SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
ALKALI
(KONSEP)
DISUSUN OLEH : ALKALI XII MIPA 1
- A. HUTAMI PRATIWI
- ANDINI PUTRI
- ANNISA SETYAWATI PUTRI
- CHAROLINE BEATRICS
- MUH. GIAR ARRAZAQ
- NURKHALIFAH ANWAR
Logam Alkali
Kata "alkali" berasaldaribahasa Arab yaitu "Al Qali," yang berarti "abu". Unsur-unsur tertentu
diberi nama "alkali" karena mereka bereaksi dengan air untuk membentuk ion hidroksida, sehingga
bersifat basa (pH > 7), yang juga disebut larutan alkali. Logam alkali merupakan logam yang sangat
reaktif, di alam tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk
senyawanya.
Logam alkali adalah kelompok unsur-unsur yang berada di golongan I A pada tabel periodik
unsur, yaitu Litium (Li), Natrium (Na),Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr).
Logam pada golongan I A disebut sebagai logam alkali disebabkan oksida-oksida logam pada golongan
tersebut cepat larut dalam air dan menghasilkan larutan yang bersifat basa kuat (alkali).
Contoh :
1. Litium (Li) :
Spodumen LiAl(SiO3)
2. Natrium (Na) :
NaCl
Kriolit
Aluminosilikat ( NaAlSiO3)
Sendawa chili (NaNO3)
Soda Abu (Na2CO3)
3. Kalium (K) :
Silvit (KCL)
Karnalit(KCL MgCl26H2O)
Veldvaat (K2OAl2O33SiO3)
4. Rubidium (Rb) :
Sel fotolistrik
5. Sesium (Cs) :
Pollusit (CsAl(SiO3)2)
6. Fransium ( Fr ) :
Bijih uranium zat radioaktif
Logam alkali mempunyai konfigurasi elektron np6
(n+1)s1
. Konfigurasi electron ini berlaku
untuk semua logam alkali kecuali Litium (Li). Terdapatpengecualian pada Litium karena sesuaidengan
nomor atom Litium, hanya ada 3 elektron yang mengelilingi inti atomnya, sehingga hanya mengisi
subkulit s. Untuk lebih jelasnya, perhatikan perbandingan konfigurasi Litium dengan Natrium berikut
ini:
3Li : 1s2
2s1
11Na : 1s2
2s2
2p6
3s1
(memenuhi rumus np6
(n+1)s1
).
Dari konfigurasi elektron logam alkali juga dapat dilihat bahwa logam alkali hanya memiliki 1
elektron pada kulit terluarnya atau dikatakan mempunyai valensi 1. Layaknya unsur-unsur logam
lainnya, logam alkali juga cenderung melepaskan electron pada kulit terluarnya (bersifat
elektropositif) sehingga membentuk ion bermuatan +1 atau dapat juga dikatakan bertindak sebagai
kation.
A. Kelimpahan Unsur
Seluruh logam alkali yang ditemukan berada di alam: sesuai urutan kelimpahannya, natrium
adalah yang paling melimpah, diikuti oleh kalium, litium, rubidium, sesium, dan terakhir fransium, yang
sangat jarang karena radioaktivitasnya yang sangat tinggi; fransium hanya terjadi dalam jumlah renik,
produk rantai peluruhan alami. Telah dilakukan sejumlah eksperimen untuk mencoba mensintesis
ununennium (Uue), yang merupakan anggota berikutnya dari golongan ini, tetapi mereka semua
menemui kegagalan. Namun, ununennium mungkin bukan suatu logam alkali mengingat efek
relativistik, yang diprediksi memiliki pengaruh besar terhadap sifat kimia unsur superberat; kalaupun
ternyata Uue adalah logam alkali, diprediksi akan mempunyai perbedaan sifat fisika dan kimia dengan
homolognya yang lebih ringan.
Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan garam – garam alkali
dan alkali tanah dengan NaCL sebagai zat terlarut utamanya. Jika air lauit di luapkan, garam – garam
yang terlarut akan membentuk Kristal.
Selain air laut, sumber utama logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang di tambang dari
dalam tanah, seperti halit ( NaCL), silvit (KCLl), dan karnalit ( KCl, MgCl,H2O). Mineral- mineral ini
banyak di temukan di berbagai belahan bumi.
Kelimpahan di Alam Unsur Alkali
Unsur Persen di kerak bumi Keberadaan di alam
Litium 0,0007% di bebatuan beku Dalam spodune LiAl(SiO3)2.
Natrium 2,8% Dalam garam batu NaCl, sendawa Chili NaNO3,
Karnalit KMgCl3.6H2O, trona
Na5(CO3)2.(HCO3).2H20, dan air laut
Kalium 2,6% Dalam silvit (KCl), garam petre KNO3,dan karnalit
KCl.MgCl2.6H2O
Rubidium 0,0078% Dalam lepidolit
Sesium 0,0003% Dalam polusit
Fransium Sangat sedikit Berasal dari peluruhan aktinium (Ac). Bersifat
radioaktif dengan waktu 21.8 menit
Dari tabel di atas,bahwa senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah
senyawa natrium dan kalium. Unsur alkali yang paling sedikit dijumpai adalah fransium, sebab unsur
ini bersifat radioaktif dengan waktu paro pendek 21 menit, sehingga mudah berubah menjadi unsur lain.
Sebagai unsur-unsur alkali yang paling banyak dijumpai di alam, tidak aneh jika unsur natrium
dan kalium ikut berperan dalam metabolisme pada makhluk hidup. Pada tubuh manusia dan hewan,
ion-ion Na+
dan K+
berperan dalam menghantarkan konduksi saraf, serta dalam memelihara
keseimbangan osmosis dan pH darah. Pada tumbuh-tumbuhan, ion K+
jauh lebih penting dari pada ion
Na+
, sebab ion K+
merupakan zat esensial untuk pertumbuhan.
Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit dijumpai di alam. Logam alkali lain di peroleh dari
mineral aluminosilikat. Litium terdapat dalam bentuk spodumen, LiA I(SiO3)2 . Rubidium terdapat
dalam mineral lepidolit. Sesium diperoleh dari pollusit yang sangat jarang, CsA I(SiO3)2H2O. Fransium
Bersifat radioaktif. Jumlah litium relatif lebih banyak daripada sesium dan rubidium. Ketiga unsur ini
(Li,Cs dan Rb) terdapat dalam mineral fosfat trifilit, dan pada mineral silikat lepidolit kita temukan
litium yang bercampur dengan alumunium.
B. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Unsur
Sifat Fisis dan Sifat Kimia Unsur-Unsur Golongan IA (Alkali)
Alkali merupakan unsur-unsur golongan IA kecuali hidrogen, yang meliputi litium(Li), natrium
(Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).
a. Sifat Fisis
Secara umum sifat fisis unsur-unsur alkali seperti yang tertera pada tabel berikut:
Unsur Li Na K Rb Cs Fr
Konfigurasi
electron
1s2
,
2s1
(Ne) 3s1
(Ar) 4s1
(Kr) 5s1
(Xe) 6s1
(Rn) 7s1
Massa atom 6,939 22,989 39,102 85,47 132,91 223
Jari-jari atom (nm) 0,155 0,190 0,235 0,248 0,267 _
Potensial
ionisasi(KJ/mol)
519 494 418 402 376 381
Potensial oksidasi 3,02 2,71 2,93 2,99 3,02 _
Titik leleh (o
C) 181 97,8 63,6 38,9 28,4 -
Titik didih (o
C) 1347 883 774 688 678 -
1) Wujud Alkali
Alkali merupakan unsure logam yang lunak dan dapat diiris. Dari data
kekerasan (skalaMohs) terlihat dari ataske bawahsemakin berkurang, hal ini berartimakin ke bawah
semakin lunak.
2) Titik didih dan Titik Cair
Logam-logam alkali memiliki titik didih dan titik cair yang rendah dan cukup lunak. Hal ini
disebabkan karena atom-atom logam alkali mempunyai satu electron valensi sehingga gaya yang
mengikat partikel-partikel terjejal relative lemah.
3) Energi Ionisasi (Energi Pengion)
Energi ionisasi logam-logam alkali relative rendah dibanding energy Ionisasi logam-logam
lain. Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali lebih mudah melepaskan electron dari pada logam
lainnya. Energi ionisasi logam alkali dari atas ke bawah makin rendah, sehingga dari litium sampai
sesium semakinreaktif.
4) Potensial Reduksi Standar
Harga potensial reduksi standar kecuali litium dari atas ke bawah semakin negatif. Hal ini
menunjukkan semakin mudahnya melepas electron (sifat reduktor semakin kuat dari Na sampai Cs).
Penyimpangan harga potensial reduksi (E°) pada litium disebabkan karena energy hidrasi Li jauh lebih
besar daripada alkali yang lain sehingga potensial reduksi Li paling negatif.
b. Sifat Kimia
Unsur-unsur alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif. Kereaktifan logam
alkali dari atas ke bawah semakin bertambah, hal ini disebabkan energy ionisasinya dari atas ke bawah
semakin rendah sehingga semakin mudah melepaskan elektron. Kereaktifan logam alkali dapat
dibuktikan dengan kemampuan bereaksinya dengan berbagai unsur lain dan senyawa. Berikut ini
dipaparkan mengenai sifat-sifat kimia unsur-unsur alkali dalam table berikut:
REAKSI Li Na K Rb dan Cs
Dengan udara Dengan
lambat
terbentuk
Li2O
Cepat
terbentuk Na2O
dan Na2O2
Cepat
terbentuk K2O
Cepar terbakar
menjadi Rb2O dan
Cs2O
Dengan air
2L+2H2O2LOH+H2
Lambat Cepat Terbakar Terbakar hebat
Dengan asam Cepat Cepat Terbakar Cepat terbakar
Dengan gas halogen
2L + X2  2LX
Bereaksi pada permukaan Meletus dengan hebat
Warna nyala api Merah Kuning Ungu Merah-biru
Garam-garam sukar larut CO3
2-
; F-
;
OH-
; PO4
3-
ClO4-
dan Co(NO3)6
3-
1) Unsur Alkali dapat Bereaksi dengan Air
Reaksi unsur alkali dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen.
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
2M(s) + 2H O(l) 2MOH(aq) + H (g)
2 2
Reaksi natrium dengan air sangat hebat, sehingga bila mereaksikan logam natrium dengan
air logam natrium harus dipotong sekecil mungkin agar tidak terjadi ledakan dan jangan sekali-kali
memegang logam natrium karena dapat bereaksi dengan air/keringat pada tangan Anda.
2) Reaksi dengan Oksigen.
Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen. Untuk
menghindari hal ini, biasanya litium, natrium dan kalium disimpan dalam minyak atau minyak tanah
untuk menghindari terjadinya kontak dengan udara.
Litium merupakan satu-satunya unsur alkali yang bereaksi dengan nitrogen membentuk Li3N.
Hal ini disebabkan ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang dihasilkanpun sangat
kompak dengan energi kisi yang besar.
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dengan oksigen yakni berupa oksida
logam. Berikut reaksi yang terjadi antara alkali dengan oksigen
4M + O2 ―→ 2L2O (L = logam alkali)
Pada pembakaran logam alkali, oksida yang terbentuk bermacam-macam tergantung pada
jumlah oksigen yang tersedia. Bila jumlah oksigen berlebih, natrium membentuk peroksida, sedangkan
kalium, rubidium dan sesium selain peroksida dapat pula membentuk membentuk superoksida.
Persamaan reaksinya
Na(s) + O2(g) ―→ Na2O2(s)
L(s) + O2(g)―→ LO2(s) (L = kalium, rubidium dan sesium)
3) Reaksi dengan Halogen
Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk halida logam.
Reaksi : 2 M(s) + X2--> 2 MX(s)
dengan : M = logam alkali (Li, Na,K, Rb, Cs)
X = halogen (F, Cl, Br, I)
Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin berkurang, sehingga
Cs > Rb > K > Na > Li
4) Reaksi dengan Hidrogen dan Nitrogen
Logam alkali bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa putih berbentuk kristal yang
disebut hidrida, MH. Reaksi terjadi dengan lambat pada suhu kamar dan membutuhkan pemanasan
untuk melelehkan logam alkali.
Reaksi: 2 M(s) + H2(g)-->2 MH(s)
Tidak semua logam alkali bereaksidengan nitrogen, hanya litium yang membentuk litium nitrit (Li3N)
Reaksi: 6 Li(s) + N2(g) -->2 Li3N(s)
5) Reaksi dengan Senyawa
Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan akan terbakar dalam
aliran hidrogen klorida.
2L + 2HCl ―→ LCl + H2
2L + 2NH3 ―→ LNH2 + H2 L = logam alkali
C. Reaksi Nyala
Uji nyala api adalah uji yang dilakukan untuk melihat perbedaan warna pada yang ditimbulkan
oleh setiap unsur melalui pembakaran dengan nyala api Bunsen. Ketika dipanaskan dengan suhu tinggi,
setiap unsur akan memancarkan radiasi elektromagnetik yang khas. Halini terjadi akibat elektron pada
atom unsur mengalami eksitasi atau perpindahan ke tingkat energiyang lebih tinggi, dan ketika elektron
tersebut kembali ke tingkat energi semula diikuti pancaran foton. Keunikan spektrum radiasi
elektromagnetik tersebut dapat digunakan untuk mengenali suatu unsur.
Pada pembakaran unsur atau senyawa logam alkali pada nyala api, elektron pada atom setiap
unsur logam alkali akan tereksitasi dan menghasilkan warna nyala yang khas.
Logam alkali dapatmenghasilkan warna nyalaapiyang khas untuk masing-masing jenis logam
alkali. Litium ( Li ) menghasilkan warna nyala api merah,natrium ( Na ) menghasilkan warna nyala api
kining atau oranye, kalium ( K ) menghasilkan warna nyala api ungu, rubidium ( Rb ) menghasilkan
warna nyala api biru kemerahan dan cesium ( Cs ) menghasilkan warna nyala api biru.
Warna nyala logam alkali adalah sebagai berikut :
Logam Alkali Warna
Li Merah
Na Kuning
K Ungu
Rb Merah
Cs Biru
D. Proses Pembuatan Alkali
1. Litium (Li)
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada suhu 100
o
C kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4. Campuran yang terbentuk
dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini
terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq)+ Na2CO3(aq)―→ Li2CO3(s)+ Na2SO4(aq)
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga
diperoleh garam LiCl.
Li2CO3(s)+ 2HCl(aq)―→ 2LiCl + H2O+ CO2
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun karena
titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl dengan perbandingan volume
55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi
430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li adalah sebagai berikut
Katoda : Li+
+ e ―→ Li
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Selama elektrolisis berlangsung ion Li+
dari leburan garam klorida akan bergerak menuju
katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan Li yang
menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci
kemudian digunakan untuk proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak
menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl2.
2. Natrium (Na)
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan CaCl2
menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan titih leleh NaCldari 801ºC
menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari
besi atau tembaga. Selama proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+
bergerak menuju katoda
kemudian mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl2 pada anoda.
Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl:
Peleburan NaCl ―→ Na+
+ Cl‾
Katoda : Na+
+ e ―→ Na
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Reaksi elektrolisis: Na+
+ Cl‾―→ Na + Cl2
3. Kalium (K)
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapidiambil melalui proseselektrolisis hidroksida.
Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-senyawa kalium dengan
CaC2, C, Si, atau Na.
Kalium dan logam alkali lainnya dibuat dengan mereduksi lelehan garam garam kloridanya.
Contoh, kalium dibuat dad reaksi antara KCl dengan logam natrium.
KCI(l) + Na(l) NaCl(l) + K(g)
Walaupun reaksidi atasmempunyai potensial bertanda negatif, tetapi karena logam yang terbentuk
menguap, maka kesetimbangan akan terus-menerus bergeser ke kanan. KCl ( Kalium Klorida ) dan
K2SO4 ( Kalium Sulfat ) digunakan sebagai pupuk.
Ekstraksi logam kalium dalam sel elektrolitik akan sangat berbahaya karena sifatnya yang
sangat reaktif. Anion heksanitritokobaltat (III), [Co9NO2)6]3- dengan litium maupun dengan nitrium
menghasilkan garam larut dalam air, tetapi dengan kalium, rubidium, maupun sesium membentuk
garam-garam yang sukar larut.
4. Rubidium (Rb)
Rubidium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena logam-logam yang terbentuk
pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang digunakan. Oleh sebab itu untuk
memperoleh rubidium dilakukan melalui metode reduksi.
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan mereaksikan
lelehan garamnya dengan natrium.
Na + LCl ―→ L + NaCl (L= rubidium)
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar kemudian
dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L. Karena jumlah
produk berkurang maka reaksiakanbergeserke arahproduk. Demikian seterusnya hingga semua logam
L habis bereaksi.
5. Sesium (Cs)
Sesium tidak dapat diperoleh dengan proseselektrolis karena logam-logam yang terbentuk pada
anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang digunakan. Oleh sebab itu untuk
memperoleh sesium dilakukan melalui metode reduksi.
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan mereaksikan
lelehan garamnya dengan natrium.
Na + LCl ―→ L + NaCl (L= sesium)
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar kemudian
dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L. Karena jumlah
produk berkurang maka reaksiakanbergeserke arahproduk. Demikian seterusnya hingga semua logam
L habis bereaksi.
6. Fransium (Fr)
Fransium dihasilkan ketika unsur radioaktif aktinium meluruh melalui reaksi sebagai berikut:
_89 〖Ac〗^227→_87 〖Fr〗^223+_2 〖He〗^4
Selain itu fransium merupakan unsur logam berat yang angat elektropositif dan merupakan unsur
radioaktif alami yang isotop-isotopnya mempunyai massa atom dalam rentang 204 sampai 224.
E. Manfaat dan Dampak Bagi Kehidupan
A. Manfaat
1. Litium (Li)
Litium seringkali digunakan pada aplikasi transfer panas. Logam ini sangat mudah aus atau
korosif dan perlu penanganan tertentu. Litium digunakan sebagai bahan campuran logam, sintesis
senyawa organik dan aplikasi nuklir.
Unsur ini juga digunakan sebagai bahan anoda pada baterai karena memiliki potensial
elektrokimia yang tinggi. Elemen litium digunakan pula untuk pembuatan kaca dan keramik spesial.
Kaca pada teleskop di gunung Palomar mengandung litium. Bersama dengan litium bromida, keduanya
digunakan pada sistem pendingin dan penghangat ruangan. Litium stearat digunakan untuk sebagai
lubrikasi suhu tinggi. Senyawa Li2CO3 digunakan sebagai bahan campuran pengolahan aluminium dan
senyawa-senyawa litium lainnya digunakan pada sel-sel kering dan baterai. Paduan antara litium,
magnesium, dan alu minium digunakan sebaagai bahan untuk membuat komponen pesawat terbang.
2. Natrium (Na)
Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan senyawa-
senyawa organik. Logam ini dapat digunakan untuk memperbaiki struktur beberapa campuran logam,
dan untuk memurnikan logam cair, juga untuk mereduksi bijih lain. Campuran logam Na dan K yaitu
NaK, juga merupakan agen heat transfer (transfusi panas) yang penting. Logam Natrium juga dapat
digunakan sebagi pendingin pada reaktor nuklir, dan dapat juga digunakan pada industri pembuatan
bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetilead). Uap Na dapat digunakan sebagai lampu
Natrium yang dapat menembus kabut.
Senyawa Natrium yang paling banyak ditemukan yaitu Natrium Klorida (garam dapur), tapi
juga terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti soda niter, amphibole, zeolite, dsb. Senyawa
Natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak, kimia dan logam.
Sabun biasanya merupakan garam Natrium yang mengandung asam lemak tertentu. Di antara banyak
senyawa-senyawa natrium yang memiliki kepentingan industrial yaitu:
- Garam dapur (NaCl): untuk pengawet dan penyedap rasa.
- Soda abu (Na2CO3):untuk pelunak kesadahan air, zat pembersih peralatan rumah tangga, dan
industri gelas.
- Baking soda (NaHCO3): untuk bahan pembuatkue, campuran pada minuman dalam botol,
bahan pemadam kebakaran, dan obat-obatan.
- Kaustik soda (NaOH):bahan utama dalamindustri sabun, kertas dan tekstil, pemurnian bauksit,
serta ekstraksi senyawa-senyawa aromatik dari batu bara.
- Chile salpeter (NaNO3):digunakan sebagai komposisi bahan pupuk, peledak dan dalam bahan
bakar padat roket, juga pada kaca dan pelapis tembikar.
- di- dan tri-natrium fosfat (Na2HPO4& Na3PO4): untuk pengawet daging, sebagai alternatif
natrium nitrit.
- Natrium tiosulfat (hypo, Na2S2O3 .5H20)
- Boraks (Na2B4O7.10H2O):untuk bahan pembuatan detergen, mengurangi kesadahan air, dan
bersifat antiseptik.
- Garam glauber (Na2SO4):untuk obat pencahar (obat pencuci perut) dan zat pengering senyawa
organik.
- Na2S2O3: sebagai larutan pencuci dalam fotografi.
- NaOCl: sebagai zat pengalantang (bleaching) untuk kain.
- Na3AlF6: sebagai pelarut dalam sintesis logam aluminium.
- Natrium benzoat: sebagai zat pengawet makanan dalam kaleng dan obat rematik.
- Natrium glutamat: sebagai penyedap masakan (vetsin).
- Natrium salisilat: sebagai obat penurun panas.
3. Kalium
Kalium, dalam bentuk kalium klorida (KCl) banyak digunakan untuk pupuk. Kalium
merupakan bahan penting untuk pertumbuhan tanaman dan ditemukan di banyak tanah. Kaliun
hidroksida (KOH) digunakan sebagai bahan dalam pembuatan sabun lunak, dan KNO3 di gunakan
sebagaibahan pupuk, mesiu, dan kembang api. Campuran logam natrium dan kalium (NaK) digunakan
sebagai media perpindahan panas. Banyak garam-garam kalium seperti hidroksida, nitrat, karbonat,
klorida, klorat, bromida, ioda, sianida, sulfat, kromat dan dikromat sangat penting untuk banyak
kegunaan.
4. Rubidium
Rubidium sangat mudah diionasi, unsur ini pernah dipikirkan sebagai bahan bakar mesin ion
untuk pesawat antariksa. Hanya saja, Sesium sedikit lebih efisien untuk hal ini. Unsur ini juga pernah
diajukan untuk digunakan sebagai fluida penggerak turbin uap dan untuk generator elektro-panas
menggunakan prinsip kerja magnetohydrodynamic,yaitu ion-ion Rubidium terbentuk oleh energi panas
pada suhu yang tinggi dan melewati medan magnet. Ion-ion ini kemudian akan mengantarkan listrik
dan bekerja seperti amature sebuah generator sehingga dapat memproduksi aliran listrik.
Rubidium juga digunakan sebagai getter dalam tabung-tabung vakum dan sebagai komponen
fotosel. Ia juga telah digunakan dalam pembuatan kaca spesial. RbAg4I5 sangat penting karena
memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor di antara kristal-kristal ion. Pada suhu 200
C,
konduktivitasnya sama dengan larutan asam sulfur. Sifat ini memungkinkan Rubidium digunakan pada
aplikasi untuk baterai super tipis dan aplikasi lainnya.
5. Sesium
Sesium digunakan pada jam atom dengan akurasi sebesar 5 detik dalam 300 tahun. Senyawa-
senyawanya yang penting adalah klorida dan nitrat. Sesium digunakan dalam sel-sel fotoelektrik, dan
sebagai katalis dihidrogenasi senyawa-senyawa. Sesium digunakan sebagai propelan dalam mesin ion
awal dirancang untuk propulsi pesawat ruang angkasa pada antarplanet yang sangat panjang atau misi
extraplanetary.
Sesium nitrat digunakan sebagai oksidator dan pewarna piroteknik untuk membakar silikon
dalam flare inframerah seperti suar-19 Luu, karena memancarkan banyak cahaya dalam spektrum
inframerah dekat. Sesium bersama dengan rubidium, telah ditambahkan sebagai karbonat untuk kaca
karena mengurangi konduktivitas listrik dan meningkatkan stabilitas dan daya tahan serat optik dan
penglihatan pada malam hari. Fluorida Sesium atau aluminium fluorida sesium digunakan dalam fluks
diformulasikan untuk mematri paduan aluminium yang mengandung magnesium.
Sesium juga telah dianggap sebagai fluida dalam suhu tinggi. Garam Sesium telah dievaluasi
sebagaireagen antishock. untuk digunakan setelah pemberian obat arsenik. Karena efeknya pada irama
jantung, namun logam ini kurang mungkin untuk digunakan dibandingkan garamkalium atau rubidium.
Garam sesium juga telah digunakan untuk mengobati epilepsi.
6. Fransium
Tidak ada aplikasi komersial untuk Fransium. Fransium telah digunakan untuk tujun penelitian
dalam bidang biologi dan struktur atom. Penggunaannya sebagai potensi bantuan diagostik untuk
brebagai jenis kanker juga telah dieksplorasi.
B. Dampak
1. Litium
Pengaruh Litium Bagi Kesehatan
Litium sangat mudah terbakar,bayak faktor yang memicu reaksilitium sehingga menyebabkan
ledakan. Hasil tersebut mengakibatkan terbentuknya kabut (gas) yang sangat beracun. Mudah terbakar
bila terjadi kontak antara litium dan api. Bila terhirup akanmenyebabkan sensasisepertiterbakar,batuk,
sulit bernafas, dan juga luka padtenggorokan. Kontak dengan kulit menyebabkan kulit terbakar dan
terasa sakit. Kontak pada mata akan menyebakan mata memerah, rasa sakit dan rasa pedih yang
mendalam. Jika termakan akan menyebabkan kram perut, sakit di bagian perut, sensasiterbakar,kolaps,
dan sampai kematian (Morie, 2010).
Pengaruh litium bagi lingkungan
Logam ini bereaksi dengan nitrogen dan hidrogen dari udara dan uap air. Secara cepat
permukaan litium akan terlapisi oleh campuran LiOH, Li2CO3, Li3N. LiOH bersifat sangat korosif dan
berbahaya bagi ikan yang hidup di air (Morie, 2010).
2. Natrium
Kontak antara natrium dengan air, akan menghasilkan natrium hidroksida NaOH yang
dapatmengiritasi kulit, hidung, tenggorokan, dan mata. Hal ini dapat menyebabkan batuk dan
bersin.Eksposur secara berlebihan akan menyebabkan kesulitan bernafas, bronkitis kimia, dan
kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi, kulit melepuh dan kerusakan yang bersifat
permanen.Kontak dengan mata dapat menyebabkan cacat permanen sampai kebutaan.
3. Kalium
- Tekanan darah tinggi
- Stroke
- Penyakit Ulseratif Kolitis (IBD) yaitu gangguan penyerapan di usus halus
- Ketika kalium terlalu banyak dalam tubuh, otor dan syaraf bisa korsleting
- Menyebabkan Penyakit ginjal
4. Rubidium
Rubidium mudah bereaksidengan kelembaban kulit untuk membentuk rubidium hidroxid, yang
menyebabkan luka bakar dari mata dan kulit.
5. Cesium
Beban pencemaran unsur radioaktif Cesium yang terserap oleh tubuh, dalam jangka panjang
adalah dapat memicu kanker darah. Selain itu, Cesium akan bertindak menggantikan unsur Kalium
dalam tulang, serta memancarkan radiasi yang merusak jaringan serta otot. Uni Eropa sejauh ini juga
belum mengatur ambang batas aman bagi paparan unsur radioaktif lainnya dari reaktor atom yang
mengalami bencana, yakni Plutonium dan Strontium.
Memang sejauh ini masih muncul silang sengketa,menyangkut dampak negatif paparan unsur
radioaktif yang terjadi secara tidak langsung, yakni melalui konsumsi makanan yang tercemar
radioaktif. Karena yangdapat diperkirakan adalah kemungkinan dampaknya. Dalam artiseberapa besar
kemungkinannya, setelah mendapat dosis tertentu paparan radioaktif dari makanan dalam waktu
tertentu pula, untuk menderita penyakit akibat radiasi. Kemungkinan gejala penyakit yang dapat muncul
antara lain, kemandulan, gangguan pada lensa mata, penyakit kanker atau juga cacat pada anak yang
dilahirkan.
6. Fransium
Jika fransium banyak terkontaminasi terhadap tubuh dapat berakibat fatal terhadap kesehatan
tubuh, dan menimbulkan berbagai penyakit seperti menyebabkan napas memendek, rasa tegang dan
panas di dada, serta peradangan paru jika terhirup secara langsung. Fransium juga berdampak terhadap
ketidaksuburan dan kecacatan bayi.

More Related Content

What's hot

Logam Alkali Kimia
Logam Alkali KimiaLogam Alkali Kimia
Logam Alkali KimiaAlifahLovela
 
Unsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIAUnsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIAEKO SUPRIYADI
 
Logam alkali tanah
Logam alkali tanahLogam alkali tanah
Logam alkali tanahDini Rohmah
 
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Christina McQueeny
 
kimia unsur logam alkali
kimia unsur logam alkalikimia unsur logam alkali
kimia unsur logam alkalirikakhrn
 
Unsur unsur golongan utama
Unsur unsur golongan utamaUnsur unsur golongan utama
Unsur unsur golongan utamaTony Hermawan
 
Unsur - Unsur Golongan Alkali (Kimia Dasar)
Unsur - Unsur Golongan Alkali (Kimia Dasar)Unsur - Unsur Golongan Alkali (Kimia Dasar)
Unsur - Unsur Golongan Alkali (Kimia Dasar)Nurul Afdal Haris
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointfidrotul
 
Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]
Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]
Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]Yunus Thariq
 
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas muliaKimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas muliaHariyani P
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AJoko Nugroho
 
Powerpoint Golongan IA Alkali
Powerpoint Golongan IA AlkaliPowerpoint Golongan IA Alkali
Powerpoint Golongan IA Alkaliaqilaamry
 

What's hot (20)

Logam Alkali Kimia
Logam Alkali KimiaLogam Alkali Kimia
Logam Alkali Kimia
 
Alkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanahAlkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanah
 
Unsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIAUnsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIA
 
Logam alkali tanah
Logam alkali tanahLogam alkali tanah
Logam alkali tanah
 
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
 
kimia unsur logam alkali
kimia unsur logam alkalikimia unsur logam alkali
kimia unsur logam alkali
 
Kimia unsur (nova)
Kimia unsur (nova)Kimia unsur (nova)
Kimia unsur (nova)
 
Unsur unsur golongan utama
Unsur unsur golongan utamaUnsur unsur golongan utama
Unsur unsur golongan utama
 
Unsur - Unsur Golongan Alkali (Kimia Dasar)
Unsur - Unsur Golongan Alkali (Kimia Dasar)Unsur - Unsur Golongan Alkali (Kimia Dasar)
Unsur - Unsur Golongan Alkali (Kimia Dasar)
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-point
 
Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]
Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]
Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]
 
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas muliaKimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2A
 
Sifat Golongan IA
Sifat Golongan IASifat Golongan IA
Sifat Golongan IA
 
Logam alkali tanah
Logam alkali tanahLogam alkali tanah
Logam alkali tanah
 
Powerpoint Golongan IA Alkali
Powerpoint Golongan IA AlkaliPowerpoint Golongan IA Alkali
Powerpoint Golongan IA Alkali
 
Logam Alkali Gol. IA
Logam Alkali Gol. IALogam Alkali Gol. IA
Logam Alkali Gol. IA
 
Alkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanahAlkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanah
 
Logam Alkali
Logam AlkaliLogam Alkali
Logam Alkali
 
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
SariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
 

Similar to Konsep Alkali

Unsur Logam Alkali.pdf
Unsur Logam Alkali.pdfUnsur Logam Alkali.pdf
Unsur Logam Alkali.pdfAndrian960286
 
LAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxLAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxHendriIka
 
The group of IA (alkali)
The group of IA (alkali)The group of IA (alkali)
The group of IA (alkali)Umi Nurul
 
Presentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia AlkaliPresentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia Alkalidefanny
 
ALKALI KEL AZHAR XII IPA 2.pptx
ALKALI KEL AZHAR XII IPA 2.pptxALKALI KEL AZHAR XII IPA 2.pptx
ALKALI KEL AZHAR XII IPA 2.pptxTedyKapungkur
 
Materi kimia unsur kelas xii
Materi kimia unsur kelas xiiMateri kimia unsur kelas xii
Materi kimia unsur kelas xiiadetadeth
 
Alkali XII MIPA 5 2020/2021
Alkali XII MIPA 5 2020/2021Alkali XII MIPA 5 2020/2021
Alkali XII MIPA 5 2020/2021GhinaNurvan
 
GOLONGAN_ALKALI.pptx
GOLONGAN_ALKALI.pptxGOLONGAN_ALKALI.pptx
GOLONGAN_ALKALI.pptxSirohigetua
 
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdfKelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdfIqbalNoviansyah2
 
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 sma
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 smaPresentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 sma
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 smaAnnisasylvia3
 
Sifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptxSifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptxRetySetyawaty
 
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru indriandyputra3
 
PPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAH
PPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAHPPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAH
PPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAHKelompokTigmasis
 
KIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCAN
KIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCANKIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCAN
KIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCANDesy Ratna Yunita
 
GOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptx
GOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptxGOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptx
GOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptxwafdaisviafiat
 
Laporan Pratikum Alkali Tanah
Laporan Pratikum Alkali TanahLaporan Pratikum Alkali Tanah
Laporan Pratikum Alkali TanahMuhammad Sudarbi
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliLolla Mustafa
 
kimia unsur
 kimia unsur kimia unsur
kimia unsurmfebri26
 

Similar to Konsep Alkali (20)

Unsur Logam Alkali.pdf
Unsur Logam Alkali.pdfUnsur Logam Alkali.pdf
Unsur Logam Alkali.pdf
 
Kimia Unsur
Kimia UnsurKimia Unsur
Kimia Unsur
 
LAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxLAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docx
 
The group of IA (alkali)
The group of IA (alkali)The group of IA (alkali)
The group of IA (alkali)
 
Presentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia AlkaliPresentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia Alkali
 
ALKALI KEL AZHAR XII IPA 2.pptx
ALKALI KEL AZHAR XII IPA 2.pptxALKALI KEL AZHAR XII IPA 2.pptx
ALKALI KEL AZHAR XII IPA 2.pptx
 
Materi kimia unsur kelas xii
Materi kimia unsur kelas xiiMateri kimia unsur kelas xii
Materi kimia unsur kelas xii
 
Alkali XII MIPA 5 2020/2021
Alkali XII MIPA 5 2020/2021Alkali XII MIPA 5 2020/2021
Alkali XII MIPA 5 2020/2021
 
Kimia Alkali
Kimia AlkaliKimia Alkali
Kimia Alkali
 
GOLONGAN_ALKALI.pptx
GOLONGAN_ALKALI.pptxGOLONGAN_ALKALI.pptx
GOLONGAN_ALKALI.pptx
 
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdfKelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
 
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 sma
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 smaPresentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 sma
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 sma
 
Sifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptxSifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptx
 
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
 
PPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAH
PPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAHPPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAH
PPT KIMIA UNSUR UNSUR ALKALI TANAH
 
KIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCAN
KIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCANKIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCAN
KIMIA-Alkali kelas XII by SMAN 1 MANDIRANCAN
 
GOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptx
GOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptxGOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptx
GOLONGAN_II_ALKALI_TANAH.pptx
 
Laporan Pratikum Alkali Tanah
Laporan Pratikum Alkali TanahLaporan Pratikum Alkali Tanah
Laporan Pratikum Alkali Tanah
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkali
 
kimia unsur
 kimia unsur kimia unsur
kimia unsur
 

More from Nurkhalifah Anwar

Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)
Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)
Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)Nurkhalifah Anwar
 
Luas daerah bidang datar (kalkulus integral)
Luas daerah bidang datar (kalkulus integral) Luas daerah bidang datar (kalkulus integral)
Luas daerah bidang datar (kalkulus integral) Nurkhalifah Anwar
 
Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)
Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)
Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)Nurkhalifah Anwar
 
Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)
Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)
Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)Nurkhalifah Anwar
 
Laporan Pengamatan Kacang Hijau
Laporan Pengamatan Kacang HijauLaporan Pengamatan Kacang Hijau
Laporan Pengamatan Kacang HijauNurkhalifah Anwar
 
Kimia hidrokarbon 2 - asam karboksilat (asam alkanoat)
Kimia hidrokarbon 2 -  asam karboksilat (asam alkanoat)Kimia hidrokarbon 2 -  asam karboksilat (asam alkanoat)
Kimia hidrokarbon 2 - asam karboksilat (asam alkanoat)Nurkhalifah Anwar
 

More from Nurkhalifah Anwar (12)

Makalah ukuran penyebaran
Makalah ukuran penyebaranMakalah ukuran penyebaran
Makalah ukuran penyebaran
 
Teori bilangan (14 - 19)
Teori bilangan (14 - 19)Teori bilangan (14 - 19)
Teori bilangan (14 - 19)
 
Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)
Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)
Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)
 
Tugas 5.3 kalkulus integral
Tugas 5.3 kalkulus integralTugas 5.3 kalkulus integral
Tugas 5.3 kalkulus integral
 
Luas daerah bidang datar (kalkulus integral)
Luas daerah bidang datar (kalkulus integral) Luas daerah bidang datar (kalkulus integral)
Luas daerah bidang datar (kalkulus integral)
 
Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)
Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)
Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)
 
Tugas Aljabar Linear
Tugas Aljabar LinearTugas Aljabar Linear
Tugas Aljabar Linear
 
Perangkat Lembaga Peradilan
Perangkat Lembaga PeradilanPerangkat Lembaga Peradilan
Perangkat Lembaga Peradilan
 
PPT Materi : Jamur (fungi)
PPT Materi : Jamur (fungi)PPT Materi : Jamur (fungi)
PPT Materi : Jamur (fungi)
 
Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)
Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)
Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)
 
Laporan Pengamatan Kacang Hijau
Laporan Pengamatan Kacang HijauLaporan Pengamatan Kacang Hijau
Laporan Pengamatan Kacang Hijau
 
Kimia hidrokarbon 2 - asam karboksilat (asam alkanoat)
Kimia hidrokarbon 2 -  asam karboksilat (asam alkanoat)Kimia hidrokarbon 2 -  asam karboksilat (asam alkanoat)
Kimia hidrokarbon 2 - asam karboksilat (asam alkanoat)
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Konsep Alkali

  • 1. ALKALI (KONSEP) DISUSUN OLEH : ALKALI XII MIPA 1 - A. HUTAMI PRATIWI - ANDINI PUTRI - ANNISA SETYAWATI PUTRI - CHAROLINE BEATRICS - MUH. GIAR ARRAZAQ - NURKHALIFAH ANWAR
  • 2. Logam Alkali Kata "alkali" berasaldaribahasa Arab yaitu "Al Qali," yang berarti "abu". Unsur-unsur tertentu diberi nama "alkali" karena mereka bereaksi dengan air untuk membentuk ion hidroksida, sehingga bersifat basa (pH > 7), yang juga disebut larutan alkali. Logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif, di alam tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawanya. Logam alkali adalah kelompok unsur-unsur yang berada di golongan I A pada tabel periodik unsur, yaitu Litium (Li), Natrium (Na),Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Logam pada golongan I A disebut sebagai logam alkali disebabkan oksida-oksida logam pada golongan tersebut cepat larut dalam air dan menghasilkan larutan yang bersifat basa kuat (alkali). Contoh : 1. Litium (Li) : Spodumen LiAl(SiO3) 2. Natrium (Na) : NaCl Kriolit Aluminosilikat ( NaAlSiO3) Sendawa chili (NaNO3) Soda Abu (Na2CO3) 3. Kalium (K) : Silvit (KCL) Karnalit(KCL MgCl26H2O) Veldvaat (K2OAl2O33SiO3) 4. Rubidium (Rb) : Sel fotolistrik
  • 3. 5. Sesium (Cs) : Pollusit (CsAl(SiO3)2) 6. Fransium ( Fr ) : Bijih uranium zat radioaktif Logam alkali mempunyai konfigurasi elektron np6 (n+1)s1 . Konfigurasi electron ini berlaku untuk semua logam alkali kecuali Litium (Li). Terdapatpengecualian pada Litium karena sesuaidengan nomor atom Litium, hanya ada 3 elektron yang mengelilingi inti atomnya, sehingga hanya mengisi subkulit s. Untuk lebih jelasnya, perhatikan perbandingan konfigurasi Litium dengan Natrium berikut ini: 3Li : 1s2 2s1 11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 (memenuhi rumus np6 (n+1)s1 ). Dari konfigurasi elektron logam alkali juga dapat dilihat bahwa logam alkali hanya memiliki 1 elektron pada kulit terluarnya atau dikatakan mempunyai valensi 1. Layaknya unsur-unsur logam lainnya, logam alkali juga cenderung melepaskan electron pada kulit terluarnya (bersifat elektropositif) sehingga membentuk ion bermuatan +1 atau dapat juga dikatakan bertindak sebagai kation. A. Kelimpahan Unsur Seluruh logam alkali yang ditemukan berada di alam: sesuai urutan kelimpahannya, natrium adalah yang paling melimpah, diikuti oleh kalium, litium, rubidium, sesium, dan terakhir fransium, yang sangat jarang karena radioaktivitasnya yang sangat tinggi; fransium hanya terjadi dalam jumlah renik, produk rantai peluruhan alami. Telah dilakukan sejumlah eksperimen untuk mencoba mensintesis ununennium (Uue), yang merupakan anggota berikutnya dari golongan ini, tetapi mereka semua menemui kegagalan. Namun, ununennium mungkin bukan suatu logam alkali mengingat efek relativistik, yang diprediksi memiliki pengaruh besar terhadap sifat kimia unsur superberat; kalaupun ternyata Uue adalah logam alkali, diprediksi akan mempunyai perbedaan sifat fisika dan kimia dengan homolognya yang lebih ringan. Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan garam – garam alkali dan alkali tanah dengan NaCL sebagai zat terlarut utamanya. Jika air lauit di luapkan, garam – garam yang terlarut akan membentuk Kristal.
  • 4. Selain air laut, sumber utama logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang di tambang dari dalam tanah, seperti halit ( NaCL), silvit (KCLl), dan karnalit ( KCl, MgCl,H2O). Mineral- mineral ini banyak di temukan di berbagai belahan bumi. Kelimpahan di Alam Unsur Alkali Unsur Persen di kerak bumi Keberadaan di alam Litium 0,0007% di bebatuan beku Dalam spodune LiAl(SiO3)2. Natrium 2,8% Dalam garam batu NaCl, sendawa Chili NaNO3, Karnalit KMgCl3.6H2O, trona Na5(CO3)2.(HCO3).2H20, dan air laut Kalium 2,6% Dalam silvit (KCl), garam petre KNO3,dan karnalit KCl.MgCl2.6H2O Rubidium 0,0078% Dalam lepidolit Sesium 0,0003% Dalam polusit Fransium Sangat sedikit Berasal dari peluruhan aktinium (Ac). Bersifat radioaktif dengan waktu 21.8 menit Dari tabel di atas,bahwa senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah senyawa natrium dan kalium. Unsur alkali yang paling sedikit dijumpai adalah fransium, sebab unsur ini bersifat radioaktif dengan waktu paro pendek 21 menit, sehingga mudah berubah menjadi unsur lain. Sebagai unsur-unsur alkali yang paling banyak dijumpai di alam, tidak aneh jika unsur natrium dan kalium ikut berperan dalam metabolisme pada makhluk hidup. Pada tubuh manusia dan hewan, ion-ion Na+ dan K+ berperan dalam menghantarkan konduksi saraf, serta dalam memelihara keseimbangan osmosis dan pH darah. Pada tumbuh-tumbuhan, ion K+ jauh lebih penting dari pada ion Na+ , sebab ion K+ merupakan zat esensial untuk pertumbuhan. Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit dijumpai di alam. Logam alkali lain di peroleh dari mineral aluminosilikat. Litium terdapat dalam bentuk spodumen, LiA I(SiO3)2 . Rubidium terdapat dalam mineral lepidolit. Sesium diperoleh dari pollusit yang sangat jarang, CsA I(SiO3)2H2O. Fransium Bersifat radioaktif. Jumlah litium relatif lebih banyak daripada sesium dan rubidium. Ketiga unsur ini (Li,Cs dan Rb) terdapat dalam mineral fosfat trifilit, dan pada mineral silikat lepidolit kita temukan litium yang bercampur dengan alumunium.
  • 5. B. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Unsur Sifat Fisis dan Sifat Kimia Unsur-Unsur Golongan IA (Alkali) Alkali merupakan unsur-unsur golongan IA kecuali hidrogen, yang meliputi litium(Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). a. Sifat Fisis Secara umum sifat fisis unsur-unsur alkali seperti yang tertera pada tabel berikut: Unsur Li Na K Rb Cs Fr Konfigurasi electron 1s2 , 2s1 (Ne) 3s1 (Ar) 4s1 (Kr) 5s1 (Xe) 6s1 (Rn) 7s1 Massa atom 6,939 22,989 39,102 85,47 132,91 223 Jari-jari atom (nm) 0,155 0,190 0,235 0,248 0,267 _ Potensial ionisasi(KJ/mol) 519 494 418 402 376 381 Potensial oksidasi 3,02 2,71 2,93 2,99 3,02 _ Titik leleh (o C) 181 97,8 63,6 38,9 28,4 - Titik didih (o C) 1347 883 774 688 678 - 1) Wujud Alkali Alkali merupakan unsure logam yang lunak dan dapat diiris. Dari data kekerasan (skalaMohs) terlihat dari ataske bawahsemakin berkurang, hal ini berartimakin ke bawah semakin lunak. 2) Titik didih dan Titik Cair Logam-logam alkali memiliki titik didih dan titik cair yang rendah dan cukup lunak. Hal ini disebabkan karena atom-atom logam alkali mempunyai satu electron valensi sehingga gaya yang mengikat partikel-partikel terjejal relative lemah.
  • 6. 3) Energi Ionisasi (Energi Pengion) Energi ionisasi logam-logam alkali relative rendah dibanding energy Ionisasi logam-logam lain. Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali lebih mudah melepaskan electron dari pada logam lainnya. Energi ionisasi logam alkali dari atas ke bawah makin rendah, sehingga dari litium sampai sesium semakinreaktif. 4) Potensial Reduksi Standar Harga potensial reduksi standar kecuali litium dari atas ke bawah semakin negatif. Hal ini menunjukkan semakin mudahnya melepas electron (sifat reduktor semakin kuat dari Na sampai Cs). Penyimpangan harga potensial reduksi (E°) pada litium disebabkan karena energy hidrasi Li jauh lebih besar daripada alkali yang lain sehingga potensial reduksi Li paling negatif. b. Sifat Kimia Unsur-unsur alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif. Kereaktifan logam alkali dari atas ke bawah semakin bertambah, hal ini disebabkan energy ionisasinya dari atas ke bawah semakin rendah sehingga semakin mudah melepaskan elektron. Kereaktifan logam alkali dapat dibuktikan dengan kemampuan bereaksinya dengan berbagai unsur lain dan senyawa. Berikut ini dipaparkan mengenai sifat-sifat kimia unsur-unsur alkali dalam table berikut: REAKSI Li Na K Rb dan Cs Dengan udara Dengan lambat terbentuk Li2O Cepat terbentuk Na2O dan Na2O2 Cepat terbentuk K2O Cepar terbakar menjadi Rb2O dan Cs2O Dengan air 2L+2H2O2LOH+H2 Lambat Cepat Terbakar Terbakar hebat Dengan asam Cepat Cepat Terbakar Cepat terbakar Dengan gas halogen 2L + X2  2LX Bereaksi pada permukaan Meletus dengan hebat Warna nyala api Merah Kuning Ungu Merah-biru
  • 7. Garam-garam sukar larut CO3 2- ; F- ; OH- ; PO4 3- ClO4- dan Co(NO3)6 3- 1) Unsur Alkali dapat Bereaksi dengan Air Reaksi unsur alkali dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen. Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut: 2M(s) + 2H O(l) 2MOH(aq) + H (g) 2 2 Reaksi natrium dengan air sangat hebat, sehingga bila mereaksikan logam natrium dengan air logam natrium harus dipotong sekecil mungkin agar tidak terjadi ledakan dan jangan sekali-kali memegang logam natrium karena dapat bereaksi dengan air/keringat pada tangan Anda. 2) Reaksi dengan Oksigen. Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen. Untuk menghindari hal ini, biasanya litium, natrium dan kalium disimpan dalam minyak atau minyak tanah untuk menghindari terjadinya kontak dengan udara. Litium merupakan satu-satunya unsur alkali yang bereaksi dengan nitrogen membentuk Li3N. Hal ini disebabkan ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang dihasilkanpun sangat kompak dengan energi kisi yang besar. Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dengan oksigen yakni berupa oksida logam. Berikut reaksi yang terjadi antara alkali dengan oksigen 4M + O2 ―→ 2L2O (L = logam alkali) Pada pembakaran logam alkali, oksida yang terbentuk bermacam-macam tergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Bila jumlah oksigen berlebih, natrium membentuk peroksida, sedangkan kalium, rubidium dan sesium selain peroksida dapat pula membentuk membentuk superoksida. Persamaan reaksinya Na(s) + O2(g) ―→ Na2O2(s) L(s) + O2(g)―→ LO2(s) (L = kalium, rubidium dan sesium)
  • 8. 3) Reaksi dengan Halogen Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk halida logam. Reaksi : 2 M(s) + X2--> 2 MX(s) dengan : M = logam alkali (Li, Na,K, Rb, Cs) X = halogen (F, Cl, Br, I) Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin berkurang, sehingga Cs > Rb > K > Na > Li 4) Reaksi dengan Hidrogen dan Nitrogen Logam alkali bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa putih berbentuk kristal yang disebut hidrida, MH. Reaksi terjadi dengan lambat pada suhu kamar dan membutuhkan pemanasan untuk melelehkan logam alkali. Reaksi: 2 M(s) + H2(g)-->2 MH(s) Tidak semua logam alkali bereaksidengan nitrogen, hanya litium yang membentuk litium nitrit (Li3N) Reaksi: 6 Li(s) + N2(g) -->2 Li3N(s) 5) Reaksi dengan Senyawa Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan akan terbakar dalam aliran hidrogen klorida. 2L + 2HCl ―→ LCl + H2 2L + 2NH3 ―→ LNH2 + H2 L = logam alkali C. Reaksi Nyala Uji nyala api adalah uji yang dilakukan untuk melihat perbedaan warna pada yang ditimbulkan oleh setiap unsur melalui pembakaran dengan nyala api Bunsen. Ketika dipanaskan dengan suhu tinggi, setiap unsur akan memancarkan radiasi elektromagnetik yang khas. Halini terjadi akibat elektron pada atom unsur mengalami eksitasi atau perpindahan ke tingkat energiyang lebih tinggi, dan ketika elektron tersebut kembali ke tingkat energi semula diikuti pancaran foton. Keunikan spektrum radiasi elektromagnetik tersebut dapat digunakan untuk mengenali suatu unsur. Pada pembakaran unsur atau senyawa logam alkali pada nyala api, elektron pada atom setiap unsur logam alkali akan tereksitasi dan menghasilkan warna nyala yang khas.
  • 9. Logam alkali dapatmenghasilkan warna nyalaapiyang khas untuk masing-masing jenis logam alkali. Litium ( Li ) menghasilkan warna nyala api merah,natrium ( Na ) menghasilkan warna nyala api kining atau oranye, kalium ( K ) menghasilkan warna nyala api ungu, rubidium ( Rb ) menghasilkan warna nyala api biru kemerahan dan cesium ( Cs ) menghasilkan warna nyala api biru. Warna nyala logam alkali adalah sebagai berikut : Logam Alkali Warna Li Merah Na Kuning K Ungu Rb Merah Cs Biru D. Proses Pembuatan Alkali 1. Litium (Li) Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada suhu 100 o C kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4. Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3. Li2SO4(aq)+ Na2CO3(aq)―→ Li2CO3(s)+ Na2SO4(aq) Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga diperoleh garam LiCl.
  • 10. Li2CO3(s)+ 2HCl(aq)―→ 2LiCl + H2O+ CO2 Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun karena titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl dengan perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li adalah sebagai berikut Katoda : Li+ + e ―→ Li Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak menuju katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl2. 2. Natrium (Na) Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan CaCl2 menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan titih leleh NaCldari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl2 pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl: Peleburan NaCl ―→ Na+ + Cl‾ Katoda : Na+ + e ―→ Na Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e Reaksi elektrolisis: Na+ + Cl‾―→ Na + Cl2 3. Kalium (K) Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapidiambil melalui proseselektrolisis hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na. Kalium dan logam alkali lainnya dibuat dengan mereduksi lelehan garam garam kloridanya. Contoh, kalium dibuat dad reaksi antara KCl dengan logam natrium. KCI(l) + Na(l) NaCl(l) + K(g)
  • 11. Walaupun reaksidi atasmempunyai potensial bertanda negatif, tetapi karena logam yang terbentuk menguap, maka kesetimbangan akan terus-menerus bergeser ke kanan. KCl ( Kalium Klorida ) dan K2SO4 ( Kalium Sulfat ) digunakan sebagai pupuk. Ekstraksi logam kalium dalam sel elektrolitik akan sangat berbahaya karena sifatnya yang sangat reaktif. Anion heksanitritokobaltat (III), [Co9NO2)6]3- dengan litium maupun dengan nitrium menghasilkan garam larut dalam air, tetapi dengan kalium, rubidium, maupun sesium membentuk garam-garam yang sukar larut. 4. Rubidium (Rb) Rubidium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang digunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh rubidium dilakukan melalui metode reduksi. Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium. Na + LCl ―→ L + NaCl (L= rubidium) Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar kemudian dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L. Karena jumlah produk berkurang maka reaksiakanbergeserke arahproduk. Demikian seterusnya hingga semua logam L habis bereaksi. 5. Sesium (Cs) Sesium tidak dapat diperoleh dengan proseselektrolis karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang digunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh sesium dilakukan melalui metode reduksi. Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium. Na + LCl ―→ L + NaCl (L= sesium) Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar kemudian dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L. Karena jumlah produk berkurang maka reaksiakanbergeserke arahproduk. Demikian seterusnya hingga semua logam L habis bereaksi.
  • 12. 6. Fransium (Fr) Fransium dihasilkan ketika unsur radioaktif aktinium meluruh melalui reaksi sebagai berikut: _89 〖Ac〗^227→_87 〖Fr〗^223+_2 〖He〗^4 Selain itu fransium merupakan unsur logam berat yang angat elektropositif dan merupakan unsur radioaktif alami yang isotop-isotopnya mempunyai massa atom dalam rentang 204 sampai 224. E. Manfaat dan Dampak Bagi Kehidupan A. Manfaat 1. Litium (Li) Litium seringkali digunakan pada aplikasi transfer panas. Logam ini sangat mudah aus atau korosif dan perlu penanganan tertentu. Litium digunakan sebagai bahan campuran logam, sintesis senyawa organik dan aplikasi nuklir. Unsur ini juga digunakan sebagai bahan anoda pada baterai karena memiliki potensial elektrokimia yang tinggi. Elemen litium digunakan pula untuk pembuatan kaca dan keramik spesial. Kaca pada teleskop di gunung Palomar mengandung litium. Bersama dengan litium bromida, keduanya digunakan pada sistem pendingin dan penghangat ruangan. Litium stearat digunakan untuk sebagai lubrikasi suhu tinggi. Senyawa Li2CO3 digunakan sebagai bahan campuran pengolahan aluminium dan senyawa-senyawa litium lainnya digunakan pada sel-sel kering dan baterai. Paduan antara litium, magnesium, dan alu minium digunakan sebaagai bahan untuk membuat komponen pesawat terbang. 2. Natrium (Na) Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan senyawa- senyawa organik. Logam ini dapat digunakan untuk memperbaiki struktur beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair, juga untuk mereduksi bijih lain. Campuran logam Na dan K yaitu NaK, juga merupakan agen heat transfer (transfusi panas) yang penting. Logam Natrium juga dapat digunakan sebagi pendingin pada reaktor nuklir, dan dapat juga digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetilead). Uap Na dapat digunakan sebagai lampu Natrium yang dapat menembus kabut. Senyawa Natrium yang paling banyak ditemukan yaitu Natrium Klorida (garam dapur), tapi juga terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti soda niter, amphibole, zeolite, dsb. Senyawa Natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak, kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan garam Natrium yang mengandung asam lemak tertentu. Di antara banyak senyawa-senyawa natrium yang memiliki kepentingan industrial yaitu:
  • 13. - Garam dapur (NaCl): untuk pengawet dan penyedap rasa. - Soda abu (Na2CO3):untuk pelunak kesadahan air, zat pembersih peralatan rumah tangga, dan industri gelas. - Baking soda (NaHCO3): untuk bahan pembuatkue, campuran pada minuman dalam botol, bahan pemadam kebakaran, dan obat-obatan. - Kaustik soda (NaOH):bahan utama dalamindustri sabun, kertas dan tekstil, pemurnian bauksit, serta ekstraksi senyawa-senyawa aromatik dari batu bara. - Chile salpeter (NaNO3):digunakan sebagai komposisi bahan pupuk, peledak dan dalam bahan bakar padat roket, juga pada kaca dan pelapis tembikar. - di- dan tri-natrium fosfat (Na2HPO4& Na3PO4): untuk pengawet daging, sebagai alternatif natrium nitrit. - Natrium tiosulfat (hypo, Na2S2O3 .5H20) - Boraks (Na2B4O7.10H2O):untuk bahan pembuatan detergen, mengurangi kesadahan air, dan bersifat antiseptik. - Garam glauber (Na2SO4):untuk obat pencahar (obat pencuci perut) dan zat pengering senyawa organik. - Na2S2O3: sebagai larutan pencuci dalam fotografi. - NaOCl: sebagai zat pengalantang (bleaching) untuk kain. - Na3AlF6: sebagai pelarut dalam sintesis logam aluminium. - Natrium benzoat: sebagai zat pengawet makanan dalam kaleng dan obat rematik. - Natrium glutamat: sebagai penyedap masakan (vetsin). - Natrium salisilat: sebagai obat penurun panas. 3. Kalium Kalium, dalam bentuk kalium klorida (KCl) banyak digunakan untuk pupuk. Kalium merupakan bahan penting untuk pertumbuhan tanaman dan ditemukan di banyak tanah. Kaliun hidroksida (KOH) digunakan sebagai bahan dalam pembuatan sabun lunak, dan KNO3 di gunakan sebagaibahan pupuk, mesiu, dan kembang api. Campuran logam natrium dan kalium (NaK) digunakan sebagai media perpindahan panas. Banyak garam-garam kalium seperti hidroksida, nitrat, karbonat, klorida, klorat, bromida, ioda, sianida, sulfat, kromat dan dikromat sangat penting untuk banyak kegunaan.
  • 14. 4. Rubidium Rubidium sangat mudah diionasi, unsur ini pernah dipikirkan sebagai bahan bakar mesin ion untuk pesawat antariksa. Hanya saja, Sesium sedikit lebih efisien untuk hal ini. Unsur ini juga pernah diajukan untuk digunakan sebagai fluida penggerak turbin uap dan untuk generator elektro-panas menggunakan prinsip kerja magnetohydrodynamic,yaitu ion-ion Rubidium terbentuk oleh energi panas pada suhu yang tinggi dan melewati medan magnet. Ion-ion ini kemudian akan mengantarkan listrik dan bekerja seperti amature sebuah generator sehingga dapat memproduksi aliran listrik. Rubidium juga digunakan sebagai getter dalam tabung-tabung vakum dan sebagai komponen fotosel. Ia juga telah digunakan dalam pembuatan kaca spesial. RbAg4I5 sangat penting karena memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor di antara kristal-kristal ion. Pada suhu 200 C, konduktivitasnya sama dengan larutan asam sulfur. Sifat ini memungkinkan Rubidium digunakan pada aplikasi untuk baterai super tipis dan aplikasi lainnya. 5. Sesium Sesium digunakan pada jam atom dengan akurasi sebesar 5 detik dalam 300 tahun. Senyawa- senyawanya yang penting adalah klorida dan nitrat. Sesium digunakan dalam sel-sel fotoelektrik, dan sebagai katalis dihidrogenasi senyawa-senyawa. Sesium digunakan sebagai propelan dalam mesin ion awal dirancang untuk propulsi pesawat ruang angkasa pada antarplanet yang sangat panjang atau misi extraplanetary. Sesium nitrat digunakan sebagai oksidator dan pewarna piroteknik untuk membakar silikon dalam flare inframerah seperti suar-19 Luu, karena memancarkan banyak cahaya dalam spektrum inframerah dekat. Sesium bersama dengan rubidium, telah ditambahkan sebagai karbonat untuk kaca karena mengurangi konduktivitas listrik dan meningkatkan stabilitas dan daya tahan serat optik dan penglihatan pada malam hari. Fluorida Sesium atau aluminium fluorida sesium digunakan dalam fluks diformulasikan untuk mematri paduan aluminium yang mengandung magnesium. Sesium juga telah dianggap sebagai fluida dalam suhu tinggi. Garam Sesium telah dievaluasi sebagaireagen antishock. untuk digunakan setelah pemberian obat arsenik. Karena efeknya pada irama jantung, namun logam ini kurang mungkin untuk digunakan dibandingkan garamkalium atau rubidium. Garam sesium juga telah digunakan untuk mengobati epilepsi. 6. Fransium Tidak ada aplikasi komersial untuk Fransium. Fransium telah digunakan untuk tujun penelitian dalam bidang biologi dan struktur atom. Penggunaannya sebagai potensi bantuan diagostik untuk brebagai jenis kanker juga telah dieksplorasi.
  • 15. B. Dampak 1. Litium Pengaruh Litium Bagi Kesehatan Litium sangat mudah terbakar,bayak faktor yang memicu reaksilitium sehingga menyebabkan ledakan. Hasil tersebut mengakibatkan terbentuknya kabut (gas) yang sangat beracun. Mudah terbakar bila terjadi kontak antara litium dan api. Bila terhirup akanmenyebabkan sensasisepertiterbakar,batuk, sulit bernafas, dan juga luka padtenggorokan. Kontak dengan kulit menyebabkan kulit terbakar dan terasa sakit. Kontak pada mata akan menyebakan mata memerah, rasa sakit dan rasa pedih yang mendalam. Jika termakan akan menyebabkan kram perut, sakit di bagian perut, sensasiterbakar,kolaps, dan sampai kematian (Morie, 2010). Pengaruh litium bagi lingkungan Logam ini bereaksi dengan nitrogen dan hidrogen dari udara dan uap air. Secara cepat permukaan litium akan terlapisi oleh campuran LiOH, Li2CO3, Li3N. LiOH bersifat sangat korosif dan berbahaya bagi ikan yang hidup di air (Morie, 2010). 2. Natrium Kontak antara natrium dengan air, akan menghasilkan natrium hidroksida NaOH yang dapatmengiritasi kulit, hidung, tenggorokan, dan mata. Hal ini dapat menyebabkan batuk dan bersin.Eksposur secara berlebihan akan menyebabkan kesulitan bernafas, bronkitis kimia, dan kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi, kulit melepuh dan kerusakan yang bersifat permanen.Kontak dengan mata dapat menyebabkan cacat permanen sampai kebutaan. 3. Kalium - Tekanan darah tinggi - Stroke - Penyakit Ulseratif Kolitis (IBD) yaitu gangguan penyerapan di usus halus - Ketika kalium terlalu banyak dalam tubuh, otor dan syaraf bisa korsleting - Menyebabkan Penyakit ginjal 4. Rubidium Rubidium mudah bereaksidengan kelembaban kulit untuk membentuk rubidium hidroxid, yang menyebabkan luka bakar dari mata dan kulit.
  • 16. 5. Cesium Beban pencemaran unsur radioaktif Cesium yang terserap oleh tubuh, dalam jangka panjang adalah dapat memicu kanker darah. Selain itu, Cesium akan bertindak menggantikan unsur Kalium dalam tulang, serta memancarkan radiasi yang merusak jaringan serta otot. Uni Eropa sejauh ini juga belum mengatur ambang batas aman bagi paparan unsur radioaktif lainnya dari reaktor atom yang mengalami bencana, yakni Plutonium dan Strontium. Memang sejauh ini masih muncul silang sengketa,menyangkut dampak negatif paparan unsur radioaktif yang terjadi secara tidak langsung, yakni melalui konsumsi makanan yang tercemar radioaktif. Karena yangdapat diperkirakan adalah kemungkinan dampaknya. Dalam artiseberapa besar kemungkinannya, setelah mendapat dosis tertentu paparan radioaktif dari makanan dalam waktu tertentu pula, untuk menderita penyakit akibat radiasi. Kemungkinan gejala penyakit yang dapat muncul antara lain, kemandulan, gangguan pada lensa mata, penyakit kanker atau juga cacat pada anak yang dilahirkan. 6. Fransium Jika fransium banyak terkontaminasi terhadap tubuh dapat berakibat fatal terhadap kesehatan tubuh, dan menimbulkan berbagai penyakit seperti menyebabkan napas memendek, rasa tegang dan panas di dada, serta peradangan paru jika terhirup secara langsung. Fransium juga berdampak terhadap ketidaksuburan dan kecacatan bayi.