Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Aplikasi konsep basis data relasional
1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Aplikasi Konsep Basis Data Relasional
Disusun oleh :
Nama : Rian
Nim : 43219110213
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS
Akuntansi S1
2021
2. Abstrak
Konsep Basis Data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk
mengelola atau mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang
berdampak pada bagaimana cara mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data
yang terkait dalam suatu sistem kemudian diolah sedemikian rinci dengan perintah
prosedur proses sistem hingga menghasilkan keluaran (output) yang disebut
informasi. Didalam penerapannya dalam sistem informasi akuntansi diperlukan data
base untuk menjaga, mengelompokkan dan meyimpan banyak data akuntansi
perusahaan, selain itu juga diperlukan modelling serta aplikasi yang bisa membantu
pekerjaan akuntan dalam membuat atau menyusun informasi yang diperlukan oleh
perusahaan mekanisme yang terjadi berulang-ulang ini dapat disebut dengan sistem
informasi Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai
media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing
perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada
pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu
pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan
informasi yang ada.
Pendahuluan
Model Data Relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan
tabel dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah
berkas data. Model ini menunjukkan cara mengelola/mengorganisasikan data secara
fisik dalam memory sekunder, yang akan berdampak pula pada bagaimana kita
mengelompokkan data dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem
yang kita buat.
Selain itu sistem Informasi Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai suatu
sistem yang bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan,
3. mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi
pemakai didalam maupun diluar perusahaan
Basis Data Relasional atau dalam bahasa inggris dikenal dengan Relational
Database merupakan Basis data digital yang didasarkan pada model data relasional.
Basis data relasional merupakan kelompok desain atau model basis data yang paling
sederhana dan mudah untuk diterapkan terhadap basis data. Model basis data adalah
mekanisme yang digunakan untuk mengorganisasikan data.
Sejarah Basis Data
Dari awal penggunaan komputer, penyimpanan dan manipulasi data merupakan
focus utama aplikasi. Pada awal tahun 1960, Charles Bachman diperusahaan General
Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data
Terintegrasi (Integrated Data Store) Dasar untuk model data jaringan dibentuk lalu
distandardisasi oleh Conference on Data System Language (CODASYL). Kemudian,
Bachman menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam nobel pada ilmu
komputer ) di tahun 1973.
Pada akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan system manajemen informasi
(Information Manajemen System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada
kerangka kerja yang disebut model data hierarki. Dalam waktu yang sama, hasil kerja
sama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika mengembangkan system
SABRE. System SABRE memungkinkan user mengakses data yang sama pada
jaringan computer.
Pada tahun 1970, Edgar Codd di
laboratorium penelitian di San Jose mengusulkan suatu representasi data baru
yang disebut model data relational. Pada tahun 1980, model relasional menjadi
paradigm DBMS paling dominan.
Bahasa query SQL dikembangkan untuk basisdata relasional sebagai bagian proyek
Sistem R dari IBM.
SQL di standardisasi
di akhir tahun 1980 dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards
Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO).
4. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing award untuk kontribusinya pada
manajemen transaksi dalam DBMS.
Literatur Teori
Konsep Database Relasional
Dr. E.F. Codd pada tahun 1970 telah memperkenalkan model relasional sistem
database yang merupakan dasar untuk Relational Database Management System
(RDBMS). ebelum konsep database relasional telah digunakan dua model database
yaitu Network dan Hierarchical Database.
Dalam database relasional, data disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi,
dan antartabel satu dengan tabel yang lainnya terdapat hubungan atau relationship.
Komponen-komponen model ralasional meliputi : Kumpulan objek yang memiliki
keterkaitan atau relasional antar penyimpan data, Set operator yang dapat melakukan
relasi untuk membuat relasi yang lainnya, dan Integritas datauntuk akurasidan
konsistensi
Menurut Indra (2004) perancangan database adalah mendesain atau menggambar
sesuatu terdiri dari input, proses, output. Sedangkan menurut Jogiyanto (2005:196)
perancangan database adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari suatu kesatuan yang utuh dan
berfungsi. Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa yang terdiri
dari input, proses, output yg memiliki kesatuan yg utuh dan berfungsi.
Sebuah database relasional menggunakan hubungan atau tabel dua dimensi untuk
menyimpan informasi. Sebagai contoh: Kita ingin menyimpan informasi tentang
semua karyawan yang ada pada salah satu perusahaan
Dalam sebuah database relasional, kita membuat beberapa tabel untuk menyimpan
bagian-bagian informasi yang berbeda tentang karyawan yang bekerja diperusahaan
tersebut, misalnya tabel yang menyimpan informasi tentang karyawan, tabel yang
5. menyimpan informasi tentang departemen, tabel yang menyimpan informasi tentang
gaji.
Sebuah database relasional dapat berisi satu atau banyak tabel. Sebuah table
merupakanstruktur penyimpanan dasar dari sebuah RDBMS. Sebuah tabelmemiliki
semuadata yang diperlukan tentang sesuatu di dunia nyata, seperti karyawan, faktur,
atau pelanggan.
Terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat
memenuhi kriteria sebagai suatu basis data, yaitu:
• Kerangkapan data, yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang-
ulang pada file basis data.
• Inkonsistensi data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field
yangsama untuk beberapa file dengan kunci yang sama.
• Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data.
Programaplikasi tidak dapat mengakses file tertentu dalam sistem basis data
tersebut,kecuali program aplikasi dirubah atau ditambah sehingga seolah-olah
ada fileyang terpisah atau terisolasi terhadap file yang lain.
• Keamanan data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam
sistembasis data. Pada prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan oleh
pemakaitertentu yang mempunya wewenang untuk mengakses.
• Integrasi data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat
melakukankendali atau kontrol pada semua bagian sistem sehingga sistem
selaluberoperasi dalam pengendalian penuh.
6. Keuntungan Model Data Relasioanal :
• Bentuknya sederhana.
• Menggambarkan dalam bentuk visual.
• Mudah mengoprasikann data seperti query, update/edit, delete
Bahasa Pada Model Data Relasional
Bahasa yang digunakan dalam Model Data Relasional, yaitu :
Bahasa Query Formal
Bahasa yang menggunakan symbol-simbol matematis yang Terbagi menjadi :
• Prosedural, yaitu si pemakai menspesifikasikan data yang diinginkan
danmengetahui cara untuk mendapatkannya.
• Non Prosedural, pemakai dapat menspesifikan datanya tetapi
tidakmenjelaskan bagaimana mendapatkannya.
Bahasa Query Komersial
Bahasa Query Komersial adalah bahasa yang dibuat oleh programmer sendirisesuai
dengan keinginan atau keperluan yang diinginkan yang sesuai denganprogrammer.
programmer membuat bahasa yang lebih mudah untuk dimengerti.Contoh : QUEL,
QBE, SQL.
Kelebihan & Kekurangan Model Data Relasional
Kelebihan Model Data Relasional
• Bentuknya sederhana.
• Data dapat diakses lebih cepat.
• Struktur basis data mudah diubah.
• Data lebih akurat.
• Memudahkan user untuk membangun dan memodifikasi program aplikasi.
• Memudahkan user menerapkan integritas data.
7. • Memudahkan user dalam membentuk query yang kompleks untukmemanggil
kembali (retrieve) data.
• Bahasa standar SQL (Structure Query Language) sudah dibuat.
Kekurangan Model Data Relasional
• Tabel yang berbeda harus dihubungkan untuk memanggil kembali
(retrieve)data.
• Diperlukan pemahaman user terhadap hubungan antar tabel.
• User harus mempelajari bahasa SQL.
Kunci Relasional (Relational Key) model relasional
Pada Model relasional terdapat istilah yang mempunyai peran penting dalam
merancang basis data jenis ini. Istilah ini disebut dengan Kunci relasional dalam
bahasa inggris disebut Relational key.
Jenis-jenis kunci relasional :
• Superkey adalah satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris
data dalam sebuah tabel secara unik dan mengidentifikasi sebuah tuple secara
unik di dalam sebuah relation.
• Candidate Key (Kunci Calon) adalah merupakan kumpulan atribut minimal
atau superkey yang jumlah atributnya minimal.
• Primary Key (Kunci Utama) adalah atribut candidate key yang telah dipilih
untuk mengidentifikasikan tuple secara unik dalam relasi.
• Foreign Key (Kunci Tamu) adalah sebuah atau sekumpulan atribut di dalam
sebuah relasi yang sesuai dengan candidate key dari beberapa relasi.
• Composite key atribut adalah key yang terdiri dari dua atau lebih atribut yang
secara unik mengidentifikasikan suatu kejadian atau hubungan entitas.
Composite atribut merupakan atribut yang masih dapat diuraikan lagi menjadi
sub-sub atribut yang mempunyai nilai atau item data masing-masing.
8. Pembahasan
Database relasional merupakan jenis Database Management System (DBMS)
yang terbaru, yang memberikan gambaran atau bagam skema yang menjelaskan
tentang hubungan antar tabel bisa dilakuan di dalam sebuah database. Model
database ini digagas oleh seorang pakar database bernama EF codd.
Jenis database relasional ini merupakan jenis database yang paling sederhana
disamping jenis database pendahulunya yaitu database Hierarki (Hierarchical
Database Model), dan database Jaringan (Network Database Model)
Untuk membuat sistem basis data yang terpadu kita perlu menghubungkan terlebih
dahulu kedua tabel yang ingin Kita dikoneksikan. Untuk setiap tabel yang ada
terdapat field kunci atau primary key, primary key ini dikoneksikan padatabel kedua
sehingga di tabel kedua ini menjadi foreign key. Dengan relational database ini Kita
cukup mengubungkan kedu tabel yang ada melalui foreign key.
Komponen Basis Data
Basis data adalah merupakan suatu sistem yang dibangun oleh beberapa komponen
diantaranya ada enam komponen pokok antara lain ialah :
• Perangkat keras (hardware) dalam sistem komputer. Dalam sistem
pengolahan basis data digital perangkat utama sebagai pengolah data dalah
komputer.
• Perangkat Lunak Aplikasi (software) lain yang mendukung dan bersifat
opsional. Perangkat lunak digunakan untuk mendukung proses pengelolaan
basis data. Misal : bahasa pemrograman C, basic pascal.
• Sistem Operasi (operating system). Sistem operasi merupakan perangkat
lunak yang digunakan untuk mengelola aplikasi basis data dan penggunaan
sumberdaya komputer.
• Basis data data lain yang mempunyai keterkaitan dan hubungan dengan basis
data itu sendiri. Berisi atau memiliki objek-objek basis data seperti file, table,
9. indeks . Mempunyai disfinisi struktur baik untuk basis data maupun objek-
objek secara detail.
• Sistem Pengelola Basis Data Database Management System atau database
managemen system (DBMS). Merupakan program aplikasi untuk
pengelolaan basis data, seperti Microsoft acces, oracle dan lian-lain.
• Pemakai (user), yaitu pengguna yang terlibat dalam pengelolaan basis dan
penggunaan basis data.
Sistem Manajemen Basis Data
Sistem manajemen basis data adalah merupakan sebuah tatanan (keterpaduan) yang
terdiri atas sejumlah komponen-komponen fungsional (komputer) yang saling
berhubungan secara bersama-sama, bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau
pekerjaaan tertentu.
Tujuan Dan Manfaat Peggunaan Basis Data
Kesuksesan suatu organisasi bergantung pada kemampuannya menangkap data
secara akurat dan tepat waktu.
Kemampuan untuk mengatur atau mengolah sejumlah data, dan kecepatan untuk
mencari informasi yang relevan, adalah aset yang sangat penting bagi suatu
organisasi.
Beberapa tujuan penggunaan basis data adalah sebagai berikut :
• Kecepatan dan Kemudahan (Speed) , melalui basis data diharapkan pengguna
dapat melakukan penyimpanan, perubahan dan menampilkan kembali dengan
cepat dan mudah.
• Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space). Penggunaan basis data mampu
mengurangi pengulangan atau redundansi data.
• Keakuratan (Accuracy), melalui basis data keakuratan data lebih terjaga
dengan menerapkan aturan dan batasan tertentu (constraint), tipe data,
domain data dan keunikan data.
• Ketersediaan (Availability). Dengan basis data data yang sudah tidak dipakai
dapat dipisahkan dari sistem database yang sedang aktif. Selain itu dapat
10. memanfaatkan teknologi jaringan komputer agar data yang berada di suatu
lokasi atau cabang daat juga diakses oleh lokasi atau cabang lainnya.
• Kelengkapan (Completeness). Agar data yang dikelola senantiasa lengkap
baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Hal ini
dapat dilakukan melalui penambahan record-record data, perubahan struktur
basis data, menambah field pada tabel atau menambah tabel baru.
• Keamanan (Security). Walaupun tidak semua sistem basis data
menerapkannya, keamanan dalam penggunaan basis data diperlakukan pada
sistem yang besar dan serius. Dengan penerapan ini, setiap pengguna
dibedakan hak aksesnya; yakni ditentukan obyek-obyek mana saja yang bisa
diakses dan proses apa saja yang bisa dia dilakukan.
• Kebersamaan (Sharability). Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung
lingkungan multiuser (banyak pemakai) dengan menjaga / menghindari
munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan
data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau
kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk
menggunakan data).
Operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data adalah
sebagai berikut :
• Pembuatan basis data baru (create database), adalah proses yang identik
dengan pembuatan lemari arsip yang baru.
• Penghapusan basis data (drop database), adalah proses yang identik dengan
perusakan lemari arsip, sekaligus beserta isinya jika ada.
• Pembuatan table baru ke suatu basis data (create table), yang identik dengan
penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
• Penghapusan table dari suatu basis data (drop table), identik dengan
perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
• Penambahan / pengisian data baru di sebuah basis data (insert), identik
dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip.
• Pengambilan data dari sebuah table (retrieve / search), identik dengan
pencarian lembaran arsip dalam sebuah map arsip.
11. • Pengubahan data dalam sebuah table (update), identik dengan perbaikan isi
lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
• Penghapusan data dari sebuah table (delete), identik dengan penghapusan
sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi
Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting
dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
• Bauran produk
• Penetapan harga produk
• Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau
membeli)
• Manajemen Biaya
Kesimpulan
Basis data relasional merupakan basis data terstruktur untuk mengenali
hubungan antara item informasi, basis data relasional adalah salah satu model data,
pertama kali diperkenalkan oleh E.F. Codd pada tahun 1970, Relational Database
Management System (RDBMS) merupakan perangkat lunak yang digunakan oleh
basis data model relasional ini. Super Key, Candidate Key, Primary Key Foreign Key
juga Composite Key merupakan kunci relasi atau penghubung sekaligus pembeda
antara item-item data dari atribut pada satu atau lebih (kumpulan) tabel. Basis data
merupakan kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang
lainnya, dan tersimpan dalam perangkat keras komputer serta menggunakan
perangkat lunak untuk bantuan dalam mengoperasikannya. Didalam manajemen
basis data, data disimpan dalam bentuk Berkas atau file. Berkas adalah himpunan
seluruh record data (sisi baris) yang bertipe sama Suatu tabel atau Entitis dalam basis
data relasional digunakan untuk mendukung antar muka komunikasi antara pemakai
12. dengan para profesional komputer. Record atau Baris atau dalam istilah model
relasional yang formal disebut dengan Tuple adalah kumpulan data yang terdiri dari
satu atau lebih suatu field. Pada setiap baris-baris ini tersimpan data-data dari subyek
tabel yang bersangkutan . Di samping itu data-data yang ada dalam satu record bias
terdiri dari bermacam-macam tipe data Field atau Kolom atau dalam istilah model
relasional yang formal disebut dengan Attribute adalah kumpulan data yang
mempunyai/menyimpan yang sama/sejenis untuk setiap pada tabel. Ynag perlu
diperhatikan bahwa urutan data (fisiknya) dalam suatu kolom untuk tiap-tiap baris
tidak memiliki arti sehingga data-data tersebut tidak berpengaruh walaupun diubah.
Daftar Pustaka
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education
, Accounting Knowledge , and Utilization Of Information Technology Toward
Quality The Quality of MSME ’ s Financial Reports. (3).
https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants
of Micro, Small and Medium Enterpreneur (MSME) Become Customer of Islamic
Banks (Religion , Religiousity and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual
Conference Economics, Business, and Social Sciences, (2).
https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775
Anggraini, D., Hamiza, A., Doktoralina, C. M., & Anah, S. (2018). Application of
Supply Chain Management Practices in Banks: Evidence from Indonesia.
International Journal of Supply Chain Management, 7(5), 418-427.
Surjandari, D.A., Anggraeni, D., Arlita, D.P., Purba, R.M. (2019). Analysis of Non-
Financial Determinants of Company Value In Manufacturing Companies in
Indonesia. Jurnal Akuntansi, 23(2), 230-252
Anggraini, D., Tanjung, P.R.S. (2020).Company Value: Disclosure Implications of
Sustainable Supply Chain, Profitability and Industrial Profile. International Journal
of Supply Chain Management, 9(2), 648-655
13. Dewi, M Hadri, M. Financial distress prediction in Indonesia companies: finding an
alternative model, Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic Scixences.
61(1)
Putra, Y. M., (2018). Konsep Basis Data Relasional. Modul Kuliah Sistem Informasi
AKuntansi. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta .
Putra, Y. M. (2018). Pemetaan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan EMKM pada
UMKM di Kota Tangerang Selatan. Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan
Perpajakan, 11(2), 201-217.
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129