2. ● Kalimat berkonjungsi adalah kalimat yang
memiliki kata penghubung atau kata sambung.
● Menurut Hasan Alwi, penulis Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia tahun 2010, pengertian secara
lebih detail dari konjungsi adalah kata tugas yang
menghubungkan dua atau satu bahasa yang
sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa,
atau klausa dengan klausa.
● Adanya konjungsi akan membuat suatu kalimat
dapat dipahami dan dimengerti sepenuhnya.
APA ITU KONJUNGSI?
4. Koordinatif
Menggabungkan dua klausa yang
kedudukannya sederajat atau setara
sehingga hasilnya adalah kalimat majemuk
setara.
Contoh: dan, atau, serta, tetapi, dan
sedangkan.
01
5. Subordinatif
Menyatukan dua klausa atau lebih yang punya hubungan bertingkat. Maka dari itu, kalimat
yang dihasilkan berupa majemuk bertingkat.
• Hubungan Waktu: Sesudah, sebelum, sehabis, sehingga, selesai, sambil, selagi, sampai,
sementara, ketika, setelah, sejak, tatkala, seraya, selama
• Hubungan Syarat: Jika, kalau, bila, manakala, jikalau, asal, asalkan
• Hubungan Pengandaian: Andaikan, sekiranya, seandainya, seumpamanya
• Hubungan Tujuan: Agar, supaya, biar, untuk
• Hubungan Konsesif: Biarpun, walaupun, walau, kendatipun, meskipun, sekalipun,
sungguhpun
• Hubungan Pemiripan: Seakan-akan, sebagaimana, seperti, bagaikan, seolah-olah, sebagai,
laksana
• Hubungan Penyebapan: Sebab, karena, oleh karena
• Hubungan Pengakibatan: Sehingga, sampai-sampai, maka, makanya, karenanya, sampai
• Hubungan Penjelasan: Bahwa
• Hubungan Cara: Dengan, melalui
02
6. Korelatif
Menghubungkan dua kata atau frasa atau
klausa yang punya fungsi sintaksis yang sama.
Contoh:
Bukannya... melainkan...,
Tidak hanya..., bahkan...,
Makin..., makin, ...,
Tidak hanya...tetapi juga,
Jangankan... pun...
03
7. Antarkalimat
Menggabungkan dua kalimat yang mana kalimatnya
berdiri sendiri.
Contoh:
Namun
Akan tetapi
Lagipula
Oleh sebab itu
Oleh karena itu
Sekalipun demikian
Sebelum itu
04
8. Antarparagraf
Mengawali suatu paragraf namun masih
punya hubungan atau korelasi dengan
paragraf sebelumnya.
● Kata hubung yang termasuk dalam
konjungsi antarparagraf, yaitu sebagai
berikut:
• Sebaliknya
• Berdampingan dengan
• Sebagaimana
• Demikian juga
• Di samping itu
05
9. MACAM-MACAM KONJUNGSI
01 Adversatif (Pertentangan)
Menghubungkan dua bagian
kalimat yang sederajat, tetapi
dengan mempertentangkan
kedua bagian tersebut.
Contoh: tetapi, sedangkan,
padahal, namun, melainkan,
akan tetapi, sebaliknya
02
Memberikan keterangan
tambahan
Contoh kata penghubung
aditif: dan, lagi pula, lagi,
dan serta
Adiktif (Penambahan)
10. MACAM-MACAM KONJUNGSI
03 Temporal (Waktu)
Konjungi waktu adalah kata
penghubung yang
menjelaskan hubungan waktu
antara dua hal atau peristiwa.
Contoh: seperti, bilamana,
sejak, sementara, bila,
sebelum, sedari, lalu,
kemudian
04
Menghubungkan klausa dua
unsur yang sederajat yang
mempunyai fungsi memilih
salah satu dari dua hal atau
lebih.
Contoh kata penghubung
disjungtif: atau,ataupun,
baik…, entah…..entah, dan
maupun
Disjungtif (Pilihan)
11. MACAM-MACAM KONJUNGSI
05 Kausalitas (Sebab)
Menjelaskan bahwa suatu
kejadian atau peritiwa karena
suau sebab tertentu. Kata
yang sering dipakai dalam
menyatakan hubungan sebab
seperti sebab, karena, sebab
itu, karena itu.
06
Menjelaskan maksud dan
tujuan suatu peritiwa atau
tindakan.
Kata-kata yang umum
dipakai adalah: guna, untuk,
supaya, dan agar
Final (Tujuan)
12. MACAM-MACAM KONJUNGSI
07 Kondisional (Syarat)
Menjelaskan bahwa suatu hal
terjadi ketika syarat-syarat
yang disebutkan itu dipenuhi.
Kata-kata yang menyatakan
hubungan ini adalah jika,
jikalau, apabila, kalau,
asalkan, bilamana
08
Menjelaskan suatu kejadian
atau peristiwa terjadi
diakibatkan suatu hal yang
lain.
Konjungsi akibat adalah
sehingga, akibatnya,
sampai.
Konsekuentif (Akibat)
13. MACAM-MACAM KONJUNGSI
09 Perbandingan
Menjelaskan bahwa suatu hal
terjadi ketika syarat-syarat
yang disebutkan itu dipenuhi.
Kata-kata yang menyatakan
hubungan ini adalah jika,
jikalau, apabila, kalau,
asalkan, bilamana
10
Menjelaskan bahwa suatu
hal dapat terjadi tanpa perlu
ada syarat-syarat yang harus
dipenuhi.
Contoh kata yang
menyatakan konjungsi tak
bersyarat seperti walaupun,
meskipun, dan biarpun
Tak Bersyarat
14. MACAM-MACAM KONJUNGSI
11 Penegas
Mempunyai fungsi untuk
menegaskan atau meringkas
bagian kalimat yang telah
disebutkan sebelumnya,
termasuk hal yang
menyatakan rincian.
Contoh: bahkan, yaitu, yakni,
umpama, akhirnya, apalagi,
misalnya, ringkasnya
12
Menghubungkan dua bagian kalimat
yang mempunyai hubungan sedemikian
ruap sehingga yang satu langsung
mempengaruhi yang lain atau kalimat
yang satu melengkapi kalimat lain.
Contoh kata konjungi korelatif seperti
semakin…….semakin, sedemikian
rupa…, kian….kian,
bertambah…..bertambah, sehingga…,
tidak hanya…tetapi juga, baik…, dan
maupun.
Korelatif
15. MACAM-MACAM KONJUNGSI
13 Pembenaran (Konsesif)
Konjungsi pembenaran
merupakan konjungsi
subordinatif yang fungsinya
menghubungkan dua hal
dengan cara membenarkan
atau mengakui suatu hal,
sekaligus dengan menolak hal
yang lain ditandai oleh kata
tadi.
14
Konjungsi penjelas atau
penetap merupakan
konjungsi yang mempunyai
fungsi untuk
menghubungkan bagian
kalimat terdahulu dengan
perinciannya.
Contoh: bahwa
Penjelas
16. MACAM-MACAM KONJUNGSI
15 Pembatasan
Menyatakan pembatasan
terhadap sesuatu hal atau
dalam batas-batas, makna
perbuatan dapat dijelaskan.
Contoh: kecuali, selain, dan
asal
16
Konjungsi yang menyatakan
urutan akan sesuatu hal.
Contoh: mula-mula, lalu,
dan kemudian
Urutan
17. MACAM-MACAM KONJUNGSI
17 Situasi
Menjelaskan suatu perbuatan
yang terjadi atau berlangsung
dalam keadaan tertentu.
Contoh: sedang, padahal,
sedangkan, dan sambil
18
Memberikan penandaan
terhadap suatu peristiwa
atau hal.
Contoh: misalnya, umpama
Penanda
18. Perubahan Kaidah di EYD V
Aturan penggunaan kata yang
memiliki dua huruf dari huruf
vokal. Jika ada kata yang memakai
huruf vokal dua sekaligus dan
berjajar, maka kondisi ini disebut
monoftong.
Monoftong
Kata “Maha” yang ditujukan
kepada sifat dari Tuhan. Menurut
EYD edisi sebelumnya kata
“Maha” ini bisa dipisah dan
digabung dengan kata
berikutnya jika memang sifatnya
tidak ke khusus.
Perubahan Kaidah
Aturan lama: tanda titik dipakai
pada kalimat pernyataan
Aturan baru: tanda titik
digunakan pada akhir kalimat
pernyataan.
Perubahan Redaksi “Dipakai”
Menjadi “Digunakan”
Imbuhan dulu diatur
dalam PUEBI sekarang
diatur dalam PUPI
Pemindahan Kaidah Penghapusan Kaidah Perubahan Tata Penyajian Isi
tanda titik dua ditambahkan di antara
nama penulis, tahun, judul tulisan,
dan tempat terbit. Sesuai dengan
perubahan aturan baru yang
mengacu pada EYD Edisi V maka
tanda titik dua ini tidak lagi
digunakan.
Perubahan Contoh