2. Jumlah anak usia dini di Indonesia sangat besar
30,2 jt jiwa (2023) / 10 ,91 % jumlah penduduk Indonesia
Merupakan generasi penerus bangsa perlu mendapat perhatian
Masa balita adl “masa keemasan”, “jendela kesempatan”, “masa kritis”
Masa ini tidak lama shg harus mendapat perhatian yg serius (gizi baik, stimulasi
yg memadai, deteksi & intervensi dini)
Pembinaan kes. anak sejak dalam kandungan - balita bertujuan utk meningkatkan
kualitas hidup -> mencapai tumbang yg optimal (fisik, mental, emosional, sosial)
Pembinaan tumbuh kembang usia dini memerlukan perangkat utk stimulasi,
deteksi & intervensi dini.
LATAR BELAKANG
3. CIRI KHAS ANAK
TUMBUH
KEMBANG
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
• Anak dpt tumbuh
kembang melalui
tahapan yg sesuai
Stimulasi,Deteksi,Interv
ensi Dini
LATAR BELAKANG
Perubahan dlm besar,
jumlah/dimensi tingkat sel, organ
tiap individu
Diukur dg ukuran Berat (gram, kg),
panjang (cm, m), umur tulang &
keseimbangan metabolik (retensi
Ca & N tubuh)
KUANTITATIF
• Bertambahnya kemampuan (Skill)
dlm struktur & fungsi tbh yg lebih
kompleks dlm pola yg teratur & dpt
diramalkan, sbg hasil dr proses
pematangan
• (Perkembangan emosi, inteletual &
tingkah laku sbg hasil interaksi dg
lingkungan
• KUALITATIF
4. Balita
MASA PENTING, PEKA, KRITIS
KAPASITAS
OTAK
SISI POSITIF SISI NEGATIF
Lebih Terbuka Untuk
Belajar & Memperkaya
Pengalaman
Lebih Peka
Menghadapi
Lingkungan Yg Buruk
• Gizi yg baik
• Stimulasi yg memadai
• Mengeliminasi faktor2 lingk. yg dpt mengganggu
tumbuh kembang anak
• Deteksi dini terhadap penyimpangan tumbuh kembang
• Intervensi dini
“WINDOW OF OPPORTUNITY” (kesempatan singkat)
5. PENATALAKSANAAN
PELAYANAN KESEHATAN ANAK USIA DINI
•Pola Asuh orang tua
•Temperamen anak
Kebutuhan Dasar
ASUH-ASIH-ASAH
Riwayat
Prenatal
Riwayat
natal
Riwayat
Pasca natal
Tumbuh
Kembang
optimal sesuai
potensi
Penyimpangan:
•Antropometri
• Hasil screening
tumbuh kembang
MASALAH
• Morbiditas
• Kecacatan
• Gangguan pertumbuhan
• Gangguan perkembangan
• Status gizi
• Status vaksinasi
• Sosial ekonomi
Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif
Pelayanan Kesehatan Pemenuhan
Kecukupan Gizi
Stimulasi –
Perkembangan
Psikososial &
Pendidikan
Pengasuhan
& Parenting
Perlindungan
Lingk. Mikro (pola asuh) –Mini (Klg, ekonomi)-Meso (teman sebaya, sekolah) – Makro
(kebijakan, sosbud, perkembangan teknolodi, video)
6. Mengapa Tumbuh Kembang Anak Sangat Penting ?
Bertambahnya fungsi / kemampuan
sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
motorik (gerak kasar, halus)
kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
komunikasi / berbahasa
emosi - sosial
kemandirian
Bertambahnya ukuran tubuh
- Berat Badan
- Tinggi Badan
- Lingkar Kepala
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
Kualitas generasi penerus tergantung kualitas tumbuh kembang anak,
terutama batita (0-3 th) -> perkembangan OTAK
Keluarga harus mengupayakan agar anaknya dapat tumbuh kembang
optimal
Penyimpangan tumbuh kembang harus dideteksi (ditemukan) sejak dini,
terutama sebelum berumur 3 tahun, supaya dapat segera di intervensi
(diperbaiki)
Bila deteksi terlambat, maka penanganan terlambat, penyimpangan sukar diperbaiki
7. Pentingnya Pendidikan anak usia dini dikaitkan dg perkembangan otak:
1. Bayi memiliki sekitar 100 milyar sel oatak yg belum saling
bersambungan
2. Banyaknya pengalaman indera, di stimulus yg diterima akan
memperkuat & memperbanyak sambungan (synaps) antar sel otak anak
3. Kerja otak sangat efisien, bagian yg tidak digunakan akan dimusnahkan
(atropy)
4. Banyaknya sambungan akan menjadikan otak rimbun, menentukan
tingkat kecerdasan anak nantinya
5. 50% perkembangan kecerdasan anak terjadi pada usia 0-4 th, & 50%
sisanya pada rentang usia 4-18 th.
(Osborn, White, Bloom)
Cukup nutrisi,
kasih sayang &
stimulasi
Kurang nutrisi,
kasih sayang &
stimulasi
Pengaruh nutrisi, kasih saying & stimulasi
pada jumlah sel & percabangan sel-sel otak
9. Deteksi dini tumbuh kembang anak
Adalah kegiatan/pemeriksaan utk
menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang balita
Dilakukan secara rutin, jangan menunggu
setelah ada penyimpangan. Jika terlambat
diketahui, intervensi akan lebih sulit &
berpengaruh pd tumbuh kembang anak
selanjutnya.
10. STIMULASI Tumbuh Kembang
Merangsang perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi & kemandirian
balita secara optimal sesuai dengan umur anak & potensinya
PERTUMBUHAN
● Timbang berat badannya (BB)
● Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
● Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik
PERKEMBANGAN
● KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
● TDD (Tes Daya Dengar)
● TDL (Tes Daya Lihat),
● KMME (Mental Emosional)
● CHAT (Autis)
● CONNERS (gangguan pemusatan perhatian & hiperaktif
11. PELAKSANA
Tenaga kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan dasar (dokter, bidan, perawat, ahli
gizi atau tenaga kesehatan lain) dan atau
petugas dari sektor lain pd layanan peduli anak (pendidik PAUD, BKB, TPA dll) yg
terlatih SDIDTK
TEMPAT PELAKSANAAN
Posyandu,
PAUD formal informal,
TK,
BKB,
TPA, dll
12.
13. Umur Kemampuan perkembangan
0-1 bulan Menatap ke ibu, mengeluarkan suara, tersenyum, dll
1-3 bulan Mengangkat kepala tegak ketika tengkurap, tertawa, mengamati tangannya, dll
3-6 bulan Meniru bunyi, meraih benda, tengkurap sendiri, dll
6-9 bulan Duduk sendiri,mengucapkan ma..ma..ma, da..da….da…, pegang biskuit, dll
1-2 tahun Menunjukkan dan menyebut nama bagian tubuh, naik tangga, corat-coret, dll
2-3 tahun Berdiri di atas satu kaki tanpa berpegangan, bicara domengerti, makan sendiri, memeluk dan mencium
orang yang terdekat, dll
Pra - Skrining Perkembangan oleh Orangtua dengan buku KIA
Deteksi dini penyimpangan perkembangan dengan buku KIA
Oleh keluarga / kader
0 - 1 bulan : 2 kali
1 - 12 bulan : tiap 3 bulan
12 - 60 bulan : tiap 6 bulan
Interpretasi (penafsiran)
Bila anak tidak mampu melakukan kemampuan sesuai kelompok umurnya, mungkin mengalami gangguan
perkembangan.
Intervensi (tindakan) :
Rujuk ke Petugas Kesehatan/ Puskesmas
14. Pengertian KPSP
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP):
Suatu daftar pertanyaan singkat yg ditujukan
kepada para orang tua /Pendamping &
dipergunakan sebagai alat untuk melakukan
skrining pendahuluan perkembangan
15. Kapan KPSP Dilakukan?
Jadwal skrining/pemeriksaan KPSP rutin adl: setiap 3 bulan
pada anak < 24 bulan dan tiap 6 bulan pada anak usia 24 - 72
tahun (umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66
dan 72 bulan).
16. Jika anak belum mencapai umur
skrining tsb, minta ibu datang
kembali pada umur skrining yg
terdekat untuk pemeriksaan rutin.
Mis. bayi umur 7 bulan, diminta
datang kembali untuk skrining pada
umur 9 bulan.
Apabila orang tua datang dg keluhan
anaknya mempunyai masalah tumbuh
kembang sedangkan umur anak bukan
umur skrining maka pemeriksaan
menggunakan KPSP untuk umur skrining
terdekat yg lebih muda & dianjurkan
untuk kembali sesuai dg waktu
pemeriksaan umurnya..
Bagaimana Jika Usia Anak
Belum Mencapai Jadwal Skrining ?
17. Bagaimana Menghitung Usia Anak ?
? LIHAT VIDEO CARA
MENGHITUNG USIA ANAK
1. Tentukan nama, tanggal lahir, tanggal tes →
untuk menentukan umur anak
Contoh 1
Th bln hari
Tanggal test 08 7 15
Tanggal lahir 06 3 10 -
Umur anak 2 4 5
1. Tentukan nama, tanggal lahir, tanggal tes →
untuk menentukan umur anak
Contoh 1
Th bln hari
Tanggal test 08 6 12
Tanggal lahir 05 8 28 -
Umur anak 2 9 14
Keterangan :
12+30(1bln)=42 – 28 = 14
6-1(bln)=5+12(thn)=17-8=9
8-1(thn)=7-5=2
18. Contoh:
Anak lahir premature 6 mgg sebelum taksiran partus
Th bln hari
Tanggal test 08 8 20
Tanggal lahir 08 6 1 -
Umur anak 2 19
6 mgg premature 1 14 -
Umur anak 1 5
→bila umur anak > 2 tahun cara penilaian seperti anak lahir
normal (sesuai taksiran partusnya)
19. 1. Formulir KPSP menurut umur, berisi 9-10
pertanyaan tentang kemampuan
perkembangan yg telah dicapai anak.
2. Sasaran KPSP anak umur 0-72 bulan.
3. Alat Bantu pemeriksaan berupa: pensil,
kertas, bola sebesar bola tennis,
kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 cm
sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah,
potongan biscuit kecil berukuran 0,5-1 cm,
cangkir/gelas palstik
Apakah Alat yang dibutuhkan?
20. CARA MENGGUNAKAN KPSP
1. Waktu pemeriksaan / skrining, anak harus dibawa.
2. Tentukan umur anak dg menanyakan tanggal, bulan & tahun anak lahir.
3. Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan. Bila
umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.
4. Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dg umur anak.
5. KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu:
6. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak,
contoh:
“Dapatkah bayi makan kue sendiri?”
21. Lanjut …
CARA MENGGUNAKAN KPSP
7. Perintahkan ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yg
tertulis pada KPSP. Contoh: “Pada posisi bayi anda telentang, tariklah bayi anda
pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk.”
8. Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh karena
itu pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yg ditanyakan kepadanya.
9. Tanyakan pertanyaan tsb secara berurutan, satu persatu. Setiap pertanyaan
hanya ada 1 jawaban, YA atau TIDAK. Catat jawaban tsb pada formulir.
10. Ajukan pertanyaan yg berikutnya setelah ibu/pengasuh anak menjawab
pertanyaan.
11. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
22. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Dimulai dengan menyuruh anak dari yg
mudah untuk dilakukan, sehingga
anak timbul percaya diri dan kepuasan
orangtua
Beri pujian pada anak walaupun
gagal-ulang.
23. INTERPRETASI KPSP
1. Hitunglah berapa jawaban YA.
Jawaban YA: Bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa atau pernah
atau sering atau kadang-kadang melakukannya.
Jawaban TIDAK: Bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak belum
pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.
2. Jumlah jawaban YA
o 9 atau 10, perkembangan anak SESUAI dengan tahap
perkembangannya (S)
o 7 atau 8, perkembangan anak MERAGUKAN (M)
o 6 atau kurang, kemungkinan ada PENYIMPANGAN (P)
3. Untuk jawaban “TIDAK”, perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut jenis
keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa, sosialisasi
& kemandirian)
25. Intervensi Jika Jawaban YA 9-10
Perkiembangan Anak Sesuai (S)
Jumlah
Jawaban YA
Interpretasi Intervensi
9-10 Perkembangan
Anak Sesuai (S)
Beri Pujian Pada Ibu
Teruskan Pola Asuh
Teruskan Stimulasi Sesuai Tahap
Perkembangan Berikutnya
Ikutkan Anak Di Posyandu, Bina Keluarga Balita
(BKB), PAUD
Lakukan pemeriksaan/skrining rutin
menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak
berumur kurang dari 24 bulan & setiap 6 bulan
sekali pada umur 24 -72 bulan
26. Intervensi Jika Jawaban YA 7-8
Perkiembangan Anak Meragukan (M)
Jumlah
Jawaban
YA
Interpretasi Intervensi
7-8 Perkembangan
Anak
Meragukan (M)
Beri Petunjuk pada Ibu agar memberi stimululasi lebih
sering
Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur dg benar
Lakukan pemeriksaan kemungkinan penyakit yg
menyebabkan penyimpangan perkembangan
Ulangi setelah 2 minggu kmd dg KPSP sesuai umur anak
Jika hasil KPSP ulangan “YA” tetap 7-8 maka kemungkinan
ada penyimpangan (P), rujuk RS terdekat
27. Intervensi Jika Jawaban YA ≤ 6
Perkiembangan Anak Meragukan (M)
Jumlah
Jawaban
YA
Interpretasi Intervensi
≤ 6 Perkembangan
Anak
Kemungkinan
Ada
Penyimpangan
(P)
Segera Rujuk Ke RS
Tulis Jenis & Jumlah Penyimpangan
Perkembangan (Mis. Gerak Kasar, Halus,
Bicara & Bahasa Sosial & Kemandirian)
28. CONTOH KASUS
1
Seorang Peserta akan melakukan
pengkajian perkembangan KPSP pada
anak A, setelah menanyakan pada
orangtua pasien Anak A lahir Tanggal
1 Bulan 2 Tahun 2021
Pertanyaan:
1. Berapakah Usia Anak A saat ini?
2. Tentukan kuesioner KPSP yang
sesuai dengan usia Anak A?
29. Lanjutan
KASUS 1
Setelah Peserta B melakukan pengkajian
KPSP didapatkan hasil nilai YA sejumlah 10
dan nilai tidak ada yang 0
Pertanyaan:
1. Tentukan Interpretasi untuk kasus
diatas?
4. Apakah intervensi yang akan diberikan?
30. Jawaban 3 & 4
Jumlah
Jawaban
YA
(3) Interpretasi (4) Intervensi
10 Perkembangan
Anak Sesuai (S)
1. Beri Pujian Pada Ibu/pengasuh
2. Teruskan Pola Asuh
3. Teruskan Stimulasi Sesuai Tahap Perkembangan
Berikutnya ….?
4. Ikutkan Anak di Posyandu
5. Lakukan Pemeriksaan/Skrining rutin menggunakan KPSP
setiap 3 bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan
dan setiap 6 bulan sekali pada anak umur 24 sampai 72
bulan