1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan obat hewan di Indonesia dan tantangan yang dihadapi, termasuk kebutuhan akan SDM berkualitas dan pengembangan riset. 2. Indonesia masih lemah dalam mengelola mutu obat hewan sesuai standar negara maju, namun memiliki peluang untuk memanfaatkan bonus demografi. 3. Pengembangan obat hewan di Indonesia perlu mempertimbangkan regulasi internasional terkait residu obat dan lingkungan.
1. DASAR VET. FARMASI Pro Tx.
Fabrikasi & Riset sains
Prof. Dr. Moch. Lazuardi, drh., M.Farm
2. ISI
• Global Competitive dan peranan obat hewan
menjawab Global Kompetitive
• SDM = Indonesia dalam posisis Bonus Demografi
perhitungan Rp. Obat hewan
• Penataan obat hewan di negara maju
• Dampak obat hewan dan ranah veterinary
farmasi
• Manufaktur dan dispensing form
• Layanan R/
• Reseach and Veterinary Pharmacy Bodies
3. RI DALAM PERSAINGAN GLOBAL
Global competitiveness index
BASIC REQUIREMENT
SUBINDEX
1. Institution
2. Infrastructure
3. Macroeconomic
Environment
4. Health and
Primary
Education,
Faktor-driven
EFFICIENCY ENHANCER
SUBINDEX
1. Higher Education and
Training,
2. Good Market
efficiency,
3. Labor Market
Efficiency
4. Financial Market
Development,
Efficiency-driveri
INNOVATION –
SOPHISTICATION
FACTORS
1. Technological
Readiness
2. Maret size
3. Business –
Sophistication
4. Innovation.
Innovation-driven
Peranan obat hewan =
lingkaran merah
4. RI 2010-2040 MASUK KE
BONUS DEMOGRAFI
• Penduduk Indonesia ke-4 terbesar didunia, dlm
20 tahun Ri memasuki periode “bonus
demografi”, angka DEPENDENCY RATIO (indeks
perbandingan antara usia tidak produktif di bagi
usia produktif) mencapai angka minimal (< 50%)
• Dalam periode ini terdapatlebih banyak tenaga
kerja produktif untuk mendorong peningkatan
produktivitas nasional
• Bonus demografi harus dimanfaatkan secara
maksimal: disaat negara lain mengalami situasi
AGING POPULATION (India, Rusia kecuali jepang
mulai menurun)
5. KESEMPATAN DAN ACAMAN BONUS
DEMOGRAFI RI
Faktor dipengaruhi
obat hewan
+lingkaran merah
grade sangat
memuaskan
MANUSIA
UNGGUL
BONUS DEMOGRAFI
MANFFAT
MANUSIA TIDAK
UNGGUL
BONUS DEMOGRAFI
ANCAMAN RI
Faktor dipengaruhi
obat hewan
+lingkaran merah
grade tidak
memuaskan
6. OBAT HEWAN
TEKNOLOGI TINGGI
Stabil 7-8 tahun > market
Dari 100 kanidat obat baru
hanya 1-2 % yang berhasil
digunakan hingga obat baru
• Cito -> implikasi efficient
• Tuto -> implikasi healty- enviroment
• Curare -> implikasi berkualitas
• Et Jucunde -> implkasi Tatanan negara beradab
1. Dipantau DUNIA
2. Benchmarking suatu
negara/bangsa
3. Menghindari : Abused- Missused
UNIVERSAL
PET ANIMAL
INNOVATION
MENJADIKAN
SETIAP NEGARA
BERGANTUNG
DENGAN PEMILIK
TEKNOLOGI
FOOD SECURITY : ternak-unggas
7. 40.00%
18.00%
20.00%
22.00%
OBAT
OBAT MANUSIA
OBAT HEWAN
FARMASETIK
OBAT HEWAN
BIOLOGIK
PREMIKS/PAKAN
Teknologi
tinggi
PERSENTASE KEUNTUNGAN Rp. ANTARA OBAT
HEWAN vs. OBAT MANUSIA
SURVEY 2016 tak dipublikasikan, Data 9
perusahaan di P. Jawa :
1. PMA 4 (Milik asing Asia 2, Eropa 2)
2. PMDN 5
Teknologi tinggi
Produksi cost tinggi
5-10%, Risk abused-missused
medium
40%,Resiko abused-missused Tinggi
1- 5%, Risk abused-missused
medium
8. BAGAIMANA NEGARA MAJU MENATA
OBAT HEWAN:
Perangkat keras
• Official minimum requirement
/book i.e FOHI, CPOHB, CPOAHB,
vademekum
• National assay lab. i.e : BPMSOH,
etc
• Regulation – law enforcement :
Peraturan obat hewan
• Nation system alert – veterinary
control abused-misused-quality
control on the field
Perangkat lunak
• Training & capacity building
perform for qualified person
• Certified Human Resources
• Import qualified humen
resources
• Union net working – Research
center university, Association
expert, Private research
center, Expert research center,
etc
Indonesia masih lemah dalam
mengelola hal tersebut terkait
obat hewan
Indonesia cukup berhasil dalam
mengelola hal tersebut terkait
obat hewan, kecuali yang merah
9. MENGAPA NEGARA MAJU
MELAKUKAN HAL ITU
Dampak pro Px
• Menghindari obat illegal
yang merugikan konsumen
• Menghindari obat yang
tidak bermutu yang akan
diberikan
• Menghindari beredarnya
obat hewan gelap dipasaran
yang berpotensi kehilangan
pajak dan menimbulkan
abused – misused
Dampak untuk manusia, kesetimbangan
populasi dan lingkungan
• Menghindari residu obat hewan
yang kelak produk segar asal hewan
di konsumsi manusia antar negara
dsb
• Menghindari pencemaran
lingkungan akibat obat hewan
• Menghindari fenomena
farmakogenetik
• Menghindari kemunculan obat-
obat narkotika yang di buat dari
bahan aktif illegal, untuk terorisme
, untuk merusak populasi hewan di
suatu wilayah…dsb
• Negara maju akan merasa merugi
bila disuatu negar muncul penyakit
aneh pada manusia akibat
konsumsi hewan tercemar obat
hewan
10. FENOMENA VARIABILITAS RESPON AKIBAT
CACAT GENETIK (FARMAKOGENETIK)
• Bila dalam satu populasi tidak merespon obat dengan
pemberian yang sama maka munculah variabilitas
respon
• Bila suatu saat individu yang menyimpang tersebut
kawin dengan sesama spesies maka akan muncul
turunan yang menyimpang minimal 1 individu.
• Ada 2 jenis :
• - Dalam satu populasi spesies sama memiliki
variabilitas respon (Studi populasi) Research S-3
• - Dalam satu keluarga memiliki anak-anak yang
berbeda respon (Studi keluarga) Research S-3
12. Vet. Pharmacy
Farmasetik.
Biologik,
Premik,
Alami
• Drug discovery
• System penyampaian bahan aktif
• Teknologi manufaktur (CPOHB-CPOAHB)
• Pengembangan obat
asal alami (tumbuhan,
mineral dan unsur-
unsur udara)
• Teknologi analisis
instumentasi
Layanan jasa klinik
• R/
• Depo obat hewa,
poultry shop dsb
Uji klinik Fase IV
• Monitoring Residu
• Regimentasi dosis
• Adverese reaction
• Efficacy –potency
• Abused- missused
UJI MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN
Analisis
Metabolisme
Cemaran
metabolit
• Adimintrasi
Pendaftaran obat
hewan
• Regulasi peredaran
obat hewan
• Pemeriksaan bahan
baku obat hewan
• Pengendalian/ penjagaan
mutu alat kesehatan hewan
Immunoassay
teknologi
Fisiko-kimia analysisi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
13. 1 : Merancang virtual
molekul bahan aktif obat hewan baru
Kuantifikasi hub. Struktur aktivitas obat hewan
2 : Melakukan sintesis pembuatan molekul obat
Membuat molekul stabil farmasetik biofarmasetik
3 : Merancang eksipien bahan aktif
Uji eksipien bahan aktif (in-vitro & in-vivo)
4 : Melakukan formulasi obat hewan BSO tertentu
Uji in-vitro & in-vivo)
5 : Uji klinik fase I
Field test restricted menggunakan hewan sesungguhnya
6 : Uji klinik fase II
Field test medium restricted
menggunakan hewan sesungguhnya kondisi sakit terbatas
di suatu wilayah terbatas
6 : Uji klinik fase III
Field test tolerance menggunakan
hewan sesungguhnya kondisi sakit
jumlah beragam spesies di suatu
wilayah dalam area lebih luas
7 : Uji klinik fase IV
Field test clearly menggunakan
hewan sesungguhnya kondisi sakit
selama peredaran
14. Eropa, G-7, Brazi
pasifik Commonw
Australia, Seland
Eropa, G-7, Brazillia, China
Commonwealth , Korsel Au
Baru, Botswana, Negara pe
Rusia, INDONESIA
Eropa, G-7, Brazillia, China
Commonwealth , Korsel Au
Baru, Botswana, Negara pe
pecahan Yogoslavia, Rusia,
Eropa, G-7, Brazillia, China , Asia pasifik Commonwealth , Ko
Baru, Botswana, Negara pecahan Rusia, pecahan Yogoslavia
Indonesia <<<<
Indonesia <<<<
Indonesia <<<<
1
15. PROSES PENGEMBANGAN OBAT BARU
Dari 100 jenis rancangan aktif substances (peo
drug) yang sukses menjadi obat baru hanya 2
jneis
Masa sukses obat anta 7-10 tahun.
Masa 10 tahun dikenal uji klinik fase IV, dapat
berhasil selama-lamanya atau dapat di tarik dari
peredaran di kemudian hari
Sekali berhasil hingga mencapai uji klinik maka
invest return dapat terjadi.
Prinsip utama International Property Right atau
First to publish that is the winner.
17. Gambaran penemuan obat hewan
baru
1. Sintesis dan screening molekul/.
2. Studi pada hewan percobaan.
3. Studi pada hewan sesungguhnya namun sehat
(healthy volunteers)
4. Studi pada hewan sesungguhnya namun sakit
(pasien)
5. Studi pada subyek sesungguhnya namun sakit
dengan populasi diperbesar
6. Studi lanjutan (post marketing surveillance)
19. OBAT = SUBJECT MISTERIUS
Memiliki 5 dampak
• Dampak berkhasiat
• Dampak samping
• Dampak lanjutan
• Dampak Ikutan
• Dampak yang tak dpt di
prediksi
Contoh : Codein
• Antitusive
• Obstipasi
• Ketagihan
• Spasmolitik organ lain
• Opioid toxicity
20. Overview : pengembangan obat
hewan
Farmaseti
• Sediaan steril
• Sediaan non-steril
Biologik
• Vaksin, Sera, Antigen, bahan diagnostik
Premik
• Suplements, Apetite stimulant dsb
• Pakan ternak mengandung feed additive
Obat alami
• Herbal medicine
21. Trend jenis obat hewan
yang berkembang di dunia <1980
• Sintetis hasil pengembangan
obat manusia, pengembangan
herbal klasik
• Biologik & bahan diagnostik
1980-2000
• Standardisasi & universalisasi
Assay lab, uji mutu
• Sertifikasi lab
2000>
• International standard
• Keamanan residu dan
lingkungan
• Pengembangan herbal
medicinal baru
Farmasetik untuk Pet animal
- Untuk anjing, kucing
- Untuk burung dsb
- Untuk ikan
Farmasetik untuk ternak
- Untuk ayam
- Untuk sapi, kambing, domba, babi
- Untuk kuda
Premik pet animal
- Anjing kucing, burung
- Ternak sapi, ayam, angsa dsb
- Kuda, babi
• Biologik
- Untuk pet animal
- Untuk unggas
- Untuk ternak besar (sapi, babi)
22. s/d 2004
• Residu obat hewan dan Waktu henti obat hewan
• Penggunaan agent biologis dan Biosafety lab.
• Material transfer agreement, Standard bahan alami untuk hewan, Simplisia terstandard
s/d 2008
• Produk transgenik,
• Beyod use date untuk produk farmasetik,
• Konsep : No observed effect level – Low effect level (NOEL LOWEL)
• Standardt uji mutu obat bersifat universal (penggunaan peralatan fisiko kimia mulai marak)
s/d 2012
• Zero level untuk semua residu obat hewan pada produk olahan asal hewan
• Adanya perilaku BAN dari negara eropa terhadap suatu negara yang masih tidak memperdulikan
konsep Zero level residu obat hewan
s/d 2017
• Konsep “one health mulai muncul”, persoalan resistensi antibiotika mulai beraksi
• Adanya prudential pada penggunaan anti mikroba pada hewan dan obat-obat SSP depresant dan
parasympatolitic
• Hubungan antar negara dan wilayah sudah secara intensif terpantau oleh institusi universal seperti :
IFAH, OIE dsb
23. Akan bertemu dengan kegiatan-kegiatan analisis
Farmasi-Vet:
AAS
HPLC
BSL
GC-MS
FT-IR
24. 40.00%
18.00%
20.00%
22.00%
OBAT
OBAT MANUSIA
OBAT HEWAN
FARMASETIK
OBAT HEWAN
BIOLOGIK
PREMIKS/PAKAN
Teknologi
tinggi
PERSENTASE KEUNTUNGAN Rp. ANTARA OBAT
HEWAN vs. OBAT MANUSIA
SURVEY 2016 tak dipublikasikan, Data 9
perusahaan di P. Jawa :
1. PMA 4 (Milik asing Asia 2, Eropa 2)
2. PMDN 5
Teknologi tinggi
Produksi cost tinggi
5-10%, Risk abused-missused
medium
40%,Resiko abused-missused Tinggi
1- 5%, Risk abused-missused
medium
25. MINYAK BUMI VS. SEDIAAN STERIL 30 ML
• MINYAK BUMI RI 2016
• 46.746.105 Barel =
7.650.000.000 mL sediaan
steril
• OBAT CONTOH INFUS
TARGET,
820.000 BAREL OIL PER DAY
REALISASI,
829.000 BAREL OIL PER DAY
RI
LIFTING MINYAK BUMI 2016
PENDUDUK
RI 255 JUTA
Bila 1 orang
butuh 30 ml
/day sediaan
steril
30 ml x
255 juta =
7M 650
jt/day
± 45 x
26. Kalkulasi dalam rupiah
• Investasi pengeboran minyak dalam realisasi =
rerata 10 triliun. (Menurut men ESDM
23/2/2017)
• Bila 30 ml sediaan steril = Rp. 2000,- maka
7.650.000.000 mL = Rp. 510.000.000.000 ,-
• (510 M), butuh 2 vial @ 30 ml = ± 1 T
• Bila butuh 600 ml (20 vial @ 30 ml) = ± 10 T
27. PRODUK OBAT HEWAN
Rancangan obat
hewan baru
Uji pre klinik
Uji klinik fase I-III
Primum non
nocere
Produk ; AMAN –
BERKHASIAT - BERMUTU
29. Ciri-ciri Farmasi Vet
MEMBUTUHKAN
PENGETAHUAN
Prerequisite
Membutuhkan
pengetahuan koknitif,
afektif farm vet
Ketrampilan:
Praktikum farm
Vet S1
Ketrampilan:
Ko-Assisten /
PPDH
Tingkat :
Si
Tingkat : S2 40-42 SKS Kimia Organik , unorganik
Lanjut- Kimia Medisinal, Mikrobiologi Farmasi,
Kimia Fisik Lanjut- Fito farmasi, Teknologi Farmasi,
CPOHB Biofarmasetik, Analisis Farmasi, - Preskripsi-
Formulasi lanjut
Tingkat S-3 :
PILIHAN
Brevet : Organisasi Profesi /
Keahlian ONT UU OTVET
memungkinkan
PERAN ONT Asosiasi
Farmakologi dan Farmasi
Vet Indonesia:
1984
30. Peraturan Perundangan yang
membutuhkan kompetensi Vet. Farmasi
• Paramedik di PP 3 2017, Otovet Ps 35 ayat 4
huruf E
• CPOHB tersirat membutuhkan penanggungjawab
drh yang bermuatan farmasi vet.
• Pengawas Obat Hewan membutuhkan
penanggungjawab drh yang bermuatan farm vet
• SKKNI 394 2014 : katagori jasa profesional, ilmiah
dan teknis gol. Pokok jasa kesehatan hewan
bidang penyelenggaraan kesehatan hewan
31. Jenis manufaktur obat hewan
Teknologi tinggi
FARMASETIK
Sediaan steril
Long acting
Delivery system controlled
Kelompok Life saving drug :
BIOLOGIK : vaksin, sera,
Antigen, bahan diagnostik
Teknologi baku
FARMASETIK
• Topikal
• Oral
• Lokal
PREMIKS
ALAMI
32. ALAT PERAGA
SEGI TIGA LAZUARDI
Minyak / lemak
Puveres, Pulvis aui
Serbuk / Padat
Non-minyak,
non-lemak,
non-serbuk
Solusio,Guttae.Injeksi
Granula, Pelet, Crumbles, Block,
Tablet cetak Bolus short acting
Pulvis aue, Briquete, Bolus long acting
Suspensi,mixturaagitanda
Kapsul keras, Supositoria,
Bacilla, Ovulla
Tablet kempa (kandung air 1-3%)
Saturatio
Pasta topikal, pasta oral,
Intra mammary infusion
Syrup,Galenika
Sapo lunak, Sapo keras
Emplastrum
Aerosol
Electuarium
Unguentum
Intra mammary infusion, Guttae,
Linimentum, Mixtura, Kapsul lunak, Injeksi
Linctusis
Mixtura,Guttae,
Injeksi
Krim minyak/air.
Emulsi minyak/air
Krim serba guna
Krim air/minyak.
Emulsi air/minyak
Galenika
Aneka BSO obat hewan
IN Patent C0,020,160,307
33. TATALAKSANA OBAT HEWAN DI INDONESIA
MENUJU UNIVERSAL YANG IDEAL
Regulasi, SOP tatalaksana izin peredaran obat hewan, POH, PPOH dsb
Lembaga pengujian mutu obat
hewan , Regulasi up-date (1983-
1985)
Official book (FOHI, CPOHB, CPOAHB (rencana), Regulasi up-date
(2009 >)
Collaborasi - assosiasi keahlian – PT, regulasi update-
official book up-date (> 2014)
Collaborasi antar negara (lemabaga pengujian mutu, otoritas vet.,
Assosiasi keahlian, PT dari negara lain, Lemabag otoritas pendukung
penguatan uji lab. Negara lain (2014 >)
< 1977
34. HATI-HATI MENYUSUN REGULASI, MINIMUM
REQUIREMENT ATAU PEDOMAN2 YANG LAIN :
Hindari membuat suatu aturan yang secara
langsung atau tidak langsung justru melindungi
produk asing. Contoh menetapkan angka2 untuk
memberikan syarat kelulusan suatu produk asing
yang bisa beredar di Indonesia. Misalkan sesuai
standard AOAC..sementara untuk melakukan uji
sesuai standard itu di Indonesia lab2 uji kita
kelabakan membeli perangkat baca dan bahan
kimia pereaksi uji serta kesulitan menciptakan SDM
handal sebagai operator lab.
35. DALAM MANUFAKTUR INDUSTRI OBAT
HEWAN
• Membutuhkan requirement manufaktur yang mutunya
lebuh tinggi dari Farmakope suatu negara
• Requirement tersebut merupakan SOP Secret dari pabrik
dan sekaligus bagian yang disebut rahasia perusahaan
• Umumnya yang berbeda adalah komponen delivery system
controlled suatu sediaan obat
• Setiap industri manufaktur bisa berbeda-beda tergantung
SDM masing-masing industri
• Peranan drh sangat vital karena melibatkan pakar di
bidangnya.
• Seandainya pakar tersebut tergabung dalam asosiasi
keahlian maka menurut PP OTOVET innovatif hal itu harus
diakomodasi.
36. Veterinary Pharmacy ; output drug dispensing
form skala kecil untuk layanan jasa klinik
• Untuk penggunaan dokter hewan pribadi
dalam rangka obat generik dan patent tak
tersedia maka dispensing form jenis baku
dapat dilakukan.
• Contoh sediaan baku diantaranya adalah :
ung. 2-4., bedak salycil, potio alba contra
tusim/ porio nigra contra tusin, dsb
• Sediaan potio lainnya misalnya yulapium,
KSHD dsb.
40. CONTOH SUKSES USAHA OBAT HEWAN
Tahap I: membeli
obat hewan
Tahap II: Belajar
usaha obat hewan
Tahap III:
Mendapat modal
Tahap IV: Depo/
Poultry shop
Tahap V: importir
Obat Hewan
Tahap VI: Usaha
Produsen skala kecil
obat hewan
41. Pada akhirnya BERHASIL MENJADI
USAHAWAN PRODUK OBAT HEWAN
PUSAT PENGEMBANGAN
INDUSTRI OBAT HEWAN
42. Layanan jasa klinik melalui R/
• Domain vet. Farmasi yang lain adalah layanan
jasa klinik rawat jalan dan rawat inap
menggunakan R/
• R/ bersifat universal dan hanya dimiliki oleh
profesi
• R/ mengikuti kaidah hukum dan merupa
bentuk komunikasi profesional antara dokter
dan pelayan jasa R/
43. RESEP (R/). Permenkes No. 9/2017
tentang apotik:
• Permintaan tertulis dari dr. drg., drh., kepada apoteker baik
berupa kertas maupun elektronik untuk menyediakan dan
menyerahkan sediaan farmasi dan atau alkes bagi pasien.
• Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan
tanggungjawab dan keahlian profesinya yang dilandasi
kepentingan masyarakat.
• Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional
dan kosmetika.
• Alkes adalah instrumen, aparatus, mesin dan /atau implan
yang tidak mengandung obat digunakan untuk mencegah,
mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia
dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh
44. Lanjutan PERMENKES No. 9/2017
• Dalam hal obat yang diresepkan terdapat obat
merek dagang, maka apoteker dapat mengganti
obat merek dagang dengan obat generik yang
sama komponen aktifnya atau obat merek
dagang lain atas persetujuan dokter dan / atau
pasien.
• Dalam hal obat yang diresepkan tidak tersedia di
Apotek atau pasien tidak mampu menebus obat
yang tertulis didalam Resep, Apoteker dapat
mengganti obat setelah berkonsultasi dengan
dokter penulis resepuntuk pemilihan obat lain.
45. Lanjutan PERMENKES No. 9, 2017
• Resep bersifat RAHASIA
• Resep harus disimpan di Apotek dengan baik
paling lama 5 tahun
• Resep atau salinan resep hanya dapat
diperlihatkan kepada dokter penulis resep,
pasien yang bersangkutan atau yang merawat
pasien, petugas kesehatan atau petugas lain
yang berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
46. R/
• Merupakan dokumen hukum : keterkaitannya bila
terjadi kesalahan atau ketidakpuasan pilihannya
satu diantara dua yaitu (1) perdata atau (2)
pidana
• Bersifat hitam dan putih
• Merupakan pekerjaan profesional dan dentik
dengan STETOSKOP Yaitu bersifat meminta dan
atau melihat subject hewan yang akan diberi obat
atau alkeswan (analisis resep)
• Bisa sebagai Bench marking
47. Apa yang diminta & Bagaimana R/
yang usefully
• Obat dan atau alat kesehatan hewan
• Hanya dituliskan oleh dokter, dokter gigi dan
dokter hewan
• R/ yang baik : (1) hrs cepat ditebus, (2) hrs
cepat sembuh, (3) harus bisa dibuat dan jadi
sesuai kaidah kefarmasian (LIHAT SEGITIGA
LAZUARDI) (4) harus sukses diberikan
• R/ Bersifat individu jadi tidak bisa diganti oleh
dokter hewan lain
48. MAXIMUM ASCLEPIADES
• Cito : - Cepat dekatkan obat dengan penyakit, Cepat
keluarkan obat dalam tubuh subjek setelah obat
dipaparkan pada penyakit
• Tuto : - Aman terhadap suubjek hewan, aman
lingkungan dan aman terhadap orang yang
mengkonsumsi (tingkatnya No Observed Effect Level)
• Curare : Manjur mengikuti kriteri, (a) tepat indikasi, (b)
tepat jenis bhn aktif, (c) tepat BSO, (d) tepat waktu dan
rute pemberian, (e) tepat dosis, (f) semua kriteria a-e
disesuaikan pada kondisi subject klinik
• Et Jucunde : mengadopsi kaidah animal walfare
49. OBAT HEWAN = MEDICINE
• Obyek misterius karena memiliki 5 dampak :
- dampak berkhasiat, dampak samping,
- dampak lanjutan, dampak ikutan,
- dampak tak dapat diprediksi
• Prinsip menggunakan obat hewan : LOGIS dan
BERTANGGUNGJAWAB
• CARANYA : CITO TUTO CURARE et JUCUNDE
• UNTUK MENDAPATKAN OBAT : obat keras, bebas
terbatas : GUNAKAN R/
• R/ harus- cepat ditebus, cepat sembuh, bisa dibuat dan
jadi sesuai kaidah kefarmasian, sukses diberikan
50. Alat kesehatan
• Pembagian dan macamnya mengikuti PP
220/Menkes/Per/IX/1976, namun diskripsi
alat kesehatan mengikuti PP MENKES 9/2017
• Alat Kesehatan Hewan pembagian dan
macamnya belum diatur namun diskripsinya
bisa mengikuti PP 3 2017 otoritas vet.
• Kalau R/ di tebuskan di apotik maka mengikuti
butir satu.
51. Bagian-bagian resep tempat
munculnya ingredient bench
marking:Drh………
Alamat:…………No. Telp…….SIP:…..
----------------------------------------------------------------
Surabaya,…….
R/ Gamexane 2 %
Penicillin proc 3 jt UI ..%
HCL 0,001 N 2%
Parfum gtt II
Vaselin ad 100
m.f. ung
S……………..
Curare
Cito
Jucund
e/benc
h
markin
g
Tuto
52. STRATEGI Tx:
PEMILIHAN OBAT (AGAR CEPAT SEMBUH)
1. Yakinkan diagnose adalah akurat
2. Carilah wilayah yang disebut GOLDEN
AREA (Ciri-ciri Px akut, suhu tubuh
meningkat, dan symptom lain yang jelas)
3. Pilih jenis obat yang mampu
memanfaatkan Golden area dengan
hitung-hitungan dosis sesuai
pertimbangan kecukupan kadar Tx
4. Pastikan makromolekul anjing (pembawa
obat) kecukupan. Umumnya tak
mengalami dehidrasi
5. Pastikan anjing masih bias kooperatif
60%
KECEPATAN PENEBUSAN
1. Pilih baku, racisaji (magistralis, ekstra
label (paten untuk manusia digunakan
untuk hewan)
2. R. cardinal harus diyakini tersedia di
tempat penjual / pelayanan resep (apotik,
depo obat hewan)
3. Kemungkinan-kemungkinan
keterjangkauan harga obat agar client
bias menebus obat dalam jumlah penuh
53. Mapping - Banch marking :
PENETAPAN BENTUK
SEDIAAN
1. Pilih bentuk sediaan yang tidak
menyulitkan pemberi obat ke pada
anjing
2. Pilih eksipen obat (seandainya racik
jasi) yang pelayan resep pasti
memiliki (MAPPING)
3. Pemilhan bentuk sediaan
disesuaikan dengan patofisiologi Px
→ Banch marking
4. Penulisan dalam resep harus sesuai
kaidah BSO kefarmasian agar bias
dibuat
SUKSES DIBERIKAN
1. Buat komposisi obat yang
menyenangkan Px sehingga
mudah memberikannnya (aspek
animal wallfare) → Banch
marking
2. Aturan pakai yang
memudahkan pemberi obat
3. Alat penakar yang
memudahkan pemberi obat
54. Contoh analisis resep :
Drh. Rahmat
Alamat praktek :…… Telp:
SIP
---------------------------------------------------------------
Makasar, 6 Feb 2017
R/ (L) Sulprim Tab 2, 1 g
Adde
Tab CTM 21 mg
(L) PGA 2 %
Saccarose 2 %
Aqua ad 105 ml
m.f. susp
S. 3 dd Cth I
#
Pro : Anjing dalmation chiko (…….)
Milik : Tn Joko
• Px. Usia :
• Px. Sakit ???
• Kenapa dikombinasi
Sulprim dan CTM
• Kenapa dr. Rahmat
memberi tanda L
• Apa tidak ada interaksi
antar obat Sulpirm vs.,
CTM
• Bagaimana kesiapan
layanan R/
• Peta penyakit
55. Ranah Farmasi Vet = Research Science
• Indonesia dengan keragaman hayati No. 3 di
dunia setelah Brazilia merupakan aset /
laboratorium raksasa dunia sekaligus sumber
obat hewan.
• Membutuhkan explorasi yang bermanfaat untuk
umat manusia ….(kedepan negara bisa hilang
atau tidak tergantung INNOVASI anak bangsa dan
kecepatan/kekuatan dalam memenangi hak
kekayaan intelektual, makin tergantung negara
dengan produk negara lain maka resiko negara
BANKRUT makin tinggi)
56. Research dan SDA RI
KEUNGGULANG KEKAYAAN ALAM INDONESIA
Ukuran
Kunci
GAS ALAM
Sekitar 165
TCF
cadangan
dengan
tingkat
produksi ±3%
TCF pertahun
Thermal
Coal
(Batubara)
CV rendah
Eksporter ke
2 didunia
Panas
bumi
Penyimpa
n 40%
sumber
daya
dunia(ter
besar di
dunia)
Minyak
kelapa
sawit
Eksportir
terbesar
didunia >
19jt
ton/tahun
Nikel
Pemilik ±
12 %
cadangan
dunia (ke
4
terbesar)
Bauksit
Penyimp
an
cadanng
an ke 7
dunia,
produsen
ke 4
dunia
Kekayaan maritim Indonesia
(munyumbang pangan 50 %
dunia 2015)
• Sumber daya melimpah
untuk energi berbasis gas
dan industri petrokimia
• Angka ini tidak termasuk
gas non-konvensional; dari
Coal Bed Methane (CBM)
& Coal Gasification
Kekayaan Hutan kita mulai
punah
Dengan Asumsi 40 % layak
dikembangkan -> 12 GW. Hingga saat
ini baru 1.200 MW dikembangkan
2013 UU
Minerba
4/2009 hrs
diproses RI
57. SDA AKAN HABIS, KEKAYAAN
INTELEKTUAL TERUS ADA
Alasan Utama Mengapa
Sumber Daya KI menjadi
kunci ketahanan ekonomi
suatu negara maju. Karena
perputaran ekonomi dunia
dikuasai oleh aset 70%
intangible (harta benda
bergerak tak berwujud)
EKONOMI DUNIA
INTANGIBLE
TANGIBLE
59. Veterinary Drug Research Project
• Perangkat keras
• Perangkat Lab
• Herbal medicine
• Maritim Product -
Cangkang kapsul dari
bahan rumput laut
Kekayaan hutan
Indonesia
. Dikembangkan
protozoa yang ,mampu
mengkonsumsi jentik
larva nyamuk penimbul
demem berdarah ->
india
Produk
obat /
alatkes
wan/alk
es
• Kolaborasi R & D
Industri obat hewan
• Kolaborasi PT- PTN
• Kolaborasi Litbang
Departemen
• Kolaborasi lembaga
R & D Swasta
60. Impian menuju Indonesia Jaya
• 2045 Unggul SDM
• Unggul Hi Tech
• Unggul product essential (ex obat hwn)
• 2030-2040 Proses pendidikan SDM UNGGUL
• Proses pengurusan Hi Tech dwelling time
• Proses infra structure di percepat
• Proses electricity 2019 tak ada yang tak berlistrik
•
SARPRAS
2005-2010
Percepatan proses
pendidikan ,
peningkatan skillf
2010-2020
Compettiveness segala aspel
2020-2030
Generasi baru
Indonesia