g. Click lah “Format Data Series” sehingga muncullah kotak options :
h. Geserlah “GapWidth” kekiri
sehingga menempel ke
ujung paling kiri pada “No
Gap”
Langkah ini akan
menghasilkan piramida
seperti dibawah; yaitu
piramida yang batang-
batang histogram nya
saling menempel satu sama
lain seperti yang kita kita
kehendaki.
44
. Perhatikan posisi “Gap Width” yang telah bergeser ke paling ujung kiri
3. MERUBAH WARNA BATANG HISTOGRAM
a. Seperti biasa, aktifkan dulu piramida dan area nya seperti pada Langkah
2.d,. 2.e. 2.f., dan 2.g.
Maka seperti Langkah 2.g., akan muncul :
b. Click lah “Fill”. Maka akan muncul
:
45
c. Misalnya kita memilih “Solid Fill” dan meng Click “Color”
Akan muncul
-2,000,000 -1,000,000 0 1,000,000 2,000,000
5 - 9
15 - 19
25 - 29
35 - 39
45 - 49
55 - 59
65 - 69
75 +
LAKI - LAKI
PEREMPUAN
Dan bila kita meng Click Kuning,
piramida akan nampak seperti
pada gambar dibawah
46
4. MEMBERI GARIS BATAS PADA SETIAP BATANG HISTOGRAM
a. Seperti biasa, lakukan langkah 2.d., 2.e., dan 2.f., maka akan nampak
b. Click lah “Border Color”, maka
akan mucul
47
Bila kita meng Click “Solid line” dan “Color”, merah, piramida akan
menjadi
b. Bila melakukan hal yang sama untuk Batang-Batang Perempuan, maka
hasilnya adalah
-2,000,000 -1,000,000 0 1,000,000 2,000,000
5 - 9
15 - 19
25 - 29
35 - 39
45 - 49
55 - 59
65 - 69
75 +
LAKI - LAKI
PEREMPUAN
48
5. MEMBERI JUDUL PADA PIRAMIDA
Langkah lain yang penting adalah memberi Judul pada piramida.
a. Aktifkan piramida seperti pada langkah 2.d.
b. Pada area yang telah aktif tsb. lakukanlah “Double Click”, maka disebelah
atas akan muncul :
c. Click lah, maka akan piramida dan area nya akan menjadi seperti pada
halaman berikut.
d. Click lah “Chart Title” sehingga anda memasuki Text tsb. dan diberi prompt
untuk meng-edit nya; yaitu mengetik text dan mengatur ukuran dan gaya
font nya.
49
e. Dengan mengerjakan apa yang perlu sesuai Sumber Data dan tujuan anda,
maka piramida akan menjadi :
6. MERUBAH SKALA LAKI-LAKI DARI NEGATIF MENJADI POSITIF
Kita masih ingat, pada Langkah pertama diatas tadi, kita telah men-siasati dan
merubah Data Penduduk Laki-Laki menjadi negatif untuk membuat Batang
Histogram disebelah kiri sumbu “Y” (umur). Dan kini kita harus kembali
membuatnya menjadi image positif pada skala sajian piramida.
Untuk menjadi piramida yang sempurna, langkahnya adalah :
-2,000,000 -1,000,000 0 1,000,000 2,000,000
5 - 9
15 - 19
25 - 29
35 - 39
45 - 49
55 - 59
65 - 69
75 +
Propinsi Jawa Timur
SENSUS 2010
LAKI - LAKI PEREMPUAN
50
a. Tempatkan pointer pada bilangan skala pada sumbu “X”, maka akan
muncul option “Horizontal Value” pada sumbu “X” seperti dibawah ini :
b. Right Click lah Option Box tsb. Sehingga akan muncul options seperti pada
halaman berikut. Yang kita perlukan adalah option “Format Axis”
51
c. Click lah “Format Axis” sehingga akan muncul
52
d. Bila meng click “Number” akan muncul :
e. Click lah angka positif merah untuk menggantikan angka negatif kita.
f. Langkah terakhir adalah meng click “Close”
Piramida kita akan nampak seperti pada halaman berikut.
Inilah langkah terakhir dan selesailah piramida kita.
53
Sebenarnya Penyusunan Piramida adalah seni yang banyak sekali alternatif dan
options yang bersifat ornamental dan aestetis yang disediakan oleh Excel..
Setelah berkali-kali mencoba dan berlatih, peserta akan memperoleh ketrampilan
penyusunan piramida aestetis yang beraneka ragam. Untuk tujuan kita, hasil
terakhir ini dianggap cukup.
5. PENYUSUNAN PIRAMIDA DENGAN MEMPERGUNAKAN PROGRAM ON-LINE
Piramida penduduk on-line umumnya disebut dengan “Population Pyramid
Generator.
Banyak sekali population pyramid generatof dijumpai dalam global internet
untuk menyusun piramida.
2,000,000.00 1,000,000.00 0.00 1,000,000.00 2,000,000.00
5 - 9
15 - 19
25 - 29
35 - 39
45 - 49
55 - 59
65 - 69
75 +
Propinsi Jawa Timur
SENSUS 2010
LAKI - LAKI PEREMPUAN
54
Populaion pyramid generator tsb. biasanya dapat dikelompokkan kedalam :
a. Population pyramid generator yang bebas (free) – tanpa mendaftar (register)
dan hasilnya segera
b. Population pyramid generator yang bebas tetapi hasilnya dimasukkan
kedalam e-mail fihak yang menyusun. Karena itu, program ini meminta
alamat e.mail penyusun.
c. Population pyramid generator yang tidak bebas dan harus mendaftar
dahulu (register) untuk menjadi anggota.
1. POPULATION PYRAMIDE GENERATOR YANG FREE DAN HASILNYA SEGERA
18)
55
Hasil penelusuran (searching) tsb. telah diunduh (downloaded) dan dapat
dijumpai bersama tulisan ini dalam Folder On-Line/Population Pyramid
Generator,xlsx, yang merupakan File Microsoft Excel..
Kelebihan Program Population Pyramid.xlsx
1. Dapat di copy tanpa dilindungi sehingga dapat menjadi File milik pemakai
dan dapat diberi nama lain sesuai kehendak (dapat di “rename”)
2. Hasilnya (Output) Langsung diperoleh dalam bentuk image (tanpa
menampakkan Format Menu Excel
3. Free / Tanpa register
4. Untuk Input, program on-line ini dapat menerima ukuran dan jenis Font
apapun. Sehingga data yang dimiliki dapat langsung dicopy kedalam
Population Pyramid Generator
5. Hasil (Output) nya walaupun dalam bentuk image, dapat dikenai segala
jenis penggarapan dengan Excel yang telah kita pelajari sebelumnya.
Tampak Layar (Screen View)
56
Ini adalah tampak layar Sheet “Data”.
Sheet “Data” ini diperuntukkan bagi input data penduduk menurut kelompok
umur. Karena dibuat di Amerika Serikat yang SENSUS nya sangat maju,
kelompok umur tidak dipenggal (tidak truncated) sehingga sampai usia 100
tahun.
Sedangkan Sheet “Chart” disebelah kanannya yang diblok kuning adalah
untuk menyajikan Output yang langsung diberikan pada saat itu juga
(prompt). Dari tampilan tsb. kita tahu bahwa bentuk Output dibawah ini
adalah berbentuk image tanpa garis-garis “rows” dan “column” seperti pada
tampilan Menu Bar.
.
57
Cara Pengoperasian Population Pyramid Generator.xlsx
Karena program ini merupakan aplikasi excel yang dibuat on-line, tentu saja
pokok ini akan kita bahas dengan mempergunakan Excel.
Untuk itu, marilah kita buka Folder On-Line/Population Pyramid
Generator,xlsx yang disertakan bersama tulisan Modul ini. Agar kita dapat
membandingkan Output (hasilnya), maka data yang akan kita Input kan
adalah data untuk contoh kita membuat piramida dengan mempergunakan
Excel secara langsung seperti yang telah kita bahas sebelumnya; yaitu
penduduk Jawa Timur SENSUS 2010 Menurut Kelompok Umur..
Setelah kita berada dalam File / program ini, langkah-langkahnya adalah :
1. Input kan data kedalam Sheet “Data”. Ini dapat dilakukan dengan
mengetikkan data satu persatu kedalam sel-sel “Males” dan “Females”.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, kita tidak perlu mengkhawatirkan
ukuran dan tipe font data sumber yang akan kita copy kan kedalam Sheet
“Data”. . Sedangkan masalah bahasa, walaupun kita tidak di-ijinkan
untuk meng-edit dan alih bahasa menjadi “Laki-Laki” dan “Perempuan”,
pada Sheet “Data”, nanti pada Sheet Chart atau Output, kita diberi
kesempatan untuk meng-edit atau alih bahasa.
Setelah melakukan Input kedalam Sheet “Data”, maka akan sheet tsb.
akan nampak seperti dibawah ini.
58
2. Click lah Sheet “Chart” untuk melihat bagaimana hasil piramida kita. Sheet
tsb. akan nampak seperti pada halaman berikut ini.
Nanti setelah kita mengetahui
Sheet “Chart” yang dapat di-edit,
kita akan mengetahui bahwa
daerah ini untuk Sheet “Data” tidak
begitu penting untuk diisi.
59
.
Dari piramida Output dalam Sheet “Chart” ini kita mengetahui beberapa hal
tentang ciri-ciri program on-line Population Piramid Generator.xlsx; yaitu :
a. Sheet “Chart” ini tidak seperti Sheet Excel pada umumnya yang selalu
menampakkan Menu Bar View. Ternyata Sheet “Chart” ini langsung
menampakkan diri sebagai image atau “Print View”.
b. Kelebihan lain adalah : Walaupan view (image) nya print, Sheet ini dapat
diakses dengan menggunakan comands Excel untuk meng-edit dan
menghias piramida penduduk seperti yang telah kita pelajari sebelumnya.
Caranya adalah; seperti yang telah kita tahu, mengaktifkan atau meng-click
piramida.
c. Sumbu “X” adalah dalam persentase; bukan angka mutlak seperti contoh
kita yang terdahulu; tetapi perhatikan bentuknya. Ternyata hasilnya sama
dengan cara kita terdahulu.
3. Text yang dapat di-edit dengan mengaktifkan (click) adalah
 Judul
 Nama Sumbu Y
 Nama Sumbu X
4. Sebagai contoh, setelah meng-edit, maka misalnya piramida kita akan
tampak
60
2. ZOHRY-MULTI-POPULATION-PYRAMID
Zohry-Multi-Population-Pyramid adalah pembuatan piramida penduduk on-line
khusus untuk multi piramida yang membagi penduduk selain jenis kelamin
juga “Perkotaan” dan “Pedesaan”. 19)
Program ini juga bersifat at prompt output (Output nya segera / langsung)
Program ini juga merupakan aplikasi Excel sehingga juga mempunyai dua
Sheet; yaitu Sheet “Data” dan Sheet “Pyramid” /
61
Sheet “Data” dipergunakan untuk entry input, sedangkan Sheet “Pyramid”
dipergunakan untuk penyajian output atau hasil piramida. Sheet output ini
juga merupakan image, bukan tampilan Menu Bar.
Seperti pada Population Pyramid Generator.xlsx, Sheet “Pyramid” ini juga dapat
di-edit dengan mempergunakan fasilitas excel.
Adapun tampak layarnya (View) Sheet “Data” disajikan dibawah ini.:
Text dan data yang dapat di-edit dalam Sheet “Data” diberi warna biru.
Sedangkan Sheet “Pyramid” yang menunjukkan output nampak sbb.
62
Tidak seperti Program Population Pyramid Generator.xlsx, pada program Zohry
ini sumbu “X” berskalakan angka mutlak, bukan persentase.
Perbedaan yang lain adalah bahwa pada output Zohry ini, Bar Title; yaitu
“Male” dan “Female” ditulis dengan menggunakan fasilitas Windows; bukan
fasilitas “Bar Chart” dalam Excel sehingga dengan mudah dapat diakses dan
di-edit menjadi “Laki-Laki” dan “Perempuan”
Interpretasi Multi Pyramid ini adalah bahwa jumlah penduduk adalah “merah”
+ “biru”. Rural berwarna “biru” dan urban berwarna “merah”
3. WEBSITE WWW.STATISTICUM.ORG 20)
Website www.statisticum.org mempunyai banyak fasilitas statistik online; salah
satunya adalah “Population Pyramid” yang dapat dipilih diantara banyak
63
fasilitas yang ditawarkan. Akan tetapi www,statisticum.org bukanlah web yang
free seperti Population Pyramid Generator.xlsx dan Zohry. www Satisticum.org
merupakan website yang hanya dapat diakses dan dioperasionalkan dengan
mendaftar (register) terlebih dahulu. Untuk itu, penyusunan piramida
penduduk online ini tidak dibahas didalam modul ini.
Sebenarnya masih banyak lagi fasilitas penysunan piramida penduduk online;
akan tetapi hampir semuanya mempergunakan fasilitas Excel atau dalam istilah
tehnisnya disebut “spread sheet”. Karena kita telah menguasai tehnik
penyusunan piramida dengan Excel (spread sheet), maka kita dapat melakukan
seluruh prosedur dan langkah-langkah yang diminta oleh kebanyakan program
online.
Sebenarnya yang merupakan penyusunan piramida penduduk yang benar-benar
online adalah yang harus mendaftar dahulu dan outputnya tidak prompt
melainkan dikirimkan melewati alamat e.mail pemohon. Sedangkan program
penyusunan piramida penduduk “online” yang dapat di-download dan di save
menjadi milik kita menjadi bukan lagi “online”. Ia telah menjadi milik kita.
Apalagi seperti Population Pyramid Generator.xlsx yang sedemikian generousnya
sehingga dapat di “Save as” dengan nama kita sendiri.bukan lagi merupakan
fasilitas “online”.
Sampai disinilah pembicaraan kita mengenai cara penyusunan piramida
penduduk.. Sebenarnya masih banyak lagi tehnik dan program penyusunan
piramida penduduk, seperti misalnya : Program WEBL dan Sub Program DemProj
dalam Program Spectrum. 21) dan 22)
Agar peserta belajar dapat belajar dan berlatih penyusunan piramida sehingga
memperoleh ketrampilan dan sekaligus pemahaman kognitif tentang pengertian
dan makna piramida penduduk, maka peserta dianjurkan banyak berlatih. Untuk
64
itu Modul ini disertai juga cukup banyak data penduduk menurut kelompok umur
lima tahunan, baik menurut SUSENAS, SUPAS, maupun SENSUS dalam Folder
Data Untuk Latihan.
Latihan
1. Djoko Widodo, Gunawan, dan Indra ditugaskan membuat piramida penduduk
Propinsi Jawa Timur menurut hasil SENSUS 2010 dengan menggunakan cara
manual. Mereka menggunakan Handphone untuk kalkulator dan Kertas
Manila sebagai dasar penyusunan piramida penduduk. 23)
Dibawah ini adalah hasil mereka yang menurut basis matematikanya adalah
BENAR. Akan tetapi hanya satu yang proposional.
Piramida penduduk Djoko diberi nama A, ,milik Gunawan diberi nama B,
sedangkan milik Indra namanya C.
Manakah piramida penduduk yang lebih proporsional ?
65
2. Bukalah File Penduduk Indonesia 97-2000 dalam Folder Data Untuk Latihan.
Dengan menggunakan Microsoft Excel, susunlah piramida penduduk Indonesia
Tahun 1997/1998 24)
3. Berdasarkan Data yang sama dengan Soal Nomor 2, buatlah piramida
penduduk dengan mempegunakan fasilitas online yang telah menjadi milik
kita yaitu “Population Pyramid Generator.xlsx.
Rangkuman
Setiap tehnik dan cara penyusunan piramida penduduk mempunyai kelebihan
dan kekurangan sendiri-sendiri.
Tehnik Manual
Kelebihan
 Tidak tergantung alat dan perlengkapan yang rumit
 Melibatkan penyusun kedalam operasi matematik yang mendasari penyusunan
piramida sehingga membantu pemahaman kognitif tentang piramida. Bukan
hanya sekedar membuat.
 Dapat dilakukan dimana saja
 Murah
Kekurangan / Kelemahan
 Presisi rendah
 Terlalu banyak kegiatan fisik (cumbersome)
 Kurang artistik
 Terbelakang
66
Penggunaan Fasilitas Dalam Excel
Kebaikan
 Sangat kaya pilihan ornamental dan mempunyai berbagai macam pilihan
customize (variasi yang dikehendaki
 Presisi tinggi
 Menjadi dasar bagi banyak program-program agtau software yang lain baik
online maupun langsung
Kekurangan
 Dituntut penguasaan Microsoft Excel
 Harus melibatkan kegiatan membuat data Laki-Laki menjadi negatif.
Software Prijo Aplikasi Excel
Kelebihan
 Proses dan operasi matematik internalnya terbuka dan dapat dilihat sehingga
pemakai dapat belajar dua pengetahuan sekaligus; yaitu 1) basis matematik
pembuatan piramida dan 2) commands yang dibutuhkan Excel untuk operasi
matematik tsb.
 Mempunyai Sumbu Y (Umur) yang artistik
Kelemahan
 Presisi rendah karena unit ukuran skalanya hanya 50 (lima puluh)
 Tidak sepenuhnya otomatis
67
Software yang diperoleh secara online
Kelebihan dan kekurangannya tergantung dari dua hal :
1. Free atau harus register terlebih dahulu
2. Hasil (output) prompt atau harus menunggu dan melewati alamat e.mail
Kebanyakan program-program penyusunan piramida online maupun website
mempergunakan Microsoft Excel.
Evaluasi
Bukalah File Pop by Cohort dalam Folder Data Untuk Latihan. Pilihlah Sheet
Kasiman Bojonegoro. 25)
Susunlah piramida penduduk Kecamatan Kasiman – Kabupaten Bojonegoro –
Tahun 2010. Pergunakanlah Microsoft Excel.
68
BAB V
INTERPRETASI PIRAMIDA PENDUDUK
Indikator Keberhasilan
Setelah mengukuti kegiatan belajar mengajar dalam Pokok Bahasan ini peserta
belajar dapat melakukan interpretasi piramida penduduk.
Uraian Materi
Pada pokoknya, bentuk piramida penduduk ditentukan oleh kelahiran dan
kematian dengan pola trend kelahiran dan tren kematian mengikuti Demographic
Transition Theory, Interpretasi piramida dapat digolongkan sbb. :
1. Kematian meruncingkan piramida kearah apex (puncak)
a. Tingkat Kematian sangat tinggi meruncingkannya menjadi bentuk
meruncing cekung (concave)
b. Tingkat Kematian tinggi meruncingkannya menjadi bentuk meruncing lurus
2. Kelahiran tinggi melebarkan piramida dibawah, kelahiran rendah menciutkan
piramida dibawah
3. Tonjolan ditengah piramida menggambarkan akibat peristiwa kelahiran atau
migrasi masuk yang luar biasa tinggi, sedang cekungan menggambarkan akibati
kematian tinggi akibat perang, wabah, atau bencana.alam.
4. Bentuk tumpul diatas menggambarkan tingkat kematian yang rendah. Ini
adalah piramida penduduk modern atau post-modern. Biasanya diikuti oleh
kelahiran rendah sehingga menciut dibawah. Jumlah penduduk menurun.
5. Bentuk melebar pada usia 15-19 sampai 55-60 sedangkan daerah lain sempit
adalah cita-cita semua Negara. Yaitu sebagian besar penduduk berada pada
69
6. usia economically productive. Sayangnya, tidak dapat dihindari, ini hanya
terjadi sekali saja. Inilah yang disebut “Bonus Demografi”
Sedangkah contoh-contoh dalam bentuk piramida disajikan pada halaman
berikut.
Contoh 1.a. : Runcing concave.
Contoh 1.b.: Runcing lurus
Contoh 2. Tingkat Kelahiran tinggi (dahulu) dan Tingkat Kelahiran menurun.
Contoh : Afghanistan, Jalur Gaza,
Nigeria, Angola, Siera Leon, dan
hampir semua negara Afrika Sub
Sahara
Penduduk tumbuh
Contoh : Indonesia SENSUS 1971,
Jawa Timur SENSUS 1971
Penduduk tumbuh
Contoh : Jawa Timur SENSUS
2010
Bekas-bekas
mengalami
kelahirantinggi
PenurunanTingkatKelahiran
PenurunankembaliTingkatKelahiran
PeningkatanTingkatKelahiran
70
Contoh 3.a. : Cekungan ditengah piramida : Jawa Timur SENSUS 1971
Contoh 3.c. : Tonjolan ditengah piramida
Contoh 4. : Tumpul diatas
Kematiantinggi PendudukanolehJepang
Contoh : Kota Kediri SENSUS 2010
Tenagakerjawanitadan asistennya
dalamindustri tembakau
Contoh : Hampir seluruh Negara-
negara Eropa. Ini akibat tingkat
kelahiran dan kematian rendah
selama bertahun-tahun
71
Piramida penduduk dapat menyajikan Tingkat Ketergantungan “Dependency”
secara visual sbb. :
Latihan
Berikan interpretasi pada bentuk piramida penduduk Kabupaten Sidoarjo
menurut SUSENAS 2006.dibawah ini. 26)
72
Evaluasi
Apa makna piramida penduduk Kecamatan Karangrejo dibawah ini ?
BAB VI
PENUTUP
A. Evaluasi kegiatan belajar
Memahami struktur dan penyebaran penduduk sangatlah penting karena
dengan memahami struktur dan penyebaran penduduk, peserta Diklat akan
mengetahui karakteristik penyebaran bukan saja diwilayah geografis, tetapi
juga karakteristik penyebaran umur dan jenis kelamin penduduk.
Dari pemahaman struktur dan penyebaran penduduk, kita juga akan mampu
melakukan analisa trend persebaran penduduk dimasa yang akan datang.
Dan yang terlebih penting lagi, dengan mengetahui struktur dan penyebaran
serta trend perkembangannya, kita dapat juga mengukur kesejahteraan
penduduk serta trend nya.
B. Umpan balik
Umpan balik pelatihan akan dilaksanakan setelah selesainya pelatihan ini
dengan mengadakan monitoring dan evaluasi pada peserta.
C. Tindak lanjut
Kepada peserta pelatihan yang mengampu jabatan tentang kependudukan di
bidangnya, akan diusulkan untuk mengikuti pelaqtihan lanjutan.
73
D. Kunci jawaban
1. Pokok Bahasan “Pengertian Piramida Penduduk”
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Evaluasi
1. Unsur-Unsur Jawaban :
 Diagram atau Chart atau Grafik
 Distribusi Umur dan Sek
 Umur menjadi Sumbu Y atau Sumbu Tegak
 Jumlah menjadi Sumbu X atau Sumbu Datar / Horisontal
 Lokasi dan Tahun
2. Sangat ,lebar dibawahm runcing diatas
3. Tumpul diatas, hampir lurus kebawah seperti segi empat panjang
4. Tumpul diatas, menyempit dibawah
2. Pokok Bahasan “Klasifikasi Piramida”
Jawaban Soal Latihan
Tumpul diatas, menyempit dibawah
74
Afghanistan B
Indonesia A
Jalur Gaza B
Thailand A
Angola B
Amerika Serikat C
Jerman, Portugal, Denmark, Belanda, Norwegia D
Korea Selatan D
Hongkong D
Jawaban Soal Evaluasi
75
3. Pokok Bahasan “Penyusunan Piramida”
SUMBER : BPS Magetan, Kecamatan Dalam Angka 2008
4. Pokok Bahasan “Interpretasi Piramida”
Soal Jawaban Latihan
 Kabupaten Sidoarjo adalah daerah industri karena itu tenaga kerja muda
berjumlah banyak
 Sejak kurang lebih Tahun (2006 – 30 = 1976) enam tahun setelah pencanangan
program KB, Kab. Sidoarjo mengalami penurunan
 Tetapi kurang lebih Tahun (2006 – 4 = 2000) karena penurunan intensitas
program KB akibat penurunan komitmen politik, fertilitas meningkat lagi (tidak
menurun lagi)
1,500 1,000 500 0 500 1,000 1,500
0 - 4
5 - 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75 +
Series1
Series2
Piramida Penduduk
Kecamatan Kasiman Bojonegoro , 2008
76
Jawaban Soal Evaluasi
 Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan mulai menunjukkan peningkatan
Usia Harapan Hidup
 Kecamatan Karangrejo,Kabupaten Magetan pernah mengalami fertilitas tinggi
selama bertahun-tahun
 Tetapi sejak kurang lebih tahun (2008 – 35 = 1973), Kecamatan Karangrejo,
Kabupaten Magetan mengalami penurunan fertilitas
 Namun setelah mengalami penurunan fertilitas, kurang lebih pada tahun (2008
– 20 = 1980, Kecamatan Karangrejo mengalami peningkatan fertitas
 Sejak kurang lebih tahun (2008 – 15 = 1993) Kecamatan Karangrejo mengalami
kembali penurunan fertilitas.
LAMPIRAN I
KUNCI JAWABAN
Pokok Bahasan “Pengertian Piramida Penduduk”
Jawaban Soal Latihan
Tumpul diatas, menyempit dibawah
77
Jawaban Soal Evaluasi
5. Unsur-Unsur Jawaban :
 Diagram atau Chart atau Grafik
 Distribusi Umur dan Sek
 Umur menjadi Sumbu Y atau Sumbu Tegak
 Jumlah menjadi Sumbu X atau Sumbu Datar / Horisontal
 Lokasi dan Tahun
6. Sangat ,lebar dibawahm runcing diatas
7. Tumpul diatas, hampir lurus kebawah seperti segi empat panjang
8. Tumpul diatas, menyempit dibawah
Pokok Bahasan “Klasifikasi Piramida”
Jawaban Soal Latihan
Afghanistan B
Indonesia A
Jalur Gaza B
Thailand A
Angola B
Amerika Serikat C
Jerman, Portugal, Denmark, Belanda, Norwegia D
Korea Selatan D
Hongkong D
78
Jawaban Soal Evaluasi
Pokok Bahasan “Penyusunan Piramida”
SUMBER : BPS Magetan, Kecamatan Dalam Angka 2008
Series1
Series2
Piramida Penduduk
Kecamatan Kasiman Bojonegoro , 2008
79
Pokok Bahasan “Interpretasi Piramida”
Soal Jawaban Latihan
 Kabupaten Sidoarjo adalah daerah industri karena itu tenaga kerja muda
berjumlah banyak
 Sejak kurang lebih Tahun (2006 – 30 = 1976) enam tahun setelah pencanangan
program KB, Kab. Sidoarjo mengalami penurunan
 Tetapi kurang lebih Tahun (2006 – 4 = 2000) karena penurunan intensitas
program KB akibat penurunan komitmen politik, fertilitas meningkat lagi (tidak
menurun lagi)
Jawaban Soal Evaluasi
 Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan mulai menunjukkan peningkatan
Usia Harapan Hidup
 Kecamatan Karangrejo,Kabupaten Magetan pernah mengalami fertilitas tinggi
selama bertahun-tahun
 Tetapi sejak kurang lebih tahun (2008 – 35 = 1973), Kecamatan Karangrejo,
Kabupaten Magetan mengalami penurunan fertilitas
 Namun setelah mengalami penurunan fertilitas, kurang lebih pada tahun (2008
– 20 = 1980, Kecamatan Karangrejo mengalami peningkatan fertitas
 Sejak kurang lebih tahun (2008 – 15 = 1993) Kecamatan Karangrejo mengalami
kembali penurunan fertilitas.
80

More Related Content

Similar to Piramida Penduduk

Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2PusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul 5 luaran demografi
Demografi terapan modul 5   luaran demografiDemografi terapan modul 5   luaran demografi
Demografi terapan modul 5 luaran demografiPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul4 migrasi
Demografi terapan modul4   migrasiDemografi terapan modul4   migrasi
Demografi terapan modul4 migrasiPusdiklatKKB
 
Analisis Biaya dan Pengeluaran dalam Perencanaan Pendidikan
Analisis Biaya dan Pengeluaran dalam Perencanaan PendidikanAnalisis Biaya dan Pengeluaran dalam Perencanaan Pendidikan
Analisis Biaya dan Pengeluaran dalam Perencanaan PendidikanAdy Setiawan
 
Studi Islam Paradigma Komprehensif
Studi Islam Paradigma KomprehensifStudi Islam Paradigma Komprehensif
Studi Islam Paradigma KomprehensifKomunitas Islam
 
Lutfi Sheva_Penerapan Sila Kedua Pancasila.pptx
Lutfi Sheva_Penerapan Sila Kedua Pancasila.pptxLutfi Sheva_Penerapan Sila Kedua Pancasila.pptx
Lutfi Sheva_Penerapan Sila Kedua Pancasila.pptxDwikySatryo
 
Paradigma pancasila dalam pembangunan
Paradigma pancasila dalam pembangunanParadigma pancasila dalam pembangunan
Paradigma pancasila dalam pembangunanIchiro Hidayate
 
Topik 1 pengenalan-ilmu_ketamadunan
Topik 1 pengenalan-ilmu_ketamadunanTopik 1 pengenalan-ilmu_ketamadunan
Topik 1 pengenalan-ilmu_ketamadunanAqilah Khabir
 
Bahan Tayang 1 Konsep Dasar Demografi.pptx
Bahan Tayang 1 Konsep Dasar Demografi.pptxBahan Tayang 1 Konsep Dasar Demografi.pptx
Bahan Tayang 1 Konsep Dasar Demografi.pptxTariWidiastuti
 
PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN.pptx
PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN.pptxPROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN.pptx
PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN.pptxsholikin10
 
MODUL SEJARAH UMUM KELAS X SEMESTER GENAP .docx
MODUL SEJARAH UMUM KELAS  X SEMESTER GENAP .docxMODUL SEJARAH UMUM KELAS  X SEMESTER GENAP .docx
MODUL SEJARAH UMUM KELAS X SEMESTER GENAP .docxWikantriUnuti
 
kotagorontalo.my_.id_Panduan-Pengembangan-Projek-Penguatan-Profil-Pelajar-Pan...
kotagorontalo.my_.id_Panduan-Pengembangan-Projek-Penguatan-Profil-Pelajar-Pan...kotagorontalo.my_.id_Panduan-Pengembangan-Projek-Penguatan-Profil-Pelajar-Pan...
kotagorontalo.my_.id_Panduan-Pengembangan-Projek-Penguatan-Profil-Pelajar-Pan...AhmadSuhailihelmysco
 
56.2. Sejarah Pendidikan Indonesia (Sudah Edit).pdf
56.2. Sejarah Pendidikan Indonesia (Sudah Edit).pdf56.2. Sejarah Pendidikan Indonesia (Sudah Edit).pdf
56.2. Sejarah Pendidikan Indonesia (Sudah Edit).pdfNanda819560
 
PPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimal
PPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimalPPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimal
PPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimaldivavelisa67
 
Kbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahKbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahJasmin Jasin
 
Kbat dalam sejarah
Kbat dalam sejarahKbat dalam sejarah
Kbat dalam sejarahMohd Puaad
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalVina Serevina
 
Sejarah baharu
Sejarah baharuSejarah baharu
Sejarah baharuman din
 

Similar to Piramida Penduduk (20)

Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2
 
Demografi terapan modul 5 luaran demografi
Demografi terapan modul 5   luaran demografiDemografi terapan modul 5   luaran demografi
Demografi terapan modul 5 luaran demografi
 
Titas ppg
Titas ppgTitas ppg
Titas ppg
 
Demografi terapan modul4 migrasi
Demografi terapan modul4   migrasiDemografi terapan modul4   migrasi
Demografi terapan modul4 migrasi
 
Analisis Biaya dan Pengeluaran dalam Perencanaan Pendidikan
Analisis Biaya dan Pengeluaran dalam Perencanaan PendidikanAnalisis Biaya dan Pengeluaran dalam Perencanaan Pendidikan
Analisis Biaya dan Pengeluaran dalam Perencanaan Pendidikan
 
Arti mahasiswa
Arti mahasiswaArti mahasiswa
Arti mahasiswa
 
Studi Islam Paradigma Komprehensif
Studi Islam Paradigma KomprehensifStudi Islam Paradigma Komprehensif
Studi Islam Paradigma Komprehensif
 
Lutfi Sheva_Penerapan Sila Kedua Pancasila.pptx
Lutfi Sheva_Penerapan Sila Kedua Pancasila.pptxLutfi Sheva_Penerapan Sila Kedua Pancasila.pptx
Lutfi Sheva_Penerapan Sila Kedua Pancasila.pptx
 
Paradigma pancasila dalam pembangunan
Paradigma pancasila dalam pembangunanParadigma pancasila dalam pembangunan
Paradigma pancasila dalam pembangunan
 
Topik 1 pengenalan-ilmu_ketamadunan
Topik 1 pengenalan-ilmu_ketamadunanTopik 1 pengenalan-ilmu_ketamadunan
Topik 1 pengenalan-ilmu_ketamadunan
 
Bahan Tayang 1 Konsep Dasar Demografi.pptx
Bahan Tayang 1 Konsep Dasar Demografi.pptxBahan Tayang 1 Konsep Dasar Demografi.pptx
Bahan Tayang 1 Konsep Dasar Demografi.pptx
 
PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN.pptx
PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN.pptxPROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN.pptx
PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN.pptx
 
MODUL SEJARAH UMUM KELAS X SEMESTER GENAP .docx
MODUL SEJARAH UMUM KELAS  X SEMESTER GENAP .docxMODUL SEJARAH UMUM KELAS  X SEMESTER GENAP .docx
MODUL SEJARAH UMUM KELAS X SEMESTER GENAP .docx
 
kotagorontalo.my_.id_Panduan-Pengembangan-Projek-Penguatan-Profil-Pelajar-Pan...
kotagorontalo.my_.id_Panduan-Pengembangan-Projek-Penguatan-Profil-Pelajar-Pan...kotagorontalo.my_.id_Panduan-Pengembangan-Projek-Penguatan-Profil-Pelajar-Pan...
kotagorontalo.my_.id_Panduan-Pengembangan-Projek-Penguatan-Profil-Pelajar-Pan...
 
56.2. Sejarah Pendidikan Indonesia (Sudah Edit).pdf
56.2. Sejarah Pendidikan Indonesia (Sudah Edit).pdf56.2. Sejarah Pendidikan Indonesia (Sudah Edit).pdf
56.2. Sejarah Pendidikan Indonesia (Sudah Edit).pdf
 
PPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimal
PPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimalPPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimal
PPT bisnis untuk peluang kerja yg oktimal
 
Kbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahKbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarah
 
Kbat dalam sejarah
Kbat dalam sejarahKbat dalam sejarah
Kbat dalam sejarah
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
 
Sejarah baharu
Sejarah baharuSejarah baharu
Sejarah baharu
 

More from PusdiklatKKB

Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1PusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6PusdiklatKKB
 
Modul 3 mortalitas
Modul 3   mortalitasModul 3   mortalitas
Modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Bahan tayang 3 mortalitas
Bahan tayang 3   mortalitasBahan tayang 3   mortalitas
Bahan tayang 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 2 fertilitas
Bahan tayang modul 2   fertilitasBahan tayang modul 2   fertilitas
Bahan tayang modul 2 fertilitasPusdiklatKKB
 
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalModul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalPusdiklatKKB
 
Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2PusdiklatKKB
 
Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2PusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul 3 mortalitas
Demografi terapan modul 3   mortalitasDemografi terapan modul 3   mortalitas
Demografi terapan modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul 2 fertilitas
Demografi terapan modul 2   fertilitasDemografi terapan modul 2   fertilitas
Demografi terapan modul 2 fertilitasPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 3 mortalitas
Bahan tayang modul 3   mortalitasBahan tayang modul 3   mortalitas
Bahan tayang modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hiPusdiklatKKB
 
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4PusdiklatKKB
 
Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4
Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4
Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4PusdiklatKKB
 
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4PusdiklatKKB
 
Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4PusdiklatKKB
 

More from PusdiklatKKB (20)

Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1
 
Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6
 
Modul 3 mortalitas
Modul 3   mortalitasModul 3   mortalitas
Modul 3 mortalitas
 
Bahan tayang 3 mortalitas
Bahan tayang 3   mortalitasBahan tayang 3   mortalitas
Bahan tayang 3 mortalitas
 
Bahan tayang modul 2 fertilitas
Bahan tayang modul 2   fertilitasBahan tayang modul 2   fertilitas
Bahan tayang modul 2 fertilitas
 
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalModul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
 
Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2
 
Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2
 
Modul3 mortalitas
Modul3 mortalitasModul3 mortalitas
Modul3 mortalitas
 
Modul2 fertilitas
Modul2 fertilitasModul2 fertilitas
Modul2 fertilitas
 
Demografi terapan modul 3 mortalitas
Demografi terapan modul 3   mortalitasDemografi terapan modul 3   mortalitas
Demografi terapan modul 3 mortalitas
 
Demografi terapan modul 2 fertilitas
Demografi terapan modul 2   fertilitasDemografi terapan modul 2   fertilitas
Demografi terapan modul 2 fertilitas
 
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasi
 
Bahan tayang modul 3 mortalitas
Bahan tayang modul 3   mortalitasBahan tayang modul 3   mortalitas
Bahan tayang modul 3 mortalitas
 
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
 
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
 
Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4
Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4
Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4
 
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
 
Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Piramida Penduduk

  • 1. MODUL - 5 PIRAMIDA PENDUDUK DIKLATTEKNIS DASAR–DASARDEMOGRAFI, dalamcetakan2013 Diedit oleh: Achmad Sopian, S.Pd BADAN KEPENDUDUKAN DANKELUARGA BERENCANA NASIONAL
  • 2. i KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji Syukur Alhamdulillah Kehadirat Allah swt, atas berkah rachmad dan hidayahnya maka Modul Diklat Tehnis Dasar-Dasar Demografi dengan judul “ Pembuatan Piramida Penduduk “ dapat diselesaikan. Modul ini sangat dibutuhkan oleh penyelenggara Pelatihan Tehnis dijajaran Balai Diklat Kependudukan dan Keliuarga Berencana khususnya para Widyaiswara dan peserta Pelatihan Modul Pembuatan Piramida Penduduk ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan Belajar Mandiri bagi berbagai pihak, khususnya para Widyaiswara dan peserta pelatihan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan wawasan yang selanjutnya dapat berguna bagi proses pembelajaran. Modul ini masih perlu dikembangkan oleh masing-masing pengguna dan perlu perbaikan-perbaikan yang terus menerus. Oleh karena itu usulan perbaikan atau saran dari berbagai pihak untuk kesempurnaan Modul ini sangat kami harapkan. Akhirnya mengucapkan Terimakasih yang sebesr-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya modul ini Jakarta, Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar isi ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. 1 B. Diskripsi Singkat. 2 C. Tujuan Pembelajaran. 3 D. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok. 3 BAB II PENGERTIAN PIRAMIDA PENDUDUK 4 Indikator Keberhasilan 4 Uraian Materi 4 Latihan 7 Rangkuman 7 Evaluasi 8 BAB III KLASIFIKASI DAN INTERPRETASI PIRAMIDA PENDUDUK Indikator 9 A. Pengelompokan menurut Demographic Trasition Model ( DTM) 9 B. Pengelompokan Piramida Penduduk secara Dikotomi 12 C. Penenpatan Piramida Penduduk pada Kontinum 14 Latihan 15 Rangkuman 17 Evaluasi 18 BAB IV PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK Indikator Keberhasilan 19 Data Penduduk yang diperlukan 19 Alat yang diperlukan 20 A. Penyusunan Piramida Penduduk Secara Manual 21 B. Penyusunan Piramida Penduduk dengan Software Aplikasi Excel 25
  • 4. iii C. Penyusunan Piramida Penduduk dengan mempergunakan Microsoft Excel 33 D. Penyusunan Piramida Penduduk dengan mempergunakan E. Program on-line 48 Latihan 58 Rangkuman 59 Evaluasi 61 BAB V Interpretasi Indikator Keberhasilan 62 Uraian Materi 62 Evaluasi 65 BAB VI PENUTUP A. Evaluasi B. Umpan Balik C. Tindak lanjut D. Kunci Jawaban DAFTAR PUSTAKA GLOSARI
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Memahami struktur dan penyebaran penduduk sangatlah penting karena dengan memahami struktur dan penyebaran penduduk, peserta Diklat akan mengetahui karakteristik penyebaran bukan saja diwilayah geografis, tetapi juga karakteristik penyebaran umur dan jenis kelamin penduduk. Dari pemahaman struktur dan penyebaran penduduk, kita juga akan mampu melakukan analisa trend persebaran penduduk dimasa yang akan datang. Dan yang terlebih penting lagi, dengan mengetahui struktur dan penyebaran serta trend perkembangannya, kita dapat juga mengukur kesejahteraan penduduk serta trend nya. Kaitan dengan Pengalaman Belajar Peserta Diklat Peserta Diklat yang mempunyai profil tugas demografis untuk memahami dan menganalisa struktur dan persebaran penduduk harus mengalami proses dan kegiatan belajar mengajar dalam modul ini agar dapat melakukan tugasnya. Atau secara tehnis dapat dikatakan bahwa modul ini merupakan kualifikasi dasar bagi profil tugas “analisa demografis terhadap struktur dan penyebaran penduduk”. Ketrampilan analisa struktur dan persebaran penduduk hanya dapat diperoleh setelah sebelumnya peserta Diklat telah mengalami proses belajar mengajar tentang fertilitas, mortalitas dan teori transisi demografi.
  • 6. 2 Kualifikasi Dasar Constructing / Interpreting selalu menjadi satu. Tidak mungkin melakukan constructing (pembuatan) saja tanpa mengetahui maknanya atau interpreting. Taxonomi ketrampilan constructing (pembuatan) sebenarnya hanyalah pada tingkat sederhana; yaitu pengetahuan kognitif matematika setingkat siswa Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP). Dengan dicukupi data yang diperlukan, siswa SLTP dengan mudah dapat membuat piramida penduduk. Adapun taxonomi ketrampilan interpreting memerlukan pengetahuan kognitif matematika lebih advanced; yang meliputi :  Pengetahuan Dasar-Dasar Statistik  Pengetahuan Tentang Analisa  Pengetahuan Tentang Fertilitas  Pengetahuan Tentang Mortalitas  Pengetahuan Tentang (Teori) Transisi Demografi Oleh karena itu, modul ini akan terlebih dahulu membahas definisi, makna dan interpretasi piramida penduduk, sebelum mengajak peserta terlibat dalam kegiatan psikomotorik penyusunan (constructing) piramida penduduk. B. Deskripsi Singkat Tentang Modul Modul Penyusunan Piramida Penduduk ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari Modul yang membahas Fertilitas dan Mortalitas. Modul ini meliputi pembahasan tentang pengertian piramida penduduk dahulu dan sekarang, klasifikasi dan pengelompokan serta jenis-jenis piramida
  • 7. 3 penduduk, dan pada akhirnya akan memberikan kegiatan penyusunan dan pembuatan piramida penduduk serta interpretasinya. C. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dalam modul ini, peserta memahami pengertian piramida penduduk, jenis-jenis piramida penduduk dan dapat menyusun piramida penduduk serta menginterpretasikannya. Apabila peserta belajar telah dapat menyusun piramida penduduk yang diberikan dalam Latihan, serta menginterpretasikannya, berarti peserta telah menguasai materi modul.. D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK. Modul ini penyusunan piramida penduduk ini terdiri dari 3 (tiga) materi pokok; yaitu : 1. Pengertian Piramida Penduduk 2. Pengelompokan dan Klasifikasi dan Interpretasi Piramida Penduduk 3. Penyusunan dan Interpretasi Piramida Penduduk Masing-masing materi pokok akan diiikuti oleh Latihan yang akan menjadi tolol ukur keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Latihan dikerjakan oleh peserta Diklat dan dievaluasi sendiri oleh peserta Diklat dengan mencocokkannya dengan Kunci Jawaban yang disertakan pada akhir buku modul ini. Diharapkan peserta Diklat tidak membaca Kunci Jawaban sebelum berusaha sendiri untuk menjawabnya.
  • 8. 4 BAB II PENGERTIAN PIRAMIDA PENDUDUK Indikator Keberhasilan Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam Materi Pokok ini, peserta belajar akan : 1. Memahami pengertian piramida penduduk 2. Dapat menjelaskan pengertian piramida penduduk dengan ilustrasi grafis Uraian Materi Menurut Web Definition : “A population pyramid, also called age-sex pyramid and age structure diagram is a graphical illustration that shows the distribution of various age groups in a population (typically that of a country or region or the world), which forms the shape of a pyramid when the population is growing” …….. Suatu Piramida penduduk yang juga disebut juga piramida umur-seks dan diagram struktur umur adalah ilustrasi grafik yang menunjukkan distribusi berbagai kelompok umur dalam suatu penduduk (khususnya penduduk suatu negara atau wilayah atau dunia), yang berbentuk piramida ketika penduduk sedang tumbuh. Sedangkan menurut The Free Dictionary dalam WWW.thefreedictionary.com, piramida penduduk adalah : “A pyramid shaped diagram illustrating the age distribution of a population; the youngest are represented by a rectangle at the base, the oldest by one at the apex” 7)
  • 9. 5 Suatu diagram berbentuk piramida yang menggambarkan distribusi umum suatu penduduk; yang ternuda digambarkan dengan suatu balok pada dasar, sedangkan yang tertua digambarkan dengan balok pada puncaknya. Definisi yang diuraikan oleh Sage Research Methods Encyclopedia mengatakan : “The age-sex composition of a population is often portrayed in a stylized graph called a population pyramid, which shows the number of people, expressed in absolute numbers, percentages, or proportions, in each age (or year of birth) interval arrayed by sex. The name derives from the typical triangular or pyramidal shape of the image for populations that are growing because of high level of fertility sustained over a substantial period of time. Pyramid for populations that are growing very slowly or are stable in size tend to be shaped like beehives, where as pyramids for populationsthat are decreasing in size because of low fertility tend to be shaped like upside-down pyramid”. 8) Komposisi umur-seks suatu penduduk sering digambarkan oleh suatu grafik dengan penuh gaya yang disebut piramida penduduk yang menunjukkan jumlah orang, yang dinyatakan dalam angka mutlak, atau persentase, atau proporsi pada masing-masing interval umur (atau tahun kelahiran). Nama piramida berasal dari bentuk khususnya yang berupa segitiga atau bentuk kesan piramida bagi penduduk yang sedang tumbuh karena tingginya tingkat kelahiran yang berlansung terus menerus selama periode waktu yang cukup lama. Piramida bagi penduduk yang tumbuh sangat lambat atau stabil besarnya cenderung berbentuk rumah “tawon endas”, sedangkan piramida bagi penduduk yang menurun jumlahnya karena rendahnya fertilitas cenderung berbentuk piramida terbalik. Menurut Oxford Dictionary of Statistics : “A Population pyramid is a diagram (see graph, below) for representing the age distribution of a population. It is really a histogram in which age is plotted vertically and frequency, or relative frequency (i.e.
  • 10. 6 proportion) is plotted horizontally. Often drawn as an back-to-back pyramid with one side for males and the other side for females. Paired pyramid can be used to compare two populations”. 9) Suatu piramida penduduk adalah suatu diagram (lihat gambar dibawah) untuk menggambarkan distribusi umur suatu penduduk. Sebenarnya, piramida penduduk itu adalah suatu histogram yang didalamnya umur diplot secara vertikal dan frekuensi, atau frekuensi relatif (proporsi) diplot horisontal. Piramida penduduk sering digambar sebagai piramida balok yang saling membelakangi, satu sisi digunakan untuk laki-laki sedang sisi yang lain untuk perempuan. Piramida penduduk berpasangang dapat dipergunakan untuk membandingkan dua penduduk.
  • 11. 7 Pada umumnya, umur dikelompokkan dalam interval 5 (lima) tahunan seperti pada contoh diatas. Karena fertility transition (transisi fertilitas) yaitu berupa penurunan fertilitas merupakan fenomena universal dinegara-negara sedang berkembang bahkan di negara-negara Afrika Sub Sahara, serta juga dalam kecepatan lambat dinegara- negara Arab berbasis Islam, maka diagram distribusi umur dan seks penduduk tidak lagi berbentuk piramida. From bell-shaped to barrel-shaped and to upside-down pyramid.. Oleh karena itu, yang dahulu disebut piramida penduduk, sekarang sering disebut sebagai :  Age-sex distribution  Age structure diagram  Population profile Piramida penduduk merupakan cara yang mudah dan menarik untuk menyajikan distribusi umur dan gender penduduk. Latihan ambarkanlah bentuk luar sebuah piramida bagi penduduk yang mengalami penurunan jumlah karena penurunan tingkat fertilitas selama jangka waktu yang cukup lama. Usahakan agar tidak melihat Kunci Jawaban pada “LAMPIRAN” sebelum anda mencobanya sendiri.
  • 12. 8 Rangkuman  Piramida penduduk adalah grafik penyajian distribusi umur dan seks penduduk berbentuk histogram berpasangan. Histogram disebelah kanan untuk laki-laki sedang histogram sebelah kiri untuk perempuan  Umur pada umumnya dikelompokkan dalam interval lima tahunan  Piramida penduduk pada masa sekarang tidak lagi nampak sebagai piramida (pyramid image) karena penurunan fertilitas telah terjadi dimana-mana (universal) Evaluasi Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut tanpa terlebih dahulu melihat Kunci Jawaban pada “LAMPIRAN”. Upayakan anda berusaha menjawab sendiri karena evaluasi ini untuk menilai tingkat pemahaman anda sendiri. 1. Apakah yang disebut dengan piramida penduduk ? 2. Dengan mempergunakan deskripsi kata-kata, bagaimanakah bentuk piramida bagi penduduk yang tingkat fertilitasnya tinggi selama beberapa waktu ? 3. Dengan menggunakan deskripsi katas-kata, bagaimanakah bentuk piramida bagi penduduk yang mulai mengalami penurunan fertilitas dan penduduknya tidak tumbuh lagi ?. 4. Dengan menggunakan deskripsi kata-kata, bagaimanakah bentuk piramida bagi penduduk yang tingkat fertilitasnya sangat rendah selama bertahun- tahun dan penduduknya mulai berkurang ?
  • 13. 9 BAB III KLASIFIKASI DAN INTERPRETASI PIRAMIDA PENDUDUK Indikator Keberhasilan Setelah mengikuti kegiata belajar mengajar dalam Materi Pokok ini, Peserta belajar akan : 1. Memahami pengelompokan piramida penduduk 2. Dapat mengelompokkan piramida penduduk kedalam kelompok (klasifikasi) yang benar Uraian Materi A. PENGELOMPOKAN MENURUT DEMOGRAPHIC TRANSITION MODEL (DTM) Seperti telah diuraikan pada Pokok Bahasan II (Pengertian), Piramida penduduk cenderung mengikuti bentuk sesuai dengan pola atau tingkat fertilitas yang dialami selama periode waktu yang cukup panjang Fenomena penurunan fertilitas (fertility transition) ini beroperasi bersama dengan trend penurunan tingkat kematian dan melahirkan gejala ./ teori yang disebut “Demographic Transition” (Transisi Demografi). Pada tahun 1945, untuk pertama kali Frank Notestein menemukan bahwa masyarakat manusia, dalam menjalani perubahan kemajuan dari keadaan premodern ke modern, mengalami proses dari tingginya mortalitas dan fertilitas kearah menurunnya mortalitas dan pada akhirnya menurunnya fertilitas.
  • 14. 10 Dudly Kirk dalam bukunya Demographic Transition Theory , menulis : “………it state that societies that experience modernization progress from a pre-modern regime of high fertility and high mortality to a post-modern one in which both are low” Kini teori transisi demografi menjadi “the centre of modern scientific demography” 5) Secara grafis, transisi demografi diuraikan pada Gambar 2 dibawah ini : Dari gambar tsb. diatas, peledakan penduduk terjadi pada Tahap 2, yaitu pada saat jurang antara tingkat kelahiran dan tingkat kematian sangat lebar. Inilah yang disebut dengan Natural Increase atau pertumbuhan natural.
  • 15. 11 Apabila dihubungkan dengan bentuk-bentuk piramida penduduk sebagai akibat tingkat kelahiran pada transisi demografi, maka gambar transisi demografi nampak seperti pada Gambar 3 dibawah ini : Gambar 4 pada halaman berikut ini menjelaskan Demographic Transition Model bagi Piramida Penduduk lebih jelas lagi . Tahap 1 : Tingkat kelahiran tinggi. Pengecilan kearah atas yang cepat disebabkan oleh tingginya kematian serta pendeknya angka harapan hidup. Tahap 2 : Tingkat kelahiran masih tinggi; turunnya tingkat kematian ketika banyak peduduk pada umur pertengahan. Angka harapan hidup sedikit lebih panjang
  • 16. 12 Tahap 3 : Menurunnya tingkat kelahiran, rendahnya tingkat kematian. Lebih banyak penduduk yang berumur panjang Tahap 4 : Tingkat kelahiran rendah. Tingkat kematian rendah. Dependency ratio lebih tinggi. Angka harapan hidup lebih panjang. 11)
  • 17. 13 B. PENGELOMPOKAN PIRAMIDA PENDUDUK SECARA DIKOTOMI Banyak buku demografi yang mengelompokkan piramida penduduk secara dikotomi kedalam beberapa kelompok terlepas dari Demographic Transition Model (DTM). Pada tulisannya, “Struktur dan Persebaran Penduduk”, Harto Nurdin, dalam buku Dasar-Dasar Demografi, menulis “Sampai saat ini, dalam demografi dikenal 5 (lima) bentuk atau model piramida penduduk yaitu” 12) Harto Nurdin, lebih jauh menjelaskan : Model 1 : Piramida penduduk model ini mempunyai dasar lebar dan “slope” tidak terlalu curam atau datar. Bentuk semacam ini terdapat pada penduduk dengan tingkat kelahiran dan kematian sangat tinggi, sebelum mereka mengadakan pengendalian terhadap kelahiran maupun kematian. Umur median rendah, sedangkan angka beban ketergantungan (dependency ratio) tinggi Contoh : Piramida Penduduk India 1951
  • 18. 14 Piramida Penduduk Indonesia 1971 Model 2 : Dibandingkan dengan model 1, maka dasar piramida model 2 ini lebih lebar dan “slope” lebih curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun sampai kepuncak piramida. Terdapat pada negara dengan permulaan pertumbuhan penduduk yang tinggi/cepat akibat adanya penurunan tingkat kematian bayi dan anak-anak tetapi belum ada penurunan tingkat fertilitas. Media age (umur median) sangat rendah dan angka beban ketergantungan (dependency ratio) merupakan yang tertinggi didunia. Contoh : Sri Lanka, Meksiko dan Brazilia Model 3 : Bentuk piramida ini dikenal dengan bentuk sarang tawon kuno (old fashion behives). Terdapat pada negara-negara dengan tingkat kelahiran yang rendah, begitu pula tingkat kematiannya rendah. Karakteristik yang dimiliki piramida ini, yaitu umur median sangat tinggi dengan beban ketergantungan sangat rendah terutama pada kelompok umur-umur tua. Contoh : Piramida penduduk pada hampir seluruh negara-negara Eropa Barat Model 4 : Piramida penduduk dengan bentuk lonceng/genta (the bell-shaped pyramid). Bentuk ini dicapai oleh negara-negara yang paling sedikit sudahm100 tahun mengalami penurunan tingkat fertilitas (kelahiran) dan kematian. Umur median cenderung menurun dan angka beban tanggungan meninggi. Contoh : Piramida penduduk Amerika Serikat Model 5 : Terdapat pada negara yang mengalami penurunan drastis, yang tingkat kelahiran dan kematiannya sangat rendah. Penurunan tingkat kelahiran yang terus menerus akan menyebabkan berkurangnya jumlah absolut penduduk. Contoh : Jepang Demikian menurut Harto Nurdin 12).
  • 19. 15 C. PENEMPATAN PIRAMIDA PENDUDUK PADA KONTINUM Pada masa sekarang, yaitu pada masa yang fertility transition merupakan fenomena universal diseluruh dunia, maka berbagai piramida penduduk negara-negara diseluruh dunia sangat bervariasi; bukan hanya tiga, empat atau lima jenis, tetapi merupakan suatu posisi pada kontinum Pandangan kontinum ini menghormati pandangan dikotomi dan DTM dengan menempatkan tiga, empat, atau lima kelompok tsb. menjadi cluster; dari cluster besar ke cluster kecil. Afghanistan Portugal Italia Yunani Dalam kontinum “clustering”, ini Indonesia menempati posisi ke 107.pada kontinum 1 sampai dengan 256 negara yang dapat disusun piramida Kontinum
  • 20. 16 penduduknya; atau dari dari ujung paling kiri, Afghanistan sampai ke ujung paling kanan, Portugal,.Italia dan Yunani. 13) Latihan Apabila dianggap bentuk-bentuk piramida penduduk mengikuti kelompok dikotomi dibawah ini; dan dengan diberikan kondisi sosial politik pada masing- masing negara, saudara diminta untuk memasukkan piramida penduduk negara- negara tsb. kedalam kelompok dikotomi tsb. Usahakan tidak melihat Kunci Jawaban pada halaman …… sebelum saudara berusaha menjawabnya sendiri dengan menulis huruf A, atau B, atau C pada kolom terakhir table dibawah ini. NEGARA DISKRIPSI KELOMPOK Afghanistan Indonesia SENSUS 2000 Jalur Gaza Thailand Angola Amerika Serikat Jerman, Portugal, Denmark, Belanda, Norwegia Korea Selatan Mengalami perang tiada henti. Pembangunan terabaikan Praktek pemakaian kontrasepsi didanai oleh pemerintah sejak tahun 1970 Terlibat perang bertahun-tahun. Pembangunan terabaikan, tingkat kematian tinggi, tingkat kematian tinggi Negara ASESN yang maju. Program keluarga berencana berhasil dilaksanakan sejak tahun 1971 Salah satu negara dari 29 negara- negara Afrika Sub Sahara yang terbelakang, Tingkat kematian tinggi, tingkat kelahiran tinggi Negara dengan ekonomi terbesar didunia, Penduduknya stabil tidak tumbuh Negara-negara maju di Eropa yang fertilitasnya sangat rendah selama
  • 21. 17 Hongkong jangka waktu yang sangat panjang, demikian juga tingkat kematiannya Negara Asia Timur yang sangat maju peridustriannya. Pembuat mobil Hyundai, KIA, dan Daewo. Tingkat kelahiran dan kematian sangat rendah. Angka harapan hidup tinggi Dibawah administrasi China Komunis, Hongkong dengan administrasi khusus yang bercirikan liberal, mengalami kemajuan perdagangan yang tinggi di Asia Timur setelah Jepang. Tingkat kelahiran dan kematian rendah. Penduduk berkurang. Rangkuman Piramida penduduk dikelompok-kelompokkan yang pada dasarnya mempergunakan Demographic Transition Model (DTM). Beberapa buku mengelompokkan piramida penduduk dengan sekaligus menyajikan posisinya pada Transisi Demografi. Beberapa buku mengelompokkannya secara dikotomi menjadi tiga, empat, atau lima kelompok tanpa dengan sengaja menyajikan posisinya pada Transisi Demografi Pengelompokkan yang paling modern adalah dengan mempergunakan DTM sebagai cluster sedangkan letak piramida sendiri berada pada suatu kontinum
  • 22. 18 antara Negara yang paling obsolete dalam hal Transisi Demografi (Afghanistan) dan negara yang telah mengalami Post Modernism (Portugal, Denmark, Belanda, Norwegia) Evaluasi Kerjakanlah evaluasi ini dan cocokkan jawabannya pada Kunci Jawaban pada halaman ….. dan nilailah capaian anda. Bila nilai anda lebih dari 60, maka anda dapat melanjutkan kegiatan belajar mengajar ke Pokok Bahasan IV. Bila capaian anda kurang dari 60, maka sebaiknya ada membaca kembali Uraian Materi. Soal Evaluasi Gambarlah grafis Transisi Demografi secara sket kasar yang juga menunjukkan bentuk-bentuk piramida penduduk yang menyertai setiap tahapan transisi.
  • 23. 19 BAB IV PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK Indikator Keberhasilan Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam Materi Pokok ini, peserta belajar akan : 1. Mampu menyusun piramida penduduk berdasar data penduduk yang diperlukan secara manual dengan mempergunakan kalkulator 2. Mampu menyusun piramida penduduk berdasar data penduduk yang diperlukan 3. Mampu menyusun piramida penduduk berdasar data penduduk yang diperlukan dengan mempergunakan software aplikasi excel “Prijo Aplikasi Piramida” 4. Mampu menyusun piramida penduduk berdasar data penduduk yang diperlukan dengan mempergunakan software online. Data Penduduk Yang Diperlukan Seperti telah dibicarakan pada Pokok Bahasan “Pengertian Piramida Penduduk”, data yang diperlukan untuk menyusun piramida penduduk pada umumnya adalah data penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur lima tahunan (five-year cohort).
  • 24. 20 Data seperti ini dapat dijumpai dalam SENSUS, SUSENAS, SUPAS, Registerasi Vital, dan “Kecamatan Dalam Angka” Menurut ahli-ahli demografi, data penduduk menurut kelompok umur sebaiknya diakhiri pada kelompok umur 85 +. Pengakhiran data pada kelompok umur dibawah kelompok 85 + oleh para ahli disebut sebagai truncation (pemenggalan). Namun karena kesulitan tehnis, beberapa data penduduk truncated (dipenggal) pada usia dibawah kelompok umur 85 +.. sedangkan SUSENAS mengakhirinya pada kelompok umur 65 +. Bagi negara-negara maju dengan angka harapan hidup yang tinggi, pemenggalan data pada usia dibawah 85 + masih menyisakan penduduk yang cukup besar sehingga menghasilkan batang histogram yang menonjol tidak proporsional pada apex atau puncak piramida sehingga menimbulkan kesimpulan tidak representatif. Sedang bagi negara-negara sedang berkembang yang angka harapan hidupnya belum tinggi, truncation pada usia 75 + bahkan 65 + masih menghasilkan piramida yang representatif karena sisa penduduk yang dipenggal sangat sedikit dan menghasilkan piramida yang runcing pada apex (puncak) seperti diharapkan. Alat Yang Diperlukan Kristin Bittel, at al. , dalam Population Pyramids, mengatakan : “What tools do we have at our disposal that will help us analyze …………. ? ” 14) Apa alat yang kita miliki yang dapat membantu menganalisa …….. ?” “at our disposal” dalam bahasa Inggris mempunyai makna “apapun yang kita miliki” Menurut pendapat para ahli piramida penduduk ini, kita dapat menyusun piramida penduduk dengan alat apapun yang kita miliki. Sehingga dalam Pokok
  • 25. 21 Bahasan ini kita akan menyusun piramida penduduk dengan mempergunakan alat : A. CARA MANUAL 1. Alat tulis : kertas, pensil, atau ballpoint, atau marker (segala ukuran dan warna, baik marker whiteboard maupun marker kertas) 2. Instrumen penghitungan kalkulator (terdapat dalam fitur semua Handphone) B. DENGAN PROGRAM APLIKASI EXCEL “Prijo Aplikasi Piramida” C. DENGAN PROGRAM MICROSOFT OFFICE EXCEL D. DENGAN MEMPERGUNAKAN PROGRAM ON-LINE Tentu saja software memerlukan hardware dari Table-top PC, Lap-top, Note book, sampai Tablet computer.. Hardware lain untuk Global Internet Connection : Perelngkapan Internet Access, Modem, Perlengkapan WI FI, atau Perlengkapan LAN. A. PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK SECARA MANUAL Hanya dengan menggunakan kalkulator, dan alat-alat tulis apapun yang kita miliki, kita dapat menyusun piramida penduduk. Kualifikasi Dasar :  Pengetahuan Dasar Matematika setingkat Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP)  Dianjurkan : Pengetahuan Dasar-Dasar Statistika Langkah – Langkah Penyusunan
  • 26. 22 1. Carilah sumber data penduduk periode terakhir yang dapat diperoleh yang ::  Dikelompokkan kedalam kelompok umur (cohort) lima tahunan  Paling sedikit dipenggal (truncated) pada kelompok umur 65 + Sebagai contoh : misalnya kita mempunyai data penduduk seperti pada Tabel 1 dihalaman berikut ini 2. Carilah data (bilangan) maksimum yang terdapat dalam data tsb. Dari tabel data tsb. kita temukan bilangan maksimumnya adalah : 1.972 3. Sesuai dengan ukuran kertas yang kita miliki, ukur dan tentukan panjang batang maksimum piramida yang dapat tergambar / tertampung dengan indah (Penyusunan Piramida Penduduk adalah juga seni)
  • 27. 23 “Indah” berarti aesthetic, tidak terlalu memenuhi kertas, masih tersisa ruang disebelah kiri piramida maupun sebelah kanannya. Begitu juga sebelah atas tersisa ruang untuk Judul, Daerah, dan Tahun. Dibawah juga tersisa ruang untuk text skala dan Sumber Data. Disamping estetis, pilihan ukuran panjang batang maksimum (atau lebar piramida maksimum) harus merupakan bilangan yang akan dengan mudah dilakukan operasi matematika. Maka bilangannya juga seharusnya “baik” karena bilangan ini akan dipakai untuk membagi sebanyak 31 kali. Kita ambil contoh misalnya kita pergunakan Kertas Manila (Vanilla Paper) Kita mengetahui bahwa ukuran Kertas Manila adalah 85 cm X 61 cm. Untuk menempatkan bidang gambar piramida dilakukan perkiraan perhitungan seperti pada Gambar 7 berikut ini. GAMBAR 7 Perkiraan Perhitungan Pada Kertas Manila
  • 28. 24 Untuk presisi ukuran, bilangan “baik” 20 cm ini kita jadikan 200 mm. 4. Selanjutnya, kita bagi bilangan 1.972 dengan 200. Gunakan kalkulator, baik unit sendiri maupun fitur nya Hand phone : 1.972/200 = 9,86 1972/200 = .9,86 Bilangan apapun yang anda peroleh. JANGAN dibulatkan karena bilangan ini akan dipakai berkali-kali sejumlah kohor X 2 (jumlah kelompok umur X 2 jenis kelamin). 5. Untuk mengetahui panjang masing-masing batang histogram (batang jumlah penduduk), maka masing-masing data dalam tabel dibagi dengan 9,86 (atau berapapun jumlah bilangan dibelakang koma, jangan dibulatkan) 6. Hasil Langkah 5. adalah panjang batang histogram dalam mm. yang jumlahnya adalah 16 X 2 = 32 batang histogram disajikan dalam Tabel 2 dibawah.
  • 29. 25 7. Perhitungan panjang batang juga dapat dilakukan dengan mempergunakan “Prijo Aplikasi Excel” (Dibahas pada bagian B setelah bagian ini). 8. Langkah terakhir adalah membuat text skala pada sumbu x (dibawah piramida)
  • 30. 26 Sebaiknya skala dinyatakan dalam bilangan kelipatan 10 atau setidaknya kelipatan 5. Panjang Batang histogram maksimum data contoh mewakili bilangan 1.972. Maka sebaiknya skala dimulai dari bilangan 2.000 dan tentu saja berada agak sebelah kiri dari Batang histogram terpanjang (maksimum). B. PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK DENGAN SOFTWARE APLIKASI EXCEL “Prijo Aplikasi Piramida” Kualifikasi Dasar Untuk memperoleh kemampuan ini, terlebih dahulu peserta belajar harus sudah menguasai program Microsoft Office Excel.(Selanjutnya akan disebut “Excel). Karena cara penyusunan piramida penduduk ini mempergunakan aplikasi Excel, maka penyajian berikut setelah uraian ini, peserta diminta untuk membuka file “Prijo Aplikasi Piramida” yang ditulis dan diprogram dalam Excel. Kelebihan “Prijo Aplikasi Excel” Semua program aplikasi melakukan internal processing tersembunyi; yaitu dari Input langsung akan menampakkan Output tanpa peserta memahami proses operasi matematikanya. Dalam program “Prijo Aplikasi Excel”, operasi matematik disajikan dalam program sehingga peserta belajar dapat melakukan kegiatan belajar mengajar 0 -4 2.0001.000 00 1.0002.000
  • 31. 27 aktif secara mental. Operasi matematik dapat diketahui dengan menempatkan pointer dalam sel yang dikehendaki dan peserta belajar membaca “Formula Bar”. Misalnya ingin mengetahui bagaimana mencari data terbesar : Kekurangan “Prijo Aplikasi Excel” 1. Tidak seluruhnya otomatis. Masih diperlukan kegiatan peserta 2. Karena formula-formula matematik disajikan terbuka untuk dilihat peserta belajar, maka terdapat risiko terhapus oleh peserta yang masih belajar. Oleh karena itu, hanya sel-sel Input yang berwarna kuning saja yang dapat di-Entry, Sel-sel yang lain di “protect” oleh penulis program aplikasi. 3. Presisi kurang tinggi karena batang histogram maksimum hanya diberi unit satu per lima puluh. (Manual Kertas Manila mempunyai unit terkecil satu per dua ratus  Lihat pembahasan sebelumnya (Tehnik Manual / Kalkulator)
  • 32. 28 Penjelasan Isi Sheet. INPUT Sheet “Input” merupakan sheet untuk memasukkan data jumlah penduduk menurut kelompok umur. Hanya sel-sel yang berwarna kuning saja yang dapat di-entry. SKALA Sheet “Skala” adalah sheet yang memproses pencarian data terbesar seperti pada cara Manual tsb. diatas yang telah kita bahas sebelumnya. Juga seperti yang telah kita bahas, data maksimal ini dipergunakan untuk mencari panjang masing-masing batang histogram dalam piramida dengan membaginya dengan bilangn “baik” 50.. Proses ini dilakukan secara terbuka pada sheet “Skala” ini juga. Pada Sheet “Skala” juga disediakan alternatif untuk menyusun piramida penduduk diatas kertas manila dengan panjang batang histogram maksimum 200 mm pada kolom “K MANILA” PIR BASIS Sheet “Pir Basis” adalah sheet yang harus di copy untuk menggambar masing- masing batang histogram yang telah diketahui panjangnya pada sheet “Skala”. Sheet “Pir Basis” JANGAN digarap, tetapi copy nyalah yang digarap. Adapun langkah-langkah untuk menggandakan (copy) Sheet adalah :
  • 33. 29 1. Right Click lah Nama Sheet “Pir Basis”. Maka akan muncul options : 2. Clicklah “Create a copy” dan “Move to end”. Langkah ini akan memberi anda copy “Pir Basis” diujung barisan Sheet dengan nama “Pir Basis (2)”. 3. Langkah berikutnya adalah memberi nama baru pada “Pir Basis (2) dengan nama Piramida yang anda kehendaki; misalnya “Piramida Pringgodani”. Untuk itu, langkahnya adalah 4. Double Click lah nama Sheet “Pir Basis (2)”, maka nama tsb. akan di block hitam. Ketiklah nama baru Piramida Pringgodani Tentu saja, anda harus Click lah Move or Copy, sehingga muncul option :
  • 34. 30 5. merubah judulnya dari “Kadipaten Jodipati: menjadi “Kadipaten Pringgodani”. Cara Penggarapan Piramida (Pir Pringgodani) 1. Pir Pringgodani atau Pir apapun yang anda copy, pada setiap sel nya mengandung angka urutan Panjang Batang. Untuk melihatnya, tempatkanlah pointer pada sel manapun Laki atau Perempuan, kelompok umur manapun. Pasti anda akan melihat biangan itu. Lihat gambar dibawah.
  • 35. 31 Penempatan pada sel ini menunjukkan angka “9” pada “Formula Bar”. Artinya : inilah panjang batang 9. Bila digeser teris kekiri, angka tsb. Akan semakin meningkat sampai 50. 2. Lihatlah Panjang Batang pada Sheet “Skala” pada kolom “Komputer”. Misalnya, untuk Laki-Laki kelompok umur 0 – 4 yang menunjukkan bilangan 36. Maka,
  • 36. 32 3. Letakkan pointer dan bloklah pada kelompok umur diatasnya; yaitu 5 – 9 pada sel 36 seperti pada gambar dibawah.
  • 37. 33 4. Blok lah area dari 36 sampai 1 (kekanan). Maka akan tampak : , 5. Gambarlah “Bottom Border” dengan meng click nya.
  • 38. 34 6. Serta “Left Border” pada sel / row dibawahnya seperti nampak dibawah 7. Maka akan menghasilkan batang histogram seperti dibawah ini. 8. Demikian seterusnya sampai semua kelompok umur dibuatkan batang histogramnya. 9. Apabila dikehendaki warna yang berbeda untuk setiap batang histogram (misalnya Piramida advokasi Program BKB, maka batang histogram 0 – 4
  • 39. 35 10. dapat diberi warna merah dengan melakukan block pada area tsb. dan memilih warna pada 11. Langkah 9. akan menghasilkan
  • 40. 36 File Program aplikasi “Prijo Aplikasi Excel” disertakan bersama ini. 4. PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK DENGAN MEMPERGUNAKAN MICROSOFT OFFICE EXCEL Pengantar Sebenarnya Microsoft Office Excel (Selanjutnya akan disebut Excel) tidak mempunyai fasilitas untuk menyusun piramida penduduk. Namun kita tahu dari Pokok Bahasan “Pengertian Piramida Penduduk” bahwa piramida sebenarnya adalah sebuah histogram horisontal yang saling berhadapan (back-to-back histogram). Menurut Webster, New World Dictionary, Histogram adalah : “A graphic presentation of a frequency or relative frequency distribution consisting of vertical rectangles whose width correspond to a defined ranges of frequencies and whose heights correspond to the number of requencies occurring within the range” 16) Histogram adalah suatu presentasi distribusi frekuensi atau frekuensi relatif yang terdiri dari segi empat vertikal yang lebarnya menggambarkan range frekuensi yang ditentukan dan tingginya menggambarkan jumlah frekuensi yang terjadi pada range tersebut. Untuk itu, marilah kita lihat apa dan bagaimana rupa histogram seperti pada Gambar 8 pada halaman berikut ini : Setelah mengetahui definisi dan gambar histogram, maka kita mengetahui bahwa fasilitas yang sesuai definisi itulah yang disediakan oleh Excel dan kita juga tahu bahwa histogram yang akan kita susun adalah histogram
  • 41. 37 horisontal; bukan histogram biasa seperti definisi dan seperti fasilitas dalam Excel. Dengan demikian, kita dapat mensiasati fasilitas dalam Excel guna memenuhi tujuan kita yaitu membuat “histogram horisontal yang saling berhadapan”. Siasat kita adalah membalik sumbu-sumbu histogram :  Membuat sumbu “X” menjadi Vertikal  Membuat sumbu “Y” menjadi Horisontal
  • 42. 38 Sebelum memasuki penjelasan langkah-langkah tehnis, peserta belajar di- ingatkan sebaiknya juga membuka File “Penyusunan Piramida.xls” sehingga dapat mengikuti langkah-langkah interaktif antara peserta dengan program. Modul ini ditulis dalam program Microsoft Words yang tidak mempunyai efek interaktif terhadap bilangan-bilangan. Seluruh Tabel setelah ini adalah copy dari File “Penyusunan Piramida.xls” tsb. Seluruh langkah-langkah penyusunan piramida dengan excel ini diambil dari “Pembuatan Piramida Dengan Excel” yang ditulis oleh Prijo Waspodo. 17) Langkah – Langkah Menyusun Piramida Dengan Excel 1. MERUBAH DATA PENDUDUK LAKI-LAKI MENJADI NEGATIF Karena siasat kita adalah membuat sumbu X menjadi vertical, maka agar Penduduk Laki-Laki berada pada sebelah kiri sumbu X, siasatnya adalah merubah data penduduk laki-laki menjadi negatif. Data asli nya adalah seperti dibawah ini
  • 43. 39 Data penduduk laki-laki pada Tabel asli tsb. diatas kemudian kita rubah menjadi negatif sehingga nampak seperti pada Tabel 4 dibawah
  • 44. 40 2. MEMBUAT PIRAMIDA a. Blok lah area dari “KOHOR” sampai dengan “Perempuan” pada sel 530.694 atau bila anda membuka file “Penyusunan Piramida.xls” , area tsb adalah A6:C23. (atau sel A6 sampai dengan sel C23) b. Click lah “Insert”
  • 45. 41 c. Kemudian, Click lah “Bar”` Langkah ini akan memunculkan options Piramida ini perlu diperbaiki dengan menempelkan batang-batang histogramnya dengan langkah : d. Aktifkan piramida dengan meng Click area nya sehingga akan nampak seperti berikut -2,000,000 0 2,000,000 5 - 9 15 - 19 25 - 29 35 - 39 45 - 49 55 - 59 65 - 69 75 + LAKI - LAKI PEREMPUAN Dari options ini, pilihlah yang kedua, yaitu Langkah ini akan menghasilkan piramida disebeah Tabel seperti dibawah ini
  • 46. 42 Perhatikan segi empat yang mengurung piramida. Segi empat ini menandakan bahwa anda telah memasuki “Chart Area” e. Setelah berada dalam “Chart Area”, tempatkanlah pointer pada salah satu batang histogram yang manapun sehingga akan tampak kotak prompt option seperti ini. f. Right Click lah ditempat itu, maka akan Nampak :
  • 47. 43 g. Click lah “Format Data Series” sehingga muncullah kotak options : h. Geserlah “GapWidth” kekiri sehingga menempel ke ujung paling kiri pada “No Gap” Langkah ini akan menghasilkan piramida seperti dibawah; yaitu piramida yang batang- batang histogram nya saling menempel satu sama lain seperti yang kita kita kehendaki.
  • 48. 44 . Perhatikan posisi “Gap Width” yang telah bergeser ke paling ujung kiri 3. MERUBAH WARNA BATANG HISTOGRAM a. Seperti biasa, aktifkan dulu piramida dan area nya seperti pada Langkah 2.d,. 2.e. 2.f., dan 2.g. Maka seperti Langkah 2.g., akan muncul : b. Click lah “Fill”. Maka akan muncul :
  • 49. 45 c. Misalnya kita memilih “Solid Fill” dan meng Click “Color” Akan muncul -2,000,000 -1,000,000 0 1,000,000 2,000,000 5 - 9 15 - 19 25 - 29 35 - 39 45 - 49 55 - 59 65 - 69 75 + LAKI - LAKI PEREMPUAN Dan bila kita meng Click Kuning, piramida akan nampak seperti pada gambar dibawah
  • 50. 46 4. MEMBERI GARIS BATAS PADA SETIAP BATANG HISTOGRAM a. Seperti biasa, lakukan langkah 2.d., 2.e., dan 2.f., maka akan nampak b. Click lah “Border Color”, maka akan mucul
  • 51. 47 Bila kita meng Click “Solid line” dan “Color”, merah, piramida akan menjadi b. Bila melakukan hal yang sama untuk Batang-Batang Perempuan, maka hasilnya adalah -2,000,000 -1,000,000 0 1,000,000 2,000,000 5 - 9 15 - 19 25 - 29 35 - 39 45 - 49 55 - 59 65 - 69 75 + LAKI - LAKI PEREMPUAN
  • 52. 48 5. MEMBERI JUDUL PADA PIRAMIDA Langkah lain yang penting adalah memberi Judul pada piramida. a. Aktifkan piramida seperti pada langkah 2.d. b. Pada area yang telah aktif tsb. lakukanlah “Double Click”, maka disebelah atas akan muncul : c. Click lah, maka akan piramida dan area nya akan menjadi seperti pada halaman berikut. d. Click lah “Chart Title” sehingga anda memasuki Text tsb. dan diberi prompt untuk meng-edit nya; yaitu mengetik text dan mengatur ukuran dan gaya font nya.
  • 53. 49 e. Dengan mengerjakan apa yang perlu sesuai Sumber Data dan tujuan anda, maka piramida akan menjadi : 6. MERUBAH SKALA LAKI-LAKI DARI NEGATIF MENJADI POSITIF Kita masih ingat, pada Langkah pertama diatas tadi, kita telah men-siasati dan merubah Data Penduduk Laki-Laki menjadi negatif untuk membuat Batang Histogram disebelah kiri sumbu “Y” (umur). Dan kini kita harus kembali membuatnya menjadi image positif pada skala sajian piramida. Untuk menjadi piramida yang sempurna, langkahnya adalah : -2,000,000 -1,000,000 0 1,000,000 2,000,000 5 - 9 15 - 19 25 - 29 35 - 39 45 - 49 55 - 59 65 - 69 75 + Propinsi Jawa Timur SENSUS 2010 LAKI - LAKI PEREMPUAN
  • 54. 50 a. Tempatkan pointer pada bilangan skala pada sumbu “X”, maka akan muncul option “Horizontal Value” pada sumbu “X” seperti dibawah ini : b. Right Click lah Option Box tsb. Sehingga akan muncul options seperti pada halaman berikut. Yang kita perlukan adalah option “Format Axis”
  • 55. 51 c. Click lah “Format Axis” sehingga akan muncul
  • 56. 52 d. Bila meng click “Number” akan muncul : e. Click lah angka positif merah untuk menggantikan angka negatif kita. f. Langkah terakhir adalah meng click “Close” Piramida kita akan nampak seperti pada halaman berikut. Inilah langkah terakhir dan selesailah piramida kita.
  • 57. 53 Sebenarnya Penyusunan Piramida adalah seni yang banyak sekali alternatif dan options yang bersifat ornamental dan aestetis yang disediakan oleh Excel.. Setelah berkali-kali mencoba dan berlatih, peserta akan memperoleh ketrampilan penyusunan piramida aestetis yang beraneka ragam. Untuk tujuan kita, hasil terakhir ini dianggap cukup. 5. PENYUSUNAN PIRAMIDA DENGAN MEMPERGUNAKAN PROGRAM ON-LINE Piramida penduduk on-line umumnya disebut dengan “Population Pyramid Generator. Banyak sekali population pyramid generatof dijumpai dalam global internet untuk menyusun piramida. 2,000,000.00 1,000,000.00 0.00 1,000,000.00 2,000,000.00 5 - 9 15 - 19 25 - 29 35 - 39 45 - 49 55 - 59 65 - 69 75 + Propinsi Jawa Timur SENSUS 2010 LAKI - LAKI PEREMPUAN
  • 58. 54 Populaion pyramid generator tsb. biasanya dapat dikelompokkan kedalam : a. Population pyramid generator yang bebas (free) – tanpa mendaftar (register) dan hasilnya segera b. Population pyramid generator yang bebas tetapi hasilnya dimasukkan kedalam e-mail fihak yang menyusun. Karena itu, program ini meminta alamat e.mail penyusun. c. Population pyramid generator yang tidak bebas dan harus mendaftar dahulu (register) untuk menjadi anggota. 1. POPULATION PYRAMIDE GENERATOR YANG FREE DAN HASILNYA SEGERA 18)
  • 59. 55 Hasil penelusuran (searching) tsb. telah diunduh (downloaded) dan dapat dijumpai bersama tulisan ini dalam Folder On-Line/Population Pyramid Generator,xlsx, yang merupakan File Microsoft Excel.. Kelebihan Program Population Pyramid.xlsx 1. Dapat di copy tanpa dilindungi sehingga dapat menjadi File milik pemakai dan dapat diberi nama lain sesuai kehendak (dapat di “rename”) 2. Hasilnya (Output) Langsung diperoleh dalam bentuk image (tanpa menampakkan Format Menu Excel 3. Free / Tanpa register 4. Untuk Input, program on-line ini dapat menerima ukuran dan jenis Font apapun. Sehingga data yang dimiliki dapat langsung dicopy kedalam Population Pyramid Generator 5. Hasil (Output) nya walaupun dalam bentuk image, dapat dikenai segala jenis penggarapan dengan Excel yang telah kita pelajari sebelumnya. Tampak Layar (Screen View)
  • 60. 56 Ini adalah tampak layar Sheet “Data”. Sheet “Data” ini diperuntukkan bagi input data penduduk menurut kelompok umur. Karena dibuat di Amerika Serikat yang SENSUS nya sangat maju, kelompok umur tidak dipenggal (tidak truncated) sehingga sampai usia 100 tahun. Sedangkan Sheet “Chart” disebelah kanannya yang diblok kuning adalah untuk menyajikan Output yang langsung diberikan pada saat itu juga (prompt). Dari tampilan tsb. kita tahu bahwa bentuk Output dibawah ini adalah berbentuk image tanpa garis-garis “rows” dan “column” seperti pada tampilan Menu Bar. .
  • 61. 57 Cara Pengoperasian Population Pyramid Generator.xlsx Karena program ini merupakan aplikasi excel yang dibuat on-line, tentu saja pokok ini akan kita bahas dengan mempergunakan Excel. Untuk itu, marilah kita buka Folder On-Line/Population Pyramid Generator,xlsx yang disertakan bersama tulisan Modul ini. Agar kita dapat membandingkan Output (hasilnya), maka data yang akan kita Input kan adalah data untuk contoh kita membuat piramida dengan mempergunakan Excel secara langsung seperti yang telah kita bahas sebelumnya; yaitu penduduk Jawa Timur SENSUS 2010 Menurut Kelompok Umur.. Setelah kita berada dalam File / program ini, langkah-langkahnya adalah : 1. Input kan data kedalam Sheet “Data”. Ini dapat dilakukan dengan mengetikkan data satu persatu kedalam sel-sel “Males” dan “Females”. Seperti telah disebutkan sebelumnya, kita tidak perlu mengkhawatirkan ukuran dan tipe font data sumber yang akan kita copy kan kedalam Sheet “Data”. . Sedangkan masalah bahasa, walaupun kita tidak di-ijinkan untuk meng-edit dan alih bahasa menjadi “Laki-Laki” dan “Perempuan”, pada Sheet “Data”, nanti pada Sheet Chart atau Output, kita diberi kesempatan untuk meng-edit atau alih bahasa. Setelah melakukan Input kedalam Sheet “Data”, maka akan sheet tsb. akan nampak seperti dibawah ini.
  • 62. 58 2. Click lah Sheet “Chart” untuk melihat bagaimana hasil piramida kita. Sheet tsb. akan nampak seperti pada halaman berikut ini. Nanti setelah kita mengetahui Sheet “Chart” yang dapat di-edit, kita akan mengetahui bahwa daerah ini untuk Sheet “Data” tidak begitu penting untuk diisi.
  • 63. 59 . Dari piramida Output dalam Sheet “Chart” ini kita mengetahui beberapa hal tentang ciri-ciri program on-line Population Piramid Generator.xlsx; yaitu : a. Sheet “Chart” ini tidak seperti Sheet Excel pada umumnya yang selalu menampakkan Menu Bar View. Ternyata Sheet “Chart” ini langsung menampakkan diri sebagai image atau “Print View”. b. Kelebihan lain adalah : Walaupan view (image) nya print, Sheet ini dapat diakses dengan menggunakan comands Excel untuk meng-edit dan menghias piramida penduduk seperti yang telah kita pelajari sebelumnya. Caranya adalah; seperti yang telah kita tahu, mengaktifkan atau meng-click piramida. c. Sumbu “X” adalah dalam persentase; bukan angka mutlak seperti contoh kita yang terdahulu; tetapi perhatikan bentuknya. Ternyata hasilnya sama dengan cara kita terdahulu. 3. Text yang dapat di-edit dengan mengaktifkan (click) adalah  Judul  Nama Sumbu Y  Nama Sumbu X 4. Sebagai contoh, setelah meng-edit, maka misalnya piramida kita akan tampak
  • 64. 60 2. ZOHRY-MULTI-POPULATION-PYRAMID Zohry-Multi-Population-Pyramid adalah pembuatan piramida penduduk on-line khusus untuk multi piramida yang membagi penduduk selain jenis kelamin juga “Perkotaan” dan “Pedesaan”. 19) Program ini juga bersifat at prompt output (Output nya segera / langsung) Program ini juga merupakan aplikasi Excel sehingga juga mempunyai dua Sheet; yaitu Sheet “Data” dan Sheet “Pyramid” /
  • 65. 61 Sheet “Data” dipergunakan untuk entry input, sedangkan Sheet “Pyramid” dipergunakan untuk penyajian output atau hasil piramida. Sheet output ini juga merupakan image, bukan tampilan Menu Bar. Seperti pada Population Pyramid Generator.xlsx, Sheet “Pyramid” ini juga dapat di-edit dengan mempergunakan fasilitas excel. Adapun tampak layarnya (View) Sheet “Data” disajikan dibawah ini.: Text dan data yang dapat di-edit dalam Sheet “Data” diberi warna biru. Sedangkan Sheet “Pyramid” yang menunjukkan output nampak sbb.
  • 66. 62 Tidak seperti Program Population Pyramid Generator.xlsx, pada program Zohry ini sumbu “X” berskalakan angka mutlak, bukan persentase. Perbedaan yang lain adalah bahwa pada output Zohry ini, Bar Title; yaitu “Male” dan “Female” ditulis dengan menggunakan fasilitas Windows; bukan fasilitas “Bar Chart” dalam Excel sehingga dengan mudah dapat diakses dan di-edit menjadi “Laki-Laki” dan “Perempuan” Interpretasi Multi Pyramid ini adalah bahwa jumlah penduduk adalah “merah” + “biru”. Rural berwarna “biru” dan urban berwarna “merah” 3. WEBSITE WWW.STATISTICUM.ORG 20) Website www.statisticum.org mempunyai banyak fasilitas statistik online; salah satunya adalah “Population Pyramid” yang dapat dipilih diantara banyak
  • 67. 63 fasilitas yang ditawarkan. Akan tetapi www,statisticum.org bukanlah web yang free seperti Population Pyramid Generator.xlsx dan Zohry. www Satisticum.org merupakan website yang hanya dapat diakses dan dioperasionalkan dengan mendaftar (register) terlebih dahulu. Untuk itu, penyusunan piramida penduduk online ini tidak dibahas didalam modul ini. Sebenarnya masih banyak lagi fasilitas penysunan piramida penduduk online; akan tetapi hampir semuanya mempergunakan fasilitas Excel atau dalam istilah tehnisnya disebut “spread sheet”. Karena kita telah menguasai tehnik penyusunan piramida dengan Excel (spread sheet), maka kita dapat melakukan seluruh prosedur dan langkah-langkah yang diminta oleh kebanyakan program online. Sebenarnya yang merupakan penyusunan piramida penduduk yang benar-benar online adalah yang harus mendaftar dahulu dan outputnya tidak prompt melainkan dikirimkan melewati alamat e.mail pemohon. Sedangkan program penyusunan piramida penduduk “online” yang dapat di-download dan di save menjadi milik kita menjadi bukan lagi “online”. Ia telah menjadi milik kita. Apalagi seperti Population Pyramid Generator.xlsx yang sedemikian generousnya sehingga dapat di “Save as” dengan nama kita sendiri.bukan lagi merupakan fasilitas “online”. Sampai disinilah pembicaraan kita mengenai cara penyusunan piramida penduduk.. Sebenarnya masih banyak lagi tehnik dan program penyusunan piramida penduduk, seperti misalnya : Program WEBL dan Sub Program DemProj dalam Program Spectrum. 21) dan 22) Agar peserta belajar dapat belajar dan berlatih penyusunan piramida sehingga memperoleh ketrampilan dan sekaligus pemahaman kognitif tentang pengertian dan makna piramida penduduk, maka peserta dianjurkan banyak berlatih. Untuk
  • 68. 64 itu Modul ini disertai juga cukup banyak data penduduk menurut kelompok umur lima tahunan, baik menurut SUSENAS, SUPAS, maupun SENSUS dalam Folder Data Untuk Latihan. Latihan 1. Djoko Widodo, Gunawan, dan Indra ditugaskan membuat piramida penduduk Propinsi Jawa Timur menurut hasil SENSUS 2010 dengan menggunakan cara manual. Mereka menggunakan Handphone untuk kalkulator dan Kertas Manila sebagai dasar penyusunan piramida penduduk. 23) Dibawah ini adalah hasil mereka yang menurut basis matematikanya adalah BENAR. Akan tetapi hanya satu yang proposional. Piramida penduduk Djoko diberi nama A, ,milik Gunawan diberi nama B, sedangkan milik Indra namanya C. Manakah piramida penduduk yang lebih proporsional ?
  • 69. 65 2. Bukalah File Penduduk Indonesia 97-2000 dalam Folder Data Untuk Latihan. Dengan menggunakan Microsoft Excel, susunlah piramida penduduk Indonesia Tahun 1997/1998 24) 3. Berdasarkan Data yang sama dengan Soal Nomor 2, buatlah piramida penduduk dengan mempegunakan fasilitas online yang telah menjadi milik kita yaitu “Population Pyramid Generator.xlsx. Rangkuman Setiap tehnik dan cara penyusunan piramida penduduk mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Tehnik Manual Kelebihan  Tidak tergantung alat dan perlengkapan yang rumit  Melibatkan penyusun kedalam operasi matematik yang mendasari penyusunan piramida sehingga membantu pemahaman kognitif tentang piramida. Bukan hanya sekedar membuat.  Dapat dilakukan dimana saja  Murah Kekurangan / Kelemahan  Presisi rendah  Terlalu banyak kegiatan fisik (cumbersome)  Kurang artistik  Terbelakang
  • 70. 66 Penggunaan Fasilitas Dalam Excel Kebaikan  Sangat kaya pilihan ornamental dan mempunyai berbagai macam pilihan customize (variasi yang dikehendaki  Presisi tinggi  Menjadi dasar bagi banyak program-program agtau software yang lain baik online maupun langsung Kekurangan  Dituntut penguasaan Microsoft Excel  Harus melibatkan kegiatan membuat data Laki-Laki menjadi negatif. Software Prijo Aplikasi Excel Kelebihan  Proses dan operasi matematik internalnya terbuka dan dapat dilihat sehingga pemakai dapat belajar dua pengetahuan sekaligus; yaitu 1) basis matematik pembuatan piramida dan 2) commands yang dibutuhkan Excel untuk operasi matematik tsb.  Mempunyai Sumbu Y (Umur) yang artistik Kelemahan  Presisi rendah karena unit ukuran skalanya hanya 50 (lima puluh)  Tidak sepenuhnya otomatis
  • 71. 67 Software yang diperoleh secara online Kelebihan dan kekurangannya tergantung dari dua hal : 1. Free atau harus register terlebih dahulu 2. Hasil (output) prompt atau harus menunggu dan melewati alamat e.mail Kebanyakan program-program penyusunan piramida online maupun website mempergunakan Microsoft Excel. Evaluasi Bukalah File Pop by Cohort dalam Folder Data Untuk Latihan. Pilihlah Sheet Kasiman Bojonegoro. 25) Susunlah piramida penduduk Kecamatan Kasiman – Kabupaten Bojonegoro – Tahun 2010. Pergunakanlah Microsoft Excel.
  • 72. 68 BAB V INTERPRETASI PIRAMIDA PENDUDUK Indikator Keberhasilan Setelah mengukuti kegiatan belajar mengajar dalam Pokok Bahasan ini peserta belajar dapat melakukan interpretasi piramida penduduk. Uraian Materi Pada pokoknya, bentuk piramida penduduk ditentukan oleh kelahiran dan kematian dengan pola trend kelahiran dan tren kematian mengikuti Demographic Transition Theory, Interpretasi piramida dapat digolongkan sbb. : 1. Kematian meruncingkan piramida kearah apex (puncak) a. Tingkat Kematian sangat tinggi meruncingkannya menjadi bentuk meruncing cekung (concave) b. Tingkat Kematian tinggi meruncingkannya menjadi bentuk meruncing lurus 2. Kelahiran tinggi melebarkan piramida dibawah, kelahiran rendah menciutkan piramida dibawah 3. Tonjolan ditengah piramida menggambarkan akibat peristiwa kelahiran atau migrasi masuk yang luar biasa tinggi, sedang cekungan menggambarkan akibati kematian tinggi akibat perang, wabah, atau bencana.alam. 4. Bentuk tumpul diatas menggambarkan tingkat kematian yang rendah. Ini adalah piramida penduduk modern atau post-modern. Biasanya diikuti oleh kelahiran rendah sehingga menciut dibawah. Jumlah penduduk menurun. 5. Bentuk melebar pada usia 15-19 sampai 55-60 sedangkan daerah lain sempit adalah cita-cita semua Negara. Yaitu sebagian besar penduduk berada pada
  • 73. 69 6. usia economically productive. Sayangnya, tidak dapat dihindari, ini hanya terjadi sekali saja. Inilah yang disebut “Bonus Demografi” Sedangkah contoh-contoh dalam bentuk piramida disajikan pada halaman berikut. Contoh 1.a. : Runcing concave. Contoh 1.b.: Runcing lurus Contoh 2. Tingkat Kelahiran tinggi (dahulu) dan Tingkat Kelahiran menurun. Contoh : Afghanistan, Jalur Gaza, Nigeria, Angola, Siera Leon, dan hampir semua negara Afrika Sub Sahara Penduduk tumbuh Contoh : Indonesia SENSUS 1971, Jawa Timur SENSUS 1971 Penduduk tumbuh Contoh : Jawa Timur SENSUS 2010 Bekas-bekas mengalami kelahirantinggi PenurunanTingkatKelahiran PenurunankembaliTingkatKelahiran PeningkatanTingkatKelahiran
  • 74. 70 Contoh 3.a. : Cekungan ditengah piramida : Jawa Timur SENSUS 1971 Contoh 3.c. : Tonjolan ditengah piramida Contoh 4. : Tumpul diatas Kematiantinggi PendudukanolehJepang Contoh : Kota Kediri SENSUS 2010 Tenagakerjawanitadan asistennya dalamindustri tembakau Contoh : Hampir seluruh Negara- negara Eropa. Ini akibat tingkat kelahiran dan kematian rendah selama bertahun-tahun
  • 75. 71 Piramida penduduk dapat menyajikan Tingkat Ketergantungan “Dependency” secara visual sbb. : Latihan Berikan interpretasi pada bentuk piramida penduduk Kabupaten Sidoarjo menurut SUSENAS 2006.dibawah ini. 26)
  • 76. 72 Evaluasi Apa makna piramida penduduk Kecamatan Karangrejo dibawah ini ? BAB VI PENUTUP A. Evaluasi kegiatan belajar Memahami struktur dan penyebaran penduduk sangatlah penting karena dengan memahami struktur dan penyebaran penduduk, peserta Diklat akan mengetahui karakteristik penyebaran bukan saja diwilayah geografis, tetapi juga karakteristik penyebaran umur dan jenis kelamin penduduk. Dari pemahaman struktur dan penyebaran penduduk, kita juga akan mampu melakukan analisa trend persebaran penduduk dimasa yang akan datang. Dan yang terlebih penting lagi, dengan mengetahui struktur dan penyebaran serta trend perkembangannya, kita dapat juga mengukur kesejahteraan penduduk serta trend nya. B. Umpan balik Umpan balik pelatihan akan dilaksanakan setelah selesainya pelatihan ini dengan mengadakan monitoring dan evaluasi pada peserta. C. Tindak lanjut Kepada peserta pelatihan yang mengampu jabatan tentang kependudukan di bidangnya, akan diusulkan untuk mengikuti pelaqtihan lanjutan.
  • 77. 73 D. Kunci jawaban 1. Pokok Bahasan “Pengertian Piramida Penduduk” Jawaban Soal Latihan Jawaban Soal Evaluasi 1. Unsur-Unsur Jawaban :  Diagram atau Chart atau Grafik  Distribusi Umur dan Sek  Umur menjadi Sumbu Y atau Sumbu Tegak  Jumlah menjadi Sumbu X atau Sumbu Datar / Horisontal  Lokasi dan Tahun 2. Sangat ,lebar dibawahm runcing diatas 3. Tumpul diatas, hampir lurus kebawah seperti segi empat panjang 4. Tumpul diatas, menyempit dibawah 2. Pokok Bahasan “Klasifikasi Piramida” Jawaban Soal Latihan Tumpul diatas, menyempit dibawah
  • 78. 74 Afghanistan B Indonesia A Jalur Gaza B Thailand A Angola B Amerika Serikat C Jerman, Portugal, Denmark, Belanda, Norwegia D Korea Selatan D Hongkong D Jawaban Soal Evaluasi
  • 79. 75 3. Pokok Bahasan “Penyusunan Piramida” SUMBER : BPS Magetan, Kecamatan Dalam Angka 2008 4. Pokok Bahasan “Interpretasi Piramida” Soal Jawaban Latihan  Kabupaten Sidoarjo adalah daerah industri karena itu tenaga kerja muda berjumlah banyak  Sejak kurang lebih Tahun (2006 – 30 = 1976) enam tahun setelah pencanangan program KB, Kab. Sidoarjo mengalami penurunan  Tetapi kurang lebih Tahun (2006 – 4 = 2000) karena penurunan intensitas program KB akibat penurunan komitmen politik, fertilitas meningkat lagi (tidak menurun lagi) 1,500 1,000 500 0 500 1,000 1,500 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75 + Series1 Series2 Piramida Penduduk Kecamatan Kasiman Bojonegoro , 2008
  • 80. 76 Jawaban Soal Evaluasi  Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan mulai menunjukkan peningkatan Usia Harapan Hidup  Kecamatan Karangrejo,Kabupaten Magetan pernah mengalami fertilitas tinggi selama bertahun-tahun  Tetapi sejak kurang lebih tahun (2008 – 35 = 1973), Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan mengalami penurunan fertilitas  Namun setelah mengalami penurunan fertilitas, kurang lebih pada tahun (2008 – 20 = 1980, Kecamatan Karangrejo mengalami peningkatan fertitas  Sejak kurang lebih tahun (2008 – 15 = 1993) Kecamatan Karangrejo mengalami kembali penurunan fertilitas. LAMPIRAN I KUNCI JAWABAN Pokok Bahasan “Pengertian Piramida Penduduk” Jawaban Soal Latihan Tumpul diatas, menyempit dibawah
  • 81. 77 Jawaban Soal Evaluasi 5. Unsur-Unsur Jawaban :  Diagram atau Chart atau Grafik  Distribusi Umur dan Sek  Umur menjadi Sumbu Y atau Sumbu Tegak  Jumlah menjadi Sumbu X atau Sumbu Datar / Horisontal  Lokasi dan Tahun 6. Sangat ,lebar dibawahm runcing diatas 7. Tumpul diatas, hampir lurus kebawah seperti segi empat panjang 8. Tumpul diatas, menyempit dibawah Pokok Bahasan “Klasifikasi Piramida” Jawaban Soal Latihan Afghanistan B Indonesia A Jalur Gaza B Thailand A Angola B Amerika Serikat C Jerman, Portugal, Denmark, Belanda, Norwegia D Korea Selatan D Hongkong D
  • 82. 78 Jawaban Soal Evaluasi Pokok Bahasan “Penyusunan Piramida” SUMBER : BPS Magetan, Kecamatan Dalam Angka 2008 Series1 Series2 Piramida Penduduk Kecamatan Kasiman Bojonegoro , 2008
  • 83. 79 Pokok Bahasan “Interpretasi Piramida” Soal Jawaban Latihan  Kabupaten Sidoarjo adalah daerah industri karena itu tenaga kerja muda berjumlah banyak  Sejak kurang lebih Tahun (2006 – 30 = 1976) enam tahun setelah pencanangan program KB, Kab. Sidoarjo mengalami penurunan  Tetapi kurang lebih Tahun (2006 – 4 = 2000) karena penurunan intensitas program KB akibat penurunan komitmen politik, fertilitas meningkat lagi (tidak menurun lagi) Jawaban Soal Evaluasi  Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan mulai menunjukkan peningkatan Usia Harapan Hidup  Kecamatan Karangrejo,Kabupaten Magetan pernah mengalami fertilitas tinggi selama bertahun-tahun  Tetapi sejak kurang lebih tahun (2008 – 35 = 1973), Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan mengalami penurunan fertilitas  Namun setelah mengalami penurunan fertilitas, kurang lebih pada tahun (2008 – 20 = 1980, Kecamatan Karangrejo mengalami peningkatan fertitas  Sejak kurang lebih tahun (2008 – 15 = 1993) Kecamatan Karangrejo mengalami kembali penurunan fertilitas.
  • 84. 80