SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
PERANAN IDEOLOGI
PANCASILA PADA GENERASI
MILENIAL
Oleh:
Tri Damayantho
200501072191
KOMUNIKASI PEMASARAN DIGITAL
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SIBER ASIA
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmatnya dapat
terselesaikan makalah Tugas I Mata Kuliah Pendidikan Pancasila sebagai salah satu
syarat untuk mengikuti Ujian Tengah Semester Genap di Program Studi
Komunikasi Universitas Siber Asia Tahun Ajaran 2020/2021.
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila adalah salah satu tahapan belajar dimana
mahasiswa diharapkan dapat memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa kebangsaan
dan cinta tanah air sepanjang hayat.
Pada tugas kali ini, mahasiswa diminta untuk menuliskan makalah dengan
mengambil tema “Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara”
Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat memberikan manfaat.
Terima Kasih
Penulis
Tri Damayantho
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Rumusan Masalah............................................................................................... 2
Tujuan ................................................................................................................. 3
Manfaat Penulisan............................................................................................... 3
Metode Penelitian................................................................................................ 3
Sistematika Penulisan.......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................... 5
BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 9
Kesimpulan ......................................................................................................... 9
Saran.................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
1
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ilmu tentang gagasan dan buah
pikiran. Konsep ini muncul pertama kali kala Revolusi Prancis tahun 1797 oleh
Antoine de Tracy. Dalam bukunya Elements d’Ideologie, de Tracy mengusulkan
sebuah ilmu pengetahuan baru tentang pikiran, yaitu “idea-logy” yang akan menjadi
dasar dari semua sains.
Ideologi merupakan seperangkat sistem yang diyakini oleh setiap wara negara
dalam kehidupan bermasyarakat yang terbentuk melalui suatu proses panjang
dalam berkebudayaan, beragaman dan pemikiran. Koentjaraningrat mengatakan
dalam bukunya Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, ideologi yang
bersumber dari kebudayaan artinya meliputi sistem religi, upacara keagamaan,
organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata
pencaharian hidup, sistem teknologi dan peralatan, mempengaruhi dan berperan
dalam membentuk ideologi suatu bangsa.
Dalam kehidupan kenegaraan ideologi adalah konsensus mayoritas warga negara
tentang nilai-nilai dasar yang ingin diwujudkan dengan mendirikan negara.
Beberapa pakar mengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan yang bulat dan utuh
dari ide-ide dasar. Padmo Wahjono juga melanjutkan bahwa ideologi merupakan
suatu kelanjutan atau konsekuensi dari pada pandangan hidup bangsa, falsafah
hidup bangsa, dan akan berupa seperangkat tata nilai yang dicita-citakan akan
direalisasi didalamkehidupan berkelompok.
Dalam perspektif berbeda, Mubyarto, seorang pakar ekonomi menjelaskan ideologi
adalah sejumlah doktrin, kepercayaan dan simbol-simbol sekelompok masyarakat
atau bangsa. Kemudian seorang pakar sosiologi, Soerjanto Poespowardojo
mengartikan ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang keseluruhan
menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami jagatraya dan
bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
2
Sejarah dan perjalanan bangsa Indonesia selama ini membentuk nilai-nilai dan
kepribadian bangsa dan rakyat Indonesia, sehingga dinamika yang terjadi di dalam
masyarakat tidak selalu dapat dijelaskan secara ideologi, karena kecepatan
informasi, perubahan serta disrupsi yang terjadi akibat perkembangan pesat
teknologi menyebabkan ideologi tertatih-tatih mengikuti kecepatan perubahan
zaman yang saat ini sangat didominasi oleh generasi milenial.
Generasi milenial menurut Hasanudin Ali dan Lilik Purwandi (2017) dalam buku
Milenial Nusantara adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 -2000. Sementara
peneliti sosial lainnya mendefinisikan generasi milenial adalah mereka yang lahir
antara tahun 1980 – 2000 an1
.
Karakter generasi milenial yang sangat peka terhadap perubahan teknologi dan
gadget membentuk mereka dengan hidup yang serba mudah, tidak berpikir panjang
dan cendrung tidak sabar dalam menghadapi sesuatu. Keunikan ini yang
membedakan generasi milenial dengan generasi sebelumnya, disamping itu
kekuatan generasi milenial adalah mereka sangat terhubung satu sama lain, berkat
kemajuan teknologi dan internet, selain itu mereka juga mempunyai pendekatan
komunikasi yang berbeda dan sangat cepat mengikuti perkembangan global.
Rumusan Masalah
Seiring dengan perkembangan arus teknologi, derasnya informasi menjadikan
Pancasila sebagai ideologi mulai terlupakan dan terabaikan. Modal bangsa
Indonesia yang akan menyambut bonus demografi pada tahun 2030-2040 menjadi
tantangan tersendiri agar bangsa Indonesia khususnya generasi milenial sebagai
ujung tombak kemajuan bangsa tidak kehilangan jati diri dan nilai-nilai dasar
sebagai bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia perlu berjalan beriiringan dengan
kecepatan informasi yang terjadi di generasi milenial, karena generasi milenial akan
1
Mengenal Generasi Milenial, Sindonews.com, 2015
3
menjadi mesin penggerak bangsa yang menentukan arah perjalanan bangsa
Indonesia di masa depan.
Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan sudut pandang dari disrupsi yang terjadi
di masyarakat bagaimana Ideologi Pancasila dapat eksis di tengah derasnya arus
informasi dan pengaruh global yang sangat membentuk karakter dan identitas
generasi milenial Indonesia.
Manfaat Penulisan
Manfaat dari makalah ini adalah menjadi salah satu literatur awal yang dapat
membantu dan menginspirasi pemangku kepentingan dalam menanamkan Ideologi
Pancasila di kehidupan bangsa dan negara ditengah kecepatan dan dinamika sosial
yang sangat terpengaruh oleh informasi, budaya dan ideologi global.
Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan
metode kualitatif, menggunakan studi kepustakaan dengan bahan kajian-kajian,
buku-buku, literatur, jurnal dan penelitian sebelumnya sesuai dengan masalah yang
akan dibahas, serta menggunakan data-data sekunder yang didapat secara daring
dengan sumber yang reliabel, akurat dan terpercaya untuk memperkuat landasan
teori penelitian.
Penelitian ini memfokuskan diri pada posisi dan peranan Ideologi Pancasila di
kalangan milenial dan pengaruh dari Ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka
agar dapat menjadi salah satu pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, sosial dan
budaya dengan memaksimalkan peranan teknologi informasi komunikasi.
Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun desuai dengan arahan tutor yaitu terdiri dari empat bab yaitu
Pendahuluan (terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat
Penulisan, Metode Penelitian dan sistematika Penulisan), Tinjauan Pustaka,
Pembahasan dan Penutup (terdiri dari Kesimpulan dan Saran) serta diakhir dengan
Daftar Pustaka.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Ideologi sebagai hasil refleksi manusia mengadakan distansi terhadap dunia
kehidupannya sangat menentukan eksistensi dalam membimbing suatu bangsa dan
negara dalam mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembangunan dan
kesejahteraan rakyat. Hal ini disebabkan adanya orientasi praksis, baik sebagai
sumber motivasi maupun sumber semangat dalam berbagai kehidupan manusia.2
Pancasila sebagai suatu ideologi bersifat terbuka, oleh karena itu Pancasila sebagai
ideologi bersifat aktual, dinamis antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan
dengan perkembangan zaman. Dalam Pancasila terdapat cita-cita dan nilai-nilai
yang bersifat tetap dan tidak berubah dan tidak langsung bersifat operasional.
Terdapat tiga tataran nilai dalam Ideologi Pancasila, yaitu nilai dasar, nilai
instrumental dan nilai praksis (Agus, 2016) dijelaskan sebagai berikut3
:
1. Nilai dasar; adalah sesuatu yang bersifat abstrak dan tetap, terlepas dari
pengaruh dan perubahan waktu. Nilai dasar merupakan prinsip bersifat
abstrak dan umum, tidak terikat dengan waktu dan tempat.
2. Nilai instrumental; nilai yang bersifat kontekstual yang merupakan
penjabaran dari nilai Pancasila, merupakan arah kinerja untuk kurun waktu
tertentu dan kondisi tertentu.
3. Nilai praksis; nilai yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari baik secara
tertulis maupun tidak tertulis didalam organisasi kemasyarakatan, eksekutif,
yudikatif, legislatif dan sebagainya yang merupakan wujud penerapan dari
nilai-nilai Pancasila.
Sebagai ideologi yang bersifat terbuka dan bernilai praksis Pancasila memiliki tiga
dimensi yaitu dimensi idealistis, dimensi normatif, dan dimensi realistis4
.
1. Dimensi idealistis: merupakan nilai dasar yang bersifat sistematis dan
rasional bersumber dari nilai-nilai filosofis Pancasila, yaitu filsafat
2
Zulmasyhur, (2019:99)
3
Anggraini, (2020)
4
Zulmasyhur, (2019:106)
5
Pancasila. Karena itu kadar dan kualitas idealisme yang terkandung mampu
memberikan harapan, optimisme dan motivasi untuk mencapai cita-cita.
2. Dimensi normatif; nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijabarkan
dalam sistem norma agar dapat dijalankan dalam langkah operasional.
3. Dimensi realistis; mampu mencerminkan realitas yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat, dengan kata lain mampu dijabarkan dalam
kehidupan nyata dan sehari-hari, baik dalam masyarakat maupun dalam
aspek penyelenggaraan negara.
Karena itu upaya pengejawantahan Ideologi Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat di kalangan generasi milenial perlu diterapkan sesuai dengan kondisi
dan situasi masyarakat saat ini yang serba cepat dan berdinamika. Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi sedianya dapat menjadi salah satu faktor dan
alat untuk menyebarluaskan dan menanamkan Ideologi Pancasila dalam kehidupan
nyata dan sehari-hari sehingga Pancasila sebagai ideologi dapat menjadi sistem
norma yang dapat dijalankan dan dipraktekan dalam setiap segi kehidupan
masyarakat.
BAB III PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini, penulis melakukan pengamatan di sosial media mengenai
perilaku pengguna, dibeberapa media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram
dan Whats App masih banyak informasi-informasi yang mencerminkan karakter
dan perilaku dari pengguna sosial media yang didominasi oleh kalangan milenial.
Penerapan ideologi Pancasila yang terlihat dalam aktivitas sosial media pada akhir-
akhir ini adalah
1. Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”; perilaku sosial media yang
mencerminka toleransi sebagai salah satu inti dari sila pertama adalah
dengan saling memberikan ucapan selamat hari raya Idul Fitri 1442 H yang
berbarengan dengan hari Kenaikan Isa Al Masih, 13 Mei 2021. Banyak
beredar di lini masa kartu ucapan digital yang menyandingkan pesan ucapan
yang memberikan semangat keberagaman dan toleransi.
6
2. Sila Kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”; semangat solidaritas
kemanusiaan terlihat di lini masa ketika dukungan masyarakat Indonesia
atas Palestina makin kuat. Serangan Israel ke Palestina menjadi topik
perbincangan mengenai solidaritas, walaupun masih bernuansa agama.
Apabila lebih mendalami lini masa, terutama trending topik di twitter, sikap
solidaritas tidak hanya berasal dari Indonesia dan kaum muslim, dibeberapa
lini masa bertebaran utas yang mencerminkan solidaritas terhadap Palestina
walaupun berbeda suku, agama dan ras dan menjadi bahan perbincangan
hingga masuk ke trending topik.
3. Sila Ketiga”Persatuan Indonesia”; semangat persatuan juga tercermin di lini
masa ketika topik tertentu diketik. Yang sangat kental adalah ketika
mendalami topik Papua di lini masa, banyaknya pertukaran pendapat
membahas isu ini, menjadikan salah satu bukti bahwa generasi milenial
masih peduli terhadap persatuan bangsa, perdebatan yang mendukung
NKRI dan menbahas sisi kemanusiaan di Papua adalah salah satu titik utama
pembicaraan dalam isu ini.
4. Sila “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan”; ini terlihat jelas di lini masa bagaimana
setiap individu berpendapat mengenai opininya. Ada yang saling
menghargai, tetapi lebih menarik perhatian lini masa apabila silang
pendapat ini sudah keluar jalur, saling menghina dan merendahkan. Saling
berpendapat ini semakin memanas apabila memasuki tahun politik yang
biasanya digoreng dengan politik identitas.
5. Sila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”; pembahasan
mengenai sila ini juga sangat kental di lini masa. Keadilan akan terciptanya
lapanga kerja, hidup layak, kemiskinan, korupsi adalah topik-topik yang
sangat sering menjadi trending topik, dan perhatian para warganet juga
cukup kritis dalam masalah ini.
Dari paparan diatas, pada dasarnya generasi milenial mempunyai perhatian yang
cukup tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari total populasi
Indonesia 274,9 juta jiwa dengan lebih dari 125,6% sudah menggunakan koneksi
7
mobile (smartphone), dan 73,7% (202,6 juta) sudah terkoneksi dengan internet serta
61,8% (170 juta) menggunakan media sosial5
, dan lebih dari 70 juta jiwa6
merupakan generasi milenial, sudah tidak dapat dipungkiri dan ditepikan betapa
masifnya pengaruh teknologi informasi dan komunikasi berperan dalam kehidupan
bangsa Indonesia.
Reaksi warganet terhadap isu-isu yang berkembang di lini masa secara tidak sadar
masih menepikan peranan Ideologi Pancasila terhadap pandangan mereka terhadap
suatu isu, hal ini menunjukkan peran dari Pancasila sebagai Ideologi terbuka dan
hakikat dari Pancasila sebagai yang memiliki tiga dimensi, yaitu dimensi idealis,
dimensi normatif dan dimensi realistis. Nilai praksis dimensi-dimensi ini dalam lini
masa tercermin sebagai berikut:
1. Dimensi Idelistis; seringkali perdebatan dan silang pendapat mengenai
berbagai hal yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu
keadilan, persatuan, pengakuan hak azazi dan kebebasan berpendapat.
Empat topik ini merupakan esensi dari sila kedua sampai dengan sila ke
lima, dan topik ini merupakan topik yang selalu berulang tergantung dari
konteks permasalahan yang sedang terjadi saat itu.
2. Dimensi Normatif; selain tujuan yang ingin dicapai, perdebatan di warganet
juga sering membahas bagaimana bangsa Indonesia mencapai tujuan-tujuan
tersebut. Walau memang dengan bahasa yang terkadang kasar, kelewatan
dan tidak beretika, tapi motivasi yang dilakukan adalah kepedulian akan
nilai-nilai normatif yang terkandung pada pembukaan UUD 1945 Alinea ke
4 dapat dilaksanakan dan diterapkan ditengah masyarakat. Disini peran
legislatif, yudikatif dan eksekutif selalu menjadi pusat pembicaraan, karena
ada ditangan merekalah operasional bangsa dan negara ini.
3. Dimensi Realistis; dimensi ini juga paling sering menjadi topik
pembicaraan, kenyataan yang ada dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah topik utama di lini masa warganet. Bahwa kehidupan yang
5
We Are Social, Hootsuite (Jan 2021)
6
Katadata.co.id (2020)
8
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Pembahasan dan diskusi mengenai Pancasila di lini masa selalu dibarengi oleh
topik-topik radikalisme, terorisme dan penguatan ideologi Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi Pancasila ditempatkan pada posisi
yang rentan untuk dijadikan diskursus di warganet, dan Pancasila sebagai Ideologi
menjadi suatu menara gading yang sulit dijangkau oleh masyarakat awam, sehingga
banyak warganet tidak merasa perlu untuk memahami dan mendalami Ideologi
Pancasila karena dianggap terlalu berat dan terlalu abstrak.
Ketidakpopuleran kata-kata dan topik “Ideologi Pancasila” di linimasa maupun di
warganet menjadi salah satu faktor menurunnya popularitas Pancasila di kalangan
generasi milenial. Bahkan di salah satu televisi swasta mengadakan vox populi
mengenai apakah generasi milenial hapal akan Pancasila, ternyata masih ada yang
salah dan keliru dalam mengucapkan sila-sila Pancasila, bahkan diantaranya ada
yang lupa dan tidak hapal.
Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara, bukan hnaya terletak pada aspek legal
formal sajatetapi harus hadir dan konkret dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.
Peran konkret Pancasila sebagai ideologi adalah sebagai berikut7
:
1. Ideologi Pancasila adalah sebagai penuntun warga negara artinya setiap
perilaku warga negara harus didasarkan pada preskripsi moral. Oleh karena
itu diperlukan norma-norma penuntun yang jelas, baik dalam bentuk
persuasif, imbauan maupu penjabaran niali-nilai Pancasila ke dalam produk
hukum yang memberikan rambu yang jelas.
2. Ideologi Pancasila sebagai penolakan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
sila-sila Pancasila, yang bertentangan dengan nilai toleransi berkeyakinan,
hak-hak asasi manusia dan semangat persatuan.
7
Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi (2016: 136)
9
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
1. Pancasila sebagai Ideologi negara melekat dalam warga negara khususnya
generasi milenial lebih karena disebabkan karean Pancasila itu mempunyai
sifat sebagai ideologi yang terbuka, sehingga selalu dapat mengikuti
perkembangan zaman dan dinamika di dalam masyarakat.
2. Peran Pancasila sebagai Ideologi Terbuka seringkali tidak disadari oleh
sebagian besar warga negara Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, kondisi ini menyebabkan reputasi Pancasila sebgai ideologi
bangsa menjadi rendah, hal ini terjadi lebih karena ketidakpahaman warga
negara akan Ideologi Pancasila.
3. Kata “Pancasila” di lini masa selalu identik dengan pengentasan
radikalisme, terorisme dan idiom negatif lainnya, yang justru merugikan
Pancasila sendiri sebagai “brand” dari bangsa Indonesia jika selalu
disandingkan dengan hal-hal yang negatif.
4. Generasi milenial menjadi ujung tombak dalam penerapan Ideologi
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan akan memainkan
peranan penting dalam kehidupan bangsa dan negara dalam beberapa tahun
kedepan.
Saran
1. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu
peluang untuk menghadirkan Ideologi Pancasila di tengah bangsa Indonesia
dengan menggunakan penerapan strategi yang baik agar tidak terjadi umpan
balik yang negatif.
2. Para pemangku kepentingan perlu dengan rendah hati untuk mengajak
generasi milenial akar rumput agar bersama-sama menghadirkan ideologi
Pancasila di tengah kehidupan bangsa dan negara.
10
DAFTAR PUSTAKA
Zulmasyhur, 2019. Pendidikan Pancasila; Buku Ajar untuk Perguruan Tinggi,
Jakarta: Lembaga Edukasi dan Advokasi Demokrasi dan Ekonomi Rakyat.
RISTEKDIKTI, 2016. Pendidikan Pancasila; Buku Ajar Mata Kuliah Wajib
Umum, Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
KEMENPPA & BPS, 2018. Statistik Gender Tematik; Profil Generasi Milenial
Indonesia, Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
Anggraini, Dewi., Fathari, Fauzal., Anggara, J.W., & Al Amin, M.D.A. (2020).
Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Bagi Generasi Milenial. Jurnal Inovasi
Ilmu Sosial dan Politik, Vol 2(1), 11 – 18.
Agus, A. A. (2016). Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era
Reformasi. Jurnal Office, 2(2), 229–238.

More Related Content

What's hot

10709 23197-1-pb
10709 23197-1-pb10709 23197-1-pb
10709 23197-1-pbKiki684298
 
Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK
Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEKPancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK
Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEKBwidow
 
Pancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan
Pancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuanPancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan
Pancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuanErwin Pasaribu
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILARaha Sia
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmudita rahmawati
 
Materi 1 pengantar pendidikan pancasila
Materi 1  pengantar pendidikan pancasilaMateri 1  pengantar pendidikan pancasila
Materi 1 pengantar pendidikan pancasilaismail umar
 
Rpp 12 masuknya hindu budha
Rpp 12 masuknya hindu budhaRpp 12 masuknya hindu budha
Rpp 12 masuknya hindu budhaRessa
 
Silabus terbaru permen no.37 sejarah indonesia
Silabus terbaru permen no.37 sejarah indonesiaSilabus terbaru permen no.37 sejarah indonesia
Silabus terbaru permen no.37 sejarah indonesiaKusmiati
 
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docxpermasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docxMellyArdiesty
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanFahmy Metala
 
pancasila sbg paradigma perkemb. iptek
pancasila sbg paradigma perkemb. iptekpancasila sbg paradigma perkemb. iptek
pancasila sbg paradigma perkemb. iptekShintia Delinda
 
49 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-120216
49 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-12021649 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-120216
49 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-120216eli priyatna laidan
 

What's hot (20)

10709 23197-1-pb
10709 23197-1-pb10709 23197-1-pb
10709 23197-1-pb
 
Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK
Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEKPancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK
Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK
 
Pancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan
Pancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuanPancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan
Pancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
 
Materi 1 pengantar pendidikan pancasila
Materi 1  pengantar pendidikan pancasilaMateri 1  pengantar pendidikan pancasila
Materi 1 pengantar pendidikan pancasila
 
Ppt kurikulum
Ppt kurikulumPpt kurikulum
Ppt kurikulum
 
Rpp 12 masuknya hindu budha
Rpp 12 masuknya hindu budhaRpp 12 masuknya hindu budha
Rpp 12 masuknya hindu budha
 
Assgment sejarah 2.0
Assgment sejarah 2.0Assgment sejarah 2.0
Assgment sejarah 2.0
 
Silabus sejarah xi
Silabus sejarah xiSilabus sejarah xi
Silabus sejarah xi
 
Silabus terbaru permen no.37 sejarah indonesia
Silabus terbaru permen no.37 sejarah indonesiaSilabus terbaru permen no.37 sejarah indonesia
Silabus terbaru permen no.37 sejarah indonesia
 
Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII
 
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docxpermasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
 
Makalah 123
Makalah 123Makalah 123
Makalah 123
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
 
pancasila sbg paradigma perkemb. iptek
pancasila sbg paradigma perkemb. iptekpancasila sbg paradigma perkemb. iptek
pancasila sbg paradigma perkemb. iptek
 
Kisi2 udin 2012 (1)
Kisi2 udin 2012 (1)Kisi2 udin 2012 (1)
Kisi2 udin 2012 (1)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
49 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-120216
49 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-12021649 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-120216
49 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-120216
 

Similar to 210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0

Pancasila sebagai-ideologi-terbuka
Pancasila sebagai-ideologi-terbukaPancasila sebagai-ideologi-terbuka
Pancasila sebagai-ideologi-terbukaRizki Rizki
 
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...elen52117
 
Konstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadiKonstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadikerniaElvianaSari
 
Pancasila sebagai paradigma_reformasi
Pancasila sebagai paradigma_reformasiPancasila sebagai paradigma_reformasi
Pancasila sebagai paradigma_reformasiOman Syahroni Somad
 
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptxPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptxReynaldi Wahyu
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban norma 28
 
2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulanamohamad ardan
 
2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulanamohamad ardan
 
Pertemuan 1. pengantar pancasila.pptx
Pertemuan 1. pengantar pancasila.pptxPertemuan 1. pengantar pancasila.pptx
Pertemuan 1. pengantar pancasila.pptxSukmaMappasulle
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAbida Muttaqiena
 
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan PancasilaMateri Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan PancasilaReguler B Akuntansi
 
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan PancasilaMateri Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan PancasilaReguler B Akuntansi
 
Buku modul-kuliah-pancasila
Buku modul-kuliah-pancasilaBuku modul-kuliah-pancasila
Buku modul-kuliah-pancasilanisa_cp
 
Curriculum Development
Curriculum DevelopmentCurriculum Development
Curriculum DevelopmentEs Be
 
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILAMATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILAlatifstpp
 
Modul kuliah pancasila dikti 2013
Modul kuliah pancasila dikti 2013Modul kuliah pancasila dikti 2013
Modul kuliah pancasila dikti 2013HelvyEffendi
 
Modul Pancasila Belmawa Dikti
Modul Pancasila Belmawa DiktiModul Pancasila Belmawa Dikti
Modul Pancasila Belmawa Diktiretno indaah
 

Similar to 210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0 (20)

Pancasila sebagai-ideologi-terbuka
Pancasila sebagai-ideologi-terbukaPancasila sebagai-ideologi-terbuka
Pancasila sebagai-ideologi-terbuka
 
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
 
Konstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadiKonstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadi
 
Pancasila sebagai paradigma_reformasi
Pancasila sebagai paradigma_reformasiPancasila sebagai paradigma_reformasi
Pancasila sebagai paradigma_reformasi
 
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptxPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
 
2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana
 
2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana
 
Pertemuan 1. pengantar pancasila.pptx
Pertemuan 1. pengantar pancasila.pptxPertemuan 1. pengantar pancasila.pptx
Pertemuan 1. pengantar pancasila.pptx
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
 
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan PancasilaMateri Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
 
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan PancasilaMateri Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
 
Buku modul-kuliah-pancasila
Buku modul-kuliah-pancasilaBuku modul-kuliah-pancasila
Buku modul-kuliah-pancasila
 
ISBD.doc
ISBD.docISBD.doc
ISBD.doc
 
16919924.ppt
16919924.ppt16919924.ppt
16919924.ppt
 
Curriculum Development
Curriculum DevelopmentCurriculum Development
Curriculum Development
 
Modul pendidikan pancasila
Modul pendidikan pancasilaModul pendidikan pancasila
Modul pendidikan pancasila
 
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILAMATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
 
Modul kuliah pancasila dikti 2013
Modul kuliah pancasila dikti 2013Modul kuliah pancasila dikti 2013
Modul kuliah pancasila dikti 2013
 
Modul Pancasila Belmawa Dikti
Modul Pancasila Belmawa DiktiModul Pancasila Belmawa Dikti
Modul Pancasila Belmawa Dikti
 

More from Tri Damayantho

210720 tugas 2 teori komunikasi ver 1.1
210720 tugas 2 teori komunikasi ver 1.1210720 tugas 2 teori komunikasi ver 1.1
210720 tugas 2 teori komunikasi ver 1.1Tri Damayantho
 
Tri damayantho 200501072191 memetakan cpm pada media sosial pribadi ver 1.0
Tri damayantho 200501072191 memetakan cpm pada media sosial pribadi ver 1.0Tri damayantho 200501072191 memetakan cpm pada media sosial pribadi ver 1.0
Tri damayantho 200501072191 memetakan cpm pada media sosial pribadi ver 1.0Tri Damayantho
 
210506 aplikasi aida bauran promosi dan pemasaran v 1.0
210506 aplikasi aida bauran promosi dan pemasaran v 1.0210506 aplikasi aida bauran promosi dan pemasaran v 1.0
210506 aplikasi aida bauran promosi dan pemasaran v 1.0Tri Damayantho
 
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2Tri Damayantho
 
Tri damayantho 200501072191 membedakan berita hoax
Tri damayantho 200501072191 membedakan berita hoaxTri damayantho 200501072191 membedakan berita hoax
Tri damayantho 200501072191 membedakan berita hoaxTri Damayantho
 
210507 tugas digital imaging praktek dasar fotografi
210507 tugas digital imaging praktek dasar fotografi210507 tugas digital imaging praktek dasar fotografi
210507 tugas digital imaging praktek dasar fotografiTri Damayantho
 
INSIGHT - Kawasan Strategi Pariwisata Nasional
INSIGHT - Kawasan Strategi Pariwisata NasionalINSIGHT - Kawasan Strategi Pariwisata Nasional
INSIGHT - Kawasan Strategi Pariwisata NasionalTri Damayantho
 
Kreatif Media Komunikasi
Kreatif Media Komunikasi Kreatif Media Komunikasi
Kreatif Media Komunikasi Tri Damayantho
 
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ayStrategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ayTri Damayantho
 
10 things about bandung
10 things about bandung10 things about bandung
10 things about bandungTri Damayantho
 
10 things about bandung
10 things about bandung10 things about bandung
10 things about bandungTri Damayantho
 
The 20 new most popular cities for tourist 2013
The 20 new most popular cities for tourist 2013The 20 new most popular cities for tourist 2013
The 20 new most popular cities for tourist 2013Tri Damayantho
 
Most visited cities in the world
Most visited cities in the worldMost visited cities in the world
Most visited cities in the worldTri Damayantho
 
Jogja Istimewa City Branding
Jogja Istimewa City BrandingJogja Istimewa City Branding
Jogja Istimewa City BrandingTri Damayantho
 
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di IndonesiaPaparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di IndonesiaTri Damayantho
 
21 ways to be more creative
21 ways to be more creative21 ways to be more creative
21 ways to be more creativeTri Damayantho
 
131126 quo vadis komik indonesia v 1.3
131126  quo vadis komik indonesia v 1.3 131126  quo vadis komik indonesia v 1.3
131126 quo vadis komik indonesia v 1.3 Tri Damayantho
 
Kegiatan indonesia kreatif 2010 2011
Kegiatan indonesia kreatif 2010 2011Kegiatan indonesia kreatif 2010 2011
Kegiatan indonesia kreatif 2010 2011Tri Damayantho
 

More from Tri Damayantho (20)

210720 tugas 2 teori komunikasi ver 1.1
210720 tugas 2 teori komunikasi ver 1.1210720 tugas 2 teori komunikasi ver 1.1
210720 tugas 2 teori komunikasi ver 1.1
 
Tri damayantho 200501072191 memetakan cpm pada media sosial pribadi ver 1.0
Tri damayantho 200501072191 memetakan cpm pada media sosial pribadi ver 1.0Tri damayantho 200501072191 memetakan cpm pada media sosial pribadi ver 1.0
Tri damayantho 200501072191 memetakan cpm pada media sosial pribadi ver 1.0
 
210506 aplikasi aida bauran promosi dan pemasaran v 1.0
210506 aplikasi aida bauran promosi dan pemasaran v 1.0210506 aplikasi aida bauran promosi dan pemasaran v 1.0
210506 aplikasi aida bauran promosi dan pemasaran v 1.0
 
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
 
Tri damayantho 200501072191 membedakan berita hoax
Tri damayantho 200501072191 membedakan berita hoaxTri damayantho 200501072191 membedakan berita hoax
Tri damayantho 200501072191 membedakan berita hoax
 
210507 tugas digital imaging praktek dasar fotografi
210507 tugas digital imaging praktek dasar fotografi210507 tugas digital imaging praktek dasar fotografi
210507 tugas digital imaging praktek dasar fotografi
 
INSIGHT - Kawasan Strategi Pariwisata Nasional
INSIGHT - Kawasan Strategi Pariwisata NasionalINSIGHT - Kawasan Strategi Pariwisata Nasional
INSIGHT - Kawasan Strategi Pariwisata Nasional
 
Kreatif Media Komunikasi
Kreatif Media Komunikasi Kreatif Media Komunikasi
Kreatif Media Komunikasi
 
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ayStrategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
 
10 things about bandung
10 things about bandung10 things about bandung
10 things about bandung
 
10 things about bandung
10 things about bandung10 things about bandung
10 things about bandung
 
The 20 new most popular cities for tourist 2013
The 20 new most popular cities for tourist 2013The 20 new most popular cities for tourist 2013
The 20 new most popular cities for tourist 2013
 
Most visited cities in the world
Most visited cities in the worldMost visited cities in the world
Most visited cities in the world
 
Jogja Istimewa City Branding
Jogja Istimewa City BrandingJogja Istimewa City Branding
Jogja Istimewa City Branding
 
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di IndonesiaPaparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
 
21 ways to be more creative
21 ways to be more creative21 ways to be more creative
21 ways to be more creative
 
131126 quo vadis komik indonesia v 1.3
131126  quo vadis komik indonesia v 1.3 131126  quo vadis komik indonesia v 1.3
131126 quo vadis komik indonesia v 1.3
 
Komik Indonesia
Komik IndonesiaKomik Indonesia
Komik Indonesia
 
Kegiatan indonesia kreatif 2010 2011
Kegiatan indonesia kreatif 2010 2011Kegiatan indonesia kreatif 2010 2011
Kegiatan indonesia kreatif 2010 2011
 
Wall of indonesia
Wall of indonesiaWall of indonesia
Wall of indonesia
 

Recently uploaded

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsedyardy
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 

Recently uploaded (12)

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 

210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0

  • 1. PERANAN IDEOLOGI PANCASILA PADA GENERASI MILENIAL Oleh: Tri Damayantho 200501072191 KOMUNIKASI PEMASARAN DIGITAL PROGRAM STUDI KOMUNIKASI UNIVERSITAS SIBER ASIA 2020/2021
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmatnya dapat terselesaikan makalah Tugas I Mata Kuliah Pendidikan Pancasila sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Tengah Semester Genap di Program Studi Komunikasi Universitas Siber Asia Tahun Ajaran 2020/2021. Mata Kuliah Pendidikan Pancasila adalah salah satu tahapan belajar dimana mahasiswa diharapkan dapat memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat. Pada tugas kali ini, mahasiswa diminta untuk menuliskan makalah dengan mengambil tema “Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara” Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat memberikan manfaat. Terima Kasih Penulis Tri Damayantho
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 Rumusan Masalah............................................................................................... 2 Tujuan ................................................................................................................. 3 Manfaat Penulisan............................................................................................... 3 Metode Penelitian................................................................................................ 3 Sistematika Penulisan.......................................................................................... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4 BAB III PEMBAHASAN....................................................................................... 5 BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 9 Kesimpulan ......................................................................................................... 9 Saran.................................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ilmu tentang gagasan dan buah pikiran. Konsep ini muncul pertama kali kala Revolusi Prancis tahun 1797 oleh Antoine de Tracy. Dalam bukunya Elements d’Ideologie, de Tracy mengusulkan sebuah ilmu pengetahuan baru tentang pikiran, yaitu “idea-logy” yang akan menjadi dasar dari semua sains. Ideologi merupakan seperangkat sistem yang diyakini oleh setiap wara negara dalam kehidupan bermasyarakat yang terbentuk melalui suatu proses panjang dalam berkebudayaan, beragaman dan pemikiran. Koentjaraningrat mengatakan dalam bukunya Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, ideologi yang bersumber dari kebudayaan artinya meliputi sistem religi, upacara keagamaan, organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup, sistem teknologi dan peralatan, mempengaruhi dan berperan dalam membentuk ideologi suatu bangsa. Dalam kehidupan kenegaraan ideologi adalah konsensus mayoritas warga negara tentang nilai-nilai dasar yang ingin diwujudkan dengan mendirikan negara. Beberapa pakar mengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan yang bulat dan utuh dari ide-ide dasar. Padmo Wahjono juga melanjutkan bahwa ideologi merupakan suatu kelanjutan atau konsekuensi dari pada pandangan hidup bangsa, falsafah hidup bangsa, dan akan berupa seperangkat tata nilai yang dicita-citakan akan direalisasi didalamkehidupan berkelompok. Dalam perspektif berbeda, Mubyarto, seorang pakar ekonomi menjelaskan ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan dan simbol-simbol sekelompok masyarakat atau bangsa. Kemudian seorang pakar sosiologi, Soerjanto Poespowardojo mengartikan ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami jagatraya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
  • 5. 2 Sejarah dan perjalanan bangsa Indonesia selama ini membentuk nilai-nilai dan kepribadian bangsa dan rakyat Indonesia, sehingga dinamika yang terjadi di dalam masyarakat tidak selalu dapat dijelaskan secara ideologi, karena kecepatan informasi, perubahan serta disrupsi yang terjadi akibat perkembangan pesat teknologi menyebabkan ideologi tertatih-tatih mengikuti kecepatan perubahan zaman yang saat ini sangat didominasi oleh generasi milenial. Generasi milenial menurut Hasanudin Ali dan Lilik Purwandi (2017) dalam buku Milenial Nusantara adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 -2000. Sementara peneliti sosial lainnya mendefinisikan generasi milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1980 – 2000 an1 . Karakter generasi milenial yang sangat peka terhadap perubahan teknologi dan gadget membentuk mereka dengan hidup yang serba mudah, tidak berpikir panjang dan cendrung tidak sabar dalam menghadapi sesuatu. Keunikan ini yang membedakan generasi milenial dengan generasi sebelumnya, disamping itu kekuatan generasi milenial adalah mereka sangat terhubung satu sama lain, berkat kemajuan teknologi dan internet, selain itu mereka juga mempunyai pendekatan komunikasi yang berbeda dan sangat cepat mengikuti perkembangan global. Rumusan Masalah Seiring dengan perkembangan arus teknologi, derasnya informasi menjadikan Pancasila sebagai ideologi mulai terlupakan dan terabaikan. Modal bangsa Indonesia yang akan menyambut bonus demografi pada tahun 2030-2040 menjadi tantangan tersendiri agar bangsa Indonesia khususnya generasi milenial sebagai ujung tombak kemajuan bangsa tidak kehilangan jati diri dan nilai-nilai dasar sebagai bangsa Indonesia. Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia perlu berjalan beriiringan dengan kecepatan informasi yang terjadi di generasi milenial, karena generasi milenial akan 1 Mengenal Generasi Milenial, Sindonews.com, 2015
  • 6. 3 menjadi mesin penggerak bangsa yang menentukan arah perjalanan bangsa Indonesia di masa depan. Tujuan Makalah ini bertujuan untuk memberikan sudut pandang dari disrupsi yang terjadi di masyarakat bagaimana Ideologi Pancasila dapat eksis di tengah derasnya arus informasi dan pengaruh global yang sangat membentuk karakter dan identitas generasi milenial Indonesia. Manfaat Penulisan Manfaat dari makalah ini adalah menjadi salah satu literatur awal yang dapat membantu dan menginspirasi pemangku kepentingan dalam menanamkan Ideologi Pancasila di kehidupan bangsa dan negara ditengah kecepatan dan dinamika sosial yang sangat terpengaruh oleh informasi, budaya dan ideologi global. Metode Penelitian Metode penelitian dalam penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif, menggunakan studi kepustakaan dengan bahan kajian-kajian, buku-buku, literatur, jurnal dan penelitian sebelumnya sesuai dengan masalah yang akan dibahas, serta menggunakan data-data sekunder yang didapat secara daring dengan sumber yang reliabel, akurat dan terpercaya untuk memperkuat landasan teori penelitian. Penelitian ini memfokuskan diri pada posisi dan peranan Ideologi Pancasila di kalangan milenial dan pengaruh dari Ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka agar dapat menjadi salah satu pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, sosial dan budaya dengan memaksimalkan peranan teknologi informasi komunikasi. Sistematika Penulisan Makalah ini disusun desuai dengan arahan tutor yaitu terdiri dari empat bab yaitu Pendahuluan (terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat Penulisan, Metode Penelitian dan sistematika Penulisan), Tinjauan Pustaka, Pembahasan dan Penutup (terdiri dari Kesimpulan dan Saran) serta diakhir dengan Daftar Pustaka.
  • 7. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ideologi sebagai hasil refleksi manusia mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya sangat menentukan eksistensi dalam membimbing suatu bangsa dan negara dalam mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Hal ini disebabkan adanya orientasi praksis, baik sebagai sumber motivasi maupun sumber semangat dalam berbagai kehidupan manusia.2 Pancasila sebagai suatu ideologi bersifat terbuka, oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi bersifat aktual, dinamis antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Dalam Pancasila terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang bersifat tetap dan tidak berubah dan tidak langsung bersifat operasional. Terdapat tiga tataran nilai dalam Ideologi Pancasila, yaitu nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis (Agus, 2016) dijelaskan sebagai berikut3 : 1. Nilai dasar; adalah sesuatu yang bersifat abstrak dan tetap, terlepas dari pengaruh dan perubahan waktu. Nilai dasar merupakan prinsip bersifat abstrak dan umum, tidak terikat dengan waktu dan tempat. 2. Nilai instrumental; nilai yang bersifat kontekstual yang merupakan penjabaran dari nilai Pancasila, merupakan arah kinerja untuk kurun waktu tertentu dan kondisi tertentu. 3. Nilai praksis; nilai yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari baik secara tertulis maupun tidak tertulis didalam organisasi kemasyarakatan, eksekutif, yudikatif, legislatif dan sebagainya yang merupakan wujud penerapan dari nilai-nilai Pancasila. Sebagai ideologi yang bersifat terbuka dan bernilai praksis Pancasila memiliki tiga dimensi yaitu dimensi idealistis, dimensi normatif, dan dimensi realistis4 . 1. Dimensi idealistis: merupakan nilai dasar yang bersifat sistematis dan rasional bersumber dari nilai-nilai filosofis Pancasila, yaitu filsafat 2 Zulmasyhur, (2019:99) 3 Anggraini, (2020) 4 Zulmasyhur, (2019:106)
  • 8. 5 Pancasila. Karena itu kadar dan kualitas idealisme yang terkandung mampu memberikan harapan, optimisme dan motivasi untuk mencapai cita-cita. 2. Dimensi normatif; nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijabarkan dalam sistem norma agar dapat dijalankan dalam langkah operasional. 3. Dimensi realistis; mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat, dengan kata lain mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata dan sehari-hari, baik dalam masyarakat maupun dalam aspek penyelenggaraan negara. Karena itu upaya pengejawantahan Ideologi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat di kalangan generasi milenial perlu diterapkan sesuai dengan kondisi dan situasi masyarakat saat ini yang serba cepat dan berdinamika. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sedianya dapat menjadi salah satu faktor dan alat untuk menyebarluaskan dan menanamkan Ideologi Pancasila dalam kehidupan nyata dan sehari-hari sehingga Pancasila sebagai ideologi dapat menjadi sistem norma yang dapat dijalankan dan dipraktekan dalam setiap segi kehidupan masyarakat. BAB III PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini, penulis melakukan pengamatan di sosial media mengenai perilaku pengguna, dibeberapa media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram dan Whats App masih banyak informasi-informasi yang mencerminkan karakter dan perilaku dari pengguna sosial media yang didominasi oleh kalangan milenial. Penerapan ideologi Pancasila yang terlihat dalam aktivitas sosial media pada akhir- akhir ini adalah 1. Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”; perilaku sosial media yang mencerminka toleransi sebagai salah satu inti dari sila pertama adalah dengan saling memberikan ucapan selamat hari raya Idul Fitri 1442 H yang berbarengan dengan hari Kenaikan Isa Al Masih, 13 Mei 2021. Banyak beredar di lini masa kartu ucapan digital yang menyandingkan pesan ucapan yang memberikan semangat keberagaman dan toleransi.
  • 9. 6 2. Sila Kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”; semangat solidaritas kemanusiaan terlihat di lini masa ketika dukungan masyarakat Indonesia atas Palestina makin kuat. Serangan Israel ke Palestina menjadi topik perbincangan mengenai solidaritas, walaupun masih bernuansa agama. Apabila lebih mendalami lini masa, terutama trending topik di twitter, sikap solidaritas tidak hanya berasal dari Indonesia dan kaum muslim, dibeberapa lini masa bertebaran utas yang mencerminkan solidaritas terhadap Palestina walaupun berbeda suku, agama dan ras dan menjadi bahan perbincangan hingga masuk ke trending topik. 3. Sila Ketiga”Persatuan Indonesia”; semangat persatuan juga tercermin di lini masa ketika topik tertentu diketik. Yang sangat kental adalah ketika mendalami topik Papua di lini masa, banyaknya pertukaran pendapat membahas isu ini, menjadikan salah satu bukti bahwa generasi milenial masih peduli terhadap persatuan bangsa, perdebatan yang mendukung NKRI dan menbahas sisi kemanusiaan di Papua adalah salah satu titik utama pembicaraan dalam isu ini. 4. Sila “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan”; ini terlihat jelas di lini masa bagaimana setiap individu berpendapat mengenai opininya. Ada yang saling menghargai, tetapi lebih menarik perhatian lini masa apabila silang pendapat ini sudah keluar jalur, saling menghina dan merendahkan. Saling berpendapat ini semakin memanas apabila memasuki tahun politik yang biasanya digoreng dengan politik identitas. 5. Sila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”; pembahasan mengenai sila ini juga sangat kental di lini masa. Keadilan akan terciptanya lapanga kerja, hidup layak, kemiskinan, korupsi adalah topik-topik yang sangat sering menjadi trending topik, dan perhatian para warganet juga cukup kritis dalam masalah ini. Dari paparan diatas, pada dasarnya generasi milenial mempunyai perhatian yang cukup tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari total populasi Indonesia 274,9 juta jiwa dengan lebih dari 125,6% sudah menggunakan koneksi
  • 10. 7 mobile (smartphone), dan 73,7% (202,6 juta) sudah terkoneksi dengan internet serta 61,8% (170 juta) menggunakan media sosial5 , dan lebih dari 70 juta jiwa6 merupakan generasi milenial, sudah tidak dapat dipungkiri dan ditepikan betapa masifnya pengaruh teknologi informasi dan komunikasi berperan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Reaksi warganet terhadap isu-isu yang berkembang di lini masa secara tidak sadar masih menepikan peranan Ideologi Pancasila terhadap pandangan mereka terhadap suatu isu, hal ini menunjukkan peran dari Pancasila sebagai Ideologi terbuka dan hakikat dari Pancasila sebagai yang memiliki tiga dimensi, yaitu dimensi idealis, dimensi normatif dan dimensi realistis. Nilai praksis dimensi-dimensi ini dalam lini masa tercermin sebagai berikut: 1. Dimensi Idelistis; seringkali perdebatan dan silang pendapat mengenai berbagai hal yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu keadilan, persatuan, pengakuan hak azazi dan kebebasan berpendapat. Empat topik ini merupakan esensi dari sila kedua sampai dengan sila ke lima, dan topik ini merupakan topik yang selalu berulang tergantung dari konteks permasalahan yang sedang terjadi saat itu. 2. Dimensi Normatif; selain tujuan yang ingin dicapai, perdebatan di warganet juga sering membahas bagaimana bangsa Indonesia mencapai tujuan-tujuan tersebut. Walau memang dengan bahasa yang terkadang kasar, kelewatan dan tidak beretika, tapi motivasi yang dilakukan adalah kepedulian akan nilai-nilai normatif yang terkandung pada pembukaan UUD 1945 Alinea ke 4 dapat dilaksanakan dan diterapkan ditengah masyarakat. Disini peran legislatif, yudikatif dan eksekutif selalu menjadi pusat pembicaraan, karena ada ditangan merekalah operasional bangsa dan negara ini. 3. Dimensi Realistis; dimensi ini juga paling sering menjadi topik pembicaraan, kenyataan yang ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah topik utama di lini masa warganet. Bahwa kehidupan yang 5 We Are Social, Hootsuite (Jan 2021) 6 Katadata.co.id (2020)
  • 11. 8 sesuai dengan nilai-nilai Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembahasan dan diskusi mengenai Pancasila di lini masa selalu dibarengi oleh topik-topik radikalisme, terorisme dan penguatan ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi Pancasila ditempatkan pada posisi yang rentan untuk dijadikan diskursus di warganet, dan Pancasila sebagai Ideologi menjadi suatu menara gading yang sulit dijangkau oleh masyarakat awam, sehingga banyak warganet tidak merasa perlu untuk memahami dan mendalami Ideologi Pancasila karena dianggap terlalu berat dan terlalu abstrak. Ketidakpopuleran kata-kata dan topik “Ideologi Pancasila” di linimasa maupun di warganet menjadi salah satu faktor menurunnya popularitas Pancasila di kalangan generasi milenial. Bahkan di salah satu televisi swasta mengadakan vox populi mengenai apakah generasi milenial hapal akan Pancasila, ternyata masih ada yang salah dan keliru dalam mengucapkan sila-sila Pancasila, bahkan diantaranya ada yang lupa dan tidak hapal. Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara, bukan hnaya terletak pada aspek legal formal sajatetapi harus hadir dan konkret dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Peran konkret Pancasila sebagai ideologi adalah sebagai berikut7 : 1. Ideologi Pancasila adalah sebagai penuntun warga negara artinya setiap perilaku warga negara harus didasarkan pada preskripsi moral. Oleh karena itu diperlukan norma-norma penuntun yang jelas, baik dalam bentuk persuasif, imbauan maupu penjabaran niali-nilai Pancasila ke dalam produk hukum yang memberikan rambu yang jelas. 2. Ideologi Pancasila sebagai penolakan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-sila Pancasila, yang bertentangan dengan nilai toleransi berkeyakinan, hak-hak asasi manusia dan semangat persatuan. 7 Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi (2016: 136)
  • 12. 9 BAB IV PENUTUP Kesimpulan 1. Pancasila sebagai Ideologi negara melekat dalam warga negara khususnya generasi milenial lebih karena disebabkan karean Pancasila itu mempunyai sifat sebagai ideologi yang terbuka, sehingga selalu dapat mengikuti perkembangan zaman dan dinamika di dalam masyarakat. 2. Peran Pancasila sebagai Ideologi Terbuka seringkali tidak disadari oleh sebagian besar warga negara Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kondisi ini menyebabkan reputasi Pancasila sebgai ideologi bangsa menjadi rendah, hal ini terjadi lebih karena ketidakpahaman warga negara akan Ideologi Pancasila. 3. Kata “Pancasila” di lini masa selalu identik dengan pengentasan radikalisme, terorisme dan idiom negatif lainnya, yang justru merugikan Pancasila sendiri sebagai “brand” dari bangsa Indonesia jika selalu disandingkan dengan hal-hal yang negatif. 4. Generasi milenial menjadi ujung tombak dalam penerapan Ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan akan memainkan peranan penting dalam kehidupan bangsa dan negara dalam beberapa tahun kedepan. Saran 1. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu peluang untuk menghadirkan Ideologi Pancasila di tengah bangsa Indonesia dengan menggunakan penerapan strategi yang baik agar tidak terjadi umpan balik yang negatif. 2. Para pemangku kepentingan perlu dengan rendah hati untuk mengajak generasi milenial akar rumput agar bersama-sama menghadirkan ideologi Pancasila di tengah kehidupan bangsa dan negara.
  • 13. 10 DAFTAR PUSTAKA Zulmasyhur, 2019. Pendidikan Pancasila; Buku Ajar untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Lembaga Edukasi dan Advokasi Demokrasi dan Ekonomi Rakyat. RISTEKDIKTI, 2016. Pendidikan Pancasila; Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum, Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. KEMENPPA & BPS, 2018. Statistik Gender Tematik; Profil Generasi Milenial Indonesia, Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Anggraini, Dewi., Fathari, Fauzal., Anggara, J.W., & Al Amin, M.D.A. (2020). Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Bagi Generasi Milenial. Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan Politik, Vol 2(1), 11 – 18. Agus, A. A. (2016). Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era Reformasi. Jurnal Office, 2(2), 229–238.