Teknologi informasi (TI) adalah teknologi yang digunakan untuk memproses dan menghasilkan informasi yang berkualitas dari data untuk keperluan bisnis, pemerintahan, dan pengambilan keputusan. TI mencakup teknologi komputer dan komunikasi. Kualitas layanan sistem informasi ditentukan oleh berbagai dimensi seperti kinerja, fitur, keandalan, kesesuaian, daya tahan, kemudahan perbaikan, keindahan, dan perse
Sim, namira nur jasmine, hapzi ali, kualitas produk dan jasa, universitas mercu buana, 2017
1. Nama : Namira Nur Jasmine Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi
NIM : 41814010076 Universitas Mercu Buana
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 10
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi, MM
Minggu, 14 Mei 2017
Pengertian Teknologi Informasi (TI)
Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, pemerintahan dan merupakan informasi
yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan
informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi
(Martin, 1999). Semua bidang membutuhkan teknologi informasi, baik hukum, ekonomi,
perbankan, kesehatan, dan sebagainya.
Penerapan Teknologi Informasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu
dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi
dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dapat menyebabkan perubahan pada
kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu
aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan. Juga
penggunaan Microsoft Access dapat membuat aplikasi untuk dapat memenuhi tujuan efektifitas
dan efisiensi suatu perusahaan.
Terdapat enam fungsi teknologi informasi, yaitu:
1. Menangkap (Capture) Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput. Misalnya
menerima inputan dari mic, keyboard, scanner, dan lain-lain.
2. Mengolah (Processing) Mengolah atau memproses data masukkan yang diterima untuk
menjadi informasi. Pengolahan dan pemrosesan data dapat berupa mengkonversi,
menganalisis, dan menghitung (kalkulasi).
2. 3. Menghasilkan (Generating) Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam
bentuk yang berguna atau laporan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Misal laporan,
tabel, grafik, gambar, dan lain-lain.
4. Menyimpan (Storage) Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media
yang dapat digunakan untuk keperluan lain. Contohnya adalah menyimpan ke hard disk,
flash disk, tape, dan lain-lain.
5. Mencari Kembali (Retrival) Menelusuri dan mendapatkan kembali informasi atau
mengkopi data dan informasi yang sudah tersimpan. Misalnya mencari data penjualan
yang sudah disimpan sebelumnya.
6. Mentransmisi (Transmission) Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain
melalui jaringan komputer. Misalkan mengirimkan data penjualan dari user A ke user yang
lainnya.
Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah dilihat
karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi sebuah
perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan
dengan baik.
Ada 4 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu:
1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah
diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang
menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi
informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi
informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi
akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial
embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait
dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang
memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.
3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih
strategis lagi karena keberadaannya sebagai penyedia dari rencana bisnis perusahaan dan
merupakan sebuah tambahan informasi bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan
pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya.
4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure. Dalam era
organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana
atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan
berinteraksi.
3. Seorang Profesional IT juga harus mempunyai banyak pengetahuan dan keahlian, akan tetapi
tidak semua keahlian diperlukan setiap harinya. Ada keahlian yang diperlukan sesekali saja,
namun kita tetap harus mengingat dan juga mengasah keahlian tersebut secara terus menerus.
Jika tidak kita asah maka akan hilang dan lupa maka kita akan kesulitan dalam mengatasi masalah
yang sama bila terjadi lagi.
Berikut ini beberapa pengetahuan dan juga keahlian dasar yang mesti kita kuasai sebagai seorang
Profesional IT :
1. Kemampuan untuk memperbaiki masalah basic atau umum dari komputer. Contoh
sederhana dari masalah umum seperti printer-mapping, mem-backup files dan data atau
menginstall network/lan-card. Anda tidak harus menjadi seorang ahli dan sangat paham
bagaimana meng-overclock PC atau meretas Windos Registry, tapi jika anda bekerja di IT,
orang-orang di perusahaan anda pasti mengharapkan anda bisa mengatasi masalah-
masalah dasar tsb,
2. Kerjakan pekerjaan Help Desk. Sempatkan diri anda untuk mencoba pekerjaan Help Desk.
Dari seorang Direktur IT sampai Arsitek pun harus mencoba pekerjaan ini, bukan hanya
user-user anda akan melihat anda sebagai pemimpin yang baik yang memberikan contoh
yang baik, anda juga bisa memberikan edukasi yang tepat kepada user-user anda tentang
IT SOP (Standard Operational Process/Procedure) yang tepat sesuai perusahaan yang
dapat membantu anda mencegah komplain di kedepannya nanti.
3. Seorang Profesional IT harus mampu atau berbicara di depan publik. Walaupun hanya
sesekali, tetapi kemampuan ini akan sangat membantu anda merasa nyaman ketika anda
harus mem-presentasikan rencana kerja dan hasil kerja anda di hadapan direktur atau
eksekutif. Ini adalah kemampuan yang sangat krusial yang harus dimiliki seorang Manager
IT. Ingat, presentasi anda menentukan karir anda sebagai seorang Manager IT.
4. Profesional IT harus bisa memahami teknologi sekarang dan memikirkan teknologi yang
akan muncul dimasa depan. Kemampuan ini bisa didapat melalui sertifikasi, pelatihan,
training, pendidikan dll.
5. Tahu dan mengerti dasar-dasar Networking. Seorang yang menyandang gelar Manager IT
harus mengerti bagaimana sebuah Jaringan IT itu bekerja dan menjalankan
troubleshooting sederhana. Anda harus mengerti apa itu DNS dan bagaimana memerika
DNS serta melakukan Ping dan Trace-route.
6. Tahu dan mengerti dasar-dasar sistem administrasi. Seorang Profesional IT harus
mengerti apa itu file-permission, access-levels dan kenapa sebuah komputer harus
berkomunikasi dengan domain controller. Anda tidak perlu menjadi seorang ahli tapi jika
anda mengerti konsep dasar sistem administrasi akan sangat membantu anda untuk
mencegah sakit kepala dikedepannya nanti.
4. 7. Dapat mendesign sebuah arsitektur teknis dan mengintegrasikan sistem. Seorang
profesional IT harus mampu membangun dan merancang aristektur teknis dengan
memahami prinsip design arsitektur IT yang tetap. Selain itu Profesional IT juga harus bisa
mengintegrasikan sistem agar pergerakan data lebih baik dan jelas.
8. Ketajaman Solusi. Seorang Profesional IT dapat memberikan sebuah solusi terbaik untuk
menyelesaikan masalah dengan mendefinisikan masalah tersebu terlebih dahulu dan
akhirannya mengeluarkan sebuah solusi yang baik. Seorang Profesional IT yang handal
dapat bisa berfokus dan berfikir pada solusi dari suatu masalah, bukan hanya teknologi.
9. Seorang Profesional IT harus bisa atau mempunyai Kemampuan berpikir secara strategik
serta kemampuan dalam mempengaruhi, membujuk serta beradaptasi terhadap
lingkungan pekerjaannya.
Kualitas Layanan Sistem Informasi
Istilah kualitas telah didefinisikan dalam banyak cara. Peneliti Joyce Rowe dari Virginia State
University dan Ralp Neal dari Virginia Commonwealth mendapatkan beragam definisi dari
sembilan pakar.
Salah seorang pakar adalah : James Martin, konsultan komputer terkenal, yang mendeskripsikan
kualitas perangkat lunak sebagaitepat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi kebutuhan
pemakai. Suatu definisi kualitas yang paling sederhana, namun yang menangkap pemikiran
mutakhir dalam bisnis, mendefinisikan kualitas sebagai “kesesuaian dengan spesifikasi
pelanggan”. Ide dasarnya, kualitas bukanlah memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan
perusahaan atau instansi, sebaliknya kualitas adalah memenuhi kriteria yang ditetapkan
pelanggan. Kunci mencapai jenis kualitas ini, karena itu adalah mengetahui siapa pelanggannya
dan apa yang mereka inginkan.
Kualitas biasanya tidak ditentukan oleh satu atribut atau dimensi tunggal dari suatu produk atau
jasa, tetapi ditentukan oleh beberapa atribut. David Garvin memperkenalkan subyek kualitas
yang diterapkan pada produk sistem informasi dan telah mengidentifikasi delapan dimensi yang
berbeda. Dimensi-dimensi tersebut terdiri dari:
1. Kinerja
Dimensi ini mengenai seberapa baik suatu sistem informasi atau barang melakukan apa
yang memang harus dilakukannya. Contoh simplenya adalah penggunaan sebuah printer.
Bagaimana printer tersebut bekerja dan hasil yang akan keluar seperti apa, itu dapat
menandakan sebuah kinerja suatu barang tersebut.
5. 2. Features
Ini adalah "pernik-pernik" yang melengkapi atau meningkatkan fungsi dasar pada sistem
informasi. Contohnya adalah pada input, proses, dan output yang dihasilkan. Misalnya
seperti sebuah handphone. Handphone pada masa ini tidak digunakan hanya untuk
menelpon dan mengirim pesan saja, tetapi handphone pada masa ini memiliki fitur
tambahan seperti kalkulator, permainan, browser, social media dll.
3. Keandalan
Dimensi kualitas ini berkaitan dengan kemampuan sistem informasi untuk bertahan
selama penggunaan yang biasa. Contohnya adalah pada saat kita menghidupkan sebuah
Gadget merk A dan membandingkan dengan gadget lain (sebut saja Gadget merk B).
Gadget merk A memerlukan waktu lebih lama untuk menghidupkan dan merestart gadget
tersebut dibandingkan dengan Gadget merk B. Maka dari itu kita dapat melihat
bagaimana fungsi utama tersebut berjalan dan mengetahui produk mana yang lebih baik,
serta masalah teknis yang ada.
4. Kesesuaian
Dimensi ini berkaitan dengan seberapa baik sistem informasi tersebut sesuai dengan
standar. Bagi pelanggan industri, yaitu perusahaan atau instansi yang membeli dari
perusahaan atau instansi lain, standar tersebut biasanya dinyatakan dalam istilah
kuantitatif yang ketat. Dimensi ini dapat kita permisalkan apakah sistem informasi yang
dibuat sudah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi tersebut.
5. Daya Tahan
Daya tahan (durability) adalah ukuran umur ekonomis sistem informasi dan teknologi
modern memungkinkan hal ini. Sementara banyak produk sistem informasi yang
dihasilkan yang berjenis sekali pakai. Ini berarti sistem informasi yang ada tersebut
samasekali tidak akan terpakai jika terjadi pengembangan sistem. Misalnya, kendaraan
yang digunakan untuk jalan perkotaan yang singkat dengan perawatan service berkala
secara teratur akan dapat bertahan 4-7tahun.
6. Kemudahan Perbaikan
Sistem informasi yang digunakan untuk jangka waktu lama sering harus diperbaiki atau
dipelihara. Rancangan sistem informasi yang memudahkan perbaikan akan menambah
nilai produk. Karakteristik personil yang melakukan perbaikan juga bagian dari dimensi
ini. Contoh simplenya dari dimensi ini adalah kita dapat permisalkan sebuah TV. Apabila
TV tersebut terjadi kerusakan komponen dalam TV tersebut, maka untuk menservice
komponen atau sparepart dari TV tersebut apakah dapat dengan mudah diperoleh
ataukah untuk mendapatkan sparepart tersebut harus dengan pengorbanan tertentu
misalnya harus dilakukan dengan prosedur tertentu yang sedikit rumit, butuh waktu
relatif lama untuk menunggu ketersediaannya, atau harus mencari service centernya di
kota tertentu.
6. 7. Keindahan
Kualitas tidak selalu bergantung pada kemampuan fungsional. Keindahan (aesthetics)
suatu sistem informasi terletak bagaimana produk tersebut dilihat dan dirasakan, dapat
menjadi dimensi yang penting. Dimensi keindahan ini kita dapat permisalkan adalah
bentuk dari tampilan interface sistem informasi tersebut, apakah mudah dimengerti atau
tidak dan apakah interfacenya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan dari user atau
pengguna.
8. Persepsi terhadap Kualitas
Dimensi ini tidak didasarkan pada sistem informasi itu sendiri tetapi pada citra atau
reputasinya. Iklan, peringkat dari para pakar, dan pendapat teman dan keluarga dapat
mempengaruhi persepsi pemakai terhadap produk sistem informasi.
Subyek kualitas yang diterapkan pada kualitas layanan sistem informasi harus dapat
mengidentifikasi suatu daftar dimensi-dimensi kualitas, seperti :
1. Berwujud (Tangibles)
Ini adalah hal-hal yang dilihat pelanggan saat jasa sedang dikerjakan seperti: fasilitas,
pegawai, perlengkapan dan peralatan.
2. Keandalan (Reliability)
Sama seperti produk harus andal, demikian pula personil jasa harus dapat melakukan
pekerjaannya secara konsisten, akurat dan dapat diandalkan.
3. Responsif (Responsiveness)
Pelanggan tidak ingin harus menunggu untuk dilayani.
4. Kepastian (Assurance)
Pelanggan mengharapkan personil jasa sopan dan terpelajar. Melalui tindakan dan
penampilannya, orang yang menyediakan jasa menampilkan kepercayaan dan keyakinan.
5. Empathy (Emphaty)
Personil jasa harus menunjukkan perhatian yang tulus pada para pelanggan dan
kebutuhan mereka.
7. Referensi
Mc Leod Raymond , 2007. Management Information Systems / 10th.ed., Upper Saddle River :
Pearson Education
Zeithaml, Valarie A.,Leonard L. Berry, and A. Parasuraman (1985), Problem and Strategis in
Services in Strategis in Services Marketing, Jounal of Marketing, April,pp.35-48
Anonim. 2017. *Online+. (Diakses dari :
http://eprints.unsri.ac.id/2817/1/fathoni__SERQUAL_bali.pdf pada 13 Mei 2017 pukul
21.56)
Anonim. 2017. “Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi Aplikasi Software” *Online+. (Diakses
dari : http://www.kompasiana.com/raffiansyahjc/fungsi-dan-peranan-teknologi-
informasi-aplikasi-software-bagi-perusahaan_5656f3cb159373db144f054d pada 13
Mei 2017 pukul 22.20)