Tugas membangun sistem informasi untuk mendukung transformasi digitalisasi bisnis PT Suka Maju. Sistem informasi dirancang untuk mengakomodasi perubahan model bisnis dan mendukung proses bisnis secara digital. Pembangunan sistem informasi meliputi perencanaan, analisis kebutuhan, desain, implementasi, hingga pemeliharaan sistem.
1. TUGAS SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI UNTUK PERUBAHAN MODEL BISNIS DAN
DIGITALISASI PERUSAHAAN PADA PT SUKA MAJU
Disusun oleh :
Nama : RIAN
Nim : 43219110213
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
FAKULTAS EKONOMI dan
BISNIS
Akuntansi S1
2. Abstrak
Perkembangan atau pembangunan sistem informasi saat ini sangat dimanfaatkan
sepenuhnya oleh hampir setiap perusahaan, baik itu perusahaan berskala kecil
maupun yang berskala besar. Hampir setiap aspek kegiatan di perusahaan harus
betul-betul bisa memanfaatkan sepenuhnya teknologi yang sedang digunakan dan
bahkan perusahaan rela untuk membeli sebuah sistem informasi agar kegiatan di
perusahaannya dapat berjalan dengan efektif sehingga dapat memberikan banyak
keuntungan. Praktik transformasi digital biasanya digunakan dalam konteks bisnis.
Pengenalan teknologi digital telah memicu penciptaan model bisnis baru dan aliran
pendapatan. Teknologi yang muncul seperti kecerdasan buatan, mempercepat
transformasi, sementara teknologi dasar seperti manajemen data dan analitik
diperlukan untuk menganalisis sejumlah besar data yang dihasilkan dari transformasi
digital pada PT Suka Maju.
Transformasi digital bukan hanya tentang teknologi. Itu terjadi di persimpangan
orang, bisnis dan teknologi – dan dipandu oleh strategi bisnis yang lebih luas. Sukses
hadir ketika organisasi dapat secara efektif menggunakan data yang dibuat oleh atau
melalui teknologi dengan cara yang memungkinkan perubahan bisnis terjadi secara
dinamis.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat dan diiringi dengan perkembangan sistem
informasi yang berbasis teknologi. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang
begitu cepat di dalam berbagai bidang dan menggagu tatanan usaha lama
(disruption). Salah satu sistem informasi yang digunakan dalam perusahaan adalah
sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu transformasi digital (pengembangan
system informasi) dapat dijadikan bentuk adaptasi dengan berkembangnya teknologi
informasi.
Pendahuluan
Sistem Informasi adalah kombinasi antara teknologi informasi dan aktivitas orang
yang menggunakan teknologi tersebut untuk mendukung operasi dan manajemen.
Dengan Sistem Informasi kita dapat lebih mudah dalam melakukan pekerjaan karena
Sistem tersebut dijalankan pada komputer berupa software.
Orang bijak mengatakan untuk mencapai seribu langkah harus dimulai dengan satu
langkah. Demikian juga dengan membangun sistem informasi, langkah pertama kita
adalah membuat perencanaan(planning). Transformasi digital pernah menjadi hal
3. penting untuk dipertimbangkan. Namun, sekarang transformasi digital menjadi suatu
keharusan bagi bisnis. Bob Davis dari Forbes Councils menyebutkan ada 2 alasan
kuat kenapa transformasi digital menjadi suatu keharusan.
Datu diantaranya perubahan yang tidak bisa dihindarkan. Pernah dengar digital
disruption? Era digital telah merubah kebiasaan kita sehari-hari, mulai dari cara kita
bekerja, cara kita belajar, dan masih banyak lainnya. Hal tersebut tentunya
merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari.
Ditambah lagi dengan munculnya sistem Cloud dimana orang tidak lagi
membutuhkan storage fisik untuk menyimpan dokumen digital. Sebelum ada tren
Cloud, banyak perusahaan yang bergantung pada storage untuk kebutuhan dokumen
digital mereka secara fisik. Namun tentu saja itu berimbas pada membengkaknya
biaya perawatan hardware. Belum lagi jika tiba-tiba hardware rusak maka
produktivitas akan terganggu. Perubahan radikal dari tempat penyimpanan fisik
menjadi Cloud harus disikapi dengan optimis. Jika kita tidak bisa beradaptasi dengan
teknologi Cloud, bagaimana mau beradaptasi dengan teknologi yang lainnya?
di era digital banyak bisnis yang dituntut untuk berinovasi. Sebabnya? Tentu saja
karena akan banyak pesaing baru di pasar. Sekarang, business entry barrier sudah
tidak sulit sebelum ada era digital. Alasannya? Akses Informasi semakin tidak
terbatas, semua orang bisa memiliki network yang mereka butuhkan untuk
membangun bisnis. Dan pula bagi yang sudah terjun di dunia bisnis, akan lebih
mudah mengamati pergerakan pesaing bisnis.
Keunggulan dari sistem diatas yaitu sistem otomasi. Kita tidak perlu memasukan
data satu per satu dalam sistem, karena sistem secara otomatis merekam data dan
data tersebut secara otomatis akan tersusun berdasarkan kebutuhan user. Pastinya
tidak ada lagi kata transaksi yang tidak tercatat, atau bahkan audit yang tidak
balance, karena semua tercatat dalam sistem.
Literatur Teori
Ibarat membangun sebuah rumah, jika kita sudah salah membangun sebuah pondasi
maka rumah tersebut tidak akan berdiri dengan benar. Misalnya saja kita terlanjur
membangun pondasi untuk rumah berlantai satu, maka di kemudian hari tidak
mungkin rumah kita dapat direnovasi menjadi bangunan berlantai tiga. Jika
dipaksakan rumah kita malah bisa rubuh. Jalan satu-satunya adalah dengan membuat
4. pondasi baru. Demikian juga dengan membangun Sistem Informasi. Jadi berhati-
hatilah ketika memulai pembangunan Sistem Informasi Anda. Telitilah dulu
spesifikasi teknis yang digunakan. Jangan sampai dana dan jerih payah yang sudah
dikeluarkan menjadi sia-sia karena harus mengulang pekerjaan
Menurut salah satu perusahaan audit terbesar di dunia, digitalisasi bisnis dapat
mengurangi risiko kecurangan dengan otomasi dalam sistem untuk menghitung
transaksi dan melacak transaksi dengan lebih presisi daripada sistem manual. Hal ini
tentu saja akan berimbas baik pada bisnis. Data dari peneliti menunjukan bahwa 13%
pendapatan perusahaan layanan umum hilang karena fraud. Tentu bukan angka yang
bisa disepelekan.
Tahap awal adalah perencanaan
Perencanaan adalah membuat semua rencana yang berkaitan dengan proyek sistem
informasi. kalau kita ingin membangun rumah maka kita akan melakukan
perencanaan bagaimana pondasinya , bagaimana struktur bangunannya, mau
memakai material apa saja, apa warna dindingnya, tak ketinggalakan pula
merencanakan anggaran budget yang harus kita keluarkan. begitu pula untuk
membangun sistem informasi, sistem informasi apa saja, sistem informasi HRD,
Logistik, Finance semuanya harus direncanakan.
Dalam perencanaan, hampir semua pihak yang terlibat dalam proyek sistem
informasi harus diikutsertakan, mulai manajer proyek (Project Manager) , user, calon
pengguna sistem informasi, Busines Process Analyst , Sistem Analyst, Programmer
sampai Tester.
Ada point-point penting perencanaan yang perlu dibuat dalam membangun sistem
informasi, yaitu :
• Feasility study, yaitu membuat studi kelayakan untuk sistem informasi yang
akan dibuat, seperti membuat kajian bagaimana proses bisnis akan berjalan
dengan sistem baru dan bagaimana pengaruhnya.
• Budget, yaitu membuat alokasi dan pengaturan pembiayaan proyek, termasuk
biaya perjalanan dan biaya lembur
• Sumber daya, yaitu membuat alokasi sumber daya yang akan dipakai dalam
proyek, misalnya jumlah tim, ketersediaan perangkat komputer dan sumber
daya yang lain.
5. • Cakupan (Scope) , yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem informasi
yang akan dibangun.
• Alokasi waktu, yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan proyek,
setiap langkah, setiap tim, dan masing-masing aktifitas, mulai perencanaan
sampai saat sistem informasi go live.
Pembahasan
Peran teknologi informasi dalam bisnis semakin kuat, hal ini ditunjukkan dengan
keaktifan perusahaan untuk menggunakan internet sebagai sarana pemasaran
produknya. Penggunaan internet bagi perusahaan saat ini sangat diperlukan. Setiap
perusahaan yang ingin memperluas jangkauan pemasarannya pasti mempunyai
website, yang menjadi sarana informasi maupun promosi bagi perusahaan. Dimana
lingkungan di sekitar perusahaan semakin kompleks akibat kemajuan di bidang
komunikasi, transportasi dan teknologi. Dalam pengolahan data tersebut diperlukan
suatu alat yang dinamakan sistem informasi.
Ada 4 cara sederhana berikut bisa ditiru untuk mempersiapkan agar bisa beradaptasi
dengan digitalisasi bisnis:
• Batasi Penggunaan Kertas
Metode pembatasan pemakaian kertas akan memaksa SDM untuk beralih
menggunakan fasilitas digital dalam membuat dokumen dan menyimpan dokumen.
Cara ini efektif untuk belajar membiasakan diri menggunakan fasilitas digital. Saat
meeting, atau pertemuan lainnya, jangan sediakan kertas dan alat tulis. Dari situ,
pembiasaan diri untuk mendokumentasikan catatan dalam bentuk digital, bisa dalam
bentuk video atau rekaman suara agar bisa didengarkan kembali.
• Biasakan menyimpan dokumen pada Cloud
Google Drive, Dropbox dan Quip hanyalah sedikit contoh penyedia layanan cloud
gratis yang bisa kalian gunakan. Layanan gratis ini bisa dijadikan sebagai metode
pembiasaan bagi SDM untuk menyimpan segala dokumen yang berhubungan dengan
bisnis dan perusahaan.
• Mulailah berkomunikasi dengan team secara digital
Fasilitas chat profesional seperti Slack, bisa menjadi langkah awal untuk merubah
6. cara SDM berkomunikasi. Selain memudahkan semua anggota perusahaan
berkomunikasi, kontrol akses kepada siapa mereka bisa berkomunikasi juga bisa
dibatasi. Hal ini untuk menghindari komunikasi yang tidak ada kaitannya dengan
pekerjaan. Selain itu, komunikasi secara digital juga akan membuat lingkungan kerja
menjadi lebih kondusif.
• Buat workshop khusus untuk literasi digital
Tentunya sebagai perusahaan yang menaungi SDM, workshop tentang literasi digital
perlu dilakukan. Workshop ini tidak harus tentang hal-hal berat, seperti pelatihan
penggunaan sistem atau aplikasi. Tetapi, bisa dimulai dengan workshop mengenai
bagaimana menjaga informasi digital perusahaan, apa saja yang boleh dan tidak
boleh dilakukan di social media, dan lainnya. Tentu saja, dengan memulai literasi
digital seperti ini, diharapkan SDM dapat lebih sadar betapa pentingnya transformasi
digital baik bagi bisnis maupun bagi SDM itu sendiri.
Dalam proses transformasi digital bisnis, ada dana yang perlu disiapkan karena akan
mengadaptasi teknologi baru. Misalnya, perusahaan ingin mulai memakai sistem
aplikasi berbasis web untuk HR, ERP, dan Akuntan nya. Perusahaan harus
mengalokasikan dana untuk berlangganan sistem tersebut. Tetapi, perlu diingat,
jangan terburu-buru merubah semua sistem menjadi sistem digital. Lakukanlah
secara bertahap. Selain untuk memastikan proses transformasi digital bisa diterima
dengan baik oleh SDM, juga untuk mengatur dana agar tidak bengkak di awal.
Misalnya, dalam tahap pertama proses transformasi digital bisnis, sistem yang akan
diubah yaitu sistem HR nya. Dalam waktu 3 bulan, lihat progress nya, apakah sistem
HR berbasis web bisa meningkatkan produktivitas team HR atau tidak. Jika ya bisa
menuju tahap selanjutnya. Dengan merubah sistem akuntan atau ERP perusahaan.
Tetapi, perlu digaris bawahi bahwa kebutuhan bisnis dan perusahaan bisa berbeda-
beda. Jadi sesuaikan sistem yang akan diubah dengan kebutuhan bisnis atau
perusahaan.
Transformasi Digital yang Dilihat dari 4 Sudut Pandang
1. Sudut pandang perbankan
Dewasa ini, cukup banyak layanan perbankan yang menggunakan transformasi
digital sebagai cara mereka untuk melakukan pendekatan kepada nasabah atau
konsumennya. Salah satu yang tentu sudah tidak asing bagi Anda adalah Mobile
7. Banking. Aplikasi ini sangat mempermudah lalu lintas transaksi keuangan Anda,
bukan?
2. Sudut pandang hospitality
Lingkup hospitality, salah satunya hotel juga terkena dampak dari transformasi
digital. Dampak positif dari hadirnya transformasi ini dari sudut pandang hospitality
adalah orang-orang dapat dengan mudah untuk memesan kamar.
Sedangkan dampak negatifnya adalah semakin banyak pesaing yang juga
memanfaatkan kecanggihan teknologi ini. Sehingga, kini banyak juga hotel dengan
harga yang terjangkau namun sudah memiliki fasilitas yang cukup baik. Selain itu,
para pelaku usaha tersebut juga tidak segan-segan untuk melakukan promo apabila
memesan kamar melalui aplikasi-aplikasi pemesanan hotel hingga akomodasi
lainnya.
3. Sudut pandang e-Commerce
Nah, dunia e-Commerce bisa jadi paling terasa pengaruhnya. Tentu saja, karena
bergerak di bidang digital. Tidak heran jika banyak perusahaan yang memulai bisnis
e-Commerce ini. Bahkan di Indonesia sendiri sudah banyak sekali e-Commerce
ternama yang digunakan oleh masyarakat.
4. Sudut pandang perpajakan
Sedangkan dari dunia perpajakan sendiri digital transformation mulai dirasakan pada
pertengahan 2000an. Pemerintah mulai memadukan teknologi dengan pajak secara
perlahan.
Kini, wajib pajak sudah tidak perlu lagi melakukankewajiban perpajakannya seperti
penyetoran dan pelaporan pajak secara manual atau datang langsung ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP). Wajib pajak sudah bisa melakukannya di mana saja dan
kapan saja secara digital. Anda juga tidak perlu lagi mengantre dan menghabiskan
banyak waktu untuk mengurus pepajakan. Segalanya kini serba canggih dan mudah.
8. Peranan informasi terhadap keputusan manajerial
3 Level manajemen antara lain :
• manajemen strategis ( top majemen )
• manajemen taktis ( middle manajemen )
• manajemen operasional ( low manajemen )
Transformasi alat bantu menjadi strategi
SI pada awalnya merupakan alat bantu untuk mengintegrasikan data dan
meningkatkan informasi semata. Namun seiring dengan perkembangan teknologi
maka SI dapat meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan kecepatan dan
keakuratan dalam penyusunan laporan manajerial.
Strategi memenangkan pasar
Pasar adalah hal yang sangat penting dalam perusahaan. Untuk dapat bertahan di
dunia bisnis maka perusahaan harus mempunyai strategi agar dapat memenangkan
pasar.
Tahap-tahap pembangunan SI
• Membangun sistem pemprosesan transaksi melalui pembangunan kantor
elektronik seoptimal mungkin
• Membangun SIM berbasiskan jaringan komputer yang akan mengolah DB
perusahaan menghasilkan laporan-laporan dan grafik-grafik serta
9. mendistribukan kepada pihak pengambil keputusan dalam perusahaan dengan
tepat, waktu dan akurat
• Membangun SPK untuk mengolah DB untuk membantu para pemimpin
dalam menentukan alternatif keputusan manajerial
• Mengembangkan SI yang bersifat lintas platfom yakni SI yang mampu
menjembatani perbedaan antar platfom SI bisnis yang akan bergabung satu
sama lain.
Peranan informasi terhadap keputusan dimana jika dimulai dari tidak ada kepastian,
ragu-ragu dan ada nya kepatian maka akan menghasilkan lengkap nya suatu
informasi tetapi jika dimulai dengan adanya kepatian lalu ragu-ragu dan tidak
munculnya adanya kepastian akan menghasilkan sedikit nya informasi yang
diperoleh.
Tingkatan Sistem Informasi
• Sistem Pemrosesan Transaksi Merupakan hasil pengembangan dari
pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin
dimasukkan ke dalam pemrosesan transaksi.
• Sistem Informasi Manajemen Merupakan kelengkapan pengelolaan dari
proses-proses yang menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi yang ditujukan untuk manajer.
• Sistem Penunjang Keputusan Merupakan peningkatan dari SIM dengan
adanya prosedur khusus dan pemodelan yang unik dalam membantu manajer
dalam memperoleh alternatif.
• Sistem Informasi – e-business Merupakan jawaban untuk tantangan
pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis berbasis internet.
Kesimpulan
Perusahaan modern saat ini mulai mengaplikasikan teknologi guna membangun
model bisnis baru, berorientasi proses, hingga menggunakan software serta sistem
yang menciptakan keterhubungan di segala aspek dalam perusahaan denganini
memanfaatkan koneksi serta pendekatan baru untuk mengoptimasi proses internal,
meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mendorong kualitas kinerja
karyawannya. Untuk mewujudkan transformasi digital secara sukses, paling tidak
ada lima poin strategis yang harus diutamakan, yaitu: pengalaman
10. pengguna/pelanggan, solusi inovatif, pertumbuhan penjualan, efisiensi biaya, serta
out of jail. Di aspek pengalaman pelanggan, ini berkaitan dengan kemajuan teknologi
saat ini. Teknologi yang semakin mudah dan bahkan bisa diakses hanya dengan jari.
Kemajuan ini mendorong ekspektasi pelanggan terhadap suatu perusahaan menjadi
sangat tinggi. Ketika perusahaan bisa bertransformasi menjadi lebih terhubung dan
memberikan pengalaman baru bagi pelanggan, hal ini akan memperkuat loyalitas
mereka. Di waktu yang bersamaan, loyalitas ini juga bisa memberikan gambaran
tentang insight dari pelanggan hingga bagaimana pola perilakunya–yang bisa
digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan serta memprediksi
pembelian di masa mendatang.
Daftar Pustaka
Anggraini, D., Hamiza, A., Doktoralina, C. M., & Anah, S. (2018). Application of Supply
Chain Management Practices in Banks: Evidence from Indonesia. International
Journal of Supply Chain Management, 7(5), 418-427.
Anggraini, D., & Tanjung, P. R. S. (2020). Company Value: Disclosure Implications of
Sustainable Supply Chain, Profitability and Industrial Profile. International Journal of
Supply Chain Management, 9(2), 648-655.
Ardianto, A., & Fitrianah, D. (2019). Penerapan Algoritma FP-Growth Rekomendasi
Trend Penjualan ATK pada CV. Fajar Sukses Abadi. InComTech, 9(1), 49-60.
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization,
Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting
Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Doktoralina, C., & Apollo, A. (2019). The contribution of strategic management
accounting in supply chain outcomes and logistic firm profitability. Uncertain Supply
Chain Management, 7(2), 145-156.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality
The Quality of MSME ’ s Financial Reports. (3). doi:https://doi.org/10.4108/eai.3-2-
2020.163573.
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of
Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks
(Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference
Economics, Business, and Social Sciences, (2). doi:https://doi.org/10.4108/eai.26-3-
2019.2290775.
11. Putra, Y. M. (2019). Membangun Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
doi:https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129.
Rekarti, E., & Doktoralina, C. M. (2017). Improving Business Performance: A Proposed
Model for SMEs. European Research Studies Journal, 20(3A), 613-623.
Rekarti, E., Doktoralina, C. M., & Saluy, A. B. (2018). Development model of marketing
capabilities and export performance of SMEs: A proposed study. European Journal of
Business and Management, 10(22).
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical
Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA
International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.