SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
ANALISIS KESENJANGAN DALAM
PENGANGGARAN PENANGGULANGAN
WABAH PENYAKIT HEWAN
Rapat Konsultasi Mekanisme Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan
Bogor, 5 Desember 2016
Hirarhi Administrasi Pengaturan
Kesiagaan darurat dan respon
Kebijakan
Legislasi
Sistim
Rencana & Pedoman
SOP
Sumberdaya, staf, Rp.
Sumber: John Weaver (2016)
Bencana
• Bencana Alam (Natural Disaster)
(1) Gempa bumi; (2) Tsunami; (3) Letusan
gunung api; (4) Banjir; (5) Tanah longsor; (6)
Kebakaran hutan; (7) Kekeringan; (8) Badai
topan.
• Bencana Nonalam (Non-natural
Disaster)
(1) Wabah penyakit/epidemi; (2) Kegagalan
teknologi; (3) Kebakaran hutan/padang.
• Bencana Sosial (Social Disaster)
(1) Huru hara; (2) Aksi teror; (3) Sabotase
Gambar diambil dari presentasi
Dr. Fuadi Darwis, MPH (BNPB)
Wabah penyakit (epidemi)
sebagai bencana nonalam
• Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Penanggulangan Bencana menyebutkan salah satu jenis
ancaman bencana yang terdapat di wilayah adalah wabah
penyakit (epidemi).
• Epidemi baik yang mengancam manusia maupun hewan ternak
berdampak serius berupa kematian serta terganggunya roda
perekonomian.
• Beberapa indikasi/gejala awal kemungkinan terjadinya
epidemi seperti avian influenza/flu burung, antrax serta
beberapa penyakit hewan ternak lainnya yang telah
membunuh ratusan ribu ternak yang mengakibatkan kerugian
besar bagi petani.
Pengertian wabah
UU No. 41/2014 UU No. 4/1984 TAHC OIE
Kejadian penyakit luar
biasa yang dapat berupa
timbulnya suatu penyakit
hewan menular baru di
suatu wilayah atau
kenaikan kasus penyakit
hewan menular
mendadak yang
dikategorikan sebagai
bencana nonalam. (Pasal
1)
Kejadian berjangkitnya
suatu Penyakit Menular
dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya
meningkat secara nyata
melebihi dari pada
keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah
tertentu serta dapat
menimbulkan
malapetaka. (Pasal 1)
Kejadian satu atau lebih
kasus dalam suatu unit
epidemiologik. (Glossary)
Kejadian Luar Biasa (KLB):
Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian
yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus kepada
terjadinya wabah (Pasal 1a UU No. 4/1984).
Manajemen darurat wabah
Presiden R.I.
Kementan
Kemenko PMKBNPB
Ditjen PKH
Komnas
Zoonosis
BNPB
BPBD
BPBD
Pemda
Provinsi
Pemda
Kabupaten
Komda
Zoonosis
Komda
Zoonosis
Kemenkes Kemendagri
Garis manajemen langsung
Garis koordinasi
Tanggung jawab Pemerintah dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana
a) pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan
risiko bencana dengan program pembangunan;
b) perlindungan masyarakat dari dampak bencana;
c) penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi
yang terkena bencana secara adil dan sesuai dengan
standar pelayanan minimum;
d) pemulihan kondisi dari dampak bencana;
e) pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam
APBN yang memadai;
f) pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam
bentuk dana siap pakai; dan
g) pemeliharaan arsip/dokumen otentik dan kredibel dari
ancaman dan dampak bencana.
Sumber: Undang-Undang No. 24 Tahun 2007
Siklus penanggulangan bencana
Pasca
Bencana
Pra Bencana
(situasi
tidak terjadi
bencana)
Pra Bencana
(situasi ada
potensi
bencana)
Tanggap
Darurat
Bencana
3 (tiga) tahapan:
1. Pra bencana:
a. situasi tidak terjadi
bencana.
b. situasi terdapat
potensi bencana.
2. Saat Tanggap Darurat
yang dilakukan dalam
situasi terjadi bencana.
3. Pasca bencana yang
dilakukan dalam saat
setelah terjadi bencana.
Sumber: Undang-Undang No. 24 Tahun 2007
Kegiatan penyelenggaraan
penanggulangan bencana
• Kesiapsiagaan
• Peringatan Dini
• Mitigasi Bencana
PRA BENCANA
• Siaga Darurat
• Tanggap Darurat
• Transisi Darurat ke Pemulihan
TANGGAP
DARURAT
• Rehabilitasi
• Rekonstruksi
PASCA
BENCANA
Sumber: Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2008
Perencanaan dalam Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
Sumber: Peraturan Kepala BNPB No. 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
Tanggap Darurat
1. pengkajian secara cepat dan tepat terhadap
lokasi, kerusakan, dan sumber daya;
2. penentuan status keadaan darurat bencana;
3. penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana;
4. pemenuhan kebutuhan dasar;
5. perlindungan terhadap kelompok rentan; dan
6. pemulihan dengan segera prasarana dan sarana
vital.
Sumber: Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun 2008
Manajemen kesiagaan darurat veteriner
• Analisis Risiko
• Pengamanan Perbatasan & Karantina
• Biosekuriti
• Vaksinasi
PENCEGAHAN
• Sistem Surveilans
• Pernyataan Keadaan DaruratDETEKSI
• Pengelolaan Keadaan Darurat
• Rencana Tindakan Darurat
• Rencana Kontijensi
• Rencana Terhadap Tindakan Kejadian
• Sumberdaya
RESPON
DARURAT
PEMULIHAN
• Rencana Pemulihan
• Demonstrasi Bebas Penyakit atau
Penyakit Menjadi Endemik
• Tinjauan
PRA
BENCANA
TANGGAPDARURAT
PASCA
BENCANA
Status Keadaan Darurat
SIAGA DARURAT TANGGAP DARURAT
TRANSISI DARURAT
KE PEMULIHAN
Bencana
Sumber: Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2008
▪ Sistem Surveilans
▪ Pernyataan
Keadaan Darurat
▪ Pengelolaan Keadaan Darurat
▪ Rencana Tindakan Darurat
▪ Rencana Kontijensi
▪ Rencana Terhadap Tindakan
Kejadian
▪ Sumberdaya
• Rencana Pemulihan
• Demonstrasi Bebas
Penyakit atau
Penyakit Menjadi
Endemik
• Tinjauan
Pernyataan Keadaan Darurat
• Keputusan Menteri Pertanian, merupakan pernyataan resmi
adanya keadaan darurat wabah penyakit hewan yang harus
dilaksanakan oleh semua lembaga dalam Siskeswannas, termasuk
Ditjen PKH, Barantan, dan Otovet di tingkat provinsi, kab./kota.
• Pernyataan dibuat berdasarkan konfirmasi adanya wabah penyakit
hewan yang dibuktikan dengan hasil pengujian laboratorium
diagnostik veteriner dan telaah epidemiologis.
• Dirkeswan sebagai Chief Veterinary Officer (CVO) memberikan
rekomendasi kepada Mentan.
• Rekomendasi yang disampaikan kepada Mentan juga mencakup
kebijakan untuk pengendalian penyakit.
• Proses menyatakan darurat penyakit hewan harus jelas dan
terdokumentasi, dan harus ada rancangan nota atau format standar
yang dipersiapkan untuk CVO.
Sumber: Pedoman Pelaksanaan SISTEM MANAJEMEN KEADAAN DARURAT
untuk Kesiagaan dan Respon Darurat Penyakit Hewan (2016)
Sumber pendanaan wabah PHMS
No. Lembaga Sumber
Dana
Jenis Anggaran
1. Sekjen Kementan APBN Dana Tanggap Darurat dalam
rangka Penanggulangan bencana
2. Ditkeswan/
Ditkesmavet
APBN - Revisi anggaran
- Revisi anggaran dekonsentrasi
3. Provinsi APBD - Revisi anggaran
4. Kabupaten/
Kota
APBD - Revisi anggaran
5. BNPB APBN Dana Siap Pakai
6. BPBD Provinsi APBD Dana Siap Pakai
7. BPBD Kabupaten APBD Dana Siap Pakai
8. Kemendagri APBN Biaya Tak Terduga
Revisi anggaran
• Peraturan Menteri Keuangan No. 15/PMK.02/2016
tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016
– Pasal 2 ayat (1) huruf b: Perubahan rincian anggaran
dan/atau pergeseran anggaran dalam hal pagu anggaran
tetap.
– Pasal 2 ayat (3) huruf m: Rincian anggaran berupa
perubahan rincian anggaran dan/atau pergeseran rincian
anggaran dalam hal pagu anggaran tetap sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b meliputi:
m. pergeseran anggaran dalam rangka penanggulangan
bencana.
Revisi anggaran (lanjutan)
• Peraturan Menteri Keuangan No. 15/PMK.02/2016
tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016
– Pasal 25 ayat (1): Pergeseran anggaran dalam rangka
penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (3) huruf m dapat digunakan untuk mendanai
pelaksanaan mitigasi bencana, tanggap darurat, dan
penanganan pasca bencana.
– Pasal 25 ayat (2): Pergeseran anggaran dalam rangka
penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditujukan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran dengan dilengkapi alasan yang dapat
dipertanggugjawabkan.
Dana penanggulangan bencana
• Pasal 6 UU 24/2007: Dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana, pemerintah memiliki tanggung jawab, antara lain
meliputi:
a. pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam APBN yang
memadai;
b. pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk
dana siap pakai.
• Pasal 8 huruf d UU 24/2007: Pemerintah daerah juga turut
memiliki tanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana yang salah satunya meliputi pengalokasian dana
penanggulangan bencana dalam APBD yang memadai.
• Pasal 60 angka (1) dan (2) UU 24/2007: Tanggung jawab
bersama antara Pemerintah dan pemerintah daerah dan juga
mendorong partisipasi masyarakat.
Dana Siap Pakai (DSP)
• Pasal 6 huruf f UU 24/2007: dana yang dicadangkan oleh
pemerintah untuk dapat dipergunakan sewaktu-waktu
apabila terjadi bencana.
• Pasal 3 PP 22/2008: pengaturan pendanaan dan
pengelolaan bantuan bencana meliputi:
a. sumber dana penanggulangan bencana;
b. penggunaan dana penanggulangan bencana;
c. pengelolaan bantuan bencana; dan
d. pengawasan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
pendanaan dan pengelolaan bantuan bencana.
Dasar Pemberian DSP /On-call
• Pernyataan/Penetapan Status Keadaan Darurat Bencana
• Laporan Kejadian Bencana (termasuk dampak yang
ditimbulkan serta upaya penanganan) atau Laporan
TRC BNPB/ Hasil Rapat Koordinasi/Inisiatif BNPB
• Usulan Daerah Perihal Permohonan Dukungan Bantuan;
• Rekomendasi Gubernur.
Sumber: Direktur Bantuan Darurat BNPB; Peraturan
Kepala BNPB No. 6A Tahun 2011.
Penggunaan DSP pada status
siaga darurat bencana
• Untuk memenuhi kebutuhan/kegiatan dalam keadaan
terdapat potensi bencana sebagai akibat dari
peningkatan eskalasi ancaman yang:
– penentuannya didasarkan atas hasil pemantauan yang akurat
oleh instansi yang berwenang, dan
– mempertimbangkan kondisi nyata/dampak yang terjadi di
masyarakat.
• Penetapan status siaga darurat bencana dilakukan
oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah atas usul Kepala
BNPB/BPBD.
Sumber: Direktur Bantuan Darurat BNPB; Peraturan
Kepala BNPB No. 6A Tahun 2011.
Penggunaan DSP pada status
Tanggap Darurat (1)
• Untuk memenuhi kebutuhan/kegiatan yang harus
dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana,
untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan.
• Penggunaan DSP pada status Tanggap Darurat bisa:
– Pengadaan barang dan jasa/sewa bahan, peralatan untuk
penanganan darurat bencana KLB
– Pengadaan barang dan jasa/sewa untuk distribusi bantuan
darurat yang meliputi personil, peralatan dan logistik dalam
rangka penanganan darurat.
– Pengadaan barang dan jasa/sewa tempat penyimpanan
bantuan darurat bencana baik berupa logistik maupun
peralatan.
Sumber: Direktur Bantuan Darurat BNPB; Peraturan
Kepala BNPB No. 6A Tahun 2011.
Penggunaan DSP pada Status
Tanggap Darurat
• DSP tidak dapat digunakan untuk:
– Pembelian ATK
– Pekerjaan jasa perencanaan konstruksi
– Pekerjaan jasa pengawasan konstruksi
• DSP untuk pelayanan kesehatan:
‒ Pengadaan obat dan bahan habis pakai
‒ Pengadaan peralatan higienis seperti sabun, shampo, sikat gigi,
pasta gigi dan sejenisnya
‒ Pengadaan alat kesehatan
‒ Biaya perawatan korban bencana
‒ Pengadaan vaksin
‒ Pengadaan alat dan bahan pengendalian vektor penyakit
‒ Transportasi untuk distribusi bantuan obat-obatan berupa sewa
alat transportasi dan atau pembelian bahan bakar
Sumber: Direktur Bantuan Darurat BNPB; Peraturan
Kepala BNPB No. 6A Tahun 2011.
Kerjasama kelembagaan dengan BNPB
No. Kementerian/
Lembaga
Kesepakataan Bersama/Nota
Kesepahaman
Jangka
waktu
1. Kemenkes No.: HK/MENKES/134/III/2014
Tanggal 11 Maret 2014
5 tahun
2. PMI No.: 1214/UM/III/2009
Tanggal 23 Maret 2009
5 tahun
3. Kementan*) No.: 01/MOU/Mentan/RC.110/2/2012
Tanggal 2 Februari 2012
4 tahun
4. Kemenkominfo No.: 351/M.KOMINFO/6/2012
Tanggal 11 Juni 2012
5 tahun
*) Ruang Lingkup Kerjasama: a. Penyediaan bantuan bencana berupa logistik,
uang, biaya, tenaga, peralatan, sarana-prasarana, informasi dan hal-hal lain yang
diperlukan; b. Prosedur penyaluran bantuan bencana kepada korban bencana; c.
pelaporan dan evaluasi.
**) Kegiatan di bidang penanganan darurat dan rehab-rekons sudah berjalan
secara otomatis. Rencana tindak lanjut diperlukan perjanjian kerjasama.
‘Gap analysis’ penganggaran
kesiagaan darurat veteriner (1)
LEGISLASI
• Pengaturan mengenai wabah dalam kesehatan hewan tidak
ditetapkan secara terpisah seperti halnya sektor Kesehatan.
Kesehatan memiliki UU tentang wabah penyakit menular (UU No.
4/1984 dan PP No. 40/1991).
• Pengaturan mengenai penanggulangan wabah penyakit hewan
masuk ke dalam salah satu bentuk dari pengendalian dan
penanggulangan penyakit hewan (UU No. 18/2009 jo UU No.
41/2014).
• Meskipun pengertian wabah ada dalam UU, tetapi masih terjadi
kesimpangsiuran tentang wabah terutama di lapangan, sehingga
menyulitkan dalam membuat keputusan apakah yang terjadi
adalah wabah atau bukan.
‘Gap analysis’ penganggaran
kesiagaan darurat veteriner (2)
LEGISLASI (lanjutan)
• Deklarasi wabah oleh Menteri Pertanian sangat bergantung
kepada laporan Bupati/Walikota ke Gubernur dan Menteri
Pertanian yang melaporkan hasil kajian epidemiologis yang
mengindikasikan terjadinya wabah, sehingga perlu ada sosialisasi
dan advokasi mengenai UU No. 18/2009 jo UU No. 41/2014.
• Penetapan Daerah Wabah berdasarkan kriteria-kriteria yang
ditetapkan dalam Permentan.
• Konfirmasi penyebab wabah untuk ketepatan dan kecepatan
pengambilan keputusan dan tindak lanjut perlu ditetapkan dalam
revisi PP No. 47/2014., terutama menyangkut mekanisme
pelaporan wabah (termasuk formulirnya), penetapan
laboratorium referensi, formulir pengajuan permintaan bantuan
penanggulangan wabah.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
kurangnya pelaporan penyakit zoonosis di sektor
kesehatan hewan dan kesehatan
Laporan ke otoritas
internasional
Laporan ke otoritas
nasional
Uji diagnostik yang
dipercaya tersedia
Pengumpulan sampel yang cukup
Untuk diagnosa penyakit zoonosis
Permintaan pelayanan kesehatan
hewan/kesehatan
Hewan/orang jatuh sakit
Masalah terkait
kesehatan hewan
Masalah terkait kesehatan
Infrastruktur diagnostik
lemah, kurangnya personil
terlatih, kurang uji-uji
berbasis lapangan
Kurangnya
insentif untuk
melapor
Kesulitan jalan ke
RS, pengetahuan
dan kesadaran
penyedia kesehatan
non- institusional
Pelaporan tidak dipercaya,
konsekuensi pelaporan negatif,
Komunikasi inter-sektoral lemah
Infrastruktur diagnostik
lemah, kurang personil
terlatih, kurang uji-uji
berbasis RS
Pengetahuan tentang
zoonosis lemah diantara
praktisi medis, gejala
klinis non- spesifik
Komunikasi dan
transportasi sulit
Pelaporan tidak dipercaya,
konsekuensi pelaporan negatif,
Komunikasi inter-sektoral lemah
Kurangnya peralatan/
pelatihan untuk
pengambilan sampel
diagnostik
‘Gap analysis’ penganggaran
kesiagaan darurat veteriner (3)
KEBIJAKAN
• Kebijakan yang menyangkut prinsip-prinsip penanggulangan
keadaan darurat wabah penyakit hewan belum mengikuti atau
belum kompatibel dengan prinsip-prinsip penanggulangan
keadaan darurat bencana yang cepat dan akurat.
• Tidak tersedia Dana Tanggap Darurat untuk wabah penyakit
hewan menular yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu dalam
APBN/APBD.
• Belum ada mekanisme yang disepakati bersama dengan BNPB
dalam mengakses Dana Siap Pakai (DSP) untuk keadaan darurat
wabah penyakit hewan.
Rekomendasi penguatan mekanisme
penganggaran kesiagaan darurat veteriner
LEGISLASI:
1. Revisi UU No. 18/2009 jo UU No. 41/2014 dan PP No. 47/2014:
– Bab yang khusus mengatur tentang pengendalian dan
penanggulangan wabah penyakit hewan menular (bukan
merupakan bagian dari Bagian Pengendalian dan
Penanggulangan Penyakit Hewan.
2. Penerbitan Permentan baru:
– Menerbitkan Permentan tentang Jenis Penyakit Menular
Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan (seperti PMK No. 1501/Menkes/Per/X/2010).
– Menerbitkan Permentan tentang Kesiagaan Darurat Veteriner
yang mengikuti tahapan penanggulangan bencana yang
mengacu kepada UU No. 24/2007.
Rekomendasi penguatan mekanisme
penganggaran kesiagaan darurat veteriner
KEBIJAKAN:
1. Melakukan Kesepakatan Bersama dengan BNPB dengan
memperluas ruang lingkup kerjasama yang meliputi juga bencana
non alam (wabah penyakit hewan menular).
2. Perlunya kebijakan mengenai upaya penanggulangan wabah harus
segera dilakukan tanpa perlu menunggu ditetapkannya suatu
wilayah menjadi Daerah Wabah. Begitu ada gejala atau tanda
terjangkitnya suatu wabah segera dilaksanakan upaya
penanggulangan seperlunya yang sama dengan upaya
penanggulangan wabah pada umumnya.
3. Bilamana diperlukan untuk penanggulangan wabah, segera
dibentuk Tim Respon Cepat, termasuk dengan memanfaatkan Unit
Respon Cepat yang ada di tingkat nasional, provinsi, kab./kota.
Rekomendasi penguatan mekanisme
penganggaran kesiagaan darurat veteriner
KEBIJAKAN:
1. Menyusun dan menerbitkan sejumlah SOP yang ditetapkan
berdasarkan Kepmentan:
a. SOP Pelaksanaan Pemusnahan Hewan (Stamping out), Depopulasi);
b. SOP Incident Command System (ICS);
c. SOP Penilaian Dana Kompensasi dan Kebutuhan Sumberdaya Dalam
Status Tanggap Darurat dan Pasca Bencana;
d. SOP Sistim Informasi Penanggulangan Keadaan Darurat Wabah.
2. Menyediakan Dana Tanggap Darurat setiap tahun anggaran untuk
mempersiapkan diri sewaktu-waktu terhadap kemungkinan
timbulnya keadaan darurat wabah penyakit hewan.
Terima kasih atas perhatiannya
AIP-EID Program
National Consultant to review funding mechanisms
for animal health emergency response

More Related Content

What's hot

Perubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaPerubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaDicky Edwin Hindarto
 
Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungaiCahaya Hari
 
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...CIFOR-ICRAF
 
Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanPerencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanJoy Irman
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serangAnalisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serangArief Budiman
 
Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi
Mitigasi bencana kebakaran hutan jambiMitigasi bencana kebakaran hutan jambi
Mitigasi bencana kebakaran hutan jambihenny ferniza
 
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...Joy Irman
 
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPKEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPLAKSMI WIJAYANTI
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
 
Sosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptx
Sosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptxSosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptx
Sosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptxAnnisaMaulina13
 
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Joy Irman
 
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan L...
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan L...Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan L...
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan L...LAKSMI WIJAYANTI
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALWahyu Yuns
 
Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah
Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir SampahFasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah
Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir SampahJoy Irman
 
Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Pilihan Sistem dan Teknologi SanitasiPilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasiinfosanitasi
 
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilPenyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilDidi Sadili
 
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase PerkotaanTata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase PerkotaanJoy Irman
 

What's hot (20)

Perubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaPerubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimana
 
Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungai
 
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
 
Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanPerencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serangAnalisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang
 
Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi
Mitigasi bencana kebakaran hutan jambiMitigasi bencana kebakaran hutan jambi
Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi
 
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
 
Modul LARAP
Modul LARAPModul LARAP
Modul LARAP
 
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPKEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
Sosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptx
Sosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptxSosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptx
Sosialisasi Proklim Asobsi 110422.pptx
 
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
 
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan L...
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan L...Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan L...
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan L...
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
 
Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah
Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir SampahFasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah
Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah
 
Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Pilihan Sistem dan Teknologi SanitasiPilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
 
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilPenyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
 
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase PerkotaanTata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
 

Similar to Pengaturan Manajemen Darurat Wabah Hewan

#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptxInaAgustinaIsturini1
 
Koordinasi paska klb wabah
Koordinasi paska klb wabahKoordinasi paska klb wabah
Koordinasi paska klb wabahanggitagut
 
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptxYudiKusnandar
 
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptxpengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptxARGHASENA
 
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptxkurniacipta
 
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptxMANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptxMuhammadAlfian68
 
Peran Perawat Dalam Bencana.ppt
Peran Perawat Dalam Bencana.pptPeran Perawat Dalam Bencana.ppt
Peran Perawat Dalam Bencana.pptDeni Wahyudi
 
Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaJoni Iswanto
 
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpbPerka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpbHayatudin Thok
 
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008JalinKrakatau
 
Materi pembekalan ns 2020 manajemen pkk
Materi pembekalan ns 2020 manajemen pkkMateri pembekalan ns 2020 manajemen pkk
Materi pembekalan ns 2020 manajemen pkkBidangTFBBPKCiloto
 
1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren
1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren
1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_rorenLINJAMSOSDINAS
 
Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...
Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...
Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...Tata Naipospos
 

Similar to Pengaturan Manajemen Darurat Wabah Hewan (20)

#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
 
Koordinasi paska klb wabah
Koordinasi paska klb wabahKoordinasi paska klb wabah
Koordinasi paska klb wabah
 
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
 
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptxpengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
 
Pp No 22 Th 2008
Pp No 22 Th 2008Pp No 22 Th 2008
Pp No 22 Th 2008
 
MITIGASI BENCANA.pptx
MITIGASI BENCANA.pptxMITIGASI BENCANA.pptx
MITIGASI BENCANA.pptx
 
2707246.ppt
2707246.ppt2707246.ppt
2707246.ppt
 
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx
 
Pp No 21 Th 2008 \
Pp No 21 Th 2008 \Pp No 21 Th 2008 \
Pp No 21 Th 2008 \
 
Manajemen Bencana Rumah Sakit
Manajemen Bencana Rumah SakitManajemen Bencana Rumah Sakit
Manajemen Bencana Rumah Sakit
 
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptxMANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
 
penanggulangan bencana 2.ppt
penanggulangan bencana 2.pptpenanggulangan bencana 2.ppt
penanggulangan bencana 2.ppt
 
Peran Perawat Dalam Bencana.ppt
Peran Perawat Dalam Bencana.pptPeran Perawat Dalam Bencana.ppt
Peran Perawat Dalam Bencana.ppt
 
Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencana
 
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpbPerka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
 
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008
 
Materi pembekalan ns 2020 manajemen pkk
Materi pembekalan ns 2020 manajemen pkkMateri pembekalan ns 2020 manajemen pkk
Materi pembekalan ns 2020 manajemen pkk
 
1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren
1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren
1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren
 
Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...
Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...
Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...
 
Sistem Pengelolaan Bencana
Sistem Pengelolaan BencanaSistem Pengelolaan Bencana
Sistem Pengelolaan Bencana
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Pengaturan Manajemen Darurat Wabah Hewan

  • 1. Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD ANALISIS KESENJANGAN DALAM PENGANGGARAN PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT HEWAN Rapat Konsultasi Mekanisme Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan Bogor, 5 Desember 2016
  • 2. Hirarhi Administrasi Pengaturan Kesiagaan darurat dan respon Kebijakan Legislasi Sistim Rencana & Pedoman SOP Sumberdaya, staf, Rp. Sumber: John Weaver (2016)
  • 3. Bencana • Bencana Alam (Natural Disaster) (1) Gempa bumi; (2) Tsunami; (3) Letusan gunung api; (4) Banjir; (5) Tanah longsor; (6) Kebakaran hutan; (7) Kekeringan; (8) Badai topan. • Bencana Nonalam (Non-natural Disaster) (1) Wabah penyakit/epidemi; (2) Kegagalan teknologi; (3) Kebakaran hutan/padang. • Bencana Sosial (Social Disaster) (1) Huru hara; (2) Aksi teror; (3) Sabotase Gambar diambil dari presentasi Dr. Fuadi Darwis, MPH (BNPB)
  • 4. Wabah penyakit (epidemi) sebagai bencana nonalam • Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana menyebutkan salah satu jenis ancaman bencana yang terdapat di wilayah adalah wabah penyakit (epidemi). • Epidemi baik yang mengancam manusia maupun hewan ternak berdampak serius berupa kematian serta terganggunya roda perekonomian. • Beberapa indikasi/gejala awal kemungkinan terjadinya epidemi seperti avian influenza/flu burung, antrax serta beberapa penyakit hewan ternak lainnya yang telah membunuh ratusan ribu ternak yang mengakibatkan kerugian besar bagi petani.
  • 5. Pengertian wabah UU No. 41/2014 UU No. 4/1984 TAHC OIE Kejadian penyakit luar biasa yang dapat berupa timbulnya suatu penyakit hewan menular baru di suatu wilayah atau kenaikan kasus penyakit hewan menular mendadak yang dikategorikan sebagai bencana nonalam. (Pasal 1) Kejadian berjangkitnya suatu Penyakit Menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. (Pasal 1) Kejadian satu atau lebih kasus dalam suatu unit epidemiologik. (Glossary) Kejadian Luar Biasa (KLB): Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus kepada terjadinya wabah (Pasal 1a UU No. 4/1984).
  • 6. Manajemen darurat wabah Presiden R.I. Kementan Kemenko PMKBNPB Ditjen PKH Komnas Zoonosis BNPB BPBD BPBD Pemda Provinsi Pemda Kabupaten Komda Zoonosis Komda Zoonosis Kemenkes Kemendagri Garis manajemen langsung Garis koordinasi
  • 7. Tanggung jawab Pemerintah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana a) pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan program pembangunan; b) perlindungan masyarakat dari dampak bencana; c) penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana secara adil dan sesuai dengan standar pelayanan minimum; d) pemulihan kondisi dari dampak bencana; e) pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam APBN yang memadai; f) pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana siap pakai; dan g) pemeliharaan arsip/dokumen otentik dan kredibel dari ancaman dan dampak bencana. Sumber: Undang-Undang No. 24 Tahun 2007
  • 8. Siklus penanggulangan bencana Pasca Bencana Pra Bencana (situasi tidak terjadi bencana) Pra Bencana (situasi ada potensi bencana) Tanggap Darurat Bencana 3 (tiga) tahapan: 1. Pra bencana: a. situasi tidak terjadi bencana. b. situasi terdapat potensi bencana. 2. Saat Tanggap Darurat yang dilakukan dalam situasi terjadi bencana. 3. Pasca bencana yang dilakukan dalam saat setelah terjadi bencana. Sumber: Undang-Undang No. 24 Tahun 2007
  • 9. Kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana • Kesiapsiagaan • Peringatan Dini • Mitigasi Bencana PRA BENCANA • Siaga Darurat • Tanggap Darurat • Transisi Darurat ke Pemulihan TANGGAP DARURAT • Rehabilitasi • Rekonstruksi PASCA BENCANA Sumber: Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2008
  • 10. Perencanaan dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Sumber: Peraturan Kepala BNPB No. 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
  • 11. Tanggap Darurat 1. pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya; 2. penentuan status keadaan darurat bencana; 3. penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana; 4. pemenuhan kebutuhan dasar; 5. perlindungan terhadap kelompok rentan; dan 6. pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital. Sumber: Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun 2008
  • 12. Manajemen kesiagaan darurat veteriner • Analisis Risiko • Pengamanan Perbatasan & Karantina • Biosekuriti • Vaksinasi PENCEGAHAN • Sistem Surveilans • Pernyataan Keadaan DaruratDETEKSI • Pengelolaan Keadaan Darurat • Rencana Tindakan Darurat • Rencana Kontijensi • Rencana Terhadap Tindakan Kejadian • Sumberdaya RESPON DARURAT PEMULIHAN • Rencana Pemulihan • Demonstrasi Bebas Penyakit atau Penyakit Menjadi Endemik • Tinjauan PRA BENCANA TANGGAPDARURAT PASCA BENCANA
  • 13. Status Keadaan Darurat SIAGA DARURAT TANGGAP DARURAT TRANSISI DARURAT KE PEMULIHAN Bencana Sumber: Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2008 ▪ Sistem Surveilans ▪ Pernyataan Keadaan Darurat ▪ Pengelolaan Keadaan Darurat ▪ Rencana Tindakan Darurat ▪ Rencana Kontijensi ▪ Rencana Terhadap Tindakan Kejadian ▪ Sumberdaya • Rencana Pemulihan • Demonstrasi Bebas Penyakit atau Penyakit Menjadi Endemik • Tinjauan
  • 14. Pernyataan Keadaan Darurat • Keputusan Menteri Pertanian, merupakan pernyataan resmi adanya keadaan darurat wabah penyakit hewan yang harus dilaksanakan oleh semua lembaga dalam Siskeswannas, termasuk Ditjen PKH, Barantan, dan Otovet di tingkat provinsi, kab./kota. • Pernyataan dibuat berdasarkan konfirmasi adanya wabah penyakit hewan yang dibuktikan dengan hasil pengujian laboratorium diagnostik veteriner dan telaah epidemiologis. • Dirkeswan sebagai Chief Veterinary Officer (CVO) memberikan rekomendasi kepada Mentan. • Rekomendasi yang disampaikan kepada Mentan juga mencakup kebijakan untuk pengendalian penyakit. • Proses menyatakan darurat penyakit hewan harus jelas dan terdokumentasi, dan harus ada rancangan nota atau format standar yang dipersiapkan untuk CVO. Sumber: Pedoman Pelaksanaan SISTEM MANAJEMEN KEADAAN DARURAT untuk Kesiagaan dan Respon Darurat Penyakit Hewan (2016)
  • 15. Sumber pendanaan wabah PHMS No. Lembaga Sumber Dana Jenis Anggaran 1. Sekjen Kementan APBN Dana Tanggap Darurat dalam rangka Penanggulangan bencana 2. Ditkeswan/ Ditkesmavet APBN - Revisi anggaran - Revisi anggaran dekonsentrasi 3. Provinsi APBD - Revisi anggaran 4. Kabupaten/ Kota APBD - Revisi anggaran 5. BNPB APBN Dana Siap Pakai 6. BPBD Provinsi APBD Dana Siap Pakai 7. BPBD Kabupaten APBD Dana Siap Pakai 8. Kemendagri APBN Biaya Tak Terduga
  • 16. Revisi anggaran • Peraturan Menteri Keuangan No. 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016 – Pasal 2 ayat (1) huruf b: Perubahan rincian anggaran dan/atau pergeseran anggaran dalam hal pagu anggaran tetap. – Pasal 2 ayat (3) huruf m: Rincian anggaran berupa perubahan rincian anggaran dan/atau pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b meliputi: m. pergeseran anggaran dalam rangka penanggulangan bencana.
  • 17. Revisi anggaran (lanjutan) • Peraturan Menteri Keuangan No. 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016 – Pasal 25 ayat (1): Pergeseran anggaran dalam rangka penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf m dapat digunakan untuk mendanai pelaksanaan mitigasi bencana, tanggap darurat, dan penanganan pasca bencana. – Pasal 25 ayat (2): Pergeseran anggaran dalam rangka penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dengan dilengkapi alasan yang dapat dipertanggugjawabkan.
  • 18. Dana penanggulangan bencana • Pasal 6 UU 24/2007: Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, pemerintah memiliki tanggung jawab, antara lain meliputi: a. pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam APBN yang memadai; b. pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana siap pakai. • Pasal 8 huruf d UU 24/2007: Pemerintah daerah juga turut memiliki tanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang salah satunya meliputi pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam APBD yang memadai. • Pasal 60 angka (1) dan (2) UU 24/2007: Tanggung jawab bersama antara Pemerintah dan pemerintah daerah dan juga mendorong partisipasi masyarakat.
  • 19. Dana Siap Pakai (DSP) • Pasal 6 huruf f UU 24/2007: dana yang dicadangkan oleh pemerintah untuk dapat dipergunakan sewaktu-waktu apabila terjadi bencana. • Pasal 3 PP 22/2008: pengaturan pendanaan dan pengelolaan bantuan bencana meliputi: a. sumber dana penanggulangan bencana; b. penggunaan dana penanggulangan bencana; c. pengelolaan bantuan bencana; dan d. pengawasan, pelaporan, dan pertanggungjawaban pendanaan dan pengelolaan bantuan bencana.
  • 20. Dasar Pemberian DSP /On-call • Pernyataan/Penetapan Status Keadaan Darurat Bencana • Laporan Kejadian Bencana (termasuk dampak yang ditimbulkan serta upaya penanganan) atau Laporan TRC BNPB/ Hasil Rapat Koordinasi/Inisiatif BNPB • Usulan Daerah Perihal Permohonan Dukungan Bantuan; • Rekomendasi Gubernur. Sumber: Direktur Bantuan Darurat BNPB; Peraturan Kepala BNPB No. 6A Tahun 2011.
  • 21. Penggunaan DSP pada status siaga darurat bencana • Untuk memenuhi kebutuhan/kegiatan dalam keadaan terdapat potensi bencana sebagai akibat dari peningkatan eskalasi ancaman yang: – penentuannya didasarkan atas hasil pemantauan yang akurat oleh instansi yang berwenang, dan – mempertimbangkan kondisi nyata/dampak yang terjadi di masyarakat. • Penetapan status siaga darurat bencana dilakukan oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah atas usul Kepala BNPB/BPBD. Sumber: Direktur Bantuan Darurat BNPB; Peraturan Kepala BNPB No. 6A Tahun 2011.
  • 22. Penggunaan DSP pada status Tanggap Darurat (1) • Untuk memenuhi kebutuhan/kegiatan yang harus dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana, untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan. • Penggunaan DSP pada status Tanggap Darurat bisa: – Pengadaan barang dan jasa/sewa bahan, peralatan untuk penanganan darurat bencana KLB – Pengadaan barang dan jasa/sewa untuk distribusi bantuan darurat yang meliputi personil, peralatan dan logistik dalam rangka penanganan darurat. – Pengadaan barang dan jasa/sewa tempat penyimpanan bantuan darurat bencana baik berupa logistik maupun peralatan. Sumber: Direktur Bantuan Darurat BNPB; Peraturan Kepala BNPB No. 6A Tahun 2011.
  • 23. Penggunaan DSP pada Status Tanggap Darurat • DSP tidak dapat digunakan untuk: – Pembelian ATK – Pekerjaan jasa perencanaan konstruksi – Pekerjaan jasa pengawasan konstruksi • DSP untuk pelayanan kesehatan: ‒ Pengadaan obat dan bahan habis pakai ‒ Pengadaan peralatan higienis seperti sabun, shampo, sikat gigi, pasta gigi dan sejenisnya ‒ Pengadaan alat kesehatan ‒ Biaya perawatan korban bencana ‒ Pengadaan vaksin ‒ Pengadaan alat dan bahan pengendalian vektor penyakit ‒ Transportasi untuk distribusi bantuan obat-obatan berupa sewa alat transportasi dan atau pembelian bahan bakar Sumber: Direktur Bantuan Darurat BNPB; Peraturan Kepala BNPB No. 6A Tahun 2011.
  • 24. Kerjasama kelembagaan dengan BNPB No. Kementerian/ Lembaga Kesepakataan Bersama/Nota Kesepahaman Jangka waktu 1. Kemenkes No.: HK/MENKES/134/III/2014 Tanggal 11 Maret 2014 5 tahun 2. PMI No.: 1214/UM/III/2009 Tanggal 23 Maret 2009 5 tahun 3. Kementan*) No.: 01/MOU/Mentan/RC.110/2/2012 Tanggal 2 Februari 2012 4 tahun 4. Kemenkominfo No.: 351/M.KOMINFO/6/2012 Tanggal 11 Juni 2012 5 tahun *) Ruang Lingkup Kerjasama: a. Penyediaan bantuan bencana berupa logistik, uang, biaya, tenaga, peralatan, sarana-prasarana, informasi dan hal-hal lain yang diperlukan; b. Prosedur penyaluran bantuan bencana kepada korban bencana; c. pelaporan dan evaluasi. **) Kegiatan di bidang penanganan darurat dan rehab-rekons sudah berjalan secara otomatis. Rencana tindak lanjut diperlukan perjanjian kerjasama.
  • 25. ‘Gap analysis’ penganggaran kesiagaan darurat veteriner (1) LEGISLASI • Pengaturan mengenai wabah dalam kesehatan hewan tidak ditetapkan secara terpisah seperti halnya sektor Kesehatan. Kesehatan memiliki UU tentang wabah penyakit menular (UU No. 4/1984 dan PP No. 40/1991). • Pengaturan mengenai penanggulangan wabah penyakit hewan masuk ke dalam salah satu bentuk dari pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan (UU No. 18/2009 jo UU No. 41/2014). • Meskipun pengertian wabah ada dalam UU, tetapi masih terjadi kesimpangsiuran tentang wabah terutama di lapangan, sehingga menyulitkan dalam membuat keputusan apakah yang terjadi adalah wabah atau bukan.
  • 26. ‘Gap analysis’ penganggaran kesiagaan darurat veteriner (2) LEGISLASI (lanjutan) • Deklarasi wabah oleh Menteri Pertanian sangat bergantung kepada laporan Bupati/Walikota ke Gubernur dan Menteri Pertanian yang melaporkan hasil kajian epidemiologis yang mengindikasikan terjadinya wabah, sehingga perlu ada sosialisasi dan advokasi mengenai UU No. 18/2009 jo UU No. 41/2014. • Penetapan Daerah Wabah berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam Permentan. • Konfirmasi penyebab wabah untuk ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan dan tindak lanjut perlu ditetapkan dalam revisi PP No. 47/2014., terutama menyangkut mekanisme pelaporan wabah (termasuk formulirnya), penetapan laboratorium referensi, formulir pengajuan permintaan bantuan penanggulangan wabah.
  • 27. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kurangnya pelaporan penyakit zoonosis di sektor kesehatan hewan dan kesehatan Laporan ke otoritas internasional Laporan ke otoritas nasional Uji diagnostik yang dipercaya tersedia Pengumpulan sampel yang cukup Untuk diagnosa penyakit zoonosis Permintaan pelayanan kesehatan hewan/kesehatan Hewan/orang jatuh sakit Masalah terkait kesehatan hewan Masalah terkait kesehatan Infrastruktur diagnostik lemah, kurangnya personil terlatih, kurang uji-uji berbasis lapangan Kurangnya insentif untuk melapor Kesulitan jalan ke RS, pengetahuan dan kesadaran penyedia kesehatan non- institusional Pelaporan tidak dipercaya, konsekuensi pelaporan negatif, Komunikasi inter-sektoral lemah Infrastruktur diagnostik lemah, kurang personil terlatih, kurang uji-uji berbasis RS Pengetahuan tentang zoonosis lemah diantara praktisi medis, gejala klinis non- spesifik Komunikasi dan transportasi sulit Pelaporan tidak dipercaya, konsekuensi pelaporan negatif, Komunikasi inter-sektoral lemah Kurangnya peralatan/ pelatihan untuk pengambilan sampel diagnostik
  • 28. ‘Gap analysis’ penganggaran kesiagaan darurat veteriner (3) KEBIJAKAN • Kebijakan yang menyangkut prinsip-prinsip penanggulangan keadaan darurat wabah penyakit hewan belum mengikuti atau belum kompatibel dengan prinsip-prinsip penanggulangan keadaan darurat bencana yang cepat dan akurat. • Tidak tersedia Dana Tanggap Darurat untuk wabah penyakit hewan menular yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu dalam APBN/APBD. • Belum ada mekanisme yang disepakati bersama dengan BNPB dalam mengakses Dana Siap Pakai (DSP) untuk keadaan darurat wabah penyakit hewan.
  • 29. Rekomendasi penguatan mekanisme penganggaran kesiagaan darurat veteriner LEGISLASI: 1. Revisi UU No. 18/2009 jo UU No. 41/2014 dan PP No. 47/2014: – Bab yang khusus mengatur tentang pengendalian dan penanggulangan wabah penyakit hewan menular (bukan merupakan bagian dari Bagian Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan. 2. Penerbitan Permentan baru: – Menerbitkan Permentan tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan (seperti PMK No. 1501/Menkes/Per/X/2010). – Menerbitkan Permentan tentang Kesiagaan Darurat Veteriner yang mengikuti tahapan penanggulangan bencana yang mengacu kepada UU No. 24/2007.
  • 30. Rekomendasi penguatan mekanisme penganggaran kesiagaan darurat veteriner KEBIJAKAN: 1. Melakukan Kesepakatan Bersama dengan BNPB dengan memperluas ruang lingkup kerjasama yang meliputi juga bencana non alam (wabah penyakit hewan menular). 2. Perlunya kebijakan mengenai upaya penanggulangan wabah harus segera dilakukan tanpa perlu menunggu ditetapkannya suatu wilayah menjadi Daerah Wabah. Begitu ada gejala atau tanda terjangkitnya suatu wabah segera dilaksanakan upaya penanggulangan seperlunya yang sama dengan upaya penanggulangan wabah pada umumnya. 3. Bilamana diperlukan untuk penanggulangan wabah, segera dibentuk Tim Respon Cepat, termasuk dengan memanfaatkan Unit Respon Cepat yang ada di tingkat nasional, provinsi, kab./kota.
  • 31. Rekomendasi penguatan mekanisme penganggaran kesiagaan darurat veteriner KEBIJAKAN: 1. Menyusun dan menerbitkan sejumlah SOP yang ditetapkan berdasarkan Kepmentan: a. SOP Pelaksanaan Pemusnahan Hewan (Stamping out), Depopulasi); b. SOP Incident Command System (ICS); c. SOP Penilaian Dana Kompensasi dan Kebutuhan Sumberdaya Dalam Status Tanggap Darurat dan Pasca Bencana; d. SOP Sistim Informasi Penanggulangan Keadaan Darurat Wabah. 2. Menyediakan Dana Tanggap Darurat setiap tahun anggaran untuk mempersiapkan diri sewaktu-waktu terhadap kemungkinan timbulnya keadaan darurat wabah penyakit hewan.
  • 32. Terima kasih atas perhatiannya AIP-EID Program National Consultant to review funding mechanisms for animal health emergency response