2. A. MORAL, ETIKA, DAN HUKUM
Dalam kehidupan sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh.
Sebagai warga Negara yang memiliki tanggung jawab sosial, kita
ingin melakukan hal yang secara moral benar, berlaku etis dan
memenuhi hukum.
1. Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan
yang salah. Moral adalah institusi social dengan sejarah dan
seperangkat aturan. Kita mulai belajar mengenai perilaku moral
semenjak kecil. Saat kita tumbuh dewasa secara fisik adan mental,
kita belajar mengenai peraturan-peraturan yang diharapkan
masyarakat untuk kita ikuti. Aturan perilaku ini adalah moral.
2. Etika
Perilaku kita juga diarahkan oleh etika. Kata etika berasal dari bahasa
Yunani ethos, yang berarti karakter. Etika adalah sekumpulan
keprcayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang masuk
kedalam seseorang atau masyarakat.
Tidak seperti moral, etika bias jadi amat bervariasi dari satu komunitas
dengan komunitas yang lain. Keberagaman komputer ini bias
dilihat dala bentuk peranti lunak bajakan yaitu peranti lunak yang
diduplikasi secara illegal dan kemudia digunakan atau dijual.
3. 3. Hukum
Hukum adalah peraturan perilaku formal yang diterapkan oleh otoritas yang
berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya.
Selama 10 tahun pertama penggunaan komputer di bidang bisnis dan
pemerintahan, tidak terdapat hukum yang berkaitan dengan komputer. Hal
ini dikarenakan karena komputer merupakan inovasi baru, dan sistem
hukum membutuhkan waktu untuk mengerjakannya.
Pada tahun 1966, kasus kejahatan komputer pertama terjadi, yaitu seorang
programer sebuah bank mengubah suatu program komputer sehingga
program tersebut tidak akan menandia rekeningnya ketika terlau banyak
menarik uang. Programer tersebut tidak di tuntut atas kejahtan komputer,
karena tidak ada landasan hukumnya. Ia dituntut atas tuduhan membuat
entri palsu pada catatan bank.
4. Undang-undang Komputer di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara pengguna komputer terbesar di dunia
sehingga penerapan etika komputer dalam masyarakat sangat dibutuhkan.
Indonesia menggunakan dasar pemikiran yang sama dengan negara-negara
lain sesuai dengan sejarah etika komputer yang ada. Pengenalan teknologi
komputer menjadi kurikulum wajib di sekolah-sekolah, mulai dari Sekolah
Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA sederajat). Pelajar,
mahasiswa dan karyawan dituntut untuk bisa mengoperasikan program-
program komputer dasar seperti Microsoft Office
4. Isu Seputar Etika Komputer
Lahirnya etika komputer sebagai sebuah disiplin ilmu baru dalam bidang teknologi
tidak dapat dipisahkan dari permasalahan-permasalahan seputar penggunaan
komputer yang meliputi kejahatan komputer, netiket, e-commerce, pelanggaran
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelekstual) dan tanggung jawab profesi.
a.Kejahatan Komputer
b.Netiket
c.E-commerce
d.Pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
e.Tanggung Jawab Profesi
5. 5.Paten Peranti Lunak
Menurut pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2002 tentang Hak Cipta, program komputer adalah
sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa,
kode, skema ataupun bentuk lain yang apabila digabungkan
dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan
mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-
fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus,
termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instruksi
tersebut. Program komputer sebagai hasil pemikiran
intelektual dari pembuat program adalah diakui sebagai suatu
Karya Cipta, yaitu karya dari perwujudan cipta, rasa dan
karsanya. Hal inilah yan dilindungi oleh hukum. Obyek
perlindungan sebuah rogram komputer adalah serangkaian
kode yang mengisi instruksi. Instruksi-instruksi dan bahasa
yang tertulis ini dirancang untuk mengatur microprocessor
agar dapat melakukan tugas-tugas sederhana yang
dikehendaki secara tahap demi tahap serta untuk
menghasilkan hasil yang diinginkan. Dan di dalam instruksi
inilah terlihat ekspresi dari si pembuat program atau pencipta.
6. MORAL, ETIKA, DAN HUKUM PADA TEMPATNYA
Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai
moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan pengguna,
serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah
untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika
tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak
disetujui oleh semua anggota masyarakat.
1.Kebutuhan akan Budaya Etika
Opini yang dipegang luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis
merefleksikan kepribadian dari pemimpinnya. Misalnya
pengaruh seorang CEO sangat mempengaruhi kepribadia dari
perusahaannya. Sehingga CEO yang memiliki pengaruh yang
amat penting pada organisasinya sehingga masyarakat
cenderung memandang perusahaan tersebut seperti CEO-
nya.
7. 2. Bagaimana Budaya Etika Diterapkan
Tugas manajemen tingkat atas adalah untuk meyakinkan
bahwa konsep etikany merasuk ke seluruh organisasi,
dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap
karyawan. Para eksekutif dapat mencapai implementasi
ini melalui tiga tingkat yaitu:
a.Kredo Perusahaan
Kredo perusahaan adalah pernyataan singkat
mengenai nilai-nilai yang ingin dijunjung perusahaan.
Tujuan kredo tersebut adalah untuk memberitahu
individu-individu dan organisasi, baik dalam dan diluar
perusahaan, akan nilai-nilai yang dianut perusahaan
tersebut.
b. Program Etika
Program etika dalah upaya yang terdiri atas berbagai
desain untuk memberikan petunjuk kepada para
karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan.
Aktivitas yang bisa dilakukan adalah sesi orientasi yang
diadakan untuk karyawan baru. Contoh lain dari program
etika adalah audit etika.
8. C. ALASAN DIBALIK ETIKA KOMPUTER
James H. Moor mendefinisikan etika komputer sebagai analisis sifat
dan dampak sosial teknologi komputer serta perumusan dan
justifikasi dari kebijakan-kebijakan yang terkait untuk penggunaan
teknologi tersebut secara etis.
Dengan demikian etika komputer terdiri atas dua aktivitas utama.
Orang di perusahaan yang merupakan pilihan logis untuk
menerapkan program etika ini adalah CEO. Seorang CEO haarus (1)
menyadari dampak penggunaan komputer terhadap masyarakat dan
(2) merumuskan kebijakan yang menjaga agar teknologi tersebut
digunakan di seluruh perusahaan etis.
9. 1.Alasan Pentingnya Etika Komputer
James H. Moor mengidentifikasikan tiga alasan utama di balik
minat masyarakat yang tinggi akan etika komputer, yaitu:
a. Kelenturan secara logis
Moor mengartikan kelenturan secara logis sebagai kemampuan
untuk memprogram komputer untuk melakukan hampir apa
saja yang ingin kita lakukan. Komputer akan melakukan terpat
seperti apa yang diinstruksikan oleh pemogram, dan hal ini
bisa menjadi pikiran yang menakutkan. Tetapi, jika komputer
digunakan untuk melakukan kegiatan yang tidak etis
bahayanya bukan terletak pada komputer tersebut, melainkan
orang-orang yang berada di balik komputer tersebutlah yang
bersalah.
b. Faktor transformasi
Alasan atas etika komputer yang ini didasarkan pada fakta
bahwa komputer dapat mengubah cara kita mengerjakan
sesuatu dengan drastis. Salah satu conteh yang baik adalah
e-mail. E-mail tidak menggantikan surat biasa atau
sambungan telepon, melainkan menyediakan cara
berkomunikasi yagn benar-benar baru.
10. c. Faktor ketidaktampakan
Alasan ketiga untuk minat masyarakat atas etika komputer adalah
karena masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam.
Seluruh operasi internal komputer tersebut tersembunyi dari
pengelihatan. Ketidaknampakan operasi internal ini memberikan
kesempatan terjadinya nilai-nilai pemograman yang tidak tampak,
penghitungan rumit yang tidak tampak, dan penyalahguanaan yang
tidak tampak.
11. 2. Hak Sosial dan Komputer
Masyarakat tidak hanya mengharapkan pemerintah dan dunia usaha
untuk menggunakan komputer secara etis, namun juga menuntut
beberapa hak yang berhubungan dengan komputer. Klasifikasi hak-
hak manusia dalam wilayah komputer yang paling banyak
dipublikasikan adalah PAPA rancangan Richard O. Mason. PAPA
untuk merepresentasikan empat hak dasar masyarakat sehubungan
dengan informasi: privasi (accuracy), kepemilikan (property), dan
aksesibilitas (accessibility).
a. Hak Privas
b. Hak untuk Mendapatkan Keakuratan
c. Hak Kepemilikan
d. Hak Mendapatkan Akses
12. E. MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI
Bagaimana budaya etika dicapai dalam sebuah perusahaan? Perusahaan tersebut
tidak harus mengusahakan semua pekerjaan sendiri. Bantuan dalam bentuk kode etik
dan program eduksi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut.
Program edukai dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan
program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti pap adanya atau
disesuaikan dengan perusahaan tersebut.
1. Kode Etik
Association for Computing Machinery (ACM) yang didirikan pada tahun 1947, adalah
sebuah organisasi komputer professional tertua di dunia. ACM telah menyusun Kode
Etik dan Perilaku Professional (Code of Ethics and Proffesional Practice) yang
diharapkan diikuti oleh 80.000 anggotanya. Selain itu, Kode Etik dan Praktik
Profesional Rekayasa Peranti Lunak (Software Engineering Code of Ethics and
Proffesional Practice) dibuat debnan tujuan agar bertindak sebagai panduan untuk
mengajarkan dan mempraktikan rekayasa peranti lunak, yaiu penggunaan prinsip-
prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak.
Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM
13. Bentuk kode etik ACM yang ada saat ini diadopsi pada tahun 1992 dan berisikan suatu “keharusan”,
yang merupakan pernyataan tanggung jawab pribadi. Kode ini dibagi lagi menjadi empat bagian.
1) Keharusan moral umum
2) Tanggung jawab profesioanal yang lebih spesifik
3) Keharuan kepemimpinan organisasi
4) Kepatuhan terhadap kode etik
2. Kode Etika dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak
Kode ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada sistem dan
terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting: Masyarakat, Klien dan Atasan, Produk, Penilaian,
Manajemen, Profesi, Kolega,dan Diri Sendiri.
3. Pendidikan Etika Komputer
1) Mata Kuliah di Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi dan universitas telah mengajarkan etika komputer sejak beberapa waktu lamanya.
Sekolah-sekolah bisnis biasanya menawarkan mata kuliah etika komputer atau mengintegrasikan
ilmu tersebut kedalam mata kuliah bisnis seperti pemasaran dan akuntansi.
2) Program Profesional
Misalnya, Asosiasi Manajemen Amerika menawarkan program khusus yang membahas masalah-
masalah penting saat ini, seperti etika.
3) Program Edukasi Swasta
Legal Knowlede Company, menawarkan modul mata kuliah berbasis web yang membahas berbagai
permaslahan hukum dan etika. Mata kuliah ini ditunujukan untuk diperunakna perusahaan yang
beruahan meningkatkan keadaran beretika karyawannya. Program profesioanal memungkinkan
manajer dan karyawan di setiap tingkatan untuk menjaga keadran beretika serta komitmen mereka
seiring dengan perubahan tuntutan social.