SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Bencana Gempabumi
Yogyakarta dan JawaTengah
Mei 2006
BencanaTsunami Pangandaran
Juli 2006
BencanaTsunami
Aceh dan Sumatra Utara
Desember 2004
UU No. 24Tahun 2007 : Penanggulangan Bencana
 Pra Bencana :
 kurang diperhatikan,
 kesiapsiagaan kurang, Bencana terjadi pada waktu kita tidak siap
 Pada saat kondisi darurat :
 Panik berkepanjangan
 Tidak tahu apa yang harus diperbuat
 Koordinasi kacau, kewenangan tidak jelas
 Stress (diri, famili/Keluarga, tetangga menjadi korban)
 Distribusi bantuan kacau
 Ketidakpercayaan pada pemerintah
 Tekanan Media
 Isu yang menyesatkan dari pihak yang tidak bertanggungjawab
 Semua ingin membantu tapi tidak banyak yang bisa diperbuat
 Keamanan terganggu
 Kondisi Pasca Bencana:
 Pemulihan Fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan berjalan lambat, dan tidak menyeluruh
 Bantuan hanya sebatas pada masa tanggap darurat
 Bantuan tidak merata
 Psikososial tidak tertangani secara tuntas, menyisakan depresi yang mendalam
 UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana
 Urusan bersama, hak dan kewajiban seluruh stakeholder
diatur
 Pemerintah sebagai penanggungjawab PB dengan peran serta
aktif masyarakat dan lembaga usaha => Platform Nasional
 Merubah paradigma respons menjadi Pengurangan Risiko
Bencana
 Perlindungan masyarakat terhadap bencana dimulai sejak Pra
bencana, pada saat dan pasca bencana, secara terencana,
terpadu, dan terkoordinasi
 Membangun masyarakat yang tangguh/tahan dalam
menghadapi bencana
 Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal
melalui Kelembagaan yang kuat, pendanaan yang memadai
 Integrasi PB dalam Rencana Pembangunan (RKP/D, RPJM/D,
RPJP/D)
ARAHAN PRESIDEN RI
tentang Penanggulangan Bencana
Disampaikanpadatanggal14SeptemberTahun2007diKabPesisirSelatan,
SumbarpadasaatgempabumiBengkuludanSumateraBarat (7,9SR,12Sept
2007)
1. Pemda Kabupaten/Kota menjadi penanggung jawab utama
penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayahnya.
2. Pemda Provinsi segera merapat ke daerah bencana untuk memberikan
dukungan dengan mengerahkan seluruh sumberdaya yang ada di tingkat
Provinsi jika diperlukan.
3. Pemerintah memberi bantuan sumberdaya yang secara ekstrim tidak
tertangani daerah.
4. LibatkanTNI dan POLRI.
5. Laksanakan penanganan secara dini
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN
BENCANA ADALAH
Pengurangan resiko bencana dan pemanduan pengurangan resiko bencana dengan
program pembangunan;
Perlindungan masyarakat dari dampak bencana;
Pemeliharaan arsip/dokumen otentik dengan kredibel dari ancaman dan dampak
bencana.
Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana secara
adil dan sesuai dengan standar pelayanan minimum;
Pemulihan kondisi dari dampak bencana;
Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam APBN yang memadai;
Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana siap pakai;
TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN BENCANA
Penjaminan pemulihan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena
bencana sesuai dengan standar pelayanan minimun;
Perlindungan masyarakat dari dampak bencana;
Pengurangan resiko bencana dan pemaduan pengurangan resiko bencana
dengan program pembangunan;
Pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam APBD yang memadai;
PERENCANAAN
LEGISLASI
KELEMBAGAAN PENDANAAN
PENGEMBANGAN KAPASITAS
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
 Nasional :
 UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang PENANGGULANGAN BENCANA
 UU Nomor 26 Tahun 2008 tentang TATA RUANG
 Peraturan Pemerintah
 Peraturan Presiden
 Peraturan Menteri
 Peraturan Kepala BNPB
 dsb
 Daerah :
 Peraturan Daerah
 Peraturan Gubernur
 Peraturan Walikota
 Peraturan Bupati
 Qanun
 Dsb
FORMAL :
 BNPB
 BPBD Provinsi
o 33 BPBD sudah terbentuk
 BPBD Kabupaten/Kota
o 387 BPBD sudah terbentuk BNPB
Unsur Pengarah Unsur Pelaksana
BPBD Provinsi
Unsur Pengarah Unsur Pelaksana
BPBD Kab./Kota
Unsur Pengarah Unsur Pelaksana
19 orang [10 unsur pemerintah dan 9 unsur profesional]
11 orang [6 unsur pemerintah dan 5 unsur profesional]
9 orang [5 unsur pemerintah dan 4 unsur profesional]
 NON FORMAL
 NATIONAL PLATFORM (PLANAS PRB)
 FORUM MASYARAKAT SIPIL
 FORUM LEMBAGA USAHA
 FORUM PERGURUANTINGGI
 FORUM MEDIA
 FORUM LEMBAGA INTERNASIONAL
 LOCAL PLATFORM
 Forum PRB NTT
 Forum PRB Jogjakarta
 PLATFORMTEMATIC
 Forum Merapi
 Forum Slamet
 Perlu terus dikembangkan
 Perencanaan Penanggulangan Bencana
 Rencana Penanggulangan Bencana (Disaster Management Plan)
o Tingkat Nasional  RENCANA NASIONAL PENANGGULANGAN
BENCANA 2010-2014
o Tingkat Provinsi/Kab./Kota  RENCANA PENANGGULANGAN
BENCANA
 RencanaTiap Jenis Bencana
o Rencana Mitigasi (Mitigation Plan)
o Rencana Kontinjensi (Contingency Plan)
o Rencana Operasi (Operation Plan)
o Rencana Pemulihan (Recovery Plan)
 Pemaduan PB dalam Perencanaan Pembangunan (Nasional / Daerah)
 Penanggulangan Bencana dalam RPJP (N/D), RPJM (N/D) dan RKP (N/D)
 Dana DIPA (APBN/APBD)
 untuk mendukung kegiatan rutin dan operasional
lembaga/departemen terutama untuk kegiatan pengurangan
risiko bencana
 DAK untuk pemda Provinsi/Kab./Kota diwujudkan dalam mata
anggaran kebencanaan, disesuaikan dengan tingkat kerawanan
dan kemampuan daerah
 Dana Contingency
 untuk penanganan kesiapsiagaan
 Dana Siap Pakai (on call)
 untuk bantuan kemanusiaan (relief) pada saat terjadi bencana
 Dana bantuan sosial yang berpola hibah
 Dana yang bersumber dari masyarakat
Kapasitas adalah kemampuan
sumberdaya dalam menghadapi
ancaman atau bahaya
1. Kapasitas kelembagaan (ada tidaknya
BPBD, Platform Daerah PRB, dan forum
lainnya)
2. Kapasitas Sumberdaya
- Sumberdaya manusia (pelatihan
personil, relawan, masyarakat)
- prasarana (kantor, pusdalops, alat
transportasi, komunikasi)
3. Kapasitas IPTEK (penguasaan IPTEK, pendidikan
tinggi, IPTEK terapan)
4. Kapasitas Manajemen (prosedure koordinasi,
komando dan pelaksanaan penanggulangan bencana)
PENYELENGGA -
RAAN
PENANGGULA -
NGAN BENCANA
Prabencana
Saat Tanggap
Darurat
Pascabencana
Situasi Tidak
Ada Bencana
Situasi Terdapat
Potensi Bencana
Perencanaan
Pencegahan
Pengurangan Risiko
Pendidikan
Pelatihan
Penelitian
Penaatan Tata Ruang
Mitigasi
Peringatan Dini
Kesiapsiagaan
Kajian Cepat
Status Keadaan Darurat
Penyelamatan & Evakuasi
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Perlindungan
Pemulihan
Rehabilitasi
Rekonstruksi
Prasarana dan Sarana
Sosial
Ekonomi
Kesehatan
Kamtib
Lingkungan
Nama Fasilitator
Jabatan
No. HP
Alamat Kantor
Alamat email

More Related Content

Similar to JUDUL

Materi Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptx
Materi Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptxMateri Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptx
Materi Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptxBoengRyan
 
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasionalAnalisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasionalina fauzia
 
mitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptxmitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptxADHENAby
 
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagungDraft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagungSapik Bubud
 
materi-rakor-pb-PMI.ppt
materi-rakor-pb-PMI.pptmateri-rakor-pb-PMI.ppt
materi-rakor-pb-PMI.pptssuser613848
 
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkatmateri-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkatharisprawira2
 
materi-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).pptmateri-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).pptAhmadUlinnuha4
 
Layang PRB Edisi November 2013
Layang PRB Edisi November 2013Layang PRB Edisi November 2013
Layang PRB Edisi November 2013Mart Widarto
 
Manajemen Penanggulangan Bencana
Manajemen Penanggulangan BencanaManajemen Penanggulangan Bencana
Manajemen Penanggulangan BencanaMardi Yono
 
PPT-UMY-MITIGASI-BENCANA-rev-1.pptx
PPT-UMY-MITIGASI-BENCANA-rev-1.pptxPPT-UMY-MITIGASI-BENCANA-rev-1.pptx
PPT-UMY-MITIGASI-BENCANA-rev-1.pptxHeriGeologist
 
2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencanaPA_Klaten
 
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptxPENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptxBANGSAICHANNEL
 
Presentasi sidang kolikium
Presentasi sidang kolikiumPresentasi sidang kolikium
Presentasi sidang kolikiumRulli Saputra
 
Questionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersQuestionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersawakmila
 
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencana
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencanaPerdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencana
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencanaari saridjo
 

Similar to JUDUL (20)

Materi Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptx
Materi Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptxMateri Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptx
Materi Ringkasan DESTANA & KATANA 2022.pptx
 
GAMBARAN UMUM DESTANA.pdf
GAMBARAN UMUM DESTANA.pdfGAMBARAN UMUM DESTANA.pdf
GAMBARAN UMUM DESTANA.pdf
 
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasionalAnalisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
 
mitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptxmitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptx
 
Sistem Pengelolaan Bencana
Sistem Pengelolaan BencanaSistem Pengelolaan Bencana
Sistem Pengelolaan Bencana
 
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagungDraft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
 
materi-rakor-pb-PMI.ppt
materi-rakor-pb-PMI.pptmateri-rakor-pb-PMI.ppt
materi-rakor-pb-PMI.ppt
 
materi-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.pptmateri-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.ppt
 
materi-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.pptmateri-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.ppt
 
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkatmateri-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
 
materi-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).pptmateri-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).ppt
 
Layang PRB Edisi November 2013
Layang PRB Edisi November 2013Layang PRB Edisi November 2013
Layang PRB Edisi November 2013
 
Profil BNPB-1-1.pptx
Profil BNPB-1-1.pptxProfil BNPB-1-1.pptx
Profil BNPB-1-1.pptx
 
Manajemen Penanggulangan Bencana
Manajemen Penanggulangan BencanaManajemen Penanggulangan Bencana
Manajemen Penanggulangan Bencana
 
PPT-UMY-MITIGASI-BENCANA-rev-1.pptx
PPT-UMY-MITIGASI-BENCANA-rev-1.pptxPPT-UMY-MITIGASI-BENCANA-rev-1.pptx
PPT-UMY-MITIGASI-BENCANA-rev-1.pptx
 
2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana
 
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptxPENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
 
Presentasi sidang kolikium
Presentasi sidang kolikiumPresentasi sidang kolikium
Presentasi sidang kolikium
 
Questionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersQuestionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc members
 
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencana
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencanaPerdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencana
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencana
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

JUDUL

  • 1.
  • 2. Bencana Gempabumi Yogyakarta dan JawaTengah Mei 2006 BencanaTsunami Pangandaran Juli 2006 BencanaTsunami Aceh dan Sumatra Utara Desember 2004 UU No. 24Tahun 2007 : Penanggulangan Bencana
  • 3.  Pra Bencana :  kurang diperhatikan,  kesiapsiagaan kurang, Bencana terjadi pada waktu kita tidak siap  Pada saat kondisi darurat :  Panik berkepanjangan  Tidak tahu apa yang harus diperbuat  Koordinasi kacau, kewenangan tidak jelas  Stress (diri, famili/Keluarga, tetangga menjadi korban)  Distribusi bantuan kacau  Ketidakpercayaan pada pemerintah  Tekanan Media  Isu yang menyesatkan dari pihak yang tidak bertanggungjawab  Semua ingin membantu tapi tidak banyak yang bisa diperbuat  Keamanan terganggu  Kondisi Pasca Bencana:  Pemulihan Fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan berjalan lambat, dan tidak menyeluruh  Bantuan hanya sebatas pada masa tanggap darurat  Bantuan tidak merata  Psikososial tidak tertangani secara tuntas, menyisakan depresi yang mendalam
  • 4.  UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana  Urusan bersama, hak dan kewajiban seluruh stakeholder diatur  Pemerintah sebagai penanggungjawab PB dengan peran serta aktif masyarakat dan lembaga usaha => Platform Nasional  Merubah paradigma respons menjadi Pengurangan Risiko Bencana  Perlindungan masyarakat terhadap bencana dimulai sejak Pra bencana, pada saat dan pasca bencana, secara terencana, terpadu, dan terkoordinasi  Membangun masyarakat yang tangguh/tahan dalam menghadapi bencana  Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal melalui Kelembagaan yang kuat, pendanaan yang memadai  Integrasi PB dalam Rencana Pembangunan (RKP/D, RPJM/D, RPJP/D)
  • 5. ARAHAN PRESIDEN RI tentang Penanggulangan Bencana Disampaikanpadatanggal14SeptemberTahun2007diKabPesisirSelatan, SumbarpadasaatgempabumiBengkuludanSumateraBarat (7,9SR,12Sept 2007) 1. Pemda Kabupaten/Kota menjadi penanggung jawab utama penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayahnya. 2. Pemda Provinsi segera merapat ke daerah bencana untuk memberikan dukungan dengan mengerahkan seluruh sumberdaya yang ada di tingkat Provinsi jika diperlukan. 3. Pemerintah memberi bantuan sumberdaya yang secara ekstrim tidak tertangani daerah. 4. LibatkanTNI dan POLRI. 5. Laksanakan penanganan secara dini
  • 6. TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA ADALAH Pengurangan resiko bencana dan pemanduan pengurangan resiko bencana dengan program pembangunan; Perlindungan masyarakat dari dampak bencana; Pemeliharaan arsip/dokumen otentik dengan kredibel dari ancaman dan dampak bencana. Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana secara adil dan sesuai dengan standar pelayanan minimum; Pemulihan kondisi dari dampak bencana; Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam APBN yang memadai; Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana siap pakai;
  • 7. TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA Penjaminan pemulihan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana sesuai dengan standar pelayanan minimun; Perlindungan masyarakat dari dampak bencana; Pengurangan resiko bencana dan pemaduan pengurangan resiko bencana dengan program pembangunan; Pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam APBD yang memadai;
  • 9.  Nasional :  UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang PENANGGULANGAN BENCANA  UU Nomor 26 Tahun 2008 tentang TATA RUANG  Peraturan Pemerintah  Peraturan Presiden  Peraturan Menteri  Peraturan Kepala BNPB  dsb  Daerah :  Peraturan Daerah  Peraturan Gubernur  Peraturan Walikota  Peraturan Bupati  Qanun  Dsb
  • 10. FORMAL :  BNPB  BPBD Provinsi o 33 BPBD sudah terbentuk  BPBD Kabupaten/Kota o 387 BPBD sudah terbentuk BNPB Unsur Pengarah Unsur Pelaksana BPBD Provinsi Unsur Pengarah Unsur Pelaksana BPBD Kab./Kota Unsur Pengarah Unsur Pelaksana 19 orang [10 unsur pemerintah dan 9 unsur profesional] 11 orang [6 unsur pemerintah dan 5 unsur profesional] 9 orang [5 unsur pemerintah dan 4 unsur profesional]
  • 11.  NON FORMAL  NATIONAL PLATFORM (PLANAS PRB)  FORUM MASYARAKAT SIPIL  FORUM LEMBAGA USAHA  FORUM PERGURUANTINGGI  FORUM MEDIA  FORUM LEMBAGA INTERNASIONAL  LOCAL PLATFORM  Forum PRB NTT  Forum PRB Jogjakarta  PLATFORMTEMATIC  Forum Merapi  Forum Slamet  Perlu terus dikembangkan
  • 12.  Perencanaan Penanggulangan Bencana  Rencana Penanggulangan Bencana (Disaster Management Plan) o Tingkat Nasional  RENCANA NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 2010-2014 o Tingkat Provinsi/Kab./Kota  RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA  RencanaTiap Jenis Bencana o Rencana Mitigasi (Mitigation Plan) o Rencana Kontinjensi (Contingency Plan) o Rencana Operasi (Operation Plan) o Rencana Pemulihan (Recovery Plan)  Pemaduan PB dalam Perencanaan Pembangunan (Nasional / Daerah)  Penanggulangan Bencana dalam RPJP (N/D), RPJM (N/D) dan RKP (N/D)
  • 13.  Dana DIPA (APBN/APBD)  untuk mendukung kegiatan rutin dan operasional lembaga/departemen terutama untuk kegiatan pengurangan risiko bencana  DAK untuk pemda Provinsi/Kab./Kota diwujudkan dalam mata anggaran kebencanaan, disesuaikan dengan tingkat kerawanan dan kemampuan daerah  Dana Contingency  untuk penanganan kesiapsiagaan  Dana Siap Pakai (on call)  untuk bantuan kemanusiaan (relief) pada saat terjadi bencana  Dana bantuan sosial yang berpola hibah  Dana yang bersumber dari masyarakat
  • 14. Kapasitas adalah kemampuan sumberdaya dalam menghadapi ancaman atau bahaya 1. Kapasitas kelembagaan (ada tidaknya BPBD, Platform Daerah PRB, dan forum lainnya) 2. Kapasitas Sumberdaya - Sumberdaya manusia (pelatihan personil, relawan, masyarakat) - prasarana (kantor, pusdalops, alat transportasi, komunikasi) 3. Kapasitas IPTEK (penguasaan IPTEK, pendidikan tinggi, IPTEK terapan) 4. Kapasitas Manajemen (prosedure koordinasi, komando dan pelaksanaan penanggulangan bencana)
  • 15. PENYELENGGA - RAAN PENANGGULA - NGAN BENCANA Prabencana Saat Tanggap Darurat Pascabencana Situasi Tidak Ada Bencana Situasi Terdapat Potensi Bencana Perencanaan Pencegahan Pengurangan Risiko Pendidikan Pelatihan Penelitian Penaatan Tata Ruang Mitigasi Peringatan Dini Kesiapsiagaan Kajian Cepat Status Keadaan Darurat Penyelamatan & Evakuasi Pemenuhan Kebutuhan Dasar Perlindungan Pemulihan Rehabilitasi Rekonstruksi Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi Kesehatan Kamtib Lingkungan

Editor's Notes

  1. Tujuan materi ini adalah supaya peserta sosialisasi PRB mengetahui dan mengerti mengenai Sistem Penanggulangan Bencana yang saat ini sedang dibangun di Indonesia. Sistem ini berlaku disemua tingkatan yaitu Nasional, Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan dan Desa.
  2. Pada awal tahun 2000 terjadi beberapa kejadian bencana di Indonesia. Beberapa kejadian besar diantaranya Bencana Tsunami di Aceh dan Sumatra Utara pada bulan Desember 2004 , (klik 1 x), Bencana Gempabumi di Jogjakarta dan Jawa Tengah bulan Mei 2006, (klik 1 x) Bencana Tsunami di selatan Jawa atau dikenal dengan Tsunami Pangandaran pada bulan Juli 2006 (klik 1 x) Wakil rakyat kita di Senayan mengeluarkan UU No. 24 Tahun 2007 mengenai Penanggulangan Bencana. Undang-undang ini diharapkan dapat menjawab seluruh permasalahan penanggulangan bencana yang terjadi selama ini.
  3. (inilah identifikasi permasalahan penanggulangan bencana sebelum adanya UU No. 24 Tahun 2007 yang sudah dibagi pra benacan, tanggap darurat dan pasca bencana). Catatan : bagi fasilitator dibaca satu persatu dengan penambahan sepengetahuan fasilitator.
  4. Kebijakan penanggulangan bencana dicontohkan diambil dari UU No. 24 Tahun 2007 dan Arahan Presiden. Rumusan UU No. 24 Tahun 2007 berisi tentang : Bahwa penanggulangan bencana merupakan urusan bersama dimana hak dan kewajiban semua stakeholder diatur didalamnya. Yang dimaksud dengan stakeholder adalah pemerintah, masyarakat dan lembaga usaha. Bahwa pemerintah menjadi penanggungjawab penanggulangan bencana dengan melibatkan peran aktif masyarakat dan dunia usaha. Yang dimaksud masyarakat adalah unsur-unsur dalam masyarakat seperti Organisasi Masyarakat (ormas), lembaga swadaya masyarakat (LSM/NGO), Perguruan tinggi, media massa dsb. Unsur masyarakat dan lembaga usaha diwadahi dalam kelembagaan platform pengurangan risiko bencana. Platform ini sebagai partner pemerintah (BNPB/BPBD) dalam menyelenggarakan penanggulangan bencana di daerahnya. Bahwa paradigma penanggulangan bencana sudah berubah dari responsif (ada bencana baru dilakukan pertolongan atau menunggu bencana datang) menjadi preventif (konkritnya adalah pengurangan risiko bencana) Penanggulangan bencana dilakukan secara dini mulai pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Perlu suatu perencanaan dan koordinasi antar stakeholder penanggulangan bencana, sehinggi pelaksanaannya dapat terpadu mencapai satu tujuan. (bisa dijelaskan dengan ibarat orkestra, dalam orkestra harus ada konduktor dan pemain yang terpadu satu dengan lainnya). Bahwa masyarakat yang tangguh menghadapi bencana menjadi tujuan, sehingga upaya perberdayaan masyarakat menajdi salah satu upaya pentiung dalam penanggulangan bencana. Dalam penanggulangan bencana perlu suatu sistem yang handal dengan mengatur kebijakan, kelembagaan, perencanaan dan pendanaan yang memadai. Dalam hal perencanaan harus diintegrasikan dalam rencana pembangunan di masing-masing daerah. Dokumen rencana pemabangunan (RKP/D, RPJMN/D, RPJP/D) diharapkan mencantumkan perencanaan penanggulangan bencana.
  5. Presiden memberikan arahan tentang penanggulangan bencana yang disampaikan pada saat gempabumi di Bengkulu, September 2007 : Pemerintah Kabupaten/Kota merupakan pemerintah yang secara langsung bertanggungjawab terjadinya bencana di wilayahnya. - jelas – Contohnya adalah bencana yang sangat besar seperti tsunami di Aceh, dimana pemerintah provinsi dan kabupaten/kota tidak dapat menanggulanginya maka pemerintah (pusat) mengambil alih. Untuk gempabumi di Jogja dan Jawa Tengah, pemerintah (pusat) memberikan pendampingan, termasuk gempabumi Sumatra Barat, Wasior, Mentawai dan Gunung Merapi. Tidak dapat dipungkiri peran TNI/Polri dalam penanganan darurat bencana menjadi yang terdepan, sehingga dapat melakukan penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah juga harus dilibatkan dari awal seperti pembuatan peta bahaya, sosialisasi, penyusunan rencana PB, rencana kontijensi maupun geladi posko dan geladi lapangan. - jelas – (melakukan upaya pengurangan risiko bencana )
  6. Penjelasan skema : Sistem penanggulangan bencana ini dimulai dari legislasi terlebih dahulu. Adanya UU No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dan turunannya (PP 21/2008, PP 22/2008, PP23/2008 dst) mengamanatkan untuk membuat kelembagaan dalam penanggulangan bencana. Kelembagaan ini ada di pusat, provinsi, kabupaten/kota dan diharapkan juga sampai di desa/kampung/nagari. Adanya kelembagaan ini harus didukung dengan adanya perencanaan dan pendanaan. Kelembagaan, perencanaan dan pendanaan adalah 3 sub sistem penanggulangan bencana yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Dengan adanya 3 sub sistem tersebut diharapkan dapat mengembangkan kapasitas baik pusat maupun daerah. Kapasitas tersebut diharapkan dapat dijadikan dasar untuk melakukan penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan lebih baik. Karena (risiko) bencana sifatnya dinamis, maka setiap bencana yang terjadi dimungkinkan merubah kebijakan yang ada (keppres dsb).
  7. Penjelasan : Kebijakan yang tertulis dibagi 2 kelompok (kebijakan tak tertulis diantaranya arahan presiden) : Yang sifatnya nasional, mulai UU No. 24 Tahun 2007, Peraturan Pemerintah ada 3 : PP 21/2008 ttg penyelenggaraan penanggulangan bencana, PP22/2008 ttg pendanaan dan pengelolaan bantuan bencana, PP23/2008 ttg peran serta lembaga internasional dan lembaga asing non pemerintah dalam penanggulangan bencana. Perpres No. 8 Tahun 2008 ttg BNPB, peraturan menteri terkait penanggulangan bencana, peraturan Kepala BNPB (liat di www.bnpb.go.id) dsb Yang sifatnya daerah : perda, pergub, perbup, perwali, qanun biasanya mengatur mengenai penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah, pembentukan BPBD dsb
  8. Kelembagaan penanggulangan bencana dapat dibagi 2 : formal dan non formal Untuk formal : di pusat ada BNPB, di provinsi ada BPBD provinsi dan dikab/kota ada BPBD kab/kota. Dengan melihat umur UU No. 24 Tahun 2007 baru jalan 5 tahun, capaian kelembagaan per 1 agustus 2011 untuk sudah terbentuk 33 BPBD Provinsi dan 387 BPBD kab/.kota Penjelasan skema : BNPB sebagaimana dengan BPBD Prov dan BPBD kab/kota terdiri dari unsur pelaksana dan unsur pengarah, yang membedakan hanya jumlah dan komposisi unsur pengarah
  9. Kelembagaan secara non formal dapat dibagi sebagai berikut : di tingkat nasional yaitu Platform Nasional PRB atau disingkat Planas PRB yang terdiri dari forum masyarakat sipil, lembaga usaha, pemerintah, perguruan tinggi, forum media, dan lembaga internasional. Forum ini ditugasi untuk menyusun Hyogo Framework for Action (HFA) reporting (ini adalah satu2nya dokumen HFA yang disusun non goverment). Di tingkat provinsi dan kab/kota yaitu Platform PRB Provinsi atau Platform PRB Kab/Kota, yang anggotanya mirip planas PRB hanya dilevel provinsi, kab/kota. Misal : perguruan tinggi adalah perguruan tinggi yang ada di provinsi atau kab/kota setempat. Untuk bencana yang sangat spesifik ada kelembagaan non formal yang disebut platform tematik (per satu jenis ancaman), contoh : dalam rangka menanggulangi erupsi G. Merapi dibentuk Forum Merapi, dst
  10. Perencanaan dalam penanggulangan bencana dapat dibagi menjadi 2 yaitu : Perencanaan yang berlaku untuk semua jenis bencana, yaitu rencana penanggulangan bencana, yang kemudian didiskripsikan menjadi rencana aksi Perencanaan untuk 1 (satu) jenis bencana, yaitu : - rencana mitigasi : pra bencana tanpa potensi bencana, satu jenis bencana, upaya mitigasi (struktural dan non struktural), siapa melakukan apa, budget - rencana kontijensi : pra bencana dengan potensi bencana, satu jenis bencana, gunakan skenario kejadian yang paling mungkin, siaps melakukan apa, budget, dokumen komitmen antar stakeholder - rencana operasi : saat bencana, melaksanakan rencana kontijensi - rencana pemulihan : pasca bencana, dasar wilayah terdampak, apa saja yang dipulihkan, siap melakukan apa, budget
  11. Pendanaan dalam penangulangan bencana dikelompokkan menjadi 2 : Pendanaan dari pemerintah, dibedakan menjadi 4 berdasarkan peruntukkannya : 1) kegiatan rutin dan operasional untuk pengurangan risiko bencana digunakan dana DIPA, termasuk Dana Alokasi Khusus, 2) kegiatan penanganan kesiapsiagaan dengan Dana Kontigensi 3) untuk bantuan kemanusiaan pada saat terjadi bencana digunakan Dana Siap Pakai (ON CALL), yang penggunaannya dengan kemudahan akses (rincian baca : PP22/2008), 4) kegiatan pemulihan (rehabilitasi dan rekonstruksi) pasca bencana dengan Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah. Pendanaan dari masyarakat, merupakan dana yang dikumpulkan oleh masyarakat, baik organisasi masyarakat (Ormas), perguruan tinggi, media massa, maupun masyarakat internasional.
  12. Pengembangan kapasitas secara efektif akan terjadi bila 3 (tiga) sub sistem dalam sistem penangulangan bencana dijalankan dengan baik. Pengembangan kapasitas yang diharapkan sesuai dengan kapasitas pada HFA (Hyogo Framework for Action) yang secara umum dikelompokkan sebagai berikut. kelembagaan meliputi kelembagaan formal dan non formal (lihat : slide 9 dan 10), sumberdaya, meliputi sumberdaya manusia termasuk aparat, masyarakat terlatih, relawan dsb. Dan sumberdaya sarana prasarana termasuk kantor, alat komunikasi, trasnsportasi, obat-obatan dsb. IPTEK, a) bagaimana penguasaan iptek di daerah mis : sudah menggunakan komputer atau masih pakai kalkulator dan mesin ketik untuk olah data, fax, email,b) sudahkah digunakan penerapan iptek terapan untuk pembangunan rumah tahan gempabumi, sistem peringatan dini, c) berapa banyak aparat BPBD/stakehoder lain yang sudah mempelajari penanggulangan bencana lewat jalur perguruan tinggi ? Mengingat beberapa perguruan tinggi sudah membuka program khusus tentang penanggulangan bencana seperti UGM, ITB, IPB, Untar (Univ. tarumanegara), Unhan (univ. pertahanan) dsb. Meningkatkan kapasitas koordinasi, komando dan pelaksanaan penanggulangan bencana termasuk pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
  13. Dengan meningkatnya kapasitas di daerah diharapkan dapat melakukan penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan lebih baik. Penyelenggaraan penanggulangan dibagi menjadi 3 (tiga) sesuai siklus penanggulangan bencana (baca : UU No. 24 Tahun 2007 dan PP21/2008). Penjelasan : - jelas -
  14. Catatan : kotak merah mohon diisi sesuai dengan nama fasilitator, diharapkan menjadi sumber informasi bila peserta ada yang tidak jelas