SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
DOKTER /DOKTER GIGI

             Wewenang dan Hak dan Kewajiban Dokter

                       Wewenang dan Hak Dokter

Kewenangan Dokter/dokter gigi  ???




        Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   1
Hak Dokter/dokter gigi

         Hak dokter dan dokter gigi dijelaskan pada Undang-Undang 29 Tahun 2004

yaitu:

1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai

   dengan standar profesi dan standar prosedur operasional. Standar profesi

   dijelaskan pada penjelasan pasal 50 Undang-Undang 29 Tahun 2004 yaitu:

   Yang dimaksud dengan “standar profesi” adalah batasan kemampuan

   (knowledge, skill and professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh

   seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada

   masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi.

   Yang dimaksud dengan “standar prosedur operasional” adalah suatu

   perangkat instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan

   suatu proses kerja rutin tertentu. Standar prosedur operasional memberikan

   langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk

   melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana

   pelayanan kesehatan berdasarkan standar profesi.

(sumber: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang

Praktik Kedokteran)

   Dokter yang melaksanakan standar profesi dan standar prosedur operasional

   tidak dapat disalahkan karena bukan melakukan kelalaian atau kesalahan.

   Cidera atau kerugian pasien dapat saja disebabkan karena perjalanan

   penyakitnya sendiri atau karena risiko medis yang dapat diterima dan telah

   disetujui pasien dalam informed consent.


               Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   2
2. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar

   prosedur operasional.

   Dokter diberi hak untuk menolak permintaan pasien atau keluarganya yang

   dianggap melanggar peraturan perundang-undangan, etika, standar profesi dan

   atau Standar Prosedur Operasional (SPO).

3. Menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila misalnya

   hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga

   kerjasama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi, kecuali untuk pasien

   kepada dokter lain.

4. Berhak atas privasi (berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan

   aleh pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau

   memalukan).

5. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau

   keluarganya.

   Informasi pendukung yang berkaitan dengan identitas dan faktor kontribusi

   yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit dan penyembuhan penyakit.

6. Berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi

   pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.

7. Berhak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit

   maupun aleh pasien.

8. Menerima imbalan dan jasa.

   Hak yang timbul akibat hubungan dokter dengan pasien yang pemenuhannya

   merupakan kewajiban pasien.


            Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   3
.Kewajiban Dokter/dokter gigi

       Kewajiban dokter pada dasarnya terdiri dari kewajiban yang timbul akibat

profesinya atau sifat layanan medisnya yang diatur dalam sumpah dokter, etika

kedokteran dan berbagai standar dan pedoman, kewajiban menghormati hak

pasien dan kewajiban yang berhubungan dengan fungsi sosial pemeliharaan

kesehatan. Penyelenggaraan praktik kedokteran diatur dalam Undang-Undang 29

Tahun 2004 Pasal 51 bahwa dokter dan dokter gigi memiliki kewajiban sebagai

berikut:

a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar

   prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;

b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian

   atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu

   pemeriksaan atau pengobatan;

c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien bahkan

   juga setelah pasien itu meninggal dunia;

   Merahasiakan keadaan pasien diwajibkan dalam sumpah dokter, kode etik

   dokter atau dokter gigi dan perundangan. Sebagian ini mengatakan absolut

   dan sebagian mengatakan relatif. Maksud dari relatif sendiri adalah rahasia ini

   dapat dibuka untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan

   aparatur penegak hukum, permintaan pasien sendiri, atau ada ketentuan

   perundangan yang mengkondisikan rahasia tersebut harus diungkap.

d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila

   ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan


            Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   4
e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu

   kedokteran atau kedokteran gigi.

       Kewajiban dokter dan dokter gigi juga diatur oleh Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1419/MENKES/PER/X/2005 Tentang

Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi dan Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 Tentang

Persetujuan Tindakan Kedokteran. Pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1419/MENKES/PER/X/2005 Tentang Penyelenggaraan Praktik

Dokter dan Dokter Gigi mengatur kewajiban dokter dan dokter gigi antara lain:

a. Setiap dokter dan dokter gigi yang akan melakukan praktik kedokteran

   pada sarana pelayanan kesehatan atau praktik perorangan wajib

   memiliki Surat Izin Praktik (SIP). Hal ini juga diatur dalam Undang-

   Undang Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 12 Tentang Rumah Sakit yang berisi

   bahwa setiap tenaga kesehatan yang melakukan praktik kedokteran di Rumah

   Sakit wajib memiliki SIP sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

b. Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran

   didasarkan pada kesepakatan antara dokter atau dokter gigi dengan

   pasien dalam upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit,

   peningkatan kesehatan pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan.

c. Dokter dan dokter gigi dalam pelaksanaan praktik kedokteran wajib

   membuat rekam medis.

d. Pada pasal 20 mengatur tentang pemasangan papan nama praktik

   kedokteran.


             Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   5
Pasal 20

1. Dokter dan dokter gigi yang telah memiliki SIP dan menyelenggarakan

   praktik perorangan wajib memasang papan nama praktik kedokteran.

2. Papan nama sebagaimana dimaksud ayat (1) harus memuat nama dokter atau

   dokter gigi dan nomor registrasi sesuai dengan SIP yang diberikan.

3. Dalam hal dokter dan dokter gigi sebagaimana dimaksud ayat (2) berhalangan

   melaksanakan praktik dapat menunjuk dokter dan dokter gigi pengganti.

4. Dokter dan dokter gigi pengganti sebagaimana dimaksud ayat (3) harus dokter

   dan dokter gigi yang memiliki SIP atau sertifikat Kompetensi peserta PPDS

   dan STR

      Setiap penyelenggaraan praktik kedokteran pasti akan terdapat tindakan

kedokteran baik bersifat praventif, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif atau

berupa tindakan invasif maupun tindakan yang berisiko tinggi bagi kehidupan

pasien. Terkait tindakan kedokteran di atas, Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 mengatur tentang

persetujuan tindakan kedokteran. Dalam kebijakan ini ada beberapa hal yang

wajib untuk dilakukan dokter atau dokter gigi saat tindakan kedokteran

diaplikasikan yaitu:

a. Dokter atau dokter gigi harus meminta persetujuan atas semua tindakan

   kedokteran yang dilakukan kepada pasien baik secara tertulis atau lisan.

   Hal ini diatur dalam pasal 2 ayat 1 dan 2. Kemudian pada ayat 3 dijelaskan

   bahwa persetujuan diberikan setelah dokter atau dokter gigi menjelaskan

   perlunya tindakan kedokteran tersebut.


             Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   6
Pada pasal 3 ditegaskan kembali bahwa dokter atau dokter gigi yang

     melakukan tindakan kedokteran berisiko wajib meminta persetujuan secara

     tertulis yang ditandatangani oleh pihak yang berhak memberikan persetujuan.

     Namun pada keadaan darurat, tindakan kedokteran dilakukan tanpa meminta

     persetujuan lebih dahulu seperti yang diatur dalam pasal 4 ayat 1.

b.   Dokter atau dokter gigi harus memberikan penjelasan tentang tindakan

     kedokteran harus diberikan langsung kepada pasien dan atau keluarga

     terdekat, baik diminta maupun tidak diminta.

     Penjelasan tentang tindakan kedokteran setidaknya mencakup:

     1. Diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran;

     2. Tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan;

     3. Altematif tindakan lain, dan risikonya;

     4. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan

     5. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.

     6. Perkiraan pembiayaan




              Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   7
KEPERAWATAN

              Hak dan Kewajiban Perawat

                        Hak Perawat

                    Kewajiban Perawat




Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   8
KEBIDANAN

              Wewenang dan Hak serta Kewajiban Kebidanan

                              Wewenang Kebidanan

      Kewenangan bidan diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 900

tahun 2002 tentang regristasi dan praktik bidan. Dalam keadaan tidak terdapat

dokter yang berwenang pada wilayah tersebut, bidan dapat memberikan pelayanan

pengobatan pada penyakit         ringan bagi ibu dan anak sesuai dengan

kemampuannya. Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk

memberikan pelayanan yang meliputi:

a. Pelayanan Kebidanan;

   1. memberikan imunisasi;

   2. memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan nifas;

   3. mengeluarkan placenta secara manual;

   4. bimbingan senam hamil;

   5. pengeluaran sisa jaringan konsepsi;

   6. episiotomi;

   7. penjahitan luka episiotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat II;

   8. amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm;

   9. pemberian infus;

   10. pemberian suntikan intramuskuler uterotonika, antibiotika dan sedativa;

   11. kompresi bimanual;

   12. versi ekstraksi gemelli pada kelahiran bayi kedua dan seterusnya

   13. vacum ekstraksi dengan kepala bayi di dasar panggul;


            Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   9
14. pengendalian anemi;

   15. meningkatkan pemeliharaan dan penggunaan air susu ibu;

   16. resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia;

   17. penanganan hipotermi;

   18. pemberian minum dengan sonde/ pipet;

   19. pemberian obat-obat terbatas, melalui lembaran permintaan obat

   20. pemberian surat keterangan kelahiran dan kematian.

b. Pelayanan Keluarga Berencana;

   1. memberikan obat dan alat kontrasepsi oral, suntikan dan alat kontrasepsi

        dalam rahim, alat kontrasepsi bawah kulit dan kondom;

   2. memberikan penyuluhan/konseling pemakaian kontrasepsi;

   3. melakukan pencabutan alat kontrasepsi dalam rahim;

   4. melakukan pencabutan alat kontrasepsi bawah kulit tanpa penyulit;

   5.   memberikan konseling untuk pelayanan kebidanan, keluarga berencana

        dan kesehatan masyarakat.

c. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

   1. pembinaan peran serta masyarakat dibidang kesehatan ibu dan anak;

   2. memantau tumbuh kembang anak;

   3. melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas;

   4. melaksanakan deteksi dini, melaksanakan pertolongan pertama, merujuk

        dan memberikan penyuluhan Infeksi Menular Seksual (IMS),

        penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA)

        serta penyakit lainnya


             Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   10
Hak Kebidanan

       Hak ahli gizi, sanitarian dan bidan tidak diatur khusus dalam suatu

peraturan. Hak tenaga kesehatan secara umum dijelaskan pada PP nomor 36 tahun

1996, yaitu:

                                           Pasal 10

       Setiap tenaga kesehatan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti

pelatihan di bidang kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya.

                                           Pasal 24

       Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan

tugasnya sesuai dengan standar profesi tenaga kesehatan.

                                           Pasal 25

       Kepada tenaga kesehatan yang bertugas pada sarana kesehatan atas dasar

prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan, berjasa pada negara atau meninggal dunia

dalam melaksanakan tugas diberikan penghargaan.

                                           Pasal 26

       Tenaga kesehatan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk

meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat

dan kesejahteraan tenaga kesehatan.




               Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   11
Kewajiban Kebidanan

       Kewajiban bidan diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 369

tahun 2007 tentang standar profesi bidan. Berbagai kewajiban tersebut antara lain:

a. Kewajiban Bidan terhadap Klien dan Masyarakat

   1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan

       sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.

   2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi

       harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

   3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada

       peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga

       dan masyarakat.

   4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan

       klien, menghormati hak klien dan nilai-nilai yang dianut oleh klien.

   5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan

       kepentingan klien, keluaraga dan masyarakat dengan identitas yang sama

       sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

   6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan

       pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk

       meningkatkan derajart kesehatannya secara optimal.




             Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   12
b. Kewajiban Bidan terhadap Tugasnya

   1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien,

      keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang

      dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.

   2. Setiap bidan berkewajiaban memberikan pertolongan sesuai dengan

      kewenangan       dalam    mengambil       keputusan      termasuk           mengadakan

      konsultasi dan atau rujukan.

   3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat

      dan/atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan

      atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.

c. Kewajiban Bidan terhadap Sejawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya

   1. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk

      menciptakan suasana kerja yang serasi.

   2. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik

      terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya

d. Kewajiban Bidan terhadap Profesinya

   1. Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi

      dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan

      pelayanan yang bermutu kepada masyarakat

   2. Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan

      kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

      dan teknologi.


           Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   13
3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan

      kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

e. Kewajiban Bidan terhadap Diri Sendiri

   1. Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan

      tugas profesinya dengan baik

   2. Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai

      dengan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

   3. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.

   4. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air

   5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan

      ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya

      dalam pelayananan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan

      Kesehatan Keluarga.

   6. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan

      pemikiran kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan

      pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.




           Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   14
APOTEKER

   Wewenang dan Hak serta Kewajiban Apoteker

                    Wewenang Apoteker

                        Hak Apoteker

                    Kewajiban Apoteker




Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   15
SANITARIAN (Ahli Kesehatan Lingkungan)

               Wewenang dan Hak serta Kewajiban Sanitarian

                               Wewenang Sanitarian


      Kewenangan ahli gizi dan sanitarian tidak diatur khusus dalam suatu

peraturan. Secara umum kewenangan tenaga kerja diatur dalam UU no. 36 tahun

2009 pasal 22 yaitu tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan

pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dimaksud dilakukan sesuai

bidang keahlian yang dimiliki.




            Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   16
Hak Sanitarian

       Hak ahli gizi, sanitarian dan bidan tidak diatur khusus dalam suatu

peraturan. Hak tenaga kesehatan secara umum dijelaskan pada PP nomor 36 tahun

1996, yaitu:

                                           Pasal 10

       Setiap tenaga kesehatan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti

pelatihan di bidang kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya.

                                           Pasal 24

       Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan

tugasnya sesuai dengan standar profesi tenaga kesehatan.

                                           Pasal 25

       Kepada tenaga kesehatan yang bertugas pada sarana kesehatan atas dasar

prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan, berjasa pada negara atau meninggal dunia

dalam melaksanakan tugas diberikan penghargaan.

                                           Pasal 26

       Tenaga kesehatan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk

meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat

dan kesejahteraan tenaga kesehatan.




               Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   17
Kewajiban Sanitarian

         Kewajiban sanitarian diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor

373 tahun 2007 tentang standar profesi sanitarian. Berbagai kewajiban tersebut

antara lain:

a. Kewajiban Umum

    1. Seorang       sanitarian     harus     menjunjung        tinggi,    menghayati   dan

         mengamalkan profesi sanitasi dengan sebaik-baiknya.

    2. Seorang sanitarian harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya

         sesuai dengan standar profesi yang tertinggi.

    3. Dalam melakukan pekerjaan atau praktik profesi sanitasi, seorang

         sanitarian tidak boleh dipengaruhi sesuatu yang mengakibatkan hilangnya

         kebebasan dan kemandirian profesi.

    4. Seorang sanitarian harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat

         memuji diri sendiri.

    5.    Seorang sanitarian senantiasa berhati-hati dalam menerapkan setiap

         penemuan teknik atau cara baru yang belum teruji kehandalannya dan hal-

         hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

    6.   Seorang hanya memberi saran atau rekomendasi yang telah melalui suatu

         proses analisis secara komprehensif.

    7. Seorang sanitarian dalam menjalankan profesinya, harus memberikan

         pelayanan yang sebaik-baiknya dengan menjunjung tinggi kesehatan dan

         keselamatan manusia, serta kelestarian lingkungan.




               Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   18
8. Seorang sanitarian harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan klien

      atau    masyarakat      dan     teman     seprofesinya,     dan     berupaya   untuk

      mengingatkan teman seprofesinya yang dia ketahui memiliki kekurangan

      dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau

      kebohongan dalam Menangani masalah klien atau masyarakat.

   9. Seorang sanitarian harus menghormati hak-hak klien atau masyarakat,

      hak-hak teman seprofesi, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus

      menjaga kepercayaan klien atau masyarakat.

   10. Dalam melakukan pekerjaannya seorang sanitarian harus memperhatikan

      kepentingan masyarakat dan memperhatikan seluruh aspek kesehatan

      lingkungan secara menyeluruh, baik fisik, biologi maupun sosial, serta

      berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-

      benarnya.


   11. Seorang sanitarian dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang

      kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.

b. Kewajiban terhadap Klien / Masyarakat

   1. Seorang sanitarian wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala

      ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan penyelesaian masalah klien

      atau masyarakat. Dalam hal ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan

      atau penyelesaian masalah, maka ia wajib berkonsultasi, bekerjasama dan

      atau merujuk pekerjaan tersebut kepada sanitarian lain yang mempunyai

      keahlian dalam penyelesaian masalah tersebut.



             Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   19
2. Seorang sanitarian wajib melaksanakan profesinya secara bertanggung

      jawab.

   3. Seorang sanitarian wajib melakukan penyelesaian masalah sanitasi secara

      tuntas dan keseluruhan.

   4. Seorang sanitarian wajib memberikan informasi kepada kliennya atas

      pelayanan yang diberikannya.


   5. Seorang sanitarian wajib mendapatkan perlindungan atas praktik

      pemberian pelayanan.

c. Kewajiban terhadap Teman Seprofesi

   1. Seorang sanitarian memperlakukan teman seprofesinya sebagai bagian dari

      penyelesaian masalah.


   2. Seorang sanitarian tidak boleh saling mengambil alih pekerjaan dari teman

      seprofesi, kecuali dengan persetujuan, atau berdasarkan prosedur yang ada.

d. Kewajiban terhadap Diri Sendiri

   1. Seorang sanitarian harus memperhatikan dan mempraktikan hidup bersih

      dan sehat supaya dapat bekerja dengan baik.

   2. Seorang sanitarian harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu

      pengetahuan dan teknologi kesehatan lingkungan, kesehatan dan bidang-

      bidang lain yang terkait.




           Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   20
AHLI GIZI

               Wewenang dan Hak serta Kewajiban Ahli Gizi

                                Wewenang Ahli Gizi


      Kewenangan ahli gizi dan sanitarian tidak diatur khusus dalam suatu

peraturan. Secara umum kewenangan tenaga kerja diatur dalam UU no. 36 tahun

2009 pasal 22 yaitu tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan

pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dimaksud dilakukan sesuai

bidang keahlian yang dimiliki.




            Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   21
Hak Ahli Gizi

       Hak ahli gizi, sanitarian dan bidan tidak diatur khusus dalam suatu

peraturan. Hak tenaga kesehatan secara umum dijelaskan pada PP nomor 36 tahun

1996, yaitu:

                                           Pasal 10

       Setiap tenaga kesehatan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti

pelatihan di bidang kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya.

                                           Pasal 24

       Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan

tugasnya sesuai dengan standar profesi tenaga kesehatan.

                                           Pasal 25

       Kepada tenaga kesehatan yang bertugas pada sarana kesehatan atas dasar

prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan, berjasa pada negara atau meninggal dunia

dalam melaksanakan tugas diberikan penghargaan.

                                           Pasal 26

       Tenaga kesehatan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk

meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat

dan kesejahteraan tenaga kesehatan.




               Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   22
Kewajiban Ahli Gizi

        Kewajiban ahli gizi diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor

374 tahun 2007 tentang standar profesi gizi. Berbagai kewajiban tersebut antara

lain:

a. Kewajiban Umum

    1. Ahli Gizi berperan meningkatkan keadaan gizi dan kesehatan serta

        berperan dalam meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat

    2. Ahli Gizi berkewajiban menjunjung tinggi nama baik profesi gizi dengan

        menunjukkan sikap, perilaku, dan budi luhur serta tidak mementingkan

        diri sendiri

    3. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa menjalankan profesinya menurut

        standar profesi yang telah ditetapkan.

    4. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa menjalankan profesinya bersikap jujur,

        tulus dan adil.

    5. Ahli Gizi berkewajiban menjalankan profesinya berdasarkan prinsip

        keilmuan, informasi terkini, dan dalam menginterpretasikan informasi

        hendaknya objektif tanpa membedakan individu dan dapat menunjukkan

        sumber rujukan yang benar.

    6. Ahli     Gizi      berkewajiban      senantiasa     mengenal       dan        memahami

        keterbatasannya sehingga dapat bekerjasama dengan fihak lain atau

        membuat rujukan bila diperlukan.




              Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   23
7. Ahli Gizi dalam melakukan profesinya mengutamakan kepentingan

      masyarakat dan berkewajiban senantiasa berusaha menjadi pendidik dan

      pengabdi masyarakat yang sebenarnya.

   8. Ahli Gizi dalam berkerjasama dengan para profesional lain di bidang

      kesehatan maupun lainnya berkewajiban senantiasa memelihara pengertian

      yang sebaik-baiknya.

b. Kewajiban terhadap Klien

   1. Ahli Gizi berkewajiban sepanjang waktu senantiasa berusaha memelihara

      dan meningkatkan status gizi klien baik dalam lingkup institusi pelayanan

      gizi atau di masyarakat umum.

   2. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa menjaga kerahasiaan klien atau

      masyarakat yang dilayaninya baik pada saat klien masih atau sudah tidak

      dalam pelayanannya, bahkan juga setelah klien meninggal dunia kecuali

      bila diperlukan untuk keperluan kesaksian hukum.

   3. Ahli Gizi dalam menjalankan profesinya senantiasa menghormati dan

      menghargai kebutuhan unik setiap klien yang dilayani dan peka terhadap

      perbedaan budaya, dan tidak melakukan diskriminasi dalam hal suku,

      agama, ras, status sosial, jenis kelamin, usia dan tidak menunjukkan

      pelecehan seksual.

   4. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa memberikan pelayanan gizi prima,

      cepat, dan akurat.




           Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   24
5. Ahli Gizi berkewajiban memberikan informasi kepada klien dengan tepat

      dan jelas, sehingga memungkinkan klien mengerti dan mau memutuskan

      sendiri berdasarkan informasi tersebut.


   6. Ahli Gizi dalam melakukan tugasnya, apabila mengalami keraguan dalam

      memberikan pelayanan berkewajiban senantiasa berkonsultasi dan

      merujuk kepada ahli gizi lain yang mempunyai keahlian.

c. Kewajiban terhadap Masyarakat

   1. Ahli Gizi berkewajiban melindungi masyarakat umum khususnya tentang

      penyalahgunaan pelayanan, informasi yang salah dan praktik yang tidak

      etis berkaitan dengan gizi, pangan termasuk makanan dan terapi gizi/diet.

      ahli gizi hendaknya senantiasa memberikan pelayanannya sesuai dengan

      informasi faktual, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

   2. Ahli Gizi senantiasa melakukan kegiatan pengawasan pangan dan gizi

      sehingga dapat mencegah masalah gizi di masyarakat.

   3. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa peka terhadap status gizi masyarakat

      untuk mencegah terjadinya masalah gizi dan meningkatkan status gizi

      masyarakat.

   4. Ahli Gizi berkewajiban memberi contoh hidup sehat dengan pola makan

      dan aktifitas fisik yang seimbang sesuai dengan nilai paktek gizi individu

      yang baik.

   5. Dalam bekerja sama dengan profesional lain di masyarakat, Ahli Gizi

      berkewajiban hendaknya senantiasa berusaha memberikan dorongan,



           Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   25
dukungan, inisiatif, dan bantuan lain dengan sungguh-sungguh demi

      tercapainya status gizi dan kesehatan optimal di masyarakat.


   6. Ahli Gizi dalam mempromosikan atau mengesahkan produk makanan

      tertentu berkewajiban senantiasa tidak dengan cara yang salah atau,

      menyebabkan salah interpretasi atau menyesatkan masyarakat

d. Kewajiban terhadap Teman Seprofesi dan Rekan Kerja

   1. Ahli Gizi dalam bekerja melakukan promosi gizi, memelihara dan

      meningkatkan status gizi masyarakat secara optimal, berkewajiban

      senantiasa bekerjasama dan menghargai berbagai disiplin ilmu sebagai

      mitra kerja di masyarakat.

   2. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa memelihara hubungan persahabatan

      yang harmonis dengan semua organisasi atau disiplin ilmu/profesional

      yang terkait dalam upaya meningkatkan status gizi, kesehatan, kecerdasan

      dan kesejahteraan rakyat.

   3. Ahli Gizi berkewajiban selalu menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan

      keterampilan terbaru kepada sesama profesi dan mitra kerja.

e. Kewajiban terhadap Profesi dan Diri Sendiri

   1. Ahli Gizi berkewajiban mentaati, melindungi dan menjunjung tinggi

      ketentuan yang dicanangkan oleh profesi.

   2. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa memajukan dan memperkaya

      pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dalam menjalankan profesinya

      sesuai perkembangan ilmu dan teknologi terkini serta peka terhadap

      perubahan lingkungan.

           Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   26
3. Ahli Gizi harus menunjukan sikap percaya diri, berpengetahuan luas, dan

     berani mengemukakan pendapat serta senantiasa menunjukan kerendahan

     hati dan mau menerima pendapat orang lain yang benar.

4. Ahli Gizi dalam menjalankan profesinya berkewajiban untuk tidak boleh

     dipengaruhi oleh kepentingan pribadi termasuk menerima uang selain

     imbalan yang layak sesuai dengan jasanya, meskipun dengan pengetahuan

     klien/masyarakat (tempat dimana ahli gizi diperkerjakan).

5. Ahli Gizi berkewajiban tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum,

     dan memaksa orang lain untuk melawan hukum.

6. Ahli Gizi berkewajiban memelihara kesehatan dan keadaan gizinya agar

     dapat bekerja dengan baik.

7.    Ahli Gizi berkewajiban melayani masyarakat umum tanpa memandang

     keuntungan perseorangan atau kebesaran seseorang.

8. Ahli Gizi berkewajiban selalu menjaga nama baik profesi dan

     mengharumkan organisasi profesi.




          Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   27
Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   28
DAFTAR PUSTAKA HAK & KEWAJIBAN TK

Hak & kewajiban

file:///C:/Users/SRIWIJAYA/Downloads/Documents/tenaga%20kesehatan/hak%20&
%20kewajiban%20Tenaga%20Kesehatan%20@AnindikaRifky.htm

peraturan perundang-undangan antara lain :

   -   Undang-Undang Praktik Kedokteran,

   -   Undang-Undang Kesehatan,

   -   Peraturan Menteri Kesehatan,

   -   Keputusan Menteri Kesehatan dan Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik No.
       YM.01.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan
       Rumah Sakit.

Keputusan Menteri Kesehatan nomor 369 tahun 2007 tentang standar profesi bidan

Penyelenggaraan praktik kedokteran diatur dalam Undang-Undang 29 Tahun 2004
Pasal 51

(sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1419/MENKES/PER/X/2005 Tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter dan
Dokter Gigi)  pasal 20

KEPERAWATAN  BLON ADA NEU

APOTEKER  BELON ADA NEU




             Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum   29

More Related Content

What's hot

Materi sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta) copy
Materi sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta)   copyMateri sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta)   copy
Materi sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta) copyPalComTech
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaMuh Saleh
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalanNindra Ayu
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangVivi Amelia
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangAgnescia Sera
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalMuh Saleh
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita Chiyapuri
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKhoirul Ummah
 
Pelaksanaan PMT Lokal.ppt
Pelaksanaan PMT Lokal.pptPelaksanaan PMT Lokal.ppt
Pelaksanaan PMT Lokal.pptSelviDestyani1
 
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpPpt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpRahmi Fadhilla
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
 
Dokumen.tips 59841023 leaflet-phbs
Dokumen.tips 59841023 leaflet-phbsDokumen.tips 59841023 leaflet-phbs
Dokumen.tips 59841023 leaflet-phbsdyah gaby kesuma
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananEster Muki
 
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdfSosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdfpuskkintamaniIII
 

What's hot (20)

Materi sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta) copy
Materi sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta)   copyMateri sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta)   copy
Materi sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta) copy
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
 
Kasus saluran cerna atas
Kasus saluran cerna atasKasus saluran cerna atas
Kasus saluran cerna atas
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan Nasional
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
 
Pelaksanaan PMT Lokal.ppt
Pelaksanaan PMT Lokal.pptPelaksanaan PMT Lokal.ppt
Pelaksanaan PMT Lokal.ppt
 
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpPpt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
Dokumen.tips 59841023 leaflet-phbs
Dokumen.tips 59841023 leaflet-phbsDokumen.tips 59841023 leaflet-phbs
Dokumen.tips 59841023 leaflet-phbs
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
 
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdfSosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
 

Viewers also liked

Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab pjj_kemenkes
 
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme Catatan Medis
 
Hak dan-kewajiban-pasien
Hak dan-kewajiban-pasienHak dan-kewajiban-pasien
Hak dan-kewajiban-pasienChandra Crew
 
Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananasep nababan
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanRina Septi Andriani
 
Etika dan hukum kesehatan
Etika dan hukum kesehatanEtika dan hukum kesehatan
Etika dan hukum kesehatanKANDA IZUL
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...Adelina Hutauruk
 
Perlindungan hukum bagi tenaga analis kesehatan. kelompok 1 etika profesi
Perlindungan hukum bagi tenaga analis kesehatan. kelompok 1 etika profesiPerlindungan hukum bagi tenaga analis kesehatan. kelompok 1 etika profesi
Perlindungan hukum bagi tenaga analis kesehatan. kelompok 1 etika profesiFarida Sihotang
 
Uu 36 tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan
Uu 36 tahun 2014 ttg Tenaga KesehatanUu 36 tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan
Uu 36 tahun 2014 ttg Tenaga KesehatanSuprijanto Rijadi
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanCahya
 
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONALHUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONALSellvia Rahmi
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,pjj_kemenkes
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiNur Fadillah
 

Viewers also liked (20)

Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
 
Hak dan kewajiban perawat
Hak dan kewajiban perawatHak dan kewajiban perawat
Hak dan kewajiban perawat
 
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
Rakus UAS Etika Hukum dan Profesionalisme
 
Hak dan-kewajiban-pasien
Hak dan-kewajiban-pasienHak dan-kewajiban-pasien
Hak dan-kewajiban-pasien
 
Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidanan
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
 
Etika dan hukum kesehatan
Etika dan hukum kesehatanEtika dan hukum kesehatan
Etika dan hukum kesehatan
 
UU RI Nomor 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan
UU RI Nomor 36 Tahun 2009 ttg KesehatanUU RI Nomor 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan
UU RI Nomor 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
 
makalah PPKN
makalah PPKNmakalah PPKN
makalah PPKN
 
Perlindungan hukum bagi tenaga analis kesehatan. kelompok 1 etika profesi
Perlindungan hukum bagi tenaga analis kesehatan. kelompok 1 etika profesiPerlindungan hukum bagi tenaga analis kesehatan. kelompok 1 etika profesi
Perlindungan hukum bagi tenaga analis kesehatan. kelompok 1 etika profesi
 
Uu 36 tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan
Uu 36 tahun 2014 ttg Tenaga KesehatanUu 36 tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan
Uu 36 tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
 
Hukum kesehatan
Hukum kesehatanHukum kesehatan
Hukum kesehatan
 
Hukum kesehatan
Hukum kesehatanHukum kesehatan
Hukum kesehatan
 
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONALHUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
 
Hukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidananHukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidanan
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 
Konsep etik
Konsep etikKonsep etik
Konsep etik
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 

Similar to Hak dan Kewajiban Dokter Gigi

Ppt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatanPpt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatansumardi AMK
 
DOKTER-PASIEN.rev22.pdf
DOKTER-PASIEN.rev22.pdfDOKTER-PASIEN.rev22.pdf
DOKTER-PASIEN.rev22.pdfwyantono
 
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
RIMAWATI_SESI-3_PEMENUHAN-HAK-TENAKES.pptx
RIMAWATI_SESI-3_PEMENUHAN-HAK-TENAKES.pptxRIMAWATI_SESI-3_PEMENUHAN-HAK-TENAKES.pptx
RIMAWATI_SESI-3_PEMENUHAN-HAK-TENAKES.pptxtugamumar
 
Makalah pekerjaan farmasi dan ham.
Makalah pekerjaan farmasi dan ham.Makalah pekerjaan farmasi dan ham.
Makalah pekerjaan farmasi dan ham.hospital
 
ASPEK LEGAL DI KAMAR BEDAH.pptx
ASPEK LEGAL DI KAMAR BEDAH.pptxASPEK LEGAL DI KAMAR BEDAH.pptx
ASPEK LEGAL DI KAMAR BEDAH.pptxHendra887595
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
 
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterhubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterLetitia Kale
 
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia RahmiLaw enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Draft juklak 148 11 jan 2012 rev
Draft juklak 148 11 jan 2012 revDraft juklak 148 11 jan 2012 rev
Draft juklak 148 11 jan 2012 revNs.Heri Saputro
 
legal etik yang ada di keperawatan
legal etik yang ada di keperawatan legal etik yang ada di keperawatan
legal etik yang ada di keperawatan endahtri2110
 
Uu no 36 th 2009
Uu no 36 th 2009Uu no 36 th 2009
Uu no 36 th 2009sintaardila
 
Uu no 36 th 2009
Uu no 36 th 2009Uu no 36 th 2009
Uu no 36 th 2009sintaardila
 
ppt keperawatan luka.pptx
ppt keperawatan luka.pptxppt keperawatan luka.pptx
ppt keperawatan luka.pptxsesylvatiara
 
Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Isti Rahayu
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Hak dan Kewajiban Dokter Gigi (20)

Ppt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatanPpt etika dan hukum kesehatan
Ppt etika dan hukum kesehatan
 
DOKTER-PASIEN.rev22.pdf
DOKTER-PASIEN.rev22.pdfDOKTER-PASIEN.rev22.pdf
DOKTER-PASIEN.rev22.pdf
 
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
 
RIMAWATI_SESI-3_PEMENUHAN-HAK-TENAKES.pptx
RIMAWATI_SESI-3_PEMENUHAN-HAK-TENAKES.pptxRIMAWATI_SESI-3_PEMENUHAN-HAK-TENAKES.pptx
RIMAWATI_SESI-3_PEMENUHAN-HAK-TENAKES.pptx
 
Pem 2 albert.pptx
Pem 2 albert.pptxPem 2 albert.pptx
Pem 2 albert.pptx
 
Makalah pekerjaan farmasi dan ham.
Makalah pekerjaan farmasi dan ham.Makalah pekerjaan farmasi dan ham.
Makalah pekerjaan farmasi dan ham.
 
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
 
ASPEK LEGAL DI KAMAR BEDAH.pptx
ASPEK LEGAL DI KAMAR BEDAH.pptxASPEK LEGAL DI KAMAR BEDAH.pptx
ASPEK LEGAL DI KAMAR BEDAH.pptx
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
 
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterhubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
 
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia RahmiLaw enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
 
UU Pradok.pptx
UU Pradok.pptxUU Pradok.pptx
UU Pradok.pptx
 
bioethic health and law
bioethic health and lawbioethic health and law
bioethic health and law
 
Draft juklak 148 11 jan 2012 rev
Draft juklak 148 11 jan 2012 revDraft juklak 148 11 jan 2012 rev
Draft juklak 148 11 jan 2012 rev
 
legal etik yang ada di keperawatan
legal etik yang ada di keperawatan legal etik yang ada di keperawatan
legal etik yang ada di keperawatan
 
Uu no 36 th 2009
Uu no 36 th 2009Uu no 36 th 2009
Uu no 36 th 2009
 
Uu no 36 th 2009
Uu no 36 th 2009Uu no 36 th 2009
Uu no 36 th 2009
 
ppt keperawatan luka.pptx
ppt keperawatan luka.pptxppt keperawatan luka.pptx
ppt keperawatan luka.pptx
 
Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 

Recently uploaded

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (20)

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 

Hak dan Kewajiban Dokter Gigi

  • 1. DOKTER /DOKTER GIGI Wewenang dan Hak dan Kewajiban Dokter Wewenang dan Hak Dokter Kewenangan Dokter/dokter gigi  ??? Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 1
  • 2. Hak Dokter/dokter gigi Hak dokter dan dokter gigi dijelaskan pada Undang-Undang 29 Tahun 2004 yaitu: 1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional. Standar profesi dijelaskan pada penjelasan pasal 50 Undang-Undang 29 Tahun 2004 yaitu: Yang dimaksud dengan “standar profesi” adalah batasan kemampuan (knowledge, skill and professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi. Yang dimaksud dengan “standar prosedur operasional” adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu. Standar prosedur operasional memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan standar profesi. (sumber: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran) Dokter yang melaksanakan standar profesi dan standar prosedur operasional tidak dapat disalahkan karena bukan melakukan kelalaian atau kesalahan. Cidera atau kerugian pasien dapat saja disebabkan karena perjalanan penyakitnya sendiri atau karena risiko medis yang dapat diterima dan telah disetujui pasien dalam informed consent. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 2
  • 3. 2. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional. Dokter diberi hak untuk menolak permintaan pasien atau keluarganya yang dianggap melanggar peraturan perundang-undangan, etika, standar profesi dan atau Standar Prosedur Operasional (SPO). 3. Menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila misalnya hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerjasama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi, kecuali untuk pasien kepada dokter lain. 4. Berhak atas privasi (berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan aleh pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau memalukan). 5. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya. Informasi pendukung yang berkaitan dengan identitas dan faktor kontribusi yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit dan penyembuhan penyakit. 6. Berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya. 7. Berhak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun aleh pasien. 8. Menerima imbalan dan jasa. Hak yang timbul akibat hubungan dokter dengan pasien yang pemenuhannya merupakan kewajiban pasien. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 3
  • 4. .Kewajiban Dokter/dokter gigi Kewajiban dokter pada dasarnya terdiri dari kewajiban yang timbul akibat profesinya atau sifat layanan medisnya yang diatur dalam sumpah dokter, etika kedokteran dan berbagai standar dan pedoman, kewajiban menghormati hak pasien dan kewajiban yang berhubungan dengan fungsi sosial pemeliharaan kesehatan. Penyelenggaraan praktik kedokteran diatur dalam Undang-Undang 29 Tahun 2004 Pasal 51 bahwa dokter dan dokter gigi memiliki kewajiban sebagai berikut: a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien; b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan; c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia; Merahasiakan keadaan pasien diwajibkan dalam sumpah dokter, kode etik dokter atau dokter gigi dan perundangan. Sebagian ini mengatakan absolut dan sebagian mengatakan relatif. Maksud dari relatif sendiri adalah rahasia ini dapat dibuka untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum, permintaan pasien sendiri, atau ada ketentuan perundangan yang mengkondisikan rahasia tersebut harus diungkap. d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 4
  • 5. e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi. Kewajiban dokter dan dokter gigi juga diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1419/MENKES/PER/X/2005 Tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran. Pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1419/MENKES/PER/X/2005 Tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi mengatur kewajiban dokter dan dokter gigi antara lain: a. Setiap dokter dan dokter gigi yang akan melakukan praktik kedokteran pada sarana pelayanan kesehatan atau praktik perorangan wajib memiliki Surat Izin Praktik (SIP). Hal ini juga diatur dalam Undang- Undang Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 12 Tentang Rumah Sakit yang berisi bahwa setiap tenaga kesehatan yang melakukan praktik kedokteran di Rumah Sakit wajib memiliki SIP sesuai dengan peraturan perundang-undangan. b. Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran didasarkan pada kesepakatan antara dokter atau dokter gigi dengan pasien dalam upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan. c. Dokter dan dokter gigi dalam pelaksanaan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis. d. Pada pasal 20 mengatur tentang pemasangan papan nama praktik kedokteran. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 5
  • 6. Pasal 20 1. Dokter dan dokter gigi yang telah memiliki SIP dan menyelenggarakan praktik perorangan wajib memasang papan nama praktik kedokteran. 2. Papan nama sebagaimana dimaksud ayat (1) harus memuat nama dokter atau dokter gigi dan nomor registrasi sesuai dengan SIP yang diberikan. 3. Dalam hal dokter dan dokter gigi sebagaimana dimaksud ayat (2) berhalangan melaksanakan praktik dapat menunjuk dokter dan dokter gigi pengganti. 4. Dokter dan dokter gigi pengganti sebagaimana dimaksud ayat (3) harus dokter dan dokter gigi yang memiliki SIP atau sertifikat Kompetensi peserta PPDS dan STR Setiap penyelenggaraan praktik kedokteran pasti akan terdapat tindakan kedokteran baik bersifat praventif, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif atau berupa tindakan invasif maupun tindakan yang berisiko tinggi bagi kehidupan pasien. Terkait tindakan kedokteran di atas, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 mengatur tentang persetujuan tindakan kedokteran. Dalam kebijakan ini ada beberapa hal yang wajib untuk dilakukan dokter atau dokter gigi saat tindakan kedokteran diaplikasikan yaitu: a. Dokter atau dokter gigi harus meminta persetujuan atas semua tindakan kedokteran yang dilakukan kepada pasien baik secara tertulis atau lisan. Hal ini diatur dalam pasal 2 ayat 1 dan 2. Kemudian pada ayat 3 dijelaskan bahwa persetujuan diberikan setelah dokter atau dokter gigi menjelaskan perlunya tindakan kedokteran tersebut. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 6
  • 7. Pada pasal 3 ditegaskan kembali bahwa dokter atau dokter gigi yang melakukan tindakan kedokteran berisiko wajib meminta persetujuan secara tertulis yang ditandatangani oleh pihak yang berhak memberikan persetujuan. Namun pada keadaan darurat, tindakan kedokteran dilakukan tanpa meminta persetujuan lebih dahulu seperti yang diatur dalam pasal 4 ayat 1. b. Dokter atau dokter gigi harus memberikan penjelasan tentang tindakan kedokteran harus diberikan langsung kepada pasien dan atau keluarga terdekat, baik diminta maupun tidak diminta. Penjelasan tentang tindakan kedokteran setidaknya mencakup: 1. Diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran; 2. Tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan; 3. Altematif tindakan lain, dan risikonya; 4. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan 5. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan. 6. Perkiraan pembiayaan Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 7
  • 8. KEPERAWATAN Hak dan Kewajiban Perawat Hak Perawat Kewajiban Perawat Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 8
  • 9. KEBIDANAN Wewenang dan Hak serta Kewajiban Kebidanan Wewenang Kebidanan Kewenangan bidan diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 900 tahun 2002 tentang regristasi dan praktik bidan. Dalam keadaan tidak terdapat dokter yang berwenang pada wilayah tersebut, bidan dapat memberikan pelayanan pengobatan pada penyakit ringan bagi ibu dan anak sesuai dengan kemampuannya. Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi: a. Pelayanan Kebidanan; 1. memberikan imunisasi; 2. memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan nifas; 3. mengeluarkan placenta secara manual; 4. bimbingan senam hamil; 5. pengeluaran sisa jaringan konsepsi; 6. episiotomi; 7. penjahitan luka episiotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat II; 8. amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm; 9. pemberian infus; 10. pemberian suntikan intramuskuler uterotonika, antibiotika dan sedativa; 11. kompresi bimanual; 12. versi ekstraksi gemelli pada kelahiran bayi kedua dan seterusnya 13. vacum ekstraksi dengan kepala bayi di dasar panggul; Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 9
  • 10. 14. pengendalian anemi; 15. meningkatkan pemeliharaan dan penggunaan air susu ibu; 16. resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia; 17. penanganan hipotermi; 18. pemberian minum dengan sonde/ pipet; 19. pemberian obat-obat terbatas, melalui lembaran permintaan obat 20. pemberian surat keterangan kelahiran dan kematian. b. Pelayanan Keluarga Berencana; 1. memberikan obat dan alat kontrasepsi oral, suntikan dan alat kontrasepsi dalam rahim, alat kontrasepsi bawah kulit dan kondom; 2. memberikan penyuluhan/konseling pemakaian kontrasepsi; 3. melakukan pencabutan alat kontrasepsi dalam rahim; 4. melakukan pencabutan alat kontrasepsi bawah kulit tanpa penyulit; 5. memberikan konseling untuk pelayanan kebidanan, keluarga berencana dan kesehatan masyarakat. c. Pelayanan Kesehatan Masyarakat 1. pembinaan peran serta masyarakat dibidang kesehatan ibu dan anak; 2. memantau tumbuh kembang anak; 3. melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas; 4. melaksanakan deteksi dini, melaksanakan pertolongan pertama, merujuk dan memberikan penyuluhan Infeksi Menular Seksual (IMS), penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) serta penyakit lainnya Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 10
  • 11. Hak Kebidanan Hak ahli gizi, sanitarian dan bidan tidak diatur khusus dalam suatu peraturan. Hak tenaga kesehatan secara umum dijelaskan pada PP nomor 36 tahun 1996, yaitu: Pasal 10 Setiap tenaga kesehatan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan di bidang kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 24 Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan tugasnya sesuai dengan standar profesi tenaga kesehatan. Pasal 25 Kepada tenaga kesehatan yang bertugas pada sarana kesehatan atas dasar prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan, berjasa pada negara atau meninggal dunia dalam melaksanakan tugas diberikan penghargaan. Pasal 26 Tenaga kesehatan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat dan kesejahteraan tenaga kesehatan. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 11
  • 12. Kewajiban Kebidanan Kewajiban bidan diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 369 tahun 2007 tentang standar profesi bidan. Berbagai kewajiban tersebut antara lain: a. Kewajiban Bidan terhadap Klien dan Masyarakat 1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya. 2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan. 3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. 4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien dan nilai-nilai yang dianut oleh klien. 5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluaraga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. 6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajart kesehatannya secara optimal. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 12
  • 13. b. Kewajiban Bidan terhadap Tugasnya 1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. 2. Setiap bidan berkewajiaban memberikan pertolongan sesuai dengan kewenangan dalam mengambil keputusan termasuk mengadakan konsultasi dan atau rujukan. 3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan/atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien. c. Kewajiban Bidan terhadap Sejawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya 1. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi. 2. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya d. Kewajiban Bidan terhadap Profesinya 1. Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat 2. Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 13
  • 14. 3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya. e. Kewajiban Bidan terhadap Diri Sendiri 1. Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik 2. Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 3. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri. 4. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air 5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayananan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan Kesehatan Keluarga. 6. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 14
  • 15. APOTEKER Wewenang dan Hak serta Kewajiban Apoteker Wewenang Apoteker Hak Apoteker Kewajiban Apoteker Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 15
  • 16. SANITARIAN (Ahli Kesehatan Lingkungan) Wewenang dan Hak serta Kewajiban Sanitarian Wewenang Sanitarian Kewenangan ahli gizi dan sanitarian tidak diatur khusus dalam suatu peraturan. Secara umum kewenangan tenaga kerja diatur dalam UU no. 36 tahun 2009 pasal 22 yaitu tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dimaksud dilakukan sesuai bidang keahlian yang dimiliki. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 16
  • 17. Hak Sanitarian Hak ahli gizi, sanitarian dan bidan tidak diatur khusus dalam suatu peraturan. Hak tenaga kesehatan secara umum dijelaskan pada PP nomor 36 tahun 1996, yaitu: Pasal 10 Setiap tenaga kesehatan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan di bidang kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 24 Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan tugasnya sesuai dengan standar profesi tenaga kesehatan. Pasal 25 Kepada tenaga kesehatan yang bertugas pada sarana kesehatan atas dasar prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan, berjasa pada negara atau meninggal dunia dalam melaksanakan tugas diberikan penghargaan. Pasal 26 Tenaga kesehatan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat dan kesejahteraan tenaga kesehatan. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 17
  • 18. Kewajiban Sanitarian Kewajiban sanitarian diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 373 tahun 2007 tentang standar profesi sanitarian. Berbagai kewajiban tersebut antara lain: a. Kewajiban Umum 1. Seorang sanitarian harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan profesi sanitasi dengan sebaik-baiknya. 2. Seorang sanitarian harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi. 3. Dalam melakukan pekerjaan atau praktik profesi sanitasi, seorang sanitarian tidak boleh dipengaruhi sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi. 4. Seorang sanitarian harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri sendiri. 5. Seorang sanitarian senantiasa berhati-hati dalam menerapkan setiap penemuan teknik atau cara baru yang belum teruji kehandalannya dan hal- hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat. 6. Seorang hanya memberi saran atau rekomendasi yang telah melalui suatu proses analisis secara komprehensif. 7. Seorang sanitarian dalam menjalankan profesinya, harus memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan menjunjung tinggi kesehatan dan keselamatan manusia, serta kelestarian lingkungan. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 18
  • 19. 8. Seorang sanitarian harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan klien atau masyarakat dan teman seprofesinya, dan berupaya untuk mengingatkan teman seprofesinya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau kebohongan dalam Menangani masalah klien atau masyarakat. 9. Seorang sanitarian harus menghormati hak-hak klien atau masyarakat, hak-hak teman seprofesi, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan klien atau masyarakat. 10. Dalam melakukan pekerjaannya seorang sanitarian harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan seluruh aspek kesehatan lingkungan secara menyeluruh, baik fisik, biologi maupun sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar- benarnya. 11. Seorang sanitarian dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati. b. Kewajiban terhadap Klien / Masyarakat 1. Seorang sanitarian wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan penyelesaian masalah klien atau masyarakat. Dalam hal ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau penyelesaian masalah, maka ia wajib berkonsultasi, bekerjasama dan atau merujuk pekerjaan tersebut kepada sanitarian lain yang mempunyai keahlian dalam penyelesaian masalah tersebut. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 19
  • 20. 2. Seorang sanitarian wajib melaksanakan profesinya secara bertanggung jawab. 3. Seorang sanitarian wajib melakukan penyelesaian masalah sanitasi secara tuntas dan keseluruhan. 4. Seorang sanitarian wajib memberikan informasi kepada kliennya atas pelayanan yang diberikannya. 5. Seorang sanitarian wajib mendapatkan perlindungan atas praktik pemberian pelayanan. c. Kewajiban terhadap Teman Seprofesi 1. Seorang sanitarian memperlakukan teman seprofesinya sebagai bagian dari penyelesaian masalah. 2. Seorang sanitarian tidak boleh saling mengambil alih pekerjaan dari teman seprofesi, kecuali dengan persetujuan, atau berdasarkan prosedur yang ada. d. Kewajiban terhadap Diri Sendiri 1. Seorang sanitarian harus memperhatikan dan mempraktikan hidup bersih dan sehat supaya dapat bekerja dengan baik. 2. Seorang sanitarian harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan lingkungan, kesehatan dan bidang- bidang lain yang terkait. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 20
  • 21. AHLI GIZI Wewenang dan Hak serta Kewajiban Ahli Gizi Wewenang Ahli Gizi Kewenangan ahli gizi dan sanitarian tidak diatur khusus dalam suatu peraturan. Secara umum kewenangan tenaga kerja diatur dalam UU no. 36 tahun 2009 pasal 22 yaitu tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dimaksud dilakukan sesuai bidang keahlian yang dimiliki. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 21
  • 22. Hak Ahli Gizi Hak ahli gizi, sanitarian dan bidan tidak diatur khusus dalam suatu peraturan. Hak tenaga kesehatan secara umum dijelaskan pada PP nomor 36 tahun 1996, yaitu: Pasal 10 Setiap tenaga kesehatan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan di bidang kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 24 Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan tugasnya sesuai dengan standar profesi tenaga kesehatan. Pasal 25 Kepada tenaga kesehatan yang bertugas pada sarana kesehatan atas dasar prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan, berjasa pada negara atau meninggal dunia dalam melaksanakan tugas diberikan penghargaan. Pasal 26 Tenaga kesehatan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat dan kesejahteraan tenaga kesehatan. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 22
  • 23. Kewajiban Ahli Gizi Kewajiban ahli gizi diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 374 tahun 2007 tentang standar profesi gizi. Berbagai kewajiban tersebut antara lain: a. Kewajiban Umum 1. Ahli Gizi berperan meningkatkan keadaan gizi dan kesehatan serta berperan dalam meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat 2. Ahli Gizi berkewajiban menjunjung tinggi nama baik profesi gizi dengan menunjukkan sikap, perilaku, dan budi luhur serta tidak mementingkan diri sendiri 3. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa menjalankan profesinya menurut standar profesi yang telah ditetapkan. 4. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa menjalankan profesinya bersikap jujur, tulus dan adil. 5. Ahli Gizi berkewajiban menjalankan profesinya berdasarkan prinsip keilmuan, informasi terkini, dan dalam menginterpretasikan informasi hendaknya objektif tanpa membedakan individu dan dapat menunjukkan sumber rujukan yang benar. 6. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa mengenal dan memahami keterbatasannya sehingga dapat bekerjasama dengan fihak lain atau membuat rujukan bila diperlukan. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 23
  • 24. 7. Ahli Gizi dalam melakukan profesinya mengutamakan kepentingan masyarakat dan berkewajiban senantiasa berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya. 8. Ahli Gizi dalam berkerjasama dengan para profesional lain di bidang kesehatan maupun lainnya berkewajiban senantiasa memelihara pengertian yang sebaik-baiknya. b. Kewajiban terhadap Klien 1. Ahli Gizi berkewajiban sepanjang waktu senantiasa berusaha memelihara dan meningkatkan status gizi klien baik dalam lingkup institusi pelayanan gizi atau di masyarakat umum. 2. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa menjaga kerahasiaan klien atau masyarakat yang dilayaninya baik pada saat klien masih atau sudah tidak dalam pelayanannya, bahkan juga setelah klien meninggal dunia kecuali bila diperlukan untuk keperluan kesaksian hukum. 3. Ahli Gizi dalam menjalankan profesinya senantiasa menghormati dan menghargai kebutuhan unik setiap klien yang dilayani dan peka terhadap perbedaan budaya, dan tidak melakukan diskriminasi dalam hal suku, agama, ras, status sosial, jenis kelamin, usia dan tidak menunjukkan pelecehan seksual. 4. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa memberikan pelayanan gizi prima, cepat, dan akurat. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 24
  • 25. 5. Ahli Gizi berkewajiban memberikan informasi kepada klien dengan tepat dan jelas, sehingga memungkinkan klien mengerti dan mau memutuskan sendiri berdasarkan informasi tersebut. 6. Ahli Gizi dalam melakukan tugasnya, apabila mengalami keraguan dalam memberikan pelayanan berkewajiban senantiasa berkonsultasi dan merujuk kepada ahli gizi lain yang mempunyai keahlian. c. Kewajiban terhadap Masyarakat 1. Ahli Gizi berkewajiban melindungi masyarakat umum khususnya tentang penyalahgunaan pelayanan, informasi yang salah dan praktik yang tidak etis berkaitan dengan gizi, pangan termasuk makanan dan terapi gizi/diet. ahli gizi hendaknya senantiasa memberikan pelayanannya sesuai dengan informasi faktual, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 2. Ahli Gizi senantiasa melakukan kegiatan pengawasan pangan dan gizi sehingga dapat mencegah masalah gizi di masyarakat. 3. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa peka terhadap status gizi masyarakat untuk mencegah terjadinya masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat. 4. Ahli Gizi berkewajiban memberi contoh hidup sehat dengan pola makan dan aktifitas fisik yang seimbang sesuai dengan nilai paktek gizi individu yang baik. 5. Dalam bekerja sama dengan profesional lain di masyarakat, Ahli Gizi berkewajiban hendaknya senantiasa berusaha memberikan dorongan, Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 25
  • 26. dukungan, inisiatif, dan bantuan lain dengan sungguh-sungguh demi tercapainya status gizi dan kesehatan optimal di masyarakat. 6. Ahli Gizi dalam mempromosikan atau mengesahkan produk makanan tertentu berkewajiban senantiasa tidak dengan cara yang salah atau, menyebabkan salah interpretasi atau menyesatkan masyarakat d. Kewajiban terhadap Teman Seprofesi dan Rekan Kerja 1. Ahli Gizi dalam bekerja melakukan promosi gizi, memelihara dan meningkatkan status gizi masyarakat secara optimal, berkewajiban senantiasa bekerjasama dan menghargai berbagai disiplin ilmu sebagai mitra kerja di masyarakat. 2. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa memelihara hubungan persahabatan yang harmonis dengan semua organisasi atau disiplin ilmu/profesional yang terkait dalam upaya meningkatkan status gizi, kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan rakyat. 3. Ahli Gizi berkewajiban selalu menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan keterampilan terbaru kepada sesama profesi dan mitra kerja. e. Kewajiban terhadap Profesi dan Diri Sendiri 1. Ahli Gizi berkewajiban mentaati, melindungi dan menjunjung tinggi ketentuan yang dicanangkan oleh profesi. 2. Ahli Gizi berkewajiban senantiasa memajukan dan memperkaya pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dalam menjalankan profesinya sesuai perkembangan ilmu dan teknologi terkini serta peka terhadap perubahan lingkungan. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 26
  • 27. 3. Ahli Gizi harus menunjukan sikap percaya diri, berpengetahuan luas, dan berani mengemukakan pendapat serta senantiasa menunjukan kerendahan hati dan mau menerima pendapat orang lain yang benar. 4. Ahli Gizi dalam menjalankan profesinya berkewajiban untuk tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan pribadi termasuk menerima uang selain imbalan yang layak sesuai dengan jasanya, meskipun dengan pengetahuan klien/masyarakat (tempat dimana ahli gizi diperkerjakan). 5. Ahli Gizi berkewajiban tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum, dan memaksa orang lain untuk melawan hukum. 6. Ahli Gizi berkewajiban memelihara kesehatan dan keadaan gizinya agar dapat bekerja dengan baik. 7. Ahli Gizi berkewajiban melayani masyarakat umum tanpa memandang keuntungan perseorangan atau kebesaran seseorang. 8. Ahli Gizi berkewajiban selalu menjaga nama baik profesi dan mengharumkan organisasi profesi. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 27
  • 28. Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 28
  • 29. DAFTAR PUSTAKA HAK & KEWAJIBAN TK Hak & kewajiban file:///C:/Users/SRIWIJAYA/Downloads/Documents/tenaga%20kesehatan/hak%20& %20kewajiban%20Tenaga%20Kesehatan%20@AnindikaRifky.htm peraturan perundang-undangan antara lain : - Undang-Undang Praktik Kedokteran, - Undang-Undang Kesehatan, - Peraturan Menteri Kesehatan, - Keputusan Menteri Kesehatan dan Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik No. YM.01.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 369 tahun 2007 tentang standar profesi bidan Penyelenggaraan praktik kedokteran diatur dalam Undang-Undang 29 Tahun 2004 Pasal 51 (sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1419/MENKES/PER/X/2005 Tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi)  pasal 20 KEPERAWATAN  BLON ADA NEU APOTEKER  BELON ADA NEU Wewenang dan Hak serta Kewajiban Tenaga Kesehatan/ ione rangkum 29