SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Veterinary pharmacy – Tx Vet.
MENYENTUH SEGALA TUPOKSI drh
KULIAH UMUM
Prof. Dr. Moch. Lazuardi, drh., M.Farm
Overview :OT VET – OIE -SKKNI
OTVET
- Kesmavet
- Regulasi kerja teknis
KESWAN
- Inditifikasi, aplikasi
KESWAN
- Kendali penyakit
- Pengawas RPH hwn
bunting
- Kesrawan
- Pengelola tenaga KESWAN
- Pengembangan profesi vet
- Alat-mesin Vet
- Perlindungan hwn-Habitat
- Penyidikan penyakit
- Obat hewan
- Pakan
- Asuransi pembiayaan Tx
- Akuatik
OIE
• Penyakit zoonoizi
n non-zoonosis
• Kesmavet-
Lingkungan
• Layan jasa klinik
• Farmasi vet-
Dietetik Vet
• Kesrwan
• Riset Vet
Fungsi kunci: SKKNI
• Food Tech, inspect,
hyg
• Costum protec, lab,
legislation
• Artificial breed, Zoos
• Vet med, Health
care, Diseases
• Epid, Quarabtine, 5
jenis hewan Diseas,
Dx, Tx
• Enviroment,
Nutrition (food
safety-food
security), Parasitol,
Teaching, Marketing,
publication,
Economic
• Import, livestock
management,Organi
zation, International
net work,
Association
Penyidikan
diagnostik
investigated
BISNIS ,
PETERNAKAN
Layanan jasa klinik
OBAT HEWAN DAN ALAT
KESEHATAN HEWAN
RISET
DOSEN
PEGAWAI
Lain -lain
Karantina
KESWAN, KESMAVET, Uji
Pakan
Vet. Pharmacy
Farmasetik.
Biologik,
Premik,
Alami
• Drug discovery
• System penyampaian bahan aktif
• Teknologi manufaktur (CPOHB-CPOAHB)
• Pengembangan obat
asal alami (tumbuhan,
mineral dan unsur-
unsur udara)
• Teknologi analisis
instumentasi
Layanan jasa klinik
• R/
• Depo obat hewa,
poultry shop dsb
Uji klinik Fase IV
• Monitoring Residu
• Regimentasi dosis
• Adverese reaction
• Efficacy –potency
• Abused- missused
UJI MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN
 Analisis
Metabolisme
 Cemaran
metabolit
• Adimintrasi
Pendaftaran obat
hewan
• Regulasi peredaran
obat hewan
• Pemeriksaan bahan
baku obat hewan
• Pengendalian/ penjagaan
mutu alat kesehatan hewan
Immunoassay
teknologi
Fisiko-kimia analysisi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterkaitan Farm Vet dg dunia kerja drh
1. Riset – High Tech – Multi disiplin kompetence- Investigate
Dx forensic Patologic Lab. –Toxicol --- BPPH, BPV,
BPMSPH, BALITVET, PUSVETMA BBMSOH, produsen Obat
hewan dsb
2. OTVET POH, Depo oH dsb
3. Praktisi, industri oh,dsb
4. Laboran swasta negeri wiaswasta, R & D industr OH, PT
dsb
5. PHO OTVET BBPMSOH, Swasta OH, Wiaswasta,
6. BBPMSOH, POH, Lab R & D OH dsb
7. Idem
8. Idem
9. Forensik Patologi mikrobiologi parasitologi dsb
10. POH, Swasta, Praktisi dsb
Akan bertemu dengan kegiatan-
kegiatan analisis:
AAS
HPLC
BSL
GC-MS
FT-IR
BIDANG PEKERJAAN DRH UNTUK OBAT
HEWAN
• Pengguna obat hewan
(klinisi)
• Pengawas obat hewan di
kabupaten kota dan provinsi
• Penanggungjawab obat
hewan Depo obat, importir,
distributorhewan, poultry
shop
• Pembuatan bahan-bahan
biologis keperluan Tx
(negeri, suasta)
• Pembuatan premix yang
ditambah obat hewan
• Penguji mutu obat hewan
(BBBPMSOH)
• Penanggungjawab produksi
obat hewan di pabrik
• Penanggungjawab
pembuatan campuran
pakan & obat hewan di
industri pakan
• Penguji residu/cemaran
obat hewan / cemaran
bahan kimia berbahaya di
swasta atau wiraswasta /
negri
PREREQUISIT
• Kimia Fisikia matematika
Biologi
• Anatomi
• Biokimia
• Fisiologis
• Histologi
• Patologi
• Bakteriologi, Virologi
• Parasitologi
• Diagnosa klinik
• Farmakologi - Toksikologi
• Seluruh pelajaran klinik
• Penyakit Parasiter
• Penyakit akibat virus,
kuman jamur
• Kesmavet
• Manajemen
• Patologi klinik
• Skripsi
• Model matematika
Ciri-ciri Farmasi Vet
MEMBUTUHKAN
PENGETAHUAN
Prerequisite
Membutuhkan
pengetahuan koknitif,
afektif farm vet
Ketrampilan:
Praktikum farm
Vet S1
Ketrampilan:
Ko-Assisten /
PPDH
Tingkat :
Si
Tingkat : S2 40-42 SKS Kimia Organik , unorganik
Lanjut- Kimia Medisinal, Mikrobiologi Farmasi,
Kimia Fisik Lanjut- Fito farmasi, Teknologi Farmasi,
CPOHB Biofarmasetik, Analisis Farmasi, - Preskripsi-
Formulasi lanjut
Tingkat S-3 :
PILIHAN
Brevet : Organisasi Profesi /
Keahlian ONT UU OTVET
memungkinkan
PERAN ONT Asosiasi
Farmakologi dan Farmasi
Vet Indonesia:
1984
S-3 farm Vet FKH UNAIR 2016
• Kuliah disampaikan dalam bentuk tatap muka (ceramah dan diskusi) dengan
materi Ilmu farmasi Veteriner Lanjut :
• Rancangan obat hewan baru, pengembangan molekul obat hewan baru,
manufaktur sediaan farmasetik cair, padat setengah padat termasuk sediaan
galenika sesuai Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik, bahan-bahan eksipien
remedium cardinal sesuai kinerja sediaan farmasetika, teknik kerja lepas lambat
suatu sediaan steril farmasetika berdasarkan kandungan vehikulum, perancangan
regimentasi dosis sediaan farmasetik, pemilihan perangkat baca keperluan
penetapan kadar obat dalam matrik biologi, preparasi analit dalam matrik biologi,
validasi metode dalam penetapan kadar obat dalam matrik biologi menggunakan
perangkat baca fisikokimia, immunoassay dan lainnya, kuantifikasi penetapan
kadar obat dalam matrik biologi, uji ketersediaan hayati (bioavailability) sediaan
farmasetik relatif dan absolut pada subyek sehat, uji bioequivalensi obat hewan
pada subyek sehat. serta penulisan makalah yang membahas tentang ruang
lingkup ilmu farmasi veteriner sesuai rencana disertasi
• Disertasi
ALAT PERAGA
SEGI TIGA LAZUARDI
Minyak / lemak
Puveres, Pulvis aui
Serbuk / Padat
Non-minyak,
non-lemak,
non-serbuk
Solusio,Guttae.Injeksi
Granula, Pelet, Crumbles, Block,
Tablet cetak Bolus short acting
Pulvis aue, Briquete, Bolus long acting
Suspensi,mixturaagitanda
Kapsul keras, Supositoria,
Bacilla, Ovulla
Tablet kempa (kandung air 1-3%)
Saturatio
Pasta topikal, pasta oral,
Intra mammary infusion
Syrup,Galenika
Sapo lunak, Sapo keras
Emplastrum
Aerosol
Electuarium
Unguentum
Intra mammary infusion, Guttae,
Linimentum, Mixtura, Kapsul lunak, Injeksi
Linctusis
Mixtura,Guttae,
Injeksi
Krim minyak/air.
Emulsi minyak/air
Krim serba guna
Krim air/minyak.
Emulsi air/minyak
Galenika
Aneka BSO obat hewan
IN HAKI No. C0,020,160,307
Bidang kerja farmasi vet di ranah
manufaktur
CONTOH SUKSES USAHA OBAT HEWAN
Tahap I: membeli
obat hewan
Tahap II: Belajar
usaha obat hewan
Tahap III:
Mendapat modal
Tahap IV: Depo/
Poultry shop
Tahap V: importir
Obat Hewan
Tahap VI: Usaha
Produsen skala kecil
obat hewan
Pada akhirnya BERHASIL MENJADI
USAHAWAN PRODUK OBAT HEWAN
PUSAT PENGEMBANGAN
INDUSTRI OBAT HEWAN
TINGKAT PPDH :
Transaksi Terapetik  R/
• Nama Mata Kuliah Terapetik Vet
• SKS 2
• Merupakan Kuliah Wajib UMUM
• Ketrampilan Menulis R/ & dengan
prinsip :
- CEPAT DITEBUS
- CEPAT SEMBUH
- BISA DI BUAT, JADI SESUAI
KAIDAH KEFARMASIAN
- SUKSES DIBERIKAN
• Analisis R/ -> identik stetoskop
• UJIAN LISAN 25%, MENULIS
RESEP 75% (Lihat Video)
Pengendalian Mutu Obat Hewan
• Uji farmasetik identitas
bahan aktif
• Uji Bioavaliabilitas
• Uji potensi
• Kunjungan ke Industri Obat
Hewan
Masih rencana :
Selalu
mutakhir
Layanan jasa klinik
TIU: Setelah mengikuti materi Terapetik Veteriner peserta PPDH mampu menganalisis
resep dan merancang terapi pada penderita hewan besar, hewan kecil, hewan liar, unggas
dan hewan akuatik secara Logis dan Bertanggungjawab berdasarkan penggunaan obat
Cito, Tuto, Curare, et Jucunde sehingga mampu menuliskan resep dengan capaian (1)
Cepat Ditebus, (2) Cepat Sembuh, (3) Bisa dibuat dan jadi sesuai kaidah kefarmasian, (4)
Sukses diberikan
TIK 6:
R/ Kasus klinik
hewan besar
TIK 7:
R/ Kasus klinik
hewan kecil
TIK 8:
R/ Kasus klinik hewan
liar/eksotik
TIK 9:
R/ Kasus klinik
unggas
TIK 10:
R/ Kasus klinik
hewan akuatik
TIK 1:
R/ Alkeswan, sediaan
steril, Tx Cairan,
Kasus klinik hewan
belum lepas susu
TIK 2:
R/ Kasus klinik
hewan tua
TIK 3:
R/ Kasus klinik
hewan bunting dan
laktasi
TIK 4:
R/ Kasus klinik
hewan dengan
keadaan khusus
TIK 5:
R/ Pengobatan
topikal
PETA KONSEP
Obat hewan sesuai PP OTOVET No. 3
Tahun 2017:
Obat hewan : sediaan yang dapat digunakan untuk mengobatihewan, membebaskan
gejala atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh yang meliputi sediaan biologik,
famakoseutik, premik dan sediaan obat hewan alami.
Fungsi otoritas veteriner :
• Pelaksanaan KESMAVET
• Penyusun standard dan meningkatkan mutu penyelenggaraan keswan
• Pengidentifikasi masalah dan pelaksana pelayanan keswan
• Pelaksana pengendalian dan penangulangan penyakit hewan
• Wasdal ppemotongan sapi betina produktif/indukan
• Kesrawan
• Pengelolaan tenaga keswan
• Pengembangan profesi kedokt hewan
• Pengawasan alkeswan dan mesin keswan
• Pelaksanakan perlindungan hewan dan lingkungan
• Penyidikan penyakit hewan
• Penjamin ketersediaan dan mutu obat hewan
• Penjamin keamanan pakan
• Penyusun sarpras serta pembiayaan keswan kesmavet
• Pengelolaan medik akuatik, medik konversi
Wewenang teknis drh sesuai OTO VET
di domain obat hewan
• Penetapan obat hewan yang boleh beredar di RI
• Pemberian rekomendasi penetapan penggunaan obat
hewan untuk ternak konsumsi kepada menteri
• Pemberian rekomendasi pemasukkan obat hewan,
benih dan bibit kedalam wilayah RI
• Pelarangan terhadap obat hewan yang tidak memiliki
syarat edar : bermutu – aman – berkhasiat
• Tenaga kesehatan hewan khususnya paramedis harus
memiliki kompetensi salahsatunya Farmasi Veteriner
(Pasal 35 ayat 4 huruf e)
OBAT HEWAN = MEDICINE
• Obyek misterius karena memiliki 5 dampak :
- dampak berkhasiat, dampak samping,
- dampak lanjutan, dampak ikutan,
- dampak tak dapat diprediksi
• Prinsip menggunakan obat : LOGIS dan
BERTANGGUNGJAWAB
• CARANYA : CITO TUTO CURARE et JUCUNDE
• UNTUK MENDAPATKAN OBAT : obat keras, bebas
terbatas : GUNAKAN R/
• R/ harus- cepat ditebus, cepat sembuh, bisa dibuat dan
jadi sesuai kaidah kefarmasian, sukses diberikan
RESEP (R/). Permenkes No. 9/2017
tentang apotik:
• Permintaan tertulis dari dr. drg., drh., kepada apoteker baik
berupa kertas maupun elektronik untuk menyediakan dan
menyerahkan sediaan farmasi dan atau alkes bagi pasien.
• Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan
tanggungjawab dan keahlian profesinya yang dilandasi
kepentingan masyarakat.
• Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional
dan kosmetika.
• Alkes adalah instrumen, aparatus, mesin dan /atau implan
yang tidak mengandung obat digunakan untuk mencegah,
mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia
dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh
Lanjutan PERMENKES No. 9/2017
• Dalam hal obat yang diresepkan terdapat obat
merek dagang, maka apoteker dapat mengganti
obat merek dagang dengan obat generik yang
sama komponen aktifnya atau obat merek
dagang lain atas persetujuan dokter dan / atau
pasien.
• Dalam hal obat yang diresepkan tidak tersedia di
Apotek atau pasien tidak mampu menebus obat
yang tertulis didalam Resep, Apoteker dapat
mengganti obat setelah berkonsultasi dengan
dokter penulis resepuntuk pemilihan obat lain.
Lanjutan PERMENKES No. 9 2017
• Apabila Apoteker menganggap penulisan resep
terdapat kekeliruan atau tidak tepat, Apoteker
harus memberitahukan kepada dokter penulis
resep.
• Apabila dokter penulis resep sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) tetap pada pendiriannya,
maka Apoteker tetap memberikan pelayanan
sesuai dengan Resep dengan memberikan catatan
dalam Resep bahwa dokter sesuai dengan
pendiriannya.
Lanjutan PERMENKES No. 9, 2017
• Resep bersifat RAHASIA
• Resep harus disimpan di Apotek dengan baik
paling lama 5 tahun
• Resep atau salinan resep hanya dapat
diperlihatkan kepada dokter penulis resep,
pasien yang bersangkutan atau yang merawat
pasien, petugas kesehatan atau petugas lain
yang berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Analisis Resep (melalui R/ dapat
menilai): identik dengan STETOSKOPE
• Mampu menganalisis
kondisi penderita
• Mampu menganalisis
strategi perang melawan
penyakit oleh dokter
hewan melalui R/
• Menilai kompetensi
dokter penulis R/
• Mampu menilai fisiologis
penderita (berat, jenis
kelamin, jenis spesies
hewan dsb)
• Peta kemampuan
melayani obat suatu
daerah/wilayah
• Peta penyakit disuatu
wilayah/daerah
• Prediksi Abused-misused
penggunaan obat hewan
• Penilaian sosio ekonomi
rerata pemilik hewan di
wilayah tersebut
Contoh I analisis resep :
Drh. Rahmat
Alamat praktek :…… Telp:
SIP
---------------------------------------------------------------
Makasar, 6 Feb 2017
R/ (L) Sulprim Tab 2, 1 g
Adde
Tab CTM 21 mg
(L) PGA 2 %
Saccarose 2 %
Aqua ad 105 ml
m.f. susp
S. 3 dd Cth I
#
Pro : Anjing dalmation chiko (…….)
Milik : Tn Joko
• Px. Usia :
• Px. Sakit ???
• Kenapa dikombinasi
Sulprim dan CTM
• Kenapa dr. Rahmat
memberi tanda L
• Apa tidak ada interaksi
antar obat Sulpirm vs.,
CTM
• Bagaimana kesiapan
layanan R/
• Peta penyakit
Contoh II analisis resep
Drh. Budi
Alamat praktek :…… Telp:
SIP
---------------------------------------------------------------
Makasar, 6 Feb 2017
R/ Docycycline 420 mg
Diazepam 16,8 mg
Syr. simplex ad 14 ml
m.f. syr
S. 2 dd Gtt II (1 gtt = 0,5 ml)
#
R/ Ketrax Tab. I½
S. o 3 mensis Tab ¾
#
Pro : Kucing si manis (…….)
Milik : Tn. Hadi
• Px. Usia :
• Px. Sakit ???
• Kenapa dikombinasi
Docycline, diazepam
• Kenapa dr. Budi
memberi ketrax Tablet
kenapa …..
• Apa tidak ada interaksi
antar obat, berapa
perkiraan interaksi
yang terjadi
• Bagaiman kesiapan
unit pelayan resep
• Peta penyakit
Contoh analisis III
Drh. Andik
Alamat praktek :…… Telp:
SIP
---------------------------------------------------------------
Makasar, 6 Feb 2017
R/ Al. hydroxide
Mg hydroxide ana 3 kg
Aqua ad 3,6 L
m.f. Solutioa
S. 2 dd Drech II (1 Drench = 300 ml)
#
RPro : Kuda si manis (…….)
Milik : Tn. Mardi
• Px. Usia :
• Px. Sakit ???
• Kenapa dikombinasi
ke dua zat itu
• Kenapa dr. Andik
memberi solutio …..
• Apa tidak ada interaksi
antar obat, berapa
perkiraan interaksi
yang terjadi
• Bagaiman kesiapan
unit pelayan resep
• Peta penyakit
Materi Ujian Nilai
penguasaan
Nilai
kelulusan
1.1.a Mampu melafalkan resep, termasuk singkatan latin
sesuai kaidah-kaidah Ilmu Farmasi-Veteriner serta
dapat menerangkan masalah misused, abused,
politness, wisdom, non-discrimination, dapat dipercaya,
responsibility, kehati-hatian, coaching mengenai
penulisan resep
1.2.b Mampu menganalisis khasiat Rem. Cardinale yang dipilih
dalam penulisan resep agar aman, nyaman:
- Mengenai O,G,W, Psikotrop, P1-P7 (versi DEPKES
RI), obat keras, Bebas terbatas dan Bebas (versi
DJP, DEPTAN RI).
- Pemilihan Rem. Cardinale.
- Efikasi,ADME, Interaksi obat-obat, obat-man.min.
- Ketepatan pemilihan Vehikulum, Corigen.
- Precaution mengenai R/ yang diberikan (coaching),
keamanan (tuto) R/ obat dalam-obat luar.
1.2.c Mampu menganalisis penetapan dosis agar manjur :
- Mengenai obat luar (%), obat dalam (Int. Unit).
- Penghitungan dosis tiap kali, tiap hari, dalam
campuran minuman, atau dalam campuran air
untuk disebarkan ke habitat hewan.
- Perkiraan habisnya obat, Iter & Ne Iter.
- Dosis terkait berat badan, Luas Permukaan Tubuh.
- Dosis terkait umur penderita
1.2.d Mampu menerangkan cara-cara pengamanan serta
tatalaksana untuk obat-obat yang diminta untuk
persediaan dokter, permintaan segera atau diserahkan
pada dokternya.
1.2.e Mampu menjelaskan deskripsi bentuk sediaan obat (cair,
padat, ½ padat) dan keuntungan serta kerugiannya.
1.2.f Mampu menjelaskan bahaya residu obat hewan/ cemaran
metabolit
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
KISI-KISI UJIAN LISAN
PPDH Angkatan :
Prinsip TX gunakan R/
• Tx obat berdasarkan IPTEK dan Harus monitoring pasca terapi
• Kondisi penderita 60 % masih kooperatif dengan perawat hewan
(rawat jalan), tetapi kalau sudah 60% tak kooperatif (rawat inap /
masur rumah sakit) R/ hanya sediaan steril dan harus dokter yang
memberikan
• Terbagi untuk dua jenis hewan :
A. Hewan Pinter (girus otak dalam) : Kera, Anjing, Kucing, karnifor
liar canine, felis species
B. Hewan Bodoh (girus otak tak dalam) : Kuda, Sapi, Kerbau,
kambing, babi, unggas (burung, ayam dsb), akuatik
MANADO 14 /1/2017
DALAM R/ BISA BERBICARA:
1. Materi hukum (perdata – pidana)
2. Menilai kepatuhan client
3. Sosio ekonomi client / situasi ekonomi praktisi
(mapping)
4. Kesiapan layanan jasa R/ (apotik, depo obat hewan)
5. Promosi individual (Bench marking)
MANADO 14 /1/2017
Produk resep (R/) yang cerdas:
1. CEPAT SEMBUH ~(Curare = menyembuhkan) syarat : (a)
tepat indikasi, (b) tepat obat, (c) tepat dosis, (d) tepat
bentuk sediaan, (e) tepat waktu dan cara pemberian, (f)
disesuaikan kondisi Px
2. CEPAT DITEBUS ~(Cito = Cepat diobati) syarat : jangan
menunda pengobatan, & jangan membiarkan tubuh lama
terpapar obat
3. BISA DIBUAT SESUAI KAIDAH KEFARMASIAN →IMPLIKASI
KLINIK AMAN ~ (Tuto = Aman) syarat: aman untuk hewan
/ lingkungan/ manusia yang mengkomsumsi pasca Tx)
4. SUKSES DIBERIKAN ~ (et Jucunde = dan menyenangkan)
syarat: animal walfare & menyenangkan pemilik hewan).
MANADO 14 /1/2017
Bagian-bagian resep tempat
munculnya ingredient bench
marking:Drh………
Alamat:…………No. Telp…….SIP:…..
----------------------------------------------------------------
Surabaya,…….
R/ Gamexane 2 %
Penicillin proc 3 jt UI ..%
HCL 0,001 N 2%
Parfum gtt II
Vaselin ad 100
m.f. ung
S……………..
Curare
Cito
Jucund
e/benc
h
markin
g
Tuto
Hal-hal apa yang harus diperhatikan
oleh penulis resep
Etika dokter penulis R/
1. Prudentiality = Kehati-hatian
2. Jujur dan dapat dipercaya = Al-amine
3. Responsibility = Bertanggungkawab
4. Non-descriminative = Tidak tebang pilih
5. Abused = Tidak menyalahgunakan
6. Missused = Tidak menggunasalahkan
7. Polittness = Santun
8. Whisdom = Bijak
9. Coaching = mendidik
MANADO 14 /1/2017
Prudentiality = Kehati-hatian
Tindakan dokter
• Memiliki arsip
• Melakukan langkah-langkah
penulisan resep secara hati-
hati
• Melakukan pemilihan obat
yang dapat disalahgunakan
• Melakukan penulisan resep
yang komponen
kerahasiaan paling dominan
(memilih aturan pakai
dengan bahasa latin)
Proteksi kesalahan
• Apoteker menginfokan ke
dokter penulis resep bila
terdapat kesalahan
• Seandainya dokter
bersikukuh maka apoteker
tetap memberikan catatan
dan melanjutkan melayani
R/
• Dalam depo obat hewan
BELUM DIATUR
Jujur dan dapat dipercaya
• Kertas resep hanya berlaku
bila ditulis sesuai identitas
dokter
• Tidak berlaku bagi dokter lain
yang menggantikan sementara
waktu praktek klinik
• Pemilik hewan sulit memantau
apakah dokter berdagang obat
KKN dengan fihak penjual obat
• Jangan menuliskan resep alau
salah langsung merobek kertas
resep berulang-ulang didepan
client
• Hindari menuliskan R/ didepan
client dengan membuka
“KREPEKAAN”
• Dalam menuliskan resep maka
hubungan kepercayaan hanya
antara DOKTER PENULIS RESEP
– DENGAN TUHAN YME,
pemilik hewan tetap
menerima apapun yang
hendak dimintakan sama
dokter ke apoteker/ depo obat
hewan terhadap permintaan
obat/alkeswan
Polittness = Santun
• Gunakan ukuran kertas resep yang sesuai
• Gunakan alat tulis yang tidak luntur kena air
• Jangan menggunakan kertas resep dengan
yang sudah lusuh
• Aturan-aturan penulisan singkatan latin harus
sesuai kaidah jangan menuliskan singkatan
latin sesuka-sukanya
• Jangan membuat cara penulisan resep sesuka-
sukanya, dsb
Responsibility
• Manifestasi tanggungjawab
dengan memberikan
paraf/tanda tangan
• Memiliki hak menulis resep
memiliki jalan panjang :
harus izin praktek dan
melibatkan syarat lain
seperti : STRV, Kompetensi
drh dsb
• Tanggungjawab
memberikan memberikan
obat hewan hingga batas
waktu Px meninggal dan
lingkungannya tidak
menimbulkan masalah
akibat hewan yang
diberikan obat
• Untuk sementara tingkat
NOEL. Jadi lebih dari waktu
henti obat yang hanya
mempertimbangkan Klirens
obat. Ingat TUTO !!!
Non-descriminative =
Tidak tebang pilih
• Resep dapat ditebus dimana-mana layanan
jasa R/
• R/ tidak melihat apakah yang pemilik kaya
miskin atau apapun suku bangsa dan
agamanya
• Resep tidak boleh melihat siapa penulisnya
dokter, drg atau dokter hewan semuanya
harus di layani sesuai standard profesi
Abused
• Resep juga tidak diizinkan untuk meminta
obat manusia untuk keperluan manusia
dengan R/ dokter hewan
• Resep juga tidak diizinkan meminta zat-zat
yang dapat disalah gunakan tanpa kehati-
hatian yang tinggi
• R/ juga tidak boleh dijadikan sarana promotif
misal kertas R/ yang ada lambang logo obat
tertentu
MISSUSED
• Resep tidak boleh digunasalahkan misal blanko
resep saat ada acara pernikahan digunakan untuk
menulis selamat menempuh hidup baru dsb
• Blanko resep yang bekas digunakan atau ada
bagian salah setelah dipakai terus di
rombeng…untuk mendapatkan uang.
• Blanko resep yang tidak terpakai dimanfaatkan
anak-anak kecil membuat layang-layang atau
pesawat angin dsb…..
Bijak
• Pilihlah cara-cara yang bijak terhadap pemilihan
obat, BSO dan cara pemberian agar pemilik
hewan mampu menebus, mudah memberikan
dsb
• Ingat di PERMENKAS No. 9 2017, Apoteker dapat
mengganti permintaan obat bila penebus resep
tidak mampu membayar dengan berkonsultasi
pada penulis resep
• Pilihlah obat-obat yang cepat ditebus / sesalu ada
dipasaran namun khasiat obat tetap berkualitas
Coaching
• Didiklah Px hewan menggunakan obat dengan benar
sesuai info obat (obat tanpa informasi bukan obat)
• Misalkan anjing menderita kutu, maka obat yang
dimintakan selain untuk tubuh anjing maka Px hewan
dilakukan pengertian dengan menjaga kebersihan
lingkunan dsb
• Px hewan juga diingatkan menyimpan obat dengan
keamanan super tinggi jangan sampai terjadi
penggunaan yang salah obat hewan termakan
manusia….
• Mengingatkan pemilik hewan bila meminta apograph
maka kopi resep itu harus disimpan secara khusus
Golden rules
 Jangan menulis gram dengan gr (grain) tapi denan g
 Kalau tak ada keterangan satuan artinya gram
 Kalau ingin pecahan ditulis dengan
desimal atau amannya dengan satuan
R/……..0,500 atau R/ …500 mg
 Tulisan harus jelas, bila kurang jelas dapat salah
obat
 Kekuatan harus jelas, tulisan dan angka harus jelas
 Pada aturan pakai dinyatakan dalam
dosage form
harus jelas 2x/3x dalam 24 jam 1x minum
 Bila Dx jelas maka pilih obat yang
availabilitasnya cepat dan drug of choice
Harus melihat penderita dan lingkungan
 Jangan menulis obat dg racikan banyak
 Instruksi penggunnan pada penderita jelas
 Jangan memberikan obat yang tak ada
sangkut pautnya
 Dipantau
BAGAIMANA MENULISKAN RESEP
YANG PALING MEMUASKAN:
1. Setiap menuliskan R/ didepan client paling maksimum
membutuhkan waktu 10 menit
2. Hafalkan daftar dosis lazim yang esensial untuk digunakan
(bermanfaat mempercepat menuliskan resep)
3. Teknik menghitung secara tepat dan cepat sangat dibutuhkan
4. Hafalkan sifat fisikokimia obat-obat yang diketahui tergolong
esensial
5. Hafalkan formulasi bentuk sediaan suatu obat dan supaya mudah
diingat gunakan segitiga LAZUARDI
6. Buat daftar obat-obat yang sudah tidak beredar di Indonesia dan
buat juga daftar obat penggantinya
7. Buat daftar P / maping drug untuk membandingkan pilihan mana
yang paling dapat menghasilkan level tinggi
8. Buat daftar disekeliling / peta kemampuan layanan jasa R/
menyediakan berbagai obat dengan berbagai BSO
CARA PEMBUATAN
MAPPING:
Skor 1 = Buruk, 2 = Sedang, 3
= Cukup Baik, 4 = Baik, 5 =
Sangat baikAnti biotik Ada
di ap
Ada
di
Dep
o
Kha
siat
Harga Ef.sa
mpin
g
Untu
k
anak
Untuk
dews
Bula
n 1-6
Bula
n 6-
12
Total
skor
Gol
penicillin
Penicilin g
1 1 2 1 2 1 3 1 1 13
Ampisilllin
Amoksil
Gl.
Sefalospor
sefradin
3 4 4 4 2 4 3 4 5 33
Mapping:
Kesiapan apotik / depo obat hewan :
Skor 1- 5
bahan Apo
1
Apo
2
Apo
3
Depo
1
Depo
2
Dst Total
Kapsul
100
1 1
250 3 10
500
1000
Obat
hewan X
Alat
kesehata
n A
Cara membuat daftar obat-obat yang
baunya / Rasa tak dapat diterima untuk
oral → BSO hrs menutupi bau /rasa
Obat Anjing Kucing Ayam Kera Ex.
nocturna
l
Sapi/kerbau/
kuda
Chloramp
h (bau)
Tolak Tolak Tak apa2 Tolak tolak Tak apa2
R-OH
(rasa)
Tgt kadar Tolak Tak apa2 Tgt kadar Tolak Tak apa2
CCl4 Tolak Tolak Tak apa2 Tolak Tolak Tak apa2
B
Komplek
Tgt
individu
anjing
Tgt
individu
kucing
Tak apa2 Tolak Tgt jenis
hewan
Tak apa2
Derivat
penicilin
Tgt
individu
anjing
Tgt
individu
kucing
Tak apa2 Tolak Tgt jenis
hewan
Tak apa2
Dst……
PADA AKHIRNYA LAYANAN JASA KLINIK
DENGAN R/
• Banch marking pribadi
• Membantu menahan masuknya drh asing ke
RI
• Meningkatkan Recognize pribadi
• Mendorong pengembangan ilmu Preskripsi-
Formulasi
• Menjaga hub profesi Dokter, Drg., Drh -
Apoteker
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Tata Naipospos
 
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...Tata Naipospos
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannyasiska fiany
 
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Tata Naipospos
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaSapan Nada
 
Panduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan DislipidemiaPanduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan DislipidemiaSurya Amal
 
PSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatPSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatnisha althaf
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitFaradina Kusumasdiyanti
 
Pelarutan obat konsenterasi_tinggi
Pelarutan obat konsenterasi_tinggiPelarutan obat konsenterasi_tinggi
Pelarutan obat konsenterasi_tinggiroywidhie
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsMaulana Sakti
 
Penatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispaPenatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispaPikaLubis
 
Program rabies di puskesmas
Program rabies di puskesmasProgram rabies di puskesmas
Program rabies di puskesmasJoni Iswanto
 
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comFarmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comCholid Maradanger
 
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...Tata Naipospos
 

What's hot (20)

Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
 
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies 2030 - Kemenko PMK-Pandemic Preparedness ...
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
 
Panduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan DislipidemiaPanduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan Dislipidemia
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
PSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatPSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obat
 
Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015 Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
 
Pelarutan obat konsenterasi_tinggi
Pelarutan obat konsenterasi_tinggiPelarutan obat konsenterasi_tinggi
Pelarutan obat konsenterasi_tinggi
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1
 
Penatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispaPenatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispa
 
Program rabies di puskesmas
Program rabies di puskesmasProgram rabies di puskesmas
Program rabies di puskesmas
 
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comFarmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
 
Power point ikm 11
Power point   ikm 11Power point   ikm 11
Power point ikm 11
 
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
 

Similar to Veterinary pharmacy – tx vet

Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Tata Naipospos
 
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di IndonesiaStudi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesiamarkovingian
 
metode-farmakologi-toksikologi.pptx
metode-farmakologi-toksikologi.pptxmetode-farmakologi-toksikologi.pptx
metode-farmakologi-toksikologi.pptxkepkrsuislamklaten
 
Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...
Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...
Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...Tata Naipospos
 
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...septiliawahyuhadiati
 
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptxKebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptxhecawahyuni2
 
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Tata Naipospos
 
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbalPenelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbalPerdudikes
 
Jamu Saintifikasi.pptx
Jamu Saintifikasi.pptxJamu Saintifikasi.pptx
Jamu Saintifikasi.pptxAdityaNoviadi1
 
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptxbengkel2saudara
 
Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..
Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..
Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..BellaLuna38
 
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tata Naipospos
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8ALLKuliah
 
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxALLKuliah
 
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdfLindaIndriani6
 
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdfAROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdfzakiya39
 
4. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan - Bagian 1 2.pdf
4. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan - Bagian 1 2.pdf4. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan - Bagian 1 2.pdf
4. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan - Bagian 1 2.pdf231ff02006
 

Similar to Veterinary pharmacy – tx vet (20)

Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
Peran Pengawas Obat Hewan Menghadapi Era Globalisasi - Ditkeswan, Bogor, 25 A...
 
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di IndonesiaStudi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
 
metode-farmakologi-toksikologi.pptx
metode-farmakologi-toksikologi.pptxmetode-farmakologi-toksikologi.pptx
metode-farmakologi-toksikologi.pptx
 
Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...
Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...
Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...
 
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
 
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptxKebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
 
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...
 
Ifrs
IfrsIfrs
Ifrs
 
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbalPenelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
 
Praktikum Farmasi.pptx
Praktikum Farmasi.pptxPraktikum Farmasi.pptx
Praktikum Farmasi.pptx
 
Jamu Saintifikasi.pptx
Jamu Saintifikasi.pptxJamu Saintifikasi.pptx
Jamu Saintifikasi.pptx
 
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pptx
 
Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..
Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..
Materi Kuliah Pengantar Farmasi Klinik..
 
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
 
Stase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptxStase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptx
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8
 
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
 
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
 
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdfAROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
 
4. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan - Bagian 1 2.pdf
4. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan - Bagian 1 2.pdf4. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan - Bagian 1 2.pdf
4. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan - Bagian 1 2.pdf
 

Recently uploaded

Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (10)

Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

Veterinary pharmacy – tx vet

  • 1. Veterinary pharmacy – Tx Vet. MENYENTUH SEGALA TUPOKSI drh KULIAH UMUM Prof. Dr. Moch. Lazuardi, drh., M.Farm
  • 2. Overview :OT VET – OIE -SKKNI OTVET - Kesmavet - Regulasi kerja teknis KESWAN - Inditifikasi, aplikasi KESWAN - Kendali penyakit - Pengawas RPH hwn bunting - Kesrawan - Pengelola tenaga KESWAN - Pengembangan profesi vet - Alat-mesin Vet - Perlindungan hwn-Habitat - Penyidikan penyakit - Obat hewan - Pakan - Asuransi pembiayaan Tx - Akuatik OIE • Penyakit zoonoizi n non-zoonosis • Kesmavet- Lingkungan • Layan jasa klinik • Farmasi vet- Dietetik Vet • Kesrwan • Riset Vet Fungsi kunci: SKKNI • Food Tech, inspect, hyg • Costum protec, lab, legislation • Artificial breed, Zoos • Vet med, Health care, Diseases • Epid, Quarabtine, 5 jenis hewan Diseas, Dx, Tx • Enviroment, Nutrition (food safety-food security), Parasitol, Teaching, Marketing, publication, Economic • Import, livestock management,Organi zation, International net work, Association
  • 3. Penyidikan diagnostik investigated BISNIS , PETERNAKAN Layanan jasa klinik OBAT HEWAN DAN ALAT KESEHATAN HEWAN RISET DOSEN PEGAWAI Lain -lain Karantina KESWAN, KESMAVET, Uji Pakan
  • 4. Vet. Pharmacy Farmasetik. Biologik, Premik, Alami • Drug discovery • System penyampaian bahan aktif • Teknologi manufaktur (CPOHB-CPOAHB) • Pengembangan obat asal alami (tumbuhan, mineral dan unsur- unsur udara) • Teknologi analisis instumentasi Layanan jasa klinik • R/ • Depo obat hewa, poultry shop dsb Uji klinik Fase IV • Monitoring Residu • Regimentasi dosis • Adverese reaction • Efficacy –potency • Abused- missused UJI MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN  Analisis Metabolisme  Cemaran metabolit • Adimintrasi Pendaftaran obat hewan • Regulasi peredaran obat hewan • Pemeriksaan bahan baku obat hewan • Pengendalian/ penjagaan mutu alat kesehatan hewan Immunoassay teknologi Fisiko-kimia analysisi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
  • 5. Keterkaitan Farm Vet dg dunia kerja drh 1. Riset – High Tech – Multi disiplin kompetence- Investigate Dx forensic Patologic Lab. –Toxicol --- BPPH, BPV, BPMSPH, BALITVET, PUSVETMA BBMSOH, produsen Obat hewan dsb 2. OTVET POH, Depo oH dsb 3. Praktisi, industri oh,dsb 4. Laboran swasta negeri wiaswasta, R & D industr OH, PT dsb 5. PHO OTVET BBPMSOH, Swasta OH, Wiaswasta, 6. BBPMSOH, POH, Lab R & D OH dsb 7. Idem 8. Idem 9. Forensik Patologi mikrobiologi parasitologi dsb 10. POH, Swasta, Praktisi dsb
  • 6. Akan bertemu dengan kegiatan- kegiatan analisis: AAS HPLC BSL GC-MS FT-IR
  • 7. BIDANG PEKERJAAN DRH UNTUK OBAT HEWAN • Pengguna obat hewan (klinisi) • Pengawas obat hewan di kabupaten kota dan provinsi • Penanggungjawab obat hewan Depo obat, importir, distributorhewan, poultry shop • Pembuatan bahan-bahan biologis keperluan Tx (negeri, suasta) • Pembuatan premix yang ditambah obat hewan • Penguji mutu obat hewan (BBBPMSOH) • Penanggungjawab produksi obat hewan di pabrik • Penanggungjawab pembuatan campuran pakan & obat hewan di industri pakan • Penguji residu/cemaran obat hewan / cemaran bahan kimia berbahaya di swasta atau wiraswasta / negri
  • 8. PREREQUISIT • Kimia Fisikia matematika Biologi • Anatomi • Biokimia • Fisiologis • Histologi • Patologi • Bakteriologi, Virologi • Parasitologi • Diagnosa klinik • Farmakologi - Toksikologi • Seluruh pelajaran klinik • Penyakit Parasiter • Penyakit akibat virus, kuman jamur • Kesmavet • Manajemen • Patologi klinik • Skripsi • Model matematika
  • 9. Ciri-ciri Farmasi Vet MEMBUTUHKAN PENGETAHUAN Prerequisite Membutuhkan pengetahuan koknitif, afektif farm vet Ketrampilan: Praktikum farm Vet S1 Ketrampilan: Ko-Assisten / PPDH Tingkat : Si Tingkat : S2 40-42 SKS Kimia Organik , unorganik Lanjut- Kimia Medisinal, Mikrobiologi Farmasi, Kimia Fisik Lanjut- Fito farmasi, Teknologi Farmasi, CPOHB Biofarmasetik, Analisis Farmasi, - Preskripsi- Formulasi lanjut Tingkat S-3 : PILIHAN Brevet : Organisasi Profesi / Keahlian ONT UU OTVET memungkinkan PERAN ONT Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Vet Indonesia: 1984
  • 10. S-3 farm Vet FKH UNAIR 2016 • Kuliah disampaikan dalam bentuk tatap muka (ceramah dan diskusi) dengan materi Ilmu farmasi Veteriner Lanjut : • Rancangan obat hewan baru, pengembangan molekul obat hewan baru, manufaktur sediaan farmasetik cair, padat setengah padat termasuk sediaan galenika sesuai Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik, bahan-bahan eksipien remedium cardinal sesuai kinerja sediaan farmasetika, teknik kerja lepas lambat suatu sediaan steril farmasetika berdasarkan kandungan vehikulum, perancangan regimentasi dosis sediaan farmasetik, pemilihan perangkat baca keperluan penetapan kadar obat dalam matrik biologi, preparasi analit dalam matrik biologi, validasi metode dalam penetapan kadar obat dalam matrik biologi menggunakan perangkat baca fisikokimia, immunoassay dan lainnya, kuantifikasi penetapan kadar obat dalam matrik biologi, uji ketersediaan hayati (bioavailability) sediaan farmasetik relatif dan absolut pada subyek sehat, uji bioequivalensi obat hewan pada subyek sehat. serta penulisan makalah yang membahas tentang ruang lingkup ilmu farmasi veteriner sesuai rencana disertasi • Disertasi
  • 11. ALAT PERAGA SEGI TIGA LAZUARDI Minyak / lemak Puveres, Pulvis aui Serbuk / Padat Non-minyak, non-lemak, non-serbuk Solusio,Guttae.Injeksi Granula, Pelet, Crumbles, Block, Tablet cetak Bolus short acting Pulvis aue, Briquete, Bolus long acting Suspensi,mixturaagitanda Kapsul keras, Supositoria, Bacilla, Ovulla Tablet kempa (kandung air 1-3%) Saturatio Pasta topikal, pasta oral, Intra mammary infusion Syrup,Galenika Sapo lunak, Sapo keras Emplastrum Aerosol Electuarium Unguentum Intra mammary infusion, Guttae, Linimentum, Mixtura, Kapsul lunak, Injeksi Linctusis Mixtura,Guttae, Injeksi Krim minyak/air. Emulsi minyak/air Krim serba guna Krim air/minyak. Emulsi air/minyak Galenika Aneka BSO obat hewan IN HAKI No. C0,020,160,307
  • 12. Bidang kerja farmasi vet di ranah manufaktur
  • 13. CONTOH SUKSES USAHA OBAT HEWAN Tahap I: membeli obat hewan Tahap II: Belajar usaha obat hewan Tahap III: Mendapat modal Tahap IV: Depo/ Poultry shop Tahap V: importir Obat Hewan Tahap VI: Usaha Produsen skala kecil obat hewan
  • 14. Pada akhirnya BERHASIL MENJADI USAHAWAN PRODUK OBAT HEWAN PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI OBAT HEWAN
  • 15. TINGKAT PPDH : Transaksi Terapetik  R/ • Nama Mata Kuliah Terapetik Vet • SKS 2 • Merupakan Kuliah Wajib UMUM • Ketrampilan Menulis R/ & dengan prinsip : - CEPAT DITEBUS - CEPAT SEMBUH - BISA DI BUAT, JADI SESUAI KAIDAH KEFARMASIAN - SUKSES DIBERIKAN • Analisis R/ -> identik stetoskop • UJIAN LISAN 25%, MENULIS RESEP 75% (Lihat Video) Pengendalian Mutu Obat Hewan • Uji farmasetik identitas bahan aktif • Uji Bioavaliabilitas • Uji potensi • Kunjungan ke Industri Obat Hewan Masih rencana : Selalu mutakhir
  • 17. TIU: Setelah mengikuti materi Terapetik Veteriner peserta PPDH mampu menganalisis resep dan merancang terapi pada penderita hewan besar, hewan kecil, hewan liar, unggas dan hewan akuatik secara Logis dan Bertanggungjawab berdasarkan penggunaan obat Cito, Tuto, Curare, et Jucunde sehingga mampu menuliskan resep dengan capaian (1) Cepat Ditebus, (2) Cepat Sembuh, (3) Bisa dibuat dan jadi sesuai kaidah kefarmasian, (4) Sukses diberikan TIK 6: R/ Kasus klinik hewan besar TIK 7: R/ Kasus klinik hewan kecil TIK 8: R/ Kasus klinik hewan liar/eksotik TIK 9: R/ Kasus klinik unggas TIK 10: R/ Kasus klinik hewan akuatik TIK 1: R/ Alkeswan, sediaan steril, Tx Cairan, Kasus klinik hewan belum lepas susu TIK 2: R/ Kasus klinik hewan tua TIK 3: R/ Kasus klinik hewan bunting dan laktasi TIK 4: R/ Kasus klinik hewan dengan keadaan khusus TIK 5: R/ Pengobatan topikal PETA KONSEP
  • 18. Obat hewan sesuai PP OTOVET No. 3 Tahun 2017: Obat hewan : sediaan yang dapat digunakan untuk mengobatihewan, membebaskan gejala atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh yang meliputi sediaan biologik, famakoseutik, premik dan sediaan obat hewan alami. Fungsi otoritas veteriner : • Pelaksanaan KESMAVET • Penyusun standard dan meningkatkan mutu penyelenggaraan keswan • Pengidentifikasi masalah dan pelaksana pelayanan keswan • Pelaksana pengendalian dan penangulangan penyakit hewan • Wasdal ppemotongan sapi betina produktif/indukan • Kesrawan • Pengelolaan tenaga keswan • Pengembangan profesi kedokt hewan • Pengawasan alkeswan dan mesin keswan • Pelaksanakan perlindungan hewan dan lingkungan • Penyidikan penyakit hewan • Penjamin ketersediaan dan mutu obat hewan • Penjamin keamanan pakan • Penyusun sarpras serta pembiayaan keswan kesmavet • Pengelolaan medik akuatik, medik konversi
  • 19. Wewenang teknis drh sesuai OTO VET di domain obat hewan • Penetapan obat hewan yang boleh beredar di RI • Pemberian rekomendasi penetapan penggunaan obat hewan untuk ternak konsumsi kepada menteri • Pemberian rekomendasi pemasukkan obat hewan, benih dan bibit kedalam wilayah RI • Pelarangan terhadap obat hewan yang tidak memiliki syarat edar : bermutu – aman – berkhasiat • Tenaga kesehatan hewan khususnya paramedis harus memiliki kompetensi salahsatunya Farmasi Veteriner (Pasal 35 ayat 4 huruf e)
  • 20. OBAT HEWAN = MEDICINE • Obyek misterius karena memiliki 5 dampak : - dampak berkhasiat, dampak samping, - dampak lanjutan, dampak ikutan, - dampak tak dapat diprediksi • Prinsip menggunakan obat : LOGIS dan BERTANGGUNGJAWAB • CARANYA : CITO TUTO CURARE et JUCUNDE • UNTUK MENDAPATKAN OBAT : obat keras, bebas terbatas : GUNAKAN R/ • R/ harus- cepat ditebus, cepat sembuh, bisa dibuat dan jadi sesuai kaidah kefarmasian, sukses diberikan
  • 21. RESEP (R/). Permenkes No. 9/2017 tentang apotik: • Permintaan tertulis dari dr. drg., drh., kepada apoteker baik berupa kertas maupun elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan sediaan farmasi dan atau alkes bagi pasien. • Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggungjawab dan keahlian profesinya yang dilandasi kepentingan masyarakat. • Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika. • Alkes adalah instrumen, aparatus, mesin dan /atau implan yang tidak mengandung obat digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh
  • 22. Lanjutan PERMENKES No. 9/2017 • Dalam hal obat yang diresepkan terdapat obat merek dagang, maka apoteker dapat mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan / atau pasien. • Dalam hal obat yang diresepkan tidak tersedia di Apotek atau pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis didalam Resep, Apoteker dapat mengganti obat setelah berkonsultasi dengan dokter penulis resepuntuk pemilihan obat lain.
  • 23. Lanjutan PERMENKES No. 9 2017 • Apabila Apoteker menganggap penulisan resep terdapat kekeliruan atau tidak tepat, Apoteker harus memberitahukan kepada dokter penulis resep. • Apabila dokter penulis resep sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tetap pada pendiriannya, maka Apoteker tetap memberikan pelayanan sesuai dengan Resep dengan memberikan catatan dalam Resep bahwa dokter sesuai dengan pendiriannya.
  • 24. Lanjutan PERMENKES No. 9, 2017 • Resep bersifat RAHASIA • Resep harus disimpan di Apotek dengan baik paling lama 5 tahun • Resep atau salinan resep hanya dapat diperlihatkan kepada dokter penulis resep, pasien yang bersangkutan atau yang merawat pasien, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 25. Analisis Resep (melalui R/ dapat menilai): identik dengan STETOSKOPE • Mampu menganalisis kondisi penderita • Mampu menganalisis strategi perang melawan penyakit oleh dokter hewan melalui R/ • Menilai kompetensi dokter penulis R/ • Mampu menilai fisiologis penderita (berat, jenis kelamin, jenis spesies hewan dsb) • Peta kemampuan melayani obat suatu daerah/wilayah • Peta penyakit disuatu wilayah/daerah • Prediksi Abused-misused penggunaan obat hewan • Penilaian sosio ekonomi rerata pemilik hewan di wilayah tersebut
  • 26. Contoh I analisis resep : Drh. Rahmat Alamat praktek :…… Telp: SIP --------------------------------------------------------------- Makasar, 6 Feb 2017 R/ (L) Sulprim Tab 2, 1 g Adde Tab CTM 21 mg (L) PGA 2 % Saccarose 2 % Aqua ad 105 ml m.f. susp S. 3 dd Cth I # Pro : Anjing dalmation chiko (…….) Milik : Tn Joko • Px. Usia : • Px. Sakit ??? • Kenapa dikombinasi Sulprim dan CTM • Kenapa dr. Rahmat memberi tanda L • Apa tidak ada interaksi antar obat Sulpirm vs., CTM • Bagaimana kesiapan layanan R/ • Peta penyakit
  • 27. Contoh II analisis resep Drh. Budi Alamat praktek :…… Telp: SIP --------------------------------------------------------------- Makasar, 6 Feb 2017 R/ Docycycline 420 mg Diazepam 16,8 mg Syr. simplex ad 14 ml m.f. syr S. 2 dd Gtt II (1 gtt = 0,5 ml) # R/ Ketrax Tab. I½ S. o 3 mensis Tab ¾ # Pro : Kucing si manis (…….) Milik : Tn. Hadi • Px. Usia : • Px. Sakit ??? • Kenapa dikombinasi Docycline, diazepam • Kenapa dr. Budi memberi ketrax Tablet kenapa ….. • Apa tidak ada interaksi antar obat, berapa perkiraan interaksi yang terjadi • Bagaiman kesiapan unit pelayan resep • Peta penyakit
  • 28. Contoh analisis III Drh. Andik Alamat praktek :…… Telp: SIP --------------------------------------------------------------- Makasar, 6 Feb 2017 R/ Al. hydroxide Mg hydroxide ana 3 kg Aqua ad 3,6 L m.f. Solutioa S. 2 dd Drech II (1 Drench = 300 ml) # RPro : Kuda si manis (…….) Milik : Tn. Mardi • Px. Usia : • Px. Sakit ??? • Kenapa dikombinasi ke dua zat itu • Kenapa dr. Andik memberi solutio ….. • Apa tidak ada interaksi antar obat, berapa perkiraan interaksi yang terjadi • Bagaiman kesiapan unit pelayan resep • Peta penyakit
  • 29. Materi Ujian Nilai penguasaan Nilai kelulusan 1.1.a Mampu melafalkan resep, termasuk singkatan latin sesuai kaidah-kaidah Ilmu Farmasi-Veteriner serta dapat menerangkan masalah misused, abused, politness, wisdom, non-discrimination, dapat dipercaya, responsibility, kehati-hatian, coaching mengenai penulisan resep 1.2.b Mampu menganalisis khasiat Rem. Cardinale yang dipilih dalam penulisan resep agar aman, nyaman: - Mengenai O,G,W, Psikotrop, P1-P7 (versi DEPKES RI), obat keras, Bebas terbatas dan Bebas (versi DJP, DEPTAN RI). - Pemilihan Rem. Cardinale. - Efikasi,ADME, Interaksi obat-obat, obat-man.min. - Ketepatan pemilihan Vehikulum, Corigen. - Precaution mengenai R/ yang diberikan (coaching), keamanan (tuto) R/ obat dalam-obat luar. 1.2.c Mampu menganalisis penetapan dosis agar manjur : - Mengenai obat luar (%), obat dalam (Int. Unit). - Penghitungan dosis tiap kali, tiap hari, dalam campuran minuman, atau dalam campuran air untuk disebarkan ke habitat hewan. - Perkiraan habisnya obat, Iter & Ne Iter. - Dosis terkait berat badan, Luas Permukaan Tubuh. - Dosis terkait umur penderita 1.2.d Mampu menerangkan cara-cara pengamanan serta tatalaksana untuk obat-obat yang diminta untuk persediaan dokter, permintaan segera atau diserahkan pada dokternya. 1.2.e Mampu menjelaskan deskripsi bentuk sediaan obat (cair, padat, ½ padat) dan keuntungan serta kerugiannya. 1.2.f Mampu menjelaskan bahaya residu obat hewan/ cemaran metabolit 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 KISI-KISI UJIAN LISAN PPDH Angkatan :
  • 30. Prinsip TX gunakan R/ • Tx obat berdasarkan IPTEK dan Harus monitoring pasca terapi • Kondisi penderita 60 % masih kooperatif dengan perawat hewan (rawat jalan), tetapi kalau sudah 60% tak kooperatif (rawat inap / masur rumah sakit) R/ hanya sediaan steril dan harus dokter yang memberikan • Terbagi untuk dua jenis hewan : A. Hewan Pinter (girus otak dalam) : Kera, Anjing, Kucing, karnifor liar canine, felis species B. Hewan Bodoh (girus otak tak dalam) : Kuda, Sapi, Kerbau, kambing, babi, unggas (burung, ayam dsb), akuatik MANADO 14 /1/2017
  • 31. DALAM R/ BISA BERBICARA: 1. Materi hukum (perdata – pidana) 2. Menilai kepatuhan client 3. Sosio ekonomi client / situasi ekonomi praktisi (mapping) 4. Kesiapan layanan jasa R/ (apotik, depo obat hewan) 5. Promosi individual (Bench marking) MANADO 14 /1/2017
  • 32. Produk resep (R/) yang cerdas: 1. CEPAT SEMBUH ~(Curare = menyembuhkan) syarat : (a) tepat indikasi, (b) tepat obat, (c) tepat dosis, (d) tepat bentuk sediaan, (e) tepat waktu dan cara pemberian, (f) disesuaikan kondisi Px 2. CEPAT DITEBUS ~(Cito = Cepat diobati) syarat : jangan menunda pengobatan, & jangan membiarkan tubuh lama terpapar obat 3. BISA DIBUAT SESUAI KAIDAH KEFARMASIAN →IMPLIKASI KLINIK AMAN ~ (Tuto = Aman) syarat: aman untuk hewan / lingkungan/ manusia yang mengkomsumsi pasca Tx) 4. SUKSES DIBERIKAN ~ (et Jucunde = dan menyenangkan) syarat: animal walfare & menyenangkan pemilik hewan). MANADO 14 /1/2017
  • 33. Bagian-bagian resep tempat munculnya ingredient bench marking:Drh……… Alamat:…………No. Telp…….SIP:….. ---------------------------------------------------------------- Surabaya,……. R/ Gamexane 2 % Penicillin proc 3 jt UI ..% HCL 0,001 N 2% Parfum gtt II Vaselin ad 100 m.f. ung S…………….. Curare Cito Jucund e/benc h markin g Tuto
  • 34. Hal-hal apa yang harus diperhatikan oleh penulis resep Etika dokter penulis R/ 1. Prudentiality = Kehati-hatian 2. Jujur dan dapat dipercaya = Al-amine 3. Responsibility = Bertanggungkawab 4. Non-descriminative = Tidak tebang pilih 5. Abused = Tidak menyalahgunakan 6. Missused = Tidak menggunasalahkan 7. Polittness = Santun 8. Whisdom = Bijak 9. Coaching = mendidik MANADO 14 /1/2017
  • 35. Prudentiality = Kehati-hatian Tindakan dokter • Memiliki arsip • Melakukan langkah-langkah penulisan resep secara hati- hati • Melakukan pemilihan obat yang dapat disalahgunakan • Melakukan penulisan resep yang komponen kerahasiaan paling dominan (memilih aturan pakai dengan bahasa latin) Proteksi kesalahan • Apoteker menginfokan ke dokter penulis resep bila terdapat kesalahan • Seandainya dokter bersikukuh maka apoteker tetap memberikan catatan dan melanjutkan melayani R/ • Dalam depo obat hewan BELUM DIATUR
  • 36. Jujur dan dapat dipercaya • Kertas resep hanya berlaku bila ditulis sesuai identitas dokter • Tidak berlaku bagi dokter lain yang menggantikan sementara waktu praktek klinik • Pemilik hewan sulit memantau apakah dokter berdagang obat KKN dengan fihak penjual obat • Jangan menuliskan resep alau salah langsung merobek kertas resep berulang-ulang didepan client • Hindari menuliskan R/ didepan client dengan membuka “KREPEKAAN” • Dalam menuliskan resep maka hubungan kepercayaan hanya antara DOKTER PENULIS RESEP – DENGAN TUHAN YME, pemilik hewan tetap menerima apapun yang hendak dimintakan sama dokter ke apoteker/ depo obat hewan terhadap permintaan obat/alkeswan
  • 37. Polittness = Santun • Gunakan ukuran kertas resep yang sesuai • Gunakan alat tulis yang tidak luntur kena air • Jangan menggunakan kertas resep dengan yang sudah lusuh • Aturan-aturan penulisan singkatan latin harus sesuai kaidah jangan menuliskan singkatan latin sesuka-sukanya • Jangan membuat cara penulisan resep sesuka- sukanya, dsb
  • 38. Responsibility • Manifestasi tanggungjawab dengan memberikan paraf/tanda tangan • Memiliki hak menulis resep memiliki jalan panjang : harus izin praktek dan melibatkan syarat lain seperti : STRV, Kompetensi drh dsb • Tanggungjawab memberikan memberikan obat hewan hingga batas waktu Px meninggal dan lingkungannya tidak menimbulkan masalah akibat hewan yang diberikan obat • Untuk sementara tingkat NOEL. Jadi lebih dari waktu henti obat yang hanya mempertimbangkan Klirens obat. Ingat TUTO !!!
  • 39. Non-descriminative = Tidak tebang pilih • Resep dapat ditebus dimana-mana layanan jasa R/ • R/ tidak melihat apakah yang pemilik kaya miskin atau apapun suku bangsa dan agamanya • Resep tidak boleh melihat siapa penulisnya dokter, drg atau dokter hewan semuanya harus di layani sesuai standard profesi
  • 40. Abused • Resep juga tidak diizinkan untuk meminta obat manusia untuk keperluan manusia dengan R/ dokter hewan • Resep juga tidak diizinkan meminta zat-zat yang dapat disalah gunakan tanpa kehati- hatian yang tinggi • R/ juga tidak boleh dijadikan sarana promotif misal kertas R/ yang ada lambang logo obat tertentu
  • 41. MISSUSED • Resep tidak boleh digunasalahkan misal blanko resep saat ada acara pernikahan digunakan untuk menulis selamat menempuh hidup baru dsb • Blanko resep yang bekas digunakan atau ada bagian salah setelah dipakai terus di rombeng…untuk mendapatkan uang. • Blanko resep yang tidak terpakai dimanfaatkan anak-anak kecil membuat layang-layang atau pesawat angin dsb…..
  • 42. Bijak • Pilihlah cara-cara yang bijak terhadap pemilihan obat, BSO dan cara pemberian agar pemilik hewan mampu menebus, mudah memberikan dsb • Ingat di PERMENKAS No. 9 2017, Apoteker dapat mengganti permintaan obat bila penebus resep tidak mampu membayar dengan berkonsultasi pada penulis resep • Pilihlah obat-obat yang cepat ditebus / sesalu ada dipasaran namun khasiat obat tetap berkualitas
  • 43. Coaching • Didiklah Px hewan menggunakan obat dengan benar sesuai info obat (obat tanpa informasi bukan obat) • Misalkan anjing menderita kutu, maka obat yang dimintakan selain untuk tubuh anjing maka Px hewan dilakukan pengertian dengan menjaga kebersihan lingkunan dsb • Px hewan juga diingatkan menyimpan obat dengan keamanan super tinggi jangan sampai terjadi penggunaan yang salah obat hewan termakan manusia…. • Mengingatkan pemilik hewan bila meminta apograph maka kopi resep itu harus disimpan secara khusus
  • 44. Golden rules  Jangan menulis gram dengan gr (grain) tapi denan g  Kalau tak ada keterangan satuan artinya gram  Kalau ingin pecahan ditulis dengan desimal atau amannya dengan satuan R/……..0,500 atau R/ …500 mg  Tulisan harus jelas, bila kurang jelas dapat salah obat  Kekuatan harus jelas, tulisan dan angka harus jelas
  • 45.  Pada aturan pakai dinyatakan dalam dosage form harus jelas 2x/3x dalam 24 jam 1x minum  Bila Dx jelas maka pilih obat yang availabilitasnya cepat dan drug of choice Harus melihat penderita dan lingkungan  Jangan menulis obat dg racikan banyak  Instruksi penggunnan pada penderita jelas  Jangan memberikan obat yang tak ada sangkut pautnya  Dipantau
  • 46. BAGAIMANA MENULISKAN RESEP YANG PALING MEMUASKAN: 1. Setiap menuliskan R/ didepan client paling maksimum membutuhkan waktu 10 menit 2. Hafalkan daftar dosis lazim yang esensial untuk digunakan (bermanfaat mempercepat menuliskan resep) 3. Teknik menghitung secara tepat dan cepat sangat dibutuhkan 4. Hafalkan sifat fisikokimia obat-obat yang diketahui tergolong esensial 5. Hafalkan formulasi bentuk sediaan suatu obat dan supaya mudah diingat gunakan segitiga LAZUARDI 6. Buat daftar obat-obat yang sudah tidak beredar di Indonesia dan buat juga daftar obat penggantinya 7. Buat daftar P / maping drug untuk membandingkan pilihan mana yang paling dapat menghasilkan level tinggi 8. Buat daftar disekeliling / peta kemampuan layanan jasa R/ menyediakan berbagai obat dengan berbagai BSO
  • 47. CARA PEMBUATAN MAPPING: Skor 1 = Buruk, 2 = Sedang, 3 = Cukup Baik, 4 = Baik, 5 = Sangat baikAnti biotik Ada di ap Ada di Dep o Kha siat Harga Ef.sa mpin g Untu k anak Untuk dews Bula n 1-6 Bula n 6- 12 Total skor Gol penicillin Penicilin g 1 1 2 1 2 1 3 1 1 13 Ampisilllin Amoksil Gl. Sefalospor sefradin 3 4 4 4 2 4 3 4 5 33
  • 48. Mapping: Kesiapan apotik / depo obat hewan : Skor 1- 5 bahan Apo 1 Apo 2 Apo 3 Depo 1 Depo 2 Dst Total Kapsul 100 1 1 250 3 10 500 1000 Obat hewan X Alat kesehata n A
  • 49. Cara membuat daftar obat-obat yang baunya / Rasa tak dapat diterima untuk oral → BSO hrs menutupi bau /rasa Obat Anjing Kucing Ayam Kera Ex. nocturna l Sapi/kerbau/ kuda Chloramp h (bau) Tolak Tolak Tak apa2 Tolak tolak Tak apa2 R-OH (rasa) Tgt kadar Tolak Tak apa2 Tgt kadar Tolak Tak apa2 CCl4 Tolak Tolak Tak apa2 Tolak Tolak Tak apa2 B Komplek Tgt individu anjing Tgt individu kucing Tak apa2 Tolak Tgt jenis hewan Tak apa2 Derivat penicilin Tgt individu anjing Tgt individu kucing Tak apa2 Tolak Tgt jenis hewan Tak apa2 Dst……
  • 50. PADA AKHIRNYA LAYANAN JASA KLINIK DENGAN R/ • Banch marking pribadi • Membantu menahan masuknya drh asing ke RI • Meningkatkan Recognize pribadi • Mendorong pengembangan ilmu Preskripsi- Formulasi • Menjaga hub profesi Dokter, Drg., Drh - Apoteker