SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
Kebijakan dan
Peran Badan POM
Pengawasan
Obat Bahan Alam
Mohamad Kashuri, S.Si, Apt, M.Farm
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,
Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik
Disampaikan pada
Seminar “Memanfaatkan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat”
14 Desember 2023
OUTLINE
Pendahuluan
Perkuatan
Pengawasan
Pre- & Post-Market
Obat Bahan Alam
Penutup
Tantangan &
Peluang
Pemanfaatan
Obat Bahan Alam
Dukungan
Badan POM terkait
Obat Bahan Alam
Pendahuluan
VISI
PENGELOLAANPEMERINTAHANYANGBERSIH,EFEKTIF,
DANTERPERCAYADALAMPELAYANANPUBLIK
FASILITASIPERCEPATANDUNIA
USAHA(UTAMANYAUMKM)
MENINGKATKANEFEKTIFITASPENGAWASAN
DANPENINDAKANKEJAHATAN
MEMBANGUNSDMUNGGUL DAN
MENGEMBANGKAN KEMITRAAN
730,11 M
OBAT DAN MAKANAN AMAN, BERMUTU, DAN BERDAYA SAING UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU YANG BERDAULAT,
MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG
4
Tugas dan Fungsi BPOM tidak hanya menyangkut kesehatan, tetapi juga fasilitasi riset dan pengembangan produk,
perkuatan dunia usaha, pengawasan jaminan keamanan dan mutu obat dan makanan, serta perlindungan keamanan
bangsa dari kejahatan obat dan makanan (kejahatan kemanusiaan)
MISI
Kelembagaan Badan POM
UPT di Daerah:
21 Balai Besar POM
21 Balai POM
34 Loka POM
INDUSTRI
R n D
PRODUK REGISTRASI
OBAT &
MAKANAN
NOMOR
IJIN EDAR
SERTIFIKAT
CPOB/CPOTB/
CPKB/CPPOB
FASILITAS
PRODUKSI
PERIZINAN
SARANA
DISTRIBUSI
SARANA
PELAYANAN
KONSUMEN
PENGAWASAN/PENINDAKAN
SAMPLING PRODUK
& PENGUJIAN LAB
INSPEKSI SARANA
MONITORING
IKLAN, PROMOSI &
LABEL PRODUK
FARMAKOVIGILANS
SARANA
PRODUKSI
Data dari: Industri
Farmasi & Tenaga
Kesehatan
Keterangan:
Data sbg input:
Dalam Proses Pre Market
Dari Pre ke Post Market
Dari Post ke Pre Market
Online Single
Submission (OSS):
e-Registrasi
e-GMP
e-CDOB
e-BPOM (Export-Import)
Dashboard Tracking
Identifikasi
DIGITALISASI
• Ease of Doing Business
• Digital Signature
Pengawasan Berbasis
Digital :
SIPT
SmartBPOM
BPOM Mobile
Halo BPOM
Dashboard Tracking
Otentifikasi
Pencegahan Produk ilegal
5
QR CODE
Kerangka Pengawasan Obat dan Makanan
Pemerintah
Pelaku Usaha
Masyarakat
Pengawasan oleh Pelaku
Usaha
• Memproduksi dan
mengedarkan produk yang
memenuhi syarat Cara yang
Baik (good practices)
• Monitoring mutu produk
• Monitoring efek samping
• Edukasi konsumen
Pengawasan oleh Pemerintah
• Penyusunan kebijakan,
peraturan, persyaratan, kriteria
dan pedoman (regulator)
• Pengawasan sebelum (pre
market) dan selama (post
market) produk beredar
• Pembinaan dan pendampingan
pelaku usaha
• Fasilitasi kemudahan berusaha
• Edukasi masyarakat konsumen
Pengawasan oleh Masyarakat
• Memeriksa kualitas produk
yang akan dibeli/ digunakan
• Memantau dan melaporkan
produk kedaluarsa, ilegal,
atau palsu
6
3 Pilar Pengawasan Obat dan Makanan
OE
Kearifan lokal dan identitas
lokal (local genius)  dikenal
sebagai JAMU
Biodiversitas terbesar ke-3 di
dunia dengan 33,000 spesies
yang berpotensi untuk
dikembangkan
Sistem obat bahan
alam/obat tradisional:
1.Produk
2.Pelayanan
3.Praktek pengobatan
tradisional
Diatur oleh
pemerintah
Nilai aspek manfaat: Kesehatan – Ekonomi– Sosial Budaya
Obat Bahan Alam di Indonesia
Perlu dilestarikan dengan
menyesuaikan kondisi masa kini
Transformasi Budaya Minum Jamu
Merupakan warisan budaya
untuk kesehatan
JAMU
Pengenalan Jamu ke generasi muda  menjadi
bagian dari gaya hidup
Iklan dan promosi yang menarik
Pengembangan bentuk sediaan & cara penyajian
Teknologi dan ramuan berkembang
melalui
DULU KINI
Teknologi sederhana (direbus, dipipis, ditumbuk)
Produksi skala rumah tangga
Ramuan sederhana
Dikonsumsi oleh kalangan terbatas
Teknologi lebih modern (ekstraksi, fraksinasi)
Produksi skala industri
Ramuan berkembang, penyajian lebih menarik
Mulai dapat diterima seluruh kalangan
Mulai banyak dikembangkan café Jamu dan klinik herbal
 pemanfaatan Jamu dan Obat Bahan Alam
Tantangan & Peluang
Pemanfaatan
Obat Bahan Alam
Sediaan Farmasi adalah Obat, Bahan Obat, Obat Bahan Alam,
termasuk bahan Obat Bahan Alam, kosmetik, suplemen kesehatan,
dan obat kuasi
Obat Bahan Alam adalah bahan, ramuan bahan, atau produk yang
berasal dari sumber daya alam berupa tumbuhan, hewan, jasad renik,
mineral, atau bahan lain dari sumber daya alam, atau campuran dari
bahan tersebut yang telah digunakan secara turun temurun, atau
sudah dibuktikan berkhasiat, aman, dan bermutu, digunakan untuk
pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pengobatan, dan/atau pemulihan kesehatan berdasarkan
pembuktian secara empiris dan/atau ilmiah.
1
2
Beberapa Perubahan Definisi dalam UU No 17 Tahun 2023
tentang Kesehatan
4 Golongan Obat Bahan Alam
Berdasarkan UU No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (Pasal 321)
Jamu
Obat herbal
terstandar
Fitofarmaka
Obat Bahan Alam
lainnya
Obat Bahan Alam berupa bahan atau ramuan yang bersumber dari pengetahuan
tradisional atau warisan budaya Indonesia yang digunakan untuk pemeliharaan
Kesehatan, peningkatan Kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan/atau
pemulihan Kesehatan.
Obat Bahan Alam yang telah digunakan secara turun-temurun di Indonesia untuk
pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan,
dan/atau pemulihan kesehatan yang dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji praklinik serta bahan baku telah distandardisasi.
Obat Bahan Alam yang digunakan untuk pemeliharaan kesehatan, peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan/atau pemulihan kesehatan yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji
klinik serta bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi.
Meliputi produk obat bahan alam inovasi baru, produk obat bahan alam impor,
produk obat bahan alam lisensi, dan lain-lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Telah terdapat ketentuan bahwa Pemerintah Pusat dapat menetapkan penggolongan
Obat Bahan Alam selain penggolongan sebagaimana dimaksud tersebut dan/atau perubahan
penggolongan Obat Bahan Alam dalam hal terdapat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
1
2
3
4
12
Tantangan Kemandirian Nasional Obat Bahan Alam dan
Bahan Baku Obat Bahan Alam
Ketergantungan bahan baku Obat bahan
Alam, sekitar 25% masih impor
Belum optimalnya pemanfaatan Obat
Bahan Alam dalam Pelayanan Kesehatan
Belum optimalnya pemanfaatan IPTEK
dalam teknologi produksi bahan Baku
Obat Bahan Alam pada IEBA untuk
mendukung aspek kuantitas,
sustainability dan kualitas ekstrak
Fasilitasi kebutuhan bahan Baku UMKM
OT dalam skala kecil dengan harga
terjangkau
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2019 2020 2021 2022 2023
(Desember)
61
73
77
81
79
24 24 25 22 22
Jumlah
Produk
Obat Herbal Terstandar Fitofarmaka
*data per Desember 2023 diperhitungkan berdasarkan jumlah NIE yang
terdaftar
Jumlah Obat Herbal Terstandar & Fitofarmaka Terdaftar
• 3 Tantangan terbesar pengembangan obat bahan alam yaitu :
13
Standardisasi bahan
baku
Kontinuitas suplai
bahan baku
Variasi mutu bahan
baku
Senyawa marker
masih terbatas
Riset
Pembiayaan
Masih terbatasnya
penelitian hingga
komersialisasi
produk Fitofarmaka
Akses pasar
Belum masuk dalam
sistem pembayaran
JKN
Data RISKESDAS
2018
- Penggunaan
obat tradisional
di sarana
Kesehatan
sebesar 31,4%
- Penggunaan
oleh dokter 2,7%
dan pengobat
tradisional
98,5%
Tantangan Pengembangan Obat Bahan Alam
Penggunaan obat
tradisional oleh tenaga
medis atau fasilitas
Kesehatan masih
terbatas
Sumber Bahan Alam:
1. Identifikasi dan inventarisasi
2. Budidaya dan Pengelolaan
3. Jaminan ketersediaan: Kualitas,
kuantitas, sustainabilitas
4. Fasilitasi dan Pembinaan petani/
penambang
Teknologi Manufaktur:
1. Pengembangan teknologi
2. Dukungan fasilitas
3. Standardisasi dan ketersediaan
bahan aktif/marker
4. Scale up dan produksi
5. Ketersediaan monografi
tanaman obat
Standarisasi Mutu, Khasiat –Keamanan:
1. Regulasi dan pedoman
2. Standardisasi mutu
3. Pendampingan penelitian (uji pra
klinik/uji klinik)
4. Ketersediaan fasilitas penelitian
(Laboratorium) dan hewan uji
5. Kerjasama dengan RS Pendidikan
(penyediaan site penelitan uji klinik)
6. Dukungan pembiayaan
Promosi dan Produksi :
1. Produksi
2. Daya Saing
3. Promosi
4. Perluasan pemanfaatan
Pemanfaatan :
1. Sistem pelayanan kesehatan
2. Formularium
3. Ketersediaan: kualitas, kuantitas,
sustainabilitas, keterjangkauan
4. Pembiayaan
PERAN MULTI SEKTOR DALAM SINERGISME KEMANDIRIAN NASIONAL OBAT BAHAN ALAM (OBA) & BAHAN BAKU OBA
H
U
L
U
H
I
L
I
R
1. Kementerian Pertanian
2. KKP
3. Kementerian Kesehatan
4. Pemda
5. Industri (petani binaan)
1. BRIN
2. Perguruan Tinggi/akademisi
3. Kementerian Perindustrian
4. Kementerian Kesehatan
5. BPOM
6. Industri/Asosiasi
1. Perguruan Tinggi
2. BRIN
3. Kemenkes
4. Kemendikbud
5. BPOM
6. BSN
1. Kementerian Kesehatan
2. BPOM
3. LKPP
4. Pemerintah Daerah
5. Asosiasi tenaga kesehatan
6. BPJS
1. Kementerian Kesehatan
2. BPOM
3. Kementerian Perindustrian
4. Kementerian Perdagangan
5. Kementerian Keuangan
6. BPOM
7. Asosiasi (IDI, PERSI)
7. Industri
8. Asosiasi (APTFI,
GP Jamu, PERSI,
dll)
9. LPDP
10. Komisi Etik
14
Satgas Percepatan Pengembangan dan
Pemanfaatan Fitofarmaka
Pengembangan Obat Bahan Alam dalam Mewujudkan Kemandirian dan
Meningkatkan Daya Saing Bangsa menuju Indonesia Sehat
1
Memfasilitasi pengembangan obat dalam
rangka mendukung akses dan ketersediaan
obat untuk masyarakat sebagai upaya
peningkatan pelayanan kesehatan dalam
rangka Jaminan Kesehatan Nasional;
Mendukung investasi pada sektor industri
farmasi dan alat kesehatan melalui fasilitasi
dalam proses sertifikasi produksi dan penilaian
atau evaluasi obat; dan
3
Mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan
kepatuhan terhadap regulasi dan standar dalam
rangka menjamin keamanan, mutu dan khasiat
serta peningkatan daya saing industri farmasi
Prioritas yang dikembangkan Badan POM:
2
Instruksi Presiden No. 6 tahun 2016 tentang
Percepatan Pengembangan Industri Farmasi
dan Alat Kesehatan
1) Inisiasi
Badan POM menginisiasi percepatan pengembangan
dan pemanfaatan fitofarmaka bersama 14 (empat belas)
Kementerian/ Lembaga yang terlibat dalam konsorsium
2) Pembentukan Satgas
Satgas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan
Fitofarmaka melalui SK Menko Bidang PMK RI No. 22
tahun 2019
BPOM di Bidang III (Uji Pra Klinik dan Uji Klinik)
3) Pendampingan Hilirisasi Penelitian
Jumlah riset: 22 (7 riset sedang berlangsung)
Target riset: izin edar produk
Indikasi obat herbal: Obat KB pria, Antihipertensi,
Antidislipidemia, Antihiperurisemia, Gangguan fungsi hati,
Antidiabetes, dll.
Prioritas BPOM sejalan dengan rencana aksi tindak lanjut Inpres
6/2016, yaitu: Pengembangan bahan baku obat, produk biologi,
dan Fitofarmaka
Perkuatan
Pengawasan
Pre- & Post-Market
Obat Bahan Alam
1 PERSETUJUAN UJI KLINIK DAN
UJI PRA KLINIK
REGISTRASI IKLAN
https://sireka.pom.go.id/
3
REGISTRASI PRODUK
https://asrot.pom.go.id/asrot/
2
Pengawasan Obat Tradisional di Bidang Perizinan (Pre-Market)
SERTIFIKASI CPOTB
https://e-sertifikasi.pom.go.id/
4
PENERBITAN SURAT KETERANGAN EKSPOR &
SURAT KETERANGAN IMPOR
https://e-bpom.pom.go.id/
5
https://siap-uk.pom.go.id/
Pengawasan & Informasi Terkait Obat Tradisional Berbasis Digital
Pengecekan Legalitas Produk Public Warning Obat Tradisional
Pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Aplikasi mobile e-MESOT
atau
Subsite:
https://e-mesot.pom.go.id
Penerapan 2D Barcode Badan POM
Website : https://cekbpom.pom.go.id/
Aplikasi BPOM MOBILE
Aplikasi e-Public Warning
Obat Tradisional
atau
Subsite:
https://e-
publicwarningotsk.pom.go.id
Melalui:
atau
atau
Pengaduan & Informasi Seputar Obat dan Makanan
Aplikasi Halo BPOM Mobile Contact center BPOM
Sosial Media Resmi BPOM
Dukungan
Badan POM terkait
Obat Bahan Alam
Peran Badan POM dalam Mendukung Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu
sebagai Implementasi Perpres No 54 Tahun 2023
Strategi, program, dan kegiatan yang melibatkan Badan POM sebagai lembaga penanggungjawab, pada kegiatan:
1)
Pengembangan
diversifikasi produk
Jamu terdaftar di
Badan POM
Peningkatan sinkronisasi
kebijakan dalam
pengembangan sistem
mutu untuk bahan baku
serta produk Jamu
Penguatan olahan
Jamu berbasis
kearifan lokal
Peningkatan kegiatan
pendampingan/ fasilitasi
yang mendorong Jamu
Empiris menjadi OHT
dan/atau Fitofarmaka
1 2
3 4
Strategi, program, dan kegiatan yang melibatkan Badan POM sebagai lembaga pendukung, pada kegiatan:
Pengembangan sentra pengolahan Jamu
Penguatan olahan Jamu berbasis kearifan lokal
Penguatan pembinaan usaha mikro, kecil,
menengah Jamu
Kemudahan perizinan produksi Jamu
Pemenuhan kehalalan produk Jamu
Pengembangan diversifikasi produk jamu
melalui riset dan inovasi
Peningkatan koordinasi antar K/L & Pemda dalam
Pengembangan Jamu & Pemanfaatan Jamu
Peningkatan kebijakan Pengembangan Jamu &
Pemanfaatan Jamu sebagai warisan budaya
Peningkatan sinkronisasi kebijakan dalam pengembangan
sistem mutu untuk bahan baku & produk Jamu
Penyusunan regulasi terkait masuknya FF ke dalam jaminan
kesehatan nasional di fasilitas layanan kesehatan formal
Pengembangan sinergi dan integrasi kebijakan dan regulasi
mengenai Jamu dalam sistem kesehatan nasional
Penguatan Jamu dalam industri pariwisata, ekonomi
kreatif, sosial budaya dan keagamaan
Peningkatan Pemanfaatan Jamu untuk promotif, preventif
umum, kuratif, biokultural, rehabilitasi umum, kecantikan,
kebugaran, gaya hidup, asuhan mandiri, dan kegiatan Iain
oleh komunitas
Peningkatan jumlah varian Jamu komunitas untuk
kesehatan tradisional
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Peran Badan POM dalam Mendukung Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu
sebagai Implementasi Perpres No 54 Tahun 2023
Mendampingi dan mendorong industri Ekstrak Bahan Alam
(IEBA) untuk menyediakan bahan baku ekstrak
Melakukan pendampingan kepada peneliti
dan industri dalam pelaksanaan penelitian
Mengembangkan regulasi yang agile dan fleksibel
Menyusun pedoman dan panduan bagi peneliti
Meningkatkan kapasitas peneliti dan sponsor
Edukasi dan promosi kepada tenaga kesehatan dan
masyarakat dalam rangka meningkatkan
kepercayaan dan demand OBA
Strategi Badan POM dalam Mendukung Hilirisasi
Obat Bahan Alam
• Penyusunan/revisi pedoman/ regulasi terkait
Uji Klinik dan Uji praklinik.
• Agility dalam regulasi untuk percepatan dan
kemudahan dalam melakukan penelitian
fitofarmaka atau OHT, dengan tetap scientific
based dan risk based
• Usulan jasa evaluasi permohonan persetujuan
uji praklinik atau uji klinik dikenakan tarif PNBP
sebesar Rp 0,00 (nol rupiah) dalam hal uji
praklinik atau uji klinik didanai oleh
pemerintah.
• Dukungan pada Prioritas Riset Nasional (PRN)
OHT & Fitofarmaka
• Penyusunan Regulasi dan Pendampingan
Penelitian uji praklinik dan uji klinik
• Pendampingan penyusunan protokol
uji dan pendampingan pelaksanaan uji
• Pendampingan dalam rangka
pengajuan proposal pendanaan
penelitian melalui BRIN, LPDP
• Pelatihan Cara Uji Klinik yang Baik
(CUKB) bagi peneliti, Workshop
Mendorong pembentukan pusat
penelitian atau inkubator untuk
pengembangan bahan alam, termasuk
standardisasi dan pengembangan
senyawa marker, pengawalan untuk
peningkatan kapasitas dan kompetensi
Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) dan
obat tradisional
Terlibat dalam tim
penyusunan Formularium
Nasional Fitofarmaka
Konsultasi Online terkait Uji Praklinik/Klinik
1. Pengajuan konsultasi via email
ujiklinik_regotskkos@pom.go.id
cc ke subdit.ukdip@gmail.com
(Senin-Jum’at, pukul 08.30-16.00 WIB)
2. Konsultasi via Zoom
Senin-Jum’at pukul 09.00-15.00 WIB dengan
perjanjian melalui email di atas
PENDAMPINGAN
& PELATIHAN
ASPEK
REGULASI
LAYANAN
PUBLIK
KAPASITAS
INDUSTRI
PENGGUNAAN
DI FASKES
Peran Badan POM dalam Pengembangan Obat Bahan Alam
Formularium Fitofarmaka merupakan daftar sediaan Fitofarmaka yang dapat
digunakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Komnas Penyusun Formularium Fitofarmaka
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 01.07/Menkes/4820/2021
tentang Komite Nasional Penyusunan Formularium
Fitofarmaka; Susunan terdiri dari:
• Penasehat: Menteri Kesehatan & Kepala Badan
POM
• 4 Tim yang terdiri dari:
a. Tim Ahli (termasuk Badan POM)
b. Tim Evaluasi
c. Tim Pelaksana
d. Tim Reviu
Peran Badan POM dalam Penyusunan
Formularium Fitofarmaka:
1. Menyediakan data yang dibutuhkan
terkait produk Fitofarmaka yang
telah terdaftar
2. Konfirmasi data mutu maupun
keamanan (uji praklinik/klinik) dari
produk Fitofarmaka yang telah
terdaftar
3. Memfasilitasi pendampingan uji
klinik produk Fitofarmaka yang
masih dalam tahap pelaksanaan uji
klinik
4. Melakukan pengawasan post
market produk fitofarmaka
Pengawasan Post Market Fitofarmaka:
1. Prioritas Sampling
2. Pengujian
3. Audit Sarana Produksi/CPOTB
4. Farmakovigilans
Tujuan :
1. Tersedianya informasi
Fitofarmaka sebagai pilihan
alternatif dalam membantu
pencegahan, pengobatan,
perawatan, dan/atau
pemeliharaan kesehatan.
2. Mendapatkan Fitofarmaka
terpilih yang tepat, aman,
bermutu, berkhasiat, dan
terjangkau.
3. Meningkatkan utilisasi atau
tingkat pemanfaatan Fitofarmaka
sebagai upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
5 Kelas Terapi dalam Formularium Fitofarmaka:
1. Sistem Kardiovaskuler
2. Sistem Metabolik
3. Sistem Pencernaan
4. Sistem Imun
5. Nutrisi
Peran Badan POM dalam Penyusunan Formularium Fitofarmaka
Upaya Badan POM untuk Menggerakkan dan Mendukung Industri dan Usaha
Obat Bahan Alam
Badan POM secara pro aktif memberikan Bimbingan
Teknis, desk registrasi, dan desk konsultasi CPOTB/ CPOTB
Bertahap, Desk CAPA secara daring/zoom
1
L
ayananK
elilingdanTerpaduProA
ktif D
alamR
angka
PelayananPrim
aPercepatanIzinE
dardiB
erbagai D
aerah
B
im
binganTeknisCaraU
ji K
linikyangB
aik(CU
K
B
)bagi
Peneliti, Industri ,Organisasi R
isetK
ontrak, K
om
isi E
tik
m
elalui Pelatihan, W
ebinarSeries,W
orkshop
Pendam
pinganR
egistrasi
U
M
K
MdanStartU
p
Pem
bekalanbagi IndustriE
kstrak
B
ahal A
lamdalamR
angkaPercepatan
PenerapanCPOTBTerkini
Pemeriksaan sarana secara daring/zoom
Pengajuan sertifikasi CPOTB Bertahap
tanpa ada pungutan biaya.
Khusus untuk UMKM yang mengajukan
proses CPOTB secara menyeluruh (Full),
UMKM mendapatkan potongan biaya
sebesar 70% PNBP (Pendapatan Negara
Bukan Pajak)
Simplifikasi regulasi dan percepatan
pelayanan dengan tetap
mengedepankan pemenuhan standar,
khasiat, keamanan dan mutu
Keringanan pembayaran biaya
pendaftaran PNBP bagi UMKM OT
2
3
4
5
Dukungan Eksplorasi dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam
Penggalian Informasi Empiris Bahan Alam di Seluruh Indonesia
Bentuk Komitmen BPOM
GO
HEALTH
LOCAL
Penambahan
pada
database
Registrasi
Obat
Tradisional
Pengkajian
Data Empiris
Penggalian
informasi
Empiris
Bahan Alam
di Seluruh
Indinesia
Sarasehan
Jamu
Nusantara
Sebanyak 17 IEBA di
Indonesia telah
menandatangani komitmen
untuk mendukung
ketersediaan dan kemudahan
pengadaan ekstrak bahan
alam bagi UMKM.
Virtual Expo ini memfasilitasi
kerja sama IEBA dan UMKM obat
tradisional dalam penyediaan dan
pemenuhan kebutuhan ekstrak
tanaman obat sebagai bahan
baku obat tradisional yang
berkualitas dan berdaya saing.
27
UPAYA PENINGKATAN LITERASI KESEHATAN DIGITAL MELALUI
PEMENUHAN KETENTUAN IKLAN DI MEDIA ONLINE
78,11% 78,33% 80,92% 80,31%
45,07%
38,88%
47,59% 44,57%
21,89% 21,67% 19,08% 19,69%
54,93%
61,12%
52,41% 55,43%
2020 2021 2022 2023
Tren Data Pengawasan
Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
MK Offline MK Online TMK Offline TMK Online
PENINGKATAN
LITERASI
KESEHATAN
DIGITAL DI
MEDIA ONLINE
Penutup
Penutup
Pengawasan obat dan
makanan, termasuk
obat bahan alam
sangat penting dan
strategis, tidak hanya
menjadi pilar dari
sistem kesehatan
masyarakat, tetapi
juga berkontribusi
pada pembangunan
dan ketahanan suatu
bangsa demi menuju
Indonesia Sehat
Potensi bahan alam
memberikan peluang
besar untuk dapat
dimanfaatkan sebagai
berbagai macam
produk obat bahan
alam, termasuk Jamu,
OHT, dan
Fitofarmaka
Badan POM terus
melakukan pengawasan
terhadap Obat Bahan
Alam, baik secara pre-
market maupun post-
market, untuk
memastikan pelaku
usaha memenuhi
persyaratan mutu,
keamanan, dan khasiat
produk yang diproduksi
dan diedarkan sehingga
produk yang beredar
memenuhi persyaratan
mutu, khasiat, dan
keamanan
Pengembangan Obat
Bahan Alam yang
aman, berkhasiat,
bermutu dan berdaya
saing, memerlukan
komitmen kuat dan
tanggungjawab
semua pemangku
kepentingan, yaitu
pelaku usaha selaku
produsen dan
masyarakat selaku
konsumen; melalui 3
Pilar Pengawasan
Obat dan Makanan
Penguatan kemitraan
dan sinergisme Penta
Helix ABCGM
(Academia, Business,
Community,
Government, and
Media) perlu terus
diperkuat untuk
mengawal
pengembangan obat
bahan alam sesuai
peran masing-masing
2
1
4
3 5
TERIMA KASIH
30
SATU TINDAKAN UNTUK MASA DEPAN, BACA LABEL SEBELUM MEMBELI

More Related Content

Similar to Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar Sido Muncul.pdf

es krim jamu
es krim jamues krim jamu
es krim jamuHana Asri
 
Jamu Saintifikasi.pptx
Jamu Saintifikasi.pptxJamu Saintifikasi.pptx
Jamu Saintifikasi.pptxAdityaNoviadi1
 
2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...
2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...
2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...Yondi Hartanto
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalShesanthiCitrariana
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKDASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKbohir
 
Bahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.ppt
Bahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.pptBahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.ppt
Bahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.pptssusereaeb0d
 
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hariPeranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hariAnnisa Firdayanti
 
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxrullyfebri
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaSapan Nada
 
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.pptMarethaDwi
 
Skripsi isi obat tradisional diabetes
Skripsi isi obat tradisional diabetesSkripsi isi obat tradisional diabetes
Skripsi isi obat tradisional diabetesmataram indonesia
 
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdfInformatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdfKhairulAsri4
 
Buku Informatorium OMAI-2.pdf
Buku Informatorium OMAI-2.pdfBuku Informatorium OMAI-2.pdf
Buku Informatorium OMAI-2.pdfAryaPratama71
 
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptxVikiHestiarini
 
Peran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program KesehatanPeran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program KesehatanSugiyantiyanti2
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxNanaNurhasanah5
 
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat TradisionalKesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat TradisionalSyifa Pythia Dewi
 
MAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdf
MAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdfMAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdf
MAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdfMaretta Simanunsong
 
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwiPedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwiLiaManggraSari
 

Similar to Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar Sido Muncul.pdf (20)

es krim jamu
es krim jamues krim jamu
es krim jamu
 
Jamu Saintifikasi.pptx
Jamu Saintifikasi.pptxJamu Saintifikasi.pptx
Jamu Saintifikasi.pptx
 
2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...
2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...
2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisional
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKDASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
 
Bahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.ppt
Bahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.pptBahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.ppt
Bahan-Presentasi-Kebijakan-dan-Regulasi-BBO-Final-15-Sept-16.ppt
 
Transkultur Of Nursing.pptx
Transkultur Of Nursing.pptxTranskultur Of Nursing.pptx
Transkultur Of Nursing.pptx
 
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hariPeranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
 
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
 
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
 
Skripsi isi obat tradisional diabetes
Skripsi isi obat tradisional diabetesSkripsi isi obat tradisional diabetes
Skripsi isi obat tradisional diabetes
 
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdfInformatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
 
Buku Informatorium OMAI-2.pdf
Buku Informatorium OMAI-2.pdfBuku Informatorium OMAI-2.pdf
Buku Informatorium OMAI-2.pdf
 
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
 
Peran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program KesehatanPeran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program Kesehatan
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
 
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat TradisionalKesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
 
MAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdf
MAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdfMAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdf
MAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdf
 
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwiPedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwi
 

Recently uploaded

PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 

Recently uploaded (19)

PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 

Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar Sido Muncul.pdf

  • 1. Kebijakan dan Peran Badan POM Pengawasan Obat Bahan Alam Mohamad Kashuri, S.Si, Apt, M.Farm Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Disampaikan pada Seminar “Memanfaatkan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat” 14 Desember 2023
  • 2. OUTLINE Pendahuluan Perkuatan Pengawasan Pre- & Post-Market Obat Bahan Alam Penutup Tantangan & Peluang Pemanfaatan Obat Bahan Alam Dukungan Badan POM terkait Obat Bahan Alam
  • 4. VISI PENGELOLAANPEMERINTAHANYANGBERSIH,EFEKTIF, DANTERPERCAYADALAMPELAYANANPUBLIK FASILITASIPERCEPATANDUNIA USAHA(UTAMANYAUMKM) MENINGKATKANEFEKTIFITASPENGAWASAN DANPENINDAKANKEJAHATAN MEMBANGUNSDMUNGGUL DAN MENGEMBANGKAN KEMITRAAN 730,11 M OBAT DAN MAKANAN AMAN, BERMUTU, DAN BERDAYA SAING UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG 4 Tugas dan Fungsi BPOM tidak hanya menyangkut kesehatan, tetapi juga fasilitasi riset dan pengembangan produk, perkuatan dunia usaha, pengawasan jaminan keamanan dan mutu obat dan makanan, serta perlindungan keamanan bangsa dari kejahatan obat dan makanan (kejahatan kemanusiaan) MISI Kelembagaan Badan POM UPT di Daerah: 21 Balai Besar POM 21 Balai POM 34 Loka POM
  • 5. INDUSTRI R n D PRODUK REGISTRASI OBAT & MAKANAN NOMOR IJIN EDAR SERTIFIKAT CPOB/CPOTB/ CPKB/CPPOB FASILITAS PRODUKSI PERIZINAN SARANA DISTRIBUSI SARANA PELAYANAN KONSUMEN PENGAWASAN/PENINDAKAN SAMPLING PRODUK & PENGUJIAN LAB INSPEKSI SARANA MONITORING IKLAN, PROMOSI & LABEL PRODUK FARMAKOVIGILANS SARANA PRODUKSI Data dari: Industri Farmasi & Tenaga Kesehatan Keterangan: Data sbg input: Dalam Proses Pre Market Dari Pre ke Post Market Dari Post ke Pre Market Online Single Submission (OSS): e-Registrasi e-GMP e-CDOB e-BPOM (Export-Import) Dashboard Tracking Identifikasi DIGITALISASI • Ease of Doing Business • Digital Signature Pengawasan Berbasis Digital : SIPT SmartBPOM BPOM Mobile Halo BPOM Dashboard Tracking Otentifikasi Pencegahan Produk ilegal 5 QR CODE Kerangka Pengawasan Obat dan Makanan
  • 6. Pemerintah Pelaku Usaha Masyarakat Pengawasan oleh Pelaku Usaha • Memproduksi dan mengedarkan produk yang memenuhi syarat Cara yang Baik (good practices) • Monitoring mutu produk • Monitoring efek samping • Edukasi konsumen Pengawasan oleh Pemerintah • Penyusunan kebijakan, peraturan, persyaratan, kriteria dan pedoman (regulator) • Pengawasan sebelum (pre market) dan selama (post market) produk beredar • Pembinaan dan pendampingan pelaku usaha • Fasilitasi kemudahan berusaha • Edukasi masyarakat konsumen Pengawasan oleh Masyarakat • Memeriksa kualitas produk yang akan dibeli/ digunakan • Memantau dan melaporkan produk kedaluarsa, ilegal, atau palsu 6 3 Pilar Pengawasan Obat dan Makanan
  • 7. OE Kearifan lokal dan identitas lokal (local genius)  dikenal sebagai JAMU Biodiversitas terbesar ke-3 di dunia dengan 33,000 spesies yang berpotensi untuk dikembangkan Sistem obat bahan alam/obat tradisional: 1.Produk 2.Pelayanan 3.Praktek pengobatan tradisional Diatur oleh pemerintah Nilai aspek manfaat: Kesehatan – Ekonomi– Sosial Budaya Obat Bahan Alam di Indonesia
  • 8. Perlu dilestarikan dengan menyesuaikan kondisi masa kini Transformasi Budaya Minum Jamu Merupakan warisan budaya untuk kesehatan JAMU Pengenalan Jamu ke generasi muda  menjadi bagian dari gaya hidup Iklan dan promosi yang menarik Pengembangan bentuk sediaan & cara penyajian Teknologi dan ramuan berkembang melalui DULU KINI Teknologi sederhana (direbus, dipipis, ditumbuk) Produksi skala rumah tangga Ramuan sederhana Dikonsumsi oleh kalangan terbatas Teknologi lebih modern (ekstraksi, fraksinasi) Produksi skala industri Ramuan berkembang, penyajian lebih menarik Mulai dapat diterima seluruh kalangan Mulai banyak dikembangkan café Jamu dan klinik herbal  pemanfaatan Jamu dan Obat Bahan Alam
  • 10. Sediaan Farmasi adalah Obat, Bahan Obat, Obat Bahan Alam, termasuk bahan Obat Bahan Alam, kosmetik, suplemen kesehatan, dan obat kuasi Obat Bahan Alam adalah bahan, ramuan bahan, atau produk yang berasal dari sumber daya alam berupa tumbuhan, hewan, jasad renik, mineral, atau bahan lain dari sumber daya alam, atau campuran dari bahan tersebut yang telah digunakan secara turun temurun, atau sudah dibuktikan berkhasiat, aman, dan bermutu, digunakan untuk pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan/atau pemulihan kesehatan berdasarkan pembuktian secara empiris dan/atau ilmiah. 1 2 Beberapa Perubahan Definisi dalam UU No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
  • 11. 4 Golongan Obat Bahan Alam Berdasarkan UU No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (Pasal 321) Jamu Obat herbal terstandar Fitofarmaka Obat Bahan Alam lainnya Obat Bahan Alam berupa bahan atau ramuan yang bersumber dari pengetahuan tradisional atau warisan budaya Indonesia yang digunakan untuk pemeliharaan Kesehatan, peningkatan Kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan/atau pemulihan Kesehatan. Obat Bahan Alam yang telah digunakan secara turun-temurun di Indonesia untuk pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan/atau pemulihan kesehatan yang dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik serta bahan baku telah distandardisasi. Obat Bahan Alam yang digunakan untuk pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan/atau pemulihan kesehatan yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik serta bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi. Meliputi produk obat bahan alam inovasi baru, produk obat bahan alam impor, produk obat bahan alam lisensi, dan lain-lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Telah terdapat ketentuan bahwa Pemerintah Pusat dapat menetapkan penggolongan Obat Bahan Alam selain penggolongan sebagaimana dimaksud tersebut dan/atau perubahan penggolongan Obat Bahan Alam dalam hal terdapat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 1 2 3 4
  • 12. 12 Tantangan Kemandirian Nasional Obat Bahan Alam dan Bahan Baku Obat Bahan Alam Ketergantungan bahan baku Obat bahan Alam, sekitar 25% masih impor Belum optimalnya pemanfaatan Obat Bahan Alam dalam Pelayanan Kesehatan Belum optimalnya pemanfaatan IPTEK dalam teknologi produksi bahan Baku Obat Bahan Alam pada IEBA untuk mendukung aspek kuantitas, sustainability dan kualitas ekstrak Fasilitasi kebutuhan bahan Baku UMKM OT dalam skala kecil dengan harga terjangkau 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 2019 2020 2021 2022 2023 (Desember) 61 73 77 81 79 24 24 25 22 22 Jumlah Produk Obat Herbal Terstandar Fitofarmaka *data per Desember 2023 diperhitungkan berdasarkan jumlah NIE yang terdaftar Jumlah Obat Herbal Terstandar & Fitofarmaka Terdaftar
  • 13. • 3 Tantangan terbesar pengembangan obat bahan alam yaitu : 13 Standardisasi bahan baku Kontinuitas suplai bahan baku Variasi mutu bahan baku Senyawa marker masih terbatas Riset Pembiayaan Masih terbatasnya penelitian hingga komersialisasi produk Fitofarmaka Akses pasar Belum masuk dalam sistem pembayaran JKN Data RISKESDAS 2018 - Penggunaan obat tradisional di sarana Kesehatan sebesar 31,4% - Penggunaan oleh dokter 2,7% dan pengobat tradisional 98,5% Tantangan Pengembangan Obat Bahan Alam Penggunaan obat tradisional oleh tenaga medis atau fasilitas Kesehatan masih terbatas
  • 14. Sumber Bahan Alam: 1. Identifikasi dan inventarisasi 2. Budidaya dan Pengelolaan 3. Jaminan ketersediaan: Kualitas, kuantitas, sustainabilitas 4. Fasilitasi dan Pembinaan petani/ penambang Teknologi Manufaktur: 1. Pengembangan teknologi 2. Dukungan fasilitas 3. Standardisasi dan ketersediaan bahan aktif/marker 4. Scale up dan produksi 5. Ketersediaan monografi tanaman obat Standarisasi Mutu, Khasiat –Keamanan: 1. Regulasi dan pedoman 2. Standardisasi mutu 3. Pendampingan penelitian (uji pra klinik/uji klinik) 4. Ketersediaan fasilitas penelitian (Laboratorium) dan hewan uji 5. Kerjasama dengan RS Pendidikan (penyediaan site penelitan uji klinik) 6. Dukungan pembiayaan Promosi dan Produksi : 1. Produksi 2. Daya Saing 3. Promosi 4. Perluasan pemanfaatan Pemanfaatan : 1. Sistem pelayanan kesehatan 2. Formularium 3. Ketersediaan: kualitas, kuantitas, sustainabilitas, keterjangkauan 4. Pembiayaan PERAN MULTI SEKTOR DALAM SINERGISME KEMANDIRIAN NASIONAL OBAT BAHAN ALAM (OBA) & BAHAN BAKU OBA H U L U H I L I R 1. Kementerian Pertanian 2. KKP 3. Kementerian Kesehatan 4. Pemda 5. Industri (petani binaan) 1. BRIN 2. Perguruan Tinggi/akademisi 3. Kementerian Perindustrian 4. Kementerian Kesehatan 5. BPOM 6. Industri/Asosiasi 1. Perguruan Tinggi 2. BRIN 3. Kemenkes 4. Kemendikbud 5. BPOM 6. BSN 1. Kementerian Kesehatan 2. BPOM 3. LKPP 4. Pemerintah Daerah 5. Asosiasi tenaga kesehatan 6. BPJS 1. Kementerian Kesehatan 2. BPOM 3. Kementerian Perindustrian 4. Kementerian Perdagangan 5. Kementerian Keuangan 6. BPOM 7. Asosiasi (IDI, PERSI) 7. Industri 8. Asosiasi (APTFI, GP Jamu, PERSI, dll) 9. LPDP 10. Komisi Etik 14
  • 15. Satgas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Fitofarmaka Pengembangan Obat Bahan Alam dalam Mewujudkan Kemandirian dan Meningkatkan Daya Saing Bangsa menuju Indonesia Sehat 1 Memfasilitasi pengembangan obat dalam rangka mendukung akses dan ketersediaan obat untuk masyarakat sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan dalam rangka Jaminan Kesehatan Nasional; Mendukung investasi pada sektor industri farmasi dan alat kesehatan melalui fasilitasi dalam proses sertifikasi produksi dan penilaian atau evaluasi obat; dan 3 Mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan standar dalam rangka menjamin keamanan, mutu dan khasiat serta peningkatan daya saing industri farmasi Prioritas yang dikembangkan Badan POM: 2 Instruksi Presiden No. 6 tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan 1) Inisiasi Badan POM menginisiasi percepatan pengembangan dan pemanfaatan fitofarmaka bersama 14 (empat belas) Kementerian/ Lembaga yang terlibat dalam konsorsium 2) Pembentukan Satgas Satgas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Fitofarmaka melalui SK Menko Bidang PMK RI No. 22 tahun 2019 BPOM di Bidang III (Uji Pra Klinik dan Uji Klinik) 3) Pendampingan Hilirisasi Penelitian Jumlah riset: 22 (7 riset sedang berlangsung) Target riset: izin edar produk Indikasi obat herbal: Obat KB pria, Antihipertensi, Antidislipidemia, Antihiperurisemia, Gangguan fungsi hati, Antidiabetes, dll. Prioritas BPOM sejalan dengan rencana aksi tindak lanjut Inpres 6/2016, yaitu: Pengembangan bahan baku obat, produk biologi, dan Fitofarmaka
  • 17. 1 PERSETUJUAN UJI KLINIK DAN UJI PRA KLINIK REGISTRASI IKLAN https://sireka.pom.go.id/ 3 REGISTRASI PRODUK https://asrot.pom.go.id/asrot/ 2 Pengawasan Obat Tradisional di Bidang Perizinan (Pre-Market) SERTIFIKASI CPOTB https://e-sertifikasi.pom.go.id/ 4 PENERBITAN SURAT KETERANGAN EKSPOR & SURAT KETERANGAN IMPOR https://e-bpom.pom.go.id/ 5 https://siap-uk.pom.go.id/
  • 18. Pengawasan & Informasi Terkait Obat Tradisional Berbasis Digital Pengecekan Legalitas Produk Public Warning Obat Tradisional Pelaporan Efek Samping Obat Tradisional Aplikasi mobile e-MESOT atau Subsite: https://e-mesot.pom.go.id Penerapan 2D Barcode Badan POM Website : https://cekbpom.pom.go.id/ Aplikasi BPOM MOBILE Aplikasi e-Public Warning Obat Tradisional atau Subsite: https://e- publicwarningotsk.pom.go.id Melalui: atau atau Pengaduan & Informasi Seputar Obat dan Makanan Aplikasi Halo BPOM Mobile Contact center BPOM Sosial Media Resmi BPOM
  • 20. Peran Badan POM dalam Mendukung Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu sebagai Implementasi Perpres No 54 Tahun 2023 Strategi, program, dan kegiatan yang melibatkan Badan POM sebagai lembaga penanggungjawab, pada kegiatan: 1) Pengembangan diversifikasi produk Jamu terdaftar di Badan POM Peningkatan sinkronisasi kebijakan dalam pengembangan sistem mutu untuk bahan baku serta produk Jamu Penguatan olahan Jamu berbasis kearifan lokal Peningkatan kegiatan pendampingan/ fasilitasi yang mendorong Jamu Empiris menjadi OHT dan/atau Fitofarmaka 1 2 3 4
  • 21. Strategi, program, dan kegiatan yang melibatkan Badan POM sebagai lembaga pendukung, pada kegiatan: Pengembangan sentra pengolahan Jamu Penguatan olahan Jamu berbasis kearifan lokal Penguatan pembinaan usaha mikro, kecil, menengah Jamu Kemudahan perizinan produksi Jamu Pemenuhan kehalalan produk Jamu Pengembangan diversifikasi produk jamu melalui riset dan inovasi Peningkatan koordinasi antar K/L & Pemda dalam Pengembangan Jamu & Pemanfaatan Jamu Peningkatan kebijakan Pengembangan Jamu & Pemanfaatan Jamu sebagai warisan budaya Peningkatan sinkronisasi kebijakan dalam pengembangan sistem mutu untuk bahan baku & produk Jamu Penyusunan regulasi terkait masuknya FF ke dalam jaminan kesehatan nasional di fasilitas layanan kesehatan formal Pengembangan sinergi dan integrasi kebijakan dan regulasi mengenai Jamu dalam sistem kesehatan nasional Penguatan Jamu dalam industri pariwisata, ekonomi kreatif, sosial budaya dan keagamaan Peningkatan Pemanfaatan Jamu untuk promotif, preventif umum, kuratif, biokultural, rehabilitasi umum, kecantikan, kebugaran, gaya hidup, asuhan mandiri, dan kegiatan Iain oleh komunitas Peningkatan jumlah varian Jamu komunitas untuk kesehatan tradisional 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Peran Badan POM dalam Mendukung Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu sebagai Implementasi Perpres No 54 Tahun 2023
  • 22. Mendampingi dan mendorong industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) untuk menyediakan bahan baku ekstrak Melakukan pendampingan kepada peneliti dan industri dalam pelaksanaan penelitian Mengembangkan regulasi yang agile dan fleksibel Menyusun pedoman dan panduan bagi peneliti Meningkatkan kapasitas peneliti dan sponsor Edukasi dan promosi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat dalam rangka meningkatkan kepercayaan dan demand OBA Strategi Badan POM dalam Mendukung Hilirisasi Obat Bahan Alam
  • 23. • Penyusunan/revisi pedoman/ regulasi terkait Uji Klinik dan Uji praklinik. • Agility dalam regulasi untuk percepatan dan kemudahan dalam melakukan penelitian fitofarmaka atau OHT, dengan tetap scientific based dan risk based • Usulan jasa evaluasi permohonan persetujuan uji praklinik atau uji klinik dikenakan tarif PNBP sebesar Rp 0,00 (nol rupiah) dalam hal uji praklinik atau uji klinik didanai oleh pemerintah. • Dukungan pada Prioritas Riset Nasional (PRN) OHT & Fitofarmaka • Penyusunan Regulasi dan Pendampingan Penelitian uji praklinik dan uji klinik • Pendampingan penyusunan protokol uji dan pendampingan pelaksanaan uji • Pendampingan dalam rangka pengajuan proposal pendanaan penelitian melalui BRIN, LPDP • Pelatihan Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB) bagi peneliti, Workshop Mendorong pembentukan pusat penelitian atau inkubator untuk pengembangan bahan alam, termasuk standardisasi dan pengembangan senyawa marker, pengawalan untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) dan obat tradisional Terlibat dalam tim penyusunan Formularium Nasional Fitofarmaka Konsultasi Online terkait Uji Praklinik/Klinik 1. Pengajuan konsultasi via email ujiklinik_regotskkos@pom.go.id cc ke subdit.ukdip@gmail.com (Senin-Jum’at, pukul 08.30-16.00 WIB) 2. Konsultasi via Zoom Senin-Jum’at pukul 09.00-15.00 WIB dengan perjanjian melalui email di atas PENDAMPINGAN & PELATIHAN ASPEK REGULASI LAYANAN PUBLIK KAPASITAS INDUSTRI PENGGUNAAN DI FASKES Peran Badan POM dalam Pengembangan Obat Bahan Alam
  • 24. Formularium Fitofarmaka merupakan daftar sediaan Fitofarmaka yang dapat digunakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Komnas Penyusun Formularium Fitofarmaka ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 01.07/Menkes/4820/2021 tentang Komite Nasional Penyusunan Formularium Fitofarmaka; Susunan terdiri dari: • Penasehat: Menteri Kesehatan & Kepala Badan POM • 4 Tim yang terdiri dari: a. Tim Ahli (termasuk Badan POM) b. Tim Evaluasi c. Tim Pelaksana d. Tim Reviu Peran Badan POM dalam Penyusunan Formularium Fitofarmaka: 1. Menyediakan data yang dibutuhkan terkait produk Fitofarmaka yang telah terdaftar 2. Konfirmasi data mutu maupun keamanan (uji praklinik/klinik) dari produk Fitofarmaka yang telah terdaftar 3. Memfasilitasi pendampingan uji klinik produk Fitofarmaka yang masih dalam tahap pelaksanaan uji klinik 4. Melakukan pengawasan post market produk fitofarmaka Pengawasan Post Market Fitofarmaka: 1. Prioritas Sampling 2. Pengujian 3. Audit Sarana Produksi/CPOTB 4. Farmakovigilans Tujuan : 1. Tersedianya informasi Fitofarmaka sebagai pilihan alternatif dalam membantu pencegahan, pengobatan, perawatan, dan/atau pemeliharaan kesehatan. 2. Mendapatkan Fitofarmaka terpilih yang tepat, aman, bermutu, berkhasiat, dan terjangkau. 3. Meningkatkan utilisasi atau tingkat pemanfaatan Fitofarmaka sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 5 Kelas Terapi dalam Formularium Fitofarmaka: 1. Sistem Kardiovaskuler 2. Sistem Metabolik 3. Sistem Pencernaan 4. Sistem Imun 5. Nutrisi Peran Badan POM dalam Penyusunan Formularium Fitofarmaka
  • 25. Upaya Badan POM untuk Menggerakkan dan Mendukung Industri dan Usaha Obat Bahan Alam Badan POM secara pro aktif memberikan Bimbingan Teknis, desk registrasi, dan desk konsultasi CPOTB/ CPOTB Bertahap, Desk CAPA secara daring/zoom 1 L ayananK elilingdanTerpaduProA ktif D alamR angka PelayananPrim aPercepatanIzinE dardiB erbagai D aerah B im binganTeknisCaraU ji K linikyangB aik(CU K B )bagi Peneliti, Industri ,Organisasi R isetK ontrak, K om isi E tik m elalui Pelatihan, W ebinarSeries,W orkshop Pendam pinganR egistrasi U M K MdanStartU p Pem bekalanbagi IndustriE kstrak B ahal A lamdalamR angkaPercepatan PenerapanCPOTBTerkini Pemeriksaan sarana secara daring/zoom Pengajuan sertifikasi CPOTB Bertahap tanpa ada pungutan biaya. Khusus untuk UMKM yang mengajukan proses CPOTB secara menyeluruh (Full), UMKM mendapatkan potongan biaya sebesar 70% PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) Simplifikasi regulasi dan percepatan pelayanan dengan tetap mengedepankan pemenuhan standar, khasiat, keamanan dan mutu Keringanan pembayaran biaya pendaftaran PNBP bagi UMKM OT 2 3 4 5
  • 26. Dukungan Eksplorasi dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam Penggalian Informasi Empiris Bahan Alam di Seluruh Indonesia Bentuk Komitmen BPOM GO HEALTH LOCAL Penambahan pada database Registrasi Obat Tradisional Pengkajian Data Empiris Penggalian informasi Empiris Bahan Alam di Seluruh Indinesia Sarasehan Jamu Nusantara Sebanyak 17 IEBA di Indonesia telah menandatangani komitmen untuk mendukung ketersediaan dan kemudahan pengadaan ekstrak bahan alam bagi UMKM. Virtual Expo ini memfasilitasi kerja sama IEBA dan UMKM obat tradisional dalam penyediaan dan pemenuhan kebutuhan ekstrak tanaman obat sebagai bahan baku obat tradisional yang berkualitas dan berdaya saing.
  • 27. 27 UPAYA PENINGKATAN LITERASI KESEHATAN DIGITAL MELALUI PEMENUHAN KETENTUAN IKLAN DI MEDIA ONLINE 78,11% 78,33% 80,92% 80,31% 45,07% 38,88% 47,59% 44,57% 21,89% 21,67% 19,08% 19,69% 54,93% 61,12% 52,41% 55,43% 2020 2021 2022 2023 Tren Data Pengawasan Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan MK Offline MK Online TMK Offline TMK Online PENINGKATAN LITERASI KESEHATAN DIGITAL DI MEDIA ONLINE
  • 29. Penutup Pengawasan obat dan makanan, termasuk obat bahan alam sangat penting dan strategis, tidak hanya menjadi pilar dari sistem kesehatan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan dan ketahanan suatu bangsa demi menuju Indonesia Sehat Potensi bahan alam memberikan peluang besar untuk dapat dimanfaatkan sebagai berbagai macam produk obat bahan alam, termasuk Jamu, OHT, dan Fitofarmaka Badan POM terus melakukan pengawasan terhadap Obat Bahan Alam, baik secara pre- market maupun post- market, untuk memastikan pelaku usaha memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan khasiat produk yang diproduksi dan diedarkan sehingga produk yang beredar memenuhi persyaratan mutu, khasiat, dan keamanan Pengembangan Obat Bahan Alam yang aman, berkhasiat, bermutu dan berdaya saing, memerlukan komitmen kuat dan tanggungjawab semua pemangku kepentingan, yaitu pelaku usaha selaku produsen dan masyarakat selaku konsumen; melalui 3 Pilar Pengawasan Obat dan Makanan Penguatan kemitraan dan sinergisme Penta Helix ABCGM (Academia, Business, Community, Government, and Media) perlu terus diperkuat untuk mengawal pengembangan obat bahan alam sesuai peran masing-masing 2 1 4 3 5
  • 30. TERIMA KASIH 30 SATU TINDAKAN UNTUK MASA DEPAN, BACA LABEL SEBELUM MEMBELI