Dokumen tersebut membahas tentang perawatan gigi tiruan cekat pada pasien bernama Kennedy Kelas III dengan rencana pemasangan jembatan gigi akrilik pada gigi 13 yang didukung oleh gigi 12 dan 14. Dokumen tersebut juga membahas tentang definisi, desain, tahapan pembuatan, dan teknik preparasi gigi penyangga untuk jembatan gigi tersebut."
7. Definisi Jembatan
Glosarry Prosthondontic terms
GT yg direkatkan, screwed, atau perlekatan secara
mekanis atau dgn dilekatkan pada gigi asli, akar gigi,
atau implant, atau gigi penyangga yang memberikan
dukungan utama dalam penempatan gigi tiruan, dan gigi
yang direstorasi mengalami kehilangan pada Sebagian
lengkung rahang. Serta tidak dapat dilepas oleh pasien
8. P. Martanto
GT Sebagian yang dilekatkan secara permanen pada
satu atau lebih dari gigi penyangga dan mengganti satu
atau lebih gigi yang hilang
9. Definisi Mahkota
Jaket Akrilik
Mahkota jaket yang seluruhnya terbuat dari
akrilik dan banyak digunakan karena prosedur
pembuatan yang sederhana, ekonomis dan
estetik yang cukup baik
10. Indikasi GTC Bridge
Gigi Penyangga
Umur penderita
Kesehatan gusi,
selaput akar dan
tulang
Jumlah gigi yang
diganti
11. Gigi penyangga tidak boleh goyang dan mempunyai
kedudukan sejajar dengan gigi lainnya
Gigi Penyangga
1. Luas permukaan selaput periodontal dari gigi-gigi penyangga
sama atau lebih besar dari luas permukaan selaput periodontal
dari gigi-gigi yang akan diganti
2. Jika gigi yg diganti lebih banyak dari gigi penyangga dapat
merusak gigi penyangga dan jaringan di sekitarnya
3. Keadaan yg baik, jika ada 2 gigi penyangga ditiap ujung yang
memenuhi syarat untuk menggantikan satu gigi
Jumlah gigi yang diganti
12. Sebaiknya tidak dibuat pada usia <17th karena ruang pulpa
masih besar, gigi belum tumbuh sempurna, tulang rahang
belum cukup padat atau keras
Usia Penderita
1. Gusi sekitar gigi penyangga harus sehat (pedoman: warna
dan konsistensi gusi)
2. Trauma oklusi (selaput periodontal meradang, tulang
alveolar resorbsi sehingga gigi goyang & tidak mampu
dijadikan gigi penyangga yang kuat)
Kesehatan gusi, selaput akar dan tulang
14. Pada penderita yang kebersihan mulutnya tidak terpelihara
atau tidak dapat memeliharanya karena keterbatasan mental
Kebersihan Mulut
Indeks karies yang tinggi tidak disarankan untuk memakai
retainer yang tidak menutupi seluruh permukaan mahkota
gigi karena mudah terjadi karies
Indeks Karies
15. Daya kunyah pada oklusi yang abnormal (seperti crossbite)
dapat menekan retainer gigi penyangga
Oklusi
Gigi hilang yang tidak segera diganti akan mengakibatkan
migrasi dan ekstrusi
Keadaan atau posisi gigi antagonis
17. MEKANIS
GIGI PENYANGGA
- Memiliki sumbu panjang yang sejajar / hampir sejajar satu sama lain → dapat dipreparasi sejajar
tanpa membahayakan vitalitas pulpa
- Memiliki bentuk dan ukuran sedemikian rupa → dapat dipreparasi dengan baik untuk memberi
retensi yang cukup bagi retainer.
PONTIK
- Mempunyai bentuk yang mendekati bentuk anatomi dari gigi asli yang diganti serta dapat
menahan beban kunyah tanpa patah
PENGHUBUNG/JOINT
- Dapat menahan beban kunyah tanpa patah
18. FISIOLOGIS
- Tidak mengganggu kesehatan gigi-gigi penyangga dan
jaringan pendukung lainnya.
- Preparasi tidak boleh membahayakan vitalitas pulpa.
- Retainer / pontik tidak boleh mengiritasi jaringan lunak
(gingiva, lidah, pipi, bibir).
19. ESTETIK
- Pontik → mempunyai posisi, bentuk, dan warna yang
sesuai dengan keadaan sekitarnya.
- Memiliki ciri-ciri permukaan yang sepadan dengan gigi
sebelahnya
20. HIGIENIS
- Tidak boleh terdapat bagian yang menyebabkan impaksi
makanan.
- Diantara pontik-pontik atau pontik-retainer harus ada
embrasure yang cukup besar untuk self cleansing effect.
- Diantara pontik dengan gusi dapat dilalui dental floss →
membersihkan kedua permukaan.
- Harus dipoles sampai mengkilat → debris tidak mudah
melekat pada permukaan yang licin dan mengkilat.
21. FONETIK
- Menginstrukan pasien mengucapkan huruf → S, D, O,
R, M, A, T
- Menginstruksikan pasien menyebut huruf-huruf → p, b,
t, th, d, f, v, dan lain-lain sampai tidak ada gangguan
22. Syarat Jembatan dan Restorasi
Syarat Jembatan Syarat Restorasi
- Comfort
- Cleanliness
- Concealment
- Fit
- Form
- Function
25. Pertimbangan Pemilihan Retainer
● Besarnya retensi yang dibutuhkan
● Jumlah gigi penyangga yang ada
● Kekuatan dentin yang tersisa setelah preparasi gigi
● Luasnya restorasi lama yang harus ditutup
● Perlindungan terhadap insisal dan oklusal yang
dibutuhkan
● Besarnya toleransi pasien terhadap logam yang
terlihat
27. Pertimbangan Pemilihan
Abutment
Rasio Mahkota-Akar
● perbandingan ideal → 2 : 3 (min. 1 : 1)
Bentuk Akar
● lebih baik → lebih lebar ke arah labiolingual dibanding mesiodistal
● tidak berbentuk konus
Luas daerah perlekatan ligamen periodontal
● gigi lebih besar → luas lebih besar → mampu menahan beban
oklusal tambahan
28. Pertimbangan Jumlah Gigi
● Bergantung dari kondisi dan jumlah gigi yang
dapat digunakan sebagai penyangga
● Sesuai HUKUM ANTE
“luas permukaan membran periodontal dari gigi-
gigi penyangga sama atau lebih besar dari luas
permukaan membran periodontal gigi yang akan
diganti”
29. Hukum Ante
Maksila Mandibula
Insisivus sentral 204 154
Insisivus lateral 179 168
Kaninus 273 268
Premolar pertama 234 180
Premolar kedua 220 207
Molar pertama 433 431
Molar kedua 431 426
30. Merupakan bagian dari gigi tiruan
jembatan yang menggantikan gigi
asli yang hilang
PONTIK
33. KLASIFIKASI PONTIK
● All metal
● All ceramic
● Metal ceramic
● Metal with resin facings
● Fibre-reinforced
composite pontic
● Custom made
● Prefabricated
Berdasarkan Materialnya Berdasarkan
Fabrikasinya
34. KLASIFIKASI PONTIK BERDASARKAN KONTAK
MUKOSA
PONTIK
MUCOSAL CONTACT
WITHOUT MUCOSAL
CONTACT
Saddle
Modified Ridge Lap
Sanitary (hygienic)
Ovate
Conical
35.
36. Indikasi Akrilik
Restorasi Anterior RA/ RB
untuk mengganti 1-3 gigi
Openbite / edge to edge
OH baik
Pasien sudah dewasa
Sering digunakan sebagai
mahkota sementara
38. Pertimbangan Pemilihan Bahan Akrilik
Kelebihan Kekurangan
Prosedur pembuatan
sederhana
Ekonomis
Nilai estetika cukup baik
Lifespan singkat
Ketahanan warna rendah
Shrinkage dan pemuaian
Mudah kehilangan bentuk
Koefisien thermal tinggi ->
6 - 7 x dari gigi
39. Desain
Jenis jembatan :
Rigid fixed-fixed bridge
Bahan :
Akrilik
Mahkota Jembatan :
2 Retainer : 12 dan 14
1 Pontik : 13
Hukum Ante :
Pontik : 273
Retainer : 179 + 234 = 413
42. Tahap Pembuatan GTC Bridge
1. Pencetakan awal RA dan RB
2. Pembuatan model studi RA dan RB
3. Desain
43. Tahap Pembuatan GTC Bridge
4. Pemilihan warna gigi
- Sesuai gigi asli
- Sinar daylight
- Menggunakan shade guide
5. Membuat mock-up model & putty index
- Mock up dibuat dari model studi
- Gigi dibentuk sesuai disain mahkota
jembatan menggunakan pattern wax
- Hasil mock up dicetak dan dicor untuk
pembuatan mahkota sementara indirect
44. Tahap Pembuatan GTC Bridge
6. Pembuatan Mahkota Sementara
7. Preparasi
- Anestesi
Metode Indirect:
- Sediakan model gigi pasien yang belum dipreparasi (model diagnostik) mpdel A
- Sediakan model gigi pasien yang telah dipreparasi, oleskan vaselin pada gigi penyangga model B
- Susun gigi pada daerah pontikpada model A→ anarsir gigi tiruan, pola malam
- Cetak model A dg sendok cetak setengah rahang dg bahan alginat
- Buka cetakan → hasil cetakan harus mencakup gigi penyangga
- Aduk akrilik swapolimerisasi panas yg berwarna putih
- Tempatkan adonan akrilik ke sendok cetak hasil cetakan alginat
- Cetak kembali ke model B (model gigi yg sudah dipreparasi) tunggu sampai polimerisasi hampir sempurna
- Lepaskan sendok cetak dari model B, rapikan sisa akrilik mahkota pada model B
- Rapikan mahkota sementara dg menggunakan bur frasser
- Polish mahkota sementara
- Mahkota sementara siap dipasang ke pasien → sementasi dengan semen sementara
45. Tahap Pembuatan GTC Bridge
Prinsip Preparasi
- Preparasi seimbang
- Pengurangan :
- ( mesial dan distal sebesar 1 – 1,5 mm, oklusal sebesar 1,5,
bukal sebesar 1 – 1,5 mm, palatal sebesar 0,5 – 0,75 mm )
- Membulatkan line angle dan membentuk akhiran (digunakan
akhiran shoulder karena bahan yang dipilih untuk membuat
GTC adalah akrilik)
46. Preparasi
Alat yang diperlukan
-Flat-end tapered diamond bur
-Wheel-shaped diamond bur
-Short needle diamond bur
-Torpedo diamond bur
-Radial fissure bur
-Flame diamond bur
-Finishing stone
47. Tahap Preparasi
Guiding Groove
- Preparsi guding groove, satu guiding groove
di bagian tengah permukaan oklusal dan 2
lainnya di mesio-oklusal dan disto-oklusal.
- Pengurangan permukaan oklusal sebesar
1.5 mm mengikuti bentuk permukaan oklusal
dengan mempertahankan morfologi
permukaan oklusal gigi. (1.5 mm untuk cusp
fungsional, dan 1 mm pada cusp non
fungsional)
Preparasi guiding groove
pada gigi posterior dengan
flat-end tapered diamond
bur
48. Tahap Preparasi
Pengurangan Permukaan Oklusal
- Pengurangan permukaan oklusal sebesar
1,5mm mengikuti bentuk permukaan
oklusal.
- Permukaan oklusal yg berlebihan
menyebabkan berkurangnya tinggi dinding
aksial sehingga retensi dan resistensi
berkurang
- Jika terdapat karies, jaringan karies harus
dibuang
- Pengurangan permukaan oklusal meliputi
bevel pada cusp fungsional
Pengurangan
oklusal → round-
end tapered
diamond bur
Bevel pada cusp
fungsional→ round-
end tapered
diamond bur
49. Tahap Preparasi
Preparasi guding groove pada permukaan labial/bukal
Preparasi guiding groove dengan
flare-end tapered diamond bur
pada permukaan bukal
- Pengurangan permukaan labial/bukal sebesar
1,2mm.
- Preparasi dibagi menjadi 2 bidang dimana
bagian servikal paralel terhadap sumbu
panjang gigi dan bagian oklusal mengikuti
kontur normal permukaan labial.
- Pengurangan bertujuan untuk menghilangkan
kecembungan dan undercut
- Pengurangan struktur jaringan gigi yang
berada di antara groove sambil membentuk
akhiran shoulder pada daerah servikal dg
lebar 1mm pada permukaan bukal dan harus
diperluas ke bagian proksimal (akhiran
chamfer)
50. Tahap Preparasi
Preparasi guding groove pada permukaan labial/bukal
Pengurangan pd setengah
permukaan bukal dg flat-
end tapered diamond bur
(membentuk akhiran
shoulder)
51. Tahap Preparasi
Pengurangan permukaan proksimal
- Pengurangan struktur gigi bagian proksinal
harus mencukupi→ akhiran chamfer
selebar 0,5mm.
- Akhiran champer diperluas ke bukal→
bersatu dg akhiran shoulder yg sudah
dibentuk di permukaan bukal
Preparasi shoulder meluas ke permukaan
lingual pd daerah proksimal.
Pengurangan
struktur gigi
bagian proksimal
dg short needle
diamond bur
52. Tahap Preparasi
Pengurangan permukaan palatal
Pengurangan permukaan lpalatal dg posisi
bur paralel terhadap arah pemasangan dan
sedikit konvergen 6 derajat dari servikal ke
arah insisisal atau oklusal untuk
mendapatkan retensi friksional
Pengurangan permukaan lingual sebesar
1mm
Torpedo
diamond bur
53. Tahap Preparasi
Finishing permukaan aksial bukal dan akhiran shoulder
Pembuatan shoulder dimulai dengan
menggunakan flat-end tapered
diamond bur saat pengurangan
permukaan bukal telah selesai.
Shoulder seluas 1 mm dihaluskan
dengan radial fissure bur.
54. Tahap Preparasi
- Membulatkan seluruh line angle→ tapered
bur diamond
- Bentuk sudut 90 derajat antara shoulder dg
cafosurface angle
55. Tujuan
Preparasi
● Membentuk retensi
● Menghilangkan jaringan karies
● Mengihlangkan undercut
● Menyiapkan space untuk bahan retainer/mahkota
● Membentuk retainer/mahkota yang sesuai dengan bentuk anatomi gigi
penyangga
● Menyiapkan arah pemasangan yang searah dengan path of insertion
jembatan
56. 8. Path of insertion
Arah di mana suatu jembatan ditempatkan pada gigi-gigi penyangga
tanpa mendorong, menarik gigi-gigi penyangga tersebut
● tidak boleh ada undercut pada preparasi gigi penyangga
Path of insertion dipengaruhi oleh:
● Sumbu panjang gigi penyangga dengan sumbu panjang gigi sebelahnya
● Sumbu panjang gigi penyangga dengan sumbu panjang gigi penyangga
yang lain
57. ● Path of insertion yang paling mudah ditentukan pada model studi dengan
surveying
● Arah yang paling tepat: searah dengan sumbu panjang gigi dan posisi mahkota
● Pedoman penentuan path of insertion dipilih dari satu gigi penyangga yang paling
sulit dipreparasi kemudian gigi lainnya dibuat sejajar dengan gigi pedoman
tersebut.
Path of insertion dipengaruhi oleh:
58. 9. Pencetakkan model kerja menggunakan polyvinyl siloxane
Pencetakan dilakukan untuk mendapatkan model kerja.
Tahap:
Coba sendok cetak ke
dalam mulut untuk
memastikan
kesesuaiannya.
Aplikasikan putty pada
sendok cetak dan
dicetakan ke dalam
mulut pasien.
59. Material wash diinjeksikan di
sekitar gigi yang telah di
preparasi serta gigi tetangganya
dan di atas sendok cetak yang
telah diisi dengan bahan putty.
Lakukan
pencetakan
Cor hasil cetakan
dengan dental stone /
gips
60. 10. Pemasangan mahkota sementara
11. Model kerja RA dan RB dipasang pada okludator
12. Pembuatan pola lilin
61. 12. Pembuatan pola lilin
1. Oleskan lubrikan / vaseline pada model gigi.
2. Alirkan lilin yang meleleh pada permukaan gigi yang
telah dipreparasi sampai overcontour.
3.Pembentukan kontur bukal harus sesuai dengan kontur labial/bukal gigi yang
berdekatan.
62. 4. Pembentukan kontur palatal disesuaikan dengan kontur palatal gigi yang
berdekatan serta sesuai dengan anatomi gigi.
5.Daerah kontak di bagian proksimal dibuat cukup tebal untuk mencegah distorsi
serta sesuai dengan titik kontak pada gigi kontralateral / anatomi gigi.
6. Akhiran servikal pontik adalah modifikasi ridge lap
64. Marginal fitness dan
integrity
Periksa bag.
Servikal dengan
sonde →
terbuka/pendek/te
rlalu panjang
Retensi
Pas, tidak jatuh
dan menahan gaya
Kontak proksimal
Tidak menekan,
overhang/overkont
ur → dental floss
Try in Mahkota
Stabilisasi dan
adaptasi ke gingiva
Cek → menekan
ringan salah
satuujung
jembatan (tidak
goyang, memutar,
mengungkit)
65. Pengecekan dan
penyesuaian fit
Cek → probe (jika
ada gap di seluruh
permukaan →
mahkota tidak
terpasang
sempurna)
Jaringan periodontal
Gingiva tidak pucat
(mahkota tidak
menekan gingiva)
Estetik
Bentuk, warna, dan
ukuran
Try in Mahkota
Titik kontak dan
kontur aksial
Cek → dental floss
(tidak
longgar/terlalu
rapat)
Penyesuaian oklusal
Cek → articulating
paper
66. 15. Sementasi
Cek mahkota sebelum sementasi → tidak ada bagian yang tajam, porus, nodul, fraktur
Periksa:
● Warna, bentuk, ukuran
● Adaptasi → periksa celah, overhang/under
● Retensi
● Titik kontak dan kontur aksial
● Periksa dengan dental floss →
tidak boleh terlalu rapat/longgar
● Periksa kesesuaian oklusi
67. Persiapan mahkota jembatan
- Desinfeksi mahkota jembatan dengan larutan Chlorhexidine 0,2 %
- Bersih dari saliva
- kering
Sementasi
Persiapan gigi
- Desinfeksi ronnga mulut pasien dengan berkumur menggunakan
larutan Chlorhexidine 0,2&
- Bersihkan dengan water syringe dan dikeringkan dengan angin
- Jangan terlalu kering → merusak pulpa
- Hindari kontaminasi saliva/eksudat gingiva
68. Mixing dan aplikasi semen
- Aduk sesuai petunjuk pabrik
- Aplikasi selapis titpis pada seluruh permukaan (retainer/abutment)
- Aplikasi pada servikal abutment → daerah servikal merupakan bagian fit
dan retainer
- Jangan berporus → larut dengan air terutama GI tipe 2
Sementasi
insersi
- Insersikan dengan cepat, tekan secara kontinu → mengeluarkan kelebihan
semen
- Tekanan kontinu oleh operator/instruksi pasien untuk menggigit cotton roll
- Daerah kerja harus kering hingga semen set
- Setelah kering, kelebihan semen dibersihkan dengan menggunakan ash 49,
floss atau excavator
69. Instruksi
Post-Insersi
- Penting untuk membersihkan area marginal → dental floss dan
sikat gigi.
- Menggunakan sikat gigi yang berbulu halus.
- Berkumur dengan menggunakan Povidon Iodine 1%.
- Jangan membersihkan sekitar gigi terlalu berlebihan → kerusakan
jaringan gingiva dan gigi.
- Hindari pengunyahan permen karet, makanan lengket dan keras.
Instruksi oral hygiene dan maintenance diberikan setelah sementasi.