SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
PENGELOLAAN PENGENDALIAN
Kelompok 11 :
• Oktavianus Grestyan N (142114022)
• Firda Riesta Ayuningtyas (142114044)
• Jessica Gita Elvira (142114048)
Pendahuluan
 Pengelolaan pengendalian adalah kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh manajer
sistem informasi untuk meyakinkan bahwa pengendalian-pengendalian di dalam
sistem teknologi informasi masih tetap dilakukan dan masih efektif dalam
mencegah gangguan-gangguan terhadap sistem informasi.
 Pengendalian dan keamanan sistem informasi adalah penjagaan terhadap fasilitas
dan proses komputer dari gangguan-gangguan yang disengaja maupun yang
insidental tidak disengaja yang dapat -menyebabkan perubahan-perubahan,
kerusakan-kerusakan atau pencurian-pencurian sumber-sumber daya sistem secara
tidak sah.
 Pemeriksan sistem-sistem informasi adalah salah satu cara untuk meyakinkan
bahwa pengendalian-pengendalian telah diterapkan dan beroperasi semestinya,
dengan memeriksa pengendalian-pengendalian yang ada secara rutin.
Gangguan-gangguan terhadap Sistem
Gangguan Ganguan terhadap
sistem
Sengaja Tidak
Sengaja
Kesalahan kesalahan teknis :
- Hardware problems
- Syntax error /kesalahan penlisan
sintak
- Logical error /kesalahan logikal
perangkat lunaknya
Gangguan-
gangguan
lingkungan : gempa
bumi, temperatur
tinggi , air, debu,
angin ribut
- Technical errors
- Enviromental
hazards/
gangguan
lingkungan
- Human error
- Computer abuse
- Computer crime
- Computer related
crime
 Kegiatan-kegiatan yang sengaja untuk menganggu sistem informasi
1. Computer abuse
2. Computer crime/ Computer fraud
3. Computer related crime
 Kategori Gngguan-gangguan terhadap sistem informasi
Kategori Gangguan
1. Secara tidak Sengaja :
a. Kesalahan teknis (Technical errors)
- Kesalahan Perangkat Keras (hardware problems)
- kesalahan sintak perangkat lunak (syntax errors)
- kesalahan logika program (logical errors)
b. Gangguan lingkungan (enviromental hazards)
misalnya petir, api, air, gempa bumi temperatur.
c. Keslahan manusia (human error)
2. Kesalahan disengaja
a. Computer abuse
b. Computer crime
c. Computer related crime
 Computer abuse, computer crime. Dan computer related crime dapat dilakukan dengan 4 cara
sebagai berikut :
1. Sistem informasi merupakan terget dari kejahatan
2. Komputer menjadi alat untuk melakukan kejahatan .
3. Komputer digunakan untuk mengintimidasi
4. Koputer menjadi perantara untuk melakukan kejahatan
Cara melakukan gangguan-gangguan sistem
informasi
 Ada 3 cara untuk melakukan gangguan-gangguan terhadap sistem informasi yaitu :
1. Data tampering / data diddling yaitu mengubah data sebelumnya, atau selama proses dan sesudah
proses dari sistem infomasi.
2. Penyelewengan program/programming fraud yaitu program komputer dimodifikasi untuk maksud
kejahatan tertentu.
3. Penetrasi ( Hacking/cracking)
4.
Mengelola Gangguan-gangguan
 Beberapa cara untuk mengelola gangguan gangguan yaitu :
1. Membina pelaku dalam
2. Memasang pengendalian pengendalian di sistem informasi
3. Memeriksa keefektifan pengendalian pengendalian yang dipasang
4. Merencanakan perbaikan perbaikan akibat gangguan (disaster recovery planning)
Membina pelaku dalam
 Meminimalkan gangguan gangguan yang dilakukan orang orang dalam
perusahaan dapat dilakukan dengan cara :
A. Prosedur yang jelas dari rekruitmen, pemindahan dan penghentian karyawan.
B. Melatih karyawan
C. Memberikan perhatian terhadap karyawan yang tidak puas
Memasang pengendalian pengendalian di
sistem informasi
 pengendalian pengendalian dari sistem informasi adalah
• Pengendalian secara umum
• Pengendalian aplikasi
 Pengendalian secara Umum
Pengendalian pengendalian secara umum merupakan pengendalian sistem teknologi yang paling luar yang
harus dihadapi terlebih dahulu oleh pengguna sistem informasinya.
Pengendalian pengendalian secara umum tediri dari beberapa bagian yaitu :
1. Pengendalian organisasi
2. Pengendalian dokumentasi
3. Pengendalian kerusakan perangkat keras
4. Pengendalian keamanan fisik
5. Pengendalian keamanan data
Pengendalian organisasi
 Perencanaan yang baik dan organisasi ysistem informasi yang berfungsi seperti yang diharapkan
merupakan pengendalian organisasi yang baik. Pengendalian organisasi dapat tercapai bila ada
pemisahan tugas (segregation of duties) dan pemisahan tanggung jawab (segregation of
responsibilities) yang tegas. Pemisahan tugas dan tanggung jawab diantara departemen dapat
berupa sebagai berikut :
1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara pemberi wewenang transaksi dengan bagian yang menyimpan
aktiva yang bersangkutan.
2. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara pemberi wewenang transaksi dengan bagian yang melakukan
pengolahan data.
3. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian penyimpanan aktiva dengan bagian pelaksanaan
4. pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian pelaksanaan dengan bagian yang melakukan
pengolahan data.
5. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian penyimpanan aktiva dengan bagian pengolahan data
6. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara yang melakukan koreksi kesalahan transaksi dengan bagian
pengolahan data
 Fungsi-fungsi utama dalam departemen sistem informasi harus dipisahkan tugas dan tanggung
jawabnya. Fungsi fungsi utama yang harus dipisahkan tugas dan tanggung jawabnya adalah :
1. Bagian pengontrolan data
berfungsi sebagai penengah antara departemen departemen lainya dengan departemen sistem
informasi. Personil personil bagian ini sering disebut Data Control Group yang bertugas menerima
data dari departemen lainya, mengagendakanya, membuat batch control total, mengawasi jalanya
pengolahan data, memonitor koreksi koreksi kesalahan selama pengolahan data dam
mendistribusikan output kepada pemakai yang berhak.
2. Bagian yang mempersiapkan data (data preparation section )
berfungsi untuk mempersiapkan data, melengkapinya dan memverifikasi kebenaranya sehingga
siap untuk dimasukan ke dalam sistem
3. Bagian yang mengoperasikan data (data processing section )
berfungsi mengolah data sampai dihasilkan laporan. Personil bagian ini disebut dengan
computer operator.
4. Bagian penyimpanan data (data library section)
berfungsi menjaga ruangan penyimpanan data yang di sebut dengan perpustakaan data.
5. Perpustakaan data
merupakan tempat dimana data dan progam disimpan dalam bentuk media
simpanan luar. Personil bagian ini disebut Pustakawan (librarian). Tujuan utama dari fungsi
perpustakan data adalah memisahkan tugas dan tanggung jawab antara bagian yang
menyimpan data dengan bagian yang akan menggunakanya untuk operasi, sehingga
mencegah orang yang tidak berhak untuk mengaksesnya.
6. Bagian Pemrograman dan pengembangan sistem
berfungsi di dalam pembuatan program dan pengembangan sistem informasi, personil
dibagian ini disebut programmer (pemrogram) dan analisi sistem (system analyst).
7. Bagian pusat informasi (information center/IC)
untuk membantu para manajer membuat program aplikasi sendiri untuk keperluan end
user computing (EUC) atau end user development (EUD)
Pengendalian dokumentasi
 Dokumentasi dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau sesuatu yang menyediakan
informasi tentang sesuatu subyek. Dokumentasi dapat berisi tentang deskripsi deskripsi,
penjelasan penjelasa, bagan alir, daftar daftar, cetakan hasil komputer, dan contoh contoh
obyek dari sistem informasi. Dokumentasi penting untuk melakukan keperluan keperluan
sebagai berikut :
1. Mempelajari cara mengoperasikan sistem
2. Sebagai bahan pelatihan
3. Dasar pengembangan sistem lebih lanjut
4. Dasar bila akan memodifikasi atau perbaikan perbaikan sistem dikemudian hari
5. Materi acuan bagi auditor
 Dokumentasi yang ada di departemen sistem informasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Dokumentasi dokumen dasar
2. Dokumentasi daftar rekening (chart of account)
3. Dokumentasi prosedur manual
4. Dokumentasi Prosedur
5. Dokumentasi Sistem
6. Dokumentasi Program
7. Dokumentasi Operasi
8. Dokumentasi Data
Pengendalian kerusakan perangkat keras
 Pengendalian perangkat keras komputer (hardware control) merupakan pengendalian yang sudah
dipasang didalam komputer itu (built in) oleh pabrik pembuatnya. Pengendalian ini dimaksudkan untuk
mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras (hardware malfunction). Pengendalian
perangkat keras dapat berupa :
A. Parity Check
RAM memiliki kemampuan untuk melakukan pengecekan dari data yang disimpanya yang disebut parity
check. Bila data hilang atau rusak, dapat diketahui dari sebuah bit tambahan yang disebut parity bit atau
check bit. Misalnya 1 byte memory RAM terdiri dari 8 bit sebagai parity bit digunakan sebuah bit tambahan,
sehingga menjadi 9 bit.
Ada 2 cara yang dilakukan oleh parity check, yaitu
 Pengecekan pariti ganjil (odd Parity check)
 pengecekan parity genap (even parity check)
menunjukan jumlah bit 1 dalam 1 byte beserta parity bit harus berjumah genap (even), kalau berjumlah
ganjil. Berati ada kerusakan data. Misalnya karakter “C” dalam sistem kode ASCII 8 bit berbentuk :
0 1 0 0 0 0 1 1
Dengan cara even parity check, pada waktu data ini direkam parity bit diisi 1 supaya jumlah bit 1
bernilai genap, sebagai berikut :
1 0 1 0 0 0 0 1 1
Parity Bit
Pada waktu data tersebut diambil dan dipergunakan, maka akan dilakukan pengecekan terhadap
bit, kalau ada kerusakan bit, misalnya salah satu bit terganti dari bit 1 menjadi bit 0 atau
sebaliknya, maka jumlah bit dalam 1 byte tersebut tidak akan berjumlah genap dan akan terdeteksi
oleh CPU.
B. Echo Check
Tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan bahwa alat alat input/output seperti
printer, tape drive, disk drive, dan yang lainya masih tetap berfungsi dengan memuaskan bila akan
dipergunakan. Bila alat I/O tersebut akan digunakan, CPU mengirimkan sinyal ke alat tersebut dan
alat I/O akan mengirim sinyal balik ke CPU tentang statusnya, apakah berfungsi dengan
memuaskan atau tidak. Bila terjadi ketidakberesan dengan alat I/O, maka CPU kan
memberitahukanya
C. Read after write check
tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan bahwa data yang telah direkam ke
media simpanan luar telah terekam dengan baik dan benar. Untuk mengetahui hal ini setelah data
direkam maka dibaca kembali utnuk dibandingkan dengan data yang direkamkan, kalau sama
verarti telah terekam dengan benar.
D. Dual read check
tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan apakah data yang teah dibaca telah
dibaca dengan benar. Untuk makdud ini data yang dibaca, dibaca sekali lagi dan dibandingkan
keduanya, bila sama berarti telah dibaca dengan benar tanpa kesalahan.
E. Validity check
tujuan dari pengecekan ini adalah meyakinkan bahwa data telah dikodekan dengan benar.
Pada sistem komputer, angka dan karakter diwakili dengan suatu kode komputer dalam bentuk
digit biner (binary digital). Bila data akan dikirimkan atau diterima dari alat alat lainya,
kemungkinan kode yang digunakan oleh alay satu dengan lainya berbeda. Bila kodenya berbeda
maka data yang diterima harus dikodekan kembali sesuai dengan kode yang dipergunakan oleh
alat tersebut. Hasil pengkodean tersebut harus sah dan harus sesuai dengan alat penerimanya,
maka dapat dikatakan alat penerima tersebut tidak kompatibel dengan alat pengirimnya.
 Pengendaian kerusakan perangkat keras berikutnya adalah
 Menyediakan perangkat keras cadangan
menyediakan perangkat keras cadangan yang akan digunakan jika perangkat keras utama rusak
atau macet, namun menyediakan perangkat keras cadangan merupakan hal yang mahal. Sebagai
alternatif beberapa organisasi menggunakan processor cadangan, jika processor utama rusak maka
processor kedua sebagai cadangan akan digunakan, sehingga proses pengolahan data tidak terganggu.
Sistem komputer seperti ini disebut Dual Processor Computer atau Fault Tolerant Computer.
 Membeli Asuransi
jika perangkat keras rusak maka piak asuransi akan bertanggung jawab untuk memperbaiki atau
mengganti. Cara ini baik untuk menganti komputer yang rusak tetapi tidak efektif untuk penanganan
proses seketika, karena proses akan tetap terhenti sampai perangkat keras yang rusak diperbaiki atau
diganti.
Pengendalian keamanan fisik
 Pengendalian keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan terhadap perangkat keras,
perangkat lunak dan manusia di dalam perusahaan. Hal hal yang menyebabkan tidak amanya fisik
sistem adalah
• Pencurian
• Sabotase
• Kegagalan arus listrik
• Api
• Temperatur
• Debu
• Bencana alam
 Pengendalian keamanan fisik dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Pengawasan terhadap pengaksesan fisik
proteksi yang berupa pembatasan akses orang orang yang akan masuk ke bagian yang penting.
Pengawasan ini dapat dilakukan dengan cara :
a) Penempatan satpam
b) Pengisian agenda kunjungan
c) Penggunaan tanda pengenal
d) Pemakaian kartu
e) Penggunaan CCTV
f) Penggunaan pengracik kertas
g) Tersedianya pintu arah yang membuka ke luar
2. Pengaturan lokasi fisik
lokasi dari ruang komputer merupakan pertimbangan yang penting dalam perencanaan sekuriti.
Pengendalian terhadap lokasi fisik yang baik dari ruang komputer dapat berupa hal sebagai berikut :
a) Lokasi yang tidak tergangu oleh lingkungan
b) Gedung yang terpisah
c) Tersedia fasilitas cadangan
3. Penerapan alat alat pengaman
alat alat pengaman tersebut dapat berupa :
a) Saluran air
b) Alat pemadam kebakaran
c) UPS (uninteruptible power system) digunakan untuk mengatasi arus listirk yang terputus tibatiba.
4. Stabilizer
5. AC
6. Pendeteksi kebakaran
Pengendalian keamanan data
 Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap keamanan data yang
tersimpan di simpanan luar supaya tidak hilang, rusak dan diakses oleh orang yang tidak berhak.
Bebrapa cara pengendalian diantaranya sebagai berikut :
1. Dipergunakan data log
2. Proteksi file
beberapa alat atau teknik telah tersedia untuk menjaga file dari penggunaan yang tidak benar
yang dapat menyebabkan rusak atau tergantinya data dengan nilai yang tidak benar, diantaranya :
a) Cincin proteksi pita magnetik ( Tape protection ring)
b) Write-protect tab
c) Label External and Label Internal
d) Read-only storage
3. Pembatasan pengaksesan (access restriction)
 Tujuan sekuriti untuk mencegah personil yang tidak berwenang untuk dapat mengakses data.
Cara pembatasan pengaksesan
a.Isolasi fisik
b. Otorisasi dan identifikasi
c. Automatic logout
d. Pembatasan pemakaian
e. Mengunci keyboard
4. Data back-up dan recovery
5 tipe yang dapat mengakibatkan kerusakan,
kesalahan atau kehilangan data
 Kesalahan program (program error)
 Kesalahan perangkat lunak sistem (system software error)
 Kegagalan perangkat keras (hardware failure)
 Kesalahan prosedur (procedural error)
 Kegagalan lingkungan (environmental failure)
Strategi kakek-bapak-anak (grandfather-father-son)
File yang didapatkan selama periode 3 hari
a. File induk kakek (grandfather) dan file transaksi 2 hari yang lalu
b. File induk bapak (father) dan file transaksi sehari yang lalu
c. File induk anak (son) dan file transaksi hari ini
Ketiga file induk dan transaksi akan disimpan secara terpisah.
Kasus:
 File induk anak mengalami kesalahan atau rusak, maka dapat dibetulkan dari file
induk bapak yang di-update ulang dengan file transaksi kemarin
 File induk anak dan file induk bapak kedua-duanya mengalami kesalahan atau
kerusakan, maka dapat dibetulkan dari file induk kakek yang di-update ulang dari
file transaksi dua hari yang lalu dan file transaksi kemarin
 Pencatatan ganda (dual recording) dilakukan dengan menyimpan dua buah salinan
database yang lengkap secara terpisah.
 Dumping dilakukan dengan menyalinkan semua atau sebagian dari database ke
media back up yang lain, dapat berupa disket atau pita magnetik.
 Untuk membetulkannya dapat dilakukan dengan cara:
1. Back up database terakhir, yaitu pada hari sabtu kemarin direkamkan kembali ke
simpanan luar utama
2. Akan tetapi database hasil perekaman dari back up masih belum lengkap, karena sudah
terjadi proses transaksi sejak hari sabtu sampai dengan hari kamis sehingga transaksi-
transaksi harus di-update-kan kembali ke database.
Pengendalian-Pengendalian Aplikasi
(Aplication Controls)
 Dipasang pada pengolahan aplikasinya.
 Pengendalian-pengendalian masukan (input controls)
 Pengendalian-pengendalian pengolahan (processing controls)
 Pengendalian-pengendalian keluaran (output controls)
Pengendalian-Pengendalian Masukan
 Tujuannya untuk meyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul
semuanya serta bebas kesalahan sebelum dilakukan proses pengolahannya.
 Tahapan memasukkan data input
1. Data capture (penangkapan data) => proses mengidentifikasikan dan mencatat kejadian nyata
yang terjadi akibat transaksi yang dilakukan oleh organisasi
2. Data entry (pemasukan data) => proses membacakan atau memasukkan data ke dalam
komputer
 Pengendalian data capture
1. Nomor urut tercetak pada dokumen dasar
2. Ruang maksimum untuk masing-masing field komputer dasar
3. Kaji ulang data
4. Verivikasi data (data verification)
Pengendalian yang terdapat di
programmed check
 Echo check
 Existence check
 Matching check
 Field check
 Sign check
 Relationship check
 Limit check
 Range check
 Self-cheking digit check
a. Deret arithmatika (arithmetic progression)
b. Deret geometrik (geometric progression)
c. Bilangan prima (prime number)
 Sequence check
 Label check
 Batch control total check
a. Financial total
b. Hash total
c. Record count
 Zero-balance check
Pengendalian-Pengendalian Pengolahan
(Processing Controls)
 Tujuannya untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan
data yang dilakukan setelah data dimasukkan ke komputer.
 Kesalahan-kesalahan umum yang disebabkan oelah kesalahan dalam program
 Overflow
 Kesalahan logika program
 Logika program yang tidak lengkap
 Penanganan pembulatan yang salah
 Kesalahan akibat kehilangan atau kerusakan record
 Kesalahan urutan data
 Kesalahan data di file acuan
 Kesalahan proses serentak
Pengecekan-pengecekan kesalahan pengolahan dapat berupa:
1. Control total check
Dapat dilakukan pada pengendalian masukan dan pengendalian pengolahan. Control total
yang dihitung oleh computer sewaktu proses pengolahan dapat dicetak di printer dan hasilnya
kemudian dibandingkan dengan total yang seharusnya.
2. Matching check
Merupakan pengendalian untuk melakukan pendeteksian pada pencarian data yang tidak
ketemu di tahap pengolahan data. Matching check terdapat pada batch processing method
dan padaonline processing method.
3. Reference file check
Kesalahan penggunaan data yang diambil dari file acuan (reference file) dapat dideteksi
dengan cara mencetak isi file acuan yang digunakan setelah dilakukannya proses pengolahan.
Hasil cetakan isi file acuan kemudian dapat diperiksa kebenarannya.
4. Limit and reasonable check
Pengecekan terhadap batas limit dan kewajaran suatu nilai perlu juga dilakukan pada tahap
pengolahan. Pada tahap input, pengecekan ini ditujukan pada kewajaran dari data input yang
dimasukkan ke computer. Pada tahap pengolahan, pengecekan ini ditujukan pada hasil
pengolahannya.
5. Crossfooting check
Crossfooting check dilakukan dengan menjumlahkan masing-masing
item data secara langsung kesamping (horizontal dan secara independen
juga dilakukan penjumlahan secara tegak (vertical). Total penjumlahan
kesamping dan total penjumlahan tegak dapat dicocokan secara
menyilang dan harus didapatkan hasil yang sama.
Gambar crossfooting hal 576
6. Record locking
Proses konkruensi terjadi karena record yang sama didalam suatu file
dipergunakan oleh lebih dari satu pemakai. Untuk mengatasi konkruensi
dapat dilakukan dengan mengunci record yang sedang dipergunakan,
sehingga tidak dapat dipergunakan oleh pemakai yang lain.
Pengendalian –pengendalian komunikasi
Pengendalian ini dimaksudkan untuk menangani kesalahan selama proses
mentransmisikan data dan untuk mencegah keamanan dari data selama pengiriman
data tersebut.
Pengendalian komunikasi terdiri dari:
1. Pengendalian-pengendalian kesalahan transmisi
2. Pengendalian-pengendalian keamanan data transmisi
Pengendalian-Pengendalian Kesalahan Transmisi
1. Echo technique
Merupakan cara pendeteksian kesalahan dengan cara data yang sudah
ditransmisikan dipantulkan atau dikirimkan balik (echo) oleh penerima
kembali ke pengirim
2. Two-coordinate parity checking
Dilakukan dengan mendeteksi data yang ditransmisikan dengan
memeriksa parity dari dua arah koordinat.
3. Cyclic redundancy checking
Dilakukan dengan cara membagi nilai bilangan binary dari data yang
ditransmisikan dengan suatu nilai bilangan binari yang lainnya yang
bernilai konstan.
Cryptology
 Merupakan ilmu pengetahuan tentang kode-kode rahasia. Cryptologi berasal dari kata
crypt (yang berarti menyembunyikan) dan kata logy (ilmu pengetahuan)
 Cryptography berhubungan dengan sistem untuk mengubah data kedalam bentuk kode-
kode rahasia (cryptograms) yang tidak mempunyai arti bagi orang lain yang tidak
mengerti cara memecahkannya.
 Chryptanalysis berhubungan dengan teknik mengubah kembali data dari bentuk
cryptograms ke bentuk yang sebenarnya.
 Cryptographer merupakan orang yang merancang suatu sistem cryptoraphy.
 Cryptanalyst adalah orang yang memecahkan kode cryptograms.
 Encryption merupakan penerapan cryptography dalam sistem komunikasi data.
Pengendalian-pengendalian Keluaran
Keluaran merupakan produk dari pengolahan data dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu hard
copy dan soft copy.
 HARD COPY
Untuk menghasilkan laporan yang berbentuk hardcopy dapat dilakukan melalui beberapa
tahapan:
1. Tahap menyediakan media laporan
2. Tahap memproses program yang menghasilkan laporan
3. Tahap pembuatan laporan di file (printer file)
4. Tahap pengumpulan laporan
5. Tahap mencetak laporan di media keras (kertas)
6. Tahap mengkaji ulang laporan
7. Tahap pemilahan laporan
8. Tahap distribusi laporan
9. Tahap kaji ulang laporan oleh pemakai laporan
10. Tahap pengarsipan laporan
11. Tahap pemusnahan laporan yang sudah tidak diperlukan
Pengendalian keluaran yang dapat dilakukan untuk tahapan keluaran:
1. Pengendalian pada tahap penyediaan media laporan
Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Menyelenggarakan sistem penyimpanan media laporan tercetak
Pengendalian terhadap pengaksesannya
Pemberian nomor urut
Penyimpanan cap pengesahan yang terpisah
2. Pengendalian pada tahap pemrosesan program penghasil laporan
Pengendalian ini merupakan pengecekan yang sudah di pasang didalam program. Tujuannya untuk menjamin
kebenaran dan kelengkapan informasi yang dicetak di dalam laporan.
3. Pengendalian pada tahap pembuatan printer file
Kemungkinan suatu laporan tidak langsung dicetak ke printer, tetapi direkamkan terlebih dahulu ke file. Jika printer
sedang digunakan maka harus dilakukan pengendalian sebagai berikut:
Isi dari printer file tidak dapat diubah oleh orang lain yang tidak berhak.
Printer file tidak disalin oleh orang lain yang tidak boleh melihat isi laporan.
Printer file hanya dicetak untuk keperluan yang sah saja dan dihapus bila sudah tidak diperlukan.
4. Pengendalian pada tahap pencetakan laporan
Pengendalian pada tahap ini mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa yang dicetak
hanya sejumlah tembusan yang diperlukan saja dan untuk mencegah isi dari laporan
tidak terbaca oleh orang lain yang tidak berhak.
5. Pengendalian pada tahap pengumpulan laporan
Setelah laporan dicetak, maka harus dikumpulkan segera oleh staf bagian pengendalian.
Semua laporan dapat diletakkan terlebih dahulu di tempat yang khusus dan terkunci
sebelum didistribusikan.
6. Pengendalian pada tahap kaji ulang laporan
Sebelum laporan didistribusikan dan digunakan oleh pemakai laporan, maka laporan-
laporan tersebut harus bebas dari kesalahan-kesalahan serta harus mencerminkan
informasi yang tidak menyesatkan.
7. Pengendalian pada tahap pemilahan laporan
Laporan yang terdiri dari beberapa halaman atau terdiri dari beberapa macam untuk
beberapa pemakai yang berbeda, maka laporan tersebut perlu untuk dipilah (dipisahkan
dan diatur sesuai dengan jenis kegunaan dan distribusinya) dalam kelompok –kelompok
tertentu.
8. Pengendalian pada tahap distribusi laporan
Berikut ini adalah pengendalian yang dapat diterapkan pada tahap ini:
 Laporan diberi tanggal pembuatan.
 Dibuat daftar distribusi yang berhak menerima laporan.
 Untuk laporan keuangan yang penting harus dibuat daftar penerimaan yang
ditandatangani.
9. Pengendalian pada tahap kaji ulang oleh para pemakai
Penerima laporan sebaiknya mengkaji ulang isi dari laporan yang diterimanya sebelum
menggunakannya untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada.
10. Pengendalian pada tahap pengarsipan laporan
Laporan yang sudah tidak digunakan lagi oleh pemakai laporan, tetapi masih digunakan di
masa mendatang, maka laporan tersebut harus diarsip dengan baik.
11. Pengendalian pada tahap pemusnahan laporan
Bila umur laporan sudah habis dan laporan tidak digunakan lagi selamanya, maka laporan
harus dimusnahkan.
 SOFT COPY
Laporan yang berbentuk soft copy, informasi yang ditampilkan pada layar terminal fan tidak
menggunakan media keras. Informasi pada media lunak tidak dapat dilepas dari alat
keluarannya, sehingga tidak dapat diditribusikan.
Pengendalian yang dilakukan pada laporan yang beerbentuk soft copy antara lain;
1. Pengendalian pada informasi yang ditransmisikan
Pengendalian ini dimaksudkan supaya orang yang tidak berhak tidak dapat menyadap ditengah
jalur untuk informasi yang dikirimkan.
1. Pengendalian pada tampilan layar di layar terminal
Pengendalian ini berguna untuk mencegah mereka yang tidak berhak untuk dapat melihat
informasi yang ditampilkan di layar terminal. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain:
 Menempatkan masing-masing terminal di ruangan yang terpisah
 Menampilkan informasi yang penting dengan tampilan intentitas rendah
 Meletakkan terminal yangmenghadap ke tembok
A. PENGENDALIAN-PENGENDALIAN SECARA UMUM
1. Pengendalian Organisasi
a. Pemisahan tugas (segregation of duties)
b. Pemisahan tanggung jawab (segregation of responsibilities)
2. Pengendalian Dokumentasi
a. Dokumentasi dokumen dasar
b. Dokumentasi daftar rekening (chart of account)
c. Dokumentasi prosedur manual
d. Dokumentasi prosedur
e. Dokumentasi sistem
f. Dokumentasi program
g. Dokumentasi operasi
h. Dokumentasi data
3. Pengendalian Kerusakan Perangkat Keras
a. Parity Check
b. Echo Check
c. Read After Write Check
d. Dual Read Check
e. Validity Check
4. Pengendalian Keamanan Fisik
Pengawasan terhadap pengaksesan fisik
a. Penempatan fisik
b. Pengisian agenda kunjungan
c. Penggunaan tanda pengenal
d. Pemakaian kartu
e. Penggunaan Closed-Circuit Television
f. Pengunaan pengracik kertas
g. Tersedianya pintu arah yang membuka ke luar
Pengaturan lokasi fisik
a. Lokasi yang tidak terganggu oleh lingkungan
b. Gedung yang terpisah
c. Tersedianya fasilitas cadangan
Penerapan alat-alat pengaman
a. Saluran air
b. Alat pemadam kebakaran
c. UPS (Uninteruptible Power System
Satbilizer
AC (Air Coniditioner
Pendeteksi kebakaran
5. Pengendalian Keamanan Data
1. Data log
2. Proteksi file
a. Cincin proteksi pita magnetic
b. Write-protect tab
c. Label eksternal dan label internal
d. Read only stroage
3. Pembatasan pengaksesan
a. Isolasi fisik
b. Otorisasi dan identifikasi
c. Automatic lockout
d. Pembatasan pemakaian
e. Mengunci keyboard
4. Data backup dan recovery
a. Strategi kakek-bapak-anak
b. Strategi pencatatan ganda
c. Strategi dumping
1. Pengendalian-Pengendalian Masukan
Data Capture (penangkapan data)
a. Nomor urut tercetak pada dokumen dasar
b. Ruang maksimum untuk field di dokumen dasar
c. Kaji ulang data
d. Verifikasi data
Data Entry (pemasukan data)
a. Echo check
b. Existence check
c. Matching check
d. Field check
e. Sign check
f. Relationship check atau logical check
g. Limit check atau reasonable check
h. Range check
i. Self-checking digit check
j. Sequence check
k. Label Check
l. Batch control total check
Financial total
Hash total
Record count
m. Zero balance check
2. Pengendalian-Pengendalian Pengolahan
a. Control total check
b. Matching check
c. Reference file check
d. Limit and reasonable check
e. Crossfooting check
f. Record locking
Pengendalian Komunikasi
Pengendalian kesalahan transmisi
a. Echo technique
b. Two-coordinate parity checking
c. Cyclic redeundance checking
Pengendalian keamanan data yang ditransmisikan
 cryptology
PENGENDALIAN-PENGENDALIAN APLIKASI
MEMERIKSA KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN YANG DIPASANG
 Pengendalian ini disebut dengan information systems audit
 Pengauditan sistem-sistem informasi didefinisikan oleh weber (1999) sebagai suatu
proses mengumpulkan dan mengevaluasi bukti untuk menentukan apakah suatu sistem
computer telah menjaga aktiva-aktiva, menjaga intregritas data, membuat sasaran
organisasi dicapai secara efektif dan menggunakan sumber-sumber daya secara efisien.
 Pengaduditan sistem-sistem informasi mempunya tujuan:
a. Meningkatkan keamanan dari aktiva-aktiva
b. Meningkatkan intregritas data
c. Meningkatkan efektivitas sistem
d. Meningkatkan efisiensi sistem
Pengauditan sistem-sistem informasi menggunakan lima macam prosedur:
1. Prosedur untuk mendapatkan pemahaman dari pengendalian yang ada
2. Pengujian terhadap pengendalian (tests of controls)
3. Pengujian terhadap nilai-nilai transaksi secara terinci
4. Pengujian terhadap nilai-nilai di saldo rekening
5. Prosedur-prosedur kaji analitikal
MERENCANAKAN PERBAIKAN AKIBAR GANGGUAN-GANGGUAN (DISASTER RECOVERY PLANNING)
Akibat dari gangguan-gangguan yang telah dilakukan harus segera diperbaiki supaya tidak
mengganggu operasinya perusahaan dan kelemahan-kelemahannya dari pengendalian sistem
informasi juga harus segera diperbaiki supaya sistem tidka terganggu lagi.

More Related Content

What's hot

Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasRandiarsa Saputra
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangManajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangDevy Sylvia Silaban
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Dayana Florencia
 
ruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenluk nun
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrsalif radix
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)Audria
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuYesica Adicondro
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptAnisa Kirana
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian SahamHayy
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi apryani rahmawati
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAchmad Alphianto
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 

What's hot (20)

Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangManajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
ruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemen
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 

Viewers also liked

konsep sistem pengendalian manajemen / intern
konsep sistem pengendalian manajemen / internkonsep sistem pengendalian manajemen / intern
konsep sistem pengendalian manajemen / internMerry Triani
 
Sifat dasar pengendalian manajemen
Sifat dasar pengendalian manajemenSifat dasar pengendalian manajemen
Sifat dasar pengendalian manajemenfiliks
 
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenSistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenLarasati Sunarto
 
Sistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenSistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenqatrunnada aisy
 
Aspek Sistem Informasi Manajemen
Aspek Sistem Informasi ManajemenAspek Sistem Informasi Manajemen
Aspek Sistem Informasi ManajemenYorim N. Lasboi
 
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)Edygur Indra
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 7
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 7SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 7
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 7ADE MAYA SARASWATI
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3Indah Dwi Lestari
 
Sistem Pengendalian Manajemen ppt
Sistem Pengendalian Manajemen pptSistem Pengendalian Manajemen ppt
Sistem Pengendalian Manajemen pptSundarrii Qqu
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Andreas Jiman
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1Andreas Jiman
 
Sistem Pengendalian Manajemen (perilaku dalam organisasi)
Sistem Pengendalian Manajemen (perilaku dalam organisasi)Sistem Pengendalian Manajemen (perilaku dalam organisasi)
Sistem Pengendalian Manajemen (perilaku dalam organisasi)Audria
 

Viewers also liked (12)

konsep sistem pengendalian manajemen / intern
konsep sistem pengendalian manajemen / internkonsep sistem pengendalian manajemen / intern
konsep sistem pengendalian manajemen / intern
 
Sifat dasar pengendalian manajemen
Sifat dasar pengendalian manajemenSifat dasar pengendalian manajemen
Sifat dasar pengendalian manajemen
 
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenSistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian Manajemen
 
Sistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenSistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemen
 
Aspek Sistem Informasi Manajemen
Aspek Sistem Informasi ManajemenAspek Sistem Informasi Manajemen
Aspek Sistem Informasi Manajemen
 
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 7
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 7SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 7
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 7
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
 
Sistem Pengendalian Manajemen ppt
Sistem Pengendalian Manajemen pptSistem Pengendalian Manajemen ppt
Sistem Pengendalian Manajemen ppt
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
 
Sistem Pengendalian Manajemen (perilaku dalam organisasi)
Sistem Pengendalian Manajemen (perilaku dalam organisasi)Sistem Pengendalian Manajemen (perilaku dalam organisasi)
Sistem Pengendalian Manajemen (perilaku dalam organisasi)
 

Similar to SISTEM_PENGENDALIAN

modul-pengendalian-umum-aplikasi.docx
modul-pengendalian-umum-aplikasi.docxmodul-pengendalian-umum-aplikasi.docx
modul-pengendalian-umum-aplikasi.docxPutraSauyunan1
 
Konsep sistem-informasi
Konsep sistem-informasiKonsep sistem-informasi
Konsep sistem-informasiIndra Kim
 
Konsep sistem-informasi1
Konsep sistem-informasi1Konsep sistem-informasi1
Konsep sistem-informasi1IKHSAN MAHRURI
 
Sia, gilang ramadhan, suryani, stiamipinang
Sia, gilang ramadhan, suryani, stiamipinangSia, gilang ramadhan, suryani, stiamipinang
Sia, gilang ramadhan, suryani, stiamipinangGilang Ramadhan
 
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Keamanan sistem informasi,Universitas Mercu B...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Keamanan sistem informasi,Universitas Mercu B...SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Keamanan sistem informasi,Universitas Mercu B...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Keamanan sistem informasi,Universitas Mercu B...RinaHandayani20
 
Sistem informasi berbasis komputer
Sistem informasi berbasis komputerSistem informasi berbasis komputer
Sistem informasi berbasis komputerYuntika Andini
 
Format Pengabdian Masyarakat
Format Pengabdian MasyarakatFormat Pengabdian Masyarakat
Format Pengabdian MasyarakatRatzman III
 
42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi
42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi
42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem OperasiAbdulRahman1543
 
Makalah Ssitem Informasi Perusahaan
Makalah Ssitem Informasi Perusahaan Makalah Ssitem Informasi Perusahaan
Makalah Ssitem Informasi Perusahaan denniswesly69
 
karya ilmiah
karya ilmiahkarya ilmiah
karya ilmiahdianjamme
 
2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...
2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...
2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...apriliyahhandayani
 
2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...
2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...
2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...apriliyahhandayani
 
11. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Inter...
11. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Inter...11. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Inter...
11. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Inter...Sandy Setiawan
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,...Sandy Setiawan
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis...Ranti Pusriana
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENNur Chawhytz
 

Similar to SISTEM_PENGENDALIAN (20)

modul-pengendalian-umum-aplikasi.docx
modul-pengendalian-umum-aplikasi.docxmodul-pengendalian-umum-aplikasi.docx
modul-pengendalian-umum-aplikasi.docx
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
18021 13-980373375726
18021 13-98037337572618021 13-980373375726
18021 13-980373375726
 
Konsep sistem-informasi
Konsep sistem-informasiKonsep sistem-informasi
Konsep sistem-informasi
 
Konsep sistem-informasi1
Konsep sistem-informasi1Konsep sistem-informasi1
Konsep sistem-informasi1
 
Sia, gilang ramadhan, suryani, stiamipinang
Sia, gilang ramadhan, suryani, stiamipinangSia, gilang ramadhan, suryani, stiamipinang
Sia, gilang ramadhan, suryani, stiamipinang
 
Presentasi bab 7
Presentasi bab 7Presentasi bab 7
Presentasi bab 7
 
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Keamanan sistem informasi,Universitas Mercu B...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Keamanan sistem informasi,Universitas Mercu B...SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Keamanan sistem informasi,Universitas Mercu B...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Keamanan sistem informasi,Universitas Mercu B...
 
Sistem informasi berbasis komputer
Sistem informasi berbasis komputerSistem informasi berbasis komputer
Sistem informasi berbasis komputer
 
Makalah Absensi webcam
Makalah Absensi webcamMakalah Absensi webcam
Makalah Absensi webcam
 
Format Pengabdian Masyarakat
Format Pengabdian MasyarakatFormat Pengabdian Masyarakat
Format Pengabdian Masyarakat
 
42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi
42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi
42519051 Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi
 
Makalah Ssitem Informasi Perusahaan
Makalah Ssitem Informasi Perusahaan Makalah Ssitem Informasi Perusahaan
Makalah Ssitem Informasi Perusahaan
 
karya ilmiah
karya ilmiahkarya ilmiah
karya ilmiah
 
2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...
2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...
2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...
 
2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...
2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...
2019 Format 7777x002 Article Tugas ( Reference Tidak Boleh Dirubah ) - Indone...
 
11. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Inter...
11. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Inter...11. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Inter...
11. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Inter...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,...
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis...
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

SISTEM_PENGENDALIAN

  • 1. PENGELOLAAN PENGENDALIAN Kelompok 11 : • Oktavianus Grestyan N (142114022) • Firda Riesta Ayuningtyas (142114044) • Jessica Gita Elvira (142114048)
  • 2. Pendahuluan  Pengelolaan pengendalian adalah kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh manajer sistem informasi untuk meyakinkan bahwa pengendalian-pengendalian di dalam sistem teknologi informasi masih tetap dilakukan dan masih efektif dalam mencegah gangguan-gangguan terhadap sistem informasi.  Pengendalian dan keamanan sistem informasi adalah penjagaan terhadap fasilitas dan proses komputer dari gangguan-gangguan yang disengaja maupun yang insidental tidak disengaja yang dapat -menyebabkan perubahan-perubahan, kerusakan-kerusakan atau pencurian-pencurian sumber-sumber daya sistem secara tidak sah.  Pemeriksan sistem-sistem informasi adalah salah satu cara untuk meyakinkan bahwa pengendalian-pengendalian telah diterapkan dan beroperasi semestinya, dengan memeriksa pengendalian-pengendalian yang ada secara rutin.
  • 3. Gangguan-gangguan terhadap Sistem Gangguan Ganguan terhadap sistem Sengaja Tidak Sengaja Kesalahan kesalahan teknis : - Hardware problems - Syntax error /kesalahan penlisan sintak - Logical error /kesalahan logikal perangkat lunaknya Gangguan- gangguan lingkungan : gempa bumi, temperatur tinggi , air, debu, angin ribut - Technical errors - Enviromental hazards/ gangguan lingkungan - Human error - Computer abuse - Computer crime - Computer related crime
  • 4.  Kegiatan-kegiatan yang sengaja untuk menganggu sistem informasi 1. Computer abuse 2. Computer crime/ Computer fraud 3. Computer related crime
  • 5.  Kategori Gngguan-gangguan terhadap sistem informasi Kategori Gangguan 1. Secara tidak Sengaja : a. Kesalahan teknis (Technical errors) - Kesalahan Perangkat Keras (hardware problems) - kesalahan sintak perangkat lunak (syntax errors) - kesalahan logika program (logical errors) b. Gangguan lingkungan (enviromental hazards) misalnya petir, api, air, gempa bumi temperatur. c. Keslahan manusia (human error) 2. Kesalahan disengaja a. Computer abuse b. Computer crime c. Computer related crime
  • 6.  Computer abuse, computer crime. Dan computer related crime dapat dilakukan dengan 4 cara sebagai berikut : 1. Sistem informasi merupakan terget dari kejahatan 2. Komputer menjadi alat untuk melakukan kejahatan . 3. Komputer digunakan untuk mengintimidasi 4. Koputer menjadi perantara untuk melakukan kejahatan
  • 7. Cara melakukan gangguan-gangguan sistem informasi  Ada 3 cara untuk melakukan gangguan-gangguan terhadap sistem informasi yaitu : 1. Data tampering / data diddling yaitu mengubah data sebelumnya, atau selama proses dan sesudah proses dari sistem infomasi. 2. Penyelewengan program/programming fraud yaitu program komputer dimodifikasi untuk maksud kejahatan tertentu. 3. Penetrasi ( Hacking/cracking) 4.
  • 8. Mengelola Gangguan-gangguan  Beberapa cara untuk mengelola gangguan gangguan yaitu : 1. Membina pelaku dalam 2. Memasang pengendalian pengendalian di sistem informasi 3. Memeriksa keefektifan pengendalian pengendalian yang dipasang 4. Merencanakan perbaikan perbaikan akibat gangguan (disaster recovery planning)
  • 9. Membina pelaku dalam  Meminimalkan gangguan gangguan yang dilakukan orang orang dalam perusahaan dapat dilakukan dengan cara : A. Prosedur yang jelas dari rekruitmen, pemindahan dan penghentian karyawan. B. Melatih karyawan C. Memberikan perhatian terhadap karyawan yang tidak puas
  • 10. Memasang pengendalian pengendalian di sistem informasi  pengendalian pengendalian dari sistem informasi adalah • Pengendalian secara umum • Pengendalian aplikasi  Pengendalian secara Umum Pengendalian pengendalian secara umum merupakan pengendalian sistem teknologi yang paling luar yang harus dihadapi terlebih dahulu oleh pengguna sistem informasinya. Pengendalian pengendalian secara umum tediri dari beberapa bagian yaitu : 1. Pengendalian organisasi 2. Pengendalian dokumentasi 3. Pengendalian kerusakan perangkat keras 4. Pengendalian keamanan fisik 5. Pengendalian keamanan data
  • 11. Pengendalian organisasi  Perencanaan yang baik dan organisasi ysistem informasi yang berfungsi seperti yang diharapkan merupakan pengendalian organisasi yang baik. Pengendalian organisasi dapat tercapai bila ada pemisahan tugas (segregation of duties) dan pemisahan tanggung jawab (segregation of responsibilities) yang tegas. Pemisahan tugas dan tanggung jawab diantara departemen dapat berupa sebagai berikut : 1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara pemberi wewenang transaksi dengan bagian yang menyimpan aktiva yang bersangkutan. 2. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara pemberi wewenang transaksi dengan bagian yang melakukan pengolahan data. 3. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian penyimpanan aktiva dengan bagian pelaksanaan 4. pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian pelaksanaan dengan bagian yang melakukan pengolahan data. 5. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian penyimpanan aktiva dengan bagian pengolahan data 6. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara yang melakukan koreksi kesalahan transaksi dengan bagian pengolahan data
  • 12.  Fungsi-fungsi utama dalam departemen sistem informasi harus dipisahkan tugas dan tanggung jawabnya. Fungsi fungsi utama yang harus dipisahkan tugas dan tanggung jawabnya adalah : 1. Bagian pengontrolan data berfungsi sebagai penengah antara departemen departemen lainya dengan departemen sistem informasi. Personil personil bagian ini sering disebut Data Control Group yang bertugas menerima data dari departemen lainya, mengagendakanya, membuat batch control total, mengawasi jalanya pengolahan data, memonitor koreksi koreksi kesalahan selama pengolahan data dam mendistribusikan output kepada pemakai yang berhak. 2. Bagian yang mempersiapkan data (data preparation section ) berfungsi untuk mempersiapkan data, melengkapinya dan memverifikasi kebenaranya sehingga siap untuk dimasukan ke dalam sistem 3. Bagian yang mengoperasikan data (data processing section ) berfungsi mengolah data sampai dihasilkan laporan. Personil bagian ini disebut dengan computer operator. 4. Bagian penyimpanan data (data library section) berfungsi menjaga ruangan penyimpanan data yang di sebut dengan perpustakaan data.
  • 13. 5. Perpustakaan data merupakan tempat dimana data dan progam disimpan dalam bentuk media simpanan luar. Personil bagian ini disebut Pustakawan (librarian). Tujuan utama dari fungsi perpustakan data adalah memisahkan tugas dan tanggung jawab antara bagian yang menyimpan data dengan bagian yang akan menggunakanya untuk operasi, sehingga mencegah orang yang tidak berhak untuk mengaksesnya. 6. Bagian Pemrograman dan pengembangan sistem berfungsi di dalam pembuatan program dan pengembangan sistem informasi, personil dibagian ini disebut programmer (pemrogram) dan analisi sistem (system analyst). 7. Bagian pusat informasi (information center/IC) untuk membantu para manajer membuat program aplikasi sendiri untuk keperluan end user computing (EUC) atau end user development (EUD)
  • 14. Pengendalian dokumentasi  Dokumentasi dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau sesuatu yang menyediakan informasi tentang sesuatu subyek. Dokumentasi dapat berisi tentang deskripsi deskripsi, penjelasan penjelasa, bagan alir, daftar daftar, cetakan hasil komputer, dan contoh contoh obyek dari sistem informasi. Dokumentasi penting untuk melakukan keperluan keperluan sebagai berikut : 1. Mempelajari cara mengoperasikan sistem 2. Sebagai bahan pelatihan 3. Dasar pengembangan sistem lebih lanjut 4. Dasar bila akan memodifikasi atau perbaikan perbaikan sistem dikemudian hari 5. Materi acuan bagi auditor
  • 15.  Dokumentasi yang ada di departemen sistem informasi diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Dokumentasi dokumen dasar 2. Dokumentasi daftar rekening (chart of account) 3. Dokumentasi prosedur manual 4. Dokumentasi Prosedur 5. Dokumentasi Sistem 6. Dokumentasi Program 7. Dokumentasi Operasi 8. Dokumentasi Data
  • 16. Pengendalian kerusakan perangkat keras  Pengendalian perangkat keras komputer (hardware control) merupakan pengendalian yang sudah dipasang didalam komputer itu (built in) oleh pabrik pembuatnya. Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras (hardware malfunction). Pengendalian perangkat keras dapat berupa : A. Parity Check RAM memiliki kemampuan untuk melakukan pengecekan dari data yang disimpanya yang disebut parity check. Bila data hilang atau rusak, dapat diketahui dari sebuah bit tambahan yang disebut parity bit atau check bit. Misalnya 1 byte memory RAM terdiri dari 8 bit sebagai parity bit digunakan sebuah bit tambahan, sehingga menjadi 9 bit. Ada 2 cara yang dilakukan oleh parity check, yaitu  Pengecekan pariti ganjil (odd Parity check)  pengecekan parity genap (even parity check) menunjukan jumlah bit 1 dalam 1 byte beserta parity bit harus berjumah genap (even), kalau berjumlah ganjil. Berati ada kerusakan data. Misalnya karakter “C” dalam sistem kode ASCII 8 bit berbentuk : 0 1 0 0 0 0 1 1
  • 17. Dengan cara even parity check, pada waktu data ini direkam parity bit diisi 1 supaya jumlah bit 1 bernilai genap, sebagai berikut : 1 0 1 0 0 0 0 1 1 Parity Bit Pada waktu data tersebut diambil dan dipergunakan, maka akan dilakukan pengecekan terhadap bit, kalau ada kerusakan bit, misalnya salah satu bit terganti dari bit 1 menjadi bit 0 atau sebaliknya, maka jumlah bit dalam 1 byte tersebut tidak akan berjumlah genap dan akan terdeteksi oleh CPU. B. Echo Check Tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan bahwa alat alat input/output seperti printer, tape drive, disk drive, dan yang lainya masih tetap berfungsi dengan memuaskan bila akan dipergunakan. Bila alat I/O tersebut akan digunakan, CPU mengirimkan sinyal ke alat tersebut dan alat I/O akan mengirim sinyal balik ke CPU tentang statusnya, apakah berfungsi dengan memuaskan atau tidak. Bila terjadi ketidakberesan dengan alat I/O, maka CPU kan memberitahukanya
  • 18. C. Read after write check tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan bahwa data yang telah direkam ke media simpanan luar telah terekam dengan baik dan benar. Untuk mengetahui hal ini setelah data direkam maka dibaca kembali utnuk dibandingkan dengan data yang direkamkan, kalau sama verarti telah terekam dengan benar. D. Dual read check tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan apakah data yang teah dibaca telah dibaca dengan benar. Untuk makdud ini data yang dibaca, dibaca sekali lagi dan dibandingkan keduanya, bila sama berarti telah dibaca dengan benar tanpa kesalahan. E. Validity check tujuan dari pengecekan ini adalah meyakinkan bahwa data telah dikodekan dengan benar. Pada sistem komputer, angka dan karakter diwakili dengan suatu kode komputer dalam bentuk digit biner (binary digital). Bila data akan dikirimkan atau diterima dari alat alat lainya, kemungkinan kode yang digunakan oleh alay satu dengan lainya berbeda. Bila kodenya berbeda maka data yang diterima harus dikodekan kembali sesuai dengan kode yang dipergunakan oleh alat tersebut. Hasil pengkodean tersebut harus sah dan harus sesuai dengan alat penerimanya, maka dapat dikatakan alat penerima tersebut tidak kompatibel dengan alat pengirimnya.
  • 19.  Pengendaian kerusakan perangkat keras berikutnya adalah  Menyediakan perangkat keras cadangan menyediakan perangkat keras cadangan yang akan digunakan jika perangkat keras utama rusak atau macet, namun menyediakan perangkat keras cadangan merupakan hal yang mahal. Sebagai alternatif beberapa organisasi menggunakan processor cadangan, jika processor utama rusak maka processor kedua sebagai cadangan akan digunakan, sehingga proses pengolahan data tidak terganggu. Sistem komputer seperti ini disebut Dual Processor Computer atau Fault Tolerant Computer.  Membeli Asuransi jika perangkat keras rusak maka piak asuransi akan bertanggung jawab untuk memperbaiki atau mengganti. Cara ini baik untuk menganti komputer yang rusak tetapi tidak efektif untuk penanganan proses seketika, karena proses akan tetap terhenti sampai perangkat keras yang rusak diperbaiki atau diganti.
  • 20. Pengendalian keamanan fisik  Pengendalian keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan manusia di dalam perusahaan. Hal hal yang menyebabkan tidak amanya fisik sistem adalah • Pencurian • Sabotase • Kegagalan arus listrik • Api • Temperatur • Debu • Bencana alam
  • 21.  Pengendalian keamanan fisik dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Pengawasan terhadap pengaksesan fisik proteksi yang berupa pembatasan akses orang orang yang akan masuk ke bagian yang penting. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan cara : a) Penempatan satpam b) Pengisian agenda kunjungan c) Penggunaan tanda pengenal d) Pemakaian kartu e) Penggunaan CCTV f) Penggunaan pengracik kertas g) Tersedianya pintu arah yang membuka ke luar 2. Pengaturan lokasi fisik lokasi dari ruang komputer merupakan pertimbangan yang penting dalam perencanaan sekuriti. Pengendalian terhadap lokasi fisik yang baik dari ruang komputer dapat berupa hal sebagai berikut : a) Lokasi yang tidak tergangu oleh lingkungan b) Gedung yang terpisah c) Tersedia fasilitas cadangan
  • 22. 3. Penerapan alat alat pengaman alat alat pengaman tersebut dapat berupa : a) Saluran air b) Alat pemadam kebakaran c) UPS (uninteruptible power system) digunakan untuk mengatasi arus listirk yang terputus tibatiba.
  • 23. 4. Stabilizer 5. AC 6. Pendeteksi kebakaran
  • 24. Pengendalian keamanan data  Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap keamanan data yang tersimpan di simpanan luar supaya tidak hilang, rusak dan diakses oleh orang yang tidak berhak. Bebrapa cara pengendalian diantaranya sebagai berikut : 1. Dipergunakan data log 2. Proteksi file beberapa alat atau teknik telah tersedia untuk menjaga file dari penggunaan yang tidak benar yang dapat menyebabkan rusak atau tergantinya data dengan nilai yang tidak benar, diantaranya : a) Cincin proteksi pita magnetik ( Tape protection ring) b) Write-protect tab c) Label External and Label Internal d) Read-only storage
  • 25. 3. Pembatasan pengaksesan (access restriction)  Tujuan sekuriti untuk mencegah personil yang tidak berwenang untuk dapat mengakses data. Cara pembatasan pengaksesan a.Isolasi fisik b. Otorisasi dan identifikasi c. Automatic logout d. Pembatasan pemakaian e. Mengunci keyboard 4. Data back-up dan recovery
  • 26. 5 tipe yang dapat mengakibatkan kerusakan, kesalahan atau kehilangan data  Kesalahan program (program error)  Kesalahan perangkat lunak sistem (system software error)  Kegagalan perangkat keras (hardware failure)  Kesalahan prosedur (procedural error)  Kegagalan lingkungan (environmental failure)
  • 28. File yang didapatkan selama periode 3 hari a. File induk kakek (grandfather) dan file transaksi 2 hari yang lalu b. File induk bapak (father) dan file transaksi sehari yang lalu c. File induk anak (son) dan file transaksi hari ini Ketiga file induk dan transaksi akan disimpan secara terpisah. Kasus:  File induk anak mengalami kesalahan atau rusak, maka dapat dibetulkan dari file induk bapak yang di-update ulang dengan file transaksi kemarin  File induk anak dan file induk bapak kedua-duanya mengalami kesalahan atau kerusakan, maka dapat dibetulkan dari file induk kakek yang di-update ulang dari file transaksi dua hari yang lalu dan file transaksi kemarin
  • 29.  Pencatatan ganda (dual recording) dilakukan dengan menyimpan dua buah salinan database yang lengkap secara terpisah.  Dumping dilakukan dengan menyalinkan semua atau sebagian dari database ke media back up yang lain, dapat berupa disket atau pita magnetik.  Untuk membetulkannya dapat dilakukan dengan cara: 1. Back up database terakhir, yaitu pada hari sabtu kemarin direkamkan kembali ke simpanan luar utama 2. Akan tetapi database hasil perekaman dari back up masih belum lengkap, karena sudah terjadi proses transaksi sejak hari sabtu sampai dengan hari kamis sehingga transaksi- transaksi harus di-update-kan kembali ke database.
  • 30. Pengendalian-Pengendalian Aplikasi (Aplication Controls)  Dipasang pada pengolahan aplikasinya.  Pengendalian-pengendalian masukan (input controls)  Pengendalian-pengendalian pengolahan (processing controls)  Pengendalian-pengendalian keluaran (output controls)
  • 31. Pengendalian-Pengendalian Masukan  Tujuannya untuk meyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul semuanya serta bebas kesalahan sebelum dilakukan proses pengolahannya.  Tahapan memasukkan data input 1. Data capture (penangkapan data) => proses mengidentifikasikan dan mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang dilakukan oleh organisasi 2. Data entry (pemasukan data) => proses membacakan atau memasukkan data ke dalam komputer  Pengendalian data capture 1. Nomor urut tercetak pada dokumen dasar 2. Ruang maksimum untuk masing-masing field komputer dasar 3. Kaji ulang data 4. Verivikasi data (data verification)
  • 32. Pengendalian yang terdapat di programmed check  Echo check  Existence check  Matching check  Field check  Sign check  Relationship check  Limit check  Range check
  • 33.  Self-cheking digit check a. Deret arithmatika (arithmetic progression) b. Deret geometrik (geometric progression) c. Bilangan prima (prime number)  Sequence check  Label check  Batch control total check a. Financial total b. Hash total c. Record count  Zero-balance check
  • 34. Pengendalian-Pengendalian Pengolahan (Processing Controls)  Tujuannya untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data dimasukkan ke komputer.  Kesalahan-kesalahan umum yang disebabkan oelah kesalahan dalam program  Overflow  Kesalahan logika program  Logika program yang tidak lengkap  Penanganan pembulatan yang salah  Kesalahan akibat kehilangan atau kerusakan record  Kesalahan urutan data  Kesalahan data di file acuan  Kesalahan proses serentak
  • 35. Pengecekan-pengecekan kesalahan pengolahan dapat berupa: 1. Control total check Dapat dilakukan pada pengendalian masukan dan pengendalian pengolahan. Control total yang dihitung oleh computer sewaktu proses pengolahan dapat dicetak di printer dan hasilnya kemudian dibandingkan dengan total yang seharusnya. 2. Matching check Merupakan pengendalian untuk melakukan pendeteksian pada pencarian data yang tidak ketemu di tahap pengolahan data. Matching check terdapat pada batch processing method dan padaonline processing method. 3. Reference file check Kesalahan penggunaan data yang diambil dari file acuan (reference file) dapat dideteksi dengan cara mencetak isi file acuan yang digunakan setelah dilakukannya proses pengolahan. Hasil cetakan isi file acuan kemudian dapat diperiksa kebenarannya. 4. Limit and reasonable check Pengecekan terhadap batas limit dan kewajaran suatu nilai perlu juga dilakukan pada tahap pengolahan. Pada tahap input, pengecekan ini ditujukan pada kewajaran dari data input yang dimasukkan ke computer. Pada tahap pengolahan, pengecekan ini ditujukan pada hasil pengolahannya.
  • 36. 5. Crossfooting check Crossfooting check dilakukan dengan menjumlahkan masing-masing item data secara langsung kesamping (horizontal dan secara independen juga dilakukan penjumlahan secara tegak (vertical). Total penjumlahan kesamping dan total penjumlahan tegak dapat dicocokan secara menyilang dan harus didapatkan hasil yang sama.
  • 38. 6. Record locking Proses konkruensi terjadi karena record yang sama didalam suatu file dipergunakan oleh lebih dari satu pemakai. Untuk mengatasi konkruensi dapat dilakukan dengan mengunci record yang sedang dipergunakan, sehingga tidak dapat dipergunakan oleh pemakai yang lain.
  • 39. Pengendalian –pengendalian komunikasi Pengendalian ini dimaksudkan untuk menangani kesalahan selama proses mentransmisikan data dan untuk mencegah keamanan dari data selama pengiriman data tersebut. Pengendalian komunikasi terdiri dari: 1. Pengendalian-pengendalian kesalahan transmisi 2. Pengendalian-pengendalian keamanan data transmisi
  • 40. Pengendalian-Pengendalian Kesalahan Transmisi 1. Echo technique Merupakan cara pendeteksian kesalahan dengan cara data yang sudah ditransmisikan dipantulkan atau dikirimkan balik (echo) oleh penerima kembali ke pengirim 2. Two-coordinate parity checking Dilakukan dengan mendeteksi data yang ditransmisikan dengan memeriksa parity dari dua arah koordinat. 3. Cyclic redundancy checking Dilakukan dengan cara membagi nilai bilangan binary dari data yang ditransmisikan dengan suatu nilai bilangan binari yang lainnya yang bernilai konstan.
  • 41. Cryptology  Merupakan ilmu pengetahuan tentang kode-kode rahasia. Cryptologi berasal dari kata crypt (yang berarti menyembunyikan) dan kata logy (ilmu pengetahuan)  Cryptography berhubungan dengan sistem untuk mengubah data kedalam bentuk kode- kode rahasia (cryptograms) yang tidak mempunyai arti bagi orang lain yang tidak mengerti cara memecahkannya.  Chryptanalysis berhubungan dengan teknik mengubah kembali data dari bentuk cryptograms ke bentuk yang sebenarnya.  Cryptographer merupakan orang yang merancang suatu sistem cryptoraphy.  Cryptanalyst adalah orang yang memecahkan kode cryptograms.  Encryption merupakan penerapan cryptography dalam sistem komunikasi data.
  • 42. Pengendalian-pengendalian Keluaran Keluaran merupakan produk dari pengolahan data dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu hard copy dan soft copy.  HARD COPY Untuk menghasilkan laporan yang berbentuk hardcopy dapat dilakukan melalui beberapa tahapan: 1. Tahap menyediakan media laporan 2. Tahap memproses program yang menghasilkan laporan 3. Tahap pembuatan laporan di file (printer file) 4. Tahap pengumpulan laporan 5. Tahap mencetak laporan di media keras (kertas) 6. Tahap mengkaji ulang laporan 7. Tahap pemilahan laporan 8. Tahap distribusi laporan 9. Tahap kaji ulang laporan oleh pemakai laporan 10. Tahap pengarsipan laporan 11. Tahap pemusnahan laporan yang sudah tidak diperlukan
  • 43. Pengendalian keluaran yang dapat dilakukan untuk tahapan keluaran: 1. Pengendalian pada tahap penyediaan media laporan Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Menyelenggarakan sistem penyimpanan media laporan tercetak Pengendalian terhadap pengaksesannya Pemberian nomor urut Penyimpanan cap pengesahan yang terpisah 2. Pengendalian pada tahap pemrosesan program penghasil laporan Pengendalian ini merupakan pengecekan yang sudah di pasang didalam program. Tujuannya untuk menjamin kebenaran dan kelengkapan informasi yang dicetak di dalam laporan. 3. Pengendalian pada tahap pembuatan printer file Kemungkinan suatu laporan tidak langsung dicetak ke printer, tetapi direkamkan terlebih dahulu ke file. Jika printer sedang digunakan maka harus dilakukan pengendalian sebagai berikut: Isi dari printer file tidak dapat diubah oleh orang lain yang tidak berhak. Printer file tidak disalin oleh orang lain yang tidak boleh melihat isi laporan. Printer file hanya dicetak untuk keperluan yang sah saja dan dihapus bila sudah tidak diperlukan.
  • 44. 4. Pengendalian pada tahap pencetakan laporan Pengendalian pada tahap ini mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa yang dicetak hanya sejumlah tembusan yang diperlukan saja dan untuk mencegah isi dari laporan tidak terbaca oleh orang lain yang tidak berhak. 5. Pengendalian pada tahap pengumpulan laporan Setelah laporan dicetak, maka harus dikumpulkan segera oleh staf bagian pengendalian. Semua laporan dapat diletakkan terlebih dahulu di tempat yang khusus dan terkunci sebelum didistribusikan. 6. Pengendalian pada tahap kaji ulang laporan Sebelum laporan didistribusikan dan digunakan oleh pemakai laporan, maka laporan- laporan tersebut harus bebas dari kesalahan-kesalahan serta harus mencerminkan informasi yang tidak menyesatkan. 7. Pengendalian pada tahap pemilahan laporan Laporan yang terdiri dari beberapa halaman atau terdiri dari beberapa macam untuk beberapa pemakai yang berbeda, maka laporan tersebut perlu untuk dipilah (dipisahkan dan diatur sesuai dengan jenis kegunaan dan distribusinya) dalam kelompok –kelompok tertentu.
  • 45. 8. Pengendalian pada tahap distribusi laporan Berikut ini adalah pengendalian yang dapat diterapkan pada tahap ini:  Laporan diberi tanggal pembuatan.  Dibuat daftar distribusi yang berhak menerima laporan.  Untuk laporan keuangan yang penting harus dibuat daftar penerimaan yang ditandatangani. 9. Pengendalian pada tahap kaji ulang oleh para pemakai Penerima laporan sebaiknya mengkaji ulang isi dari laporan yang diterimanya sebelum menggunakannya untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada. 10. Pengendalian pada tahap pengarsipan laporan Laporan yang sudah tidak digunakan lagi oleh pemakai laporan, tetapi masih digunakan di masa mendatang, maka laporan tersebut harus diarsip dengan baik. 11. Pengendalian pada tahap pemusnahan laporan Bila umur laporan sudah habis dan laporan tidak digunakan lagi selamanya, maka laporan harus dimusnahkan.
  • 46.  SOFT COPY Laporan yang berbentuk soft copy, informasi yang ditampilkan pada layar terminal fan tidak menggunakan media keras. Informasi pada media lunak tidak dapat dilepas dari alat keluarannya, sehingga tidak dapat diditribusikan. Pengendalian yang dilakukan pada laporan yang beerbentuk soft copy antara lain; 1. Pengendalian pada informasi yang ditransmisikan Pengendalian ini dimaksudkan supaya orang yang tidak berhak tidak dapat menyadap ditengah jalur untuk informasi yang dikirimkan. 1. Pengendalian pada tampilan layar di layar terminal Pengendalian ini berguna untuk mencegah mereka yang tidak berhak untuk dapat melihat informasi yang ditampilkan di layar terminal. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:  Menempatkan masing-masing terminal di ruangan yang terpisah  Menampilkan informasi yang penting dengan tampilan intentitas rendah  Meletakkan terminal yangmenghadap ke tembok
  • 47. A. PENGENDALIAN-PENGENDALIAN SECARA UMUM 1. Pengendalian Organisasi a. Pemisahan tugas (segregation of duties) b. Pemisahan tanggung jawab (segregation of responsibilities) 2. Pengendalian Dokumentasi a. Dokumentasi dokumen dasar b. Dokumentasi daftar rekening (chart of account) c. Dokumentasi prosedur manual d. Dokumentasi prosedur e. Dokumentasi sistem f. Dokumentasi program g. Dokumentasi operasi h. Dokumentasi data 3. Pengendalian Kerusakan Perangkat Keras a. Parity Check b. Echo Check c. Read After Write Check d. Dual Read Check e. Validity Check
  • 48. 4. Pengendalian Keamanan Fisik Pengawasan terhadap pengaksesan fisik a. Penempatan fisik b. Pengisian agenda kunjungan c. Penggunaan tanda pengenal d. Pemakaian kartu e. Penggunaan Closed-Circuit Television f. Pengunaan pengracik kertas g. Tersedianya pintu arah yang membuka ke luar Pengaturan lokasi fisik a. Lokasi yang tidak terganggu oleh lingkungan b. Gedung yang terpisah c. Tersedianya fasilitas cadangan Penerapan alat-alat pengaman a. Saluran air b. Alat pemadam kebakaran c. UPS (Uninteruptible Power System Satbilizer AC (Air Coniditioner Pendeteksi kebakaran 5. Pengendalian Keamanan Data 1. Data log 2. Proteksi file a. Cincin proteksi pita magnetic b. Write-protect tab c. Label eksternal dan label internal d. Read only stroage 3. Pembatasan pengaksesan a. Isolasi fisik b. Otorisasi dan identifikasi c. Automatic lockout d. Pembatasan pemakaian e. Mengunci keyboard 4. Data backup dan recovery a. Strategi kakek-bapak-anak b. Strategi pencatatan ganda c. Strategi dumping
  • 49. 1. Pengendalian-Pengendalian Masukan Data Capture (penangkapan data) a. Nomor urut tercetak pada dokumen dasar b. Ruang maksimum untuk field di dokumen dasar c. Kaji ulang data d. Verifikasi data Data Entry (pemasukan data) a. Echo check b. Existence check c. Matching check d. Field check e. Sign check f. Relationship check atau logical check g. Limit check atau reasonable check h. Range check i. Self-checking digit check j. Sequence check k. Label Check l. Batch control total check Financial total Hash total Record count m. Zero balance check 2. Pengendalian-Pengendalian Pengolahan a. Control total check b. Matching check c. Reference file check d. Limit and reasonable check e. Crossfooting check f. Record locking Pengendalian Komunikasi Pengendalian kesalahan transmisi a. Echo technique b. Two-coordinate parity checking c. Cyclic redeundance checking Pengendalian keamanan data yang ditransmisikan  cryptology PENGENDALIAN-PENGENDALIAN APLIKASI
  • 50.
  • 51. MEMERIKSA KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN YANG DIPASANG  Pengendalian ini disebut dengan information systems audit  Pengauditan sistem-sistem informasi didefinisikan oleh weber (1999) sebagai suatu proses mengumpulkan dan mengevaluasi bukti untuk menentukan apakah suatu sistem computer telah menjaga aktiva-aktiva, menjaga intregritas data, membuat sasaran organisasi dicapai secara efektif dan menggunakan sumber-sumber daya secara efisien.  Pengaduditan sistem-sistem informasi mempunya tujuan: a. Meningkatkan keamanan dari aktiva-aktiva b. Meningkatkan intregritas data c. Meningkatkan efektivitas sistem d. Meningkatkan efisiensi sistem Pengauditan sistem-sistem informasi menggunakan lima macam prosedur: 1. Prosedur untuk mendapatkan pemahaman dari pengendalian yang ada 2. Pengujian terhadap pengendalian (tests of controls) 3. Pengujian terhadap nilai-nilai transaksi secara terinci 4. Pengujian terhadap nilai-nilai di saldo rekening 5. Prosedur-prosedur kaji analitikal
  • 52. MERENCANAKAN PERBAIKAN AKIBAR GANGGUAN-GANGGUAN (DISASTER RECOVERY PLANNING) Akibat dari gangguan-gangguan yang telah dilakukan harus segera diperbaiki supaya tidak mengganggu operasinya perusahaan dan kelemahan-kelemahannya dari pengendalian sistem informasi juga harus segera diperbaiki supaya sistem tidka terganggu lagi.

Editor's Notes

  1. Bedanya hacker dan cracker