4. Vet. Pharmacy
Farmasetik.
Biologik,
Premik,
Alami
• Drug discovery
• System penyampaian bahan aktif
• Teknologi manufaktur (CPOHB-CPOAHB)
• Pengembangan obat
asal alami (tumbuhan,
mineral dan unsur-
unsur udara)
• Teknologi analisis
instumentasi
Layanan jasa klinik
• R/
• Depo obat hewa,
poultry shop dsb
Uji klinik Fase IV
• Monitoring Residu
• Regimentasi dosis
• Adverese reaction
• Efficacy –potency
• Abused- missused
UJI MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN
Analisis
Metabolisme
Cemaran
metabolit
• Adimintrasi
Pendaftaran obat
hewan
• Regulasi peredaran
obat hewan
• Pemeriksaan bahan
baku obat hewan
• Pengendalian/ penjagaan
mutu alat kesehatan hewan
Immunoassay
teknologi
Fisiko-kimia analysisi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5. Keterkaitan Farm Vet dg dunia kerja drh
1. Riset – High Tech – Multi disiplin kompetence- Investigate
Dx forensic Patologic Lab. –Toxicol --- BPPH, BPV,
BPMSPH, BALITVET, PUSVETMA BBMSOH, produsen Obat
hewan dsb
2. OTVET POH, Depo oH dsb
3. Praktisi, industri oh,dsb
4. Laboran swasta negeri wiaswasta, R & D industr OH, PT
dsb
5. PHO OTVET BBPMSOH, Swasta OH, Wiaswasta,
6. BBPMSOH, POH, Lab R & D OH dsb
7. Idem
8. Idem
9. Forensik Patologi mikrobiologi parasitologi dsb
10. POH, Swasta, Praktisi dsb
7. BIDANG PEKERJAAN DRH UNTUK OBAT
HEWAN
• Pengguna obat hewan
(klinisi)
• Pengawas obat hewan di
kabupaten kota dan provinsi
• Penanggungjawab obat
hewan Depo obat, importir,
distributorhewan, poultry
shop
• Pembuatan bahan-bahan
biologis keperluan Tx
(negeri, suasta)
• Pembuatan premix yang
ditambah obat hewan
• Penguji mutu obat hewan
(BBBPMSOH)
• Penanggungjawab produksi
obat hewan di pabrik
• Penanggungjawab
pembuatan campuran
pakan & obat hewan di
industri pakan
• Penguji residu/cemaran
obat hewan / cemaran
bahan kimia berbahaya di
swasta atau wiraswasta /
negri
8. PREREQUISIT
• Kimia Fisikia matematika
Biologi
• Anatomi
• Biokimia
• Fisiologis
• Histologi
• Patologi
• Bakteriologi, Virologi
• Parasitologi
• Diagnosa klinik
• Farmakologi - Toksikologi
• Seluruh pelajaran klinik
• Penyakit Parasiter
• Penyakit akibat virus,
kuman jamur
• Kesmavet
• Manajemen
• Patologi klinik
• Skripsi
• Model matematika
9. Ciri-ciri Farmasi Vet
MEMBUTUHKAN
PENGETAHUAN
Prerequisite
Membutuhkan
pengetahuan koknitif,
afektif farm vet
Ketrampilan:
Praktikum farm
Vet S1
Ketrampilan:
Ko-Assisten /
PPDH
Tingkat :
Si
Tingkat : S2 40-42 SKS Kimia Organik , unorganik
Lanjut- Kimia Medisinal, Mikrobiologi Farmasi,
Kimia Fisik Lanjut- Fito farmasi, Teknologi Farmasi,
CPOHB Biofarmasetik, Analisis Farmasi, - Preskripsi-
Formulasi lanjut
Tingkat S-3 :
PILIHAN
Brevet : Organisasi Profesi /
Keahlian ONT UU OTVET
memungkinkan
PERAN ONT Asosiasi
Farmakologi dan Farmasi
Vet Indonesia:
1984
10. S-3 farm Vet FKH UNAIR 2016
• Kuliah disampaikan dalam bentuk tatap muka (ceramah dan diskusi) dengan
materi Ilmu farmasi Veteriner Lanjut :
• Rancangan obat hewan baru, pengembangan molekul obat hewan baru,
manufaktur sediaan farmasetik cair, padat setengah padat termasuk sediaan
galenika sesuai Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik, bahan-bahan eksipien
remedium cardinal sesuai kinerja sediaan farmasetika, teknik kerja lepas lambat
suatu sediaan steril farmasetika berdasarkan kandungan vehikulum, perancangan
regimentasi dosis sediaan farmasetik, pemilihan perangkat baca keperluan
penetapan kadar obat dalam matrik biologi, preparasi analit dalam matrik biologi,
validasi metode dalam penetapan kadar obat dalam matrik biologi menggunakan
perangkat baca fisikokimia, immunoassay dan lainnya, kuantifikasi penetapan
kadar obat dalam matrik biologi, uji ketersediaan hayati (bioavailability) sediaan
farmasetik relatif dan absolut pada subyek sehat, uji bioequivalensi obat hewan
pada subyek sehat. serta penulisan makalah yang membahas tentang ruang
lingkup ilmu farmasi veteriner sesuai rencana disertasi
• Disertasi
11. ALAT PERAGA
SEGI TIGA LAZUARDI
Minyak / lemak
Puveres, Pulvis aui
Serbuk / Padat
Non-minyak,
non-lemak,
non-serbuk
Solusio,Guttae.Injeksi
Granula, Pelet, Crumbles, Block,
Tablet cetak Bolus short acting
Pulvis aue, Briquete, Bolus long acting
Suspensi,mixturaagitanda
Kapsul keras, Supositoria,
Bacilla, Ovulla
Tablet kempa (kandung air 1-3%)
Saturatio
Pasta topikal, pasta oral,
Intra mammary infusion
Syrup,Galenika
Sapo lunak, Sapo keras
Emplastrum
Aerosol
Electuarium
Unguentum
Intra mammary infusion, Guttae,
Linimentum, Mixtura, Kapsul lunak, Injeksi
Linctusis
Mixtura,Guttae,
Injeksi
Krim minyak/air.
Emulsi minyak/air
Krim serba guna
Krim air/minyak.
Emulsi air/minyak
Galenika
Aneka BSO obat hewan
IN HAKI No. C0,020,160,307
13. CONTOH SUKSES USAHA OBAT HEWAN
Tahap I: membeli
obat hewan
Tahap II: Belajar
usaha obat hewan
Tahap III:
Mendapat modal
Tahap IV: Depo/
Poultry shop
Tahap V: importir
Obat Hewan
Tahap VI: Usaha
Produsen skala kecil
obat hewan
14. Pada akhirnya BERHASIL MENJADI
USAHAWAN PRODUK OBAT HEWAN
PUSAT PENGEMBANGAN
INDUSTRI OBAT HEWAN
15. TINGKAT PPDH :
Transaksi Terapetik R/
• Nama Mata Kuliah Terapetik Vet
• SKS 2
• Merupakan Kuliah Wajib UMUM
• Ketrampilan Menulis R/ & dengan
prinsip :
- CEPAT DITEBUS
- CEPAT SEMBUH
- BISA DI BUAT, JADI SESUAI
KAIDAH KEFARMASIAN
- SUKSES DIBERIKAN
• Analisis R/ -> identik stetoskop
• UJIAN LISAN 25%, MENULIS
RESEP 75% (Lihat Video)
Pengendalian Mutu Obat Hewan
• Uji farmasetik identitas
bahan aktif
• Uji Bioavaliabilitas
• Uji potensi
• Kunjungan ke Industri Obat
Hewan
Masih rencana :
Selalu
mutakhir
17. TIU: Setelah mengikuti materi Terapetik Veteriner peserta PPDH mampu menganalisis
resep dan merancang terapi pada penderita hewan besar, hewan kecil, hewan liar, unggas
dan hewan akuatik secara Logis dan Bertanggungjawab berdasarkan penggunaan obat
Cito, Tuto, Curare, et Jucunde sehingga mampu menuliskan resep dengan capaian (1)
Cepat Ditebus, (2) Cepat Sembuh, (3) Bisa dibuat dan jadi sesuai kaidah kefarmasian, (4)
Sukses diberikan
TIK 6:
R/ Kasus klinik
hewan besar
TIK 7:
R/ Kasus klinik
hewan kecil
TIK 8:
R/ Kasus klinik hewan
liar/eksotik
TIK 9:
R/ Kasus klinik
unggas
TIK 10:
R/ Kasus klinik
hewan akuatik
TIK 1:
R/ Alkeswan, sediaan
steril, Tx Cairan,
Kasus klinik hewan
belum lepas susu
TIK 2:
R/ Kasus klinik
hewan tua
TIK 3:
R/ Kasus klinik
hewan bunting dan
laktasi
TIK 4:
R/ Kasus klinik
hewan dengan
keadaan khusus
TIK 5:
R/ Pengobatan
topikal
PETA KONSEP
18. Obat hewan sesuai PP OTOVET No. 3
Tahun 2017:
Obat hewan : sediaan yang dapat digunakan untuk mengobatihewan, membebaskan
gejala atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh yang meliputi sediaan biologik,
famakoseutik, premik dan sediaan obat hewan alami.
Fungsi otoritas veteriner :
• Pelaksanaan KESMAVET
• Penyusun standard dan meningkatkan mutu penyelenggaraan keswan
• Pengidentifikasi masalah dan pelaksana pelayanan keswan
• Pelaksana pengendalian dan penangulangan penyakit hewan
• Wasdal ppemotongan sapi betina produktif/indukan
• Kesrawan
• Pengelolaan tenaga keswan
• Pengembangan profesi kedokt hewan
• Pengawasan alkeswan dan mesin keswan
• Pelaksanakan perlindungan hewan dan lingkungan
• Penyidikan penyakit hewan
• Penjamin ketersediaan dan mutu obat hewan
• Penjamin keamanan pakan
• Penyusun sarpras serta pembiayaan keswan kesmavet
• Pengelolaan medik akuatik, medik konversi
19. Wewenang teknis drh sesuai OTO VET
di domain obat hewan
• Penetapan obat hewan yang boleh beredar di RI
• Pemberian rekomendasi penetapan penggunaan obat
hewan untuk ternak konsumsi kepada menteri
• Pemberian rekomendasi pemasukkan obat hewan,
benih dan bibit kedalam wilayah RI
• Pelarangan terhadap obat hewan yang tidak memiliki
syarat edar : bermutu – aman – berkhasiat
• Tenaga kesehatan hewan khususnya paramedis harus
memiliki kompetensi salahsatunya Farmasi Veteriner
(Pasal 35 ayat 4 huruf e)
20. OBAT HEWAN = MEDICINE
• Obyek misterius karena memiliki 5 dampak :
- dampak berkhasiat, dampak samping,
- dampak lanjutan, dampak ikutan,
- dampak tak dapat diprediksi
• Prinsip menggunakan obat : LOGIS dan
BERTANGGUNGJAWAB
• CARANYA : CITO TUTO CURARE et JUCUNDE
• UNTUK MENDAPATKAN OBAT : obat keras, bebas
terbatas : GUNAKAN R/
• R/ harus- cepat ditebus, cepat sembuh, bisa dibuat dan
jadi sesuai kaidah kefarmasian, sukses diberikan
21. RESEP (R/). Permenkes No. 9/2017
tentang apotik:
• Permintaan tertulis dari dr. drg., drh., kepada apoteker baik
berupa kertas maupun elektronik untuk menyediakan dan
menyerahkan sediaan farmasi dan atau alkes bagi pasien.
• Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan
tanggungjawab dan keahlian profesinya yang dilandasi
kepentingan masyarakat.
• Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional
dan kosmetika.
• Alkes adalah instrumen, aparatus, mesin dan /atau implan
yang tidak mengandung obat digunakan untuk mencegah,
mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia
dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh
22. Lanjutan PERMENKES No. 9/2017
• Dalam hal obat yang diresepkan terdapat obat
merek dagang, maka apoteker dapat mengganti
obat merek dagang dengan obat generik yang
sama komponen aktifnya atau obat merek
dagang lain atas persetujuan dokter dan / atau
pasien.
• Dalam hal obat yang diresepkan tidak tersedia di
Apotek atau pasien tidak mampu menebus obat
yang tertulis didalam Resep, Apoteker dapat
mengganti obat setelah berkonsultasi dengan
dokter penulis resepuntuk pemilihan obat lain.
23. Lanjutan PERMENKES No. 9 2017
• Apabila Apoteker menganggap penulisan resep
terdapat kekeliruan atau tidak tepat, Apoteker
harus memberitahukan kepada dokter penulis
resep.
• Apabila dokter penulis resep sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) tetap pada pendiriannya,
maka Apoteker tetap memberikan pelayanan
sesuai dengan Resep dengan memberikan catatan
dalam Resep bahwa dokter sesuai dengan
pendiriannya.
24. Lanjutan PERMENKES No. 9, 2017
• Resep bersifat RAHASIA
• Resep harus disimpan di Apotek dengan baik
paling lama 5 tahun
• Resep atau salinan resep hanya dapat
diperlihatkan kepada dokter penulis resep,
pasien yang bersangkutan atau yang merawat
pasien, petugas kesehatan atau petugas lain
yang berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
25. Analisis Resep (melalui R/ dapat
menilai): identik dengan STETOSKOPE
• Mampu menganalisis
kondisi penderita
• Mampu menganalisis
strategi perang melawan
penyakit oleh dokter
hewan melalui R/
• Menilai kompetensi
dokter penulis R/
• Mampu menilai fisiologis
penderita (berat, jenis
kelamin, jenis spesies
hewan dsb)
• Peta kemampuan
melayani obat suatu
daerah/wilayah
• Peta penyakit disuatu
wilayah/daerah
• Prediksi Abused-misused
penggunaan obat hewan
• Penilaian sosio ekonomi
rerata pemilik hewan di
wilayah tersebut
26. Contoh I analisis resep :
Drh. Rahmat
Alamat praktek :…… Telp:
SIP
---------------------------------------------------------------
Makasar, 6 Feb 2017
R/ (L) Sulprim Tab 2, 1 g
Adde
Tab CTM 21 mg
(L) PGA 2 %
Saccarose 2 %
Aqua ad 105 ml
m.f. susp
S. 3 dd Cth I
#
Pro : Anjing dalmation chiko (…….)
Milik : Tn Joko
• Px. Usia :
• Px. Sakit ???
• Kenapa dikombinasi
Sulprim dan CTM
• Kenapa dr. Rahmat
memberi tanda L
• Apa tidak ada interaksi
antar obat Sulpirm vs.,
CTM
• Bagaimana kesiapan
layanan R/
• Peta penyakit
27. Contoh II analisis resep
Drh. Budi
Alamat praktek :…… Telp:
SIP
---------------------------------------------------------------
Makasar, 6 Feb 2017
R/ Docycycline 420 mg
Diazepam 16,8 mg
Syr. simplex ad 14 ml
m.f. syr
S. 2 dd Gtt II (1 gtt = 0,5 ml)
#
R/ Ketrax Tab. I½
S. o 3 mensis Tab ¾
#
Pro : Kucing si manis (…….)
Milik : Tn. Hadi
• Px. Usia :
• Px. Sakit ???
• Kenapa dikombinasi
Docycline, diazepam
• Kenapa dr. Budi
memberi ketrax Tablet
kenapa …..
• Apa tidak ada interaksi
antar obat, berapa
perkiraan interaksi
yang terjadi
• Bagaiman kesiapan
unit pelayan resep
• Peta penyakit
28. Contoh analisis III
Drh. Andik
Alamat praktek :…… Telp:
SIP
---------------------------------------------------------------
Makasar, 6 Feb 2017
R/ Al. hydroxide
Mg hydroxide ana 3 kg
Aqua ad 3,6 L
m.f. Solutioa
S. 2 dd Drech II (1 Drench = 300 ml)
#
RPro : Kuda si manis (…….)
Milik : Tn. Mardi
• Px. Usia :
• Px. Sakit ???
• Kenapa dikombinasi
ke dua zat itu
• Kenapa dr. Andik
memberi solutio …..
• Apa tidak ada interaksi
antar obat, berapa
perkiraan interaksi
yang terjadi
• Bagaiman kesiapan
unit pelayan resep
• Peta penyakit
29. Materi Ujian Nilai
penguasaan
Nilai
kelulusan
1.1.a Mampu melafalkan resep, termasuk singkatan latin
sesuai kaidah-kaidah Ilmu Farmasi-Veteriner serta
dapat menerangkan masalah misused, abused,
politness, wisdom, non-discrimination, dapat dipercaya,
responsibility, kehati-hatian, coaching mengenai
penulisan resep
1.2.b Mampu menganalisis khasiat Rem. Cardinale yang dipilih
dalam penulisan resep agar aman, nyaman:
- Mengenai O,G,W, Psikotrop, P1-P7 (versi DEPKES
RI), obat keras, Bebas terbatas dan Bebas (versi
DJP, DEPTAN RI).
- Pemilihan Rem. Cardinale.
- Efikasi,ADME, Interaksi obat-obat, obat-man.min.
- Ketepatan pemilihan Vehikulum, Corigen.
- Precaution mengenai R/ yang diberikan (coaching),
keamanan (tuto) R/ obat dalam-obat luar.
1.2.c Mampu menganalisis penetapan dosis agar manjur :
- Mengenai obat luar (%), obat dalam (Int. Unit).
- Penghitungan dosis tiap kali, tiap hari, dalam
campuran minuman, atau dalam campuran air
untuk disebarkan ke habitat hewan.
- Perkiraan habisnya obat, Iter & Ne Iter.
- Dosis terkait berat badan, Luas Permukaan Tubuh.
- Dosis terkait umur penderita
1.2.d Mampu menerangkan cara-cara pengamanan serta
tatalaksana untuk obat-obat yang diminta untuk
persediaan dokter, permintaan segera atau diserahkan
pada dokternya.
1.2.e Mampu menjelaskan deskripsi bentuk sediaan obat (cair,
padat, ½ padat) dan keuntungan serta kerugiannya.
1.2.f Mampu menjelaskan bahaya residu obat hewan/ cemaran
metabolit
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
KISI-KISI UJIAN LISAN
PPDH Angkatan :
30. Prinsip TX gunakan R/
• Tx obat berdasarkan IPTEK dan Harus monitoring pasca terapi
• Kondisi penderita 60 % masih kooperatif dengan perawat hewan
(rawat jalan), tetapi kalau sudah 60% tak kooperatif (rawat inap /
masur rumah sakit) R/ hanya sediaan steril dan harus dokter yang
memberikan
• Terbagi untuk dua jenis hewan :
A. Hewan Pinter (girus otak dalam) : Kera, Anjing, Kucing, karnifor
liar canine, felis species
B. Hewan Bodoh (girus otak tak dalam) : Kuda, Sapi, Kerbau,
kambing, babi, unggas (burung, ayam dsb), akuatik
MANADO 14 /1/2017
31. DALAM R/ BISA BERBICARA:
1. Materi hukum (perdata – pidana)
2. Menilai kepatuhan client
3. Sosio ekonomi client / situasi ekonomi praktisi
(mapping)
4. Kesiapan layanan jasa R/ (apotik, depo obat hewan)
5. Promosi individual (Bench marking)
MANADO 14 /1/2017
32. Produk resep (R/) yang cerdas:
1. CEPAT SEMBUH ~(Curare = menyembuhkan) syarat : (a)
tepat indikasi, (b) tepat obat, (c) tepat dosis, (d) tepat
bentuk sediaan, (e) tepat waktu dan cara pemberian, (f)
disesuaikan kondisi Px
2. CEPAT DITEBUS ~(Cito = Cepat diobati) syarat : jangan
menunda pengobatan, & jangan membiarkan tubuh lama
terpapar obat
3. BISA DIBUAT SESUAI KAIDAH KEFARMASIAN →IMPLIKASI
KLINIK AMAN ~ (Tuto = Aman) syarat: aman untuk hewan
/ lingkungan/ manusia yang mengkomsumsi pasca Tx)
4. SUKSES DIBERIKAN ~ (et Jucunde = dan menyenangkan)
syarat: animal walfare & menyenangkan pemilik hewan).
MANADO 14 /1/2017
33. Bagian-bagian resep tempat
munculnya ingredient bench
marking:Drh………
Alamat:…………No. Telp…….SIP:…..
----------------------------------------------------------------
Surabaya,…….
R/ Gamexane 2 %
Penicillin proc 3 jt UI ..%
HCL 0,001 N 2%
Parfum gtt II
Vaselin ad 100
m.f. ung
S……………..
Curare
Cito
Jucund
e/benc
h
markin
g
Tuto
34. Hal-hal apa yang harus diperhatikan
oleh penulis resep
Etika dokter penulis R/
1. Prudentiality = Kehati-hatian
2. Jujur dan dapat dipercaya = Al-amine
3. Responsibility = Bertanggungkawab
4. Non-descriminative = Tidak tebang pilih
5. Abused = Tidak menyalahgunakan
6. Missused = Tidak menggunasalahkan
7. Polittness = Santun
8. Whisdom = Bijak
9. Coaching = mendidik
MANADO 14 /1/2017
35. Prudentiality = Kehati-hatian
Tindakan dokter
• Memiliki arsip
• Melakukan langkah-langkah
penulisan resep secara hati-
hati
• Melakukan pemilihan obat
yang dapat disalahgunakan
• Melakukan penulisan resep
yang komponen
kerahasiaan paling dominan
(memilih aturan pakai
dengan bahasa latin)
Proteksi kesalahan
• Apoteker menginfokan ke
dokter penulis resep bila
terdapat kesalahan
• Seandainya dokter
bersikukuh maka apoteker
tetap memberikan catatan
dan melanjutkan melayani
R/
• Dalam depo obat hewan
BELUM DIATUR
36. Jujur dan dapat dipercaya
• Kertas resep hanya berlaku
bila ditulis sesuai identitas
dokter
• Tidak berlaku bagi dokter lain
yang menggantikan sementara
waktu praktek klinik
• Pemilik hewan sulit memantau
apakah dokter berdagang obat
KKN dengan fihak penjual obat
• Jangan menuliskan resep alau
salah langsung merobek kertas
resep berulang-ulang didepan
client
• Hindari menuliskan R/ didepan
client dengan membuka
“KREPEKAAN”
• Dalam menuliskan resep maka
hubungan kepercayaan hanya
antara DOKTER PENULIS RESEP
– DENGAN TUHAN YME,
pemilik hewan tetap
menerima apapun yang
hendak dimintakan sama
dokter ke apoteker/ depo obat
hewan terhadap permintaan
obat/alkeswan
37. Polittness = Santun
• Gunakan ukuran kertas resep yang sesuai
• Gunakan alat tulis yang tidak luntur kena air
• Jangan menggunakan kertas resep dengan
yang sudah lusuh
• Aturan-aturan penulisan singkatan latin harus
sesuai kaidah jangan menuliskan singkatan
latin sesuka-sukanya
• Jangan membuat cara penulisan resep sesuka-
sukanya, dsb
38. Responsibility
• Manifestasi tanggungjawab
dengan memberikan
paraf/tanda tangan
• Memiliki hak menulis resep
memiliki jalan panjang :
harus izin praktek dan
melibatkan syarat lain
seperti : STRV, Kompetensi
drh dsb
• Tanggungjawab
memberikan memberikan
obat hewan hingga batas
waktu Px meninggal dan
lingkungannya tidak
menimbulkan masalah
akibat hewan yang
diberikan obat
• Untuk sementara tingkat
NOEL. Jadi lebih dari waktu
henti obat yang hanya
mempertimbangkan Klirens
obat. Ingat TUTO !!!
39. Non-descriminative =
Tidak tebang pilih
• Resep dapat ditebus dimana-mana layanan
jasa R/
• R/ tidak melihat apakah yang pemilik kaya
miskin atau apapun suku bangsa dan
agamanya
• Resep tidak boleh melihat siapa penulisnya
dokter, drg atau dokter hewan semuanya
harus di layani sesuai standard profesi
40. Abused
• Resep juga tidak diizinkan untuk meminta
obat manusia untuk keperluan manusia
dengan R/ dokter hewan
• Resep juga tidak diizinkan meminta zat-zat
yang dapat disalah gunakan tanpa kehati-
hatian yang tinggi
• R/ juga tidak boleh dijadikan sarana promotif
misal kertas R/ yang ada lambang logo obat
tertentu
41. MISSUSED
• Resep tidak boleh digunasalahkan misal blanko
resep saat ada acara pernikahan digunakan untuk
menulis selamat menempuh hidup baru dsb
• Blanko resep yang bekas digunakan atau ada
bagian salah setelah dipakai terus di
rombeng…untuk mendapatkan uang.
• Blanko resep yang tidak terpakai dimanfaatkan
anak-anak kecil membuat layang-layang atau
pesawat angin dsb…..
42. Bijak
• Pilihlah cara-cara yang bijak terhadap pemilihan
obat, BSO dan cara pemberian agar pemilik
hewan mampu menebus, mudah memberikan
dsb
• Ingat di PERMENKAS No. 9 2017, Apoteker dapat
mengganti permintaan obat bila penebus resep
tidak mampu membayar dengan berkonsultasi
pada penulis resep
• Pilihlah obat-obat yang cepat ditebus / sesalu ada
dipasaran namun khasiat obat tetap berkualitas
43. Coaching
• Didiklah Px hewan menggunakan obat dengan benar
sesuai info obat (obat tanpa informasi bukan obat)
• Misalkan anjing menderita kutu, maka obat yang
dimintakan selain untuk tubuh anjing maka Px hewan
dilakukan pengertian dengan menjaga kebersihan
lingkunan dsb
• Px hewan juga diingatkan menyimpan obat dengan
keamanan super tinggi jangan sampai terjadi
penggunaan yang salah obat hewan termakan
manusia….
• Mengingatkan pemilik hewan bila meminta apograph
maka kopi resep itu harus disimpan secara khusus
44. Golden rules
Jangan menulis gram dengan gr (grain) tapi denan g
Kalau tak ada keterangan satuan artinya gram
Kalau ingin pecahan ditulis dengan
desimal atau amannya dengan satuan
R/……..0,500 atau R/ …500 mg
Tulisan harus jelas, bila kurang jelas dapat salah
obat
Kekuatan harus jelas, tulisan dan angka harus jelas
45. Pada aturan pakai dinyatakan dalam
dosage form
harus jelas 2x/3x dalam 24 jam 1x minum
Bila Dx jelas maka pilih obat yang
availabilitasnya cepat dan drug of choice
Harus melihat penderita dan lingkungan
Jangan menulis obat dg racikan banyak
Instruksi penggunnan pada penderita jelas
Jangan memberikan obat yang tak ada
sangkut pautnya
Dipantau
46. BAGAIMANA MENULISKAN RESEP
YANG PALING MEMUASKAN:
1. Setiap menuliskan R/ didepan client paling maksimum
membutuhkan waktu 10 menit
2. Hafalkan daftar dosis lazim yang esensial untuk digunakan
(bermanfaat mempercepat menuliskan resep)
3. Teknik menghitung secara tepat dan cepat sangat dibutuhkan
4. Hafalkan sifat fisikokimia obat-obat yang diketahui tergolong
esensial
5. Hafalkan formulasi bentuk sediaan suatu obat dan supaya mudah
diingat gunakan segitiga LAZUARDI
6. Buat daftar obat-obat yang sudah tidak beredar di Indonesia dan
buat juga daftar obat penggantinya
7. Buat daftar P / maping drug untuk membandingkan pilihan mana
yang paling dapat menghasilkan level tinggi
8. Buat daftar disekeliling / peta kemampuan layanan jasa R/
menyediakan berbagai obat dengan berbagai BSO
47. CARA PEMBUATAN
MAPPING:
Skor 1 = Buruk, 2 = Sedang, 3
= Cukup Baik, 4 = Baik, 5 =
Sangat baikAnti biotik Ada
di ap
Ada
di
Dep
o
Kha
siat
Harga Ef.sa
mpin
g
Untu
k
anak
Untuk
dews
Bula
n 1-6
Bula
n 6-
12
Total
skor
Gol
penicillin
Penicilin g
1 1 2 1 2 1 3 1 1 13
Ampisilllin
Amoksil
Gl.
Sefalospor
sefradin
3 4 4 4 2 4 3 4 5 33
48. Mapping:
Kesiapan apotik / depo obat hewan :
Skor 1- 5
bahan Apo
1
Apo
2
Apo
3
Depo
1
Depo
2
Dst Total
Kapsul
100
1 1
250 3 10
500
1000
Obat
hewan X
Alat
kesehata
n A
49. Cara membuat daftar obat-obat yang
baunya / Rasa tak dapat diterima untuk
oral → BSO hrs menutupi bau /rasa
Obat Anjing Kucing Ayam Kera Ex.
nocturna
l
Sapi/kerbau/
kuda
Chloramp
h (bau)
Tolak Tolak Tak apa2 Tolak tolak Tak apa2
R-OH
(rasa)
Tgt kadar Tolak Tak apa2 Tgt kadar Tolak Tak apa2
CCl4 Tolak Tolak Tak apa2 Tolak Tolak Tak apa2
B
Komplek
Tgt
individu
anjing
Tgt
individu
kucing
Tak apa2 Tolak Tgt jenis
hewan
Tak apa2
Derivat
penicilin
Tgt
individu
anjing
Tgt
individu
kucing
Tak apa2 Tolak Tgt jenis
hewan
Tak apa2
Dst……
50. PADA AKHIRNYA LAYANAN JASA KLINIK
DENGAN R/
• Banch marking pribadi
• Membantu menahan masuknya drh asing ke
RI
• Meningkatkan Recognize pribadi
• Mendorong pengembangan ilmu Preskripsi-
Formulasi
• Menjaga hub profesi Dokter, Drg., Drh -
Apoteker