SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Jenis Konjungsi
Macam-macam kata penghubung dan fungsinya:
1. Kata Penghubung Aditif (gabungan), adalah konjungsi koordinatif yang berfungsi
menggabungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat,
misalnya: dan, lagi, lagi pula, dan serta.
2. Kata Penghubung Pertentangan, merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan
dua bagian kalimat yang sederajat dengan mempententangkan kedua bagian tersebut.
Biasanya bagian yang kedua menduduki posisi yang lebih penting daripada yang pertama,
misalnya: tetapi, akan tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, padahal, dan namun.
3. Kata Penghubung Disjungtif (pilihan), merupakan konjungsi koordinatif yang
menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih,
misalnya: atau, atau….atau, maupun, baik…baik…, dan entah…entah…
4. Kata Penghubung Temporal (waktu), menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau
peristiwa. Kata-kata konjungsi temporal berikut ini menjelaskan hubungan yang tidak
sederajat, misalnya: apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai,
sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, dan tatkala.
5. Kata Penghubung Final (tujuan), adalah semacam konjungsi modalitas yang menjelaskan
maksud dan tujuan suatu penistiwa, atau tindakan. Kata-kata yang biasa dipakai untuk
menyatakan hubungan ini: supaya, guna, untuk, dan agar.
6. Kata Penghubung Sebab (kausal), menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu
sebab tertentu. Bila anak kalimat ditandai oleh konjungsi sebab, induk kalimat merupakan
akibatnya. Kata-kata yang dipakai untuk menyatakan hubungan sebab adalah sebab, sebab
itu, karena, dan karena itu.
7. Kata Penghubung Akibat (konsekutif), menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi akibat
suatu hal yang lain. Dalam hal ini anak kalimat ditandai konjungsi yang menyatakan akibat,
sedangkan peristiwanya dinyatakan dalam induk kalimat. Kata-kata yang dipakai untuk
menandai konjungsi akibat adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.
8. Kata Penghubung Syarat (kondisional), menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi bila
syarat-syarat yang disebutkan itu dipenuhi. Kata kata yang menyatakan hubungan ini adalah
jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana.
9. Kata Penghubung Tak Bersyarat, menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi tanpa perlu
ada syarat-syarat yang dipenuhi. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah
walaupun, meskipun, dan biarpun.
10. Kata Penghubung Perbandingan, berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara
membandingkan kedua hal itu. Kata kata yang sering dipakai dalam konjungsi ini adalah
sebagai, sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, seakan-akan, ibarat, umpama, dan daripada.
11. Kata Penghubung Korelatif, menghubungkan dua bagian kalimat yang mempunyai
hubungan sedemikian rupa sehingga yang satu langsung mempenganuhi yang lain atau yang
satu melengkapi yang lain. Dapat juga dikatakan bahwa kedua kalimat mempunyai hubungan
timbal-balik. Kata-kata yang yang menyatakan konjungsi ini adalah semakin ….. . semakin,
kian .. . kian…,bertambah … bertambah . . , tidak hanya… ….,tetapi juga…, sedemikian
rupa…, sehingga…, baik…, dan maupun.
12. Kata Penghubung Penegas (menguatkan atau intensifikasi), berfungsi untuk menegaskan
atau meningkas suatu bagian kalimat yang telah disebut sebelumnya. Termasuk di dalam
konjungsi hal-hal yang menyatakan rincian. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini
adalah bahkan, apalagi, yakni, yaitu, umpama, misalnya, ringkasnya, dan akhirnya.
13. Kata Penghubung Penjelas (penetap), berfungsi menghubungkan bagian kalimat
terdahulu dengan perinciannya. Contoh kata dalam konjungsi ini adalah bahwa.
14. Kata Penghubung Pembenaran (konsesif), adalah konjungsi subondinatif yang
menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan atau mengakui suatu hal, sementara
menolak hal yang lain yang ditandai oleh konjungsi tadi. Pembenaran dinyatakan dalam
klausa utama (induk kalimat), sementara penolakan dinyatakan dalam anak kalimat yang
didahului oleh konjungsi seperti, meskipun, walaupun, biar, biarpun, sungguhpun,
kendatipun, dan sekalipun.
15. Kata Penghubung Urutan, Konjungsi ini menyatakan urutan sesuatu hal. Kata-kata yang
termasuk dalam konjungsi ini adalah mula-mula, lalu, dan kemudian.
16. Kata Penghubung Pembatasan, menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal atau dalam
batas-batas mana perbuatan dapat dikerjakan, misalnya kecuali, selain, dan asal.
17. Kata Penghubung Penanda, menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. Kata-kata yang
ada dalam konjungsi ini adalah misalnya, umpama, dan contoh. Konjungsi lain yang masih
merupakan konjungsi penanda yaitu konjungsi penanda pengutamaan. Contoh kata-kata
konjungsi ini adalah yang penting, yang pokok, paling utama, dan terutama.
18. Kata Penghubung Situasi, menjelaskan suatu perbuatan terjadi atau berlangsung dalam
keadaan tertentu. Kata-kata yang dipakai dalam konjungsi ini adalah sedang, sedangkan,
padahal, dan sambil.

More Related Content

What's hot (13)

Teks eksplanasi
Teks eksplanasiTeks eksplanasi
Teks eksplanasi
 
Antonim, Sinonim, Asosiasi
Antonim, Sinonim, AsosiasiAntonim, Sinonim, Asosiasi
Antonim, Sinonim, Asosiasi
 
Materi sinonim dan antonim
Materi sinonim dan antonimMateri sinonim dan antonim
Materi sinonim dan antonim
 
Relative pronoun
Relative pronounRelative pronoun
Relative pronoun
 
MENENTUKAN
MENENTUKAN MENENTUKAN
MENENTUKAN
 
123Adjective clause
123Adjective clause123Adjective clause
123Adjective clause
 
Frasa xii bahasa
Frasa xii bahasaFrasa xii bahasa
Frasa xii bahasa
 
Bmm 3107 maryam
Bmm 3107 maryamBmm 3107 maryam
Bmm 3107 maryam
 
Telling acivities in relation witit the time
Telling acivities in relation witit the timeTelling acivities in relation witit the time
Telling acivities in relation witit the time
 
Verb
VerbVerb
Verb
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi MawardiMatematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi Mawardi
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 

Similar to Jenis-Jenis Konjungsi

Macam Macam Konjungsi
Macam Macam KonjungsiMacam Macam Konjungsi
Macam Macam Konjungsiilham yusmana
 
Kalimat efektif 1
Kalimat efektif 1Kalimat efektif 1
Kalimat efektif 1priyatama12
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxyulianwaruwu
 
Kalimat langsung dan tak langsung
Kalimat langsung dan tak langsungKalimat langsung dan tak langsung
Kalimat langsung dan tak langsungAaron Duvali
 
Macam macam dan pengertian konjungsi
Macam macam dan pengertian konjungsiMacam macam dan pengertian konjungsi
Macam macam dan pengertian konjungsiahmad ilham
 
Konjungsi kalimat
Konjungsi kalimatKonjungsi kalimat
Konjungsi kalimatCrist Rian
 
COMPLEX SENTENCE.pptx
COMPLEX SENTENCE.pptxCOMPLEX SENTENCE.pptx
COMPLEX SENTENCE.pptxOmMaruf
 
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptxanalisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptxummigrafika
 
simple complex sentence.pptx
simple complex sentence.pptxsimple complex sentence.pptx
simple complex sentence.pptxRashAhmad2
 
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1F H
 
Let's Learn English With Joy! - Part of speech.pdf
Let's Learn English With Joy! - Part of speech.pdfLet's Learn English With Joy! - Part of speech.pdf
Let's Learn English With Joy! - Part of speech.pdftikolona
 
7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesiaChairil Anam
 
Pengertian dan contoh kalimat complex sentence
Pengertian dan contoh kalimat complex sentencePengertian dan contoh kalimat complex sentence
Pengertian dan contoh kalimat complex sentencerahmi damanik
 
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1F H
 

Similar to Jenis-Jenis Konjungsi (20)

Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Konjungsi.pptx
Konjungsi.pptxKonjungsi.pptx
Konjungsi.pptx
 
Macam Macam Konjungsi
Macam Macam KonjungsiMacam Macam Konjungsi
Macam Macam Konjungsi
 
Kalimat efektif 1
Kalimat efektif 1Kalimat efektif 1
Kalimat efektif 1
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptx
 
Kalimat langsung dan tak langsung
Kalimat langsung dan tak langsungKalimat langsung dan tak langsung
Kalimat langsung dan tak langsung
 
Macam macam dan pengertian konjungsi
Macam macam dan pengertian konjungsiMacam macam dan pengertian konjungsi
Macam macam dan pengertian konjungsi
 
Konjungsi kalimat
Konjungsi kalimatKonjungsi kalimat
Konjungsi kalimat
 
COMPLEX SENTENCE.pptx
COMPLEX SENTENCE.pptxCOMPLEX SENTENCE.pptx
COMPLEX SENTENCE.pptx
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptxanalisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
 
Konjungsi 071012
Konjungsi 071012Konjungsi 071012
Konjungsi 071012
 
Frase dan klausa
Frase dan klausaFrase dan klausa
Frase dan klausa
 
simple complex sentence.pptx
simple complex sentence.pptxsimple complex sentence.pptx
simple complex sentence.pptx
 
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
 
Let's Learn English With Joy! - Part of speech.pdf
Let's Learn English With Joy! - Part of speech.pdfLet's Learn English With Joy! - Part of speech.pdf
Let's Learn English With Joy! - Part of speech.pdf
 
7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia
 
Pengertian dan contoh kalimat complex sentence
Pengertian dan contoh kalimat complex sentencePengertian dan contoh kalimat complex sentence
Pengertian dan contoh kalimat complex sentence
 
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 

Recently uploaded (7)

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 

Jenis-Jenis Konjungsi

  • 1. Jenis Konjungsi Macam-macam kata penghubung dan fungsinya: 1. Kata Penghubung Aditif (gabungan), adalah konjungsi koordinatif yang berfungsi menggabungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat, misalnya: dan, lagi, lagi pula, dan serta. 2. Kata Penghubung Pertentangan, merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat dengan mempententangkan kedua bagian tersebut. Biasanya bagian yang kedua menduduki posisi yang lebih penting daripada yang pertama, misalnya: tetapi, akan tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, padahal, dan namun. 3. Kata Penghubung Disjungtif (pilihan), merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih, misalnya: atau, atau….atau, maupun, baik…baik…, dan entah…entah… 4. Kata Penghubung Temporal (waktu), menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Kata-kata konjungsi temporal berikut ini menjelaskan hubungan yang tidak sederajat, misalnya: apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, dan tatkala. 5. Kata Penghubung Final (tujuan), adalah semacam konjungsi modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu penistiwa, atau tindakan. Kata-kata yang biasa dipakai untuk menyatakan hubungan ini: supaya, guna, untuk, dan agar. 6. Kata Penghubung Sebab (kausal), menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab tertentu. Bila anak kalimat ditandai oleh konjungsi sebab, induk kalimat merupakan akibatnya. Kata-kata yang dipakai untuk menyatakan hubungan sebab adalah sebab, sebab itu, karena, dan karena itu. 7. Kata Penghubung Akibat (konsekutif), menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi akibat suatu hal yang lain. Dalam hal ini anak kalimat ditandai konjungsi yang menyatakan akibat, sedangkan peristiwanya dinyatakan dalam induk kalimat. Kata-kata yang dipakai untuk menandai konjungsi akibat adalah sehingga, sampai, dan akibatnya. 8. Kata Penghubung Syarat (kondisional), menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi bila syarat-syarat yang disebutkan itu dipenuhi. Kata kata yang menyatakan hubungan ini adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana. 9. Kata Penghubung Tak Bersyarat, menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi tanpa perlu ada syarat-syarat yang dipenuhi. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah walaupun, meskipun, dan biarpun. 10. Kata Penghubung Perbandingan, berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membandingkan kedua hal itu. Kata kata yang sering dipakai dalam konjungsi ini adalah sebagai, sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, seakan-akan, ibarat, umpama, dan daripada.
  • 2. 11. Kata Penghubung Korelatif, menghubungkan dua bagian kalimat yang mempunyai hubungan sedemikian rupa sehingga yang satu langsung mempenganuhi yang lain atau yang satu melengkapi yang lain. Dapat juga dikatakan bahwa kedua kalimat mempunyai hubungan timbal-balik. Kata-kata yang yang menyatakan konjungsi ini adalah semakin ….. . semakin, kian .. . kian…,bertambah … bertambah . . , tidak hanya… ….,tetapi juga…, sedemikian rupa…, sehingga…, baik…, dan maupun. 12. Kata Penghubung Penegas (menguatkan atau intensifikasi), berfungsi untuk menegaskan atau meningkas suatu bagian kalimat yang telah disebut sebelumnya. Termasuk di dalam konjungsi hal-hal yang menyatakan rincian. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah bahkan, apalagi, yakni, yaitu, umpama, misalnya, ringkasnya, dan akhirnya. 13. Kata Penghubung Penjelas (penetap), berfungsi menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. Contoh kata dalam konjungsi ini adalah bahwa. 14. Kata Penghubung Pembenaran (konsesif), adalah konjungsi subondinatif yang menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan atau mengakui suatu hal, sementara menolak hal yang lain yang ditandai oleh konjungsi tadi. Pembenaran dinyatakan dalam klausa utama (induk kalimat), sementara penolakan dinyatakan dalam anak kalimat yang didahului oleh konjungsi seperti, meskipun, walaupun, biar, biarpun, sungguhpun, kendatipun, dan sekalipun. 15. Kata Penghubung Urutan, Konjungsi ini menyatakan urutan sesuatu hal. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah mula-mula, lalu, dan kemudian. 16. Kata Penghubung Pembatasan, menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal atau dalam batas-batas mana perbuatan dapat dikerjakan, misalnya kecuali, selain, dan asal. 17. Kata Penghubung Penanda, menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. Kata-kata yang ada dalam konjungsi ini adalah misalnya, umpama, dan contoh. Konjungsi lain yang masih merupakan konjungsi penanda yaitu konjungsi penanda pengutamaan. Contoh kata-kata konjungsi ini adalah yang penting, yang pokok, paling utama, dan terutama. 18. Kata Penghubung Situasi, menjelaskan suatu perbuatan terjadi atau berlangsung dalam keadaan tertentu. Kata-kata yang dipakai dalam konjungsi ini adalah sedang, sedangkan, padahal, dan sambil.